USB Forum Perbarui Logo Kabel agar Konsumen Tidak Bingung

USB (Universal Serial Bus) saat ini sudah mencapai versi yang ke 4. Tentunya, spesifikasi yang diberikan juga bakal meningkat, seperti kemampuannya untuk mengalirkan daya hingga 240 watt. Saat ini, smartphone dan laptop sudah menggunakan kabel tipe ini dan mengisi baterai dengan daya 65 watt. Namun, masih banyak orang yang bingung kabel mana yang mendukung daya yang lebih tinggi.

Kebingungan ini yang akan diselesaikan oleh USB Implementers Forum (USB IF). USB-IF nantinya akan menyediakan logo yang menuliskan kecepatan pengisian daya pada setiap kabelnya. Logo tersebut juga menandakan sertifikasi dari sebuah kabel yang akan digunakan oleh konsumen. Oleh karena itu, konsumen nantinya akan lebih nyaman mengetahui sebuah kabel USB-C bisa digunakan oleh perangkat yang mereka miliki.

Selain menyediakan kecepatan pengisian daya, pengguna juga bakal terbantu dengan hadirnya tulisan kecepatan transfer yang didukung oleh kabel tersebut. Nantinya sebuah kabel akan diketahui apakah mendukung kecepatan transfer maksimumnya, apakah itu 20 Gbps atau 40 Gbps. Jadi, seharusnya tidak ada lagi keluhan konsumen mengenai kabelnya tidak bisa melakukan transfer data dengan kecepatan tertinggi atau tidak.

“Dengan kemampuan daya baru yang lebih tinggi yang diaktifkan oleh Spesifikasi USB PD 3.1, yang membuka hingga 240W melalui kabel dan konektor USB Type-C, USB-IF melihat peluang untuk lebih memperkuat dan menyederhanakan Program Logo Bersertifikat untuk pengguna akhir, ” kata Jeff Ravencraft, Presiden dan COO USB-IF. “Dengan logo kami yang diperbarui, konsumen dapat dengan mudah mengidentifikasi kinerja USB4 dan kemampuan pengiriman daya USB dari kabel USB-C bersertifikat, yang mendukung ekosistem elektronik konsumen yang terus berkembang dari laptop dan smartphone hingga display dan pengisi daya.”

Dengan tingginya daya yang dapat disalurkan dari sebuah kabel USB-C tersebut, bukan tidak mungkin nantinya laptop yang ada dipasaran akan mengganti port adaptornya. Saat ini, laptop yang menggunakan USB-C untuk mengisi daya memang masih sedikit. Dengan digantinya standar pengisian daya tentu saja membuat para pengguna bisa mendapatkan port USB-C tambahan untuk melakukan hal lain seperti transfer data atau melakukan pengisian daya ke perangkat lain.

Sumber: BusinessWire

[Review] Kingston Milk 100% USB Drive: Flash Disk Unik, Lucu, dan Kencang

Momen tahun baru Imlek sering dimanfaatkan untuk menjual aksesoris dengan tema shio atau lambang hewan. Pada tahun 2021 ini bertepatan dengan tahun kerbau atau sapi yang dianut oleh masyarakat keturunan Tiongkok. Oleh karena itu, Kingston sebagai salah satu produsen media penyimpanan eksternal mengeluarkan flash disk yang bertemakan kerbau. Nama dari flash disk tersebut adalah Kingston Milk 100%.

Kingston Milk 100

Kingston Milk 100% adalah salah satu dari 12 desain yang dapat dikoleksi dari Kingston New Year USB Flash Drive – Mini Collection. Setiap tahunnya, Kingston memproduksi model binatang lainnya yang masuk ke dalam lambang shio. Kingston juga memproduksi seri koleksi ini dengan jumlah yang terbatas.

Kingston Milk 100% yang datang ke meja pengujian Dailysocial memiliki spesifikasi seperti berikut

Kingston Milk 100% USB Drive
Kapasitas 64 GB
Interface USB 3.2 Gen 1 – 100 MB/s
Dimensi 43,16 x 28,96 x 27,31 mm
Bobot 200 gram
Material Karet

Kingston menjanjikan kinerja yang cukup tinggi pada flash disk untuk dikoleksi ini. Dengan kecepatan 100 MB/s membuat kinerjanya cukup bisa diandalkan untuk mentransfer data dari dan ke dalam sebuah komputer. Jika tidak ada slot USB 3, Kingston Milk 100% juga sudah mendukung kompatibilitas USB 2.0 namun dengan kecepatan transfer yang lebih rendah.

