Lintasarta Tanda Tangani Nota Kesepahaman dengan Platform Analitik Media Kazee

PT Lintasarta Lintasarta (Lintasarta) mengumumkan penandatanganan nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) dengan CHARM (Customer Handling, Analytic and Relationship Management), kini dengan brand Kazee. MoU ini disebut jadi langkah nyata Lintasarta mendukung program pemerintah dalam memanjukan TIK di Indonesia.

Kazee adalah salah satu dari tiga pemenang yang telah diumumkan dalam kompetisi Lintasarta Appcelerate 2016, hasil kerja sama Lintasarta dan Lembaga Pengembangan Inovasi dan Kewirausahaan Institut Teknologi Bandung (LPIK ITB).

“Kami bangga karena Kazee merupakan karya anak bangsa, salah satu pemenang Appcelerate 2016, memberikan solusi data analitik untuk kebutuhan industri. Melalui kerja sama dengan perusahaan rintisan Lintasarta dan LPIK ITB ini, jadi salah satu wujud kontribusi Lintasarta terhadap program pemerintah memajukan TIK di Indonesia,” ucap Teddy Sis Herdianto, Strategy & Business Development General Manager Lintasarta dalam keterangan resmi yang diterima DailySocial, Selasa (13/12).

Bersamaan dengan MoU tersebut, CHARM mengumumkan re-branding melalui soft launching Kazee. Kazee adalah platform yang dikembangkan untuk analisis berbagai media, mulai dari media sosial, forum, media berita, media online, dan lainnya. Kata Kazee berasal dari Bahasa Indonesia “kaji”, bermakna analisis, memahami, atau mengetahui lebih lanjut.

Soft launching dilakukan untuk memperkenalkan Kazee kepada pelaku bisnis baik B2B maupun pemerintah. Sekaligus menandakan sinyal dan langkah awal Kazee siap bersaing dengan berbagai perusahaan analitik media lainnya di Indonesia maupun kancah global.

Startup ini didirikan untuk membantu perusahaan melakukan analisis berbagai media dengan lebih mudah dan murah. Walaupun baru diluncurkan, pihak Kazee mengklaim telah digunakan oleh beberapa perusahaan BUMN, swasta, dan pemerintah kota untuk uji coba.

“Kazee hadir untuk melakukan disrupsi pasar media analytics di Indonesia dengan model bisnis media analytics as a service. Keunggulan yang ditawarkan adalah perusahaan dapat menentukan sendiri harga dan fitur yang diinginkan sesuai dengan kebutuhan,” ucap Ariya, Founder Kazee.

Kazee sementara ini baru tersedia aplikasi versi mobile untuk Android. Ke depannya Kazee akan mengembangkan versi iOS dan siap bersaing dengan perusahaan besar yang bermain di pasar big data analytics.

Application Information Will Show Up Here

Mengenal Platform P2P Lending Sofis dan Upayanya Mendampingi UKM Lewat Penerapan Laporan Keuangan

Kehadiran pemain usaha pinjam meminjam uang secara perorangan atau lebih dikenal peer-to-peer lending (P2P Lending) di Indonesia sebagai alternatif perolehan dana selain perbankan, rupanya diklaim masih menyisakan sejumlah permasalahan umum yang belum dipecahkan oleh pemain P2P Lending.

Misalnya, masih banyaknya pemain UKM -bahkan yang sudah masuk ke ranah online, belum menerapkan laporan keuangan (financial statement) dalam bisnis mereka. Padahal, ilmu akuntansi dasar ini sangat penting untuk mengontrol keuangan perusahaan. Untuk itulah, Sofis sebagai pemain platform fintech yang juga bergerak di P2P Lending hadir menyelesaikan masalah itu lewat program pemberdayaan UKM selama 8 bulan.

Startup fintech yang baru berdiri di Oktober 2016 ini, bertekad tidak hanya ingin dikenal sebagai pemain P2P Lending yang bertugas menjembatani peminjam dengan pemodal, tapi juga sebagai perusahaan yang menyejahterakan UKM.

Pada dasarnya, ada tiga isu permasalahan yang ingin dipecahkan Sofis lewat program pemberdayaan tersebut. Pertama, penerapan laporan keuangan yang dinilai masih minim untuk dilakukan. Bagaimana efek dari disiplin pencatatan laporan keuangan secara periodik dapat membantu pengusaha saat mengambil keputusan pengembangan bisnis.

Kedua, kurangnya akses bantuan bagi UKM untuk mendapatkan sertifikasi. Misalnya, Sertifikasi Produk Pangan Industri Rumah Tangga (SPP-IRT) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), serta label izin halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Ketiga, UKM yang masih kesulitan saat melakukan pemasaran produk. Lewas Sofis, akan ada kolaborasi dengan Bukalapak, Jakarta Consulting, Grow Asia Capital, dan lainnya.

“Program pemberdayaan (empowerment) tidak hanya bahas ilmu akuntansi saja. Selama delapan bulan dengan pertemuan offline setiap sebulan sekali, akan ada tugas yang akan kami berikan untuk UKM binaan kami. Tujuannya untuk membantu menyejahterakan mereka. Kita tantang mereka untuk mengubah kebiasaan, menanamkan nilai dalam produk, agar bisnisnya tetap terus tumbuh,” terang CEO Sofis Sendra Wong kepada DailySocial, Selasa (13/12).

Menerapkan laporan keuangan sebagai credit scoring acuan utama

Tampilan situs Sofis / Sofis
Tampilan situs Sofis / Sofis

Sendra melanjutkan, laporan keuangan menjadi acuan utama Sofis dalam menentukan grade bunga pinjaman untuk suatu UKM. Pasalnya, laporan keuangan menjadi tiang pancang suatu perusahaan untuk mengontrol kesehatan keuangannya dan proses auditnya guna mencegah potensi terjadinya tindakan kejahatan korupsi.

Mulai dari pengetahuan mengenai laporan laba rugi, laporan perubahan modal, laporan neraca yang harus masuk ke dalam kertas kerja (worksheet), hingga pengertian aktiva passive dan aktif serta komponen apa saja yang masuk ke dalamnya. Di mana, belum banyak pelaku usaha yang sudah paham dengan hal tersebut dan masih mencatat secara manual.

