5 Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Membuat Rencana Pemasaran

Penting untuk diingat, meski sudah ada banyak sumber referensi online yang bisa membantu Anda dalam menentukan jumlah bujet marketing, namun jangan pernah mengindahkan untuk menyusun rencana terlebih dahulu.

Bujet marketing memang bisa berubah seiring berjalannya bisnis Anda dalam setahun, sebaiknya saat Anda merancangnya perlu disesuaikan dengan rencana bisnis, bagaimana target yang akan dicapai dalam harian, mingguan, atau bulanan.

Oleh karena itu, sebelum Anda membuat rencana pemasaran yang rinci, setidaknya ada lima hal yang harus Anda pikirkan, seperti dilansir dari laman ini:

1. Tentukan target konsumen

Pertanyaan “siapa target konsumen Anda” haruslah bisa dijawab dengan cepat. Ini ada kaitannya ketika Anda sedang menyusun berbagai upaya marketing, baik saat membuat bujet ataupun rencananya.

Ambil contoh, apakah produk Anda dapat ditujukan untuk konsumen kalangan direksi di perusahaan yang masuk ke dalam jajaran Fortune 500 di Majalah Fortune? Apakah produk Anda menargetkan remaja usia 12-17 tahun dan tinggal di negara yang menggunakan Bahasa Inggris?

Anda perlu catat, bahwa strategi pemasaran yang hanya konsumen secara general adalah langkah yang buruk. Anda perlu membuat ceruk segmentasi konsumen agar pemasaran bisa lebih tepat sasaran.

Mungkin banyak yang mengatakan penting untuk membangun hubungan personal dengan calon konsumen, guna memahami karakteristik mereka dan menggali sumber potensialnya. Ada perangkat online dan gratis yang bisa membantu Anda dalam hal ini, yaitu Xtensio.

2. Buat tujuan akhir

Setelah Anda melakukan poin pertama, langkah berikutnya adalah membuat tujuan marketing untuk jangka waktu tertentu. Misalnya, dengan memposisikan Anda sebagai expert di industri menjadi penulis lepas untuk blog memberikan tips dan masukan untuk industri. Langkah ini bisa menjadi strategi Anda bisa beriklan secara gratis.

Tujuan lainnya, Anda ingin merekrut karyawan baru. Untuk mencapainya Anda perlu mendekati penulis blog tekno yang pernah meliput ruang kantor yang cocok dengan apa yang Anda cari. Contoh strategi tersebut, menjadikan tujuan marketing Anda lebih efektif dan mudah untuk dieksekusi.

3. Tentukan kanal pemasaran yang sesuai

Untuk membahas poin ini, coba ambil contoh apabila Anda beriklan, banyak pembaca Majalah Fortune dibandingkan dengan AdAge atau Adweek? Bandingkan bila Anda beriklan di media semacam Mashable. Jika target konsumen Anda adalah anak remaja usia 12-17 tahun, apakah cocok bila memilih beriklan di Facebook atau Snapchat?

Sebaiknya Anda perlu memahami karakteristik konsumen, media mana yang paling banyak dipilih. Bahkan seringkali channel marketing yang tepat, lebih mudah ditemukan bila Anda memilih media yang niche.

4. Bentuk tim

Saat membuat rencana marketing, coba Anda lihat orang-orang di sekeliling apakah diantara mereka ada yang bisa mengeksekusi seluruh rencana tersebut? Jika tidak ada, apakah Anda punya bujet untuk merekrut orang marketing?

Atau, bila Anda sudah punya tim, apakah perlu merekrut lebih banyak orang atau meminta bantuan dari outsource? Banyak orang yang pro dan kontra dalam hal outsource, namun ini semua tergantung prinsip yang dianut masing-masing founder. Anda bisa merekrut orang dengan dedikasi yang nol atau pekerja kontrak yang bisa memberikan 120% komitmennya dalam mengerjakan proyek.

