Nike Luncurkan Sneakers Bertema Playstation 5

Kehadiran konsol Playstation 5 memang sudah ditunggu oleh banyak orang di seluruh dunia. Namun peluncurannya memang tidak semulus yang diharapkan karena jumlah stok yang terkendala karena pandemi serta kemunculan para penimbun yang memperburuk keadaan.

Selagi menunggu stok dan harga Playstation 5 kembali normal, para fans berat Playstation bisa membeli sepatu sneaker yang satu ini.

Bagian depan dari sepatu Nike PG 5 PlayStation 5 Sneaker (Image credit: @laceuphk)

Diberi nama Nike PG 5 PlayStation 5 Sneaker, edisi khusus dari sepatu sneaker ini didisain oleh pemain basket Paul George yang dulu juga sempat mengeluarkan sneaker PlayStation 2 pada 2018. Paul George sendiri berkolaborasi dengan Sony dan Nike untuk merealisasikan sepatu PS5 ini.

Akan ada dua desain untuk sneaker PS5 ini, keduanya pun merupakan kombinasi dari 3 warna khas Playstation 5 yaitu putih, biru, dan hitam.

Desain pertama didominasi oleh warna biru dengan gradasi hitam yang menyembur ke seluruh bodi sepatu, desain ini sendiri dikatakan terinspirasi dari warna Home Menu milik Playstation 5.

Bagian belakang dari sepatu Nike PG 5 PlayStation 5 Sneaker (Image credit: @laceuphk)

Sedangkan desain yang kedua lebih menyerupai konsolnya dengan warna putih mendominasi sepatunya dengan garis-garis berwarna biru dan hitam di berbagai bagian sepatunya.

Kedua desain tersebut dilengkapi dengan logo Playstation dan juga Paul George di lidah sepatu, insole, dan juga bagian belakang sepatunya. Tulisan PS5 juga terpasang di bagian sisi samping bawah serta tali di belakang sepatunya.

Nike PG5 Playstation 5 ini direncanakan untuk dirilis pada bulan Mei mendatang, meskipun tanggal rilis pastinya masih belum diumumkan. Sepatu ini sendiri akan dijual dengan harga US$110 atau sekitar Rp1,6 juta.

Bagian bawah dari sepatu Nike PG 5 PlayStation 5 Sneaker (Image credit: @laceuphk)

Paul George sendiri mengatakan dalam blog milik PlayStation bahwa desain ini terinspirasi oleh kecintaannya terhadap video game dan juga konsol PlayStation yang membuatnya memulai kolaborasi dengan Nike pada 2018 lalu.

Tidak ada informasi apakah model PS5 ini akan dijual dalam unit terbatas atau menjadi seri yang diproduksi masal. Tapi, kemungkinan besar, ketika sepatu ini dirilis nantinya akan langsung ludes dalam waktu yang singkat juga seperti konsolnya.

Semoga saja Nike mampu memproduksi sepatu ini dalam jumlah yang cukup, karena bila tidak para penimbun juga akan memainkan sepatu ini.

Kick Avenue Berambisi Menjadi Juara untuk Marketplace Sneaker

Semakin matangnya adopsi teknologi di Indonesia ditandai dengan orang yang sudah semakin biasa berbelanja secara online. Ini berbanding lurus dengan pertumbuhan bisnis e-commerce. Salah satu yang mencoba peruntungan adalah Kick Avenue. Hadir sebagai platform marketplace sneaker di Indonesia, mereka cukup percaya diri dengan capaian lebih dari 50 ribu transaksi dalam kurun waktu tiga tahun beroperasi.

Kick Avenue tepatnya dimulai pada Mei 2017 oleh Christopher Eko (CEO), Alwin Sasmita (CFO), dan Reinaldo Gunawan (CTO). Christopher menceritakan mereka sudah berhasil mendapatkan suntikan dana dari angle investor tepat ketika bisnis Kick Avenue baru berjalan enam bulan.

“Memasuki tahun ke 3, Kick Avenue sudah berhasil menjangkau lebih dari ratusan ribu pengguna (baik pembeli maupun penjual) dan berupaya untuk mengembangkan jaringan bisnis ke kategori luxury handbags dan collectibles lainnya,” ujar Christoper.

Kick Avenue berusaha memosisikan dirinya sebagai marketplace sneaker yang kredibel, untuk itu mereka membuat sistem autentikasi yang bertujuan untuk memastikan keaslian produk yang diperjual-belikan di sistem mereka. Selain itu Kick Avenue juga menglaim telah mengadopsi sistem bursa, yang nantinya harga produk yang terendah akan ditampilkan terlebih dahulu. Tujuannya agar konsumen mendapatkan sneaker dengan harga yang sesuai dengan harga pasaran dan dijadikan harga jual bagi pengguna yang ingin menjual koleksi sneaker mereka.

