Mengurangi “Kesibukan” CEO di Perusahaan

Startup yang sukses  merupakan startup yang mampu terus mengalami pertumbuhan, bisa mendapatkan pendanaan, dan mendapatkan profit serta penerimaan. Ketika perusahaan Anda saat ini mungkin sudah berada pada tahap pendanaan seri A atau B, jangan kaget ketika investor atau pihak-pihak terkait akan meminta Anda untuk menambah jumlah tim yang ada.

Pada umumnya ketika baru mulai dibangun, jumlah tim yang ada hanya berjumlah 3-5 orang saja. Sebagai CEO, Anda pun pun dituntut untuk mampu menjadi “editor” terkait dengan pemilihan tim yang sesuai untuk perusahaan Anda, terutama ketika waktunya sudah tepat untuk menambah jumlah tim yang awalnya hanya 5 orang menjadi 500 orang.

Co-Founder dan CEO Twitter Jack Dorsey, seperti dikutip dari halaman Medium Co-Founder Bigcommerce dan PeopleSpark Mitchell Harper, mengatakan:

“Tugas Anda sebagai CEO adalah mengedit bukannya menulis, tidak ada salahnya jika sekali-sekali Anda menulis namun jika terlalu sering Anda terlibat dalam penulisan berarti ada yang salah dengan tim Anda.”

Esensi yang ingin disampaikan Jack Dorsey adalah ketika Anda mulai melakukan perekrutan tim, carilah kandidat yang memiliki pengalaman, pengetahuan serta semangat yang tinggi untuk kemajuan perusahaan Anda. Tidak ada salahnya untuk merekrut anggota tim yang ternyata memiliki pengalaman serta pengetahuan lebih pandai dari Anda seorang CEO. Percayalah bahwa dengan adanya dukungan dari tim yang kredibel, beban kerja Anda sebagai CEO jauh lebih berkurang sehingga Anda bisa lebih fokus untuk membuat atau mengembangkan proyek yang baru.

Evaluasi dan laporan perkembangan terkini

Salah satu cara yang bisa dilakukan agar Anda bisa mengurangi kesibukan mengerjakan tugas-tugas rutin serta operasional perusahaan adalah, dengan melakukan evaluasi, menerima laporan dari anggota tim (dengan jumlah yang telah ditambah) serta mencoba untuk memperbaiki kekurangan serta masalah yang ada. Berikanlah kepercayaan sepenuhnya kepada anggota tim Anda untuk menyelesaikan semua kendala dan tantangan tersebut, agar Anda bisa lebih fokus melakukan tahap scale-up perusahaan, menciptakan inovasi baru dan tentunya meningkatkan growth perusahaan.

Pada intinya, CEO yang telah menerapkan semua manajemen perusahaan dengan baik, idealnya akan dibebankan dengan kesibukan 2 atau 3 tahun pertama ketika perusahaan baru saja berjalan, namun ketika waktunya harus menemukan tim inti dan tim support lainnya, kesibukan tersebut berangsur-angsur berubah. Anda tidak lagi disibukkan dengan eksekusi sehari-hari, tapi lebih banyak waktu yang dihabiskan untuk memikirkan strategi, memahami big picture, dan membantu para pemain utama Anda mengerjakan tugasnya.

Apa Itu Blog? Yuk Kenali Lebih Dekat Biar Tahu Manfaatnya!

Istilah blog sudah sangat familiar di kalangan pengguna internet terutama yang aktif berselancar mencari berbagai informasi di dunia maya. Walau begitu, tak sedikit yang ternyata masih bingung ketika ditanya apa itu blog. Saya pribadi mendefiniskan blog sebagai wadah untuk menyebarkan berbagai informasi berupa postingan yang meliputi opini, analisis dan jenis data digital lainnya ke dunia maya secara luas dan berkesinambungan. Cakupan kontennya tidak terbatas, bisa berupa teks, gambar, video maupun format grafis yang rumit sekalipun.

Dilihat dari skalanya, blog bisa dikatakan sebagai bentuk lain dari website atau situs namun dengan wujud yang lebih kecil, lebih minimalis, murah bahkan gratis. Hal itu dipengaruhi oleh individu-individu yang menggunakannya, cakupan konten dan tujuan pembuatannya. Di awal-awal popularitasnya, blog memang lebih banyak digunakan oleh perorangan atau sekelompok kecil orang dengan minat yang sama. Itu sebabnya, sebagian besar tulisan-tulisan yang dihasilkan mengulas topik tertentu yang menjadi minat penggunanya. Bahkan tak sedikit yang hanya mengulas relung-relung yang sangat sempit, misalnya blog tentang kegemaran fotografi, hiking, beladiri tertentu dan lain-lain.

Namun seiring berkembangnya teknologi internet, blog kini tidak hanya digunakan oleh orang perorangan. Banyak media-media berskala lebih besar mulai kepincut menjadikan blog sebagai media penyampaian informasi entah itu produk, jasa, profil atau promosi. Kondisi ini lambat laun menyamarkan perbedaan antara blog dan website.

