Tokocrypto Harap Ekosistem Blockchain di Indonesia Lebih Kompetitif

Tokocrypto mengharapkan ekosistem blockchain di Indonesia lebih menarik ke depannya, didukung dengan regulasi-regulasi yang tidak membatasi. Selama ini turunan blockchain yang tenar baru kripto, padahal masih banyak potensi lainnya yang belum tergarap.

CEO Tokocrypto Yudhono Rawis menyampaikan, transisi perpindahan regulator kripto dari Bappebti ke OJK diharapkan dapat menstimulasi platform exchange seperti Tokocrypto agar dapat berkolaborasi dengan pemain di bawah regulasi OJK, seperti perbankan, pembayaran, dan asuransi. Transisi ini tengah berlangsung dan diharapkan dapat selesai pada Januari 2025 mendatang.

“Perlu bisnis kolaborasi dengan ekosistem web2. Kami berpandangan mungkin tempatnya [untuk besarkan kripto] bukan di media sosial, tapi dengan user dari bank, e-wallet. Nasabah bank adalah nasabah dengan kualitas terbaik karena mereka telah melalui KYC dan terus dimonitor,” ucap Yudho dalam acara Tokocrypto Crypto Outlook 2024, kemarin (31/1).

Bersamaan dengan itu, ia juga mengharapkan aturan pajak di industri kripto dapat lebih kompetitif agar mampu meningkatkan partisipasi masyarakat agar semakin aktif. Ada tiga skema yang menurutnya bisa diterapkan:

  1. Kembali seperti dulu, yaitu hanya capital gain tax atau pajak atas capital gain.
  2. Merevisi Pajak Pertambahan Nilai (PPN), sebab menurut UU PPSK, aset kripto bukan termasuk dalam komoditas, tetapi mengarah ke aset keuangan.
  3. Menurunkan sedikit besaran pajak yang saat ini telah berlaku, mengingat industri kripto ini masih baru di Indonesia.

“Pajak itu penting tapi kami melihat industri kripto ini masih balita, ini [besaran pajak] lebih besar dari saham. Apakah ini layak? Baiknya beri kesempatan untuk tumbuh dulu,” tambah Kepala Biro Pembina dan Pengembangan Bappebti Tirta Karma Senjaya.

Sebelumnya, pemerintah resmi mengenakan pajak untuk aset kripto melalui Peraturan Menteri Keuangan RI Nomor 68/PMK.03/2022 yang berlaku sejak 1 Mei 2022. PPN yang dikenakan sebesar 0,11%, sementara PPh sebesar 0,1%.

Selain aturan pajak yang kompetitif, Yudho berharap beberapa aturan lain yang dapat direalisasi oleh regulator, salah satunya adalah aturan terkait produk aset kripto derivatif. Di luar negeri nilai derivatif jauh lebih besar dari spot trading.

“Bisnis yang teregulasi itu adalah pilihan wajib bagi pemain bahwa mereka harus comply biar tidak ada musibah lagi. Sebab sekarang stigmanya masih negatif,” kata Yudho.

Pemanfaatan blockchain di Indonesia sejauh ini masih terpaku pada trading aset kripto yang menyasar ritel sebagai investor. Sementara, di luar negeri pemanfaatnya sudah melebar ke korporasi dan memunculkan tren baru, di antaranya web3 wallet, Real World Asset (RWA), Decentralize Physical Infrastructure (DePin), dan real time konversi ke mata uang fiat.

Bahkan belakangan ini sejumlah negara di Asia berlomba-lomba menjadi pusat kripto di Asia, seperti Vietnam, Jepang, dan Hong Kong. Pemerintah aktif mendorong ekosistem dengan stimulan-stimulan.

Vietnam misalnya, mereka memperbanyak developer blockchain dan proyek kripto. Sedangkan Jepang, makin ramah dengan web3, dengan mendorong pengembangan game berbasis blockchain, pajak yang lebih ramah, dan membuat UU terkait stable coin.

