vivo Umumkan Y20 (2021), Rp2 Jutaan dengan Chipset Helio P35

vivo telah mengumumkan smartphone entry-level terbarunya, vivo Y20 edisi 2021. Baterai dengan kapasitas besar 5.000 mAh, AI triple macro camera, sensor fingerprint di samping, dan RAM 4GB dengan penyimpanan 64GB menjadi fitur-fitur andalannya.

Lebih dekat, vivo Y20 (2021) mengemas Halo FullView Display berukuran 6,51 inci dengan notch kecil di atas yang menampung kamera depan 8MP. Menggunakan panel IPS dengan resolusi HD+ (1600×720 piksel) dalam aspek rasio 20:9 dan dilengkapi mode Eye Protection.

Beralih ke bagian belakang, vivo Y20 (2021) tersedia dalam dua warna stylish yaitu dawn white dan nebula blue. Sudut-sudut bodinya memiliki sentuhan 2.5D untuk menambah kenyamanan genggaman, dimensinya 164.41×76.32×8.41mm dan bobotnya 192 gram.

Pada pojok kiri atas, terdapat AI triple macro camera yang berjejer vertikal dan dibingkai hitam. Kamera utamanya beresolusi 13MP f/2.2, didampingi dua kamera 2MP f/2.4 yang masing-masing untuk foto macro dan depth sensor.

Bagian dalam, smartphone ini sudah menjalankan Funtouch OS 11 dan ditenagai chipset MediaTek Helio P35 yang ditopang RAM 4GB dan penyimpanan 64GB. Kapasitas baterai 5.000 mAh didukung fast charging 10W.

Untuk harga, saat ini vivo Y20 (2021) tersedia di Malaysia dengan harga RM599 atau sekitar Rp2 jutaan. Belum diketahi kapan akan tersedia di Indonesia, sebagai catatan vivo Y20 generasi sebelumnya (edisi 2020) dengan chipset Snapdragon 460 di Indonesia dibanderol Rp2.199.000.

Sumber: GSMArena

Vivo X60 Bakal Diperkenalkan Secara Resmi pada 29 Desember 2020

Vivo memang baru memperkenalkan seri X50 pada bulan Juni lalu – di Indonesia bulan Juli – akan tetapi hal itu tidak mencegah mereka tancap gas dan bersiap untuk menyingkap penerusnya, yakni seri X60. Di Tiongkok, Vivo X60 bahkan tidak mau menunggu sampai pergantian tahun dan sudah punya jadwal rilis pasti, yakni 29 Desember 2020.

Andai Vivo mempertahankan tradisi sebelumnya, X60 bakal hadir dalam tiga model yang berbeda: X60, X60 Pro, dan X60 Pro+. Lalu kalau melihat gambar di atas, tampak bahwa desain bagian belakangnya hampir mirip seperti seri X50, dengan satu kamera berukuran jumbo di paling atas yang dilengkapi teknologi gimbal terintegrasi.

Satu detail yang mencuri perhatian adalah kehadiran suatu logo kecil berwarna biru di modul kameranya, logo yang mungkin sudah tidak asing lagi di mata kalangan fotografer. Ya, logo tersebut adalah logo ahli optik asal Jerman, Zeiss, dan sepertinya seri X60 bakal mengunggulkan lensa premium besutan Zeiss di samping teknologi gimbal.

Juga menarik adalah, Vivo X60 bakal menjadi smartphone pertama yang ditenagai oleh chipset 5 nanometer bikinan Samsung, persisnya Exynos 1080 yang diumumkan secara resmi bulan lalu. Jika dibandingkan dengan pendahulunya, Exynos 1080 sudah pasti lebih kencang sekaligus lebih efisien konsumsi dayanya berkat proses pabrikasi 5 nm itu tadi.

Ada kemungkinan juga seri Vivo X60 bakal hadir dengan OriginOS secara default. OriginOS, bagi yang tidak tahu, adalah sistem operasi berbasis Android anyar yang Vivo siapkan untuk menggantikan FuntouchOS, dengan penekanan pada sistem widget baru beserta dukungan gesture yang lebih komprehensif.

Semoga saja Vivo X60 bisa segera menyusul ke negara-negara lain pasca diluncurkan di Tiongkok menjelang akhir tahun nanti. Namun yang lebih penting, semoga Vivo juga bisa membawa lineup lengkapnya yang mencakup model Pro+ ke Indonesia.

Sumber: GSM Arena.

[Review] vivo V20, Sudah NFC dan Android 11

Selama bertahun-tahun, perangkat V series menjadi lini smartphone utama yang ditawarkan oleh vivo di Indonesia. Meskipun tahun ini agak berbeda, sebab untuk pertama kalinya vivo membawa smartphone kelas premium X50 series yang kedudukannya setingkat lebih tinggi dari V series.

Biarpun merupakan smartphone kelas menengah, V series selalu datang dengan sejumlah daya tarik termasuk generasi terbarunya; vivo V20. Seperti pendahulunya, desain dan kamera menjadi aspek unggulan utama dari smartphone yang dijual dengan harga Rp5 juta ini. Setelah menjajalnya selama dua pekan, berikut review vivo V20 selengkapnya.

