[Review]Vivo V21 4G vs V21 5G: Smartphone Kembar namun Berbeda “Jeroan”

Pada kuartal kedua tahun 2021, Vivo meluncurkan dua perangkat baru pada seri V. Kedua smartphone tersebut adalah Vivo V21 dan Vivo V21 5G. Jika dilihat dari penampilannya, kedua perangkat ini terlihat sama saja. Selain konektivitas 5G, apa yang menjadi pembeda dari kedua perangkat tersebut?

Saat sedang melakukan pengujian Vivo V21 5G, tiba-tiba Vivo juga menawarkan perangkat Vivo V21 4G untuk diuji. Saya pun juga langsung tertarik ingin membandingkan kedua perangkat tersebut. Beberapa rekan juga sering menanyakan perbedaan antara kedua perangkat tersebut. Dari pada saya harus menjelaskan satu per satu, lebih baik saya langsung bandingkan saja pada artikel ini.

Tentu saja, SoC kedua perangkat ini berbeda karena konektivitasnya terhadap jaringan yang baru di mulai di Indonesia tersebut. Untuk 5G, Vivo memercayakan SoC dari Mediatek. Sedangkan untuk versi 4G, Vivo menggunakan SoC buatan Qualcomm. Berikut adalah spesifikasi lengkap dari kedua perangkat yang saya dapatkan

Vivo V21 4G Vivo V21 5G
SoC Snapdragon 720G Dimensity 800U
CPU 2×2.3 GHz Kryo 465 Gold & 6×1.8 GHz Kryo 465 Silver 2×2.4 GHz Cortex-A76 & 6×2.0 GHz Cortex-A55
GPU Adreno 618 Mali-G57 MC3
RAM 8 GB
Internal 128 GB
Layar 6,44 inci 2400×1080 AMOLED (90Hz untuk 5G)
Dimensi 161.24 x 74.37 x 7.38 mm 159.68 × 73.90 × 7.29 mm
Bobot 171 gram 176 gram
Baterai 4000 mAh
Kamera Utama: 64/16 MP, Wide: 8 MP, Macro; 2 MP, Selfie: 44 MP
OS Android 11 dengan FunTouch OS 11.1

Pemindaian yang dilakukan pada CPU-Z, AIDA 64, dan Sensor Box adalah seperti di bawah ini (kiri adalah V21 4G dan kanan merupakan V21 5G)

Jika dilihat, maka Vivo V21 5G merupakan perangkat pertama di Indonesia yang menggunakan Dimensity 800U. Sedangkan untuk versi 4G, Vivo masih memilih Snapdragon 720G yang saat ini memang memiliki kinerja yang 11-12 dibandingkan dengan Snapdragon 732G.

Unboxing

Kedua perangkat ternyata memiliki isi kotak penjualan yang sama. Berikut adalah isinya

Desain

Dua saudara kembar ini memang didesain cukup cantik oleh Vivo. Selain ramping dan ringan, keduanya memang memiliki bentuk yang tidak bulky. Jika diletakkan berbarengan, maka kita tidak akan tau mana yang versi 4G dan 5G. Untuk unit yang saya dapatkan, pada V21 4G memiliki warna Roman Black dan yang 5G berwarna Dusk Blue.

Layar kedua perangkat memiliki resolusi 2400×1080 pada layar dengan dimensi 6,44 inci. Kedua smartphone ini sudah menggunakan layar dengan jenis Super AMOLED. Sayang memang, tidak ada informasi apakah keduanya sudah menggunakan pelindung seperti Gorilla Glass atau belum. Oleh karena itu, saya sangat menyarankan kepada para pemiliknya untuk melepas lapisan anti gores bawaan dan menggantinya dengan tempered glass atau hydrogel.

Pada bagian belakangnya akan ditemukan sebuah ruang kotak dengan tiga buah kamera dan sebuah LED Flash. Kamera utama dengan 64 MP berada pada sisi kanan atas. Kamera ultrawide ada pada bagian kiri serta kamera makro ada pada sebelah kanan. Pada bagian bawah akan ditemukan sebuah LED flash.

Tombol-tombol juga menjadi pembeda pada kedua smartphone dari Vivo ini. Pada Vivo V21 akan ditemukan tombol volume dan power pada sisi sebelah kanannya. Pada sisi yang sama di Vivo V21 5G juga ditemukan tombol yang sama, yaitu volume dan power.

Pada bagian kiri dari Vivo V21 bisa ditemukan slot SIM dan microSD, namun pada V21 5G tidak akan ditemukan slot apa pun. Pada bagian bawah dari Vivo V21 4G ditemukan port audio 3.5 mm, microphone, port USB-C, dan speaker. Berbeda dengan Vivo V21 5G yang menempatkan slot SIM hybrid di bagian bawahnya, diikuti dengan microphoneport USB-C, dan speaker. Tidak ditemukan port audio 3,5 mm pada V21 5G.

Kedua unit yang saya dapatkan sudah menggunakan sistem operasi Android 11. Antar muka yang digunakan juga sudah yang paling baru, dengan FunTouch OS 11.1. Pada antar muka terbarunya ini, Vivo tidak lagi menggunakan swipe ke atas untuk quick menu, melainkan untuk membuka app drawer. Jadi, saat ini pengalaman pada FunTouch OS sudah mirip dengan launcher bawaan Android 11.

Extended RAM

Kedua Vivo V21 juga sudah dilengkapi dengan fitur Extended RAM. Fitur ini sendiri sama dengan virtual memory yang selama ini digunakan pada perangkat komputer pada sistem operasi Windows dan Linux. Dengan fitur ini, pengguna bisa memakai ruang 3 GB pada penyimpanan internal untuk diisi dengan cache sehingga bisa menjalankan lebih banyak aplikasi dan melancarkan multitasking. Vivo sendiri mematok hanya 3 GB saja untuk melebarkan memory perangkatnya.

Satu hal yang perlu diperhatikan adalah bahwa fitur ini bisa mengurangi masa hidup dari penyimpanan internalnya. Seperti yang kita ketahui bahwa penyimpanan internal sebuah smartphone masih menggunakan NAND chip yang memiliki kuota penulisan/penulisan. Pihak Vivo pun mengatakan bahwa saat RAM tidak penuh, ruang Extended RAM tidak akan digunakan, sehingga penulisan pada ruang internal tidak akan terlalu sering.

Konektivitas

Hingga saat ini, saya belum mengetahui apakah Vivo V21 5G yang saya pegang sudah terbuka atau belum jaringan 5G-nya. Hal tersebut dikarenakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat yang ditetapkan oleh pemerintah sehingga cukup sulit untuk datang ke tempat yang memiliki titik 5G. Sebelum PPKM, saya juga sudah mencoba ke Pondok Indah Mall 2, namun ternyata perangkat ini belum dibuka jaringan 5G-nya.

Untuk jaringan 4G-nya, kedua smartphone ini mendukung band yang sama, yaitu 1, 3, 5, 8, dan 40. Pada saat jaringan 5G pada Vivo V21 5G dibuka, perangkat ini akan mendukung n1/n3/n7/n8/n28/n40/n41/n78, yang berarti dapat digunakan pada jaringan Telkomsel dan juga Indosat. Oleh karena itu, pengguna tidak lagi harus mengganti perangkat saat 5G sudah merata di Indonesia.

