Cinego Adalah Sinema 4K Dalam Wujud Head-Mounted Display

Jauh sebelum headset virtual reality sepopuler sekarang, Sony telah lebih dulu menawarkan konsumen keluarga perangkat wearable yang memungkinkan mereka memperoleh pengalaman sinematik secara personal. Namun sayang, lineup  produk bernama HMZ itu akhirnya ditiadakan karena sang raksasa elektronik asal Tokyo ingin fokus ke bidang penyajian VR.

Memasuki tahun kedua momen ‘lahirnya’ virtual reality, konsep bioskop portable ternyata belum punah. Metode penyampaian konten hiburan ini diadopsi oleh tim Goovis di dalam perangkat bernama Cinego, yaitu bioskop wearable berwujud head-mounted display. Dan berbeda dari Sony HMZ, Cinego juga sudah siap menghidangkan konten-konten 4K.

Goovis Cinego 2

Cinego memiliki wujud menyerupai visor milik karakter Cyclops di film X-Men. Ukurannya tergolong mungil jika dibandingkan dengan headset VR yang ada di pasar sekarang. Bobotnya sangat ringan (cuma 200-gram), dan karena Cinego tidak dirancang untuk digunakan sambil berjalan, perangkat bisa disematkan ke kepala dengan satu strap saja. Saat ingin berhenti sejenak dari aktivitas menonton, Anda tinggal menarik visor-nya ke atas.

Di dalam, Anda disuguhkan sepasang layar M-OLED seluas 0,7-inci, masing-masing memiliki resolusi 1920×1080 dan kepadatan 3.147ppi. Spesifikasi ini diklaim tujuh kali lebih padat dibanding perangkat berpanel M-OLED lain semisal iPhone X. Komponen display tersebut kabarnya mampu menyajikan gambar yang detail serta mulus – 3 kali lebih jernih dari bioskop dan 20 kali dibanding TV.

Goovis Cinego 1

Keunggulan lain dari Cinego ialah konektivitasnya. Headset ini dibekali port USB sehingga Anda bisa menyambungkannya ke PC, speaker ataupun controller game. Headset turut ditopang Wi-Fi dan Bluetooth, membuatnya siap men-stream konten Netflix, Hulu, Amazon serta YouTube. Dan berkat kehadiran HDMI, head-mounted display ini dapat terhubung ke console game semisal Xbox One, PlayStation 4 atau Nintendo Switch.

Goovis Cinego 3

Cinego juga ditunjang baterai yang sanggup menjaganya aktif selama 4,5 jam tanpa perlu tersambung ke sumber listrik. Itu artinya Anda tak perlu cemas terjerat kabel dan bisa menggunakannya saat bepergian. Baterai tersebut diletakkan di unit remote agar bobot headset bisa diminimalkan.

Dan uniknya lagi, Cinego dapat dinikmati tanpa perlu mengenakan kacamata. Output-nya bisa disesuaikan dengan ukuran mata, dari minus delapan sampai plus dua, memastikan gambarnya tetap jelas di mata Anda.

Selama periode pengumpulan dana di Indie Gogo masih berlangsung, Goovis Cinego bisa Anda pesan sekarang seharga cuma US$ 500. Pengiriman rencananya akan dilangsungkan di bulan Februari 2018.

Bandai Namco Umumkan Expansion Pack Pertama Project CARS 2, Angkat Tema Rally

Project CARS 2 ialah satu dari tiga permainan simulasi balap terbesar di tahun ini, berkompetisi ketat dengan Gran Turismo Sport yang dirilis eksklusif di PlayStation 4 dan Forza Motorsport 7 kebanggaan gamer Xbox One. Terlepas dari sejumlah masalah teknis, media memuji kreasi digital buatan Slightly Mad Studios itu sebagai game racing paling realistis.

Permainan ini menyuguhkan 180 tipe mobil dari brand terkemuka, dan mempersilakan pemain memilih sendiri 29 seri balap berbeda, dari mulai open wheel (vintage sampai Formula X 2018), Indycar, GTO, Touring hingga balapan dengan mobil ‘street legal‘. Dan baru saja, publisher Bandai Namco mengumumkan rencana untuk memperkaya konten Project CARS 2 lewat ekspansi di kategori ‘dirt-racing‘.

Fun Pack 1

Melalui situs resminya, Bandi Namco memperkenalkan Fun Pack, yaitu expansion pack pertama buat Project CARS 2 yang menyuguhkan konten bertema rally. Slightly Mad Studios membundelnya bersama dua sirkuit serta delapan mobil baru.

