8 Aplikasi Edit Foto dan Video, Bikin Konten Instagram Story Semakin Menarik

Bagi Anda para konten kreator, influencer, bahkan pemilik bisnis. Penggunaan sosial media menjadi bagian yang penting untuk dapat branding diri dan mempromosikan produk agar lebih dikenal luas.

Hingga saat ini, aplikasi sosial media teruslah bertambah. Instagram menjadi salah satu aplikasi populer bagi para influencer dan pemilik bisnis untuk terus mempromosikan diri. Membuat konten menarik agar memiliki lebih banyak pengikut dan memiliki pengikut yang loyal.

Penting untuk memiliki ciri khas dalam berkonten, agar orang lain tertarik untuk mengikuti Anda. Didukung dengan penggunaan aplikasi edit foto dan video terutama untuk pemanfaatan salah satu fitur Instagram, yaitu Instagram story.

Instagram story membagikan foto dan video dengan durasi per konten yaitu 15 detik dan akan hilang dalam 24 jam. Biasanya di Instagram story membagikan momen real time ataupun momen penting yang sudah dilewati dan terkesan eksklusif karena adanya pengaturan waktu tertentu dari Instagram. Berbeda dari konten Instagram feed dan reels yang akan terus ada di profil Anda.

Anda dapat memanfaatkan aplikasi edit foto dan video untuk kepentingan konten, dengan masing-masing aplikasi menawarkan fitur yang berbeda-beda. Berikut rekomendasi aplikasi pembuat Instagram story agar terlihat lebih menarik dengan beragam template, elemen, font, stiker, dan masih banyak lagi.

Unfold

Aplikasi pertama yaitu Unfold  merupakan aplikasi edit foto dan video yang dapat membuat Instagram story, feed, reels, dan TikTok mu semakin menarik. Anda dapat menggunakan desain, alat, dan juga font untuk membuat konten Instagram Anda semakin terlihat profesional. Anda juga dapat menggunakannya untuk desain link in bio. Terdapat berbagai macam template, stiker, GIF, background, dan Anda dapat langsung membagikan editan Anda ke berbagai sosial media, termasuk Instagram story.

Anda dapat mengunduhnya secara gratis di Google Play Store dan App Store, serta menggunakannya di situs web. Untuk menikmati fitur lengkapnya Anda harus berlangganan terlebih dahulu.

InShot

InShot merupakan aplikasi yang populer dengan unduhan lebih dari 500 juta. Aplikasi ini dikhususkan untuk edit video dengan mudah dan profesional. Terdapat penambahan musik, teks, transisi, slow motion, dan masih banyak lagi. Jika Anda seorang konten kreator atau influencer tentunya sudah tidak asing dengan aplikasi ini. InShot dapat menjadi pilihan Anda dalam edit video.

Anda dapat edit Instagram story dengan mudah karena terdapat beragam template  yang disediakan. Selain itu, Anda juga dapat menggunakannya untuk video YouTube, Facebook, dan sosial media lainnya. Anda dapat mengaksesnya melalui perangkat PC maupun smartphone dengan mengunduhnya secara gratis melalui Google Play Store dan App Store.

Canva

Anda pasti sudah tidak asing dengan aplikasi satu ini. Aplikasi ini termasuk jajaran aplikasi edit foto dan video yang populer dengan unduhan lebih dari 100 juta. Canva menawarkan  edit foto dan video secara profesional dengan penggunaan yang mudah. Terdapat berbagai macam elemen, font, animasi, stiker, filter. Anda dapat membuat Instagram story kalian terlihat lebih menarik dengan adanya efek transisi video. Anda dapat membuat Instagram story terlihat profesional atau terlihat playful.

Anda dapat menggunakan canva melalui situs web, Google Play Store, dan App Store secara gratis. Jika Anda ingin menikmati semua fiturnya Anda perlu berlangganan Canva Pro.

StoryChic (Mivo Studio)

StoryChic yang dulunya bernama Insta Story merupakan aplikasi yang menawarkan pembuatan kolase atau collage. Anda dapat membuat Instagram story dengan animasi dengan template lebih dari 500, tersedia pula berbagai font dn juga filter. Anda juga dapat langsung membagikannya ke Instagram story dan sosial media lainnya. Selain edit foto Anda juga dapat edit video dalam bentuk collage. 

Anda dapat mengunduh aplikasi StoryChic secara gratis di Google Play Store dan App Store, namun untuk fitur lengkapnya Anda perlu berlangganan terlebih dahulu.

