Facebook Luncurkan Fitur Quiet Mode untuk Membantu Membatasi Penggunaan

Bekerja atau belajar dari rumah menuntut kedisiplinan diri yang baik. Kalau tidak disiplin, perhatian kita akan mudah sekali teralihkan, apalagi mengingat tidak ada orang lain yang mengingatkan seperti saat sebelum pandemi.

Pengalih perhatiannya tentu ada banyak, tapi yang paling umum biasanya adalah media sosial, entah itu Instagram, Twitter ataupun Facebook. Untuk Facebook, Zuckerberg dkk setidaknya bakal menyediakan cara supaya kita tidak terus menyia-nyiakan waktu di platform tersebut.

Cara yang dimaksud adalah fitur bernama Quiet Mode. Fitur ini dirancang untuk membatasi penggunaan Facebook selama beberapa waktu (yang pengguna tentukan sendiri masing-masing), sekaligus memblokir hampir semua notifikasi yang masuk.

Untuk mengaktifkan Quiet Mode, pengguna bisa membuka menu Settings & Privacy di aplikasi Facebook, lalu pilih opsi Your Time on Facebook. Quiet Mode juga bisa dijadwalkan kalau perlu, semisal selama jam kerja di hari Senin – Jumat.

Selagi Quiet Mode aktif, aplikasi Facebook akan menampilkan waktu yang tersisa sebelum Quiet Mode berakhir. Pengguna yang bandel tentu masih bisa menonaktifkan Quiet Mode secara manual dan lanjut mengakses Facebook seperti biasa, namun setidaknya aplikasi bakal mengingatkan mereka terlebih dulu sebelum itu terjadi.

Sayang perilisan Quiet Mode dilakukan secara bertahap. Saat artikel ini dituliskan, saya belum menemukan fiturnya pada versi terbaru aplikasi Facebook di iPhone.

Sumber: The Next Web dan Facebook.

Sistem Ranking Video Facebook Bakal Lebih Prioritaskan Konten yang Bersifat Orisinal

Sebagai sebuah platform video, Facebook memang belum sebesar YouTube, tapi itu tidak mencegah sejumlah kreator mendedikasikan seluruh karyanya buat para pengguna Facebook. Sebaliknya, Facebook juga ingin lebih memanjakan para kreator yang sudah memilih platform-nya dalam berkarya.

Mereka baru saja mengumumkan pembaruan yang bakal diterapkan pada sistem ranking video-video yang tersebar di Facebook. Secara garis besar, Facebook ingin lebih memprioritaskan video-video yang bersifat orisinal, bukan yang sebatas diedit ulang dan ditambahi caption begitu saja.

Singkat cerita, Facebook bakal lebih membatasi ‘pergerakan’ video-video yang tidak orisinal ini. Harapannya tentu saja adalah supaya penonton dapat lebih mudah menemukan konten dari kreator yang benar-benar berdedikasi dalam berkarya.

Dalam beberapa bulan ke depan, sistem ranking video di Facebook bakal lebih mengistimewakan video-video yang tak sekadar banyak dicari, tapi juga mampu membuat kita menontonnya berulang-ulang dari waktu ke waktu.

Perlakuan yang sama juga bakal diterapkan untuk video-video yang berhasil menarik perhatian menonton lebih dari satu menit, khususnya untuk video yang durasinya melebihi angka tiga menit. Intinya, kalau suatu video terbukti mampu membuat penontonnya merasa engaged, maka video itu bakal lebih sering muncul di News Feed, Facebook Watch maupun algoritma rekomendasi “More Videos”.

Selain membenahi sistem ranking, Facebook juga menjabarkan secara detail pedoman buat kreator video di platform-nya, termasuk untuk aspek monetisasinya.

Sumber: Facebook via Engadget.

