Steam Pecahkan Rekor Baru, Diakses Oleh 17,6 Juta User Bersama-sama

Di tahun ini, sebuah revolusi besar tengah terjadi di layanan distribusi digital Steam. Belum lama, satu pendatang baru berhasil menumbangkan Dota 2 buatan Valve sebagai game terpopuler di platform tersebut. Dan tidak tanggung-tanggung, permainan berjudul PlayerUnknown’s Battleground itu terus-menerus menjadi game dengan jumlah pemain paling banyak.

PUBG ternyata jadi salah satu pendorong besar peningkatan jumlah user Steam. Di bulan Oktober silam, total pengguna concurrent di layanan distribusi terbesar di dunia itu melampaui batasan 16 juta orang. Lalu program promo Black Friday – atau tepatnya Steam Autumn Sale – yang dimulai beberapa hari lalu mendongrak angkanya lebih tinggi lagi. Di akhir minggu lalu, ada 17 juta user  mem-browsing Steam secara serempak, dan hampir tujuh juta dari mereka bermain bersama-sama.

Berdasarkan data yang ditangkap oleh situs SteamDB, sebanyak 17.683.804 user mengakses Steam secara berbarengan dan terhitung ada 6.813.617 orang menikmati permainan di sana bersama-sama. Golongan terakhir itu tak cuma sekedar menjelajahi Steam, tapi juga aktif bermain di dalam game.

Dari total hampir tujuh juta orang itu, hampir separuhnya adalah pemain PlayerUnknown’s Battleground, tepatnya di 2.940.359. Di urutan kedua ada permainan Dota 2 dengan 1,2 juta gamer concurrent, kemudian Counter-Strike: Global Offensive mengamankan urutan ketiga di 850 ribu gamer. PCGamesN memprediksi bahwa jumlah pemain PUBG akan menjulang melewati tiga juta player saat versi retail game tersebut dilepas pada bulan Desember 2017.

Sayangnya, jumlah dari seluruh akun Steam belum bisa diketahui, karena tentu saja ada akun yang sudah lama tidak dipakai, serta ada pula beberapa akun baru milik individu yang sama. Tiga tahun silam, Valve Corp. sempat mengumumkan bahwa mereka berhasil merangkul 75 juta pengguna Steam. Kemudian di tahun 2015, angka akun aktif Steam kabarnya mencapai 125 juta orang. Meski belum ada bukti konkret, kemungkinan besar hampir semua gamer PC telah mendaftarkan diri jadi pengguna Steam.

Dan bersumber pada laporan Digital Trends di bulan Mei 2017, kabarnya tidak kurang dari 25 juta pelanggan Steam telah memiliki sistem gaming yang siap menangani konten virtual reality – naik dua kali lipat dibanding tahun sebelumnya.

Steam Autumn Sale saat ini masih berjalan, dan akan berlangsung hingga tanggal 29 November besok. Dan seperti di tahun lalu, Valve juga kembali menggelar The Steam Awards. Panitia lagi-lagi menyiapkan kategori-kategori penghargaan yang unik, dan mempersilakan Anda menentukan langsung para pemenangnya.

Via Digital Trends.

[Review] Omen by HP 15-ce085TX, Andalan HP Dalam Menyerbu Segmen Laptop Gaming Entry-Level

Diperkenalkan di tahun 2016, lineup  Omen adalah sub-brand yang HP siapkan di tengah hebohnya ‘reformasi notebook gaming‘ – berlangsung mulai beberapa tahun ke belakang hingga saat ini . Sebelumnya, Omen adalah nama dari gaming laptop buatan Hewlett Packard, disingkap pada tahun 2014. Dan baru pada bulan Agustus kemarin Omen resmi hadir di Indonesia.

Omen by HP terdiri dari beragam produk gaming, di antaranya PC desktop, laptop, gaming gear, hingga graphics accelerator. Di antara mereka, Omen 15 diramu sebagai andalan HP di segmen perangkat gaming portable entry-level. Laptop ini memenuhi sejumlah kriteria krusial: harganya terjangkau, menyimpan hardware cukup mumpuni di kelasnya, lalu desainnya juga merepresentasikan tema gaming tanpa mengorbankan faktor mobilitas.

Selama beberapa minggu ini, tim HP mempersilakan saya menjajal langsung laptop Omen 15 dengan kode ‘ce085TX’. Model ini menyimpan RAM 8GB, prosesor Intel Core i7 generasi ketujuh, serta kartu grafis Nvidia GeForce GTX 1050. Meski komposisi di atas belum memasukkannya ke kategori VR ready, secara teori notebook ini seharusnya sanggup menyikat game-game baru.

Lalu seperti apa kinerja Omen by HP 15-ce085TX ‘di lapangan’? Simak ulasan lengkapnya.

 

Desain, konektivitas dan build quality

Melihat potensi penggunaan laptop gaming untuk keperluan lain, beberapa produsen memutuskan buat mengambil arahan desain yang lebih sederhana sehingga perangkat juga tampil menarik bagi khalayak umum dan kalangan profesional. Sedikit contohnya adalah Gigabyte Aero 15X dan Dell Inspiron 15 7000 Gaming. Penampilan Omen 15 sendiri memang tidak semeriah MSI atau Asus ROG, tapi DNA gaming tetap terlihat jelas di sana.

Omen 15 60

Omen 15 57

Omen by HP 15 adalah laptop berlayar 15,6-inci dengan dimensi 38,85×27,55×2,48-sentimeter dan bobot 2,62kg. Tubuhnya terususun atas kombinasi material logam (pada pelat area keyboard dan palm rest) serta plastik, didominasi oleh warna hitam bertekstur matte atau brushed; dan dibumbui warna merah pada logo ‘VoodooPC’, branding ‘Omen’ dan di keyboard backlight-nya.

Omen 15 50

Omen 15 51

Ketika sejumlah laptop gaming kompetitor mengambil inspirasi desain mobil sport atau pesawat jet , wujud Omen 15 mengingatkan saya pada artefak alien kuno. Area punggung layar terbagi dalam empat zona, dipisahkan oleh empat garis merah yang membentuk huruf X. Khusus di area kiri dan kanan, HP membubuhkan tekstur berpola serat karbon. Lalu di atasnya, Anda akan menemukan logo merah khas Omen.

