Mencoba Kacamata Pintar Vuzix Blade

Vuzix Blade adalah sebuah kacamata pintar yang mendapat perhatian di acara CES 2018. Meskipun booth-nya tidak sebesar brand-brand raksasa, seperti Sony atau Samsung, antusiasme orang-orang teknologi untuk mencoba produk yang mengutilisasi Augmented Reality (AR) ini tidak berkurang. Terbukti dengan lumayannya antrean, termasuk oleh pegawai beberapa perusahaan teknologi ternama, untuk mencoba prototipe produk yang diharapkan tersedia di pasaran akhir tahun ini.

DailySocial berkesempatan mencoba langsung bagaimana rasanya menggunakan kacamata pintar yang dibuat perusahaan yang berbasis di Rochester, New York ini. Menurut Wilfred S. Victoria, Marketing Manager Asia Pasifik dan Amerika Latin, yang kebetulan menjadi pemandu uji coba ini, Vuzix sudah berdiri selama 25 tahun dan awalnya membuat gear untuk militer. Vuzix Blade dan seri kacamata AR lainnya adalah upayanya untuk memasuki pasar yang lebih luas.

Vuzix Blade bukan satu-satunya kacamata AR Vuzix yang didukung Alexa. Versi M300 juga memiliki fitur Alexa enabled, tetapi seri Blade adalah bintang di ajang kali ini. Kebanyakan media memberi label Vuzix Blade sebagai “[produk] seperti Google Glass dengan dukungan Alexa”.

Meskipun kami tidak bisa memvideokan pengalaman menggunakan Vuzix Blade, tetapi tampilan dan cara penggunaannya sangat alami. Untuk menjalankan suatu fungsi, yang kita perlu lakukan adalah melakukan swipe (depan dan belakang) di sebuah area sentuh yang terletak di frame sebelah kanan untuk menggerakkan kursor dan melakukan tap untuk memilih suatu menu.

DailySocial mencoba bagaimana rasanya menggunakan Vuzix Blade
DailySocial mencoba bagaimana rasanya menggunakan Vuzix Blade

Menu AR-nya sendiri, meskipun masih raw, cukup menarik. Tampilannya lumayan jelas dan diklaim tetap baik meskipun dilihat di bawah terik matahari. Sayangnya saya tidak bisa mencoba menu Alexa karena konektivitas internet di dalam ruangan yang disesaki puluhan ribu (atau bahkan ratusan ribu) orang tersebut dianggap tidak memadai.

Belum ada konfirmasi resmi soal harga produk ini, tetapi desain yang menarik dan dukungan asisten Alexa akan menjadi modal mendorong Blade masuk ke pasar yang lebih luas. Menurut brosur yang diberikan, target pasar Blade adalah segmen B2B yang memiliki use case lebih jelas.

Contoh pemanfaatan yang diberikan adalah akses ke data pasien saat dokter sedang mengecek kondisi kesehatan seseorang, merekam video saat sedang berada di lapangan, atau mendapatkan notifikasi dari tempat kerja. Meskipun demikian, tidak menutup kemungkinan produk ini juga akan tersedia untuk konsumen ritel.

Berkat Amazon Alexa, Kacamata Vuzix Blade Bisa Merespon Suara

Belum lama ini Amazon mengumumkan kesiapannya untuk membenamkan teknologi asisten pintar Alexa ke perangkat wearable dan headphone. Jika hal itu terealisasi, Amazon berpeluang mengubah peta persaingan. Tetapi di awal tahun ini Vuzix Corp lah yang tampaknya bakal merebut perhatian publik terutama di ajang CES 2018. Pasalnya, perusahaan yang fokus di industri kacamata pintar itu baru saja mengonfirmasi kehadiran produk kacamata pintar baru yang ditenagai Amazon Alexa bernama Vuzix Blade AR Smart Glasses.

Amazon sendiri selaku pengembang Alexa telah mengonfirmasi kabar tersebut ke Bloomberg, bahwa perangkat buatan Vuzix itu memang akan jadi produk wearable pertama yang mengadopsi asisten virtual pintar miliknya.

Vuzix Blade AR Glasses

Vuzix sendiri bukan perusahaan kemaren sore di industri kacamata pintar. Selama beberapa tahun perusahaan yang bermarkas di Rochester, New York itu konsisten memposisikan diri sebagai spesialis perangkat kacamata pintar. Tetapi perangkat barunya ini sedikit berbeda, karena mengemas asisten pintar Amazon Alexa.

Berkat teknologi tersebut, pengguna Vuzix Blade AR Smart Glasses dapat memperoleh informasi berbasis digital melalui perintah suara di mana respon dan hasilnya akan ditampilkan di kaca. Misalnya, pengguna bisa menanyakan lokasi suatu tempat dan petunjuk arah menuju ke sana. Alexa akan menampilkan peta di layar augmented reality yang hanya dapat dilihat oleh mata pemakainya.

Bakal dipamerkan di ajang CES 2018 di Las Vegas, Vuzix Blade AR Smart Glasses disebut akan dijajakan dengan banderol di kisaran $1000. Harga yang terbilang mahal, tapi perusahaan disebut bakal menurunkan harga jualnya sampai di bawah $500 pada tahun 2019. Tapi Vuzix tidak memberikan konfirmasi resmi soal itu.

Sebagai informasi tambahan, Vuzix adalah perusahaan yang fokus mengembangkan kacamata digital yang dilengkapi fitur-fitur canggih. Didirikan pada tahun 1997, Vuzix punya rekam jejak mentereng di ajang CES dengan raihan sejumlah award selama 13 tahun berturut-turut terutama di kategori eyewear atau yang berhubungan dengan perangkat tersebut. Vuzix Blade AR Smart Glasses akan jadi salah satu gebrakan mereka di CES 2018, dan tampaknya berpeluang diganjar penghargaan lainnya.