Unboxing

Kingston Milk 100% datang dengan paket penjualan yang unik. Sang sapi dikemas didalam sebuah tempat yang berbentuk botol susu yang sering diantar setiap pagi oleh tukang susu. Namun untuk membuka paket penjualan ini bukan dari tutup atasnya, namun dari tengah botol susu tersebut.

Kingston Milk 100 - Package

Desain

Kingston Milk 100% datang dengan bentuk sapi yang sesuai dengan shio pada tahun 2021. Dengan bahan karet, flash disk ini memiliki finishing yang cukup licin pada bagian badan sang sapi. Walaupun begitu, dengan bahan karet juga menjamin bahwa flash disk ini akan lebih tahan terhadap debu dan cipratan air.

Kingston Milk 100 - Opened

Bagian belakang dari sapi mungil ini memiliki bentuk buntut yang melingkar. Hal ini tentu saja bisa menjadi sebuah lubang untuk dikaitkan dengan sebuah gantungan sehingga bisa menjadi gantungan kunci. Rantai gantungan itu sendiri juga sudah tersedia pada bagian atas paket penjualannya dan bisa dipindahkan ke buntut Kingston Milk 100%.

Flash disk yang ada pada Kingston Milk 100% terletak pada bagian hidungnya. Tarik bagian hidungnya hingga terlepas sehingga flash disk ini bisa digunakan.  Bentuk flash disk-nya sendiri cukup mungil sehingga tidak akan mengganggu perangkat USB pada port di sebelahnya.

Kingston Milk 100 - Dongle

Walaupun begitu dengan dimensi yang cukup mungil tersebut, flash disk ini rentan terselip dan hilang. Oleh karena itu, pengguna harus berhati-hati saat membawanya atau menaruhnya di sebuah tempat. Sekalinya terjatuh, maka akan cukup sulit untuk mencarinya.

Pengujian

Flash disk yang datang ke meja pengujian Dailysocial ini tentu saja langsung saya uji untuk menaruh beberapa file. Hanya saja saya cukup kaget saat melakukan transfer data untuk file lebih dari 4 GB. Ternyata flash disk ini datang dengan sistem file FAT32 yang lama yang memang memiliki limitasi dalam menyalin sebuah file dengan kapasitas maksimal 4 GB.

Untuk menguji flash disk yang satu ini, hal pertama yang dilakukan adalah melakukan format ulang. Saya memilih menggunakan exFAT dibandingkan dengan NTFS karena kompatibilitasnya yang sudah umum. Saya sudah terbiasa menggunakan flash disk untuk memindah beberapa file dari PC ke smartphone dengan menggunakan OTG converter.

Ternyata, kinerja yang dihasilkan pada saat pengujian cukup bagus. Flash disk ini mampu membaca data melebihi janji yang ditawarkan oleh Kingston, yaitu 100 MB/s. Tentunya hal ini cukup baik mengingat pengujian read selalu berbanding lurus dengan pembukaan dan menjalankan sebuah aplikasi. Namun pada pengujian ATTO, flash disk ini tidak mampu bekerja lebih dari 85 MB/s.

Sayangnya, kinerja tulis dari flash disk yang satu ini tidak sebaik kinerja baca datanya. Flash disk ini hanya mampu menulis data dengan kecepatan 26 MB/s saja. Hal ini berarti untuk menulis sebuah data 100 MB membutuhkan waktu sekitar 4 detik. Bayangkan saja jika Anda ingin mengkopi data dengan total kapasitas yang lebih dari 10 GB.

Asalkan tidak terburu-buru, flash disk ini tidak memiliki masalah yang cukup berarti saat digunakan. Jika digunakan untuk bekerja, Kingston Milk 100% sudah lebih dari cukup untuk diandalkan sebagai perangkat penyimpanan eksternal. Namun bagi Anda yang suka menyalin file-file video dengan kapasitas yang besar, ada baiknya mengambil minum sejenak saat melakukan hal tersebut.

