IQOO dari VIVO, Smartphone Gaming dengan Snapdragon 855

Akhirnya terjawab sudah tentang merek smartphone terbaru dari Vivo, yaitu IQOO. IQOO resmi diluncurkan pada tanggal 2 Maret 2019 yang lalu di Tiongkok. IQOO sendiri merupakan singkatan dari I Quest On and On. Dan hal ini menandakan secara resmi Vivo mengikuti jejak beberapa brand lain yang telah lebih dulu mengeluarkan sub-brand.

Mirip seperti Pocophone, IQOO ternyata ditujukan untuk konsumen gamer dan yang menginginkan kinerja tinggi. Oleh karena itu, IQOO langsung mengeluarkan perangkat mereka dengan menggunakan Snapdragon 855. Ada empat konfigurasi RAM dan penyimpanan internal yang diperkenalkan: 6/128 GB, 8/128 GB, 8/256 GB, dan 12+256 GB.

IQOO 4

Selain menggunakan SoC terkencang saat ini, IQOO memiliki teknologi bernama Multi Turbo. Multi Turbo sendiri memiliki beberapa fungsi seperti AI Turbo, Net Turbo, Cooling Turbo, Center Turbo, dan Game Turbo. AI Turbo meningkatkan kinerja aplikasi sampai 30%. Net Turbo akan memindahkan jaringan 4G dan WiFi secara mulus. Cooling Turbo merupakan teknologi pendingin likuid didalamnya. Terakhir, Game Turbo akan memprioritaskan sistem untuk bermain game.

Untuk layarnya, perangkat ini menggunakan teknologi AMOLED dengan dimensi 6.4 inci bermodel waterdrop serta memiliki rasio 91.7%. Pada sisi dari IQOO terdapat dua buah tombol sentuh yang dapat dipakai untuk membantu saat bermain game. IQOO juga memiliki fasilitas suara surround.

IQOO 1

Untuk sisi kamera, smartphone ini masih menggunakan sensor Sony IMX 363 dengan resolusi 12 MP untuk kamera utamanya. Ada juga sebuah kamera wide angle dengan resolusi 13 MP dan kamera 2 MP untuk bokeh. Pada bagian depannya, terdapat kamera swafoto dengan resolusi 12 MP.

Baterai yang dimiliki oleh perangkat ini berkapasitas 4000 mAh dan memiliki charger dengan daya 44 watt. Dengan begini, pengisian baterai diklaim penuh dalam waktu 45 menit saja. Namun, hal ini tidak berlaku untuk konfigurasi 6/128 GB yang memiliki charger dengan daya 22.5 watt.

IQOO 2

Harga dari IQOO yang tergolong smartphone gaming juga dijual dengan harga yang lebih terjangkau. Versi 6/128 GB dijual dengan harga 2998 Yuan (Rp. 6,3 jutaan), 8/128 GB dujual dengan harga 3298 Yuan (Rp. 6,9 jutaan), 8/256 GB dijual dengan harga 3598 Yuan (Rp. 7,6 jutaan), dan 12/256 GB dijual dengan harga 4298 Yuan (Rp. 9 jutaan).

Semua varian IQOO akan dijual pada tanggal 6 Maret 2019 di Tiongkok. Mari kita berharap agar Vivo mau memasukkan IQOO ke Indonesia. Tentunya, konsumen di Indonesia masih membutuhkan smartphone gaming dengan harga yang lebih terjangkau, bukan?

IQOO 3

Sumber: GizmoChina.

Koreksi: Telah dilakukan perbaikan pada judul, tanpa mengubah isi artikel. 

Advan Luncurkan S6 Plus: Android Go Murah

Selama ini, Advan masih bertengger di posisi lima dalam penjualan smartphone di Indonesia. Hal tersebut salah satunya dikarenakan Advan selalu memasarkan perangkatnya untuk pasar entry level di Indonesia. Tentunya, perangkat mereka selalu dijual dengan harga yang terjangkau.

Advan S6 Plus - Launch

Advan kembali meluncurkan perangkat untuk pasar pemula tersebut. Acara peluncuran ini dihelat pada tanggal 26 Februari 2019 bertempat di Paradigma Cikini Kafe&Restoran. Nama dari smartphone yang mereka luncurkan tersebut adalah Advan S6 Plus.

