Mengapa Konten Instagram Masih Memikat Bagi Populasi Media Sosial?

Laiknya manusia, kanal media sosial punya karakter dan ciri khasnya masing-masing. Merujuk pada kalimat tersebut, maka tepat sekali jika dibilang bahwa Instagram adalah sosok orang yang punya selera fashion di atas rata-rata dengan kemampuannya yang hebat dalam meyakinkan orang lain.

Instagram adalah media sosial berbasis visual atau galeri digital. Sebagian besar penggunanya menggunakan platform ini untuk berbagi momen-momen yang mereka abadikan. Lewat kekuatan dan konsep alamiah konten Instagram ini, pintu Anda untuk melebarkan nama di industri sebenarnya sangat besar. Yang perlu Anda ketahui adalah alasan mengapa masih banyak masyarakat media sosial yang betah menggunakan Instagram.

Menurut data yang dihimpun AdParlor, Instagram masih menjadi kanal yang digandrungi populasi media sosial, di mana mayoritas dari mereka adalah millennials dengan angka yang cukup besar yakni 40%. Angka ini terhitung besar dan merupakan ceruk bagi para marketers. Alasan terbesar mengapa kaum-kaum yang ada di ceruk ini memilih Instagram adalah karena daya tarik, keseruan, dan tren yang berkembang di dalamnya.

Pengalaman yang menyenangkan

Berbeda dengan kanal jejaring lain, Instagram menyuguhkan konten-konten yang secara estetika menyenangkan bagi audiens. Konten yang tidak terlalu menyodorkan gambar produk, penuh dengan sentuhan personal (seperti sapaan kepada audiens), dan interaktif adalah konten yang dicari masyarakat Instagram. Hal tersebut yang, menurut sebuah studi, membuat kaum millennials di Instagram loyal terhadap brand dan korporasi yang sudah mengimplementasikan content marketing di sana.

Anda bisa memanfaatkan fakta ini agar konten yang Anda suguhkan mendapat respon baik di Instagram dan mengemasnya dengan brand identity perusahaan Anda. Konsistensi adalah yang utama.

Kualitas di atas kuantitas

Sudah merangkai editorial plan dengan konten yang seabrek, tapi ternyata tidak disambut ramah audiens di Instagram? Ingat bahasan sebelumnya, bahwa Instagram adalah tentang pengalaman secara visual! Itulah yang menarik bagi orang-orang. Karena itu, dibanding membuat konten yang bertumpuk, Anda bisa memilih untuk membuat konten yang berkualitas, tepat pada momentumnya, dan up-to-date, di mana upaya yang Anda kerahkan pun sebanding dengan respon yang diterima.

Setelah Anda membuat konten semacam itu, Anda tidak perlu ‘membombardir’ timeline terus-menerus. Audiens Instagram lebih suka dengan kualitas dibanding kuantitas. Cukup lakukan scheduling yang sekarang sudah bisa Anda lakukan di Instagram, salah satunya dengan ombaQ.

Tools media sosial yang satu ini baru saja merilis satu fitur untuk menjadwalkan konten Instagram Anda. Yang perlu Anda lakukan hanyalah memasukkan konten tersebut ke dalam tools ombaQ, dan lakukan scheduling di sana. Nantinya, dengan aplikasi ombaQ di smartphone, Anda akan mendapat notifikasi berupa reminder bahwa konten sudah siap tayang dan Anda cukup menekan tombol “Publish”. Monitoring juga dapat Anda lakukan di sana, sehingga Anda bisa meminimalisasi kesalahan dengan efektif dan efisien.


Disclosure: Artikel ini adalah advertorial yang didukung ombaQ.

Viral Marketing untuk Startup: Antara Produk dan Media Sosial

Seorang businesswoman asal Amerika Serikat, Beth Comstock, pernah berujar, “You can’t sell anything, if you can’t tell anything.” Bagi para pebisnis startup, kalimat tersebut terasa kurang lengkap, terlebih bila yang Anda inginkan adalah nama brand Anda yang tersebar di jejaring sosial (viral).

Terlepas dari bagaimana Anda mengelola media sosial dan berupaya mencitrakan brand startup Anda di sana, kunci untuk menjadi viral sebenarnya tidak jauh-jauh di sekitar Anda. Produk Anda lah yang sejatinya menjadi alat utama dalam viral marketing. Maka, ungkapan yang lebih lengkap ialah, “You can’t sell anything, if you can’t tell anything. And you can’t tell anything, if nothing worth buying.”

