[Review] ASUS ZenBook Flip 13 UX362, Laptop Ultra-thin yang Relatif Terjangkau

Minimalist tech bag‘, sebagian orang ingin isi tasnya ringkas namun tetap dapat bekerja dengan nyaman. Maka laptop pun biasanya menjadi gadget bawaan wajib untuk menjaga produktivitas di mana pun berada.

Laptop berdesain ultra-thin tentunya yang paling cocok diajak bepergian. Harganya sudah pasti lebih mahal dibanding laptop mainstream, tapi bakal berbanding lurus dengan yang ditawarkan.

Nah sudah sekitar tiga minggu terakhir ini saya ditemani laptop premium ZenBook terbaru dari ASUS yakni Flip 13 UX362. Unit yang saya review berwarna gun grey, varian dengan prosesor Intel Core i5-8265U.

Spesifikasi singkat ASUS ZenBook Flip 13 UX362-ny sebagai berikut:

  • Prosesor: Intel Core i5-8265U
  • GPU: Integrated Intel UHD Graphics 620
  • RAM: 8GB 2133MHz LPDDR3 Single Channel
  • Storage: 512GB PCIe SSD
  • Layar: 13.3” LED-backlit FHD (1920 x 1080) glare touchscreen
  • OS: Windows 10
  • Bobot: 1.3 KG
  • Dimensi : 305x196x16.9 mm
  • Baterai: 3-cell lithium-polymer 50Wh

Spesifikasi menurut CPU-Z dan GPU-Z sebagai berikut:

Unboxing

Kita mulai dari package-nya, dilengkapi dengan adaptor charger 65W yang bentukannya cukup ringkas, protective sleeve yang lumayan keren, dan yang tak terduga ialah ASUS Pen.

Kombinasi desain dengan engsel putar ErgoLift 360 derajat, layar sentuh, dan ASUS Pen – tentunya menawarkan fleksibilitas dan memacu kreativitas. Video unboxing ASUS ZenBook Flip 13 UX362 bisa Anda lihat di bawah ini:

Desain ASUS ZenBook Flip 13 UX362

Sesuai namanya, ASUS ZenBook Flip 13 UX362 ialah laptop premium convertible 2-in-1 dengan layar sentuh berukuran 13,3 inci. Sebagai lini laptop premium ZenBook, perangkat ini mengedepankan aspek desain ultra-thin dengan build quality yang sangat baik.

Unit yang saya review berwarna gun grey dan terlihat tampak berkelas. Kontruksi body-nya sebagian besar terbuat dari material aluminium dan kombinasi plastik di beberapa bagian. ASUS juga menggunakan teknik miling diamond-cut di bagian pinggir yang memberikan kesan mewah.

Dimensinya 305×196 mm dengan ketebalan 16.9 cm dan bobotnya 1.3 kg. Ukuran laptop ini benar-benar ringkas dan dapat masuk ke tas tanpa makan banyak ruang. Ketebalannya memang bukan yang tertipis di kelasnya dan bobotnya juga masih terasa sedikit berat.

Saat laptop dibuka, panel LED-backlit seluas 13,3 inci dengan ultra-narrow bezel langsung mendapatkan perhatian saya. Bezel samping layarnya tipis hanya 3,5mm dan memiliki rasio screen-to-body 90 persen.

Layarnya touchscreen, dengan resolusi Full HD (1920×1080 piksel), wide 100% sRGB color gamut, dan punya 178 derajat wide-view technology. Laptop ini juga sudah dibekali ASUS Pen, karena saya suka edit foto Raw di Lightroom – pena ini sangat membantu dan meningkatkan akurasi.

Bila kita perhatikan bagian engselnya memang agak unik, di mana body utama yakni bagian yang terdapat keyboard laptop akan terangkat dan membentuk sudut dua derajat.

ASUS menyebutnya ErgoLift Design, celah yang terbentuk akan membuat sirkulasi udara lebih lancar. Posisi keyboard yang sedikit miring ini juga membuat aktivitas mengetik lebih nyaman dibandingkan keyboard laptop dengan posisi datar.

Karena engselnya dapat diputar sejauh 360 derajat, artinya laptop ini setidaknya mendukung empat mode pemakaian: laptop classic, tablet, tenda dan display mode dengan keyboard di bawah.

Beralih ke bagian keyboard, ZenBook Flip menggunakan layout tenkeyless, dengan key travel sejauh 1,4mm, dan telah dilengkapi dengan full-size backlit. Anda bisa menonaktifkan atau menyesuaikan level backlit dengan menekan tombol f7.

Hal menarik lainnya ialah adanya ialah NumberPad, bagian touchpad dari laptop ini bisa diubah menjadi numerical pad. Bila diaktifkan, lampu LED akan menampilkan angka dan simbol-simbol.

Pada unit yang saya review, saya kedapatan performa touchpad yang kurang responsif – terutama saat tap atau ketukan sekali (enter). Saya sudah mencoba meningkatkan sensivitasnya di pengaturan, tapi tidak ada perubahan.

Mengenai kelengkapan atributnya, di sebelah kanan terdapat port charging, port HDMI standar, dan dua port USB 3.1 Gen 1 Type-C (support display connectivity). Sementara, di sebelah kiri terdapat port USB 2.0 Type-A, jack audio combo 3,5mm, tombol power, dan dua lampu indikator.

Apa yang kurang? Laptop ini ini belum dilengkapi sekalas Thunderbolt dan tanpa SD card atau microSD reader. Saya mencoba memindahkan file video 4K dengan card reader biasa, transfer datanya pelan sekali. Kita harus membeli card reader yang mendukung standar USB 3.0.

Pengujian

Review-ASUS-ZenBook-Flip

Pilih laptop ultra-thin atau laptop gaming? Keduanya memang dirancang untuk kebutuhan yang berbeda, bila Anda suka bermain game PC AAA atau membutuhkan mesin untuk edit video – maka laptop gaming memiliki spesifikasi lebih tinggi di rentang harga yang sama.

Bahkan beberapa laptop gaming ROG sudah menggunakan prosesor Intel Core generasi ke-9, sementara ZenBook Flip 13 UX362 masih mengandalkan prosesor Intel Core generasi ke-8. Tapi laptop gaming ini lebih seperti desktop replacement, karena dimensinya bongsor dan berat.

ZenBook Flip 13 UX362 sendiri memiliki dua varian, dengan prosesor Intel Core i5-8265U atau i7-8565U. Unit yang saya review menggunakan Intel Core i5-8265U, dengan RAM 8GB, dan penyimpanan SSD 512GB.