5. Buat bujet marketing

Setelah keempat poin di atas telah Anda selesaikan, artinya Anda sudah bisa memperkirakan berapa besar bujet marketing yang dibutuhkan. Bujet perlu dibuat konsisten dengan pertumbuhan yang Anda inginkan. Jika Anda memutuskan bujet marketing bulanan secara tetap dalam setahun, akan sulit untuk mengukur pertumbuhan bisnis.

Cobalah dengan membuat bujet yang realistis, mulai dari mengukur talenta yang tersedia dan target marketing, serta jangka panjangnya. Misalnya, investasi konten dan SEO adalah target jangka panjang. Namun dengan merekrut tim public relation (PR) untuk periode tertentu, target ini bisa diselesaikan dengan waktu singkat, sekitar 3-4 bulan saja.

Secara biaya, tentu saja strategi ini akan lebih mahal. Belum lagi kalau realisasi penjualan belum sejalan dengan rencana. Maka dari itu, semua faktor harus diperhitungkan dengan baik-baik.

Cara Membuat Pesan Balasan Otomatis di Facebook Fan Page

Fitur balasan pesan otomatis di Facebook Fan Page disebut dengan Response Assistant yang sebenarnya menawarkan tiga pilihan yang tujuannya hampir serupa; memberikan respon dan informasi terkait status pengelola.

Nah, untuk balasan otomatis, kita akan gunakan opsi kedua dari tiga pilihan yang ada. Cara mengaktifkannya adalah sebagai berikut:

  • Buka fan page Anda kemudian klik menu Setting di kanan atas layar. Setelah berada di panel Setting, klik Messaging.

Cara Membuat Pesan Balasan Otomatis di Facebook Fan Page_1

  • Berikutnya di seksi Response Assistant – Send instant replies to anyone who message your page, ubah dari posisi No ke Yes. Lalu klik tombol Change untuk mengubah isi pesan balasan yang nantinya dikirimkan ke pengunjung.

Cara Membuat Pesan Balasan Otomatis di Facebook Fan Page_2

  • Ketikkan pesan yang ingin Anda sampaikan ke penanya, kemudian Anda juga dapat menambahkan informasi misalnya nama depan Anda, nama akhir, nama lengkap, atau alamat situs. Jika sudah lengkap, klik Save dan selesai.

Cara Membuat Pesan Balasan Otomatis di Facebook Fan Page_3

Sekarang siapapun yang mengirimkan pesan ke fan page Anda, maka mereka akan menerima pesan balasan secara otomatis sesuai dengan isi pesan yang Anda atur tadi. Semoga bermanfaat dan silahkan dicoba!

Sumber gambar header Pixabay.

6 Tips Merekrut Lebih Banyak Karyawan Perempuan

Banyak founder paham betul dampak merekrut lebih banyak perempuan dari pria untuk perusahaan. Sayangnya, banyak yang belum paham bila prinsip ini juga perlu diterapkan untuk perusahaan startup. Bila Anda menunggu jumlah karyawan mencapai angka 20 orang, ke depannya akan lebih sulit untuk merekrut pegawai perempuan. Dikutip dari laman ini, ada beberapa tips yang perlu Anda lakukan:

1. Jangan pakai kata “ninja”

Pemilihan bahasa seperti “rockstar”, “ninja”, atau “hacker” akan menurunkan minat perempuan untuk melamar. Saat merekrut, cobalah Anda pilih penggunaan bahasa yang lebih menggambarkan pribadi perempuan. Jangan menanyakan mereka untuk mengirimkan “contoh hack”, melainkan “contoh software yang berkualitas.”

Selain itu, jangan mengatakan “Kami hanya merekrut 1% saja dari seluruh kandidat”. Hal ini akan berdampak menurunkan tingkat kepercayaan diri wanita, banyak dari mereka yang tidak yakin akan kemampuan diri padahal sebenarnya mereka cukup bertalenta.

2. Buat kondisi kantor yang nyaman

Jangan kaget apabila calon kandidat tiba-tiba mengundurkan diri dari tawaran Anda, setelah mereka melihat kondisi kantor yang kotor dan penuh debu. Perlu Anda pahami, kejadian ini bukan karena perempuan yang tidak menyukai perusahaan startup.

