[Review] Samsung Galaxy A7 2018, Unggulkan Triple Camera Tapi Ada yang Dikorbankan

Menurut laporan International Data Corporation (IDC), Samsung masih merupakan pabrikan smartphone nomor satu di dunia dengan pengapalan 71,5 juta unit dan menguasai market share sebesar 20,9 persen pada Q2 2018.

Meski begitu, Samsung perlu extra effort untuk mempertahankan gelar “raja smartphone“. Karena sejumlah vendor smartphone asal Tiongkok seperti Huawei, Xiaomi, OPPO, dan Vivo kian agresif dalam berinovasi.

Salah satu upaya nyata yang dilakukan oleh Samsung ialah mengubah strategi dengan menyajikan inovasi terbaru pada seri Galaxy A. Ya, Samsung menyematkan empat buah sensor kamera pada Galaxy A9 dan tiga buah pada Galaxy A7.

Meja redaksi Dailysocial lifestyle telah kedatangan Galaxy A7 yang punya kamera ketiga 8-megapixel dengan aperture f/2.4 dan lensa ultra wide 18mm. Buat yang penasaran dengan kemampuan tiga kameranya, berikut review Samsung Galaxy A7 2018 selengkapnya.

Unboxing Samsung Galaxy A7

Unit Galaxy A7 yang datang berwarna gold, varian RAM 6GB, dan storage 128GB. Isi dari paket penjualannya sebagai berikut:

  • Unit Samsung Galaxy A7
  • Adapter charging (5V/1.55A)
  • Kabel data micro USB
  • Earbud
  • SIM ejector
  • Buku petunjuk penggunaan dan kartu jaminan

review-samsung-galaxy-a7-2018

Dengan spesifikasi utama seperti layar Super AMOLED 6 inci Full HD+, chipset Exynos 7885 Octa, dan baterai 3.300 mAh. Samsung menjual Galaxy A7 dengan harga mulai Rp4 jutaan, harga yang cukup kompetitif dan tidak biasanya. Apa yang dikorbankan Samsung?

Desain Bebas Notch

review-samsung-galaxy-a7-2018

Layar Super AMOLED 6 inci Galaxy A7 sudah dikemas dalam desain Infinity Display dan masih bebas dari notch. Bagian dahi dan dagunya terlihat sedikit tebal, tapi masih cukup sedap dipandang.

Punggungnya menggunakan material kaca, dengan dimensi 159,8×76,8mm dan ketebalannya hanya 7,5mm. Bobotnya cukup ringan, hanya 168 gram karena menggunakan kerangka dari plastik.

Ya, bukan kerangka metal yang selama ini menjadi ciri khas Galaxy A series. Meski begitu, build quality yang baik membuat feel dalam menggenggam Galaxy A7 masih lumayan premium.

Menuju bagian dahi, rasanya lega Samsung tak ikut-ikutan mengusung desain notch. Di sana ada kamera depan 24-megapixel, LED flash, earpiece, sensor ambient light, dan proximity.

Beralih ke belakang, berjejer tiga buah kamera dan LED flash dalam posisi vertikal. Paling atas beresolusi 5-megapixel sebagai depth sensor, kamera utama di tengah beresolusi 24-megapixel, dan kamera ekstra satu lagi paling bawah beresolusi 8-megapixel dengan lensa ultra wide.

Buat yang mencari kemana perginya fingerprint sensor, Samsung memindahkannya ke samping kanan di dalam tombol power. Artinya, unlock smartphone paling nyaman menggunakan jempol kanan. Sementara, bagi pengguna yang kidal harus membiasakan diri dengan jari telunjuk atau jari tengah.

Tombol volume berada persis di atas tombol power. Lagi-lagi posisinya terlalu tinggi, tapi bukan masalah besar. Sementara, sisi kiri terdapat SIM tray yang berisi tiga buah slot – dua nano SIM dan satu microSD.

Bagian atas hanya ada mikrofon kedua. Sedangkan, di bawah ada jack audio 3,5mm, port microUSB, mikrofon, dan speaker. Sebagai informasi, Galaxy A7 versi 2017 sudah menggunakan port USB Type-C dan body-nya dilengkapi sertifikasi IP68.

review-samsung-galaxy-a7-2018

Jadi, ada tiga catatan terkait desain Galaxy A7. Pertama tak lagi menggunakan kerangka metal, balik lagi menggunakan port microUSB, dan body-nya tidak tahan air lagi.

Layar Super AMOLED

review-samsung-galaxy-a7-2018

Layar Super AMOLED dengan ukuran 6 incinya disokong resolusi Full HD+ (1080×2220 piksel) dalam aspek rasio 18.5:9. Kombinasi tersebut menyuguhkan kerapatan layar yang cukup tajam yakni 411 ppi.

review-samsung-galaxy-a7-2018

Fitur screen mode juga masih ada, untuk menyesuaikan warna menurut preferensi Anda. Secara default, Galaxy A7 menggunakan mode tampilan adaptif yang secara otomatis mengoptimalkan perubahan warna, saturasi, dan ketajaman layar sesuai konten yang ditampilkan.

Buat yang ingin setiap konten di smartphone penuh warna, bisa memilih mode tampilan AMOLED cinema. Bila tidak suka dibohongi, bisa pilih mode tampilan basic dengan tingkat akurasi mendekati aslinya. Sementara, AMOLED photo membuat warna tampil menyenangkan tapi tidak berlebihan.

Samsung Experience 9.0 UX

Galaxy A7 menjalankan OS Android 8.0 Oreo dengan sentuhan Samsung Experience 9.0 UX persis seperti yang ditemui pada Galaxy A8 Star. Dengan tampilan antarmuka yang simpel dan tetap kaya fitur.

Ada dua layout launcher yang bisa dipilih yaitu home screen dengan app drawer atau home screen only. Kita juga bisa menyelaraskan tampilan sesuai preferensi masing-masing dengan mengubah wallpaper, tema, dan juga tampilan Always On Display.

Pada home screen bagian paling kiri, ada Bixby Home. Di mana Anda akan disuguhkan rekomendasi konten berdasarkan kebiasaan kita dalam menggunakan smartphone. Sementara, buat yang ingin memaksimalkan seluruh bentang layar untuk konten bisa mencoba navigasi “full screen gestures“.

Buat yang hobi bermain game, Game Launcher akan menyatukan seluruh game yang terinstal dalam satu tempat. Anda bisa memastikan bermain game tanpa gangguan dengan menonaktifkan notifikasi, serta kemudahan mengambil screenshot dan merekam gameplay game favorit Anda.

Fitur andalan Samsung seperti SecureFolder juga tersedia. Di situ Anda dapat menyimpan file, memo, dan aplikasi dengan lebih aman. Bicara soal keamanan smartphone, Galaxy A7 dibekali metode face recognition dan fingerprint scanner yang berada di sisi kiri.

Kamera Ekstra dengan Lensa UltraWide

review-samsung-galaxy-a7-2018

Inti dari inovasi Samsung pada Galaxy A7 ialah kamera ekstra ketiga beresolusi 8-megapixel (f/2.4) dengan lensa ultra wide 18mm yang menyuguhkan sudut pandang 120 derajat. Artinya, Anda bisa memasukkan area yang luas dalam satu frame foto. Jadi, banyak banget yang bisa dieksplorasi dari lensa ultra wide ini.

Tentu saja, ideal buat memotret foto landscape, arsitektur, hingga portrait. Kita bisa menangkap lebih banyak informasi sehingga lebih mudah menyampaikan cerita.

Nah yang pasti lensa ultra wide ini memiliki beberapa karakteristik, diantaranya membuat objek menjadi lebih kecil dari ukuran sebenarnya dan distorsi. Jangan ragu untuk bermain perspektif dengan mengubah posisi dan sudut pemotretan untuk mendapatkan foto dengan kesan megah dan lebih menarik.

Berikut hasil bidikan Samsung Galaxy A8 dengan lensa ultra wide:

Hasil foto dari lensa ultra wide ini cukup tajam, meskipun dalam beberapa kesempatan detail kurang ditangkap dengan baik. Efek distorsi memang tak terhindarkan, tapi justru bisa digunakan untuk mendapatkan hasil foto yang unik.

Kamera utamanya sendiri resolusinya cukup besar, 24-megapixel (f/1.7 dan PDAF) dengan lensa wide 27mm. Satu lagi sebagai depth sensor, 5-megapixel (f/2.2) untuk mendapatkan foto dengan efek bokeh. Sementara, kamera depannya 24-megapixel (f/2.0) dengan lensa wide 26mm.