Sejauh ini performanya sama sekali tidak mengecewakan, aktivitas seperti mengetik, browsing, dan edit foto Raw di Adobe Lightroom berjalan tanpa kendala. Karena tidak memiliki SD card reader, saya agak kesulitan memindahkan file video ke laptop ini. Namun yang pasti untuk sesekali edit video 1080p dengan durasi pendek tidak masalah.

Jika aspek performa yang Anda cari, di rentang harganya sudah ada pilihan laptop lain yang sudah ditenagai prosesor lebih tangguh. Misalnya, ROG Strix G G531 atau TUF FX505 yang lebih terjangkau.

Selain dimensi yang ringkas, satu hal yang sangat mengesankan buat saya adalah battery life-nya. Daya tahan baterainya diklaim ASUS mampu bertahan hingga 13 jam sekali charge, lengkap dengan teknologi fast-charge – di mana baterai dapat terisi 60 persen dalam waktu 49 menit.

Dari pengujian, saya menonton satu film 1080p berdurasi dua jam. Laptop terhubung ke jaringa WiFi di mode best performance, tingkat kecerahan dan audio 50 persen. Hasilnya dari 100 persen, tersisa 85 persen. Menonton video dua jam hanya mengkonsumsi daya 15 persen dan kalau dikalkulasikan menjadi 13,3 jam sekali charge.

Verdict

Dibanding tahun-tahun sebelumnya, harga laptop berlabel ultra-thin memang sudah semakin terjangkau. ASUS membanderol laptop convertible ini dengan harga terjangkau. Harga Zenbook Flip UX362 model Intel Core i3 dilepas dengan harga Rp11,2 jutaan, kemudian model Intel Core i5 dihargai Rp15,2 jutaan, dan model tertinggi Rp20,2 jutaan. Sangat menarik mengingat laptop convertible 2-in-1 ini memiliki desain stylish dan dimensi ringkas, tanpa mengorbankan fungsionalitas dan performa.

Sparks

  • Desain stylish dan berdimensi ringkas
  • Daya tahan baterainya cukup panjang
  • Mekanisme convertible 2-in-1 yang multi fungsi
  • Touchscreen dan dilengkapi ASUS Pen

Slacks

  • Tanpa slot SD/microSD card reader
  • Unit yang saya review, bagian touchpad-nya kurang responsif untuk fungsi tap (enter)

ASUS Buka ZenBook Store di Mangga Dua Mall, Pertama di Indonesia

Bicara soal laptop besutan ASUS, mereka memang memiliki beberapa seri laptop. Bagi Anda yang membutuhkan laptop yang fleksibel karena terkadang suka dibawa keluar, dengan performa yang kuat untuk bekerja maupun menikmati konten hiburan – maka ZenBook series jawabannya.

Dirancang sebagai laptop premium, harga laptop ZenBook memang tidak murah. Maka tak heran, bila terkadang ada beberapa konsumen yang sedikit ‘rewel’, mereka ingin touch and try sebelum memutuskan membeli, membandingkan dengan laptop lama, menjajal keyboard-nya, memastikan kualitas layarnya, dan mencoba fitur-fitur baru yang ditawarkan.

Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, ASUS resmi membuka ZenBook Store pertama di Indonesia – tepatnya di pusat belanja elektronik Mangga Dua Mall Jakarta. Hadir dengan konsep premium store, ZenBook Store merupakan toko eksklusif yang hanya menjual produk ZenBook dengan konsep modern yang mengedepankan experience.

“ZenBook Store merupakan tempat yang paling tepat untuk menjajal dan membeli jajaran produk ASUS ZenBook terbaru. ZenBook Store kali ini merupakan yang pertama di Indonesia dan komitmen kami adalah tetap menghadirkan yang terbaik untuk konsumen di Indonesia.” Ujar Jimmy Lin, ASUS Regional Director, Southeast Asia.

Pada tempat ini disediakan experience zone, di mana konsumen dapat mencoba langsung beragam produk ZenBook terbaru dan dipandu oleh staff yang berpengalaman. Bisa tanya-tanya informasi yang bersifat teknis sampai rekomendasi yang ideal dengan kebutuhan Anda.

Adapun lini laptop ZenBook yang dihadirkan meliputi ZenBook S, ZenBook Flip, ZenBook Classic, hingga ZenBook Pro. Selain itu, ZenBook Store juga turut menghadirkan lini VivoBook terbaru untuk pengguna mainstream. Diantaranya VivoBook Ultra A412 yang ringkas nan colorful, serta VivoBook Ultra K403 yang memiliki daya tahan baterai panjang.

Hal yang cukup menarik para awak media di acara pembukaan ZenBook Store ini adalah terpampangnya dua ‘sosok’ laptop ZenBook yang belum dirilis di Indonesia. Adalah ZenBook Flip UX362FA dan ZenBook S UX392, kedua model laptop ZenBook ini rencananya baru akan dirilis bulan ini.

ASUS ZenBook Flip UX362FA merupakan laptop convertible 13 inci dengan engsel ErgoLift 360 derajat dan memiliki touchpad dengan desain NumberPad. Daya tahan baterainya diklaim mampu bertahan hingga 13 jam sekali charge, lengkap dengan teknologi fast-charge – di mana baterai dapat terisi 60 persen dalam waktu 49 menit.

Sementara, ASUS ZenBook S UX392FN juga merupakan laptop 13 inci NanoEdge display dengan discrete graphic NVIDIA GeForce MX150 paling tipis. Ditenagai prosesor Intel Core i7-8565U, besaran RAM 16GB, dan penyimpanan SSD 1TB.

Selain hadir sebagai tempat penjualan produk, ZenBook Store juga menerima layanan dukungan teknis untuk laptop ASUS. Mulai dari klaim garansi hingga dukungan tim respon untuk layanan teknis.

Bekerjasama dengan Blibli, ZenBook Store di Mangga Dua Mall ini menyediakan pembayaran dengan fasilitas cicilan 0 persen hingga 24 bulan dari berbagai kartu kredit bank tanpa biaya tambahan atau surcharge.

Konsumen yang melakukan pembelian di ZenBook Store juga berhak mengikuti program Lucky Dip yang berlangsung dari tanggal 19 hingga 26 Agustus 2019. Dengan hadiah mulai dari voucher MAP, exclusive ZenBook bag by Sebastian Gunawan, hingga smartphone Zenfone 5.