Kenali produk, dan ceritakan pada dunia

Mari ambil nama Dropbox sebagai contoh dari viral marketing. Dropbox adalah tech startup besar yang kini berada di tengah singgasana raja-raja industri teknologi dunia. Produk dari perusahaan asal Negeri Paman Sam ini begitu menyebar di media maya bagai virus. Hal ini dipicu oleh produk cloud storage mereka yang menjadi perangkat marketing utama.

Langkah Dropbox ini bisa Anda tiru, dengan mengenali terlebih dahulu apa yang startup Anda berikan kepada dunia, dan kepada siapa Anda akan memasarkannya. Penggalian terhadap produk ini dapat Anda lakukan dengan trial and error.

Sejalan dengan bagaimana Anda mengenali produk, jangan lupa ceritakan produk Anda. Integrasikan produk tersebut dengan strategi viral marketing di media sosial. Dropbox sudah menjahitnya dengan begitu elegan. Kini giliran Anda.

Memahami karakter audiens di media sosial

Kendati startup perlu mengerahkan energinya untuk membuat produk yang terjamin secara kualitas, bukan berarti mencitrakan diri di media sosial lantas menjadi dosa. Anda tentu saja memerlukan ranah marketing yang satu ini.

Di samping konten dari produk, viral marketing dapat bekerja dengan baik bila diimbangi dengan pengelolaan media sosial yang apik. Agar tepat sasaran dalam menyebarkan konten produk–yang kemudian menjadi konten di media sosial, perlu adanya insight tentang bagaimana pertumbuhan engagement dan followers.

Insight ini bisa Anda dapatkan dengan tools media sosial seperti ombaQ. Semua data dan angka terkait pertumbuhan media sosial startup Anda dapat dipantau dengan cara-cara yang mudah, sehingga Anda tetap bisa fokus pada perkembangan produk.

Dengan memiliki data-data tersebut, Anda sudah selangkah lebih maju dalam memahami karakter audiens dan target market Anda di media sosial. Langkah ini jelas dapat memuluskan langkah Anda untuk melakukan viral marketing secara terus menerus.

Disclosure: Artikel ini adalah advertorial hasil kerja sama dengan ombaQ. Sumber gambar header dari Pixabay

3 Langkah untuk Bisnis Startup di Instagram yang Lebih Mudah

Telah terbukti secara studi ilmiah dari beberapa ahli, bahwa otak manusia dapat merekam sebuah pesan di memorinya 60.000 kali lebih cepat dengan bantuan gambar. Bagi para pebisnis, fakta ini sebetulnya dapat Anda dimanfaatkan untuk memasarkan brand di Instagram–tempat di mana Anda bisa berbagi gambar dan video. Tak terkecuali, hal ini juga berlaku bagi para pebisnis startup.

Audiens di Instagram adalah pasar yang memikat untuk berbisnis, dan mereka bisa ‘ditaklukan’ dengan cara-cara khusus. Tentunya, tidak dengan spamming di kolom komentar para influencer. Sebagai startup, Anda harus kreatif dalam mengelola melebarkan sayap bisnis dan pemasaranmu. Jangan melakukannya dengan cara-cara konvensional.

Ini saatnya Anda membuat strategi pemasaran di Instagram dengan langkah-langkah di bawah ini!

1. Tayangkan Apa yang Ingin Audiens Lihat

Tenang, target audience Anda belum tentu menginginkan gambar-gambar yang telah di-edit sedemikian rupa dan terlihat mencengangkan. Yang perlu Anda perlihatkan adalah nilai dari pesan visual yang ingin Anda sampaikan.

Secara mendasar, itu yang ingin dilihat oleh para pengguna Instagram. Sisanya, Anda hanya perlu lebih dekat lagi dengan target audience Anda.

2. Libatkan Influencer

Umumnya, Anda harus membayar influencer untuk membuat konten dan Anda mengharapkan exposure yang besar, misalnya peningkatan followers. Percaya atau tidak, langkah ini perlu Anda ambil. Meskipun, cara ini bukanlah satu-satunya.

Keuntungan bagi Anda bila Anda dikelilingi para influencer. Anda hanya perlu mengundang koneksi Anda tersebut untuk menjadi content writer di akun brand Anda. Ajak mereka untuk berkontribusi membuat konten, dengan kontra prestasi yang sesuai.

3. Konsistensi = Kunci

Seperti kanal media sosial lainnya, mengelola pemasaran di Instagram memerlukan konsistensi yang tinggi. Konsisten dalam karakter brand voice adalah satu hal, dan konsisten untuk urusan waktu penayangan konten adalah hal lainnya. Sedangkan, untuk mencapai hal tersebut scheduling disebut-sebut sebagai cara yang efektif.

