Produk SaaS RUN System Masuk ke Google Cloud Marketplace, Dorong Pertumbuhan Bisnis di Pasar Global

RUN System (IDX: RUNS), startup lokal pengembang platform ERP (Enterprise Resource Planning) mengumumkan telah resmi menjadi bagian “Google Cloud Partner”. Dengan ini, layanan SaaS yang dijajakan bisa diakses dan dilanggan oleh pengguna Google Cloud melalui platform marketplace aplikasi di dalam ekosistem komputasi awan Google. Kemitraan ini dinilai akan memperkuat rencana RUN System melayani pasar internasional.

“Kolaborasi ini selain sebagai lompatan strategis untuk memperluas jangkauan bisnis secara global, juga sebagai pendorong inovasi, dan membangun kehadiran internasional yang kuat melalui berbagai saluran internasional dan ekosistem pemberdaya Google,” jelas Co-Founder & CEO RUN System Sony Rachmadi Purnomo.

Ada tiga solusi SaaS RUN System yang akan diluncurkan ke marketplace Google Cloud, yakni platform Cloud ERP R1, platform pengadaan B2B RUN Market, dan platform ERP untuk universitas eCampuz. Solusi ini akan mulai bisa beroperasi sepenuhnya pada akhir Februari 2024 ini dan akan diperluas hingga kuartal kedua tahun ini.

“RUN System dengan produk unggulan ERP, memiliki basis konsumen dan big data yang luas dan kuat, sehingga dinilai cocok berkolaborasi dengan kami, ditambah dukungan dari Google di teknologi inovatif baru seperti di bidang AI yang baru diluncurkan juga,” ungkap Google Cloud Enabler Anand Sibuaea.

Google memang terus mencari solusi lokal yang cocok untuk dipasarkan bagi pelanggan layanan komputasi awannya di masing-masing negara. RUN System sendiri jadi perusahaan ketiga yang solusinya berhasil terkualifikasi masuk ke layanan marketplace Google Cloud.

Perkembangan RUN System

Sejak didirikan tahun 2014 di Yogyakarta, RUN System terus mengakselerasi bisnisnya dengan memperluas klien B2B dari seluruh penjuru Indonesia. Pada tahun 2021, PT Global Sukses Solusi Tbk. (PT GGS Tbk.) yang merupakan entitas bisnis RUN System, resmi tercatat sebagai perusahaan publik di Bursa Efek Indonesia melalui papan akselerasi.

Di tahun 2022, RUN System mengakuisisi PT Solusi Kampus Indonesia, pengembang platform eCampuz, untuk masuk ke sektor pendidikan. Fokusnya masih sama, menyediakan kemudahan administrasi end-to-end lewat layanan ERP. Saat ini solusi eCampuz telah digunakan lebih dari 250+ universitas di berbagai penjuru Indonesia dan digunakan lebih dari 1 juta mahasiswa.

Berdasarkan laporan keuangan H1 2023, perusahaan mencatatkan revenue senilai Rp3,88 miliar (turun 12,06% yoy). Kendati demikian, Sony percaya bahwa perluasan bisnis yang dilakukan akan membawa perusahaan ke EBITDA positif. Salah satunya dengan memperdalam kemitraan dengan grup BUMN, seperti grup Telkom, Danareksa, dan sebagainya.

Secara keseluruhan layanan RUN System telah digunakan lebih dari 13 ribu bisnis dari 13 industri berbeda. Total ada 2 juta lebih pengguna terdaftar di platformnya.

RUN System sendiri sebelumnya juga sempat diinkubasi Telkom melalui Indigo Creative Nation, kemudian mendapatkan kucuran pendanaan awal dari MDI Ventures. Pasca menjadi perusahaan publik, Sony masih menjadi pengendali dengan 29,03% kepemilikan saham. Kontrol ini dinilai membuat perusahaan tetap agile untuk mendorong pertumbuhan dan inovasi.