Advan S6 Plus

Perangkat yang satu ini menggunakan Android Go Oreo sebagai penggeraknya. Hal ini berarti menandakan bahwa Advan S6 Plus memiliki RAM sebesar 1 GB. Untuk spesifikasi lengkapnya adalah sebagai berikut:

SoC Spreadtrum SP9850ka
Prosesor 4x Cortex A7 1,3 GHz 32 bit
GPU Mali T820
Layar IPS 5,5 inci 960 x 480 18:9
RAM 1 GB
Internal 8 GB
Baterai 2450 mAh
Sistem operasi Android Oreo Go 8.1 dengan IDOS 8.31

Advan pun mengedepankan feature-feature bawaan Android Oreo Go pada perangkat yang satu ini seperti Google Go Apps yang terkenal ringan. Sebagai tambahan, pada perangkat ini sudah mendukung face unlock. Perangkat ini juga telah mendukung jaringan 4G LTE yang ada di Indonesia.

Advan S6 Plus - Depan

Advan menjual perangkat yang satu ini dengan harga Rp. 888.000. Penjualan perdananya di Tokopedia pun sudah habis terjual dan Advan memiliki rencana untuk menjualnya secara offline. Bagi yang ingin memilikinya, bisa langsung mendapatkan informasi langsung pada website resmi Advan.

Tidak Ekspansi Luar Negeri

Advan pada masa lalu pernah merajai pasar tablet Android di Asia Tenggara. Akan tetapi, saat ini sepertinya Advan enggan untuk melakukan perluasan wilayah penjualan keluar Indonesia. Apakah ada alasan tertentu?

Andi Gusena, Brand Director Advan mengatakan bahwa saat ini sepertinya Advan belum mau melakukan hal tersebut. Hal tersebut diperkuat dengan pernyataan GM Sales Advan, Ellen Angerani yang mengatakan bahwa Advan masih menemukan pasar yang belum terjamah di Indonesia. Hal ini pula yang membuat Advan masih bertengger di posisi lima besar Indonesia.

Ke depannya, Advan akan masih tetap memproduksi perangkat dengan harga yang terjangkau. Tahun ini pun masih panjang dan Advan masih bakal meluncurkan beberapa perangkat baru. Beberapa di antaranya akan menggunakan chipset Mediatek.

Redmi Note 7 dan Note 7 Pro Meluncur di India, Usung Kamera 48MP dan Baterai 4000mAh

Redmi Note 7 dan Redmi 7 Pro akhirnya resmi diluncurkan di India sebagai smartphone pertama setelah pemisahan merek Redmi dari perusahaan induknya, Xiaomi. Yap, buat Anda yang ketinggalan beritanya, Xiaomi memutuskan untuk memisahkan brand Redmi untuk berdiri sendiri seperti halnya Poco, kendati proses kelahiran keduanya sedikit berbeda.

Tahun lalu, Xiaomi merilis Redmi 6A, Redmi 6 dan Redmi 6 Pro, tetapi pabrikan asal Tiongkok itu melewatkan model Redmi Note 6 yang tampaknya dilandasi oleh alasan teknis. Kini, di seri Redmi Note 7 ini kita akan menjumpai banyak hal baru yang lebih dari sebatas perubahan nama.

190110-redmi-note-7-02

Yang jelas terpampang di depan mata, Redmi Note 7 hadir dengan bodi kaca premium. Ia juga menawarkan ruang layar yang mengesankan melalui tampilan dengan notch tetesan airnya. Selain itu, smartphone ini – varian Pro – kian berani menghadirkan fitur premium kali ini berupa kamera belakang 48 megapiksel, salah satu kamera smartphone beresolusi terbesar yang pernah ada.

Layar Redmi Note 7 masih menonjolkan sisi ruang yang lega dengan sejumlah fitur kekinian, seperti penampang selebar 6,3 inci yang memiliki resolusi FHD (2340 x 1080 piksel) dengan aspek rasio 19,5:9, kecerahan 450 nits, 84 persen warna NTSC gamut, Corning Gorilla Glass 5, dan kaca melengkung 2.5D.

