Gen.G Menjadi Juara T1 Valorant Invitational, Kalahkan Team Brax 3-1

Beberapa waktu lalu, organisasi esports asal Korea Selatan, T1, mengumumkan beberapa inisiatif mereka terhadap Valorant. Mereka segera merilis roster untuk bermain dan streaming game FPS besutan Riot Games, serta menggelar turnamen Valorant, bekerja sama dengan Nerd Street Gamers selaku penyelenggara.

Digelar pada 4 Mei 2020 lalu, kompetisi diikuti oleh 8 tim, mulai dari Team Shroud, Sentinels, dan banyak nama besar FPS lainnya, dengan format double-elimination. Berlangsung selama dua hari, tim Gen.G melibas Team Brax 2-1 pada babak Grand Final.

Dari 8 tim, mungkin hanya Gen.G dan Sentinels yang merupakan tim profesional. Sisanya hanya merupakan tim yang berisikan streamer. Team Brax yang melaju ke babak final sendiri sebenarnya berisikan tiga pemain T1, namun mereka terpaksa menggunakan pemain tambahan yaitu pro CS:GO Tyler Latham (Skaadoodle) dan Jonathan Jablonowski (Elige).

Turnamen merupakan debut bagi Gen.G. Ini mengingat roster mereka baru diumumkan satu hari sebelum turnamen besutan T1 dimulai. Begitu juga Sentinels, karena baru mengumumkan roster Valorant mereka beberapa waktu lalu, yang salah satunya pemainnya adalah Sinatra, peraih gelar MVP Overwatch League.

Sayangnya beberapa tim tersebut tidak berhasil mendapat hasil yang optimal. Sentinels hanya menang satu kali di hari pertama, dan langsung kalah di pertandingan hari kedua. Sementara tim lain seperti mouseSpaz dan Team Shroud mengalami nasib serupa.

https://twitter.com/GenG/status/1257441149545058307

Babak final antara Gen.G melawan Team Brax menjadi pertandingan yang sangat sengit antara keduanya. Gen.G sempat kewalahan melawan pemain-pemain papan atas yang bertanding untuk Team Brax, mereka pun kalah pada map 1. Beruntung mereka berhasil comeback, berhasil memenangkan pertandingan di ronde ketiga dengan skor 13-11.

Kemenangan tersebut memberikan tim Gen.G hadiah sebesar US$25.000 (sekitar Rp378 juta), hadiah yang cukup besar untuk turnamen dari game yang bahkan belum rilis secara penuh.

Kemenangan Gen.G pada turnamen ini juga menjadi unik, karena sebelumnya T1 berhasil membantai Gen.G 3-0 pada laga final League of Legends Championship Korea. Kira-kira, akankah Gen.akan menjadi tim yang dominan dalam skena kompetitif Valorant masa depan?

T1 Juara LCK Spring Playoff 2020, Libas Gen.G 3-0

Akhir pekan lalu adalah puncak dari gelaran League of Legends Champions Korea (LCK) Spring Season 2020. Pada Grand Final babak Playoff, T1 melibas pemuncak klasemen babak Regular Season, Gen.G, 3-0 dengan cukup mudah.

Kemenangan ini menjadi kemenangan ke sembilan kali bagi sosok midlaner senior yang sudah bersama tim ini sejak masih bernama SKT, Lee Sang-Hyeok (Faker). Memang roster T1 musim ini tampil dengan sangat solid, menunjukkan permainan tanpa celah yang membuat Gen.G kelabakan. Bukti dari ini adalah sang Jungler, Moon Woo-chan (Cuzz) yang mendapat gelar MVP berkat rotasi serta permainan apik yang ia tunjukkan.

Tak hanya dari segi permainan, T1 juga menunjukkan drating yang solid sepnajang seri pertandingan. Kim Jeong-soo, pelatih Damwon Gaming yang diambil oleh T1 pada masa off-season menunjukkan pola drafting yang sangat lihai sehingga Gen.G jadi kesulitan.