Omen 15 53

Buka lid tersebut, dan Anda akan disuguhkan layout familier: di sana ada keyboard full-size, tombol power di kiri atas, serta sebuah engsel di tengah yang menyambungkan layar dan body. Dan pada keadaan terbuka, saya baru menyadari bahwa Omen 15 memanfaatkan skema desain oktagonal – tidak betul-betul persegi.

Omen 15 38

Omen 15 68

Konektivitas fisik dibubuhkan pada area kiri dan kanan laptop karena zona belakang didedikasikan sepenuhnya untuk pembuangan panas via lubang exhaust futuristis. Ada mini DisplayPort, HDMI, port LAN, USB 3.1 berfitur HP Sleep and Charge, USB 3 type-C dengan Thunderbolt 3, dan sepasang port audio 3,5mm di kiri; serta dua port USB 3.1 dan SD card reader di kanan. Absesnnya optical disc drive menandai bahwa Omen 15 ialah laptop untuk gamer yang telah berkenan merangkul metode distribusi konten secara digital.

Omen 15 34

Omen 15 35

Walaupun lebih dari separuh tubuh Omen by HP 15 terbuat dari plastik, saya tidak menemukan bagian-bagian yang terlalu empuk. Punggung layar juga sangat kuat karena tekanan jari saya di sana tidak memberi efek pada layar. Kemudian engselnya juga kokoh, sanggup mencengkeram layar dengan mantap tanpa membuatnya sulit digerakkan. Layar tersebut bisa direntangkan sampai kurang lebih 130 derajat.

Omen 15 56

Omen 15 44

Omen 15 memang bukanlah laptop berdesain ultra-thin, namun ketebalan 2,5cm ditambah build quality jempolan dapat mengurangi kekhawatiran Anda jika keadaan mengharuskan Anda membawa-bawanya.

Omen 15 43

 

Layar

HP membekali laptop ini bersama layar LG Philips IPS WLED 15,6-inci 1920×1080 dengan lapisan anti-glare buat meminimalkan efek pantulan. Panel ini merupakan varian 60Hz tanpa G-Sync, dan itu artinya cuma bisa menyajikan game di frame rate 60 per detik jika V-Sync diaktifkan. Meski refresh rate serta resolusinya terlihat standar, display tersebut sanggup menyuguhkan output cerah dan warna yang hidup.

Omen 15 37

Omen 15 36

Di Divinity Original Sin II, performa layar HP Omen 15 sangat terasa: atmosfer pemakaman Stonegarden di Reaper’s Coast tampak lebih muram (dibanding di notebook gaming rival) tanpa membuat objek berwarna gelap jadi kehilangan detail. Hal lain yang saya rasakan adalah tingginya kontras antara zona terang dan area bayang-bayang. Resolusi 1080p sendiri juga terbilang ideal untuk berbagai keperluan – gaming, bekerja atau menonton video – tanpa membebani GPU.

Omen 15 49

 

Keyboard, touchpad dan wrist rest

HP menghidangkan papan ketik full-size tujuh baris dengan keycap chiclet seluas 1,5×1,5cm dan jarak per tombol selebar 3,5mm. Di sana ada numpad, tetapi pengurangan luas tuts hanya diberlakukan pada tombol function saja. Satu hal yang sangat saya apresiasi adalah peletakan tombol kursor arah, diposisikan sedikit mundur ke palm rest tanpa ada pemangkasan luas. Dan uniknya lagi, tombol spasi dibuat lebih lebar.

Omen 15 48

Keyboard dilengkapi LED berwarna merah, kecuali pada tombol ‘kendali’ WASD. LED di sana memanfaatkan warna putih dan dipadu warna tuts merah hati sehingga tampil kontras dibanding tombol di sekitarnya.

Omen 15 47

Omen 15 46

Tombol di keyboard mempunyai key travel berjarak 1,2-milimeter dan membutuhkan tekanan sebesar 70-gram agar input dapat diregistrasi. Berdasarkan pengalaman memakainya, Keyboard di Omen 15 sangat nyaman buat mengetik tapi membutuhkan waktu adaptasi yang lama saat menggunakannya buat bermain. Bagi saya, akan lebih optimal lagi jika tombol shortcut Windows dipindahkan ke sebelah kanan demi mengurangi peluang salah tekan (walaupun bisa dinonaktifkan).

Omen 15 41

Omen 15 40

Touchpad berukuran 102,5×57,5mm di Omen by HP 15 diletakkan hampir sejajar dengan tombol spasi. Meski touchpad terlihat sedikit timpang ke sebelah kiri, masih tersisa zona sepanjang 103mm buat mengistirahatkan telapak tangan kiri Anda. Kemudian karena touchpad ditaruh di area yang sedikit menjorok ke dalam sehingga bagian itu jarang tersentuh pangkal jempol. Dua tombolnya ditempatkan di celah terpisah dan sangat empuk, mengingatkan saya sedikit pada tombol mouse di IBM ThinkPad.

 

Hardware dan benchmark

Komposisi hardware Omen by HP-ce085TX bisa Anda lihat di bawah:

  • Prosesor Intel Core i7 7700HQ ‘Kaby Lake’ 2.8GHz
  • Mainboard HP 838F
  • Kartu grafis Nvidia GeForce GTX 1050 (integrated Intel HD Graphics 630)
  • Memori RAM DDR4-2400 single channel 8GB
  • Penyimpanan hard drive Hitachi HGST 1TB
  • Monitor LG Philips LGD058C
  • Speaker dual Bang & Olufsen plus HP Audio Boost
  • Baterai 4-cell 70Wh
  • Sistem operasi Windows 10 single language 64-bit

Ada lima software benchmark yang saya gunakan untuk menakar kinerja hardware Omen 15-ce085TX, dan di sana, Anda bisa melihat kemampuannya secara umum. Software-software tersebut meliputi 3DMark Time Spy 1.0, PCMark 10 1.0, Cinebench R15, Unigine Valley 1.0 dan Heaven 4.0. Hasilnya ialah sebagai berikut:

3DMark Time Spy 1.0
Omen 15 1

Omen 15 2

Omen 15 4

Omen 15 5

 

PCMark 10 1.0
Omen 15 7

Omen 15 6

Omen 15 8

Omen 15 9

 

Cinebench R15
Omen 15 10

 

Unigine Valley 1.0
Omen 15 11

Omen 15 13

 

Unigine Heaven 4.0

Omen 15 12

Omen 15 14

 

Pengalaman penggunaan dan gaming

Mungkin sudah bisa Anda terka, absennya SSD serta penggunaan RAM single channel berdampak cukup besar pada performa Omen 15-ce085TX. Durasi boot up Windows 10 terasa lebih lama, begitu pula saat membuka game serta sewaktu file save permainan di-load.