Sejarah Blog

Menurut sejumlah sumber, blog merupakan singkatan dari weblog. Awal mula munculnya istilah weblog, blog atau iterasinya terjadi pada tahun 90-an. Saat itu sudah ada banyak ragam platform yang mengudara di jagat maya dan merupakan cikal-bakal platform blogging sekarang ini, antara lain Usenet, Genie, BIZ, CompuServe, dan Bulletin Board System (BBS).

Istilah weblog pertama kali dicetuskan oleh Jorn Barger pada 17 Desember 1997. Kemudian dipersingkat menjadi blog oleh Peter Merholz yang mulai intens mengadopsi istilah tersebut di situs pribadinya, Peterme.com pada tahun 1999. Namun sejatinya jauh sebelum istilah blog dikenal, sejumlah orang seperti Justin Hall dan Jerry Pournelle sudah mulai menyebarkan tulisan mereka melalui web pribadinya, walaupun kala itu istilah blog belum digunakan secara luas.

Open Diary mengawali era kemunculan blog modern pada tahun 1998, di platform inilah kemudian orang mulai mengenal istilah komentar blog di mana pembaca dapat meninggalkan pendapatnya di tulisan pemilik blog. Open Diary juga disebut-sebut sebagai generasi pertama situs pertemanan dikarenakan konsep komunitas yang diusungnya.

Di tahun 1999 muncullah layanan blog baru bernama Blogger.com yang didirikan oleh Pyra Labs. Di tahun yang sama juga lahir layanan blog LiveJournal dan Pitas.com. Namun layanan Blogger.com lah yang banyak berperan bagi perkembangan dunia blog sehingga oleh banyak orang nama “Blogger” dijadikan julukan bagi orang yang menggeluti atau mempunyai blog. Sejak 2003, Blogger resmi menjadi milik Google dan akusisi ini makin mengibarkan dunia blogging sebab sejumlah fitur yang sebelumnya premium digratiskan oleh pemilik barunya.

Di Blogger.com, pengguna dapat mendaftarkan diri dan membuat domain dengan alamat yang boleh ditentukan sendiri. Setelah terdaftar, pengguna kemudian mendapatkan sebuah panel dashboard yang akan menjadi media membuat tulisan, menunggah gambar, membuat halaman, dan bahkan mendesain sendiri tampilan utama blog. Salah satu kelebihan yang disuguhkan oleh Blogger.com adalah keleluasaan untuk membuat sebanyak mungkin blog baru tanpa harus membuat akun baru.

Saat Blogger.com sedang menikmati masa jayanya, muncul layanan baru yang lebih segar, yaitu WordPress.com yang dikembangkan oleh Automattic. Seperti Blogger, layanan ini juga menawarkan sub domain cuma-cuma kepada pengguna dengan opsi upgrade ke layanan premium.

WordPress.com juga memberikan kebebasan kepada pengguna untuk menentukan sendiri alamat sub-domain yang diinginkan. Di masing-masing blog akan ada wilayah admin terpisah yang fungsinya menjadi tempat bagi Blogger untuk mengelola isi blognya. Seperti membuat tulisan baru, menambah halaman, kategori, menyusun sidebar, mengunggah gambar dan menyisipkan video. Dalam perjalanannya Automattic kemudian merilis WordPress.org, entitas berbeda yang menyasar para pengembang dan Blogger mandiri. Pelajari selengkapnya apa itu WordPress di tautan ini.

Tujuh tahun setelah kelahiran Blogger, muncul layanan baru lagi bernama Tumblr yang dikembangkan oleh David Karp. Saat pertama kali muncul, Tumblr dianggap sebagai generasi baru dunia blogging. Ia menawarkan konsep yang berbeda dari Blogger ataupun WordPress.com, di mana pengembang menambahkan semacam koneksi antar pengguna layaknya situs pertemanan. Fitur-fitur dan fleksibilitas kustomisasinya juga paling disukai oleh kaula muda. Tak heran bila mayoritas pengguna loyal Tumblr adalah para remaja dengan usia di bawah 25 tahun. Namun kini Tumblr berada di bawah bendera Yahoo pasca diakuisisi pada tahun 2013 lalu.

Selain WordPress.com dan Tumblr, masih ada sederet platform blog yang menawarkan fitur yang kurang lebih sama, misalnya Technorati, Blogsome, webs, blogs dan banyak lagi lainnya.

Apa Manfaat Blog?

Sebagaimana definisinya, blog mempunyai beberapa manfaat utama:

  • Mempublikasikan tulisan bisa berbentuk opini, diari, cerita, berita, analisis atau karya-karya fiksi dan non fiksi.
  • Mengekspresikan diri melalui gambar atau video
  • Mempertemukan orang-orang dengan minat yang sama
  • Media promosi
  • Profil perorangan dan perusahaan
  • Media komunikasi organisasi dan individu
  • Menyalurkan hobi
  • Menghasilkan uang, bisa kok!

Cara Membuat Blog

Langkah-langkah pembuatan blog berbeda antara satu blog dan blog lainnya. Jadi, untuk bagian ini redaksi akan berikan tutorialnya secara lengkap di kesempatan yang berbeda. Namun untuk layanan Blogger, WordPresss.com dan Tumblr sudah pernah kita bahas. Cara pembuatan blog Blogger.com bisa sobat baca kembali di artikel ini, untuk blog WordPress.com di artikel ini dan Tumblr di tautan ini.