Jika digunakan untuk presentasi oleh para pelaku bisnis dan UMKM, Kingston Milk 100% juga bisa diandalkan. Kinerja baca datanya yang cukup tinggi seharusnya menjamin presentasi dan pekerjaan lainnya yang membutuhkan ruang penyimpanan data eksternal akan menjadi lebih lancar. Jadi flash disk ini tidak hanya menggemaskan, namun juga berguna untuk pekerjaan sehari-hari.

Verdict

USB flash disk hingga saat ini masih menjadi pilihan untuk menyimpan data yang bisa dibawa ke mana saja. Hal tersebut dikarenakan flash disk lebih terjangkau serta tahan terhadap benturan dan lebih ringan saat dibawa ke mana saja. Penyimpan eksternal ini pun juga bisa dibentuk dengan model apa saja, seperti dengan tema sapi pada tahun kerbau saat ini. Hal tersebut yang ditawarkan Kingston pada flash disk Milk 100%.

Kinerja yang ditawarkan oleh flash disk yang satu ini memang cukup baik. Kinerja bacanya bisa diandalkan karena memiliki kecepatan yang cukup tinggi. Namun, kinerja tulisnya masih mirip dengan flash disk USB 2.0 sehingga masih dirasa cukup lambat. Walaupun begitu, flash disk ini masih bisa diandalkan dalam menyimpan data dalam jumlah yang besar.

Kingston menjual flash disk Milk 100% dengan harga MSRP Rp. 399.000 dan hanya memiliki kapasitas 64 GB saja. Konsumen bisa mendapatkan flash disk edisi terbatas ini pada toko resmi Kingston di ecommerce. Dengan harga tersebut, pengguna tidak perlu khawatir saat flash disk tersebut rusak karena Kingston memberikan garansi hingga 5 tahun.

Sparks

  • Kinerja baca tinggi, bisa lebih dari 100 MB/s
  • Bentuknya menggemaskan
  • Bisa menjadi gantungan kunci
  • Tahan terhadap percikan air dan debu

Slacks

  • Kinerja tulisnya kurang kencang, sama seperti USB 2.0
  • Dimensinya yang kecil membuat flash disk ini mudah hilang.

Orang Indonesia Sulit Backup, Sandisk Siapkan Solusinya

Pengguna smartphone di Indonesia tentu saja memiliki kebutuhan yang berbeda-beda dalam menggunakan perangkatnya. Kebanyakan, smartphone ternyata masih digunakan untuk mengambil momen yang ada. Hal tersebut dipaparkan oleh firma riset Deka pada acara yang diadakan oleh SanDisk di GoWork Setiabudi tanggal 8 Juli 2019.

Sandisk Dual Drive - Launch

Pengguna smartphone di Indonesia pun juga hanya memiliki perangkat dengan penyimpanan internal 16 – 32 GB saja. Hal ini membuat mereka harus membeli kartu memori tambahan berupa microSD. Kartu inilah yang paling banyak digunakan orang untuk melakukan backup data, yang kebanyakan foto dan video tersebut.

Melakukan backup ke sebuah layanan cloud, tentu saja mudah. Akan tetapi, pengguna butuh memperhatikan masalah kuota internet yang mereka miliki. Selain itu, koneksi upload internet di Indonesia juga kerap kurang cepat sehingga prosesnya akan memakan waktu yang lama.

Sandisk Dual Drive

Dengan permasalahan yang ada, SanDisk menawarkan solusi lain untuk melakukan backup data, yaitu dengan menggunakan perangkat on-the-go. SanDisk sendiri memiliki perangkat dengan nama Dual Drive, yang merupakan sebuah USB Flash Disk dengan dua colokan, yang pertama adalah colokan USB pada umumnya, dan satu lagi akan ditancapkan ke perangkat smartphone.

Hal tersebut berarti bahwa Dual Drive dari SanDisk ada tiga jenis, yaitu dengan interface USB-C, microUSB, dan Lightning untuk iPhone/iPad. Selain itu, untuk memudahkan penggunanya, SanDisk juga memiliki aplikasi yang dapat langsung mem-backup data ke USB OTG tersebut.

