10 Aksesori Pilihan untuk Membantu Meningkatkan Produktivitas Selagi Bekerja

Meja kerja yang rapi sering kali dikaitkan dengan meningkatnya produktivitas, sebab kita jadi bisa lebih betah berlama-lama di depannya. Namun pada praktiknya, rapi saja mungkin tidak cukup untuk menunjang kebutuhan kita selama WFH. Beberapa aksesori juga diperlukan untuk membuat meja kerja kita jadi semakin fungsional.

Dari yang sesimpel alas meja sampai USB hub dengan seabrek port, artikel ini bermaksud untuk menyoroti deretan aksesori yang bisa membantu memudahkan pekerjaan — atau sebatas menambah kenyamanan — dengan tujuan akhir supaya kita bisa menjadi lebih produktif.

Tanpa perlu basa-basi terlalu panjang, berikut adalah 10 aksesori pilihan untuk membantu meningkatkan produktivitas selagi bekerja.

1. Nillkin ProDesk Adjustable Laptop Stand

Duduk berjam-jam di depan laptop tentu akan membuat tubuh cepat pegal, terutama jika kita harus agak menunduk terus-menerus. Solusinya, gunakan laptop stand yang bisa diatur ketinggiannya, sehingga posisi layar bisa sejajar dengan pandangan kita.

Stand besutan Nillkin ini bisa jadi pilihan berkat bahan aluminiumnya yang tebal (3 mm) dan load bearing dengan kapasitas maksimum 12,5 kg. Dihargai Rp599.000, stand ini cocok untuk laptop dengan ukuran layar maksimum 17 inci. Supaya lebih ideal lagi, jangan lupa tandemkan laptop dengan keyboard dan mouse nirkabel.

Link pembelian: Nillkin ProDesk Adjustable Laptop Stand

2. Press Play Leather Desk Mat

Alas meja atau desk mat adalah cara termudah untuk menambah kenyamanan sekaligus estetika meja kerja. Desk mat besutan Press Play ini terbuat dari bahan kulit sintetis yang kelihatan mewah, sekaligus yang memungkinkan agar mouse bisa meluncur dengan mulus.

Ukurannya cukup besar — 80 x 40 cm — dan jahitan di bagian pinggirnya juga terlihat rapi. Produk ini dijual seharga Rp279.000, dan Anda bisa memilih antara varian yang berwarna hitam atau cokelat.

Link pembelian: Press Play Leather Desk Mat

3. Press Play Wooden Wrist Rest

Sejalan dengan tema elegan yang didapat dari desk mat kulit tadi, wrist rest berbahan kayu tentu bisa jadi pelengkap yang pas. Masih dari brand lokal Press Play, wrist rest ini terbuat dari kayu walnut dengan coating halus pada permukaannya.

Dihargai Rp219.000, wrist rest kayu ini tersedia dalam dua ukuran yang berbeda; satu untuk keyboard dengan layout tenkeyless alias TKL, satu untuk layout 60%. Wrist rest mungkin bukan termasuk barang yang wajib dimiliki, tapi ia setidaknya bisa membantu mewujudkan posisi tangan yang nyaman selagi mengetik.

Link pembelian: Press Play Wooden Wrist Rest

4. Press Play Nook Wooden Headphone Stand

Belum cukup puas dengan aksen kayu pada setup meja kerja Anda? Tambahkan headphone stand bikinan Press Play ini. Seperti yang bisa dilihat, bagian atasnya (yang bersentuhan langsung dengan bantalan kepala) terbuat dari kayu walnut berkontur dengan tekstur yang lembut. Penyangganya ini juga cukup lebar untuk mengakomodasi berbagai macam headphone dan headset.

Tiang sekaligus bagian dasarnya menggunakan bahan stainless steel, dan Press Play tak lupa menyematkan lapisan karet di sisi bawahnya agar perangkat tidak mudah tergeser. Produk ini bisa dibeli seharga Rp229.000; anggap saja investasi ekstra bagi yang sudah meminang headset baru.

Link pembelian: Press Play Nook Wooden Headphone Stand

5. Xiaomi Mi Computer Monitor Light Bar

Pencahayaan yang baik merupakan salah satu solusi efektif untuk mencegah mata cepat lelah akibat terlalu lama menatap layar. Ketimbang mengandalkan lampu meja, ada monitor light bar yang bisa dijadikan alternatif untuk mengeliminasi efek silau pada layar.