Desain Premium

review-vivo-v20-2

Saya lebih suka pakai vivo V20 tanpa case, karena bagian belakangnya tampil sangat premium. Formulanya vivo menggunakan material AG matte glass yang menimbulkan kesan halus saat disentuh, ditambah teknologi AF Vacuum Coating yang membuat sidik jari tidak mudah menempel dan juga mudah dibersihkan.

Smartphone ini hadir dalam dua warna, yaitu sunset yang tampak cantik dan warna klasik midnight jazz yang elegan. Dimensi bodinya lebih ramping dan ringan dari pendahulunya, ketebalannya hanya 7,38mm dan berat 171 gram sehingga nyaman di tangan dan mulus keluar masuk kantong celana.

Hal itu dicapai berkat tiga custom-unit design. Pertama speaker di bagian bawah ketebalannya hanya 3,5mm, kedua modul kamera depannya 4,2mm, dan terakhir ketebalan baterainya 0,14mm lebih tipis dengan kapasitas baterai tetap besar 4.000 mAh.

review-vivo-v20-3

Modul tiga unit kamera belakang vivo V20 dikemas dalam desain dual-tone step. Step pertama bingkai berwarna hitam yang cukup menonjol, lalu step kedua bernuansa metalik yang selaras dengan warna perangkat. Sentuhan premium vivo V20 akan hilang bila menggunakan case, tapi penggunaan case penting untuk menjaganya dari baret dan kerusakan.

review-vivo-v20-4

Sekarang beralih ke bagian muka, layar AMOLED 6,44 inci mendominasi dengan screen-to-body ratio mencapai 90,37%. Layarnya beresolusi Full HD+ dalam aspek rasio 20:9, punya rasio kontras 2.000.000:1, dan mendukung standar HDR10 yang kaya warna. Secara kualitas layar vivo V20 sangat memanjakan mata, meski belum dibekali refresh rate tinggi.

Hanya saja saya kurang sreg dengan desain kamera depannya yang terkesan jadul, balik lagi ke bentuk notch mini seperti smartphone lawas mereka vivo V11 series yang dirilis tahun 2018. Padahal sejak vivo V15 series dan V17 Pro sudah menggunakan desain pop-up camera yang futuristik, kemudian beralih menggunakan punch hole pada vivo V19.

Untuk kelengkapan atributnya, tombol power dan volume berada di samping kiri. Slot kartu dual SIM dan microSD di sisi seberangnya. Kemudian di atas ada mikrofon sekunder dan sisanya di bawah seperti jack audio 3.5mm, mikrofon, port USB Type-C, dan speaker.

Android 11

review-vivo-v20-5

vivo berhasil mengejutkan saya, diam-diam V20 sudah menjalankan Funtouch 11 berbasis Android paling baru versi 11. Meskipun Android 11 tidak membawa perubahan radikal, ada banyak fitur dan beragam peningkatan yang bertujuan untuk mempermudah pengguna mengelola banyak hal di smartphone.

Perubahan yang utama ialah fitur conversations, di mana seluruh notifikasi percakapan yang masuk akan ditempatkan khusus di satu tempat di jendela notifikasi. Anda dapat memprioritaskan obrolan dari orang terdekat dan ada fitur Bubbles yang memungkinkan menanggapi obrolan penting tanpa harus meninggalkan aplikasi yang sedang Anda buka.

Selain itu, Android 11 menghadirkan kemudahan merekam layar di smartphone dengan fitur record screen bawaan dan peningkatan izin aplikasi sesuai kebutuhan. Contohnya kita bisa memberi izin tertentu saat aplikasi digunakan, hanya kali ini, atau menolaknya. Aplikasi yang tidak pernah digunakan juga akan dicabut izinnya.

Nah fitur lain yang menjadi sorotan, vivo V20 merupakan smartphone V series pertama yang dilengkapi dengan konektivitas NFC (near field communication). Fitur yang satu ini memang tidak semua orang membutuhkannya, tapi bisa menjadi deal breaker bagi sejumlah kalangan.

Yang menarik NFC pada vivo V20 turut dilengkapi dengan fitur NFC Multifunction seperti yang terdapat pada vivo X50 series. Di mana tidak hanya dapat dimanfaatkan untuk berbagi file, mengecek dan top-up uang elektronik, serta transaksi non-tunai, tetapi juga dapat menduplikat fungsi kartu akses selama enkripsi kartu mengizinkannya. Selain itu, Screen Touch ID dan face unlock menjadi sistem keamanan biometrik vivo V20, performa kecepatan, keakuratan, dan konsistensinya mengesankan.

Kamera 64MP

review-vivo-v20-14

vivo V20 mengusung konfigurasi triple camera dengan kamera utama menggunakan sensor Samsung ISOCELL GW1 beresolusi 64MP f/1.9. Dengan teknologi Tetracell, secara default vivo V20 dapat menangkap foto 16MP dengan piksel besar 1.6um dengan kemampuan optical zoom sebanyak 2 kali.

Bila butuh resolusi penuh, foto 64MP 0.8um bisa didapat lewat mode high resolution. Fitur kamera terbaik menurut saya dan bakal bikin banyak penggemar mobile photography kesengsem ialah vivo V20 bisa menangkap gambar 16MP dalam format Raw di mode Pro.