Sandisk Dual Drive iXpand

Mencoba Aplikasinya

Aplikasi yang dimaksud oleh SanDisk untuk perangkat Android dan iOS bernama SanDisk Memory Zone. Dengan aplikasi yang satu ini, pengguna bisa melakukan backup dan restore ke semua perangkat yang terhubung dengan smartphone yang digunakan. Hal tersebut meliputi microSD dan USB OTG.

Sandisk Dual Drive - MemZone

SanDisk Memory Zone ternyata juga mampu melakukan backup ke beberapa layanan cloud seperti Dropbox dan Google Drive. Uniknya, aplikasi ini juga mampu melakukan download foto dan video dari media sosial dan menyalin semuanya ke sebuah media OTG. Selain itu, Google Photo juga dapat diambil isinya dengan aplikasi ini.

Backup memang untuk saat ini memang sepertinya harus menjadi sebuah kebutuhan. Tentunya, momen terbaik kita yang pernah ada akan sangat disayangkan kalau hilang, atau tidak bisa diambil karena penyimpanan smartphone kita terlalu penuh sehingga tidak dapat diisi kembali.

[Review] ECS Liva Z2: Komputer Mini untuk Bekerja dan Hiburan

Semenjak Intel mengeluarkan NUC (Next Unit of Computing), semakin banyak pula komputer dengan ukuran kecil dijual di pasaran. Komputer kecil ini juga memiliki kinerja yang beragam, dari yang memang hanya khusus untuk bekerja sampai dengan yang dapat memainkan beragam game. Salah satu produsen yang sudah lama mengeluarkan PC dengan ukuran kecil adalah ECS.

Perusahaan asal Taiwan ini pun kembali meluncurkan sebuah Mini PC yang ditujukan untuk memainkan file multimedia serta menjadi sebuah workstation. Setelah beberapa kali mengeluarkan komputer dengan nama Liva, kali ini yang datang ke meja pengujian DailySocial adalah ECS Liva Z2.

ECS Liva Z2

Liva Z2 memiliki dua varian di mana Liva Z2V dijual dengan menggunakan konektor D-SUB. Untuk versi originalnya ini, Liva menyediakan dua buah port HDMI, di mana yang satu merupakan HDMI 2.0. Selain itu, port yang dibutuhkan untuk melakukan konektivitas juga cukup lengkap.

Liva Z2 menggunakan prosesor dengan basis Atom, yaitu Pentium Silver N5000 (Gemini Lake). Dengan grafis terintegrasi pada prosesor ini, yaitu Intel UHD 605, kinerja Liva Z2 akan lebih dari cukup untuk menonton video 4K. Perpaduan prosesor dengan grafis yang ada di komputer ini juga mumpuni untuk melakukan pekerjaan ringan seperti Office maupun editing gambar dan video ringan.

Selain memiliki harga yang murah, ECS juga menawarkan sesuatu yang berbeda. Komputer Liva Z2 hanya memakan daya sekitar 6 watt saja. Hal ini tentu saja kan menghemat listrik saat komputernya dinyalakan non stop 24 jam.

Spesifikasi Liva Z2 adalah sebagai berikut:

Prosesor Intel Pentium Silver N5000 (4 x 1.1 GHz, Turbo 2.7 GHZ)
Graphics Intel UHD 605
RAM DDR4 1 x 4GB 2400 MHz Single Channel (Dapat ditambah)
Media Penyimpanan eMMC 64 GB + slot SATA untuk ekspansi HDD/SSD
Port 2x USB 2.0, 3x USB 3.0, USB-C, HDMI, HDMI 2.0, RJ45, Audio 3.5mm
Dimensi 132 x 118 x 56.4 mm
Konektivitas WiFi 802.11AC dan Bluetooth 4.2
Sistem operasi Windows 10 Home

Untuk spesifikasi berdasarkan CPU-Z adalah sebagai berikut:

Unboxing

Berikut ini merupakan paket penjualan dari ECS Liva Z2:

ECS Liva Z2 - Paket Penjualan

Dalam paket penjualannya dapat ditemukan:

Kabel power, adaptor, dan VESA Mounting untuk dipasang di bagian belakang monitor.