Scheduling di Instagram? Kenapa tidak? Anda bisa memanfaatkan fitur dari ombaQ untuk pekerjaan rumah Anda yang satu itu. Dalam waktu dekat, ombaQ akan merilis sebuah fitur baru yang memungkinkan Anda menjadwalkan penayangan konten Instagram. Nantinya, mobile apps ombaQ akan memunculkan notifikasi di smartphone Anda, dan Anda hanya perlu menekan tombol “publish”.

Tidak sulit sebenarnya memasarkan startup Anda di Instagram. Anda hanya perlu memahami karakter media sosial yang satu ini dan ceruk bisnis yang bisa dikelola, serta menerapkan cara-cara jitu marketing yang telah kami rangkum dalam tiga poin di atas. Sekarang, saatnya Anda mengenalkan startup Anda kepada dunia, lewat Instagram!

Disclosure: Artikel ini adalah advertorial yang didukung ombaQ. Sumber gambar header: Pixabay

Facebook Masih Mendominasi Penggunaan Media Sosial di Kuartal Ketiga 2016

Hasil survei seputar perilaku netizen di Indonesia dalam menggunakan media sosial kembali diluncurkan oleh Jakpat. Bertajuk “Indonesia Social Media Trend Q3 2016“, laporan ini mengamati pola perilaku penikmat media sosial dalam kuartal ketiga tahun ini. Secara umum penggunaan media sosial di Indonesia masih didominasi oleh Facebook dan Instagram. Kendati persentasenya menurun tipis dibandingkan kuartal pertama 2016, namun masih mendominasi jauh dari lawan mainnya.

Persentase penggunaan media sosial dalam Q1 dan Q3 2016 / Jakpat
Persentase penggunaan media sosial dalam Q1 dan Q3 2016 / Jakpat

Selain memang paling tinggi angka penggunanya, Facebook dan Instagram ternyata juga mendominasi dalam penggunaan di berbagai kepentingan bersosial secara online. Selain untuk berkomunikasi bersama teman, Facebook juga menguasai persentase dalam penggunaan sebagai penghubung dengan kolega bisnis dan juga keluarga. Menjadi hal yang cukup menarik, ketika dari sisi pemasaran Path lebih digadang-gadang sebagai media yang lebih privat.

Facebook menjadi media populer untuk terhubung dengan rekan kerja / Jakpat
Facebook menjadi media populer untuk terhubung dengan rekan kerja / Jakpat

Berbicara seputar Facebook, dari responden tercatat bahwa yang paling banyak dipasang di ponselnya adalah aplikasi FB Messenger, persentasenya melebihi (tipis) dari Facebook App. Penggunanya pun sangat fantastis, responden mengatakan bahwa rata-rata mereka pasti membuka Facebook setiap hari, kebanyakan 2-3 kali sehari (22,9 persen), namun tak sedikit juga (19,7 persen) membuka lebih dari 10 kali sehari.

FB Messenger menjadi aplikasi paling popluer di ponsel pengguna / Jakpat
FB Messenger menjadi aplikasi paling popluer di ponsel pengguna / Jakpat

Pun demikian dengan penggunaan Instagram, dari total responden survei 78 persen di antaranya mengaku selalu membuka kanal media sosial gambar tersebut setiap hari. Turut terpetakan juga berbagai aktivitas popluer yang sering dilakukan menggunakan Instagram. Persentase tertinggi (53,3 persen) orang-orang menggunakan Instagram untuk mengeksplorasi konten yang lucu dan unik, selanjutnya disusul penggunaan untuk mencari tahu suatu hal (50,3 persen), digunakan untuk mengeksplorasi produk online shop (47,8 persen) dan untuk mencari tahu aktivitas teman (74,2 persen).

Pemanfaatan Instagram oleh pengguna di Indonesia / Jakpat
Pemanfaatan Instagram oleh pengguna di Indonesia / Jakpat

Kendati tidak sebesar Facebook atau Insagram, pengguna Path juga masih memiliki ekosistem aktif di Indonesia. Dari riset Jakpat tersebut, pengguna mengaku kebanyakan memanfaatkan Path untuk mem-posting mereka sedang mendengarkan lagu apa, menonton film apa dan makan apa. Masih sama peruntukan umumnya dengan visi dari Path, untuk membagikan hal-hal yang bersifat pribadi. Snapchat juga masih memiliki komunitas pengguna. Umumnya digunakan untuk mem-posting konten pribadi dan melihat-lihat akun populer yang mengunggah kontennya.