Potensi pertumbuhan ERP

Menurut data Statista Market Insights 2023, tahun ini diproyeksikan layanan SaaS untuk korporasi di Indonesia akan membukukan revenue $486,20 juta. Layanan CRM (Customer Relationship Management) menjadi lini produk dengan traksi terbesar, disusul ERP. Sementara untuk ERP sendiri, pada tahun 2023 pasar global berhasil membukukan revenue $59,52 miliar.

Data proyeksi revenue enterprise software / Statista
Data proyeksi revenue enterprise software / Statista

Kepada DailySocial.id Sony sempat bercerita. percepatan transformasi digital yang didorong pandemi Covid-19 kemarin mendongkrak pasar SaaS korporasi secara masif, RUN System sendiri termasuk yang mendapatkan untung. Bahkan bisnis RUNS sempat melesat hingga 300%. RUN System juga memanfaatkan dengan baik kemitraan yang dimiliki dengan grup Telkom. Network bisnis yang luas memberikan kesempatan berbagai perusahaan (anak usaha dan mitra bisnis) untuk turut memanfaatkan produk ERP lokal ini.

Sembari terus memperluas cakupan pasar di Indonesia, Sony mengungkapkan tengah berupaya membouka pasar internasional. Sejak dua tahun terakhir ia cukup rajin safari ke pameran software enterprise internasional untuk memperkenalkan perusahaannya. Sejumlah kemitraan strategis mulai terbangun dengan vendor di beberapa wilayah Amerika Serikat hingga Eropa.

“RUN System tahun ini ingin memperbesar basis pelanggan dengan lini produk dan model bisnis yang menjawab kebutuhan pasar, baik lokal maupun global. Pertumbuhan dobel digit product R1 berbasis cloud tahun lalu ingin kami jaga momentumnya,” jelas Sony.

RUN System IPO on IDX, Optimizing Momentum for Business Expansion and Sustainability

One of Telkom Group’s investment portfolios, PT Global Sukses Solusi Tbk (RUN System) plans to expand its business and seek funds through an initial public offering (IPO) on the Acceleration Board. This SaaS platform providing ERP solutions targets to collect IDR 49.9 billion Rupiah from its corporate actions.

The development of the company’s business in the past few years and the trust of various parties are believed to be one of the strong reasons for the IPO. With the current conditions, especially the impact of the pandemic that has changed many parts, including the urgency of digitizing business processes has urged companies to find ways to survive and thrive. On the other hand, the IPO is said to help improve the company’s performance.

RUN System’s Founder & CEO, Sony Rachmadi Purnomo said, “We’ve set an IPO as a target since the beginning in order to support business expansion and company’s sustainability. As a startup, agility really helps to grow and develop, however, it can also backfire if we don’t focus on stakeholders and corporate governance. We chose the IPO method in order to maintain the momentum for business expansion and sustainability (GCG) at the same time.”

DailySocial received an official statement that the company is to sell a maximum of 196,800,000 ordinary shares on behalf of which all are new shares and are issued from the company at a value of IDR 4 per share. The number of shares represents a maximum of 20.01% of the total issued and paid-up capital of Run System post-IPO. The share price offered to the public is between IDR 230-254 per share.

In addition, the company also held an ESA (Employment Stock Allotment) Program by allocating shares of a maximum of 1% of the total number of shares offered or a maximum of 1,968,000 shares.

Run System has scheduled the initial offering period between August 20-26, 2021,
with an estimated effective date of August 31st,2021. The IPO date for Run System is targeted between September 2-6, 2021, with an allotment date of September 6th. Meanwhile, the targeted date for distribution of electronic shares is September 7th and listing on September 8th, 2021.

Acting as the implementing guarantor of PT Global Sukses Solusi TBK’s share
issuance are PT BRI Danarekse and PT Mirae Sekuritas Indonesia.

The proceeds from the Initial Public Offering after deducting share issuance costs
are to be used for working capital (74%) including financing new projects, overhead and operational costs. Around 11% will be used for market acquisition and expansion and 10% for research and development. While 5% is to be allocated for the company’s capital expenditure which includes work equipment and infrastructure.