Referensi: Wikipedia 1, 2, 3 dan 4, Techtarget, WordPress dan gambar header Shutterstock.

Cara Install dan Setting Plugin Yoast SEO – Bagian I

Plugin WordPress Yoast SEO merupakan salah satu plugin SEO yang paling populer di kalangan blogger. Plugin ini mempunyai banyak fitur yang berguna untuk memudahkan blogger mengatur beberapa fungsi blog WordPress self hosting, utamanya yang berkaitan dengan SEO atau search engine optimization.

Mengapa harus memakai plugin Yoast SEO?

Untuk menjawab pertanyaan ini kita harus akui bahwa WordPress adalah engine blog paling fleksibel yang memungkinkan kustomisasi di banyak bagian. Tapi, WordPress secara default tidak menyediakan alat untuk mengatur beberapa bagian terkait SEO seperti sitemap, pengaturan index halaman, meta title, description dan webmaster tool. Kekosongan itulah yang kemudian diisi oleh Yoast SEO, di mana dengannya Anda dapat memperoleh fungsi-fungsi tersebut dalam satu atap.

Cara Install plugin Yoast SEO

Artikel tutorial ini rencananya terbagi atas tiga bagian. Di bagian pertama ini saya akan fokus pada cara install plugin Yoast SEO, nanti di bagian berikutnya akan masuk pada setting plugin dan praktek penggunaan beberapa fiturnya.

  • Silahkan login ke dashboard blog WordPress self hosting Anda, kemudian arahkan kursor ke menu Plugins – Add New.
  • Selanjutnya ketikkan “Yoast SEO” di form pencarian dan tekan enter.

cara install dan setting plugin Yoast SEO_1

  • Apabila sudah ditemukan, klik tombol Install Now dan biarkan proses instalasi berlangsung. Biasanya hanya memakan waktu beberapa detik.
  • Setelah terpasang, sekarang klik Activate Plugin untuk mengaktifkan plugin.

cara install dan setting plugin Yoast SEO_2

  • Jika sudah aktif, maka Anda akan mendapati sebuah menu baru berlabel SEO di dashboard blog Anda.

cara install dan setting plugin Yoast SEO_3

Di panel inilah Anda dapat mempergunakan seluruh fitur plugin Yoast SEO. Di bagian dua nanti kita akan bahas satu per satu, apa kegunaannya dan bagaimana cara pakainya. Stay tuned ya…

Sumber gambar header WordPressORG.

3 Keuntungan Menjalankan Startup Secara Bootstrapping

Banyak alasan mengapa akhirnya banyak pendiri startup memilih untuk melakukan bootstrapping untuk pendanaan operasional startup. Di antaranya adalah tidak mau diawasi dan dikontrol oleh investor, ingin fokus mengembangkan produk, hingga ketidaksiapan pendiri startup untuk melakukan penggalangan dana karena lebih memilih mencari revenue dan profit.

Bootstrapping memang merupakan pilihan yang mudah jika Anda sudah cukup memiliki modal untuk memenuhi kebutuhan yang ada, dan sudah banyak startup yang berawal dari bootstrap saat ini sukses mendulang keuntungan tanpa bantuan dari angel investor hingga venture capital.

Tips DailySocial kali ini, yang diramu dari sebuah pertanyaan menarik di Quora, akan menyoroti tiga aspek yang membantu Anda untuk mengembangkan startup secara bootstrap.

Fokus kepada produk

Masalah yang kerap datang kepada startup yang mendapatkan pendanaan oleh investor hingga venture capital adalah tingginya ego dan tingkat kekuasaan yang dimiliki oleh mereka. Terkadang para investor dan VC tidak terlalu mengerti dengan produk yang dimiliki oleh startup dan memaksakan ide-ide yang tidak perlu. Jika saat ini startup Anda melakukan bootstrap, selamat! Paling tidak Anda memiliki kontrol penuh atas seluruh kegiatan yang berlangsung di startup dan tentunya bertanggung jawab terhadap perkembangan hingga perbaikan yang ada. Fokuslah hanya kepada produk, pengalaman pengguna, dan pastinya penjualan.

Dalam hal ini startup yang melakukan bootstrap terbilang adalah ‘underdog’ yang harus bersaing dengan startup yang memiliki pendanaan dalam jumlah besar dari para investor. Yang perlu diingat adalah, meskipun dana yang mereka miliki jauh lebih banyak dari pada Anda, namun sebagian besar waktu yang mereka habiskan harus memberikan perhatian lebih kepada investor, menuruti semua kemauan yang ada, hingga membuat laporan secara rutin. Di sisi lain Anda memiliki waktu lebih untuk mengembangkan produk tanpa adanya gangguan, tekanan, dan ekspektasi yang tinggi.