Hardware-hardware utama penghasil panas tampaknya ditempatkan di zona atas keyboard, mendekati layar. Langkah ini membuat wrist rest lebih sejuk dari tombol. Tentu saja, di kondisi full load (apalagi jika laptop digunakan di ruang tanpa penyejuk udara), kipas internal Omen 15 terdengar lebih kencang dari saat idle. Meski begitu, suaranya tidak melewati batasan wajar.

Berbicara soal suara, saya penasaran apa ada yang salah pada dua speaker Bang & Olufsen di unit review ini. Komponen ini ditaruh di sisi bawah laptop, dan tak kesulitan dalam menyuguhkan lagu The Last of the Real Ones-nya Fall Out Boy serta The Sky is a Neighborhood dari Foo Fighter dengan lantang. Namun ketika game mengeluarkan musik bernada tinggi, saya mendengar sedikit suara derakan. Bass juga jadi aspek terlemah pada output. Untuk memperoleh pengalaman gaming terbaik, menambah headphone sangat direkomendasikan.

Omen 15 45

Omen 15 39

Daya tahan baterainya juga tidak bisa dibilang mengesankan. Tanpa menggunakan mode battery-saving, Omen 15 hanya bisa memutar video HD selama kurang lebih dua setengah jam. Tetapi hal tersebut bukanlah kendala besar mengingat produk ini merupakan perangkat gaming. Agar konten terhidang maksimal, notebook wajib tersambung ke sumber listrik

Tiga permainan saya gunakan buat menguji performa gaming HP Omen 15-ce085TX: Conan Exiles, Divinity: Original Sin II dan Titanfall 2. Sudah pasti, penggunaan GeForce GTX 1050 di sana menuntut Anda untuk lebih cermat dalam menentukan setting visual, jika ingin permainan berjalan lancar di 1080p.

Di Conan Exiles, permainan segera menyodorkan preset medium. Di setting ini, game bisa menyajikan 50- sampai 60-frame rate per detik. Namun saat texture quality saya pindahkan ke ultra dan effects quality dinaikkan ke high, FPS jadi turun ke kisaran 30 hingga 40. Saya cukup terkesan karena GTX 1050 di Omen 15-ce085TX sanggup menyuguhkan grafis mengesankan: kilauan sinar dan efek tiupan angin di rambut karakter, bayangan burung bangkai di atas pasir, hingga formasi bukit batu raksasa di kejauhan.

Omen 15 16

Ini dia galeri screenshot-nya:

Omen 15 17

Omen 15 18

Omen 15 19

Omen 15 20

Omen 15 21

 

Dengan menggunakan opsi preset ultra (texture filtering anisotropic 16x, shadow dan lighting quality di high) di Divinity: Original Sin II, game berjalan di 30- sampai 50-frame per detik, bergantung pada jumlah efek dan objek yang tampil di layar. Karena ia bukanlah permainan bertempo cepat yang menuntut presisi tinggi, bahkan di FPS terendah pun Original Sin II tetap playable. Ingin lebih lancar lagi? Tinggal turunkan saja efeknya.

Omen 15 15

Nikmati screenshot-screenshot-nya di bawah:

Omen 15 22

Omen 15 23

Omen 15 24

Omen 15 25

Omen 15 26

 

Agar bisa menangani Titanfall 2 dengan baik tanpa memanfaatkan adaptive resolution FPS target, sejumlah setting grafis perlu dikorbankan ke tingkat low, terutama terkait bayangan. Di setting visual custom (lihat di bawah), permainan beroperasi di 40 sampai 60-frame per detik, tidak masalah buat mode singleplayer, namun mungkin Anda membutuhkan FPS lebih tinggi lagi agar bisa unggul di mode multiplayer kompetitifnya.

Omen 15 28

Screenshot-screenshot Titanfall 2 bisa Anda lihat di sini:

Omen 15 27

Omen 15 29

Omen 15 30

Omen 15 31

Omen 15 32

 

Omen Command Center

Tiap PC Omen by HP telah di-pre-load bersama Command Center. Software ini dirancang untuk memonitor kondisi PC, menginformasikan temperatur komponen internal, serta memprioritaskan bandwidth bagi software/game tertentu. Berbeda dari app di Asus ROG maupun MSI, Command Center tidak dilengkapi fungsi overclocking, mengindikasikan bahwa HP menyiapkan Omen 15 sebagai perangkat gaming user mainstream.

Omen 15 33

 

Kesimpulan

Menilai dari segala hal yang Omen by HP 15-ce085TX tawarkan, laptop ini disiapkan untuk berduel dengan notebook gaming entry-level rival semisal MSI GP62, Legion Y520, serta ROG Strix. Kompetisi di kelas ini sangatlah ketat, dan sejumlah brand menyuguhkan paket yang tak kalah atraktif: harga lebih murah, RAM dua kali lebih besar, serta produk berkartu grafis GeForce GTX 1050 Ti.

Beberapa aspek yang bisa jadi pertimbangan di Omen 15 adalah kualitas panel full-HD 15,6-inci di sana serta lapangnya bagian keyboard. Produsen sepertinya mengerti bahwa papan ketik betul-betul memengaruhi produktivitas serta performa gaming, dan mereka memutuskan untuk menggarapnya dengan cukup serius.