Fun Pack 4

Menurut penjelasan publisher, tiga mobil di Fun Pack merupakan kendaraan paling ‘brutal, kejam dan berbahaya’ di sepanjang sejarah olahraga balap, yakni monster-monster Group B bertenaga 500-break horse power lebih yang dahulu sempat memukau penggemar rallycross di sirkuit Brands Hatch Rallycross tahun 1980-an: Ford RS200 Evolution, Renault R5 Maxi Turbo, dan Audi Sport Quattro S1. Mereka tidak diperbolehkan lagi turun ke arena sejak World Rally Championship 1987.

Fun Pack 3

Di sana juga ada tiga kendaraan milik juara Formula Drift Vaughn Gittin Jr. meliputi Ford Bronco 1969 400bhp dengan nickname ‘Brocky’, Ford Mustang RTR 960bhp, serta Mustang ’66 RTR, mobil Trans Am bermesin V8 yang didesain dan diuji sendiri oleh Gittin dan Tim RTR-nya. Gittin merupakan satu dari beberapa pembalap sungguhan yang berpartisipasi dalam pengembangan game Project CARS 2 sebagai konsultan.

Fun Pack 5

Dua mobil lain yang disajikan Slightly Mad Studios dalam Fun Pack ialah Audi S1 EKS RX punya Matthias Ekstrom dan Citroën DS3 RX Supercar milik Petter Solberg.

Fun Pack 6

Arena pacu kedua di Fun Pack adalah Circuit De Barcelona-Catalunya Rallycross. Ia disiapkan untuk menantang para pembalap dengan tikungan-tikungan drift  tajam. Di lokasi ini 26 tahun silam, Ayrton Senna dan Nigel Mansell melangsungkan duel legendaris, dan Mansell keluar sebagai jawaranya.

Fun Pack 7

Belum diketahui tanggal pasti expansion pack ini dirilis, namun Bandai Namco menyampaikan bahwa Fun Pack akan tersedia di’musim dingin’.

Via IGN.

Microtransaction Tampaknya Akan Kembali Hadir di Star Wars Battlefront II

Terlepas dari segala upaya DICE menggarap Star Wars: Battlefront II agar lebih baik dibanding pendahulunya, permainan shooter ini dirundung masalah sejak momen pelepasannya. Sistem progres permainan ini ternyata sangat kompleks, tapi intinya, pemain harus melakukan proses grinding yang menjemukan agar bisa mengakses karakter terkenal seperti Darth Vader atau Luke Skywalker.

Gamer juga sangat kecewa pada kehadiran sistem microtransaction via loot box yang secara nyata memengaruhi keseimbangan permainan. Electronic Arts mencoba menjustifikasi keputusan mereka, namun penjelasan mereka di Reddit malah mendapatkan lebih dari 680 ribu downvotedownvote terbanyak di sepanjang sejarah Reddit. Dan pada akhirnya, EA menghapuskan sistem store ‘untuk sementara waktu’.

Tergerak karena kehebohan yang ditimbulkan oleh masalah ini, Belgium Gaming Commision (Komisi Gaming Belgia) mulai melangsungkan investigasi terhadap praktek penjualan item secara acak di dalam Battlefront II. Dari temuan mereka, badan tersebut memutuskan bahwa sistem loot box yang berpilar pada uang dan elemen adiktif video game adalah praktik perjudian.

Sentimen ini juga senada dengan opini Perwakilan Negara Bagian Hawaii Chris Lee. Dalam pernyataannya, Battlefront II bisa diibaratkan seperti kasino online bertema Star Wars yang didesain buat menjebak dan mendorong anak-anak mengeluarkan uang. Bagi Lee, sistem loot box ialah praktik berbahaya yang berpeluang memberikan dampak negatif bagi keluarga di Amerika.

Namun sepertinya hal itu tidak bisa menyetop langkah EA untuk mengimplementasi kembali micropayment di Battlefront II. Dalam konferensi di Credit Suisse belum lama ini, chief financial officer Electronic Arts Blake Jorgensen menyampaikan bahwa mereka belum menyerah, dan masih punya rencana buat membubuhkannya lagi di sana. Hanya waktunya saja yang belum ditentukan.

“Saat ini kami masih mengawasi bagaimana gamer menikmati permainan,” kata Jorgensen, dikutip oleh Eurogamer. “Kami mencoba mempelajari, apakah ada mode yang membuat microtransaction lebih menarik; lalu apa pendapat konsumen mengenainya, serta mencari tahu cara mereka memainkannya. Kami tengah memahami dan mendengarkan masukan komunitas sebelum memutuskan cara menerapkannya.”

