Apakah Proof of Stake Akan Menggantikan Proof of Work?

Jika Anda sudah lama terjun di dunia cryptocurrency, mungkin istilah proof of stake dan proof of work tidak asing lagi. Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Apakah proof of stake akan menggantikan proof of work di kemudian hari?

Pengertian Proof of Work

Sebelum mengulas sesuatu yang lebih dalam, akan lebih baik jika memahami terlebih dahulu tentang apa itu proof of work. Pada intinya, proof of work adalah sebuah protokol untuk mencegah berbagai serangan cyber, seperti Distributed Denial-of-Service, yang hendak menguras seluruh sumber daya sistem dengan metode melakukan permintaan fiktif.

Konsep ini sudah muncul sejak lama sebelum bitcoin muncul. Satoshi Nakamoto, penemu bitcoin, menggunakan teknik ini. Oleh karena itu, proof of work kerap disebut bitcoin consensus.

Sesuai namanya, seluruh algoritma yang bekerja butuh bantuan dari kinerja komputasi yang bertujuan untuk memecahkan kode tertentu supaya bisa menambang blockchain. Para penambang akan melakukan berbagai macam percobaan hash untuk membuat hash power bertambah. Hal ini akan memungkinkan penambang untuk bisa melakukan percobaan lebih banyak setiap detik.

Penambang yang memiliki hash rate tinggi akan memiliki lebih banyak kesempatan dalam menemukan solusi untuk blok selanjutnya. Algoritma consensus proof of work memastikan para miner hanya dapat memvalidasi transaksi pada blok baru dan selanjutnya ditambahkan ke blockchain saat jaringan sudah mencapai consensus.

Pengertian Proof of Stake

Setelah memahami proof of work, hal tak kalah penting lainnya adalah mengetahui lebih dalam tentang proof of stake. Proof of stake adalah sebuah algoritma consensus yang telah dikembangkan mulai tahun 2011. Algoritma ini sengaja disiapkan untuk menggantikan algoritma proof of work karena menggunakan konsep yang jauh lebih efisien.

Algoritma tersebut memakai sebuah mekanisme blok baru yang divalidasi berdasarkan dari jumlah koin atau stake holder sebagai pemegang koin blockchain. Salah satu varian menarik dari proof of stake adalah Delegated Proof of Stake atau DPoS. DPoS akan memanfaatkan sistem voting. Penemu dari metode ini adalah Dan Larimer, seorang blockchain developer dan entrepreneur.

Proses Delegated Proof of Stake pada blockchain Vexanium terjadi di layer 2. Artinya, hanya akan ada 50% dari seluruh consensus Vexanium. Di sisi lain, sisanya akan terlibat di proses aktual untuk melakukan konfirmasi semua blok hingga final dengan cara Asynchronous Byzantine Fault Tolerant. Jadi, bisa dikatakan ada dua lapisan yang terlibat di dalam model Vexanium, yakni layer 1 dengan metode consensus asli dan layer 2 memakai DPoS.

Perbedaan antara Proof of Stake dan Proof of Work

Tentu saja ada perbedaan yang cukup mencolok antara proof of stake dan proof of work. Proof of work biasa digunakan untuk menentukan bagaimana cara agar blockchain bisa mencapai konsensus. Dapat dikatakan dikatakan proof of work ini juga berperan tentang bagaimana sebuah jaringan bisa memastikan bahwa transaksi bisa valid dan tidak ada pihak yang melakukan percobaan yang buruk.

Kriptografi menerapkan persamaan matematika yang cukup sulit dan mungkin hanya komputer canggih saja yang bisa menyelesaikan persamaan tersebut. Tidak ada persamaan yang sama. Setelah selesai, jaringan akan mengetahui bahwa transaksi tersebut asli.

Walaupun tergolong penemuan yang luar biasa, nyatanya proof of work tetap ada kekurangan seperti membutuhkan listrik yang besar dan juga terbatas pada jumlah transaksi yang diproses bersamaan. Hal ini mendorong alternatif solusi dalam bentuk proof of stake.

Proyek pertama yang menerapkan model proof of stake adalah Peercoin. Setelah menggunakan sistem ini, ada beberapa manfaat yang dihasilkan seperti sistem penambangan lebih setara, lebih sedikit ketergantungan dengan listrik, dan transaksi lebih terukur.

Aset kripto terpopuler kedua di dunia, yaitu Ethereum, sedang memasuki proses peralihan dari proof of work menuju proof of stake. Jadi, apakah proof of stake akan menggantikan proof of work? Jawabannya bisa jadi.

Lebih Baik Proof of Work atau Proof of Stake?

Pada intinya, setiap sistem blockchain memiliki berbagai kerentanan, termasuk pada metode proof of work maupun proof of stake. Semua sistem blockchain ini harus sesuai dengan kondisi protokol konsensus atau bagaimana keamanan bisa dibangun dan apa imbalan pada sistem ini.

Proof of work sebenarnya bisa dikatakan lebih adil. Hal ini karena para penambang dengan kekuatan P bisa mendapatkan blok dan mendapatkan imbalan dengan probabilitas P. Di sistem proof of stake, akan muncul sebuah kekhawatiran, yaitu pemilik koin tidak memiliki insentif untuk melepaskan koin ke pihak lain. Hal ini karena jumlah koin sangat berpengaruh terhadap nilai kekayaan.

Selanjutnya, proof of work memiliki protokol konsensus yang obyektif, sedangkan proof of stake adalah protokol subyektif dan simpulnya membutuhkan informasi terbaru.

Meskipun masih ada kekurangan, peluang proof of stake menggantikan proof of work sangat besar. Dengan adanya sistem proof of stake, validator tidak harus menggunakan komputasi lagi karena faktor yang paling berpengaruh pada peluang mereka adalah jumlah koin mereka sendiri. Peralihan dari proof of work menuju proof of stake akan memunculkan manfaat seperti energi lebih efisien dan keamanan jaringan lebih terjamin.


Disclosure: Tulisan ini dibuat oleh Yudha Situmorang, Co-Founder InvestBro.id

Gambar header oleh DepositPhotos

Janji dari Awan untuk Kemajuan Digital di Indonesia

Pandemi COVID-19 secara tiba-tiba datang dan memaksa manusia untuk menerima dan beradaptasi terhadap berbagai kebiasaan baru. Kebijakan physical distancing mendorong masyarakat untuk beraktivitas secara online demi mengurangi penyebaran penyakit. Perubahan kebiasaan baru ini, secara langsung berdampak pada percepatan penetrasi digital di Indonesia. Banyak perusahaan konvensional yang mulai mempertimbangkan investasi pada infrastruktur dan teknologi demi kelancaran usaha.