Sumber: Invenglobal
T1 saat diwawancara oleh awak media setelah memenangkan LCK Spring Playoff 2020. Sumber: Invenglobal

Game pertama diselesaikan oleh T1 dalam durasi 45 menit. First blood didapatkan T1 setelah Cuzz berhasil menangkap Azir milik Gwak Bo-seong (bdd) dari tim Bdd di sungai. Selama fase awal, Sylas dari Kim Chang-dong (Canna) babak belur, namun duet botlane T1 ternyata berhasil mendominasi.

T1 mungkin tidak memimpin perolehan net-worth, tetapi mereka berhasil mengendalikan area objektif dengan sangat baik. Walau Gen.G berhasil bertahan dengan tiga Dragon yang ia dapatkan, tapi gap sudah terlalu jauh membuat mereka terpaksa kalah di game 1.

Game kedua, Gen.G mencoba untuk mengalahkan T1 dengan melakukan ban pada 3 Champion Jungle. Graves masuk daftar karena sangat mengganggu ketika dimainkan oleh Cuzz pada game pertama. T1 menggunakan komposisi hampir mirip, kali ini mengambil Varus untuk melawan Ezreal dari Gen.G.

Sylas dari Canna lagi-lagi dihabisi oleh Ornn milik toplaner tim Gen.G, Kim Kwang-hee (Rascal). Ini segera dimanfaatkan oleh Gen.G untuk menekan bot-lane sehingga berhasil membuuh Varus dan Karma. Sementara dua side-lane dimenangkan, Gen.G lengah membiarkan Corki dari Faker memimpin 3 ribu gold melawan Zilean dari bdd.

Akhirnya dari sini keadaan menjadi seperti bola salju. Gen.G mulai luluh lantah. T1 mengambil Baron membuat mereka bisa amankan lebih banyak kill. Sampai pada akhirnya damage dari Corki dan Varus terlalu besar hingga tak terbendung lagi oleh Nexus tim Gen.G.

Masuk game 3, T1 pindah ke sisi biru. Pertarungan antara Canna melawan Rascal di top-lane kini berbalik. Jayce dari Rascall berkali-kali terbunuh oleh Ornn dari Canna. Walau ada gank dari Sejuani yang dimainkan Kim Tae-min (Clid), namun Gen.G tetap kesulitan untuk mengalahkan dominasi Canna, membuat Jayce semakin ketinggalan.

Zilean dari bdd jadi harapan terakhir bagi Gen.G, tapi sayang harapan itu pupus lagi di hadapan Faker. Pada akhirnya setelah mendapatkan Baron, T1 segera menyerang markas Gen.G, dan memenangkan gelar LCK 2020 Spring Championship.

Soal kemenangannya Faker berkata kepada Invenglobal. “Saya masih tidak percaya bisa memenangkan kejuaraan ini sebanyak 8 kali. Ini rasanya sangat luar biasa bagi kami bisa memenangkan sangat banyak kejuaraan.”

Selamat bagi kemenangan T1. Pada akhirnya Faker masih menunjukkan taringnya sebagai pemain terkuat di skena League of Legends Korea. Akankah Korea Selatan bisa kembali mendominasi skena internasional di musim ini?

ESPN Gelar Turnamen Valorant, TSM Cari Pemain Valorant Profesional

Game tactical shooter dari Riot Games, Valorant, masih dalam tahap closed beta. Meskipun begitu, telah muncul beberapa turnamen esports dari game itu. Salah satunya adalah ESPN Esports Valorant Invitational, yang diadakan pada 20 April sampai 22 April 2020. Turnamen Valorant ini akan menyertakan delapan tim. Menariknya, para pemain yang berlaga dalam turnamen itu merupakan pemain profesional dari game esports lainnya, mulai dari Overwatch, Rainbow Six Siege, Counter-Strike: Global Offensive, Fortnite, Apex Legends, sampai League of Legends.