Desain

Pada bagian luarnya, casing dari Liva Z2 memang seperti kotak berwarna hitam saja. Casing-nya sendiri terbuat dari bahan polikarbonat plastik yang cukup kokoh saat dirasakan. Namun saat diketuk, terdengar seperti sebuah tong kosong, yang berarti bahwa ECS mendesain kotak casing tersebut agar terdapat banyak udara untuk mendinginkan prosesornya.

ECS Liva Z2 - Belakang

Pada bagian atas casing dapat ditemukan logo dari Liva. Pada bagian depannya terdapat tombol power, tiga buah port USB 3.0, sebuah port USB-C, serta port audio 3.5mm. Sisi kanan dan kirinya dihiasi dengan banyak lubang yang ditujukan untuk pergantian udara didalam casing Liva. Pada bagian belakangnya terdapat port HDMI 1.4, HDMI 2.0, dua USB 2.0, serta RJ45.

ECS Liva Z2 - Port Depan

Untuk membuka casing dari Liva Z2, dapat mengendurkan empat mur pada sisi bawahnya. Hal ini tentu saja untuk menambah kapasitas RAM serta satu media penyimpanan (SSD atau HDD) dengan dimensi 2,5 inci. Prosesornya sendiri tidak bisa diganti karena board-nya merupakan sebuah SoC.

ECS Liva Z2 - RAM

ECS juga menyertakan sebuah VESA Mounting pada paket penjualannya. Hal ini tentu saja membuat Liva Z2 dapat dipasang pada bagian belakang TV LED atau monitor, membuatnya menjadi sebuah komputer AIO. Hal ini juga membuatnya menjadi lebih ringkas karena tidak memakan ruang pada sebuah meja.

Pengujian

Tentu saja kami menguji kemampuan dari ECS Liva Z2. Dengan menggunakan prosesor Intel Pentium Silver, tidak perlu diragukan lagi kinerjanya saat menggunakan software Office atau editor gambar ringan. Bahkan prosesor ini juga mampu melakukan konversi dengan cepat berkat adanya Intel QuickSync.

Saat digunakan untuk bermain game, tentu saja hanya game-game ringan yang dapat dijalankan di sini. Kami juga mencoba bermain game baru PUBG Lite pada Liva Z2 ini. Sayangnya, Liva Z2 kurang mampu menjalankan game tersebut di atas 30 fps. Bagi Anda yang mampu bermain pada frame rate di bawah 30 fps, Liva Z2 masih bisa menjalankannya.

QuickSync

Kami menggunakan software Cyberlink MediaShow Espresso yang sudah lama dikenal mampu menjalankan feature QuickSync dari Intel. Kami menggunakan sebuah video MP4 dengan durasi 1 menit dan melakukan konversi cepat ke format WMV (Windows Media Video) dengan resolusi 640×480. Hasilnya, QuickSync yang saat ini sudah ada pada prosesor Pentium mampu menyingkat waktu konversi dengan cukup signifikan.

Tanpa menggunakan QuickSync, waktu konversi akan memakan waktu 41 detik. Sedangkan saat akselerasi hardware dinyalakan, waktu konversi menjadi 26 detik saja. Bayangkan saat melakukan konversi pada video dengan durasi yang lebih lama.

Sintetis

Kami juga melakukan pengujian dengan menggunakan software benchmark sintetis. Hal tersebut tentu saja untuk mengetahui seberapa baik kinerja sebuah sistem saat digunakan untuk melakukan pekerjaan berat, bukan memperlihatkan saat di desktop saja. Saat ini, kami belum memiliki pembanding yang setara dengan Intel Pentium Silver N5000. Oleh karena itu, berikut adalah hasil pengujian tersebut

 

Verdict

Dalam membeli sebuah komputer yang dipakai untuk pekerjaan sehari-hari seperti Office, editing gambar atau video ringan, serta menonton video 4K tidak membutuhkan spesifikasi yang super tinggi. Hal tersebut tentu akan berdampak pada biaya yang menggelembung. Spesifikasi rendah pun akan menghemat banyak biaya, seperti yang ECS tawarkan dengan Liva Z2.