Pada mode profesional, kita bisa menyesuaikan pengaturan exposure value, ISO dari 50 sampai 3.200, shutter speed dari 1/2.000 sampai 32 detik, white balance, manual focus, horizon leveling, dan histogram. Saya benar-benar ingin mengajak hunting vivo V20, jika saya mendapat kesempatan yang bagus akan saya perbarui hasil fotonya.

Mode malam juga mendapat peningkatan dengan sky dividing algortihm yang mampu mengidentifikasi pemandangan dan langit, lalu memprosesnya secara terpisah. Bagi penggemar cityspace malam, vivo menyediakan fitur tripod night mode. Di mana kamera akan memotret dengan shutter speed rendah 49 detik, vivo juga melengkapinya dengan empat stylish night filter yaitu cyberpunk, black & gold, blue ice, dan green orange.

Selain itu, vivo V20 juga dibekali kamera sekunder 8MP dengan lensa ultrawide yang bisa digunakan untuk mode super wide-angle, super macro, dan bokeh. Satu lagi sebatas 2MP dengan lensa monokrom untuk foto dengan efek hitam putih yang artistik. Adapun mode kamera lain yang tersedia ada portrait, panorama, live photo, slo-mo, time-lapse, AR stickers, dan doc.

Beralih ke kamera depan, vivo V20 mengandalkan sensor Samsung ISOCELL GH1 beresolusi 44MP f/2.0 dan mendukung autofocus. Ada motor yang memungkinkan lensa bergerak maju mundur untuk mencapai jarak fokus otomatis. Kita dapat mengambil foto portrait closeup dengan jarak maksimal 15cm dan berkat teknologi PDAF kamera dapat menangkap fokus 0.01 detik saja di kondisi cahaya terang.

Dari sisi software, vivo V20 memiliki fitur eye autofocus yang tak hanya memastikan dapat hasil foto selfie yang tajam tetapi juga sangat membantu dalam pembuatan konten video atau vlog karena pelacakan fokusnya berpusat di mata. Fitur super night selfie juga ditingkatkan dengan metode multiple exposure, didukung noise reduction algorithm, dan selfie softlight band.

Kamera depannya dapat merekam video 4K 30p, dilengkapi fitur slo-mo video 240fps dan steadiface selfie video untuk mengurangi goncangan. Sementara, kamera belakangnya mendukung 4K 30p dan 1080p 60p dengan fitur sejumlah fitur video seperti motion autofocus yang melacak secara terus menerus pada seluruh tubuh, object autofocus dengan cara mengetuk dua kali objek yang dimaksud. Juga ada smart zoom, art portrait video yaitu mono mode dan bokeh mode, serta dual-view video.

Hardware

Snapdragon 720G menjadi otak dari vivo V20, sangat layak di harga Rp5 juta. Chipset Snapdragon 7 series dari Qualcomm ini dibangun pada arsitektur 8nm dan sudah membawa dukungan fitur premium seperti Snapdragon Elite Gaming dan AI Engine generasi ke-5.

Lebih detail, SoC ini mengemas CPU octa-core yang terdiri dari dua inti 2,3GHz Kryo 465 Gold dan enam inti 1,8GHz Kryo 465 Silver. Serta GPU Adreno 618 untuk olah grafisnya ditopang RAM 8GB dan penyimpanan internal 128GB yang bisa ditambah dengan menyisipkan microSD. Baterai 4.000 mAh didukung FlashCharge yang dapat mengisi daya 65% dalam waktu 30 menit.

Verdict

review-vivo-v20-15

vivo V20 adalah smartphone kelas menengah, tetapi saya tidak menduga akan menerima banyak kejutan darinya. Hanya saja saya agak mempertanyakan keputusan vivo menggunakan desain notch kembali, mungkin masalah teknis terkait sistem autofocus di kamera depannya. 

Selain itu meskipun vivo V20 tidak menawarkan titik harga dan performa terbaik di kelasnya, saya tidak ragu merekomendasikan vivo V20 sebagai daily driver baru Anda berikutnya.  Kehadiran NFC juga menjadi daya tarik tersendiri, karena fitur ini akan semakin penting ke depannya.

Sparks

  • Desain premium dengan material AG matte glass
  • Konektivitas NFC dengan fitur NFC Multifunction
  • Fitur kamera Pro bisa menjepret Raw 16MP
  • Kamera depan 44MP dengan autofocus

Slacks

  • Refresh rate layar standar
  • Balik lagi pakai notch

vivo V20 dan V20 SE Hadir di Indonesia, dengan Kamera Depan AF dan NFC Multifunction

vivo telah resmi meluncurkan V20 dan V20 SE di Indonesia, lewat peluncuran digital dan disiarkan langsung di channel media sosial resmi vivo Indonesia. Seperti biasa, sektor kamera dan desain menjadi fokus utama dari vivo V20 dan V20 SE.

Sebelum membahasnya lebih lanjut, keduanya merupakan smartphone V series pertama dari vivo yang dilengkapi dengan konektivitas NFC (near field communication). Fitur yang sangat berguna bagi sejumlah kalangan, terutama yang tinggal di kota-kota besar.

