Mengenal Kamera Mirrorless Sony dengan Sensor Full Frame

Saat ini kebanyakan perusahaan pembuat kamera mirrorless menggunakan sistem kamera dengan sensor APS-C. Sejauh ini baru Sony yang menyediakan kamera tanpa cermin dalam dua format.

Format APS-C yang bisa ditemui pada A6000 series atau di bawahnya yang ideal untuk kebutuhan hobi dan semi pro. Serta, full frame yang ada pada A7 dan A9 series untuk profesional.

Kelebihan kamera full frame adalah ukuran sensor yang lebih besar dibanding APS-C. Dampaknya hasil foto umumnya lebih baik, dan punya jangkauan fokal lensa yang lebih lebar. Namun, harga perangkat kamera full frame dan lensa-lensa FE dari Sony terbilang mahal.

Setelah sebelumnya membahas kamera mirrorless Sony dengan sensor APS-C, sekarang mari kita lanjutkan mengulas kamera mirrorless Sony dengan sensor full frame.

Sony Alpha A7 Series

Sony-Alpha-A7
Foto: Sony.co.id

Sony meluncurkan kamera full frame pertama yakni Alpha A7 generasi ke-1 pada tahun 2013. Ada tiga varian dengan kemampuan yang berbeda.

Pertama Alpha A7 itu sendiri dengan sensor CMOS 24,3-megapixel yang ideal untuk foto dan video. Saat ini harganya semakin terjangkau, A7 dengan paket lensa FE 50mm f/1.8 bisa ditebus seharga Rp13 juta – harga yang sama dengan Alpha A6300.

Sony-Alpha-A7R
Foto: Sony.co.id

Kedua Alpha A7R dengan sensor CMOS beresolusi tinggi 36,4-megapixel, kamera ini dirancang untuk fotografer profesional. Ideal untuk memotret landscape, produk, fashion, dan kebutuhan lainnya. Saat ini, harga A7R body only berkisar di Rp20 jutaan.

Sony-Alpha-A7S
Foto: Sony.co.id

Ketiga Alpha A7S dengan sensor CMOS 12,2-megapixel dengan sensitivitas ultra tinggi hingga ISO 409.600. Kamera ini sangat piawai mengambil foto dan video di kondisi low-light, sangat ideal untuk fotografi panggung dan malam. Harga A7S untuk body only saat ini masih Rp24 juta.

Sony Alpha A7 II Series

Sony-Alpha-A7-II
Foto: Sony.co.id

Seperti generasi pertama, Sony juga merilis tiga varian. Kita mulai dari Alpha A7 II, kamera full frame pertama dengan fitur peredam getar 5-axis image stabilization dan autofocus lebih cepat dibanding pendahulunya. Sensor gambar yang digunakan masih sama, CMOS 24,3-megapixel. Harga A7 II sekarang Rp18 juta dengan pilihan lensa FE 50mm f/1.8 atau lensa Kit FE 28-70mm.

Sony-Alpha-A7R-II
Foto: Sony.co.id

Berikutnya Alpha A7R II, dibekali resolusi lebih tinggi yakni sensor BSI-CMOS 42,4-megapixel yang tentunya mampu menghasilkan foto sangat tajam karena tidak ada low pass filter. Fitur 5-axis image stabilization juga dibenamkan, harga A7R II body only saat ini pada Rp30 juta.

Sony-Alpha-A7S-II
Foto: Sony.co.id

Kemudian Alpha A7S II, kamera ini dirancang untuk videografer profesional. Mampu merekam video 4K dalam format full frame dalam kondisi temaram sekalipun. Fitur baru seperti 5-axis image stabilization juga dibenamkan, sementara sensor gambarnya masih sama CMOS 12-megapixel. Kalau untuk harga A7S II, saat ini masih sekitar Rp40 jutaan.

Sony Alpha A7 III Series

Sony-Alpha-A7-III
Foto: Sony.co.id

Pada Alpha A7 series generasi ke-3 atau yang teranyar, baru muncul Alpha A7 III dan A7R III. Sementara untuk A7S III masih belum diluncurkan, tapi rumornya bakal dirilis tahun ini.

Alpha A7 III tentu membawa banyak peningkatan, tapi yang baru adalah dual slot SD dan daya tahan baterai yang lebih lama hingga 700 jepretan. Sensor gambarnya masih sama, CMOS 24,2-megapixel dan fitur 5-axis image stabilization di body-nya. Harga A7 III untuk body only berkisar Rp28 jutaan.

Sony-Alpha-A7R-III
Foto: Sony.co.id

Beralih ke Alpha A7R III, kamera ini masih menggunakan sensor gambar seperti pendahulunya, CMOS 42,4-megapixel. Namun dengan pemrosesan gambar LSI dan BIONZ X yang lebih cepat. Harga A7R III tembus sampai Rp45 juta.