Akibatnya, dengan pengetahuan yang masih minim, mereka masih menerapkan prinsip gali lubang tutup lubang. Secara profil risiko, mereka memang layak mendapatkan pinjaman dan mampu membayar cicilannya. Namun sumber dananya itu jadi tidak jelas, sebab bisa saja mengambil dana dari tempat yang bukan seharusnya.

“Pengetahuan akuntansi ini masih sangat dasar dan umum, banyak dari pelaku UKM yang belum paham. Kadang mereka juga tidak bisa membedakan mana profit, mana omzet. Makanya, mereka masih menerapkan prinsip gali lubang, tutup lubang. Bayar cicilan bisa, tapi sumbernya itu jadi berantakan karena tidak ada pencatatan.”

Untuk itu, pihaknya bekerja sama dengan startup akuntansi online Yonk.io dalam pengadaan laporan keuangan. Yonk.io diklaim sudah terkoneksi dengan bank, sehingga semua standar pencatatan keuangan dapat dijadikan acuan credit scoring seluruh penyedia jasa P2P lending saat menentukan grade bunga pinjaman.

“Dalam Yonk.io seluruh laporan keuangan untuk UKM sudah disediakan dengan lengkap, tinggal diisi saja. Mereka (UKM) akan kami bina untuk berlaku disiplin dalam pencatatan laporan keuangan, sebab dari sini bisa mengukur forecast, cash flow ke depannya bagaimana.”

Untuk menentukan grade bunga pinjaman, Sofis menerapkan acuan dari Pefindo Biro Kredit dengan membaginya mulai dari grade A1 sampai C3. Adapun kisaran bunga yang ditetapkan antara 12%-30% per tahunnya, dengan minimal pinjaman Rp10 juta sampai Rp200 juta.

Sementara itu, untuk menjamin kualitas kreditnya Sofis memberlakukan reserved fee (dana cadangan) sebesar 1%-2% per transaksi dan menggunakan jasa Jamkrindo untuk kredit penjaminan. Serta, menggunakan rekening bersama (escrow) untuk keperluan pencairan dana dari pemodal ke peminjam.

Selain itu, ada dua jenis fee yang diberikan Sofis kepada peminjam. Yaitu origination fee sebesar 2%-5% di potong dari awal transaksi, dan servicing fee yang dipotong tiap bulan dari nominal cicilan sebesar 0,5%. Adapun jaminan pencairan dana yang diberikan ke peminjam, maksimal tiga hari kerja setelah pengajuan dilakukan.

Target Sofis jangka pendek dan panjang

Sekadar informasi, Sofis belum resmi beroperasi. Saat ini startup fintech tersebut masih membangun fondasi dasar dengan mengadakan kerja sama strategis dengan berbagai institusi jasa keuangan (IJK) sebagai pihak pemodal (lender). Di antaranya, BNI Syariah, Bank Artha Graha, Radana Finance, CSU Finance, Stockbit, dan Bareksa.

Tak hanya itu, kerja sama dengan berbagai asosiasi terkait seperti HIPPI (Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia) dan IWAPI (Ikatan Wanita Pengusaha Pusat). Serta, startup layanan e-commerce semisal Bukalapak dan Tokopedia.

“Ke depannya, kami akan menyediakan pemodal dari perseorangan. Tapi sementara ini kerja sama dengan IJK tujuannya agar bisa lebih cepat ada traksi. Dengan Bareksa, nanti akan ada opsi beli loan di dalam platform mereka yang bisa dipilih untuk investor yang berminat. Sementara, dengan Tokopedia untuk pengadaaan e-financing. Semuanya masih on progress.”

Dalam pipeline, Sofis akan soft launching di Januari 2017 namun masih beta dan belum bisa melakukan menyalurkan pinjaman. Diharapkan dua bulan kemudian, sudah mulai menyalurkan pinjaman dari pemodal ke peminjam. Lalu, di Juni 2017 diharapkan Sofis sudah mulai stabil.

Ditargetkan setahun kemudian Sofis sudah menyalurkan pinjaman sebanyak Rp 130 miliar dengan prediksi jumlah peminjam 5 ribu orang dan 1.000 pemodal, dengan total workshop mencapai 60-100 workshop.

Sofis menargetkan mengeluarkan produk baru, dalam bentuk penawaran saham untuk pemodal yang berminat berinvestasi di UKM yang sudah memiliki sejarah keuangan yang baik. Rencananya, produk ini baru bisa dikeluarkan di 2019 mendatang. Tak hanya itu, Sofis menargetkan bisa berekspansi ke kawasan Asia Tenggara.

Informa Luncurkan Aplikasi Katalog Khusus Member Loyalitas

Untuk memacu penjualan, unit usaha Kawan Lama Group PT Home Center Indonesia (Informa) meresmikan aplikasi katalog untuk pengguna Android dan iOS. Langkah tersebut menjadi jawaban setelah sebelumnya Ace Hardware meluncurkan layanan serupa.

Aplikasi tidak didesain untuk menerima pembelian secara online, tetapi hanya untuk memanjakan konsumen, baik member maupun non member, dengan berbagai fitur. Misalnya mereka dapat memantau langsung status perjalanan untuk proses antar dan instalasi barang. Konsumen juga lebih didekatkan dengan produk Informa melalui pengadaan fitur katalog disertai dengan notifikasi promo istimewa, kemudahan mencari gerai Informa terdekat dari lokasi mereka berada.

Fitur digital costumer care memudahkan konsumen bertanya ke asisten pribadi seputar produk dan layanan melalui online chatting, email, telepon, dan SMS. Terakhir, Informa menanamkan fitur kartu digital untuk member, sehingga mereka tidak perlu membawa kartu member fisik saat berbelanja.

“Aplikasi ini jadi usaha kami untuk terus mendekatkan diri dengan pelanggan melalui berbagai program dan inovasi. Salah satunya melalui teknologi digital, sebagai bentuk komitmen kami dalam peningkatan pelayanan kepada pelanggan setia yang telah jadi bagian dari kami selama 12 tahun,” ujar Nana Puspa Dewi, Direktur Marketing Kawan Lama Group, Jumat (9/12).

Nana melanjutkan, kehadiran aplikasi ini juga diharapkan dapat menarik member baru untuk bergabung di Informa. Terhitung saat ini pemegang kartu loyalitas aktif sudah menyentuh angka 800 ribu orang. Dia juga ingin mendorong pemegang kartu loyalitas untuk bermigrasi ke kartu digital.

