Redmi K30 Pro Diumumkan, Usung Spesifikasi Flagship tapi dengan Refresh Rate Standar

Xiaomi resmi mengumumkan flagship Redmi terbarunya, K30 Pro. Ponsel ini tentunya membawa sejumlah peningkatan dibanding Redmi K30 yang sudah hadir lebih dulu, tapi yang mengejutkan adalah bagaimana ia justru lebih inferior terkait satu hal, yaitu refresh rate.

Diumumkan menjelang akhir tahun kemarin, Redmi K30 mengunggulkan layar dengan refresh rate 120 Hz layaknya mayoritas smartphone flagship lain yang dirilis belakangan ini. Layar Redmi K30 Pro di sisi lain cuma memiliki refresh rate 60 Hz. Mengapa bisa demikian?

Well, kualitas layarnya berbeda. K30 Pro boleh kalah soal refresh rate, tapi kualitas panelnya lebih superior. Itu dikarenakan K30 Pro memakai panel AMOLED (dengan sensor sidik jari terintegrasi di baliknya), sedangkan K30 masih LCD. Refresh rate-nya memang standar, tapi setidaknya layar 6,67 inci beresolusi 1080p ini menawarkan touch sampling rate 180 Hz.

Redmi K30 Pro

K30 Pro juga lebih unggul secara estetika, terutama berkat pengadopsian kamera depan model pop-up. Xiaomi mengklaim kinerja mekanisme pop-up K30 Pro lebih cepat ketimbang yang terdapat pada seri K20; kamera 20 megapixel ini cuma memerlukan waktu 0,58 detik untuk keluar dari rumahnya.

Di belakang, pengguna bakal disambut oleh empat kamera: kamera utama 64 megapixel (Sony IMX686), ultra-wide 13 megapixel, macro 5 megapixel, dan depth sensor 2 megapixel. Xiaomi rencananya juga akan menawarkan varian K30 Pro Zoom Edition, yang akan menukar kamera macro-nya dengan kamera telephoto 8 megapixel (3x optical zoom).

Redmi K30 Pro

K30 Pro datang membawa spesifikasi yang amat menjanjikan: Snapdragon 865, RAM LPDDR5 8 GB dan storage UFS 3.1 256 GB. Kalau mau yang lebih terjangkau, tersedia pula varian dengan RAM LPDDR4x 6 GB dan storage UFS 3.0 128 GB. Baterainya punya kapasitas 4.700 mAh, dan mendukung fast charging 33 W.

Di Tiongkok, Redmi K30 Pro sudah dipasarkan dengan banderol mulai 2.999 yuan, atau sekitar Rp 6,9 juta. Sayangnya belum ada informasi terkait perilisan globalnya.

Sumber: Android Headlines dan Xiaomi.

Black Shark 3 dan Black Shark 3 Pro Diungkap, Kini dengan Layar 90 Hz

Salah satu kelemahan utama seri Black Shark 2 adalah layarnya yang cuma memiliki refresh rate 60 Hz. Perbedaannya semakin kentara jika dibandingkan dengan smartphone gaming lainnya, macam ROG Phone 2 atau Razer Phone 2, yang keduanya sama-sama mengunggulkan refresh rate 120 Hz.

Kekurangan tersebut akhirnya sudah dibenahi oleh Black Shark 3 dan Black Shark 3 Pro. Keduanya sama-sama mengandalkan layar dengan refresh rate 90 Hz, dan touch sampling rate-nya pun kian naik dari 240 Hz menjadi 270 Hz, dengan touch latency yang lebih rendah lagi di angka 24 milidetik (sebelumnya 34,7 milidetik dan sudah tergolong sangat rendah).

Black Shark 3 Pro
Black Shark 3 Pro / Black Shark

Panel layarnya sama-sama AMOLED, tapi ukuran dan resolusinya berbeda: 6,67 inci 2400 x 1080 pixel pada Black Shark 3, dan 7,1 inci 3120 x 1440 pixel pada Black Shark 3 Pro. Urusan performa, kedua model sama-sama ditenagai chipset Qualcomm Snapdragon 865 dan RAM berkapasitas 8 atau 12 GB. Soal storage internal, Black Shark 3 menawarkan pilihan kapasitas 128 atau 256 GB, sedangkan Black Shark 3 Pro cuma 256 GB saja.

Selain lebih kencang dari pendahulunya, seri Black Shark 3 tentu juga menghadirkan sistem liquid cooling yang lebih bagus lagi. Terkait baterai, Black Shark 3 dibekali kapasitas 4.720 mAh, sedangkan Black Shark 3 Pro sebesar 5.000 mAh. Kedua model sama-sama mendukung fast charging 65 W via sambungan USB-C, yang diklaim mampu mengisi baterai hingga penuh dalam waktu 38 menit saja.

Black Shark 3 Pro
Pada Black Shark 3 Pro, shoulder button-nya berupa tombol fisik yang akan menyembul ketika diperlukan / Black Shark

Spesifikasi kelas sultan saja sebenarnya tidak cukup untuk kategori smartphone gaming, sebab ini bisa disaingi oleh smartphone flagship. Yang unik dari seri Black Shark 3 adalah kehadiran sepasang shoulder button di ujung kiri dan kanan atas perangkat (dalam posisi landscape tentunya), dimaksudkan sebagai input tambahan di samping empat zona pressure-sensitive pada layar.

Di Black Shark 3, shoulder button ini hanya berupa panel kapasitif. Namun di Black Shark 3 Pro, tombolnya benar-benar merupakan sepasang tombol fisik yang akan menyembul setinggi 1,5 mm ketika dibutuhkan. Kedua tombol tersebut diklaim tahan hingga lebih dari satu juta klik, dan mekanisme keluar-masuk tombolnya sendiri diyakini dapat berlangsung mulus sampai lebih dari 300 ribu kali.

Black Shark 3 memiliki layar yang lebih kecil serta shoulder button yang cuma kapasitif / Black Shark
Black Shark 3 memiliki layar yang lebih kecil serta shoulder button yang cuma berupa panel sentuh kapasitif / Black Shark

Beralih ke kamera, duo Black Shark 3 ini sama-sama mengemas tiga kamera belakang – 64 megapixel, 13 megapixel ultra-wide, 5 megapixel depth sensor – serta kamera selfie 20 megapixel. Kalau melihat bagian punggungnya, tampak bahwa perangkat ini masih mempertahankan struktur antena berbentuk huruf “X” yang diyakini bisa membantu menstabilkan koneksi.

Di Tiongkok, kedua ponsel ini akan segera dipasarkan dengan rincian harga sebagai berikut:

  • Black Shark 3 (8 GB/128 GB) 3.499 yuan (± Rp 7,1 juta)
  • Black Shark 3 (12 GB/128 GB) 3.799 yuan (± Rp 7,7 juta)
  • Black Shark 3 (12 GB/256 GB) 3.999 yuan (± Rp 8,1 juta)
  • Black Shark 3 Pro (8 GB/256 GB) 4.699 yuan (± Rp 9,5 juta)
  • Black Shark 3 Pro (12 GB/256 GB) 4.999 yuan (± Rp 10,1 juta)

Sumber: 1, 2, 3.