Lensa ultra wide bisa diakses pada mode pengambilan gambar ‘auto‘. Fitur Bixby Vision juga tersedia, yang bisa mengenali obyek ataupun menerjemahkan teks bahasa asing secara real time.

Mode pengambilan gambar lain yang tersedia ialah panorama, pro untuk kontrol manual guna mengakses white balance, ISO, dan exposure compensation. Kemudian beauty, live focus, scene optimizer, super slow-mo, AR emoji, hyperlapse, dan slow motion.

Berikut hasil foto dari kamera utama dan kamera depan Samsung Galaxy A7:

Sebagai pengingat, bila menggunakan lensa ultra wide – hasil fotonya disimpan pada resolusi 8-megapixel saja (3264×2448 piksel). Bila Anda membutuhkan kualitas yang optimal sebaiknya menggunakan kamera utama 24-megapixel pada rasio 4:3.

Alternatif lain bila memang membutuhkan sudut pandang lebih luas bisa menggunakan kamera utama dengan rasio 16:9 pada 18-megapixel atau 18.5:9 pada 16-megapixel.

Untuk perekam videonya, baik kamera depan maupun belakang hanya mampu merekam resolusi sampai Full HD 30fps saja. Ya, belum bisa merekam video 4K, bahkan Full HD 60fps tidak bisa.

Hardware Samsung Galaxy A7

review-samsung-galaxy-a7-2018

Exynos 7885 Octa yang berada di dalam Galaxy A7 merupakan chipset kelas menengah Samsung terbaru yang dibangun pada proses fabrikasi 14nm. Terdiri dari CPU octa-core dalam konfigurasi dual-core Cortex A73 2.2GHz dan hexa-core Cortex A53 1.6GHz dengan GPU Mali-G71.

Kinerjanya ditopang besaran RAM 6GB dan storage 128GB. Slot microSD bisa menampung hingga 512GB bila yang membutuhkan penyimpanan lebih. Semua kegiatan ber-smartphone disuplai baterai berkekuatan 3.300 mAh.

Menurut hasil test benchmark dari sejumlah aplikasi, pada Antutu Galaxy A7 mendapatkan 120.865 poin, sementara di PCMark Work 2.0 meraih 5.566 poin, lalu di 3DMark Sling Shot mendapatkan 964 poin, serta di GeekBench 4 single-core 1.523 poin dan multi-core 4.336 poin.

Verdict

review-samsung-galaxy-a7-2018

Di Indonesia, Galaxy A7 tersedia dalam dua varian. Harga terbarunya Rp4,1 jutaan untuk konfigurasi RAM 4GB dan storage 64GB. Sementara, untuk RAM 6GB dan storage 128GB ialah Rp5 jutaan. Menimbang fitur dan spesifikasi yang ditawarkan, menurut saya harganya sangat kompetitif.

Inovasi triple camera atau lebih tepatnya kamera ekstra 8-megapixel dengan lensa ultra wide 120 derajat, juga siap menantang kreativitas kemampuan fotografi Anda. Tetapi, Samsung juga memangkas beberapa fitur premium. Kerangka body-nya sekarang dari plastik, balik lagi menggunakan port microUSB, dan hilangnya sertifikasi tahan air IP68.

Sparks

  • Punggung kaca
  • Lensa ultrawide 120 derajat
  • Harga kompetitif
  • Bebas notch

Slacks

  • Kerangka plastik
  • Balik lagi pakai port microUSB
  • Tanpa sertifikasi IP68
  • Tidak ada perekam video 4K dan Full HD 60fps

[Komparasi] ASUS VivoBook 15 X505ZA dengan AMD Ryzen 3 dan 5

Belakangan ini, ASUS memang terlihat sangat gencar merilis laptop baru. Mulai dari laptop gaming seperti TUF FX 505 dan Zephyrous S. Kemudian, laptop premium ZenBook Pro 15 UX580 dan ZenBook S UX391UA. Serta, laptop mainstream seperti VivoBook S430, VivoBook S330, dan VivoBook 15 X505ZA.

Nah buat Anda yang punya budget di bawah Rp10 juta, pilihannya memang hanya VivoBook 15 X505ZA. Laptop ASUS berbasis Ryzen Mobile ini hadir dalam tiga konfigurasi, dari Ryzen 3, Ryzen 5, hingga yang paling powerful Ryzen 7.

Berikut adalah harga dari masing-masing konfigurasinya.

  • Ryzen 3 R3-2200U, Vega 3 Graphics, RAM 4GB, storage 1TB: Rp6,3 juta
  • Ryzen 5 R5-2500U, Vega 8 Graphics, RAM 8GB, storage 1TB: Rp8,1 juta
  • Ryzen 7 R7-2700U, Vega 10 Graphics, RAM 8GB, storage 1TB+256G SSD: Rp12,8 juta

Belum lama ini, Dailysocial sudah me-review ASUS X505ZA untuk varian Ryzen 5. Menurut saya, ASUS X505ZA varian tersebut merupakan laptop ekonomis yang kencang. Sangat nyaman buat menunjang pekerjaan sehari-hari, bahkan untuk aktivitas foto dan video editing. 

Sekarang, redaksi Dailysocial kembali kedatangan ASUS X505ZA – tapi untuk varian Ryzen 3. Bagaimana performanya bila dibandingkan dengan varian Ryzen 5?

Desain & Spesifikasi

review-asus-vivobook-15-x505za-ryzen-3

Dari sisi tampilan, desain dan build quality keduanya benar-benar identik. Mengusung layar 15 inci dengan ketebalan 20,44mm, bobot 1,68kg, dengan rasio panjang dan lebar 361,4×243,5mm. ASUS X505ZA memang bukan laptop yang ultra tipis, sedikit bongsong tapi ukurannya masih cukup portabel untuk dibawa-bawa.

Layar 15 incinya disokong resolusi HD (1366×768 piksel). Dengan nilai colorgamut NTSC 45 persen, berlapis anti-glare, dengan refresh rate 60Hz, dan didukung teknologi seperti Splendid hingga fitur ASUS Tru2Life Video.

Pembedaannya terletak pada logo Ryzen yang berada di bawah keyboard sebelah kiri. Di mana ASUS X505ZA Ryzen 5 bertuliskan keterangan AMD Ryzen 5 dan satunya lagi AMD Ryzen 3.

Berikut perbandingan lebih jelas untuk spesifikasinya:

ASUS VivoBook 15 X505ZA varian Ryzen 3 Rp6,3 juta

  • AMD Ryzen 3 2200U Mobile Processor
  • Radeon Vega 3 Graphics
  • CPU Cores: 2
  • Threads: 4 Max Boost Clock: 3.4GHz Base Clock: 2.5GHz
  • Storage 1TB HDD dan RAM 4GB DDR4

ASUS VivoBook 15 X505ZA varian Ryzen 5 Rp8,1 juta

  • AMD Ryzen 5 2500U Mobile Processor
  • Radeon Vega 8 Graphics
  • CPU Cores: 4
  • Threads: 8 Max Boost Clock: 3.6GHz Base Clock: 2GHz
  • Storage 1TB HDD dan RAM 8GB DDR4

Benchmark dan Pengalaman Menggunakan Kedua ASUS X505ZA

Sebagai informasi, kedua unit review ASUS X505ZA kami sudah menggunakan konfigurasi RAM dual channel. Varian Ryzen 3 ditambah RAM 4GB menjadi 8GB, sementara Ryzen 5 ditambah RAM 8GB menjadi 16GB.

Berikut hasil CPU-Z, GPU-Z, dan sejumlah aplikasi benchmark dari ASUS X505ZA varian Ryzen 3.

Berikut hasil CPU-Z, GPU-Z, dan sejumlah aplikasi benchmark dari ASUS X505ZA varian Ryzen 5.

Dari hasil benchmark di atas, tentu sudah menggambarkan perbedaan kekuatan diantara mereka. Ryzen 5 cukup powerful untuk beragam macam aktivitas, seperti melakukan video editing hingga bermain game dengan kualitas grafis low.

Sebaliknya, Ryzen 3 hanya mampu sekedar meladeni kegiatan dasar. Misalnya mengakses Microsoft Office, mengetik, hingga browsing. Untuk software edit gambar seperti Photoshop dan Lightroom masih bisa dijalankan dengan baik meski agak berat. Sementara, untuk Premiere Pro sepertinya terlalu berat dan mengalami ‘not responding‘.

Verdict

review-asus-vivobook-15-x505za-ryzen-3

ASUS VivoBook 15 X505ZA dengan konfigurasi AMD Ryzen 5 memang pilihan yang ideal dari segi performa dan harga, cocok bagi para pekerja kreatif. Sementara, konfigurasi AMD Ryzen 3 lebih ditujukan untuk kalangan pelajar.