Asus ZenBook Pro Duo Adalah Laptop Flagship dengan Sepasang Layar 4K

Ajang Computex tahun lalu menjadi saksi atas keisengan Asus mengganti touchpad laptop dengan layar sentuh full-HD. Tahun ini, Asus rupanya telah siap membawa ide gila tersebut ke level yang lebih tinggi lagi lewat ZenBook Pro Duo UX581.

Kata “Duo” adalah kuncinya. Touchpad sekaligus layar sentuh yang Asus juluki dengan istilah ScreenPad kini telah berevolusi menjadi ScreenPad Plus, sebuah layar sentuh memanjang yang ditempatkan persis di antara layar utama laptop dan keyboard.

Asus ZenBook Pro Duo

Bentang diagonal ScreenPad Plus mencapai angka 14 inci, dan Asus pun tidak main-main mengingat resolusinya sudah berada di level 4K. Sebelum ini, HP sebenarnya sudah lebih dulu menerapkan konsep layar ganda yang serupa pada Omen X 2S, tapi dimensi layar keduanya terlihat begitu mungil jika dibandingkan dengan ScreenPad Plus ini.

Kehadiran layar kedua yang masif ini berarti pengguna dapat memperluas ruang kerja virtual-nya agar semakin efisien. Di saat yang sama, kehadiran layar kedua ini berarti keyboard-nya harus dipepet sampai ke bawah, dan touchpad-nya pun harus digeser ke sebelah kanan.

Asus ZenBook Pro Duo

Berhubung layar keduanya sendiri 4K, sudah pasti layar utamanya pantas diunggulkan: OLED 15,6 inci beresolusi 4K, dengan dukungan 100% spektrum warna DCI-P3. Display yang sangat mumpuni itu turut didukung spesifikasi kelas flagship, dengan konfigurasi termahal meliputi prosesor 8-core Intel Core i9-9980HK, GPU Nvidia GeForce RTX 2060 6 GB, RAM DDR4 32 GB, serta ruang penyimpanan hingga 1 TB berbasis SSD tipe PCIe.

Konektivitasnya pun cukup melimpah, mencakup USB-C (Thunderbolt 3), 2x USB 3.1 Gen 2 (Type-A), HDMI, dan kombo jack audio. Ini termasuk mengesankan mengingat tebal perangkatnya tidak sampai 2,4 cm, sedangkan bobotnya nyaris mencapai 2,5 kg, dan itu sudah termasuk baterai berkapasitas 71 Wh.

Asus ZenBook Pro Duo

Di samping ZenBook Pro Duo, Asus turut menyingkap ZenBook Duo yang mengusung konsep layar ganda ScreenPad Plus yang sama, hanya saja yang ukuran dan resolusinya lebih kecil. Spesifikasinya juga jauh di bawah ZenBook Pro Duo, tapi itu berarti harganya juga lebih terjangkau. Sayangnya, Asus masih bungkam soal itu. Yang baru diketahui sejauh ini hanyalah pemasarannya dijadwalkan berlangsung mulai kuartal ketiga 2019.

Pertanyaan yang terakhir, di mana ScreenPad standar sekarang? Touchpad sekaligus layar sentuh itu sekarang sudah menjadi lebih mainstream berkat kehadirannya di lini ZenBook standar, utamanya trio ZenBook 13 (UX334), ZenBook 14 (UX434) dan ZenBook 15 (UX534).

Sumber: Asus.

ASUS Merilis ZenBook Pro 14 UX480, Lebih Ringkas dan Punya ScreenPad

Pada bulan November tahun lalu, ASUS telah meluncurkan laptop ZenBook 15 UX580 yang memiliki fitur inovatif yang disebut ScreenPad yaitu touchpad berupa layar sentuh.

Bagi yang merasa ukuran layar 15,6 inci terlalu besar atau mencari alternatif yang lebih terjangkau, ASUS telah meliris laptop dengan layar 14 inci yaitu ZenBook Pro 14 UX480 dengan harga Rp26.999.000.

Laptop ini ditujukan untuk para profesional kreatif dan juga turut dilengkapi fitur ScreenPad. Selain berfungsi sebagai alat kontrol dan navigasi utama, ScreenPad juga dapat berfungsi sebagai layar kedua untuk menunjang produktivitas maupun menikmati hiburan.

Perbedaan Utama ZenBook Pro 14 UX480 dan 15 UX580

ASUS-ZenBook-Pro-UX480-9

Dari form factor, ZenBook Pro 14 UX480 memiliki dimensi yang jauh lebih ringkas yaitu 32,3×22,5×1,79 cm dan bobot 1,6 kg. Sementara, ZenBook Pro 15 UX580 berukuran 36,5×24,1×1,89 cm dengan berat 1,88 kg.

Panel layar 14 inci pada UX480 datang dengan resolusi Full HD, sedangkan layar 15,6 inci milik UX580 beresolusi 4K. Meski begitu, secara kualitas keduanya sudah sangat memanjakan mata.

ASUS-ZenBook-Pro-UX480

Selain itu karena resolusi layar UX480 lebih rendah, laptop ini menawarkan ketahanan baterai hingga 12,5 jam. Sedangkan, UX580 dengan layar 4K hanya bertahan sampai 9,5 jam saja.

Soal performa memang sebanding dengan harga, UX580 dibanderol Rp35.999.000 datang dengan konfigurasi lebih powerful. Meliputi prosesor Intel Core i7-8750H, graphic NVIDIA GeForce GTX 1050_v4G, RAM 16GB, dan storage 1TB PCIe SSD.

Sementara, UX480 yang dibanderol Rp26.999.000 memiliki konfigurasi prosesor Intel Core i7-8565U, graphic NVIDIA GeForce GTX 1050 (Max-Q) lengkap dengan VRAM GDDR5 sebesar 2GB, RAM 16GB DDR3L, dan storage SSD 512GB PCIe.

ScreenPad 5,5 Inci Full HD

ScreenPad pada ZenBook 14 UX480 mengusung panel Super IPS+ berukuran 5,5 inci, beresolusi Full HD (1920×1080 piksel) dengan teknologi wide-view 178 derajat. Ada lapisan kaca tambahan yang membuat ScreenPad tahan terhadap sidik jari dan noda, tapi membuat tampilan layarnya terlihat kurang jernih.

ScreenPad ini mendukung smart gesture dan mampu mengenali empat sentuhan jari. Bedanya dengan touchpad biasa, ada dua fungsi utama lain yang ditawarkan oleh ScreenPad. Pertama adalah ScreenPad Mode yang membuat ScreenPad sebagai ekstensi dari aplikasi yang sedang dijalankan dan menjalankan aplikasi khusus.

