Survei Populix: JNT dan JNE Jadi Logistik Pilihan Generasi Z dan Milenial

Salah satu industri yang ketiban rejeki akibat dari digitalisasi adalah industri logistik. Bukan hal yang mengejutkan, sebab industri ini menjadi faktor penting dalam proses distribusi barang dari penjual ke pembeli yang tersebar di seluruh Indonesia.

Baru-baru ini Populix merilis laporan bertajuk “Indonesia Outlook on the Logistic Delivery Services” yang menyoroti perilaku pengiriman barang untuk pengiriman pribadi dan belanja online di Indonesia.

Dalam laporannya, Populix menemukan beberapa data menarik terkait preferensi masyarakat sebagai pembeli terhadap brand-brand logistik yang ada di Indonesia.

Riset ini menunjukkan bahwa layanan pengiriman memiliki tingkat penggunaan yang sangat tinggi di kalangan masyarakat Indonesia, khususnya di antara Generasi Z dan Milenial, terutama untuk pengiriman barang secara pribadi dan belanja online.

Dari partisipan Generasi Z, sebanyak 88% responden mengungkapkan bahwa mereka menggunakan layanan pengiriman untuk pembelian online, sementara 12% lainnya menggunakan layanan tersebut untuk keperluan pribadi. Sementara itu, pada generasi Milenial, mayoritas 76% responden juga menggunakan layanan pengiriman untuk berbelanja online.

Preferensi responden dalam pengiriman belanja barang online menunjukkan bahwa Generasi Z banyak menggunakan J&T Express (58%), diikuti oleh Shopee Express (32%), JNE (27%), SiCepat (23%), Gosend (7%), GrabExpress (4%), Ninja Express (4%), Pos Indonesia (3%), TIKI (2%), Wahana (1%), Paxel (1%), Indah Logistik (0%), Shipper (0%), dan Lalamove (0%).

Pada generasi Milenial pun menunjukkan jika J&T Express (55%) merupakan layanan pengiriman yang paling sering digunakan untuk belanja online, kemudian JNE (34%), Shopee Express (18%), SiCepat (17%), Gosend (16%), GrabExpress (8%), Pos Indonesia (7%), TIKI (6%), Wahana (6%), Ninja Express (3%), Indah Logistik (3%), Paxel (2%), Shipper (1%), Lalamove (0%).

“Riset yang kami lakukan menyajikan pandangan bahwa masyarakat Indonesia khususnya Gen Z dan Milenial mayoritas menggunakan jasa pengiriman barang untuk berbelanja online. Kecepatan pengiriman, pemantauan pengiriman real-time, jangkauan wilayah pengiriman yang luas, layanan tambahan pengiriman, lokasi agen pengiriman banyak dan pengiriman untuk berbagai jenis barang adalah beberapa aspek yang menjadi pertimbangan masyarakat Indonesia dalam memilih layanan pengiriman. Hal ini dapat dijadikan acuan bagi perusahaan logistik dan penyedia layanan pengiriman untuk memaksimalkan operasional mereka guna memenuhi kebutuhan pengiriman,” ungkap Timothy Astandu, Co-Founder dan CEO Populix.

Selain itu, mayoritas responden menggunakan asuransi pengiriman (66%), dengan alasan menjaga barang dari kehilangan atau kerusakan (87%), memastikan tidak akan terjadi hal yang tidak diinginkan (59%), untuk barang-barang berharga (48%), memastikan barang yang dikirimkan aman (35%). Jika dilihat dari kepuasan pelanggan dari brand pengiriman, untuk pengiriman pribadi rata-rata menyebutkan puas terhadap layanan yang diberikan dengan tingkat kepuasan tertinggi dari Gojek dan Shipper. Untuk pengiriman belanja online rata-rata responden juga puas terhadap layanan yang telah diberikan oleh brand.

Mayoritas responden memilih brand pengiriman untuk pengiriman pribadi karena kecepatan pengiriman. Namun, ketika berbicara tentang pengiriman belanja online, mayoritas responden memiliki dua alasan utama dalam memilih brand, yaitu keuntungan gratis ongkos kirim dan kecepatan pengiriman.

Amartha Resmi Jalin Kemitraan dengan Nobu Bank, Salurkan Modal Usaha 100 Miliar Rupiah

PT Amartha Mikro Fintek (Amartha) resmi menjalin kolaborasi dengan PT Bank Nationalnobu Tbk (Nobu Bank). Kerja sama tersebut untuk mendukung permodalan para pelaku usaha ultra mikro di pedesaan di berbagai lokasi di Indonesia. Penandatanganan perjanjian kerja sama dilakukan pada tanggal 27 Juli 2023, di kantor Nobu Bank, Gajah Mada Tower, Jakarta Pusat.

Amartha dan Nobu Bank berkomitmen untuk turut mempercepat penyediaan modal usaha produktif bagi lebih dari 30.000 mitra binaan Amartha. Mitra tersebut terdiri dari berbagai sektor, terutama di Pulau Jawa, Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Sumatera Selatan. Komitmen tahap awal permodalan mencapai 100 miliar rupiah.

Di balik Kolaborasi Amartha dan Nobu Bank

Julie Fauzie, Chief Funding Officer Amartha, menekankan pentingnya akselerasi modal usaha produktif bagi UMKM di Indonesia. Menurutnya, akselerasi modal bagi UMKM yang menjadi tulang punggung ekonomi nasional itu tidak dapat dicapai oleh Amartha sendiri.

“Amartha menyambut baik kolaborasi sinergis dengan Nobu Bank yang telah memiliki pengalaman lebih dari 30 tahun di industri keuangan serta memiliki kesamaan visi-misi dalam mendukung segmen UMKM dan ultra mikro yang merupakan penopang perekonomian nasional yang menjadi fondasi dari langkah kolaborasi ini. Semoga kolaborasi ini dapat secara langsung memberikan dampak nyata bagi peningkatan ekonomi dan taraf hidup pelaku UMKM sehingga bisa menimbulkan efek domino yang signifikan bagi keluarga serta komunitasnya,” ujar Julie.

Di sisi lain, Nobu Bank memilih Amartha sebagai mitra kolaborasi karena keduanya memiliki konsep bisnis dan visi misi yang sejalan. Keduanya berkomitmen memberikan kontribusi positif bagi perekonomian dengan memprioritaskan layanan untuk bisnis UMKM.

Dalam kesempatan tersebut, Direktur Nobu Bank, Andrian Meirawan Saputra, menjelaskan bahwa penandatanganan kerja sama dengan Amartha adalah wujud komitmen Nobu Bank dalam mendukung pertumbuhan UMKM di Indonesia.

“Kami melihat semangat dan komitmen yang sama dari Amartha yang selama ini secara konsisten memberikan pendampingan dan dukungan permodalan bagi UMKM, khususnya pelaku usaha ultra mikro,” ungkap Andrian.

Lebih lanjut, Andrian menambahkan bahwa kerja sama kolaboratif ini juga menjadi salah satu tonggak penting bagi Nobu Bank. Pasalnya, Nobu Bank kini tengah fokus mengembangkan segmen kredit mikro, selain segmen konsumer dan UKM yang telah menjadi kompetensi utamanya.

Bertepatan dengan hari jadinya yang ke-13, Amartha mencatat performa total penyaluran modal usaha produktif mereka yang mengalami peningkatan. Hingga akhir kuartal I tahun 2023 terjadi peningkatan dua kali lipat di Pulau Sumatra, Jawa, dan Sulawesi dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Komitmen Mendukung Pertumbuhan Perekonomian Lokal

Diketahui hingga saat ini, Amartha telah menjalin kolaborasi dengan lebih dari 30 institusi di sektor keuangan. Beberapa diantaranya; PT Bank Permata Tbk (BNLI), BPR BJA, Flip, BCA Digital, dan berbagai mitra lainnya. Sebelumnya, Amartha juga berkolaborasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dalam pelaksanaan program Adopsi Teknologi Digital dan Inkubasi Bisnis UMKM.

Tidak hanya melalui modal kerja, Amartha juga mendukung UMKM dengan literasi keuangan dan digital. Hal tersebut menunjukkan konsistensi Amartha dalam mendukung UMKM untuk meningkatkan daya saing di pasar

” Amartha terbuka terhadap setiap peluang kolaborasi dengan berbagai institusi dalam memberikan produk dan layanan yang terbaik bagi para pelaku UMKM yang ada di seluruh Indonesia. Lewat kolaborasi yang terus digalakkan ini, Amartha optimis mampu mengakselerasi pertumbuhan kredit produktif dan memperluas inklusi keuangan secara merata,” tutup Julie.

Dorong Kualitas Layanan Toko, Lazada Luncurkan Asisten Virtual Cerdas LISA

Chatbot sangat penting bagi pelaku ecommerce karena memungkinkan terjadinya interaksi langsung dengan pelanggan, memberikan dukungan 24/7, dan menyelesaikan masalah dengan cepat.

Fitur chatbot juga dapat meningkatkan personalisasi pengalaman pelanggan dan memudahkan proses pembelian. Analisis data dari aplikasi chat membantu dalam memahami perilaku pelanggan, sementara penerapan aplikasi chat yang baik memberikan keunggulan kompetitif bagi ecommerce dalam pasar yang bersaing ketat.

Demi tujuan tersebut, Lazada Indonesia (Lazada) telah memperkenalkan fitur chatbot bernama Lazada IM Shop Assistant atau LISA yang berbasis kecerdasan buatan. Fitur ini bertujuan untuk mempermudah interaksi antara penjual dan pelanggan, meningkatkan performa toko, serta memberikan pengalaman pelanggan yang memuaskan.

“Terkadang saya kesulitan membagi waktu untuk selalu standby melayani chat dari pelanggan dan mengatur pesanan yang masuk. Apalagi di awal toko saya bergabung dengan Lazada belum memiliki petugas admin, jadi semua masih ditangani sendiri,” ungkap Hafiz Anugrah Marsya, pemilik toko Senzamor Kids di Lazada.