Ada keistimewaan yang ditawarkan Informa. Contohnya membership berlaku untuk seumur hidup, member dapat memeriksa rangkuman transaksi dan penukaran point rewards, informasi merchant yang memberikan penawaran eksklusif, serta Informa Star yakni poin yang dikumpulkan dari transaksi yang dilakukan dalam aplikasi.

“Kami ingin menargetkan member baru sebanyak mungkin. Tujuannya selain ingin meningkatkan transaksi penjualan, kami ingin memastikan semua kegiatan promosi bisa terinfo dengan baik.”

Aplikasi Informa juga telah terintegrasi dengan layanan e-commerce yang dimiliki Kawan Lama Group, yakni Ruparupa. Ketika konsumen memilih salah satu promosi yang dipajang dalam aplikasi, mereka akan dibawa ke situs Ruparupa.

Sementara ini, aktivitas belanja online di Ruparupa baru tersedia untuk versi desktop saja, belum untuk aplikasi smartphone. Dalam Ruparupa, produk yang ditawarkan berasal dari ACE Hardware, Informa, dan Toys Kingdom dalam berbagai macam kategori.

Ruparupa menyediakan layanan STOPS (Store Pick-Up Service), memungkinkan konsumen memesan barang yang diinginkan sebelum mengambil pesanannya di gerai. Saat ini Informa sudah membuka 65 gerai aktif yang tersebar di 33 kota di seluruh Indonesia. Sementara ACE Hardware berjumlah 10 gerai. Bila ditotal dengan Toys Kingdom dan gerai ritel lainnya yang dimiliki Kawan Lama, jumlahnya bisa menyentuh angka 126 gerai.

Application Information Will Show Up Here

Pitch Ide Startup Menarik untuk Diliput Media

Menyebarkan siaran pers lewat surel adalah salah satu strategi marketing yang efektif nan ekonomis bagi startup baru. Namun seringkali, banyak founder startup yang kurang memahami prinsip dasar menulis siaran pers karena tidak mengantung unsur 5 W + 1 H, tidak padat informasi, terlalu bertele-tele, dan terlalu “berjualan.” Akibatnya, media jadi tidak tertarik dan memilih untuk menghapus surel dari Anda di kotak masuk mereka.

Anda selaku founder startup perlu mengambil topik utama sebagai pitch untuk disampaikan ke media. Pemilihan topik yang menarik menjadi faktor utama dalam keputusan wartawan, apakah mereka akan mewawancarai Anda atau tidak.
Sebelum memilih topik, sebaiknya Anda cocokkan dulu antara segmen bisnis Anda dengan target pembaca dari media bersangkutan. Tujuannya sederhana, agar tujuan akhir Anda tercapai.

Anda juga bisa menyasar seluruh segmen media, caranya cukup sederhana. Setelah menentukan topik, Anda bisa mengganti gaya bahasa, cerita, angle berita, sesuai selera dari pembaca di media tersebut.

Tidak hanya bahasa yang bisa disesuaikan, tapi juga mengubah cara Anda menawarkan ide. Contoh sederhana, Anda menjual asuransi jiwa. Bagaimana cara membuat konten yang tepat untuk menarik perhatian media?

Untuk media yang menyasar pembaca usia menengah, coba pitch ide dengan menuliskan pentingnya agar tidak meninggalkan keluarga tanpa uang ketika meninggal. Lalu untuk situs berita di kolom blog tamu dengan mayoritas pembaca adalah orang tua, Anda membahas bagaimana asuransi dapat menyediakan pendidikan hingga perguruan tinggi untuk anak jika suatu hal yang tidak diingkan terjadi.

Untuk koran bisnis, Anda menuliskan artikel mengenai suatu keluarga yang berhutang ketika seseorang meninggal, dan bagaimana asuransi bisa meringankan beban itu.

Contoh 1: Konsumen potensial Anda ingin mengurangi pengeluaran biaya pendingin. Sementara, Anda menjual jendela. Maka, Anda pitch cerita tentang sumber daya yang terbuang di bumi; perubahan iklim; bagaimana kaca dibuat; dan bagaimana evolusi teknologi jendela selama ini.

Contoh 2: Konsumen Anda ingin berlibur di musim panas. Sementara, Anda adalah dokter kulit. Maka, pitch cerita bagaimana efek jangka panjang dari matahari dapat mempercepat penuaan; bintik hitam, tahi lalat, dan melasma muncul di kulit karena efek matahari; bagaimana tubuh memproduksi vitamin D dan apa tujuannya.

Artikel ini akan membahas lebih dalam bagaimana cara menulis pitch ide yang menarik agar dapat diliput oleh media. Berikut rangkumannya:

Selalu isi dengan 5 W dan 1 H

Sebenarnya ini adalah konsep dasar pemikiran yang diutarakan lewat pertanyaan. Siapa (who), apa (what), mengapa (why), di mana (where), kapan (where) dan bagaimana (how). Untuk memahami konsep ini, cobalah Anda wawancara diri sendiri dengan pertanyaan di atas.

Pitching cerita lokal

Berikutnya adalah mengisi konten Anda dengan cerita lokal yang terjadi di lingkungan sekitar pembaca. Misalnya, Anda memiliki bisnis spa di kota Anda, sebagian besar pelanggan Anda adalah berusia antara 35-50 tahun. Anda ingin melipatgandakan pendapatan, bagaimana cara Anda mendapatkan perhatian dari media tanpa harus mengeluarkan biaya pemasaran yang tinggi?

Caranya dengan membuat e-book gratis yang berisi masalah kulit wajah hormonal yang diinduksi, lalu sebar secara online. Judulnya bisa mengenai, “Lima Tips Perawatan Wajah yang Perlu Diketahui Perempuan Usia di atas 30 Tahun”. Atau tentang, “Perawatan Kulit Alami yang dilakukan Orang Jaman Dulu.”

Anda juga bisa mengajukan diri jadi sponsor dari kontes kecantikan lokal, mendatangi sekolah memberikan edukasi ke para siswa tentang bahaya paparan sinar matahari secara langsung, atau datang ke panti jompo memberikan perawatan wajah secara gratis untuk mereka.

Kegiatan yang menarik bersifat human interest ini sebenarnya sangat menarik perhatian wartawan untuk mereka liput. Umumkan ke wartawan kurang lebih beberapa minggu sebelum hari H mengenai rencana Anda dan seseorang akan muncul untuk meng-cover kisah Anda.