Hal tersebut menjadi indikasi perusahaan tersebut tidak memperhatikan detil, kurangnya kepastian terhadap masa depan perusahaan, dan bekerja dengan orang-orang yang tidak bisa merawat diri mereka sendiri. Kondisi kantor yang bersih tentunya akan memberi dampak kinerja karyawan yang lebih baik.

3. Peduli aspek budaya

Wanita sangat peduli dengan aspek budaya yang dianut perusahaan, mulai dari transparansi, komunikasi, otonomi, bagaimana orang-orang berinteraksi di luar lingkungan kerja, bagaimana gaya bekerja, hingga bersaing dengan antar karyawan.

4. Proses wawancara yang lebih personal

Proses interview akan terasa menakutkan apabila calon kandidat harus bertemu dengan enam pewawancara pria. Calon kandidat akan merasa tidak ada siapapun yang seperti dia. Bagi perusahaan, ini akan terasa sulit untuk mengidentifikasi siapa cocok untuk ditempatkan di bagian apa.

Beberapa perusahaan besar membuat kebijakan setidaknya ada satu perempuan untuk melakukan interview. Jika startup Anda mampu untuk melakukan hal yang sama, akan sangat baik sebab dapat meminimalisir proses perekrutan yang buruk.

5. Rekrut dengan baik

Banyak cerita buruk yang beredar, karyawan wanita banyak yang mundur dari startup yang penuh dengan pria. Sebagian dari mereka mengatakan perusahaan menempatkan posisi yang tidak sesuai dengan bidang yang dikuasai. Misalnya, Anda menawarkan ke calon kandidat posisi Project Manager, padahal sebenarnya mereka mampu sebagai seorang hacker.

6. Sadar perbedaan gender

Perempuan dan pria memiliki gaya kerja yang berbeda. Misalnya dalam gaya penulisan, pria lebih cenderung menulis tentang hasil presentasi, sementara wanita cenderung berbicara prosesnya.

Lebih jauh lagi, pria lebih suka menulis “Kebijakan yang baru dimulai ini mengakibatkan penghematan biaya sebesar …”. Perempuan menulis “Setelah diteliti, ditulis, dan dipersiapkan kebijakan baru ini dapat membawa lebih banyak efisiensi untuk rantai pemasok.”

Untuk itu, Anda harus sadar bagaimana pria dan perempuan berbicara tentang pekerjaan mereka dan jangan hiraukan sebuah resume hanya dikarenakan perbedaan bahasa yang dipakai perempuan kurang berorientasi pada hasil.

Cara Mengganti Tema di Google Chrome

Seperti halnya Firefox, peramban Google Chrome juga mendukung pergantian tema agar aktivitas browsing Anda tak membosankan. Koleksi tema di Google Chrome juga beragam, Anda dapat memilih sendiri sesuka hati. Oke, langsung saja, kita coba cara mengganti tema di Google Chrome.

  • Jalankan aplikasi peramban Google Chrome seperti biasa, kemudian klik tombol menu – Settings. Di bagian kanan temukan panel Appearances – Get Themes.

Cara Mengganti Tema di Google Chrome

  • Tombol itu akan menghantarkan Anda ke toko addon Chrome yang menyuguhkan berbagai pilihan. Jika tak ada yang menarik, Anda bisa menggunakan form pencarian dengan mengetikkan kata kunci tertentu dan menandai opsi Themes. Jika ada yang menarik, klik Add to Chrome untuk memasang tema.

Cara Mengganti Tema di Google Chrome

  • Jika berhasil terpasang, Anda akan mendapati pesan notifikasi seperti di gambar ini, pertanda Anda sudah berhasil mengganti tema di Google Chrome.

Cara Mengganti Tema di Google Chrome

  • Seperti ini hasilnya.

Cara Mengganti Tema di Google Chrome

  • Untuk kembali ke tema default, lakukan langkah pertama dan klik Reset to default theme.

Cara Mengganti Tema di Google Chrome

Selamat mencoba sendiri!