Kedua perangkat ini juga sudah memiliki NFC dan memiliki fitur untuk menyalin kartu ID yang tidak terenkripsi. Selain itu, perangkat ini juga sudah memiliki bluetooth versi 5.1. Untuk pemindaian lokasi, kedua perangkat juga sudah mendukung GPS, BEIDOU, GALILEO, dan GLONASS. Kedua Vivo V21 juga sudah memiliki konektivitas ke WiFi 5 GHz yang lebih kencang dibandingkan dengan jaringan 2,4 GHz.

Kamera: ISOCELL 2.0

Spesifikasi kamera yang terpasang pada kedua perangkat sepertinya sama. Vivo sendiri tidak memberikan informasi spesifik mengenai sensor mana yang digunakan. Akan tetapi, kedua Vivo V21 sudah menggunakan teknologi ISOCELL 2.0 dari Samsung. ISOCELL 2.0 sendiri akan meningkatkan penyerapan cahaya yang ditangkap saat mengambil foto.

Kamera utama dari kedua perangkat memang menghasilkan gambar yang bagus. Akan tetapi, sepertinya keduanya memiliki tone warna yang berbeda. Keduanya memiliki noise yang cukup sedikit serta detail yang juga bagus. Hasilnya bisa diandalkan untuk kebutuhan sehari-hari.

Berikut adalah hasil dari Vivo V21 5G dan V21 4G

Hasil dari kamera ultrawide yang ada memang tidak sebaik kamera utamanya. Walaupun begitu, hasilnya masih bisa diandalkan saat berfoto dengan tingkat cahaya yang baik. Noise-nya sendiri cukup baik untuk ukuran kamera ultrawide, dan detail yang dihasilkan juga lumayan baik.

Untuk kamera makro, well, hanya memiliki resolusi 2 MP. Jadi hasilnya juga bisa dibilang “seadanya” saja.

Untuk kamera selfie, Vivo menanamkannya dengan resolusi 44 MP. Hasil fotonya pun juga bagus. Detail yang terambil juga bagus serta tingkat ketajamannya yang bisa diandalkan. Warna yang dihasilkan juga cukup alami.

Pengujian

Vivo V21 5G menggunakan cip 5G baru dari Mediatek, yaitu Dimensity 800U. SoC ini sendiri menggunakan dua core kencang Cortex A76 dengan kecepatan 2.4 GHz. Enam inti prosesor lainnya adalah Cortex A55 dengan kecepatan 2 GHz dan tentunya menggunakan daya yang lebih rendah dari dua inti pertama. Grafisnya menggunakan Mali-G57 MC2 buatan ARM dengan kecepatan 850 MHz.

Untuk Vivo V21 masih menggunakan Snapdragon 720G. SoC ini sendiri menggunakan dua core kencang Kryo 465 Gold (Cortex A76) dengan kecepatan 2.3 GHz. Enam inti prosesor lainnya adalah  Kryo 465 Silver (Cortex A55) dengan kecepatan 1.8 GHz dan tentunya menggunakan daya yang lebih rendah dari dua inti pertama. Grafisnya menggunakan Adreno 618 dengan kecepatan 750 MHz.

Kedua SoC memang memiliki kinerja yang cukup tinggi. Akan tetapi saat melihat spesifikasinya, clock dari Dimensity 800U lebih unggul pada cluster performa sebanyak 100 MHz dan juga pada clock GPU-nya. Namun untuk mengetahui kinerjanya tentu harus dibuktikan dengan sejumlah pengujian. Saya menggunakan dua metode dalam menguji SoC dari realme 8 5G ini, yaitu dengan bermain game serta benchmark sintetis.

Bermain game

Dalam bermain game, keduanya memiliki kinerja yang cukup mirip. Dua-duanya juga akan mampu menjalankan semua game yang ada pada Google Play. Tentunya, SoC yang cukup kencang seperti ini akan digunakan oleh kebanyakan orang untuk memainkan aplikasi hiburan tersebut.

Dalam menguji perangkat ini untuk bermain, saya menggunakan satu  game yang saat ini sedang ramai diperbincangkan serta memiliki grafis yang dapat dibilang sangat berat. Game tersebut adalah Genshin Impact. Untuk menguji perangkat ini, saya bermain selama 30 menit dengan setting lowest dan menggunakan framerate 60 fps.

Pada Vivo V21 5G, Genshin dapat dijalan dengan rata-rata framerate 43 fps. Untuk Vivo V21, saya dapat menjalankan game dengan rata-rata framerate di 40 fps. Tentunya dengan perolehan framerate seperti ini, game tersebut dapat dimainkan dengan cukup nyaman.

Sayangnya, GameBench sepertinya belum mendukung Funtouch 11.1. Hal tersebut dapat terlihat dari tidak dapatnya aplikasi ini untuk diaktivasi melalui komputer. Oleh karena itu, sayangnya, saya hanya bisa menampilkan hasil uji dari benchmark sintetis saja

Untuk Bekerja

Dengan menggunakan dua SoC yang memiliki kinerja baik seperti Dimensity 800u serta Snapdragon 720G, sepertinya tidak perlu lagi diragukan saat menggunakannya untuk bekerja. Jujur saja, pengujian ini memang memakan waktu paling lama karena saya harus menggunakan aplikasi Trello, Slack, GMail, Whatsapp, Facebook, serta Chrome yang selalu saya gunakan sehari-hari.

Hasilnya, seperti kebanyakan perangkat Android yang sudah saya uji, tidak ditemukan masalah sama sekali. Apalagi pada Vivo V21 5G yang sudah mendukung 90 Hz, membuat mata saya nyaman saat menggunakannya selama beberapa hari. Akan tetapi, hal tersebut tentu akan menguras baterainya.

Benchmarking

Pada pengujian kali ini, saya akan menghadirkan kembali beberapa SoC yang hadir pada rentang harga tiga jutaan. Chipset yang saya hadirkan adalah Snapdragon 732G, serta Mediatek Helio G95. Hal ini tentu saja hanya sekedar untuk membandingkan kinerja dari tiap-tiap chipset. Walaupun konfigurasi tiap perangkat berbeda, namun pada akhirnya pengguna akan mendapatkan gambaran bagaimana kinerja dari sebuah smartphone secara utuh.

Berikut adalah hasilnya

Uji baterai 4000 mAh

Untuk menghadirkan uji baterai, Vivo V21 5G saya set pada refresh rate 60 Hz. Hal ini untuk membandingkan langsung baterai 4000 mAh yang ada di kedua perangkat pada setting yang sama. Perangkat ini sendiri sudah menggunakan layar FHD+ yang sudah pasti bakal memakan daya baterai.

Dengan menggunakan video MP4 dengan resolusi 1080p yang diputar secara terus menerus, Vivo V21 5G bisa bertahan hingga 18 jam 11 menit dan Vivo V21 mencapai lebih lama lagi, yaitu 20 jam 25 menit. Saat sudah mencapai 0%, saya langsung mengisi baterainya dengan menggunakan charger bawaan. Kedua perangkat dapat diisi hingga penuh dalam waktu sekitar 1 jam.

