Fitur E-wallet Dinonaktifkan, Pengguna Wise Indonesia Tetap Bisa Pakai Layanan Remitansi Tanpa Tampung Saldo

Update 06/3/2024 16.00: Kami menambahkan pernyataan lanjutan dari Country Manager Indonesia, Wise

Pengguna Wise di Indonesia tidak akan lagi bisa menampung dana/saldo di aplikasi per 23 Mei 2024, hal ini seperti yang telah diumumkan Wise melalui email ke para pelanggan.

Berdasarkan penjelasan yang diberikan, pengurangan fitur ini dikarenakan regulasi di Indonesia – Wise belum memiliki lisensi untuk kebutuhan terkait. Seperti diketahui, untuk bisa menampung dana di aplikasi lewat fitur e-wallet/dompet elektronik, sebuah layanan digital harus terdaftar sebagai penyedia uang elektronik berbasis server di Bank Indonesia. Hal ini tertera pada Peraturan Bank Indonesia No. 20/6/PBI/2018.

Ketika dihubungi DailySocial.id, Country Manager Wise Indonesia Elian Ciptono mengatakan, “Kami telah menginformasikan kepada pelanggan kami bahwa terdapat perubahan dalam penggunaan Wise di Indonesia. Mulai 23 Mei 2024, pengguna pribadi dan bisnis tidak dapat menggunakan saldo mereka atau bertransaksi dengan kartu debit Wise.”

Ia melanjutkan, “Pengguna Wise di Indonesia tetap bisa mengirim uang dari Indonesia ke luar negeri dan sebaliknya, dengan nilai tukar tengah dan tanpa biaya tersembunyi. Kami menyadari bahwa hal ini mengganggu kenyamanan pengguna Wise di Indonesia, namun kami akan terus berkomitmen untuk menghadirkan kembali berbagai layanan yang diminati oleh pengguna Wise di masa mendatang.”

Wise adalah perusahaan asal UK yang fokus menyediakan layanan remitansi atau pengiriman uang lintas negara. Didirikan tahun 2011, teknologi finansial yang diusung diklaim bisa membuat transfer uang online secara lebih cepat dan aman — dengan biaya 2,5x lebih murah dibanding bank atau lembaga tradisional lainnya yang menyediakan remitansi.

Selain untuk pengguna personal, Wise juga memiliki fitur serupa untuk kebutuhan bisnis. PT Wise Payments Indonesia (entitas lokal mereka) telah memiliki lisensi dari Bank Indonesia sebagai Penyelenggara Transfer Dana.

Di Indonesia, mereka bersaing langsung dengan sejumlah platform lokal, beberapa di antaranya Topremit, Transfez, Wallex, Oy!, hingga Flip.

“Bisnis utama Wise Indonesia adalah layanan remitansi antarnegara, sesuai dengan lisensi yang kami miliki di Indonesia, dan bisnis ini telah berkembang pesat. ⁠Pengguna Wise di Indonesia sebelumnya dapat menggunakan rekening multi-mata uang (multi-currency account) dan Wise Card di bawah lisensi entitas Wise di luar negeri, yang dilakukan dengan sepengetahuan Bank Indonesia. Untuk menghindari kesalahpahaman mengenai layanan yang ditawarkan kepada pelanggan di Indonesia, ke depannya, layanan yang akan tersedia di Indonesia hanya mencakup layanan remitansi. Seiring pertumbuhan bisnis kami, kami berharap dapat menghadirkan lebih banyak produk & layanan bagi pelanggan di Indonesia,” imbuh Elian.

Wise Indonesia sudah hadir sejak 2020

Menurut data Kementerian Ketenagakerjaan, hingga semester pertama 2023 total transfer uang asing yang dilakukan Pekerja Migran Indonesia (PMI) telah mencapai Rp77,35 triliun. Persebaran PMI di berbagai negara ini yang mendorong Indonesia menjadi salah satu pengguna remitansi terbesar di dunia. Menurut Bank Dunia, Indonesia menerima sekitar $10,5 miliar dalam bentuk pengiriman uang pada tahun 2020, menjadikannya penerima pengiriman uang ke-10 terbesar di dunia.

Melihat potensi yang begitu besar, Wise hadir di Indonesia per tahun 2020 lalu. Wise dapat melayani pelanggan di Indonesia yang ingin mengirim uang ke 80 negara.

Salah satu strategi yang digencarkan Wise untuk memantapkan bisnis di Indonesia adalah kerja sama dengan pemain lokal. Satu tahun setelah setup bisnis di Indonesia, Wise menggandeng pemain lokal Instamoney sebagai penyedia API finansial. Instamoney adalah bagian dari Xendit Group yang resmi berdiri pada 2018.