Percepatan penetrasi digital tentu tidak terlepas dari janji teknologi komputasi awan sebagai pembuka peluang pengembangan bisnis dengan pemanfaatan dan pengelolaan data dengan lebih optimal. Hal tersebut tampaknya menjadi angin segar bagi bisnis konvensional yang mengharapkan operasional bisnis dapat berjalan efektif dan inovasi-inovasi baru dapat terjadi dengan cepat. Lebih jauh lagi, keinginan pemerintah agar pemulihan ekonomi di Indonesia pasca pandemi juga dapat segera terlaksana. Namun semudah apakah janji tersebut dapat terpenuhi?

Akhir tahun 2020 lalu, Boston Consulting Group (BCG) bersama dengan Amazon Web Services (AWS) mengeluarkan hasil studi yang menyatakan bahwa kehadiran teknologi komputasi awan dibutuhkan dalam membantu perusahaan-perusahaan Indonesia untuk bertransformasi digital. Pemanfaatan komputasi awan dapat memangkas 15-40 persen biaya pembangunan infrastruktur teknologi informasi (TI) di suatu perusahaan. Tidak hanya itu, dengan memanfaatkan komputasi awan, produktivitas perusahaan diperkirakan juga akan melonjak hingga 25-50 persen karena automasi proses bisnis.

Kehadiran teknologi komputasi awan ini di klaim memberikan tiga manfaat dalam transformasi digital yakni efisiensi waktu, efisiensi biaya, dan kecepatan inovasi serta penetrasi pasar yang lebih baik.

BCG memperkirakan jika industri komputasi awan di tanah air tumbuh sesuai dengan jalurnya atau dengan skenario normal, maka dampak terhadap perekonomian Indonesia diperkirakan mencapai US$36 miliar sepanjang 2019-2023.

Indonesia dengan jumlah penduduk yang sebanyak 270,20 juta jiwa dan telah menguasai 40% dari total nilai ekonomi berbasis internet di Asia tenggara pada 2019, semakin menunjukkan potensinya sebagai raja ekonomi berbasis internet di Asia Tenggara. Indonesia juga memiliki nilai ekonomi berbasis internet Indonesia mencapai 40 miliar dolar atau Rp567,9 triliun. Angka tersebut diproyeksikan bakal melonjak 32 persen menjadi 133 miliar dolar pada 2025 mendatang.

Di era digital, kebutuhan perusahaan terhadap kemudahan akses dan integrasi data menjadi keharusan agar tetap relevan. Ditambah saat pandemi, di mana hampir sebagian besar masyarakat memilih untuk beraktivitas secara online, kebutuhan terhadap penerapan komputasi awan ini menjadi semakin dibutuhkan, dan akselerasi bisnis komputasi awan juga semakin menuju langit. Karena teknologi ini bisa menjadi jembatan di tengah masyarakat memilih untuk tetap produktif di tengah keterbatasan. Komputasi awan sendiri tidak terbatas menyediakan layanan di internet publik, tapi bisa juga untuk mengatur jaringan infrastruktur yang dimiliki oleh perusahaan atau disebut jaringan privat. Walaupun tidak semudah layanan awan publik, tapi perusahaan masih bisa mendapatkan berbagai benefit yang ditawarkan oleh komputasi awan.

Penerapan komputasi awan telah lama diadaptasi oleh perusahaan-perusahaan teknologi. Salah satu kisah yang menarik ada pada Gojek. Kemampuan Gojek untuk beradaptasi dengan cepat menghadirkan solusi bagi masyarakat di tengah pandemi ini juga dimungkinkan dengan kemudahan teknologi untuk pengelolaan dan optimalisasi data, seperti fitur geofencing untuk memastikan layanan tidak dapat beroperasi pada wilayah yang ditetapkan sebagai Wilayah Pengendalian Ketat (PSBB) serta memperingatkan dan bahkan menindak secara otomatis mitra-mitra yang secara sistem terindikasi sedang berkerumun khusus di area Jabodetabek, rekomendasi dan search engine untuk GoFood, mengurangi potensi fraud, contactless delivery, dan masih banyak inovasi lainnya yang dimudahkan berkat layanan komputasi awan.

Komputasi awan juga membantu dalam algoritma penentuan tarif untuk pemerataan supply dan demand di titik-titik tertentu, misalnya tarif di titik tertentu akan menyesuaikan jika demand penggunanya meningkat dan membutuhkan lebih banyak jumlah mitra driver. Dengan adanya penyesuaian tarif tersebut, maka waktu tunggu konsumen menjadi lebih cepat. Pengalaman pengguna menjadi lebih baik dan pendapatan harian mitra driver juga meningkat dengan adanya pemerataan titik demand.

Dengan jutaan pengguna yang menggunakan aplikasi Gojek, maka penting untuk memastikan performa aplikasi berfungsi dengan baik. Dengan menggunakan beberapa fitur keandalan dan keamanan dari luasnya layanan yang disediakan komputasi awan, maka engineers dapat mendeteksi potensi-potensi gangguan dengan cepat. Inovasi juga semakin dimudahkan dengan kemampuan komputasi awan untuk memudahkan pembuatan model machine learning untuk pengolahan data. Pemanfaatan komputasi awan tentunya memudahkan Gojek untuk fokus pada produk inti (core product) dan mendorong percepatan inovasi. Kecepatan Gojek untuk berinovasi mendorong pertumbuhan Gojek secara eksponensial bahkan di tengah situasi yang sulit.

Kesuksesan tersebut tentunya sangat mungkin diadaptasi oleh perusahaan dan organisasi lainnya seperti rumah sakit, banking, layanan transportasi publik, maupun pemerintahan. Sektor pemerintahan pun telah meningkatkan pelayanan publik dengan komputasi awan, terutama demi keamanan siber. Sebagai contoh, website DPR telah memanfaatkan layanan komputasi awan dari Balai Sertifikasi Elektronik, untuk memastikan keamanan informasi elektronik, sehingga potensi peretasan informasi bisa dikurangi.

Namun, dengan berbagai keunggulan dan janji manis yang dihadirkan komputasi awan, ada banyak hal yang menjadi pertimbangan dalam mengadaptasi komputasi awan. Pertama, tidak sedikit yang meragukan keamanan data pelanggan apabila disimpan dalam komputasi awan karena data harus diserahkan ke pihak ketiga. Padahal, mayoritas penyedia komputasi awan besar sudah memiliki sertifikasi ISO 27001 yang menjamin kerahasiaan data pelanggan dan memastikan kerahasiaan data transaksi dan pembayaran terjamin dan sesuai standar industri.

