Neetip Mencoba Peruntungan di Layanan Peer-to-peer Titip-Menitip Pembelian Barang

Titip-menitip barang sudah menjadi kebiasaan sebagian masyarakat kita ketika ada kerabat atau saudara sedang bepergian. Kebiasaan ini kemudian mencoba dikomersialisasi dengan mengadopsinya menjadi sebuah konsep bisnis oleh Neetip (Need it? Tip it!). Bukan konsep yang benar-benar baru sebenarnya, tetapi dengan teknologi dan fitur mapping yang ada, Neetip berusaha memberikan sesuatu yang berbeda dari yang sudah ada. Bahkan startup yang belum genap berusia satu tahun ini terlihat yakin dengan strategi dan potensi pasar yang mereka sasar.

Antonius Stefanus CEO Neetip kepada DailySocial bercerita bahwa ada dua fitur utama pada bisnisnya, yakni Neetip untuk mengunggah barang yang diinginkan dari manapun asalnya dan Gettip untuk para pelancong atau traveler yang ingin membantu membelikan titipan dan mendapatkan tip.

Dengan bentuk platform peer-to-peer setiap pengguna bisa berperan sebagai “tipper” (orang yang mengunggah titipan) maupun “helper” (orang yang membantu membelikan titipan).  Dengan konsep dan teknologi yang dibangun bisnis yang ada di bawah naungan PT Neetip Global Indonesia ini pun yakin bisa mendapatkan pengguna dari dua kategori yakni “tipper” dan “helper”.

Antonius menjelaskan untuk “tipper”, mereka menargetkan beberapa tipe pengguna, seperti orang-orang yang kesulitan mencari barang yang eksklusif, pengguna yang kesulitan mencari barang yang tidak ada di tempatnya, dan pengguna yang punya kebiasaan menitipkan sesuatu pada teman dan kerabat namun hanya memiliki koneksi yang terbatas.

Sedang untuk “helper”, Antonius menjelaskan ada tiga jenis traveler yang menjadi sasaran yakni frequent traveler yang memiliki uang dan kapasitas bagasi yang cukup tapi waktu yang minimal untuk membantu memberikan titipan, traveler musiman yang memiliki waktu dan uang yang cukup tapi dengan kapasitas bagasi yang minimal, dan budget traveler yang memiliki waktu dan kapasitas bagasi yang cukup tapi hanya memiliki uang pas-pasan.

“Titip menitip adalah kebudayaan orang Indonesia, yang pada dasarnya semua orang Indonesia pasti sudah pernah melakukan kegiatan titip menitip. Kami akan mengedukasi pasar Indonesia agar mereka dapat lebih mudah untuk melakukan kegiatan titip menitip melalui aplikasi kita. Oleh karena itu kami akan ikut dalam event-event bertema traveling seperti Travel Fair untuk memperkenalkan aplikasi kami, dan juga terus melakukan social media campaign untuk menerapkan brand awareness terhadap aplikasi kami,” terang Antonius.

Salah satu yang menjadi faktor pembeda Neetip ini dengan layanan sejenis lainnya menurut Antonius terletak pada teknologinya. Di Neetip tidak hanya berbekal konsep dan platform aplikasi yang dibangun, fitur-fitur di aplikasinya juga dilengkapi dengan teknologi yang diharapkan mampu mempermudah dan memberikan pengalaman berbeda kepada pengguna.

Beberapa contoh fitur yang menjadi unggulan adalah Private Chat antara “tipper” dan “helper”, map terintegrasi untuk memantau posisi barang titipan, dan System Credit yang diklaim bisa memberikan keuntungan bagi pengguna untuk bisa menarik dana kapan pun melalui aplikasi tanpa harus mengunjungi kantor Neetip.

Saat ini bisnis yang mulai resmi diluncurkan pada periode Maret 2016 ini masih fokus pada akuisisi pengguna. Antonius kepada DailySocial mengatakan:

“Fokus kami saat ini adalah mendapatkan user sebanyak banyaknya, karena semakin banyak user yang bergabung dengan Neetip maka akan semakin efektif aplikasi Neetip ini berjalan. Target kami tahun ini adalah mendapatkan user base yang cukup untuk dapat menggalang pendanaan agar kami bisa melakukan marketing, hirebetterhuman recourses dan memperbaiki system kami agar lebih baik lagi.”

Application Information Will Show Up Here

Mengenal DoctorSlide, Layanan Mempercantik Slide Presentasi

Kita mungkin sudah banyak mengenal istilah presentasi. Slide presentasi mengalami banyak perkembangan berkat banyak munculnya aplikasi yang memudahkan membuat sebuah slide presentasi. Namun salah satu peran penting dalam presentasi adalah proses kreatif untuk mengubah data menjadi gambaran visual yang mudah diterima orang-orang yang menyaksikan presentasi.