Nah yang menarik adalah konektivitas NFC pada vivo V20 turut dilengkapi dengan fitur NFC Multifunction seperti yang terdapat pada vivo X50 series. Di mana tidak hanya dapat dimanfaatkan untuk berbagi file, mengecek dan top-up uang elektronik, serta transaksi non-tunai, tetapi juga dapat menduplikat fungsi kartu akses. Contohnya kartu akses kantor atau apertemen bisa disimpan dan dikelola di smartphone ini selama enkripsi kartu mengizinkannya.

Desain vivo V20 dengan Warna Baru Sunset

Photo Release_ vivo V20 Series Grand Launching (3)

Desain menawan menjadi daya tarik utama vivo V20, ia hadir dengan warna baru sunset dan warna klasik midnight jazz. Dimensinya lebih ramping dan ringan dari sebelumnya, ketebalan bodinya hanya 7,38mm dan berat 171 gram.

Hal itu dicapai berkat tiga custom-unit design. Pertama speaker di bagian bawah ketebalannya hanya 3,5mm, kedua modul kamera depannya 4,2mm, dan ketiga ketebalan baterainya 0,14mm lebih tipis dengan kapasitas baterai tetap besar 4.000 mAh.

Modul tiga unit kamera belakang vivo V20 punya desain dual tone step. Step pertama bingkai berwarna hitam, lalu step kedua bernuansa metalik yang disesuaikan dengan warna perangkat. Selain itu punggungnya memiliki lapisan AG matte glass yang menimbulkan kesan halus saat disentuh dan memberi premium. Serta, teknologi AF Vacuum Coating sehingga sidik jari tidak akan menempel di smartphone.

vivo-v20-1

Sekarang beralih ke bagian muka, layar AMOLED 6,44 inci mendominasi dengan screen-to-body ratio mencapai 90,37%. Layarnya beresolusi Full HD+ dalam aspek rasio 20:9, puny rasio kontras 2.000.000:1, dan mendukung standar HDR10.

Yang agak janggal adalah desain kamera depannya balik lagi ke bentuk notch seperti smartphone lawas mereka vivo V11 series yang dirilis tahun 2018. Padahal vivo V19 sudah menggunakan punch hole bahkan vivo V17 Pro menggunakan desain pop-up camera yang terkesan lebih futuristik.

Kamera Depan 44MP dengan Eye Autofocus

vivo-v20-2

Terlepas dari desain kamera depannya yang lawas, namun kemampuan dan fitur-fiturnya terbilang istimewa. Sebab tak cuma makin handal buat selfie, tapi juga ideal untuk bikin konten video seperti vlog.

Kamera depan vivo V20 mengandalkan sensor Samsung ISOCELL GH1 beresolusi 44MP f/2.0 dengan sensor berukuran 1/2.65″. Di mana bila kondisi cahayanya cukup kita bisa memilih resolusi 44MP 0.7um atau 10MP dengan piksel besar 1.4um di kondisi minim cahaya.

Fitur super night selfie juga ditingkatkan dengan pengoptimalan hardware dan software. Foto diambil metode multiple exposure dan didukung dengan noise reduction algorithm untuk meningkatkan kejernihan. Ditambah fitur selfie softlight band untuk menerangi wajah kita. vivo juga menyematkan multi-syle portrait dengan efek seperti gray, film, dan fresh.

Bagian yang menarik ialah kamera depan vivo V20 mendukung fitur autofocus, kamera depan vivo V20 dilengkapi motor yang memungkinkan lensa bergerak maju mundur untuk mencapai jarak fokus otomatis. Kita dapat mengambil foto portrait closeup dengan jarak maksimal 15cm dan berkat teknologi PDAF kamera dapat menangkap fokus 0.01 detik saja di kondisi cahaya terang.

Kemudian di sisi software, vivo V20 juga memiliki fitur eye autofocus yang mana memudahkan untuk bikin konten video atau vlog karena pelacakan fokusnya berpusat di mata. Kamera depannya ini dapat merekam video 4K 30fps, serta dilengkapi fitur slo-mo video 240fps, steadiface selfie video untuk mengurangi goncangan, dan dual-view video.

Triple Camera 64MP

vivo-v20-3

Beralih ke kamera belakang, vivo V20 mengusung konfigurasi triple camera dengan sensor utama 64MP f/1.9 menggunakan sensor Samsung ISOCELL GW1 berukuran 1/1.72″. Dengan teknologi Tetracell, vivo V20 dapat menangkap foto 16MP dengan pikBsel besar 1.6um. Bersama kamera 8MP dengan lensa ultrawide yang bisa digunakan untuk mode super macro dan bokeh, serta 2MP dengan lensa monokrom untuk efek.

Fitur kamera belakangnya antara lain peningkatan super night mode, dengan sky dividing algortihm yang mampu mengidentifikasi landscape dan langit lalu memprosesnya secara terpisah. Kemudian ada tripod night mode dengan shutter speed rendah 49 detik dilengkapi empat sylish night filter yaitu cyberpunk, black & gold, blue ice, dan green orange. Juga ada fitur memory recaller, dynamic sky untuk membuat langit tampak bergerak, dan change sky untuk mengganti bagian langit.

