Pew’s Survey: Only 24% of Indonesians Have Accessed Internet, 15% of Them Use Smartphone

Indonesian penetration in ICT scene has been somewhat interesting lately. The unique challenges faced by it, such as the area width, density of people, and people’s education level, contributes to this. Pew survey institution recently published that there are only 24 percent of Indonesian population getting connected to internet (at least once in their life), and only 15 percent of them possessing at least one smartphone. The survey was conducted between April-May 2014 with Indonesians aged above 18 years old as the respondents. Continue reading Pew’s Survey: Only 24% of Indonesians Have Accessed Internet, 15% of Them Use Smartphone

Telkom and Telstra’s Joint Venture to Start on May 2015

Indonesia-based Telkom and Australia’s Telstra have built a mutual joint venture, which runs in Network & Application and Services (NAS) business segment, called TelkomTelstra. It’s planned to start competing in Indonesian IT battlefield by the middle of May 2015. Continue reading Telkom and Telstra’s Joint Venture to Start on May 2015

Survei Pew: Baru 24% Masyarakat Indonesia Akses Internet, 15% Gunakan Smartphone

Survei Pew Sebutkan Pengguna Internet dan Smartphone di Indonesia Masih Rendah / Shutterstok

Penetrasi Indonesia di bidang teknologi informasi belakangan ini menjadi sesuatu hal yang menarik untuk disoroti. Banyaknya tantangan seperti luas wilayah, kepadatan penduduk, serta tingkat edukasi masyarakat tentang teknologi informasi ini menjadi salah satu alasannya. Baru-baru ini menurut salah satu lembaga survei Pew, hanya 24 persen penduduk Indonesia yang mengakses Internet (setidaknya pernah) dan baru 15 persen yang memiliki smartphone. Survei ini dilakukan Pew pada periode April-Mei 2014 dengan responden masyarakat Indonesia yang berusia di atas 18 tahun.

Continue reading Survei Pew: Baru 24% Masyarakat Indonesia Akses Internet, 15% Gunakan Smartphone

Perusahaan Hasil Patungan Telkom dan Telstra Segera Beroperasi Di Indonesia

Perusahaan Hasil Join Venture Telkom dan Telstra Akan Segera Beroperasi di Indonesia / Shutterstock

Dalam upaya mengembangkan bisnis di bidang Network Application and Services (NAS) Telkom telah menjalin kerja sama dengan bentuk joint venture dengan salah satu operator telekomunikasi asal Australia, Telstra. Perusahaan patungan tersebut, bernama TelkomTelstra, rencananya akan beroperasi di Indonesia pada pertengahan Mei 2015 untuk turut meramaikan bisnis Teknologi Informasi (TI) di tanah air.

Continue reading Perusahaan Hasil Patungan Telkom dan Telstra Segera Beroperasi Di Indonesia

Sales1CRM Sediakan Layanan Cloud Kelas Enterprise untuk Perusahaan di Indonesia

Sales1CRM Hadir dengan Layanan Kelas Enterprise / Shutterstock

Dewasa ini perkembangan startup kian bervariasi dan mulai menjangkau ke berbagai permasalahan. Diluncurkan tahun lalu, Sales1CRM turut mencoba mewarnai geliat dunia startup tanah air dengan menyediakan layanan yang dikhususkan untuk kalangan enterprise. Startup yang mencoba menjadi pioner layanan cloud-based di Asia ini melalui layanannya mencoba membantu perusahaan-perusahaan di Indonesia menjalankan tim penjualan mereka menjadi lebih efisien, kompetitif, dan produktif.

Continue reading Sales1CRM Sediakan Layanan Cloud Kelas Enterprise untuk Perusahaan di Indonesia

Indonesia Is the 41st in Huawei’s Global Connectivity Index 2015

Recently, Huawei has just published a paper entitled the Global Connectivity Index (GCI) 2015, an index that compares connectivity, utilization, ICT and digital transformation in 50 countries around the world. This time, Indonesia got ranked the 41st, below other Southeast Asian fellows like Malaysia, Vietnam, and Singapore. Continue reading Indonesia Is the 41st in Huawei’s Global Connectivity Index 2015

Smartfren Plans on Providing 4G/LTE Services in This Year’s Second Semester

CDMA-based telco Smartfren soon to follow its fellows in supporting 4G/LTE network. The plan is expected to be started in the the second semester of this year. Hence, the telco has assigned Nokia and ZTE as its partnering producers of base transceiver station (BTS). Continue reading Smartfren Plans on Providing 4G/LTE Services in This Year’s Second Semester

XL Luncurkan Sisternet, Layanan yang Dikhususkan untuk Perempuan

XL Luncurkan Sisternet / Sisternet

PT XL Axiata (XL) baru saja resmi meluncurkan sebuah layanan yang khusus dipersiapkan untuk perempuan Sisternet. Sebuah layanan yang bertujuan untuk memangkas jarak atau kesenjangan perempuan dan laki-laki dalam hal pemanfaatan teknologi Internet di Indonesia.