Sony Alpha A9 Series

Sony-Alpha-A9
Foto: Sony.co.id

Alpha A9 dirancang untuk fotografer profesional terutama photojournalistic, misalnya fotografer olahraga. Sony mengklaim, Alpha A9 sanggup menyuguhkan performa setara atau melampaui DSLR.

Rahasinya adalah sensor CMOS full-frame Exmor RS baru bertipe stacked 24,2-megapixel dan prosesor BIONZ X baru. Alpha A9 sanggup menjepret hingga 362 gambar JPEG atau 241 gambar RAW tanpa henti dalam kecepatan 20 fps. Saat ini harga Alpha A9 body only tembus Rp60 jutaan.

Itulah kamera mirrorless Sony dengan sensor full frame, paling terjangkau adalah A7 generasi pertama Rp13 juta dengan paket lensa prime serbaguna FE 50mm f/1.8. Namun, yang paling saya rekomendasikan adalah A7 generasi ke-2, harganya tidak jauh yakni Rp18 juta dan sudah memiliki fitur 5-axis image stabilization serta autofocus lebih cepat.

Referensi: Infofotografi

Foci Adalah Perangkat Wearable untuk Meningkatkan Fokus dan Melawan Kecanduan Teknologi

Tak dimungkiri, kalau keberadaan smartphone dapat menunjang aktivitas pekerjaan kita. Namun tidak sedikit pula orang-orang yang mudah ter-distract oleh ponsel pintar dan berujung gagal fokus.

Sebentar-bentar cek notifikasi, baca feed media sosial, balas chat atau email, belanja online, hingga bermain game. Lalu tanpa disadari, kita telah menghabiskan terlalu banyak waktu dalam menggunakan smartphone.

Menurut Tinylogics – perusahaan startup asal Inggris, para pekerja kantor ter-distract setiap tiga menit karena kecanduan teknologi. Melihat seriusnya gangguan tersebut, mereka akhirnya mengembangkan perangkat wearable bernama Foci.

foci-adalah-perangkat-wearable-untuk-meningkatkan-fokus-dan-melawan-kecanduan-teknologi-3
Foto: Foci di Kickstarter

Tujuannya adalah untuk melawan kecanduan teknologi dan meningkatkan fokus penggunanya. Bentukan Foci sangat kecil seperti flashdisk, perangkat ini memiliki sensor gerak. Foci menggunakan machine learning untuk membedakan hembusan nafas dengan suara berisik lainnya, termasuk dalam pengolahan datanya.

Cara kerjanya, jepit Foci ke pinggang. Foci akan melacak pola pernapasan kita untuk menangkap keadaan kognitif alam bawah sadar kita. Pola bernapas kita berubah ketika sedang stres atau santai, kita cenderung bernapas lebih cepat dan lebih dangkal ketika merasa tertekan.

Kemudian Foci akan menyuguhkan informasi melalui aplikasi yang kita install di smartphone, memvisualisasikan pikiran kita dengan tanda bulat yang berubah warnanya.

foci-adalah-perangkat-wearable-untuk-meningkatkan-fokus-dan-melawan-kecanduan-teknologi-2
Foto: Foci di Kickstarter
foci-adalah-perangkat-wearable-untuk-meningkatkan-fokus-dan-melawan-kecanduan-teknologi-4
Foto: Foci di Kickstarter

Dengan Foci, kita juga bisa mengetahui berapa lama kita fokus, tahu kapan kita kehilangan fokus, mengingatkan pengguna agar kembali fokus, dan mengetahui kondisi kita ketika sedang stres maupun kelelahan.

Jadi, kita bisa mengevaluasi kinerja dan cara meningkatkannya. Foci juga akan memberi saran secara real-time agar kita mampu melakukan pekerjaan sebaik yang kita bisa.

Foci diluncurkan sebagai project crowdfunding di Kicstarter dan telah melampui targetnya. Bila tertarik, Anda masih bisa mendukung project tersebut, harganya US$65 atau sekitar Rp900 ribuan, dan barang akan dikirim pada bulan Oktober 2018.

Sumber: Ubergizmo

5 Kamera Mirrorless Sony dengan Sensor APS-C

Bicara soal kamera mirrorless, banyak pemain di dalamnya – Sony satu diantaranya. Pabrikan asal Jepang itu mengusung dua sistem yakni APS-C dengan lensa berlabel E dan full frame dengan lensa FE.

Kelebihan dari kamera mirrorless Sony dengan sistem APS-C adalah harganya relatif lebih murah, pun demikian dengan lensa-lensa E-nya. Namun, dengan hasil foto yang baik bahkan untuk memenuhi kebutuhan profesional.

