Upaya Virgo Hadirkan Proposisi Nilai di Tengah Persaingan Sengit Platform Pembayaran Digital

Industri pembayaran digital di Indonesia telah mengalami pertumbuhan yang luar biasa. Salah satu layanan yang paling signifikan digunakan adalah, e-money (berbasis server), menyediakan alternatif bagi transaksi berbasis uang tunai tradisional, memungkinkan pengguna untuk melakukan pembayaran dengan mudah dan aman melalui saluran digital.

Beberapa platform e-money telah muncul sebagai pemain utama di pasar Indonesia antara lain GoPay, OVO, ShopeePay, LinkAja, dan Dana — kendati masih ada puluhan platform lain yang juga beroperasi dan telah mendapatkan lisensi dari Bank Indonesia. Platform-platform ini menawarkan berbagai layanan selain transaksi sederhana, termasuk pembayaran tagihan, pengisian pulsa, transfer antar pengguna, belanja online, dan bahkan opsi investasi.

Salah satu platform e-money yang ingin menghadirkan layanan terintegrasi adalah Virgo. Bermitra dengan Alfa Group, Virgo ingin menawarkan kemudahan pembayaran melalui aplikasi untuk semua pengguna.

Kepada DailySocial.id, CCO Virgo Viko Gara mengungkapkan rencana perusahaan tahun ini.

Fitur unggulan “Top Up Kembalian”

Virgo yang dikembangkan oleh PT Capital Net Indonesia, telah hadir sejak tahun 2021 lalu. Sejak kehadirannya, Virgo mengklaim telah menjembatani para pengguna uang tunai untuk beralih ke nontunai dengan fitur “Top Up Kembalian”.

Ide untuk meluncurkan fitur tersebut diawali fakta bahwa saat ini 90% transaksi ritel masih dilakukan secara tunai, bahkan setelah melewati masa pandemi. Padahal penetrasi smartphone di Indonesia sudah mencapai 89% dan transaksi digital sudah bertumbuh lebih dari 2x lipat selama pandemi, berdasarkan data dari Kementerian Kominfo tahun 2021.

“Berangkat dari sana, Virgo terinspirasi untuk menjadi jembatan para pelanggan pengguna uang tunai untuk beralih ke nontunai lewat fitur Top Up Kembalian yang bermitra dengan Alfa Group (Alfamart, Alfamidi, Dan+Dan, dan Lawson) dalam mewujudkan komitmennya menjadi bagian dari pelopor gerakan baru menuju cashless society di Indonesia,” kata Viko.

Virgo memungkinkan pelanggan Alfamart, Alfamidi, Dan+Dan, dan Lawson untuk melakukan pembayaran dengan uang tunai dan menerima kembalian dalam bentuk uang elektronik, dengan meminta kasir untuk memasukkan kembalian hasil belanjanya ke aplikasi Virgo. Uang kembalian tunai (maksimal Rp99.999) dapat diterima dalam bentuk saldo Virgo melalui Top Up Kembalian.

Bagi pengguna aplikasi Alfagift, dapat menghubungkan akun Virgo mereka ke akun Alfagift sebagai metode pembayaran. Dengan demikian, uang kembalian yang sudah terkumpul di dalam akun Virgo dapat digunakan kembali untuk berbelanja di aplikasi Alfagift.

Menyasar kota lapis 2

Disinggung apa yang membedakan Virgo dengan platform lainnya, Viko menegaskan, selain memiliki fitur unggulan tadi mereka juga memiliki keunikan dengan fokus menyasar kota-kota lapis kedua di Indonesia. Saat ini, transaksi Top Up Kembalian terbanyak di Indonesia berada di daerah seperti Rembang, Sidoarjo, Jember, Klaten, dan Bekasi.

Meskipun kota-kota besar di Indonesia telah mengalami kemajuan signifikan dalam adopsi pembayaran digital, potensi solusi e-money di kota-kota lapis 2 dan tingkat 3 masih belum dimanfaatkan sepenuhnya. Kota-kota ini, dengan populasi yang terus bertambah dan ekonomi yang sedang berkembang, menyajikan peluang unik bagi platform e-money untuk mendorong inklusi keuangan, memacu pertumbuhan ekonomi, dan memberdayakan masyarakat lokal.

“Virgo juga dapat digunakan untuk melakukan pembayaran di berbagai gerai yang menerima pembayaran dengan metode QRIS. Saat ini Virgo telah mendapat izin dari Bank Indonesia serta terdaftar dalam anggota Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI),” kata Viko.