Buat yang tidak mau kompromi soal performa, konfigurasi Ryzen 7 bisa dipilih. Namun pada rentang harganya yang mencapai Rp12 jutaan, banyak pilihan lain yang bisa dipertimbangkan. Laptop berbasis Ryzen Mobile dari kompetitor seperti Acer, HP, dan Lenovo juga tak kalah menarik, serta cukup agresif harganya. Jadi, pilih spesifikasinya sesuai kebutuhan dan pilih desain seperti yang diinginkan.

Huawei Mate 20 Series Hadir di Indonesia, Satu Level di Atas P Series

Dalam skala global, Huawei merupakan pabrikan smartphone kedua terbesar di dunia. Namun situasinya berbeda di Indonesia, Huawei bahkan tidak masuk dalam lima besar dan lambat dalam merilis smartphone terbarunya.

Meski begitu, pada tahun 2018 ini saya melihat Huawei sudah banyak berbenah. Mereka berhasil membawa flagship Huawei P20 Pro, smartphone kamera paling canggih versi DxOMark hingga saat ini meski butuh waktu tiga bulan sejak dirilis.

Disusul peluncuran Huawei Nova 3i, mid-range smartphone yang penuh dengan elemen kekinian. Sekarang, Huawei akhirnya resmi mengumumkan kehadiran seri smartphone flagship teratas mereka yang diperkenalkan perdana di London, Inggris – pada pertengahan bulan Oktober lalu yakni Mate 20 dan Mate 20 Pro.

Huawei-Mate-20-Pro

Saya sendiri bertanya-tanya, kenapa baru sekarang? Sebelumnya Huawei terkesan tidak begitu serius menggarap pasar smartphone Tanah Air, lambat merilis smartphone, dan juga tidak semua jajaran smartphone Huawei masuk Indonesia.

Lo Khing Seng selaku Deputy Country Head Huawei CBG Indonesia menjelaskan, karena masyarakat Indonesia belum mengenal Huawei. Mereka sadar bahwa brand image Huawei belum begitu kuat di Indonesia. Dengan kehadiran P20 series dan Mate 20 series ini, Huawei pun mereposisi dirinya menjadi vendor smartphone kelas mid-high.

Huawei-Mate-20-Pro

Sehingga tahun depan, diharapkan lebih gesit. Misalnya peluncuran smartphone baru bisa berbarengan atau berdekatan dengan peluncuran global. Huawei menargetkan menjadi top 3 dalam kurun waktu 2 tahun ke depan.

Mate series sendiri memang berada satu level di atas P series. Keduanya sama-sama menggunggulkan kemampuan kamera, bedanya P series hadir untuk memenuhi gaya hidup (lifestyle) dan menyasar generasi muda yang fashionable. Sementara, Mate series membawa semua teknologi terbaik yang dimiliki Huawei. Generasi paling top dari Huawei ini menargetkan orang kantoran yang punya mobilitas tinggi.

Huawei-Mate-20-Pro

Ada yang menarik dari Mate series yang dirilis di Indonesia, yakni harganya ternyata lebih terjangkau bila dibandingkan harga global. Mate 20 dibanderol Rp8.999.000, sedangkan Mate 20 Pro dijual Rp11.999.000. Dengan masuknya Mate series, stok untuk P20 Pro ini akan lebih dikontrol dan mungkin dalam tiga bulan mendatang akan diskontinu.

Huawei memberikan beberapa penawaran spesial selama periode pre-order 19-28 Desember 2018 di Erafone dan Lazada. Pertama, pembeli Huawei Mate 20 Pro akan mendapat tiga bonus menarik yaitu Huawei Band 3 Pro, wireless charger, dan flip cover Mate 20 Pro.

Kedua, pembeli Mate 20 akan mendapatkan Huawei Band 3 Pro, power bank Huawei, dan flip cover Mate 20. Terkhusus penawaran spesial di Erafone,  pembeli bisa mendapatkan Mate 20 Pro atau Mate 20 hanya seharga Rp1 dengan menandatangani kontrak 2 tahun dengan provider XL selama masa pre-order.

Spesifikasi Mate 20 dan Mate 20 Pro

Huawei-Mate-20-Pro

Banyak pihak yang menyayangkan, kenapa Huawei menghapus sensor kamera monokrom dan digantikan dengan sensor warna dengan ultra wide angle. Justru itulah diferensiasinya dengan P20 Pro dan lensa ultra wide angle ini juga lebih menantang kreativitas.

Ya, Mate 20 Pro hadir dengan triple camera dari Leica dan ditenagai AI. Kamera ini disusun dalam formasi Matrix Camera yaitu tiga lensa dan satu flash disusun dalam formasi grid dua-dua yang terinspirasi dari lampu depan mobil balap klasik.

Huawei-Mate-20-Pro

Kamera utamanya beresolusi 40-megapixel, aperture f/1.8, lensa wide 27mm, ukuran sensor 1/1.7, dan berteknologi PDAF/Laser AF. Kamera kedua beresolusi 20-megapixel (f/2.2) dengan lensa ultra wide angle 16mm, (sensor 1/2.7 inci dan PDAF/Laser AF).

Lalu, kamera ketiga beresolusi 8-megapixel, (f/2.4) dengan lensa telephoto 80mm yang menyuguhkan fitur 5x optical zoom, (sensor 1/4 inci, OIS, dan PDAF/Laser AF). Tak hanya lebih lebar, tapi juga lebih dekat berkat kemampuan makro yang bisa memotret sampai sedekat 2,5 cm dari obyek.

Untuk Mate 20, kamera utamanya hanya beresolusi 12-megapixel, dengan aperture f/1.8, lensa wide 27mm, dan sensor ukuran 1/2.3 inci. Kamera kedua beresolusi 16-megapixel (f/2.2) dengan lensa ultra wide angle 17mm. Lalu, kamera yang ketiga beresolusi 8-megapixel (f/2.4) dengan lensa telephoto 52mm.

Untuk layarnya, Mate 20 Pro berukuran 6,39 inci dengan resolusi 2K+ (3120×1440) curved OLED, dalam rasio 19.5:9 dengan dukungan DCI-P3 HDR display. Sementara, Mate 20 layarnya berukuran 6,53 inci dengan resolusi Full HD+ (2244×1080 piksel) RGBW display. Dalam aspek rasio 18.7:9, dukungan DCI-P3 HDR display, dan tingkat kecerahan hingga 820 nits.

Kedua smartphone ini diotaki chipset yang dibangun dengan teknologi 7nm dan teknologi Artificial Intelligence (AI), yaitu HiSilicon Kirin 980, dengan besaran RAM 6GB, dan storage 128GB. Serta Huawei SuperCharge yang mendukung pengisian ulang baterai dengan cepat dan EMUI 9.0 yang berbasis Android P.

Huawei SuperCharge mendukung pengisian daya dengan kecepatan ekstrem, hingga 40W. Dengan sesi pengisian 30 menit, sudah terisi 70 persen. Teknologi ini telah disertifikasi oleh TÜV Rheinland untuk memenuhi standar keamanan yang tinggi.

Mate 20 series juga melangkah jauh dalam hal pengisian ulang daya baterai secara nirkabel, mendukung pengisian nirkabel melalui 15W Huawei Wireless Quick Charge. Sesi pengisian nirkabel selama 30 menit meningkatkan baterai hingga sekitar 30 persen. Satu lagi, Mate 20 series mendukung Wireless Reverse Charging, di mana memungkinkan berbagi daya dengan smartphone lain yang memiliki kemampuan pengisian ulang secara nirkabel.

 

[Review] Panasonic Lumix GF10, Mirrorless MFT Seukuran Kamera Pocket

Sejak me-review kamera mirrorless Panasonic Lumix GH5, saya mengakui bahwa sistem Micro Four Thirds (MFT) punya potensi yang luar biasa. Buat saya, terutama kemampuan perekam video dan fitur-fitur yang ditawarkannya.

Sebelumnya, saya juga telah menulis artikel mengenai tips memilih kamera mirrorless Panasonic dengan sensor MFT. Salah satu yang saya rekomendasikan ialah Lumix GF10, yang akhirnya bisa saya review.

Lumix GF10 ialah mirrorless bersensor Micro Four Thirds dengan form factor kamera pocket. Lensanya dapat dilepas-pasang atau diganti dan dilengkapi fitur yang cukup komplet. Baiklah mending langsung saja, inilah review Panasonic Lumix GF10 selengkapnya.