Perekam videonya mendukung 4K 30p dan 1080p 60p dengan fitur sejumlah fitur video seperti motion autofocus yang melacak secara terus menerus pada seluruh tubuh, object autofocus degan cara mengetuk dua kali objek yang dimaksud. Juga ada smart zoom, art portrait video yaitu mono mode dan bokeh mode.

Spesifikasi lain, vivo S20 menjalankan Funtouch OS berbasis Android 11 dan ditenagai oleh chipset Snapdragon 720G dengan RAM 8GB dan memori internal 128GB. Baterai 4.000 mAh didukung FlashCharge yang dapat mengisi daya 65% dalam waktu 30 menit.

vivo V20 SE

vivo-v20-se

Selain vivo v20, vivo juga meluncurkan vivo V20 SE yang dengan harga lebih terjangkau tetapi dengan penyesuaian di spesifikasi. Sebagai pembanding, vivo V20 dibanderol Rp4.999.000 dan vivo V20 SE dibanderol Rp3.999.000.

Bedanya yang pertama kamera depannya beresolusi 32MP dan kamera belakang utamanya 48MP. Selain itu, chipset yang digunakan adalah Snapdragon 665 dengan RAM 8GB dan penyimpanan internal 128GB.

Vivo Perkenalkan V20 dan V20 SE: Akan Diluncurkan dalam Waktu Dekat

Vivo bakal kembali memenuhi pasar Indonesia dengan smartphone terbarunya. Kali ini, mereka bakal mengeluarkan Vivo V20 dan V20 SE. Dan seperti biasa, keunggulan yang mereka highlight adalah dari sisi kameranya. Selain itu, keduanya memiliki desain yang tipis.

Vivo V20 nantinya bakal memiliki kamera selfie yang cukup mengesankan. Yaitu dengan 44 MP Eye Autofocus dengan 4K selfie video. Kata eye menandakan bahwa perangkat ini mendeteksi mata sebagai dasar fokusnya. Selain itu, Vivo V20 juga menggunakan kamera dengan resolusi 64 MP pada bagian belakangnya.

Product Hands On vivo V20 V20SE (21 September 2020) - 1

Vivo V20 juga dibuat dengan desain ultra sleek. Pada sebuah video promosi, diperlihatkan bahwa perangkat ini bisa diselipkan di bawah pintu yang biasanya memiliki sedikit jeda dari lantai. Peningkatan selanjutnya juga ada pada teknologi pengisian dayanya. Teknologi tersebut adalah 33 watt FlashCharge yang lebih cepat dari pendahulunya yang hanya 18 watt saja.

Satu smartphone lagi yang bakal diperkenalkan adalah Vivo V20 SE. Yang membedakan antara smartphone ini dengan V20 adalah pada bagian kameranya. Kamera depan V20 SE memiliki resolusi 32 MP dengan teknologi Super Night Selfie. Kamera belakangnya menggunakan sensor dengan resolusi 48 MP.

Photo Release - Logo 2jpg

Desain yang digunakan pada V20 SE bernama Sleek Magical Design. Dan untuk pengisian baterainya, V20 SE juga menggunakan 33 watt FlashCharge yang memiliki perbedaan 3 watt lebih tinggi dari standar Quick Charge.

Vivo juga melakukan blind preorder yang dilaksanakan pada tanggal 22 hingga 28 September 2020. Vivo juga memberitahukan bahwa pada tanggal 29 September 2020, mereka akan meluncurkan smartphone V20 dan V20 SE di Indonesia. Kita tunggu saja kehadirannya di Indonesia.

64 MP dengan sensor buatan siapa?

Sensor kamera merupakan sebuah dasar dari hasil jepretan kamera untuk memproduksi gambar yang bagus. Walaupun begitu, hardware lain dan software yang ada juga memengaruhi hasil akhir dari tangkapan kamera tersebut. Saya cukup penasaran sensor mana yang digunakan pada smartphone terbaru dari Vivo ini.

Ricky Bunardi, selaku Senior Product Manager Vivo Indonesia pun menjawab pertanyaan saya. Beliau mengatakan bahwa pada bagian depannya, Vivo menggunakan sensor ISOCELL S5KGH1 yang memiliki resolusi 44 MP dan dilengkapi teknologi autofokus. Pada bagian belakangnya, Vivo V20 menggunakan sensor ISOCELL S5KGW1 yang memiliki resolusi 64 MP.

Vivo Sedang Kembangkan Sensor Kameranya Sendiri, Diklaim Bisa Menyerap Cahaya Lebih Banyak

Saat bicara mengenai sensor kamera smartphone, sebagian besar dari kita pasti langsung teringat akan dua nama, yaitu Sony dan Samsung. Hampir semua smartphone yang ada di pasaran memang ditenagai oleh sensor kamera bikinan kedua perusahaan tersebut, tapi tahun depan mungkin keadaannya bisa berubah.

Vivo baru-baru ini mengumumkan bahwa setidaknya dalam setahun terakhir, mereka telah sibuk mengembangkan sensor kameranya sendiri. Bukan sembarang sensor, melainkan yang memakai susunan filter warna RGBW (Red, Green, Blue, White), ketimbang yang lebih konvensional, yakni RGB (Red, Green, Blue).