Verdict

Dengan hadirnya jaringan 5G di Indonesia tentu saja membuka harapan baru untuk dapat terkoneksi internet dengan kecepatan tinggi. Namun dilain pihak, jaringan 4G sudah lebih merata dan sudah cukup untuk mobilitas sehari-hari. Untuk menghadirkan pemecahan masalah tersebut, Vivo pun mengeluarkan dua buah smartphone yang ada pada keluarga yang sama, yaitu Vivo V21 dan Vivo V21 5G.

Kinerja kedua perangkat ini memang dapat diandalkan untuk kebutuhan sehari-hari. Dimensity 800u memang sedikit lebih unggul dari Snapdragon 720G, namun keduanya sudah cukup untuk menjalankan game berat yang saat ini tersedia pada Google Play. Aplikasi-aplikasi lainnya seperti untuk melakukan editing video dan gambar juga dapat berjalan dengan baik pada kedua perangkat tersebut.

Kamera dari kedua smartphone juga memiliki hasil tangkapan yang cukup baik. Hasil tangkapannya dapat diandalkan untuk menyimpan momen sehari-hari. Kamera depannya pun juga bisa digunakan dengan baik saat mengambil gambar selfie. Perangkat ini juga memiliki NFC yang mampu mengisi kartu uang elektronik secara instan tanpa perlu ke ATM serta menyalin kartu ID Anda.

Vivo V21 5G dijual dengan harga Rp. 5.799.000 dan untuk versi 4G-nya dijual pada harga Rp. 4.399.000 saja. Untuk mendapatkan konektivitas 5G, rentang harganya adalah Rp. 1.400.000. Hal tersebut tentunya harus disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing pengguna, apakah membutuhkan future proof 5G atau cukup dengan 4G saja.

Sparks

  • Kedua smartphone memiliki kinerja yang tinggi
  • Refresh rate 90 Hz pada Vivo V21 5G
  • Kamera pada kedua perangkat menghasilkan gambar yang bagus
  • FunTouch 11.1 yang cukup responsif
  • NFC bisa menyalin kartu yang tidak dienkripsi
  • Daya tahan baterai yang cukup panjang
  • Kamera selfie yang tajam

Slacks

  • Speaker masih mono
  • Vivo V21 5G tidak memiliki port audio 3.5 mm
  • Layar tidak memiliki lapisan pelindung
  • Vivo V21 5G masih terkunci 5G-nya

vivo Indonesia Umumkan vivo V21, Fokus Pada Teknologi Kamera dan Desain

vivo Indonesia telah resmi meluncurkan smartphone terbaru dari vivo V-series, yaitu vivo V21. Perangkat dengan tagline “Be Bright, Be Inspired” ini berfokus pada teknologi kamera dan desain stylish, disebut Ultra-Sleek Front Camera Technology dengan kamera depan 44MP Autofocus Super Night Selfie.

Kamera depan vivo V21 didukung kemampuan autofocus dan memiliki aperture f/2.0 yang memungkinkan menangkap cahaya lebih banyak di kondisi minim cahaya. Melalui integrasi hardware dan software, kamera depannya memiliki mode malam Super Night Selfie dengan multi-frame optimization dan multi-level exposure, serta mode Night Portrait dengan Artificial Intelligence (AI) yang akan menghasilkan bidikan gambar yang indah di malam hari.

Sementara kamera belakangnya, vivo V21 memiliki 64MP Night Camera dengan konfigurasi triple camera. Terdiri dari kamera utama 64MP, kamera 8MP dengan lensa super wide-angle yang menyuguhkan tangkapan 120 derajat, dan 2MP dengan lensa macro yang dapat menangkat jarak sedekat 4cm.

Baik kamera depan dan belakang vivo V21 dapat merekam video 4K. Serta, membawa beragam fitur AI kreatif seperti video face beauty, dual-view video, motion auto-focus, dan stylish night filter dengan empat pilihan: cyberpunk, black Gold, blue Ice, dan green lime.

Dari segi tampilan, vivo V21 mengusung desain Dual Tone Step dan Ultra Slim Design dengan ketebalan di angka 7,38 mm dan berat hanya 171 gram. Pada bagian belakang, vivo V21 memiliki finishing touch AG Matte Glass dengan sentuhan lembut dan halus di permukaannya.

vivo V21 hadir dengan dua pilihan, yaitu roman black yang terinspirasi dari desain pilar Romawi yang megah, menghadirkan kesan klasik namun tetap stylish. Serta, diamond flare dengan diamond cutting design yang terinspirasi dari kilauan megah berlian. Sementara di bagian depan, vivo V21 menampilkan layar AMOLED 6,44 inci FHD+.

Pada aspek performa, smartphone yang berjalan pada Funtouch OS 11.1 berbasis Android 11 ini ditenagai oleh chipset Qualcomm Snapdragon 720G. Didukung RAM 8GB dan ditambah Extended RAM 3GB diambil dari kapasitas memori internal sehingga total RAM menjadi 11GB. Fitur Extended RAM ini didukung dengan swap memory software, tidak akan mengganggu kinerja performa penyimpanan internal yang tersedia dalam dua varian kapasitas memori, yaitu 128GB dan 256GB.

Selain itu, vivo V21 hadir dengan kapasitas baterai sebesar 4.000 mAh yang dipadukan dengan 33W FlashCharge yang memungkinkan baterai smartphone terisi 65% hanya dalam 30 menit. Tak ketinggalan, vivo menghadirkan teknologi NFC Multifunctions yang bisa digunakan untuk menduplikasi kartu akses, mengisi ulang kartu untuk transportasi umum, dan memudahkan konsumen dalam bertukar file.

Di Indonesia, vivo V21 varian 128GB dipasarkan dengan harga Rp4.399.000 dan untuk vivo V21 varian 256GB yaitu Rp4.999.000. Program pre-order dibuka pada 22 Juni hingga 25 Juni 2021 yang secara eksklusif pada e-commerce partner Shopee, serta offline pada vivo Official Store dan retail partner vivo.

Setiap pembelian pada masa pre-order di Shopee, konsumen bisa mendapatkan benefit vivo Wireless Sport Lite dan promo Bank senilai hingga Rp250.000. Sedangkan pada vivo Official Store dan retail partner vivo, konsumen bisa mendapatkan Special Gift senilai hingga Rp500.000, penawaran promo Bank senilai hingga Rp400.000, dan Kredivo promo cashback 5% hingga Rp300.000.

Samsung dan Vivo Adalah Vendor Smartphone 5G dengan Pertumbuhan Paling Pesat di Q1 2021

Berdasarkan riset terbaru yang dipublikasikan oleh Strategy Analytics (SA), total pengapalan smartphone secara global mencapai angka 136 juta unit pada kuartal pertama tahun 2021 kemarin (Q1 2021). Jumlah ini naik sekitar 6% jika dibandingkan dengan angka pengapalan di kuartal sebelumnya (Q4 2020).