Kemudian di tahun 2023, Wise membangun kemitraan dengan Bank Mandiri. Bank Mandiri menjadi mitra pertama Wise Indonesia yang mengintegrasikan platform remitansi tersebut ke aplikasi bank digital miliknya.

Application Information Will Show Up Here

Perluasan Kemitraan, Wise Perkuat Layanan Remitansi di Indonesia

Layanan pengiriman uang antarnegara atau ramitansi merupakan aspek penting dari lanskap industri finansial, karena banyak warga negara Indonesia yang bekerja di luar negeri dan mengirim uang ke tanah air untuk menghidupi keluarga mereka. Di Indonesia, ada beberapa layanan pengiriman uang yang tersedia, antara lain melalui bank, money transfer agent, dan platform online.

Sebagai salah satu perusahaan teknologi global yang menghadirkan layanan untuk mengirimkan dan mengelola uang, Wise melihat aliran remitansi ke Indonesia diperkirakan akan tumbuh sekitar 3% pada tahun 2022 menjadi $9,7 miliar, berdasarkan laporan yang dirilis oleh Bank Dunia. Kepada DailySocial.id, Country Manager Wise Indonesia Elian Ciptono mengungkapkan rencana bisnis mereka di Indonesia dan perluasan kemitraan strategis dengan bank dan non-bank.

Kemitraan dengan perbankan

Salah satu tantangan dalam menggunakan layanan pengiriman uang di Indonesia adalah tingginya biaya pengiriman uang. Menurut Bank Dunia, rata-rata biaya pengiriman uang ke Indonesia adalah sekitar 7% dari jumlah yang dikirim, lebih tinggi dari rata-rata global sebesar 6,5%. Namun, pemerintah Indonesia telah mengambil langkah-langkah untuk mengurangi biaya layanan pengiriman uang dengan mendorong persaingan antar-penyedia layanan dan menerapkan kebijakan untuk merampingkan proses pengiriman uang.

Hingga saat ini Bank adalah penyedia layanan pengiriman uang yang paling umum di Indonesia. Banyak bank menawarkan layanan pengiriman uang yang memungkinkan pelanggan mentransfer uang ke bank lain di Indonesia atau di luar negeri. Biaya yang dikenakan oleh bank untuk layanan pengiriman uang bervariasi tergantung pada jumlah uang yang ditransfer, negara tujuan, dan kecepatan transfer.

Sejak diluncurkan pada tahun 2011, Wise terus mengembangkan Wise Platform, layanan infrastruktur transaksi pembayaran untuk bank dan non-bank. Hingga saat ini sudah ada lebih dari 60 bank dan perusahaan besar di seluruh dunia yang telah mengintegrasikan Wise Platform ke dalam infrastruktur mereka.

Setelah meluncurkan layanan pengiriman uang berbiaya rendah dan cepat dari Indonesia pada tahun 2020, perusahaan ingin memperdalam komitmen mereka melalui Wise Platform ke Indonesia, dengan menggandeng Bank Mandiri. Bank Mandiri menjadi mitra pertama Wise di Indonesia yang mengintegrasikan Platform Wise ke aplikasinya, Livin’ by Mandiri. 

“Dengan mengintegrasikan Wise Platform, Bank Mandiri dapat menawarkan kepada 16 juta penggunanya kemampuan untuk mengirim uang dengan harga terjangkau ke 5 mata uang (USD, SGD, GBP, EUR, AUD). Selain itu, 52% transfer yang dikirim melalui Wise secara global diselesaikan secara instan (kurang dari 20 detik), sehingga memberikan kecepatan dan kenyamanan yang lebih baik bagi nasabah Bank Mandiri.”

Sebelumnya perusahaan juga telah menjalin kerja sama strategis dengan Instamoney. Wise dapat melayani pelanggan di Indonesia yang ingin mengirim uang ke 80 negara, termasuk Australia, Malaysia, Singapura, Jepang, United Kingdom, hingga Tiongkok (melalui Alipay).

“Saat pertama kali diluncurkan di Indonesia pada tahun 2020, kami bekerja sama dengan Instamoney sebagai mitra lokal. Saat ini kami telah mendapatkan lisensi dari Bank Indonesia, dan terus menghadirkan cara yang lebih cepat, lebih murah, dan lebih nyaman untuk mengirimkan uang dari Indonesia ke luar negeri,” kata Elian.