Desain Panasonic Lumix GF10

Panasonic-Lumix-DC-GF10

Lumix GF10 mengusung desain rangefinder, bentuknya super ringkas dengan dimensi 107x65x33 mm dan berat 270 gram. Lumix GF10 juga datang bersama lensa Kit 12-32 mm F/3.5-22 yang serba guna dan berukuran tidak kalah ringkas.

Secara garis besar tampilan GF10 masih identik dengan GF9 yang dirilis tahun lalu, dengan mengontraskan komponen metalik dan aksen seperti kulit untuk tampilan yang modis.

Di GF10 Panasonic memberi sedikit sentuhan yakni segaris grip kecil yang membuatnya lebih erat dalam dekapan tangan. Namun selama pemakaian, saya menyarankan Anda untuk tetap mengalungkan tali kamera/strap ke leher untuk mengantisipasi bila terjadi selip.

Panasonic-Lumix-DC-GF10

Monitor LCD touchscreen 3 inci dengan resolusi 1,04k dot dapat diputar hingga 180 derajat untuk selfie maupun vlog dan dilengkapi dengan berbagai sejumlah mode selfie yang disebut Selfie 4K PHOTO. Touch dan drag di layar untuk mendapatkan fokus yang diinginkan.

Tentu saja, dimensi ringkas ini punya sejumlah batasan. Utamanya, tidak ada ruang bagi Panasonic untuk menanamkan electronic viewfinder, hot shoe, dan input untuk mikrofon eksternal. Pop-up flash masih ada, namun media penyimpanannya mengandalkan microSD.

Bagian atas terdapat tombol shutter yang menyatu dengan sakelar daya untuk menghidupkan dan mematikan daya kamera.  Lalu, ada mode dial untuk berganti mode pengambilan gambar, tombol fisik Fn1 (Function) yang secara default untuk mengakses fitur 4K Photo Mode dan tombol fisik Fn3 untuk fitur Post Focus.

Tombol fisik Fn2 berada di belakang, fungsinya beragam mulai dari membuka quick menu untuk akses cepat ke metering mode dan exposure comp, fungsi kembali, dan juga delete. Lalu, ada tombol disp, tombol playback, dan perekam video.

Kemudian tentu saja, ada control dial untuk menyesuaikan aperture dan shutter speed. Di tengah ada tombol menu, di kelilingi tombol empat arah dengan fungsi berbeda, atas exposure comp, bawah drive mode, kanan white balance, dan kiri AF mode.

Lanjut, ke sisi bagian kiri ada port HDMI dan port microUSB untuk charging. Di bawah ada soket untuk tripod, serta akses baterai dan slot microSD.

Pilihan warnanya ada tiga yaitu black dengan lensa berwarna hitam, serta silver, dan pink dengan lensa berwarna silver. Untuk diketahui, kebanyakan koleksi lensa dari Panasonic berwarna hitam – jadi bila berencana ingin upgrade lensa maka pilihan warna GF10 black adalah yang paling tepat.

Spesifikasi & Fitur Panasonic Lumix GF10

Di dalam Lumix GF10 bernaung sensor Live MOS Digital berukuran Micro Four Thirds (17,3×13 mm) dengan resolusi 16-megapixel (4592×3448 piksel) tanpa Low Pass Filter. Kinerjanya disokong oleh prosesor Venus Engine, dengan rentang sensitivitas ISO 200-25.600 (extends down to 100).

GF10 juga dilengkapi sistem AF Depth from Defocus dan mampu melakukan memotret beruntun 5 fps dengan continuous autofocus. Terdapat pula fitur continuous shooting di mode ‘Self Shot‘ dengan laju 15 fps.

Fitur 4K Photo memungkinkan kamera mengekstrak gambar 8-megapixel dari video 4K yang ditangkap. Fitur lain andalan Panasonic seperti Post Focus dan Focus Stacking turut disematkan, memungkinkan Anda memilih area fokus.

Untuk daya tahan baterainya cuma sebatas di angka 210 jepretan, pastikan jangan melewatkan bonus baterai tambahan bila berencana membeli kamera ini. GF10 sudah dilengkapi konektivitas WiFi, sangat mudah untuk transfer hasil foto ke smartphone atau ingin remote shooting dengan aplikasi bernama Panasonic Image App.

Overall, performa kamera ini tergolong gesit. Dibanding dengan smartphone, GF10 lebih dapat diandalkan untuk mengabadikan aksi-aksi cepat, kondisi low-light, dan mampu merekam video 1080p 60 fps hingga video 4K 30 fps.

Perekam Video Panasonic Lumix GF10

Panasonic-Lumix-DC-GF10

Meski mungil, jangan sepelekan kemampuan perekam videonya. GF10 mampu merekam video 4K UHD pada 30 fps, 25 fps, dan 24 fps dengan bit rate 100 Mbps. Lalu, resolusi 1080p pada 60 fps dan 50 fps dengan bit rate 28 Mbps. Serta, 1080p pada 30 fps dan 25 fps dalam bit rate 20 Mbps.

Sebagai informasi durasi perekam video 4K pada GF10 dibatasi hanya 5 menit, untuk footage harusnya sudah lebih dari cukup. Dalam praktiknya saya mencoba merekam video 4K pada 30 fps dan 25 fps, namun pada durasi sekitar 3 menit 20 detik – sistem kamera sudah mengeluarkan peringatan bahwa suhu panas pada kamera ini meningkat. Sehingga meski belum mencapai durasi 5 menit, sistem akan menonaktifkan kamera secara paksa.

Sementara, untuk perekaman video 1080p tidak ada masalah. Saya sempat menggunakan GF10 untuk syuting cara merakit PC di Dailysocial TV sebagai kamera kedua selama kurang lebih satu jam dan aman-aman saja.

Panasonic-Lumix-DC-GF10

GF10 sebenarnya sangat asyik untuk aktivitas vlogging, lensa Kit 12-32 mm sudah cukup lebar. Pasangkan ke mini tripod dan putar layar menghadap ke depan, Anda bisa berkarya.

Absennya hot shoe dan input untuk mikrofon eksternal, membuat kita tidak bisa memasang dan menggunakan aksesori seperti mikrofon eksternal. Solusinya, Anda bisa menggunakan audio terpisah dengan sound recorder. Meski artinya, Anda harus melakukan video editing.

Fitur favorit saya di GF10 ialah silent mode, di mana saya bisa lebih nyaman memotret saat meliput sebuah acara tanpa mengganggu yang lain. Fitur ini juga berguna bagi yang hobi street photography atau human interest, agar tidak mengundang perhatian sehingga tidak mempengaruhi situasi.

Sejumlah fitur penting di Lumix GF10 tersembunyi di pengaturan, yang mana agak repot bila ingin digunakan secara buru-buru. Stabilizer misalnya, GF10 memang belum punya stabilizer di body tapi tersedia di lensa. Singkatnya ada dua mode stabilizer yang disediakan yakni untuk panning atau gerakan kamera secara horizontal dan tilting secara vertikal.

Jadi, cobalah eksplorasi fitur-fitur yang ditawarkan oleh GF10 dan tetahui fitur penting apa yang sering atau memang Anda butuhkan. Lalu, tarik fitur tersebut sebagai shortcut. Berikut sejumlah foto hasil bidikan GF10:

Verdict 

Panasonic-Lumix-DC-GF10

Bagi Anda yang gemar memproduksi konten video, fitur 4K di sini sangat berguna untuk mengambil footage tertentu. Tapi, hanya sebagai pelengkap saja dan konten video utama pada resolusi 1080p.

Menurut saya, kamera ini cocok buat Anda yang tidak puas dengan hasil foto kamera smartphone. Desainnya yang stylish juga menunjang sebagai pelengkap gaya hidup. Juga recommended sebagai kamera mirrorless pertama dan tertarik mendalami dunia fotografi.

Untuk produksi konten video asyik, tetapi lebih cocok dijadikan sebagai kamera kedua. Pun demikian bagi para fotografer atau enthusiasts photography, ideal buat yang membutuhkan kamera ringkas tapi bisa diandalkan.

Sparks

  • Mampu merekam video 4K
  • Body seringkas kamera pocket
  • Bersensor MFT dan lensa dapat dicopot pasang atau diganti
  • Punya fitur yang terbilang lengkap, seperti silent mode yang sangat membantu

Slacks

  • Perekam video 4K sebatas 5 menit dan overhat saat merekam video 4K
  • Build quality terasa kurang solid

Jajaran Steering Wheel dan Joystick Thrustmaster Kini Tersedia di Indonesia

Buat Anda yang beneran hobi bermain game simulasi balap, harusnya sudah tak asing lagi dengan gaming gear besutan Thrustmaster. Terutama aksesori steering wheel dan joystick-nya yang menjadi pilihan utama para gamer racing. Bayangkan, Anda bisa mengendarai mobil balap secara manual dan merasakan sensasi kebut-kebutan yang lebih imersif.