“Banyak yang merasa lebih puas jika bertanya dahulu sebelum mereka memutuskan untuk membeli,” lanjutnya.

Menurut Ferry Kusnowo, Direktur Eksekutif dan Chief Customer Officer Lazada Indonesia, “Membangun toko online memiliki banyak tantangan, termasuk dalam layanan pelanggan yang menjadi faktor penentu kinerja toko. Pelayanan pelanggan yang cepat bukanlah hal yang mudah, tetapi Fitur LISA hadir untuk membantu penjual memberikan layanan terbaik bagi pelanggan sambil memastikan pesanan diproses dengan lancar. Kami percaya fitur ini dapat menjadi solusi efisien bagi para penjual dalam mengelola operasional toko dan memberikan pengalaman berbelanja yang menyenangkan bagi pelanggan.”

Dikutip dari situs resmi Lazada, ada beberapa fitur yang dimiliki oleh LISA yang tertuang dalam gambar berikut ini.

Kemudian untuk mengaktifkan fitur LISA, penjual dapat melakukan satu dari dua cara.

  • Yang pertama, penjual dapat membuka menu Seller Center kemudian klik Toolkit Populer dan pilih LISA/Chatbot AI.

  • Atau yang kedua, melalui menu Akun Saya, kemudian klik menu Pengaturan Chat dan klik menu Balasan Otomatis.

Selanjutnya setelah langkah di atas dilakukan, Anda bisa mengaktifkan fitur LISA lalu pilih prioritas IM Shop Assistant agar Lisa menjadi layanan pelanggan yang didahulukan. Selesai, Anda bisa langsung mencoba sendiri kemampuan Lisa di ikon chat.

“Fitur LISA merupakan salah satu bentuk komitmen Lazada untuk memberdayakan penjual dengan teknologi dan solusi yang inovatif. Dengan memanfaatkan kekuatan chatbot cerdas ini, penjual dapat meningkatkan layanannya kepada para pelanggan, memperkuat kehadiran toko dan merek mereka, sehingga dapat terus berkembang dan unggul dalam persaingan di dunia eCommerce,” tutup Ferry.

SMEPack dan X3labs Dapatkan Pendanaan dari SKALA by Innovation Factory

Indonesia dengan populasinya yang besar dan lanskap digital yang berkembang merupakan market yang menarik bagi startup inovatif, khususnya di industri teknologi. Program Akselerator SKALA by Innovation Factory memberikan dukungan dan panduan aktif untuk membantu startup dalam mengembangkan bisnis. SKALA adalah program akselerator pre-seed pertama di Indonesia yang berfokus pada metrik dan pertumbuhan.

Tahun ini, dua startup mendapatkan pendanaan strategis, pendampingan, dan dukungan bisnis dari SKALA yang tidak hanya melayani ekspansi tetapi juga pengembangan produk inti yang kuat dan bisnis yang berkelanjutan.

Berikut highlight top 2 Founders Spotlight by SKALA Accelerator Program:

Kini UKM Indonesia dapat terhubung ke pasar global HASSLE-FREE dengan SMEs Pack.

Didirikan pada tahun 2020 oleh Hendriansyah, SMEs Pack merupakan startup yang merevolusi bisnis UKM dengan mengatasi masalah supply chain dan distribusi. Agregator perdagangan B2B ini beroperasi di Asia Tenggara, Timur Tengah, dan Australia menghubungkan UKM dengan pembeli langsung untuk menawarkan harga yang transparan dan kuantitas yang berkelanjutan.

Hendriansyah berasal dari Jepara, yang dikenal dengan industri furniturnya. Di sanalah Ia menyaksikan daya saing industri furnitur melalui perusahaan ekspor furnitur orang tuanya di mana pengalaman ini memicu semangat untuk mendukung dan memberdayakan UKM.

Ia menyadari potensi dan bakat luar biasa yang ada dalam bisnis ini, tetapi juga memahami tantangan yang mereka hadapi terhadap perusahaan yang lebih besar dan lebih mapan. Maka dari itu muncullah keinginan untuk membuat platform yang dapat memberikan sumber daya, panduan, dan peluang jaringan untuk membantu mereka berkembang dalam persaingan ini.

Dengan memberdayakan UKM dan membina lingkungan yang kolaboratif, SMEs Pack bertujuan untuk berkontribusi pada pertumbuhan dan kesuksesan bisnis ini, tidak hanya di Jepara tetapi juga di daerah lain.

Menjelajahi Pasar Crypto untuk mendefinisikan kembali Manajemen Aset Digital dengan x3Labs

X3labs adalah perusahaan finance yang berfokus pada pasar crypto yang berkembang pesat di Asia Tenggara. Didirikan pada tahun 2019 oleh Daniel Suwahjo, Willbert, dan Dendito, startup inovatif ini menawarkan platform manajemen aset digital untuk membantu bisnis mengelola aset kripto mereka secara efektif. Selain itu, X3labs menyediakan kartu fisik aman yang dilengkapi
dengan fitur keamanan tingkat militer untuk menyimpan aset crypto.

Perusahaan juga menawarkan layanan manajemen kekayaan, memungkinkan individu menghasilkan pendapatan dari aset kripto mereka. Kisah di balik X3labs dimulai sebagai tanggapan atas skandal cryptocurrency yang signifikan
pada tahun 2022, yang mengakibatkan kebangkrutan beberapa platform terkenal.

Pada saat itu, cryptocurrency mendapatkan popularitas luar biasa karena pendekatan barunya terhadap layanan keuangan dan para pendiri terinspirasi oleh janjinya untuk memberikan kebebasan finansial dan akses ke produk keuangan yang sebelumnya tidak tersedia. Namun, optimisme mereka hancur ketika mereka kehilangan tabungan hidup mereka karena salah urus dan risiko yang terkait dengan platform tepercaya yang telah mereka investasikan secara pribadi.

Peristiwa yang menghancurkan ini menyoroti perlunya solusi perbankan yang dapat dipercaya dan terdesentralisasi dalam industri crypto. Oleh karena itu, tim pendiri mulai membuat platform yang akan memberikan pemberdayaan dan keamanan finansial yang dijanjikan.

Mbloc Resmi Luncurkan Jenama Lab bagi UMKM, Hasil Kolaborasi dengan Kadin Indonesia, GreatNusa, BINUS Business School, dan SIRCLO

Kolaborasi dengan Kadin Indonesia, GreatNusa, BINUS Business School, dan SIRCLO, Mbloc Academy resmi meluncurkan Jenama Lab hari ini. Kurangnya pemahaman para wirausaha terkait jenama, pengembangan jenema, dan pemasaran menjadi latar belakang terbentuknya Jenama Lab.

Triawan Munaf, selaku Wakil Ketua Umum Bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kadin Indonesia menyebut jenama sebagai salah satu faktor penting untuk mengembangkan UMKM.

“Keberadaan Jenama Lab ini akan membantu UMKM juga para pelajar dan institusi pendidikan untuk mendapatkan pengetahuan dalam memasarkan produknya dan juga berinovasi dalam mengembangkan sebuah produk,” ucap Triawan.

Mengingat pentingnya branding dan pengembangan produk terhadap profitabilitas UMKM, Triawan turut menegaskan dukungan dari Kadin Indonesia untuk perkembangan Jenama Lab.

“Kadin Indonesia akan menyediakan network untuk pelaksanaan pendidikan berbasis ekonomi kreatif dalam program jenama Lab. Tak hanya itu, kami juga berkomitmen untuk menyediakan akses untuk mengembangkan skill/keterampilan dengan bidang terkait dan akses kepada perusahaan-perusahaan besar negeri maupun swasta, hingga mendorong UMKM untuk menggunakan platform Jenama Lab,” tegas Triawan.

Direktur Utama MBloc Group, Handoko Hendroyono menyampaikan peran Mbloc Academy sebagai pusat pengembangan studi yang menyediakan ilmu, keterampilan, juga studi kasus nyata terkait jenama. Sementara itu, penerapan dari materi program akan dipandu dan didampingi oleh mentor yang merupakan praktisi.

“Program ini didukung oleh berbagai pihak, dari pemerintah, industry leaders, akademisi, hingga komunitas wirausaha se-Indonesia dengan materi-materi yang dibawakan berupa sharing session oleh ahli praktisi dan alumni Mbloc Academy, lab praktikum jenama, blended learning, dan studi kasus  untuk membantu pengembangan jenama UMKM,” ucap Handoko.

Memperkuat dukungan pengembangan Jenama Lab, Dezie Leonarda Warganegara, Executive Dean BINUS Business School, menyampaikan bentuk dukungan BINUS Business School kepada Jenama Lab. BINUS Business School membantu merancangkan silabus, membuat studi kasus, mendampingi UMKM dalam mengembangkan jenamanya, serta menyelenggarakan program pembelajaran non-formal berbasis studi kasus dengan kredit akademik yang dapat digunakan untuk melanjutkan pendidikan tinggi lewat “Credit Earning Program” serta Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL).

Selain itu, BINUS Business School juga memberikan dukungan dalam bentuk publikasi penelitian terkait jenama UMKM serta distribusi studi kasus lewat Case Center BBS.

Tidak hanya itu, para dosen dan mahasiswa serta ribuan alumni juga telah menyampaikan kesediaan untuk membantu mempercepat pembelajaran pengembangan jenama.

Tak berhenti disitu, Firdaus Alamsjah, Deputy CEO GreatNusa juga turut menegaskan dukungannya melalui  penyediaan solusi pragmatis dalam bentuk platform pembelajaran berkolaborasi dengan BINUS Business School yang dapat diakses oleh seluruh penyelenggara UMKM. GreatNusa didukung oleh BINUS Business School juga merancang materi pembelajaran blended learning secara daring dan tatap muka.