Fungsi kedua ialah Extension Mode, ScreenPad dapat berfungsi sebagai layar kedua dari ZenBook Pro 14 UX480. Berikut beberapa ScreenPad Mode yang tersedia:

  • ScreenPad Toolbar
  • ScreenPad Launcher
  • ScreenPad Music Player
  • ScreenPad Calendar
  • ScreenPad NumKey
  • ScreenPad Calculator
  • ScreenPad for Office
  • ScreenPad for YouTube

Desain Premium

ASUS ZenBook Pro 14 UX480 tampil elegan dengan warna Deep Dive Blue dan menggunakan desain Zen yang ikonik dengan Spun Metal Finish di bagian belakang layarnya. Layarnya memiliki bezel yang ultra-tipis (NanoEdge Display) dengan ketebalan 5,2 mm dan memiliki rasio screen-to-body hingga 86 persen.

Laptop ini menggunakan panel layar khusus menggunakan ASUS Calibration Technology sehingga mampu menghasilkan warna yang akurat dan didukung oleh sertifikasi kalibrasi warna dari PANTONE. Layarnya mampu mereproduksi warna pada color space sRGB sebesar 100% dan NTSC hingga 72% dengan tingkat Delta E kurang dari 3 poin.

Agar aktivitas mengetik lebih nyaman dan sirkulasi udara semakin lancar, laptop ini mengadopsi ErgoLift Design yang membuat body laptop ini membentuk sudut 3 derajat. Sistem pendinginan pun dapat bekerja lebih optimal sehingga performa tidak akan terganggu.

ASUS ZenBook Pro UX480 sudah menjalankan OS Windows 10 dan memiliki sistem keamanan terbaru yaitu Windows Hello yang mendukung teknologi facial recognition.

Saat ini, ASUS sendiri merupakan pemimpin pasar di segmen notebook dengan pangsa pasar 40 persen. Sementara, di segmen thin dan light berada di posisi kedua dengan pangsa pasar 27 persen.

[Review] Zenbook UX433: Kencang Berbadan 13 inci dengan NumPad

ASUS memulai tahun 2019 ini dengan meluncurkan beberapa laptop yang ditujukan untuk para pengguna premium. Laptop premium ASUS sendiri masih memiliki nama Zenbook, yang memiliki desain lebih tipis dari seluruh laptop yang mereka miliki. Selain tipis, Zenbook juga kerap memiliki bobot yang lebih ringan sehingga mudah dibawa kemana-mana.

Zenbook UX433 -

Dari tiga jenis laptop tipis yang diluncurkan oleh ASUS, DailySocial pun kedapatan Zenbook UX433 dengan dimensi layar 14 inci. Zenbook UX433 yang kami dapatkan memiliki bezel yang sangat tipis yang membuat dimensi laptop secara keseluruhan mirip dengan laptop 13 inci. Hal unik lainnya adalah tersedianya tombol numerik pada laptop tipis ini.

Zenbook lini terbaru ini menurunkan desain yang didapat dari ASUS Zephyrous, yang memanfaatkan layar untuk menaikkan badan laptop. Hal ini tentu membuat aliran udara untuk mendinginkan prosesor lebih baik tanpa harus menambah ketebalan laptop.

Laptop ini memiliki spesifikasi sebagai berikut:

Prosesor Intel Core i7 8565U 4C/8T 1,8 GHz up to 4,6 GHz
GPU Intel UHD 620 / NVIDIA MX150
RAM 16 GB LPDDR3 Single Channel
Storage SSD 512 GB PCIe
Layar 14 inci 1920×1080 LED Backlit
OS Windows 10
Bobot 1.19 KG
Dimensi 319 x 199 x 15,9 mm
Baterai 3 cell 50 Wh Li-Poly

Dengan menggunakan prosesor Intel dengan arsitektur Whiskey Lake, membuat kinerja komputasi lebih baik. Selain itu, menggunakan graphics card dari NVIDIA MX150 pun membuat kinerja grafis pada laptop ini bisa menjalankan beberapa game dengan cukup baik.

Untuk hasil dari CPU-Z dan GPU-Z adalah sebagai berikut:

Di dalam paket penjualannya ditemukan charger yang memiliki bobot ringan.

Zenbook UX433 - Charger

Desain

Model yang DailySocial dapatkan kali ini adalah berwarna biru tua atau kalau bahasa kekiniannya adalah Navy Blue. ASUS sendiri menamakannya Royal Blue. Dan seperti kebanyakan notebook ASUS, pada sisi atasnya diukir dengan motif garis-garis lengkungan bundar yang membuatnya terlihat elegan. Saat dipegang, ternyata notebook ini menggunakan bahan metal pada badannya.

Zenbook Classic UX433 saat ini memiliki sertifikasi militer sehingga memiliki ketahanan yang lebih baik dibandingkan dengan laptop sekelas. ASUS sudah melakukan pengujian dengan menjatuhkan laptop ini dengan ketinggian tertentu, tes pada suhu tinggi dan rendah, dan lain sebagainya.

Ada beberapa fitur yang sepertinya hilang pada Zenbook Classic UX433 ini. Pertama, laptop ini tidak memiliki fungsi layar sentuh. Selain itu, pada sisi kanan ini masih terdapat sebuah USB 2.0, bukannya memperbanyak USB 3.0. Untuk yang satu ini, ASUS mengatakan bahwa untuk menambah sebuah USB 3.0, mereka harus memperbesar SoC yang ada dengan menambah satu chip lagi.

Selain kekurangan tersebut, ada banyak kelebihannya. Salah satunya adalah sistem ergolift yang mengangkat badan laptop dengan menggunakan ujung bawah dari badan layar hingga membentuk sudut 3 derajat. Hal ini akan meningkatkan tiga hal: ruang untuk pendinginan, ruang untuk meningkatkan kualitas audio dari speaker Harman Kardon, serta meningkatkan tingkat ergonomis dari keyboard-nya.

Pada bagian layarnya terdapat empat bezel tipis yang bernama NanoEdge Design. Dengan sisi kanan dan kirinya yang hanya 2.9 mm serta 3.3 mm pada bagian atas dan bawahnya membuat layarnya memiliki rasio layar berbanding badan sebesar 92%.