Pemanfaatan Path oleh pengguna di Indonesia / Jakpat
Pemanfaatan Path oleh pengguna di Indonesia / Jakpat

Persentase pengguna Twitter persis di urutan ketiga setelah Facebook dan Instagram. Namun ditemukan hasil riset untuk kuartal ketiga ini antusias pengakses Twitter tak sekencang sebelumnya. Digunakan untuk memburu informasi, Twitter kini lebih jarang dibuka secara rutin setiap harinya.

Pebisnis, Jangan Sampai Mengabaikan 4 Hal Mendasar tentang Media Sosial Ini

Perlu diakui, zaman media sosial ini memudahkan manusia untuk mencari tahu akan banyak hal. Keran informasi terus mengucur di kanal-kanal media sosial yang ada, sehingga orang-orang kini tak perlu lagi memaksakan diri untuk menunggu newsflash di televisi bila ingin mengetahui tentang info yang sedang hangat.

Untungnya, media sosial bukan hanya untuk individu-individu yang hidup di zamannya saja. Semua bisnis juga bisa hidup dan menjadi sorotan di alam media sosial. Ya, semua. Termasuk perusahaan yang Anda kelola, entah itu besar atau kecil, rintisan atau mapan.

Yang disayangkan adalah para pebisnis seringkali terlalu terkonsentrasi pada sales dan marketing, sampai terlupa bahwa media sosial juga termasuk di dalam dua departemen itu. Anda juga termasuk pebisnis yang demikian?

Pekerjaan kantor dari berbagai divisi memang sudah cukup menyita pikiran Anda, sampai-sampai hal mendasar dari media sosial dikesampingkan. Tapi, jangan sampai bisnis Anda tidak terlihat gaungnya di media sosial!

Bagaimana caranya untuk bisa menjaga gaung di media sosial? Mari ikuti pembahasan berikut ini.

1. Konten

Content is king,” ujar Bapak Microsoft Bill Gates. Ungkapan itu mungkin klise dan berlebihan di telinga orang-orang, tapi jika Anda sudah menyikapi konten media sosial perusahaan, Anda akan tahu bahwa Bill Gates tidak sedang bercanda.

Strategi dan pemahaman karakter kanal media sosial yang Anda gunakan adalah langkah utama dalam mengemas konten. Pahami bahwa, misalnya konten Facebook sebaiknya memuat link di dalam tulisan dan gambar yang mobile-friendly, atau tulisan di Twitter yang sebaiknya berisi call-to-action dan menghindari penyingkatan kata.

2. Timing

Setelah punya strategi konten yang matang, timing yang tepat adalah hal selanjutnya yang harus Anda perhatikan. Timing ini berkaitan dengan waktu post dan tingkah laku audience.

Perusahaan Anda mungkin bekerja dari pukul 9 pagi sampai 5 sore. Tapi, akun media sosial harus tetap “hidup” melebihi rentang waktu itu, sebab audience Anda belum tentu aktif di media sosial pada jam kerja saja.

Untuk eksekusinya, Anda tidak perlu mengurangi jam tidur atau mengundur waktu berlibur. Cukup lakukan scheduling post yang sudah disesuaikan dengan perilaku audience dengan tools yang tepat, seperti ombaQ.

3. Engagement

Konten Anda boleh saja menarik dan sedap dilihat. Namun jika tidak bisa mengajak audience untuk terlibat dan menyelami brand Anda, buat apa?

Itulah pentingnya memahami poin nomor satu yang sebelumnya disebutkan. Karena, dengan menguasai konten sebaik mungkin, Anda telah membuka kemungkinan yang besar untuk konten Anda bisa meningkatkan engagement.

Setelah itu, like, retweet, dan comment mungkin akan mengalir deras. Dan itulah saatnya untuk Anda berinteraksi dengan audience. Untuk membuatnya lebih efisien, lakukan cross-channel engagement.

4. Statistik

Saatnya melihat hasil usaha Anda dalam mengembangkan sales dan marketing di media sosial. Anda harus membuka pandangan dan melihat bagaimana perusahaan Anda dipandang oleh mereka yang hidup di dunia media sosial.

Untuk yang satu ini, Anda lagi-lagi memerlukan tools semacam ombaQ yang efektif dalam melihat secara tepat apa yang terjadi di kanal media sosial Anda, dan juga yang memudahkan Anda untuk mempresentasikan statistik ke dewan direksi perusahaan dan rekan kerja.

Setidaknya, itulah empat hal yang terkesan sederhana tetapi penting untuk Anda perhatikan, agar bisnis Anda terus berkembang tidak hanya dalam meraup rupiah, tapi juga dikenal secara positif di media sosial. Empat hal ini adalah dasar, dan Anda bisa mengembangkan sendiri dasar ini agar perusahaan Anda memiliki taji di media sosial.