“Program ini memiliki ekosistem yang terintegrasi. Kurikulum, studi kasus dan pendampingan mentor praktisi dikembangkan bersama dengan BINUS Business School untuk para tenants dan komunitas UMKM. Sebagai portal pembelajaran online untuk mencetak pemimpin dan pribadi HEBAT, GreatNusa membantu penyiapan pelaku UMKM sebagai pribadi HEBAT yang mau terus belajar dan berkembang, guna memberi kontribusi positif bagi dirinya, usahanya, dan masyarakat melalui pembangunan Jenama yang unggul,” ucap Nita Felia Pambudi, COO GreatNusa

Menyambut kemitraan strategis ini, Ferry Tenka, CEO Entrepreneur Solutions, SIRCLO turut menyampaikan dukungannya, “Setelah hampir 10 tahun menyokong akselerasi digitalisasi UMKM, kami memahami pentingnya peranan jenama dalam memperkuat identitas bisnis dan meningkatkan daya saing di pasar yang semakin kompetitif.

Lewat SIRCLO Store dan layanan teknologi terpadu yang diberikan pelaku UMKM dapat berjualan melalui kanal penjualan website, marketplace dan chat commerce. Hal ini semakin memberikan nilai tambah dan menjadikan pendampingan yang diberikan Jenama Lab bersifat holistik sehingga strategi pengembangan jenama menjadi semakin efektif dan efisien.”

Selain menjadi solusi dari tantangan terkait pengembangan jenama, pemasaran, dan kepemimpinan bagi pelaku UMKM, kolaborasi ini juga diharapkan dapat mewujudkan ekosistem pelatihan dan pengembangan jemama untuk pertumbuhan UMKM di masa mendatang.

Gandeng SIRCLO, Kementerian Komunikasi dan Informatika Luncurkan Program Adopsi Teknologi Digital 4.0 dan Inkubasi Bisnis Bagi UMKM

Dalam rangka peningkatan akses pemasaran, efisiensi dan efektivitas operasional bisnis, daya saing dan inovasi serta pendapatan pelaku UMKM, pemerintah melalui Kementerian Kominfo meluncurkan Program Adopsi Teknologi Digital 4.0 dan Inkubasi Bisnis Bagi UMKM. Program yang diluncurkan pada Senin, 22 Mei 2023 tersebut bekerja sama dengan berbagai penggerak industri teknologi Indonesia, salah satunya SIRCLO. Peluncuran dilakukan dalam mode hybrid dan dihadiri oleh perwakilan dari pemerintah daerah, kementerian/lembaga, platform digital, fasilitator UMKM, dan pelaku UMKM.

SIRCLO, melalui layanan SIRCLO Store, akan berperan sebagai katalisator penyerapan adopsi teknologi 4.0 yang akan menyokong pelaku UMKM untuk naik level secara holistik. Melalui program ini, diharapkan dapat mengoptimalkan potensi dan produktivitas UMKM Produsen Sektor Pengolahan agar dapat meningkatkan produksi dalam negeri, serta meningkatkan nilai substitusi ekspor dan mendukung Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI).

“Potensi yang sangat besar dari UMKM tentunya harus turut didukung oleh berbagai penggerak industri termasuk perusahaan teknologi seperti SIRCLO, agar menjadikan ekosistem industri ini bangkit pasca pandemi dan terus berkembang dengan pesat. Tidak hanya itu, kedepannya tetap diperlukan komitmen penuh untuk mendukung pertumbuhan produk-produk buatan negeri sendiri demi pemulihan ekonomi Indonesia. Dengan dijalankannya program ini, besar harapan kami bahwa para pelaku UMKM bisa mendapatkan pendampingan secara langsung serta meningkatkan performa bisnis dengan memanfaatkan kemudahan layanan digital yang ditawarkan oleh SIRCLO.” Ungkap Ferry Tenka, CEO Entrepreneur Solutions, SIRCLO dengan optimis.

Sesi Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama Fasilitas Program Adopsi Teknologi Digital 4.0 untuk UMKM

Konsistensi pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia tentu tidak terlepas dari peran dan kontribusi pelaku UMKM sebagai fondasi GDP nasional. Jumlah UMKM di Indonesia yang mencapai 64,2 juta UMKM masih membutuhkan pendampingan dalam pemanfaatan teknologi digital. Pemerintah dalam hal ini masih terus melakukan pendampingan, salah satunya melalui Program Adopsi Teknologi Digital 4.0 yang baru diluncurkan ini.

Program Adopsi Teknologi Digital 4.0 atau yang dikenal dengan nama program “UMKM Level Up” akan memiliki dua tahapan kegiatan yaitu Digital Mentoring dan Inkubasi Bisnis. Tahap pertama, kegiatan Digital Mentoring ditujukan bagi 20.000 UMKM Produsen Sektor Pengolahan di 15 Kawasan Prioritas dengan melibatkan 110 fasilitator pendampingan selama 6 bulan. Kawasan tersebut meliputi Sumatra Utara, Bangka Belitung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Timur, DI Yogyakarta & Jawa Tengah, Maluku Utara, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Tenggara, Kalimantan Barat, Papua dan Papua Barat. Tahap kedua, kegiatan Inkubasi Bisnis yang ditujukan untuk meningkatkan kemampuan bisnis pelaku UMKM terutama bagi 100 UMKM yang sudah memiliki kemampuan digital dalam pemasaran produk. Kegiatan ini akan melibatkan 10 pelatih dan beberapa mentor yang kompeten untuk memberikan konsultasi bisnis kepada pelaku UMKM.

Pendaftaran program ini telah dibuka sejak tanggal 2 Mei 2023 dan proses registrasi dapat dilakukan melalui link https://umkmlevelup.id/pendaftaran. Pada tahap pendaftaran, UMKM perlu melakukan pengisian email,  profil usaha, kuesioner asesmen level adopsi teknologi digital serta menyatakan kesediaan untuk mengikuti kegiatan pendampingan selama 6 (enam) bulan.

Kuesioner asesmen level adopsi teknologi digital akan dibagi menjadi 4 (empat) tingkat yaitu Beginner, Observer, Adopter, dan Leader. Pada tingkat Beginner, UMKM akan diperkenalkan tata cara menggunakan media sosial dengan baik. Kemudian pada tingkat Observer, UMKM diperkenalkan kanal marketplace daring. Pada tingkat Adopter, UMKM akan diajarkan cara menggunakan platform fintech, aggregator dan sistem Point of Sales (PoS). Tingkat akhir, Leader, terdiri dari usaha yang telah dikelola secara modern dan memiliki tingkat adopsi dan pengetahuan teknologi yang lebih tinggi, dengan menggunakan Big Data 3D modelling, QR Code, Augmented Reality atau Virtual Reality.

UMKM yang menjadi peserta akan mendapatkan pendampingan intensif selama 6 (enam) bulan dari fasilitator, paket data, pendampingan gratis dari berbagai platform digital, promosi ads marketplace bagi 8.000 UMKM terbaik, akses materi teknologi digital dan bisnis, serta e-sertifikat bagi peserta yang mengikuti program hingga akhir.

Untuk pendampingan platform digital, Kementerian Kominfo telah menyelenggarakan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama dengan beberapa penyedia platform digital di Indonesia yang mencakup; aplikasi social commerce, e-commerce, financial technology (fintech), Point of Sales System (PoS), dan teknologi digital 4.0 termasuk Virtual Reality, Artificial Intelligence, Big Data Analytics, dan lain-lain.

Inilah yang menjadikan perbedaan program pendampingan UMKM tahun ini dengan tahun sebelumnya, yaitu dengan adanya kegiatan inkubasi bisnis bagi 100 Top UMKM binaan Kementerian Kominfo yang secara intensif melakukan pendampingan bisnis yang meliputi bidang; business model canvas (perancangan model bisnis yang sistematis), pengembangan produk, strategi digital marketing, branding dan desain produk, copywriting (penyusunan naskah iklan untuk keperluan komersial), keuangan dan non keuangan, dan lain-lain.

Progam UMKM Level Up ini diharapkan dapat bersinergi dengan baik dan mendapatkan dukungan dari kementerian atau lembaga lain serta pemerintah daerah, maupun berlangsung secara berkelanjutan dan berkesinambungan demi mewujudkan “Indonesia Terkoneksi, makin digital, makin maju”.

Potensi Social Commerce untuk Bantu UMKM Perluas Kanal Distribusi Produk

Social Commerce bukan lagi menjadi hal baru bagi para pelaku bisnis, terutama UMKM. Fitur social commerce yang dihadirkan oleh media sosial membuat pelaku UMKM banyak memanfaatkannya. Terlebih, tingginya jumlah pengguna media sosial membuat social commerce menjadi potensi yang baik bagi UMKM untuk mengembangkan bisnisnya. Artikel ini akan membahas potensi social commerce bagi bisnis UMKM. Simak penjelasan selengkapnya di bawah ini, ya!

Apa itu Social Commerce?

Dalam Social Commerce Report 2022 oleh DailySocial, Social Commerce didefinisikan sebagai proses jual beli barang atau jasa yang dilakukan melalui platform media sosial. Kini, media sosial tidak hanya sebagai platform yang memungkinkan antar pengguna untuk bercengkrama secara virtual, namun juga menawarkan pengalaman berbelanja bagi penggunanya.

Media sosial sebagai social commerce memberikan kesempatan kepada para pelaku bisnis UMKM untuk menghubungkan brand mereka dengan para pelanggan potensial. Penjual juga bisa berinteraksi dan memberikan feedback secara langsung kepada pelanggan, baik melalui kolom komentar maupun fitur direct message.

Melalui social commerce, pelanggan disajikan berbagai visual dari katalog produk yang ditawarkan. Social commerce memberi kesempatan kepada pelanggan untuk meminta rekomendasi, berdiskusi dengan teman, dan melakukan pembelian sekaligus tanpa perlu keluar dari aplikasi.

Sebagai platform yang menjembatani proses transaksi, pelanggan social commerce juga bisa memberikan ulasan mereka terhadap setiap produk yang dibeli atau jasa yang disewa. Menurut survei oleh Nielsen, 84% konsumen mempercayai ulasan online sebanyak rekomendasi pribadi (MSME Empowerment Report, 2022).