Berikut adalah pembahasan singkat, lima kamera mirrorless Sony dengan sensor APS-C. Mana yang paling cocok untuk Anda?

1. Sony Alpha A5000 – Rp5 Juta

kamera-mirrorless-sony-dengan-sensor-aps-c-1
Foto: Sony.co.id

Untuk Anda yang belum pernah punya kamera digital, Sony Alpha A5000 sangat ideal dijadikan sebagai kamera mirrorless pertama. Bentuknya ringkas dan cara pakainya simple tanpa banyak tombol di body-nya.

Layar LCD 3 inci dapat diputar 180 derajat, untuk mempermudah vlogging dan selfie. Hasil fotonya juga bisa langsung ditransfer ke smartphone.

Alpha A5000 menggunakan sensor CMOS 20,1-megapixel dan prosesor Bionz X. Kamera ini sudah cukup ideal untuk Anda yang ingin belajar fotografi tanpa perlu merogoh kocek dalam-dalam.

Kelemahan yang kerap dirasakan oleh para pengguna Alpha A5000 adalah kinerja autofocus-nya yang relatif lambat di dalam ruangan.

2. Sony Alpha A5100 – Rp6 Juta

kamera-mirrorless-sony-dengan-sensor-aps-c-2
Foto: Sony.co.id

Bila Alpha A5000 ideal untuk belajar memotret foto, kemampuan A5100 lebih dititik beratkan pada perekaman videonya.

Ia punya sistem fast hybrid AF dengan 179 titik yang mampu mengikuti subjek yang bergerak.  Layar LCD 3 inci-nya sudah menggunakan panel sentuh, mendukung fokus sentuh, dan dapat ditekuk 180 derajat.

Desain fisiknya memang identik dengan Alpha A5000, tapi A5100 menggunakan sensor CMOS 24-megapixel dan prosesor BionZ-X.

Kelemahan pada Alpha A5000 sudah diatasi pada A5100 yakni kinerja autofocus yang meningkat. Namun Alpha A5100 masih tidak memiliki hotshoe, jadi Anda tidak memasang akesori tambahan seperti mic dan flash.

3. Sony Alpha A6000 – Rp8 Juta

kamera-mirrorless-sony-dengan-sensor-aps-c-3
Foto: Sony.co.id

Untuk keperluan yang lebih serius, Sony Alpha A6000 adalah jawabannya. Dari lima kamera mirrorless Sony dengan sistem APS-C yang di bahas pada artikel ini, Alpha A6000 adalah yang paling populer dan kemampuannya melampaui harganya.

Desain fisiknya sudah berbeda dengan Alpha A5000 dan A5100, punya viewfinder, hotshoe, dan tombol kontrol lebih lengkap. Selain itu, sistem autofocus-nya juga sudah sangat cepat dengan 179 titik phase detection sampai ke ujung gambar.

Kamera ini menggunakan sensor CMOS 24-megapixel dan prosesor BionZ-X. Kelemahan Alpha A6000 adalah absennya external mic jack.

Sebagai informasi, harga body only untuk Alpha A6000 dibanderol Rp6,5 juta. Menurut saya, lensa yang paling ideal untuk mendampinginya adalah Sony 35mm f/1.8 OSS – karena menyuguhkan sudut pandang yang lebih luas dan hasil yang tajam.

4. Sony Alpha A6300 – Rp13 Juta

kamera-mirrorless-sony-dengan-sensor-aps-c-4
Foto: Sony.co.id

Sebagai penerus, kelemahan Alpha A6000 sudah dibenahi pada A6300. Namun bukan dari segi desain, karena keduanya punya fisik yang identik.

Pertama sistem autofocus-nya, bila A6000 memiliki 179 titik – A6300 punya 425 titik fokus. Kedua, perekaman videonya – A6300 mampu merekam video format 4K dengan bitrate sampai 100 Mbps.

Selain itu, kamera ini juga dilengkapi dengan external mic jack. Fitur ini sangat penting bagi vlogger/videografer untuk meningkatkan kualitas audio. Untuk resolusi fotonya masih 24-megapixel (CMOS APS-C) dan prosesor BionZ-X.

Kelemahannya mungkin terletak dibanderol harganya, sebagai informasi di rentang harga yang sama kita sudah bisa mendapatkan kamera full frame Sony Alpha A7.

Kembali lagi ke kebutuhan Anda, bila condong ke video – memilih A6300 lebih tepat tapi bila condong ke foto – A7 jawabannya.