EA sendiri meniadakan microtransaction di Battlefront sebagai respons dari keluhan pemain. Gamer merasa sistem ini menyebabkan adanya mekanisme pay-to-win – kian banyak mengeluarkan uang, maka Anda akan semakin unggul dalam permainan.

“Nyatanya, ada beberapa tipe pemain dalam game,” sanggah Jorgensen. “Beberapa dari mereka punya lebih banyak uang dibanding waktu, tapi sebagian lagi memiliki lebih banyak waktu kosong ketimbang uang. Kami ingin mencoba menyeimbangkannya.”

Tambahan: Gamespot dan Eurogamer.

Rangkaian Produk Audio Wireless Sports dan Lifestyle JBL Baru Serbu Indonesia

Pendaratan JBL Jr di Indonesia kurang lebih tiga minggu lalu sepertinya menjadi momen pemecah keheningan karena Harman International memang sudah cukup lama tidak melangsungkan acara pers di tanah air. Ternyata, pendaratan headset yang didesain khusus untuk anak-anak itu menandai dimulainya agenda peluncuran produk JBL secara lebih masif.

JBL menjelaskan bahwa saat ini, tren audio wireless sedang berada di momentum peningkatan tertinggi. Nilai pasar produk headphone dikabarkan mencapai US$ 17 miliar, dengan kenaikan di segmen nirkabel sebesar 20 persen. Konsumen juga menginginkan produk berdesain sporty dan telah dibekali fitur noise cancellation. Dan di akhir bulan November ini, JBL mencoba memenuhi semua permintaan itu.

JBL 13

Pada tanggal 29 November 2017, Harman International melangsungkan acara peluncuran rangkaian perangkat audio wireless JBL. Produk-produk ini masuk dalam kategori Lifestyle dan Sports; mereka memiliki penampilan stylish dan sporty, serta ditunjang struktur tangguh demi memastikannya siap menemani pengguna beraktivitas setiap hari. Device-device ini terdiri dari keluarga Everest, E Series, Focus, Inspire, Pulse 3, Playlist serta Boombox.

JBL 14

“Para pecinta audio membutuhkan produk berkualitas terbaik yang menunjang aktivitas harian,” kata general manager Lifestyle Audio Division Asia Pacific Harman International, Grace Koh. “Melalui perangkat-perangkat baru ini, kami berusaha meningkatkan standar mutu headphone dan speaker wireless, serta berusaha memberikan pengalaman mendengarkan audio tak tertandingi lewat kenyamanan dan faktor personalisasi.”

JBL 11

 

Everest

Rangkaian Everest terdiri dari headphone noise cancelling V750NXT, model over-ear V710, headset on-ear V310, serta in-earphone V110. Everest menjanjikan ‘penggabungan antara teknologi suara terbaru dan desain ergonomis’. Semua perangkat ini dapat terhubung ke segala perangkat pintar tanpa kabel, mempersilakan kita bergerak bebas sembari menikmati lagu-lagu favorit.

JBL 12

Di antara empat model itu, Everest 750NXT merupakan primadonanya. Huruf ‘NXT’ di namanya mengindikasikan penggunaan fitur NXTGen, yaitu teknologi noise-cancelling aktif yang memungkinkan pengguna mengendalikan sendiri seberapa banyak bunyi-bunyi eksternal yang diizinkan untuk masuk, hanya melalui satu sentuhan pada tombol.

JBL 9

Di sana juga ada TruNote, yakni sistem yang menjaga agar headphone sanggup menyuguhkan bunyi yang jernih dan output paling autentik lewat proses kalibrasi suara berdasarkan rancangan ear cup. Produsen turut memberinya label JBL Pro Audio sebagai jaminan kualitas suara khas JBL. Everest 750NXT tak lupa dibekali baterai berkapasitas besar, sanggup membuai Anda dengan musik selama 15 jam.

 

E Series E65BTNC

Meski tidak jadi anggota keluarga Everest, headset JBL E65BTNC menyimpan banyak kesamaan dengannya. Di sana terdapat fitur noise cancellation aktif, kompatibel ke beragam perangkat pintar, ditopang audio ‘JBL Signature’ mirip seperti yang telah produsen gunakan di  studio-studio rekaman ternama, serta dilengkapi baterai berdaya tahan 15 jam yang dapat diisi penuh hanya dalam dua jam.