Eksekusi

Bagaimana produk Anda nantinya dapat diterima dengan baik oleh pasar tentunya tergantung dari eksekusi yang dillakukan. Tentunya sudah menjadi rahasia umum bahwa eksekusi menentukan perkembangan startup. Keuntungan lain dengan cara bootstrapping adalah fokus yang lebih untuk melakukan eksekusi yang baik. Berikan layanan, fitur dan produk yang baik untuk konsumen Anda, berikan perhatian lebih kepada semua proses yang ada, munculkan ide-ide baru serta inovasi lebih yang belum dilirik atau tidak dilakukan oleh kompetitor.

Salah satu tips kesuksesan dari pengusaha sukses asal Amerika Serikat, yang juga pemilik Avis, Robert Townsend adalah ketika perusahaan berusaha untuk mendapatkan keuntungan sejak awal tentunya tidak akan mengalami kesuksesan yang panjang. Diperlukan produk yang baik, eksekusi yang sempurna, dan jangan khawatir tentang kompetitor yang ada.

Satu hal lagi yang perlu diperhatikan adalah semakin besar valuasi sebuah perusahaan semakin besar pula ekspektasi dari para pemangku kebijakan, investor dan pihak terkait lainnya. Jika mereka bisa melalui semua proses tersebut dengan kesuksesan maka akan mengalami keuntungan jangka panjang, namun jika mereka gagal untuk memenuhi tuntutan tersebut maka kegagalan dalam jumlah besar akan terjadi.

Kembali ke tujuan awal startup

Bootstrap juga secara alami menuntut Anda pemilik startup untuk bisa lebih menghargai jumlah tim yang ada, waktu, dan pastinya dana yang tersedia. Kebanyakan startup yang mendapatkanpendanaan dari investor akan menambah jumlah engineer hingga tim lainnya. Hal tersebut akan berpengaruh kepada biaya oprasional dan jumlah tim yang ada. Idealnya tim yang kecil biasanya lebih mudah berkolaborasi untuk menciptakan ide-ide dan inovasi baru.

Kembalilah ke tujuan awal Anda saat mendirikan startup. Fokus mana yang ingin Anda prioritaskan, berapa besar perkembangan produk yang ingin Anda capai, target pasar seperti apa yang ingin Anda raih dan lainnya. Coba manfaatkan sebaik-baiknya startup milik Anda dengan pendanaan seadanya, namun bisa menghasilkan produk yang tidak kalah bagus dibanding pesaing.

Meneliti Penyebab Kegagalan Startup

Dalam tulisan di halaman Medium-nya, Kristoffer Tjalve mengkategorikan 4 aspek yang mempengaruhi kegagalan terbesar startup. Tulisan tersebut terinspirasi dari “18 kesalahan yang membunuh startup” yang ditulis oleh Co-Founder Y Combinator Paul Graham. Secara lugas diuraikan pula empat kategori tersebut yang ternyata saling berhubungan berdasarkan tahap-tahap yang dilalui pemilik startup. Empat kategori tersebut adalah orang, masalah, proses dan konteks.

Orang (termasuk pendiri serta anggota tim)

Mencari anggota tim merupakan salah satu hal yang wajib dilakukan oleh pendiri startup. Anda sebagai Founder bertanggung jawab untuk menemukan Co-Founder, CTO hingga anggota tim pendukung lainnya demi kesuksesan dari startup. Jika startup Anda saat ini masih belum memiliki Co-Founder, Anda sebagai Founder dituntut untuk memiliki kemampuan membuat produk, menjual produk, dan melakukan eksekusi. Kurangnya kemampuan dan fokus  bisa menyebabkan startup tidak bisa mengalamai growth yang signifikan, untuk membangun perusahaan yang sukses, Anda dituntut untuk selalu optimis, dan fokus 100% kepada perkembangan produk, dan tentunya menghargai semua masukan dari anggota tim.

Menciptakan rasa loyalitas, kecintaan serta kebanggaan tersendiri kepada produk yang startup Anda tawarkan kepada anggota tim merupakan salah satu kunci kesuksesan jangka panjang sebuah startup. Namun yang paling penting di sini tentunya mempekerjakan orang-orang yang memiliki kemampuan, dapat bekerja dengan mandiri dan mampu memberikan ide-ide serta kontribusi yang kreatif untuk kemajuan perusahaan. Untuk posisi kunci di perusahaan, carilah tenaga ahli yang sudah pakar di bidangnya.

Masalah

Salah satu kesalahan terbesar sebagian besar startup adalah menciptakan produk yang sama dengan target pasar yang bermacam-macam. Kemudian masalah lainnya adalah kebanyakan startup menciptakan produk yang tidak diinginkan oleh orang. Adalah menjadi suatu hal yang sia-sia jika produk yang telah Anda buat menggunakan teknologi terkini dan menghabiskan uang yang besar jumlahnya namun tidak diminati oleh publik.

Co-Founder Y Combinator Paul Graham menegaskan:

“Sebagian besar ide startup terlihat mustahil untuk diwujudkan, jika ide tersebut terbukti sukses tidak heran jika orang sebelumnya telah melakukan hal yang sama.”