PicCollage: Video & Grid Maker (Cardinal Blue Software, Inc.)

PicCollage merupakan aplikasi populer untuk membuat foto menjadi kolase atau collage agar fotomu menjadi semakin menarik. PicCollage membantu Anda untuk merancang foto-foto Anda dijadikannya dalam satu bagian. Pengguna dapat secara mudah menggunakannya dengan sedikit bantuan dari alat bawaan aplikasi, serta beragam pilihan desain.
Terdapat beragam ukuran yang cocok untuk story Instagram, feed Instagram dan berbagai ukuran lainnya. Fitur seperti cutout, doodle, dan animasi yang memungkinkan Anda menambahkan sentuhan sendiri ke setiap kreasi. Anda dapat unduh aplikasi secara gratis.

StoryLab – Story Maker (Cerdillac)

Story Lab adalah aplikasi edit Instagram story dan feed Instagram yang menawarkan beragam template lebih dari 1300 Instagram story, 1000+ feed, 400+ cover highlight, serta 170+ animasi untuk membantu Anda mempercantik tampilan Instagram story.

Selain menggunakan template, Anda juga dapat edit di atas kanvas kosong dan membuatnya dari awal, disesuaikan dengan filter, overlay, dan gaya cerita lainnya yang dibuat menarik. Menggunakan Story Lab, Anda dapat mengunggah foto Instagram story disertai cover highlight yang menarik, serta memperindah tampilan Instagram Anda.

StoryArt – Insta story maker (Ryzenrise)

StoryArt adalah aplikasi untuk membuat dan mempercantik tampilan Instagram story yang menawarkan 2000+ template dan 400+ template animasi untuk membantu Anda membuat tata letak kolase atau collage yang indah untuk Instagram story dan Instagram reels.

Anda dapat menyesuaikan penyusunan foto atau gambar dan membuat rangkaian cerita menarik dari foto atau video yang diunggah dengan adanya fitur kolase. StoryArt juga menawarkan rancangan feed yang Anda unggah ke Instagram. Anda dapat menggunakannya secara gratis melalui Google Play Store dan App Store.

GoDaddy Studio: Graphic Design (GoDaddy Mobile, LLC)

Aplikasi GoDaddy Studio merupakan aplikasi yang diciptakan bagi para konten kreator sosial media, editor foto, dan juga desain grafis yang mudah digunakan. GoDaddy Studio ini Anda dapat mendesain, mempromosikan, dan mengembangkan bisnis secara online dengan desain yang profesional.

Pada aplikasi ini Anda dapat membuat foto unggahan media sosial, seperti Instagram stories, logo, Link in Bio, dan masih banyak lagi. Terdapat pula berbagai macam template dan font yang disediakan. Anda dapat menggunakannya secara gratis melalui Google Play Store, App Store, dan situs web, namun untuk mendapatkan konten premium Anda perlu berlangganan terlebih dahulu.

Itulah rekomendasi aplikasi edit foto dan video untuk membuat konten Instagram storymu semakin menarik. Apakah Anda tertarik mencobanya?

Sepi Pengguna, Twitter Hapus Fitur Story-nya, Fleet

Format konten ephemeral atau Story yang Snapchat dan Instagram populerkan memang pada akhirnya sudah diadopsi oleh banyak platform sosial lain, tapi itu bukan berarti format tersebut cocok untuk semua platform. Di Twitter misalnya, format tersebut sangat jarang digunakan sampai-sampai Twitter berniat untuk menghapusnya.

Lewat sebuah blog post, Twitter mengumumkan bahwa per 3 Agustus 2021, mereka bakal menghapus fitur Story yang mereka namai Fleet. Pengumuman ini cukup mengejutkan mengingat Fleet sendiri sebenarnya baru diluncurkan secara resmi pada bulan November 2020. Dengan kata lain, meski belum ada satu tahun berselang, Twitter rupanya sudah bisa mengambil kesimpulan bahwa sebagian besar penggunanya tidak butuh fitur ini.

Saat pertama kali Fleet diluncurkan, Twitter pada dasarnya berspekulasi bahwa fitur ini bisa membantu mendorong penggunanya lebih aktif dalam percakapan ketimbang sebatas menjadi silent reader. Sifat Fleet yang sementara (bakal dihapus secara otomatis setelah 24 jam) semestinya bakal membuat pengguna Twitter lebih nyaman dalam berekspresi.