Buat yang selama ini kesulitan membeli produk Thrustmaster, melalui jalur distribusi Techno Solution – Thrustmaster kini secara resmi hadir di Indonesia. Peripheral gaming seperti racing wheel dan unique joystick untuk menopang game racing sekarang mudah dimiliki oleh para gamer di Indonesia.

jajaran-steering-wheel-dan-joystick-thrustmaster-kini-tersedia-di-indonesia-6

Winston Kim selaku CEO dari Technosolution secara langsung mengumumkan ketersediaan produk-produk dari Thrustmaster di Indonesia. Menurutnya, market dari game racing simulator ini sangat besar. Meski di Indonesia dianaktirikan atau kurang dilirik, tetapi para pemainnya ada dan pangsa pasarnya juga tumbuh.

Thrustmaster sendiri merupakan perusahaan peripheral gaming untuk PC dan konsol yang dimiliki oleh Guillemot asal Perancis. Secara global, sekitar 70 persen market simulator dipegang oleh Thrustmaster. Bukan hanya untuk gaming, perangkat Thrustmaster juga digunakan untuk latihan simulasi penerbangan pesawat dan mengendarai mobil balap.

Kebanyakan produk Thrustmaster yang dibawa masuk Indonesia ini kompatibel dengan platform PlayStation 4 dan PC. Anda bisa melihat daftarnya di official store Thrustmaster Indonesia di Blibli.com. Berikut diantaranya:

  • Thrustmaster TWCS Throttle – Rp2.080.000
  • Thrustmaster T-16000M FCS – Rp1.690.000
  • Thrustmaster T.16000M Flight Pack – Rp4.070.000
  • Thrustmaster T-Flight HOTAS X – Rp1.850.000
  • Thrustmaster TH8A Add-On Shifter – Rp3.280.000
  • Thrustmaster T80 Ferrari 488 GTB Edition Racing Wheels – Rp2.430.000
  • Thrustmaster T3PA PRO – Rp3.400.000
  • Thrustmaster T300 RS GT Edition – Rp6.690.000
  • Thrustmaster T150 PRO Force Feedback Racing Wheel – Rp4.790.000

Cherrybelle Bentuk Tim Esports

jajaran-steering-wheel-dan-joystick-thrustmaster-kini-tersedia-di-indonesia-1

Dalam kesempatan yang sama, Techno Solution juga menghadirkan grup musik Cherrybelle. Teguh Sanjaya selaku founder Cherrybelle secara resmi membentuk tim esports cewek bernama Mega Kiss dengan kontrak senilai US$10.000 atau Rp1,5 miliar.

Tim esports Mega Kiss ini dibentuk bukan untuk memenangkan kompetisi dan mengalahkan tim esports profesional seperti BOOM ID, EVOS, RRQ, dan lainnya. Melainkan sebagai jembatan, mereka akan tampil dalam pertandingan ekshibisi untuk memperkenalkan dunia game sehingga orang dari dunia casual bisa mengerti dunia esports itu seperti apa. Sebaliknya, tim-tim esports juga bisa terwakili oleh Mega Kiss.

Mega Kiss sendiri dilatih oleh seorang legenda Dota Indonesia yakni “LaKuCi” dan terdiri dari limat pemain. Mulai dari Cindy, Jessica, Crysta, Jesslyn, dan Emelyn. Game yang dimainkan rata-rata ialah PUBG Mobile dan Mobile Legends: Bang Bang.

3 Laptop Dell Inspiron 5000 dan 7000 Series Hadir di Indonesia dengan Banyak Pilihan Konfigurasi

Bagi Anda yang sering bekerja secara mobile, perangkat yang dibawa tentu harus disesuaikan dengan kebutuhan. Misalnya penggunaan laptop 2-in-1 yang dinilai tepat dengan tuntutan tersebut.

Bicara mengenai laptop 2-in-1, Dell telah memperkenalkan laptop Inspiron 5000 dan 7000 series terbaru mereka di Indonesia. Ada tiga model yang diluncurkan, yakni Inspiron 14 5000 (5482) yang mengusung desain 2-in-1 dan Inspiron 14 5000 (5480) menggunakan desain mainstream. Satu lagi, Inspiron 13 7000 (7386) menggunakan desain 2-in-1. Lalu, apa bedanya Inspiron 5000 dan 7000 series?

3-laptop-dell-inspiron-5000-dan-7000-series-hadir-di-indonesia-1

Dari segi tampilan, Inspiron 13 7000 mengusung layar 13,3 inci dengan bezel samping layar yang lebih tipis yakni 6,95mm. Dell menyebutnya sebagai Narrow Border Display, sementara Inspiron 14 5000 mengusung layar 14 inci dengan ketebalan bezel 7,45mm.

Untuk kemampuan komputasinya, Inspiron 13 7000 terdiri dari tiga konfigurasi. Pertama yang menggunakan prosesor Intel Core i5-8265U, RAM 8GB DDR4, storage SSD 256GB yang dibanderol Rp16.499.000.

3-laptop-dell-inspiron-5000-dan-7000-series-hadir-di-indonesia-1

Kedua menggunakan prosesor Intel Core i7-8565U, besaran RAM dan storage-nya sama seperti yang pertama yang dibanderol Rp18.299.000. Lalu, yang ketiga menggunakan Intel Core i7-8565U dengan RAM 16GB dan dibanderol Rp21.999.000.

Beralih ke Inspiron 14 5000 (5482), laptop convertible ini total ada tujuh konfigurasi. Paling dasar menggunakan prosesor Intel Core i3-8145U dengan RAM 4GB, dan storage 1TB yang dibanderol Rp9.099.000. Sementara, konfigurasi kedua menggunakan prosesor Intel Core i5-8265U graphic card Intel UHD 520, RAM 8GB, dan storage 1TB dijual Rp12.599.000. Lalu, yang ketiga menggunakan graphic card NVIDIA GeForce MX130 2GB dijual Rp13.299.000. Sedangkan yang keempat menggunakan SSD 256GB, namun belum dibeberkan harganya.

Lanjut ke konfigurasi kelima sampai ketujuh, sudah menggunakan prosesor Intel Core i7-8565U, RAM 8GB, dan SSD 256GB. Bedanya, yang masih menggunakan graphic card Intel UHD 620 dibanderol Rp15.999.000. Sedangkan, yang sudah dilengkapi NVIDIA GeForce MX130 2GB dibanderol Rp16.799.000. Lalu yang terakhir punya besaran RAM 16GB, tetapi belum diungkap harganya.

Berikutnya Inspiron 14 5000 (5480), laptop Dell ini mengusung desain seperti kebanyakan laptop. Total ada empat konfigurasi yang disediakan, paling dasar mulai dari prosesor Intel Core i5-8265U dengan RAM 4GB, dan storage 1TB HDD yang dibanderol Rp10.999.000 untuk warna platinum silver dan Rp10.849.000 untuk warna burgundy.

Varian kedua menggunakan prosesor Intel Core i5-8265U dengan graphic card NVIDIA GeForce MX150 2GB, RAM 4GB, dan storage SSD 128GB dengan harga Rp12.999.000 untuk warna platinum silver dan Rp12.849.000 untuk warna burgundy. Sementara, yang ketiga RAM-nya 8GB dengan SSD 256GB dan dibanderol Rp13.299.000 atau Rp13.149.000. Terakhir sudah dilengkapi prosesor Intel Core i7-8565U dengan RAM 8GB, dan storage SSD 128GB plus 1TB HDD.

Kesibukan memang bisa mengubah kebutuhan, agar bisa bekerja secara fleksibel dibutuhkan laptop yang tidak hanya kencang tapi juga tipis dan ringan. Ketiga model laptop ini punya dimensi yang cukup ringkas dan banyaknya konfigurasi yang disediakan oleh Dell membuat kita bisa memilih yang sesuai dengan kemampuan kita.

Selain spesifikasi di atas, sejumlah fitur juga melengkapi ketiga Inspiron 5000 dan 7000 series. Seperti fingerprint reader, port USB Type-C, dan yang paling menarik Dell Mobile Connect. Di mana Anda bisa mengintegrasikan smartphone ke laptop, bisa menerima panggilan masuk, screen mirroring, akses notifikasi, akses contact, hingga mengirim SMS dari laptop Dell.