4 Tips Membangun Startup Niche

Dalam dunia bisnis, tingkat persaingan dalam menawarkan produk dan yang layanan terbaik sangatlah ketat. Hal ini sekaligus menjadi suatu tantangan, apakah Anda bisa memberikan seluruhnya? Bila tidak, cobalah membuat strategi baru, yakni dengan membangun startup niche.

Untuk mengembangkan dan membangun sebuah startup niche, sebelumnya Anda perlu mendefinisikan sendiri apa keahlian khusus yang nantinya bakal menjadi sumber kekuatan. Ini yang disebut dengan spesialisasi mikro. Dengan begitu, Anda bisa menjadi seseorang yang benar-benar ahli dibidangnya, tahu celah mana yang bisa ditonjolkan untuk niche startup milik Anda.

Dikutip dari laman ini, ada beberapa tips yang Anda butuhkan untuk mengembangkan spesialisasi mikro:

Tentukan basis pengetahuan Anda dan identifikasi calon pasar

Sebelum membuat niche Anda sendiri, sebaiknya Anda perlu mengidentifikasi niche tertentu yang diminati. Caranya, Anda perlu menentukan basis pengetahuan yang sudah dikuasai, sebagai titik awal dimulainya startup niche Anda. Contohnya, Anda tertarik untuk masuk ke dunia medis dan ingin menjadi ahli-nya dari sekian banyak subkategori medis, atau Anda ingin memiliki usaha di dunia kebugaran dan menjadi ahli di subkategorinya.

Potong menjadi bagian kecil

Setelah mendefinisikan bidang dasar, Anda perlu mendalami ke bagian lebih spesifik. Ambil contoh, ketika perawat mendapat lisensinya, ia akan memilih area mana yang akan diseriusi. Dia bisa memilih menjadi perawat ICU merawat pasien yang sakit kritis, atau menjadi perawat di kamar operasi membantu dokter saat bedah dan memantau kondisi pasien. Apapun bidang keahlian yang dia pilih, akan dipelajari lebih dalam dan menjadi ahli di bidangnya. Prinsip tersebut berlaku ketika Anda memilih startup niche setelah menentukan bidang dasarnya.

Lakukan tes khusus untuk niche Anda

Bila Anda telah memilih niche, coba pertimbangkannya lewat faktor berikut ini:

Pertama, ketersediaan subtopik dalam niche yang Anda pilih. Jumlah subtopik akan membantu Anda dalam menentukan niche yang dipilih adalah yang terbaik. Semakin banyak subtopik, maka niche akan semakin baik.

Kedua, kebutuhan spesifik niche. Hal ini sangat penting untuk Anda identifikasi, berapa banyak klien potensial yang bisa didekati. Jika ada banyak orang yang membutuhkan keberadaan niche Anda, artinya saat awal bisnis niche berdiri akan ada banyak calon konsumen yang siap mengantre.

Terakhir, lakukan pengukuran niche. Faktor ini membahas masalah kemampuan niche Anda dalam memberikan solusi dalam mengatasi permasalahan konsumen.

Jadilah informan yang baik untuk konsumen

Anda harus siap melayani konsumen dengan memberikan informasi yang baik dan berkualitas mengenai niche yang Anda pilih. Untuk mencapai itu, Anda harus membuat video informatif atau membuat blog.

Untuk menjadi yang terbaik atau ada di posisi teratas butuh banyak usaha, motivasi, dan tekad yang kuat. Saat startup niche Anda mendapat banyak penghargaan, pasti Anda akan mengatakan kepada diri sendiri semua hal yang telah dilakukan tidak sia-sia.

[Panduan Pemula] Cara Mengunci File Word Agar Tidak Bisa Diedit

Dokumen atau kayar penting seperti skripsi atau tesis tentu bernilai sangat tinggi bagi Anda. Dan sudah barang tentu Anda tak ingin siapapun mengubah atau melakukan modifikasi dengan alasan apapun. Untuk itulah, Anda perlu melindungi dokumen dengan trik khusus.