Dari lima pabrikan, Samsung dan Vivo keluar sebagai dua vendor smartphone 5G dengan pertumbuhan tercepat di seluruh dunia. Samsung, dengan lineup keluarga Galaxy S21 5G yang diperkenalkan pada Q1 2021, berhasil mengapalkan 17 juta unit smartphone 5G, naik sekitar 79% dibanding kuartal sebelumnya.

Menyusul di belakang Samsung adalah Vivo dengan angka pertumbuhan per kuartal sebesar 62%. Menurut SA, Vivo berhasil mengapalkan 19,4 juta smartphone 5G di Q1 2021, sebagian besar adalah iQOO U3 5G dan U7 5G. Kalau dua ponsel tersebut kedengaran asing, itu karena Vivo memang tidak menjualnya di Indonesia, dan sejauh ini pasar 5G terkuat mereka terpusat di dataran Tiongkok serta Eropa.

Selanjutnya, ada OPPO dan Xiaomi yang masing-masing mencatatkan pertumbuhan sebesar 55% dan 41% dibanding kuartal sebelumnya. Satu-satunya yang mengalami penurunan adalah Apple, turun sekitar 23% dari 52,2 juta unit di Q4 2020 menjadi 40,4 juta unit di Q1 2021. Namun ini tidak terlalu mengagetkan mengingat iPhone 12 dirilis di Q4 2020, dan ponsel 5G pertama Apple itu memang merupakan salah satu opsi paling populer yang dijadikan hadiah selama musim liburan di berbagai negara.

Satu catatan menarik yang SA tambahkan adalah bagaimana pertumbuhan pesat Samsung tidak diimbangi dengan popularitasnya di Tiongkok. Menurut SA, tingkat kehadiran Samsung sangatlah kecil di Tiongkok, yang notabene merupakan pasar 5G terbesar, dan ini yang pada akhirnya menghambat laju pertumbuhannya lebih jauh lagi. Sebaliknya, vendor asal Tiongkok seperti Vivo, OPPO, maupun Xiaomi nyaris tidak punya andil di pasar Amerika Serikat, dan ini menurut SA berdampak terhadap besaran laba yang bisa dihasilkan.

SA melihat bahwa permintaan atas smartphone 5G terus bertambah kuat, terutama di Tiongkok, Amerika Serikat, dan negara-negara di Eropa Barat. Diprediksi bahwa total pengapalan smartphone 5G secara global selama tahun 2021 bakal mencapai angka 624 juta unit, naik drastis dari 269 juta unit di sepanjang tahun 2020.

Sumber: Strategy Analytics.

Vivo V21 Diperkenalkan di Indonesia: Pertama dengan OIS pada Kamera Depan

Seri V dari Vivo kembali mendapatkan sang penerus. Kali ini, Vivo V21 5G merupakan smartphone yang diperkenalkan oleh salah satu anak perusahaan BBK Group tersebut. Acara peluncurannya sendiri diadakan secara live pada tanggal 24 Mei 2021 pada saluran media sosial resmi dari Vivo Indonesia.

Vivo V21 5G merupakan smartphone pertama di Indonesia yang memiliki Dual OIS. Kamera utama dan depan merupakan dua kamera yang memiliki kemampuan untuk membuat foto dan video menjadi stabil. Kamera depannya sendiri memiliki resolusi 44 MP yang ditemani dengan dua flash light yang diklaim bakal membuat selfie di malam hari serta saat streaming menjadi lebih baik . Pada bagian belakangnya, Vivo V21 5G dibekali dengan 3 modul kamera, yaitu kamera dengan sensor 64MP yang memiliki teknologi ISOCELL 2.0, 8MP Super-Wide Angle, dan Bokeh Effect serta 2MP Macro Camera.

Vivo V21 5G juga memiliki teknologi virtual memory dengan nama Extended RAM. Fitur ini mampu menambah RAM menjadi 11 GB dari 8 GB dengan mengambil kapasitas penyimpanan internal sebesar 3 GB. Vivo mengklaim bahwa dengan menggunakan Extended RAM, smartphone ini akan dapat membuka 20 aplikasi di latar belakang secara bersamaan. Ruang yang diambil tentu saja yang sedang tidak terpakai untuk data maupun instalasi aplikasi lainnya.

Perangkat ini juga yang pertama menggunakan SoC Mediatek Dimensity 800U, dengan prosesor dual core 2.4 GHz Cortex-A76 dan 6 inti 2.0 GHz Cortex-A55. Mali-G57 MC3 adalah GPU yang digunakan pada perangkat ini. Penyimpanan internalnya memiliki kapasitas 128 GB dengan teknologi UFS 2.2. Terakhir, baterai yang ditanamkan berkapasitas 4000 mAh, yang juga membuat Vivo V21 5G menjadi lebih ramping.

“Lewat seri terbaru vivo V21 5G, kami ingin membawa kembali kesuksesan V-Series sebelumnya dengan berbagai peningkatan baru, seperti teknologi Dual OIS Night Camera di kamera depan dan belakang, tampilan desain yang ramping dan stylish, serta performa tangguh, yang akan mendukung pengguna agar selalu selalu stand-out ketika berbagi momen terbaik mereka,” pungkas Ricky Bunardi, Senior Product Manager vivo Indonesia.

Selain smartphone, Vivo juga memperkenalkan sebuah wireless earphone terbaru mereka. Perangkat yang bernama Vivo Wireless Sport Lite ini memiliki Moving Coil 11,2mm dari Daikoku Jepang dengan polimer tinggi, menghasilkan suara frekuensi rendah atau bas yang kuat. Vivo Wireless Sport Lite memiliki  latensi serendah 80ms, membuatnya cocok untuk digunakan bermain game. Selain itu, fitur Active Noise Cancelationjuga hadir pada perangkat yang satu ini.

Vivo V21 5G dipasarkan dengan hargaRp 5.799.000 dan vivo Wireless Sport Lite dengan harga Rp 399.000. Penjualan pun dilakukan pertama kali dengan cara pre order dari tanggal 24 Mei hingga 29 Mei 2021. Penjualannya juga dilakukan secara online mau pun offline.

Extended RAM: Virtual Memori seperti pada Windows?

Teknologi Extended RAM juga hadir pada Vivo V21 5G, di mana diklaim mampu menambah kapasitas RAM pada sebuah smartphone. Tidak tanggung-tanggung, Vivo menjanjikan penggunaan yang lebih mulus dan mampu menjalankan 20 aplikasi di latar belakang tanpa cela. Sebenarnya, seperti apa teknologi dari Extended RAM tersebut?

Ricky mengatakan bahwa teknologi ini akan mengubah kapasitas 3 GB ROM yang idle atau tidak terpakai menjadi RAM saat dibutuhkan. Proses seperti ini sudah diterapkan pada PC, seperti Virtual Memory. Jadi, sebenarnya extended RAM ini bukanlah sebuah teknologi baru, namun baru diterapkan pada smartphone saja. Vivo hanya memindahkan teknologi yang sudah ada pada sebuah laptop ke smartphone.

Dengan teknologi ini, seorang pengguna dapat merasakan total RAM menjadi 11 GB. Saat sudah tidak dibutuhkan lagi, nantinya isi dari RAM yang ada pada ROM tersebut akan dilepas. Jadi bagi yang sedang suka terhadap game-game yang membutuhkan resource yang besar, akan terasa perbedaan saat menggunakan fitur yang satu ini.