Industri aset kripto

Berdasarkan data Bappebti, sebanyak 18,51 juta investor aset kripto sepanjang tahun lalu, naik 9,8%. Transaksi mencapai Rp149,25 triliun, turun 51,29% dari sebelumnya Rp306,4 triliun. Walau turun di Indonesia, secara global industri ini terus mendapat perkembangan positif. Salah satunya, optimisme terhadap ETF Bitcoin spot dan antisipasi halving Bitcoin.

Total kapitalisasinya naik 108% menjadi Rp13.470 triliun. Mata uang yang paling banyak diperdagangkan adalah Bitcoin (50,2%), sisanya dikuasai Ethereum, USDT, Binance Coin, dan Solana.

Sementara itu, Tokocrypto mencatat pencapaian signifikan, mendominasi sekitar 43% pasar berdasarkan data CoinMarketCap. Sebanyak lebih dari 3,2 juta pengguna dan transaksi harian rata-rata melebihi $30 juta, dengan capaian setahun sebanyak $4 miliar, mencakup lebih dari 380 jenis token dan koin. Diklaim volume ini 30% lebih tinggi dari kompetitor terdekatnya.

Yudho juga menyampaikan bahwa saat ini model bisnis Tokocrypto searah dengan rencananya menuju profitabilitas pada akhir tahun ini. Hal ini bakal didukung lewat pertumbuhan volume transaksi naik tiga kali lipat menjadi $12 miliar dan kenaikan dua kali lipat untuk pengguna jadi 6 juta investor.

“Tim kita sangat lean, hanya 60 orang. Tahun lalu bisnis kita sangat positif, walau kita enggak ada spend budget marketing sama sekali, hanya pakai affiliate.”

Salah satu inisiatif produk yang telah dirilis adalah Easy Buy-Sell and InstanTrade untuk mengakomodasi investor awam yang baru terjun ke trading.

Inisiatif baru untuk TKO

Untuk mendukung inovasi, Tokocrypto melakukan perubahan besar pada Toko Token (TKO), token utilitas asli Tokocrypto yang bertujuan untuk memajukan adopsi teknologi blockchain di Indonesia.

TKO akan dikelola oleh TKO Foundation, entitas yang independen dan berbeda dengan Tokocrypto. Hal ini akan memastikan kelangsungan TKO dan memberikan utilitas baru yang tidak akan mungkin terjadi, jika TKO hanya menjadi exchange token yang sederhana.

Fokus utama TKO Foundation adalah pada pengembangan token TKO. TKO Foundation telah merilis whitepaper yang memperkenalkan roadmap dan tim manajemen baru dengan tekad untuk mengembangkan proyek aset kripto lokal ini lebih lanjut di masa depan. Kapitalisasi pasar token TKO telah mencapai $52 juta per 1 Januari 2024, menjadikannya token lokal terbesar.

Pemegang TKO tercatat sebanyak 780 ribu investor datang dari Indonesia, kemudian disusul oleh Tiongkok, Turki, Rusia, Vietnam, dan India.

Tokocrypto juga turut mendukung proyek blockchain lokal, yakni resmi listing-nya Creo Engine (CREO). CREO adalah proyek blockchain yang memperkenalkan konsep Play-to-Earn dengan fokus utama pada Real World Assets (RWA). Pemegang token dapat mengakses fitur dan layanan eksklusif dalam ekosistem, seperti akses awal ke dApps dan game baru, diskon, serta hadiah.

Application Information Will Show Up Here

Tokocrypto Rencanakan Penggalangan Dana, Tunda Ekspansi Produk Non-Trading Kripto

Tokocrypto mengungkapkan sedang menggalang pendanaan eksternal, untuk memperkuat produk trading aset kripto agar semakin mudah diakses semua orang. Perusahaan mencari investor strategis dengan ekosistem ritel yang kuat untuk lakukan kolaborasi bisnis.

