Bagaimana Melakukan Validasi Ide Usaha Jasa ala CEO Sribu, Ryan Gondokusumo

Validasi ide adalah langkah yang penting dalam membangun usaha, termasuk usaha jasa. Namun, sayangnya, langkah ini seringkali terlewat dan membuat ide usaha berujung gagal direalisasi.

Untuk menghindarinya, Anda perlu memahami dan menerapkan langkah yang tepat dalam memvalidasi ide usaha. Tapi, sebelum itu, kita simak dulu pengertian dari validasi ide usaha berikut ini.

Pengertian Validasi Ide Usaha

Validasi ide usaha (idea validation) merupakan proses mengumpulkan bukti dengan melakukan eksperimen untuk menilai apakah sebuah ide layak direalisasikan atau tidak. Kata ‘layak’ di sini memiliki arti apakah ide usaha tersebut menjawab kebutuhan target market atau tidak.

Melakukan validasi ide usaha memiliki banyak manfaat untuk Anda yang baru memiliki ide usaha dan berencana mewujudkannya, di antaranya adalah mengurangi risiko kegagalan dan meminimalisir biaya.

Langkah-Langkah Validasi Ide Usaha Jasa

Sumber: pixabay

Untuk bisa melakukan validasi pada ide usaha jasa Anda, Anda tentu perlu mengetahui apa saja langkah-langkahnya. Kali ini, CEO dari marketplace jasa Sribu, Ryan Gondokusumo, membagikan informasi mengenai langkah-langkah untuk memvalidasi ide usaha jasa. Berikut adalah rangkumannya.

Menentukan Target Market

Setelah mendapatkan ide usaha, pastikan Anda menentukan target market usaha Anda. Target market ini juga akan membantu Anda dalam melakukan langkah selanjutnya, yakni survei market.

Untuk membantu menentukan target market, Anda bisa menggunakan informasi mengenai bagaimana Anda akan memasarkan usaha serta mengetahui kebutuhan konsumen.

Survei Market

Menurut keterangan Ryan, survei market adalah cara yang paling tepat untuk memvalidasi ide usaha, terutama usaha jasa. Mengapa? Seperti yang telah dipaparkan di atas, ia berpendapat cara ini dapat membantu Anda mengetahui apakah usaha yang kita tawarkan dibutuhkan atau tidak oleh target market.

Dalam melakukan survei market, Ryan menyebutkan ada lima poin yang harus dicatat dan dipertanyakan, antara lain:

  • Apakah target market membutuhkan jasa Anda?
  • Bagaimana cara target market mendapatkan jasa Anda?
  • Seberapa painful prosesnya?
  • Berapa harga yang bisa di-afford oleh target market?
  • Seberapa besar marketnya?

Dengan mempertanyakan lima poin tersebut akan membantu Anda mengetahui beberapa hal terkait kelayakan ide usaha Anda.

“Kenapa, sih, lima hal ini penting? Karena kalau kita tidak melakukannya, banyak yang mungkin terjadi. Misalnya, usaha yang kita buat peminatnya tidak banyak, usaha yang kita buat itu ternyata nice to have dan bukan sesuatu yang merupakan pain point (kebutuhan) mereka, usaha yang kita buat itu ternyata harganya tidak masuk ke budget mereka, atau usaha yang kita buat itu ternyata sudah banyak pemainnya walaupun banyak yang butuh,” jelas Ryan.

Kemudian, CEO dari Sribu itu juga memberikan tips dalam melakukan survei market. Pertama, usahakan survei dengan jumlah sampel minimal 100. Kedua, jangan lakukan survei pada orang-orang terdekat di sekitar Anda karena orang-orang terdekat belum tentu merupakan target market usaha Anda.

Apa yang Harus Dilakukan Setelah Memvalidasi Ide Usaha Jasa?

Setelah melaksanakan survei market untuk memvalidasi ide usaha, Ryan juga memaparkan langkah apa yang harus Anda ambil selanjutnya, yakni melakukan product test dan mewujudkan ide usaha tersebut.

Product Test

Product test merupakan step yang dilakukan setelah ide usaha jasa Anda dinyatakan layak melalui validasi ide usaha. Meskipun ide usaha sebelumnya telah dinilai layak, product test tetap perlu dilakukan sebelum merealisasikan ide usaha.

Menurut Ryan, product test atau prototyping adalah tes yang dilakukan untuk mengetahui apakah produk atau jasa Anda sesuai dengan PMF (Product Market Fit). Dalam melakukan product test, Ryan juga memberikan tips agar sebaiknya dilakukan dengan biaya semurah mungkin dan waktu secepat mungkin.

Build Portfolio

Membangun portofolio adalah langkah awal yang perlu Anda tempuh untuk merealisasikan ide usaha jasa. Sebelumnya Anda mungkin sudah menentukan harga dari jasa Anda, namun Anda pastinya tetap akan menerima negosiasi dari customer.

Untuk awal, Anda bisa menerima pesanan dengan harga di bawah yang Anda tetapkan. Yang terpenting adalah Anda bisa membangun portofolio Anda terlebih dahulu.

Apabila Anda kemudian telah memiliki kemampuan dan portofolio sebagai bukti, Anda akan mendapatkan lebih banyak klien dan bisa memilih untuk menerima pesanan dengan harga yang sesuai seperti yang Anda tetapkan.

Tips Mencari Ide Usaha Jasa

 

Sumber: pixabay

 

Di atas Anda telah mengetahui bagaimana cara mengeksekusi ide yang dinilai telah layak melalui validasi ide usaha. Tapi, bagaimana jika ide yang Anda miliki ternyata tidak layak? Jawabannya adalah Anda selalu bisa mencari ide usaha yang lain.

Selain memberikan informasi mengenai cara memvalidasi ide usaha, Ryan juga membagikan beberapa tips dalam mencari ide usaha jasa. Simak rangkumannya di bawah ini.

Mencari Bidang Keahlian

Tips pertama dalam mencari ide usaha jasa adalah mencari bidang keahlian. Namun, sebaiknya Anda fokus pada bidang jasa apa yang Anda kuasai.

“Kembali lagi ke kita. Sebenernya kita itu penyedia jasa apa?” kata Ryan.

Membangun dan menjalankan usaha jasa yang sesuai dengan keahlian Anda tentu akan lebih mudah dan memiliki kesempatan yang lebih besar untuk sukses.

Tidak Harus Unik

Berbeda dengan usaha produk fisik yang perlu keunikan dan berbeda dari yang lain, Anda tidak perlu keunikan dalam membangun usaha jasa. Lalu, bagaimana cara bersaing dengan usaha jasa lain yang serupa?

Untuk bisa bersaing dengan usaha lainnya, Anda perlu fokus pada expertise, portofolio, dan pengalaman.

“Semakin kita menambah pengalaman, maka akan semakin bagus hasilnya dan kita bisa charge harga lebih tinggi, serta mendapatkan lebih banyak klien.”

Kiat Menjalankan Usaha Jasa ala Sribu

Berhasil mewujudkan ide usaha Anda? Berikutnya, simak beberapa pesan dan kiat dalam menjalankan usaha jasa ala CEO dari marketplace jasa Sribu.

Explore Industri yang Sedang Booming

Tidak harus unik bukan berarti Anda tidak perlu mengeksplor. Agar tetap bisa relate dengan pasar yang ada saat ini, eksplorasi sangat diperlukan. Anda bisa mengeksplor industri yang tengah booming untuk kemudian Anda terapkan pada usaha jasa Anda.

Sebagai contoh, misalnya Anda ingin menjalankan usaha di bidang kepenulisan dan saat ini industri finansial tengah ramai diperbincangkan. Anda bisa menawarkan jasa penulisan mengenai industri finansial sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh masyarakat saat ini.

Tingkatkan Fokus dan Kemampuan

Menurut Ryan, saat ini dunia semakin mendukung para penyedia jasa yang menghasilkan digital product seperti Anda. Dengan perkembangan digital yang pesat dan adanya marketplace jasa berisi banyak projek, seperti Sribu, tentu akan membantu Anda untuk bisa menghasilkan uang di mana saja.

Ryan juga membagikan cerita beberapa penyedia jasa di Sribu yang bisa mendapatkan proyek-proyek dari klien-klien besar di Jakarta meskipun mereka berada di luar Jakarta.

“Karena yang kita sediakan ini kan semuanya digital goods ya. Jadi, kita nggak perlu ke office tapi kita bisa dapet project-project. Seperti freelancer kita banyak yang dapat project-project dari klien-klien gede dari Jakarta padahal mereka tinggal di daerah.”

Nah, dengan semakin mudahnya akses menjalankan usaha jasa ini, Ryan berpendapat bahwa meningkatkan fokus serta kemampuan sangat penting dilakukan agar dapat sukses dalam menjalankan usaha jasa.

Meningkatkan kemampuan ini bisa Anda lakukan seiring dengan semakin banyaknya proyek dan pengalaman yang Anda dapatkan.

Instead of being konsisten, kita itu harus keep growing ya. Jadi, semakin kita dapat banyak job, kita harus semakin banyak belajar. Apalagi urusan teknologi sama digital berubah terus nowadays,” jelas Ryan.

Demikian informasi yang dibagikan oleh Ryan Gondokusumo selaku CEO dari salah satu marketplace jasa terbesar di Indonesia, Sribu, dalam memvalidasi dan mencari ide usaha jasa.

Setelah mengetahui dan memahami langkah-langkahnya, pastikan Anda tidak lagi melewatkan step validasi ide usaha untuk mengurangi risiko kegagalan dalam merealisasikan ide usaha jasa Anda.

Header by Pixabay.

Kiat Go Digital bagi Pelaku Bisnis Kuliner dari Kacamata Startup Kuliner

Bisnis kuliner atau F&B menjadi salah satu bisnis yang berkembang sangat pesat. Seiring dengan perkembangannya, banyak pelaku bisnis kuliner mulai berinovasi untuk mengembangkan bisnisnya secara digital (go digital) atau disebut juga sebagai digitalisasi bisnis.

Pelaku bisnis kuliner kini memang sudah seharusnya memanfaatkan teknologi digital dalam bisnisnya, demi mengikuti kemajuan zaman. Maka dari itu, penting bagi pelaku bisnis khususnya yang bergerak di bidang kuliner, untuk memahami kiat-kiat berbisnis secara go digital, sebagaimana berikut ini.

Persiapan Bisnis Kuliner Sebelum Go Digital

Proses go digital dalam berbisnis kuliner dilakukan dalam banyak hal. Mulai dari penggunaan media sosial sebagai media promosi atau pemasaran, metode transaksi tanpa mengeluarkan uang tunai, metode pemesanan dan pengiriman, hingga metode pengelolaan bisnis.

CEO sekaligus Founder startup enabler industri F&B Wahyoo, Peter Shearer mengatakan, adopsi teknologi digital bagi pelaku bisnis kuliner saat ini terbilang cukup mudah. Sudah banyak perusahaan yang mempermudah akses teknologi, untuk berbagai kebutuhan bisnis termasuk bisnis kuliner.