Spesifikasi Xiaomi Mi Note 10 dan Xiaomi Mi Note 10 Pro

Siapa penggemar smartphone Xiaomi? Kini Xiaomi Mi Note 10 dan Xiaomi Mi Note 10 Pro bisa Anda jadikan pilihan. Produk inipun secara keseluruhannya memiliki spesifikasi yang hampir sama.

Continue reading Spesifikasi Xiaomi Mi Note 10 dan Xiaomi Mi Note 10 Pro

Xiaomi Mi 10 dan Mi 10 Pro Jagokan Performa dan Kamera Kelas Sultan

Xiaomi baru saja menyingkap smartphone flagship-nya untuk tahun 2020, yakni Mi 10 dan Mi 10 Pro. Kedua ponsel 5G ini tentu punya banyak kesamaan, akan tetapi sejumlah perbedaannya juga sangat signifikan, terutama di sektor kamera.

Kita mulai dari layarnya terlebih dulu. Baik Mi 10 dan Mi 10 Pro sama-sama mengemas panel AMOLED 6,67 inci beresolusi 2340 x 1080 pixel. Mengikuti tren terkini, layar tersebut punya refresh rate 90 Hz dan touch sampling rate 180 Hz. Yang berbeda di sini adalah tingkat kecerahan maksimumnya: 800 nit pada Mi 10, 1.200 nit pada Mi 10 Pro.

Dapur pacunya sama-sama dihuni oleh Snapdragon 865, kapasitas RAM LPDDR5 maksimum 12 GB, dan storage tipe UFS 3.0 (maksimum 256 GB pada Mi 10, 512 GB pada Mi 10 Pro). Untuk baterainya, Mi 10 punya kapasitas yang sedikit lebih besar (4.780 mAh) dibanding Mi 10 Pro (4.500 mAh). Meski begitu, baterai Mi 10 Pro mendukung charging yang lebih cepat (50W) ketimbang Mi 10 (30W).

Xiaomi Mi 10

Namun seperti yang saya bilang, perbedaan yang paling kentara terdapat pada kameranya. Meski sama-sama mengemas empat kamera belakang dan kamera selfie model hole-punch, spesifikasinya berbeda cukup drastis.

Pada Mi 10 Pro, keempat kamera belakang tersebut mencakup: kamera utama 108 megapixel dengan lensa delapan elemen (cuma tujuh pada Mi 10), kamera 12 megapixel f/2.0 dengan 2x optical zoom untuk portrait, kamera telephoto 8 megapixel f/2.0 dengan 10x hybrid zoom, dan kamera ultra-wide 20 megapixel f/2.2.

Pada Mi 10, selain kamera utamanya mengemas lensa yang lebih inferior, kamera ultra-wide-nya juga di-downgrade menjadi 13 megapixel f/2.4. Dua kamera zoom tadi juga absen pada Mi 10, digantikan oleh sepasang kamera 2 megapixel f/2.4 – satu untuk macro, satu untuk depth-sensing.

Xiaomi Mi 10 Pro

Di Tiongkok, Xiaomi Mi 10 dan Mi 10 Pro saat ini telah dipasarkan dengan rincian harga sebagai berikut:

  • Mi 10 8GB/128GB – 3.999 yuan (± Rp 7,85 juta)
  • Mi 10 8GB/256GB – 4.299 yuan (± Rp 8,44 juta)
  • Mi 10 12GB/256GB – 4.699 yuan (± Rp 9,23 juta)
  • Mi 10 Pro 8GB/256GB – 4.999 yuan (± Rp 9,82 juta)
  • Mi 10 Pro 12GB/256GB – 5.499 yuan (± Rp 10,8 juta)
  • Mi 10 Pro 12GB/512GB – 5.999 yuan (± Rp 11,8 juta)

Sumber: GSM Arena.

[Review] Xiaomi Mi Note 10 Pro: Kamera Ber-Smartphone 108 MP dengan Baterai Besar

Pergantian pemimpin dari Xiaomi Indonesia memang membawa angin segar untuk para Mi Fans dan pengguna perangkatnya di Indonesia. Pasalnya, Alvin Tse selaku Country Manager Xiaomi Indonesia berani memasukkan seri flagship di Indonesia. Sebelumnya, Steven Shi sepertinya tidak berani memasukkan seri flagship dan hanya perangkat value saja.

Di bawah kepimipinan Alvin, Xiaomi memasukkan BlackShark 2 Pro dan Mi Note 10 Pro atau Mi CC9 Pro. Perangkat yang pertama disebut tentu saja sudah kami review pada tautan yang satu ini. Kali ini, perangkat Xiaomi Mi Note 10 Pro yang disebut sebagai flagship camera masuk ke pasar Indonesia, menantang para pesaingnya yang sudah lebih dahulu mendapatkan pengakuan untuk sisi kameranya.

Xiaomi Mi Note 10

Xiaomi sendiri menggunakan sensor terbaru dari Samsung dengan nama ISOCELL Bright HMX. Dengan sensor terbarunya ini, Mi Note 10 Pro bisa mengambil gambar dengan resolusi tertinggi yang ada pada sebuah smartphone, yaitu 108 MP. Hasilnya bisa dilihat sendiri pada artikel kami sebelumnya di tautan ini.

Xiaomi Mi Note 10 Pro menggunakan spesifikasi sebagai berikut

Xiaomi Mi Note 10
SoC Snapdragon 730G
CPU 2×2.2 GHz Kryo 470 Gold + 6×1.8 GHz Kryo 470 Silver
GPU Adreno 618
RAM 8 GB
Internal 256 GB
Layar 6,47 inci AMOLED 2340 x 1080 Gorilla Glass 5
Dimensi 157.8 x 74.2 x 9.7 mm
Bobot 208 gram
Baterai 5260 mAh
Kamera 108 MP/27 MP, 12 MP Tele 2x, 5 MP Tele 5x, 20 MP wide, 2 MP makro
OS Android 9 Pie MIUI 11

Untuk hasil dari CPU-Z serta Sensor-Box adalah sebagai berikut

Unboxing

Seperti inilah paket penjualan dari Xiaomi Mi Note 10 Pro

Xiaomi Mi Note 10 - Unboxing

Desain

Xiaomi Mi Note 10 Pro memiliki rasa yang kokoh saat saya pegang untuk pertama kalinya. Bagian belakang dari Mi Note 10 Pro sudah dilapisi dengan Gorilla Glass 5 sehingga lebih tahan terhadap benturan. Selain itu, rangka dari perangkat ini juga sudah menggunakan aluminium yang membuatnya kokoh. Warna yang saya dapatkan untuk pengujian kali ini adalah Glacier White.