Dengan begitu, social commerce tidak hanya memberikan kemudahan transaksi bagi pelanggannya tetapi juga mengubah semua pengalaman tersebut menjadi pengalaman sosial di mana pelanggan akan merasa terhubung dengan brand.

Di sisi lain, tingginya jumlah pengguna media sosial dari tahun ke tahun membuatnya menjadi peluang tersendiri bagi UMKM yang ingin menjangkau lebih banyak pelanggan baru, bahkan dalam lingkup global. Menurut survei We Are Social dan Hootsuite, pada tahun 2021, terdapat lebih dari 132 juta pengguna media sosial aktif di Indonesia, yang merupakan peluang pasar yang signifikan bagi para pelaku UMKM (MSME Empowerment Report, 2022).

Pelaku UMKM bisa memanfaatkan media sosial sebagai social commerce untuk memperluas jangkauan pelanggan potensial, terhubung langsung dengan pelanggan, meningkatkan web traffic, penjualan, brand awareness, dan mengumpulkan berbagai feedback pelanggan sebagai bahan data analisis.

Gambaran Pengadopsian Teknologi Digital dan Social Commerce oleh UMKM

Dalam hal pengadopsian teknologi digital untuk bisnis, UMKM Indonesia memiliki tingkat adopsi yang cukup tinggi, terlepas dari berbagai tantangan yang dihadapi dalam proses digitalisasinya. Kepala Bidang Kemudahan Usaha Mikro Kementerian Koperasi dan UKM, Berry Fauzi, dalam MSME Empowerment Report 2022 menyampaikan jumlah penetrasi internet di masyarakat Indonesia mencapai 73,7%.

Selama masa pandemi, UMKM juga banyak memanfaatkan berbagai marketplace untuk memasarkan produknya. Sebanyak 40% UMKM menggunakan media sosial, 38% menggunakan instant messaging, 13% menggunakan e-commerce, dan ride-hailing sebesar 5%

Dalam survei yang dilakukan oleh We Are Social and Hootsuite, Indonesia menjadi negara tertinggi ke-6 dengan 65,1% dari pengguna media sosialnya memanfaatkan media sosial mereka untuk mencari informasi terkait suatu brand. Indonesia juga menjadi negara tertinggi (87,1%) yang mengadopsi ecommerce sebagai platform penjualan online. Termasuk dalam hal pengadopsian mobile ecommerce, Indonesia menempati posisi pertama dengan persentase 79,1%.

Masih dalam hasil survei yang sama, TikTok menjadi mobile app yang paling banyak diunduh, disusul dengan Facebook dan WhatsApp. Dalam laporan lain bertajuk The Social Commerce Landscape in Indonesia 2022, TikTok Shop (54%) menjadi platform digital yang paling banyak digunakan untuk berbelanja, diikuti oleh WhatsApp (39%), Instagram Shop (24%), dan Facebook Shop (21%).

Melalui ekosistem holistiknya, TikTok membantu pelaku bisnis untuk meningkatkan brand awareness melalui TikTok For Business, meningkatkan interaksi dengan pelanggan melalui live stream, dan meningkatkan penjualan melalui TikTok Shop. Tidak hanya itu, pendekatan Shoppertainment yang digunakannya memungkinkan pengguna untuk mengemas konten jualan mereka menjadi konten video hiburan yang akan menarik perhatian pelanggan untuk kemudian mendorong pembelian.

Keuntungan Penggunaan Social Commerce bagi UMKM

Penggunaan social commerce untuk bisnis UMKM tidak hanya dilakukan untuk meningkatkan brand awareness. Media sosial yang dimanfaatkan sebagai social commerce juga memiliki fitur lain yang menguntungkan pengguna bisnis, yaitu fitur analitik.

Melalui fitur analitik, pelaku UMKM bisa mengukur performa dari bisnisnya di media sosial yang digunakan tersebut. Analitik akan membantu UMKM untuk memahami performa, mulai dari performa konten hingga karakteristik pelanggan. Dengan begitu, pelaku UMKM bisa memanfaatkan hasil analitik tersebut untuk menetapkan strategi bisnis yang tepat.\

(MSME Empowerment Report 2022, hal 51)

Survei yang dilakukan oleh DailySocial menunjukkan beberapa manfaat yang dirasakan UMKM Ketika mereka menggunakan social commerce. Peningkatan omzet (19,4%) menjadi manfaat yang paling banyak dirasakan oleh UMKM yang mengadopsi social commerce, diikuti oleh terbukanya pemasaran yang luas (17,6%), mendapat banyak pelanggan (13,1%), peningkatan jumlah pesanan baru (9,5%), dan kemudahan pemasaran produk (9,3%).

(MSME Empowerment Report 2022, hal 48)

Survei yang dilakukan oleh DailySocial menunjukkan pemanfaatan media sosial sebagai social commerce paling banyak digunakan untuk marketing, selling, interacting, dan paid feature. Dalam hal marketing, media sosial membantu UMKM untuk memasarkan produk, meningkatkan brand awareness, terhubung dengan pelanggan potensial, dan mengevaluasi strategi serta performa pemasaran mereka melalui fitur analitik tanpa perlu boros biaya. Media sosial juga bisa dimanfaatkan untuk penjualan/selling.

Misalnya, melalui fitur TikTok Shop, pelaku bisnis bisa membuat konten video produk dengan langsung menambahkan detail informasi produk sehingga pelanggan bisa dengan mudah menemukan produk dan langsung melakukan pembelian tanpa perlu berpindah aplikasi. Penjual juga bisa berinteraksi dan memberikan feedback secara langsung kepada pelanggan. Hal tersebut dapat membangun kepercayaan dan kredibilitas suatu brand di benak pelanggan. Jika menginginkan hasil yang optimal, pelaku bisnis bisa memanfaatkan fitur berbayar misalnya ads.

(MSME Empowerment Report 2022, hal 52)

Sebagai pemain baru yang memiliki pertumbuhan pesat di kalangan generasi milenial dan generasi Z, sebanyak 22,4% responden dalam surevi MSME Empowerment Report 2022 mengaku menggunakan TikTok Shop sebagai sarana penjualan mereka. Survei menunjukkan manfaat dari penggunaan TikTok Shop sebagai strategi dalam bisnis UMKM adalah untuk meningkatkan penjualan (17,1%), media promosi (12,5%), membuat brand lebih populer (8,6%), mendapat target pasar baru dan penjualan lebih luas (8,2%), dan mendapat pelanggan baru (7,7%).

Tantangan Penggunaan Social Commerce yang dihadapi UMKM

Hasil survei dalam MSME Empowerment Report oleh DailySocial dan TikTok menunjukkan beberapa tantangan dalam upaya pengadopsian teknologi digital bagi UMKM, di antaranya:

Akses ke keuangan

Dalam survei tersebut, menurut International Finance Corporation, penghalang utama adopsi digital bagi UMKM di negara berkembang (termasuk Indonesia) adalah kurangnya akses ke keuangan. Dalam laporan tersebut, diperkirakan sekitar 60% UMKM di negara berkembang tidak memiliki akses ke kredit formal, sehingga sulit bagi UMKM untuk berinvestasi dalam teknologi digital.

Kurangnya keterampilan dan keahlian digital

Sumber daya UMKM cenderung terbatas. Bahkan, tak jarang satu orang harus mengerjakan beberapa tugas sekaligus demi menghemat pengeluaran. Padahal, penting untuk memiliki seseorang yang andal dalam teknologi digital dan fokus untuk mengelola platform digital.

Kurangnya infrastruktur digital yang memadai

Masih ada beberapa daerah yang belum memiliki akses internet yang memadai, terutama daerah pedesaan. Padahal, akses internet adalah kunci utama bagi UMKM yang akan merambah ke ekosistem digital.

Keamanan

Selain sumber daya manusia yang terbatas, sulitnya akses keuangan membuat modal UMKM juga terbatas. Tidak adanya anggaran untuk melindungi aset digital dan kurangnya pengetahuan tentang ancaman keamanan siber membuat UMKM rentan terhadap bahaya kejahatan siber.

Tantangan lainnya yang dihadapi UMKM dalam pemanfaatan teknologi digital adalah pemasaran. Sebanyak 70,2% responden dalam MSME Empowerment Report mengalami kendala dalam pemasaran produk secara digital. Laporan tersebut menyebutkan bahwa kendala utama yang dihadapi UMKM dalam pemasaran digital adalah kebutuhan akan brand yang kuat di benak pelanggan. Tanpa brand image yang kuat, akan sulit bagi UMKM untuk bersaing dengan brand lain. Sumber daya keuangan yang terbatas juga membuat UMKM kesulitan mengalokasikan anggaran untuk iklan atau promosi digital. 

Tips Memanfaatkan Social Commerce untuk Bantu Perluas Kanal Distribusi Produk UMKM

Manfaatkan fitur analitik

Media sosial sebagai social commerce menyediakan fitur analitik yang dapat digunakan oleh pelaku bisnis sebaga dasar melakukan evaluasi dan mengecek performa dari konten, feedback pelanggan, strategi pemasaran yang diterapkan, serta penjualan.

Salah satu fitur analitik yang dapat digunakan adalah TikTok Insight. Melalui TikTok Insight, pelaku bisnis bisa menemukan berbagai informasi yang dapat membantu mereka menentukan strategi pemasaran yang tepat, misalnya wawasan mengenai komunitas, cara pelanggan berinteraksi dengan brand, dan pengaruh dari TikTok ads. Dengan begitu, pelaku UMKM bisa menargetkan pelanggan dengan tepat, mengoptimalkan konten dan meningkatkan strategi pemasaran agar mendapat hasil yang maksimal.

Gunakan Hashtag

Penggunaan hashtag bisa dilakukan dengan mencantumkan hashtag yang relevan dengan konten maupun menggunakan hashtag sesua dengan tren. Tujuannya agar konten bisa muncul di pencarian hashtag yang sedang menjadi tren.