Buat apa penambahan pixel warna putih tersebut? Supaya sensitivitasnya terhadap cahaya meningkat, dan hasil fotonya di kondisi minim cahaya bisa lebih bagus lagi. Dibandingkan sensor konvensional, Vivo percaya sensor bikinannya ini mampu menyerap 160% lebih banyak cahaya.

Vivo RGBW camera sensor

Vivo bukanlah yang pertama menerapkan konsep ini, sebab di tahun 2012, Sony pernah mengumumkan sensor kamera smartphone dengan teknologi serupa, dan Huawei pun juga pernah menggunakannya pada Huawei P8 di tahun 2015.

Problem yang dialami dengan sensor RGBW kala itu adalah resolusi yang tergolong kecil. Namun seperti yang kita tahu, resolusi sama sekali bukan masalah dalam dua tahun terakhir ini berkat semakin canggihnya algoritma image processing yang diterapkan.

Lalu bagaimana jika dibandingkan dengan sensor lain yang juga tidak umum, semisal sensor kamera yang dipakai Huawei yang memakai susunan filter warna RYYB? Menurut Vivo, sensor RGBW rancangan mereka bisa menyerap 15% lebih banyak cahaya, selagi di saat yang sama terhindar dari problem color casting yang umum didapati pada sensor RYYB.

Vivo bilang perangkat yang ditenagai sensor kamera RGBW ini masih dalam tahap pengembangan dan baru akan tersedia di pasaran tahun depan. Vivo selama ini memang cukup rajin bereksperimen dengan teknologi-teknologi kamera smartphone yang tidak umum. Contoh terbarunya apalagi kalau bukan Vivo X50 Pro yang mengemas gimbal mini.

Sumber: GSM Arena dan Sparrows News. Gambar header: Depositphotos.com.

7 Tips Membuat Film Pendek Berkualitas dengan Vivo X50 Pro

Kreator konten dalam beberapa tahun terakhir menjadi profesi yang banyak diidam-idamkan, khususnya kalangan anak muda. Bahkan, ada celoteh anak usia sekolah dasar yang bercita-cita menjadi kreator konten. Terlebih, teknologi memungkinkan semua orang untuk menciptakan konten.

Continue reading 7 Tips Membuat Film Pendek Berkualitas dengan Vivo X50 Pro

Vivo S7 5G Resmi Diumumkan, Smartphone 5G dengan Chipset Snapdragon 765G

Vivo kembali mengumumkan smartphone 5G terbarunya, kali ini adalah Vivo S7 5G. Smartphone Android 10 dengan Funtouch 10.5 ini mengandalkan Qualcomm Snapdragon 765G yang punya modem 5G X52 yang terintegrasi langsung di dalam chipset.

SoC ini dibangun pada proses fabrikasi 7nm dan mengemas CPU octa-core. Terdiri dari 1×2.4 GHz Kryo 475 Prime, 1×2.2 GHz Kryo 475 Gold, dan 6×1.8 GHz Kryo 475 Silver.

vivo-s7-5g-resmi-diumumkan

Bersama GPU Adreno 620 dan ditopang RAM 8GB (LPDDR4X dengan konfigurasi dual channel) dengan storage UFS 2.1 128GB atau 256GB. Baterainya berkapasitas 4.000 mAh dan mendukung flash charging 33W dengan charger 11V/3A yang disertakan dalam paket penjualan.

Berkat penggunaan chipset Snapdragon 765G, konektivitas nirkabelnya terbilang lengkap. Mendukung jaringan 5G (SA/NSA), dual-band Wi-Fi, Bluetooth 5.1 dengan aptX HD dan LDAC, serta NFC.

vivo-s7-5g-resmi-diumumkan

Untuk desain, pada bagian depan terpampang layar AMOLED berukuran 6,44 inci dengan resolusi 1080×2400 piksel dalam rasio 20:9. Panel ini mendukung standar HDR dengan cakupan warna NTSC 98,5 persen dan pembaca sidik jari terpasang di layar.

Pada ujung layar terdapat notch yang menampung dua kamera depan, pertama 44MP f/2.0 yang mendukung sistem autofocus dan sanggup merekam video 4K pada 60 fps. Lalu, di sebelahnya ialah kamera 8MP dengan lensa ultra wide 105 derajat.

vivo-s7-5g-resmi-diumumkan

Sementara, di bagian belakang total ada tiga unit kamera dengan kamera utama beresolusi 64MP yang mendukung fitur electronic video stabilization plus dan Super Night terbaru dari Vivo. Kita bisa merekam video dengan kamera depan dan belakang secara bersamaan (split-screen).

Selanjutnya, ada kamera 8MP dengan lensa ultra wide yang juga berfungsi sebagai kamera macro. Satu lagi, kamera 2MP sebagai depth sensor. Vivo sepertinya belum membawa teknologi stabilisasi gimbal seperti yang dimiliki X50 series.

Saat ini, Vivo S7 5G tersedia di pasar Tiongkok. Harganya dibanderol CNY 2.800 atau sekitar Rp5,8 jutaan untuk versi penyimpanan 128GB dan CNY 3.100 atau Rp6,4 jutaan dengan penyimpanan 256GB.