Bagi saya, Omen 15-ce085TX akan jadi perangkat gaming entry-level yang paling ideal jika HP membekalinya dengan memori RAM lebih besar atau storage SSD. Terlepas dari kekurangannya itu, laptop tentu tak akan kesulitan dalam menangani game-game eSport populer seperti Dota 2, Counter-Strike: Global Offensive dan Overwatch; serta judul-judul strategi semisal Civilization VI dan XCOM 2.

Di Indonesia, Omen by HP 15-ce085TX dipasarkan di harga Rp 15,3 juta.

Omen 15 54

Developer Forza Horizon Gandeng Talenta di Belakang GTA V, Metal Gear dan Hellblade Buat Garap Game Open-World

Forza Motorsport ialah franchise yang Microsoft siapkan untuk berduel dengan seri Gran Turismo milik Sony Interactive Entertainment. Dan buat merangkul gamer pencinta balap secara lebih luas, sang publisher memperkenalkan Forza Horizon di tahun 2012 sebagai spin-off permainan ber-genre simulasi itu, mengandalkan gameplay yang lebih mudah dan pilihan kendaraan lebih banyak.

Tim Playground Games yang terdiri dari mantan staf Codemasters, Ubisoft, Criterion dan Slightly Mad Studios, dan Sony itu dipercaya Microsoft untuk menangani seri Horizon. Tapi meski mengemban tanggung jawab besar itu, Playground Games masih memegang status indepenen. Dan setelah menikmati kesuksesan Forza Horizon 3, mereka kabarnya siap menggarap permainan baru.

Di bulan Februari silam, Playground Games mengungkap rencana pembuatan studio kedua untuk mengembangkan game-game non-racing, dan akhirnya info terkait proyek tersebut pelan-pelan mulai terkuak. Via Games Industry, developer dilaporkan mulai menyewa para talenta berpengalaman yang pernah berpartisipasi dalam pengerjaan berbagai game blockbuster.

Individu pertama ada Will Kennedy, bergabung bersama Playground di bulan Juli 2017. Kennedy adalah chief designer di tim baru Playground Games, sudah pernah bekerja untuk Rockstar North selama delapan tahun. Ia memegang peranan penting dalam pengembangan Grand Theft Auto V sebagai game designer dan flow designer, sampai perancang misi di Grand Theft Auto Online.

Tak lama, Juan Fernandez di Simon menyusul. Pria ini ialah desainer senior di studio independen Ninja Theory, punya andil dalam terciptanya Hellblade: Senua’s Sacrifice. Sebelumnya, Simon menghabiskan tiga tahun bekerja untuk tim pembuat Rime, Tequila Works.

Anggota terbaru Playground Games adalah Sean Eyestone. Ia baru saja meninggalkan posisinya di EA DICE sebagai senior producer Star Wars Battlefront II. Dahulu, Eyestone juga sempat berkarier selama 10 tahun di Kojima Productions dan mengerjakan sejumlah permainan Metal Gear, termasuk Metal Gear Solid V: Ground Zeroes serta The Phantom Pain. Di Playground, ia terpilih jadi production director.

Studio kedua Playground Games akan didirikan di lahan seluas 1.600 meter persegi di St Albans House, Inggris. Tempat itu disiapkan untuk menjadi rumah bagi lebih dari 200 orang karyawan.

Belum ada detail lebih lanjut mengenai game yang akan digarap Playground, termasuk judul ataupun perkiraan waktu rilis. Studio hanya mendeskripsikannya sebagai permainan action role-playing berformula open-world.

Sumber: Games Industry.

Razer Phone Meluncur di Singapura, Fitur Kamera Baru Akan Hadir

Bulan November ini menandai dimulainya kiprah Razer di ranah penyediaan smartphone melalui menyingkapan Razer Phone. Ia memang bukanlah perangkat bergerak paling canggih atau sempurna, namun banyak orang mulai menyadari bahwa Razer Phone memiliki sejumlah keunggulan dibanding handset flagship lain: refresh rate layarnya 120Hz, menyimpan RAM 8GB, dan harganya relatif lebih murah.

Pertanyaan terbesar para gamer Indonesia kini ialah, mungkinkah Razer Phone dapat tersedia secara resmi di tanah air? Kita hanya bisa menunggu. Yang jelas, tiga minggu selepas pengungkapannya, smartphone perdana Razer itu akhirnya melangsungkan pendaratan di Asia Tenggara dengan Singapura sebagai negara pertama di kawasan ini yang ia sambangi.

Momen tersebut diresmikan langsung oleh CEO Razer Min-Liang Tan di panggung Singtel (Singapore Telecommunications) dalam event Sitex 2017 – dilaksanakan hingga hari Minggu besok. Para pengunjung sudah bisa melakukan pre-order melalui Singtel, yang memperoleh kesempatan bermitra secara eksklusif bersama Razer. Setelah mendaftar, konsumen akan dikirimkan notifikasi kurang lebih seminggu untuk mengambil unit Razer Phone-nya.

Di sana, sang CEO menjelaskan sedikit alasan mereka menghadirkan Razer Phone di Asia Tenggara, “Meskipun biasanya kami memusatkan perhatian di pasar Amerika Serikat dan Eropa, kami berhasil mendapatkan partner sempurna untuk merilis Razer Phone di Asia. Saat ini permintaan terhadap Razer Phone sangat tinggi, dan kami harap kami bisa memenuhi tuntutan itu secepat mungkin.”

Di Singapura, Razer Phone dibanderol SG$ 598 (sekitar Rp 6 juta) dengan kontrak paket Singtel Combo 2 plus biaya berlangganan perbulan SG$ 42,9 (Rp 430 ribu) atau bisa dibeli tanpa kontrak seharga SG$ 1.068 (Rp 10,7 juta). Produk kabarnya akan tersedia di situs online Singapura mulai tanggal 1 Desember.

Itu berarti para pemilik Razer Phone di Singapura kemungkinan dapat segera menikmati fitur kamera baru yang akan diluncurkan dalam waktu dekat. Pada tanggal 22 November kemarin, Min-Liang Tan mengungkap rencana buat membubuhkan tombol instazoom (segera mengaktifkan fungsi pembesaran via lensa telephoto) dan menambahkan kemampuan perekaman video slow motion hingga empat kali.