Redmi-Note-7-2

Meski sekilas terlihat seperti perangkat flagship, tetapi Redmi Note 7 hanya ditenagai chipset Snapdragon 660, bukan seri 8 seperti yang mungkin ada dalam ekspektasi Anda. Pun demikian, chipset ini sudah cukup baik mengingat ini merupakan chipset yang mengedepankan teknologi AI. Di samping itu, chipset ini juga ditemani RAM 3GB dan 4GB dengan ruang simpan 32GB dan 64GB.

Ekspektasi tinggi bisa Anda gantungkan di sektor kamera, di mana Redmi Note 7 tampil apik dengan dua kamera masing-masing 12MP + 2MP. Bukan asal tinggi, kamera utamanya diduduki oleh sensor Sony IMX586 yang disempurnakan oleh teknologi AI. Sedangkan untuk pengalaman selfie, Redmi punya kamera 13MP yang juga bakal didampingi teknologi AI untuk mendapatkan kualitas jepretan yang apik.

REdmi-Note-7-7Redmi-Note-7-black

Spesifikasi Redmi Note 7 Pro

Dari segi tampilan, tak ada perbedaan berarti antara Redmi Note 7 dan Redmi Note 7 Pro. Seri teratas ini juga mengemas layar HD+ selebar 6,3 inci dengan resolusi 1080×1920 piksel. Ada hiasan notch tetesan air yang memberi lekukan seksi pada layar 19,5: 9 yang juga memiliki dua mode, Sunlight Mode dan Reading Mode.

Kedua mode ini bekerja secara unik, dimana ketika dipilih smartphone akan secara otomatis menyesuaikan kecerahan tergantung di mana pemiliknya berada, di dalam atau luar ruangan. Pelapis Gorilla Glass 5 juga hadir di barisan terdepan yang akan mencegah kerusakan akibat goresan dan benturan.

screenshot-i01.appmifile.com-2019-03-01-09-52-14

Faktor pembeda paling ketara ada di bagian dalam, di mana Redmi Note 7 Pro mendapatkan Snapdragon 675 dengan dua opsi RAM, 4GB dan 6GB masing-masing dengan penyimpanan 64GB dan 128GB.

Daya tarik varian Pro ini juga datang dari komponen kameranya, di mana ada sepasang “mata” yang menatap dari punggung masing-masing dengan resolusi 48MP dan 5MP. Pecinta selfie juga akan dipuaskan oleh hadirnya kamera depan 13MP dengan mode AI Portrait, bokeh dan AI Beautify.

Smartphone menjalankan sistem operasi Android 9.0 Pie atasnya dengan polesan MIUI 10 racikan dapur Xiaomi. Di balik panel belakang duduk pula baterai sebesar 4000mAh yang didampingi oleh teknologi Qualcomm Quick Charge 4.0 untuk memperoleh tambahan daya secara cepat.

screenshot-i01.appmifile.com-2019-03-01-09-52-56

Berikut adalah harga kedua smartphone untuk pasar India:

Redmi Note 7 diluncurkan seharga $140 untuk varian 3GB RAM + 32GB ROM, $169 untuk model 4GB + 64GB. Sedangkan Redmi Note 7 Pro mulai dari $196 untuk model 4GB + 64GB dan $238 untuk versi 6GB + 128GB.

Sumber berita Mi, Mi via GSMArena.

Smartphone 5G Lenovo Z6 Pro Baru Akan Debut Juni Mendatang

Di ajang MWC 2019, Lenovo tampil juga konsisten dari tahun ke tahun. Sejumlah perangkat dengan inovasi terbaru yang akan meramaikan kancah mobile tahun ini sudah diumumkan di sana. Tetapi Lenovo sebenarnya juga diharapkan untuk melepaskan sajian pamungkasnya menyusul teaser smartphone Z6 Pro beberapa pekan yang lalu. Sayang, ekspektasi itu tak bisa terjawab karena Lenovo hanya membeberkan beberapa potongan informasi terkait Z6 Pro, bukan pengumuman atau perkenalan resmi.