Terus melatih pitching

Usahakan untuk selalu menulis pitch Anda sebelum menggunakannya. Rajin-rajinlah untuk mengeditnya, latih terus pengucapannya, harus singkat dan padat. Pasalnya, wartawan belum mengenal Anda. Kondisinya sama ketika ponsel Anda dihubungi nomor asing, otomatis nada bicara Anda akan dingin.

Respons yang kurang lebih sama juga akan dilakukan oleh wartawan, ketika menerima surel asing dari Anda. Jika Anda ingin pitching ke wartawan, sebaiknya pikirkan apa saja alasan yang harus membuat media meliput Anda, mengapa mereka harus memilih Anda dibandingkan pengusaha lainnya. Tuliskan dalam bentuk beberapa kalimat saja.

Misal, Anda seorang penulis buku. Di kalimat pertama Anda menuliskan, “Satu dari dua orang Amerika ingin menjadi penulis buku”. Kalimat ini bukan mengenai Anda, tapi mengenai pembaca di media bersangkutan. Lalu tambahkan dengan hasil survei yang sebelumnya dilakukan suatu lembaga survei untuk mendukung kalimat pertama.

Kalimat kedua, Anda bisa memperkenalkan diri mulai dari nama hingga prestasi yang sudah diraih. Kalimat ketiga, Anda mengusulkan tulisan feature tentang bagaimana pembaca media bersangkutan bisa menjadi penulis sukses. Kemudian, lampirkan lima langkah yang perlu diketahi penulis agar bukunya dilirik pihak penerbit.

Terakhir, selipkan nomor ponsel Anda yang bisa mereka hubungi. Memberikan nomor ponsel menjadi indikasi bahwa Anda adalah orang yang cepat merespons. Jika ada surel atau nomor asing menghubungi Anda, langsung beri tanggapan. Jangan tunggu sampai esok hari.

Cara Mengetahui Kapan Mengajukan Hak Paten Produk Startup

Apakah pernah terlintas di pikiran Anda untuk mematenkan produk dengan harga yang pantas? Jika jawabannya ya, lantas bagaimana cara untuk mengetahui kapan waktu yang tepat untuk mengajukan hak paten tersebut? Apakah Anda sudah merasa pantas untuk mematenkan produk?

Selaku founder startup, masalah paten produk merupakan hal yang sangat menarik karena bisa membuka ladang rezeki lainnya. Bagi pengembang produk, juga jadi hal yang dapat memicu semangat untuk lebih kreatif.

Stephen Key selaku seorang penemu, penulis dan co-founder dari InventRight, mengatakan pendapatan pasif yang didapat dari royalti sangat membantu pihaknya untuk lebih kreatif dalam menciptakan hal-hal yang baru dan belum pernah ada di pasaran. Pihaknya mengaku sudah memegang penuh hak paten dari puluhan produk yang sudah ia ciptakan dari berbagai industri, mulai dari mainan hingga kemasan produk.

Menurutnya, mendapatkan hak paten itu bukanlah jadi patokan jaminan pasti untuk meraih kesuksesan bisnis. Tapi berusaha untuk mendapatkan hak paten itu mungkin jadi bernilai ketika berhasil mencapainya hanya dengan ide yang sederhana dengan satu kalimat dan sketsa dasar.

Artikel ini akan fokus membahas apa saja tips yang Anda perlukan ketika ingin mendapatkan hak paten untuk produk Anda. Berikut rangkumannya:

1. Cari ide dengan pasar yang besar

Memperoleh hak paten dari ide bisnis dengan ceruk pasar yang “niche” bukanlah tidak mungkin untuk bisa dilakukan. Tapi,sebaiknya carilah ide baru dengan target pasar yang lebih luas. Usaha ekstra ini akan sangat bernilai ketika Anda menerima cek royalti.

2. Pastikan ide Anda dapat diproses manufaktur dengan harga yang wajar

Faktor ini jadi sangat penting untuk Anda pertimbangkan. Jika sebuah ide bisa diproses manufaktur dengan harga yang kompetitif, artinya Anda bisa memperoleh hak paten. Jika ide Anda membuat perusahaan harus investasi ke mesin baru atau menghabiskan uang untuk proses manufaktur lainnya, berarti Anda akan memiliki kesulitan untuk meyakinkan perusahaan bahwa ide tersebut patut untuk diperjuangkan.

Maka dari itu menurut Key ide-ide yang terlalu baru atau revolusioner tidak cocok untuk mendapatkan hak paten.

3. Fokus pada ide dengan manfaat yang besar dan mudah untuk dijelaskan

Mengedukasi konsumen adalah suatu kegiatan yang sangat mahal. Di sinilah Anda memerlukan satu kalimat pamungkas untuk menjelaskan ide. Dapatkah Anda menjelaskan manfaat dari produk Anda hanya dengan beberapa kata saja? Anda harus mampu. Itulah yang disebut dengan istilah “elevator pitch”, repetisi frasa secara terus menerus. Jika Anda belum mampu melakukan ini, Anda bakal menghadapi masa sulit untuk membuka peluang.

Pasalnya, ada beberapa jenis ide yang tidak bisa di patenkan. Ide tersebut terlalu sulit untuk dilindungi, kecuali produknya terkait dengan kemasan atau pengiriman. Sama halnya dengan perangkat lunak, mendapatkan hak paten memungkinkan untuk dilakukan tapi sulit untuk mendapatkannya.

Untuk itu, Anda harus cerdas. Jangan biarkan orang lain mempengaruhi Anda bahwa mendapatkan paten itu adalah suatu kebutuhan. Lalu kembangkan ide dengan melakukan inovasi, misalnya menghadiri berbagai kegiatan pendukung.

Menekankan Pemanfaatan Cloud untuk Bisnis Online

Kemarin (7/12), Microsoft Indonesia dan Bhinneka menyelenggarakan talkshow bertajuk “Optimize and Accelerate Your Online Business With Microsoft Cloud Solution”. Juga, turut mengundang perwakilan dari DyCode, perusahaan pengembang perangkat lunak lokal. Bhinneka dan DyCode merupakan pengguna platform komputasi awan dari Microsoft, yakni Microsoft Azure.

Microsoft Azure adalah salah satu solusi cloud computing platform yang melayani kebutuhan Infrastructure as a Service (IaaS) maupun Platform as a Service (PaaS), khusus menangani lonjakan traffic tidak tidak terduga. Juga dapat diintegrasikan dengan aplikasi pendukung dari Microsoft lainnya.