Facebook Luncurkan Sticker Musik dan Perluas Akses Fitur Lip Sync Live

Di samping meluncurkan Messenger versi baru dengan tampilan yang gres, Facebook turut memperkenalkan sejumlah fitur seputar musik. Facebook, seperti diberitakan pada bulan Maret lalu, telah mengantongi lisensi dari tiga label musik ternama, dan mereka tampaknya tidak mau menyia-nyiakan investasi besar ini.

Fitur yang pertama adalah sticker musik. Ya, fitur ini sama persis seperti yang lebih dulu diluncurkan untuk Instagram Stories, yang memungkinkan pengguna untuk menambahkan sebuah lagu pada foto atau video yang diunggahnya. Bedanya, sticker musik di sini tak hanya tersedia pada Facebook Stories saja, melainkan juga di News Feed.

Sama seperti di Instagram, pengguna bebas menentukan bagian lagu spesifik yang hendak digunakan. Bersiaplah untuk melihat lebih banyak lagi video lip sync di Facebook, mengingat fitur ini memang sangat cocok dipakai untuk itu.

Facebook Lip Sync Live

Bicara soal lip sync, Facebook juga memperluas akses fitur Lip Sync Live yang mereka luncurkan pada bulan Juni lalu ke lebih banyak pengguna di berbagai negara. Di samping itu, fitur ini sekarang juga dapat diakses oleh para musisi dan kreator via Facebook Page-nya masing-masing, memberikan mereka cara baru untuk berinteraksi dengan para penggemarnya.

Facebook tak lupa mengintegrasikan lirik pada sejumlah lagu populer di Lip Sync Live, sehingga pengalaman yang ditawarkan jadi lebih mirip sesi karaoke betulan. Jumlah lagu yang dibekali lirik dipastikan akan terus bertambah seiring waktu.

Music on Facebook Profile

Terakhir, Facebook bakal menambahkan seksi baru khusus untuk musik pada profil masing-masing pengguna, sehingga kita semua bisa memamerkan lagu favorit kita maupun yang sedang kita gandrungi saat ini.

Kalau perlu, lagu favorit ini bisa kita pin ke bagian paling atas. Saat pengguna lain melihat dan memutarnya, mereka bakal disuguhi sepotong klip lagunya beserta video yang menampilkan foto sekaligus album art karya sang musisi terkait. Selanjutnya, mereka juga bisa menambahkan lagu yang sama ke profil mereka jika mau.

Sumber: Facebook.

Facebook Siapkan Fitur untuk Membungkam Kata Kunci Tertentu

Meskipun bukan berperan sebagai media berita, Facebook berupaya menghadirkan suguhan News Feed yang relevan bagi penggunanya secara konsisten. Mengingat platform media sosial mereka menjadi salah satu pilihan penerbit di seluruh dunia untuk membagikan konten-konten terbarunya. Untuk menghadirkan aliran News Feed yang relevan dan sesuai dengan minat, Facebook telah menawarkan beberapa opsi untuk digunakan, antara lain See First, Hide, Unfollow dan juga Snooze. Semuanya dihadirkan untuk menjaga relevansi dan juga kenyamanan penggunanya.

Tapi itu saja ternyata belum cukup. Yang paling baru, Facebook mengonfirmasi sedang menguji fitur tambahan yang dinamai Keyword Snooze, fitur yang memungkinkan pengguna membungkam atau mencegah bahasan dengan kata kunci tertentu tampil di News Feed selama 30 hari.

facebook-snooze-techcrunch

Penggunaannya bisa diterapkan untuk berbagai tujuan, misalnya mencegah bocoran film yang baru rilis, hoax, topik tertentu, bisa juga nama tokoh, dan lain sebagainya. Facebook mengonfirmasi kepada Techcrunch bahwa fitur ini hanya akan bekerja untuk membungkam teks, bukan gambar, sinonim ataupun iklan. Facebook punya tool lain untuk membungkam yang terakhir.