JBL 20

 

Focus 700

Focus 700 dirancang buat para atlet, didukung dua fitur utama pada desainnya. Earphone ini mempunyai bahan anti-keringat, kuat menahan cuaca panas serta hujan, dan mengusung desain ergonomis TwistLock supaya tetap nyaman dikenakan serta tak mudah terlepas dari telinga. Dengan fitur-fitur ini, kita bisa fokus berolahraga sambil mendengarkan musik tanpa merasa was-was.

JBL 6

 

Inspire 700

Inspire 700 sendiri disiapkan untuk konsumen yang dituntut buat selalu aktif. Menopang komunikasi tampaknya menjadi tugas utama earphone ini, apalagi menakar dari durasi baterai yang menyentuh 16 jam (di-charge via case). Seperti Focus 700, Inspire 700 juga nyaman dan bisa menempel di telinga tanpa mudah terlepas berkat rancangan TwistLock dan ear tip FlexSoft.

JBL 5

 

Pulse 3

Pulse 3 sengaja diramu untuk menyajikan pengalaman ‘audio visual’ berkat pemanfaatan sistem pencahayaan warna-warni, sempurna buat memeriahkan pesta di halaman rumah ataupun pinggir kolam. Dan Anda tidak perlu cemas speaker Bluetooth ini akan rusak seandainya terkena air hujan atau tercemplung ke kolam renang. Pulse 3 telah ditunjang struktur waterproof dan bisa mengapung.

JBL 1

 

Playlist

Fitur andalan di Playlist adalah dukungan Chromecast sehingga kita bisa mudah menyalurkan audio ke speaker wireless ini kapan saja. Pengelolaan playlist serta pengaturan volume bisa dilakukan langsung dari perangkat bergerak tanpa menonaktifkan fungsi lainnya. Uniknya lagi, pengguna dapat menerima panggilan telepon bahkan saat JBL Playlist tengah menghidangkan musik.

JBL 21

 

Boombox

Mirip seperti Pulse 3, Boombox siap menghidupkan pesta – baik di luar ataupun di dalam ruang – karena dilengkapi konstruksi kedap air serta handle sehingga mudah dibawa-bawa. Sesuai namanya, bass membahana merupakan senjata utama di speaker Bluetooth ini. Kemudian di dalamnya, JBL membubuhkan baterai berkapasitas raksasa, memungkinkan Boombox melantunkan lagu tanpa henti selama 24 jam.

JBL 16

 

Semua produk JBL tersebut kabarnya sudah tersedia di toko retail elektronik serta gerai resmi di seluruh Indonesia.

JBL 7

JBL 10

JBL 8

JBL 18

JBL 19

JBL 4

JBL 3

Divinity: Original Sin II Terjual 1 Juta Kopi, Buktikan Bahwa Gamer Masih Menyukai RPG ‘Old-School’

Di era platform gaming modern, ada indikasi yang menyiratkan bahwa khalayak kini lebih menyukai permainan dengan gameplay sederhana: hanya ada sedikit real-time strategy blockbuster meluncur di tahun ini, lalu terdapat kekhawatiran game-game single-player berformula kompleks seperti Deus Ex tak lagi jadi favorit. Tapi sentimen itu tidak bisa dikatakan sepenuhnya akurat.

Sejak pertama kali diumumkan, developer Larian Studios tak segan-segan menunjuk kalangan antusias RPG sebagai target utama permainan baru mereka yang diberi judul Divinity: Original Sin II. Namun tak disangka, hanya dalam empat hari setelah dirilis, Original Sin II dibeli oleh hampir 500 ribu orang. Game juga mendapatkan banyak pujian dari pemain, bahkan sebagian dari mereka berpendapat bahwa Original Sin II merupakan salah satu RPG terbaik sepanjang masa.

Dan di akhir tahun 2017 ini, Larian Studios punya satu lagi kabar gembira buat para gamer Divinity: Original Sin II. Lewat Twitter-nya, sang developer mengumumkan bahwa permainan ini telah terjual sebanyak satu juta kopi dalam waktu kurang lebih dua bulan selepas peluncurannya, dibarengi oleh meme ala Boromir serta ucapan terima kasih untuk seluruh pemain setianya.

“Kami tidak akan bisa menjual Divinity: Original Sin II sebanyak satu juta kopi tanpa bantuan para fans terbaik di dunia!” tutur tim developer, “Hanya dalam waktu dua bulan, kami sukses memperoleh pencapaian ini, dan itu semua karena berkat dukungan Anda!”