Rudy Sumadi, Channel Sales SMB Microsoft Indonesia, menerangkan komputasi awan ke depannya akan menjadi hal yang lumrah bagi seluruh bisnis online. Pasalnya, kini teknologi tidak harus dibangun secara sendiri-sendiri karena sudah ada pihak yang menyediakan layanan tersebut.

Mereka hanya tinggal membayar dan memilih teknologi mana saja yang sesuai dengan kebutuhan bisnisnya. Untuk mendukung layanan komputasi awan ini, Microsoft sudah menaruh banyak kocek dalam hal pengadaan data center.

Terhitung, Microsoft memiliki lebih dari 100 data center yang tersebar di 38 lokasi di seluruh dunia, namun belum di Indonesia. Di kawasan Asia Pasifik, Microsoft menyediakan 11 jaringan data center. Yang terbaru, pada Mei 2016 Microsoft mengumumkan penambahan data center untuk Azure di Seoul, Korea Selatan.

“Berbisnis cloud itu artinya berbicara tentang trust, sama halnya dengan perbankan. Trust itu adalah DNA-nya Microsoft. Kami juga sangat serius mengenai keamanan data pengguna, yang bisa mengakses data hanyalah pemilik saja. Kami juga aktif bangun data center,” ucap Rudy.

Keseriusan Microsoft menggarap lahan bisnis ini juga terlihat dari berbagai jenis sertifikat yang sudah diperolah, mulai dari skala global, nasional, hingga kepemerintahan.

Microsoft Azure sebagai pendukung bisnis online

Mengenai kesan-kesannya sebagai pengguna Microsoft Azure, Lodewijk Christoffel Tanamal selaku CTO Bhinneka mengungkapkan bahwa pihaknya akan segera melakukan migrasi penuh ke Azure pada tahun depan. Kurang lebih, Bhinneka menjadi pengguna Azure sejak November 2015.

Lodewijk menjelaskan sebelum beralih ke Azure, penyimpanan data di cloud masih menggunakan server on premise. Dulunya, saat antisipasi menjelang momen flash sale, Bhinneka masih menggunakan cara manual yakni membeli server atau menggunakan server yang secara otomatis akan meningkatkan daya tampungnya ketika traffic melebihi ambang batas untuk mencegah terjadinya error.

Kedua cara ini memang masih digunakan oleh pelaku bisnis online pada umumnya. Akan tetapi, cara tersebut memiliki banyak kelemahan. Pasalnya, membeli server dalam jumlah banyak, penggunaannya hanya saat tertentu saja. Sementara pada hari normal, server tersebut akan jadi idle.

Di sisi lain, menggunakan server yang otomatis meningkatkan kapasitas juga terbilang terlambat. Hal ini disebabkan untuk menambah kapasitas butuh waktu yang tidak sebentar.

Menurut dia, ketika traffic sedang tinggi, Microsoft Azure memungkinkan Bhinneka untuk memperbesar skalabilitasnya secara otomatis. Ketika traffic sedang normal, skalabilitas juga akan kembali ke normal. Kemampuan seperti ini sangat membantu Bhinneka dalam memaksimalkan kenyamanan pelanggan dalam bertransaksi.

“Kami membayar resource di Azure sesuai kebutuhan karena Bhinneka ini kan layanan e-commerce jadi nature traffic-nya beda. Yang terpenting bagi bisnis e-commerce itu adalah menjaga proses bisnis tetap berjalan, terutama saat pembayaran online yang harus terekam. Itu yang terpenting,” terang Lodewijk.

Andri Yadi, CEO DyCode, menambahkan selain menggunakan Microsoft Azure untuk penyimpanan data, pihaknya juga menggunakan layanan pendukung lainnya seperti Azure Website, Mobile, Logic App, Azure Blob Storage, Azure IoT Hub, Azure Bot Service, dan lainnya.

Biaya yang dikeluarkan oleh pihaknya untuk mendapatkan seluruh layanan dari Microsoft Azure diklaim tidak lebih dari $500 per bulannya.

Menurutnya, keberadaan Microsoft Azure sangat membantu bisnisnya semisal Jepret yang membutuhkan integrasi real time antara device pengguna, cloud server, dan printer Jepret Allegra. Cara kerja Jepret ialah pengguna memotret foto dari perangkat mobile mereka dan mengunggah ke sosial media dengan menggunakan hashtag tertentu yang sebelumnya sudah ditentukan.

Setelah diunggah, foto akan otomatis melakukan printing. Ketiga unsur utama dalam Jepret membutuhkan cloud server yang besar untuk menampung seluruh foto. Printer pun harus secara otomatis bisa membaca data di server untuk mencetak foto.

“Untuk memproses jutaan foto, perlu kemampuan dan storage yang sebenarnya tidak perlu harus capai-capai bangun sendiri. Sudah ada layanan dari perusahaan teknologi yang menyediakan hal itu semua, tinggal pilih sesuai kebutuhan bisnisnya,” pungkas Andri.


Disclosure: DailySocial adalah media partner talkshow “Optimize and Accelerate Your Online Business With Microsoft Cloud Solution”. Pertanyaan mengenai paket untuk bisnis bisa diajukan ke [email protected].

Verifone Resmikan Kantor Baru dan Strateginya Berbisnis di Indonesia

Perusahaan teknologi pembayaran elektronik asal California, Verifone, meresmikan kehadirannya di Indonesia dengan menunjuk Irni Palar sebagai General Manager Verifone Indonesia. Irni sebelumnya pernah bekerja untuk MasterCard sebagai Direktur & Country Manager MasterCard Indonesia.

Verifone memandang Indonesia sebagai salah satu negara dengan pertumbuhan terbesar dan tercepat dalam pembayaran. Tak hanya itu, Verifone ingin ikut terlibat dengan mitra lokal sebagai pihak acquirer untuk membangun industri pembayaran elektronik jadi lebih efisien.

“Dengan tim lokal, kami ingin mengembangkan komitmen Verifone dalam inovasi pembayaran dan memperkuat kemitraan lokal guna mendukung upaya negara membangun perekonomian non tunai yang fleksibel dan aman,” ujar Irni, Rabu (7/12).