Fitur ini serupa dengan fitur Snooze yang terlihat sejak bulan Desember lalu. Bedanya, fitur Snooze berguna untuk membungkam seluruh postingan dari pengguna, grup atau Page tertentu. Juga selama 30 hari.

Seperti fitur baru lainnya, Keyword Snooze saat ini masih dalam tahap pengujian dan baru bisa dipergunakan setelah dirilis ke publik. Untuk sementara, Anda bisa menggunakan fitur Snooze untuk membungkam pengguna yang rasis, suka menyebar hoax atau berperilaku spamming.

Sumber NewsroomFB.

Beri Kendali Lebih ke Pengguna, Facebook Perkenalkan Tool Clear History

Privasi dan kerahasian data pengguna di Facebook belakangan menjadi sorotan dunia menyusul terkuaknya skandal Cambridge Analytica. Berbagai langkah telah diambil untuk meredam kegelisahan pengguna. Yang paling baru, di moment konferensi tahunan F8, Facebook merilis alat bantu baru Clear History yang memudahkan pengguna memantau situs dan aplikasi apa saja yang mengumpulkan informasi pengguna dan memberi kontrol kepada pengguna untuk menghapusnya dari riwayat dan cookies.

Cara kerja fitur ini hampir sama dengan biasa kita jumpai di peramban seperti Chrome, Firefox ataupun Opera. Di peramban, kita bisa dengan mudah menghapus riwayat dan cookies menggunakan tool yang telah disediakan oleh aplikasi. Meskipun mayoritas situs membutuhkan cookies untuk bekerja secara normal, namun pengguna diberi kendali penuh untuk menghapusnya kapanpun. Sekarang, Facebook menghadirkan tool serupa versinya sendiri.

Tool ini sendiri dibuat untuk menjawab kegelisahan pengguna yang bertanya-tanya bagaimana cara kerja Facebook dan kuasanya terhadap informasi yang mereka peroleh. Dengan tool ini, pengguna dapat memantau situs dan aplikasi apa saja yang merangkum informasi pengguna. Kemudian dari sana, pengguna punya kendali lebih untuk menghapus riwayat yang tersimpan.

Mark Zuckerberg sebelum acara F8 juga menuliskan beberapa hal terkait fitur Clear History termasuk sisi buruknya. Mark mengatakan bahwa ketika seseorang menghapus cookies di peramban, maka secara otomatis akan berdampak pada menurunnya kenyamanan penggunaannnya. Misalnya, pengguna harus sign-in kembali ke setiap situs dan termasuk mengatur ulang hal-hal lain yang melekat padanya. Hal yang sama juga akan terjadi pada Facebook, karena Facebook harus mempelajari kembali preferensi masing-masing pengguna.

Untuk saat ini, fitur Clear History baru digulirkan untuk beberapa pengguna saja. Belum jelas kapan Facebook bakal merilisnya ke pengguna global. Namun, mengingat kuatnya desakan dari publik akan jaminan kerahasiaan data mereka, sepertinya Facebook tak ingin menunggu terlalu lama untuk melepaskannya ke publik.

Sumber NewsroomFB dan gambar header Pymnts.

Facebook Messenger Bakal Kedatangan Fitur Menghapus Pesan Terkirim

Facebook dilaporkan sedang menguji sebuah fitur baru yang memungkinkan pengguna menarik kembali pesan terkirim via Messenger. Apabila fitur ini benar-benar terealisasi, tentu akan membuat Messenger makin menarik di mata penggunanya.

Fitur ini sendiri bakal datang bukan karena Facebook sudah menjanjikannya – setidaknya itu kesan yang sekarang ini muncul – melainkan lebih dikarenakan menurut laporan Techcrunch Facebook kedapatan menghapus pesan yang dikirimkan oleh Mark Zuckerberg, sang founder. Meski sudah mengonfirmasi bahwa fitur tersebut juga akan tersedia bagi publik, namun hingga kini belum ada penjelasan teknis bagaimana cara kerjanya.