Xiaomi Mi Note 10 - Atas

Mi Note 10 Pro memiliki resolusi yang cukup tinggi untuk sebuah smartphone, yaitu 2340×1080. Layarnya memang terlihat lebih panjang karena memiliki rasio 20:9. Untuk pelindung layarnya, Xiaomi sudah memasangkan Gorilla Glass 5 yang lebih tahan terhadap benturan. Selain itu, Xiaomi juga memasangkan layar yang melengkung pada sisi kanan kirinya.

Xiaomi kembali mengusung desain berponi dengan model Dot drop. Hal ini tentu saja hanya menggunakan sebagian kecil dari bagian atas layar sehingga membuat informasi pada notification bar lebih luas. Dan pada poni tersebut tentu saja disematkan kamera dengan resolusi 32 MP untuk mengambil swafoto. Namun karena layarnya yang melengkung, tentu saja membuat desainnya menjadi lain dibandingkan merek lain.

Xiaomi Mi Note 10 - Kanan

Layar dengan dimensi 6.47 inci ini menggunakan jenis Super AMOLED. Dan seperti biasanya, dengan layar jenis ini bisa disematkan sensor sidik jari di bawah layar. Sayang memang, pemindaiannya memakan waktu yang sedikit lama dibandingkan dengan para pesaingnya.

Xiaomi mendesain bagian belakangnya dengan sederet kamera. Ada lima buah kamera yang terpasang pada bagian belakang tersebut, lengkap dengan flash serta soft flash. Pada bagian belakang itu pula hadir sebuah sensor NFC yang sering kali digunakan untuk melakukan transaksi dengan melakukan tapping.

Xiaomi Mi Note 10 - Kiri

Xiaomi juga tidak lupa menaruh sensor infra merah di bagian atas dari Mi Note 10 Pro. Volume naik dan turun serta tombol power diletakkan pada sisi sebelah kanan. Pada sisi sebelah kirinya hanya ditemukan slot nano SIM. Dan pada bagian bawahnya terdapat slot USB-C, speaker, serta slot audio 3.5 mm.

Mi Note 10 Pro datang dengan menggunakan antarmuka MIUI 11. Sayangnya, perangkat ini masih menggunakan Android 9.0 Pie. Padahal, Android 10 saat ini sudah mulai digelontorkan oleh para vendor smartphone. Hal ini membuat Mi Note 10 Pro hanya akan mendapatkan pembaruan sistem operasi sampai Android 11 saja.

Xiaomi Mi Note 10 - Bawah

Jaringan

Xiaomi selalu mendukung kanal-kanal 4G LTE yang ada di Indonesia pada setiap smartphone mereka. Mi Note 10 Pro sendiri mendukung band 1(2100), 2(1900), 3(1800), 4(1700/2100), 5(850), 7(2600), 8(900), 18(800), 19(800), 20(800), 26(850), 38(2600), dan 40(2300) yang digunakan oleh semua operator seluler di Indonesia. Mi Note 10 Pro  menggunakan modem x15 yang mendukung LTE Cat 15 yang mendukung 3 Carrier Aggregation dengan kecepatan download sampai dengan 800 Mbps.

Kamera

Xiaomi meluncurkan Mi Note 10 Pro di Indonesia dengan sebutan Flagship Camera. Oleh karena itu, Xiaomi pun ingin menghadirkan pengalaman mengambil gambar dan video terbaik versi mereka dengan perangkat yang satu ini. Uniknya, Xiaomi adalah yang pertama menggunakan sensor dengan resolusi paling tinggi yang ada saat ini.

Sensor tersebut merupakan buatan Samsung dengan ISOCELL Bright HMX yang memiliki resolusi 108 MP. Dengan menggunakan teknologi TetraCell atau quad bayer, membuat sensornya bisa memilih piksel mana yang terbaik dalam sebuah pengambilan gambar. Hasilnya adalah gambar dengan resolusi 27 MP, atau 108 MP jika semua piksel digunakan.

Xiaomi Mi Note 10 - Kamera

Hasil 108 MP nya tersebut pun juga bukan sebuah gimmick yang patut ditertawakan. Hasil 108 MP memang bisa mengambil gambar lebih tajam yang bahkan sensor 64 MP buatan Samsung sendiri tidak bisa ambil. Megapiksel memang bukanlah segalanya, namun dengan tingkat kerapatan megapiksel yang tinggi mampu membuat hasil dari kamera Mi Note 10 Pro menjadi bagus.

Satu hal yang cukup disayangkan adalah karena hasil yang diambil membuat file yang cukup besar, pengolahan gambarnya membutuhkan waktu. Jadi, sering kali setelah mengambil gambar pertama, akan membutuhkan waktu sekitar satu detik untuk mengambil gambar kedua.

Ada lima buah kamera yang tertempel pada bagian belakangnya. Yang pertama adalah kamera 5 MP 5x zoom, 12 MP 2x zoom, 108 MP, 20 MP wideangle, 2 MP makro. Yang pasti, semuanya mampu mengambil gambar dengan kualitas yang mumpuni.

Kamera utamanya yang menggunakan sensor 108 MP memang mampu mengambil gambar dengan sangat baik. Walaupun begitu, entah mengapa pada beberapa kasus terjadi over exposure. Saya pun mendapatkan tingkat ketajaman yang tinggi serta noise yang rendah.

Kamera zoom juga mampu menangkap gambar dengan baik. Namun, yang perlu diperhatikan bahwa sepertinya kamera zoom 5x yang ada pada Mi Note 10 Pro tidak sepenuhnya benar. Mi Note 10 Pro akan terlihat berganti kamera pada saat melakukan zoom di 3.7x. Walaupun begitu, hasilnya memang masih terlihat cukup baik pada 5x.

Yang cukup mengagetkan adalah kamera makro yang hanya 2 MP mampu menangkap gambar dengan cukup tajam. Pada beberapa smartphone, kamera 2 MP nya bisa menangkap gambar dengan cukup buram. Berbeda dengan Mi Note 10 Pro.

Kamera depannya dapat menangkap gambar dengan cukup apik. Dibekali dengan kamera 32 MP membuat hasil selfie-nya bisa diandalkan pada kondisi cahaya yang terang. Sayangnya, ketajamannya akan sangat berkurang pada saat kondisinya gelap.

Beberapa foto lainnya juga bisa Anda lihat pada artikel yang satu ini.

Pengujian

Salah satu hal yang cukup disayangkan oleh berbagai pihak adalah penggunaan SoC Snapdragon 730G pada sebuah perangkat flagship. Walaupun begitu, Xiaomi sering berjanji bahwa keuntungan mereka dalam menjual perangkat hanya 5% saja. Bisa jadi salah satu penyebabnya adalah penggunaan kamera 108 MP dan keempat kamera lainnya beserta lensanya.

Snapdragon 730G sendiri menggunakan 4 core Kryo 470 Gold dan 4 core Kryo 470 Silver. Mungkin Anda akan menganggap bahwa menggunakan Snapdragon 855 akan membuat perangkat ini menjadi kencang, namun dengan SD 730G, membuat selain cukup kencang, baterainya juga lebih tahan lama. Hal ini cukup terasa dengan bermain game selama beberapa jam.