Verifone merupakan perusahaan penyedia perangkat Point Of Sales (POS) atau lebih familiar dengan istilah Electronic Data Capture (EDC), resmi beroperasi sejak 30 tahun silam. Per tahun lalu, jumlah pendapatan Verifone secara global mencapai $2 miliar dengan total transaksi yang diproses 5,4 miliar transaksi. Telah resmi buka kantor di 42 negara dengan jumlah karyawan 5.700 dan lebih dari 150 negara sudah jadi mitra.

Sebagai gambaran (dikutip dari Lafferty Report 2015), jumlah mesin EDC yang beredar di Indonesia mencapai 1,05 juta unit, secara persentase perkiraan kenaikannya sebesar 25% secara year-on-year (YOY). Ada dua bank yang menjadi pemilik terbesar EDC yakni BCA dengan porsi 37% sementara Bank Mandiri sebesar 33%. Sisanya, BNI, BRI, dan lainnya.

Dari segi transaksi totalnya mencapai 313 miliar transaksi, porsi transaksi yang disumbangkan dari EDC milik BCA mencapai 37% dan Bank Mandiri sebesar 23%. Sementara dari segi volume transaksi totalnya mencapai Rp 25,98 miliar, dengan porsi dari BCA mencapai 36% dan Bank Mandiri sebesar 22%.

Kendati demikian, sambung Irni, dari hasil survei tersebut memperlihatkan adanya perbandingan hanya 1000 orang yang melihat 4,5 unit EDC bersebaran. Di samping itu, ada tiga tantangan yang masih menghantui pihak acquirer.

Pertama, merchant memiliki kecenderungan untuk bermitra dengan lebih dari satu acquirer sehingga rata-rata mereka memiliki lebih dari satu mesin EDC. Kedua, beberapa pihak acquirer telah menurunkan Merchant Discount Rate (MDR) dan silang subsidi dengan produk perbankan.

Terakhir, akibat menurunnya MDR menyebabkan margin yang didapat acquirer makin tipis. Pasalnya ada biaya Domestic Interchange yang diterapkan pihak penerbit kartu kredit sebesar 1,65%, sementara rata-rata MDR adalah 2,5%. Sehingga margin yang didapat pihak acquirer sebesar 0,85%.

“Artinya, masih ada potensi yang sangat luas untuk segmen pasar ini. Kami paham dengan pasar Indonesia dan ada teknologi yang tepat untuk diajak kerja sama dengan acquire supaya mereka lebih cepat untuk memperluas transaksi elektronik.”

Siap distribusikan mesin mPOS tahun depan

Saat ini, pangsa pasar Verifone di Tanah Air baru mencapai 30%. Kompetitor utama perusahaan adalah Ingenico, berbasis di Perancis yang telah lebih dahulu beroperasi di Indonesia. Pangsa pasar mereka diklaim mencapai 60%.

Untuk memperkuat pangsa pasarnya di Indonesia, rencananya tahun depan Verifone Indonesia akan memperkenalkan mesin EDC terbarunya yakni mPOS, diklaim sangat cocok untuk kondisi pembayaran elektronik di Indonesia. Irni bilang, dari segi harga lebih kompetitif dengan teknologi terkini dan mesin yang andal. Cocok untuk segmen pengguna UKM, logistik, dan layanan e-commerce.

Verifone juga siap menawarkan terobosan baru untuk fasilitas monitoring EDC. Ada kontrol unit yang diberikan oleh Verifone kepada bank untuk melacak kondisi mesin secara real time, sehingga tidak harus menunggu ada laporan dari pihak merchant.

“Harga satu mesin EDC memang tidak seberapa karena harga yang terus tergerus karena depresiasi. Tapi, biaya maintenance EDC-nya yang makin lama terus naik karena dipengaruhi oleh harga BBM dan Upah Minimum Regional (UMR). Makanya, penyebaran EDC belum begitu masif.”

Lagipula, sambung Irni, sudah ada model bisnis untuk penggunaan mPOS yang cukup tepat diterapkan oleh bank dan pemerintah. Salah satunya, untuk agen asuransi yang beredar di kota-kota terpencil di Indonesia dan bundling mPOS untuk setiap rekening bank yang dipergunakan oleh pengusaha UKM.

Sudah ada sejumlah kerja sama dengan perbankan dan operator telekomunikasi yang siap dilaksanakan oleh Verifone Indonesia. Beberapa bank yang mulai melirik potensi dari mPOS dengan Verifone adalah Bank CIMB Niaga, BNI, dan Bank Mandiri. Sementara untuk operator telekomunikasi yakni dengan Telkomsel dalam kaitannya pengembangan penggunaan T-Cash.

“Dengan operator telekomunikasi sudah MoU, targetnya mereka ingin distribusi 40 ribu sampai 50 ribu unit mPOS ke seluruh Indonesia. Ini masih tes trial mereka, tahun depan diharapkan sudah mulai jalan.”

Pihak Verifone Indonesia menargetkan produk mPOS-nya dapat tersebar sebanyak 100 ribu unit pada tahun depan.

Three Attitudes to Avoid if You Want to Retain Your Employees

As communication expert Matthew Adams once said, “Leadership is humility exercised for your employees, since it is what can make your company grow.”

Leadership is not about telling your workers what they should do. It is instead about putting your employees in the right position so that they can help your company grow.

Below are three things you should avoid if you want to keep your employees from resigning.

You are not transparent enough

In order to maximize your employees’ performance, you need to balanced individual work objectives with company objectives. Unfortunately, many companies are not transparent enough with regards to the “bigger picture”.

According to a survey conducted by American consulting company Gallup, only 41 percent out of more than 3,000 workers from various companies said they understood their companies’ “bigger picture”.

You apply unnecessary bureaucracy

Leadership is not about control.

Unsatisfied employees may suddenly resign if they feel like they do not receive enough opportunities from you to expand the company together.

You distance yourself from your employees

During the beginning of their career, employees like to feel connected to their bosses to gain knowledge and experience. Now, ask yourself: are you approachable? If not, here are three things to help you get closer to your workers.

First, open your office door as a signal that employees can always drop by your office. Second, smile and make eye contact. Lastly, be more proactive by starting conversations with them, especially with more passive employees. During conversation, you can share positive suggestions to develop relationships with them.