Selain aplikasi, ternyata ada juga layanan yang menyediakan jasa untuk mengubah presentasi menjadi lebih informatif dengan desain yang menarik. Salah satu startup di Indonesia yang bergerak di sektor ini adalah DoctorSlide. Sebuah startup yang menawarkan jasa kreatif untuk mempercantik presentasi dengan desain yang lebih informatif.

DoctorSlide sendiri mulai beroperasi pada April tahun ini. CEO DoctorSlide Zukarlita menjelaskan bahwa sebuah presentasi, mulai pembuatan, penuangan ide dan gagasan, hingga pembuatan desain penyajian presentasi yang menarik telah menjadi kebutuhan bagi kaum profesional di Indonesia. Desain yang menarik akan membawa perspektif baru untuk mendapatkan perhatian dari audiens presentasi. Peluang inilah yang coba diambil oleh DoctorSlide.

Tiga sekawan yang menjadi Co-Founders DoctorSlide.com (ki-ka) Henson Leonardy, Zukarlita, dan Ryan Hidayat
Tiga sekawan yang menjadi Co-Founders DoctorSlide.com (ki-ka) Henson Leonardy, Zukarlita, dan Ryan Hidayat

“Kesadaran akan desain presentasi yang menarik dan mengalir sehingga mudah dipahami audiens dibutuhkan untuk mendapatkan hasil maksimal dari sebuah presentasi. Inilah yang menjadi gagasan kami untuk membuat startup DoctorSlide yang mampu memberikan nilai tambah dalam hal pembuatan dan penyajian presentasi,” jelas Lita.

Kepada Dailysocial Lita menjelaskan untuk mendapatkan layanan dari DoctorSlide pengguna bisa terlebih dahulu melengkapi informasi kebutuhan presentasi di laman DoctorSlide, setelah itu pengguna bisa melakukan pembayaran. Selanjutnya pihak DoctorSlide akan menghubungi pengguna jika membutuhkan informasi tambahan. Setelah itu tim dari DoctorSlide akan memulai mengerjakan slide. Draft presentasi akan dikirim ke pengguna untuk direvisi. Batasan revisi sebanyak dua kali per proyek. Setelah semuanya selesai presentasi akan dikirimkan ke pengguna.

Dalam pengerjaannya DoctorSlide menjanjikan pengerjaan yang profesional. Tak heran jika akhirnya layanan DoctorSlide dipercaya untuk mengerjakan presentasi dari perusahaan-perusahaan ternama seperti Astra International, LINE Indonesia, Abyor International, PT Indo Mega Vision, dan Asmaraku.

“Saat ini DoctorSlide.com adalah satu-satunya startup lokal yang khusus melayani pembuatan desain presentasi, namun sudah ada kompetitor perusahaan layanan yang sejenis tapi berasal dari luar negeri. Kenapa kita tidak menggunakan layanan dari startup lokal asli Indonesia saja,” ujar Lita.

Saat ini meski baru beroperasi empat bulan DoctorSlide menargetkan untuk bisa mempercantik 2.000 set slide di penghujung tahun 2016. Saat ini untuk tetap menjaga kualitas pengerjaan meski terdapat banyak pesanan DoctorSlide berupaya untuk mempertahankan sistem timeline kerja yang bisa dilihat oleh setiap pengguna DoctorSlide. Meski demikian jika memang pesanan melebihi target reguler pihak DoctorSlide tidak ragu untuk menambah tim mereka. Untuk harga, DoctorSlide menerapkan harga yang bervariasi, tergantung pada jenis presentasi yang diinginkan termasuk jumlah slide.

“DoctorSlide menawarkan fleksibilitas dari segi deadline, adanya layanan pengembangan konsep (di samping desain), fasilitas tracking order langsung dari website (status proyek) dan harga yang sangat terjangkau,” jelas Lita.

Indonesia Menyumbang 40 Persen Pertumbuhan Bisnis Shopee di Asia Tenggara

Layanan mobile marketplace C2C Shopee menyebutkan bahwa 40% kontribusi pertumbuhan bisnis di negara-negara Asia Tenggara tempatnya beroperasi saat ini berasal dari Indonesia. Shopee juga mengklaim kini aplikasinya telah diunduh 20 juta kali di seluruh Asia Tenggara dan menerima lebih dari 250 ribu pesanan tiap harinya. Di samping itu, Shopee juga mengumumkan akan menggelar Mobile Shoping Day pada tanggal 10 Oktober 2016 nanti yang rangkaian acaranya akan dimulai sejak tanggal 1 Oktober 2016.

Berdasarkan data Kementrian Komunikasi dan Telekomuniasi, pembelian barang secara daring yang dilakukan melalui perangkat mobile mengalami pertumbuhan hingga 164% dari 2014 hingga 2015. Sedangkan pembelian melalui website atau desktop hanya mengalami peningkatan sebesar 32%.

Shopee yang berada di bawah payung Garena pun mengklaim kini telah mengalami peningkatan bisnis yang signifikan di ketujuh negara tempatnya beroperasi, termasuk Indonesia. Berdasarkan data internal, pada Agustus 2016 Shoppe telah diunduh 20 juta di seluruh Asia Tenggara dan menerima pesanan lebih dari 250 ribu tiap hari.