Bagaimana membuat produk untuk konsumsi beberapa orang saja? Ide ini menyulitkan untuk berkembang, menambah jumlah konsumen, hingga mendapatkan keuntungan lebih. Namun hal ini bisa saja Anda lakukan dan coba, jika produk yang Anda buat memilki teknologi yang terkini dan digawangi oleh tim yang solid. Contoh kesuksesan setelah menerapkan ide untuk kaum niche tersebut adalah Elon Musk dengan Tesla dan Google dengan proyek Google X-nya.

Proses

Tahap yang satu ini merupakan posisi penting untuk perkembangan. Agar startup Anda mampu menjalani proses yang ada dengan lancar mulailah untuk mengerjakan proses yang ada secara bertahap. Paul Graham kerap menganjurkan kepada startup untuk memulai pekerjaan dengan hal-hal kecil terlebih dahulu, hindari untuk melakukan skalabilitas. Proses lain yang harus diterapkan dengan benar adalah jangan terlalu lama mengembangkan produk dan terlambat untuk menguraikan feedback. Hal ini bisa mempengaruhi kemajuan dari startup. Idealnya startup Anda memang wajib diluncurkan ketika semua komponen telah selesai dengan sempurna, namun jika terlalu lama dalam prosesnya juga tidak baik untuk kemajuan startup.

Aspek lain yang juga harus diperhatikan adalah menghindari untuk membuat banyak fitur demi menciptakan produk yang terkini dan canggih. Cobalah untuk mengembangkan fitur yang ada sebaik mungkin dan tonjolkan fitur tersebut sebagai salah satu fitur andalan produk Anda.

Hal lain yang harus diperhatikan saat proses adalah penentuan metrik. Fase yang wajib dilalu saat menentukan metrik di antaranya adalah membangun, memperkirakan, dan belajar. Terapkan tiga hal ini untuk bisa menentukan metrik yang sesuai untuk startup Anda.

Hal terakhir yang wajib dilalui oleh startup adalah masalah pendanaan, apakah itu penggalangan dana, memanfaatkan pendanaan, hingga mendapatkan keuntungan yang akan berimbas kepada valuasi perusahaan.

Konteks

Sebaik apa pun produk yang Anda buat, kegagalan merupakan hal yang sulit untuk dihindari. Banyak hal yang mempengaruhi kegagalan, di antaranya adalah kurangnya infrastruktur, masalah regulasi, kultur perusahaan, dan lainnya. Ekosistem startup yang baik mempengaruhi kesuksesan dari startup. Untuk itu carilah lokasi yang tepat untuk mengembangkan startup Anda, temukan atau buatlah ekosistem yang ideal dan lakukan dengan benar pengelolaan keuangan startup Anda.

Cara Membuat Link Download Berkas di Blog WordPress

Blog mempunyai banyak fungsi, salah satunya adalah menjadi sarana sobat untuk membagikan karya ataupun berkas penting ke pengunjung yang berkepentingan. Dengan begitu sobat tidak harus membagikan berkas tersebut satu per satu melalui media yang ada, cukup mengunggahnya ke blog dan membuat satu buah posting-an yang berisikan link download, dari sana pengunjung bisa mengunduh sendiri langsung ke perangkat masing-masing, selesai.

Tutorial lengkapnya seperti ini

  • Pertama, buat post baru seperti biasa dan ketik kalimat pengantar yang diinginkan. Selanjutnya klik tombol Add Media.

cara membuat link download di WordPress_1

  • Saat muncul jendela popup, klik Upload Files – Select Files kemudian pilih berkas yang hendak diunggah.

cara membuat link download di WordPress_2

  • Setelah berkas berhasil diunggah, klik dan di bagian kanan pilih semua isian pada form URL lalu salin url tersebut dengan menekan CTRL + C atau klik kanan pada mouse – Copy, kemudian tutup jendela.

cara membuat link download di WordPress_3

  • Selanjutnya sisipkan URL tadi ke teks yang ingin dijadikan anchor, atau apabila Anda masih menggunaka WordPress versi lama, klik ikon rantai dan salin URL tadi ke jendela popup yang muncul.

cara membuat link download di WordPress_4cara membuat link download di WordPress_6

  • Sampai di sini, link download Anda sudah berhasil dibuat. Tapi ada satu lagi cara yang juga mudah. Letakkan kursor di sembarang tempat, kemudian klik Add Media.
  • Tandai berkas yang hendak dibagikan dan klik Insert into Post.

cara membuat link download di WordPress_7

  • Hasilnya seperti ini. Anda bebas memilih mau menggunakan cara yang mana, sama saja.

cara membuat link download di WordPress_8

Sumber gambar header Shutterstock.

Kiat Startup Memahami dan Menanggapi Investor

Investor dalam sebuah bisnis startup (dalam kaitannya dengan peranan) dapat dikatakan sangat penting, namun kadang juga kurang berpengaruh pada bisnis secara langsung. Beberapa investor dengan punggawa pebisnis di sektor digital banyak yang mengerti betul bagaimana strategi terbaik di industri digital, sehingga mereka dapat memberikan banyak masukan kepada startup. Namun ada juga investor yang hanya berinvestasi saja dalam pendanaan, yang hanya terus mendorong startup untuk mendapatkan untung.