Frekuensi 5G yang didukung sudah mencakup operator Indonesia?

Saat tulisan ini dimuat, sudah ada operator yang sedang menggelar uji coba jaringan 5G. Dua channel yang diketahui sedang digunakan adalah n40 pada 2300 MHz dan n3 pada 1800 MHz. Beberapa perangkat 5G yang sudah beredar di pasar Indonesia ternyata belum mendukung salah satu band yang digunakan tersebut. Bagaimana dengan Vivo V21 5G?

Ricky mengatakan bahwa nantinya Vivo V21 5G bakal mendukung semua band yang ada di Indonesia. Vivo V21 5G sendiri sudah mendukung band n1, n3, n7, n8, n28, n40, n41, dan n78. Akan tetapi, Vivo juga akan mengikuti perkembangan mengenai band mana yang nantinya bakal digunakan di Indonesia. Jika band yang diresmikan nantinya berbeda, Vivo akan mencoba untuk meng-upgrade dukungan jaringan 5G-nya.

[Review] vivo X60 Pro, Unggulkan Lensa Zeiss dengan Spesifikasi dan Harga yang Pas 

Bagi para penggemar fotografi, tentunya sudah mengenal Zeiss. Produsen sistem optik terkemuka asal Jerman ini dikenal dengan kualitas lensanya yang tinggi. Kini label Zeiss melekat di smartphone terbaru vivo X60 Series 5G yaitu vivo X60 dan vivo X60 Pro. 

Dailysocial Gadget telah kedatangan vivo X60 Pro, smartphone flagship bertenaga chipset Qualcomm Snapdragon 870 5G ini mengemas teknologi Zeiss Co-engineered Imaging System. Dibanderol dengan harga Rp9.999.000, keistimewaan utama vivo X60 Pro lainnya ialah keberadaan fitur in-body image stabilization (IBIS) yang disebut Gimbal Stabilization versi 2.0. 

Kombinasi optik Zeiss dan Gimbal Stabilization sudah pasti mampu meningkatkan pengalaman mobile photography, tetapi sejauh mana? Berikut review vivo X60 Pro selengkapnya. 

Posisi vivo X60 Pro 

Review-vivo-X60-Pro-2

Sebelum melangkah lebih jauh, mari ketahui dulu posisi dari vivo X60 Pro. Sebetulnya vivo X60 Series 5G memiliki banyak varian, tetapi biar gampang mari fokus pada tiga model internasionalnya. Mulai dari X60 untuk model paling basic, X60 Pro model premium, dan X60 Pro+ sebagai true flagship dengan chipset Snapdragon 888, serta konfigurasi kamera lebih canggih. 

Berdasarkan riset yang mereka lakukan, vivo Indonesia memutuskan hanya membawa vivo X60 dan X60 Pro yang masing-masing dibanderol Rp7.999.000 dan Rp9.999.000. Harga tersebut tergolong sangat masuk untuk konsumen di Indonesia. 

Bila memaksa menghadirkan X60 Pro+ sekalian, perangkat ini jelas sangat mampu bersaing dengan flagship kompetitor dari Samsung maupun Apple. Namun harga X60 Pro+ yang mencapai US$960 atau hampir Rp14 jutaan belum sesuai dengan target pasar vivo Indonesia. 

Duo vivo X60 dan X60 Pro sendiri mengusung spesifikasi yang cukup identik. Sama-sama bertenaga chipset Snapdragon 870 dan mengemas konfigurasi triple camera. Bedanya, vivo X60 menggunakan layar datar dan tanpa fitur andalan Gimbal Stabilization. 

Untuk vivo X60 Pro, smartphone yang berjalan di atas Funtouch 11.1 berbasis Android 11 ini ditopang RAM 12GB dan penyimpanan internal UFS 3.1 berkapasitas 256GB. Dengan konfigurasi seperti ini, jelas perangkat ini dapat berlari kencang. 

Review-vivo-X60-Pro-3

Namun perlu dicatat, dari sisi teknologi chipset Snapdragon 870 selangkah mundur ke belakang dibanding Snapdragon 888. Sebab, SoC ini dibuat dengan dasar yang sama seperti generasi Snapdragon 865 series yang mana masih dibangun pada proses teknologi 7nm dan menggunakan CPU Kryo 585 dengan basis Cortex A-77 dan GPU Adreno 650. Tangki dayanya berkapasitas 4.200 mAh dengan teknologi fast charging 33W.

Kamera dengan Zeiss Co-engineered Imaging System

Review-vivo-X60-Pro-4

Setelah memahami posisi vivo X60 Pro, harus diakui perangkat ini berada di titik sweet spot. Di mana kombinasi fitur dan spesifikasinya dengan harga yang dipatok terasa pas, meski spesifikasinya cenderung tanggung.  

Sekarang mari bahas kameranya, tiga unit kamera belakangnya mengadopsi teknologi Zeiss Co-engineered Imaging System. Kamera utamanya 48MP menggunakan sensor Sony IMX598 berukuran 1/2.0 inci, berpadu lensa Zeiss dengan focal length 26mm, aperture f/1.5, serta dilengkapi fitur PDAF, dan Gimbal Stabilization 2.0 yang tercapai berkat peningkatan pada teknologi Pixel Shift Ultra HD Imaging dan stabilisasi gambar 5-Axis VIS Ultra Clear Shifting

Seperti biasa, penggunaan metode Quad Bayer 4-in-1 pada praktiknya secara default output maksimalnya adalah 12MP dengan piksel besar 1.6µm. Pengambilan gambarnya didukung AI Scene Optimization dan vivo turut memperbarui fitur Extreme Night Vision 2.0 dengan AI Noise Reduction untuk foto minim cahaya. 

Kamera utama vivo X60 Pro ditemani dua kamera sekunder beresolusi 13MP menggunakan sensor gambar Samsung S5K3L6. Satu dengan lensa Zeiss telephoto klasik 50mm yang ideal untuk foto portrait dengan kemampuan memperbesar gambar 2x optical zoom dan hingga 20x digital zoom.

Satunya lagi mengenakan lensa Zeiss ultrawide 16mm 120 derajat. Untuk kamera depannya 32MP f/2.5 menggunakan sensor Samsung S5KGD1, namun tidak termasuk Zeiss Co-engineered Imaging System. 

Kata vivo, teknologi ZEISS Co-engineered Imaging System dapat meningkatkan ketajaman dan kejernihan gambar dan warna yang lebih autentik. Pada mode portrait-nya, vivo melengkapinya dengan enam style meliputi natural, Zeiss biotar, vintage film, french impressions, dan flash portrait. Bagi penikmat bokeh, Zeiss biotar menawarkan latar belakang bokeh dramatis khas Zeiss. 

Pada mode night, style yang tersedia berbeda meliputi black & gold, blue ice, green orange, cyberpunk, blue orange, dan silver orange yang siap memberikan foto malam yang memukau. Selain style, juga terdapat rangkaian filter dan light effect yang bisa dieksplorasi pengguna lebih jauh.