Sumber: GSMArena

Vivo X50 dan X50 Pro Resmi Dipasarkan di Indonesia

Setelah lebih dulu meluncur di Tiongkok pada bulan Juni lalu, Vivo X50 Series akhirnya hadir secara resmi di Indonesia. Berbeda dari di Tiongkok, Vivo rupanya cuma menawarkan dua model saja di sini, yakni X50 dan X50 Pro. Untuk X50 Pro+, ada kemungkinan perangkat itu bakal menyusul ke depannya meski Vivo sendiri enggan memberikan kepastian.

Selain menghadirkan lineup yang berbeda, Vivo Indonesia rupanya juga sedikit memodifikasi spesifikasi X50. Versi Indonesianya memakai chipset Snapdragon 730, bukan 765G seperti X50 yang dijual di Tiongkok. Beruntung X50 Pro tidak ikut diubah dan masih tetap memakai chipset Snapdragon 765G.

Vivo X50 / Vivo
Vivo X50 / Vivo

Lebih lengkapnya mengenai spesifikasi Vivo X50 dan X50 Pro bisa dilihat pada tabel di bawah ini.

Vivo X50 Vivo X50 Pro
Layar AMOLED 6,56 inci, 1080p, 90 Hz dengan in-display fingerprint
Chipset Snapdragon 730 Snapdragon 765G
RAM 8 GB
Storage 128 GB 256 GB
Kamera depan 32 megapixel f/2.45
Kamera belakang
  • 48 megapixel f/1.6
  • ultra-wide 8 megapixel f/2.2
  • telephoto 13 megapixel f/2.46
  • macro 5 megapixel f/2.48
  • 48 megapixel f/1.6 dengan gimbal stabilization
  • ultra-wide + macro 8 megapixel f/2.2
  • telephoto 13 megapixel f/2.46
  • periscope 8 megapixel f/3.4
Baterai 4.200 mAh dengan dukungan Vivo FlashCharge 2.0 (33W) 4.315 mAh dengan dukungan Vivo FlashCharge 2.0 (33W)
OS Funtouch OS 10.5
Dimensi 159,5 x 75,4 x 7,55 mm 158,5 x 72,8 x 8,04 mm
Berat 173 gram 181,5 gram
Warna Glaze Black dan Frost Blue Alpha Grey
Harga Rp 6.999.000 Rp 9.999.000

X50 Pro pada dasarnya merupakan salah satu ponsel Snapdragon 765 pertama yang beredar di Indonesia secara resmi, dan menurut saya ini juga menjadi alasan mengapa harganya termasuk tinggi. Vivo menjual X50 Pro seharga Rp 9.999.000, sedangkan X50 biasa seharga Rp 6.999.000. Selisih tiga juta rupiah itu pada dasarnya merupakan penentu apakah konsumen bisa menikmati teknologi andalan yang Vivo siapkan, yaitu stabilisasi gimbal.

Fisik X50 Pro juga lebih elegan berkat sisi-sisi yang melengkung / Vivo
Fisik X50 Pro juga lebih elegan berkat sisi-sisi yang melengkung / Vivo

Saa kita lihat kamera belakangnya, bulatan paling besar di atas itu adalah kamera utama yang dilengkapi teknologi stabilisasi gimbal. Istimewanya, meski mengemas komponen gimbal, tebal X50 Pro masih berada di kisaran 8,04 mm, dan bobotnya pun tidak lebih dari 181,5 gram.

Vivo cukup bangga dengan pencapaian ini, sebab selama mengembangkan teknologi gimbal miniatur ini, mereka sempat menemukan tantangan yang cukup sulit: ukuran komponen gimbalnya terlalu besar dan tebal, sehingga pada akhirnya cuma menyisakan ruang untuk mengakomodasi baterai berkapasitas 3.700 mAh.

Tidak puas dengan versi awalnya, tim R&D Vivo terus mematangkan teknologinya sampai menjadi seperti yang tertanam di X50 Pro sekarang. Vivo bilang ukuran gimbalnya menyusut hingga 40% jika dibandingkan versi awalnya, dan pada akhirnya mereka bisa menyematkan baterai berkapasitas lebih besar pada X50 Pro.

Vivo X50 Pro

Teknologi gimbal ini terlahir dari visi Vivo untuk menyederhanakan sistem kamera smartphone di saat pabrikan lainnya berlomba-lomba menanamkan lebih banyak modul kamera dan meningkatkan resolusinya. Kepada Hadie Mandala, Product Manager Vivo Indonesia, saya sempat bertanya mengapa Vivo tidak mengambil jalur software saja seperti yang dilakukan oleh produsen action cam macam GoPro atau Insta360 kalau memang tujuannya untuk menyederhanakan.

Menurutnya, Vivo percaya diri kinerja teknologi gimbalnya jauh lebih superior ketimbang OIS maupun EIS. Cara membandingkannya pun cukup gampang: stabilisasi gimbal mampu meng-cover keseluruhan frame, sedangkan OIS dan EIS umumnya cuma porsi tengah gambar saja. Jadi pada foto-foto yang ditangkap menggunakan kamera X50 Pro, bagian-bagian ujung pun akan tetap terlihat tajam, dan ini sulit dicapai dengan OIS.