5. Sony Alpha A6500 – Rp22 Juta

kamera-mirrorless-sony-dengan-sensor-aps-c-5
Foto: Sony.co.id

Sony Alpha A6500 merupakan kamera Sony dengan sensor APS-C paling canggih dengan autofocus paling kencang. Harganya bahkan lebih mahal dibanding kamera full frame Sony Alpha A7 generasi ke-2, apa yang membuatnya istimewa?

Adalah fitur peredam getaran 5 axis stabilization yang bekerja pada lensa apapun yang dipasangkan ke kamera. Fitur lainnya seperti touch focus, kemampuan memotret kontinu hingga 307 foto, dan banyak lagi.

Alpha A6500 nyaris sempurna untuk foto dan video, kamera ini mampu merekam video kualitas 4K dalam format Super 35mm dan video 1080p dengan bitrate 100Mbps, lengkap dengan format video S-Log3.

Alpha A6300 menggunakan sensor Exmor CMOS APS-C 24,2-megapixel dengan processor LSI yang membantu prosesor gambar utama Bionz X.

Kelemahannya mungkin pada harganya, dengan rentang harga tersebut saya pribadi lebih memilih kamera full frame Sony Alpha A7 generasi ke-2 – tapi kembali lagi ke kebutuhan Anda itu apa.

Referensi: Infofotografi

Cara Menggunakan Adobe Spark Post di Android

Adobe akhirnya merilis aplikasi Spark Post di Android, sebelumnya Spark Post sudah tersedia lebih dulu di platform iOS dan web (aplikasi berbasis web). Spark Post sendiri bukan sekedar aplikasi edit foto biasa, tapi merupakan tool penting untuk membantu membangun sebuah brand.

Misalnya untuk para pemilik usaha kecil, di mana Anda dapat membuat konten dengan branding sendiri secara mudah untuk dibagikan secara luas. Cocok juga untuk Anda yang aktif di media sosial, untuk membuat konten gambar yang menarik dan terlihat profesional meski punya kemampuan desain grafis pas-pasan.

Di sana ada banyak pilihan template atau desain gambar dalam beragam kategori berbeda, misalnya lifestyle, business, travel, food, dan lainnya. Semua template dirancang secara profesional dan bisa kita sesuaikan, mulai dari layout-nya, mengubah teks dan jenis font-nya, memberi efek dan palette, serta resize ke beragam rasio gambar.

Cara Menggunakan Adobe Spark Post

cara-menggunakan-adobe-spark-post-di-android-2

Mula-mula kita siapkan terlebih dahuli gambar utama dengan menekan tombol tambah (+) di pojok kanan bawah. Kita bisa upload foto-foto yang tersimpan di smartphone, memilih gambar gratis dari stock foto cukup dengan mengetikkan kata kunci atau background sederhana dengan satu warna.

Kemudian memilih aspek rasio gambar, Spark Post telah menyediakan yang sesuai untuk diposting ke media sosial. Misalnya Instagram, Facebook, Twitter, Pinterest, Blog Post, YouTube Thumbnail, Facebook Ad, Instagram Stories, dan aspek rasio gambar lainnya.

cara-menggunakan-adobe-spark-post-di-android-3

Setelah itu, kita bisa menambahkan teks dan menyesuaikan jenis font-nya, menambah gambar lainnya, memilih template atau desain yang diinginkan, mengatur layout-nya, palette, dan efek. Hasilnya bisa disimpan di smartphone atau langsung membagikannya ke media sosial.

Saat ini Adobe Spark Post masih dalam tahap beta, masih banyak fitur-fitur yang akan ditambahkan seiring waktu. Seperti Spark versi berbayar yang menawarkan sejumlah fitur premium, di mana Anda dapat menciptakan dan membagikan konten yang disertai branding mereka masing-masing.

Application Information Will Show Up Here

Sumber: Blog Adobe Spark

Turnamen Mobile Legends MSC 2018 Digelar di Indonesia, Total Hadiahnya Rp1,4 Miliar

Hadir di Indonesia pada tahun 2016, game MOBA Mobile Legends mendulang kepopuleran di tahun 2017. Mereka sukses menggelar dua turnamen akbar yakni Mobile Legends South East Asia Cup (MSC) 2017 dan Mobile Legends Professional League (MPL) Indonesia season 1.

Pada tahun 2018 sekarang, Mobile Legends masih merupakan salah satu game yang sangat digandrungi anak muda di Indonesia. Menggairahkan industri e-sport di Tanah Air dan juga menghasilkan banyak bintang (tim dan atlet e-sport).

Kini Moonton bersiap untuk kembali menggelar kompetisi Mobile Legends di tingkat Asia Tenggara yakni MSC 2018 dengan total hadiah US$100.000 atau sekitar Rp1,4 miliar.

Indonesia pun kembali menjadi tuan rumah, hal tersebut merupakan bentuk apresiasi dari Moonton dan karena animo dari para pemain Mobile Legends sangat besar di Indonesia.