TikTok adalah aplikasi yang sering menaikkan konten melalui hashtag. Penggunaan hashtag adalah cara ampuh untuk meningkatkan visibilitas konten, dimana konten memiliki peluang besar untuk menjangkau lebih banyak pelanggan.

Tunjukkan testimoni pelanggan

Konsumen cenderung lebih tertarik untuk menggunakan produk yang telah digunakan oleh banyak orang dan akan melihat testimoni sebelum memutuskan pembelian. Testimoni pelanggan akan membantu meyakinkan calon pelanggan agar membeli produk Anda. Karenanya, testimoni pelanggan merupakan salah satu hal penting jika UMKM ingin meningkatkan omzet penjualan. Pelaku UMKM bisa menunjukkan testimoni melalui berbagai cara, misalnya dengan melakukan repost jika testimoni disampaikan di Instagram dan mengemasnya dalam bentuk video jika testimoni akan diunggah di TikTok.

Gunakan layanan Ads

Social commerce menawarkan layanan iklan yang dapat membantu UMKM untuk menjangkau lebih banyak calon pelanggan potensial. Dengan iklan, pelaku UMKM dapat menargetkan demografi tertentu sesuai karakteristik target pelanggan yang didapat melalui fitur analitik sehingga potensi untuk mendapatkan hasil yang optimal semakin besar.

Responsif

Memberikan feedback yang cepat kepada pelanggan dapat meningkatkan citra merek yang baik. Sebagian besar calon pelanggan cenderung akan mengurungkan niat pembeliannya jika penjual tidak responsif. Feedback yang dimaksud bisa dalam bentuk komentar di kolom komentar maupun direct message. Dengan begitu, penjual bisa membangun dan menjaga relasi yang baik dengan para pelanggannya.

Manfaatkan fitur tautan, challenge dan live stream

Fitur tautan dalam konten akan memudahkan pelanggan untuk melihat produk yang terdapat dalam konten. Misalnya dalam konten video TikTok, pelaku bisnis dapat menautkan informasi produk dalam kontennya sehingga konsumen bisa langsung melakukan pembelian dari aplikasi jika tertarik.

Fitur challenge dan live stream dari TikTok bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan keterlibatan pelanggan dengan brand. Pelaku UMKM bisa membuat tantangan yang berkaitan dengan produk dan mengajak para pengikutnya untuk berpartisipasi dalam challenge tersebut. Challenge TikTok merupakan cara ampuh untuk membuat konten viral. Sedangkan melalui live streaming, penjual bisa berinteraksi langsung dengan pelanggan sembari menampilkan produk yang ditawarkan.

Dari pembahasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa social commerce bisa membantu bisnis UMKM untuk memperluas kanal distribusi produk mereka. UMKM bisa memilih platform yang paling cocok dengan bisnisnya atau platform yang paling banyak digunakan oleh target konsumennya. 

DS/innovate bersama dengan TikTok bekerja sama merilis laporan bertajuk MSME Empowerment Report 2022 yang berisi tentang analisis digitalisasi dan pemberdayaan UMKM di era digital. Anda dapat menggunakan hasil laporan tersebut sebagai salah satu acuan dalam memilih dan menentukan strategi pemanfaatan social commerce. Unduh laporan lengkapnya di sini. Semoga bermanfaat!

Survei: 70% UMKM Lokal di Indonesia Kesulitan Memasarkan Produk

Semenjak pandemi, sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia mulai bertransformasi menjadi digitalisasi. Berdasarkan survei berjudul MSME Empowerment Report yang dilakukan oleh DSInnovate ke 1.500 pelaku UMKM di Indonesia, terdapat 83,8% pelaku UMKM yang melakukan digitalisasi atau memanfaatkan teknologi untuk mendukung operasional bisnis mereka.

MSME Empowerment Report 2022, hal 38

Pada survei yang sama juga menyebutkan bahwa terdapat 99,1% pelaku UMKM yang berhasil meningkatkan produktivitas usahanya setelah menggunakan layanan digital. Sedangkan, 0,9% UMKM tidak berhasil meningkatkannya.

Meski digitalisasi membawa manfaat bagi UMKM, tetapi UMKM Indonesia masih mengalami beberapa kendala dalam mengembangkan usaha mereka. Salah satunya ialah sebanyak 70% UMKM yang kesulitan dalam memasarkan produknya (MSME Empowerment Report, 2022).

MSME Empowerment Report 2022, hal 20

Tantangan pertama yang dihadapi UMKM dalam pemasaran produk adalah mereka harus membangun brand image yang kuat agar dapat bersaing dengan kompetitor. Jika merek mereka tidak terkenal, pelaku UMKM akan kesulitan untuk menarik dan mempertahankan pelanggan karena produk mereka kalah dari merek yang lebih terkenal.

Kedua, sumber daya keuangan mereka pun terbatas. Beberapa UMKM tidak memiliki anggaran yang cukup untuk mengalokasikan dana untuk kegiatan pemasaran, khususnya iklan atau promosi.

Tantangan lainnya adalah mereka tidak memiliki pakar di bidang pemasaran. Dengan tidak adanya tim pemasaran, UMKM akan kesulitan dalam mempromosikan produk dan layanan mereka  secara efektif. Keuangan yang kurang pun dapat membuat UMKM tidak bisa mencari pegawai yang ahli di bidang ini atau menyewa jasa agensi pemasaran. 

Padahal memiliki strategi pemasaran yang kuat/tepat dapat membantu UMKM untuk meningkatkan kesadaran merek, mencari target yang potensial, menumbuhkan loyalitas pelanggan dan pada akhirnya meningkatkan penjualan.

Selain itu, pemasaran memungkinkan UMKM dapat melacak dan mengevaluasi kinerja strategi pemasaran mereka agar nantinya mereka dapat mengoptimalkan strategi lebih baik lagi. 

8 Strategi Pemasaran Produk untuk Meningkatkan Penjualan 

Menurut Hubspot, pemasaran produk adalah proses menempatkan produk di pasar, mempromosikannya, dan menjualnya kepada pelanggan. Sedangkan, strategi pemasaran produk dirancang untuk memandu positioning produk, penetapan harga, dan promosi produk baru.

UMKM membutuhkan strategi pemasaran produk karena strategi tersebut dapat memperkenalkan produk dan layanan mereka kepada konsumen secara komprehensif. Selama strategi pemasarannya tepat, pelaku UMKM dapat meningkatkan penjualan, yang pada akhirnya menghasilkan keuntungan besar.

Jadi bagaimana pelaku UMKM menerapkan strategi pemasaran produk untuk meningkatkan penjualan yang tinggi? Simak ulasan lengkapnya di bawah ini!

Kenali Konsumen yang Menjadi Target Pasar

Langkah pertama dalam memasarkan produk adalah terlebih dahulu mengetahui konsumen yang menjadi target pasar UMKM Anda dan menciptakan persona pembeli.

Dengan memahami pelanggan Anda dan kebutuhan, tantangan, serta masalah mereka, pelaku UMKM dapat menyesuaikan semua aspek strategi pemasaran produk mereka untuk target pelanggannya. Sehingga pelaku UMKM dapat membuat produk dan konten pemasaran yang sesuai dengan target konsumen.

Tentukan Positioning dan Pesan Produk 

Selanjutnya, pelaku UMKM harus menentukan positioning (keunggulan produk) dan pesan dari produk mereka. Kedua hal tersebut dapat membantu pelaku UMKM menceritakan kisah orisinal yang menarik pelanggan sehingga mereka ingin membelinya.

Pelaku UMKM diharapkan dapat menyampaikan pesan kepada pelanggan tentang produk dan apa keunikan dari produk mereka. Lalu, jadikan jawaban tersebut sebagai poin utama dibalik strategi pemasaran produk Anda.

Tentukan Tujuan Produk

Tetapkan tujuan produk UMKM Anda. Tujuan tersebut akan bervariasi tergantung pada spesifik produk, jenis UMKM atau tempat Anda bekerja, sasaran pemasaran UMKM Anda secara keseluruhan, dll.

Umumnya, tujuan produk yang biasa dicapai oleh bisnis terdiri dari meningkatkan pendapatan, terlibat dengan pelanggan, mendapatkan pelanggan dari pesaing, dan meningkatkan brand recognition.

Tentukan Harga Produk 

Kemudian, tentukan harga yang kompetitif dan terjangkau oleh target pasar. Harga yang terlalu tinggi dapat menurunkan minat konsumen, sementara harga yang terlalu rendah dapat merusak citra produk.

Pelaku UMKM dapat menentukan harga berdasarkan kompetitif atau nilai. Penetapan harga kompetitif berarti menetapkan harga produk berdasarkan produk serupa yang dijual oleh pesaing, dan dapat menetapkan harga yang lebih tinggi bila memiliki keunggulan dibandingkan pesaing.

Sedangkan, penetapan harga berdasarkan nilai berarti menetapkan harga produk berdasarkan nilai suatu barang sedemikian rupa sehingga pelanggan dapat menghubungkannya dengan profitabilitasnya daripada apa yang dikatakan oleh tren, pasar industri, dan pesaing.

Promosikan Produk Secara Online

Jika produknya sudah ada, pelaku UMKM dapat mempromosikannya secara online. Saat memasarkan produk secara online, pelaku UMKM dapat menggunakan media sosial, situs web, marketplace, atau platform digital lainnya.

MSME Empowerment Report 2022, hal 48

Dalam MSME Empowerment Report 2022, sebagai salah satu alat pemasaran digital, media sosial digunakan oleh UMKM dengan tujuan untuk pemasaran (91,3%), penjualan (81,9%), dan berinteraksi dengan pelanggan (72,5%). Berikut platform digital, termasuk media sosial, yang digunakan oleh UMKM untuk memenuhi ketiga tujuan tersebut adalah Instagram, Facebook, TikTok, YouTube, Twitter, dan LinkedIn.

MSME Empowerment Report 2022, hal 49

Pastikan untuk memilih media yang tepat dan juga pesan yang disampaikan dapat menarik perhatian konsumen.