“Kemudahan akses ini dibuktikan dengan persiapan adopsi teknologi yang bisa dilakukan hanya dengan memiliki smartphone. Namun, selain itu, pemilik usaha kuliner baiknya juga mempersiapkan tenaga kerja yang sudah melek teknologi digital,” katanya.

Hal ini didukung oleh pernyataan Founder marketplace kuliner Lokaya, Gendro Salim. Menurutnya, hal yang perlu dipersiapkan oleh pelaku bisnis kuliner adalah tim yang menguasai omnichannel, seperti marketplace, media sosial dan platform pembayaran.

“Selain itu, alat teknologi dan jaringan yang memadai, kemampuan produksi yang berkualitas, konsisten dan cepat, hingga strategi brand dan pemasaran yang memadukan insight dari sisi konsumen, brand dan juga pasar atau industri,” tambah Gendro.

Kelebihan dan Kekurangan Digitalisasi Bisnis

Peter menambahkan, digitalisasi bisnis saat ini sangat penting untuk perkembangan usaha di berbagai sektor, termasuk usaha kuliner. Dengan digitalisasi, operasional usaha kuliner dapat berjalan lebih efisien dan optimal.

“Selain itu, usaha kuliner dapat menjangkau customer yang lebih luas. Dengan begitu, pemilik usaha dapat lebih fokus memikirkan langkah pengembangan usaha berikutnya. Sehingga, bisa mendatangkan pertumbuhan pendapatan,” jelasnya.

Sedangkan, menurut Gendro, digitalisasi bisnis dapat menjadikan bisnis lebih ekonomis dan efisien. Bisnis dapat dilakukan di mana saja, selama dapat akses transportasi untuk pengiriman. Sehingga, perlu memiliki tempat usaha yang strategis dengan biaya sewa yang mahal.

Meski begitu, Gendro juga menambahkan beberapa kekurangan digitalisasi bisnis. Di antaranya, yakni bisnis perlu pengelolaan ekstra, seperti untuk integrasi antar berbagai platform ecommerce dan social commerce.

“Tak hanya itu, pelaku bisnis juga perlu mengantisipasi saat penjualan ramai hanya saat ada promo saja. Cara mengantisipasinya dengan memaksimalkan data konsumen yang sudah menjadi customer, misalnya melalui program top up pembelian pasca promo, program loyalty, referral, dan lainnya,” paparnya.

Layanan Digital yang Dapat Dimanfaatkan Bisnis F&B

Bagi pelaku bisnis yang ingin mengembangkan bisnisnya melalui digitalisasi, kini terdapat berbagai platform dengan beragam layanan yang dapat memfasilitasi pelaku bisnis dalam mengembangkan usaha. Antara lain:

  • Pemasaran Digital

Baik menurut Peter maupun Gendro, keduanya sepakat dalam digitalisasi bisnis, pelaku bisnis dapat memulainya dengan memperluas jangkauan terhadap pelanggan. Misalnya, seperti penggunaan media sosial, seperti Facebook, Instagram, dan Tiktok untuk promosi dan pemasaran, hingga mendaftar di Google My Business.

  • Pemesanan dan Pengantaran Kuliner Online

Saat ini terdapat banyak platform yang dikembangkan perusahaan teknologi, yang mendukung pelaku bisnis kuliner, melalui layanan pesan antar makanan online. Layanan itu memungkinkan pelaku bisnis kuliner untuk membuka toko online.

  • Pendukung Operasional Bisnis

Dari segi operasional, pengusaha kuliner dapat memanfaatkan platform pencatatan pesanan dan keuangan atau point of sales (POS) seperti MOKA, Buku Warung dan lainnya. Lalu, platform pembayaran digital dengan QRIS seperti Dana, Ovo, dan lainnya. Hingga platform distribusi seperti Wahyoo dan marketplace seperti Lokaya.

Tips Sukses Go Digital bagi Pelaku Bisnis Kuliner

Sebelum menjalani bisnis kuliner yang go digital, selain dengan memperhatikan hal-hal di atas, pelaku bisnis kuliner juga perlu mengetahui serangkaian tips agar sukses saat menjalani bisnis kuliner secara online. Di antaranya, sebagai berikut:

  • Strategi yang Matang

Gendro mengatakan pelaku bisnis kuliner perlu menyusun strategi dan rencana kerja yang matang saat memulai bisnis. Ia menilai, saat menjalankan bisnis hanya ada dua kemungkinan, yakni berhasil atau belajar untuk menjadi berhasil atau sukses.

“Selain itu, perhatikan user generated content (UGC), hal ini sangat penting di mata konsumen. Jaga agar UGC brand selalu positif. Buat pengalaman konsumen dengan brand kita selalu baik, termasuk di media sosial, e-commerce, servis pengiriman barang, dan lainnya,” jelasnya.

  • Fokus Ikuti Tren

Selain itu, Peter turut menambahkan, tips sukses menjalani bisnis kuliner adalah fokus mengikuti tren. Tujuannya agar terus relevan dengan pasar dan menyesuaikan diri dengan kebutuhan pelanggan, sehingga tak tertinggal dengan perkembangan zaman dan persaingan dengan kompetitor.

“Mengadopsi teknologi digital adalah langkah awal bagi usaha kuliner untuk mengikuti perkembangan zaman. Akan tetapi, perubahan dan perkembangan tren selalu bergerak cepat. Sehingga, penting bagi pemilik usaha kuliner untuk selalu memantau tren yang ada,” jelas Peter.

  • Manfaatkan Platform Digital

Pelaku bisnis kuliner juga dapat memanfaatkan platform digital seperti Wahyoo dan Lokaya. Wahyoo merupakan platform enabler usaha kuliner, yang berfokus menyediakan jaringan distribusi dan jaringan penjualan. Sedangkan, Lokaya merupakan marketplace kuliner yang fokus meningkatkan eksistensi merek UMKM di pasar lokal maupun mancanegara.

Wahyoo

Wahyoo fokus pada dua layanannya, yakni jaringan distribusi dan penjualan. Dalam distribusi, startup ini mempermudah pelaku bisnis kuliner untuk mengakses ribuan bahan baku berkualitas. Misalnya, bahan pokok termasuk beras, minyak goreng, sayuran, daging ayam dan produk siap jual (FMCG), hingga produk makanan beku atau frozen food.

Lalu, dalam penjualan, Wahyoo bekerja sama dengan Bikin Tajir Group, untuk memberikan akses kepada mitra usaha kuliner memiliki usaha kuliner tambahan. Sehingga, para mitra bisa memperoleh penghasilan lebih.

Ada pun kriteria, syarat hingga ketentuan bagi pelaku bisnis kuliner yang ingin memanfaatkan platform Wahyoo dalam mendapatkan bahan baku atau memiliki usaha tambahan, antara lain sebagai berikut:

  1. Usaha kuliner berlokasi di Jabodetabek.
  2. Merupakan usaha kuliner berskala mikro, seperti warung makan dan warung tegal kecil, usaha pangan rumahan, rumah makan menengah, seperti restoran ternama.
  3. Memiliki alamat tetap atau menggunakan bangunan permanen untuk mempermudah pengiriman.

Sementara, alur pendaftaran bagi pelaku bisnis kuliner yang hendak menjadi mitra Wahyoo adalah sebagai berikut:

  1. Download aplikasi Wahyoo.
  2. Lengkapi data-data usaha secara lengkap.
  3. Unggah foto usaha.
  4. Setelah selesai mengisi data, mitra akan dihubungi oleh tim verifikasi dalam waktu 3 x 24 jam.
  5. Begitu akun mitra terverifikasi, mitra akan bisa melakukan pembelanjaan.

Lokaya

Lokaya dapat membantu pelaku bisnis kuliner dalam mempertajam sasaran konsumen. Lalu, melakukan kerja sama dengan ‘Pahlawan Ekonomi’ sebutan untuk anggota yang bergabung dalam komunitas Lokaya, agar produk kuliner diterima oleh target market yang tepat.

Berikut alur pendaftaran bagi pelaku bisnis kuliner yang hendak menjadi mitra Lokaya:

  1. Persiapkan produk dan brand kuliner Anda.
  2. Daftarkan diri dan usaha di platform resmi Lokaya melalui lokaya.net.
  3. Ikuti berbagai pelatihan dan proses transformasi brand.
  4. Dapatkan kode referral dengan cara membeli produk Lokaya.

Ada pun bentuk kerja sama antara Lokaya dengan pelaku bisnis kuliner sebagai mitra, yakni sebagai berikut:

  1. Daftar & ikut seleksi menjadi anggota Lokaya.
  2. Mengikuti coaching atau pelatihan.
  3. Mempersiapkan produk dan izin usaha.
  4. Mengikuti proses tarnsformasi brand.
  5. Menjadi ‘Local Hero’, beserta memperoleh pengakuan dari pemerintah dan masyarakat.
  6. Memberikan pengakuan berupa profit sharing.

Demikian serangkaian kiat-kiat digitalisasi bisnis atau go digital yang dapat dilakukan pelaku bisnis kuliner. Semoga bermanfaat.

Gabung Jadi Partner Meyer Food, Kesempatan untuk Punya Usaha dari Rumah Tanpa Modal

Memiliki usaha yang tidak perlu mengeluarkan modal adalah impian semua orang. Tapi, apakah mungkin? Meyer Food menjadikan impian tersebut mungkin dengan adanya program Partner Meyer Food.

Apa itu Partner Meyer Food? Benarkah partner tidak perlu mengeluarkan modal sepeserpun? Apakah ada benefit lainnya selain tidak perlu mengeluarkan modal? Simak informasi yang dibagikan oleh Refa Wisha Satrio selaku Sales Manager Meyer Food mengenai program Partner Meyer Food berikut ini.

Apa Itu Meyer Food?

 

meyer food

 

Sebelum menjalin kerja sama sebagai partner, Anda tentu perlu mengenal terlebih dahulu apa itu Meyer Food.

Meyer Food adalah sebuah perusahaan aplikasi yang bergerak di penyediaan ayam potong. Meyer Food mulai aktif sejak bulan Oktober 2019 dengan tujuan awal untuk menyediakan ayam potong dengan kualitas bagus untuk masyarakat.

Tidak hanya itu, Meyer Food juga fokus pada pemberdayaan perempuan dengan mengadakan program kerja sama bernama Partner Meyer Food.

“Kami juga melakukan pemberdayaan, khususnya pemberdayaan perempuan, dengan membuka kesempatan untuk mereka menjadi partner Meyer Food,” ujar Refa.

Kriteria Menjadi Partner Meyer Food

Meskipun tujuan awal dibuatnya program Meyer Food adalah untuk memberdayakan perempuan, namun Meyer Food membuka kesempatan tersebut untuk siapa saja, asalkan sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan.

“Kriteria untuk menjadi partner Meyer Food itu yang pertama harus jujur. Kedua, harus mau bekerja keras. Ketiga, siap untuk mengantar pesanan ke pelanggan,” jelas Refa.

Meyer Food juga membuka tangan lebar-lebar bagi mereka yang sudah maupun belum memiliki usaha sebelumnya. Poin terpenting adalah calon partner mau untuk belajar dan bekerja keras.