Dalam sebuah tulisan yang dirilis sebuah komunitas crowd ownership startup berbasis di San Francisco bernama RocketClub, terdapat beberapa sifat investor ketika menjadi bagian dalam sebuah startup. Salah satu hal yang diungkapkan bahwa investor seringkali tidak mengetahui bisnis (secara teknis) dengan baik.

Kebanyakan dari kita berpikir bahwa mereka memiliki pemahaman berharga untuk membawa startup selalu pada jalan yang benar, dengan mengangkat para investor menjadi bagian dari deretan penasihat. Namun nyatanya seringkali harapan tersebut tak tercapai dengan baik, karena seringkali investor kurang memahami bagaimana workflow bisnis startup bahkan visi produknya.

Ada juga sebuah paradigma yang harus ditanamkan pelaku startup. Tugas pelaku startup selaku pengusaha adalah untuk menjaga cerita bisnis mulus dengan proses bisnis yang tepat, bukan untuk membangun apa yang investor ingin dengarkan. Berani untuk mengatakan “tidak” jika diperlukan. Sering ditemui startup yang banyak terpaku pada kemauan investor namun justru menjadi titik lemah akan inovasi produk yang digencarkan.

Cerita beberapa startup yang digandeng oleh investor jempolan mengungkapkan bahwa para investor tidak pernah pernah berprasangka (buruk) terhadap apa yang dilakukan oleh penggerak di dalam bisnis. Kebanyakan dari mereka memilih membiarkan orang-orang yang terlibat langsung di startup untuk berbicara, membuktikan kinerja mereka secara langsung. Mereka hanya ingin mencari hal yang istimewa dari startup, dari sisi bisnis dan produk. Yang diperlukan, bantulah mereka menemukan hal tersebut dengan capaian prestasi.

Kendati membutuhkan investasi untuk menumbuhkan bisnis, startup terkadang juga harus selektif untuk menerima pinangan dari investor, terutama jika diketahui investor tersebut adalah “investor marjinal”. Investor tipe marjinal biasanya menghindari risiko. Apapun yang disepakati akan selalu memastikan bahwa apa yang dikucurkan minim dari risiko kegagalan. Padahal faktanya startup tanpa risiko itu tidak ada. Setiap bisnis di startup selalu berhadapan dengan risiko untuk bertumbuh ataupun harus menyesuaikan diri dari awal lagi.

Ada juga tipe investor yang sebelumnya tak pernah berpengalaman mendirikan perusahaan. Bagi mereka seringkali posisi kekuasaan atau kepemilikan menjadi perbincangan yang intensif. Hal ini justru dirasa akan menambah risiko startup, karena mereka akan turut menyetir bisnis tanpa pengalaman yang tepat, yang kadang justru melahirkan keputusan kurang berguna.

Namun dari awal ketika startup memilih untuk menerima investasi maka harus disadari bahwa penggalangan dana dari investor secara tak langsung sama dengan perebutan kekuasaan secara halus. Seringkali investor menginginkan semuanya, mereka ingin melihat traksi, pendapatan dan segala sesuatu dan harus memastikan startup go-public dengan baik.

Sekali lagi, jangan pernah ragu untuk berkata “tidak” jika sebagai pimpinan startup merasa apa yang diminta investor tidak menumbuhkan bisnis. Tetap yakin dengan pendirian dengan tetap membuat investor merasa senang.

Pelajaran Dari Tiga Investor Alumni Harvard untuk Membangun Startup

Dunia startup digital kini tengah menjadi candu bagi para pengejar mimpi, apalagi dengan segala gemerlap status yang ditawarkan. Tapi, berpetualang di dunia tersebut tidak sesederhana kelihatannya, perlu bekal yang banyak. Sebagai permulaan, Anda mungkin patut untuk mempertimbangkan tiga hal yang disampaikan oleh tiga investor alumni Harvard yang dituangkan Terrence Yang dalam tulisan di halaman Medium-nya.

Di kuartal pertama tahun 2015 ini, Universitas Harvard sempat mengadakan sebuah acara dengan tema “Founders & Funders Panel How to Start Your Startup and Get Funded”. Dalam acara tersebut, Terrence Yang bersama Mark Schwartz dan Gracye Cheng, ketiganya merupakan alumni Harvard, hadir sebagai narasumber dari sisi investor.

Mark Schwartz adalah alumni Harvard Business School dan juga pernah menjabat sebagai anggota board of director Starbucks. Gracye Cheng merupakan lulusan Fakultas Hukum Harvard, Partner Yang Ventures, dan pernah menjadi pengacara korporasi untuk Skadden Arps. Terrence Yang sendiri adalah lulusan Fakultas Hukum Harvard, pendiri & CEO Yang Ventures dan Precelerator.com, dan pernah menjadi investor dan anggota board of director Wikipedia.

Dalam acara yang dipenuhi 400 peserta, menurut Terrence, ada tiga pelajaran utama yang bisa dipetik dari sesi diskusi panelnya. Bagi para pendiri pemula, tiga pelajaran ini bisa jadi bahan pertimbangan sebelum mulai melangkah jauh di dunia startup digital.