Tercatat secara global perusahaan telah meluncurkan 15 mitra baru di 4 pasar baru dan memberikan akses kepada 10 juta orang ke pembayaran internasional Wise yang cepat, murah, dan transparan secara langsung dari platform penyedia layanan yang sudah ada. Didirikan oleh Taavet Hinrikus dan Kristo Käärmann, Wise diluncurkan pada tahun 2011 dengan nama aslinya TransferWise.

Selain Wise saat ini platform yang menawarkan layanan remitansi di antaranya adalah, Flip, Instamoney, Oy!, Yourpay, Wallex dan Transfez.

Rencana dan target bisnis Wise di Indonesia

Indonesia adalah salah satu penerima remitansi terbesar di dunia, dengan jutaan orang Indonesia bekerja di luar negeri dan mengirim uang ke rumah untuk keluarga mereka. Menurut Bank Dunia, Indonesia menerima sekitar $10,5 miliar dalam bentuk pengiriman uang pada tahun 2020, menjadikannya penerima pengiriman uang ke-10 terbesar di dunia.

Platform pengiriman uang online juga semakin populer di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Platform seperti Wise menawarkan layanan pengiriman uang yang cepat dan terjangkau, dengan nilai tukar yang kompetitif dan biaya rendah. Platform ini sangat menarik bagi generasi muda Indonesia yang lebih nyaman dalam penggunaan online dan mobile banking.

Disinggung berapa jumlah pengguna Wise di Indonesia hingga saat ini, Elian enggan untuk mengungkapkan lebih lanjut. Namun secara global, ada sekitar 16 juta orang dan bisnis yang menggunakan Wise, memproses 9 miliar poundsterling dalam transaksi lintas negara setiap bulannya, sehingga mampu menghemat sekitar 1,5 miliar poundsterling per tahun.

“Sejak diluncurkan pada tahun 2011, kami terus fokus dan berinvestasi pada empat pilar misi kami, harga, kecepatan, kenyamanan, dan transparansi untuk membangun cara terbaik bagi orang dan bisnis untuk memindahkan dan mengelola uang mereka secara internasional,” kata Elian.

Tampilan Wise yang baru 2023 / Wise

Baru-baru ini Wise juga telah memperkenalkan tampilan baru mereka, yang diharapkan bisa digunakan oleh para pengguna yang terdiri dari orang-orang, bisnis, dan bank. Perubahan tampilan ini juga menyoroti komitmen Wise dalam membangun alternatif yang lebih cepat, lebih murah, dan lebih transparan untuk mengelola uang dalam berbagai mata uang.

“Perjalanan kami di Indonesia masih sangat baru, namun kami melihat pertumbuhan yang berkelanjutan berkat investasi yang terus menerus dalam pengembangan produk maupun ekspansi. Satu hal yang jelas, kami tetap fokus untuk membuat Wise dapat diakses oleh semua orang, di mana saja, dan menghadirkan lebih banyak fitur bagi pelanggan kami di Indonesia.”

Application Information Will Show Up Here

Penguatan Mitra Transfer Valas Jadi Strategi Instamoney Gencarkan API Remitansi

Pasar remitansi, baik dari segi bisnis dan pengguna, masih sangat terfragmentasi di Indonesia. Dari sisi pengguna, pemain yang ada saat ini dikuasai oleh perbankan dengan segala limitasi yang mereka punya, sering kali menyulitkan pengguna untuk mengirim uang ke luar negeri untuk keluarga dan koleganya.

Sementara itu, dari sisi bisnis, pasar remitansi ini masih sangat terlokalisasi. Hal tersebut membuat setiap perusahaan valas yang ingin masuk dan melakukan bisnis remitansi di sini memerlukan upaya penelitian yang signifikan dan kemudian menerjemahkannya ke dalam rencana kerja.

“Nilai tambah Instamoney di sini adalah kami dapat menyediakan infrastruktur pengiriman uang secara plug and play yang efisien [berbasis API], serta praktik terbaik sehingga mitra pengiriman uang internasional dapat fokus pada tujuan komersial mereka dan melakukan pengiriman uang secara efektif dan efisien,” ucap Direktur Instamoney Mikiko Steven kepada DailySocial.id.

Instamoney adalah bagian dari Xendit Group yang resmi berdiri pada 2018. Instamoney fokus menyediakan API remitansi untuk tiga segmen. Pertama, untuk perusahaan remitansi lokal yang sudah berizin dari Bank Indonesia dan menginginkan proses transfer dana dengan sentuhan digital.