Trik berikut ini dapat mengunci dokumen Word sehingga tidak dapat diedit atau diubah dengan maksud tertentu.

  • Buka dokumen yang hendak dikunci, kemudian klik menu ribbon Review – Restrict Editing (Word 2010). Di Word 2007 kalau tidak salah masih menggunakan menu Protect Files.

cara mengunci file word agar tidak bisa diedit_1

  • Di panel sebelah kanan beri tanda centang pada Limit formaring to a selection of styles dan Allow only this type of editing in the document. Lainnya biarkan tetap seperti itu adanya, kemudian klik Yes Enforcing Protection.

cara mengunci file word agar tidak bisa diedit_2

  • Selanjutnya Anda akan menemukan jendela dialog baru seperti ini. Di jendela popup ini silahkan set kata sandi perlindungan dokumen. Kata sandi ini akan satu-satunya akses Anda untuk meng-edit dokumen. Tanpanya, tak seorang bisa melakukannya.

cara mengunci file word agar tidak bisa diedit_3

  • Sekarang di dokumen bersangkutan sebagian besar menu ribbon akan diposisikan dalam status redup atau tidak berfungsi. Jika seseorang mencoba untuk mengedit dokumen, mereka akan mendapatkan notifikasi larangan sementara dokumen tidak akan merespon perubahan.
  • Untuk membuka kunci, lakukan langkah pertama di atas kemudian klik Stop Protection dan masukkan kata sandi yang tadi sudah diset. Klik OK dan selesai, dokumen kembali dapat diedit.

cara mengunci file word agar tidak bisa diedit_4

Selamat mencoba!

Sumber gambar header Pixabay.

Transformasi Bisnis Tidak Hanya Butuh Strategi, Tetapi Juga Momentum

Kegagalan bukan hanya milik mereka yang sedang berkembang, banyak contoh startup yang sudah mapan atau bahkan perusahaan besar yang akhirnya gulung tikar. Ada banyak celah untuk titik terendah dalam bisnis tersebut, salah satunya ada pada saat transformasi bisnis. Saat bisnis membutuhkan perubahan untuk ke arah yang lebih baik, risikonya justru lebih besar. Bisa disebabkan karena terlambat, tidak diterima pengguna, atau sudah tidak relevan dengan pasar. Berikut beberapa tips untuk terhindar dari kegagalan saat melakukan transformasi.

Salah satu yang penting dalam transformasi adalah tetap dalam jalur relevansi. Jika bisnis sudah matang, memiliki banyak basis pengguna, namun mau tidak mau harus berkembang mengikuti kemajuan teknologi, pastikan transformasi yang dilakukan harus relevan. Salah satu efek terburuk dari transformasi adalah kehilangan posisi di pasar. Pasalnya transformasi bisnis adalah posisi rawan, jika tidak dilakukan dengan pertimbangan matang para pesaing atau perusahaan mapan lainnya bisa mengambil alih pengguna.

Transformasi dalam bisnis jika dalam skala besar memang bersamaan dengan risiko yang tinggi. Salah satu cara agar tetap sukses menjalani transformasi adalah dengan tetap tekun mencari model terbaik dan tetap tahan dalam masa-masa kritis. Masa-masa kritis yang dimaksud adalah ketika memutuskan untuk mengubah sesuatu yang berimbas di banyak hal, seperti layanan, pengguna, dan lain sebagainya. Bisnis harus bisa terus bertahan untuk keluar dan kembali menemukan model terbaik.

Selain strategi yang matang, waktu dan momen yang tepat saat melakukan transformasi menjadi kunci utama. Perusahaan harus membaca kapan sekiranya perlu melakukan transformasi bisnis dengan skala besar. Ini penting, karena transformasi besar membutuhkan momentum. Sekalinya menunda atau mengabaikan bisa jadi kekalahan dalam persaingan adalah imbasnya. Seperti jargon lawas, sekarang atau tidak sama sekali.