Buatlah Konten Organik sekaligus Iklan Berbayar

Ingin meningkatkan kampanye untuk mempromosikan produk Anda? TikTok dapat membantu pelaku UMKM dengan salah satu fiturnya, yaitu Promosi.

Buatlah konten organik di TikTok dan bereksperimen-lah dengan berbagai cara untuk menceritakan kisah merek usaha Anda. Setelah itu, analisis konten-konten tersebut melalui fitur analitik di TikTok dan kemudian gunakan informasi yang didapatkan secara strategis untuk iklan berbayar Anda nantinya.

Selanjutnya, pelaku UMKM dapat mencari kreator yang tepat di TikTok Creator Marketplace untuk bekerja sama sesuai dengan anggaran atau iklan berbayar Anda. Pelaku UMKM juga dapat mengubah konten organik dari kreator menjadi iklan berbayar menggunakan Spark Ads.

Menurut studi Neurons, menonton konten video organik di TikTok sebelum iklan berbayar dapat meningkatkan brand recall sebesar 27%. Ini menunjukkan bahwa mempromosikan konten organik dapat meningkatkan performa iklan berbayar Anda. 

Selain itu, kreator dapat mempengaruhi keputusan pembelian pengguna TikTok. Menurut laporan dari TikTok, niat membeli pengguna meningkat sebesar +17% setelah mereka melihat iklan dari kreator. Jadi jangan lupa  untuk berkolaborasi dengan kreator lain, ya!

Kerja Sama dengan Kreator

Selain membuat konten organik dan atau mengubahnya menjadi iklan berbayar di media sosial, pelaku UMKM dapat bekerja sama dengan kreator. Pilihlah kreator dengan niche atau topik yang sama dan memiliki target audiens yang pelaku UMKM juga cari.

Pastikan untuk memilih kreator yang tepat agar dapat membantu pelaku UMKM mencapai target audiens dengan lebih efektif dan meningkatkan kesuksesan kampanye pemasaran Anda.

Beri Penawaran Menarik pada Konsumen

Strategi lainnya yang dapat menarik banyak konsumen dan meningkatkan penjualan adalah dengan memberikan penawaran yang menarik. Adapun jenis penawaran yang bisa pelaku UMKM tawarkan ialah diskon, voucher, promo beli 2 gratis 1, dan hadiah lainnya.

Dengan menerapkan strategi pemasaran produk yang tepat, pelaku UMKM dapat meningkatkan minat konsumen dan meningkatkan penjualan produk Anda. Namun, ingatlah untuk tetap mengikuti tren pasar dan sesuaikan strategi pemasaran usaha Anda dengan perubahan yang terjadi.

Jika Anda ingin membaca lebih lengkap kondisi UMKM di Indonesia dan apa saja tantangan atau peluang yang mereka dapatkan saat menghadapi era digitalisasi, silahkan unduh MSME Empowerment Report 2022 di sini

Strategi Memanfaatkan “Popularitas” untuk Meningkatkan Brand Awareness bagi UMKM

Memanfaatkan konten yang sedang populer sebagai strategi untuk meningkatkan brand awareness bukanlah suatu metode yang baru. Strategi ini kerap dimanfaatkan oleh banyak brand, terutama brand baru, untuk membuat produknya dikenal publik.

Namun, memanfaatkan konten populer tidak menjamin brand awareness publik akan suatu brand meningkat. Dibutuhkan strategi yang tepat agar pemanfaatan konten populer berhasil menarik perhatian publik dan memberikan hasil yang optimal.

Penggunaan Media Sosial bagi UMKM dan Pembentukan Popularitas Konten di Media Sosial

Kehadiran media sosial telah menjadikannya sebagai peluang tersendiri bagi para pelaku bisnis.  Hal itu didukung oleh data hasil survei yang dilakukan We Are Social dan Hootsuite pada tahun 2021 lalu tentang jumlah pengguna media sosial. Hasil survei menunjukkan jumlah pengguna media sosial di Indonesia mencapai angka lebih dari 132 juta pengguna aktif (MSME Empowerment Report, 2022). Tingginya angka tersebut membuat media sosial menjadi peluang menggiurkan bagi para pelaku bisnis, khususnya UMKM, untuk menjangkau lebih banyak calon pelanggan potensial dan meningkatkan brand awareness. Kini, media sosial tidak hanya digunakan untuk berjejaring saja, melainkan juga untuk aktivitas transaksi jual beli yang saling menguntungkan.

Pelaku UMKM bebas memilih media sosial apa yang akan digunakan untuk berjualan. Berdasarkan hasil survei Populix tahun 2022, media sosial yang paling banyak diminati pelanggan untuk berbelanja adalah TikTok Shop (46%), diikuti oleh WhatsApp, Facebook Shop, dan Instagram Shop. Survei tersebut juga memprediksi Instagram Shop dan TikTok Shop akan menjadi dua platform digital yang paling banyak diminati untuk berbelanja di masa depan.

Dibanding platform lain, TikTok adalah platform digital yang cukup baru di Indonesia. Namun, bentuk konten video pendek interaktifnya berhasil menarik perhatian publik, terutama generasi milenial dan generasi Z. Hal tersebut membuat TikTok tumbuh dengan pesat. Hasil survei yang dilakukan oleh DS/Innovate menunjukkan Sebanyak 63,2% responden menggunakan TikTok dengan 22,4% diantaranya memanfaatkan TikTok Shop sebagai sarana penjualan.

MSME Empowerment Report 2022, hal 52

Dalam MSME Empowerment Report 2022, pemanfaatan media sosial oleh bisnis UMKM di dominasi dengan tujuan marketing, sales, dan interaksi dengan pelanggan. Media sosial membantu pelaku UMKM untuk menjangkau lebih banyak pelanggan potensial, meningkatkan brand awareness, memasarkan produk, meningkatkan penjualan, dan memantau kinerja strategi pemasaran online dengan biaya yang hemat. Misalnya dengan konten video promosi di TikTok, pengguna bisa membuat konten promosi dengan mengadaptasi konten atau sound populer untuk mendapat perhatian penonton, sekaligus menyematkan link produk atau akun TikTok Shop dalam video yang akan mengarahkan pelanggan untuk langsung bertransaksi tanpa harus berpindah aplikasi. 

MSME Empowerment Report 2022, hal 48

Konten populer adalah konten yang tersebar dengan cepat dan berhasil menarik banyak perhatian publik. Konten populer tercipta karena media sosial memiliki karakteristik khusus yaitu user generated content, di mana semua penggunanya saling terkoneksi melalui konten yang mereka bagikan. Hal itu didukung dengan fitur re-share dan re-post dimana pengguna bisa membagikan ulang konten yang dibuat oleh pengguna lain sehingga akan mendorong penyebaran konten yang cepat dan menjadi populer. Karenanya, banyak pengguna media sosial berlomba memproduksi konten untuk meningkatkan popularitas.

Studi berjudul Viralitas Konten di Media Sosial menyebutkan bahwa viralitas konten di media sosial juga dipengaruhi oleh influencer atau buzzer. Jumlah pengikut yang banyak menjadikannya sebagai opinion leader yang bisa mempengaruhi para pengikutnya. Cukup dengan membagikan ulang konten di akun yang memiliki banyak pengikut akan turut serta meningkatkan popularitas suatu konten.

Karenanya, konten populer yang sedang menarik banyak perhatian publik tersebut bisa menjadi peluang bagi UMKM untuk meningkatkan brand awareness dan meraih lebih banyak perhatian pelanggan. Tentunya tidak semua konten populer dapat dimanfaatkan oleh UMKM karena tidak semua konten populer memiliki konotasi positif.

Tren Konten dan Perilaku Konsumen 2023

Tren konten dan perilaku konsumen selalu berubah seiring waktu, karenanya pelaku UMKM harus mengikuti perkembangan konten setiap saat. Snapcart menunjukkan tren perilaku berbelanja konsumen melalui survei berjudul Tren Perilaku Belanja Online Sambut Ramadhan 2023. Hasil survei menunjukkan 98% responden memilih untuk berbelanja online untuk memenuhi kebutuhan Ramadhan mereka. Dalam hasil survei yang sama, berdasarkan indikator Brand Use Most Often (BUMO), TikTok Shop (9%) menjadi salah satu platform belanja online yang paling banyak dipilih oleh responden dengan gratis ongkir menjadi pertimbangan utama responden dalam memilih platform belanja online

Selain itu, ragam fitur yang disajikan oleh tiap platform kian menarik pelanggan untuk berbelanja online. Riset Snapcart menunjukkan Shopee Live (37%) sebagai fitur yang paling diminati oleh responden, diikuti oleh TikTok LIVE (30%), Shopee Video (23%) dan Tokopedia Play (7%).

Adanya fitur LIVE Shopping seperti yang dihadirkan TikTok turut berpengaruh dalam perilaku belanja konsumen. Melalui LIVE Shopping TikTok, penjual bisa memberikan penjelasan secara detail terkait produk yang ditawarkan sekaligus berinteraksi secara proaktif dengan konsumen. Dengan begitu, kepercayaan konsumen atas suatu produk akan terbentuk.

Penggunaan media sosial sebagai platform berjualan tentunya tidak terlepas dari suatu konten. Beberapa contoh konten populer adalah konten mukbang dan serial Squid Game. UMKM yang bergerak dalam bidang FnB bisa membuat konten mukbang dan bekerja sama dengan influencer atau food vlogger

Contoh lainnya adalah Eatsambel yang berusaha mendorong penjualan dari produk baru mereka. Eatsambel memanfaatkan fitur kombinasi Video Shopping Ads (VSA) dan LIVE Shopping Ads (LSA) di TikTok. Performa konten video yang baik sekaligus dimanfaatkannya sebagai materi iklan untuk Video Shopping Ads dan konsep sesi LIVE mereka. Gaya konten yang berusaha memikat audiens untuk ikut “merasakan” sensasi pedas dan nikmatnya produk mereka berhasil mendorong lebih banyak audiens ke TikTok Shop mereka, menjelajahi beragam rangkaian produk, dan mulai checkout (konversi). Selain itu, pertumbuhan komunitas Eatsambel di TikTok juga bisa menjadi basis pelanggan yang kuat untuk mendorong kesuksesan bisnis di masa mendatang. 