Disclosure: The original article is in Indonesian and syndicated in English by The Jakarta Post

Lima Langkah Strategi Pemasaran Startup dengan Budget Minim

Ketika produk Anda sudah jadi dan siap untuk dipasarkan, Anda membutuhkan bantuan dari publikasi baik mengundang media atau lewat jalur iklan digital. Seberapa bagus produk Anda, bila tidak bisa dipublikasikan dengan baik, bisa dipastikan hasilnya belum tentu akan optimal sesuai dengan keinginan.

Namun di satu sisi, tingkat kompetisi bisnis startup Anda masih kecil. Beda dengan pemain yang sudah well established lainnya, ketika pemasaran berbujet besar jadi salah satu kunci utama.

Kendati demikian, pemasaran itu tidak harus selalu berbujet besar. Malah bisa dilakukan tanpa biaya sepeser pun. Artikel ini akan membahas lima langkah strategi pemasaran startup berbujet minim. Berikut rangkumannya:

Pikirkan bagaimana menciptakan kebahagiaan

Ketika memasarkan perusahaan startup, sebaiknya Anda harus selalu ingat selalu prinsip ini dalam benak, bahwa kompetitor yang sedang Anda coba untuk singkirkan ini kemungkinan besar memiliki bujet marketing lebih besar dari Anda, lebih berpengalaman dalam hal marketing, dan sudah menjalin hubungan dengan klien serta konsumen.

Namun, Anda memiliki aset terbesar, yakni kekuatan ide Anda. Kebahagiaan ini bisa memicu Anda untuk ditularkan ke orang lain. Anda harus benar-benar memanfaatkan ini jika Anda ingin sukses.

Pikirkan baik-baik bagaimana Anda menyajikan ide dan penyampaiannya agar terlihat menarik. Bagaimana ide Anda tersebut bisa meningkatkan hajat hidup orang banyak, membawa kebahagiaan, serta meningkatkan keterampilan mereka.

Nada yang Anda gunakan dan bagaimana Anda menyampaikan produk haruslah benar-benar dipikirkan sejak awal. Jika tidak, gaya penyampaian Anda bakal tidak menarik dan terlalu standar.

Kemudian, latih lah gaya presentasi Anda di depan rekan kerja atau teman, dan minta masukan sebanyak-banyaknya dari mereka. Ketika Anda sudah menguasai teknik ini, artinya Anda sudah bisa melangkah ke strategi ke dua. Namun, jangan pernah memulai pemasaran sebelum Anda mengetahui dengan persis, jenis pesan seperti apa yang Anda sampaikan ke audiens.

Aktif di media sosial dengan sentuhan gaya personal

Bagi early startup, media sosial adalah platform yang tepat untuk memulai pemasaran, karena biaya dan hambatannya yang rendah. Jika Anda menempuh sosial media, artinya Anda butuh strategi perencanaan, cara pengelolaan, dan bagaimana pengoptimalannya.

Buat rencana: sebelum menyiapkan saluran media sosial, sebaiknya Anda cari tahu teknik mana yang baik untuk dilakukan mana yang tidak untuk segmen bisnis Anda. Langkah awalnya, buat rencana pemilihan jalur media sosial mana yang paling Anda kuasai. Sebaiknya, buat akun media sosial dari platform dengan pengguna terbesar, Facebook dan Twitter. Kemudian buat akun media sosial lainnya sebagai cabang perluasan sesuai model bisnis Anda. Misal, untuk produk stylish dengan visual menarik, bisa dihubungkan ke Instagram atau Pinterest.

Buat strategi pengelolaan: apapun yang Anda pilih, jangan buat akun media sosial sebanyak-banyaknya karena bisa membuat Anda jadi kewalahan dan akhirnya banyak akun yang jadi tidak terurus. Ini juga akan membuat Anda jadi tidak profesional dalam menjalani bisnis. Maka dari itu, Anda harus pintar dalam mengelola akun dengan rajin publikasi secara teratur dan menjawab pertanyaan dari pelanggan.

Buat optimalisasi: untuk menciptakan interaksi, buat unggahan secara teratur tanpa harus memakan banyak waktu Anda. Di Twitter, interaksi dengan pembaca adalah cara yang tepat untuk menarik perhatian, misalnya dengan mencuit pemilik akun lain. Cari tahu topik bahasan yang tepat untuk berinteraksi dengan target konsumen Anda.

Buat newsletter secara berkala

Mudah-mudahan, channel media sosial Anda sudah membuat orang jadi lebih aware dan setia dengan produk Anda. Langkah berikutnya adalah mengirimkan surel dengan konsisten untuk menawarkan ROI yang terbaik. Banyak merek yang melakukan kampanye pemasaran surel dengan membayar dari agensi. Strategi ini kurang efektif karena tingkat konversi klik yang sangat rendah.

Sebenarnya tidak ada yang salah bila memilih strategi ini, namun untuk startup dengan bujet yang minim. Ada strategi lain yang bisa Anda pilih, yakni membuat newsletter secara sederhana sekedar ingin memberi tahu apa saja perkembangan produk Anda.

Setidaknya, mengirim newsletter secara satu bulan sekali sudah cukup efektif. Namun alangkah lebih baik bila Anda kirim paling minimal seminggu sekali atau dua minggu sekali. Beri tahu konsumen tentang newsletter tersebut lewat media sosial Anda dan buat janji kepada mereka agar tidak menyampah ke kotak masuk berisi promosi.

Gunakan jurnalis untuk meningkatkan jangkauan melalui kampanye kehumasan

Daripada menggunakan iklan berbayar, menghubungi jurnalis untuk memperkenalkan produk Anda kepada mereka mungkin adalah cara paling tepat dan efektif karena jangkauannya yang lebih luas. Mungkin ada banyak nomor jurnalis yang sudah Anda hubungi, namun hasilnya akan sangat bernilai ketika produk Anda terpampang di majalah, situs berita atau koran, karena akan ada banyak orang yang mulai memperhatikan Anda.

Beri hadiah kepada konsumen loyal

Follower di akun media sosial Anda telah membantu Anda meningkatkan jangkauan bisnis tanpa biaya sepeser pun karena konten yang Anda buat selama ini cukup membuat terjadinya interaksi dengan komunitas lain. Ketika produk Anda sudah ada di pasaran dan mulai menciptakan angka penjualan, Anda harus membuat program berhadiah untuk konsumen loyal Anda.