“IPO tertunda dan bukan prioritas sekarang. Yang sedang kita kaji, kita terbuka untuk external fundraising untuk mencari potential partner yang bisa kasih kita value dari ekosistem dan kolaborasi produk dan B2B. Sudah mulai prosesnya [fundraising],” ucap CEO Tokocrypto Yudhono Rawis dalam media gathering di Jakarta, kemarin (9/8).

Sebagai catatan, pada akhir tahun lalu Binance resmi mengakuisisi Tokocrypto dengan kepemilikan saham hampir 100%. Para co-founder memilih untuk exit dan manajemen digantikan dengan orang-orang baru. Binance pertama kali masuk sebagai pemegang saham di Tokocrypto pada 2020.

Dampak besar lainnya dari akuisisi tersebut, Tokocrypto mengurangi lebih dari separuh karyawannya hingga tersisa 30% saja. Kondisi ini juga didukung dengan tren pasar kripto yang sedang bullish hingga sekarang.

“Waktu memutuskan restrukturisasi, kita mengedepankan untuk fokus pada bisnis exchange. Alasannya cost, saat market slow yang kita mau pastikan dari segi cost harus efisien buat sustain, makanya komisi [sebagai pemasukan] harus tetap sustain karena ini penting.”

Yudho pun memastikan perusahaan tidak akan lagi melakukan PHK ke depannya. Proses perekrutan mulai ditempuh, namun lebih selektif untuk posisi tertentu saja.

“Sekarang sudah in a good shape, ketika market sudah membaik kami mau expand lagi, hiring tapi selectively, sebab industri kripto itu up and down jadi kita harus responsible. Pelan-pelan bangun fondasi dan mau responsible ke depannya untuk tim member-nya.”

Alhasil berbagai faktor eksternal tersebut, membuat Tokocrypto untuk kembali memfokuskan diri pada bisnis exchange (trading/jual-beli) aset kripto. Terlebih, disebutkan saat ini perusahaan menduduki posisi sebagai exchange kripto nomor wahid di Indonesia berdasarkan pangsa pasar per Juni 2023, menurut Coingeko dan CoinMarketCap.

Menurut Yudho, masih banyak kesempatan yang bisa dilakukan untuk memperdalam penetrasi aset kripto. Misalnya, integrasi API yang memungkinkan investor Tokocrypto dapat melihat saldonya di aplikasi keuangan lain.

Dampak dari pengalihan fokus ini terlihat pada ditundanya pengembangan produk-produk perusahaan di luar trading, salah satunya NFT Marketplace Tokomall yang dirilis pada Agustus 2021.

“Kami masih aktif mengelola user yang masih ada tanpa melakukan aktivitas marketing. Nanti ketika market dan pengaturan sudah lebih jelas, pastinya mau kita reactivate lagi. Sekarang kita postpone, mau fokus mengembangkan bisnis exchange.”

Pencapaian Tokocrypto

Disebutkan saat ini Tokocrypto memiliki lebih dari 3 juta pengguna terdaftar dengan 400 ribu di antaranya aktif bertransaksi setiap bulannya. Tercatat rata-rata volume transaksi perdagangan hampir tembus ke angka $300 juta per bulan sepanjang semester I 2023 dengan transaksi rata-rata harian $10 juta.

Diklaim, Tokocrypto menjadi exhange kripto terbesar yang menawarkan lebih dari 350 aset kripto yang dapat diperdagangkan. Aplikasinya telah diunduh lebih dari 4 juta kali sejak pertama diluncurkan.

Dipaparkan sepanjang periode lima bulan pertama di tahun ini, perusahaan telah menyetor pajak ke Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan sebesar Rp42,4 miliar. Ini terkait pengenaan pajak pada transaksi aset kripto yang wajib dibayarkan sebesar 0,11% untuk PPn pembelian aset kripto dan 0,1% untuk PPH penjualan aset kripto.