Indonesia disebut sebagai negara yang memberikan kontribusi paling besar, sebesar 40% dari bisnis Shopee secara keseluruhan. Shopee sendiri saat ini sudah beroperasi di Singapura, Malaysia, Indonesia, Thailand, Vietnam, Filipina dan Taiwan.

CEO Shopee Chris Feng mengatakan, “Dengan pengalaman serta pemahaman yang kami miliki terkait pasar Indoensia, kami percaya dapat bertahan di sini. Kami juga terus mempercepat hubungan dengan rekan bisnis dan memeperbaiki diri agar sesuai dengan kebutuhan konsumen di Indonesia. […] Secara umum kami juga kini tumbuh sekitar 50-60 persen tiap bulannya. Pertumbuhan ini untuk trafik dan transaksi. Saya rasa transaksi akan tumbuh bersamaan dengan trafik.”

Sebagai informasi, Garena, perusahaan induk yang menaungi Shopee juga telah mendapatkan pendanaan seri D sebesar $ 170 juta pada Maret 2016 silam yang dipimpin oleh Khazanah Nasional Berhard. Menurut Chris, pendanaan tersebut juga secara tidak langsung telah memperkuat kemampuan finansial Shopee. Salah satu investasi yang dilakuan adalah di sektor edukasi dengan menggelar program Young Entrepreneur Program dan Shopee University. Melalui kedua program tersebut, Shopee mencoba untuk memberikan edukasi kepada para sellers mereka tentang berbisnis jual beli secara online.

Mobile Shoping Day

Di samping mengumumkan pertumbuhan bisnis, Shopee juga mengumumkan akan menggelar kampanye Mobile Shopping Day, kegiatan belanja online via mobile yang menawarkan berbagai penawaran menarik. Kegiatan ini direncanakan untuk digelar selama 10 hari mulai dari tanggal 1 Oktober 2016 dan puncaknya pada tanggal 10 Oktober 2016 nanti. Harapannya, festival belanja mobile tersebut bisa menjadi festival belanja mobile terbesar yang pernah ada.

“Shopee ingin menandakan tanggal 10 Oktober sebagai sebuah pencapaian penting yang memperlihatkan awal dari sebuah era baru dimana kita dapat berbelanja online secara bebas kapan saja melalui perangkat mobile. Kami juga ingin mengundang semua pihak untuk dapat merayakan hari istimewa ini bersama kami di Shopee,” ujar Chris.

Pun begitu, Chris juga menyampaikan bahwa pihaknya tidak akan memasang target untuk kampanye ini. Tujuan utama yang ingin dicapai adalah edukasi kepada konsumen bahwa kini sudah terjadi pergeseran perilaku di masyarakat untuk berbelanja, yang semula melalui desktop kini sudah bisa dilakukan melalui perangkat mobile.

Berdasarkan survei Criteo di tahun 2015, Indonesia adalah negara penyumbang tren m-commerce tertinggi di Asia Tenggara. Angkanya mencapai 34% yang diikuti oleh Taiwan di posisi kedua dengan 31% dan Singapura di posisi ketiga dengan 29%.

Selain Shopee, konsep serupa juga ditawarkan oleh Carousell yang sama-sama berbasis di Singapura. Lalu masih ada juga Lyke, Tokopoket, dan Coral yang saat ini beroperasi di Indonesia dan meramaikan ranah mobile marketplace.

Application Information Will Show Up Here

Go-Med, Layanan Kesehatan Kolaborasi Go-Jek dan Apotik Antar, Tinggal Tunggu Pembaruan Aplikasi Resmi (UPDATED)

Lebih dari sebulan yang lalu, kami memberitakan soal Go-Med, sebuah layanan yang kabarnya bakal menjadi kolaborasi Go-Jek dan Apotik Antar dalam menyediakan obat dari apotek secara on-demand. Berdasarkan pengamatan kami, rilis resmi Go-Med tinggal menunggu pembaruan Go-Jek berikutnya. Situs yang didedikasikan khusus untuk Go-Med sudah tersedia dan kami sudah mendapatkan gambaran bagaimana Go-Med (dan Go-Auto) diintegrasikan ke dalam aplikasi.

Go-Med pada dasarnya sama dengan layanan Apotik Antar saat ini. Mitra pengemudi Go-Jek membantu konsumen membeli obat-obatan, vitamin, dan peralatan medis dari apotek yang berlisensi. Sesungguhnya Apotik Antar pun dari awal tahun pun sudah menggunakan Go-Jek sebagai mitra transportasi, apalagi Go-Jek merupakan investor grup pendiri Apotik Antar.