Hal unik lainnya adalah NumberPad. Setelah tidak ditemukan lagi cara untuk menempatkan numpad, ASUS pun menempatkan fungsi yang selalu ditemukan pada keyboard penuh pada touchpad-nya. Fungsi ini juga dapat dinyalakan dan dimatikan dengan menekan tombol pada sisi kanan atas touchpad-nya. Jadi, mereka yang suka bekerja dengan menggunakan numpad tentu dapat dengan mudah menggunakan Numberpad.

Laptop ini sudah menggunakan sistem operasi Windows 10 asli. Hal tersebut merupakan kerja sama ASUS dan Microsoft yang menyediakan sistem operasi asli pada setiap laptop ASUS.

Pengujian

ASUS Zenbook Classinc UX433 menggunakan platform Intel  Whiskey Lake dengan prosesor dual core Intel Core i5-8565U dengan TDP 15 watt. Dengan core terbaru dari Intel tersebut, tentu saja laptop ini sangat bertenaga. Prosesor ini memiliki empat inti dengan delapan threads, sehingga seperti memiliki sebuah komputer desktop saja.

Untuk mengerjakan grafis tingkat tinggi, laptop ini sudah dilengkapi dengan NVIDIA GeForce MX150. Dengan grafis tersebut, tentu saja laptop ini dapat menjalankan game-game dengan setting medium ke bawah. Sayangnya, karena keterbatasan waktu, kami tidak sempat melakukan pengujian game.

Baterai

DailySocial menguji laptop yang satu ini berdasarkan berapa lama sebuah perangkat bisa menonton file video 1080p. Perlu diketahui bahwa tidak satu tes baterai pun yang mampu memberikan hasil yang sama dengan penggunaan sehari-hari. Hanya saja, sebuah riset pernah dilakukan untuk mengukur pemakaian sebuah laptop. Hasilnya, untuk nonton video, laptop yang satu ini ternyata hanya bisa bertahan selama 14 jam 23 menit! Tentu saja saat digunakan dalam menggunakan Office ringan, hasilnya bisa lebih lama. Tetapi jika digunakan untuk bermain game, sepertinya akan lebih cepat habis.

Verdict

Sebuah laptop dengan dimensi yang kecil kerap memiliki kinerja prosesor yang tinggi, namun tidak pada sisi grafis. Oleh karena itu, ASUS pun memberikan solusi dengan mengeluarkan serangkaian laptop tipis dengan nama Zenbook Classic. Ada tiga jenis, UX333, UX433, dan UX533.

Zenbook UX433 - Top

Kinerja yang dimiliki oleh laptop tipis ini memang tidak bisa diremehkan. Dengan menggunakan prosesor terbaru dari Intel membuatnya lebih kencang untuk mengerjakan pekerjaan seperti office dan editing foto. Untuk pengerjaan lainnya dengan menggunakan solusi grafis, seperti editing video dan 3D, laptop ini juga cocok karena menggunakan NVIDIA GeForce MX150.

Bermain game pada laptop ini juga bisa dilakukan dengan baik karena grafis dari NVIDIA. Namun, jangan berharap bahwa kinerjanya akan menjadi lebih baik karena MX150 tidak dapat menjalankan game dengan setting rata kanan. Jika menggunakan setting low, di atas kertas akan banyak game yang dapat dijalankan.

RAM yang ada pada laptop ini, sayangnya, ada pada mode single channel, yang membuatnya tidak dapat bekerja secara maksimal. Selain itu, tidak ada pilihan untuk menambahkan RAM sehingga tidak dapat dijalankan dalam mode dual channel.

Harga yang ditawarkan oleh ASUS untuk Zenbook UX433 ini bervariasi, namun untuk model yang kami uji, nilainya adalah Rp. 22.999.000. Harganya memang cukup tinggi, namun sepertinya cukup standar untuk sebuah laptop berdimensi tipis.

Sparks

  • Kinerja tinggi
  • Ergolift
  • Tidak panas
  • Daya tahan baterai tinggi
  • Charger cukup ringan
  • Numberpad
  • Standarisasi Militer

Slacks

  • Harga cukup mahal
  • USB 2? Sepertinya lebih baik langsung USB 3 saja
  • Belum layar sentuh

ASUS Luncurkan Zenbook Classic UX 333, 433, dan 533

Awal tahun 2019 dimulai oleh ASUS dengan meluncurkan seri Zenbook terbaru, yaitu Zenbook 13 UX 333, Zenbook 14 UX 433, dan Zenbook 15 UX 533. ASUS menyebut laptop tipis terbarunya ini dengan lini Zenbook Classic karena merupakan penerus dari Zenbook yang pertama mereka luncurkan.

ASUS Zenbook Classic - Launch

Peluncuran ketiga jenis laptop tersebut diadakan pada hotel Pullman Central Park pada tanggal 17 Januari 2019. Sasarannya adalah para generasi muda yang aktif, kaum millenial, dan para konten kreator agar lebih produktif dalam aktivitasnya sehari-hari. Kami pun sudah pernah melakukan sneak peek pada ketiga laptop ini sebelumnya.

ASUS Zenbook Classic - Ergolift

Laptop ini sudah ditenagai dengan prosesor Intel Core i7 generasi 8 dengan arsitektur Whiskey Lake, sehingga memiliki kinerja yang tinggi. Beberapa model juga dilengkapi dengan NVIDIA GeForce MX150 atau GTX 1050. Asus membuatnya dengan bahan yang kuat sehingga ketiganya diklaim mengantongi sertifikasi Military Grade MIL-STD-810G. Oleh karena itu, seharusnya laptop-laptop ini memiliki tingkat ketahanan yang sangat tinggi.

ASUS Zenbook Classic - UX433

Ketiga laptop ini hadir dengan tiga warna berbeda, yaitu Royal Blue, Icicle Silver, dan Burgundy Red. Pada model tertentu, ASUS sudah menyematkan fasilitas NumberPad, sebuah tombol numpad yang ada pada touchpad-nya, sehingga pengguna yang masih membutuhkan numpad dapat menggunakannya dengan mudah.

Asus menjual ZenBook Classic UX 333 dan UX 433 ini mulai dari harga Rp 15.299.000 untuk ZenBook 13 UX333F dan ZenBook 14 UX433 yang menggunakan Intel Core i5 dan SSD 256GB. Untuk ZenBook 13 dan ZenBook 14 yang menggunakan storage 512GB dijual Rp 18.299.000. Sementara ZenBook 13 dan ZenBook 14 dengan Core i7 dijual Rp 22.999.000.

ASUS Zenbook Classic UX333

Harganya Sama?