*) Artikel ini adalah advertorial yang didukung oleh ombaQ.

Media Sosial yang Tertata dan Tepat Guna Bersama ombaQ

Dari mulai marathon meeting dengan klien sampai decision making operasional kantor, semuanya mungkin sudah cukup menyita perhatianmu untuk urusan bisnis hari ini. Lalu, bagaimana dengan pengelolaan berbagai kanal media sosial dalam bisnis? Apakah Anda perlu mengurangi jam tidur untuk mengorganisasikannya?

ombaQ kini bisa Anda manfaatkan untuk social media maintenance yang lebih apik, efektif, dan efisien, tanpa harus mengganggu waktu istirahat. ombaQ adalah platform pengelolaan media sosial yang mampu mengefisiensikan waktu Anda dalam menata konten-konten dan menyebarkannya.

Dengan fasilitas social media update, engagement, access control, dan performance analytics, ombaQ kini bisa Anda pertimbangkan untuk pengoperasian media sosial yang tertata dan tepat guna di tengah kesibukan Anda.

Fasilitas social media engagement yang disediakan ombaQ sangat menarik. Setelah membuat content planning dengan file Excel, yang sudah disediakan ombaQ, Anda bisa langsung meng-upload-nya dan konten dari berbagai kanal media sosial pun siap dijadwalkan. Selanjutnya, Anda hanya tinggal menunggu respon audience dan berbincanglah dengan mereka.

Untuk memberikan respon tersebut, terlebih dahulu yang Anda perlu lakukan adalah mendengarkan apa yang diperbincangkan orang-orang–utamanya yang berkaitan dengan brand Anda. ombaQ punya fitur yang bisa memudahkan untuk urusan yang satu ini. Dengan memanfaatkan kolom stream, Anda tak perlu takut lagi tertinggal social media update dan trending topic.

Oh iya, Anda masih sering berbagi password ke anggota tim yang mengelola media sosial? Mulai sekarang, hindari cara riskan seperti itu! Di ombaQ, Anda hanya perlu mengundang tim Anda untuk ikut mengoperasikan social account terkait, sehingga memudahkan workflow dan meminimalisasi kesalahan.

Setelah semua bentuk pengelolaan harian aman terkendali, saatnya mempresentasikan kinerja media sosial Anda. Yang perlu Anda siapkan adalah social media analytics, dan ombaQ menyajikannya untuk Anda. Dengan analytics dari ombaQ, Anda bisa mendapatkan analisa performa kanal-kanal media sosial yang Anda pegang, mengunduhnya dalam format csv, dan mendapat data update dalam hitungan jam. Anda tak perlu lagi menunggu satu hari kemudian untuk mendapatkan data.

Jadi, untuk media sosial Anda yang tertata dan tepat guna dan waktu istirahat Anda yang lebih berkualitas, siapkah Anda mengarungi media sosial bersama ombaQ?


Disclosure: Artikel ini adalah hasil kerja sama DailySocial dan ombaQ.

Infografis Penggunaan Platform Media Sosial untuk Menyebarkan Konten

Membagikan konten di era digital ini bisa menjadi mudah tetapi bisa pula memberikan tantangan tertentu. Banyaknya platform yang hadir menjadikan pemilik konten harus secara cerdas menentukan strategi agar mendapatkan hasil yang maksimal.

Infografis berikut ini bisa memberikan gambaran secara sederhana tentang beberapa platform yang bisa digunakan untuk menyebarkan konten serta tips sederhana dalam menyebarkan konten agar mendapatkan traffic yang baik.

Lebih lengkap berikut infografisnya.

Social Media Admin

*) Artikel ini adalah advertorial dan didukung oleh Ombaq.com. Gambar header: Pixabay

Media Sosial Lokal Kapoocino Tawarkan Pengalaman Berinteraksi yang Unik

Kapoocino merupakan aplikasi media sosial asal Surabaya dengan pendekatan yang unik. Platform tersebut memungkinkan antar pengguna untuk bisa saling berinteraksi lewat kuis tebak-tebakan yang disampaikan lewat foto atau video. Dengan pendekatan yang berbeda, Kapoocino mencoba menawarkan cara pertemanan yang lebih interaktif, karena tidak sekedar mengunggah foto, memberi komentar atau bertebar emoticon saja.

Dijelaskan oleh Co-Founder Kapoocino Edouardo Santoso Tantular inspirasi mengembangkan layanan tersebut didapat saat keempat Co-Founder Kapoocino sedang kumpul bersama di sebuah kafe, tujuannya untuk menghibur salah satu rekan yang galau. Mereka melihat sebuah keniscayaan, orang-orang di sekitarnya justru terlalu asik dengan gadget-nya, seperti tidak peduli padahal sedang berkumpul dengan teman. Saat itu langsung terlintas ide untuk memikirkan bagaimana caranya mengubah keadaan tersebut, namun dengan tetap melibatkan gadget sebagai media pengantarnya.