Lenovo Phone VP Edward Chang dalam sesi presentasinya memulai pemaparan dengan berbicara banyak soal teknologi 5G yang jadi perbincangan sejak acara MWC pertama kali dimulai. Ia menyampaikan prediksi jangka pendek dan jangka panjang tentang bagaimana teknologi itu telah mengubah cara orang dalam berinteraksi dan beraktivitas di internet. Ketersediaan jaringan super cepat 5G akan mendorong konsumsi konten berjenis video dan gambar beresolusi tinggi. Sesuatu yang menurut Lenovo telah mereka tangkap dan antisipasi, salah satunya dengan smartphone Z6 Pro ini.

lenovo5g-e1551291043699

Smartphone Lenovo Z6 Pro yang akan datang tidak hanya akan memenuhi standar 5G tetapi juga akan membanggakan kamera HyperVision baru yang mampu merekam Hyper Video. Untuk saat ini, Hyper Video tidak melampaui makna pemasarannya, tetapi Lenovo berjanji untuk segera mengungkapkan lebih banyak tentangnya.

Chang juga menyebutkan istilah hyper video, di mana perangkat yang mampu merekam hanya smartphone dengan hyper camera, di mana Lenovo Z6 Pro akan menjadi salah satunya. Hyper video lekat dengan kebutuhan transfer data yang besar, di mana kita bicara soal kecepatan data di atas 10GB. Sayang Chang tidak menjelaskan secara mendalam mengenai hyper video yang dimaksudkan.

Jika apa yang disebutkan dalam video ini benar, maka Lenovo Z6 Pro akan diluncurkan di Tiongkok pada bulan Juni dengan dukungan untuk 5G. Mereka juga mengumumkan kemitraan 5G dengan China Unicom untuk memudahkan pengguna mengakses jaringan baru tersebut.

Sumber berita Venturebeat.

Xiaomi Juga Gandeng Light untuk Tingkatkan Kemampuan Kamera Smartphone-nya

Di ajang MWC 2019 beberapa hari yang lalu, HMD Global memperkenalkan Nokia 9 PureView yang merupakan smartphone pertama di dunia yang menggendong lima buah lensa kamera di punggungnya. Menurut kabar, teknologi kamera di smartphone tersebut tidak diproduksi sendiri oleh HMD Global, melainkan hasil kerjasama dengan sebuah perusahaan lain asal AS bernama Light.

Melihat adanya ruang untuk melakukan peningkatan, Xiaomi mengambil langkah yang sama. Dikutip dari Globenewswire via Slashgear, pabrikan asal Tiongkok itu mengonfirmasi telah menjalin kemitraan baru bersama Light untuk mengembangkan smartphone berkemampuan fotografi sekelas kamera DSLR. Dengan manuver ini, jelas sekali Xiaomi punya ambisi besar untuk juga memiliki apa yang ditawarkan oleh Nokia 9 PureView.

Light sendiri mengklaim bahwa perusahaannya merupakan platform pencitraan paling canggih di dunia. Dan teknologi kamera di Nokia 9 PureView adalah bukti untuk itu. Bukti kepiawaian Light bahkan pernah ditunjukkan kala mereka merilis kamera Light L16 yang membawa bukan lima tapi 16 lensa dalam satu atap.

Tetapi Xiaomi bukan satu-satunya perusahaan yang menyadari potensi yang ditawarkan oleh Light. Pabrikan asal Jepang, Sony juga sudah membubuhkan tanda tangannya sebagai tanda setuju guna mengembangkan teknologi serupa untuk smartphone-nya. Hanya saja, jika Xiaomi memilih untuk tidak menyebutkan secara spesifik jumlah lensa yang akan dibawa, Sony sudah mengonfirmasi bakal membenamkan empat kamera atau lebih.

Bertenagakan teknologi milik Light, Nokia 9 PureView mendapatkan dua sensor RGB 12 megapiksel dan tiga sensor monokrom 12 megapiksel dengan panjang fokus 28mm. Salah satu kemampuan istimewanya, saat mengambil foto semua sensor kamera dapat bekerja secara bersamaan untuk menangkap cahaya, warna, dan detail. Kelima citra yang ditangkap kemudian digabungkan menjadi satu hasil jepretan yang berkualitas tinggi.

Pun demikian, kemitraan ini masih sangat muda. Jadi sepertinya kita harus menunggu lama sebelum melihat produk pertama yang lahir dari kolaborasi antara Xiaomi dan Light. Mungkin saja di MWC 2020 tahun depan.