Mengenai demografi pengguna Tokocrypto, CMO Tokocrypto Wan Iqbal menjelaskan, sebagian besar datang dari kalangan usia 18-30 tahun (56,7%), 31-45 tahun (33,9%), 46-55 tahun (9,4%). Mereka tersebar di seluruh Indonesia, namun mayoritas berada di kota-kota besar, seperti Jabodetabek, Jawa, dan Bali.

“Hal ini menjadi tantangan sekaligus peluang bagi kami untuk terus memperkenalkan aset digital dan kripto ke kota-kota lainnya, pada periode Januari sampai Juni 2023, kami telah menjangkau lebih dari 27.000 orang di 22 kota di Indonesia,” kata Iqbal.

Dalam meningkatkan kenyamanan dan pengalaman pengguna, ada sejumlah fitur baru di platform Tokocrypto, mulai dari Bukti Pajak, Profit and Loss, Easy Buy/Sell, layanan customer support 24/7 Live Chat, Price Alert dan peluncuran IDR. Seluruh fitur tersebut diharapkan dapat mendorong pengguna untuk mitigasi potensi risiko dan keuntungan lebih baik.

Untuk memastikan keamanan dan transparansi, Tokocrypto juga sudah merilis Proof of Reserve (PoR) atau Bukti Cadangan yang diaudit secara akurat. Perusahaan menyadari pentingnya kepercayaan pengguna dalam menghadapi industri yang dinamis dan berkembang pesat seperti aset kripto. Dengan cara ini, pengguna dapat memastikan bahwa dana mereka disimpan secara utuh 1:1 dan dapat diverifikasi.

Sepanjang tahun ini, perusahaan akan memperkuat produk Earn & Staking dan Local Token Listing. Yudho menjelaskan sekarang timnya sedang menyusun whitepaper terkini untuk token milik perusahaan TKO yang berisi rencana-rencana demi meningkatkan utilitasnya berkat bekerja sama dengan ekosistem.

Prospek industri aset kripto

Pada saat yang bersamaan, Yudho juga banyak berbagi optimismenya terhadap industri kripto, ditandai dengan hadirnya bursa aset kripto di Indonesia dan prospek pasar kripto secara global.

Mengenai kehadiran bursa kripto, ia merasa ini menandai standardisasi keamanan untuk bertransaksi kripto jadi setara. Hal tersebut tentunya membuat jaminan keamanan buat konsumen jadi lebih terjamin. Namun secara teknisnya, mengingat masih baru, jadi semuanya masih dalam tahap persiapan, termasuk pembahasan mengenai besaran biaya yang dibebankan ke konsumen.

Ia hanya menyampaikan bahwa sekarang Tokocrypto sudah mendaftar sebagai anggota dan nantinya ada surat rekomendasi dari Bappebti yang menandai perusahaan sebagai anggota resmi. “Mungkin setelah itu ada integrasi ke sistem dan lain-lain, sekarang prosesnya masih diskusi terus.”

Ia melanjutkan, “Bursa harus memastikan bawa value buat konsumen. Karena standar keamanan kita di exchange ini tinggi, jadi sekarang standarnya sama buat industri. Jadinya di industri ini [mencegah kasus] FTX terjadi di Indonesia.”

Walau secara global industri ini masih bearish, Bitcoin Halving akan terjadi pada 2024 menandai momen penting bagi investor kripto karena harga Bitcon akan terapresiasi setelah halving. Bitcoin Halving adalah peristiwa setiap empat tahun sekali, yang mana hadiah mining satu blok Bitcoin akan dibagi dua setiap 210 ribu blok hingga mencapai batas maksimum 21 juta.

Berdasarkan data terakhir di 11 Mei 2020, saat itu terjadi Bitcoin Halving ketiga, membuat harga BTC naik 700% pada all-time-high di 2021. Seperti diketahui, Bitcoin memiliki jumlah yang terbatas sebesar 21 juta, maka pasokan Bitcoin yang tersedia akan berkurang, yang meningkatkan nilai Bitcoin yang belum ditambang. Alhasil, terjadi peningkatan volatilitas Bitcoin setelah Halving, sebab asetnya akan menjadi lebih menarik.