Namun pada kenyataannya, seperti yang Twitter beberkan sendiri, yang sering menggunakan Fleet justru adalah mereka yang sebelumnya juga sudah aktif berdiskusi di Twitter, dan sering kali mereka memanfaatkan Fleet untuk mengamplifikasi cuitan demi cuitan yang mereka unggah. Spekulasi Twitter salah, dan mereka pun memutuskan untuk segera move on.

Meski Fleet merupakan produk gagal, beberapa fitur yang ditawarkannya masih akan dipertahankan oleh Twitter. Tiga di antaranya, yakni fitur kamera full-screen, opsi formatting teks, dan stiker GIF, bakal diintegrasikan ke dalam jendela compose Tweet.

Baris di atas linimasa yang selama ini dihuni Fleet juga bakal tetap eksis, hanya saja yang menempatinya nanti cuma Spaces, fitur live audio room yang Twitter luncurkan belum lama ini untuk bersaing dengan Clubhouse. Meski mungkin masih terlalu dini untuk menilai, namun Twitter Spaces nampaknya memang jauh lebih populer ketimbang Fleet.

Penghapusan Fleet ini sekaligus Twitter jadikan bukti bahwa mereka tidak segan untuk terus berevolusi. Menurut Twitter, sesekali memang harus ada fitur-fitur yang dipensiunkan kalau memang terbukti tidak berhasil, dan ini juga menunjukkan kemauan Twitter untuk mendengarkan feedback dari para penggunanya.

Via: The Verge.

Cara Membagikan Postingan Instagram ke Story

Fitur Story langsung jadi primadona tak lama setelah digulirkan. Dengan Story, pengguna Instagram seolah punya mainan baru yang lama dinantikan. Sebab, Story tidak hanya membuat interaksi jadi lebih seru, tapi juga membuat profile jadi terlihat menonjol.

Continue reading Cara Membagikan Postingan Instagram ke Story

Spotify Sedang Uji Fitur Story Versinya Sendiri

Berawal dari inisiatif Snapchat, konten dalam format story pada akhirnya berhasil menjadi fenomena global berkat Instagram. Sekarang, hampir semua media sosial punya kanal khusus untuk mewadahi jenis konten yang akan hilang secara otomatis dalam waktu 24 jam pasca diunggah tersebut.

Beberapa hari lalu, Twitter merilis Fleets, fitur story-nya yang sudah diuji sejak Maret lalu. Sekarang, giliran Spotify yang secara diam-diam sedang menguji fitur story-nya. Story versi Spotify ini agak berbeda karena tidak sepenuhnya user-generated, melainkan yang diunggah oleh para musisi di layanan tersebut.

Berdasarkan video yang diunggah oleh pengguna Twitter @TmarTn, beberapa story unggahan para musisi itu bisa ditemukan di playlist Christmas Hits racikan Spotify sendiri. Sepintas, video-video pendeknya itu terkesan organik dan seperti yang kita ekspektasikan dari konten bertipe story, bukan hasil produksi kru profesional bersama masing-masing musisi.

Berdasarkan keterangan resmi Spotify kepada Engadget, layanan streaming musik asal Swedia itu mengakui bahwa mereka tengah menguji fitur story, tapi mereka sama sekali tidak mau memastikan apakah fiturnya bakal dirilis secara luas ke depannya.

Spotify stories

Menariknya, ini bukan pertama kalinya Spotify menguji fitur story, dan mereka sebenarnya sudah punya beberapa iterasi. 2019 lalu misalnya, Spotify sempat menguji fitur story yang mereka sebut dengan istilah “Storyline”. Kemudian di awal tahun 2020 ini, mereka juga sempat menguji fitur yang memungkinkan sejumlah influencer untuk menambahkan story ke public playlist susunannya masing-masing.

Kalau melihat bagaimana YouTube dan LinkedIn pun punya story, tidak mengherankan apabila Spotify juga tertarik menawarkan fitur serupa. Dalam kasus Spotify, mereka sepertinya memperlakukan story sebagai medium yang dapat dimanfaatkan para musisi untuk berbagi pengalaman di balik layar mereka.

Sang musisi memang sudah bisa berinteraksi dengan para fansnya melalui story di Instagram atau Snapchat, akan tetapi ketika mereka ingin fokus berbagi tentang pengalamannya selama menggarap lagu barunya, di situlah mungkin story pada Spotify bisa terkesan relevan.