“Di sinilah yang membuat Kappocino berbeda dengan media sosial lainnya, karena user tidak hanya dibatasi sekedar melihat, menyukai atau memberi komen dari setiap pengguna yang mengunggah sesuatu. Sehingga user yang tidak terlalu eksis hanya bisa melihat dan tidak bisa ikut interaksi. Kami mencoba buat sesuatu yang berbeda, dengan membuat media sosial berbasis kuis,” ujarnya saat dihubungi DailySocial, Kamis (4/8).

Ide pun mulai dituangkan pada Februari 2016, dibutuhkan waktu sekitar tiga bulan untuk pengembangan hingga muncul versi beta pada 24 Mei 2016 untuk perangkat Android. Versi resminya pun mulai beredar sejak Juli kemarin. Pasca acara press conference launching Kapoocino digelar beberapa hari lalu, pihaknya mencatat jumlah pengguna Kapoocino kini sudah menembus angka sekitar 3.000 orang.

“Kami ingin sebanyak mungkin orang Indonesia yang memakai aplikasi ini. Selain bentuk dukungan terhadap karya anak bangsa sekaligus menunjukkan bahwa aplikasi ini bisa bersaing di kalangan internasional.”

Dia mengungkapkan, untuk membuat aplikasi ini pihaknya telah menggelontorkan investasi sebesar Rp 500 juta. Dana tersebut berasal dari kantong sendiri (bootstrapping). Menurut Edo, bila ke depannya ada investor yang berminat untuk menanamkan uangnya ke tempatnya, dia memberi beberapa batasan. Salah satunya, investor harus berasal dari lokal demi menjaga citra baik Kapoocino sebagai aplikasi buatan anak bangsa.

Sekedar informasi, pendiri Kapoocino terdiri dari empat orang. Mereka adalah Edouardo Santoso Tantular selaku bagian admin dan keuangan, Achmad Izzag selaku bagian pemasaran, Fendy Mahatma Putra selaku developer lead dan Bahtera Kurniawan Jaya selaku bagian kreatif. Kini, tim Kapoocino sudah bertambah 10 orang lainnya untuk mengembangkan aplikasi.

Pihaknya pun mengklaim saat ini belum ada aplikasi media sosial serupa, baik dari lokal maupun global yang menggunakan kuis sebagai basis utamanya. Sementara ini, Kapoocino baru tersedia untuk pengguna Android saja, untuk iOS dan versi PC-nya kini masih dalam tahap penyempurnaan.

Interface sederhana disajikan untuk memudahkan adaptasi pengguna

IMG_20160804_134214
Saat pertama menggunakan Kapoocino, pengguna diharuskan untuk membuat akun. Antar muka yang ditawarkan pun dibuat ringkas sehingga tidak membuat pengguna awam menjadi bingung. Kemudian, pengguna yang sudah terdaftar bisa langsung membuat kuis tebak-tebakan sesuai keinginannya.

Kuis yang ditawarkan bisa berupa video atau foto dengan memberikan pilihan jawaban pilihan ganda atau isian. Jumlah pilihan gandanya pun bisa dimodifikasi dengan minimal dua opsi harus tersedia.

Untuk mempercantik tampilan pertanyaan, foto atau video bisa disunting memakai filter yang tersedia dan menambah sticker berupa tiga maskot Kapoocino itu sendiri, yakni, Kaps, Poc dan Ino. Setelah itu, pengguna bisa memberikan respon berupa jawaban, baru bisa tercipta interaksi karena pengguna penjawab kuis bisa memberikan komentar.

“Bila user belum memberikan jawaban, maka dia belum bisa memberikan komentar sebab ditakutkan ada spoiler jawaban,” terang Edo.

Selain itu juga terdapat ragam fitur yang segera dapat diakses pengguna. Salah satunya wall off fame, secara periodik setiap pengguna yang mendapat respon jawaban terbanyak dari seluruh Indonesia akan mendapatkan kesempatan profil yang terpampang di laman tersebut, selayaknya fungsi wall of fame bekerja.

Kemudian, pengguna yang terpampang di wall of fame akan mendapat sejumlah poin yang dapat di-redeem atau ditukarkan dengan hadiah bentuknya berupa voucher untuk berbelanja di merchant mitra Kapoocino.

“Untuk redeem point, itu masih dalam tahap rencana. Namun arahnya kami ingin seperti itu, demi menarik user baru lebih banyak lagi menggunakan aplikasi Kapoocino,” pungkasnya.