Salah satu contoh nyata transformasi besar yang luput dari momentum adalah Nokia. Dengan gempuran luar biasa smartphone Android kala itu Nokia terkesan lambat dalam mengambil keputusan apakah ikut meramaikan pasar Android atau tidak. Keterlambatan ini berujung pada dijualnya Nokia ke Microsoft yang nyatanya tidak berdampak besar pada brand Nokia itu sendiri. Apa yang terjadi pada Nokia harusnya bisa menjadi pelajaran penting bagi startup.

Lima Nasihat Ampuh Jika Anda Berencana Luncurkan Startup

Selama ini mungkin Anda sudah merasa siap untuk segera meluncurkan startup, namun masih membutuhkan pengetahuan hingga pengalaman yang telah dilakukan oleh pendiri startup yang sukses hingga yang gagal. Dari sekian banyak masukan, informasi hingga pengetahuan penting terkait dengan cara tepat membangun startup, tentunya tidak semua harus diterapkan, Anda sebagai Founder harus bijak memilih nasihat dan masukan yang tepat untuk startup. Artikel berikut ini akan membahas lima nasihat terbaik yang telah dibagikan oleh pendiri startup.

Biasakan diri Anda dengan keadaan yang ‘tidak nyaman’

Mendirikan startup dengan produk dan model bisnis yang Anda miliki artinya Anda harus siap masuk ke wilayah baru dan terbilang asing, untuk itu menjadi penting bagi Anda untuk bisa beradaptasi dengan lingkungan, suasana hingga pihak terkait yang tergolong baru oleh Anda selama ini. Keluar dari zona aman dan masuki lingkungan baru yang serba tidak pasti dan bersiaplah membuat keputusan yang tepat

—Aaron O’Hearn, Co-founder and CEO of Startup Institute

Tunjukkan kemampuan produk

Banyak startup yang kemudian memposisikan produk mereka sebagai “Tandingannya Facebook” atau “The Next Uber dan Airbnb” dan masih banyak lagi. Jika Anda memiliki produk yang baik dan terbukti mampu untuk memiliki potensi disukai oleh konsumen, tunjukkan dengan jelas kelebihan tersebut. Jangan tempatkan startup Anda dengan pencitraan yang terlalu berlebihan.

Pada akhirnya jika produk Anda memang brilian, konsumen atau media yang nantinya akan menilai sendiri di mana posisi Anda sebagai startup nantinya. Untuk itu tonjolkan keunggulan produk Anda dan hindari untuk menjadi startup saingan perusahaan ternama.

—Shaun Johnson, Co-founder and COO of Startup Institute

Ketahui dengan benar hirarki startup

Menjadi pendiri startup artinya Anda harus mampu mengetahui informasi dan pengetahuan tentang teknologi, manajemen keuangan, sumber daya manusia dan lainnya. Jika Anda tidak mengerti salah satu dari bidang tersebut, carilah anggota tim atau Co-founder yang bisa membantu Anda.

Kemudian yang tidak kalah pentingnya adalah bangunlah hubungan baik dengan mentor, pakar serta pihak-pihak terkait yang memiliki pengalaman dan pengetahuan lebih untuk membantu Anda. Meskipun saat ini Anda masih terbilang baru sebagai pelaku startup, nantinya Anda akan menjadi senior yang kemudian banyak dicari oleh calon pendiri startup lainnya sebagai mentor.

—Christina Wallace, Director of Startup Institute NY and Former Co-founder of Quincy

Hiraukan kompetitor lainnya

Jika saat ini Anda belum berencana meluncurkan produk namun kompetitor Anda sudah terlebih dahulu meluncurkan dan berhasil mendapatkan promosi yang masif, jangan jadikan hal tersebut sebuah alasan untuk Anda tergesa-gesa meluncurkan produk. Hiraukan ‘keramaian’ berita dari kompetitor Anda, fokus kepada produk hingga pada akhirnya Anda siap dengan produk Anda untuk diluncurkan ke publik.