“Kalau sudah punya usaha, sih, bagus karena sudah punya jaringan. Tapi kalau belum pun enggak apa-apa, kami bantu,” lanjutnya.

Syarat Dokumen

Selain harus memenuhi kriteria di atas, Refa juga menyebutkan bahwa ada beberapa dokumen yang harus dipenuhi oleh calon partner jika ingin bekerja sama dengan Meyer Food, antara lain sebagai berikut:

  • KTP
  • Kartu Keluarga
  • Foto halaman pertama buku rekening (untuk keperluan pembayaran komisi)

Alur Pendaftaran Partner Meyer Food

Setelah memastikan calon partner sudah sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan dan telah menyiapkan dokumen persyaratan, lalu apa langkah selanjutnya untuk bisa menjadi partner Meyer Food?

Refa menjelaskan bahwa langkah-langkah untuk mendaftar Partner Meyer Food sangatlah mudah. Calon partner hanya perlu mendaftar lewat website Meyer Food atau menghubungi pihak Meyer Food untuk kemudian bisa mendapatkan link pendaftaran.

Selain dengan mengisi form pendaftaran secara online, Meyer Food juga memberikan opsi pendaftaran secara offline dimana nantinya tim dari Meyer Food akan mendatangi lokasi calon partner untuk melakukan survey.

“Cukup hubungi kami saja, nanti akan kami kasih link pendaftaran atau nanti tim kami akan ke lokasi untuk sekalian survei. Tapi, biasanya kalau online kami juga tetap kirim tim ke sana untuk kumpulkan data dan biar bisa jelasin bagaimana proses kerjasamanya,” kata Refa.

Bagaimana Sistem Kerja Sama dengan Meyer Food?

Meyer Food menerapkan kerja sama dengan sistem kontrak. Refa menjelaskan bahwa kontrak dengan partner akan di-review setiap tiga bulan. Jadi, setelah tiga bulan, tim Meyer Food akan mengulas apakah partner berhasil mencapai target-target yang telah ditentukan atau tidak. Jika tidak, Meyer Food bisa menentukan untuk tidak melanjutkan kerja sama dengan partner.

“Kalau untuk kontrak itu kita per tiga bulan. Nah, jadi setiap tiga bulan itu kita review apakah partner bisa achieve target atau enggak.”

Cara Pemesanan Oleh Partner

Ketika berbicara mengenai sistem kerja Partner Meyer Food, Refa mengatakan bahwa Meyer Food menciptakan sebuah alur kerja yang simple agar tidak menyulitkan partner, yang mayoritas adalah ibu rumah tangga.

Apabila partner telah menyelesaikan proses pendaftaran kerja sama, selanjutnya partner bisa menggunakan aplikasi Meyer Food Partner atau menghubungi tim Meyer Food langsung untuk melakukan pemesanan produk dari Meyer Food.

 

meyer food

 

Kemudian, pemesanan oleh partner Meyer Food menggunakan sistem PO (Pre-Order), dimana pengiriman produk akan dilakukan H+1 pemesanan.

“Sistem kerjasamanya itu PO ya. Jadi customer order dulu ke partner, nanti partner pesan ke kami, bisa lewat aplikasi juga. H+1 pemesanan itu barang kita kirim. Nanti setelah barang sampai di partner, mereka kirim ke customer,” jelas Refa.

Misalnya, jika pelanggan memesan kepada partner pada hari Senin, kemudian partner melakukan pemesanan kepada Meyer Food di hari yang sama, maka tim Meyer Food akan mengirimkan pesanan di hari Selasa. Lalu, partner bisa langsung meneruskan pesanan tersebut kepada pelanggan di hari yang sama.

Mengapa Harus Menjadi Partner Meyer Food?

Ketika ingin bekerja sama dengan suatu pihak, Anda tentu akan memikirkan apa benefit yang bisa Anda dapatkan sebagai partner. Dalam program Partner Meyer Food, Refa mengutarakan banyak sekali keuntungan yang bisa didapatkan oleh partner, antara lain sebagai berikut.

Tanpa Modal

Seperti yang disebutkan pada bagian awal artikel, Meyer Food menawarkan program kerja sama dengan modal 0% atau gratis. Meyer Food tidak akan memungut biaya sepeserpun dari mulai pendaftaran hingga kerja sama berakhir.

“Enggak perlu keluar modal apa-apa. Semuanya gratis. Pendaftaran gratis. Untuk pemesanan di aplikasi juga kan pakai uang pembayaran dari customer. Jadi sama sekali enggak mengeluarkan apa-apa,” kata Refa.

Tidak Perlu Stok Barang

Karena menerapkan sistem pre-order, maka partner tidak perlu menyetok barang dengan rasa khawatir tidak terjual habis. Dengan tidak menyetok barang, partner juga tidak perlu menyediakan freezer untuk menyimpan produk ayam potong dari Meyer Food.

Bisa dari Rumah

Hingga saat ini, mayoritas partner Meyer Food adalah seorang ibu rumah tangga. Hal itu membuktikan bahwa menjadi partner Meyer Food memungkinkan untuk dilakukan dari rumah. Anda bisa menawarkan produk-produk Meyer Food ke kerabat-kerabat di sekitar lingkungan rumah. Dengan begitu, Anda juga tidak perlu repot untuk mengirimkan produk ketika produk sudah ada pada Anda.

Cashback hingga Loyalti Poin

Selain tidak perlu mengeluarkan modal dan menyetok barang, Refa juga mengutarakan bahwa partner bisa mendapatkan keuntungan berupa cashback, gratis ongkir, bonus bulanan, hingga loyalti poin, yang semuanya akan masuk ke saldo di aplikasi partner.

“Benefit yang akan didapatkan partner antara lain ada cashback, free ongkir, bonus bulanan, dan loyalti poin. Free ongkirnya itu lebih ke penggantian ongkir dari kami ke partner.”

Pendampingan oleh Konsultan

Sebelumnya telah disebutkan bahwa Meyer Food terbuka dan akan membantu partner yang belum berpengalaman dalam usaha. Bantuan yang diberikan adalah berupa pendampingan oleh konsultan.

“Jadi, kita ada konsultan yang akan rutin cek ke tiap partner. Konsultannya itu kita bagi per wilayah,” ujar Refa,

Konsultan dari Meyer Food akan mengadakan kunjungan rutin ke tiap partner di wilayah tugasnya sebanyak satu kali dalam seminggu secara bergantian.

Jangkauan Wilayah Meyer Food

Meyer Food kini telah menjangkau empat kota di Indonesia, antara lain Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, dan Sukabumi. Kemudian, Meyer Food juga memiliki rencana untuk mulai melebarkan sayap ke Bandung di bulan Juni 2022.

Dengan begitu, Anda yang berdomisili di kota-kota di atas bisa menjalin kerja sama dengan Meyer Food untuk mendapatkan banyak keuntungan.

Terakhir, Refa berharap bahwa dengan adanya program Partner Meyer Food, Meyer Food bisa terus berkontribusi dalam memberdayakan perempuan, terutama ibu rumah tangga, agar bisa mendapatkan penghasilan tambahan dari rumah.

Geliat Startup Rollup E-commerce, Beri Harapan Brand Lokal untuk Naik Kelas

Pesatnya pertumbuhan gaya hidup digital di Indonesia memicu terus lahirnya berbagai perusahaan digital baru, dengan beragam model bisnis yang mendorong pertumbuhan ekonomi tanah air. Di antaranya, startup Tjufoo dan Una Brands, yang hadir dengan model bisnis rollup e-commerce sebagai brand aggregator.

Tjufoo hadir pada awal tahun 2022 dengan mengusung konsep “House of Brands” sebagai ekosistem digital brand di Indonesia. Tujuannya yakni membantu brand lokal untuk meningkatkan performa, melalui rangkaian teknologi digital, platform data, kecerdasan buatan, juga tim yang berpengalaman.

Sedangkan Una Brands, telah lebih dulu lahir di Singapura sebagai startup agregator e-commerce, dan baru mengumumkan kehadirannya di Indonesia pada akhir tahun 2021. Meski begitu, Indonesia menjadi salah satu negara prioritas untuk mendukung merek brand di berkembang menjadi usaha berkelas internasional.

Keuntungan UMKM Berbaur dengan Startup Rollup E-commerce

Co-Founder dan CEO Tjufoo Tj Tham mengungkapkan, hadirnya model bisnis rollup e-commerce, memberikan wadah bagi pelaku usaha, termasuk UMKM dalam memperkuat bisnisnya. Lalu, Co-Founder dan CEO Una Brands Kiren Tanna menambahkan, model bisnis ini juga dapat membantu menaikkan potensi brand lokal agar menjangkau pasar global.

Sebagai brand aggregator, Tjufoo dan Una Brands sama-sama berkomitmen mengembangkan UMKM dan brand lokal, dari berbagai kategori dan level. Melalui program akuisisi, pemberian modal kerja, dukungan operasional hingga ekspansi bisnis internasional.

Bagi brand yang telah diakuisisi, brand aggregator akan memberikan sesi mentoring atau pendampingan, guna meningkatkan skala usahanya. Pendampingan itu, dilakukan secara konsisten agar memberikan panduan yang solid untuk kebutuhan usaha jangka panjang.

“Pendampingan yang diberikan mulai dari cara pemanfaatan dana investasi, ekosistem digital, brand building, dan pemasaran produk. Lalu, mengoptimalkan digitalisasi, mengelola tenaga kerja dan pengadaan, hingga urusan operasional lainnya,” kata Tj Tham.

Selain itu, Tjufoo juga hadir memberikan permodalan bagi brand yang telah bergabung dengan brand aggrigator itu. Bentuk permodalannya terbagi dalam tiga skema investasi. Di antaranya yakni Direct Investment, Acquisition, dan Hybrid.

Menurut Tj Tham, permodalan memang menjadi masalah yang kritikal bagi UMKM. Namun bukan hanya memberikan permodalan, Tjufoo juga menyediakan resources yang dibutuhkan oleh bisnis, untuk dapat mencapai potensi bisnis mereka dengan maksimal.

“Mulai dari peningkatan revenue dari penjualan online, memperluas jaringan distribusi bisnis, mengembangkan brand equity, serta memperkuat elemen-elemen penting dalam bisnis, yaitu marketing dan operasional,” ujarnya.

Sedangkan Una Brands hadir membawa pilihan baru, di mana akuisisi oleh brand aggregator itu tak hanya memberikan full exit secara tunai, serta bagi hasil keuntungan bagi pengusaha. Tetapi, juga melindungi bahkan mengangkat legacy yang telah ada ke level yang lebih tinggi.

Secara keseluruhan, brand yang telah bergabung dengan kedua brand aggrigator itu, baik Tjufoo atau Una Brands, diharapkan mampu menjalin hubungan lebih dekat dengan konsumen, guna mencapai tujuan bisnis yang lebih besar.