Kedua, perusahaan remitansi dari luar negeri yang mencari mitra lokal. Terakhir, perusahaan yang memerlukan proses transfer dana dalam model bisnisnya.

“Kami terbuka dengan lebih banyak kemitraan dan saat ini sedang mencari mitra lain yang memiliki visi yang sama dengan kami untuk menyederhanakan proses pengiriman uang bagi pengguna akhir mereka.”

Perkembangan bisnis Instamoney

Wise (rebrand dari Transferwise) adalah salah satu mitra global pertama yang bermitra dengan Instamoney. Wise dapat melayani pelanggan di Indonesia yang ingin mengirim uang ke 80 negara, termasuk Australia, Malaysia, Singapura, Jepang, United Kingdom, hingga Tiongkok (melalui Alipay).

Wise membuat pasar remitansi jadi lebih kompetitif dari segi rate karena diklaim 2,5 kali lebih murah daripada rate yang ditawarkan perbankan dan non-bank. Proses transfer juga lebih cepat dalam jangka waktu satu jam saja. Setelah Wise, mitra global berikutnya adalah MoneyGram yang dapat beroperasi di Indonesia.

Pengguna MoneyGram memungkinkan dapat menerima uang dari keluarga dan teman di seluruh dunia langsung ke rekening bank secara near real-time. Serta, menerima uang lewat dompet elektronik GoPay dan OVO.

“Dalam setahun ke belakang, kemampuan untuk menerima uang secara aman dan nyaman di dalam rumah menjadi semakin penting bagi banyak keluarga. Kini, melalui kemitraan dengan Instamoney, pelanggan di Indonesia memiliki lebih banyak opsi lagi dalam menerima uang dari keluarga dan teman di seluruh dunia yang dibutuhkan untuk mendapatkan produk dan layanan esensial,” kata Regional Head of South East Asia and Indo-China MoneyGram Vijay Raj Poduval dalam keterangan resmi.

Mikiko menolak menjelaskan lebih jauh dampak dari kemitraan di atas dengan pertumbuhan transaksi remitansi yang berhasil di fasilitasi Instamoney. Ia hanya menjelaskan negara pengirim yang paling banyak tercatat di Instamoney, didominasi oleh Malaysia, Singapura, Amerika Serikat, dan Australia.

Menurutnya, secara umum Indonesia selalu menjadi pasar untuk pengiriman uang masuk ke Indonesia (inbound). Hanya saja, menurut statistik Bank Indonesia, semenjak pandemi terjadi koreksi penurunan untuk pertama kalinya dalam empat tahun terakhir.

Mengutip dari data BI, nilai remitansi pada 2020 turun 17,6% dibandingkan tahun sebelumnya menjadi $9,43 miliar. Indonesia kehilangan sekitar $2 miliar atau sekitar Rp29 triliun akibat pandemi. Sebelumnya, nilai transaksi tumbuh secara beruntun pada 2017-2019, yakni 0,85%, 25,26%, dan 4,2%.

Selain menguatkan basis mitra perusahaan pengiriman uang internasional dan domestik yang membutuhkan layanan Instamoney, Mikiko menyebutkan pihaknya juga aktif berkolaborasi teknologi dengan perusahaan teknologi lain yang dapat meningkatkan fitur Instamoney dan memperkaya ekosistem. seperti mitra valas, KYC digital, dan lainnya.

“Kami terus meningkatkan API kami untuk perkembangan bisnis kami sendiri, mitra, dan pelanggan kami,” tutupnya.

Di Indonesia, platform remitansi yang telah beroperasi dan mengantongi lisensi dari Bank Indonesia di antaranya adalah

Dorong Tingkat Literasi Keuangan Perempuan yang Lebih Baik, Commonwealth Bank Luncurkan Aplikasi WISE

Aplikasi WISE Bantu Perempuan Kelola Keuangan / Shutterstock

Selama ini kaum hawa selalu dikenal akan kepiawaiannya dalam mengatur lalu lintas keuangan. Meskipun demikian, hasil survei Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di tahun 2013 menunjukkan tingkat pemahaman keuangan perempuan masih rendah, yakni hanya 18,84 persen saja. Berangkat dari alasan tersebut, Commonwealth Bank Indonesia resmi luncurkan aplikasi Women Investment Series (WISE) untuk membantu perempuan dalam mengelola keuangan pribadinya pada 9 Mei lalu.

Continue reading Dorong Tingkat Literasi Keuangan Perempuan yang Lebih Baik, Commonwealth Bank Luncurkan Aplikasi WISE