Pada aplikasi kameranya, ada empat mode kamera utama, termasuk foto, video, portrait, dan night. Sisanya di taruh di tab ‘more’, meliputi mode 48MP, panorama, live photo, slo-mo, time-lapse, pro yang mendukung format foto Raw, AI stickers, supermoon, doc, astro, pro sports, dan long exposure.

Untuk perekam videonya, kamera utama dan sekunder telephoto vivo X60 Pro dapat mengambil footage beresolusi 1080p dan 4K pada 30/60 fps. Pada mode video, ada opsi standard stabilization dan ultra stable dengan sedikit crop

Desain Premium

Review-vivo-X60-Pro-6

Lanjut ke bagian desain, layar dengan sisi melengkung menjadi pembeda utama dengan versi X60 standar. Kualitasnya sama, membentang 6,56 inci dengan resolusi 1080×2376 piksel dalam aspek rasio 19.8:9. Menggunakan panel AMOLED, ditopang refresh rate tinggi 120Hz, dan mendukung HDR10+. 

Bodinya sangat ramping, berdimensi 158.6×73.2×7.6 mm dan bobot 179 gram. Bagian belakangnya menggunakan material AG glass, dengan bingkai aluminium, dan sudah diproteksi Gorilla Glass 6 depan belakang. Biar lebih aman lagi dalam pemakaian sehari-hari, vivo menyediakan case pada paket penjualannya. 

Review-vivo-X60-Pro-5

Unit vivo X60 Pro yang saya pegang berwarna Midnight Black yang memberi kesan serius dan bingkai modul kamera belakangnya menonjol dilengkapi dengan logo Zeiss di pojok kanan atas. Bingkai kamera ini menonjol cukup tebal 2.3 mm dan kamera utama terlihat paling besar untuk menyediakan ruang kerja sistem gimbalnya.

Keterangan ‘professional photography’ melekat pada sisi atas bodi smartphone. Saya sama sekali tidak meremehkan ‘mobile photography’, juga sudah terbukti banyak digunakan oleh para digital creator dalam pembuatan konten. Kemampuan kamera vivo X60 Pro juga termasuk canggih, namun label ‘professional photography’ mungkin terlalu berat.

Review-vivo-X60-Pro-8

Lebih lanjut, di sebelah kanan tersemat tombol power dan volume, sisi seberangnya kosong melompong. Sisanya berada di sisi bawah, termasuk SIM tray, mikrofon, port USB Type-C, dan speaker. SIM tray-nya berisi dua slot nano SIM dan mendukung fitur dual SIM, tetapi tanpa dukungan microSD. 

Verdict

Review-vivo-X60-Pro-7

Tak diragukan lagi, vivo X60 Pro berhasil tampil sebagai smartphone flagship premium berfitur komplet, racikan spesifikasinya pas, dan harganya tak terlalu tinggi. Dari segi kamera, Zeiss Co-engineered Imaging System dan Gimbal Stabilization 2.0 adalah kombinasi inovatif yang meningkatkan pengalaman mobile photography

Penampilannya premium dengan layar AMOLED yang melengkung pada bagian sisinya. Harga Rp9.999.000 ditenagai chipset Qualcomm Snapdragon 870 5G sama sekali bukan hal buruk, walaupun pengguna harus sedikit kompromi tetapi bukan hal yang dipaksakan. Bila ingin hemat Rp2 juta, vivo X60 juga tampil memukau dengan spesifikasi identik. 

Sparks 

  • Mengadopsi optik Zeiss
  • Kamera utamanya dilengkapi stabilisasi ala gimbal
  • Desain premium dengan layar melekung di sisi
  • Layar AMOLED dengan refresh rate 120Hz
  • Harga kompetitif

Slacks 

  • Konfigurasi kamera tidak terlalu mentereng
  • Spesifikasinya kena tanggung

 

 

Flagship vivo X60 dan X60 Pro Resmi, Usung ZEISS Co-engineered Imaging System

Tahun lalu, vivo memperkenalkan teknologi gimbal stabilization pada smartphone flagship-nya X50 Pro. Terobosan stabilisasi gambar ini memungkinkan kita menghasilkan video dengan gerakan lebih mulus layaknya pakai aksesori gimbal dan juga tentunya dapat meningkatkan kualitas foto terutama di kondisi low light.

Tahun ini, penerus X50 Pro tampil lebih istimewa. Sebab selain membawa peningkatan gimbal stabilization ke versi berikutnya 2.0, vivo X60 Pro juga menggunakan ZEISS Co-engineered Imaging System, termasuk kamera belakang vivo X60.

Ya, smartphone terbaru vivo X60 series 5G akhirnya resmi hadir di Indonesia. Lewat vivo X60 dan X60 Pro, vivo mendefinisikan kembali pengalaman mobile photography layaknya profesional dengan teknologi ZEISS Co-engineered Imaging System, Gimbal Stabilization 2.0, serta Extreme Night Vision 2.0, dan kapabilitas chipset Qualcomm Snapdragon 870 5G dengan jaringan 5G ready.

Foto-1---(Kiri-kanan)-Joko-Anwar,-Tandika-Fangliana,-Edy-Kusuma,-Hadie-Mandala,-Joe-Taslim-

Kami sangat bersemangat untuk memberikan pengalaman fotografi seluler ke tingkat profesional kepada pengguna X60 Series 5G dengan memanfaatkan kemampuan teknologi ZEISS Co-engineered Imaging System. Gaya hidup saat ini menambah fungsi smartphone dalam mengabadikan dan merekam setiap momen berharga dalam kehidupan. Maka dari itu, kami telah berkolaborasi dengan ZEISS untuk menghadirkan ketajaman, kejernihan, dan kualitas gambar maupun video yang lebih baik,” ungkap Edy Kusuma, Senior Brand Director vivo Indonesia.

vivo X60 vs vivo X60 Pro

Foto-4---vivo-X60-Series-5G-

Duo smartphone vivo X60 series 5G ini sama-sama ditenagai oleh chipset Qualcomm Snapdragon 870. Imbasnya harganya bisa ditekan, Rp7.999.000 untuk vivo X60 dengan konfigurasi 8GB/128GB dan Rp9.999.000 untuk vivo X60 Pro dengan memori 12GB/256GB.

Keduanya hadir dengan panel AMOLED 6,56 inci FHD+ dengan refresh rate 120Hz. Bedanya vivo X60 punya layar datar dengan frame plastik, sedangkan vivo X60 Pro melengkung di sisi sampingnya dengan frame aluminium.

Selain itu, tiga unit kameranya terdiri dari kamera utama 48MP dengan sensor 1/2.0 inci. Ditemani kamera 13MP dengan lensa telephoto 50mm yang menyuguhkan kemampuan 2x optical zoom dan kamera ultrawide 13MP 120 derajat. Perlu dicatat, gimbal stabilization hanya tersedia pada kamera utama vivo X60 Pro.

Foto-3---Hadie-Mandala,-Product-Manager-vivo-Indonesia-

Penyempurnaan gimbal stabilization 2.0 ini dilakukan dengan peningkatan pada teknologi Pixel Shift Ultra HD Imaging dan stabilisasi gambar 5-Axis VIS Ultra Clear Shifting yang melengkapi dukungan teknologi 4 sumbu, mulai dari vertikal, horizontal, pitch (lensa mengarah ke atas dan ke bawah), dan yaw (lensa kamera mengarah ke samping kanan maupun kiri), dengan sumbu ke-5 yang akan mempertajam performa sensor lensa dengan sistem gerakan memutar.