Cukup disayangkan pada saat ingin melakukan benchmarking game, aplikasi yang saya gunakan crash pada sekitar 10 menit. Hal ini membuat saya tidak bisa melihat berapa frame rate yang ada pada game tersebut. Namun, semua game yang saya uji bisa berjalan pada setting tertinggi tanpa lag.

Untuk benchmark sintetis, berikut adalah hasilnya

Uji Baterai dengan MP4

Pengujian kami kali ini menggunakan video MP4 yang dimainkan secara berulang-ulang. Videonya sendiri menggunakan resolusi 1920×1080 dengan codec H.264 dan berdurasi 120 menit. Kami tidak menggunakan BatteryXPRT karena algoritma penghemat baterai yang sangat ketat pada MIUI 11 Pengujian berlangsung selama 20 jam 3 menit pada unit yang kami dapatkan.

Menggunakan charger bawaan, saya berhasil melakukan pengisian ulang dengan baterai sebesar 5260 mAh ini. Ternyata dari habis sampai 100%, perangkat ini bisa diisi dalam waktu sekitar 90 menit saja. Namun, dengan charger yang mendukung Quick Charge 3, baterainya bisa penuh dalam waktu hanya 135 menit saja.

Verdict

Akhirnya Xiaomi mengeluarkan flagship mereka di Indonesia. Dengan menyandang nama flagship camera, tentu saja Xiaomi Mi Note 10 Pro langsung ditujukan kepada para penggemar fotografi. Dan tidak tanggung-tanggung, untuk mengejar ketajaman gambarnya, Xiaomi menyematkan kamera dengan resolusi 108 MP.

Xiaomi Mi Note 10 - Belakang

Kamera tersebut memang sangat apik untuk sebuah smartphone, yang walaupun belum bisa disandingkan dengan kamera mirrorless atau DSLR. Xiaomi berhasil membuat sebuah smartphone yang memiliki kamera terbaik pada harga enam jutaan rupiah. Hal ini tentu saja membuatnya cocok untuk digunakan dalam pengambilan gambar apa pun sehari-hari.

Kinerja yang ditawarkan oleh Xiaomi Mi Note 10 Pro memang bukan yang paling kencang, namun pada saat ini, semua pekerjaan masih akan terasa cepat jika dikerjakan pada perangkat yang satu ini. Dengan Snapdragon 730G, membuat bermain game terasa lebih lama dibandingkan dengan perangkat gaming yang menggunakan Snapdragon 855 ke atas. Jadi, penggunaan SoC tersebut dirasa pas jika kita melihat kinerja berbanding daya tahan baterainya.

Berbicara mengenai harga, mungkin tidak semua orang bakal bisa membelinya. Namun, dengan feature kamera yang dimiliki oleh Mi Note 10 Pro, membuat harga Rp. 6.999.000 menjadi tidak terlalu mahal. Hal ini juga membuat Xiaomi Mi Note 10 Pro cocok untuk para pengguna yang suka bermain game sekaligus gemar mengambil foto-foto setiap hari.

Sparks

  • Kinerja tinggi
  • Hasil kamera yang sangat baik
  • Daya tahan baterai yang lama
  • Layar edge
  • Zoom 5x
  • Pengisian baterai cepat
  • Tidak panas
  • Harga berbanding kinerja yang baik

Slacks

  • Hasil kameranya walaupun bagus, namun sering over exposure
  • Pemindai sidik jari tidak cepat
  • Pengambilan gambar membutuhkan jeda waktu
  • Proximity ada bug: Layar tidak mati saat menelpon
  • Ujung layar edge tidak responsif

[Review] Xiaomi Redmi 8: Downgrade Kinerja, namun Memiliki Baterai Besar dan USB-C

Pasar pengguna pemula atau sering disebut dengan entry level memang masih menjadi primadona dalam menggenjot penjualan smartphone. Oleh karena itu, pasar yang satu ini tidak akan pernah dilupakan oleh para vendor perangkat Android. Salah satunya adalah Xiaomi yang belum lama ini meluncurkan Redmi 8 untuk mengisi pasar entry level.

Xiaomi Redmi 8

Redmi 8 diluncurkan oleh Xiaomi sebagai penerus dari Redmi 7. Namun, bagi mereka yang mengetahui tentang spesifikasi sebuah smartphone, tentu saja mengerti bahwa SoC yang digunakan pada perangkat barunya ini bukanlah cip mainstream seperti Redmi 7. Yup, Xiaomi memutuskan untuk menggunakan SoC Snapdragon 439 yang sedikit lebih pelan dibandingkan dengan Snapdragon 632 yang digunakan pada Redmi 7.

Hal ini kemungkinan besar dikarenakan Xiaomi ingin membuat sebuah perangkat yang mampu bertahan hingga lebih dari dua harian. Hal ini disebabkan SoC 439 yang hanya menggunakan prosesor Cortex A53 yang dikenal hemat daya. Untuk lengkapnya, berikut adalah tabel spesifikasi dari Xiaomi Redmi 8:

Xiaomi Redmi 8
SoC Snapdragon 439
CPU 2×1.95 GHz Cortex-A53 + 6×1.45 GHz Cortex A53
GPU Adreno 505
RAM 4 GB
Internal 64 GB
Layar 6,22 inci IPS 1520 x 720 Gorilla Glass 5
Dimensi 156.5 x 75.4 x 9.4 mm
Bobot 188 gram
Baterai 5000 mAh
Kamera 12 MP, 2 MP depth, 8 MP Selfie
OS Android 9 Pie MIUI 11

Hasil dari CPU-Z nya adalah sebagai berikut

Unboxing

Seperti inilah isi dari paket penjualan Redmi 8

Xiaomi Redmi 8 - Unboxing

Desain

Seperti kebanyakan smartphone dengan harga satu jutaan, Xiaomi Redmi 8 juga menggunakan bahan plastik. Hal tersebut cukup terasa pada bagian belakangnya. Namun, Xiaomi berhasil membuatnya terasa kokoh dan tidak “kopong” pada saat digenggam. Warna yang saya dapatkan untuk diuji bernama Ruby Red.

Xiaomi Redmi 8 - Belakang

Dengan memposisikan sebagai perangkat untuk pemula, resolusi yang ditawarkan pada Redmi 8 adalah 1520 x 720. Hal tersebut dikarenakan Redmi 8 memiliki layar dengan rasio 19:9. Layarnya sendiri juga sudah terlindungi berkat Gorilla Glass 5 yang sudah terbukti lebih tahan pada saat perangkat terjatuh.

Xiaomi Redmi 8 - Kiri

Untuk desain depannya, Redmi 8 didesain dengan menggunakan layar Dot Drop. Hal ini tentu saja membuatnya terlihat lebih stylish karena menggunakan model yang kekinian. Hal tersebut juga membuat pengguna lebih nyaman karena “poni” yang digunakan lebih kecil sehingga bisa memuat banyak informasi dan notifikasi. Dan tentu saja, poni tersebut juga memuat kamera dengan resolusi 8 MP untuk selfie.