Lucunya, meskipun Snapchat dan Instagram adalah pelopor dari format story, keduanya sekarang malah sedang mencoba meniru TikTok.

Sumber: Gizmodo. Gambar header:  Omid Armin via Unsplash.

Facebook Uji Fitur Supaya Story di Facebook Bisa Ikut Diunggah ke Instagram Secara Otomatis

Instagram punya fitur Story, Facebook juga punya fitur Story. Keduanya saling berkaitan; saat hendak mengunggah Story di Instagram, kita bisa memilih opsi agar Story tersebut juga akan muncul di Facebook. Sayang ini tidak berlaku sebaliknya; Story yang diunggah ke Facebook tidak bisa diteruskan ke Instagram secara otomatis.

Kedengarannya janggal memang, akan tetapi Facebook menyadari apa yang salah. Baru-baru ini, mereka dilaporkan sedang menguji fitur agar Story yang diunggah ke Facebook bisa ikut muncul di Instagram secara otomatis.

Gambar di bawah ini adalah tampilan fiturnya, diambil oleh Jane Manchun Wong yang dikenal hobi mengorek barisan kode dalam aplikasi (reverse engineering) guna mencari fitur-fitur baru yang belum diumumkan. Jadi sesaat sebelum mengunggah Story ke Facebook, pengguna dapat membuka menu Privacy dan memilih opsi “Share Story to Instagram”.

Sumber gambar: Jane Manchun Wong
Sumber gambar: Jane Manchun Wong

Namun fitur cross-posting ini juga mendatangkan persoalan baru: kita bakal sering melihat Story yang sama (dari orang yang sama) sebanyak dua kali, sebab yang sudah kita tonton di Instagram akan muncul di Facebook dengan tanda belum ditonton, demikian pula sebaliknya. Satu-satunya solusi atas masalah ini adalah apabila Facebook juga menerapkan semacam sistem sinkronisasi.

Semoga saja Facebook bisa menghadirkan sinkronisasi data sebelum mereka meluncurkan fitur cross-posting Story ini secara resmi. Jadwal perilisannya belum ditetapkan, akan tetapi Facebook telah mengonfirmasi bahwa mereka memang sedang menguji fitur ini bersama sejumlah pengguna.

Sumber: TechCrunch.

Instagram Umumkan Format Iklan Baru untuk Story, Ads Carousel

Tak berlebihan jika sebagian orang menduga Instagram bakal mendapatkan keuntungan finansial dari populernya Story. Pasalnya, sekitar satu tahun setelah resmi digulirkan ke publik, Instagram memang mulai menawarkan spot iklan bagi para pemasar. Dan kini, layanan berbagi foto milik Facebook itu kembali menggulirkan format iklan baru, Carousel Ads bagi para pemasar yang ingin memanfaatkan Stories untuk mempromosikan produk mereka.

Berbeda dengan format iklan sebelumnya, Carousel Ads memungkinkan pemasar untuk menyematkan tiga media dalam satu Story dan menggunakan berbagai filter wajah yang tersedia, superzoom dan bahkan stiker GIF. Dalam pernyataan resminya, Instagram ingin para pengiklan bebas berkreasi dengan kreativitasnya masing-masing. Cakupan tiga video atau foto dalam satu set Stories juga memberi peluang lebih besar untuk menarik minat konsumen ketimbang hanya satu video yang membosankan.

Panjang maksimum untuk setiap post di Story masih akan sama. Video boleh lebih dari 15 detik, dan foto bisa bertahan di layar selama lima detik. Orang lain juga masih bisa mengulang video atau melewatkannya tanpa harus melihat bagian awal atau akhir iklan terlebih dahulu.

Untuk saat ini, pengiklan hanya boleh menyematkan tiga buah media dalam satu iklan Carousel Ads dalam Stories. Tapi, tak tertutup kemungkinan jumlah ini akan bertambah tergantung bagaimana para pemasar merespon versi awal ini.

Instagram sudah menguji format iklan ini dengan 12 brand terpilih, di antaranya Coca Cola, Renault dan Paramount. Carousel Ads for Instagram Stories juga dipastikan tersedia untuk brand yang tergabung dalam Facebook Marketing Partners. Sedangkan bagi pemasar lain, masih harus menunggu sampai format baru ini digulirkan secara global.

Sumber berita Instagram dan gambar header NigerianToday.