Berikut adalah tiga tips dari ketiga investor tersebut:

Belajar cepat

Dalam dunia startup digital, belajar dan mampu menyerap dengan cepat adalah salah satu kunci untuk membangun bisnis yang berkelanjutan. Tingkat pembelajaran Anda lebih penting di sini dibanding dari mana Anda sebagai pendiri memulai semuanya. Pastikan Anda bukanlah orang paling pintar di ruangan dan selalu buat diri Anda dikelilingi oleh orang yang lebih berbakat.

Disampaikan Terrence, Mark menyebutkan bahwa Howard Schultz (CEO Starbucks) adalah seorang pembelajar super cepat. Howard memastikan ia tidak pernah menjadi orang terpandai di ruangan dan dirinya selalu berupaya untuk dikelilingi dengan mereka yang memiliki bakat yang luar biasa.

Ketahui siapa yang tepat menduduki posisi CEO

Ketika memulai startup, tak selamanya seorang founder dapat langsung menjadi CEO. Dalam kasus yang langka, investor juga akan mempertimbangkan seorang co-founder dengan karakter CEO yang lebih kuat untuk menjadi CEO. Pendiri belum tentu dapat menjadi CEO selamanya. Yang perlu dilakukan adalah dapat mempertahankan suara mayoritas dan membuktikan bahwa Anda memiliki materi CEO melalui pekerjaan yang dilakukan dengan baik.

Terrence menyampaikan bahwa banyak investor yang ingin seseorang yang “tampaknya seperti seorang CEO, dapat menjalankan bisnis sebagai seorang CEO, dan tidak memelukan banyak job training“. Pendiri yang mengerti bisnis akan dianggap jauh lebih efektif di penggalangan dana, merekrut telenta, mendapatkan umpan balik pengguna, atau menjual produk kepada pelanggan.

“Mungkin salah satu co-founder [yang paham] bisnis [dapat] memberikan jawaban yang lebih baik dan tampaknya jauh lebih tangguh sebagai CEO. Dan lain-lain,” paparnya.

Memiliki wawasan yang unik untuk memasuki peluang pasar yang besar

Akhir cerita, menurut Terrence, Anda boleh tertinggal dalam hal pendanaan bila Anda maju dalam hal pemikiran. Beberapa investor akan menekankan pada peluang pasar yang besar dan itu bisa berarti ada kerentanan dalam kompetisi. Pasar yang kecil bisa saja tumbuh dengan cepat suatu hari nanti begitu juga sebaliknya.

Untuk membuatnya lebih sederhana, keberhasilan layanan ojek berbasis aplikasi di Indonesia yang dapat memanfaatkan peluang pasar unik di tengah besarnya ukuran pasar adalah contoh yang tepat.

Tiga Tips untuk Bertahan di Dunia Startup

Sebelum memulai lebih jauh, mari kita akui bersama bahwa membangun sebuah perusahaan rintisan bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan. Kasarnya, para pendiri perusahaan harus punya mental layaknya kecoa yang sulit dibunuh agar perusahaannya dapat hidup dalam jangka waktu lama. Pun begitu, tiga tips dari Nick Taylor yang pernah menjabat sebagai Operation Manager di Playmob ini bisa menjadi pertimbangan bagi para pendiri dalam berpetualang di dunia startup.

Jika Anda bertanya siapa Nick Taylor, Anda bisa mulai dengan menelusuri profil miliknya di media sosial Linkedin. Sebelum berada di posisinya sekarang sebagai Account Manager di Judo Payment, Nick pernah menjabat sebagai Operation Manager di Playmob, sebuah startup bertujuan mulia yang menggalang dana untuk amal melalui permainan.

Masuknya Nick ke industri digital melalui Playmob pun dirasakannya sebagai sebuah lompatan penting dalam hidupnya. Setidaknya, ia bisa membagikan tiga tips untuk bertahan hidup di dunia startup selama ia berkarir di Playmob. Berikut adalah tiga tips bertahan hidup di dunia startup dari Nick:

1. Tempatkan diri Anda dalam platform

Pergi mengarungi dunia startup adalah tentang bagaimana Anda melakukan networking. Semuanya. Apalagi di tengah-tengah kondisi saat ini yang sudah jauh lebih ramai pemain yang berkecimpung dalam kolam industri digital. Anda harus bisa berteriak untuk memastikan siapa Anda dan apa yang Anda lakukan dengan produk Anda.

Nick mengatakan:

“Anda hanya harus berteriak tentang diri Anda. Karena hari ini jadi semakin berisik dengan [banyaknya] jumlah orang yang terlibat. Itu seperti ruang dengan kerumunan yang ramai. Anda harus menghabiskan [waktu] memastikan bahwa orang tahu siapa Anda serta produk Anda yang pada akhirnya orang akan datang dan membeli produk Anda sebanyak mungkin.”

2. Sadari bahwa tidak ada yang unik, percayalah pada diri sendiri

Menurut Nick, hal yang paling menakutkan di dunia startup adalah ukurannya yang sudah kian besar saat ini. Tidak salah. Dan dari “ukuran besar” tersebut pun Anda seolah-olah melihat banyak ide hebat lahir. Padahal, pada kenyataannya itu adalah sistem lama yang diberikan sentuhan inovasi.