Sebab dengan adanya kehadiran dari mereka sudah sangat membantu produk Anda kian dikenal orang lain. Memberi hadiah akan memicu interaksi antar konsumen yang lebih tinggi karena dari mulut ke mulut. Pemasaran konvensional seperti ini memang cukup sulit untuk diukur, namun hasilnya sangat efektif. Karena bercerita pengalaman yang baik dari sebuah merek sangat berpengaruh sebelum memutuskan membeli barang.

Ikuti lima langkah pemasaran startup dengan bujet minim ini. Anda bakal membutuhkan tekad dan produk yang hebat untuk berhasil, namun imbalannya lebih besar dari apa yang Anda bayangkan. Sebaiknya terus cari saran terbaik dari orang-orang dan lakukan riset sebelum terjun karena Anda tidak boleh salah strategi mengingat waktu dan dana Anda yang cukup terbatas.

DMSUM Gandeng FIFGroup Resmikan Aplikasi Marketplace Mentimun

Anak usaha Indivara Group PT Dinamika Mitra Sukses Makmur (DMSUM) menggandeng PT Federal International Finance (FIFGroup) meresmikan aplikasi marketplace Mentimun, untuk menghubungkan penjual toko ritel offline ke ranah online. Tak hanya itu, dengan dukungan dari FIF Spektra, brand khusus pembiayaan multiguna di bawah naungan FIFGROUP, setiap transaksi bisa dilakukan lewat cicilan tanpa kartu kredit.

Ada 40 kategori barang yang dijual dalam Mentimun, mulai dari gadget, komputer, televisi, busana, motor, hingga jasa tur. Tak hanya itu, Mentimun juga menyediakan fasilitas dompet digital (e-wallet) yang dinamai Mentimun Pay (MPAY).

Jusuf Sjariffudin selaku CEO Indivara Group menjelaskan MPAY memiliki fungsi sebagai akun virtual di bank dengan memanfaatkan nomor ponsel pengguna sebagai identitas akun untuk pembayaran yang terjadi di aplikasi Mentimun. Untuk menambah saldo MPAY, pengguna dapat melakukan top-up di seluruh jaringan ATM yang sudah bekerja sama dengan ALTO, PRIMA, dan ATM Bersama.

“Mentimun menggunakan teknologi kode pembayaran virtual account, sehingga konsumen tidak perlu melakukan konfirmasi pembayaran karena sudah terverifikasi otomatis secara real-time,” ucapnya, Selasa (6/12).

Jusuf berharap MPAY bisa menjangkau seluruh masyarakat Indonesia yang berada di lokasi 2nd tier dan 3rd tier, dan belum bankable untuk merasakan transaksi pembayaran secara online. Adapun realisasinya dengan memanfaatkan kehadiran agen Mentimun, sebagai mitra perpanjangan dari perusahaan untuk menjangkau konsumen di kalangan tersebut.

Agen Mentimun dapat menjadi pihak yang dapat pengirim atau pencair dana konsumen, serta penjual barang. Pembayaran komisinya pun akan ditransfer lewat fitur Dompet Komisi yang terdapat dalam aplikasi. Saat ini, total agen Mentimun mencapai 3 ribu orang yang tersebar di 18 titik, misalnya Jabodetabek, Bandung, Samarinda, dan Padang.

Tak hanya digunakan untuk membayar transaksi di Mentimun, MPAY juga dapat dipakai untuk isi pulsa, bayar listrik, dan cicilan kredit FIF Spektra. Pengguna MPAY juga dapat memanfaatkan e-wallet ini untuk transfer dana kepada siapapun lewat nomor ponsel, meski penerima belum menjadi pengguna MPAY.

“MPAY itu bisa dipakai untuk kirim saldo antar pengguna hanya dengan nomor ponsel saja. Nanti ada notifikasi SMS yang masuk ke nomor penerima, meski dia belum jadi pengguna MPAY dana akan tetap ada sampai jatuh tempo satu bulan. Bila dana belum dicairkan, akan di-bounce back kembali ke pengirim.”

Sebagai jalur pemasaran tambahan

Darwan Tirtayasa, Direktur Utama FIF Spektra, menambahkan kemitraan strategis dengan DMSUM ini menjadi langkah baru untuk jalur pemasaran perusahaan. Saat ini kebanyakan pembiayaan kredit dilakukan lewat toko elektronik ritel yang sebelumnya sudah menjadi mitra FIF Spektra.

Menurutnya sebenarnya perusahaan sudah mulai menerima pembayaran kredit lewat Mentimun sejak Maret 2016. Adapun transaksi yang diterima mencapai 9 ribu per bulannya dengan rata-rata pengajuan kredit sekitar Rp2,5 juta per konsumen. Per November 2016, jumlah kucuran kredit yang telah disalurkan FIF Spektra lewat Mentimun sudah mencapai Rp19 miliar.

Darwan berharap, pada tahun depan nilai kucuran kredit yang disalurkan perusahaan lewat Mentimun dapat menembus angka Rp 120 miliar per bulannya.

“Kami sangat optimis, masih banyak peluang dari pembiayaan elektronik yang bisa dikembangkan. Lewat kerja sama ini, jangkauan pasar mitra ritel kami makin luas, dari yang awalnya pengajuan aplikasi kredit lewat jalur offline, sekarang bisa dengan online,” ujar dia.

Untuk pengajuan kredit multiguna di FIF Spektra lewat Mentimun cukup mudah dan tanpa jaminan. Konsumen tinggal memasukkan data diri dan KTP secara online, nanti secara sistem, konsumen akan mendapat notifikasi.

Karena proses pengajuan yang mudah, dikhawatirkan dapat berpotensi jadi kredit macet. Untuk mengantisipasi hal tersebut, pihak FIF Spektra akan mengintegrasikan sistem pengajuan kredit secara host-to-host lewat database konsumen yang dikelola perusahaan.

Setiap pengajuan yang masuk lewat Mentimun secara sistem akan disaring konsumennya. Apabila sebelumnya konsumen sudah pernah mengambil kredit di FIF dan memiliki sejarah yang kurang baik, secara otomatis akan di blacklist.

“Dari pemanfaatan database konsumen yang kami kelola, tidak semua konsumen bisa langsung kami terima aplikasinya meski sudah diajukan lewat proses online, sebab kami perlu mitigasi profil risiko mereka. Bila ada sejarah yang kurang baik, akan kami tolak,” pungkas dia.

Saat ini rasio kredit bermasalah (non performing financing/NPF) FIF Spektra berada di kisaran 1,9%.