Dari sisi keamanan siber, komputasi awan telah memiliki keamanan yang berlapis, baik secara fisik di gedung data center mereka, maupun keamanan dari sisi software, sehingga lebih sulit untuk diretas dibandingkan dengan server yang dikelola sendiri di gedung perkantoran. Misalnya, infrastruktur komputasi awan melakukan enkripsi data, mengintegrasikan policy keamanan, dan juga memonitor secara terus-menerus semua aktivitas di sistem, sehingga bisa mendeteksi kejahatan siber sebelum peretas meluncurkan serangannya.

Kedua, regulasi pemerintah terkait penyimpanan dan pemrosesan data Indonesia harus lebih diperjelas untuk mendukung percepatan digital di Indonesia dan menjaga kedaulatan data. Pemerintah saat ini sedang membangun layanan komputasi awan milik negara yang direncanakan rampung pada 2022 untuk menjaga data-data strategis pemerintah dan juga pihak lainnya.

Pemerintah perlu mematangkan perencanaan penyediaan layanan komputasi awan dan mempertimbangkan mengenai apakah rencana tersebut akan efektif untuk menunjang kebutuhan besar di era digital. Membangun infrastruktur komputasi awan sendiri merupakan pekerjaan berat, karena keandalan dan keamanan sistem harus terus dijaga 24 jam setiap harinya, tidak boleh mengalami gangguan sedikit pun, apalagi jika harus diakses oleh puluhan bahkan ratusan juta pengguna di Indonesia. Namun hal ini bukan berarti mustahil untuk direalisasikan demi menunjang percepatan digital dan pemulihan ekonomi pasca pandemi di Indonesia.

Tulisan ini disusun oleh Giri Kuncoro selaku Senior Software Engineer Gojek. Sebelumnya ia pernah bekerja di beberapa perusahaan internasional seperti VMware, General Electric, dan Toshiba Corporation. Ia juga sudah membukukan dua paten terkait algoritma untuk mengontrol distribusi dan efisiensi penambahan daya baterai di sistem penyimpanan.

Gambar Header: Depositphotos.com

Masa Depan Neobank di Indonesia

Indonesia adalah negeri dengan populasi 270 juta penduduk yang adoptif dengan teknologi. Meskipun demikian, solusi keuangan digital di Indonesia belum diimplementasikan secara maksimal. Dengan pengguna internet hampir 197 juta orang atau 73.7% dari seluruh populasi, Indonesia adalah salah satu negara di Asia Pasifik dengan pasar digital yang belum terlayani secara keseluruhan.

Saat ini, 66% dari total populasi Indonesia tidak memiliki akses keuangan. Neobank dan bank digital mempunyai potensi untuk memberikan solusi keuangan kepada mereka yang membutuhkan akses pada kredit dan pinjaman. Neobank memiliki layanan yang berbeda dari bank biasa/tradisional untuk para pelanggan: bunga rendah dan tanpa biaya biaya yang besar, juga metode transaksi yang berbeda.

Berdasarkan riset, 63% nasabah perbankan di negara negara APAC diperkirakan akan mengadopsi layanan neobank pada tahun 2025, dan menjadikannya sebagai solusi pilihan untuk bertransaksi secara digital. Dengan angka penetrasi digital dan jumlah investasi ramah digital (digital friendly investment) yang tinggi, apakah Indonesia akan menjadi negara dengan pertumbuhan neobank tertinggi?

Tentu saja neobank bisa didirikan dari perusahaan non-bank dan saat ini pasar fintech tersebut sedang berkembang di Indonesia. Hal ini menjadi tantangan besar dan ancaman kepada perbankan tradisional untuk segera mempercepat proses mereka di bidang teknologi dan melayani pelanggan secara digital.

Apakah ekosistem keuangan Indonesia siap untuk digitalisasi?

Menurut INDEF, 40 dari total 110 bank di Indonesia berpotensi menjadi neobank di masa mendatang. Beberapa dari 40 bank ini telah menciptakan ekosistem digital, sehingga mereka akan lebih mudah beralih menjadi neobank. Namun, hal ini juga perlu didukung kemampuan teknologi di bidang solusi pinjaman kredit dan optimalisasi pertukaran informasi. Pertumbuhannya dinilai masih belum maksimal.

Perusahaan fintech seperti CredoLab, satu-satunya perusahaan penilaian skor kredit alternatif digital berdasarkan metadata smartphone, sangat berperan untuk menjembatani kekurangan ini. Pandemi juga telah membantu percepatan adopsi solusi fintech, keuangan dan transaksi digital, e-commerce, e-wallet, dan e-money di Indonesia.

Secara populasi, sebagian masyarakat Indonesia masih sangat bergantung pada metode perbankan tradisional dan terbiasa mengunjungi fasilitas fisik untuk melakukan transaksi.

Beberapa bank ternama telah membuat solusi perbankan digital seperti Bank BTPN dengan Jenius, Bank Permata dengan PermataMe, Bank UOB dengan TMRW dan yang terbaru adalah Bank Jago dan Bank BCA dengan Bank Royal. Meskipun begitu, akses ke pinjaman yang mudah dan tidak berbelit-belit akan mendorong orang Indonesia untuk memilih layanan digital di kemudian hari.

Layanan perbankan digital dipercepat di era pandemi ini dan membuat masyarakat terbiasa menggunakan layanan digital. Ada tiga karakteristik neobank atau digital bank yang harus dimiliki oleh layanan tersebut di dalam ekosistem perbankan digital: pertama, bank atau perusahaan tersebut harus beroperasi penuh secara digital dan tidak ada cabang fisik, kedua, memanfaatkan aplikasi dan teknologi dan yang ketiga adalah memiliki penetrasi pasar dalam ekosistem bisnis yang digital secara tinggi.

Fintech menjembatani kekurangan teknologi

Salah satu dampak dari pandemi ini adalah bank tradisional mengalami kesulitan untuk memberikan kredit ke pelanggan. Tetapi hal ini justru mendorong neobanks dan perbankan digital untuk mendapat keuntungan dari transaksi digital mereka. Riset yang dilakukan Google, Temasek, dan Bain & Company menunjukkan bahwa Indonesia pada tahun 2020 telah mencapai nilai transaksi ekonomi digital tertinggi di Asia Tenggara yaitu sebesar $44 miliar.

Di negara seperti Indonesia, ketika penetrasi internet dan seluler sangat tinggi, teknik penilaian kredit alternatif mampu menghasilkan skor kredit yang baik dan akan memungkinkan masyarakat Indonesia untuk mengakses pinjaman perbankan yang berkualitas, yang biasanya tidak mungkin mereka dapatkan karena ketiadaan skor kredit tradisional untuk mereka.

Teknik penilaian kredit alternatif CredoLab melibatkan penggunaan Artificial Intelligence dan algoritma Machine Learning untuk mengumpulkan jutaan faktor penentu yang tertanam dalam jejak digital calon peminjam. Faktor-faktor penentu ini kemudian akan diubah menjadi sebuah skor kredit yang akan mengidentifikasi seseorang sebagai peminjam yang baik atau buruk.