Posisinya yang berada di atas monitor berarti Anda bisa menghemat sedikit ruang yang biasanya dihuni oleh lampu meja. Untuk suplai dayanya, tinggal colokkan saja perangkat ke port USB milik monitor. Simpel dan praktis.

Satu keunikan yang dimiliki monitor light bar seharga Rp549.000 ini adalah, ia datang bersama sebuah kenop putar yang berfungsi sebagai remote control. Jadi mulai dari menyala-matikan perangkat sampai mengatur tingkat kecerahan dan temperatur warnanya, semua bisa dilakukan secara nirkabel via kenop tersebut.

Link pembelian: Xiaomi Mi Computer Monitor Light Bar

6. Anker PowerExpand 11-in-1 USB-C PD Hub

USB hub ada banyak ragamnya, dan konsumen dibebaskan untuk memilih yang sesuai dengan kebutuhannya masing-masing. Namun bagi yang memerlukan port sebanyak dan sevariatif mungkin dari satu colokan USB-C saja, produk besutan Anker ini bisa jadi pertimbangan. Sesuai namanya, total ada 11 lubang yang bisa kita temukan di sasis berbentuk balok pipihnya.

Oke, teknisnya cuma 10, sebab yang satu merupakan input USB-C Power Delivery (PD) untuk menerima suplai daya tambahan (buat mengakomodasi perangkat yang lebih haus daya macam hard disk eksternal) sekaligus meneruskan daya sebesar 85 W ke laptop (merangkap jadi charger).

Aksesori ini bahkan juga sanggup menghubungkan satu display eksternal beresolusi 4K 60 Hz via port HDMI atau DisplayPort-nya (atau dua sekaligus di resolusi 2K 60 Hz), sehingga satu port USB-C milik laptop yang dipakai itu benar-benar tidak akan disia-siakan. Harganya memang cukup mahal — Rp999.000 — tapi sepadan dengan kelengkapan yang didapat.

Link pembelian: Anker PowerExpand 11-in-1 USB-C PD Hub

7. Anker PowerExpand Direct 7-in-2 USB-C Adapter

Khusus untuk pengguna MacBook yang memiliki dua port USB-C bersebelahan, USB hub yang satu ini bisa jadi alternatif yang lebih praktis mengingat ia dapat langsung menancap ke laptop tanpa ada kabel yang menjuntai.

Dua port tersebut ditukar dengan sepasang port USB-A, satu USB-C, satu Thunderbolt 3 (bisa merangkap jadi charging port), HDMI, dan slot SD card beserta microSD. Pastikan dulu MacBook Anda kompatibel sebelum menggaet aksesori seharga Rp499.000 ini.

Link pembelian: Anker PowerExpand Direct 7-in-2 USB-C Adapter

8. Orico DUK-5P USB Smart Charging Station

Bagi yang memiliki banyak perangkat mobile (smartphone dan tablet), Anda pasti tahu betapa memusingkannya saat tiba waktunya untuk mengisi ulang perangkat-perangkat tersebut. Agar meja tidak jadi berantakan, Anda perlu aksesori semacam ini, yang bisa menampung sekaligus mengisi ulang hingga lima perangkat sekaligus, masing-masing dengan output sebesar 12 W.

Idealnya, aksesori ini disandingkan dengan kabel-kabel yang berukuran pendek. Sayang, paket pembeliannya yang seharga Rp313.650 hanya mencakup satu kabel daya saja.

Link pembelian: Orico DUK-5P USB Smart Charging Station

9. Kiip C9 Wireless Charging Stand

Buat yang ponselnya mendukung wireless charging, stand semacam ini bakal membantu menjadikan perangkat tetap fungsional selama charging berlangsung. Lapisan kain di bagian sandarannya memastikan punggung ponsel tidak baret meskipun disandarkan berkali-kali.

Bagi yang ponselnya dibalut casing, Anda juga tidak perlu melepasnya terlebih dulu, dengan catatan tebal casing-nya tidak lebih dari 7 mm. Output maksimum yang bisa disalurkan adalah 20 W, tapi pada praktiknya ini sangat bergantung pada ponsel sekaligus charging adapter yang digunakan. Harganya? Rp159.000 saja.

Link pembelian: Kiip C9 Wireless Charging Stand

10. Soundcore Wakey

Terakhir, ada speaker Bluetooth unik dari Anker yang mengemas wireless charging pad terintegrasi pada permukaan atasnya, dengan output maksimum sebesar 10 W (tergantung perangkat). Meski sebenarnya dirancang sebagai jam beker, aksesori ini cocok juga ditempatkan di atas meja kerja berkat LED penunjuk waktunya yang besar.