Beberapa pemain yang akan ikut serta dalam ESPN Esports Valorant Invitational antara lain pemain Rainbow Six Siege Troy “Canadian” Jaroslawski, pemain CS:GO Tyler “Skadoodle” Latham, dan runner-up dari Fortnite World Cup Harrison “psalm” Chang. Turnamen Valorant tersebut akan disiarkan di channel Twitch dari ESPN Esports.

Inilah delapan tim yang akan berlaga dalam ESPN Esports Valorant Invitational, menurut pernyataan resmi dari ESPN.

Team Mirage: Brax, Ska, AZK, n0thing, Hiko, Skadoodle
Team Battlegrounds: Vegas, Venerated, Valliate, YaBoiDre, Sharky, 7Teen
Team Llama: Psalm, thwifo, joseph, highsky, Xxi
Team Six: Canadian, Rampy, Thinkingnade, Nvk, Necrox
Team Canyon: Aceu, Dizzy, Mendo, Kellar, Syncdez
Team Rift: Dyrus, Xmithie, Siphtur, Doublelift, Imaqtpie

ESPN Esports Valorant Invitational
ESPN Esports Valorant Invitational diikuti oleh 8 tim. | Sumber: ESPN

Sementara itu, Team SoloMid (TSM) mengumumkan bahwa mereka akan membentuk tim Valorant profesional. Selain itu, mereka juga akan kreator konten dari game buatan Riot tersebut. TSM bukanlah satu-satunya organisasi esports yang tertarik untuk membentuk tim Valorant. Sebelum ini, ada beberapa organisasi esports yang telah melakukan hal yang sama, termasuk Cloud9, Ninja in Pyjamas, dan T1, menurut laporan Inven Global.

T1, yang dikenal dengan tim League of Legends, bergerak cepat dalam merekrut pemain Valorant. Pada 9 Maret 2020, mereka menandatangani kontrak dengan pemain Valorant pertama mereka, yaitu Braxton “Brax” Pierce, mantan pemain CS:GO profesional. Pada 7 April 2020, T1 merekrut pemain Valorant kedua mereka, yaitu Keven “AZK” Larivière, yang merupakan mantan rekan Pierce. Tak berhenti sampai di situ, T1 juga telah mengadakan turnamen Valorant dengan tujuan memamerkan kemampuan tim profesional mereka.

Sementara itu, pada 8 April, Ninjas in Pyjamas memperbarui kontrak dengan tim Paladin mereka. Hanya saja, para pemain Paladin tersebut akan banting setir dan bermain Valorant. Satu-satunya perubahan adalah Erik “Bird” Sjösten akan mengundurkan diri sebagai pemain dan mengisi posisi sebagai Head Coach. Cloud9 menjadikan Tyson “TenZNgo sebagai pemain Valorant profesional pertama mereka pada 14 April 2020. Ngo adalah pemain profesional CS:GO yang telah mengundurkan diri pada tahun lalu. Dia lalu bergabung dengan Cloud9 sebagai kreator kreator. Namun, sekarang, dia kembali aktif sebagai pemain.

Gaet 5 Organisasi Esports, BMW Bakal Fokuskan Marketing ke Esports

BMW menandatangani kontrak kerja sama dengan lima organisasi esports ternama, yaitu Cloud9, Fnatic, FunPlus Phoenix, G2 Esports, dan T1 Entertainment & Sports. Melalui kerja sama ini, perusahaan pembuat mobil asal Jerman itu akan menyediakan kendaraan untuk mengantarkan tim dari dan ke tempat pertandingan. Mobil-mobil ini akan menampilkan logo dari masing-masing tim.