[Hands-on] Sony PlayStation Classic yang Dibanderol Rp1,8 Juta

Dalam sebuah acara bertajuk “Play for Everyone” yang diselenggarakan di High Grounds Pantai Indah Kapuk Jakarta (10/12/2018), PlayStation berbagi informasi terbaru seputar kegiatan akhir tahun di Indonesia. Termasuk konsol PlayStation Classic dan dua game terbaru mereka yakni Sekiro: Shadows Die Twice dan Kingdom Hearts III.

Sebagai bagian dari kegiatan akhir tahun, PlayStation mengadakan roadshow “Play for Everything” di Depok dan Jakarta. Selain bisa mendapatkan penawaran menarik, Anda bisa mencoba game-game terbaru seperti Overcooked!2, Kingdom Hearts III, FIFA 19, dan Astrobot: Rescue Mission. Berikut jadwal roadshow PlayStation “Play for Everything”:

  • Margo City, Depok pada tanggal 5-9 Desember 2018
  • Grand Indonesia, Jakarta pada tanggal 12-16 Desember 2018

Pertumbuhan PlayStation

Playstation-Classic

Menurut Ian Purnomo, Public Relations & Developer Relations, Sony Interactive Entertainment Hong Kong Limited Singapore Branch (SIES). PlayStation secara global pertumbuhannya meningkat, di mana sudah lebih dari 80 juta PS4 terjual sejak pertama kali dirilis. Kawasan Southeast Asia merupakan kawasan yang perkembangannya cukup bagus dan Indonesia salah satunya.

Sekedar rekap di tahun ini ada sejumlah game yang dirilis di PS4, mulai dari Monster Hunter: World, lalu ada God of War yang memenangkan nominasi Game of The Year, Detroit: Become Human, Fortnite, Spiderman, hingga PUBG. Sementara, untuk VR ada Astro Bot: Rescue Mission dan Tetris Effect.

Selain itu, pada bulan September – PlayStation menerapkan sistem warranty baru di Indonesia, di mana produk resmi PlayStation akan memiliki stiker hologram yang bertuliskan ‘Produk Resmi Indonesia’.

PlayStation juga mengumumkan bundle konsol PlayStation 4 dengan game FIFA 19 lengkap beserta Dualshock 4 controller yang dibanderol Rp5.799.000. Serta, bundle PlayStation 4 Pro dengan game Red Dead Redemption 2 yang dibanderol Rp7.899.000.

Selain itu, ada Hits Bundle yakni PlayStation 4 yang berisikan tiga game yakni The Last of Us, God of War, dan Detroit Become Human yang dibanderol hanya Rp5.199.000. Kemudian, Party Bundle yakni PlayStation 4 dengan game FIFA 19 dan Overcooked!2 seharga Rp5.699.000.

Satu lagi, PlayStation juga menggelar promo Flash Sale 12.12 di Blibli. Di mana setiap pembelian konsol PlayStation 4 Party Bundle akan mendapatkan diskon sebesar Rp1 juta dan harga khusus Rp10.000 untuk satu unit Dualshock 4 Wireless Controller.

Hands-on PlayStation Classic

Playstation-Classic

PlayStation Classic merupakan konsol game miniatur yang menyerupai tampilan dari PlayStation orisinil. Memuat 20 game, diantaranya Tekken 3, Super Puzzle Fighter II Turbo, Ridge Racer Type 4, Metal Gear Solid, Grand Theft Auto, dan Resident Evil Director’s Cut.

Di acara tersebut, saya berkesempatan bermain game dengan PlayStation Classic. Produk ini memang diciptakan untuk bernostalgia, buat yang benar-benar ingin memainkan game jadul kesayangan yang pernah dulu mainkan. Mungkin Anda juga ingin memperkenalkannya ke si kecil atau keluarga.

Bila tujuannya sebagai konsol game utama di rumah, saya rasa kurang tepat. 20 game yang di dalamnya memang cukup banyak, tapi Anda tak bisa menambah game baru. Ingat, kualitas grafisnya juga belum 3D atau sebagus game-game jaman sekarang.

Wujud PlayStation Classic benar-benar mirip seperti konsol edisi pertamanya, namun ukurannya 80 persen lebih kecil dari edisi orisinalnya. Bila tertarik, PlayStation Classic dibanderol dengan harga Rp1.799.000.

Saya juga sempat mencoba dua game terbaru Sekiro: Shadows Die Twice dan Kingdom Hearts III. Untuk Sekiro: Shadows Die Twice, para awak media belum diperkenankan mengambil gambar dan video dari game ini. Sekitar 15 menit saat mencobanya, game dari kreator Dark Souls yakni From Software ini sangat cukup menegangkan. Berperan sebagai Shinobi, kita tidak bisa bertarung secara terang-terangan.

Sedangkan, mencoba Kingdom Hearts III rasanya sangat menyenangkan – crossover antara dunia Final Fantasy dan Disney. Game racikan Square Enix ini akan dirilis pada Januari 2019.

HP Umumkan Jajaran Laptop dan Printer Terbaru untuk Solusi UKM Indonesia

HP Indonesia telah memperkenalkan sejumlah perangkat laptop, printer, dan layanan baru dalam acara bertemakan Work-Life 360 pada Kamis (6/12/2018). Ditujukan sebagai solusi untuk para pekerja dan bisnis, terutama usaha skala kecil dan menengah (UKM) yang terus berkembang.

Menurut HP, saat ini generasi pekerja muda dapat bekerja kapan saja dan di mana saja. Portofolio UKM terbaru HP ini pun dirancang untuk memenuhi kebutuhan pekerja masa kini dan menfasilitasi munculnya gaya kerja baru.

“Pekerja UKM sekarang ini menuntut adanya teknologi yang aman dan kolaboratif, yang mampu membantu mereka mewujudkan gaya kerja yang fleksibel.” Ujar David Tan, Managing Director HP Indonesia.

Portofolio UKM HP Indonesia 

Solusi UKM ini meliputi jajaran laptop termasuk HP EliteBook
x360 1040 G5, HP ProBook x360 440 G1, HP ZBook Studio x360 G5, HP ZBook Studio G5, dan HP ZBook 15 G5. Serta, printer HP LaserJet MFP M72625dn, HP A3 PageWide Pro, dan HP DesignJet T1700.

HP EliteBook x360 1040 G5 sendiri merupakan laptop konvertibel 14-inci yang punya ukuran kecil dan ringan. Dibekali gigabit-class 4G LTE2, ditenagai oleh prosesor Intel Quad Core Generasi ke-8, dan punya RAM hingga 32GB dan penyimpanan hingga 2TB.

Laptop ini dibekali sejumlah fitur yang mendukung gaya kerja baru yang tidak lagi berkutat di dalam kantor, seperti fitur Sure View. Di mana layar laptop akan tidak terlihat dari sisi kanan maupun kiri, dan Noise Cancellation untuk mengurangi kebisingan di sekitar pengguna sehingga suara tetap jernih ketika telekonferensi berlangsung.

Lanjut ke HP ProBook x360 440 G1, laptop konvertibel yang didesain untuk memenuhi kebutuhan pekerja UKM dengan kekuatan, keamanan, dan ketahanan superior.

Portofolio UKM ini juga memasukkan ZBook dari tipe Z, meliputi HP ZBook Studio x360 G5, HP ZBook Studio G5, dan HP ZBook 15 G5. Ketiganya diciptakan dengan kemampuan serbaguna untuk pengerjaan desain grafis secara mobile yang biasanya hanya dapat dilakukan di studio kerja.

HP ZBook Studio x360 G5 merupakan laptop konvertibel yang cocok untuk profesional masa kini di bidang kreatif. Engsel 360 derajat memberikan kenyamanan sebuah laptop, kepraktisan sebuah tablet, dan mode-mode baru lainnya.

Sementara, HP ZBook Studio G5 terbaru ialah laptop 4K dengan panel anti-silau HP DreamColor yang mendukung 100 persen Adobe RGB dan memiliki kecerahan 600 nit. HP ZBook Studio memiliki kapasitas penyimpanan hingga 6 TB, dengan sertifikasi grafik NVIDIA Quadro dan prosesor Intel Xeon 6-core.

Lalu, HP ZBook 15 G5 adalah mobile workstation yang mengunggulkan kinerja dan keamanan. Pengguna dapat meningkatkan produktivitas dengan kapasitas penyimpanan hingga 6 TB, tiga drive, serta tempat penyimpanan TB local PCle TLC hingga 4 TB.

Portofolio UKM juga mencakup printer HP A3 PageWide Pro yang memberikan solusi optimal dalam penghematan biaya, mencetak warna dengan harga sangat terjangkau, fitur pencetakan tanpa kabel dan fitur keamanan – serta fasilitas rental, yang merupakan sebuah kombinasi lengkap guna mendukung bisnis UKM.