Kenapa tidak melihat tampilan jam bawaan komputer saja? Well, saya kenal beberapa orang yang selalu mengaktifkan opsi auto-hide taskbar di Windows atau auto-hide menu bar di macOS, dan aksesori seharga Rp999.000 ini bisa membantu mencegah mereka lupa waktu — plus memutar musik atau podcast tentu saja.

Link pembelian: Soundcore Wakey

Gambar header: Nubelson Fernandes via Unsplash.

Zens Modular Adalah Satu Set Wireless Charger yang Dapat Menampung Hingga Enam Perangkat Sekaligus

Salah satu alasan utama konsumen membeli wireless charger pastinya menyangkut faktor kepraktisan. Makna kata praktis itu bisa bervariasi, dan seandainya ada sebuah wireless charger yang dapat mengisi ulang beberapa perangkat sekaligus, tentu saja charger tersebut juga dapat kita sebut praktis.

Itulah yang hendak ditawarkan oleh produsen aksesori asal Belanda, Zens, yang tahun lalu sempat meluncurkan wireless charger inovatif bernama Zens Liberty. Karya terbaru mereka adalah Zens Modular, sebuah ekosistem wireless charger yang sanggup mengakomodasi total hingga enam perangkat sekaligus dengan satu colokan listrik.

Zens Modular terdiri dari dua bagian, yakni main station dan extension. Bagian main station ini adalah yang menyambung ke adaptor daya secara langsung, dan kebetulan Zens bakal menyertakan adaptor 65 W pada paket penjualan semua main station.

Main station-nya sendiri hadir dalam tiga model yang berbeda. Yang pertama adalah model Dual Wireless, yang dapat menampung dua perangkat sekaligus dan menyalurkan daya ke masing-masing dengan output maksimum 15 W. Model yang kedua dan ketiga sama-sama cuma bisa mengisi satu perangkat, bedanya model yang kedua berwujud stand sehingga perangkat bisa di-charge dalam posisi berdiri.

Dari situ konsumen bisa menambahkan hingga empat unit extension dengan memanfaatkan konektor magnetis di samping kiri dan kanan masing-masing charger. Sejauh ini Zens menawarkan dua macam extension, satu yang berwujud alas biasa dengan output maksimum 10 W, satu lagi yang dirancang secara spesifik untuk Apple Watch.

Seperti yang sudah bisa Anda tebak, skenario mengisi ulang enam perangkat sekaligus tadi sejauh ini hanya bisa dicapai jika konsumen memilih main station model Dual Wireless (2 + 4 extension). Berhubung modular, kombinasi main station dan extension-nya dapat disesuaikan dengan kebutuhan saat itu. Jadi ketika sedang bepergian misalnya, pengguna cukup membawa unit main station-nya saja.

Di pasar Eropa, Zens Modular saat ini telah dipasarkan dengan rincian harga sebagai berikut:

  • Dual Wireless Main Station: 100 euro
  • Stand Wireless Main Station: 70 euro
  • Single Wireless Main Station: 60 euro
  • Apple Watch Extension: 50 euro
  • Single Extension: 40 euro

Sumber: Apple Insider dan Zens.

Samsung Ikut Ramaikan Tren Perangkat UV Sterilizer Sekaligus Wireless Charger

Meski sudah eksis sejak lama, perangkat UV sterilizer atau sanitizer bisa dibilang merupakan salah satu “gadget new normal“. Belakangan ini mulai banyak yang menciptakannya khusus untuk smartphone, dan di media sosial saya ramai yang membicarakan mengenai produk serupa dari beragam merek.

Bahkan brand sekelas Samsung pun juga ikut meramaikan tren ini. Mereka baru saja memperkenalkan sebuah wireless charger yang juga merangkap peran sebagai UV sterilizer. Tentunya kategori perangkat seperti ini juga bukan barang baru, apalagi mengingat saya belum lama ini juga menuliskan perangkat serupa besutan Mophie.

Namun yang membedakan punya Samsung ini adalah, proses sterilisasi dan wireless charging-nya dapat berlangsung secara bersamaan. Cukup masukkan smartphone yang mendukung Qi wireless charging ke dalamnya, maka ia akan dibersihkan sekaligus diisi ulang baterainya. Tidak seperti bikinan Mophie, yang ternyata hanya bisa mengisi ulang baterai perangkat yang diletakkan di atasnya, bukan di dalam.