Babak grand final untuk MSC 2018 nantinya akan diselenggarakan di Jakarta Convention Center (JIEXPO) pada tanggal 27-29 Juli 2018. Sementara, pengundian slot untuk tim peserta akan ditayangkan secara langsung pada tanggal 26 Juli 2018.

Sistem Turnamen yang Berbeda

Bila di MSC 2017 lalu hanya ada lima negara yang bertempur, pada MSC 2018 akan mengundang perwakilan dari tujuh negara di Asia Tenggara. Termasuk Indonesia, Filipina, Malaysia, Singapura, Myanmar, Thailand, dan Vietnam.

Sistemnya sedikit berbeda dengan gelaran MSC 2017 yang sepenuhnya menggunakan sistem kualifikasi. Di MSC 2018, Moonton juga menerapkan sistem undangan.

Di mana negara-negara yang telah menjalankan MPL seperti Indonesia, Malaysia-Singapura, dan Filipina akan mendapat undangan untuk tim-tim berprestasi yang ikut serta di MPL.

Sayang sekali, MSC 2018 tidak bisa diikuti secara umum. Padahal dengan jumlah pemain aktif yang sangat besar di Indonesia, tentunya banyak para pemain Mobile Legends yang sangat antusias mengikuti turnamen bergengsi tersebut.

Sedangkan tim-tim di negara-negara lainnya seperti Vietnam, Myanmar, dan Thailand akan diadakan kualifikasi untuk merebutkan satu slot untuk tiap-tiap negara.

Nantinya MSC 2018 akan terdiri dari dua babak, yakni group stage dan play off. Di babak grup, 10 tim akan dibagi menjadi dua grup dengan sistem pertandingan round robin (BO1), di mana setiap peserta akan bertemu dengan semua peserta lainnya satu kali dan hasil pertandingan akan diakumulasikan menjadi poin.

Dua tim teratas dari masing-masing grup akan melaju ke babak playoff dengan sistem single elimination atau sistem gugur, peserta yang kalah langsung keluar dari turnamen. Dilanjutkan dengan sistem Best Of 3 (BO3) untuk semifinal dan dua tim yang tersisa atau final akan bermain dengan Best Of 5 (BO5).

Adapun tim-tim yang telah dipilih dan diundang berdasarkan prestasi mereka di MPL adalah:

  • Juara MPL Indonesia: Aerowolf Roxy
  • Juara MPL Filipina: Aether Main
  • Juara MPL Malaysia-Singapura: Bigetron SG
  • Direct Invite dari MPL Indonesia:  EVOS Esports
  • Direct Invite dari MPL Indonesia: RRQ.O2
  • Direct Invite dari MPL Malaysia-Singapura: Air Asia Saiyan
  • Direct Invite dari MPL Filipina: Digital Devils

Bagi Anda yang tidak bisa menyaksikan secara langsung, pertandingan MSC 2018 juga akan ditayangkan di Facebook dalam tiga bahasa, Indonesia, Thailand, dan Inggris.

Bagi Anda dan timnya yang ingin mengikuti MSC 2019, maka persiapkan diri kalian untuk mengikuti MPL Indonesia season 2.

Menurut Anda, siapa yang akan menjadi juara dan runner-up dari MSC 2018? Mampukah IDoNotSleep (IDNS) dari Thailand – sang juara MSC 2017 mempertahankan tahtanya?

Vivo Z1i Resmi Dirilis, Ditenagai Snapdragon 636 dan Memori Internal 128GB

Di negeri asalnya Vivo yakni Tiongkok, mereka punya varian lain dari Vivo V9 dengan dapur pacu lebih kuat. Disebut Vivo Z1, keduanya berbagi desain dan fitur yang identik, namun ditenagai chipset Snapdragon 660.

Kini mereka telah memperkenalkan Vivo Z1i, yang bisa dikatakan merupakan versi ekonomis dari Vivo Z1 dengan chipset Snapdragon 636. Tak hanya memperbarui dalamannya, Vivo juga menyesuaikan beberapa hal lainnya.

Snapdragon 660 dalam Vivo Z1 merupakan yang terkuat di keluarga high-tier Snapdragon 600 series pada golongan yang menonjolkan performance.

Sementara Snapdragon 636 dalam Vivo Z1i, juga merupakan chipset paling unggul di high-tier Snapdragon 600 series pada golongan efficiency atau yang lebih mengutamakan efisiensi daya.

Untuk penyimpanan internalnya justru mengalami peningkatan, dari 64GB menjadi 128GB. Namun besaran RAM dan kapasitas baterainya masih sama, 4GB dan 3.260 mAh.