Sementara itu, logo BMW akan disematkan di jersey anggota tim esports. Bersama dengan lima organisasi esports ini, BMW juga akan membuat kampanye di media sosial. Sayangnya, tidak diketahui berapa nilai kerja sama antara BMW dengan lima organsiasi esports tersebut. Menurut perkiraan Forbes, kerja sama BMW dengan masing-masing tim bisa mencapai jutaan dollar.

Cloud9, Fnatic, FunPlus Phoneix, G2 Esports, dan T1, kelimanya memiliki tim yang berlaga di berbagai game, seperti Dota 2, Hearthstone, Super Smash Bros, dan League of Legends. Menariknya, kelima organisasi esports ini merupakan rival di League of Legends, walau kelimanya bertanding di kawasan yang berbeda-beda. T1 berlaga di liga Korea Selatan, sementara Cloud9 di Amerika Utara, dan Fnatic serta G2 merupakan tim asal Eropa, lapor The Esports Observer.

bmw esports
BMW akan menyediakan mobil untuk tim yang menjadi rekan mereka. | Sumber: BMW

“Kami tidak akan bekerja sama,” kata CEO dan Co-owner G2 Esports, Carlos “Ocelote” Rodriguez, seperti yang dikutip dari Forbes. “Kami justru  akan melawan satu sama lain.” Memang, dalam kampanye marketing yang BMW lakukan dengan lima organisasi esports ini, mereka akan menggunakan tagar #UnitedinRivalry.

Ini bukan kali pertama BMW masuk ke dunia esports. Mereka pertama kali menjadi sponsor esports pada 2017. Ketika itu, mereka menjadi sponsor dari babak final liga League of Legends Eropa. Selain itu, mereka juga pernah menjadi title sponsor dari turnamen balapan virtual BMW SIM LIVE pada 2019. Meskipun begitu, keputusan BMW untuk bekerja sama dengan lima organisasi esports sekaligus menunjukkan betapa seriusnya mereka dalam dunia competitive gaming.

“Dalam jangka panjang, esports akan menjadi prioritas utama kami,” kata Stefan Ponikva, Head of BMW Brand Experience Shows & Events, menurut laporan Forbes. Dia menjelaskan, pada akhirnya, dana yang BMW alokasikan untuk esports akan melebihi biaya sponsorship untuk olahraga tradisional, seperti golf dan balapan. “Sebagai generasi digital, anak-anak muda jarang menonton TV dan tidak terlalu peduli pada model marketing tradisional. Esports akan menjadi alat kami untuk mendekatkan diri dengan mereka.”

BMW Esports
T1 menjadi rekan BMW di Korea Selatan. | Sumber: T1 Entertainment & Sports

Memang, esports kini tengah naik daun, terutama di tengah pandemik virus corona. Newzoo memperkirakan, jumlah penonton esports mencapai 454 juta orang. Dalam waktu tiga tahun, jumlah itu akan bertambah 190 juta orang lagi. Sementara dari segi bisnis, industri esports diperkirakan akan bernilai US$1 miliar pada 2020. Selain jumlah penonton yang banyak dan terus bertambah, hal lain yang membuat esports menarik adalah fakta bahwa sebagian besar dari penonton esports merupakan generasi milenial atau gen Z. Audiens esports biasanya lebih sering menonton siaran langsung di platform streaming seperti YouTube dan Twitch daripada televisi.

Ponikva juga mengungkap, dana yang BMW gunakan dalam kerja sama dengan lima organisasi esports ini tidak diambil dari biaya marketing lainnya. Sebagai gantinya, BMW berencana untuk mengurangi biaya yang mereka keluarkan untuk mengadakan kegiatan offline seperti trade show. Meskipun begitu, Ponikva sadar, audiens esports tidak akan membeli mobil dalam waktu dekat. Karena itu, dia mengaku, investasi BMW di esports ini mungkin tidak akan berbuah manis dalam waktu dekat.