Dalam komentarnya kepada Theverge Facebook mengatakan, “Kami sudah mendiskusikan fitur ini beberapa kali. Kami akan memperluas ketersediaan fitur hapus pesan tersebut. Masih butuh waktu, dan sampai fitur tersebut dirilis, kami tidak akan lagi menghapus pesan para eksekutif. Maaf kami tidak melakukan ini lebih dini.”

Aplikasi Facebook Messenger sendiri sebenarnya sudah punya fitur yang hampir punya fungsi serupa. Namun, fitur Secret Conversation tidak bisa diterapkan hanya untuk pesan tertentu atau dipergunakan sesuka hati, karena pengguna harus mengaktifkan fitur Secret Conversation terlebih dahulu untuk bisa mempergunakannya.

Kehadiran fitur hapus pesan terkirim di Messenger sebenarnya bukan sesuatu yang mengherankan, kendati momentumnya kurang terasa “mengganjal”. Pasalnya, Facebook sudah menerapkan fitur seperti itu di aplikasi WhatsApp, portofolionya yang lain. Bahkan sudah sejak tahun lalu.

Facebook sendiri dalam beberapa pekan terakhir berada dalam sorotan menyusul skandal kebocoran data yang dilakukan oleh oknum tertentu. Akibatnya, Facebook harus menghadapi kritikan dari berbagai pihak mulai dari otoritas pemerintah hingga pemegang saham yang panik dan memilih menjual sahamnya secara masif yang berimbas pada anjloknya nilai saham. Dikutip dari BusinessInsider, saham Facebook mengalami penurunan sebesar 16% sejak skandal Cambridge Analytica.

Sumber berita Techcrunch dan gambar header Pixabay.

Facebook Gulirkan Fitur List untuk Berbagi Hal-hal Favorit di Status

Facebook selalu punya cara untuk membuat penggunanya merasa dimanjakan. Setelah meluncurkan latar belakang warna dan tekstur, kali ini Facebook meluncurkan satu fitur tambahan bernama List, sebuah fitur yang memungkinkan pengguna membuat daftar tempat favorit, makanan kesukaan, lagu populer, dan lain sebagainya. Tujuannya tak lain adalah untuk membuat Facebook terasa kian personal, kiat dekat dengan pengguna.

Fitur List saat ini belum digulirkan secara global, tapi proses distribusinya sudah dimulai dan secara perlahan akan tiba di seluruh pengguna di dunia.

Saya sendiri sudah bisa menggunakan fitur List sejak beberapa pekan yang lalu, meskipun belum tertera di opsi Status. Tapi, hari ini fitur List sudah bisa dijumpai di opsi Status, terletak di baris terakhir tepat di bawah Tag Event.

Screenshot_2018-02-15-10-02-48-283_com.facebook.katana

Untuk membuat List, Anda cukup men-tap List dan memilih beberapa judul yang disediakan oleh Facebook. Jika Anda punya judul sendiri, bisa membuatnya dengan men-tap opsi Create a list with your own title. Selanjutnya buat judul dan item-item daftar sesuai dengan judul buatan Anda.

Screenshot_2018-02-15-10-02-52-992_com.facebook.katana

Saat membuat daftar, Anda juga bisa memilih warna untuk latar belakang dan memilih jenis poin, apakah berbentuk angka atau titik. Setelah dibagikan, pengguna lain yang sudah berteman bisa ikut membagikan sekaligus mendapatkan penawaran untuk membuat daftar yang sama, terutama jika mereka belum melihat opsi List di kolom status.