Untuk membantu UKM mengubah brand mereka, HP juga menampilkan HP DesignJet T1700, salah satu printer DesignJet yang paling aman untuk CAD atau Computer-Aided Design, sebuah perangkat lunak untuk arsitek, insinyur dan seniman.

Printer ini membuat mereka mampu menciptakan lukisan dengan presisi tinggi, serta memiliki GIS atau Geographic Information System. Software yang dirancang untuk menyimpan, mengambil dan menganalisis semua tipe data geografis dan spasial.

DesignJet T1700 ini merupakan printer untuk kelompok kerja CAD/GIS yang dapat melindungi pekerjaan dan informasi Anda, sekaligus mencetak dokumen dengan warna yang tepat, efisien, dan tanpa interupsi.

Berbagai produk ini dapat dibeli melalui HP Financial Services, sebuah program yang memberikan solusi investasi untuk membantu Anda memaksimalkan potensi sepenuhnya dari Teknologi Informasi (TI) dalam menciptakan hasil bisnis yang lebih baik.

Selain itu, HP juga menawarkan pelatihan online gratis bernama HP LIFE untuk membantu wirausahawan dan UKM mempelajari apa yang mereka butuhkan untuk mengembangkan bisnis mereka.

Selama mengikuti berbagai kursus tersebut, para pengguna dapat belajar sesuai dengan irama mereka sendiri, termasuk mempelajari Basics of Finance, Profit and Loss, serta Audience Targeting.

HP juga menawarkan HP Business Club, sebuah platform pembelian tanpa hambatan untuk UKM dan perusahaan dengan program keanggotaan, serta solusi untuk kebutuhan bisnis melalui layanan penyewaan dan manajemen perangkat.

Berikut harga dan ketersediaan portofolio UKM HP terbaru:

• HP EliteBook x360 1040 G5 tersedia untuk pesanan inden dengan harga mulai dari Rp24.000.000
• HP ProBook x360 440 G1 tersedia di HPShopping.id dengan harga mulai dari Rp13.399.000
• HP ZBook Studio x360 G5 tersedia untuk pesanan inden dengan harga mulai dari Rp30.000.000
• HP Zbook Studio G5 tersedia untuk pesanan inden dengan harga mulai dari Rp27.000.000
• HP ZBook 15 G5 tersedia untuk pesanan inden dengan harga mulai dari Rp27.000.000
• HP LaserJet MFP M72625dn tersedia untuk pesanan inden dengan harga mulai Rp35.000.000
• HP A3 PageWide Pro Printer tersedia untuk pesanan inden dengan harga mulai dari Rp49.000.000
• HP DesignJet T1700 tersedia untuk pesanan inden dengan harga mulai dari Rp77.000.000

Sony Indonesia Umumkan Headphone Wireless Noise Cancelling WH-1000XM3 dan WF-SP900

Sony Indonesia telah mengumumkan dua produk headphone terbarunya, yaitu WH-1000XM3 dengan harga Rp5.999.000 dan WF-SP900 dengan harga Rp3.999.000. Dua produk ini menyasar target yang berbeda, lantas fitur apa saja yang ditawarkan?

Sony WH-1000XM3 

sony-indonesia-umumkan-headphone-wireless-noise-cancelling-wh-1000xm3-dan-wf-sp900

Premium noise cancelling headphone WH-1000XM3 ini sudah dilengkapi HD Noise Cancelling Processor QN1. Prosesor baru ini terdiri dari tiga komponen, yaitu digital noise cancelling itu sendiri, sudah mendukung 32 bit Audio Signal Processing, dan DAC + Amplifier. Singkatnya, berkat prosesor QN1 ini WH-1000XM3 menawarkan peningkatan performa noise cancelling dan kualitas suara lebih baik dibandingkan WH-1000XM2.

Selain itu, WH-1000XM3 mengusung fitur baru yang disebut adaptive sound control yang terdiri dari tiga mode. Misalnya saat kita lagi menunggu dan tidak banyak bergerak, noise canceling akan dinonaktifkan dan ambient sound-nya akan fokus ke voice sehingga kita tetap bisa mendengarkan pengumuman.

Sedangkan, saat kita sedang berjalan – mode akan otomatis berubah ke musik dan ambient sound. Jadi, noise cancelling tetap off, tetapi ambient sound-nya normal.

Lalu yang terakhir pada saat travelling, saat diperjalanan menggunakan bus, kereta, ataupun pesawat. Mode akan berubah, noise canceling akan aktif dan ambient sound-nya off. Jadi, kita bisa benar-benar terhanyut mendengarkan lagu sambil menatap dunia luar lewat jendela.

Mungkin Anda bertanya-tanya, bagaimana cara kerja dari adaptive sound control? Jawabannya adalah dengan mendeteksi smartphone, agar fitur tersebut dapat bekerja – pengguna WH-1000XM3 harus menginstal aplikasi Headphones Connect.

sony-indonesia-umumkan-headphone-wireless-noise-cancelling-wh-1000xm3-dan-wf-sp900

Fitur keren lainnya pada WH-1000XM3 ialah mode quick attention yang memungkinkan kita untuk mendengar apa yang terjadi di sekeliling
tanpa harus melepas headphone. Cukup letakkan tangan kanan pada housing headphone sebelah kanan untuk mengurangi volume musik secara instan.

Fitur voice assistant juga sebenarnya tidak kalah menarik, kita bisa memberi perintah suara untuk bertanya atau menjalankan aplikasi tertentu dengan bantuan Google Asisstant atau Siri. Caranya dengan menekan agak lama tombol noise cancelling.

Dibanding seri sebelumnya, body WH-1000XM3 sedikit lebih tipis dan ringan, beratnya 225 gram. Dengan earcup yang lebih lebar sehingga telinga tercover penuh dan bantalan headband yang lebih tebal sehingga lebih nyaman dipakai dalam durasi lama. Menurut saya, ukurannya lebih pas di telinga – tidak terlalu besar dan kecil.

Headphone ini telah dilengkapi kontrol touch panel di sebelah kanan. Tap sekali untuk play/pause musik, double tap untuk mengangkat panggilan telepon.

Kemudian usap ke atas atau bawah untuk menyesuaikan volume, usap ke kanan atau kiri untuk mengganti lagu. Tutup housing headphone untuk mengaktifkan activate quick attention dan tekan lama tombol noise cancelling untuk mengaktifkan voice assistant.

Untuk daya tahan baterainya, headphone ini mampu bertahan 30 jam sekali charge. Ada juga fitur quick charger, di mana men-charge 10 menit kita bisa mendengarkan lagu selama 5 jam.

Sony WF-SP900

Beralih ke WF-SP900, earbud wireless yang dirancang untuk menemani Anda berolahraga. Meski bentuknya mungil, perangkat ini terbilang tangguh – karena telah disertifikasi IPX5.8 dan IPX6 untuk tahan air dan debu. Anda bisa menggunakan WF-SP900 sambil berenang dalam kolam renang atau di laut hingga kedalaman 2 meter.

Untuk daya tahan baterainya, truly wireless sports headphones ini dijanjikan dapat digunakan selama 3 jam saat terhubung dengan smartphone. Serta, 6 jam bila memutar musik yang tersimpan di memori internal yang punya kapasitas 4GB.

Headphone WF-SP900 tersedia di Indonesia dimulai pada pertengahan bulan November dengan harga Rp3.999.000. Sementara, headphone WH-1000XM3 tersedia untuk pre-order di Indonesia mulai tanggal 26 November hingga 4 Desember 2018 dengan harga IDR 5.999.000.

[Review] Realme C1, Best Choice Smartphone Rp1 Jutaan?

Pada bulan Oktober lalu, sub brand dari OPPO yaitu Realme resmi hadir di Indonesia. Tak tanggung-tanggung, Realme merilis tiga smartphone sekaligus.

Adalah Realme 2 Pro, Realme 2, dan Realme C1. Ketiga ponsel pintar ini dibanderol dengan harga yang agresif, menyasar kalangan anak muda, dan tentu saja ditujukan untuk mewalan Xiaomi yang sempat merajalela di pasar smartphone entry-level Tanah Air.

Pilihan lain yang lebih baru sudah tersedia, baca selengkapnya review Realme C3.

Realme C1 yang sedang kita bahas ini dibanderol Rp1,4 juta (penawaran khusus di Lazada) dan Rp1,6 juta di Erafone (offline atau online).  Realme C1 pun berhadapan langsung dengan Redmi 6 dan 6A dengan sejumlah keunggulan yang tidak dimiliki oleh smartphone Xiaomi tersebut. Apa saja dan seberapa recommended? Mari simak review Realme C1 berikut ini.