“Saat waktunya tiba, kami akan tahu bahwa kami telah membuat para fans esports mencintai BMW,” ujar Ponikva. “Dan kami akan menjadi merek mobil pertama yang mereka ingat.”

T1 Adakan Turnamen Valorant

Valorant, game terbaru dari Riot Games, masih belum resmi diluncurkan. Meskipun begitu, telah muncul pertanyaan apakah Riot tertarik untuk mengembangkan scene esports dari game shooter tersebut. Ini tidak aneh, mengingat League of Legends merupakan salah satu game esports paling populer di dunia. Organisasi esports ternama pun menunjukkan ketertarikan untuk membuat tim Valorant.

Faktanya, T1 merekrut mantan pemain Counter-Strike: Global Offensive, Braxton “swag” Pierce untuk menjadi pemain pertama dari tim Valorant mereka. Tak berhenti sampai di situ, T1 juga akan menyelenggarakan turnamen Valorant. Melalui akun resmi Twitter mereka, T1 mengatakan bahwa mereka akan mengadakan T1 Valorant Invitational pada 16 April, menurut laporan dari Dot Esports.

T1 bukanlah satu-satunya organisasi esports yang menunjukkan ketertarikan pada Valorant. Sebelum T1, 100 Thieves juga mengungkap bahwa mereka akan mengadakan turnamen Valorant pada 14 April 2020. Salah satu hal yang membedakan turnamen yang diadakan dua organisasi esports ini adalah fokus turnamen. Tujuan T1 mengadakan turnamen Valorant adalah untuk mengadu tim mereka dengan para kreator konten dan pemain terbaik dari game buatan Riot tersebut. Sementara 100 Thieves fokus untuk menampilkan tim yang berisi kreator konten mereka.

Memang, hype atas Valorant sangat tinggi. Salah satu buktinya, Valorant sukses memecahkan rekor penonton concurrent di Twitch meski ia masih ada dalam tahap beta. Selain itu, mantan pemain CS:GO profesional, Michael “Shroud” Grzesiek juga mengatakan bahwa Valorant adalah game yang sangat bagus. Namun, Riot sendiri tak banyak berbicara soal rencana mereka dalam mengembangkan scene esports dari Valorant.

Scene esports tumbuh dari sebuah game. Harapan kami saat meluncurkan Valorant adalah agar game ini memiliki ekosistem esports yang besar, jika memang itu yang diinginkan oleh para fans,” kata Executive Producer, Riot Games, Anna “SuperCakes” Donlon, seperti yang dikutip dari Dot Esports. Meskipun begitu, dia juga menyebutkan bahwa Riot berharap, ekosistem esports Valorant akan tumbuh dari komunitas.

Pemain Super Smash Bros., Leonardo “MkLeo” Lopez Perez Bergabung dengan T1

T1 baru saja menandatangani kontrak dengan Leonardo “MkLeo” Lopez Perez. Menurut Panda Global Rankings Ultimate, Perez adalah pemain Smash Ultimate terbaik saat ini. Perez bergabung dengan T1 beberapa hari setelah dia mengalahkan Enrique “Maister” Hernández Solís dan memenangkan Frostbite 2020. Sebelum menandantangani kontrak dengan T1, Perez merupakan bagian dari Echo Fox.

“Saya sangat senang karena MkLeo memutuskan untuk bergabung dengan T1. Dia akan memperkuat reputasi kami di Amerika Utara serta membuktikan komitmen T1 untuk masuk dalam komunitas fighting game,” kata CEO T1, Joe Marsh, menurut laporan ESPN. “Saya percaya, dia akan bisa meneruskan karirnya sebagai salah satu pemain terbaik sepanjang masa.”