Penggunaan ZEISS Camera System tentu bukan sekedar label semata, karena dapat meningkatkan ketajaman dan kejernihan gambar untuk hasil warna foto maupun perekaman video lebih autentik. Juga turut dilengkapi fitur klasik ZEISS Biotar untuk menghasilkan bokeh latar khas ZEISS.

Untuk fotografi malam hari, vivo menghadirkan pembaruan fitur Extreme Night Vision 2.0 berpadu aperture besar f/1.48 pada vivo X60 Pro yang didukung AI Noise Reduction. Fitur kamera lain ada Ultrawide Night Mode Super Pano untuk menghasilkan foto dengan tampilan 120 derajat, Kids Snapshot untuk memotret buah hati yang aktif bergerak, Professional Portrait menggunakan lensa 50mm, dan Long-Exposure Mode.

 

Program pre-order untuk vivo X60 series 5G sudah dibuka hingga 15 April 2021 eksklusif secara online di Blibli serta offline store resmi vivo seluruh Indonesia. Dengan berbagai benefit menarik seperti vivo TWS Neo khusus pembelian vivo X60 Pro dan Anker Speaker khusus vivo X60, dan E-Voucher senilai 150 ribu rupiah, serta member X-Club gratis senilai lebih dari 2 juta rupiah.

Meluncur 8 April, vivo Gelar Blind Pre Order X60 Series 5G

Bagi para penggemar mobile photography, kalian perlu bersiap-siap karena vivo telah mengkonfirmasi akan meluncurkan smartphone flagship seri X terbarunya yakni X60 Series 5G yang menggunakan ZEISS Camera System. Ya, kamera belakang pada vivo X60 Series 5G merupakan rancangan vivo dengan ZEISS yang merupakan produsen optik terkemuka asal Jerman.

Rencananya vivo X60 Series 5G akan resmi dirilis di Indonesia pada tanggal 8 April 2021 mendatang. Namun vivo telah membuka program Blind Pre-Order eskslusif di Blibli dari tanggal 4 sampai 7 April 2021.

Bila mengikuti program ini, konsumen bisa mendapatkan keuntungan eksklusif yang salah satunya adalah voucher belanja di Blibli hingga Rp800.000. Serta, mendapatkan berbagai hadiah lain seperti TWS Neo (khusus pemesanan untuk X60 Pro), Anker Bluetooth Speaker, e-voucher Rp150.000, dan kesempatan untuk mendapatkan member X-Club senilai Rp2.000.000.

Selain menggunakan ZEISS Camera System, vivo X60 Series juga mengusung rangkaian teknologi mobile photography terbaru. Termasuk teknologi Gimbal Stabilizations 2.0 pada vivo X60 Pro di kamera utamanya dan Extreme Night Vision 2.0. Juga sudah didukung dapur pacu Qualcomm Snapdragon 870 5G dengan kapabilitas siap 5G.

Pada seri vivo X60 Pro, kemampuan teknologi Gimbal Stabilization 2.0 yang telah disempurnakan sehingga memberikan hasil perekaman gambar yang lebih jelas, stabil, dan tetap tajam dalam kondisi perekaman gambar yang tidak ideal, misalnya saat guncangan. Hal ini akan memudahkan para pengguna untuk menciptakan kreasi gambar maupun video yang jauh lebih baik,” ujar Hadie Mandala, Product Manager vivo Indonesia.

vivo memadukan teknologi Gimbal Stabilization 2.0 dengan aperture besar f1,48, memungkinkan untuk mengambil cahaya 16% lebih banyak dari seri X pendahulunya. Serta, didukung dengan AI Noise Reduction untuk menghasilkan foto minim noise dalam kondisi minim cahaya dan fitur Pixel Shift Ultra HD Imaging untuk meningkatkan detail dan ketajaman gambar.

Untuk perekaman videonya, vivo juga menyempurnakan dengan teknologi stabilisasi gambar 5-Axis VIS, yang dirancang untuk mengimbangi guncangan kamera saat pengambilan gambar video dalam kondisi saat bergerak. Dengan teknologi ini, hasil rekaman video akan lebih stabil dan membantu meningkatkan performa gimbal dengan dukungan 4 sumbu.

Vivo Resmikan iQOO Neo5, Unggulkan Layar OLED 120 Hz dan Chipset Snapdragon 870

Vivo baru saja memperkenalkan iQOO Neo5 secara resmi. Smartphone gaming ini adalah penerus iQOO Neo3 yang dirilis tahun lalu. Kenapa tidak ada iQOO Neo4? Kemungkinan besar terkait kepercayaan seputar angka 4 yang bermakna negatif, sama kasusnya seperti ROG Phone 5 yang juga dirilis belum lama ini.

Dibanding pendahulunya, iQOO Neo5 membawa sejumlah upgrade yang signifikan. Yang paling utama adalah layarnya, yang tadinya masih menggunakan panel IPS LCD, dan kini telah diganti menjadi panel OLED pada iQOO Neo5. Panel OLED tersebut memiliki ukuran 6,62 inci, dengan resolusi 1080p+ dan refresh rate maksimum 120 Hz.

Menariknya, refresh rate-nya ini justru menurun jika dibandingkan dengan sebelumnya (144 Hz). Namun saya pribadi lebih memilih OLED 120 Hz daripada IPS LCD 144 Hz, apalagi mengingat tingkat kecerahan layarnya bisa sampai seterang 1.300 nit. Lebih lanjut, Vivo juga telah membekali iQOO Neo5 dengan touch sampling rate yang terbilang fenomenal, yakni 1.000 Hz.

Terkait performanya, iQOO Neo5 datang mengusung chipset Snapdragon 870, bukan Snapdragon 888 yang lebih kencang (sekaligus lebih panas) seperti yang ada pada iQOO 7. Prosesor tersebut ditandemkan dengan pilihan RAM 8 atau 12 GB, tidak ketinggalan pula storage internal UFS 3.1 sebesar 128 atau 256 GB.

Dibandingkan pendahulunya, iQOO Neo5 punya sistem pendingin yang lebih efektif, dengan ukuran pelat penyalur panas dua kali lipat lebih luas. Suplai baterainya sendiri berasal dari modul sebesar 4.400 mAh yang mendukung fast charging dengan output maksimum sebesar 66 W.

Untuk kameranya, iQOO Neo5 mengandalkan trio kamera belakang yang terdiri dari kamera utama 48 megapixel f/1.79 (Sony IMX598), kamera ultra-wide 13 megapixel f/2.2, dan kamera monokrom 2 megapixel. Kamera depannya menggunakan sensor 16 megapixel dan lensa f/2.0. Tidak ada yang benar-benar wah di atas kertas, tapi sudah sewajarnya untuk ukuran smartphone gaming.