ECS Liva Z2 - Expansion HDD

Kinerja dari Liva Z2 dapat dibilang sangat mumpuni untuk para pekerja kantoran yang sudah pasti menggunakan Office. Mereka yang menginginkan sebuah mesin hiburan untuk ditempatkan di rumah juga bisa memilih komputer mini ini. Walaupun begitu, Liva Z2 memang tidak ditujukan untuk bermain game-game kelas atas, hanya yang ringan saja.

Dengan harga Rp. 2.999.000 saja, sebuah UMKM dapat menghemat pengeluaran belanja komputer mereka. Hal ini dikarenakan sebagian besar UMKM hanya menggunakan komputer dengan software Office saja. Jika kebutuhannya meningkat, ECS masih memiliki Liva dengan varian OnePlus yang prosesornya dapat ditingkatkan sampai Core i7.

Sparks

  • Hemat listrik
  • Harga cukup terjangkau
  • Port USB melimpah
  • VESA Mounting
  • Ringkas
  • HDMI 2.0

Slacks

  • RAM hanya single channel
  • RAM hanya 4 GB, cukup minim untuk kebutuhan saat ini
  • eMMC, bukan SSD membuat kinerjanya kurang optimal

SNIPER Perkenalkan PowerBank dengan Quick Charge 3 dan Power Delivery

Power Bank menjadi sebuah perangkat yang tidak terpisahkan bagi pemilik smartphone. Benda ini pada dasarnya adalah sebuah perangkat yang berisikan baterai untuk mengisi baterai perangkat lain, seperti smartphone. Dengan semakin canggihnya smartphone, tentu saja membutuhkan kinerja yang tinggi yang berimbas terhadap pemakaian baterai. Selain menjadi bank tenaga, sebuah Power Bank juga harus dilengkapi dengan banyak feature sehingga pengisian menjadi lebih cepat.

SNIPER Power Bank - Launch

Salah satu vendor yang menawarkan Power Bank di Indonesia adalah SNIPER Indonesia. SNIPER memperkenalkan dua Power Bank terbarunya dengan nama PowerShoot PD S41200 dan PowerShoot PD S111141. Kedua Power Bank ini membawa satu standar yang saat ini belum banyak digunakan di Indonesia, yaitu USB Power Delivery.

USB Power Delivery sendiri merupakan standar milik USB.org yang dapat menghantarkan listrik lebih tinggi lagi. Standar ini nantinya akan sangat berguna untuk mengisi baterai pada perangkat yang mendukung. Teknologi ini mirip dengan Quick Charge, VOOC, maupun Pump Express.

SNIPER Power Bank

Selain USB PD, kedua Power Bank SNIPER pun mendukung Quick Charge 3.0 buatan Qualcomm. Kedua Power Bank ini pun memiliki port USB-C untuk dipakai untuk mengisi baterai SNIPER maupun menghantarkan daya dengan USB Power Delivery ke perangkat seperti iPhone X ke atas dan Google Pixel 2 ke atas.

SNIPER menjual Power Bank ini dengan harga RP. 549.000 untuk S41200 dan Rp. 449.000 untuk S111141. Keduanya secara eksklusif dijual di Tokopedia selaku rekan SNIPER dalam berjualan.

Aman di Pesawat Terbang

Kampanye yang dilakukan oleh SNIPER kali ini juga berhubungan dengan penggunaan Power Bank didalam pesawat. Seperti yang kita ketahui, para penumpang pesawat tidak diperbolehkan untuk membawa Power Bank sebesar 100 watt hour (Wh). Masalah ini pun cukup pelik karena standar kapasita dari sebuah Power Bank adalah mili Ampere hour atau mAh.

SNIPER Power Bank - S41200

Iip Sarifudin selaku head Online Marketing SNIPER Indonesia mengatakan bahwa Power Bank dari SNIPER sangat aman digunakan di pesawat. Hal tersebut dikarenakan sebuah Power Bank dengan kapasitas 10.000 mAh jika dikonversikan ke standar watt hanya menjadi 37 Wh saja.