Di Balik Body Bongsornya, Energizer Power Max P18K Pop Menyimpan Kekuatan Baterai 18.000mAh

Dalam satu tahun terakhir kita bersama-sama sudah menyaksikan bagaimana upaya keras pabrikan perangkat untuk memangkas ketebalan smartphone dan tablet buatannya, sambil terus menekan penampang bezel sehingga layar dapat berfungsi lebih optimal. Semua upaya ini adalah untuk memaksimalkan sisi portabilitas perangkat yang kini sudah menjadi kebutuhan harian.

Tetapi Energizer, perusahaan yang dikenal dengan produk baterai justru menempuh pendekatan yang sangat berbeda. Disebut sudah mempersiapkan sederet smartphone untuk ajang MWC 2019, Energizer justru memperlihatkan sebuah smartphone baru yang memiliki ketebalan sampai empat kali lipat dari iPhone X.

Sekilas barangkali Anda melihat adanya degradasi inovasi di tubuh Energizer. Apa yang sebenarnya mereka lakukan dan pertanyaan skeptis lainnya.

Yang sebenarnya, Energizer justru mencoba menawarkan sesuatu yang berbeda, sesuatu yang berani dan anti mainstream. Adalah Power Max P18K Pop yang mengemban misi berat tersebut. Di balik tubuh bongsornya yang menjadi pergunjingan, tersimpan kekuatan istimewa berupa baterai 18.000mAh yang membuatnya mampu bertahan selama 50 hari waktu siaga, 48 jam memutar video non-stop, dan 90 jam waktu bicara sebagaimana dilansir oleh TrustedReviews.

Energizer Max Power P18K Pop

Karena kelebihannya itu, P18K Pop juga mampu melakukan tugas lain yang tak bisa dilakukan smartphone lainnya, antara lain mengisi ulang daya perangkat lain, bahkan menyalakan kapasitor fluks.

Perangkat menjalankan sistem operasi Android 9.0 Pie, dengan prosesor MediaTek P70 dan pengolah Mali-G72. Ruang simpannya pun istimewa dengan kapasitas seluas 128GB, unit kamera modular, dan RAM berukuran 6GB.

Kapasita baterainya yang besar tidak hanya mendatangkan masalah pada ketebalan, tapi juga durasi waktu yang dibutuhkan untuk mengisi kembali tenaga yang hilang. Untuk menjawab keraguan ini, Energizer membenamkan dukungan pengisian cepat melalui USB-C. Kendati demikian, kapasitas 18.000mAh tetap membutuhkan waktu berjam-jam untuk terisi penuh kembali.

Di bagian punggung, Power Max P18K Pop menggendong tiga buah kamera, antara lain sensor 12 megapiksel, 5 megapiksel, dan sensor 2 megapiksel. Sedangkan untuk selfie, ia memiliki mekanisme kamera popup dengan sensor 16 megapiksel dan 2 megapiksel.

screenshot-twitter.com-2019-02-27-10-23-31

Pertanyaan terakhir, apakah Power Max P18K Pop benar-benar akan dijual? Jawabannya, iya. Seperti halnya Max Power P16K Pro, generasi Max Power baru ini pun akan dilempar ke pasar yang dijadwalkan pada bulan Juni 2019 dengan banderol di kisaran $680.

Sumber berita Techcrunch, twitter.com/AHTK250 dan Twitter/davegershgorn.

Oppo Pamerkan Prototipe Foldable Smartphone Rancangannya

Foldable smartphone menjadi salah satu topik pembicaraan terhangat di tengah perhelatan Mobile World Congress tahun ini berkat peluncuran Samsung Galaxy Fold dan Huawei Mate X. Lalu siapa lagi yang bakal menyusul? Oppo, meski yang mereka umumkan baru sebatas prototipe.

Oppo juga tidak memamerkan perangkat ini di hadapan para jurnalis, melainkan hanya melalui foto-foto yang diunggah ke Weibo oleh Brian Shen selaku vice president-nya. Tanpa perlu kita amati secara teliti, tampak jelas bahwa foldable phone bikinan Oppo ini mirip sekali dengan Huawei Mate X, mulai dari mekanisme lipatnya sampai ke bagian samping yang dihuni oleh kamera sekaligus berfungsi sebagai grip ketika perangkat dalam posisi layar terbuka lebar.