Tampilan Go-Auto dan Go-Med di aplikasi Go-Jek
Tampilan Go-Auto dan Go-Med di aplikasi Go-Jek

Titik kritisnya, seperti yang sudah saya jelaskan di artikel sebelumnya, ada dua macam:

Ada dua isu yang menjadi pusat perhatian jika Go-Med benar-benar diluncurkan. Pertama adalah bagaimana streamline prosedur pencarian obat dari tim Apotik Antar ke tim dan mitra pengemudi Go-Jek. Di Apotik Antar, pencarian obat dilakukan oleh tim internal karena ketersediaan suatu obat sangat bervariasi antara satu apotek dan apotek yang lain. Hal ini berbeda dengan Go-Mart yang praktis barang dagangannya lebih seragam dan lebih umum.

Masyarakat tidak biasanya menunggu lama dan waktu tunggu saat mencari ketersediaan sebuah obat di apotek terdekat harus benar-benar diminimalisir.

Hal kedua adalah soal obat dengan resep dokter dan jenis obat-obat yang tidak dijual bebas. Memang benar bahwa dalam syarat dan ketentuannya mereka tidak mengakomodasi hal ini, tapi di lapangan siapa berani bertanggung jawab? Kedua hal menjadi titik krusial kesuksesan Go-Med yang harus siap mengakomodasi jenis dan jumlah konsumen yang lebih beragam.

Selain itu kami juga telah mendapatkan gambaran bagaimana Go-Med dan Go-Auto dimasukkan ke dalam halaman depan aplikasi. Go-Auto sendiri saat ini baru bisa diakses melalui situsnya dan kanal Go-Jek di LINE.

Tak cuma sekedar fitur membersihkan kendaraan, Go-Auto sudah berkembang untuk mengakomodasi servis berkala (misalnya penggantian oli) atau kebutuhan darurat (misalnya ban kempes atau kebutuhan derek kendaraan). Pasti bakal sangat berguna jika sehandal yang diharapkan, apalagi saat kendaraan mogok di jalan tol atau saat malam hari.

Berikut ini adalah screenshot menu Go-Med:

Sementara berikut ini adalah screenshot menu Go-Auto:

Update: Go-Auto mulai diintegrasikan di dalam aplikasi untuk sejumlah pelanggan terpilih.

Application Information Will Show Up Here

Perluas Wilayah Layanan, XWORK Rencanakan Penggalangan Dana

Aplikasi pemesanan ruang kerja XWORK hingga kini mengklaim mengalami peningkatan pengguna hingga 60% setiap bulannya. Aplikasi XWORK yang kini telah tersedia di Android dan iOS mempermudah startup, kalangan UMKM, freelancer dan pekerja remote untuk mencari ruangan kerja lengkap dengan harga terjangkau, saat ini Lebih dari 200 ruangan telah terdaftar di XWORK yang tersebar di Jabodetabek.

“Kita sudah memiliki ratusan pengguna aktif menggunakan ruangan untuk berbagai aktivitas, mulai dari meeting dengan client, internal meeting perusahaan, tempat kerja sementara, gathering, interview, presentasi, small training, workshop, dan testing,” kata Founder XWORK William Budihardjo kepada DailySocial.

Untuk memperluas wilayah layanan hingga kini XWORK masih terus melakukan proses akuisisi kepada pemilik gedung di wilayah layanan XWORK. Dengan persyaratan yang terbilang mudah serta keuntungan yang menjanjikan, pemilik gedung yang bergabung dengan XWORK dapat menikmati ragam manfaat lebih.

“Ruangan kosong akan sayang jika dibiarkan saja, karena banyak sekali orang produktif di Indonesia yang membutuhkan tempat private dan fleksibel untuk digunakan sebagai tempat bekerja dan berkreasi. Dengan mendaftarkan ruang di XWORK maka Anda bisa meningkatkan okupansi hingga 60% sekaligus mendorong pertumbuhan sharing economy di Indonesia,” kata William.

Sejak diluncurkan bulan Juni 2016 lalu, XWORK mengklaim telah memberikan layanan kepada startup hingga perusahaan ternama di Indonesia. Salah satu perusahaan otomotif terbesar di Jakarta mengungkapkan bahwa XWORK telah mendukung produktivitas bisnis meeting mereka. Melalui XWORK, mencari ruang private dengan lokasi strategis dan harga tejangkau menjadi jauh lebih mudah dan menghemat banyak waktu mereka. Berangkat dari kepuasan konsumen, XWORK terus menambah dan memperluas jaringan lokasi ruangan.

“Kami melihat berkembang pesatnya pemesanan ruangan XWORK, hingga kami baru bisa melayani 25-50% dari request yang masuk. Kami telah membantu puluhan perusahaan dan startup yang membutuhkan ruangan,” kata William.

Penggalangan dana dan menambah jumlah ruangan

Tergabung dalam batch pertama GnB Accelerator, XWORK merupakan salah satu startup yang mengalami peningkatan. Hal tersebut ditegaskan oleh William bahwa tanpa GnB Accelerator akan sulit bagi tim XWORK mewujudkan perkembangan yang signifikan hingga saat ini.