Sebagai organisasi esports, T1 dikenal berkat tim League of Legends mereka, yang telah memenangkan turnamen League of Legends World Championship sebanyak tiga kali. Namun, mereka mulai menunjukkan ketertarikan untuk melebarkan sayap ke komunitas fighting game. Pada April 2019, T1 menandatangani kontrak dengan Jason “ANTi” Bates dan Larry “Larry Lurr” Holland, lapor Dot Esports. Sayangnya, Larry Lurr memutuskan untuk keluar pada Januari 2020. T1 kemudian mulai mencari pemain pengganti. Pilihan T1 jatuh pada MkLeo. Selain mewakili T1 dalam pertandingan Smash Ultimate, MkLeo juga akan membuat konten.

“Saya sangat senang untuk bermain dan membuat konten bersama T1. Saya akan terus berusaha untuk menembus batas meta di Ultimate dan memenangkan banyak turnamen,” kata MkLeo melalui akun Twitter resminya. “Terima kasih untuk kesempatan ini. Ini adalah awal dari perjalanan saya dengan keluarga baru saya, T1.”

MkLeo pertama kali memenangkan turnamen Super Smash Bros. di Wii U untuk kawasan Amerika pada Desember 2016. Sejak saat itu, dia menjadi salah satu pemain terbaik yang masih aktif. Dalam acara 2GGT: ZeRo Saga, MkLeo bahkan pernah mengalahkan Gonzalo “ZeRo” Barrios, yang dianggap sebagai pemain Smash terbaik di Wii U sepanjang masa.

Sejak ZeRo mengundurkan diri pada Januari 2018 dan peluncuran Super Smash Bros. Ultimate pada Desember 2018, MkLeo mendominasi scene esports Smash. Menurut laporan Inven Global, MkLeo pernah memenangkan EVO Japan 2018, CEO 2018, dan Super Smash Con 2018. Salah satu pencapaian terbesarnya adalah memenangkan EVO 2019 dan membawa pulang US$21 ribu.

Prestasi MkLeo menunjukkan bahwa dia memang cocok untuk ada di T1, organisasi yang memang mengutamakan kemenangan. Jika T1 juga merekrut Dominique “SonicFox” McLean, tidak tertutup kemungkinan T1 akan mendominasi scene fighting game.

Sumber header: ONE Esports

4 Tim Peserta Kualifikasi Regional ONE Esports Dota 2 Jakarta Invitational

Belakangan, geliat Dota 2 di Indonesia dan Asia Tenggara semakin kentara. Hal tersebut terlihat lewat perubahan Dota Pro Circuit menjadi Liga Regional, hadirnya ESL SEA Championship, dan juga gencarnya ONE Esports dalam menggelar turnamen Dota 2 di Asia Tenggara seperti Singapore Major.

Tak hanya itu, ONE Esports Jakarta Invitational juga sudah siap digelar, yang akan mempertandingkan 4 tim terbaik di Asia Tenggara. Sebelumnya menuju ke babak kualifikasi regional di Jakarta, ONE Esports Jakarta Invitational sendiri telah menyelenggarakan kualifikasi online yang dilakukan secara berkolaborasi dengan Battlefy.

Kualifikasi diikuti oleh enam negara di kawasan Asia Tenggara, yaitu Indonesia, Singapura, Malaysia, Filipina, Thailand, dan Vietnam. Setelah melalui kompetisi sengit, kini tersisa empat tim yang akan mengikuti kualifikasi regional yang akan diselenggarakan di Mall Taman Anggrek, Jakarta.

Empat tim tersebut adalah T1, Tyrants Upraising (Singapura), dan Oracle Team (Malaysia), yang datang dari babak kualifikasi, serta BOOM Esports yang merupakan tim undangan. Meski berbasis di Korea Selatan, namun T1 masih bisa dibilang sebagai tim Indonesia karena dua pemain yang berasal dari Indonesia, yaitu Tri Kuncoro (Jhocam) dan Muhammad Rizky (InYourDream).