Penyesuai lain pada Vivo Z1i adalah penurunan resolusi kamera depan, dari 24-megapixel menjadi 16-megapixel. Tentunya masih dilengkapi smart beauty berbasis AI dan fitur face wake.

Sementara, sistem kamera belakangnya masih tetap dengan konfigarsi kamera ganda 13-megapixel dan 2-megapixel.

Sisa spesifikasi lain dari Vivo Z1i identik dengan Vivo Z1, seperti berjalan di atas Android 8.1 (Oreo) dengan Funtouch OS 4.0.

Suguhan FullView display 6,23 inci dengan notch, beresolusi Full HD+ (1080×2280 piksel) dan aspek rasio 19:9. Kemudian, pemindai sidik jari bertempat di bagian belakang.

Saat ini Vivo Z1i baru akan tersedia di Tiongkok dengan harga CNY 1.898 atau sekitar Rp4,1 jutaan. Tersedia dalam balutan warna hitam dengan aksen emas atau merah.

Sebagai informasi tambahan, baru-baru ini Vivo Indonesia telah memperkenalkan varian terbaru Vivo V9 dengan RAM 6GB dan chipset Snapdragon 660 dengan harga Rp4.299.000.

Sumber: GSMArena

Samsung Umumkan Galaxy On6, Usung Super AMOLED 5,6 Inci Infinity Display

Samsung telah mengumumkan anggota terbaru keluarga Galaxy On series, yakni Samsung Galaxy On6 yang menyasar segmen menengah.

Smartphone ini sudah mengadopsi desain Infinity Display dengan rasio layar 18.5:9, jadi tak lagi ditemui tombol home khas Samsung di bagian depan.

Panelnya sendiri berjenis Super AMOLED berukuran 5,6 inci dengan resolusi HD+ (1480×720 piksel) yang hemat daya.
samsung-umumkan-galaxy-on6-1
Mengenai kemampuan fotografinya, Samsung telah menyematkan kamera depan 8-megapixel dengan bukaan f/1.9. Selain buat selfie dan video call, kamera depan juga berfungsi untuk membuka kunci smartphone (face unlock).

Sedangkan, kamera utamanya 13-megapixel  (f/1.9, 28mm), lengkap dengan LED flash baik depan maupun belakang. Masih di bagian belakang, pemindai sidik jari  berada tepat di bawah kamera.

Dapur pacunya ditenagai chipset Exynos 7870 Octa, dengan CPU delapan inti 1,6GHz Cortex-A53 dan GPU Mali-T830 MP1. RAM 4GB dan penyimpanan internal 64GB bertugas membantu memuluskan kinerjanya.

Smartphone Android 8.0 Oreo dengan sentuhan UI Samsung Experience ini hadir dalam balutan unibody polycarbonate dan punya baterai berkapasitas 3.000 mAh.

Saat ini Samsung Galaxy On6 baru tersedia di India mulai tanggal 5 Juli dengan harga normal INR 15.490 atau sekitar Rp3,2 jutaan. Serta tersedia dalam dua pilihan warna, hitam dan biru.

Sumber: GSMArena

Triple Camera di Smartphone, Gimmick atau Penting?

Beberapa waktu yang lalu, flagship Huawei P20 Pro telah hadir di Indonesia. Kemampuan fotografi menjadi fitur andalannya, punya tiga kamera belakang dengan Leica dan sematan Artificial Intelligence (AI).

Apakah smartphone dengan triple camera itu penting atau cuma gimmick dan akankah menjadi tren baru? Tidak cukupkah hanya dengan dua kamera? Mari kita bahas sedikit lebih jauh.

Manfaat dari Tiga Kamera

triple-camera-di-smartphone-1
Enche Tjin selaku Leica Ambassador untuk Indonesia dan pendiri Infofotografi

Dalam acara peluncuran Huawei P20 Pro, Enche Tjin selaku Leica ambassador untuk Indonesia dan pendiri Infofotografi – mempresentasikan pengalamannya menggunakan Huawei P20 Pro.

Sebagai informasi, kamera belakang Huawei P20 Pro meliputi lensa RGB 40-megapiksel (f/1.8, 27mm, 1/1.7″), lensa monochrome 20-megapiksel (f/1.6, 27mm), dan lensa telephoto 8-megapixel (f/2.4, 80mm).

Ya, lensa RGB 40-megapixel, ukurannya sangat besar untuk sebuah kamera smartphone yang mampu menghasilkan kualitas foto yang tajam. Kemudian lensa monochrome 20-megapixel akan memperkaya detail dan membuat warna lebih hidup.

Sedangkan, kalau mau foto yang subjeknya jauh, lensa telephoto 8-megapixel akan aktif. Kita bisa melakukan zoom tanpa mengurangi kualitas gambar dan distorsi. Ketiga lensa tersebut bekerja sama untuk membuat foto yang sangat terperinci.