Cara Menganalisa Tren

Keuntungan menggunakan media sosial sebagai platform bisnis adalah adanya kemudahan melalui fitur analytics yang ditawarkan. Fitur analytics memungkinkan UMKM untuk melakukan analisa dengan melihat jumlah like, share, views, komentar, impression, reach, insight, dan indikator lainnya. Analisa tren dilakukan untuk mengetahui kondisi, pergerakan, dan tren suatu konten di media sosial. Dengan begitu UMKM bisa mengetahui konten apa yang populer dan banyak disukai audiens.

Salah satu media sosial, atau tepatnya platform digital, yang menyajikan fitur analytics adalah TikTok. Dengan basis pengguna yang cukup besar dan rentang usia yang beragam, fitur analytics ini memudahkan UMKM untuk menganalisa tren dan menentukan strategi yang tepat sesuai karakteristik target audiensnya. 

Melalui fitur analitik TikTok, UMKM bisa melihat performa dari setiap konten yang diunggah, keterlibatan audiens pada setiap konten (likes, shares, komentar), pertumbuhan akun dan konten, termasuk analisis followers dalam periode waktu tertentu. Bahkan, pengguna bisa dengan mudah mengunduh laporan TikTok analitik.

Untuk melakukan analisis menggunakan fitur analitik TikTok, DailySocial merangkumnya dalam eBook berjudul Panduan Lengkap Menggunakan TikTok Shop yang bisa diunduh dengan mudah.

Tips Memanfaatkan Tren untuk Menumbuhkan Brand Awareness bagi UMKM

Bagi UMKM, menumbuhkan brand awareness di benak publik menjadi tantangan tersendiri di tengah keterbatasan yang ada. Tingkat brand awareness yang baik akan membantu produk UMKM semakin menonjol dan menempel di benak para pelanggan potensialnya. Keterbatasan dan tantangan yang dihadapi UMKM membuatnya harus menerapkan strategi kreatif agar UMKM tetap mampu bersaing. Karenanya, tidak jarang UMKM yang memanfaatkan tren sebagai strategi untuk membangun brand awareness. Simak tips berikut untuk mengoptimalkan pemanfaatan tren untuk meningkatkan brand awareness.

Kolaborasi

Kolaborasi bisa dilakukan dengan cara memanfaatkan jasa seorang influencer atau biasa disebut kreator untuk bekerja sama membuat konten. Seperti yang diketahui, setiap influencer atau kreator memiliki karakteristik unik tersendiri dalam penyampaian kontennya dan memiliki jumlah pengikut yang banyak, sehingga lebih mudah bagi mereka untuk menyebarkan suatu konten dan menjangkau serta memengaruhi para pengikutnya.

Selipkan Call to Action dan hashtag

Selain bentuk konten yang kreatif, penggunaan hashtag juga bisa mendorong penyebaran konten dengan cepat. Dengan begitu, awareness publik akan makin meningkat. Dalam mengunggah konten, UMKM bisa memanfaatkan hashtag yang populer, menarik, unik, atau gunakan tagline sebagai hashtag. Hal itu akan memudahkan audiens untuk melacak konten atau kampanye yang UMKM bagikan di media sosial. TikTok adalah platform digital yang sering menggunakan hashtag untuk menaikkan konten/kampanye/challenge yang dibuat. UMKM bisa ikut menggunakan hashtag tersebut supaya konten bisa turut muncul di pencarian hashtag yang sedang populer.

Selain itu, upayakan untuk memberikan call to action di akhir konten supaya audiens tahu apa yang harus dilakukan setelah melihat konten Anda. Call to Action tidak harus berupa ajakan untuk membeli suatu produk, namun bisa juga berupa pertanyaan yang memancing audiens untuk berkomentar sehingga akan tercipta interaksi antara brand dan konsumen.

Buat Challenge

TikTok memiliki fitur Duet yang dapat dimanfaatkan oleh semua penggunanya. UMKM bisa memanfaatkan fitur tersebut untuk membuat challenge mengikuti konten yang sedang tren dan mengajak pengguna lain berkolaborasi untuk melakukan challenge dengan fitur Duet. Fitur Duet juga dapat dimanfaatkan oleh brand dengan kreator. Dengan begitu nama brand akan semakin banyak dikenal publik.

Gunakan sound jika konten dalam bentuk video

Sound adalah salah satu unsur yang penting jika konten dalam bentuk video. TikTok adalah aplikasi yang banyak menghasilkan sound populer. Pelaku UMKM bisa memanfaatkan sound/musik yang ada pada perpustakaan musik TikTok untuk menarik perhatian audiens agar menonton konten yang Anda buat.

DS/Innovate melalui DailySocial bekerja sama dengan TikTok melakukan survei terkait bagaimana teknologi digital dapat membantu UMKM dalam pengembangan bisnisnya. Untuk mengetahui bagaimana perkembangan dan tantangan digitalisasi UMKM, simak lebih lengkap dalam laporan berjudul MSME Empowerment Report 2022!

Pentingnya Memahami Strategi Konten Digital untuk Menarik Perhatian Konsumen

Seperti yang kita ketahui, perkembangan teknologi mengubah banyak hal, termasuk cara bisnis memasarkan produknya. Ada banyak cara bagi bisnis untuk mempromosikan produk mereka, salah satunya dengan menggunakan bantuan platform digital untuk menciptakan konten digital yang berkualitas.

Menurut laporan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), jumlah pengguna internet di Indonesia mencapai lebih dari 210 juta pada tahun 2022 (MSME Empowerment Report, 2022: 52). Berkat perkembangan teknologi, bisnis maupun UMKM kini dapat menjangkau khalayak yang lebih luas melalui platform digital seperti e-commerce, mesin pencari, dan media sosial.

Dengan menggunakan media sosial, ada berbagai macam manfaat yang bisa di dapatkan bisnis. Berdasarkan survei yang dilakukan oleh DSInnovate ke 1.500 UMKM, terdapat 10 manfaat utama yang dirasakan oleh pelaku UMKM dari optimalisasi platform digital, termasuk media sosial (MSME Empowerment Report, 2022: 51).

Sumber: MSME Empowerment Report 2022 (halaman 51)

Pertama, 19,4% UMKM mengalami peningkatan omzet saat menggunakan media sosial. 17,6% UMKM menyebutkan bahwa media sosial telah membuat jangkauan atau pemasaran bisnis mereka lebih luas. Tak hanya itu, 13,1% UMKM mendapatkan banyak pelanggan hingga pelanggan baru dan akhirnya mengarah pada meningkatnya jumlah pesanan baru sebanyak 9,5%.

Manfaat lain dari penggunaan media sosial untuk bisnis maupun UMKM adalah kemampuan untuk mengakses alat analitik. Contohnya, fitur Insight di TikTok dapat menunjukkan data tentang tampilan postingan, jangkauan, dan keterlibatan yang dapat membantu bisnis mengoptimalkan konten dan memperbaiki strategi pemasaran mereka.

Hasil survei DSInnovate juga menunjukkan tiga media sosial terbanyak yang digunakan oleh UMKM adalah Instagram, Facebook, dan TikTok (MSME Empowerment Report, 2022: 49-50).

4 Kendala Digitalisasi di Indonesia

Menurut data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, pada tahun 2022 terdapat 65,4 juta UMKM di Indonesia (MSME Empowerment Report, 2022: 5). Meski begitu, Indonesia secara historis masih tertinggal dari negara lain dalam hal adopsi digital atau digitalisasi.

Hal ini juga terlihat dari survei yang dilakukan oleh DSInnovate. Faktanya baru 78,2% UMKM yang menggunakan media sosial dalam menjalankan bisnisnya, sedangkan 21,8% tidak menggunakannya (MSME Empowerment Report, 2022: 48).

Sumber: MSME Empowerment Report 2022 (halaman 48)

Masih dalam survei yang sama, 30,9% UMKM mengalami kendala dalam adopsi digital (MSME Empowerment Report, 2022: 20). Adapun kendala yang dialami pada UMKM Indonesia ialah kurangnya sumber daya keuangan, dan kurangnya pengetahuan serta keahlian.

Hambatan pertama adalah akses keuangan. Banyak UMKM masih berjuang untuk mendapatkan dana yang diperlukan untuk berinvestasi dalam teknologi digital dan infrastruktur.

Menurut laporan dari International Finance Corporation, kurangnya pembiayaan merupakan hambatan terbesar bagi digitalisasi UMKM di negara berkembang. Sebanyak 60% UMKM di negara berkembang masih kekurangan kredit formal, sehingga sulit bagi mereka untuk berinvestasi dalam teknologi digital (MSME Empowerment Report, 2022: 24).

Kedua, kurangnya sumber daya manusia dengan keahlian digital. Banyak UMKM dikelola oleh mereka yang mungkin tidak memiliki pengetahuan atau keterampilan yang diperlukan untuk menggunakan teknologi digital. Hal ini menyebabkan UMKM sulit meningkatkan bisnis mereka dan bersaing di pasar.

Hambatan berikutnya adalah keamanan data dan ancaman siber. Menurut studi dari Small Business Association, 44 % serangan dunia maya terjadi pada usaha kecil (MSME Empowerment Report, 2022: 25). Hal ini menunjukkan masih banyak UMKM tidak memiliki keahlian atau anggaran untuk menerapkan protokol keamanan yang dapat melindungi aset digital mereka. 

Terakhir, kurangnya infrastruktur digital yang andal. Umumnya, UMKM di pedesaan masih tidak memiliki akses ke internet dan juga perangkat teknologi yang memadai. Bahkan, laporan dari International Telecommunication Union menyebutkan terdapat 51% penduduk di negara berkembang tidak memiliki akses ke internet (MSME Empowerment Report, 2022: 25).