—Jules Pieri, Co-founder and CEO of The Grommet

Buatlah keputusan yang tepat

Sebagai Founder mungkin selama ini Anda sudah sering bertemu dengan mentor, investor hingga pihak terkait lainnya yang mengarahkan Anda untuk membuat produk, target pasar yang tepat, jenis produk hingga pemilihan B2C atau B2B. Tampung semua masukan namun pada akhirnya Anda sebagai Founder harus bisa mengambil keputusan sendiri yang tepat sesuai dengan visi dan misi startup.

—Brent Grinna, Founder of EverTrue

[Ask the Expert] Bagaimana Cara Membuat Watermark di Microsoft Word 2010?

Pertanyaan:

Mas, saya sedang membuat karya tulis ilmiah sederhana. Bagaimana caranya agar dokumen tersebut punya watermark sehingga hak ciptanya tertera nama saya? Terima kasih

Lusi

Jawaban

Watermark atau tulisan/logo transparan di sebuah objek baik tulisan, foto atau halaman situs kerap dijadikan tanda kepemilikan atau hak milik/cipta yang bertujuan mencegah klaim orang lain.

Tanda ini bisa dibuat secara bebas meski secara hukum Anda bukanlah pencetus atau penemunya. Caranya pun sangat mudah, terutama pembuatan watermark di dokumen Microsoft Word. Artikel ini akan menunjukkan kepada Anda langkah lengkapnya mulai dari watermark teks hingga gambar.

Membuat Watermark Teks

  • Buka dokumen yang ingin diberi watermak, kemudian klik menu ribbon Page Layout – Watermark.

cara membuat logo transparan atau watermark di microsoft word_1

  • Lalu pilih sendiri model watermark yang ingin Anda sematkan. Tapi, label watermark yang digunakan masih menggunakan label default. Bukan label nama atau nama usaha Anda.

cara membuat logo transparan atau watermark di microsoft word_2

  • Untuk menampilkan watermark dengan nama atau brand, klik menu Custom Watermark.

cara membuat logo transparan atau watermark di microsoft word_3

  • Pilih Text watermak dan ketik di kolom Text label yang Anda inginkan. Pilih ukuran dan juga jenis hurufnya jika dianggap perlu. Terakhir klik Apple – OK.

cara membuat logo transparan atau watermark di microsoft word_4

Membuat Watermark Bergambar

  • Tak ada yang istimewa, Anda cukup mengulangi langkah di atas, klik Custom Watermark dankali ini pilih Picture watermark lalu klik Select Picture dan saat muncul jendela dialog baru, pilih gambar yang diinginkan.

cara membuat logo transparan atau watermark di microsoft word_5

Demikian, semoga jawaban ini cukup membantu Anda.

Sumber gambar header Pixabay.

6 Tips Gaya Kepemimpinan Startup

Rupanya apa yang Anda pelajari di universitas ternama, seperti Harvard, belum tentu tepat bila diaplikasikan saat memimpin suatu startup. Anda perlu menyesuaikannya sesuai dengan lingkungan kerja. Dengan narasumber CEO Color Me Leah Ashley dan Profesor Babson College Allan Cohen yang merupakan alumni MBA dan DBA Harvard, berikut ini enam tips gaya kepemimpinan yang bisa diterapkan untuk startup Anda:

1. Lebih mementingkan ide baru untuk peningkatan pelayanan ke konsumen daripada sibuk berkompetisi

Pemimpin seharusnya memberi inspirasi ke rekan-rekannya. Namun, apa yang Ashley lakukan ketika memberi inspirasi ke rekan-rekannya dikarenakan sumber inspirasinya datang dari konsumen.

Menurut Ashley, dia membiarkan dirinya dipimpin oleh konsumen, lewat grup, survei, dan masukan. Dari situ, dia menyampaikan ke rekan kerjanya. “Konsumen ingin kita untuk membuat mereka merasa yakin dapat menggunakan make up Color Me, bisa lebih meringkas waktu, membuat mereka lebih cantik, dan bisa bertahan lama,” ujar dia.

Di sisi lain, Allen Cohen mengatakan ada hal yang lebih luas dan bisa ditangkap dari konsumen. Menurut dia, inspirasi dari konsumen perlu disusun berdasarkan tingkat kepentingannya, cocok atau tidak dengan kebutuhan pasar, lalu bagaimana kemampuan perusahaan untuk mengeksekusinya.