SNIPER juga sudah membuat logo Flight Friendly pada badan Power Bank mereka. Hal tersebut tentu saja akan menghindari dari klaim sepihak mengenai boleh tidaknya penggunaan perangkat baterai di pesawat.

Cara Tethering Hotspot dari Smartphone Android dengan Kabel USB

Fungsi tethering atau hotspot di smartphone Android dan juga iPhone sudah menjadi hal yang lazim ada. Bahkan di ponsel jadul pun saya bisa menemukan fitur yang sama kendati bentuk dan prosedurnya berbeda. Diketahui oleh banyak orang, thethering hanya terbatas pada jaringan nirkabel WiFi dan Bluetooth. Padahal, jika dengan dua cara itu tidak memungkinkan, kita masih bisa tethering menggunakan kabel USB.

Caranya seperti ini.

  • Sambungkan smartphone ke laptop menggunakan kabel USB.
  • Kemudian buka menu Setting kemudian di bagian Wireless & Network, tap More atau Lainnya. Format di ponsel Anda mungkin sedikit berbeda, tapi biasanya pengelompokan menunya tak begitu mencolok.

Screenshot_2016-12-22-12-26-19

  • Kemudian tap menu Tethering.

Screenshot_2016-12-22-12-26-22

  • Lalu temukan opsi USB tethering dan aktifkan. Ini juga format atau peletakan menunya mungkin berbeda-beda, tapi label menunya pasti sama. Temukan saja yang berbau “USB tethering”.

Screenshot_2016-12-22-12-29-14

Selesai, Anda sudah berhasil terhubung ke hotspot via smartphone Anda sendiri. Biasanya komputer akan memindai jaringan terlebih dahulu sebelum dapat terhubung. Pastikan juga Anda sudah menghidupkan paket data di smartphone Anda.

Untuk membuat hotspot via smartphone menggunakan Wi-Fi, silahkan ikuti tutorial di artikel ini.

Sumber gambar header Pixabay.

Bermain Smartphone Sambil Menikmati KFC? Bisa Berkat ‘Tatakan Pintar’ Ini

Suka tidak suka, salah satu ‘musuh besar’ perangkat berlayar sentuh berada di tangan kita sendiri. Tanpa tambahan lapisan pelindung dan jika tidak dibersihkan teratur, display glossy di smartphone akan menjadi sarangnya sidik jari. Lalu ketika Anda sedang sibuk menikmati makanan, sudah jelas sangat tidak dianjurkan untuk menggunakan device tersebut. Continue reading Bermain Smartphone Sambil Menikmati KFC? Bisa Berkat ‘Tatakan Pintar’ Ini

Port USB Laptop Terbatas? InfiniteUSB Siap Melipatgandakannya

Tahun tambah tahun, laptop terus bertambah tipis. Tren ini memang membawa berkah bagi kita sebagai konsumen; laptop generasi teranyar tidak cuma lebih ringkas, tetapi juga berbobot lebih ringan, meningkatkan portabilitasnya secara menyeluruh. Continue reading Port USB Laptop Terbatas? InfiniteUSB Siap Melipatgandakannya

Google Konfirmasi Smartphone Android Bakal Dilengkapi Konektor USB Type-C

Dalam peluncuran MacBook generasi terbaru beberapa hari yang lalu, kita telah melihat bagaimana Apple sukses merancang laptop dengan desain yang amat tipis. Salah satu faktor yang memungkinkan bodi setipis itu adalah konektor USB Type-C, sebuah standar baru yang kiranya juga akan diadopsi oleh pabrikan perangkat elektronik lainnya. Continue reading Google Konfirmasi Smartphone Android Bakal Dilengkapi Konektor USB Type-C

K’isauve Adalah Kabel USB, Data Sync dan Charger Mini untuk Smartphone Anda

Manusia adalah mahluk homoludens atau mahluk bermain, maksudnya ialah bahwa manusia selalu menciptakan hal-hal baru. Keberadaan kabel USB memang telah lama hadir sebagai perangkat tambahan yang menyertai gadget Anda, namun perusahaan PKParis yang berbasis di Prancis telah membuat sebuah kabel USB yang serba bisa bernama K’isauve.
Continue reading K’isauve Adalah Kabel USB, Data Sync dan Charger Mini untuk Smartphone Anda