Screenshot_2018-02-15-10-03-26-791_com.facebook.katana

Konten-konten bersifat personal menjadi tantangan besar bagi Facebook terutama di tahun 2016 dan 2017. Menurut laporan The Information di bulan Desember 2016, update personal mengalami penurunan sebesar 15% selama setahun penuh dan terus anjlok hingga 21% selama rentang pertengahan 2014 ke 2015. Sementara menurut laporan dar eMarketer, pengguna Facebook berusia muda juga mengalami penurunan. Di tahun 2017, terdapat 2.8 juta pengguna di bawah usia 25 tahun, dan diprediksi turun ke angka 2.1 juta di tahun ini.

Sumber berita Techcrunch.

Facebook Uji Tombol “Diam” Bagi yang Tak Tega Unfriend

Jejaring sosial seperti Facebook sejatinya dirancang untuk mempermudah penggunanya dalam berinteraksi di dunia maya. Tetapi, sekarang jejaring sosial dijejali oleh beragam konten dan informasi yang beberapa di antaranya secara keliru disebar-luaskan. Dalam praktiknya, pandangan politik, suku dan agama adalah tiga topik paling sering diperdebatkan sehingga menimbulkan percikan.

Salah satu solusi bagi pengguna yang tak ingin terlibat dalam debat kusir atau menemukan postingan-postingan berbau ketiga topik tersebut adalah dengan melakukan unfriend. Tapi jika menurut Anda solusi itu terlalu keras, Facebook sedang mempersiapkan alternatifnya untuk Anda.

Dilaporkan oleh Techcrunch bahwa jejaring sosial raksasa Facebook tengah melakukan pengujian fitur baru yang memungkinkan penggunanya untuk mendiamkan pesan dari Fan Page dan teman tertentu. Tujuannya adalah untuk memangkas postingan-postingan yang mungkin bertentangan dengan pemahaman pengguna bersangkutan. Tetapi fitur ini hanya mendiamkan aktivitas tersebut secara sementara. Ketimbang unfriend, cara ini dianggap lebih ramah dan tidak menimbulkan permusuhan.

facebook-snooze-button

Sayangnya fitur ini belum bisa Anda pergunakan sekarang, namun jika Facebook tak berubah pikiran dan menganggap fitur ini berguna, nantinya Anda akan menemukan tiga buah titik tepat di samping postingan yang tidak diinginkan. Jika diklik akan muncul opsi unfollow atau snooze.

facebook-snooze-24-hours-7-days-30-days

Fitur ini menawarkan beberapa penyesuaian lagi, misalnya mendiamkan notifikasi selama 24 jam, satu minggu atau selama 30 hari penuh. Setelah diaktifkan, maka selama rentang waktu itulah Anda akan terbebas dari postingan-postingan yang membuat hati Anda panas. Tapi sekali lagi, fitur ini masih dalam tahap pengujian, bahkan Facebook belum bersedia buka suara soal kebenarannya. Jadi, mari berharap mereka tak berubah pikiran.

Sumber gambar header Pixabay.

Facebook Bakal Kedatangan Fitur Semacam On This Day, Tapi untuk Bulan atau Pencapaian Tertentu

Sejak diluncurkan lebih dari dua tahun silam, “On This Day” telah menjadi salah satu fitur terpopuler Facebook. Fitur ini memungkinkan Anda untuk melihat kilas balik ‘perjalanan’ Anda di Facebook, mulai dari foto perdana bersama pacar baru sampai ketika anak pertama Anda lahir dan Anda membagikan momen penuh kebahagiaan tersebut.

Ke depannya, Facebook sudah menyiapkan kelanjutan dari fitur ini. Salah satunya adalah kilas balik untuk post yang Anda buat pada bulan-bulan tertentu atau pada musim tertentu. Sama seperti On This Day, kilas balik momen berkenang ini akan muncul di News Feed dan bisa di-share jika mau. Bedanya, isinya bukan cuma satu post saja.

Facebook celebratory milestone

Di samping itu, Facebook juga akan menghadirkan cara baru bagi pengguna untuk merayakan pencapaian tertentu, semisal ketika jumlah teman Anda menembus angka tertentu, atau di saat teman Anda menyukai post Anda untuk kesekian kalinya.