Xiaomi Redmi 8 - Bawah

Pada bagian belakang Redmi 8 ditemukan dua buah kamera. Hal ini membedakannya dengan Redmi 8a yang hanya memiliki satu kamera saja. Selain itu, sebuah sensor pemindai sidik jari juga hadir pada back case-nya. Semua itu dihadirkan dengan desain berwarna hitam yang cukup elegan.

Xiaomi Redmi 8 - Kanan

Pada bagian atasnya dapat ditemukan microphone kedua serta sensor infra merah. Lalu pada sisi kanannya terdapat tombol volume dan power. Setelah itu pada sisi sebelah kirinya terdapat slot SIM. Dan pada bagian bawahnya terdapat port audio 3.5mm, microphone, slot USB-C, dan speaker.

Xiaomi Redmi 8 - Atas

Sistem operasi yang digunakan pada Xiaomi Redmi 8 adalah Android Pie 9.0. Antar muka yang digunakan adalah buatan dapur Xiaomi sendiri yang sudah dikenal dengan nama MIUI dengan versi 11. MIUI juga dikenal telah menghilangkan app drawer sehingga semua icon dan widget akan menjadi satu pada homescreen-nya.

Sayang memang, pada MIUI 11 disisipi iklan oleh Xiaomi. Iklan ini akan muncul pada setiap aplikasi buatan Xiaomi, seperti manajer file, installer, app vault, video, dan lain sebagainya. Bagi sebagian orang, tentu saja hal ini cukup mengganggu.

Jaringan LTE

Xiaomi sudah pasti selalu mendukung kanal-kanal 4G LTE yang ada di Indonesia pada setiap smartphone mereka. Redmi 8 sendiri mendukung band 1(2100), 2(1900), 3(1800), 4(1700/2100), 5(850), 7(2600), 8(900), 20(800), 38(2600), 40(2300) yang digunakan oleh semua operator seluler di Indonesia. Redmi 8 sendiri menggunakan modem bawaan Snapdragon 439 yang hanya mendukung LTE CAT 4.

Kamera

Walaupun memiliki harga yang terjangkau, Xiaomi tentu saja mempersiapkan kamera pada perangkat ini dengan baik. Tidak tanggung-tanggung, Redmi 8 menggunakan sensor Sony IMX 363 yang sama digunakan pada Pixel 4. Namun, tentu saja hasil kameranya akan berbeda cukup jauh karena lensa dan algoritma software yang digunakan.

Xiaomi Redmi 8 - KAmera

Kamera belakangnya menghasilkan gambar yang cukup tajam. Sayangnya, ketajaman tersebut tidak disertai dengan detail gambar yang baik saat mengambil dalam kondisi kurang cahaya. Yang cukup baik dari kameranya adalah tidak terlihat adanya noise yang mengganggu pada setiap gambar yang dihasilkan. Sayangnya, tidak ada mode malam pada Redmi 8 sehingga pengambilan gambar pada malam hari tidak sebaik siangnya.

Kamera depannya tidak sebanding dengan kamera belakangnya. Kamera depannya mampu mengambil gambar dengan baik, namun tidak terlalu tajam. Pada bagian yang gelap juga dapat ditemukan noise yang cukup terlihat.

Pengujian

SoC yang digunakan pada Redmi 8 memang lebih rendah dibandingkan dengan Redmi 7. Redmi 8 menggunakan cip Qualcomm Snapdragon 439 yang semua prosesornya menggunakan Cortex A53. Walaupun begitu, hal tersebut menandakan bahwa Xiaomi Redmi 8 tidak boros daya sehingga dapat bertahan lebih lama dibandingkan dengan Snapdragon 632.

Oleh karena itu, saya kembali memunculkan Snapdragon 632 yang ada pada Redmi 7 pada pengujian kali ini. Selain itu, Xiaomi juga pernah mengatakan bahwa penggunaan SD 439 ditambah Mi Turbo, algoritma dari Xiaomi untuk meningkatkan performa, akan bisa membuat kinerjanya setara SD 625. Oleh karena itu kedua SoC tersebut saya hadirkan sebagai pembanding.

Uji Baterai dengan MP4

Pengujian kami kali ini menggunakan video MP4 yang dimainkan secara berulang-ulang. Videonya sendiri menggunakan resolusi 1920×1080 dengan codec H.264 dan berdurasi 120 menit. Pengujian berlangsung selama 21 jam 10 menit pada unit yang kami dapatkan.

Hal ini tentu saja dicapai berkat baterai besar dan resolusi layar yang kecil pada SoC Snapdragon 439 yang berisikan CPU hemat daya. Redmi 8 juga sudah mendukung Quick Charge 3, sehingga dapat terisi penuh dalam waktu sekitar dua jam.

Verdict

Lagi-lagi Xiaomi mengeluarkan perangkat yang ditujukan untuk pasar entry level. Pada target market ini, tentu saja harga yang ditawarkan akan menjadi murah dan akan langsung berperang pada sisi feature yang dibawa. Dengan Redmi 8, tentu saja membuat mereka yang tidak berdompet tebal dapat merasakan memiliki perangkat Android yang responsif.

Kinerja yang ditawarkan oleh Xiaomi memang cukup baik pada kelasnya. Xiaomi berhasil membuktikan bahwa kinerja dari SoC Snapdragon 439 ditambah algoritma mereka sendiri mampu menandingi Snapdragon 625. Walaupun begitu, kinerjanya memang tidak bisa menandingi generasi sebelumnya, yaitu Redmi 7. Namun, pencapaian baterai dari Redmi 8 memang akan menjadi sebuah perhatian khusus untuk mereka yang jarang melakukan pengisian baterai.

Kamera pada Redmi 8 juga bisa dijadikan alasan untuk memiliki perangkat ini. Hasil kameranya memang tidak sebanding jika disandingkan dengan kelas Redmi Note, namun hasilnya sudah sangat baik dan bisa diandalkan dalam mengambil momen sehari-hari.

Harga yang ditawarkan memang cukup menggiurkan. Varian 4/64 GB yang saya uji kali ini memiliki harga Rp. 1.799.000 saja. Sedangkan versi di bawahnya hanya berbeda Rp. 100.000. Bagi yang masih merasa kemahalan, dengan spesifikasi yang mirip, Redmi 8A juga ditawarkan dengan harga yang lebih rendah lagi.

Sparks

  • Baterai tahan lama
  • Quick Charge 3
  • Kinerja mumpuni
  • Hasil kamera cukup oke
  • Harga murah

Slacks

  • Tidak lebih kencang dari generasi sebelumnya
  • Fitur kamera tidak lengkap walaupun secara hardware mendukung

Smartphone Android 108 MP Xiaomi Mi Note 10 Pro Resmi Hadir di Indonesia: Kamera Resolusi Tinggi!