Application Information Will Show Up Here

Beberapa Tips Media Sosial untuk Startup

Penggunaan media sosial tidak hanya untuk para pengguna umum. Dengan maraknya penggunaan layanan media sosial yang dapat digunakan melalui web atau aplikasi, maka perusahaan atau pemilik layanan juga dapat memanfaatkan kondisi ini.

Para pelaku startup pun tidak boleh terlewat untuk menggunakan layanan media sosial dalam metode pemasaran mereka, baik untuk menjual layanan/produk maupun untuk mencari pengguna bagi produk yang dikembangkan. Meskipun penggunaan media sosial terdengar mudah, namun ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh para pelaku startup dalam menjalankan strategi media sosial mereka.

Berikut beberapa di antaranya:

1. Tentukan tujuan

Setiap startup pastinya memiliki tujuan yang berbeda dalam penggunaan media sosial. Hampir dapat dipastikan bahwa tidak ada satu model strategi yang sama yang dapat diterapkan oleh seluruh startup di dunia. Oleh karena itu, diperlukan penyesuaian terhadap strategi media sosial tiap startup yang didasarkan pada tujuan dan kebutuhan startup itu sendiri.

Sebelum melanjutkan ke penerapan yang lebih dalam, startup harus dapat menjawab beberapa pertanyaan awal seperti untuk tujuan apa penggunaan media sosial yang akan dilakukan, dan siapa target yang akan dituju.

2. Pilih channel yang tepat

Jika pertanyaan dasar telah terjawab, maka Anda mulai dapat menentukan saluran media sosial yang mana yang akan Anda pilih. Hal ini tentunya akan dipengaruhi dari target market dan tujuan yang akan dicapai. Contohnya adalah jika promosi layanan Anda bergantung dengan elemen visual, maka Instagram bisa dijadikan pilihan channel media sosial untuk anda. Jika Anda ingin menjangkau sebagian besar pengguna media sosial di Indonesia, maka Facebook adalah pilihan yang tepat, dan begitu seterusnya.

3. Konten yang baik

Ini bisa jadi adalah hal yang paling penting dari strategi media sosial yang dijalankan startup. Pemilihan konten tidak hanya harus disesuaikan dengan target market serta saluran media sosial yang dipilih, namun juga harus sesuai dengan brand dari startup Anda, termasuk dari layanan yang akan ditawarkan ke konsumen.

Selain itu, konten yang baik juga akan bisa memberikan image yang baik pada brand startup, serta membuka peluang untuk berkomunikasi dengan calon konsumen. Jika ruang komunikasi ini telah terbuka, maka Anda mulai dapat memperkenalkan produk atau layanan yang Anda tawarkan.

4. Tools

Tools di sini tidak hanya alat bawaan yang disediakan oleh media sosial yang Anda pilih, tetapi berbagai jenis tools yang dirasa mampu meningkatkan proses pelaksanaan strategi media sosial yang akan dijalankan. Sebagai contoh, Anda dapat menggunakan layanan dashboard yang memungkinkan Anda lebih nyaman melihat time line media sosial serta memungkinkan Anda untuk melakukan scheduling dan analisis dari konten yang telah disebarkan.

5. Persiapkan tim

Masih banyak yang beranggapan bahwa aktivitas media sosial bisa dilakukan oleh satu orang saja, padahal strategi media sosial akan lebih maksimal jika dijalankan oleh tim dan jika memungkinkan saling terkait juga dengan program dari divisi lain tidak hanya penjualan atau pemasaran.

Dengan dibentuknya tim khusus maka proses kreatif dalam membuat konten juga bisa lebih berjalan dengan baik, selain itu anggota tim juga bisa saling berbagi peran agar karakter saluran media sosial yang bisa dibilang 24 jam non stop bisa terus terpantau.

6. Measure

Bagian penting lain dalam strategi media sosial adalah measurement atau pengukuran. Anda harus menyiapkan alat statistik yang akan mendata aktivitas media sosial Anda. Konten mana yang mendapatkan ‘likes’ lebih banyak, kapan followers Anda beraktivitas sehingga Anda bisa mempublikasikan konten secara pas, dan berbagai data lain.

Data ini akan sangat berguna untuk menentukan strategi media sosial mana yang efektif, mana yang harus ditingkatkan. Jadi semua terukur dan bisa dianalisis aktivitasnya.