Jadi, berkat konfigurasi triple camera, Huawei P20 Pro ideal digunakan dalam berbagai kondisi dan keperluan pemotretan. Baik itu landscape yang lebih dramatis dengan dynamic range tinggi, portrait dengan efek bokeh yang indah, menangkap foto candid yang menarik maupun hasil low-light yang lebih baik.

Verdict

triple-camera-di-smartphone-2

Jadi, kenapa smartphone harus punya lensa yang banyak? Menurut saya smartphone dengan satu lensa, ibaratnya menggunakan kamera saku yang lensanya tidak bisa ditukar.

Sementara, smartphone dengan dua atau tiga lensa seperti menggunakan kamera mirrorless. Maksudnya gini, kamera bisa memberikan sudut pandang yang sangat luas berkat lensa wide-angle.

Selain itu, kamera juga memiliki kemampuan untuk zooming berkat lensa telephoto, dan punya kemampuan ala lensa fixed yang mampu mengendalikan depth of field untuk membuat objek lebih menonjol.

Tentu saja, manfaat dari triple camera pada smartphone bukan cuma itu saja tapi juga meningkatnya teknologi augmented reality, misalnya untuk pemetaan 3D dan masih banyak kemungkinan lainnya.

Kabarnya flagship Samsung Galaxy S10 Plus, LG V40, dan Apple iPhone X Plus yang mungkin akan meluncur pada tahun 2019 nanti juga bakal mengadopsi triple camera.

Sambil menunggu waktu itu tiba, triple camera mungkin juga akan dijadikan fitur unggulan selanjutnya oleh sejumlah pabrikan ponsel pembesut smartphone kelas menengah.

Membahas Snapdragon 632, SoC yang Buat Smartphone Kelas Menengah Makin Gesit

Qualcomm telah mengumumkan tiga chipset terbaru di segmen menengah ke bawah yakni Snapdragon 632, 439, dan 429. Namun pada artikel ini saya akan mencoba membongkar membahas keunggulan yang dibawa oleh Snapdragon 632.

SoC ini diposisikan sebagai pengganti Snapdragon 626 dan 625 yang sudah lawas dan merupakan versi ekonomis dari Snapdragon 636. Qualcomm mengklaim kinerja CPU pada Snapdragon 632 meningkat 40 persen dan kemampuan olah grafisnya meningkat 10 persen dibanding Snapdragon 626.

Snapdragon 632 sendiri masuk dalam keluarga high-tier Snapdragon 600 series pada golongan yang menekankan efficiency atau lebih mengutamakan efisiensi dayaseperti Snapdragon 636, 630, 626, dan 625. Mari kita ungkap lebih banyak.

Arsitektur CPU Kryo 250 

Snapdragon 632 menjadi anggota keluarga Snapdragon 600 ketiga setelah Snapdragon 660 dan Snapdragon 636 yang telah mengadopsi elemen dari premium-tier Snapdragon 800 series yakni CPU dengan arsitektur core Kyro.

Namun berbeda dengan Snapdragon 660 dan Snapdragon 636 yang menggunakan Kyro versi 260, model yang digunakan Snapdragon 632 ialah Kyro 250 dengan GPU Adreno 506.

Meski begitu, mobile platform terbaru Qualcomm ini menggunakan teknologi 14mm dan konfigurasinya sama yakni ada empat core Cortex-A73 untuk performance dan empat core sisanya Cortex-A53 untuk efficiency, dengan clock hingga 1.8GHz

ISP, Modem, dan Spesifikasi Snapdragon 632 Lainnya

SoC ini menggunakan modem Snapdragon X9, membawa capabilitas LTE Cat 12 hingga 300 Mbps (downlink) dan LTE Cat 5 hingga 150 Mbps (uplink), serta DSP Hexagon 546.

Kemudian Dual-ISP dalam Snapdragon 632 mampu mendukung penggunaan sensor single kamera 24-megapixel atau dual-camera 13-megapixel.

Sementara untuk resolusi layar maksimal mendukung hingga Full HD+ dan memiliki berkemampuan merekam video 4K 30fps dan 1080p 120fps.

Verdict

Di tahun 2018 ini, bagi Anda yang berburu smartphone kelas menengah dengan performa yang mumpuni di kelasnya – ponsel pintar dengan SoC Snapdragon 660 dan 636 masih menjadi pilihan utama.

Namun kehadiran Snapdragon 632 sebagai pengganti Snapdragon 625 dan 626 yang sudah lawas – diharapkan semakin banyak pilihan smartphone terjangkau berperforma kencang.