Syarat dan Kriteria Brand Lokal agar Diakuisisi Brand Aggregator

Tj Tham memaparkan, kriteria yang ditetapkan Tjufoo dalam menentukan brand yang akan diakuisisi dilakukan secara agnostik. Artinya, seluruh brand dari berbagai kategori dan level usaha, memiliki potensi untuk dapat bergabung bersama kami.

“Namun fokus utamanya kepada brand dengan model bisnis Direct to Consumer (D2C). Di mana pemilik bisnis atau brand mendapatkan mayoritas revenue, dengan cara menjual produk langsung ke end consumer,” jelasnya.

Sementara, Kinen Tanna selaku Co-Founder dan CEO Una Brands mengungkapkan, brand yang dibidik untuk diakuisisi oleh Una Brands adalah brand pada sektor bisnis kebutuhan sehari-hari.

“Misalnya, kebutuhan rumah dan tempat tinggal, kecantikan dan perawatan tubuh, kebutuhan bayi, anak, dan hewan peliharaan, olahraga, serta kegiatan luar ruangan. Namun, Una Brands juga tetap terbuka untuk mengakuisisi bisnis di luar kategori tersebut,” ungkap Kiren Tanna.

Lalu, syarat yang harus dipenuhi brand lokal agar dapat solusi permodalan melalui akuisisi baik oleh Tjufoo maupun Una Brands, antara lain:

  • Telah beroperasi dengan periode operasional bisnis selama minimal 2 tahun.
  • Sudah mencapai profitability dan memiliki brand equity yang kuat.
  • Jenis produk yang dijual serta segmentasi konsumen dari brand yang sesuai kriteria.
  • Berjualan melalui e-commerce populer seperti Tokopedia, Lazada, Shopee dan Shopify, khusus Una Brands.
  • Serta, syarat minimal omset bisnis. Tjufoo mensyaratkan brand memiliki omset mencapai 10 miliar rupiah per tahun. Sedangkan, Una Brands mencapai 400 juta rupiah per bulan.

“Hal ini sebagai pertimbangan kami untuk merefleksikan kestabilan bisnis usaha yang dibangun, sehingga seluruh proses digitalisasi dan scaling up bisnis yang kami lakukan dapat berjalan dengan mulus,” kata Tj Tham.

Sementara, bagi UMKM yang belum mampu memenuhi syarat dan kriteria, atau masih dalam tahap awal membangun bisnis, Tjufoo memberi solusi alternatif. Brand aggregator ini menawakan Program Sarinah Pandu, yakni program dukungan bagi UMKM, berupa pendanaan bisnis, mentoring, dan ekosistem guna pengembangan digitalisasi.

Alur Pengajuan Pemodalan dari Brand Aggregator

Tj Tham menjelaskan proses pengajuan permodalan melalui akuisisi oleh brand aggregator Tjufoo. Menurutnya, timeline pengajuan modal dari Tjufoo bagi UMKM terbilang efisien. Ada pun di antaranya sebagai berikut:

  • Pertama, perlu diketahui bahwa proses pengajuan memerlukan 9-10 minggu dari mulai pengenalan sampai pendanaan.
  • Pada minggu ke-1 hingga 3, brand aggregator fokus melakukan pengenalan tentang brand.
  • Proses pengenalan itu, di antaranya dilakukan dengan pertemuan dengan pemilik bisnis, memperkenalkan pemilik bisnis kepada growth & strategy team dari startup rollup e-commerce, juga penyerahan data awal dari brand ke brand aggregator. Lalu, terms sheet awal akan diterima oleh pemilik bisnis.
  • Pada minggu ke-4 hingga 8, brand aggregator akan melakukan due diligence dan juga memulai proses legal agreement.
  • Selanjutnya, pada minggu ke-9 dan 10, brand aggregator akan melakukan penandatangan surat kerja sama, beserta penyerahan dana kepada pemilik bisnis.

Peran Startup Rollup E-commerce bagi UMKM atau Brand Lokal

Tj Tham optimis bahwa setiap usaha dapat berkembang pesat, salah satunya melalui ekosistem digital brand yang diusung Tjufoo, begitu pun dengan Una Brands. Sebagai brand aggregator, keduanya fokus mendukung UMKM atau brand lokal untuk memajukan bisnisnya secara digital.

“Kami ambil bagian dalam membantu UMKM yang memiliki tantangan dalam menjalankan bisnis. Mulai dari tantangan memperkuat branding building, optimisasi digital hingga tantangan otomasi operasionalisasi bisnis,” katanya.

Tjufoo megaku, sejauh ini, pelaku UMKM yang menjadi mitranya terus bertambah. Kedepannya Tjufoo berkomitmen untuk terus mempercepat pertumbuhan UMKM, dengan mengakuisisi brand lokal potensial pada kategori D2C.

“Dengan dukungan permodalan, kami berharap Indonesia mampu menciptakan ratusan brand lokal yang dapat bersaing di pasar global. Dalam upaya mempercepat misi ini, Tjufoo sangat terbuka untuk kolaborasi dengan berbagai pihak yang memiliki misi yang sama,” katanya.

Tjufoo sendiri memiliki misi untuk meningkatkan skala bisnis UMKM dan membangkitkan perekonomian pasca pandemi, melalui digitalisasi UMKM. Misi tersebut, didukung oleh tim yang berpengalaman dalam memberikan pendampingan bagi pelaku UMKM.

“Tim yang berpengalaman itu berasal dari indvidu unggul perusahaan lintas sektor besar seperti Apple, Grab, Amazon, SAP, dan JP Morgan. Kami menyelaraskan semua elemen tersebut ke dalam digital ekosistem brand Tjufoo, atau yang kami sebut House of Brands,” lanjutnya.

Sementara, pada Una Brands, setelah proses akuisisi akan mengoptimalkan kinerja brand lokal melalui tekonologi. Misalnya dalam segi branding, pemasaran, rantai pasok, hingga pengadaan.

“Serta, memperluas target distribusi secara domestik maupun internasional, dalam lingkup Asia Pasifik, Amerika, dan Eropa dengan target pertumbuhan 10 kali lipat di nilai penjualan dan keuntungan,” ungkap Kinen Tanna.

Selain Tjufoo dan Una Brands ada pula beberapa platform brand aggregator lainnya di Indonesia. Di antaranya, Hypefast dan OpenLabs, yang mungkin dapat menjadi opsi bagi pelaku UMKM atau brand lokal, apabila tertarik dengan konsep rollup e-commerce ini.

Video: Strategi Una Brands Naikkan Potensi “Brand” Lokal Indonesia

 

Solusi Membangun Bisnis Online Bersama Komerce, Bisa Hire Talent Terlatih

Membangun bisnis online kini semakin mudah sejak adanya e-commerce enabler company, seperti Komerce, dimana fokus utamanya adalah membantu UMKM mengembangkan atau membangun bisnis online-nya dengan bantuan talent terlatih.

Saat ini, memang mayoritas UMKM telah memulai perjalanan bisnisnya secara online karena banyak sekali peluang dan keuntungan yang bisa diperoleh. Meskipun terlihat mudah, namun akan lebih baik apabila Anda memiliki bekal dan partner berpengalaman untuk mengembangkan bisnis online Anda.

Jika tertarik untuk memulainya bersama Komerce, berikut ini informasi yang dibagikan oleh Nofi Bayu Darmawan, selaku Founder & CEO Komerce, mengenai apa itu Komerce, layanan yang dimilikinya, cara membangun bisnis bersama Komerce, hingga modal yang dibutuhkan.

Apa Itu Komerce?

 

Komerce

 

Seperti yang telah dijelaskan sedikit di atas, Komerce adalah end-to-end e-commerce enabler yang memiliki tugas untuk membantu UMKM terjun ke dunia digital, terutama e-commerce, agar lebih maksimal dalam penjualan. 

Sebelum menjadi e-commerce enabler, Komerce awalnya merupakan jasa penyedia talent untuk memperkuat peran peran digitalisasi UMKM. Selain itu, Komerce juga merupakan rebranding dari sebuah gerakan sosial bernama Kampung Marketer.

Gerakan ini diinisiasi sendiri oleh sang founder, yaitu Bayu, untuk menjawab permasalah pemuda di sekitar kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, yang kesulitan mencari pekerjaan.

Melalui gerakan tersebut, Bayu mengadakan pelatihan untuk pemuda desa agar bisa menguasai bidang digital marketing dan customer service. Kemudian, setelah dirasa mampu, pemuda-pemuda tersebut pun diterjunkan ke lapangan untuk membantu memaksimalkan penjualan dan layanan pelanggan dengan digitalisasi UMKM.

Dari situlah, kemudian, Komerce terus berkembang untuk membantu UMKM memaksimalkan penjualan dan layanan pelanggan secara digital. Hal itu dibuktikan dengan Komerce yang kini telah memiliki kantor di Purbalingga dan Yogyakarta.

Layanan yang Disediakan oleh Komerce

Saat ini, Komerce menyediakan tiga layanan jasa atau talent yang bisa direkrut oleh UMKM, yaitu Advertiser, Customer Service, dan Admin Marketplace. Bayu juga menjelaskan bahwa masing-masing dari talent tersebut memiliki tugas yang berbeda-beda dalam membantu UMKM

“Masing-masing (talent) memiliki tugas yang berbeda, misalnya untuk advertiser memiliki tugas running iklan digital (Google Ads dan Facebook Ads) untuk memperluas jangkauan pemasaran sebuah brand dengan target yang ditentukan. Customer Service memiliki tugas untuk handle chat yang masuk ke nomor whatsApp partner, dan admin marketplace untuk membantu optimasi toko di marketplace mulai dari dekorasi toko, membalas chat, iklan (shopee), dan sebagainya,” jelas Bayu.

Keuntungan Menggunakan Layanan dari Komerce

Membangun bisnis online memang bisa dikatakan susah-susah gampang. Melalui layanan-layanan yang disediakan Komerce, Bayu memaparkan bahwa UMKM akan mendapatkan sejumlah kemudahan dan keuntungan, di antaranya sebagai berikut:

  • Kemudahan mengelola karyawan untuk bisnis Anda.
  • Mendapatkan talent yang telah terlatih dan lulus pendidikan dasar yang diadakan Komerce. Selain itu, akan ada training berjenjang oleh Komerce untuk menjaga kualitas talent.
  • Talent diawasi oleh leader Komerce yang berpengalaman di bidangnya.
  • Semua kinerja talent dapat dimonitor melalui satu aplikasi Komerce, termasuk di dalamnya laporan absensi harian hingga invoice.
  • Komerce menjaga privasi bisnis partner.
  • Tanpa kontrak kerja. Anda sebagai partner bisa mengakhiri kerjasama kapan saja jika sudah tidak memungkinkan untuk diperpanjang.

Bagaimana Cara Hiring Talent dari Komerce?

Setelah membagikan kisah awal mula Komerce dan jasa yang disediakan, Bayu juga berbagi infomasi mengenai cara UMKM merekrut talent dari Komerce untuk dijadikan partner dalam mengembangkan bisnis.