3 Alasan Mengapa UMKM Perlu Memahami Strategi Konten Digital untuk Menarik Audiens

Namun pemilik bisnis maupun UMKM perlahan mulai memanfaatkan media sosial sebagai tempat mempromosikan bisnis hingga berjualan. Tapi, sebelum melakukan aktivitas penjualan, pelaku usaha harus memahami cara untuk menarik perhatian audiens kepada brand mereka, termasuk membuat konten digital yang baik dan menarik.

Melansir dari HubSpot, strategi konten digital adalah strategi di mana Anda menggunakan konten, baik teks, gambar, audio, maupun video, untuk mencapai tujuan bisnis Anda. Jika Anda berhasil, maka konten tersebut dapat melibatkan audiens di tiap funnel dan mendorong mereka untuk melakukan pembelian.

Dalam laporan yang dirilis oleh HubSpot juga dikatakan bahwa pemasaran konten adalah alat yang terbukti berhasil untuk memperoleh prospek sebesar 60%, meningkatkan pendapatan sebesar 51%, dan mendorong pertumbuhan pelanggan baru sebesar 47%.

Maka, tak heran bila konten digital akan mengarah pada pertumbuhan bisnis. Dari hal di atas, berikut adalah tiga alasan mengapa strategi konten digital itu perlu menjadi perhatian para pelaku bisnis, termasuk UMKM.

Membantu Meningkatkan Lalu Lintas Organik ke Situs Web

Selain dapat menarik dan melibatkan audiens Anda, konten yang ditampilkan di media sosial memiliki peluang tinggi untuk untuk mendatangkan lalu lintas ke situs web Anda daripada iklan berbayar.

Membangun Kehadiran Merek

Postingan media sosial harus berisi konten yang menarik untuk membangun dan mempertahankan kehadiran merek yang sudah ada. Konten tersebut harus melibatkan audiens bisnis Anda jika ingin mempertahankan mereka dan mengubahnya menjadi pelanggan atau mengonversi leads.

Membuat Pengikut Tetap Terlibat dan Loyal 

Langkah yang tepat untuk membuat pengikut tetap terlibat dan setia pada merek Anda adalah membuat konten yang tepat. Buatlah konten yang dapat menghasilkan jumlah likes, followers, share, dan comments. Metrik tersebut menunjukkan bahwa konten tersebut dilihat oleh audiens dan pada akhirnya dapat membangun hubungan yang baik antara bisnis dan pelanggan Anda atau pelanggan yang akan datang.

10 Tips Membuat Konten yang Menarik untuk Platform Digital

Pelaku bisnis termasuk UMKM diharapkan dapat menguasai pasar domestik. Salah satu cara agar bisa bersaing dengan bisnis lainnya adalah dengan mempromosikan produk dan layanan melalui platform digital.

Pemasaran dalam bentuk konten haruslah menarik agar dapat mengubah audiens menjadi pelanggan. Selain itu, pelaku UMKM pun harus membuat konten yang original, autentik, dan fun.

Dengan membuat konten yang original dan autentik, pelaku UMKM dapat membangun merek yang berbeda dengan kompetitor. Sehingga merek yang unik bakal lebih mudah diingat oleh audiens.

Lalu, membuat konten yang fun dapat menghibur audiens dan juga menyegarkan tampilan akun media sosial usaha Anda agar audiens tidak mudah bosan. Konten yang fun pun dapat meningkatkan engagement dan brand awareness.

Untuk itu, kami ingin menguraikan beberapa tips penting dalam membuat konten digital yang menarik bagi bisnis Anda.

Ketahui Audiens dan Tujuan Bisnis Anda

Sebelum pebisnis atau UMKM membuat konten yang menarik, mereka harus memiliki gambaran yang jelas tentang target audiens. Anda bisa mendapatkan jawaban dengan melakukan survei kepada pelanggan melalui email dan media sosial dengan meminta umpan balik dari mereka. 

Selain itu, ketika pelaku bisnis atau UMKM mengetahui apa yang ingin mereka capai dengan konten mereka, akan lebih mudah untuk membuat format dan topik konten yang mendukung tujuan mereka. 

Mulai dengan Visual atau “Hook” yang Menarik

Strategi konten digital harus mencakup konten visual, terutama pada TikTok dan Instagram. Menurut sebuah penelitian, pemahaman informasi akan meningkat dari 70% menjadi 95% saat terdapat gambar atau visual.

Jadi, gunakan foto, video, kartun, meme, atau grafik untuk meningkatkan pemahaman dan membuat konten lebih mudah diingat. Sedangkan, hook adalah kalimat di awal yang dapat “mengait” atau memikat perhatian audiens. 

Contohnya, Dear Me Beauty sebuah beauty brand asal Indonesia, membuat konten video di TikTok mengenai perbandingan kualitas produk Dear Me Beauty dengan kompetitor menggunakan buah jeruk sebagai visualnya. Hook yang digunakan pun menarik perhatian audiens karena menggunakan kalimat pertanyaan.

Sumber: TikTok

Buatlah Valuable Content 

Valuable content adalah konten yang berharga ataupun berkualitas karena berguna untuk target audiens, informatif, menghibur, menarik, bahkan menginspirasi. Jika pelaku bisnis atau UMKM berhasil membuatnya, kemungkinan besar akan menghasilkan lalu lintas (traffic), menarik prospek (leads), dan mendorong penjualan.

Sertakan Ajakan Bertindak atau CTA

Jika Anda sudah mengetahui tujuan pemasaran Anda, maka lebih mudah untuk membuat call-to-action atau CTA yang menarik. Apapun format kontennya, sertakan setidaknya satu CTA untuk mendorong audiens mengambil tindakan yang mendukung tujuan Anda.

Contohnya, ajak audiens untuk mencari tahu lebih lanjut tentang produk dengan mengeklik tautan yang Anda cantumkan.

Buatlah Konten Challenge dan Gunakan Tren

Buatlah konten digital dengan memanfaatkan lagu dan efek yang sedang tren atau membuat konten challenge, lalu sesuaikan dengan pesan yang ingin disampaikan kepada audiens. Anda bisa membuat konten seperti ini di platform media sosial seperti TikTok dan Instagram.

Garudafood pernah membuat konten seperti ini. Merek ini memanfaatkan Branded Hashtag Challenge kepada audiens TikTok untuk mempromosikan produk Chocolatos Drink, dengan hashtag-nya yaitu #ChocolatosBikinRelax.

Selain hashtag, Garudafood juga menggunakan TikTok Branded Effect. Peserta dapat memilih untuk menunjukkan dukungan mereka dari salah satu rasa minuman Chocolatos dengan gestur dan sambil menari.

Sumber: TikTok

Mulailah Blogging

Bisnis yang memiliki blog mendapatkan prospek atau leads sebanyak 67%, dibandingkan yang tidak memilikinya. Dengan menerbitkan postingan blog, bisnis dan UMKM dapat menarik prospek, meningkatkan kredibilitas merek, dan membangun loyalitas pelanggan.

Gunakan Tone of Voice yang Tepat

Apakah kepribadian merek bisnis Anda tercermin dalam konten? Jika tidak, maka mulai sekarang tentukan suara merek bisnis Anda: Apakah serius dan lugas, atau menyenangkan dan ramah?

Sebab, menentukan suara merek bisnis Anda merupakan langkah penting dalam mengembangkan identitas merek dan membedakan dari kompetitor Anda.

Optimalkan Konten Digital untuk Mesin Pencari

Tips berikutnya adalah buat konten digital yang ramah mesin pencari. Umumnya, membuat konten yang unik, mudah dibaca, dan bermanfaat. Libatkan optimasi kata kunci dan on-page optimization pada konten bisnis Anda.

Promosi

Selain membuat konten, pastikan konten tersebut menjangkau target audiens bisnis Anda. Anda bisa mengirimkan konten tersebut ke email daftar pelanggan atau unggah tautan konten Anda ke media sosial lainnya.

TikTok sendiri memiliki fitur promosi yang dapat membantu penggunanya untuk mengubah konten organik mereka menjadi sebuah iklan. Tentunya, fitur ini membantu UMKM untuk: 

  • Mendorong lebih banyak kunjungan ke halaman TikTok usaha Anda.
  • Mendapatkan lebih banyak pesan dari calon pelanggan.
  • Mempromosikan konten milik kreator lain untuk membantu UMKM mendapatkan lebih banyak audiens yang ingin mereka targetkan.
  • Menargetkan audiens Anda berdasarkan lokasi sehingga dapat melaksanakan kampanye dengan efektif.

Berdasarkan studi dari Neurons, menonton konten video organik di TikTok sebelum iklan berbayar dapat meningkatkan brand recall sebesar 27%. Ini menunjukkan bahwa mempromosikan konten organik dapat membantu kinerja iklan berbayar Anda. 

Analisis Konten

Setelah mengunggah konten pada platform digital pilihan bisnis Anda, jangan lupa untuk melakukan analisis, ya. Dengan semua data yang Anda dapatkan setelah menganalisis, Anda bisa memahami performa konten sebelumnya dan dapat mengoptimalkan konten di masa yang akan datang.

Terdapat berbagai alat analisis untuk platform digital, dan media sosial pun memiliki fitur analisis sendiri. TikTok dapat memberitahukan pelaku bisnis atau UMKM mengenai konten mereka secara detail seperti jumlah views, likes, shares, dan sebagainya.

Jadi, sekarang Anda sudah tahu mengapa konten digital sangatlah penting untuk bisnis. Ingatlah bahwa konten mewakili bisnis. Buatlah konten digital dengan memikirkan masalah, kebutuhan, dan keinginan audiens Anda. Sebab, audiens adalah calon pelanggan yang nantinya dapat mengembangkan bisnis Anda.

TikTok dan DSInnovate bekerja sama merilis report tentang pemberdayaan UMKM Indonesia menghadapi era digitalisasi. Anda bisa mengunduh MSME Empowerment Report 2022 di sini. Jangan lupa untuk membacanya!