Dia membenarkan pernyataan ide yang baik tidak akan berarti apa-apa bila tidak bisa dieksekusi. Namun, hal ini justru terlihat meremehkan. Kesimpulan yang Ashley ambil, seolah-olah bisa dieksekusi. Hal ini cukup baik tapi belum tentu mudah digeneralisasikan.

2. Visi bagus, tapi hasil lebih penting

Pemimpin itu harus memiliki visi. Tapi visi akan jadi berlebihan bila 99% keberhasilan harus dilakukan dengan kedisplinan. Ashley mengatakan banyak orang yang mengatakan pemimpin harus berpikir visioner. Tapi, itu semua tentang hasil dan bagaimana eksekusinya.

Apa yang Ashley lakukan untuk mencapai hasil yang diinginkan yakni dengan fokus pada angka, mulai dari berapa jumlah wanita yang memakai makeup, berapa banyak titik distribusi untuk pemasaran produk, butuh dana berapa untuk merancang dan mendistribusikan produk baru, dan seberapa besar skala bisnis yang dibutuhkan untuk capai seluruh hal tersebut.

3. Low tech mungkin baik dari high tech

Belum tentu bisnis yang berteknologi tinggi pasti sukses karena menyasar orang-orang yang memiliki mobilitas tinggi dan selalu menggenggam smartphone kemanapun mereka berada. Ashley memegang prinsip bahwa komunikasi terbaik itu harus tatap muka.

Kini sudah banyak sekali alat-alat berteknologi tinggi yang memungkinkan proses tatap muka, tapi belum tentu teknologi lainnya bisa membantu. Menurut dia, email sekalipun sangat mudah diabaikan apabila di inbox banyak email yang terbaca.

“Komunikasi langsung adalah yang terbaik. Co-founder kami selalu berada di jalan, dan saya merasa terbaik ketika menghubungi orang lewat Skype atau Facetime.”

4. Mendengar lebih baik dari berbicara

Harvard mengajarkan ilmu ini. Konsep ini memiliki ide advokasi dan penyelidikan, menyiratkan bahwa seorang pemimpin harus terlibat langsung dan mengajukan pertanyaan demi memastikan orang membeli produk itu.

Ashley belajar lebih dari proses mendengar. “Saya menanyakan ke rekan kerja dan mendengarkan apa yang mereka ucapkan dan tidak diucapkan.”

5. Anda tidak bisa melakukan semuanya sendiri

Dalam HBS, membangun tim startup adalah hal yang diajarkan di sekolah. Kuncinya Anda mencari tahu semua keterampilan yang dibutuhkan dalam perusahaan startup untuk menjadi sukses dan memastikan tim founder unggul di dalamnya.

Untuk Color Me, keterampilan yang utama adalah inovasi produk dan mengelola operasional. “Saya dan Eric saling melengkapi satu sama lain. Sebagai makeup professional, Eric mengerti apa yang wanita inginkan dalam aplikasi makeup dan mengembangkan cara terbaik untuk melakukannya. Saya memiliki kemampuan membentuk kemitraan dan mengelola operasi bisnis.”

6. Kepemimpinan akan lebih kompleks seiring tumbuhnya startup

Bagi Ashley, hal ini mengenai bagaimana cara orang memperlakukan dan diperlakukan orang lain. Dia memperlakukan timnya dengan penuh hormat. Sebab dia menyadari bakat dan prestasi mereka. “Saya pun berterima kasih kepada mereka karena hal itu.”

Cohen mengantisipasi gaya kepemimpinan Ashley seiring dengan berkembangnya bisnis ColorMe. Menurut dia, dalam fase awal startup komunikasinya lebih banyak dilakukan dengan tatap muka dan di dalam ruangan kecil. Namun, dalam organisasi yang besar komunikasi sangat mudah terdistorsi, grup mulai menjadi terpencar karena perbedaan tujuan dan agenda, kemudian orang akan kehilangan visi dan strategi.