Menggunakan UV sterilizer buatan Samsung ini, smartphone akan dibersihkan selama 10 menit, lalu setelahnya proses sterilisasinya akan berhenti sendiri dan wireless charging masih terus dilanjutkan. Samsung bilang perangkat ini mampu mengakomodasi ponsel hingga yang sebesar Galaxy S20 Ultra, dengan volume bilik persisnya di angka 196 x 96 x 33 mm.

Samsung UV Sterilizer with Wireless Charging

Selain smartphone, tentu saja konsumen juga dapat meletakkan perangkat lain seperti kacamata atau TWS. Sepasang bohlam ultraviolet di dalam kompartemennya diklaim mampu membersihkan baik permukaan atas maupun bawah perangkat yang diletakkan.

Sama seperti Mophie, Samsung memang tidak punya bukti bahwa perangkat ini efektif membunuh virus SARS-CoV-2, tapi setidaknya ia efektif membasmi hingga 99% kuman dan bakteri yang melekat di permukaan macam E. coli, Staphylococcus aureus, dan Candida albicans berdasarkan tes yang dilakukan badan pengujian independen Intertek dan SGS.

Samsung berniat memasarkannya melalui sejumlah toko fisik dan online-nya, namun sejauh ini belum ada kepastian negara mana saja yang bakal kebagian. Harganya sendiri juga belum diketahui, akan tetapi Samsung Thailand menjualnya seharga 1.590 baht, atau setara dengan Rp 700 ribuan.

Sumber: Samsung.

Mophie Luncurkan UV Sanitizer Sekaligus Wireless Charger

Sejumlah studi menunjukkan bahwa smartphone kerap menjadi sarang bakteri, dan di tengah pandemi seperti ini, fakta tersebut memicu kekhawatiran bahwa smartphone juga dapat menjadi medium penyebaran virus.

Sejumlah tindakan preventif tentu bisa kita lancarkan, dimulai dari yang paling gampang, yakni rajin mencuci tangan. Untuk perangkatnya sendiri, sejumlah orang (termasuk saya) bahkan nekat menyemprotkan cairan anti-bakteri. Sebagian lain memilih jalur yang lebih canggih dan aman, yaitu dengan menggunakan perangkat UV sanitizer.

Produsen aksesori kenamaan macam Mophie pada akhirnya juga tertarik mencicipi peruntungan di kategori produk ini. Namun sebagai perusahaan yang portofolio produknya meliputi banyak power bank, tentu saja Mophie telah menyematkan sesuatu yang cukup spesial pada UV sanitizer bikinannya, yakni integrasi teknologi wireless charging 10 W.

Sayang sekali dugaan saya salah. Wireless charging pad di perangkat ini ternyata cuma terdapat di permukaan atasnya saja. Cukup mengecewakan mengingat awalnya saya berpikiran bahwa smartphone yang mendukung wireless charging juga akan otomatis di-charge selagi dibersihkan di dalam menggunakan sinar ultraviolet.

Perangkat ini rupanya belum secanggih itu, tapi setidaknya proses sanitasinya hanya memerlukan waktu sekitar lima menit, sehingga setelahnya pengguna tinggal memindah ponselnya dari dalam ke luar untuk lanjut mengisi ulang baterainya. Alternatifnya, selagi ponsel dibersihkan di dalam, permukaan atasnya bisa dipakai untuk mengisi ulang perangkat lain yang mendukung wireless charging, true wireless earphone misalnya.

Ilustrasi penggunaan Mophie UV Sanitizer: membersihkan barang seperti kunci dan AirPods selagi smartphone di-charge di atasnya / Zagg
Ilustrasi penggunaan Mophie UV Sanitizer: membersihkan barang seperti kunci dan AirPods selagi smartphone di-charge di atasnya / Zagg

Bicara soal true wireless earphone, LG baru-baru ini merilis Tone Free HBS-FN6, pesaing AirPods yang charging case-nya dibekali teknologi UV sanitizer terintegrasi. Perangkat ini pada dasarnya membuktikan bahwa sanitasi dan charging sebenarnya bisa dilakukan secara bersamaan.