Sumber: Qualcomm

Update: Ada revisi perbaikan, dari membongkar menjad membahas judul tanpa menguubah maksud dan tujuan dari artikel. 

Huawei P20 Pro Resmi Hadir di Indonesia, Membawa Triple Camera Leica

Butuh waktu tiga bulan bagi Huawei untuk mendatangkan smartphone flagship termutakhirnya yakni Huawei P20 Pro ke Indonesia. Penerus P10 ini memulai debut perdananya pada akhir bulan Maret lalu di Paris – Prancis.

Ya, akhirnya Huawei P20 Pro hadir di Tanah Air dan dibanderol dengan harga Rp11.999.000. Menekankan fitur triple camera Leica dengan kemampuan zoom dan wide-angle, kecerdasan buatan yang canggih berkat dukungan chipset Kirin 970 dengan NPU (neural network unit), dan banyak lagi.

“Akhirnya kami membawa smartphone flagship ke Indonesia, Huawei P20 Pro adalah langkah awal dan kami akan membawa produk-produk high-end lainnya ke Tanah Air. Kami berharap, konsumen di Indonesia bisa melihat Huawei sebagai brand premium.” Ujar Lo Khing Seng, Deputy Country Director Huawei Device Indonesia.

Triple Camera Leica dan AI

Mengusung tag line #SeeMoreLight, Huawei memang sangat membanggakan kemampuan kamera P20 Pro. Hadir dengan inovasi tiga kamera belakang Leica sekaligus, meliputi lensa RGB 40-megapiksel (f/1.8, 27mm, 1/1.7″), lensa monochrome 20-megapiksel (f/1.6, 27mm), dan lensa telephoto 8-megapixel (f/2.4, 80mm).

Lalu, apa manfaat dari tiga kamera tersebut? Membuat kamera P20 Pro ideal digunakan dalam berbagai kondisi dan keperluan pemotretan, baik itu landscape, portrait, candid maupun low-light.

Kita bisa memotret foto dengan sudut pandang lebih lebar (wide-angle), lengkap dengan kemampuan optical zoom 3x atau perbesaran tanpa mengurangi kualitas, ditambah hybrid zoom 5x dan digital zoom 10x. Kamera P20 Pro juga menangkap detail lebih banyak dan pengambilan gambar lowlight yang semakin baik.

Proses pengambilan gambarnya telah didukung fitur-fitur kamera berbasis AI, kamera P20 Pro mampu mengidentifikasi 19 kategori yang berbeda dan memberikan pengaturan secara otomatis untuk menghasilkan foto yang optimal.

Kamera depannya juga tak kalah canggih, bercokol lensa 24-megapixel (f/2.0, 26mm) dan dilengkapi fitur 3D portrait lightning yang bekerja di kamera depan dan belakang untuk menciptakan foto dengan efek pencahayaan ala studio.

Hands-on Huawei P20 Pro

Huawei P20 Pro mengusung layar FullView jenis OLED ukuran 6,1 inci, dengan resolusi Full HD+ 1080×2240 piksel (408 ppi), dan aspek rasio 18.7:9.

Ada notch atau poni di pucuk layarnya sehingga tampil fresh. Namun sensor pemindai sidik jari yang terletak di depan memang terlihat agak janggal untuk smartphone berlayar penuh.

Build quality-nya sangat-sangat bagus, dengan kerangka aluminium dan material kaca depan belakang. Sangat terasa premium dan kokoh dalam genggaman tangan, gradasi warna dari biru ke ungu juga menyuguhkan efek visual yang keren.

Namun finishing glossy membuatnya cenderung licin dan mudah meninggalkan sidik jari. Selain itu, modul kamera belakangnya yang agak menonjol – perlu berhati-hati saat menyimpan smartphone ini.

Untuk susunan tombol-tombolnya standar saja, tombol power dan volume berada di sisi kanan, sedangkan sisi kiri terdapat SIM tray. Kemudian port USB type-c dan speaker di bagian bawah, sementara mikrofon ada di atas.

Harga dan Spesifikasi Huawei P20 Pro

Huawei-P20-Pro-Indonesia-19

Untuk spesifikasi Huawei P20 Pro sendiri berjalan di atas OS Android 8.1 Oreo dengan user interface EMUI 8.1. Bertenaga chipset Hisilicon Kirin 970, didongkrak RAM 6GB, memori internal 128GB, dan baterai berkapasitas 4.000 mAh.

Bila tertarik, Huawei P20 Pro akan tersedia pada 7 Juli 2018 dengan harga Rp11.999.000. Namun Anda bisa melakukan pre-order yang dibuka dari tanggal 28 Juni sampai 4 Juli di Erafone.com dan Lazada.co.id dengan cashback sampai Rp1.000.000 dan hadiah menarik lainnya.