Oppo foldable phone prototype

Apakah ini berarti Oppo terang-terangan menyontek Huawei sehingga mereka belum berani memperkenalkan foldable phone-nya secara resmi? Kita boleh saja berasumsi demikian, akan tetapi Brian punya penjelasan yang berbeda.

Berdasarkan pantauan Engadget di kolom komentar post yang diunggah Brian, beliau menjelaskan bahwa awalnya Oppo berniat menyingkap perangkat ini di sesi keynote mereka di MWC 2019, namun pada akhirnya rencana tersebut dibatalkan.

Alasannya, menurut Brian, foldable phone kurang bisa meningkatkan user experience secara drastis. Namun itu bukan berarti Oppo bakal selamanya menyimpan prototipe ini di labnya. Seandainya ada demand yang cukup tinggi, dilihat dari seberapa banyak retweet yang didapat oleh unggahan Shen, maka ada kemungkinan Oppo bakal memproduksinya secara massal.

Oppo foldable phone prototype

Menurut saya pribadi, dalih terkait user experience itu cukup mudah untuk disangkal. Pasalnya, notch yang membanjiri smartphonesmartphone terkini juga bisa dibilang kurang efektif dalam meningkatkan user experience.

Baik penggunaan notch maupun konsep foldable seperti ini menurut saya tujuan utamanya adalah untuk menambah screen real estate. Malahan kalau konsep foldable semestinya bisa mengubah user experience secara drastis mengingat yang dihadapi konsumen bukan lagi tampilan smartphone saja, melainkan smartphone + tablet dalam satu kemasan.

Sumber: Engadget via The Verge.

Samsung Galaxy A30 dan Galaxy A50, Serba Jumbo Luar Dalam

Anda keliru jika beranggapan Samsung telah usai di ajang MWC 2019 dengan hanya melahirkan smartphone flagship, Galaxy S10 dan kawan-kawan. Faktanya, pabrikan asal Korea Selatan itu kembali memberi kejutan khususnya bagi para penggemar yang tak mampu menjangkau harga sang jagoan teratas tersebut.

Diplot untuk menyasar konsumen kelas menengah, Galaxy A30 dan Galaxy A50 resmi diperkenalkan ke publik, menjadi dua iterasi terkini dari seri Galaxy A yang memang harganya tak semahal seri Galaxy S.

Spesifikasi Samsung Galaxy A30

Samsung galaxy A30_1

Dibalut tiga warna pilihan hitam, putih dan biru, Samsung Galaxy A30 menawarkan tampilan apik melalui desain kaca 3D. Layarnya mengemas panel Super AMOLED yang sejak lama jadi ikon Samsung, dengan aspek rasio 19,5:9 seluas 6,4 inci. Jadi, yap ini adalah smartphone yang cukup lega untuk digengam.

Di bawah tudungnya yang lebar, Samsung Galaxy A30 mengandalkan nahkoda racikan sendiri, Exynos 7904 yang mengemas dua ARM Cortex-A73 1.8GHz dan 6 buah inti Cortex-153 1,6GHz bersama dengan RAM sebesar 3GB atau 4GB tergantung pilihan konsumen. Ruang simpan masing-masing pun dibedakan atas dua, 32GB dan 64GB masing-masing.

Samsung galaxy A30_rear

Di bagian punggung duduk dua buah kamera utama 16MP dengan aperture f / 1.7 dan yang lainnya mengemas sensor 5MP, f / 2.2 berlensa ultra wide. Sedangkan di bagian dahi menempel kamera depan 16MP dengan aperture f/2.0 dan fokus tetap. Kapasitas baterainya sendiri cukup besar, yakni 4.000mAh bersama dengan dukungan pengisian cepat 15W.

Spesifikasi Samsung Galaxy A50

Beralih ke model Galaxy A50 yang tampaknya punya kelas satu tingkat lebih tinggi, ditandai dengan bekal dapur pacu yang satu level lebih baik, Exynos 9610 dengan 4x Arm Cortex-A73 core @ 2.3GHz + 4x Arm Cortex-A53 core @ 1.7GHz.