Selain smartphone, tentu saja Mophie UV Sanitizer sebenarnya juga bisa mengakomodasi barang lain seperti kunci, kartu kredit, dan lain sebagainya selama panjangnya tidak melebihi 6,9 inci. Meski tidak ada penelitian ilmiah yang mendukung bahwa perangkat ini efektif membunuh virus SARS-CoV-2, setidaknya perangkat ini terbukti mematikan buat 99,99% bakteri yang kerap menghuni smartphone macam E. coli atau staph.

Perlu dicatat juga bahwa perangkat ini bukanlah perangkat yang portable. Ia harus selalu dicolokkan ke sambungan listrik untuk bisa beroperasi. Lagi-lagi saya kecewa kenapa Mophie tidak memanfaatkan pengalaman panjangnya sebagai produsen power bank untuk menyulap perangkat ini menjadi perangkat portable.

Di Amerika Serikat, Mophie UV Sanitizer sudah dipasarkan seharga $80. Induk perusahaan Mophie, Zagg, turut menawarkan alternatif yang lebih terjangkau di bawah branding InvisibleShield. Perbedaan utamanya, alternatif seharga $60 itu tidak dilengkapi wireless charging pad.

Sumber: Engadget dan Zagg.

Wireless Charger Zens Liberty Siap Mengakomodasi Dua Perangkat Sekaligus

Apple boleh batal merilis AirPower, namun itu bukan berarti impian akan sebuah wireless charger pamungkas harus dilupakan begitu saja. Produsen aksesori asal Belanda, Zens, baru saja menyingkap wireless charger inovatif yang kapabilitasnya paling mendekati AirPower.

Dinamai Zens Liberty, perangkat ini mengemas 16 charging coil yang tersusun secara rapi, seperti yang bisa Anda lihat pada gambar di bawah. Berkat jumlah coil yang begitu banyak (jauh melebihi wireless charger pada umumnya), Liberty pun sanggup mengisi ulang dua perangkat sekaligus secara wireless, dengan output total sebesar 30 W (2 x 15 W).

Zens Liberty

Andai pengguna tak perlu mengisi ulang dua perangkat sekaligus, 16 coil yang diusung Liberty ini masih bisa memberikan manfaat lainnya: kita tak harus meletakkan perangkat yang hendak di-charge di titik yang spesifik, seperti kasusnya pada wireless charger lain. Sekali lagi ini dimungkinkan berkat deretan coil yang hampir meng-cover seluruh permukaan charging pad.

AirPower di sisi lain sempat dirumorkan mengemas sekitar 21 – 24 charging coil, namun ternyata Apple tidak berhasil memikirkan cara untuk mengeliminasi panas berlebih yang dihasilkan deretan coil tersebut. Zens sebaliknya mengambil rute yang lebih aman, dan konsumen Liberty sebenarnya masih bisa mengisi ulang perangkat ketiga jika mau, meski yang ketiga ini bukanlah secara wireless.

Zens Liberty

Ya, perangkat ketiga ini bisa di-charge via sambungan USB yang tertanam di ujung kanan atas Liberty, yang menawarkan arus sebesar 2,4 A. Liberty sendiri menerima suplai daya dari adaptor USB-C berdaya 45 W yang termasuk dalam paket penjualannya.

Zens Liberty rencananya bakal dipasarkan mulai November mendatang dengan harga $140. Zens juga berniat menawarkan edisi terbatas Liberty dengan permukaan berbahan kaca seharga $180 sehingga konsumen dapat melihat 16 charging coil-nya bekerja bersamaan.

Sumber: MacRumors dan Zens.

Dompet Super-Pintar Volterman Siap Temani Anda Keliling Dunia

Beberapa orang yang saya kenal mengaku bahwa mereka lebih baik lupa membawa dompet daripada meninggalkan smartphone secara tak sengaja. Kondisi ini memperlihakan pentingnya peran ponsel pintar dalam kehidupan masyarakat modern. Namun tak berarti dompet kehilangan esensinya. Di sinilah kita menyimpan benda-benda penting semisal SIM, KTP, kartu kredit dan debit.

Akan sangat merepotkan jika dompet tiba-tiba tidak bisa ditemukan di saat-saat penting. Dalam menanggulangi masalah tersebut, beberapa perusahaan mulai membenamkan kemampuan pintar di aksesori tersebut. Salah satu penjelmaan terunik dari ‘dompet pintar’ diajukan oleh satu tim asal Newark, Amerika Serikat. Via Indie Gogo mereka menjajakan Volterman, yaitu dompet yang siap jadi rekan Anda dalam bertamasya keliling dunia.