Berdasarkan data yang ditangkap oleh SteamSpy, saat artikel ini ditulis, Divinity: Original Sin II dimiliki oleh 947.178 user Steam. Itu berarti lebih dari 50 ribu gamer lain membelinya dari platform non-DRM GOG.com. Ada indikasi kuat angka penjualan game terdongkrak naik karena dampak dari program Steam Autumn Sale yang berlangsung belum lama ini.

Bahkan tanpa promo Steam Sale, harga Divinity: Original Sin II cenderung lebih murah dari permainan lain, meski konten dan kualitasnya boleh dibilang melampaui sejumlah judul-judul RPG blockbuster yang juga diriliis di 2017 – sebut saja Mass Effect: Andromeda. Buat gamer Indonesia, Original Sin II bisa dibeli seharga cuma Rp 336 ribu.

Jika kebetulan Anda punya modal lebih banyak, Larian juga menawarkan versi Devine Edition seharga Rp 452 ribu (berisi bonus art book dan peta digital, art pack, dan original soundtrack) serta Eternal Edition di harga Rp 546 ribu. Edisi terakhir ini menyuguhkan segala konten Divine Edition, plus game Divinity: Original Sin Enhanced Edition, Divinity II Developer’s Cut, Divine Divinity, dan Beyond Divinity.

Via PC Gamer.

Game-Game yang Paling Ditunggu di Bulan Desember 2017

Kurang lebih satu bulan lagi kita akan mengucapkan selamat tinggal pada 2017, dan selama 11 bulan ke belakang ini, kita telah dibuai oleh puluhan game seru, serta mungkin dibuat sedikit kecewa oleh beberapa judul yang tidak sebaik harapan. Di tahun ini, Switch terlahir dan dua game eksklusif di console itu – Breath of the Wild dan Super Mario Odyssey – jadi permainan dengan skor tertinggi sepanjang masa.

Bulan Desember besok boleh dikatakan sebagai momen ‘penghabisan’, diisi oleh peluncuran sejumlah permainan virtual reality serta pelepasan expansion pack buat game-game blockbuster besar. Selain itu, setidaknya ada empat game esensial yang akan meluncur di periode ini.

 

Xenoblade Chronicles 2

1 Desember – Nintendo Switch

Menjadi satu lagi judul andalan Nintendo Switch, sekuel permainan action role-playing Xenoblade Chronicles ini akan menyuguhkan gameplay open-world dengan latar belakang beserta karakter-karakter baru. Bermain sebagai Rex, Anda diajak untuk menjelajahi Elysium – sebuah ‘surga terakhir buat kemanusiaan’.

 

Doom VFR

1 Desember – PlayStation VR, HTC Vive

Spin-off dari dari reboot Doom ini menempatkan Anda sebagai penyintas terakhir di koloni planet Mars. Ia tewas akibat invasi iblis, namun kesadarannya diunggah ke jaringan AI dan sang penyintas diberikan tugas baru: menumpas iblis dan memastikan fasilitas di Mars bisa kembali beroperasi.

 

Destiny 2: Curse of Osiris

5 Desember – PC, PlayStation 4, Xbox One

Di add-on ini, Bungie memperkenalkan karakter baru bernama Osiris. Namanya mungkin terdengar familier bagi para fans karena tokoh ini merupakan pencetus Trials of Osiris – mode player vs. player di seri Destiny. Curse of Osiris akan membawa para pemain ke planet Merkurius, juga dilengkapi dengan mode patrolinya sendiri.

 

Hello Neighbor

8 Desember – PC, Xbox One

Jangan biarkan visualnya yang lucu mengecoh Anda, Hello Neighbor sejatinya ialah permainan survival horror. Anda ditugaskan untuk mengendap masuk ke rumah tetangga buat menguak rahasia kelam yang tersembunyi di dalam ruang bawah tanahnya. Sebelum bisa mengaksesnya, sejumlah item harus Anda kumpulkan terlebih dulu.

 

Fallout 4 VR

12 Desember – HTC Vive

Jika Anda lebih menyukai bertualang di dunia masa depan pasca perang nuklir ketimbang jagat high-fantasy The Elder Scrolls V: Skyrim VR, maka boleh jadi Anda akan menyukai Fallout 4 VR. Permainan ini dibekali segala konten RPG open-world fenomenal itu, dihidangkan lewat pengalaman virtual reality.

 

Okami HD

12 Desember – PC, PlayStation 4, Xbox One

Merupakan versi remaster dari ‘HD remaster‘ untuk console PlayStation 3, Okami adalah salah satu permainan PlayStation 2 terakhir, dan hebatnya, sukses menyabet sejumlah penghargaan Game of the Year di tahun 2006. Gamer dan media memujinya karena gameplay yang unik serta arahan visual cel-shaded ala lukisan sumi-e.