Para pengguna smartphone Xiaomi tentu saja sudah lama merindukan seri Mi untuk masuk di Indonesia. Hal ini dikarenakan selama ini Xiaomi kerap memasukkan seri Redmi dan seri Mi Android One saja ke Indonesia. Orang pun kerap menilai Xiaomi hanya menjual seri murah saja di Indonesia.

Xiaomi Mi Note 10 - Launch

Di bawah kepemimpinan Alvin Tse, akhirnya Xiaomi meluncurkan smartphone flagship di Indonesia. Pada tanggal 4 Januari 2020 kemarin, Xiaomi meluncurkan Mi Note 10 Pro di Indonesia yang termasuk dalam flagship camera dari Xiaomi. Ini merupakan flagship kedua yang Xiaomi luncurkan setelah seri Blackshark 2.

Xiaomi Mi Note 10 Pro merupakan smartphone pertama yang menggunakan sensor kamera ISOCELL HMX dengan resolusi hingga 108 MP. Dengan menggunakan algoritma Quad Bayer, smartphone ini dapat menghasilkan gambar dengan resolusi 27 MP dengan melakukan pemilihan piksel terbaik secara hardware. Hal ini pula yang membuat Xiaomi digadang sebagai ponsel kamera terbaik kedua pada salah satu situs review.

Xiaomi Mi Note 10 -

Xiaomi Mi Note 10 Pro menggunakan spesifikasi sebagai berikut

Xiaomi Mi Note 10
SoC Snapdragon 730G
CPU 2×2.2 GHz Kryo 470 Gold + 6×1.8 GHz Kryo 470 Silver
GPU Adreno 618
RAM 8 GB
Internal 256 GB
Layar 6,47 inci AMOLED 2340 x 1080 Gorilla Glass 5
Dimensi 157.8 x 74.2 x 9.7 mm
Bobot 208 gram
Baterai 5260 mAh
Kamera 108 MP/27 MP, 12 MP Tele 2x, 5 MP Tele 5x, 20 MP wide, 2 MP makro
OS Android 9 Pie MIUI 11

Xiaomi Mi Note 10 Pro dijual di Indonesia dengan harga Rp. 6.999.000. Alvin mengatakan bahwa harga ini memang terlihat mahal. Namun beliau mengatakan bahwa hal tersebut dikarenakan sensor baru tersebut juga memang mahal. Perangkat ini dijual pertama dengan cara pre order pada website Blibli dan Mi.com.

Xiaomi Mi Note 10 - Camera

Iklan pada perangkat Mi Note 10 Pro

Tidak hanya pada perangkat Redmi saja, Mi Note 10 Pro juga memiliki iklan pada MIUI 11 nya. Bagi sebagian orang, pemasangan iklan pada perangkat Xiaomi cukup menyebalkan. Hal ini membuat tidak sedikit pengguna Xiaomi yang mencari cara supaya iklan tersebut tidak lagi tampil pada beberapa bagian aplikasi bawaan Xiaomi.

Alvin Tse pun membeberkan penggunaan iklan pada perangkat Xiaomi. Beliau mengatakan bahwa Xiaomi tidak hanya perusahaan pembuat smartphone. Xiaomi merupakan perusahaan internet dengan model bisnis internet. Model bisnis seperti ini seperti penggunaan iklan, keharusan untuk mendaftar seperti ojek online, internet finance, dan lain sebagainya.

Xiaomi Mi Note 10 - Alvin Tse

Karena Xiaomi hanya mengambil untung 5% dari setiap smartphone mereka, tentu saja mereka harus mengambil cara lain untuk meraup keuntungan. Menurut Alvin, hal ini akan menjaga kelangsungan pemberian harga “jujur” pada setiap perangkat yang mereka hasilkan. Lagi pula, Xiaomi bukanlah perusahaan non profit.

Menurut Alvin, jika pengguna senang menggunakan perangkat mereka, pemasangan iklan tersebut seperti seseorang yang puas makan di restoran dan memberikan tip kepada pelayan yang ada di restoran tersebut. Hal tersebut membuat Xiaomi harus bekerja keras agar iklan yang ada harus personalized dan tidak ngawur.

Seberapa Bagus Kamera Xiaomi Mi Note 10 Pro?

Xiaomi pada akhirnya akan meluncurkan smartphone flagship di Indonesia. Di bawah kepemimpinan Alvin Tse, ternyata membuat Xiaomi menjadi lebih berani dalam menantang para pesaingnya dengan meluncurkan seri Mi teratas. Salah satu yang bakal diluncurkan adalah smartphone flagship camera Xiaomi Mi Note 10 Pro.

Xiaomi Mi Note 10

Mi Note 10 Pro digadang memiliki kamera terbaik kedua pada situs DXOMark. Namun, harga yang diperkenalkan di Tiongkok menunjukkan bahwa smartphone ini dijual dengan harga yang hanya 50% dari posisi pertama yang ada di DXOMark. Tentunya, hal ini menarik mengingat kamera kerap menjadi hal pertama yang dilirik oleh para calon pengguna smartphone.

Sensor yang digunakan pada Mi Note 10 Pro adalah Samsung ISOCELL Bright HMX yang memiliki resolusi hingga 108 MP. Dengan teknologi quad bayer yang dinamakan Tetra-Cell, membuat kameranya mampu memproduksi gambar pada resolusi 27 MP dengan sangat baik. Selain itu, ada empat buah kamera lainnya, yaitu 20 MP untuk wideangle, 12 MP untuk 2x zoom, 5 MP untuk 5x zoom, dan 2 MP untuk makro.

Xiaomi Mi Note 10 / Xiaomi

Yang cukup disayangkan adalah Mi Note 10 Pro menggunakan cip Snapdragon 730G dari Qualcomm. Padahal, banyak orang mengharapkan perangkat ini akan membawa setidaknya Snapdragon 855 yang kencang. RAM yang terpasang sebesar 8 GB dan internalnya mencapai 256 GB.

Lalu bagaimana dengan hasilnya? Yang pertama ingin saya tampilkan adalah gambar dengan kamera utamanya pada resolusi 27 MP. Hasilnya adalah sebagai berikut

Untuk hasil mode malam adalah sebagai berikut

Mi Note 10 - Night Mode

Yang paling ditunggu-tunggu adalah kamera zoom yang dibawa oleh Mi Note 10. Berikut adalah hasil dari kamera zoom, berurut mulai dari kamera utamanya, Zoom 2x, 5x, 10x, 20x, dan 50x

Untuk hasil wideangle adalah sebagai berikut

Mi Note 10 - Tele

Dan terakhir adalah kamera makro yang memiliki resolusi 2 MP

Mi Note 10 Pro juga memiliki feature pada perekaman videonya, yaitu Super Stabilization. Fungsi ini akan membuat video lebih stabil pada saat digunakan. Berikut adalah contoh perekamannya

Sayangnya karena keterbatasan waktu, saya baru bisa mengambil sedikit gambar. Namun jangan khawatir, smartphone ini sudah pasti masuk ke dalam daftar pengujian lengkap dari Dailysocial.id! Yuk, tunggu saja review dari Xiaomi Mi Note 10 Pro!