Volterman dirancang untuk menjadi smart-wallet paling lengkap. Ia menawarkan lima fitur utama: alarm jika Anda tak sengaja meninggalkannya, didukung GPS, dapat bekerja sebagai hotspot Wi-Fi serta power bank ketika baterai smartphone mulai menipis (ada opsi 2.000 sampai 5.000mAh), plus satu kapabilitas mendeteksi dan merekam wajah orang yang mencoba mencurinya.

Volterman 1

Aspek paling menarik dari Volterman ialah, tim produsen bisa mengemas semua kapabilitas itu dalam aksesori tipis dan berbobot ringan layaknya dompet biasa. Volterman tersaji dalam beberapa pilihan model, di antaranya Bifold (tipe lipat dua), Travel (memanjang), serta Cardholder (dirancang untuk menaruh kartu-kartu penting). Produsen menawarkan dua tipe bahan, yaitu kulit asli (Nappa) dan sintetis (Vegan). Keduanya diklaim mempunyai kualitas tinggi.

Volterman 3

Masing-masing dompet pintar Volterman punya ukuran dan berat berbeda, dengan kapasitas power bank yang bervariasi. 2.000mAh untuk Cardholder, 2.600mAh buat varian Bifold dan 5.000mAh di tipe Traveler. Uniknya lagi, semua dompet pintar Volterman punya struktur anti-air. Bahkan memasukkannya ke dalam air bisa berperan jadi sistem pendinginan darurat demi mencegah suhu baterai naik terlalu tinggi.

Volterman 4

Untuk mengakses dan mengendalikan segala macam fungsi di Volterman, tim desainer telah menyiapkan aplikasi mobile companion di Android maupun iOS. Di sana Anda dapat melihat siapa yang mencoba membuka dompet serta lokasi detail tempat Anda meninggalkannya atau ketika seseorang mengambilnya. Modul kameranya sangat mungil dan lokasinya tersembunyi sehingga orang awam mungkin tak menyadari bahwa dompet pintar ini telah merekam wajahnya.

Volterman 5

Power bank di Volterman dapat diisi secara standar atau via unit wireless charger opsional – Anda hanya tinggal menaruh dompet di atasnya saja. Dompet Volterman bisa Anda pesan sekarang juga di situs crowdfunding Indie Gogo. Masing-masing model dibanderol di harga berbeda: US$ 170 (Bifold), US$ 115 (Cardholder), US$ 180 (Traveler).

Apple Batal Rilis Wireless Charger Pamungkasnya, AirPower

Apple belum lama ini meluncurkan AirPods generasi kedua, dan salah satu kelebihannya adalah bagaimana charging case-nya dapat diisi ulang secara wireless. Jadi kalau sebelumnya charging case AirPods harus mengandalkan kabel Lightning, versi barunya ini cukup diletakkan saja di atas Qi wireless charger.

Bicara soal wireless charging, sebagian dari Anda mungkin ingat bahwa Apple pernah mengumumkan niatnya untuk merilis wireless charger pamungkas bernama AirPower. Pamungkas karena AirPower mampu mengisi ulang tiga perangkat sekaligus, seperti yang bisa Anda lihat pada gambar di atas.

Sayangnya, AirPower tak kunjung terealisasi meski Apple sudah menyinggungnya sejak September 2017. Banyak rumor berseliweran yang mengatakan Apple kesulitan mewujudkannya karena kendala teknis, spesifiknya bagaimana charging coil yang diposisikan berdekatan bakal mengakibatkan panas yang berlebih.

Misteri itu akhirnya terjawab, berdasarkan pernyataan via email yang didapat TechCrunch dari Apple. Apple secara resmi telah membatalkan AirPower, dengan alasan perangkat itu tidak bisa memenuhi standar tinggi yang Apple tetapkan – anggap saja eufemisme atas kendala teknis yang mereka hadapi seperti yang dirumorkan sebelumnya.

Panas yang berlebih tentu saja sangatlah berbahaya dan berpotensi merusak perangkat yang diisi ulang. Apple jelas tidak berani mengambil risiko, dan keputusan yang paling bijak adalah membatalkan proyek tersebut sepenuhnya daripada terus menyia-nyiakan waktu dan sumber daya lainnya.