Continue reading XL Luncurkan Sisternet, Layanan yang Dikhususkan untuk Perempuan

Huawei Rilis Global Connectivity Index 2015, Indonesia di Posisi 41 dari 50 Negara

Huawei Rilis GCI 2015, Indonesia Tempati Posisi 41 dari 50 Negara / Shutterstock

Huawei baru-baru ini mengeluarkan paper bertajuk Global Connectivity Index (GCI) 2015. Sebuah indeks yang didapat dari membandingkan konektivitas, penggunaan, ICT dan digital transformasi di 50 negara di seluruh dunia. Dalam laporan tersebut Indonesia menempati urutan ke-41, di bawah negara-negara Asia Tenggara lainnya, seperti Malaysia, Vietnam dan Singapura. Continue reading Huawei Rilis Global Connectivity Index 2015, Indonesia di Posisi 41 dari 50 Negara

Smartfren Rencanakan Gelar 4G/LTE di Semester Kedua Tahun ini

Smartfren Rencanakan Gelar 4G LTE Tahun Ini / Shutterstock

Perusahaan telekomunikasi berbasis CDMA Smartfren segera mengikuti jejak rekannya untuk menggelar jaringan 4G/LTE. Rencana ini diharapkan akan terealisasi pada semester II tahun ini. Untuk melancarkan rencana ini Smartfren juga telah menunjuk Nokia dan ZTE sebagai produsen perangkat base transceiver station (BTS).

“Semester II layanan 4G kita akan komersial. Tunggu saja,” ungkap Deputy CEO Smartfren Telecom Djoko Tata Ibrahim.

Djoko menjelaskan, pihaknya tak ingin tergesa-gesa menggelar 4G LTE ini. Smartfren ingin mengutamakan kualitas bagi pelanggan. “Kita tak mau pelanggan mendapatkan pengalaman tak menyenangkan. Selain itu kita terus edukasi pelanggan soal tak matinya layanan CDMA walau nanti ada 4G,” imbuhnya.

Smartfren telah menandatangani kerja sama dengan Nokia dan ZTE untuk menggelar 4G LTE di 10 atau 20 kota besar di Indonesia. Disampaikan Djoko, Nokia dan ZTE akan berbagi tugas dalam pelaksanaannya. Nokia akan menggarap daerah operasional Smartfren di Sumatera, Jabodetabek, dan Jawa Barat, sementara ZTE akan mengerjakan daerah Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan, dan Sulawesi.

“Kami siapkan US$ 400 juta sampai US$ 500 juta untuk 4G LTE,” tutur Djoko seperti dikutip dari CNN Indonesia.

Sesuai rencana, Smartfren akan menggunakan dua jenis teknologi 4G LTE yakni FDD (Frequency Division Duplex) dan TDD (Time Division Duplex). FDD merupakan teknologi yang berada di spektrum frekuensi 850 MHz yang selama ini di miliki Smartfren. Sedangkan TDD berada di spektrum 2.300 MHz yang akan segera ditempati Smartfren setelah mendapat persetujuan dari pemerintah untuk pindah dari spektrum 1.900 MHz.

Sebelumnya Kementerian Komunikasi dan Informatika (KemKominfo) telah mengizinkan penyelenggaraan teknologi netral di area spektrum 850 MHz dan 2.300 MHz. Teknologi netral ini memungkinkan sebuah operator menggelar dua teknologi jaringan sekaligus dalam satu rentang spektrum. Dengan ini Smartfren bisa dengan segera membangun dan mengkomersialkan 4G LTE.

“Targetnya tahun ini. Sedang disiapkan sebaik-baiknya, dan agar kami bisa bersaing lebih hebat dengan operator GSM,” tegas Djoko.

Untuk melengkapi komersialisasi 4G LTE ini pihak Smartfren dikabarkan telah menyiapkan perangkat ponsel pintar seri Andromax yang akan mendukung 4G LTE dan CDMA. Perangkat tersebut akan tersedia di pasaran sekitar bulan Mei atau Juli.