Papan Akselerasi IPO Startup

ERP Market in Indonesia

According to a report published by Allied Market Research, the global ERP market was pegged at $39.34 billion in 2019 and is expected to reach $86.30 billion by 2027, recording a CAGR of 9.8% from 2020 to 2027.

In a recent interview with DailySocial, Sony revealed that the ERP industry market in Indonesia is quite large, with around 10-20% of new companies taking advantage of the service for their business. This makes his team more optimistic about the development of this industry in the future.

The company, which has been focused on developing ERP solutions since 2013 from upstream to downstream, offer four types of products, an ERP software Run System, an enterprise internediary platform Run Market, Run iProbe (HR enterprise solution system), and a point of sales platform iKas.

In 8 years, RUN System has served around 50 companies in various business scales from MSMEs, medium to large, which are engaged in the manufacturing, distribution, trade, and service sectors. Sony said that his team is working on the integration of ERP and the banking sector.

Runway with Telkom Group

In 2014, RUN System participated in the first batch of Indigo Incubator program held by Telkom. Seeing the big potential in this startup, Telkom promotes RUN System as one of the Distribution Partners of ERP solutions for all its customers in Indonesia.

In addition, this Yogyakarta-based startup also received support from MDI Ventures and its managed fund MDI-KB Centauri with a strong partnership with Telkom Indonesia as their go-to-market prior to the IPO.

In 2020, a subsidiary of PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk (Telkom), PT Metra-Net signed a Shareholder Agreement with RUNSystem. At that time, this agreement had a vision, one of which was to monetize opportunities in the online industry.

As one of its first portfolios, MDI Ventures believes that Run System is a validation of their modernized IPO thesis in comparison to other conventional VC which are much more tailored to the local stock exchange. Run System managed to grow positively on both top-line and bottom-line with profitability since day one while treating IPO as an additional funding milestone. It’s the opposite with how the usual startup dogma, where they are letting go of profit to push growth and treat IPO as one of the exit strategies.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

RUN System IPO di BEI, Manfaatkan Momentum untuk Ekspansi dan Keberlangsungan Bisnis

Salah satu portfolio investasi Telkom Group, PT Global Sukses Solusi Tbk (RUN System) berencana untuk mengembangkan bisnisnya dan mencari dana melalui penawaran umum perdana (IPO) di Papan Akselerasi. Platform SaaS penyedia solusi ERP ini menargetkan mengumpulkan Rp49,9 miliar Rupiah dari aksi korporasinya.

Perkembangan bisnis perusahaan beberapa tahun ke belakang serta kepercayaan berbagai pihak diyakini sebagai salah satu alasan kuat untuk IPO. Dengan kondisi saat ini, khususnya dampak pandemi yang mengubah banyak tatanan termasuk tingkat urgensi dari digitalisasi proses bisnis mendesak perusahaan mencari cara untuk bertahan dan berkembang. Di sisi lain, IPO disebut akan membantu meningkatkan kinerja perusahaan.

Founder & CEO RUN System Sony Rachmadi Purnomo mengungkapkan, “Sejak awal kami sudah menargetkan IPO dalam rangka menunjang ekspansi bisnis dan keberlanjutan perusahaan. Sebagai Startup, agility sangat membantu untuk tumbuh dan berkembang namun bisa menjadi bumerang jika kita tidak fokus pada stakeholder dan tata kelola perusahaan. Kami memilih cara IPO agar dapat menjaga momentum untuk ekspansi dan keberlangsungan (GCG) bisnis secara bersamaan.”

Dalam rilis yang diterima DailySocial, perusahaan disebut akan menjual sebanyak-banyaknya 196,8 juta saham biasa atas nama yang seluruhnya adalah Saham Baru dan dikeluarkan dari portepel Perseroan, dengan nilai nominal Rp4,- per lembar. Jumlah saham tersebut mewakili sebanyak-banyaknya 20,01% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh Perseroan setelah Penawaran Umum Perdana Saham. Harga saham yang ditawarkan kepada masyarakat sebesar Rp230-254 per lembar.