Tentunya banyak konsumen yang kecewa dengan keputusan Apple ini, apalagi mengingat gambar AirPower sempat tertera di sejumlah boks penjualan AirPods generasi kedua. Dari situ bisa kita simpulkan juga bahwa keputusan pembatalan ini benar-benar sangat mendadak, dan baru diambil setelah AirPods generasi kedua resmi dipasarkan baru-baru ini.

Sumber: TechCrunch.

Penggemar Berat Razer? Lengkapi Razer Phone 2 Anda Dengan Wireless Charger RGB Premium Ini

Sejak memulai kiprahnya 14 tahun silam, bisnis Razer tak hanya berkisar pada penyadiaan gaming gear semata. Mereka telah memperluas sayapnya ke ranah perangkat wearable, pengembangan software, virtual reality lewat prakarsa OSVR, hingga alat komunikasi. Meski demikian, Razer mengakui bahwa produk-produknya didesain serta diprioritaskan bagi gamer.

Di segmen komunikasi, Razer sudah meluncurkan dua smartphone gaming dan sejumlah aksesori pendukung. Penjelmaan terkini dari perangkat-perangkat pelengkap tersebut adalah unit wireless charger plus branding tiga ular hijau di punggungnya. Terlepas dari kesamaan fungsi dengan aksesori sejenis, Razer Wireless Charger mengusung sejumlah ‘pernak-pernik khas Razer’.

Razer Wireless Charger bekerja sebagai charging pad sekaligus stand. Seperti produk Razer lain, warna hitam mendominasi tubuhnya. Bagian pad dibuat miring dengan penahan di bawahnya, lalu terdapat lapisan karet di permukaannya agar Razer Phone kesayangan Anda tidak mudah tergelincir atau baret ketika ditaruh di atasnya. Razer tak lupa mencantumkan sistem pencahayaan RGB, memungkinkan aksesori ini menyajikan tarian 16,8 juta warna.

Razer Wireless Charger.

Dari sisi input, docking charger ini terbilang minimalis. Di sana hanya ada satu port USB type-C, dan kabelnya pun tidak panjang (kemungkinan Anda harus membeli kabel tambahan jika ingin menaruhnya jauh dari perangkat lainnya). Terdapat pula satu tombol di area depan buat menyalakan LED, memungkinkan RGB tetap aktif walaupun tidak ada smartphone di atasnya.

Razer Wireless Charger 1

Razer Wireless Charger didesain khusus untuk mendukung Razer Phone 2. Mereka ditopang oleh aplikasi Razer Chroma, dan pola pencahayaan keduanya dapat disinkronkan. Uniknya lagi, Razer Wireless Charger bisa merespons notifikasi smartphone secara berbeda – mirip seperti logo di punggung Razer Phone 2. Misalnya: notifikasi Gmail ditandai warna merah, lalu Facebook diwakilkan oleh warna biru. Sayangnya kita belum diperkenankan buat mengonfigurasi warna notifikasi.

Razer Wireless Charger 3

Charging pad ini memanfaatkan standar Qi Inductive Fast Charging. Itu berarti ia tidak cuma mendukung Razer Phone tapi juga siap mengisi ulang baterai Samsung Galaxy, iPhone 8 hingga model terbaru, serta Google Pixel 3. Perlu diketahui bahwa berdasarkan informasi dari Digital Trends, Chroma di Razer Wireless Charger baru dapat bekerja sempurna dengan Razer Phone 2 serta iPhone XS Max. Sistemnya masih bermasalah untuk smartphone Android lain.

Razer Wireless Charger 4

Razer sudah mulai memasarkan docking charger wireless RGB ini, namun untuk memilikinya, uang yang harus Anda keluarkan tidak sedikit. Razer Wireless Charger dibanderol nyaris US$ 100.

Via Digital Trends.

Belkin BoostUp Wireless Charging Dock Dapat Mengisi Tiga Perangkat Buatan Apple Sekaligus

iPhone 8, iPhone 8 Plus dan iPhone X yang dirilis tahun lalu adalah smartphone pertama Apple yang mendukung wireless charging. Begitu antusiasnya Apple dengan fitur tersebut, mereka juga sempat menyinggung soal wireless charger garapan mereka sendiri yang bernama AirPower, yang dirancang untuk mengisi ulang baterai tiga perangkat sekaligus: iPhone, Apple Watch, dan AirPods.

Sayangnya, hingga peluncuran iPhone XS, XS Max dan XR beberapa waktu lalu, AirPower tak kunjung diluncurkan. Menurut rumor yang berseliweran, Apple belum bisa mengatasi problem overheating pada AirPower, sehingga mereka memilih untuk terus bungkam soal perangkat tersebut, dan sampai sekarang tidak ada yang tahu apakah Apple masih berniat merilisnya atau tidak jadi sama sekali.