Expert yang memberi training pun bukan dari lokal Indonesia saja, melainkan didatangkan dari Singapura dan Jepang. Ini mempercepat proses belajar kami, mulai dari product-market fit, finance, law, media, financing, dan sebagainya. Startup itu adalah learning organism. Semakin cepat kita bisa belajar, semakin cepat progress pertumbuhan kita,” kata William.

Untuk mewujudkan rencana XWORK hingga akhir tahun 2016 yaitu menambah 500 ruangan, saat ini XWORK sedang mempersiapkan untuk melakukan penggalangan dana.

Diharapkan kehadiran XWORK bisa terus menjadi solusi bagi masyarakat yang mencari ruang untuk kerja atau berkreasi seperti workshop, presentasi, training, meeting perusahaan, konsultasi, interview hingga mengadakan acara kreatif tanpa harus menyewa ruangan seharian dengan harga yang terjangkau.

“Dengan semakin banyaknya ruangan yang terdaftar di XWORK, akan semakin mudah untuk orang mencari dan mengakses ruangan private yang dibutuhkan. Harapan kami dengan mudahnya pencarian ruangan, orang Indonesia menjadi semakin produktif. You don’t have to work or meet at your office, you can work anywhere anytime with XWORK,” tutup William.

Application Information Will Show Up Here

Menilik Lima Poin “Policy Paper” yang Diajukan UangTeman ke OJK

Meski masih belia, namun industri fintech Indonesia kini mulai bergeliat dan hal ini bisa dilihat dari digelarnya perhelatan akbar pertama fintech di IFFC 2016. Cepat atau lambat, regulasi juga akan hadir karena industri finansial sendiri adalah industri yang sudah mapan dan sarat aturan. UangTeman sebagai salah satu pemainnya memutuskan untuk tidak menunggu dan mereka pun menginisiasi diskusi terkait peraturan melalui policy paper yang dikirimkan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Sebagai sektor baru, fintech adalah industri yang tengah bergeliat di Indonesia namun regulasinya masih abu-abu. Pun demikian, bukan berarti tidak ada yang mengambil inisiatif. UangTeman contohnya. Salah satu pemain fintech Indonesia ini memprakasai diskusi terkait regulasi dengan pihak salah satu regulator finansial di Indonesia, yaitu OJK.

[Baca juga: Survei Fintech Indonesia 2016: 61 Persen Startup Fintech Anggap Regulasi di Indonesia Belum Jelas]

CEO UangTeman Aidil Zulkilfi mengatakan, “Kami bergerak dalam bidang finansial dan bila Anda bergerak di bidang ini, maka regulasi adalah salah satu hal yang harus dipedulikan. […] Bila regulasi [yang dibentuk] adalah ‘smart regulation’ maka akan menciptakan keseimbangan antara inovasi dan perlindungan hak konsumen. Itu adalah dasar dari policy paper yang kami ajukan dan kami juga menyarankan agar jangan membuat regulasi yang terlalu ketat, tetapi buat yang pas atau cukup untuk melindungi hak konsumen.”

Policy paper UangTeman yang terdiri dari 83 halaman dan diajukan sejak Juni 2016 ini disusun dengan berkaca pada kerangka aturan serupa untuk online lending di Australia, Tiongkok, Inggris, dan Amerika Serikat. Secara garis besar, ada lima poin utama yang menjadi fokus, yaitu Perlindungan Konsumen, Standar Sistem Online, Perlindungan Data, Penagihan Kredit, dan Manajemen Resiko dan Keuangan.

Perlindungan Konsumen

Tim UangTeman / DailySocial
Tim UangTeman / DailySocial

Ada tiga poin yang disarankan UangTeman terkait perlindungan konsumen yaitu keterbukaan dan transparasi informasi, perlindungan konsumen dari kondisi terjebak dalam utang, dan pemasaran yang wajar bagi penyedia jasa pinjaman online.

Dalam keterbukaan informasi, UangTeman menyarankan adanya kejelasan dalam hal sistem dan skema pemberian pinjaman, keuntungan pengguna jasa, resiko, biaya-biaya yang dikenakan, hingga syarat dan kondisi  yang berlaku. Keberadaan kalkulator untuk menghitung biaya pinjaman, kode etik, dan prosedur penanganan keluhan juga disarankan untuk tersedia. Hal lain yang dirasa perlu diupayakan yaitu adanya kebijakan pemerintah untuk membuka akses bagi penyedia jasa pinjama online terhadap sistem informasi debitur yang diselenggarakan Bank Indonesia.

Di sisi perlindungan konsumen dari kondisi terjebak dalam utang, UangTeman menyarankan untuk melarang praktik roll over atau pengajuan utang kembali untuk pinjaman dengan bunga yang tinggi. Sedangkan untuk pemasaran, Uang Teman mengusulkan agar terdapat pengaturan yang memiliki ketentuan yang mengadopsi SE OJK 12/2014 yang diberlakukan kepada penyedia jasa pinjaman online atau dengan mengikutsertakan penyedia jasa pinjaman online ke dalam pengertian di pasal 1 POJK1/2013 sehingga penyedia jasa pinjaman online tunduk terhadapnya.