Kriteria UMKM

Sebelum masuk ke prosedur untuk hiring talent, ada baiknya Anda mengetahui kritera UMKM yang bisa merekrut talent dari Komerce. Untuk kriteria atau syarat-syarat, Bayu menyebutkan bahwa masing-masing layanan yang disediakan oleh Komerce memiliki kriteria tertentu. Ia juga memberikan contoh syarat UMKM untuk bisa hire advertiser dari Komerce.

“Misalnya untuk hire advertiser, UMKM harus dari distributor, produsen, atau pemilik brand dan jenis produk bukanlah produk yang dilarang dan memiliki ijin edar (untuk makanan dan kosmetik). Begitu juga dengan partner CS dan partner admin marketplace yang memiliki kriteria tertentu,” tuturnya.

Selain syarat dari masing-masing layanan yang nantinya akan diinfokan lebih jelas kepada Anda dalam proses hiring, terdapat pula syarat umum yang harus dipenuhi oleh UMKM jika ingin ber-partner dengan talent dari Komerce.

Syarat yang pertama adalah UMKM harus bersedia menyediakan device untuk talent bekerja. Sebagai contoh, jika Anda ingin hire partner Customer Service, pada website Komerce dijelaskan bahwa Anda harus menyediakan device handphone dengan minimal RAM sebesar 3GB untuk talent melakukan pekerjaannya.

Tapi, jangan khawatir, karena nantinya device akan dikembalikan kepada Anda apabila sudah tidak ada kerja sama.

Kemudian, syarat yang kedua adalah bersedia menyediakan biaya sesuai dengan ketentuan, yang nanti akan dibahas lebih lanjut di segmen modal.

Prosedur Hiring Talent dari Komerce

Setelah Anda merasa sesuai dengan kriteria di atas dan tertarik untuk merekrut partner bisnis dari Komerce, selanjutnya Anda hanya perlu menghubungi kontak Komerce yang tersedia di website dan media sosial Komerce.

Kemudian, Anda bisa konsultasikan kebutuhan Anda untuk nantinya akan dibantu diarahkan kepada layanan yang tepat. Pihak Komerce juga akan mengonfirmasi kesediaan Anda untuk memenuhi persyaratan biaya dan memenuhi kebutuhan device talent untuk bekerja.

Apabila Anda telah bersepakat dengan Komerce untuk mengikuti semua ketentuan dan berhasil bekerjasama dengan talent Komerce, selanjutnya Anda bisa melakukan komunikasi melalui WhatsApp, telepon, atau conference call. Selain itu, Anda juga bisa memonitor kinerja talent melalui aplikasi Komerce.

Modal yang Dibutuhkan

Nah, informasi ini mungkin menjadi informasi yang Anda nanti-nantikan karena modal adalah hal terpenting bagi UMKM untuk mengembangkan bisnisnya. Jadi, berapa modal yang dibutuhkan untuk mulai mengembangkan bisnis dengan bantuan talent dari Komerce?

Bayu sendiri tidak bisa menyebutkan nominal pastinya. Namun, selain device untuk talent bekerja, ia menekankan beberapa hal terkait yang harus disiapkan. Di antaranya adalah biaya admin dan gaji serta bonus untuk talent.

Untuk biaya admin, Anda bisa melihat nominal per bulannya untuk masing-masing jasa di website Komerce. Sedangkan untuk gaji dan bonus, Anda bisa menegosiasikannya dengan pihak Komerce melalui kontak yang juga tersedia di website.

Kemudian, jika Anda merekrut advertiser, Anda juga harus menyiapkan modal untuk beriklan di platform iklan berbayar, seperti Google Ads atau Instagram Ads, karena biaya admin belum mencakup biaya tersebut.

Video Alur Hiring Talent Komerce

Transmigrasi Bisnis Offline ke Online dengan Komerce

Jika melihat jenis jasa yang disediakan oleh Komerce, memang Komerce terlihat lebih fokus kepada bisnis online yang sudah berjalan dan ingin dikembangkan. Namun, Bayu mengonfirmasi bahwa Komerce juga terbuka untuk partner yang mulai dari nol, seperti bisnis yang sebelumnya hanya berbasis offline dan ingin mulai terjun online.

“Perpindahan bisnis offline ke bisnis online bukan hanya sekedar “pindah tempat”. Tapi juga harus memiliki berbagai strategi agar dapat bersaing dengan ratusan ribu pebinsis dari berbagai wilayah. Jika pebisnis sudah mengerti akan ilmunya, maka mereka akan lebih mudah dalam menentukan strategi bisnis,” katanya.

Untuk alasan tersebut, Komerce biasanya mengadakan berbagai macam pelatihan untuk para UMKM yang berbasis offline, sebelum terjun ke bisnis online. Pelatihan-pelatihan tersebut diantaranya berupa webinar, digital marketing bootcamp, dan lain sebagainya.

Dari informasi yang diberikan Bayu selaku founder dan juga CEO Komerce, dapat disimpulkan bahwa Komerce tidak hanya fokus membantu UMKM untuk mengembangkan bisnis online-nya, tapi juga bisa menjadi partner untuk UMKM yang baru mulai terjun ke sektor digital.

Selain itu, Komerce juga memberikan fleksibilitas kepada UMKM dengan tidak adanya kontrak kerja dan jumlah gaji yang negotiable. Bagaimana, tertarik ber-partner dengan Komerce?

GudangAda, Solusi Manajemen Stok Barang untuk Warung Modern

Di antara dari Anda mungkin saat ini sedang menjalankan toko kelontong atau grosir. Pertanyaannya, apa yang menjadi kendala dalam menjalankan bisnis Anda saat ini terutama saat pandemi?

Tidak bisa dipungkiri, meski toko kelontong merupakan model bisnis yang dianggap terus hidup dalam waktu yang lama, bukan berarti jenis bisnis ini tidak menemui masalah. Salah satu masalah yang sering dihadapi misalnya akses ke distributor, kelangkaan stok barang, dan kenaikan harga-harga barang.

Menyiasati masalah itu, saat ini banyak perusahaan teknologi yang bergerak pada B2B e-commerce menjawab permasalahan tersebut, salah satunya GudangAda.

Lantas, apa itu GudangAda? apa solusi yang Mereka berikan untuk memenuhi kebutuhan pedagang warung atau toko kelontong di Indonesia? Simak artikel berikut ini!

Sekilas Tentang Ekosistem Toko Kelontong di Indonesia

Menurut Kadin (Kamar Dagang Indonesia), toko kelontong merupakan jenis usaha yang mampu bertahan bahkan cenderung tumbuh ketika pandemi.

Benar saja, menurut laporan bertajuk Impact of COVID-19 Pandemic on mSME in Indonesia yang dikeluarkan oleh Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) UI bahwa UMKM di Indonesia didominasi oleh pedagang makanan dan minuman yaitu sekitar 40%.

Kondisi tersebut tidak mengejutkan, apalagi jika melihat banyaknya pedagang grosir atau kelontong yang tersebar di berbagai titik. Mulai dari perkampungan, perumahan, bahkan di pinggir jalan. Banyaknya pedagang grosir juga tidak terlepas dari produk kebutuhan sehari-hari yang dijual. Sehingga usaha kelontong hingga kapan pun akan selalu dibutuhkan terutama oleh masyarakat Indonesia.

Tentang GudangAda, Solusi Transaksi B2B Pedagang Grosir di Era Digital

Tidak bisa dipungkiri bahwa era teknologi digital memberikan dampak disrupsi bagi perekonomian di Indonesia, bahkan pada tingkat yang paling bawah seperti pedagang warung atau toko kelontong.

Era industri digital membuat permintaan dapat berubah dengan cepat, kemungkinan adanya anomali pada stok barang pun semakin besar. Dari situlah ide awal GudangAda lahir sebagai B2B e-Commerce di Indonesia.

GudangAda merupakan layanan platform B2B e-commerce yang hadir untuk menjawab kebutuhan rantai pasok seluruh pemain di industri Fast-Moving Consumer Good mulai dari produsen, distributor, grosir, pengecer, hingga pedagang warung di era teknologi digital.

Sehingga proses transaksi antar pelaku usaha jauh lebih cepat, murah, terintegrasi, dan memiliki cakupan yang lebih besar.

Menurut Chief Commercial Officer, Budianto Hariadi, kehadiran GudangAda bukan untuk mendisrupsi pasar, namun memberdayakan para pemain penting dalam ekosistem rantai pasok secara inklusif.

GudangAda sendiri saat ini telah bermitra dengan lebih dari 750.000 pedagang yang tersebar di lebih dari 500 kota di Indonesia dimana pedagang warung dan usaha mikro merupakan mayoritas penggunanya.

Bagi perusahaan yang didirikan pada tahun 2019 ini, pedagang warung merupakan ujung pangkal distribusi barang dan ujung tombak sektor rantai pasok yang memberikan pelayanan langsung kepada konsumen akhir di Indonesia

Layanan yang Ditawarkan oleh GudangAda

Melalui GudangAda, Anda bisa membeli berbagai macam stok barang yang akan Anda jual kembali dari berbagai macam toko yang dapat dijangkau oleh toko Anda melalui satu aplikasi.

Para pemilik toko juga bisa memantau langsung transaksi secara real-time dengan berbagai penawaran pilihan distribusi termasuk pengiriman melalui aplikasi secara langsung.

Fitur unggulan dari GudangAda adalah layanan penyimpanan stok barang dengan durasi sewa yang fleksibel (Pay per Use) dan tanpa perlu mengeluarkan biaya operasional.

Selain itu, GudangAda juga juga memiliki layanan pengiriman yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan barang dan medan transportasi antar toko.

Dengan GudangAda, para pelaku usaha bisa mendapatkan peluang yang sama untuk mengembangkan bisnis dengan perputaran stok yang lebih cepat, harga optimal, dan pilihan mitra yang lebih luas.

Mekanisme Transaksi di GudangAda

Sama seperti marketplace digital saat ini, GudangAda menggunakan aplikasi smartphone sebagai platformnya. Saat ini, GudangAda hanya tersedia dan dapat diunduh melalui Google Playstore secara gratis.

Pada proses registrasi, GudangAda akan meminta beberapa data mulai dari nama usaha, alamat, KTP, NPWP, dan lokasi toko. Setelah terdaftar menjadi pengguna, pedagang bisa langsung bertransaksi jual-beli dengan 750.000 pedagang yang terdaftar dalam marketplace GudangAda tanpa perlu biaya atau komisi.

“Fokus kami adalah untuk memberdayakan dan mengajak lebih banyak pedagang skala usaha mikro terutama dalam menghadapi transformasi digital”, ujar Budianto Hariadi.

 

Kontribusi dan Rencana ke Depan

“Menurut data internal kami menunjukkan bahwa warung yang bergabung dengan GudangAda mengalami peningkatan volume bisnis rata-rata 30-50% hanya dalam beberapa bulan pertama”, tutur Budianto Hariadi, CC GudangAda.

Hal tersebut karena skema bisnis yang ada mampu menghemat pemakaian modal kerja bagi para pelaku usaha warung karena mereka tidak harus membeli stok barang sehingga mereka bisa mengurangi modal dan biaya operasional.