Selain itu, Razer juga akan memperbaiki kecepatan shutter serta performa fotografi kamera di kondisi temaram. Lalu lewat update ke Android Oreo di triwulan pertama 2018 nanti, Razer Phone juga akan kedatangan mode foto portrait dan perekaman video di 60-frame rate per detik.

Sumber: Straits Times & Android Authority.

Tinggalkan yang Lain, Laptop Asus Kini Suguhkan Windows 10 Secara Eksklusif

Sejumlah produsen PC dan komputer tidak jarang memberikan pilihan sistem operasi berbeda di produk mereka dengan tujuan agar lebih mudah dijangkau konsumen. Beberapa device yang mengusung platform non-Windows – contohnya Endless OS – atau bahkan opsi tanpa sistem operasi biasanya dibanderol lebih murah, dan jadi favorit bagi pengguna yang sedang berhemat.

Namun bagi user pada umumnya, Windows adalah jodoh terbaik PC. Penggunaannya simpel, ekosistemnya matang, lalu interface-nya familier – sempurna baik untuk pengguna awam, para profesional hingga gamer. Asus sendiri sudah lama melakukan kemitraan dengan Microsoft buat membundel Windows di perangkat mereka. Dan di penghujung 2017 ini, sang perusahaan hardware asal Taiwan itu mencoba mempertegas lagi kolaborasinya bersama Microsoft lewat satu langkah menarik.

Asus Microsoft 12

Asus Microsoft 17

Dalam acara pers bertajuk Year End Notebook Gathering with Microsoft pada tanggal 23 November kemarin, Asus mengumumkan bahwa mulai saat ini, semua notebook mereka akan dibekali platform Windows 10 secara eksklusif. Tak ada lagi opsi disk operating system ataupun Endless OS. Tujuan Asus adalah demi ‘mewujudkan pengalaman komputasi inovatif berbekal fitur-fitur di sistem operasi Windows 10’.

Asus Microsoft 4

Asus Microsoft 5

Di atas panggung, general manager device sales Microsoft Asia Pacific Vlasta Berka mengungkapkan keyakinannya pada platform PC sebagai perangkat utama pendukung kreativitas, yang mampu mendorong pengguna buat berkarya lebih optimal. Penjelasan Berka mengindikasikan eksistensi dari Windows 10 Fall Creators Update di seluruh unit laptop – berisi beragam fitur baru serta peningkatan perlindungan terhadap ancaman keamanan.

Asus Microsoft 1

Asus Microsoft 2

Lewat update tersebut Microsoft mencoba menghadirkan bermacam-macam tool, metode, dan keleluasaan lebih untuk berkreasi ke semua jenis pengguna: fungsi broadcasting di gaming disuguhkan lebih simpel, juga mempersilakan Anda mengubah foto dan video jadi album kenangan, membuka akses ke ranah mixed reality serta ‘merakyatkan’ bidang desain tiga dimensi lewat app Paint 3D.

Asus Microsoft 7

Asus Microsoft 6

Berbicara soal keamanan, Microsoft memperkenalkan Windows Defender Exploit Guard yang dispesialisasikan untuk menangkis ransomware. Fitur ini membantu kita memproteksi file dari percobaan modifikasi tak sah yang dilakukan app-app jahat. Dan sebagai tambahan, Windows Defender kini mempunyai kemampuan pengamanan proaktif serta mendistribusikannya lebih luas via layanan proteksi cloud. Sistem ini dijanjikan siap membentengi PC dari Cerber, Locky, dan Spora, sampai ancaman global semisal WannaCry serta Petya.

Asus Microsoft 8

Asus Microsoft 10

Meratanya distribusi OS Windows 10 juga memastikan menyempitnya lubang keamanan, apalagi Microsoft berjanji untuk terus mengantarkan update, dilaksanakan secara otomatis dan dihidangkan gratis. Buat konsumen enterprise, dukungan teknis Microsoft tersedia 24 jam, termasuk bantuan via telepon serta live chat. Syaratnya hanya satu, Windows 10 di PC Anda harus orisinal.

Asus Microsoft 18

Asus Microsoft 3

Menjawab pertanyaan saya soal seberapa lama kolaborasi kedua perusahaan akan berlangsung, Asus dan Microsoft berharap untuk bekerja sama selama mungkin. Mereka mencoba meyakinkan bahwa kemitraan seperti ini adalah sebuah langkah strategis jangka panjang, kemungkinan besar tak hanya berjalan dalam satu atau dua tahun saja.

Asus Microsoft 9

Asus Microsoft 11

Walaupun Windows 10 rencananya dibubuhkan secara merata ke seluruh perangkat Asus, termasuk lineup Republic of Gamers, sepertinya model-model ultra-thin-lah yang jadi ujung tombak prakarsa ini. Sejumlah produk yang Asus hadirkan di tanah air lewat acara The Edge of Beyond bulan Agustus silam kembali dipresentasikan di sana, contohnya adalah ZenBook Flip S, ZenBook 3 Deluxe, VivoBook Flip TP410, serta ROG Zephyrus.

Asus Microsoft 13

Asus Microsoft 19

Semua produk Asus dengan sistem operasi Microsoft Windows 10 sudah bisa Anda miliki. Mereka tidak membahas informasi harga baik dalam presentasi ataupun di lembar rilis pers. Saya berasumsi, harga masing-masing perangkat tak berbeda dari yang telah Asus umumkan sebelumnya.

Asus Microsoft 16

Asus Microsoft 15

Nikon Pilih Jakarta Sebagai Lokasi Nikon Experience Hub Pertama di Asia

Nikon ialah nama familier bagi para pecinta fotografi di nusantara. Di bulan Juli kemarin, produsen perangkat optik asal Shinagawa ini baru merayakan ulang tahunnya yang ke-100. Meski meledak-nya kepopularitasan smartphone berkamera turut memengaruhi bisnis mereka, brand ini tetap merepresentasikan kualitas serta pengalaman, dan tetap jadi pilihan favorit fotografer veteran.