Cukup membingungkan, ASUS menjual Zenbook UX333 dan UX433 dengan harga yang sama. Padahal, keduanya memiliki dimensi layar yang berbeda. Biasanya, dimensi layar 14 inci dijual lebih mahal dari 13 inci.

ASUS Zenbook Classic - QnA

Jimmy Lin, South East Asia Regional Director dari ASUS mengatakan bahwa mereka memang sengaja membuat harganya sama. Hal ini dikarenakan ASUS melihat banyak yang menginginkan layar dengan dimensi 13 inci dan 14 inci. Hal tersebut membuat mereka ingin para konsumen memilih antara keduanya.

Sepertinya, ASUS sedang ingin melakukan tes pasar. Mereka sepertinya ingin mengetahui dimensi mana yang lebih banyak dibeli oleh konsumen di Indonesia. Hal tersebut dilakukan tentunya agar dapat menentukan strategi di masa depan. Lalu, yang mana yang akan Anda beli? Zenbook dengan dimensi layar 13 inci, 14 inci, atau 15 inci?

ASUS Perkenalkan Tiga Zenbook Baru di Akhir 2018

Beberapa waktu lalu, ASUS mengadakan acara terakhir mereka di tahun 2018. Kali ini, ASUS kembali memperkenalkan laptop yang khusus ditujukan untuk kelas premium. Laptop tipis ini kerap dikenal dengan nama Zenbook. Zenbook sendiri pernah menjadi sebuah pembanding ketipisan antara laptop dengan sistem operasi Windows 10 melawan Macbook Air yang menggunakan sistem operasi Mac OS.

ASUS Zenbook - Galip

Kami pun diundang ke Plataran Menteng oleh ASUS untuk melihat langsung laptop tipis terbaru mereka. Zenbook yang diperkenalkan kali ini mungkin berbeda dengan kebanyakan Zenbook yang ada. ASUS mengubah desain Zenbook yang ada mirip seperti Zephyrous dimana saat layarnya dibuka, bagian bawahnya akan terangkat sekitar 3 derajat, membuat ruang untuk pertukaran udara dan suara. Inilah yang disebut dengan ErgoLift.

ASUS Zenbook Sudut 3 derajat

ASUS menamakan laptopnya dengan kode UX333 untuk 13 inci, UX433 untuk 14 inci, dan UX533 untuk 15 inci. Untuk UX433, ASUS mengklaim bahwa dimensinya mirip dengan sebuah kertas A4. Dengan begitu, UX333 akan berdimensi lebih kecil dari sebuah kertas A4. UX433 sendiri memiliki rasio layar berbanding badannya sebesar 95%.

ASUS Zenbook 14 433

Semua laptop yang dipertunjukkan oleh ASUS tersebut menggunakan dua pilihan prosesor, Core i7 dan Core i5 dengan Intel Core generasi ke 8, Whiskey Lake. Uniknya, versi yang menggunakan Core i7 memiliki sebuah feature baru pada bagian touchpad, yaitu tombol NumPad. Tombol angka tersebut menurut ASUS sampai saat ini masih menjadi sebuah fungsi penting yang memang hilang pada perangkat laptop.

ASUS Zenbook Touchpad

ASUS juga mengklaim bahwa mereka memiliki pendingin yang lebih tipis serta mampu menghembuskan hawa panas lebih kencang ke arah luar laptop. Hal tersebut membuat Zenbook baru ini menjadi lebih adem dibandingkan dengan Zenbook lainnya. Selain itu, discrete graphics juga telah disediakan oleh ASUS, antara NVIDIA GeForce MX150 atau GTX1050.

ASUS Zenbook IR Camera

ASUS juga telah mempersiapkan kamera infra merah pada laptop tipis yang satu ini. Oleh karena itu, sama seperti smartphone Zenfone, Zenbook baru ini nantinya bisa dibuka dengan menggunakan face unlock. Tentunya hal ini akan menambah alternatif keamanan pada sebuah laptop.

ASUS Zenbook Fan

Ketiga laptop ini rencananya akan diluncurkan pada tanggal 17 Januari 2019 nanti. Belum ada keterangan lebih lanjut mengenai harga jual ketiganya. Akan tetapi, kami sudah mendapatkan satu unit Zenbook UX433 untuk dicoba lebih lanjut. Oleh karena itu, tunggu saja kehadiran review di DailySocial.

ASUS Zenbook 13 Daleman

 

ASUS Zenbook 15 UX580 Diluncurkan: Touchpad Layar Pertama

Saat semua laptop 2 in 1 memiliki tingkat ketipisan yang kurang lebih sama, tentu saja saat itu pula para produsen harus memikirkan keunikan baru yang mampu menarik para konsumennya. Salah satu produsen yang melakukan cara tersebut adalah ASUS. Hal tersebut diumumkan oleh ASUS pada tanggal 15 November 2018 lalu bertempat di restoran Eastern Oppulence.

ASUS Zenbook UX580 LAunch

ASUS meluncurkan sebuah laptop 2 in 1 dengan nama Zenbook 15 UX580. Keunikan yang dimiliki adalah touchpad pada laptop ini merupakan sebuah layar sentuh yang tidak hanya berfungsi sebagai mouse, tetapi bisa sebagai layar kedua. Jadi, pengguna bisa bekerja sambil menonton dengan dua layar yang berbeda.

Laptop ASUS yang terbaru ini bakal menyasar pada konsumen profesional, fotografer, desainer 3D, dan kreator konten. Hal tersebut membuat mereka bakal terbantu karena memiliki dua buah layar. Layar utamanya sendiri memiliki resolusi 4K UHD (3840×2160 pixel) dengan tingkat
kecerahan hingga 400nits.

ASUS Zenbook UX580

Untuk spesifikasinya adalah sebagai berikut:

Prosesor Intel® Core™ i7-8750H Processor, 8M Cache, up to 4.10GHz
GPU Intel UHD 630
RAM 16GB 2400MHz LPDDR3
Penyimpanan 1 TB PCIe 3.0 NVMe SSD
Baterai 71 Whrs 8 Cell Lithium-Polymer Battery
Dimensi 365 x 241 x 189 mm
Berat 1.88 kg
OS Windows 10

Seperti yang sudah dikatakan di atas, Screenpad dapat berfungsi sebagai layar kedua selain untuk menggerakkan pointer mouse. Selain itu, Screenpad juga dapat berfungsi sebagai launcher aplikasi tertentu. Dan, pada saat tertentu, Screenpad juga dapat dimatikan.