“Di dalam paket pembelian kami terdapat kartu garansi dengan nomor seri, tanggal verifikasi yang telah ditandatangani oleh verifikator sehingga dijamin aman dan original. Kami juga memberlakukan transparansi harga untuk ribuan database penjual yang ada di platform kami, karena barang-barang hypebeast seperti ini sangat rawan untuk dilakukan pemalsuan dan permainan harga,” lanjut Christoper.

Pandemi sejatinya telah menurunkan omzet banyak pedagang. Beberapa nama di sektor e-commerce pun terpaksa gulung tikar. Kendati demikian Kick Avenue cukup optimis dengan apa yang mereka lakukan.

Mengusung visi dan misi untuk bisa menjadi marketplace otentik yang terbesar di Indonesia dan juga Asia Tenggara mereka tak hanya fokus pada bisnis, tetapi juga teknologi. Kini mereka bisa diakses melalui website maupun teknologi dan tengah berusaha mengembangkan ke banyak hal lainnya.

“[…] teknologi menjadi fokus utama sejak awal pendirian perusahaan. Setelah menguasai pengembangan platform situs web dan aplikasi, kami berupaya juga untuk membuat system internal untuk warehousing dan authentication,” imbuh Christoper.

Kini selain sneaker brand kenamaan Kick Avenue juga mempunyai beberapa proyek pengembangan sneaker atau footwear lokal. Harapannya mereka bisa menciptakan sneaker lokal yang kekinian yang bisa bersaing di pasar global.

“Untuk proyek whitelabling footwear ini, diupayakan untuk melakukan strategic partnership baik dengan sisi manufaktur juga dengan sisi marketing. 2 sektor yang membutuhkan expertise khusus dari para penggelut usaha di bidang tersebut,” tutup Christoper.

Application Information Will Show Up Here

Sepatu Nike HyperAdapt 1.0 Bisa Mengencangkan Tali Sendiri

Dari fiksi ke fakta, sepatu yang bisa mengencangkan tali dengan sendirinya selama ini hanya bisa kita jumpai di film Back to the Future. Akan tetapi dalam beberapa tahun terakhir, Nike rupanya terus mengejar misi ini, hingga akhirnya mereka berhasil menciptakan prototipe sepatu masa depan tersebut.

Di tahun 2016 ini, Nike akhirnya telah siap dengan produk finalnya. Bernama Nike HyperAdapt 1.0, ini merupakan versi konsumen dari prototipe Nike Mag dengan kemampuan mengencangkan tali secara otomatis yang sama, tapi desainnya telah disempurnakan supaya tidak terlihat norak – meski lampu di bagian solnya tetap akan mencuri perhatian.

Cara kerja teknologi yang diusung sepatu ini sebenarnya amat sederhana. Saat Anda mengenakannya, tumit Anda akan menyentuh sensor sehingga tali akan mengencang dengan sendirinya. Dari situ pengguna bisa memanfaatkan sepasang tombol di sisi sepatu untuk menyesuaikan tingkat kekencangannya, apakah terlalu longgar atau terlalu ketat.

Nike HyperAdapt 1.0

Oke, berarti tidak sepenuhnya otomatis bukan? Untuk sementara jawabannya iya, tapi Nike bakal terus mengejar misi ini sampai mereka berhasil menciptakan teknologi yang benar-benar otomatis, dimana sepatu juga dapat mengatur kekencangan tali dengan sendirinya tanpa campur tangan sang pengguna.

Nike HyperAdapt 1.0 rencananya akan mulai dipasarkan pada musim liburan tahun ini, namun Anda harus menjadi anggota Nike+ untuk bisa membelinya. Nike akan menawarkannya dalam tiga warna yang berbeda, sayang belum ada kepastian soal harganya.

Sumber: Nike via TheNextWeb.

Teknologi Shift Sneaker Permudah Kita Gonta-Ganti Warna Sepatu

Salah satu kekhawatiran para siswa saat datang ke sekolah adalah mereka tidak mengenakan sepatu dengan warna yang sudah ditentukan. Memilih sepatu hitam bukanlah hal sulit, namun bagaimana jika sepatu tersebut rusak, kotor atau hilang. Tanpa izin, hukuman dari guru tidak bisa dihindari. Seandainya saja teknologi Shift Sneaker sudah tersedia dari dulu. Continue reading Teknologi Shift Sneaker Permudah Kita Gonta-Ganti Warna Sepatu