Di tahun 2022 ini, GudangAda juga bekerjasama dengan Pemprov DKI meluncurkan program 1 Juta Warung Melek Digital sebagai upaya penanaman budaya pada ekosistem usaha mikro terutama para pemilik usaha warung.

Salah satu aktivitas program 1 Juta Warung Melek Digital adalah memberikan fasilitas pelatihan terkait transformasi bisnis dalam ranah online.

Ke depannya, GudangAda berencana membangun solusi terintegrasi dengan solusi manajemen toko lainnya seperti sistem transaksi atau Point of Sale, manajemen stok barang, akuntansi, hingga layanan sistem pembayaran.

Tips Pinjaman Modal Cepat Cair dan Cepat Lunas, UMKM Wajib Tahu!

Bagi pelaku usaha, termasuk UMKM (usaha mikro, kecil dan menengah) kesempatan mendapat pinjaman modal, kini makin terbuka luas. Pemerintah mendukung ini, melalui dorongannya kepada berbagai lembaga keuangan untuk dapat saling bekerja sama.

Lembaga keuangan seperti perbankan maupun platform financial technology atau fintech, banyak menawarkan pinjaman modal bagi pelaku UMKM. Kesempatan ini dapat jadi peluang bagi UMKM untuk mempercepat pertumbuhan bisnisnya.

Meski begitu, lembaga keuangan tentu tak sembarang dalam menyalurkan dananya. Ada kriteria-kriteria tertentu bagi pelaku UMKM yang ingin mendapatkan pinjaman modal. Sehingga, dana dapat tersalurkan tepat sasaran dan tepat guna.

Lantas, apa saja kriteria pelaku UMKM yang dapat dikatakan layak untuk mendapatkan pinjaman modal? Lalu, bagaimana pelaku UMKM mengolah pinjaman modal sampai untung dan cepat lunas? Berikut penjelasannya.

Panduan Agar Pinjaman Modal UMKM Disetujui

Gabriel Frans, CEO dan Co-Founder layanan pembukuan digital CrediBook memaparkan, hal-hal yang perlu diperhatikan oleh pelaku UMKM, guna memperbesar peluang pinjaman modalnya disetujui oleh pemberi pinjaman.

“Setiap lembaga pemberi pinjaman memiliki kriteria tertentu. Pelaku UMKM perlu menampilkan profil usaha yang kredibel lewat laporan keuangan usaha yang baik,” ungkap Gabriel.

Selain itu, Gabriel menambahkan, terdapat beberapa poin lainnya yang dapat dilakukan pelaku UMKM, agar pinjaman modal yang diajukannya disetujui dan cepat cair. Di antaranya, sebagai berikut:

  • Mengurus Perizinan Usaha

Pertama-tama, pelaku UMKM perlu memastikan usahanya telah memiliki legalitas. Misalnya, surat izin usaha mikro dan kecil (IUMK) atau jenis surat izin usaha lainnya. Selain penting untuk mengajukan pinjaman, perizinan usaha juga dapat memperluas potensi bisnis.

“(Perizinan usaha) dapat meningkatkan kredibilitas usaha dalam menjalin kerja sama dengan pihak lain dan mendapatkan sertifikasi. Maka dari itu, pelaku UMKM perlu segera mengurus legalitas usaha untuk mengembangkan bisnis yang lebih berdaya saing” kata Gabriel.

Dengan kata lain, perizinan usaha dapat membangun kepercayaan publik, juga meningkatkan daya saing usaha. Selain mengurus perizinan, pelaku UMKM juga perlu melengkapi seluruh dokumen persayaratan lainnya, sesuai dengan yang diminta oleh pihak pemberi pinjaman.

  • Pisahkan Keuangan Pribadi dan Usaha

Menurut Gabriel, memisahkan keuangan pribadi dengan usaha, menunjukkan profesionalitas pelaku usaha dalam mengelola cashflow atau arus kas. Apalagi, pemberi pinjaman biasanya akan menganalisa riwayat transaksi dan kredit dari setiap calon peminjam.

“Memiliki rekening yang terpisah antara usaha dan pribadi direkomendasikan. Ini akan memudahkan proses pengajuan pinjaman. Penelusuran riwayat transaksi dan kredit langsung berfokus pada kegiatan bisnis, tanpa tercampur dengan urusan pribadi,” tambahnya.

Lalu, Gabriel juga menyarankan pemasukan bisnis sebaiknya tidak digunakan untuk membeli kebutuhan pribadi. Sebagai alternatif, sebagian dari keuntungan usaha dapat disisihkan untuk keperluan pribadi.

“Kemudian, pisahkan pencatatan keuangan pribadi dan usaha. Dengan begitu, pelaku UMKM bisa memantau pertumbuhan bisnisnya karena pengelolaan keuangannya lebih tertata,” jelas Gabriel

  • Pencatatan Keuangan Rapi

Faktor yang membuat pengajuan pinjaman cepat cair lainnya adalah memiliki laporan keuangan usaha yang rapi. Laporan keuangan dapat digunakan sebagai dokumen pendukung, yang menjadi nilai plus di mata pemberi pinjaman.

“Untuk memiliki laporan keuangan yang rapi, pelaku UMKM perlu membangun kebiasaan mencatat keuangan setiap harinya. Agar lebih praktis, pelaku UMKM dapat memanfaatan pembukuan digital,” saran Gabriel.

Gabriel berkata, pengelolaan pinjaman modal perlu dibarengi dengan strategi alokasi dana yang baik, setelah pengajuan diterima. Tujuannya, agar pelaku UMKM semakin produktif meningkatkan bisnis, sehingga pinjaman modal lancar dibayar dan cepat dilunasi.

Cara Kelola Pinjaman Agar Untung dan Cepat Lunas

Pinjaman modal atau hutang sering kali dianggap hal yang pantang. Namun, sebenarnya pinjaman modal membawa keuntungan bagi bisnis, jika digunakan untuk kebutuhan produktif seperti mengembangkan bisnis.

Keuntungan meminjam modal bagi pelaku UMKM adalah dapat meningkatkan kapasitas produksi, untuk mengejar penghasilan yang optimal. Selain itu, dapat mendorong pelaku UMKM untuk terus berinovasi dalam usahanya.

“Di antaranya seperti dapat menambah variasi produk, melakukan promosi, menambah sumber daya manusia, dan lainnya. Maka tambahan modal tersebut akan meningkatkan potensi pelaku UMKM untuk memperoleh keuntungan lebih,” kata Gabriel.

Namun, Gabriel menyarankan, pelaku UMKM perlu bijaksana dalam mengelola pinjaman. Caranya, dapat dimulai dengan cermat dalam mengatur perputaran uang, agar bisa memenuhi pengembalian pinjaman.

Ada pun cara lainnya dapat dilakukan dengan melakukan hal-hal berikut ini:

  • Waktu Berhutang yang Pas

Pelaku UMKM direkomendasikan untuk mengajukan pinjaman pada saat permintaan konsumen meningkat, namun modal sangat terbatas. Pinjaman modal dapat dialokasikan untuk memenuhi stok dagangan.

Selain itu, pelaku UMKM juga dapat memanfaatkannya agar memiliki kapasitas lebih untuk terus memenuhi permintaan pelanggan, meningkatkan omzet, dan semakin meningkatkan usahanya.

  • Tentukan Besaran Hutang yang Ideal

Gabriel menilai, porsi ideal pinjaman modal bagi UMKM, sebaiknya tidak lebih dari 30%, dari jumlah keseluruhan modal. Tujuannya untuk memastikan agar bisnis tetap bisa beroperasi, meski ada tanggungan cicilan pinjaman.

“Oleh karena itu, sebelum mengajukan pinjaman, pelaku UMKM perlu memperhitungkan kebutuhan dan kemampuan finansialnya. Di antaranya menghitung kebutuhan bisnis, pengeluaran harian, serta mempersiapkan dana darurat untuk bisnis,” ujar Gabriel.

  • Berhutang ke Tempat yang Tepat

Selanjutnya, pelaku UMKM harus memastikan untuk mengajukan pinjaman ke tempat yang tepat. Paling aman, pelaku UMKM dapat mengajukan pinjaman ke institusi keuangan yang resmi terdaftar dan dilindungi Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

“Salah satunya bisa memanfaatkan bantuan pinjaman dari pemerintah seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR). Karena proses pengajuannya terbilang cepat dan bunga yang dikenakan juga ringan,” saran Gabriel.

  • Hindari Potensi Kredit Macet

Di tengah masa cicilan, sering kali terjadi permasalahan yang dialami peminjam, salah satunya kredit macet. Kredit macet adalah sebuah kondisi di mana peminjam kesulitan hingga tidak mampu membayar hutang. Mulai dari pemangkiran, penundaan serta permintaan perpanjangan masa cicilan.

Gabriel pun memaparkan hal-hal yang dapat dilakukan guna terhindar dari potensi kredit macet, antara lain sebagai berikut:

  • Pastikan biaya pinjaman termasuk bunga atau bagi hasil, lebih kecil dari potensi tambahan penghasilan dari pinjaman.

Misalnya, tambahan pinjaman sebesar 10 juta rupiah, bisa memberikan tambahan penghasilan 1 juta rupiah, dengan biaya pinjaman 300 ribu rupiah (keuntungan bersih Rp 700 ribu). Dengan begitu, pelaku usaha bisa membayar cicilan melalui penghasilan tambahan dari pinjaman tersebut.

  • Bayar pinjaman tepat waktu.

Jumlah pinjaman biasanya diberikan berdasarkan tingkat kepercayaan pemberi pinjaman kepada peminjam. Dengan selalu membayar tepat waktu, pelaku UMKM menunjukkan bahwa dirinya layak dipercaya mendapat pinjaman lagi di masa mendatang.

  • Cermat dalam mengatur arus kas.

Perputaran uang yang kurang cermat bisa berpotensi kepada ketidakmampuan membayar pinjaman tepat waktu. Dengan mengatur arus kas, pelaku UMKM dapat menghindari kondisi kekurangan dana, ketika hendak membayar pinjaman yang jatuh tempo.

Begitulah serangkaian tips dari Gabriel Frans, terkait pinjaman modal bagi pelaku UMKM. Menurutnya, jika dikelola dengan baik, pinjaman modal dapat menjadi pendorong keberlanjutan UMKM di tengah pandemi, sehingga dapat jadi solusi bagi pelaku UMKM.

UMKM Butuh Dana, Begini Cara Dapat Pinjaman Cepat dari Modal Rakyat

Saat ini, perkembangan UMKM (usaha mikro, kecil dan menengah) di Indonesia kian melesat. Dalam mengembangkan usahanya, pelaku UMKM tentu butuh modal yang cukup.

Kedua hal tersebut, jadi pemicu semakin menjamurnya financial technology atau fintech berbasis pinjaman, guna mendukung UMKM.

Berdasarkan data OJK (Otoritas Jasa Keuangan) 2021, ada sebanyak 103 penyelenggara fintech peer-to-peer lending yang terdaftar di OJK. Salah satu di antaranya adalah Modal Rakyat.