ASUS Zenbook UX580 Feat 2

ASUS menjual Zenbook 15 UX580 dengan harga Rp. 35.999.000. Laptop ini juga telah tersedia di toko-toko komputer.

Layar Kedua: Cukup Menyenangkan

Menggunakan dua layar saat memakai komputer memang lebih nyaman. Bisa jadi akan ada masa penyesuaian bagi yang belum terbiasa, namun tambahan layar ini bisa memberikan kegunaan tertentu. Walaupun memiliki perbedaan ukuran dengan layar ‘asli’, tetap saja layar kedua ini bisa jadi nilai tambah. Kami pun mencoba layar kecil Screenpad dari Zenbook 15 UX580.

Selain menyenangkan, Screenpad dapat digunakan sebagai layar cloning maupun extension, seperti layaknya menggunakan dua layar seperti biasa. Asyiknya, kami pun bermain Candy Crush pada layar kedua ini sambil membuka layar Microsoft Edge pada layar utama.

ASUS Zenbook UX580 ScreenPad

Pada Screenpad pun juga bisa dimatikan fungsi penggerak pointer mouse-nya. Jadi, pada saat bermain, kita tidak bakal terganggu dengan pointer yang selalu bergerak ke kanan dan kiri. Hal tersebut sama seperti saat menggunakan layar smartphone.

Kami pun mencoba menggunakan launcher buatan ASUS. Pada layar tersebut, kita bisa langsung mengklik dan membuka beberapa alikasi, termasuk kalkulator. Hal ini tentu sangat membantu saat seorang akuntan membutuhkan perhitungan langsung saat membuka sebuah laporan.

ASUS Zenbook UX580 Kiri

Pengalaman singkat saya ketika mencoba laptop ini cukup menyenangkan. Setidaknya kini ada tambahan fungsi yang bisa dinikmati dengan touchpad yang juga berfungsi sebagai layar sentuh. Semoga kami berkesempatan untuk mencoba laptop ini, sehingga ulasan pengalamannya bisa lebih lengkap.

ASUS Luncurkan Ultrabook Zenbook S UX391UA, Laptop dengan Standar Militer

Setelah meluncurkan beberapa laptop untuk kelas mainstream, akhirnya ASUS memperkenalkan sebuah Ultrabook baru yang dinamakan Zenbook. Zenbook yang diluncurkan pada tanggal 23 Oktober yang lalu bertempat di restoran Bunga Rampai Jakarta dinamakan Zenbook S UX391UA.

ASUS Zenbook S UX391UA - Launch

ASUS mengatakan bahwa mulai dari Zenbook S UX391UA merupakan era di mana semua laptop kelas milik mereka bakal memiliki standar militer. Hal ini membuat Zenbook S dari ASUS bakal memiliki tingkat ketahanan yang lebih lama saat ada dalam kondisi ekstrim, seperti terjatuh, terkena air, dan lain sebagainya.

ASUS Zenbook S UX391UA - Showcase

ASUS juga memperkenalkan desain baru yang dinamakan Ergolift. ErgoLift memiliki mekanisme khusus yang memungkinkan keyboard membentuk sudut 5,5 derajat yang paling optimal untuk mengetik. Hal itu dapat tercipta dengan membuat bagian bawah layar menjadi penyangga keseluruhan badan laptop.

ASUS Zenbook S UX391UA - ErgoLift

Dengan membuat bagian bawahnya terangkat, membuat speaker yang ada memiliki suara yang lebih baik. Speaker Harman Kardon yang ada akan memantul dan membuat suara lebih besar pula.

Untuk spesifikasinya, dapat dilihat sebagai berikut:

Prosesor Intel® Core™ i7-8850U Processor, 8M Cache, up to 4.00GHz
GPU Intel UHD 620
RAM 16GB 2133MHz LPDDR3
Penyimpanan 512GB PCIe 3.0 x4 SSD
Baterai 50 Whrs Lithium-Polymer Battery
Dimensi 311 x 213 x 12.9mm
Berat 1.05 kg
OS Windows 10 Home

ASUS Zenbook S UX391UA

ASUS menyediakan dua warna untuk Ultrabook-nya ini, yaitu Deep Dive Blue dan Rose Gold. Laptop ini memiliki harga Rp. 26.299.000 dan memiliki garansi selama dua tahun.

Ryzen dan Snapdragon

Pada sesi terpisah, kami menanyakan kepada Frank Wang selaku ASUS Indonesia PC PM Lead, apakah akan ada produk Zenbook yang menggunakan AMD Ryzen. Hal ini karena beberapa vendor laptop sudah mulai ramai dalam meluncurkan perangkat tipis dengan Ryzen.

ASUS Zenbook S UX391UA - Frank Wang

Frank mengatakan bahwa mereka sudah memiliki wacana untuk membuat laptop tipis dengan Ryzen. Akan tetapi, dalam waktu dekat belum akan ada Zenbook dengan prosesor AMD Ryzen.

Versi Snapdragon dari laptop ASUS juga belum direncanakan untuk masuk ke Indonesia. Sampai saat ini, laptop dengan Snapdragon memang sudah diluncurkan di negara lain. Namun, permintaan terhadap perangkat tersebut cukup rendah dan orang masih tertarik dengan perangkat yang menggunakan prosesor Intel dan AMD.

Kenaikan Dolar juga menaikkan harga?

Dengan meningkatnya nilai tukar dolar terhadap rupiah, tentu saja membuat para vendor laptop berat dalam menahan harga. Frank mengakui bahwa mereka juga telah menaikkan harga maksimal 5%. Tidak hanya untuk model premium saja, tapi seluruh laptop yang dijual oleh ASUS juga mengalami peningkatan harga.

ASUS Zenbook S UX391UA - Auf

Frank juga tidak menutupi bahwa laptop high end dari ASUS juga bisa meningkat lebih dari 5%. Pada kuartal ketiga ini bisa jadi peningkatan harga dapat mencapai 10%. Jadi, saat ini semua harga laptop ASUS sudah mengalami kenaikan di pasar.

Lima Laptop Asus ZenBook Baru Hadirkan Beragam Terobosan Unik

Penyingkapan ZenBook generasi pertama dilakukan beberapa bulan setelah Intel memperke-nalkan konsep ‘Ultrabook’ di Computex 2011. Ketika itu, laptop berpenampilan ramping merupa-kan pemandangan langka. Dan melihat keberhasilan mereka memukau konsumen, produsen PC asal Taiwan ini terdorong buat mengekspansi lini laptop ultra-thin mereka setahun setelahnya.