Target Virgo tahun 2023

Hingga akhir tahun 2023, target dari Virgo adalah bisa merangkul sekitar 1,5 juta pengguna aktif. Virgo juga ingin menjadi solusi bagi para pelaku industri layanan finansial lainnya untuk dapat menyasar kalangan unbanked/underbanked. Ke depannya Virgo juga ingin menjalin kolaborasi dengan pihak terkait, untuk terus berinovasi dalam memberikan layanan keuangan yang lebih luas seperti perbankan, investasi, asuransi, peminjaman modal dan lainnya.

“Dengan begitu Virgo dapat terus membantu para pengguna untuk sepenuhnya mengatur keuangan mereka secara digital dan turut ambil bagian dalam membangun inklusi keuangan di Indonesia,” kata Viko.

Salah satu keuntungan utama dari adopsi pembayaran nontunai adalah potensi untuk memberikan layanan keuangan kepada masyarakat yang tidak memiliki akses ke perbankan atau memiliki akses terbatas.

Dengan memanfaatkan teknologi seluler, dompet digital, dan solusi pembayaran inovatif, pembayaran nontunai dapat menjembatani kesenjangan antara sistem perbankan tradisional dan individu yang memiliki akses terbatas ke layanan keuangan. Inklusi ini dapat memberdayakan individu dan usaha kecil, memungkinkan mereka untuk berpartisipasi lebih aktif dalam ekonomi formal.

Application Information Will Show Up Here

Airy dan Komitmennya Bermain di Bisnis Hotel Budget

Startup jaringan hotel budget Airy menggelar roadshow pelatihan khusus “Airy Academy” untuk mitra akomodasi agar dapat bersaing dengan hotel berbintang. Strategi tersebut merupakan salah satu cara yang dipilih Airy untuk meningkatkan transaksi sekaligus meningkatkan repeat order, di samping dengan memperluas jumlah dan cakupan kemitraan.

Head of Pricing & Distribution Airy Rooms Viko Gara menuturkan, lewat roadshow pelatihan ini pihaknya ingin memberdayakan akomodasi lokal independen agar dapat terus berkomitmen mempertahankan pelayanannya kepada konsumen.

Pasalnya untuk memberi pelayanan berkelanjutan terkesan agak sulit dilakukan. Padahal pada dasarnya industri hospitality memiliki standar pelayanan yang tidak jauh berbeda, budget hotel dapat memberikan pelayanan maksimal dengan harga kamar terjangkau.

“Airy hanya bisa memantau dan maintain layanan dari sisi aplikasi saja, dari pencarian hotel hingga pembayarannya. Namun pada akhirnya seluruh pelayanan akan bermuara di mitra akomodasi itu sendiri, bagaimana mereka bisa maintain layanan sesuai standar Airy, itu yang mau kita tingkatkan,” terang Viko dalam sesi wawancara bersama DailySocial, kemarin (28/3).

Dalam rangkaian pelatihan tersebut, sambung Viko, mitra mendapat wawasan dan pembekalan, serta mempraktikannya secara langsung dari fasilitator berpengalaman di dunia hospitality. Pada akhir sesi, mereka mendapat sertifikasi sebagai bukti keikutsertaannya.

Peserta housekeeping diajarkan bagaiamana cara membersihkan kamar dan tempat tidur dengan baik. Personal front office diajarkan berupa simulasi cara menerima tamu dengan baik, menanggapi dan menangani keluhan tamu, serta melakukan proses check-in dan check-out dengan benar.

Tahun ini, Airy melatih 258 SDM dari sekitar 100 mitra akomodasi yang tersebar di Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Semarang, Surabaya, dan Malang. Inisiasi Airy Academy ini sebenarnya baru mulai di tahun lalu, dengan mengadakan di dua kota yakni Medan dan Yogyakarta.

Kinerja Airy

Airy tergolong startup yang cukup jarang membeberkan informasi seputar informasi terbarunya. Startup ini sudah berdiri sejak pertengahan 2015 dan diklaim sebagai startup jaringan hotel budget terbesar di Indonesia lantaran jumlah kamar yang sudah diakuisisi lebih dari 10 ribu di 1.000 mitra akomodasi, tersebar di 72 kota.

Tak hanya menyediakan pemesanan kamar, Airy juga menyediakan tiket pesawat untuk rute domestik hasil bekerja sama dengan berbagai maskapai penerbangan. Aplikasi Airy sendiri sudah diunduh lebih dari 1 juta kali (Android saja). Mayoritas pemesanan dikontribusikan dari aplikasi, dan lokasi favorit pemesanan kamar adalah Jakarta, Surabaya, dan Bandung.

Viko enggan membeberkan apakah perusahaan pernah mendapat investasi dari eksternal atau masih bootstrapping.

Application Information Will Show Up Here