Sekilas Tentang Modal Rakyat

Modal Rakyat merupakan layanan pinjam meminjam uang yang mempertemukan UMKM sebagai peminjam dengan masyarakat sebagai pendana. Hingga kini, Modal Rakyat telah menyalurkan pinjaman kepada lebih dari 75 ribu peminjam, mayoritas di antaranya pelaku UMKM.

“Kami menawarkan alternatif pendanaan secara online dengan aman. Kami ingin memberikan solusi bagi UMKM yang ingin mendapatkan pinjaman dengan praktis, cepat dan mudah sehingga dapat membantu pengembangan ekonomi Indonesia,” tulis Modal Rakyat pada laman resminya.

Limit dan Bunga Pinjaman Bagi UMKM

Sejauh ini, Modal Rakyat menawarkan pinjaman mulai dari 500 ribu hingga 2 miliar. Namun, jumlah besaran pinjaman yang diberikan, akan disesuaikan dengan besaran usaha calon peminjam.

Bagi UMKM, pinjaman dapat dimulai dari 500 ribu hingga 10 juta rupiah. Sedangkan, bagi UKM (usaha kecil dan menengah) atau yang lebih besar, pinjaman dapat dimulai dari 100 juta hingga 2 miliar rupiah.

Sementara, bunga pinjaman akan disesuaikan dengan tingkat risiko usaha calon peminjam. Tingkat risiko itu ditentukan berdasarkan data yang diberikan calon peminjam. Besarannya dimulai dari 12% hingga 30% per tahun.

“Kami kan platform agregator. Jadi, bunga yang kita kenakan kepada peminjam adalah bunga yang diterima oleh pendana di dalam platform kami, peer to peer. Bunga pinjaman di Modal Rakyat itu, rata-rata 15% per tahun,” jelas Hendoko.

Selain bunga pinjaman, ada biaya layanan yang juga dikenakan saat meminjam di Modal Rakyat. Besarannya 3% dari total pinjaman yang diambil.

Syarat Jadi Peminjam Modal

Melansir laman resmi Modal Rakyat, syarat utama yang paling mendasar, untuk menjadi peminjam di Modal Rakyat, yakni merupakan warga negara Indonesia. Serta, memiliki kelengkapan identitas diri, NPWP (nomor pokok wajib pajak) dan rekening bank.

Selain itu, CEO Modal Rakyat Hendoko Kwik juga memaparkan beberapa syarat lainnya. Ia berkata, biasanya, pihaknya mensyaratkan UMKM calon peminjam minimal sudah berjalan selama dua tahun. Baik itu bagi perusaahan berbentuk CV atau PT.

“Berikutnya, usahanya harus memiliki cash flow yang positif, atau secara perhitungan, keuangannya mampu menanggung biaya bunga pinjaman,” pungkas Hendoko kepada Trikinet.com.

Lalu, UMKM calon peminjam harus sudah memiliki izin usaha yang relevan. Juga, memiliki legalitas perusahaan. Bagi UMKM, syarat legalitas dapat menggunakan salah satu dari: SIUP (surat izin usaha perdagangan), surat izin lokasi usaha atau TDP (tanda daftar perusahaan).

“Tapi, kalau bicara UKM (dalam artian usaha yang lebih besar dari UMKM), yang jumlah karyawannya di atas 20 orang, syarat legalitasnya berbeda. Biasanya lebih lengkap,” kata Hendoko.

Ada pun legalitas lebih lengkap yang dimaksud, di antaranya: akta perusahaan, SIUP, TDP, serta NPWP perusahaan. Semuanya disertakan, bukan lagi opsional.

Hal yang Perlu Disiapkan dan Dihindari Sebelum Pinjam Modal

Disiapkan:

Sebelum memberikan pinjaman, pihak Modal Rakyat akan melakukan pengecekan secara detail kepada peminjam.

  • Pertama, pengecekan syarat awal. Seperti, pengecekan kelengkapan identitas diri dan legalitas perusahaan.
  • Kedua, pihak Modal Rakyat juga akan melihat analisa keuangan perusahaan calon peminjam.

Mulai dari rekening koran yang menunjukkan omset usaha selama enam bulan terakhir. Hingga, contoh dokumen-dokumen yang dipakai untuk usaha atau berdagang.

“Misalnya, seperti invoice, nota-nota perdagangan. Nah, itu biasanya sudah merujuk ke dokumen keuangan. Itu yang harus disiapkan oleh calon peminjam,” papar Hendoko.

Tak hanya itu, penting bagi calon peminjam untuk menentukan melalui apa peminjaman akan diajukan. Menurut Hendoko, ada beberapa cara yang dapat dilakukan dalam mengajukan pinjaman ke Modal Rakyat.

“Bisa melalui ekosistem digital yang bekerja sama dengan Modal Rakyat, pengajuan langsung melalui website resmi kami, atau langsung menghubungi Relationship Manager kami,” jelasnya.

Sebagai informasi, Modal Rakyat bekerja sama dengan platform fintech lainnya, yang memiliki pendekatan B2B2B atau B2B2C. Seperti, Fazzcard, Payfazz Master Agen dan Rata.

Dihindari:

Ada pun Hendoko juga mengungkapkan beberapa permasalahan yang kerap dialami UMKM, saat ingin atau sedang memiliki pinjaman di Modal Rakyat. Menurutnya, hal-hal tersebut dapat dihindari sebelum mengajukan pinjaman.

  • Pertama, tidak melengkapi syarat-syarat administrasi.

Hendoko mengaku, permasalahan yang sering ditemui adalah UMKM calon peminjam belum memiliki izin usaha yang lengkap, bahkan tidak ada sama sekali. Di antaranya bahkan belum memiliki NPWP. Biasanya, pihak Modal Rakyat akan memberikan edukasi kepada mereka.

Meski begitu, pihak Modal Rakyat akan tetap menyalurkan pinjaman, jika memiliki data digital calon peminjam. Misalnya, pernah atau sedang aktif menggunakan aplikasi partner Modal Rakyat, selama paling tidak enam bulan.

“Walau belum punya izin usaha, kalau ada data dari partner, sebut saja misalnya Payfazz, biasanya akan kami toleransi. Kami akan longgarkan syarat penyaringan dan tetap bisa cairkan kreditnya,” kata Hendoko.

  • Kedua, enggan melanjutkan cicilan.

Menurut Hendoko, terkadang terdapat pelaku UMKM yang cepat menyerah. Ketika usahanya memiliki permasalahan, mereka kerap kali enggan melanjutkan usahanya. Dampaknya, mereka juga enggan melanjutnya cicilan.

“Ini yang tidak boleh, karena menyangkut trust level atau tingkat kepercayaan. Perlu diketahui, bahwa dana yang mereka pinjam itu berasal dari pendana. Sebenarnya, dalam melanjutkan usaha, jatuh bangun adalah bagian dari proses,” ungkap Hendoko.

Langkah-langkah Cairkan Pinjaman

Setelah mengetahui serangkaian informasi terkait latar belakang fintech, persyaratan, hingga hal-hal lain yang penting untuk diketahui, pastikan pelaku UMKM benar-benar yakin sebelum mengajukan pinjaman.

Setelah yakin, berikut beberapa langkah yang harus ditempuh pelaku UMKM, sebelum mendapatkan pinjaman modal dari Modal Rakyat.

  • Pertama, daftar sebagai peminjam dana di laman resmi Modal Rakyat, pada tautan berikut: https://www.modalrakyat.id.
  • Berikutnya, pilih opsi Ajukan Pinjaman.

Jenis Modal Rakyat

  • Lalu, Anda akan diminta mengisi data diri. Setelahnya, akan ada permintaan verifikasi lewat nomor telepon yang didaftarkan.

daftar pinjaman

  • Kedua, setelah akun terdaftar dan terverifikasi, pelaku UMKM dapat langsung mengajukan pinjaman di Modal Rakyat.

Proses pengajuan pinjaman sendiri dilakukan sepenuhnya online. Waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pengajuan juga hanya berkisar 15 menit.

  • Ketiga, tunggu persetujuan dari pihak Modal Rakyat.

Pada tahap ini, pihak Modal Rakyat akan melakukan proses survei, analisis dan penentuan tingkat risiko atau bunga pinjaman. Waktu yang diperlukan selesai maksimal dalam lima hari kerja.

  • Keempat, pihak Modal Rakyat akan menggalang dana di situsnya. Baru setelahnya, pendana akan memberikan pinjaman.
  • Kelima, setelah penggalangan dana berhasil terkumpul sesuai dengan permintaan peminjam, dana dapat dicairkan ke rekening peminjam.
  • Terakhir, peminjam dapat mulai mencicil pengembalian pinjaman. Pastikan kembalikan pinjaman sebelum atau saat jatuh tempo.

Tips Berutang yang Sehat untuk Pelaku UMKM

Setiap pelaku usaha, termasuk UMKM atau usaha mikro, kecil dan menengah, pasti membutuhkan modal yang cukup dalam menjalankan usahanya. Modal usaha, nantinya, dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan usaha.

Di tengah keinginan pelaku usaha untuk mendapatkan modal cukup, sering kali dihadapkan dengan berbagai macam keterbatasan. Seperti, tidak memiliki sumber pendanaan yang cukup untuk modal.

Tetapi, di era digital ini, pelaku usaha telah memiliki kemudahan akses. Yakni, terbuka luasnya kesempatan pinjaman modal online dari lembaga keuangan, seperti perbankan maupun platform financial technology atau fintech peer-to-peer lending.

Utang Sebagai Solusi Kurang Dana?

Chief Finance Officer (CFO) fintech Amartha, Ramdhan Anggakaradibrata menilai, luasnya kesempatan mendapat pinjaman modal atau berutang saat ini, dapat mendukung pelaku UMKM memperbesar skala usahanya.

“Utang dapat membantu UMKM melakukan ekspansi, misalnya menambah tenaga kerja, membuka cabang usaha baru, memperluas pasar, melakukan pengembangan produk, atau membeli teknologi baru yang mendukung produktivitas usaha,” jelas Ramdhan.

Menurutnya, meski utang kerap dianggap sebagai hal yang pantang dilakukan, sifatnya justru baik. Asal, penggunaannya tepat, yakni sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan pelaku UMKM sebagai peminjam.

“Apabila utangnya sehat, utang bisa menjadi salah satu instrumen yang dapat memperbesar skala usaha pada pelaku UMKM. Jadi sifatnya justru baik,” kata Ramdhan.

Seperti Apa Utang yang Sehat?

Utang yang sehat merupakan utang yang timbul untuk kebutuhan produktif, yang dapat menghasilkan manfaat keuangan atau memberi dampak positif bagi usaha.

Selain itu, utang konsumtif dalam bentuk aset, dengan nilai manfaat yang lebih panjang dari masa pelunasan hutang, dapat juga dikategorikan sebagai utang sehat.

Ada pun besaran utang yang dikategorikan sehat dan ideal, yakni sesuai dengan kondisi finansial dan kebutuhan, sehingga peminjam memiliki proyeksi untuk dapat melunasi hutang tersebut.