Standar Sistem Online

Tiga poin usulan UangTeman untuk standar sistem online yaitu penggunaan protokol SSL atau TLS, perlindungan dan pemeliharaan sistem, dan pedoman perilaku dalam menerima data atau informasi.

UangTeman mengusulkan bahwa pemerintah wajib menentukan tingkat SSL apa yang digunakan oleh penyedia jasa dan mempertimbangkan besar kecilnya dampak bila terjadi peretasan. Keperluan untuk audit sistem secara berkala, baik itu oleh penyedia jasa atau pemerintah, juga disarankan untuk perlindungan dan pemeliharaan sistem. Terakhir, pemerintah juga disarankan untuk menerbitkan panduan perilaku dalam menerima data atau informasi agar konsumen lebih berhati-hati terhadap segala informasi yang diterimanya.

Perlindungan Data

Dalam hal perlindungan data, UangTeman mengklaim bahwa semua data mereka ada di data center lokal yang sesuai dengan UU ITE No 82 tahun 2012 dan Aidil mengusulkan agar pemerintah menegaskan ini kepada semua penyedia jasa pinjaman online. Selain itu, kewajiban untuk memasang privacy policies di situs, menggunakan perangkat lunak perlindungan data yang terpercaya, dan memiliki kebijakan internal dalam hal siapa yang berhak mengakses dan mengelola data juga diusulkan untuk diatur.

[Baca juga: Daftar Startup Fintech di Indonesia]

Penagihan Kredit

Penagihan kredit di Indonesia tidak selalu berjalan dengan baik yang biasanya dekat dengan kekerasan. UangTeman mengusulkan bahwa pemerintah perlu membuat panduan yang lebih ketat terhadap proses penagihan kredit ini yang sesuai dengan etika dan bisa melindugi konsumen. Izin mengenai aktivitas penagihan dan juga pihak yang berhak untuk melakukan penagihan pun perlu dipertimbangkan kembali mengingat perusahaan pinjaman online hanya bertindak sebaga fasilitator.

Manajemen Resiko dan Keuangan

[Kiri] CEO UangTeman Aidil Zulkilfli / DailySocial
[Kiri] CEO UangTeman Aidil Zulkilfli / DailySocial
Usulan UangTeman dalam hal manajemen resiko meliputi kualitas keuangan dan kelembagaan perusahaan pinjaman online dan pelaksanaan manajemen resiko perusahaan.

Dalam hal kualitas keuangan dan kelembagaan, UangTeman mengusulkan untuk adanya aturan mengenai modal minimum, kewajiban untuk menjaga rasio-rasio keuangan, dan kewajiban melaporkan kondisi keuangan kepada OJK. Sedangkan dalam hal pelaksanaan, resiko kredit, resiko teknologi, dan resiko operasional adalah hal yang perlu dipertimbangkan regulasinya.

[Baca juga: Kadin Prediksikan Investasi Fintech Indonesia Capai $8 Miliar Pada 2018]

Aidil sendiri berharap bahwa policy paper UangTeman yang diajukan dapat menjadi bahan pertimbangan regulator dalam menyusun regulasi industri fintech di Indonesia. Meski demikian, ia juga menyerahkan kembali sepenuhnya kepada pihak regulator untuk hal-hal lebih detail seperti modal minimum yang diperlukan oleh perusahaan. OJK sendiri memiliki rencana untuk mengeluarkan aturan terkait industri fintech di Indonesia pada akhir tahun 2016 ini.

Application Information Will Show Up Here

Carafun Beri Info Event dan Film yang Tayang di Bioskop

Kehadirannya di Indonesia sebagai layanan pemesanan tiket bioskop terbilang tidak baru lagi. Carafun yang telah berdiri sejak tahun 2015 lalu mengklaim memiliki lebih dari 168 ribu pengguna hingga bulan Agustus 2016. Carafun memberikan informasi jadwal film di  tiga jaringan sinema terbesar di Indonesia (Cinema 21, CGVBlitz dan Cinemaxx Theater) dan berbagai event hiburan. Untuk memperluas layanannya, Carafun tengah mempersiapkan layanan tiket untuk acara di berbagai kota di Indonesia. Carafun telah tersedia untuk platform Android dan iOS.

Dilihat dari jenis layanan dan tampilan aplikasinya, Carafun tidak jauh berbeda dengan layanan serupa, seperti Goers dan BookMyShow.

“Salah satu keunggulan Carafun adalah kelengkapannya. Di Carafun pengguna dapat menemukan info jadwal tayang bioskop dan event-event juga. Bila di aplikasi serupa hanya menampilkan event-event jenis tertentu saja, kami menampilkan lengkap berbagai jenis event ditambah dengan berita-berita film terbaru,” kata Co-Founder Carafun Indra Wijaya Saputra kepada DailySocial.