Sumber berita Bloomberg.

Sasar Segmen Enterprise, Produsen Kacamata AR Vuzix Gandeng BlackBerry

Meski sudah tidak lagi bermain di ranah smartphone – terkecuali di beberapa negara – BlackBerry belum lama ini malah mencoba mencicipi ranah wearable, spesifiknya untuk pasar kacamata pintar berteknologi AR. Debut ini tidak mereka lakukan secara langsung, melainkan melalui kerja sama dengan produsen kacamata pintar Vuzix.

Seperti yang kita tahu, tahun kemarin BlackBerry memutuskan untuk berhenti memproduksi hardware sendiri dan memilih untuk berfokus ke pengembangan software sekaligus solusi enterprise. Piranti lunak itu dilisensikan ke pihak yang tertarik, dan salah satunya adalah Vuzix dengan kacamata pintar M300 besutannya.

Kendati demikian, sama seperti Google Glass, Vuzix M300 dengan dukungan software BlackBerry ini ditujukan buat pasar enterprise sebagai pengganti tablet ataupun laptop ketika pekerja sedang berada di lapangan, memudahkan proses inspeksi karena pengguna dapat mengecek informasi sekaligus mengamati apa yang ada di hadapannya tanpa perlu membagi porsi fokusnya.

Ke depannya mungkin kita akan melihat kelanjutan dari kiprah BlackBerry di segmen wearable, namun kemungkinan besar juga melalui proyek-proyek kolaborasi seperti yang dilakukan dengan Vuzix ini.

Sumber: Wareable dan Vuzix.

Vuzix Blade 3000, Seperti Kacamata Biasa tapi Sepintar Google Glass

Konsep kacamata pintar yang diperkenalkan Google Glass beberapa tahun lalu adalah proyeksi augmented reality langsung di hadapan mata. Namun ternyata Glass gagal mendapat tempat di hati konsumen. Salah satu alasannya adalah, orang-orang enggan dianggap aneh oleh sekitarnya hanya karena ada sebuah gadget di wajahnya.

Memang, ketika membicarakan mengenai sesuatu yang kita pakai di wajah, desain selalu menjadi prioritas. Itulah mengapa penting bagi sebuah kacamata pintar untuk tampil low profile – sebisa mungkin lebih kelihatan seperti kacamata biasa, dan tidak terdeteksi sebagai gadget oleh orang-orang di sekitar.

Vuzix, perusahaan yang sudah cukup berpengalaman di bidang VR dan AR, sangat memperhatikan aspek ini ketika merancang kacamata pintar terbarunya. Sempat dipamerkan di ajang CES 2017 lalu, perangkat bernama Blade 3000 ini sepintas memang kelihatan seperti kacamata biasa.

Satu-satunya bagian yang cukup aneh hanyalah tangkai yang sedikit lebih tebal dari biasanya. Hal ini dikarenakan semua komponen elektronik Blade 3000 tersimpan di sana, termasuk yang pada dasarnya merupakan proyektor DLP berukuran sangat kecil yang akan memproyeksikan konten langsung ke lensa kacamata.

Vuzix Blade 3000 saat didemonstrasikan di ajang CES 2017 bulan Januari kemarin / Vuzix (Facebook)
Vuzix Blade 3000 saat didemonstrasikan di ajang CES 2017 bulan Januari kemarin / Vuzix (Facebook)

Vuzix mengklaim Blade 3000 hanya memiliki bobot sekitar 80 gram. Mereka cukup percaya diri kalau konsumen tidak akan merasa malu untuk mengenakannya, dan mereka juga bakal tetap merasa nyaman dalam durasi yang cukup lama.

Kinerja Blade 3000 ditopang oleh prosesor quad-core besutan Marvell Technology dan sistem operasi Android 5.0. Memory sebesar 32 GB turut melengkapi, begitu juga dengan sederet sensor ambient dan mikrofon. Vuzix juga telah mengintegrasikan Google Assistant supaya pengguna dapat memakai perintah suara.

Vuzix Blade 3000 rencananya akan dipasarkan mulai pertengahan tahun ini. Harganya belum ditentukan, tapi dipastikan masih berada di bawah $1.000 – tahun depan, Vuzix mengira malah harganya bisa diturunkan lagi hingga menjadi $500.

Sumber: VentureBeat dan Vuzix.

Bukan Sembarang VR Headset, Vuzix IWear 720 Adalah Video Headphone dengan Kompatibilitas yang Amat Luas

Tidak habis-habisnya perangkat VR headset dan sejenisnya menggempur industri gaming. Meski mungkin membawa konsep yang serupa, masing-masing VR headset memiliki keunikannya tersendiri. Dan perangkat yang satu ini begitu unik sampai-sampai ia menolak disebut sebagai VR headset. Continue reading Bukan Sembarang VR Headset, Vuzix IWear 720 Adalah Video Headphone dengan Kompatibilitas yang Amat Luas

Avegant dan Vuzix, Hadirkan Perangkat ‘Media Goggles’ Menyerupai Kacamata VR

Perangkat wearable menjadi salah satu produk yang paling banyak mendapat perhatian pada ajang Consumer Electronic Show (CES) 2015 yang berlangsung di Las Vegas pada tanggal 6 hingga 9 Januari 2015 lalu.

Continue reading Avegant dan Vuzix, Hadirkan Perangkat ‘Media Goggles’ Menyerupai Kacamata VR