 

Resident Evil 7: End of Zoe dan Not a Hero

PC, PlayStation 4, Xbox One

Di bulan Desember besok, Resident Evil 7 akan kedatangan dua add-on besar bertajuk Not a Hero dan End of Zoe. Not a Hero fokus pada petulangan Chris Redfield, salah satu tokoh legendaris di seri Resident Evil, dalam mengejar Lucas Baker yang berhasil meloloskan diri. End of Zoe sendiri menceritakan nasib Zoe jika Anda memilih buat menyelamatkan Mia.

 

PlayerUnknown’s Battleground

Akhir Desember – PC, Xbox One

Meski gamer di PC sudah bisa bersenang-senang dalam permainan action multiplayer battle royale yang didesain oleh Brendan Greene itu sejak bulan Maret, gamer Xbox baru akan bisa menikmatinya pada akhir bulan Desember via layanan Game Preview, bersamaan dengan pelepasan versi retail-nya.

Mulai Hari Ini, Destiny 2 Bisa Anda Coba Gratis

Walaupun menyajikan formula seperti pendahulunya, janji Bungie terhadap beragam perbaikan serta penyempurnaan gameplay Destiny 2 membuatnya jadi salah satu permainan yang paling ditunggu di tahun ini. Sebelum meluncur, Destiny 2 juga mencuri perhatian para gamer PC karena merupakan judul pertama di franchise tersebut yang juga disiapkan buat Windows.

Destiny 2 dilepas di console pada tanggal 6 September, kemudian menyusul di PC di tanggal 24 Oktober. Permainan shooter online bertema sci-fi ini memperoleh respons cukup positif dari gamer dan media, meski waktu baru tersedia, ada sedikit kekhawatiran soal hadirnya microtransaction. Dan jika seperti saya, Anda masih ragu untuk membeli game ini, Bungie mempersilakan kita untuk mencobanya terlebih dulu tanpa perlu membayar.

Lewat trailer pendek yang dipublikasi di YouTube kemarin, Bungie mengumumkan agenda untuk membuka gerbang free trial Destiny 2 mulai hari ini, tanggal 28 November 2017. Tidak tanggung-tanggung, isi free trial itu meliputi potongan mode campaign ‘sinematik’ yang developer sangat bangga-banggakan serta memperkenankan Anda bermain bersama kawan-kawan dalam multiplayer.

Di sana, Anda dapat berjelajah di European Dead Zone dan bulan planet Saturnus, Titan. European Dead Zone adalah lokasi jatuhnya potongan raksasa The Traveler di Bumi – yang menjadi sumber utama kekuatan para Guardian. Tempat tersebut kini dijadikan markas oleh Red Legion untuk menghimpun mesin perangnya. Titan sendiri tadinya adalah koloni manusia, namun bangunan-bangunan yang mereka dirikan telah runtuh dan tertutup samudera.

Untuk multiplayer-nya, Bungie memberikan Anda akses penuh ke sluruh playlist Quickplay, terdiri dari mode Clash (team deathmatch standar), Control, serta Supremacy. Anda juga dapat bergabung dalam Clan serta membentuk Fireteam untuk berpartisipasi dalam aktivitas kooperatif. Di free trial, kita bisa bermain sampai level tujuh, dan jika akhirnya Anda memutuskan buat membeli game ini, seluruh progresnya dapat dilanjutkan.

Kabar gembiranya lagi, free trial bisa dinikmati oleh gamer di seluruh platform, termasuk PlayStation 4, Xbox One, serta PC via Battle.net. Sekedar informasi, Destiny pertama juga sempat mendapatkan free trial beberapa bulan sesudah permainan dirilis.

Rencananya, Bungie akan melepas expansion pack pertama untuk Destiny 2, berjudul Curse of Osiris pada tanggal 5 Desember nanti. Add-on ini berisi beragam mode, quest, story mission dan tempat baru untuk Anda eksplorasi; serta tentu saja ia akan memperkaya konten dengan beragam koleksi senjata serta emote anyar.

Via Polygon.

Jaket Stylish Ini Lindungi Tubuh Anda dari Udara Dingin dan Peluru

Jaket adalah salah satu jenis pakaian tertua, merupakan versi pendek dari mantel, diperkenalkan dalam majalah wanita Corriere delle dame di bulan April 1857. Jaket biasanya dikenakan untuk menjaga tubuh tetap hangat, dan selain fungsi protektif itu, tak jarang ia dijadikan pelengkap fashion. Tapi satu inovasi terbaru membuat pemanfataan jaket lebih esensial lagi.