Sudah setahun berlalu setelah Nikon melakukan restrukturisasi perusahaan, dan mereka masih terus berjuang untuk bangkit kembali. Dan di penghujung 2017 ini, Nikon menyingkap kejutan tak terduga. Nikon memutuskan buat memilih ibukota Jakarta sebagai lokasi dibukanya Nikon Experience Hub. Dan menariknya lagi, ‘hub‘ Nikon ini kabarnya merupakan yang pertama di kawasan Asia.

Nikon Experience Hub 7

Nikon Experience Hub 17

Showroom dan gerai penjualan Nikon memang sudah tersebar cukup luas di Indonesia, tapi yang membedakan Nikon Experience Hub adalah tempat ini memberikan pengunjung kesempatan untuk mencoba beragam koleksi produk Nikon, dari mulai kelas point-and-shoot, mirrorless, DSLR, hingga lensa-lensa Nikkor premium. Beragam pilihan yang disediakan di Experience Hub boleh jadi akan membuat Anda kewalahan.

Nikon Experience Hub 22

Nikon Experience Hub 21

Tentu saja selain menjajal langsung, Anda bisa mengajukan berbagai pertanyaan teknis terkait produk Nikon atau fotografi secara umum kepada para staf terlatih. Sukimin Thio selaku general manager Imaging Division Nikon Indonesia berjanji bahwa gerai ini tak hanya disiapkan untuk melayani fotografer profesional. Para staf juga akan dengan senang hati membantu konsumen yang sedang mencari kamera pertamanya.

Nikon Experience Hub 18

Nikon Experience Hub 12

Selain tempat untuk melangsungkan penjualan secara tradisional, Nikon Experience Hub juga berfungsi sebagai Service Collection Point (titik pengantaran dan penjemputan perangkat yang diservis) sekaligus lokasi diadakannya kegiatan Nikon College. Nikon College adalah program pelatihan dan edukasi, mempersilakan Anda mempelajari teknik dan pengetahuan dasar serta mendalami beragam disiplin ilmu fotografi berbeda.

Nikon Experience Hub 3

Nikon Experience Hub 4

Alasan Nikon membuka Experience Hub di Jakarta adalah karena perusahaan itu melihat tingginya perkembangan serta besarnya potensi di pasar Indonesia yang ‘menanti untuk digarap’. Nikon Experience Hub ditempatkan di Mall Grand Indonesia , dipilih karena dianggap sebagai tempat paling strategis serta mudah dijangkau oleh para pelanggan mereka.

Nikon Experience Hub 9

Nikon Experience Hub 10

Menurut Sukimin Thio, Mall Grand Indonesia merupakan salah satu pusat perbelanjaan papan atas di Jakarta, dan sangat sesuai dengan citra brand Nikon. Diresmikannya Nikon Experience Hub sepertinya juga menjadi cara bagi perusahaan untuk menunjukkan kesiapannya berduel melawan sejumlah kompetitor utamanya di ranah fotografi. Tempat ini betul-betul bersebelahan dengan gerai milik Sony dan di seberangnya, ada store Fujifilm.

Nikon Experience Hub 20

Nikon Experience Hub 21

Terlepas dari banyaknya koleksi kamera dan lensa yang Nikon pamerkan di Experience Hub, seorang staf memberi tahu saya bahwa tak semua produk di sana bisa Anda beli. Beberapa hanya baru dapat dicoba. Di rak kaca yang lebar, Nikon memajang beragam lensa Nikkor serta tak lupa membubuhkan informasi terkait spesifikasi, sedikit penjelasan soal spesialisasi lensa, serta sampel hasil jepretan. Satu hal yang absen di sana adalah info harga.

Nikon Experience Hub 13

Nikon Experience Hub 14

Dan tak cuma rangkaian kamera DSLR, Anda juga diperkenan menjajal kamera mirrorless berlensa interchangeable sampai varian point-and-shoot Coolpix yang anti-air hingga kedalaman 30 meter.

Nikon Experience Hub 23

Nikon Experience Hub 5

Nikon Experience Hub telah dibuka untuk umum. Anda bisa mengunjungi gerai ini setiap hari, berlokasi di ‘East’ Mall Grand Indonesia lantai tiga, jalan M.H. Thamrin No. 1, Menteng, Jakarta Pusat.

Nikon Experience Hub 19

Nikon Experience Hub 2

Nikon Experience Hub 6

Nikon Experience Hub 24

Robot Toyota T-HR3 Dirancang Agar Bisa Mengikuti Gerakan Anda Secara Presisi

Sejak tahun 80-an, Toyota telah memanfaatkan robot untuk membantu proses manufaktur. Namun pencapaian terbesar mereka di ranah robotik humanoid adalah lewat kesuksesan penciptaan Kirobo, robot astronot pertama Jepang, dengan menyumbang teknologi voice recognition. Kini, perusahaan otomotif terbesar di dunia itu siap memberikan gebrakan selanjutnya.

Di tanggal 21 November kemarin, Toyota memperkenalkan T-HR3, robot humanoid (artinya memiliki tubuh menyerupai manusia) generasi ketiga yang dirancang oleh tim Toyota Partner Robot Division. Perusahaan menjelaskan bahwa T-HR3 merupakan upaya mereka mengeksplorasi teknologi baru untuk ‘mengelola interaksi robot dengan lingkungan sekitarnya’ serta pendalaman sistem manuver jarak jauh.

Sederhananya, T-HR3 memiliki kemampuan buat mengikuti gerakan sang operator. Pengendalian dilakukan di unit Master Maneuvering System –  penampilannya menyerupai mesin arcade atau bangku simulator, dengan modul-modul berbeda yang ditambatkan di tubuh operator. Di sana, tiap gerakan Anda akan ditiru robot secara akurat dan mulus. Lalu supaya operator bisa melihat apa yang dilihat robot, MMS turut dibekali head-mounted display.

Master Maneuvering System menyimpan 16 modul torsi super-sensitif yang diposisikan di area tubuh dan tangan serta tak lupa dilengkapi sensor tekanan dan gerakan di kaki. Semua itu berfungsi untuk ‘memindahkan’ dan menyinkronkan gerakan operator di robot melalui 29 unit Torque Servo Module – dikembangkan secara kolaboratif oleh Toyota, Tamagawa Seiki, dan Nidec Copal Electronics.