Masalah regulasi dan perkembangan perbankan digital di Indonesia

Dengan inklusi keuangan dan penggunaan layanan digital yang tinggi, neobank berpotensi menjadi layanan perbankan digital yang dipilih masyarakat Indonesia. Saat ini, neobank masih membutuhkan regulasi lebih lanjut dari OJK.

Regulasi yang mendukung di bidang neobank dan digital bank akan meningkatkan potensi industri perbankan di Indonesia untuk dapat berkompetisi dengan neobank dari luar negeri.

Digitalisasi layanan keuangan tidak hanya akan terbukti berhasil bagi masyarakat tetapi juga akan menguntungkan stakeholder internal dan investor. Biaya overhead dan operasional akan berkurang secara signifikan dibandingkan dengan bank tradisional dengan cabang fisik.

Membuka masa depan digital di Indonesia

Seamless digital journey adalah inti dan proposisi unik yang mendefinisikan neobank dan bank digital. Selain itu, kemampuan untuk mendiversifikasikan hubungan perbankan, kemudahan akses informasi di tangan pelanggan, mengakomodasi pelanggan yang aktif secara digital, dan memperbaiki tingkat penerimaan pelanggan untuk memilih layanan digital akan mengakselerasi industri perbankan dan keuangan Indonesia.

Kerja sama antara bank dan pelaku keuangan lain dengan fintech adalah kunci utama dalam menentukan kesuksesan Indonesia dalam mengidentifikasi calon peminjam dengan tetap memperhatikan faktor risiko yang terkendali. Peran dari pemerintah, baik dari sisi upaya maupun kebijakan, sangat diperlukan untuk mendukung dan mengasah industri keuangan.

Indonesia adalah negara dengan potensi pertumbuhan di bidang teknologi yang tinggi. Adopsi dan implementasi layanan perbankan digital dan neobank akan menguntungkan perekonomian negara. Kemampuan untuk memperluas layanan keuangan kepada keluarga berpenghasilan rendah dan mereka yang belum pernah mendapatkan layanan keuangan akan membuka pintu keuangan baru di era transformasi digital ini.


Disclosure: Tulisan ini dibuat oleh Paramita Wikansari, Country Sales Director, Indonesia, CredoLab, the leader in alternative credit scoring

Melihat Bagaimana Peningkatan Penggunaan Email Marketing saat Pandemi

 

Pandemi COVID-19 memang menjadi tantangan tak terelakkan bagi para pelaku bisnis. Menurut data Topfloor, sejak merebaknya pandemi ini, terdapat 90% bisnis yang mengalami penurunan dalam kurun waktu satu bulan. Untuk dapat bertahan dan beradaptasi dengan situasi sulit ini, perusahaan mau tidak mau harus bisa beradaptasi dengan pendekatan digital dalam upaya pemasrannya.

Selain itu, para pelaku bisnis juga harus dapat secara cermat untuk menyesuaikan kembali anggaran pemasaran mereka selama pandemi. Meski harus tetap memikirkan banyak faktor bisnis, anggaran pemasaran harus tetap diatur dengan baik agar brand terus dapat mempertahankan sekaligus mengembangkan awareness yang dapat berdampak pada peningkatan penjualan.

Untuk mendukung hal tersebut, perusahaan juga harus memilih channel pemasaran yang efektif dan efisien dari segi anggaran, salah satunya adalah email marketing. Channel ini sendiri dianggap sebagai salah satu channel pemasaran yang tidak akan redup. Hal ini dikarenakan penggunaan email yang berisian dengan kehidupan sehari-hari, mulai dari urusan pekerjaan hingga hiburan, semua membutuhkan email.

Bahkan, selama pandemi ini penggunaan email marketing terus mengalami lonjakan penggunaan. Peningkatan signifikan ini sendiri juga dialami oleh salah satu penyedia platform email marketing, MTARGET. Menurut data MTARGET, terhitung ada lonjakan sebesar 61% semenjak masa pandemi mulai mempengaruhi banyak kegiatan bisnis di awal bulan Maret lalu.

 

email marketing
Data penggunaan email marketing bulan Agustus 2019 hingga Juli 2020 pada platform MTARGET.

Berdasarkan data di atas, ada peningkatan dalam penggunaan email marketing yang cukup signifikan terjadi pada bulan Agustus hingga Juli 2020 pada platform email marketing MTARGET. Data ini juga menunjukkan peningkatan ini juga terjadi secara signifikan saat memasuki masa pandemi yaitu pada bulan Maret 2020.

 

Data peningkatan pengiriman email pada platform MTARGET
Statistik peningkatan pengiriman email pada platform MTARGET

Secara detail, aktivitas pengiriman email marketing pada platform MTARGET selama masa pandemi ini juga memang terus mengalami peningkatan. Pengiriman email yang mulai menurun hinga Februari, perlahan terus menanjak hingga bulan Juli lalu. Data di atas menunjukkan bahwa email marketing memang dilihat dan dimanfaatkan oleh berbagai perusahaan untuk berinteraksi ataupun meningkatkan awareness di masa pandemi. Hal ini seiring dengan adanya peningkatan intensitas penggunaan yang terjadi pada periode ini.

Untuk mengetahui informasi seputar email marketing dan fitur-fitur yang dimiliki oleh MTARGET, silakan kunjungi link berikut ini.

Mengenal 5 Bentuk Email Marketing untuk Bisnis

Email marketing kini menjadi salah satu channel yang kerap digunakan dalam strategi pemasaran bagi suatu bisnis. Melalui email marketing, bisnis tidak hanya dapat memberi informasi produk maupun layanan yang dimiliki, tetapi juga membangun interaksi serta meminta pendapat kepada konsumennya.

Selain itu, email marketing ini dapat dimanfaatkan pula untuk mengubah audiens menjadi konsumen Anda. Namun, untuk merasakan dampak positif bagi perkembangan bisnis, Anda harus terlebih dahulu mengetahui beberapa jenis email marketing yang biasa dikirimkan kepada audiens. Melalui artikel ini, kami akan membahas bentuk-bentuk email marketing yang bisa dimanfaatkan untuk mendorong pertumbuhan bisnis Anda.

1. Welcome Email

Email ini adalah email yang akan pertama kali diterima oleh audiens saat berlangganan email marketing Anda. Pada welcome email, Anda dapat memberikan ucapan selamat datang, selamat bergabung, atau terima kasih telah berlangganan kepada audiens yang melakukan subscribe. Anda juga dapat memberikan kesan personal dengan menyebut nama atau langsung memberikan konten yang menarik dan informatif. Sehingga audiens dapat memiliki kesan pertama yang baik dan memiliki kecenderungan untuk membuka email-email selanjutnya.