Selain itu, perusahaan turut mengadakan Program ESA (Employment Stock Allotment) dengan mengalokasikan saham sebanyak-banyaknya 1% dari jumlah penerbitan saham yang ditawarkan atau sebanyak-banyaknya sebesar 1.9 juta saham.

RUN System telah menjadwalkan periode penawaran awal antara 20-26 Agustus 2021, dengan perkiraan tanggal efektif 31 Agustus 2021. Tanggal IPO untuk Run System ditargetkan antara 2-6 September 2021, dengan tanggal penjatahan 6 September. Sedangkan target pendistribusian saham elektronik adalah 7 September dan listing pada 8 September 2021.

PT BRI Danarese dan PT Mirae Sekuritas Indonesia menjadi pihak yang bertindak sebagai pelaksana penjaminan saham PT Global Sukses Solusi TBK yang diterbitkan.

Dana hasil Penawaran Umum Perdana setelah dikurangi biaya emisi saham
akan digunakan sebagai modal kerja (74%) termasuk pembiayaan baru proyek, biaya overhead dan biaya operasional. Sekitar 11% akan dialokasikan untuk akuisisi dan ekspansi pasar dan sebesar 10% untuk penelitian dan pengembangan. Sementara 5% akan digunakan untuk belanja modal perusahaan yang termasuk peralatan dan infrastruktur kerja.

Papan Akselerasi IPO Startup

Pasar ERP di Indonesia

Menurut laporan yang diterbitkan oleh Allied Market Research, pasar ERP global dipatok pada $39,34 miliar pada tahun 2019 dan diperkirakan mencapai $86,30 miliar pada tahun 2027, mencatat CAGR sebesar 9,8% dari tahun 2020 hingga 2027.

Dalam wawancara terakhir bersama DailySocial, Sony mengungkapkan bahwa peluang industri ERP di Indonesia masih sangat besar, dengan sekitar 10-20% perusahaan yang baru memanfaatkan layanan tersebut untuk bisnis mereka. Hal ini membuat timnya semakin optimis akan perkembangan industri ini ke depannya.

Perusahaan yang sejak tahun 2013 fokus mengembangkan solusi ERP dari hulu ke hilir ini memiliki empat jenis produk yaitu Run System yang merupakan ERP software, Run Market yaitu enterprise internediary platform, Run iProbe (HR enterprise solution system), dan iKas yaitu point of sales platform.

Dalam kurun waktu 8 tahun, RUN System telah melayani sekitar 50 perusahaan di berbagai skala bisnis mulai dari UMKM, menengah, hingga besar yang bergerak di sektor manufaktur, distribusi, perdagangan, dan jasa. Sony menyampaikan timnya tengah menggarap integrasi ERP dan sektor perbankan

Perjalanan RUN System bersama Telkom Group

Pada 2014, RUN System ikut serta dalam program Indigo Incubator batch pertama yang diadakan oleh Telkom. Melihat potensi yang ada pada startup ini, Telkom kemudian menjadikan RUN System sebagai salah satu Distribution Partner solusi ERP bagi seluruh pelanggannya di Indonesia.

Di samping itu, perusahaan rintisan asal Yogyakarta ini turut mendapat dukungan dari MDI Ventures dan dana kelolaannya MDI-KB Centauri dengan kemitraan yang kuat dengan Telkom Indonesia sebagai go-to-market mereka sebelum IPO.

Pada tahun 2020 lalu, anak perusahaan PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk (Telkom), PT Metra-Net melakukan penandatanganan Shareholder Agreement dengan RUNSystem. Pada saat itu, kesepakatan ini memiliki visi salah satunya untuk memonetisasi peluang pada industri online.

Sebagai salah satu portfolio pertama mereka, MDI Ventures percaya bahwa Run System adalah validasi dari tesis IPO modern mereka. Run System disebut telah mencapai profitabilitas sejak hari pertama dan menjadikan IPO sebagai jalur pendanaan mereka. Hal ini berbanding terbalik dengan dogma startup biasa, di mana mereka melepaskan keuntungan untuk mendorong pertumbuhan dan menganggap IPO hanya sebagai strategi exit.