Satu tim desainer bernama AFLoader memperkenalkan Bulletproof Jackets, yaitu jaket yang dibuat untuk melindungi penggunanya dari hawa dingin serta peluru. Berbeda dari rompi anti-peluru/flak jacket standar, produk AFLoader itu dirancang agar tampil stylish serta tidak membebani tubuh. Dan buat memenuhi kebutuhan berbeda, mereka menawarkannya dalam beberapa model.

Bulletproof Jackets 1

Bulletproof Jackets terbuat dari 100 persen Kevlar DuPont Amerika, bahannya ringan serta lentur. Material ini telah memperoleh standar sertifikasi 0101.06 IIIA – kabarnya ialah sertifikasi paling tinggi untuk jaket anti-peluru, sanggup menahan hampir semua proyektil gotri senapan gentel (shotgun) serta peluru .44 Magnum. Sebuah lelucon di internet menyatakan bahwa peluru .44 bisa digunakan untuk ‘menembak pencuri yang bersembunyi di belakang pintu kulkas, di rumah tetangga Anda’.

Bulletproof Jackets 2

AFLoader menyiapkan tidak kurang dari enam tipe Bulletproof Jackets berbeda. Ada The Wonder dengan penampilan ala jaket hoodie (70/30 campuran wol), The Freedom (rompi insulated, 100 persen polyester), The Arctic (jaket windbreaker quilted, juga 100 persen polyester), The Sherpa (berdesain parka dan paling efektif menjaga panas tubuh), The Sport (seperti namanya, merupakan jaket olahraga softshell), dan The Logan (mantel panjang berbahan wol 70/30).

Bulletproof Jackets 3

Desainer menyediakan beragam ukuran mulai dari S sampai XL, termasuk untuk wanita. Sebagai gambaran terkait bobot jaket ini, AFLoader menjelaskan bahwa Bulletproof Jackets ukuran medium mempunyai berat kira-kira 1,5-kilogram. Selain ringan, Bulletproof Jackets juga dibuat agar fleksibel serta nyaman, tidak membatasi gerakan Anda, serta mudah dikenakan.

AFLoader juga menjamin semua jaket ini sanggup menahan angin dan air, lalu kain balistik di dalam diperkuat sedemikian rupa agar tetap efektif melindungi tubuh di waktu lama. Berbicara soal proteksi, kemampuan anti-peluru di sana tak hanya dibubuhkan pada sisi depan dan belakang jaket saja, namun diterapkan secara menyeluruh hingga ke bahu serta pinggang.

Tim AFLoader saat ini sedang melangsungkan kampanye pengumpulan dana di Indie Gogo. Di platform crowdfunding tersebut, Bulletproof Jackets bisa Anda pesan seharga mulai dari US$ 200.

Razer Jelaskan Alasan Mereka Tak Membubuhkan Port Audio di Razer Phone

iPhone 7 bukanlah smartphone pertama yang tak disertai jack audio – LeEco telah lebih dulu menyingkirkan bagian itu saat menawarkan Le 2. Menurut Apple sendiri, jenis konektivitas fisik ini sudah usang. Dan meski mendapatkan kritik dan sindiran dari sejumlah pihak, beberapa produsen ternama malah mengikuti langkah tersebut, beberapa contohnya adalah Google lewat Pixel 2 dan Razer di smartphone pertamanya.

Keputusan Razer buat tidak menyertakan port audio 3,5mm di Razer Phone memang terasa mengherankan mengingat perangkat ini dibekali kemampuan output suara kelas audiophile. Sebagai jalan keluarnya, sang perusahaan gaming gear itu memperkenalkan earphone  Razer Hammerhead USB-C belum lama ini. Namun mungkin Anda penasaran mengapa dari awal Razer tidak membubuhkan headphone jack di sana.

Lewat Facebook, CEO Min-Liang Tan akhirnya buka suara soal absennya konektivitas tersebut di Razer Phone. Alasannya terkait aspek teknis. Ia menjelaskan bahwa dengan menghilangkan headphone jack, timnya bisa menambah kapasitas baterai secara signifikan. Menurut perkiraannya, ukuran baterai jadi naik 500mAh lebih besar. Dan berkat ruang yang lebih lapang, Razer juga dapat menyempurnakan sistem thermal.