 

Enam tips di atas memang bukan tips lengkap tetapi bisa menjadi panduan dasar dalam merumuskan strategi media sosial agar persiapan bisa matang sebelum menjalankannya. Di tengah lautan media sosial yang semakin ramai, persiapan menjadi penting agar konten yang telah diproduksi nantinya tidak akan hanya hanyut di lautan luas tetapi bisa stand out, dan mencapai target yang telah ditentukan.

*) Artikel ini hadir dengan dukungan Ombaq.com. Gambar header: Pixabay

3 Tren Media Sosial yang Bisa Disiapkan dan Dipraktikkan

Tahun 2016 sudah memasuki periode tengah tahun. Beberapa strategi media sosial yang telah disusun saat awal tahun bisa jadi telah dijalankan dan sedang masuk tahap evaluasi. Meski begitu, masih ada sisa waktu yang cukup banyak sampai tahun 2016 benar-benar berakhir dan strategi media sosial yang tepat masih terus dibutuhkan sampai pergantian tahun nanti.

Tren media sosial yang berkaitan dengan SEO Marketing yang dapat ditelaah untuk mengetahui apakah sudah dijalankan atau belum pada tahun 2016 antara lain adalah:

1. Memperbaiki Kehadiran Di Media Sosial

Situs resmi perusahaan serta pengelolaan konten merupakan hal yang penting untuk dilakukan, tidak hanya untuk SEO tetapi juga untuk memudahkan calon konsumen ketika mencari informasi mengenai produk atau layanan yang ditawarkan perusahaan.

Kehadiran media sosial bagi sebuah perusahaan atau layanan sebagai pelengkap situs resmi perusahaan harus selalu diawasi penggunaannya, guna memperbaiki kesalahan yang ada atau melengkapi data yang kurang. Alasan lain adalah karena waktu yang dihabiskan oleh netizen (pengguna internet) di layanan media sosial semakin tinggi sehingga kelengkapan informasi menjadi hal yang penting dan krusial karena besar kemungkinan konsumen akan mencari informasi mengenai perusahaan melalui media sosial.

Optimasi agar hasil pencarian berada di posisi teratas juga bisa dilakukan dengan membuat post yang lebih panjang di layanan media sosial yang mendukung misalnya Facebook Notes. Cara lain juga bisa dilakukan dengan meningkatkan kualitas post yang memang memberikan informasi yang berguna pada konsumen.

2. Berjualan Secara Langsung Di Media Sosial

Bagi perusahaan atau startup yang memungkinkan untuk menjual layanan mereka melalui media sosial, maka aktivitas ini dapat dijadikan pilihan untuk dijalankan dikarenakan perkembangan fitur yang ada di beberapa layanan media sosial sekarang telah memungkinkan berjualan secara langsung di media sosial. Memaksimalkan konten yang informatif serta menawarkan pilihan untuk melakukan pembelian secara langsung adalah kombinasi yang pas dan merupakan solusi yang menyenangkan kedua pihak, pembeli dan penjual.

Hal yang perlu diperhatikan adalah menjaga keseimbangan antara konten serta proses promosi untuk menjual produk atau layanan di media sosial. Hal tersebut perlu dilakukan agar konsumen anda tidak dijejali dengan proses hard marketing untuk selling namun tetap mendapatkan informasi yang relevan dengan kebutuhan mereka.

3. Fitur Live Streaming Menggunakan Media Sosial

Salah satu tren media sosial dan SEO media marketing yang dapat mulai diperhatikan dan, jika memungkinkan, dipraktikkan adalah konten yang bersifat in-the-moment di media sosial dengan menggunakan fitur live streaming. Karakter konten yang bersifat ‘live’ ini dapat dikolaborasikan penggunaannya dengan konten lain saat anda melakukan penjadwalan konten untuk media sosial. Konten terjadwal yang tidak bersifat in-the-moment dapat dimaksimalkan untuk menangkap waktu yang pas saat pengguna sedang aktif menggunakan media sosial, sementara konten yang bersifat in-the-moment berfungsi sebagai tambahan konten yang bersifat variatif untuk followers anda.

Tiga tren di atas merupakan beberapa bagian dari tren media sosial dan SEO media marketing di tahun 2016 yang dikutip dari SmartInsights.com. Jika Anda telah menjalankan beberapa tren di atas sebagai strategi media sosial Anda, maka langkah selanjutnya adalah melakukan optimasi guna mendapatkan hasil yang lebih baik. Jika Anda belum menjalankannya, maka periode tengah tahun ini adalah waktu yang tepat bagi anda untuk mulai mencoba dan menganalisis tren mana yang cocok dengan karakter layanan yang ditawarkan oleh perusahaan Anda dan mana yang dapat dioptimasi kembali.

*) Artikel ini hadir dengan dukungan Ombaq.com. Gambar header: Pixabay