2. Thank You Email

Thank you email dapat Anda kirimkan ketika audiens terlibat sesuatu dengan brand. Contohnya saat registrasi, mengikuti sebuah acara, mengunduh sesuatu, melakukan pembelian, dan kegiatan lainnya yang dimiliki bisnis Anda. Email ini dapat menunjukan apresiasi sekaligus membangun kedekatan tersendiri antara audiens dengan brand Anda.

3. Newsletter

Melalui newsletter, Anda dapat mengirimkan berbagai bentuk publikasi yang diinginkan. Publikasi tersebut umumnya berupa informasi seperti artikel maupun pemberitaan terbaru, meski tidak terbatas pada itu saja. Anda juga dapat mengirimkan tema lain seperti pemberitahuan produk baru atau konten premium yang mungkin hanya didapatkan oleh audiens Anda yang berlangganan melalui email. Bentuk email ini dapat Anda kirimkan secara rutin, baik harian, mingguan, maupun bulanan. Anda juga dapat memberikan preferensi kepada audiens bila ingin menerima dalam jangka waktu tertentu saja.

4. Email Promosi

Salah satu manfaat penting menggunakan email marketing sebagai strategi pemasaran adalah Anda dapat mengirimkan promosi yang terukur kepada audiens. Anda dapat mengirimkan bentuk promosi seperti acara terbaru, diskon ataupun voucher terbatas, atau bentuk promosi lainnya yang dibutuhkan bisnis Anda. Bagi audiens, hal ini juga dapat menguntungkan karena mereka bisa mendapatkan informasi tersebut lebih awal, serta pada beberapa kasus mereka mendapatkan promosi khusus karena telah berlangganan melalui email. Anda juga dapat mencantumkan call to action pada email tersebut agar audiens dapat dengan mudah menuju tempat yang dibutuhkan untuk memanfaatkan promosi tersebut.

5. Email Survei

Tidak hanya promosi, email marketing juga memberikan kesempatan bagi bisnis Anda untuk mendapatkan feedback langsung dari para audiens. Anda dapat memanfaatkan survei ini untuk mengetahui kepuasan dan kebutuhan pelanggan, sekaligus melakukan upaya perbaikan dalam bisnis Anda. Untuk memancing audiens mengisi survei tersebut, Anda dapat memberikan lead magnet seperti bonus, diskon, atau voucher bagi mereka yang telah mengisinya.

Bila dimanfaatkan dengan baik, lima bentuk email marketing di atas dapat membantu Anda untuk membangun interaksi serta menarik audiens agar menjadi konsumen. Selain itu, Anda juga dapat membangun kedekatan dengan audiens melalui interaksi tersebut. Tentu saja bentuk email marketing tidak hanya terbatas pada lima bentuk itu saja, Anda dapat menemukan bentuk lainnya yang sesuai dengan fungsi dan tujuan dalam mengirimkan email tersebut. Anda juga dapat memanfaatkan bantuan email marketing tools seperti MTARGET, agar kegiatan email marketing Anda dapat dilakukan dengan mudah serta meraih hasil yang lebih efektif.

4 Tips Mengubah Pembeli Menjadi Pelanggan dengan Email Marketing

Tantangan yang dapat ditemukan saat seorang konsumen membeli produk adalah bagaimana cara mengubah pembeli tersebut menjadi pelanggan bisnis Anda. Sehingga mereka akan punya kecenderungan untuk melakukan pembelian ulang.

Salah satu cara untuk menjaga hubungan kepada konsumen setelah melakukan pembelian pertama adalah dengan menggunakan email marketing. Dengan begitu, konsumen akan tetap ingat dan terkoneksi dengan bisnis Anda dan dapat terdorong untuk menjadi pelanggan baru bisnis Anda. Untuk memahami lebih lanjut, berikut kami hadirkan beberapa tips yang dapat membantu Anda untuk mengubah seorang pembeli menjadi pelanggan melalui email marketing.

Berikan Email Selamat Datang untuk Subscriber Baru

Bangun kesan pertama dengan sebaik mungkin dan secepat mungkin. Bila seorang pembeli atau pengguna layanan otomatis menjadi subscriber email Anda, berikan Ia ucapan selamat datang sebagai bentuk sambutan karena telah menjadi bagian dari jejaring Anda.

Kesan pertama yang dibangun dengan baik, dapat membangun persepsi positif kepada pembeli tersebut, sehingga ada kemungkinan Ia akan kembali melakukan pembelian lain di masa yang akan datang. Menurut sebuah penelitian, welcome email ini juga dapat meningkatkan pemesanan 5 kali lebih banyak dibandingkan dengan email yang dikirimkan secara reguler seperti biasa. Selain itu, Anda juga bisa menawarkan barang atau layanan yang masih sesuai dengan pembelian sebelumnya.

Kirim Pemberitahuan Pesanan yang Dipersonalisasi

Anda juga dapat menciptakan pengalaman yang menyenangkan bagi pembeli melalui email marketing ini. Jika penjualan dilakukan secara online, Anda dapat mengirimkan konfirmasi, invoice, serta pemberitahuan transaksi lainnya kepada pembeli. Hal seperti ini dapat membangun kepercayaan dan rasa aman di mata pembeli tersebut.

Selain itu, email transaksional ini juga dapat diberikan sentuhan personalisasi agar lebih menarik seperti penggunaan sapaan nama di awal atau judul email. Email yang dipersonalisasi akan memiliki kecenderungan dibuka lebih tinggi dibandingkan email yang sekadar terkesan otomatis dikirimkan sistem. Pada email ini, Anda juga dapat menambahkan rekomendasi konten atau produk lainnya yang dapat dilihat sembari menunggu pesanan sebelumnya.

Berikan Reward kepada Customer Loyal

Salah satu upaya yang harus dilakukan untuk menjaga keberadaan pelanggan Anda adalah dengan memberikan reward atas loyalitasnya terhadap bisnis Anda. Reward ini juga dapat Anda sampaikan sejak awal seorang konsumen berinteraksi dengan Anda, sehingga bila tertarik Ia akan menjaga loyalitasnya untuk mendapatkan reward khusus tersebut. Reward yang diberikan bisa dalam berbagai bentuk. Contohnya kode promo, kupon ekskulsif, early access, atau reward lainnya yang bisa digunakan untuk produk dan layanan Anda. Dengan memberikan reward seperti ini, pelanggan akan merasa dihargai loyalitasnya sekaligus mendorong mereka untuk melakukan pembelian kembali.