Menjadi cangkang pembukus prosesor, ada body kaca 3D yang menampilkan kesan mewah berkilau. Panel Super AMOLED juga menjadi andalan di bagian layar dengan ukuran lebar 6,4 inci dan aspek rasio yang sama dengan model Galaxy A30. Perangkat ini akan tersedia dalam dua varian: 4GB RAM + 64GB dan 6GB RAM + 128GB. Seperti sang adik, penyimpanan di Galaxy A50 ini juga dapat diperluas hingga 512GB melalui kartu microSD.

Samsung Galaxy A50

Faktor pembeda yang membuat Galaxy A50 lebih bergaya ada di bagian sensor sidik jari yang sudah mengikuti kebanyakan perangkat flagship, yaitu tertanam di dalam layar, tidak lagi di punggung atau di sisi perangkat.

Kamera Galaxy A50 juga lebih menonjol dengan konfigurasi lensa 25MP + 5MP dan 8MP masing-masing dengan aperture f/1.7, f/2.2 dan f/2.4. Fungsi ketiganya juga berbeda, jika yang pertama berperan sebagai kamera induk, dua lainnya bertugas menangkap kedalaman penginderaan dan sudut ultra-wide. Baterai yang sama, 4.000mAh juga menjadi daya bagi Galaxy A50 untuk tetap terjaga.

Samsung Galaxy A50_rear

Samsung sendiri belum buka suara soal banderol kedua perangkat barunya ini. Tetapi mereka mengonfirmasi bahwa keduanya akan mulai tersedia pada pertengahan Maret mendatang.

Sumber berita Samsung.

Sony Xperia L3 Temani Sang Flagship, Tawarkan Kamera Ganda dan Pelapis Gorilla Glass 5

Sony yang masih berjuang di industri mobile rupanya tak mau ketinggalan gemerlap pesta mobile terbesar di dunia, MWC 2019 yang digelar di Barcelona, Spanyol. Dalam kesempatan itu, Sony memperkenalkan sejumlah perangkat termasuk flagship Xperia 1, Xperia 10 dan Xperia 10 Plus di kelas menengah premium. Tak berhenti di situ, Sony juga menyingkap Xperia L3, varian kelas menengah lebih murah yang sempat muncul dalam rumor beberapa waktu silam.

Ditenagai chipset “kelas dua” MediaTek Helio P22, Xperia L3 tampil cukup apik dengan garis desain klasik Sony yang ditingkatkan dengan aspek rasio 18:9, menampilkan kesan penuh tanpa gangguan notch di dahi. Untuk memperkuat layarnya yang berukuran 5,7 inci HD+, Sony mengadopsi pelapis kaca Gorilla Glass 5.

screenshot-farm8.staticflickr.com-2019-02-26-10-59-54

Di sektor kamera, tak ada kejutan berarti, masih mengikuti tren berupa kamera ganda di belakang dengan konfigurasi 13MP + 2MP, didampingi oleh kamera depan 8MP. Tersedia ruang simpan seluas 32GB untuk menampung berbagai momen baik foto maupun video yang ditangkap oleh kedua kamera tersebut. Sementara kapasitas RAM-nya ditawarkan dalam satu opsi, 3GB.

Kebutuhan daya Sony Xperia L3 ditopang oleh baterai 3.300 mAh yang juga memberi tenaga bagi sejumlah modem konektivitas seperti 4G VoLTE, Bluetooth v5, NFC, USB Type-C, dan juga Google Cast serta berbagai sensor standar, antara lain sensor accelerometer, ambient light sensor, digital compass, hall sensor, magnetometer, step counter, step detector, significant motion detector, dan proximity sensor. Sony Xperia L3 memiliki dimensi 154x72x8.9mm dengan bobot 156 gram.

screenshot-farm8.staticflickr.com-2019-02-26-10-58-26

Sony belum mengungkapkan berapa harga jual untuk Xperia L3 ini. Tapi kabar baiknya, Sony tak akan menunggu lama untuk memasarkan punggawa barunya ini ke negara-negara potensial. Dua opsi SIM tunggal dan dual SIM tersedia bersama beberapa pilihan warna, antara lain hitam, emas dan perak.

Sumber berita Sonymobile.