T-HR3 2

Torque Servo Module memungkinkan robot T-HR3 bergerak lebih natural dan intuitif, juga mengendalikan tekanan yang dihasilkan oleh interaksi robot dengan orang/objek, serta memberikan robot kemampuan menjaga keseimbangan saat bertabrakan dengan objek. Toyota percaya bahwa fungsi-fungsi tersebut akan memberikan dampak besar bagi penelitian robotik di masa depan, karena membuka kesempatan bagi mesin untuk beroperasi di lingkungan yang membutuhkan aspek keamanan dan keakuratan tinggi.

T-HR3 1

T-HR3 sendiri mempunyai tubuh seperti anak kecil, berdiri setinggi 1,54-meter dan berbobot 75-kilogram. Robot menyimpan 32 poros gerak, serta dibekali 10 jari (lima di masing-masing tangan) sehingga mampu memanipulasi objek. Bagian jari dikendalikan oleh aksesori data glove yang operator kenakan di tangan.

“Tim Partner Robot berkomitmen untuk memanfaatkan teknologi di T-HR3 buat mengembangkan robot yang bersahabat dan dapat membantu manusia dalam kehidupan sehari-hari,” tutur GM Partner Robot Division Akifumi Tamaoki. “Ke depannya, teknologi-teknologi inti yang digunakan di platform ini diharapkan bisa membantu penciptaan robot dengan mobilitas yang lebih baik.”

Sumber: Toyota.

10 Game Indie Terbaik di 2017 yang Sudah Bisa Anda Mainkan

Di era console generasi kedelapan ini, kualitas game indie semakin melesat tinggi hingga mereka jadi sulit dibedakan dari judul-judul ciptaan studio ternama. Istilah indie umumnya berikan pada permainan ‘kecil’ yang dikerjakan oleh tim kecil, tapi saya kurang setuju pada definisi ini, karena status independen menandai kebebasan berkarya tanpa campur tangan pihak ketiga.

2017 merupakan momen pencapaian penting karena beberapa permainan indie yang dirilis di tahun ini sangat cemerlang, hingga mungkin Anda tidak percaya game tersebut sebenarnya tak memperoleh dukungan finansial dari perusahaan ternama. Satu petunjuk kecil yang bisa dijadikan acuan adalah metode perilisan – biasanya dipasarkan secara digital – dan harga yang tak terlalu mahal.

Dan lewat artikel ini, saya mencoba mengumpulkan 10 game independen terbaik di 2017 yang wajib Anda mainkan.

 

The Sexy Brutale

Terlepas dari judulnya, The Sexy Brutale tidak mengangkat tema ‘dewasa’. Permainan menyuguhkan gameplay puzzle, menantang Anda menemukan pelaku pembunuhan di pesta dansa, dengan satu twist unik: pesta tersebut terjebak dalam siklus pengulangan waktu.

 

Cuphead

Cuphead adalah permainan action platformer run and gun yang dikemas dalam visual ala kartun tahun 1930-an. Terlepas dari penampilan lucunya, permainan ini sangat menantang namun juga adiktif. Tak sedikit gamer menyebutnya sebagai versi 2D dari Dark Souls.

 

Nex Machina

Nex Machina dipuji karena berhasil mengemas serunya genre shoot ’em up berperspektif top-down dalam visual platform game current-gen yang cantik. Kabarnya, pengembangan Nex Machina turut dipandu oleh desainer game arcade legendaris, Eugene Jarvis.

 

Little Nightmares

Horor sudah sering menjadi tema utama permainan indie, tapi ada banyak hal yang membuat Little Nightmares istimewa: art direction, penyajian audio, atmosfer permainan, serta keunikannya menghidupkan ketakukan yang boleh jadi pernah Anda rasakan waktu kecil.

 

Pyre

Merupakan perpaduan unik antara action-RPG, permainan sport, dan visual novel karya tim pencipta Bastion dan Transistor. Dalam match, gamer ditantang untuk berpikir cepat dan mengeksekusi keputusan secara tepat agar timnya berhasil mematikan ‘api unggun’ lawan.

 

Night in the Woods

Night in the Woods fokus pada aspek penyajian cerita serta eksplorasi, mengambil latar belakang fantasi yang unik dengan visual 2D menawan. Di sana Anda akan memandu tokoh utama bernama Mae, seekor kucing remaja untuk bertualang di kampung halamannya.

 

What Remains of Edith Finch

Yang membuat What Remains of Edith Finch istimewa adalah komitmen developer Giant Sparrow menitikberatkan perhatian mereka pada aspek narasi. Game menyampaikan cerita lebih efektif dari film, tanpa membuatnya menjemukan seperti ‘walking simulator‘ standar.

 

Hellblade: Senua’s Sacrifice

Setelah menamatkannya, Anda mungkin akan terkagum-kagum ketika tahu bahwa Hellblade hanya dikerjakan oleh tim berisi 20 orang developer. Pujian terbesar boleh kita tujukan pada Melina Juergens, video editor Ninja Throry sekaligus aktris brilian di belakang karakter Senua.

 

Divinity: Original Sin II

Tak hanya menciptakan permainan role-playing yang jauh lebih baik dari pendahulunya, kreasi anyar Larian Studios ini menjadi kandidat terkuat Game of the Year 2017 di PC, juga disebut-sebut sebagai salah satu RPG terbaik sepanjang masa berkat aspek kompleksitas gameplay-nya.

 

PlayerUnknown’s Battlegrounds

Siapa sangka permainan yang masih berada di tahap early access dengan menyuguhkan formula sederhana ini bisa merebut singgasana Dota 2 sebagai juduk favorit jutaan gamer di Steam. Rencananya, versi retail PUBG akan dilepas di bulan Desember 2017.