Dalam pengambilan video, stabilisasi gimbal ini berarti kamera dapat mengompensasi gerakan di 5 poros yang berbeda. Namun perlu dicatat, stabilisasi gimbal ini cuma bisa digunakan untuk perekaman dalam resolusi 1080p 30 fps atau di bawahnya. Saat dipakai merekam video 4K 30 fps, stabilisasi gimbalnya otomatis nonaktif.

Vivo X50 Pro

Secara teknis, kamera utamanya ini memakai sensor Sony IMX598 yang telah dimodifikasi dengan filter warna khusus, didampingi oleh lensa f/1.6. Kelebihan lain yang X50 Pro tawarkan adalah kamera tipe periskop dengan optical zoom hingga 5x. Bedanya cukup jauh jika dibandingkan X50 biasa yang hanya mengemas kamera telephoto standar dengan 2x optical zoom.

Fitur unik lain yang Vivo banggakan dari duo X50 ini adalah NFC yang multifungsi. Dalam presentasinya, Hadie menjelaskan bagaimana fitur ini bisa sangat membantu dia yang sering lupa membawa kartu akses untuk masuk ke kantor. Sebagai gantinya, kartu akses itu bisa lebih dulu ditempelkan ke smartphone agar datanya tersimpan, dan selanjutnya smartphone bisa menggantikan peran kartu akses tersebut.

Vivo TWS Neo

Dalam kesempatan yang sama, Vivo turut memperkenalkan true wireless earphone terbarunya, Vivo TWS Neo. Wujudnya lagi-lagi mengingatkan saya pada AirPods, akan tetapi di dalamnya bernaung unit driver yang cukup besar di angka 14,2 mm.

Perangkat ini mengandalkan konektivitas Bluetooth 5.2 dengan dukungan aptX Adaptive, dan Vivo menjanjikan latency yang rendah di angka 88 milidetik. Vivo menjualnya seharga Rp 1.099.000, akan tetapi khusus tanggal 16 Juli ini, ada program flash sale yang menawarkan TWS Neo di harga Rp 899.000 saja.

Kalau ingin lebih menghemat lagi, konsumen sebenarnya bisa melakukan pre-order X50 atau X50 Pro sebelum tanggal 24 Juli untuk mendapatkan sejumlah bonus, termasuk halnya Vivo TWS Neo itu sendiri. Penawaran ini berlaku untuk pre-order yang dilakukan secara online maupun offline.

Vivo X50 Series

Berteknologi Gimbal, Vivo X50 Series Tiba di Indonesia Pada 16 Juli

Vivo telah mengkonfirmasi akan meluncurkan smartphone kamera flagship X50 series mereka ke Indonesia, tepatnya pada tanggal 16 Juli mendatang. Buat yang belum mengetahui, Vivo X50 series merupakan smartphone yang mengusung teknologi stabilisasi gimbal.

Inovasi teknologi stabilisasi gimbal ini pertama kali muncul pada smartphone konsep Vivo APEX 2020. Namun pada X50 series, Vivo berhasil membuat ukuran lensanya 40 persen lebih kecil guna menekan ketebalan X50 series agar tetap tipis.

Bila dibandingkan dengan Optical Image Stabilization (OIS), teknologi stabilisasi gimbal pada Vivo X50 series diklaim 3.2x lebih baik dalam meredam getaran. Karena seperti halnya gimbal, seluruh sistem kamera akan bergerak sehingga lensa berada di posisi yang stabil untuk menghasilkan foto yang tajam dan tidak kabur.

Selain mengunggulkan teknologi stabilisasi gimbal, Vivo X50 series juga akan membawa fitur kamera pendukung lainnya. Antara lain Extreme Night Vision, seperti yang kalian ketahui saat mengambil foto malam kita harus memegang smartphone dengan stabil, teknologi stabilisasi gimbal tentunya akan meningkatkan tingkat keberhasilan untuk mendapatkan foto malam secara optimal.

Lalu, X50 series juga membawa kemampuan memperbesar gambar 5x optical zoom dan 60x Hyper Zoom. Serta Pro Sport Mode, untuk menangkap foto dengan objek yang bergerak cepat. Nah yang membuat saya begitu penasaran ialah seberapa baik penerapannya pada sisi videografi.

Kalau dari aspek tampilan, Vivo X50 series mengadopsi X-Class design yang dibalut dengan warna Alpha Grey. Sebetulnya masih ada banyak lagi fitur yang diusung X50 series dan untuk spesifikasi maupun harga nanti akan kita bahas lebih lanjut pada hari peluncuran resminya.

opt 7 Blind PO X50 horizontal (online)

Jelang peluncuran Vivo X50 series pada 16 Juli mendatang, Vivo telah membuka program Blind Pre-Order sejak tanggal 7 Juli hingga 15 Juli dengan menawarkan keringanan down payment sebesar Rp500.000. Dengan berbagai benefit tambahan dan hadiah menarik bagi konsumen yang ingin lebih dulu memiliki Vivo X50 series, seperti seperti Blibli Voucher senilai hingga Rp500.000, Vivo TWS Neo, dan Speaker Pintar Google Nest mini 2.