Tradisi tersebut terus dijaga oleh Asus hingga sekarang. Saat ini, Zenbook ialah representasi perusahaan dalam upaya penyempurnaan desain laptop. Sesuai namanya, produk terinspirasi dari prinsip harmoni. Di ZenBook, gagasan itu dikembangkan lebih jauh ke aspek performa dan keindahan. Dalam presentasi Gamescom and IFA APAC Preview di Taipei beberapa minggu silam, Asus menjelaskan proses panjang perancangan ZenBook, dari mulai mempelajari tren terkini, menuangkan ide, sampai membentuk tubuh notebook.

Zen 20

Zen 23

Zenbook kembali mencuri perhatian di tengah tahun 2018 melalui pengenalan UX480/580. Model ini mewarisi segala konsep desain varian ZenBook terdahulu, tapi ia juga membawa sejumlah kejutan. Selain mencantumkan hardware berkinerja tinggi, Asus memodifikasi bagian touchpad dengan ScreenPad – yaitu sistem input sentuh sekaligus layar kedua yang dapat dimanfaatkan buat menampilkan tanggal, notifikasi, mengendalikan musik dan lain-lain.

Zen 12

Zen 21

Efek samping dari fitur-fitur unik dan pemanfaatan komponen high-end di UX480/580 adalah harganya yang tidak murah. Jika Anda menginginkan model yang lebih terjangkau, lebih simpel, dan lebih non-eksperimental, Asus sudah menyiapkan lima versi ZenBook baru lagi, terdiri dari tiga tipe clamshell berlayar 13-, 14-, dan 15-inci, serta varian convertible Flip dengan opsi 13- dan 15-inci.

Zen 24

 

Desain

Upgrade terbesar di sisi perancangan yang diterapkan pada kelima varian ini terletak pada bingkainya. ‘New ZenBook’ memanfaatkan desain NanoEdge di keempat sisi; membuat wujud laptop hampir tidak mempunyai frame dengan area samping 2,8mm, atas 5,9mm, dan bawah 3,3mm. Berkat arahan tersebut, rasio layar ke tubuh laptop mencapai 95 persen. Dan menariknya lagi, Asus tetap bisa menempatkan webcam di atas.

Zen 1

Zen 15

Walaupun semuanya memanfaatkan konsep desain serupa, masing-masing tipe memiliki fitur yang ditonjolkan. Misalnya pada ZenBook 13 UX333. Laptop ini mempunyai dimensi 303x198mm, lebih kecil dari kertas A4 (berukuran 297x210mm). Dan dengan bobot cuma 1,1kg, kita bisa mudah menyelipkannya dalam tas (termasuk jenis tas wanita) tanpa menambahkan beban terlalu besar. Meski begitu, produsen sama sekali tidak mengorbankan konektivitas. Anda tetap bisa menemukan port-port krusial seperti USB, audio, microSD, HDMI, sampai USB type-C.

Zen 22

Zen 9

 

Zen 4

ZenBook 14 UX433 mempunyai karakteristik hampir serupa saudarinya yang lebih kecil itu. Namun di sana, Asus mencantumkan satu fitur menarik: touchpad berlapis kaca yang turut berperan sebagai numerical pad. Dengan menyentuh tombol kapasitif di pojok, Anda dapat mengaktifkan mode numpad, diindikasikan oleh menyalanya lampu LED. Di tipe ini, membuka bagian layar juga akan mengangkat tubuh notebook naik setinggi tiga derajat. Hal tersebut berguna untuk mengoptimalkan sistem pendingin, meningkatkan performa audio dan membuat posisi mengetik jadi lebih nyaman.

Zen 6

Zen 7

ZenBook 15 UX533 sendiri merupakan varian yang bisa dibilang paling ‘standar’. Ia menyuguhkan ukuran layar terlebar di lini tersebut, paling ideal untuk menampilkan konten hiburan serta jadi rekan kerja. Karena menyisakan ruang cukup luas buat membubuhkan keyboard full-size, UX533 tidak membutuhkan numerical pad di area touchpad.

Zen 2

Zen 3

Mereka semua memperoleh upgrade keyboard yang lebih ergomonis. Tombol-tombolnya lebar, dengan jarak 19,05mm dari tengah tuts ke tuts lain dan key travel sejauh 1,4mm. Uniknya lagi, Asus juga membuat permukaan tombolnya sedikit cekung, dengan kenaikan 0,15mm di bagian ujung.

Zen 17

Zen 16

Zen 13

 

Reliabilitas

Kelima ZenBook baru ini mungkin belum sekuat model UX331 yang bisa diinjak, namun mereka telah memperoleh sertifikasi kelas militer MIL-STD 810G. Itu berarti, laptop-laptop ini masih bisa bekerja meskipun dibawa ke tempat bercuaca ekstrem (suhu -32 sampai 48 derajat Celcius) dan berkelembapan tinggi (95 persen). Perangkat-perangkat tersebut bahkan lulus drop test di keempat sisinya dari jarak 10-sentimeter.

Zen 5

 

Keamanan

Salah satu hal menarik dari ZenBook adalah bagaimana Asus mempersiapkannya sebagai produk konsumen sekaligus enterprise. Karena alasan inilah sang produsen membekali UX533 dan UX333 dengan sejumlah fitur keamanan berstandar Trusted Platform Module 2.0. Kedua model ditunjang kapabilitas akses jarak jauh dan pengelolaan secara menyeluruh.

Zen 14

 

Hardware

ZenBook-ZenBook baru ini diotaki oleh prosesor Intel Core generasi kedelapan seri U ‘Whiskey Lake’, lalu ditunjang oleh penyimpanan berjenis SSD PCIe 1TB dan menjanjikan daya tahan baterai hingga 14 jam. Selain model Flip 13 UX362, seluruh notebook ultra-thin itu sudah dipersenjatai oleh kartu grafis discrete. Tipe 13 UX333 dan 14 UX433 mengusung Nvidia MX150, lalu 15 UX533 serta Flip 15 UX562 memanfaatkan GeForce GTX 1050 Max-Q.

Zen 18

 

Ketersediaan

Saat artikel ini ditulis, Asus belum mengabarkan harga dari tiap-tiap model dan kapan tepatnya mereka akan dirilis. Tebakan saya, beberapa dari produk tersebut kemungkinan akan melakukan pendaratan di Indonesia sebelum tahun 2018 berakhir. Harganya pun hampir bisa dipastikan berada di bawah model ZenBook Pro UX480/580.