Rayakan Momen Ulang Tahun Pelanggan

Ulang tahun adalah momen personal yang dapat sangat dimanfaatkan untuk membangun kedekatan dengan pelanggan. Anda dapat memberikan ucapan personal dari brand atau memberikan voucher serta diskon khusus di hari ulang tahunnya. Upaya ini dapat membuat brand Anda terlihat sebagai seseorang yang sangat dekat dengan pembeli tersebut. Kedekatan tersebut dapat membangun kepercayaan dan preferensi pembelian di masa depan.

Melalui upaya-upaya di atas, kedekatan dan interaksi yang dibangun dapat mempengaruhi pembeli melakukan transaksi-transaksi baru dan menjadi pelanggan tetap. Untuk memudahkan upaya di atas, Anda dapat memanfaatkan fitur automasi email yang dimiliki MTARGET. Dengan begitu, kegiatan email marketing Anda dapat dilakukan secara otomatis dan lebih efektif.

5 Tips Agar Email Marketing Bisnis Tidak Ditandai sebagai Spam

Email marketing dianggap efektif untuk memberikan informasi maupun produk dari bisnis. Namun, salah satu tantangan dari mengirimkan email marketing adalah bila email yang kita kirimkan tidak masuk ke dalam kotak masuk utama. Pada beberapa kasus, email yang Anda kirim akan masuk ke dalam folder promosi atau bahkan masuk ke dalam folder spam pengguna tersebut.

Bila email masuk ke dalam folder spam, informasi dapat tidak terbaca dan akan otomatis terhapus setelah 30 hari. Untuk memahami lebih lanjut, berikut kami hadirkan beberapa tips yang dapat membantu Anda menghindari email marketing Anda dianggap sebagai spam.

Jangan Membeli Subscribers

Bila Anda membeli database email lalu mengirimkan konten email marketing kepada mereka yang belum mengetahui apapun tentang bisnis Anda, kemungkinan yang akan terjadi adalah informasi Anda akan masuk ke dalam folder spam. Selain itu, membeli subscriber juga dapat berisiko untuk melanggar Undang-Undang CAN-SPAM oleh Federal Trade Commission. Mengirimkan email yang tidak diminta atau tidak dikehendaki oleh penerima merupakan strategi marketing yang buruk. Pelanggaran-pelanggaran seperti ini dapat mempengaruhi reputasi bisnis Anda di mata penerima informasi.

Batasi Frekuensi Pengiriman Email Marketing

Salah satu alasan email Anda dianggap spam oleh penerima adalah karena Anda mengirim terlalu banyak email dalam jangka waktu tertentu. Anda dapat mengatasi hal ini dengan memberikan pilihan kepada pelanggan email Anda seberapa banyak email yang mereka ingin dapatkan. Bila terlalu sering, email Anda dapat ditandai spam oleh penerima maupun sistem. Anda juga dapat mencari frekuensi terbaik dengan melakukan A/B testing atau mengirimkan survei kepada pengguna.

Gunakan Profil Pengirim yang Jelas

Hindari mengirimkan email dengan profil yang tidak jelas atau tidak dikenal oleh penerima email Anda. Gunakan email bisnis atau menggunakan nama brand yang memang dikenal, sehingga email yang Anda kirimkan tidak dianggap spam oleh penerima. Selain itu, sebaiknya Anda tidak mengganti domain pengirim email terlalu sering. Hal ini dapat membantu Anda untuk membangun reputasi dan kepercayaan terkait email marketing yang Anda kirimkan.

Segmentasi Database

Dengan melakukan segmentasi database terlebih dahulu, Anda dapat melakukan pengiriman email sesuai dengan profil penerimanya. Segmentasi ini bisa dilakukan berdasarkan demografis, psikografis, geografis, atau sesuai dengan kebutuhan dan data yang Anda miliki.  Bila penerima menerima informasi yang sesuai, kecenderungan email tersebut untuk dibuka akan lebih tinggi. Sebaliknya, bila yang diterima tidak sesuai atau kurang cocok, mereka akan cenderung tidak membuka atau bahkan menganggap email tersebut adalah spam.

Pilih Penyedia Layanan yang Tepat

Salah satu cara untuk menghindari email Anda dilihat sebagai spam adalah dengan memilih penyedia layanan email marketing tools yang memiliki jejak positif. Salah satu penyedia layanan email marketing yang dapat membantu Anda adalah MTARGET. Melalui fitur-fiturnya, Anda dapat mengirimkan email marketing dengan mudah serta melakukan segmentasi yang tepat. Sehingga, informasi yang Anda kirimkan kepada penerima dapat kecil kemungkinannya untuk dianggap sebagai spam.

Pendidikan Sains dan Teknologi Saat Pandemi

Saat terjadi wabah besar di London sekitar tahun 1665-1666 yang membunuh hampir 20% populasi, Sir Isaac Newton harus berdiam di rumah seperti yang kita semua alami saat ini. Saat itu dia masih mahasiswa di Trinity College di Cambdridge dan terpaksa harus menghabiskan waktu di rumah, penuh ketakutan terhadap wabah. Tidak banyak yang bisa dia lakukan, kecuali membaca dan menyibukkan diri untuk menyelesaikan banyak masalah. Salah satu yang dia berhasil dia selesaikan adalah teori tentang gravitasi, yang konon dia temukan karena kejatuhan buah apel.

Cerita tentang buah apel dan teori gravitasi Sir Isaac Newton sangat menginspirasi. Sejak masa WFH, saya banyak menghabiskan waktu dengan anak-anak dan mengamati bagaimana mereka belajar dan bagaimana guru-guru mereka mengajar. Tentu saja sangat tidak ideal dan banyak kekurangan. Kemampuan para guru menjelaskan topik sains dan teknologi yang sangat terbatas sangat berpotensi membuat siswa justru tidak tertarik sama sekali. Ini bukan saatnya untuk mencari kambing hitam, melainkan memberi solusi.

Sudah ada beberapa materi pembelajaran online yang berkualitas dunia, seperti Khan Academy. Tetapi karena berbahasa Inggris, tidak banyak siswa yang mampu mengikutinya karena keterbatasan kemampuan bahasa, termasuk anak-anak saya. Mirisnya, solusi serupa berbahasa Indonesia dijadikan komoditas yang berbayar, yang tentu saja bukan solusi yang tepat saat krisis seperti ini.

Pendidikan sains dan teknologi itu tidak bisa dipisahkan karena semua pencapaian manusia dalam teknologi adalah hasil eksplorasi sains sebelumnya. Sudah banyak data yang menunjukkan bahwa tingkat pendidikan sains dan teknologi kita di Indonesia termasuk yang paling rendah di dunia. Ini sangat menyedihkan, apalagi mengingat tingginya biaya pendidikan di sekolah-sekolah terbaik.