Yang istimewa, semua itu ditawarkan dalam harga yang lebih murah lagi ketimbang iQOO Neo3, yang sendirinya sudah termasuk sangat terjangkau untuk ukuran smartphone yang mengemas chipset flagship. Di Tiongkok, iQOO Neo5 akan dipasarkan dengan harga mulai 2.499 yuan (± Rp5,5 jutaan).

Sumber: GSM Arena dan GizmoChina.

Vivo S9 5G Resmi dengan SoC Dimensity 1100 dan Layar 90Hz

Vivo telah mengumumkan dua smartphone S series terbarunya, vivo S9 5G dan S9e 5G. Dari luar, penerus vivo S7 terlihat identik, karena bagian dalamnya yang mengalami perubahan. Tentu bisa ditebak, untuk vivo S9e merupakan versi hemat dari saudara pertamanya.

Mari mulai dari vivo S9 5G, sesuai namanya smartphone ini telah dibekali teknologi jaringan seluler generasi ke-5 dan menggunakan chipset MediaTek terbaru Dimensity 1100 yang memiliki modem 5G terintegrasi serta mendukung WiFi 6. Sebagai pembanding, generasi sebelumnya vivo S7 5G ditenagai oleh Snapdragon 765G.

MediaTek Dimensity 1100 ini dibuat dengan fabrikasi TSMC 6nm dan memiliki prosesor MediaTek APU 3.0 untuk menangani fitur-fitur berbasis AI. Serta, mengemas CPU octa-core yang terdiri dari empat inti Cortex-A78 2,6GHz dan empat inti Cortex-A55 2GHz, beserta GPU Mali G77 MC9. Performanya ditopang RAM 8GB dengan penyimpanan 128GB atau 12GB dengan penyimpanan 256GB.

Pada bagian muka, vivo S9 5G masih mengandalkan panel AMOLED 6,44 inci FHD+ dalam rasio 20:9. Bedanya kali ini sudah dibekali panel dengan refresh rate lebih tinggi yaitu 90Hz dan mendukung HDR10+.

Pada sektor fotografi, konfigurasi kamera vivo S9 5G tidak mengalami perubahan. Ada tiga unit kamera di belakang, dengan kamera utama 64MP f/1.8, didampingi kamera 8MP f/2.2 ultrawide, dan 2MP f/2.4 sebagai depth sensor. Sedangkan, kamera depannya 44MP f/2.0 dan 8MP ultrawide.

Untuk software, vivo S9 5G menjalankan OriginOS 1.0 berbasis Android 10. Semua aktivitas ber-smartphone mengandalkan daya dari baterai 4.000 mAh yang didukung fast charging 33W.

 

Beralih ke vivo S9e 5G, versi hemat ini mengalami beberapa penyesuaian spesifikasi di beberapa bagian. Sebut saja, chipset yang digunakan diturunkan dengan Dimensity 820 dan RAM sampai 8GB saja. Kamera depannya hanya satu dan menjadi 32MP, sisa spesifikasi yang lain hampir sama.

Saat ini, kedua smartphone vivo S9 series tersedia di Tiongkok. Harga vivo S9 5G varian 8GB/128GB dibanderol CNY 2.999 (Rp6,6 jutaan) dan CNY 3.299 (Rp7,2 jutaan) untuk varian 12GB/256GB. Sementara, vivo S9e 5G dimulai dari CNY 2.399 (Rp5,2 jutaan) untuk model 8GB/128GB dan CNY 2.699 (Rp5,9 jutaan) untuk 8GB/256GB.

Sumber: GSMArena

vivo Umumkan X60 Pro+, Punya Sensor Kamera Samsung & Sony dengan Optik Zeiss

Smartphone flagship bertenaga chipset Qualcomm Snapdragon 888 5G Mobile Platform terus berdatangan, termasuk Xiaomi Mi 11, Samsung Galaxy S21 series, dan vivo iQOO 7. Satu lagi bergabung juga dari vivo yang baru saja memperkenalkan X60 Pro+ 5G.

Selain memiliki performa gahar, fitur unggulan yang membuat vivo X60 Pro+ sangat menonjol ialah konfigurasi kameranya. Terdapat empat unit kamera belakang, di mana dua diantaranya mengandalkan sensor gambar besutan Samsung dan Sony.

vivo-x60-pro-plus-7

Kamera utamanya menggunakan sensor gambar Samsung ISOCELL GN1 berukuran 1/1.3 inci dan memiliki resolusi 50MP dengan ukuran per piksel besar 1.2μm dengan aperture f/1.57 dan OIS. Dengan teknologi Tetracell yang menggabungkan empat piksel menjadi satu piksel, kamera utama vivo X60 Pro+ menghasilkan foto 12,5MP dengan piksel besar 2.4μm.

Kemudian kamera sekunder dengan lensa ultrawide 14mm yang menyuguhkan bidang pandang 114 derajat pada vivo X60 Pro+ mengandalkan sensor gambar Sony IMX598 berukuran 1/2.0 inci dengan resolusi 48MP 0,8µm. Modul kamera ini dilengkapi sistem stabilisasi gimbal kepunyaan vivo yang dapat mengoreksi gerakan ±3° atau sekitar tiga kali lipat lebih baik dari OIS standar.

Selanjutnya terdapat kamera periscope 8MP dengan OIS dan lensa 125mm f/3.4 yang menawarkan 5x optical zoom dan 60x digital zoom. Satu lagi 32MP dengan lensa telephoto 50mm f/2.1 untuk bidikan portrait dengan kemampuan 2x optical zoom.

Selain memiliki konfigurasi kamera belakang yang sangat apik, terlihat logo Zeiss terpatri di samping modul kamera. Ya, vivo memang menjalin kerja sama dengan pabrikan lensa asal Jerman tersebut dan kamera belakang vivo X60 Pro+ memiliki lapisan anti-reflective Zeiss T yang membantu memandu transmisi cahaya melalui lensa kamera yang diyakini akan meningkatkan kualitas gambar secara signifikan.

Kamera depannya beresolusi 32MP f/2.5 dan dapat merekam video 4K serta 1080p pada 30fps. Sementara, kamera belakang utamanya sanggup merekam video sampai resolusi 8K 30fps, 4K hingga 60fps, dan 1080p hingga 60fps.

Smartphone 5G dengan OriginOS 1.0 berbasis Android 11 ini memiliki tanki baterai 4.200 mAh dengan dukungan fast charging 55W. Balik lagi ke chipset, Snapdragon 888 dibangun pada teknologi proses 5nm dengan AI Engine generasi ke-6.

vivo x60 pro plus 3

vivo memadukannya dengan RAM LPDDR5 berkapasitas 8GB dengan penyimpanan UFS 3.1 128GB dan dibanderol CNY 5.000 atau sekitar Rp10,8 jutaan. Sedangkan, vivo X60 Pro+ versi RAM 12GB dan penyimpanan 256GB dijual seharga CNY 6.000 atau Rp13 jutaan.

Nah yang juga tidak kalah menarik ialah layarnya, pakai panel OLED 6,56 inci 1080p+ dengan sisi melengkung dan memiliki refresh rate 120Hz ditambah touch sampling rate 240Hz. Layarnya mendukung HDR10+ dan punya tingkat kecerahan hingga 1.300 nit.

Sumber: GSMArena