Carlos Alimurung CEO ONE Esports mengatakan, “ONE Esports diciptakan untuk berbagi dan merayakan kisah-kisah tim serta pemain esports kelas dunia. Selain itu, untuk memberdayakan anggota komunitas agar bangkit pada kesempatan tersebut dan membuktikan bahwa mereka pantas mendapatkan kesempatan untuk bersaing di kancah dunia.”

Sebelumnya pada ONE Esports juga sudah menyelenggarakan ONE Esports Singapore Invitational. Diselenggarakan 20-22 Desember 2019 lalu, tim Vici Gaming berhasil keluar sebagai juara. Gelaran ini jadi menarik untuk disimak ketika itu, salah satunya karena statistik pemilihan hero para tim peserta yang cukup dinamis.

Tim Peserta Kualifikasi Regional Jakarta ONE Esports Dota 2 Jakarta Invitational
Sumber: ONE Esports

Kualifikasi Regional Jakarta akan diselenggarakan 14-15 Maret 2020 mendatang di Mall Taman Anggrek. Pertandingan tersebut menjadi perebutan bagi keempat tim agar dapat menuju ke gelaran puncak ONE Esports Dota 2 Jakarta Internasional. Pada Main Event ONE Esports Dota 2 Jakarta Invitational, tim Dota 2 terbaik se-Asia Tenggara akan bertanding di Indonesia Convention Exhibition BSD pada 18-19 April 2020 mendatang, memperebutkan total hadiah sebesar US$500.000 (sekitar Rp7 miliar).

Dijuluki sebagai “jagoan mall” akankah BOOM Esports dapat memenangkan gelaran Kualifikasi Regional Jakarta ONE Esports Dota Jakarta Invitational 2020?

Sumber header: ONE Esports

Logitech G Bekerja Sama dengan T1 Entertainment & Sports

Logitech G telah mengumumkan kerja sama dengan T1 Entertainment & Sports. Logitech G menjadi sponsor resmi untuk gaming gear T1. Kerja sama ini menambah daftar partner Logitech G di esports. Di League of Legends, Logitech G sudah menjalin kerja sama dengan Royal Never Give Up, Team Solo Mid, G2 Esports dan Origen.

Kali ini, mereka memutuskan untuk mendukung organisasi esports yang sudah menjuarai World Championship tiga kali. T1 Entertainment & Sports adalah organisasi esports asal Korea Selatan, dikenal dari tim League of Legends  mereka yang bermain di League of Legends Champions Korea. Selain League of Legends, T1 memiliki beberapa divisi tim dari game lain seperti Dota 2, PUBG, Fortnite, Hearthstone, Super Smash Bros dan Apex Legends.

Sumber: Twitter T1 LoL
Sumber: Twitter T1 LoL

Brent Barry selaku Head of Esports dari Logitech G berkata seperti dikutip dari rilis, “Logitech G sangat bangga untuk bekerja sama dengan T1. Para atlet ini bukan hanya sudah menjadi legenda di negeri mereka sendiri, tetapi mereka juga bertanding di kompetisi tertinggi yang bertaraf dunia. Kami menjalin kerja sama yang berfokus pada peningkatan performa para atlet ini di banyak genre game dan platform. Juga terus mengembangkan teknologi untuk para gamers di seluruh dunia. Kami mengharapkan T1 menjadi perwakilan kami bukan hanya di Asia tetapi di dunia.”

Logitech G akan menyediakan mouse, keyboards, mousepads dan headsets untuk para pemain T1 di setiap divisi. Anda juga akan melihat logo Logitech G ditempatkan pada jersey pemain T1 dan juga di tempat latihan mereka.

Joe Marsh selaku CEO dari T1 berkomentar mengenai kerja sama ini, “Kami sangat gembira untuk bekerja sama dengan global brand seperti Logitech G. Investasi mereka di tim kami adalah bukti dari kerja keras dari pemain kami.”