Xiaomi Umumkan Redmi 8, 8A, dan Mi True Wireless Earbuds

Menurut laporan dari Canalys, pada kuartal ketiga 2019 – Xiaomi menduduki nomor dua terbesar sebagai penguasa pasar smartphone di Indonesia. Melengkapi Redmi Note 8 series yang sudah lebih dulu meluncur sejak bulan Oktober lalu, kini Xiaomi telah mengumumkan beberapa produk terbaru mereka meliputi smartphone Redmi 8, Redmi 8A, sistem operasi MIUI 11, dan produk ekosistem baru.

“Visi kami adalah menghadirkan inovasi kepada semua orang dengan produk berkualitas tinggi dan harga sebenarnya. Redmi 8 dan Redmi 8A akan melanjutkan mimpi kami menyediakan teknologi yang luar biasa kepada masyarakat di Indonesia dan mengubah hidup mereka dengan menghubungkan lebih banyak orang ke teknologi dan pada akhirnya akan memberikan dampak positif bagi kehidupan mereka,” ujar Alvin Tse, Country Director Xiaomi Indonesia.

Redmi 8 by Xiaomi

Aspek utama yang diunggulkan Redmi 8 ialah desain barunya, smartphone ini hadir dengan desain baru bertema aura mirror dengan finishing glossy seperti kaca yang tak hanya terlihat elegan tapi juga terasa premium dalam genggaman tangan. Ditambah ketersediaan tiga pilihan warna stylish yaitu sapphire blue, ruby red, dan warna klasik onyx black.

Masih di bagian belakang, modul dual-camera ditempatkan di tengah atas secara vertikal yang memberi kesan simetris. Tiap sudutnya juga dibuat sedikit melengkung agar nyaman dipegang. Selain itu, perlu diketahui bahwa Redmi 8 sudah menggunakan port USB Type-C.

PSX_20191205_081145

Beralih ke bagian depan kita disuguhi layar IPS 6,22 inci dengan notch bergaya Dot Drop. Namun resolusinya hanya sebatas HD+ (720×1520 piksel) dengan tingkat kerapatan sekitar 270 ppi dalam rasio 19:9. Hal bagusnya, panelnya sudah diproteksi Corning Gorilla Glass 5 yang harusnya bakal lebih tahan terhadap benturan.

Smartphone ini digerakkan oleh chipset Qualcomm Snapdragon 439 yang dibuat pada proses pabrikasi 12 nm. Apakah ini upgrade atau downgrade? Sebab sebelumnya, Redmi 7 mengandalkan mobile platform Qualcomm seri Snapdragon 600 yakni Snapdragon 632 yang walaupun masih dibuat pada proses produksi 14nm.

Kinerjanya didukung dengan opsi konfigurasi RAM 3GB dengan penyimpanan 32GB atau RAM 4GB dengan penyimpanan 64GB. Lalu, tangki baterai 5.000 mAh yang dimilikinya diklaim mampu bertahan hingga empat hari.

Masuk akal, sebab chipset yang digunakan juga sangat efisien dan hanya menangani layar resolusi HD+. Tentu saja, tak lepas dari pengoptimalan baterai dan manajemem daya berbasis AI. Redmi 8 sebenarnya mendukung fast charging hingga 18W, tapi adaptor charger 18W harus dibeli secara terpisah. Dalam paket penjualan hanya dibekali adaptor charger standar 5V 2A. Berikut video unboxing Redmi 8:

Untuk fotografi kamera utama Redmi 8 mendapat sedikit peningkatan. Resolusinya masih 12MP, tapi dengan aperture dan ukuran per piksel lebih besar. Masing-masing f/1.8 dan 1.4µm, serta dilengkapi dengan sistem Dual Pixel PDAF.

Kamera sekundernya tetap 2 MP sebagai depth sensor. Fitur-fitur kamera belakangnya antara lain AI scene detection, AI portrait, AI beautify, dan HDR. Sedangkan, kamera depannya 8MP. Baik kamera depan dan belakangnya bisa merekam video 1080p pada 30fps.

Lalu, berapa harga Redmi 8 di Indonesia? Untuk varian memori 3GB+32GB dijual dengan harga Rp1.749.000 (harga perkenalan Rp1.699.000). Sedangkan, varian memori 4GB+64GB dijual Rp1.849.000 (harga perkenalan Rp1.799.000). Bisa dibeli di Lazada, Mi.com, dan Authorized Mi Store pada tanggal 12 Desember 2019.

Redmi 8A by Xiaomi

PSX_20191205_081137

Spesifikasi dari Redmi 8A sebetulnya tidak jauh berbeda dengan Redmi 8, yang dikurangi seperti konfigurasi RAM dan memori internalnya lebih rendah yakni 2GB dengan penyimpanan 32GB, serta hanya punya satu kamera di belakang 12MP.

Selain itu untuk desain, Redmi 8A kebalikan dari Redmi 8 dengan finishing matte. Namun tetap hadir dengan pilihan warna cantik seperti ocean blue, sunset red, dan midnight black.

Harga Redmi 8A di Indonesia dibanderol Rp1.449.000 dengan konfigurasi memori 2GB+32GB, harga perkenalannya Rp1.399.000. Redmi 8A bisa dibeli di Shopee, Mi.com, dan Authorized Mi Store pada tanggal 12 Desember 2019. Kedua smartphone tersebut dilengkapi dengan masa garansi 24 bulan.

Apa yang baru dari MIUI 11?

PSX_20191205_090101

Bersamaan dengan peluncuran Redmi 8 series, Xiaomi juga mengumumkan kehadiran resmi sistem operasi MIUI 11, sejak semula bertujuan menghadirkan komunikasi yang lebih langsung dan efisien antara pengguna dan perangkat teknologinya.

Pada versi terbaru ini, Xiaomi melangkah maju dengan menghadirkan evolusi pada desain dengan membuang elemen-elemen yang tidak utama dan memberikan penekanan pada konten. Tampilan antarmukanya lebih flat dan minimalis, dengan ikon aplikasi lebih lembut, membuat pengguna bisa mengakses fitur-fitur penting dengan cepat. Fitur dark mode juga menjadi suguhan utama.

Hal unik dari MIUI 11 ialah aspek suara, Xiaomi menghadirkan suara alam sebagai notifikasi dan alarm, seperti suara burung, serangga, dan air. Suara notifikasi bakal berubah-ubah seiring pergantian waktu. Pun demikian dengan alarm, tiap hari berbeda. Misalnya senin dengan suara air, selasa suara api, dan seterusnya. Ini menghadirkan nuansa alam yang menyegarkan ke ruang-ruang aktivitas pengguna perangkat smartphone Xiaomi.