Dengan akan diselenggarakannya Bitcoin Halving di tahun depan, maka akan menjadi tahun yang menarik bagi investor maupun penambang Bitcoin, meski fenomena ini cenderung terjadi pada kuartal akhir 2023.

“Secara historical, sekitar enam bulan menuju Halving harga akan naik. Sekarang angkanya masih flat dalam tiga bulan terakhir, harapannya akan naik terus menuju Halving tiba. Terlebih itu, ekonomi makro di Amerika Serikat juga sudah hentikan kenaikan bunga, ini sinyal yang bagus buat kripto.”

Saat ini, terdapat 30 legal exchange yang sudah memperoleh izin dari Bappebti. Dengan banyaknya pemain ini menandai bahwa Indonesia adalah pasar menggiurkan bagi industri aset kripto. Padahal pada 2020, Indonesia hanya memiliki 12 pemain saja.

Indikator lainnya juga terlihat dari pertumbuhan jumlah investor, terdapat empat juga investor kripto pada 2020. Setahun kemudian tumbuh hampir 4 kali lipat menjadi 11 juta investor, dan pada tahun lalu angkanya mencapai 16,7 investor.

Kendati jumlah investor meningkat, terjadi penurunan transaksi terutama pada 2022. Jumlah transaksi aset kripto di Indonesia sebesar Rp 64,9 triliun pada 2020 dan tercatat Rp 859,4 triliun pada 2021. Pada 2022 tercatat nilai transaksi yang sebesar Rp306,4 triliun.

“Jadi walau transaksi turun, jumlah investornya naik terus. Ini mencerminkan potensi pasar yang baik di Indonesia,” pungkas Yudho.

Application Information Will Show Up Here

Dua Tahun Fokus di “Cash Loan”, P2P Lending Ringan Siap Rambah Pinjaman Produktif

Startup p2p lending Ringan segera memenuhi ketentuan dari OJK untuk berpartisipasi dalam pinjaman produktif dalam portofolio bisnisnya. Selama kurang lebih dua tahun berdiri, mereka dikenal sebagai fintech yang menyediakan pinjaman dana cepat (cash loan).

Kepada DailySocial.id, CEO & Presiden Direktur Ringan Yudhono Rawis menjelaskan produk pinjaman tersebut akan menargetkan segmen UMKM sebagai peminjamnya. Sifatnya seperti KTA, produk pinjaman di bank karena tidak membutuhkan agunan sebagai persyaratannya. “Kami berharap dengan diluncurkannya produk RinganKTA dapat membantu pelaku UMKM dari berbagai sektor untuk mengembangkan bisnis yang dimilikinya saat ini,” ucapnya.

OJK sendiri mendorong industri fintech lending untuk memperbesar porsi penyaluran ke sektor produktif daripada konsumtif dan multiguna. Dalam aturan penyempurnaan dari POJK Nomor 77 Tahun 2016 yang sedang digodok, otoritas menginginkan porsinya bisa mencapai 60% dari total penyaluran.

Perusahaan didorong untuk menyalurkan pinjaman ke sektor produktif minimal 40% secara bertahap dalam tiga tahun. Yakni, minimal 15% pada tahun pertama, dan 30% pada tahun kedua. Pada aturan yang berlaku saat ini, perusahaan baru diwajibkan menyalurkan pinjaman ke sektor produktif minimal 20% dari total bisnisnya.

Menurut Yudhono, dalam menyalurkan pinjamannya kepada para peminjam, penggunaan dananya cukup bervariatif. Ada yang menggunakannya untuk biaya tambahan untuk memulai usaha, biaya renovasi rumah, maupun biaya untuk kebutuhan darurat. Sehingga, inisiatif perusahaan dengan meluncurkan produk untuk sektor produktif memiliki semangat yang selaras dengan apa yang didorong oleh regulator.