Humble Bundle Fall Sale Dimulai, Game Brutal Legend Dibagikan Gratis

Berdasarkan laporan terkini, Valve rencananya akan kembali menggelar ‘Steam Black Friday Sale’ tak lama lagi, dilaksanakan hingga tanggal 28 November nanti. Dan hampir bersamaan dengan momen itu, platform distribusi digital berkonsep ‘berderma sambil berbelanja’ lebih dulu memulai program potongan harga di layanan mereka, tiga hari sebelum Black Friday tiba.

Platform yang kini dimiliki oleh IGN Entertainment itu resmi melangsungkan Fall Sale, menerapkan diskon hingga 80 persen pada lebih dari 1.000 koleksi permainan di sana; termasuk judul-judul blockbuster besar seperti Project CARS 2, Tekken 7 dan Dark Souls III. Dan kabar gembiranya tidak berhenti sampai di sana. Humble Bundle juga membagikan versi PC permainan Brutal Legend secara gratis.

Untuk segera berbelanja, Anda tinggal mengunjungi situs Humble Bundle. Page utama memang tidak menginformasikan adanya diskon. Saat artikel ini ditulis, Humble Store sedang menawarkan Humble Care Package Bundel buat menggalang dana korban bencana alam. Lalu di bawahnya, terdapat Humble Strategy Strategy Simulator Bundle serta Comics Bundle.

Baru setelah scroll lebih jauh ke bawah, Anda akan melihat game-game dengan diskon bermunculan. Di sana, Humble Bundle meng-highlight sejumlah judul andalan, termasuk Planet Coaster (US$ 20), Grand Theft Auto V (US$ 30), Elite Dangerous (US$ 13,5), Tales of Berseria (US$ 20), Dawn of War III (US$ 20), dan lain-lain. Menariknya, Call of Duty: WWII juga turut muncul, namun jadi satu-satunya permainan yang tidak mendapatkan potongan harga.

Humble Bundle Black Friday Sale 1

Diskon paling fantastis yang berhasil saya temukan ialah bundel Metro Redux. Redux merukan versi remake untuk platform current-gen, diimplementasikan baik pada Metro 2033 dan Metro: Last Light. Paket tersebut berisi dua game, ditawarkan seharga US$ 6. Lalu tak lama sesudah tersedia di PlayStation 4, Xbox One dan Switch, gamer PC dipersilakan membeli L.A. Noire: The Complete Edition seharga US$ 9 saja.

Diskon turut diberikan pada edisi bundel lain, contohnya koleksi Grand Theft Auto (US$ 15) dan Elite Dangerous: Commander Deluxe Edition (US$ 31,8). Sedikit saran dari saya adalah, jika Anda sudah menemukan judul yang sedang diincar, segera lakukan pembelian karena di beberapa game, diskon berjalan lebih singkat (contohnya Metro Redux Bundle, hanya dua hari).

Untuk memperoleh Brutal Legend secara cuma-cuma, silakan datangi page-nya di Humble Bundle. Setelah itu, segera log-in, tambahkan game ini ke keranjang belanja, checkout, lakukan verifikasi email, dan Anda akan mendapatkan kode produk yang bisa di-redeem di Steam.

Via Gamespot.

Polaroid dan Fujifilm Bersengketa Akibat Format Film Kamera Instan Instax Square

Polaroid memang merupakan nama yang mempopulerkan pemakaian kamera instan, namun saat brand ini berpindah-pindah pemilik, Fujifilm berjasa menjaga tradisi tersebut tetap hidup lewat keluarga kamera Instax. Selain perangkat fotografi, Fujifilm turut menyediakan film dengan berbagai desain frame unik, serta printer portable untuk mencetak foto dari smartphone.

Brand dan kekayaan intelektual Polaroid sendiri kini sudah menjadi milik pemegang saham terbesar Impossible Project, yang sejak tahun 2008 berkecimpung di ranah penyediaan film instan. Di bulan September kemarin, Impossible Project berubah nama jadi Polaroid Originals, dan untuk merayakan ‘kembalinya’ brand tersebut, mereka memperkenalkan produk bernama OneStep 2.

Kembalinya Polaroid ke ranah ini sepertinya memperuncing kompetisi dengan Fujifilm, dan bertransformasi jadi sengketa setelah Polaroid beberapa kali mengirimkan surat peringatan penghentian produksi pada Fujifilm terkait produk baru mereka. Perusahaan fotografi asal Jepang itu menanggapinya dengan meminta bantuan Pengadilan AS. Akar masalah perseteruan ini sebenarnya cukup sepele, yaitu terkait format film instan.

Perkara ini dimulai tak lama selepas Photokina 2016. Di acara itu, Fujifilm memperkenalkan film Instax Square berformat persegi 62×62-milimeter, meluncurkannya di awal 2017, berbarengan dengan kamera Instax Square SQ10. Namun tak lama, Polaroid memperingatkan Fujifilm bahwa merek dagang film ini dimiliki oleh Polaroid. Karena Fujifilm tidak segera merespons, Polaroid mengancam buat ‘mengambil tindakan tegas’.

Meski Polaroid yang pertama mengajukan keluhan, Fujifilm-lah yang mengubahnya jadi kasus hukum melalui pengajuan laporan ke Pengadilan Distrik Selatan kota New York minggu lalu. Dalam surat keluhan ketiga di bulan Juni 2017, Polaroid menuntut agar Fujifilm membayar royalti/lisensi penggunaan film instan dengan format persegi.

Dokumen pengadilan dari Fujifilm menyatakan: ‘karena tidak sanggup memperoleh keuntungan lewat penjualan produk’, Polaroid kini ‘mencoba menciptakan pemasukan melalui sisa-sisa portofolio kekayaan intelektual Polaroid’. Menurut Fujifilm, Instax Square tidak melanggar trademark Polaroid.

Mengulik lebih dalam lagi, format bingkai persegi tak sekedar dipilih agar foto tampil unik. Di frame itulah produsen menempatkan zat-zat kimia penting buat memunculkan hasil jepretan di film.

Perlu diketahui bahwa saat Fujifilm merilis film persegi, Polaroid belum memproduksi film berformat serupa setelah mereka menghentikan proses pembuatannya di tahun 2008. Dan hingga kini, dua perusahaan itu belum menampakkan diri di pengadilan.

Via Digital Trends & The Photo Blographer.