Belkin BoostUp Wireless Charging Dock

Ketidakjelasan ini dimanfaatkan dengan baik oleh produsen aksesori macam Belkin. Mereka baru saja mengungkap aksesori bernama BoostUp Wireless Charging Dock yang sanggup mengisi ulang tiga perangkat sekaligus, meski salah satunya bukan secara wireless. Seperti yang bisa Anda lihat pada gambar, yang di-charge secara wireless hanyalah iPhone dan Apple Watch, lalu satu perangkat sisanya menggunakan sambungan USB biasa.

Secara teknis, charger ini mampu mengisi iPhone yang kompatibel dengan kecepatan 7,5W. Untuk Apple Watch, sayang kapasitasnya cuma 5W/1A, demikian pula yang menyambung via USB – bisa Anda bayangkan sendiri betapa lamanya mengisi ulang iPad lewat sambungan USB-nya. Charger-nya sendiri menggunakan adaptor 45W.

Belkin PowerHouse Charge Dock / Belkin
Belkin PowerHouse Charge Dock / Belkin

Terlepas dari itu, yang ingin ditonjolkan adalah kepraktisan mengisi ulang tiga perangkat menggunakan satu charger saja, meski belum sepraktis sesumbar Apple terkait AirPower. Alternatifnya, kalau hanya perlu mengisi iPhone dan Apple Watch saja, ada PowerHouse Charge Dock yang lebih menyerupai docking charger tradisional dengan konektor Lightning.

Belkin berencana memasarkan BoostUp Wireless Charging Dock pada bulan Desember seharga $160, sedangkan PowerHouse Charge Dock lebih awal di bulan November seharga $100. Sekali lagi, keduanya bukanlah alternatif setara AirPower, tapi setidaknya penawaran Belkin ini tidak bersifat gaib.

Sumber: 9to5Mac dan PR Newswire.

Logitech Luncurkan Wireless Charger Sekaligus Stand untuk iPhone

Yang namanya wireless charger semestinya tidak menyusahkan konsumen mengingat teknologi tersebut memang dirancang demi kemudahan dan kenyamanan. Namun pada kenyataannya, ada banyak wireless charger di pasaran yang mengharuskan pengguna untuk meletakkan perangkatnya dengan hati-hati; miring sedikit, maka charging pun tidak akan berlangsung.

Hal itu tidak berlaku buat Logitech Powered Wireless Charging Stand. Sesuai namanya, ia juga merangkap tugas sebagai stand untuk smartphone, khususnya iPhone 8, iPhone 8 Plus dan iPhone X. Logitech pun tidak lupa bilang kalau mereka memang bekerja sama dengan Apple dalam merancang produk ini.

Logitech Powered Wireless Charging Stand

Pada bagian depannya, kita bisa melihat penyangga berbentuk huruf “U” yang akan menahan posisi iPhone. Permukaannya dilapisi bahan karet supaya iPhone tetap mantap pada posisinya meski telah bergetar berkali-kali akibat notifikasi. Sudut kemiringannya persis 65º, yang menurut Logitech paling optimal untuk fungsi Face ID milik iPhone X.

Juga menarik adalah, perangkat rupanya dapat di-charge dalam orientasi landscape. Cukup letakkan dalam posisi miring di atas penyangganya itu tadi, maka pengguna dapat menonton video dengan nyaman selagi baterai perangkat terisi ulang secara wireless.

Logitech Powered Wireless Charging Stand

Perangkat ini memiliki output charging 7,5 watt (maksimum untuk iPhone), tapi cuma 5 watt untuk ponsel-ponsel lain. Charger dapat digunakan bersama ponsel lain selama dimensinya cukup dan tidak berbeda jauh dari ketiga model iPhone yang kompatibel. Bagi pengguna yang memasangkan casing pada iPhone-nya, Anda bisa memakai charger ini tanpa perlu melepas casing dengan catatan tebalnya tidak lebih dari 3 mm.

Berhubung ini masuk kategori aksesori iPhone, jangan terkejut kalau harganya mahal. Logitech memasarkannya seharga $70, meski itu sebenarnya tidak terpaut terlalu jauh dari wireless charger besutan Belkin atau Mophie yang desainnya standar.

Sumber: Logitech.