Sejak beroperasi di 2019, perusahaan bagian dari Ping An Group ini telah melayani lebih dari 200 ribu peminjam dan mencairkan total pinjaman lebih dari Rp10 miliar. Perusahaan menyediakan plafon pinjaman hingga Rp20 juta dengan pilihan jangka waktu 3 hingga 1 tahun dan bunga mulai dari 0,05% per hari.

Adapun untuk lender sejauh ini masih tertutup untuk lender institusi saja. Yudhono tidak menyebutkan ada siapa saja lender yang sudah bergabung. Meski demikian, perusahaan membuka kemungkinan buat lender individu ke depannya.

Per 2 Agustus 2021, perusahaan telah resmi memperoleh izin dari OJK.

Manfaatkan teknologi OneConnect untuk e-KYC

Yudhono menjelaskan, pemanfaatan teknologi mutakhir sesungguhnya adalah suatu keharusan bagi perusahaan fintech. Tak hanya membantu perusahaan agar lebih hati-hati dalam menyalurkan pinjaman, juga meningkatkan pengalaman pengguna karena proses pengajuannya tidak memakan waktu yang lama.

Oleh karena itu, perusahaan mengumumkan kerja samanya dengan sister company dari Ping An Group lainnya, yakni OneConnect Indonesia. Dalam kolaborasi ini, Ringan memanfaatkan teknologi OneConnect untuk otomatisasi dan simplifikasi proses di dalam aplikasi Ringan, mulai dari proses awal, pengaturan pengajuan pinjaman, penagihan pembayaran, penilaian risiko, dan laporan akhir.

OneConnect menjadi penyedia teknologi AI di aplikasi Ringan untuk melangsungkan proses e-KYC, mencakup verifikasi calon peminjam, autentikasi KTP pelanggan dari jarak jauh, secara otomatis mengumpulkan berkas aplikasi elektronik, dan pemindai wajah biometrik untuk verifikasi identitas pelanggan secara jarak jauh. “Dengan penerapan teknologi tersebut, kami bisa memberikan customer experience yang baik dan cepat bagi calon peminjam.”

Awalnya verifikasi pengajuan pinjaman membutuhkan 8.000 jam kerja, kini berjalan lebih cepat. Lebih dari 100 ribu pengajuan berhasil melakukan scan KTP dan menyelesaikan proses peminjaman lewat Ringan. Proses aplikasi secara elektronik juga mengurangi kemungkinan kesalahan, meminimalisir penipuan identitas, dan meningkatkan produktivitas kerja.

Perusahaan juga mengedepankan proses kehati-hatian dalam proses analisa kredit, melalui kombinasi analisa yang dilakukan oleh sistem, termasuk penggunaan AI, dan staf analis kredit perusahaan. “Kami juga terhubung dengan biro kredit untuk mengetahui karakter dari calon peminjam. Persentase kredit macet kami pada Juli 2021 adalah 0,06%.”

Di Indonesia, OneConnect juga bekerja sama dengan Sinarmas untuk membangun sistem pinjaman ritel. Di luar itu, portofolio bisnis OneConnect cukup tersebar. Di antaranya dengan Bank RHB Malaysia, UBX Filipina, SB Finance Filipina, National Development Bank Sri Lanka, dan sebuah bank komersial di Vietnam.

Porsi sektor produktif masih minim

Menurut laporan DSResearch dan AFPI pada tahun lalu sebanyak 36,1 juta peminjam di sektor produktif meminjam Rp2,5 juta-Rp25 juta. Hanya 17,6% di antaranya yang meminjam lebih dari Rp500 juta. Sektor ini masih perlu digenjot lebih lanjut oleh regulator, terlebih lagi di masa pandemi ini banyak UMKM yang butuh terpukul dan harus tetap bertahan.

Sumber: DSResearch
Sumber: DSResearch
Application Information Will Show Up Here