Tak hanya suara, wallpaper di lockscreen juga bakal berganti tiap kita membuka smartphone. Kita bisa menggunakan dynamic wallpaper yang bergerak di homescreen, bahkan menggunakan video buat yang ingin lebih personal.

MIUI 11 ini juga menyediakan Mi Work, meliputi kalkulator dengan kemampuan lebih, bisa membuka dokumen di smartphone tanpa perlu mengunduh aplikasi office, dual clock di homescreen atau lockscreen yang berguna buat yang LDR-an, dan Mi Share untuk transfer file dengan cepat dan mudah. Lalu, ada Mi Life untuk menghitung langkah, serta quick replies yang memudahkan menjawab pesan atau telepon.

Mi True Wireless Earbuds

PSX_20191205_081030

Terakhir Xiaomi melengkapi jajaran produk air wireless earbuds dengan hadirnya Mi True Wireless Earbuds. Ia memiliki daya tahan baterai sampai 12 jam untuk memainkan musik tanpa henti. Dengan kontrol pintar, pengguna bisa dengan mudah mematikan atau pause, melakukan atau menerima panggilan, termasuk mengaktifkan voice assistant.

Mi True Wireless Earbuds Basic dibanderol dengan harga normal Rp299.000 dan harga perkenalan Rp249.000. Bisa dibeli pada tanggal 12 Desember di Mi.com dan Authorized Mi Store.

Ngopi dengan Bos Xiaomi Indonesia: Redmi sampai Mi Mix Alpha

Tepatnya hari Kamis tanggal 21 November yang lalu, bertempat di restoran Williams SCBD, Xiaomi mengundang beberapa media untuk mengobrol dengan bos baru Xiaomi Indonesia, Alvin Tse. Pada acara yang cukup santai ini, Alvin pun menjawab pertanyaan yang diajukan oleh para jurnalis terkait isu-isu yang terkait Xiaomi, mulai dari ghoib-nya Redmi Note 8 sampai dengan flagship terbaru mereka.

Redmi Note 8 dijanjikan memiliki jumlah yang cukup untuk dijual di Indonesia. Ternyata, beredar kabar mengenai langkanya stok dari smartphone yang satu itu. Alvin pun mengamini bahwa terjadi sebuah kesalahan pada saat produksi Redmi Note 8 di Batam.

Xiaomi Alvin - Talk

Hal pertama yang terjadi karena adanya peningkatan produksi di pabrik Satnusa. Untuk benar-benar memastikan bahwa tidak ada defect, mereka pun harus melakukan pengawasan kualitas yang ada dan hal tersebut memakan waktu. Tentunya, ada beberapa produksi yang ternyata cacat, sehingga hal tersebut harus ditanggulangi terlebih dahulu.

Hal kedua adalah fokus penjualan Xiaomi yang sejatinya adalah online. Namun, karena kompleksnya pelanggan di Indonesia, yang ternyata tidak hanya konsumen akhir saja yang memburu Redmi Note 8 melainkan para toko dan distributor juga melakukannya. Hal ini yang membuat Xiaomi seperti tidak memiliki barang. Seharusnya ini menjadi masalah untuk ecommerce online.

Hal ketiga, Alvin mengatakan memang permintaan kedua Redmi Note terbaru tersebut sangat tinggi. Hal ini juga membuat persediaan mereka yang mencapai 125 ribu unit ludes.

Saya sempat menanyakan mengenai flagship terbaru mereka, Mi Note 10 atau Mi CC9. Perangkat ini kabarnya sudah lolos proses TKDN di Indonesia. Alvin sayangnya tidak menjawab dengan pasti. Bahkan, beliau mengatakan bahwa baru saja memangku jabatan sebagai Country Director Indonesia sejak Oktober lalu.

Yang pasti, Alvin tidak akan memasukkan Mi 9 karena umurnya sudah mencapai 7 bulan, sehingga dianggap tidak masuk akal. Akan tetapi, Alvin memastikan bahwa Xiaomi akan memasukkan perangkat flagship di Indonesia. Akan tetapi, perangkat flagship tersebut akan dibagi ke beberapa varian.

Misalkan saja, Mi Note 10 nanti akan disebut sebagai Camera Flagshipyang peluncurannya masih dirahasiakan oleh Alvin. Alvin hanya berkelakar kalau mereka meluncurkan pada saat libur Natal, takutnya tidak ada jurnalis yang akan datang pada acara peluncuran.

Saat ini, Alvin memegang dua jabatan sekaligus, yaitu juga sebagai Head of Pocophone. Beberapa wartawan juga menanyakan bagaimana nasib dari Pocophone setelah F1. Dan secara mengejutkan, Alvin mengatakan bahwa Pocophone belum mati hingga saat ini. Walaupun Jai Mani, sang co-founder Pocophone sudah meninggalkan perusahaan itu, namun Alvin memastikan bahwa mereka masih beroperasi.

Pocophone merupakan sebuah perangkat yang hanya berfokus pada performa saja. Oleh karena itu, mereka memasukkan Snapdragon 845 namun memiliki badan yang terbuat dari plastik polikarbonat. Namun, untuk sang penerus, Alvin masih berpikir keras untuk menghadirkan keunikan lainnya. Beliau pun mengatakan bagi yang sangat ingin mengetahui Poco F2 seperti apa, harus menunggu berita dari Twitter-nya.

Xiaomi Alvin - Mi Mix Alpha

Terakhir, Alvin membicarakan mengenai peringkat Xiaomi yang cukup merosot pada beberapa lembaga riset. Misalnya, IDC pada kuartal ketiga menempatkan Xiaomi pada urutan kelima. Apa tanggapan Alvin?

Beliau mengatakan bahwa setiap lembaga riset memiliki perolehan angka sendiri-sendiri. Beliau pun menghargai cara yang digunakan oleh setiap lembaga tersebut. Namun, Alvin melihat dari kekurangan yang mereka miliki sehingga bisa dilakukan perbaikan.

Selama ini, fokus dari Xiaomi adalah penjualan melalui jalur online. Pasar offline merupakan salah satu kelemahan yang mereka miliki. Oleh karena itu, Alvin pun ingin dibawah kepemimpinannya untuk membuka 51 Mi Store di Indonesia. Sebagian dari Mi Store tersebut merupakan Authorized Mi Store yang dijalankan oleh partner mereka.

Partner yang akan menjalankan toko mereka pun juga harus memenuhi standar yang mereka miliki. Hal ini akan membuat para pelanggan untuk dapat merasakan pengalaman yang sama pada semua Mi Store yang dibuka di Indonesia.

Acara pertemuan pun ditutup dengan memamerkan sebuah smartphone purwarupa. Apalagi kalau bukan Mi Mix Alpha yang memiliki layar disekujur badannya. Sayangnya, tidak satu orang pun yang boleh menyentuhnya kecuali sang pemimpin Xiaomi Indonesia tersebut.

Smartphone yang satu ini memang sangat cantik untuk dilihat. Namun pertanyaannya, bagaimana ya kalau perangkat yang satu ini jatuh dari tangan?