Di tahun 2016 ini Carafun berencana untuk merilis fitur terbaru yang nantinya mencakup penjualan tiket, seperti sirkus, konser musik, drama theater dan lainnya, dilengkapi dengan informasi acara tersebut. Untuk pembayaran, Carafun juga menawarkan pilihan Top Up dan kartu kredit.

“Carafun mendapatkan info dari masing-masing website terkait untuk jadwal film maupun info event, dan Carafun juga menerima info dari event organizer, penyelenggara event yang ingin event-nya ditampilkan di Carafun. Pendaftaran event mereka di Carafun bersifat gratis dan dapat dilakukan di situs Carafun,” kata Indra.

Didukung Evoucher sebagai investor dan mentor

Layanan pemesanan tiket bioskop hingga acara lengkap dalam satu aplikasi

Untuk menjalankan bisnisnya saat ini Carafun yang baru saja mendapatkan seed funding dari angel investor. Mereka juga mendapatkan mentoring dan investasi dari Evoucher, salah satu pemain flash sale e-commerce dengan konsep daily deals di Indonesia.

“Evoucher merupakan salah satu investor yang juga turut mengambil bagian di Carafun dan terlebih dari itu Evoucher menjadi pembimbing/mentor bagi tim Carafun yang relatif masih muda dalam dunia startup,” kata Indra.

Skema monetisasi yang akan diterapkan Carafun berupa pengambilan fee/komisi atas tiap transaksi pembelian tiket. Saat ini, Carafun lebih fokus menggelar kegiatan promosi kepada setiap pengguna aplikasi Carafun. Carafun menargetkan pertumbuhan pengguna di atas 500 ribu di tahun 2017 dan kerja sama layanan tiket dengan sedikitnya 100 event hiburan di berbagai kota di Indonesia.

“Saya percaya pertumbuhan pengguna smartphone yang luar biasa sehat di Indonesia membuka peluang untuk peningkatan kualitas layanan yang dapat diberikan oleh penyedia jasa hiburan di Indonesia, khususnya pada layanan online melalui aplikasi mobile,” tutup Indra.

Application Information Will Show Up Here

OnlinePajak Luncurkan Dua Fitur Premium

OnlinePajak kembali membuat terobosan tahun ini. Mereka meluncurkan fitur Manajemen Piutang dan fitur Kelola Karyawan 1 Klik untuk mempermudah otomatisasi sistem piutang dan pengelolaan karyawan perusahaan. Fitur-Fitur baru ini diperkenalkan bertepatan dengan diselenggarakannya Indonesia Fintech Festival & Conference tanggal 29-30 Agustus 2016 di Indonesia yang digelar di Indonesia Convention Exhibition, BSD Tangerang.

Direktur OnlinePajak Charles Guinot mengungkapkan bahwa pihaknya selain ingin membantu pemerintah untuk meningkatkan penerimaan negara melalui pajak juga ingin membantu perusahaan untuk mempermudah hal-hal yang berkaitan dengan administrasi. Kedua fitur premium baru ini akan melengkapi beberapa fitur utama dari OnlinePajak yakni Hitung, e-Billing, setor, dan fitur pelaporan pajak secara online dan gratis.

“Kami meluncurkan fitur ‘Kelola Karyawan 1 Klik’ ini, karena dilatarbelakangi sistem perhitungan gaji, pajak dan penggajian karyawan yang rumit di Indonesia. Begitu banyak metode perhitungan yang berbeda-beda dengan peraturan yang tidak terlalu jelas,” jelas Charles.

Fitur Kelola Karyawan 1 Klik ini didesain untuk memudahkan staf akuntan / payroll dalam penghitungan gaji dan PPh Pasal 21 secara otomatis. Selain itu fitur ini juga memungkinkan untuk pembuatan ribuan slip gaji dan mengirimkannya ke email dalam satu klik. Termasuk setor dan lapor online PPh Pasal 21 dan sistem penggajian karyawan yang semua dimudahkan dalam satu klik sehingga memangkas waktu dan tenaga para staf akuntan yang selama ini banyak melakukan perhitungan pajak dan gaji secara manual.

“Kami membantu perusahaan-perusahaan melakukan perhitungan pajak dan gaji otomatis yang selalu diperbarui dengan peraturan berlaku. Walaupun begitu, OnlinePajak tak akan pernah jadi aplikasi SDM penuh yang juga menyediakan sistem KPI (Key Performance Index) atau manajemen kontrak. Tetapi, kami memfokuskan produk kami pada sistem penggajian karyawan (payroll) hingga proses pelaporan pajaknya. Termasuk juga pelaporan pajak untuk wajib pajak pribadi yang diadakan setiap tahun,” ujar Charles.

Fitur premium lainnya yang diluncurkan adalah Manajemen Piutang. Fitur ini membantu mempermudah pembayaran piutang perusahaan dengan sistem yang terotomatisasi. Fitur ini akan membantu perusahaan Lai dari penerbitan dan pengiriman faktur sementara, negosiasi dengan pelanggan, penyetujuan faktur, pemuatan e-faktur dan faktur komersial, mencetak dan mengirimkannya, dan juga lengkap dengan menindaklanjuti pembayaran dengan sistem otomatis.