Tidak semua anak Indonesia memiliki kesempatan untuk masuk ke sekolah-sekolah terbaik tersebut. Fakta ini sangat menganggu tidur malam saya dan mengingatkan masa kecil di Poso, kabupaten kecil di Sulawesi Tengah. Jutaan anak Indonesia masih mengalami masalah yang sama hingga saat ini. Tidak mendapatkan akses terhadap pendidikan yang berkualitas.

Saya tidak melihat solusi untuk memberikan kemerdekaan belajar, apalagi yang bisa menginspirasi siswa dalam sains dan teknologi. Tingkat pemahaman matematika, fisika dan komputasi yang sangat rendah tidak akan melahirkan inovator di masa depan. Yang ada hanya menghasilkan golongan kaum pekerja praktikal dan Indonesia hanya menjadi pasar bagi teknologi-teknologi baru, bukan perintisnya.

Ketertarikan terhadap sains dan teknologi harus diawali dari masa pendidikan K12, tidak hanya di Universitas. Yang sangat mengkhawatirkan, di semua tingkatan pendidikan, kondisinya sama buruknya. Pemahaman sains dan teknologi kita termasuk paling rendah di dunia. Ada ilusi bahwa kita sudah berhasil melahirkan perusahaan-perusahaan teknologi yang berstatus unicorn, tapi pada dasarnya mereka hanya menjalankan bisnis biasa dengan teknologi digital. Jumlah paten dan kontribusi riset teknologi kita masih sangat-sangat rendah.

Tidak banyak yang bisa kita lakukan untuk mengubah kondisi ini, bahkan mungkin tidak banyak yang peduli untuk memikirkan solusinya. Masalah ini sudah sangat menganggu pikiran kami sejak lama jauh sebelum pandemi.

Contoh pembelajaran di kanal Kucing Fisika
Contoh pembelajaran di kanal Kucing Fisika

Di tahun 2008, bersama Prof. Rosari Saleh dan murid-muridnya dari Universitas Indonesia, kami membuat Kucing Fisika, kanal pembelajaran online gratis untuk mendidik siswa mengenai fisika eksperimen. Kucing Fisika telah merilis ratusan video untuk 6 ribuan guru dan siswa belajar secara online dengan alat-alat sederhana yang ada di rumah. Kontribusi tersebut tentu saja tidak cukup untuk mempersiapkan sains dan teknologi bagi siswa K12 dan guru-gurunya.

Tahun 2020 adalah titik balik untuk kembali ke visi awal. Kami ingin berkontribusi nyata ke perkembangan sains dan teknologi. Kali ini bukan untuk fisika eksperimen, tetapi untuk matematika, fisika dan komputasi. Ketiga disiplin tersebut adalah satu kesatuan yang perlu diajarkan dengan baik sejak dini. Dengan kondisi pendidikan kita saat ini, saya percaya bahwa yang dibutuhkan saat ini adalah kontribusi nyata dari orang-orang yang masih peduli.

Kami merilis RAM School, sebagai kanal pembelajaran matematika, fisika dan komputasi yang disusun berdasarkan kurikulum Cambridge. RAM School berisi rekaman proses belajar dan mengajar yang saya lakukan di rumah dengan anak-anak. Materinya dirancang untuk memberikan pemahaman yang baik tentang sains dan teknologi bagi siswa setingkat SMP dan SMA. Semoga dengan karya sederhana ini kami bisa berkontribusi untuk pendidikan yang lebih baik.


Disclosure: artikel tamu ini ditulis oleh Risman Adnan Mattotorang. Risman adalah Direktur R&D di Samsung R&D Institute Indonesia. Ia bisa dikontak melalui laman LinkedIn.

Tips Mengelola Database Email Marketing dalam Jumlah Besar

Dalam menggunakan email marketing, hal yang cukup penting untuk diperhatikan adalah pengelolaan database pelanggan yang dimiliki. Ada dua hal yang perlu diperhatikan dalam mengelola database, yaitu bagaimana cara kita mengumpulkan data lalu kemudian mengelola data tersebut dengan baik.  Dengan memiliki pengelolaan database yang baik, seorang pelaku bisnis dapat memanfaatkan database tersebut untuk menciptakan kampanye pemasaran yang lebih terukur dan masif.

Namun, salah satu masalah yang biasanya akan muncul saat mengelola database adalah bagaimana para pelaku bisnis dapat melakukan pengelolaan database saat data yang dimiliki mulai berjumlah besar. Melalui artikel ini, kami akan membahas bagaimana strategi yang tepat untuk melakukan pengumpulan dan pengelolaan data, sehingga data yang dimiliki nantinya dapat dimanfaatkan untuk membuat kampanye menjadi lebih maksimal.

Strategi Mengumpulkan Data

Lead Magnet

Lead magnet merupakan hal yang kita berikan kepada calon pelanggan agar memberikan ketertarikan kepada mereka untuk memberikan data yang dibutuhkan. Dalam menggunakan lead magnet sebagai strategi pengumpulan data, Anda perlu melihat nilai lead magnet yang diberikan dengan data yang dibutuhkan. Nilai antara keduanya harus berbanding lurus. Contohnya, bila yang ditawarkan hanya subscribe ke newsletter Anda, data yang dikumpulkan mungkin tidak bisa terlalu banyak, cukup nama dan email misalnya. Akan tetapi, ketika lead magnet yang diberikan nilainya lebih tinggi misalnya diskon, voucher, atau ebook, data yang dapat diminta kepada calon pelanggan bisa lebih banyak lagi.

Anda bisa memanfaatkan berbagai cara untuk mendatangkan leads. Dimulai dari yang paling sederhana, yaitu pengunjung website Anda. Anda juga bisa mendatangkan leads dari berbagai kegiatan yang diikuti seperti pameran, exhibition, atau konten media sosial yang dapat memperlihatkan lead magnet yang akan diberikan.

Strategi Mengelola Data

Nurturing Data

Nurturing data adalah bagaimana cara kita dapat memproses sebuah data. Banyak pelaku bisnis yang telah berhasil memiliki jumlah database yang sangat besar. Namun masih banyak pula yang belum tahu database tersebut akan digunakan untuk apa serta bagaimana mengelola data-data tersebut dengan baik. Data yang tidak diolah dan dikelola dengan baik tidak akan dapat menjadi insight untuk kampanye pemasaran Anda.

Anda bisa memanfaatkan fitur Contact Management yang tersedia di penyedia layanan email marketing Anda untuk dapat mengelola data dalam jumlah cukup banyak seperti 10.000 data, 100.000 data, atau bahkan lebih. Untuk dapat memanfaatkan fitur ini dengan baik, berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan pengelolaan data menggunakan fitur Contact Management.