Razer Phone dibekali oleh baterai 4.000mAh, secara teori menempatkan daya tahan baterainya di atas perangkat-perangkat bergerak high-end brand lain (meski mAh/miliampere hour sendiri seebetulnya bukanlah unit satuan energi). Sebagai komparasi, Galaxy S8 menyimpan baterai 3.000mAh, sama seperti Moto Z2, lalu iPhone X ditenagai unit baterai 2716mAh.

Selain baterai dan sistem thermal, ketiadaan port 3,5mm juga memungkinan Razer membubuhkan DAC adapter 24-bit bersertifikasi THX sehingga smartphone sanggup menghidangkan musik di level audiophile. Itu artinya, pengguna jadi bisa memanfaatkan headphone-headphone dengan kualitas audio yang lebih baik lagi.

Seperti di sejumlah produk flagship, Razer Phone turut dibundel bersama dongle adaptor USB type-C ke port headphone 3,5mm. Menambahkan dongle ke handset mungkin bukanlah metode favorit semua orang, namun solusi ini menjaga agar smartphone bisa tetap siap mendukung headphone/earphone analog third-party.

Sebagai alternatifnya – terutama jika konsumen bersikeras untuk memasangkan Razer Phone secara eksklusif dengan aksesori Razer – sang produsen telah menyiapkan earphone Hammerhead USB-C serta Hammerhead Bluetooth. Keduanya bisa segera langsung bekerja tanpa memerlukan proses instalasi software, masing-masing dibanderol seharga US$ 80 dan US$ 100.

Via Android Authority & Trusted Reviews.

Permukaan Dua Controller Console Edisi Terbatas Ini Ditutupi Oleh Rumput

Sejak console generasi terakhir, para produsen tampaknya merasa telah puas pada sistem kendali pendamping hardware gaming mereka. Satu-satunya perubahan besar di DualShock 4 adalah penambahan touchpad; lalu controller Xbox One sendiri masih mengusung layout pendahulunya, dengan sejumlah penyempurnaan pada desain, stik analog dan tombol trigger.

Momentum evolusi gamepad pelan-pelan melambat dan era motion controller telah dimulai. Tapi tentu saja sistem kendali standar ini tidak akan pergi ke mana-mana karena mereka ialah bagian dari identitas dari produk console. Periferal tersebut juga tak jarang digunakan produsen buat mempromosikan suatu game, umumnya lewat tema edisi terbatas. Namun mungkin, sulit menemukan produk yang lebih unik lagi dari dua controller kreasi Scuf Gaming ini.

Scuf Gaming 5

Lewat website resminya, perusahaan pencipta gear spesialis pro-gamer itu memperkenalkan controller bernama Impact Turf untuk PlayStation 4 dan Infinity1 Turf buat Xbox One. Penampilannya hampir serupa dengan DualShock ataupun controller Xbox One, tapi jika Anda lihat lebih dekat, tubuh kedua periferal kendali ini ternyata ditutupi oleh rumput halus.

Scuf Gaming 4

Scuf menjelaskan bahwa Impact Turf dan Infinity1 Turf didedikasikan bagi para penggemar setia franchise permainan FIFA. Menurut produsen, tak ada cara yang lebih baik untuk menyampaikannya kecuali dengan membubuhkan rumput buatan (atau turf) di permukaan controller. Scuf juga yakin, penampilan unik dari kedua gamepad itu mampu menambah keasikan bermain.

Scuf Gaming 1

Kepada Forbes, Scuf Gaming mengakui mereka tidak benar-benar menggunakan rumput sintetis AstroTurf yang dipakai di stadion-stadion sepakbola ternama dunia. Produsen memanfaatkan material hampir serupa yang lebih lembut – kata  Forbes, sensasinya mirip menyentuh lumut kering atau karpet shag.

Scuf Gaming 2

Selain fokus pada penampilan, Scuf tidak melupakan aspek fungsi. Produsen membekali Impact Turf dan Infinity1 Turf dengan sistem paddle control (ada empat unit), fitur remapping electromagnetic, sistem trigger 3-in-1 (untuk Impact Turf, terdiri dari pemanjang tombol trigger, aksesori quick shift trigger stop, dan hair trigger yang dapat dikustomisasi), grip handle kelas militer dan Scuf Pro putih buat Infinity1 Turf, hingga thumb stick pengganti.

Scuf belum menjelaskan berapa banyak unit Impact Turf dan Infinity1 Turf yang telah disiapkan, namun mereka sempat bilang bahwa jumlahnya sangat terbatas. Kedua produk ini dibanderol di harga yang sama, yaitu US$ 190, dan kabarnya juga bisa dimanfaatkan oleh gamer PC.