Charles menjelaskan bahwa selama ini OnlinePajak telah membantu perusahaan dalam pembuatan e-faktur, dan dengan fitur baru ini OnlinePajak naik satu tingkat dengan menyediakan fitur lengkap Invoice Life Cycle.

“Kedua 2 fitur ini jadi memperluas wilayah kerja OnlinePajak menjadi sebuah aplikasi yang menangani keseluruhan transaksi perusahaan,” terang Charles.

Charles juga menambahkan bahwa dengan adanya dua fitur baru ini OnlinePajak bukan berniat untuk menambah sesak persaingan aplikasi keuangan dan SDM. OnlinePajak sebagai penyedia aplikasi pajak yang sudah disahkan oleh Direktorat Jenderal Pajak (DJP) justru ingin melengkapi fungsi-fungsi dari aplikasi yang ada menjadi lebih terintegrasi dengan sistem informasi manajemen perpajakan di Indonesia.

Karsa Ramaikan Solusi Teknologi di Sektor Pertanian

Indonesia sebagai negara yang terkenal dengan pertaniannya tengah mengalami transformasi ke arah digital. Tak tertinggal, sektor pertanian juga menjadi perhatian beberapa pihak dengan menghadirkan solusi digital untuk membantu sektor pertanian Indonesia ke arah yang lebih baik. Salah satu yang baru adalah Karsa, aplikasi yang dikembangkan sebagai platform all in one untuk semua para stakeholder di sektor pertanian.

Dari segi konsep, Karsa yang dalam bahasa Indonesia berarti niat, mencoba memberikan hal-hal yang dibutuhkan petani dalam sebuah wadah yang dikemas dalam bentuk aplikasi mobile untuk platform Android. Karsa memberikan informasi-informasi penting bagi petani meliputi informasi cuaca, harga, berita mengenai pertanian, dan termasuk fitur untuk memesan peralatan untuk pertanian.

Dalam informasinya kepada DailySocial, salah satu penggagas Karsa Yudha Kartohadiprodjo menjelaskan bahwa selain untuk petani Karsa juga didesain dan disiapkan untuk pihak-pihak yang terlibat di sektor pertanian, seperti aparat pemerintahan, pemilik produk pertanian, produsen alat pertanian, dan pelaku agrikultur lainnya. Selain dalam bentuk aplikasi mobile Karsa juga disebut bisa diakses menggunakan desktop dalam bentuk aplikasi web.

“Kami merancang Karsa untuk memenuhi kebutuhan para pelaku agrikultur dan memastikan bahwa mereka menerima berbagai informasi secara tepat waktu dan efisien. Aplikasi ini memberikan kesempatan pada petani untuk mendapatkan informasi dari sebelum mereka menanam tanaman—apakah bibit yang ditanam cocok atau tidak untuk daerahnya, bagaimana cara menanam yang baik hingga jumlah panen dan penghasilan yang mungkin akan ia dapatkan,” ujar para Co-Founder Karsa Yudha dan Ming Alihan.

Lebih jauh Ming menjelaskan bahwa ide awal Karsa didapat dari semangat para petani muda memanfaatkan media sosial untuk mengembangkan pengetahuan mereka tentang dunia pertanian. Yudha melihat bahwa mungkin konsep media sosial yang memungkinkan komunitas membantu setiap orang di dalamnya adalah bentuk modern dari gotong-royong.

Yudha berharap Karsa bisa menjadi media untuk saling berkomunikasi sesama komunitas pertanian sekaligus bersama-sama dapat meningkatkan ketahanan pangan dan kemakmuran rakyat Indonesia.

Aplikasi mobile Android Karsa

Hal lain yang coba dilakukan Karsa dengan platform miliknya adalah memanfaatkan data untuk mendapatkan analisis terbaik untuk dunia pertanian. Setelah petani yang terdaftar melengkapi profil tanam, lokasi dan luas tanaman mereka selanjutnya data akan dipergunakan untuk memberikan saran kepada mereka secara berkala.

Data yang terkumpul juga bisa dimanfaatkan pemerintah untuk melakukan penyuluhan, menentukan kebijaksanaan, hingga memprediksi secara riil hasil pertanian dalam beberapa waktu ke depan. Data yang sama juga akan tersedia bagi para pemilik produk pertanian lainnya seperti produsen pupuk, bibit, alat pertanian hingga media massa.

Akan ada tim Karsa dari ahli pertanian yang akan memberikan saran yang khusus untuk setiap tanaman. Karsa saat ini didukung disebutkan telah didukung oleh dewan pakar yang terdiri dari 5 orang pengajar aktif dan ahli pertanian dari Institut Pertanian Bogor dan Universitas Gajah Mada. Sejauh ini, dari data internal Karsa, disebutkan bahwa layanan ini telah memiliki panduan untuk 12 macam tanaman dengan 300 macam varian.

Application Information Will Show Up Here