  • Labeling

Hal pertama yang perlu dilakukan adalah memberikan label kepada database yang dimiliki. Label ini juga bisa digunakan untuk membedakan database yang Anda miliki. Ada berbagai cara untuk melakukan labeling. Contohnya Anda bisa memberikan label berdasarkan bagaimana cara Anda mendapatkan database tersebut. Misalnya database tersebut diberi label “exhibition” karena Anda mendapatkannya dari acara exhibition yang baru saja Anda ikuti. Dengan memiliki label seperti ini, Anda bisa menghubungi mereka dengan cara yang lebih personal, misalnya membawa konteks exhibition yang baru saja diikuti bersama.

  • Segmentasi

Segmentasi selalu penting dilakukan untuk menciptakan komunikasi yang terukur dan relevan bagi bisnis. Dengan melakukan segmentasi pada database, Anda akan dapat lebih cermat untuk mengetahui konten yang cocok, produk yang pernah dibeli, atau bagaimana aktivitas yang dilakukan pada kampanye pemasaran yang sebelumnya.

Dengan melakukan pengelolaan data yang tepat, Anda dapat menjaga relevansi dengan audiens dan customer pada kampanye email marketing dengan lebih baik lagi. Kegiatan pengelolaan data ini juga sebaiknya tidak hanya dilakukan dalam sekali waktu, namun harus dilakukan secara terus menerus. Salah satu penyedia layanan email marketing yang dapat membantu Anda melakukan pengelolaan data tersebut adalah MTARGET. Bila tertarik untuk mencoba fitur-fitur yang disediakan oleh MTARGET, silahkan daftarkan diri Anda melalui link berikut ini.

 

Tips Email Marketing untuk Meningkatkan Penjualan

Dalam menyusun strategi pemasaran, selalu ada pelaku bisnis yang belum memiliki keyakinan untuk memanfaatkan email marketing sebagai salah satu channel pemasarannya. Hal ini biasanya terjadi karena mereka belum melihat adanya dampak positif yang dapat diberikan oleh email marketing terhadap penjualan bisnisnya.

Padahal, email marketing bisa menjadi channel pemasaran yang membantu peningkatan penjualan bila diterapkan dengan tepat. Untuk itu, perencanaan kampanye pemasaran menggunakan email marketing harus diperhatikan dengan baik agar dapat meningkatkan penjualan Anda. Melalui artikel ini, kami akan membahas hal-hal yang perlu diperhatikan untuk memaksimalkan penggunaan email marketing Anda.

Ketahui dan Pahami Target Audiens Anda

Dalam email marketing, penting untuk memahami siapa target audiens Anda sehingga konten email yang dikirim dapat relevan dan disesuaikan dengan minat mereka. Anda harus memahami bahwa setiap pelanggan yang ada di dalam daftar kontak email Anda mungkin memiliki ketertarikan yang beragam. Untuk itu, sangat tidak disarankan untuk memberikan email yang sama keada seluruh audiens Anda. Dengan mengenali siapa audiensnya, Anda dapat lebih mudah untuk menyesuaikan konten kepada tiap kategori audiens Anda.

Segmentasi Database Customer

Untuk lebih mengenali dan memahami karakteristik audiens, langkah selanjutnya yang dapat dilakukan adalah melakukan segmentasi pada database pelanggan Anda. Segmentasi bisa dilakukan berdasarkan berbagai hal, mulai dari demografi, lokasi, psikografi, produk yang pernah dibeli, umur, hingga hal detail seperti berapa kali pengguna tersebut telah membeli produk Anda. Kategorisasi ini dapat membantu Anda untuk lebih mengenal audiens dan menyesuaikan konten yang akan dikirimkan sehingga lebih dapat mengundang ketertarikan pelanggan untuk melakukan pembelian.

Kirim Email Reguler dan Kirim Secara Konsisten

Langkah selanjutnya adalah mulai mengirimkan email secara reguler dan konsisten kepada pelanggan Anda. Saat seseorang berlangganan pada email marketing Anda, mereka pasti memiliki ketertarikan dengan bisnis Anda. Untuk itu, manfaatkan hal tersebut dengan mengirimkan konten yang relevan terkait dengan bisnis Anda secara konsisten. Dengan begitu, mereka secara perlahan akan mulai memahami bisnis Anda melalui konten-konten yang dikirimkan.

Personalisasi Email Anda

Kampanye email marketing Anda akan dapat berjalan dengan sangat baik ketika dapat memberikan pengalaman yang unik dan terpersonalisasi untuk pelanggan Anda. Hal ini akan membuat mereka merasa diistimewakan dan memiliki hubungan yang terasa dekat dengan brand. Menurut Campaign Monitor, email yang subjeknya dipersonalisasi akan memiliki peluang untuk dibuka sebanyak 26% lebih besar dibandingkan subjek email biasa. Selain pada subjek, Anda juga bisa memberikan kesan personal pada isi email seperti penyebutan nama di awal email. Personalisasi ini juga bisa terus disesuaikan dengan kebutuhan kampanye pemasaran Anda.

Maksimalkan Subjek Email Anda

Subjek adalah hal pertama yang akan memastikan apakah pelanggan akan tertarik atau tidak untuk membuka email Anda. Untuk itu, salah satu cara memaksimalkan email marketing Anda adalah dengan memberikan perhatian lebih terhadap pembuatan subjek email tersebut. Selain dengan memberikan pesan yang dipersonalisasi, Anda juga bisa membuat ketertarikan pelanggan untuk membuka email dengan membuat subjek yang mengundang rasa penasaran. Dengan membuka email tersebut, pelanggan lebih memiliki kemungkinan untuk mebaca keseluruhan email dan menekan tombol CTA yang diberikan pada email.

Lakukan A/B Test

Untuk dapat meningkatkan penjualan melalui email marketing, Anda juga perlu mengetahui formula terbaik dalam mengirimkan email kepada audiens. Mulai dari isi konten, tampilan, hingga waktu pengiriman harus disesuaikan dengan keinginan pelanggan. Salah satu cara untuk memastikan formula terbaik tersebut adalah dengan melakukan A/B Testing pada email marketing Anda. Melalui A/B Testing, Anda bisa membuat dua sampel dengan jenis konten, subjek, tampilan, hingga waktu pengiriman yang berbeda. Setelah itu, lihat hasil pengiriman dua jenis konten tersebut lalu analisis konten seperti apa yang lebih disukai dan menghasilkan konversi bagi bisnis Anda.

Melalui perencanaan kampanye yang tepat, email marketing dapat menjadi channel yang paling efektif untuk membantu peningkatan penjualan bisnis Anda. Salah satu penyedia layanan email marketing yang dapat membantu memaksimalkan peningkatan penjualan tersebut adalah MTARGET. Bila tertarik untuk mencoba fitur-fitur yang disediakan oleh MTARGET, silahkan daftarkan diri Anda melalui link berikut ini.