 

Korea Selatan bisa dibilang adalah region yang paling maju industri esports-nya. Tetapi ketika Anda mengingat organisasi esports mana yang paling sukses di Korea Selatan, bisa dijamin SKT T1 akan ada di pikiran Anda. Kerja sama ini bisa dianggap tepat dilakukan oleh Logitech G untuk menguasai pasar Korea Selatan. Lee “Faker” Sang-hyeok sudah menjadi idola di Korea Selatan. Bahkan ia sudah beberapa kali tampil di acara televisi lokal bersama para bintang k-pop seperti Kim Heechul. Sesi live stream dirinya di Twitch juga berhasil menarik banyak penonton.

InYourdreaM dan Jhocam Terdaftar Sebagai Pemain T1 di DPC 2019/2020

Redupnya ranah kompetitif Dota 2 di Indonesia membuat beberapa pemain memilih untuk meneruskan karir di luar negeri. Muhammad “inYourdreaM” Rizky dan Tri “Jhocam” Kuncoro sudah resmi terdaftar sebagai pemain di roster Dota 2 tim T1. Belum ada pengumuman resmi mengenai perubahan roster-nya. Tetapi Anda bisa melihat bahwa perubahan yang terjadi di T1 cukup banyak. Hengkangnya Kim “Febby” Yong-Min memang sudah diperkirakan. Pasalnya, Febby sekarang sudah berpindah tim ke TNC Predator sebagai pelatih. Masuknya Dominik “Black^” Reitmeier juga tertulis di halaman pendaftaran Major dan Minor untuk DPC musim 2019/2020.

Sumber: Dota2.com
Sumber: Dota2.com

InYourdreaM sendiri memang sudah dikabarkan akan bermain di luar negeri. Melihat beberapa post Instagram darinya memang terlihat sedang berada di luar negeri. Tetapi belum diberitakan secara resmi ke tim mana dia akan berlabuh. Jhocam yang kemarin sempat tidak ada kabar setelah memperkuat tim nasional Indonesia di SEA Games 2019, akhirnya terlihat akan menemani inYourdreaM di T1.

Mungkin masih banyak yang belum mengenal, T1 adalah organisasi asal Korea Selatan yang terkenal dengan roster League of Legends-nya. T1 pertama kali membentuk roster Dota 2 pada bulan Agustus tahun lalu, yang berisi Christian “Skadi” John Abasolo, Lee “XemistrY” Jae Hyung, Lee “Forev” Sang Don, Kim “Febby” Yong Min, Johan “pieliedie” Astrom. Tidak dapat meraih prestasi apapun dan gagal melaju ke DreamLeague Season 13 melalui kualifikasi Asia Tenggara, akhirnya T1 memutuskan untuk melakukan perubahan.

Black^ merupakan pemain veteran yang sudah lama tidak bertanding di ranah kompetitif. Ia terakhir kali bermain di tim Infamous pada bulan Juni 2019. Karena hal ini, saya tidak bisa berspekulasi apapun mengenai Black^. Hanya Lee “Forev” Sang-Don sendiri yang tersisa dari Roster Dota 2 T1 sebelumnya. Forev sendiri memang memiliki segudang pengalaman di ranah kompetitif Dota 2 bahkan di The International. Guo “qzxuan” Yixuan adalah pemain asal Kanada yang sempat bermain di tim Demon Slayers dan meraih peringkat runner-up di DreamLeague Season 12.

Menurut saya, susunan role dari roster ini adalah:

  • Black^ – Carry
  • inYourdreaM – Midlane
  • Forev – Offlane
  • Jhocam – Support 4
  • Qzxuan – Support 5

Seharusnya para penggemar Dota 2 di Indonesia juga tidak sabar untuk melihat mereka bermain. Dua pemain hebat dari Indonesia akhirnya memulai karir di luar negeri setelah Kenny “Xepher” Deo dan Andrew “Drew” Halim. Mungkin Anda dapat melihat mereka pertama kali bertanding di kualifikasi ESL One Los Angeles untuk Asia Tenggara.