Paket Penjualan

review-realme-c1

Unit review Realme C1 kami berwarna hitam mirror, varian RAM 2GB dan internal storage 16GB. Berikut isi dari paket penjualan Realme C1:

  • Unit Realme C1
  • Adapter charging (5V/1A)
  • Kabel data micro USB
  • Silicon case
  • SIM ejector
  • Buku petunjuk penggunaan dan kartu jaminan

Desain Menarik dengan Notch

Keunggulan Realme C1 dimulai dari desainnya yang cukup impresif untuk sebuah smartphone entry-level. Di mana bagian depan sekitar 81,2 persen didominasi oleh layar dengan notch atau poni bergaya iPhone X yang membuatnya istimewa.

Notch di Realme C1 menjadi rumah bagi kamera depan, earpiece, sensor proximity, dan cahaya. Bagian samping kanan, kiri, dan atas minim bezel, bahkan bagian dagunya juga lumayan tipis.

Balik ke belakang, punggung Realme C1 juga terlihat cukup elegan. Seperti smartphone OPPO, Realme juga menggunakan material yang disebut polycarbonate composite.

Dengan finishing seperti kaca, tetapi bukan kaca dan bila dibanding plastik biasa – polycarbonate composite terasa lebih premium digenggaman tangan.

Masih di bagian belakang, dua kamera dan sebuah LED flash berjajar horizontal, serta tulisan Realme di bawah. Buat yang mencari lokasi fingerprint sensor, Realme C1 tidak memilikinya.

Kemudian, tombol power terletak di sebelah kanan. Di sebelah kirinya ada ada tombol volume dan SIM Tray yang berisi tiga slot untuk fungsi dual SIM dan kartu microSD.

Mengingat penyimpanan internal Realme C1 sangat pas-pasan yakni 16GB, maka sebaiknya Anda menyematkan kartu microSD. Lanjut ke bagian bawah, ada speaker, port microUSB, mikrofon, dan jack audio 3.5mm.

Overall, desain Realme C1 sangat memikat di level sejutaan. Layar besar dipermanis notch, back cover yang menyerupai kaca, dan build quality yang baik – seperti bukan smartphone entry-level.

Layar Cukup dengan Resolusi HD

review-realme-c1

Realme C1 mengusung layar IPS dengan ukuran yang lapang yakni 6,2 inci beresolusi HD+ 720×1520 piksel (271 ppi) dalam aspek rasio 19:9. Layarnya sudah dilindungi Corning Gorilla Glass 3 dan juga sudah dilapisi anti gores bawaan pabrik.

review-realme-c1

Untuk kualitas layarnya, so far so good untuk aktivitas harian ber-smartphone. Sesuai sama harganya, fitur seperti auto-brightness, night shield, dan color temperature juga tersedia.

UI – ColorOS versi 5.1

review-realme-c1

Realme C1 sudah menjalankan sistem operasi Android versi 8.1 Oreo dengan sentuhan ColorOS versi 5.1. Jadi, antarmukanya sama seperti yang dijumpai di smartphone OPPO.

Dengan launcher tampilan satu lapis, lengkap dengan fitur smart assistant di sisi homescreen paling kiri. Tetapi ada yang aneh, fitur tema yang biasa ada di ColorOS ternyata tidak tersedia di Realme C1.

Kita hanya diberi pilihan untuk mengubah efek transisi, wallpaper, dan homescreen layout 4×6 atau 5×6. Buat yang bosan menggunakan tombol navigasi virtual, navigasi berbasis gesture ada di Realme C1.

Untuk bermain game, Realme membawa fitur game mode bernama Game Space. Pastikan game favorit Anda telah terdaftar di dalamnya, kemudian atur ke mode high performance. Ada juga opsi untuk memblokir banner notifikasi dan telepon masuk, serta mengunci tingkat kecerahan.

review-realme-c1

Menyoal keamanan, absennya fingerprint sensor membuat para pengguna Realme C1 akan sangat mengandalkan fungsi Face Recognition. Di kondisi cahaya yang ideal, kinerja face unlock ini cukup cepat dan stabil. Sementara, di kondisi cahaya redup kurang begitu konsisten.

Dual Camera

Kamera selalu menjadi fitur penting pada sebuah smartphone dan di sektor ini menjadi fitur unggulan Realme C1 selanjutnya. Ya, saya bicara tentang konfigurasi dual camera, di mana kompetitor di kelasnya belum punya.

Kamera utamanya 13-megapixel, dengan aperture f/2.2, dan teknologi AF. Sedangkan, 2-megapixel menjadi kamera kedua sebagai depth sensor dengan aperture f/2.4. Sementara, kamera yang ada di depan 5-megapixel saja.

Dari pengalaman yang saya alami, antarmuka pada Realme C1 terasa kurang responsif. Terkadang saya harus menekan agak keras tombol virtual shutter-nya. Tombol volume memang bisa digunakan untuk mengambil foto, sayangnya itu juga harus ditekan agak keras.

Tidak ada pengaturan di aplikasi kamera Realme, semua fitur disuguhkan di depan. Ada enam mode utama yang disediakan yaitu photo, video, portrait, sticker, time-lapse, dan panorama.

Pada mode photo, fungsinya sudah lengkap seperti HDR, timer, digital zoom 2x, efek foto, hingga aspek rasio dari standar, square, dan full screen.

Untuk perekam videonya, kamera belakang maupun depannya bisa merekam sampai resolusi 1080p. Berikut adalah beberapa hasil bidikan dari Realme C1.

Hardware – SoC Snapdragon 450

review-realme-c1

Sebagai smartphone ‘OPPO versi murah dengan harga Rp1 jutaan, chipset Qualcomm Snapdragon 450 yang tertanam di tubuhnya adalah sebuah garansi bahwa Realme C1 punya performa yang cukup kencang di kelasnya.

Besaran RAM 2GB dan penyimpanan internal 16GB bisa dimaklumi, performanya sudah cukup baik untuk kebutuhan dasar ber-smartphone harian. Untuk bermain game seperti Mobile Legends: Bang Bang juga sudah lancar, tetapi bakal kerepotan buat main PUBG Mobile.

Untuk menjaga performanya tetap optimal, kita harus lebih pemilih dalam menginstal aplikasi yang digunakan. Jangan lupa untuk menyematkan kartu memori dan rajin-rajin memindahkan file di memori internal ke memori eksternal.

Berikut susunan hardware dari Realme C1:

  • Sytem-on-chip Qualcomm Snapdragon 450
  • CPU Octa-core 1.8 GHz Cortex-A53
  • GPU Adreno 506
  • RAM 2GB
  • ROM 16GB
  • Baterai Li-Ion 4.230 mAh

Hasil test benchmark dari beberapa aplikasi, di Antutu Realme C1 mencetak nilai 74.750 poin, sementara di PCMark Work 2.0 meraih 5.090 poin, lalu di 3DMark Sling Shot mendapatkan 826 poin, serta di GeekBench 4 single-core 781 poin dan multi-core 3.663 poin.

Kapasitas baterai 4.230 mAh yang bertugas menopang operasional perangkat juga menjadi salah satu keunggulan Realme C1 yakni menawarkan daya tahan baterai yang baik. Didukung sejumlah faktor seperti chipset Snapdragon 450 yang hemat daya, resolusi layar 720p, dan mode penghemat daya seperti power saving dan smart power saver.

Verdict

review-realme-c1

Setelah menimbang-nimbang dari banyak faktor seperti harga, fitur, dan spesifikasi yang diusungnya – Realme C1 adalah smartphone entry-level yang penuh daya tarik. Desain menarik, fitur juga dapat banyak, dan performanya lumayan.

Realme C1 sangat mampu bersaing dengan para kompetitor di kelasnya dan menjadi salah satu ‘best choice’ smartphone di rentang harga Rp1 jutaan. Hanya satu kekurangan fatal pada Realme C1, absennya fingerprint sensor.

Untuk antarmuka kamera yang kurang responsif, saya berharap bisa diperbaiki melalui update firmware di masa depan. Soal harga yang naik Rp200 ribu, dari harga awal Rp1,4 juta menjadi Rp1,6 juta memang cukup disayangkan – meski di harga tersebut tetap recommended. Pendapat saya pribadi, konsumen akan lebih respect kalau dari awal dibanderol Rp1,6 juta.

Sparks

  • Desain menarik (layar notch dan belakang seperti kaca)
  • Daya tahan baterai cukup awet 
  • SoC Snapdragon 450
  • Harga tergolong terjangkau

Slacks

  • Tanpa fingerprint sensor
  • Antarmuka kamera kurang responsif
  • Harga naik Rp200 ribu