Nick mengatakan, “Pada kenyataannya, mereka [pelaku startup] sedang membangun dari sistem lama. Mereka berinovasi pada ide-ide yang sudah ada dan membuatnya jadi baru. Jika Anda tidak tahu tentang itu, [dunia startup] dapat terlihat begitu menakutkan. Sepertinya semua orang datang dengan ide-ide besar sehari-hari dan Anda semacam tertinggal.”

“Dibutuhkan banyak motivasi diri untuk mendorong diri sendiri keluar ke permukaan, terutama pada 6 sampai 10 bulan pertama untuk startup. Itu bisa benar-benar cukup [membuat anda] kesepian di luar sana, kecuali Anda punya tim dan dana di sekitar Anda. [Anda harus punya] keberanian untuk menekan dan melewati itu,” lanjutnya.

3. Ketahui kapan harus berinovasi dari ide yang sudah ada

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, tidak ada sesuatu yang baru saat ini. Hampir. Oleh sebab itu, Anda harunya bisa memberikan sentuhan inovasi yang menjadi ciri khas Anda pada suatu produk dan mengklaimnya menjadi produk Anda. Tapi tentu di waktu yang tepat.

Menurut Nick, inti dari kehidupan bermasyarakat saat ini adalah mencari sesuatu yang sederhana untuk dibeli. Oleh sebab itu, Anda bisa membuat produk yang lebih mudah untuk digunakan dan bisa menyingkirkan frustasi dari produk yang sudah ada sebelumnya.

Nick mengatakan, “Jika Anda menemukan produk di luar sana, maka Anda selalu dapat menemukan variasi dan sedikit banyak membuat [versi] Anda sendiri.”

Sejumlah Alasan Mengapa Startup Anda Tidak Perlu Mencari Investor

Banyak yang menilai startup tidak akan bisa berkembang tanpa adanya investasi. Namun pada kenyataannya investasi bukan satu-satunya jalan untuk berkembang. Memutuskan untuk tidak mencari investor adalah sebuah pilihan. Tim Berry, Founder Palo Alto Software, memberikan beberapa alasan singkat mengapa Anda tidak perlu mencari investor untuk startup Anda.

Jika Startup Anda adalah hal pertama, mendapatkan pendanaan mungkin suatu yang mustahil

Sudah banyak yang membicarakan bahwa investasi juga bergantung pada track record sang pendiri. Semakin baik track record pendiri, akan semakin mudah meyakinkan investor untuk menanamkan uangnya ke sebuah startup. Ini juga berlaku sebaliknya. Jika startupnya adalah pengalaman pertama. Mungkin jalan akan terasa terjal untuk mencari investor.

Menjual Kepemilikan

Alasan kedua mengapa Anda seharusnya tidak mencari investor adalah Anda kemungkinan akan kehilangan kepemilikan terhadap startup Anda. Investor mungkin memberikan Anda sejumlah uang untuk mengembangkan bisnis Anda, tapi Anda juga dengan jelas membagi kepemilikan bisnis Anda dengan mereka. Besarnya? Itu tergantung. Bisa jadi bagian Anda tidak tersisa setelahnya, kecuali jika itu menjadi tujuan Anda.

Investor adalah bos

Masih berkaitan dengan alasan sebelumnya, ketika Anda mendapatkan investor, mereka adalah bos. Berry menilai Anda akan kehilangan kewenangan untuk memutuskan segala persoalan sendiri. Mulai saat itu Anda adalah bagian dari tim dengan investor sebagai bosnya.

Valuasi adalah hal yang penting

Sederhananya valuasi adalah harga. Nilai investasi harus sepadan dengan valuasi dan total kepemilikan saham. Jadi Anda harus memastikan mereka memberikan uang yang pantas untuk startup Anda.

Investor tidak akan menghasilkan uang sampai adanya likuiditas

Untuk alasan ini Berry menjelaskan itulah mengapa banyak yang membicarakan exit strategy. Anda mungkin bisa berbahagia dengan startup yang paling sehat dan cashflow yang baik, tapi tidak dengan investor. Mereka tidak akan senang sampai mereka mendapatkan uang mereka kembali.

Jika tidak scalable, lupakan

Peluang pertumbuhan yang nyata bagi startup adalah scalable. Ini tidak hanya digunakan oleh produk, tetapi juga layanan. Jika jumlah penjualan Anda berbanding lurus dengan penambahan jumlah karyawan, investor tidak akan tertarik.

Mendapat pendanaan bukan berarti Anda sukses

Kesuksesan startup tidak hanya diukur dari seberapa besar mereka mendapat pendanaan. Semua itu hanya merupakan bagian dari perjalanan panjang. Dan tentu saja masih ada peluang untuk jatuh setelah mendapatkan pendanaan.

Poinnya adalah investasi bukanlah segalanya. Anda masih bisa memaksimalkan apa yang Anda punya sekarang untuk mengembangkan bisnis Anda. Apa yang dikemukakan Berry merupakan sebuah pendapat dan pandangan lain tentang investor. Tentu tidak selalu berlaku dengan nilai yang sama dalam bisnis.