Pesan-pesan itu akan muncul di News Feed, sekali lagi sama seperti On This Day, tapi untuk sementara hanya untuk masing-masing pengguna saja. Facebook memastikan kalau semua ini dapat dibagikan ke pengguna lain ke depannya, dan mereka juga berencana untuk menambahkan bentuk pencapaian lain – jadi tidak cuma terbatas pada jumlah teman dan like dari teman saja.

Facebook On This Day

Lebih lanjut, Facebook rupanya juga akan membenahi cara kerja On This Day. Utamanya yang berkaitan dengan kenangan yang sejatinya ingin dilupakan oleh pengguna. Ke depannya, pengguna akan memiliki opsi untuk menandai kenangan itu sebagai sesuatu yang negatif agar Facebook tak lagi menyuguhkan kilas baliknya di lain waktu.

Facebook juga telah merancang algoritma yang dapat mempelajari kumpulan reaksi dari pengguna lain terhadap suatu post. Tujuannya adalah untuk tidak menyajikan kilas balik dari kenangan tersebut ke pengguna, yang kemungkinan bersifat menyedihkan berdasarkan deretan reaksi “Sad” atau “Angry” yang dituainya.

Kontrol atas apa saja yang bakal muncul di On This Day ini merupakan pembaruan yang sangat menarik. Siapa juga yang mau foto mantannya yang kelupaan dihapus tiba-tiba muncul di News Feed dan membuat hati yang sebelumnya sudah move on menjadi galau kembali? Oke, contoh ini mungkin terlalu berlebihan, tapi saya yakin Anda bisa mendapat gambaran jelasnya.

Sumber: Facebook dan Business Insider.

Ambil Foto 360 Derajat Sekarang Bisa Langsung Lewat Aplikasi Facebook

Facebook mulai menghadirkan dukungan foto 360 derajat secara resmi pada pertengahan tahun lalu. Sejak saat itu, sudah ada lebih dari 70 juta foto 360 derajat yang diunggah oleh pengguna. Jumlah yang terbilang sedikit kalau melihat total pengguna Facebook yang sudah mencapai angka 2 miliar.

Kemungkinan salah satu alasannya adalah selama ini pengguna harus meninggalkan Facebook untuk bisa mengambil foto 360 derajat, baik menggunakan kamera 360 derajat ataupun dengan memanfaatkan fitur panorama pada ponselnya. Kalau live video saja bisa langsung diambil dan disiarkan lewat aplikasi ponsel Facebook, kenapa foto 360 derajat tidak?

Itulah yang baru saja Facebook lakukan. Pengguna sekarang sudah bisa mengambil foto 360 derajat langsung dari aplikasi Facebook sendiri, lalu mengunggahnya secara instan tanpa perlu meninggalkan aplikasi sama sekali.

Facebook 360 Photo

Cara menggunakan fitur ini terkesan mudah sekali. Tinggal klik tombol untuk Update Status seperti biasa, lalu pilih opsi baru berlabel “360 Photo”. Klik tombol berwarna biru dan mulai mengambil gambar. Setelahnya, pengguna tinggal memilih bagian foto yang ingin dijadikan thumbnail dan klik tombol Share. Yang tak kalah menarik, foto 360 derajat ini rupanya juga bisa dijadikan foto cover pada profil.

Tentunya ada sejumlah syarat yang harus dipenuhi untuk bisa menggunakan fitur ini selain sekadar meng-update aplikasi Facebook ke yang paling baru. Untuk pengguna Android, perangkat mereka haruslah tidak lebih tua dari keluaran 2013 dan menjalankan OS Android minimal versi 4.4. Untuk iOS, Facebook mengisyaratkan versi iOS 8 dan iPhone 5S sebagai batas minimumnya.

Sumber: The Next Web dan Facebook.