“Bagi UMKM, besaran idealnya maksimal adalah 50% dari total aset, atau cicilan sebesar 30% dari total pendapatannya. Contoh, kalau asetnya 100 juta (berupa stan toko offline atau booth), maka utang maksimal yang boleh dipinjamkan adalah 50 juta rupiah,” papar Ramdhan.

Selain aset, bisa juga menggunakan pendapatan usaha. Misalnya, sebuah toko online memiliki pendapatan 10 juta per bulan, maka utang yang boleh dipinjam memiliki cicilan maksimal 3 juta rupiah per bulan.

Kriteria Utang Sehat Bagi UMKM

Menurut Ramdhan, ketika memutuskan untuk mengambil pinjaman modal dengan berutang, ada baiknya untuk membuat perencanaan dengan sebaik-baiknya. Ia juga memaparkan kriteria utang yang sehat bagi pelaku UMKM, antara lain:

  • Digunakan untuk kegiatan produktif bukan konsumtif.
  • Nilai utang yang diambil sesuai kebutuhan usaha dan kemampuan bayar peminjam.
  • Penggunaannya sudah terencana dengan spesifik dan sistematis.
  • Sudah dibuat estimasi pengembaliannya, terutama dari sisi arus kas

Tips Kelola Modal dari Utang yang Tepat

Ramdhan mengatakan, utang harus dikelola secara disiplin untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Ada pun ia membagikan seuraian tips mengelola utang sehat bagi pelaku UMKM, di antaranya:

  • Lakukan pencatatan keuangan yang rapi dan disiplin. Catat semua pengeluaran dan pemasukan usaha setiap harinya, lalu kelompokkan berdasarkan periode tertentu.
  • Pisahkan arus kas usaha dan arus kas pribadi milik pelaku usaha. Perlu diingat, kebutuhan pribadi tidak baik jika mencampuri kebutuhan usaha.
  • Pastikan penggunaan utang mengikuti rencana usaha. Serta, tidak boleh digunakan untuk kepentingan konsumtif.
  • Pantau target. Pastikan utang yang dipinjam dapat membantu usaha dalam mencapai target atau
  • Pastikan pelaku usaha benar-benar membutuhkan utang tersebut dan mampu membayar. Tidak bisa hanya salah satunya saja.

Pengelolaan modal yang bersumber dari utang, apabila dilakukan dengan cara-cara seperti di atas, akan menghindarkan usaha jauh dan terjebak pada permasalahan-permasalahan utang.

Cara Terhindar dari Permasalahan Utang

Di tengah masa cicilan utang, sering kali terjadi permasalahan yang dialami pelaku usaha sebagai peminjam. Misalnya, kredit macet. Di mana kondisi usaha sedang mengalami kesulitan, hingga tidak mampu membayar hutang.

Akhirnya, terjadi pemangkiran, penundaan serta permintaan perpanjangan masa cicilan. Permasalahan seperti ini, menurut Reynald dapat dihindari, apabila:

  • Pelaku usaha memisahkan arus kas usaha dan pribadi. Sehingga, keuangannya tidak bercampur dan berpotensi digunakan untuk kebutuhan konsumtif.
  • Susun rencana yang matang sebelum meminjam uang. Lalu, ketika dana pinjaman cair, gunakan dengan tepat sesuai sasaran.
  • Perhitungkan kemampuan bayar pinjaman sehingga tidak berpotensi mengalami gagal bayar.
  • Baca kontrak pinjaman modal dengan cermat. Sehingga, ketika ada klausul-klausul pinjaman yang memberatkan dan tidak dipahami, dapat digali lebih dalam atau tanyakan kembali kepada pihak pemberi dana pinjaman.
  • Cari tahu terlebih dahulu background perusahaan yang memberi Misalnya, dengan memastikan perusahaan tersebut terdaftar di OJK (Otoritas Jasa Keuangan). Sehingga, terhindar dari potensi mengalami penipuan dan pemerasan.

Cara Mengatasi Permasalahan Utang yang Dialami

Ketika pelaku usaha sebagai peminjam terlanjur mengalami permasalahan utang, alih-alih mengajukan pinjaman ke tempat lain, untuk menutupi utang sebelumnya. Solusi yang tepat adalah mengkomunikasikan keadaan usaha saat ini, dengan pihak pemberi dana pinjaman.

Lalu, pemberi pinjaman dapat mengajukan restrukturisasi utang. Restrukturisasi utang adalah keringanan yang diberikan bagi pelaku usaha sebagai peminjam, dalam rangka memperbaiki kondisi keuangannya, ketika memasuki fase gagal bayar.

“Pelaku UMKM bisa memilih pendekatan mana saja yang paling sesuai dengan kemampuan bayar pada saat itu, dengan tujuan untuk tetap dapat melunasi kewajiban tersebut. Dengan cara mengajukan syarat dan kondisi baru yang disetujui kedua belah pihak,” jelas Ramdhan.

Restrukturisasi yang bisa dilakukan, antara lain: dengan memperpanjang tenor pinjaman, mengajukan keringanan bunga, menjaminkan sebagian aset kepada lembaga yang kredibel, mengubah strategi usaha, dan penyesuaian lain yang dapat membantu meringankan utang.

Punya Riwayat Keuangan Buruk, Gimana Solusinya?

Ketika pelaku usaha sebagai peminjam pernah memasuki fase gagal bayar di lembaga keuangan pemberi dana pinjaman, baik itu di bank atau fintech. Lalu, ingin mengajukan utang kembali, seringkali pertimbangannya lebih besar, sebab memiliki rekam jejak yang buruk.

Solusi dari permasalahan tersebut agar pengajuan pinjaman dapat diterima adalah, pertama-tama, pastikan kondisi usaha sudah membaik. Lalu, pastikan bahwa utang yang dimiliki tidak masuk dalam kategori berisiko.

“Akan lebih baik, apabila pelaku usaha sebagai peminjam, sudah melunasi utang masa lalu tersebut secara keseluruhan,” saran Ramdhan.

Jika hal tersebut sudah dilakukan, pelaku UMKM dapat memberikan surat klarifikasi ke OJK atau Bank. Jelaskan bahwa pembayaran utang sebelumnya sudah diselesaikan secara menyeluruh.

“Pelaku usaha terkait juga dapat menjelaskan apa yang menjadi penyebab utama utang tersebut sempat mengalami kendala, misal karena efek pandemi atau hal lainnya,” kata Ramdhan.

Syarat Agar UMKM Dipercaya Oleh Lembaga Keuangan

Setiap lembaga keuangan, baik itu bank atau fintech, memiliki kriteria pertimbangannya masing-masing dalam memberi kepercayaan kepada pelaku usaha sebagai peminjam. Ramdhan mengungkapkan, pihaknya pun mempunyai pertimbangan khusus.

“Produk pembiayaan Amartha adalah model pinjaman kelompok, sehingga selain penilaian atas pribadi calon peminjam, penilaian atas kelompok juga perlu dilakukan untuk menjaga kualitas dari pinjaman,” kata Ramdhan.

Ramdhan juga memaparkan faktor-faktor yang menjadi pertimbangan, agar UMKM sebagai peminjam dipercaya dapat berutang kepada pihaknya, antara lain:

  • Punya usaha yang sudah berjalan dan usaha bergerak di sektor yang berisiko rendah, misalnya perdagangan, jasa dan lainnya.
  • Membentuk majelis perkumpulan dengan sesama peminjam lain, serta bersedia menjalani sistem tanggung renteng.
  • Memiliki itikad baik dan telah disetujui oleh wali/pasangan sahnya (bapak/suami).
  • Tidak memiliki rekam jejak yang buruk di komunitasnya.
  • Dapat menyanggupi sistem pembayaran mingguan, yang akan dilunasi dalam waktu 50 minggu.
  • Bersedia hadir di pertemuan mingguan dan disiplin mengikuti peraturan dari pihak pemberi dana pinjaman.

Kapan Saat yang Tepat Bagi UMKM untuk Berutang?

Dalam berbisnis, modal tentu menjadi hal mendasar yang dibutuhkan setiap pelaku usaha, termasuk UMKM (usaha mikro, kecil dan menengah). Terutama, saat mereka baru ingin memulai atau mengembangkan bisnis. Tanpa modal usaha yang cukup, bisnis tidak dapat berjalan maksimal.

Apalagi, saat ini pemerintah tengah gencar mendorong pelaku UMKM dapat terus naik kelas. Pemerintah memberi kemudahan bagi pelaku UMKM untuk mendapatkan modal usaha yang cukup. Salah satunya, dengan kolaborasi bersama perbankan maupun platform financial technology atau fintech.

Utang Bagi Pelaku UMKM, Untung atau Rugi?

Alasan pemerintah mendorong kolaborasi pelaku UMKM dengan perbankan dan fintech melalui utang atau pinjaman modal, guna mempercepat pemulihan ekonomi nasional. Namun, apakah cara ini akan berdampak untung bagi pelaku UMKM, atau justru sebaliknya?

Reynold Wijaya, Co-Founder & CEO fintech P2P lending Modalku, berbagi pandangannya terkait hal ini kepada Trikinet.com. Menurutnya, utang memang seringkali dianggap hal yang pantang dilakukan. Utang kerap dianggap sebagai jalan pintas saat mengalami kesulitan finansial.

“Padahal, tidak semua utang itu buruk. Utang produktif atau utang yang dimanfaatkan dengan benar, dapat menjadi hal yang positif. Meminjam untuk kebutuhan bisnis termasuk dalam kategori produktif,” paparnya.

Utang atau pinjaman mampu menjadi bantuan bagi bisnis untuk berkembang. Utang dibutuhkan untuk menjalankan operasional bisnis dan membeli aset yang diperlukan dalam bisnis. Tetapi, jika tidak dikelola dengan baik, utang hanya akan menjadi beban.

Hal yang Perlu Diketahui Sebelum Berutang

Maka dari itu, penting bagi pelaku UMKM untuk memperhatikan hal-hal yang perlu diketahui sebelum mengajukan utang atau pinjaman modal.

  • Pertama, pahami tujuan mengajukan utang. Pastikan utang sudah sesuai kebutuhan bisnis. Hindari campur tangan kebutuhan pribadi pemilik.
  • Kedua, lakukan pengelolaan finansial yang baik dengan perhitungan detail. Pastikan dana dialokasikan untuk hal-hal produktif bagi bisnis yang dijalankan.

“Para pelaku UMKM dapat mulai memantau perencanaan keuangannya sebelum melakukan pinjaman dengan cara memeriksa arus kas, memantau pertumbuhan aset, dan rasio utang,” kata Reynold.

Kemana Pelaku UMKM Dapat Berutang?

Ada pun para pelaku UMKM dapat mengajukan pinjaman ke lembaga keuangan seperti bank atau perusahaan fintech, yang sudah terdaftar di OJK (Otoritas Jasa Keuangan).

Perusahaan fintech saat ini memang tengah eksis menjadi pilihan pelaku UMKM dalam berutang. Alasannya, karena dana yang diajukan cepat cair, serta persyaratan yang diminta relatif sederhana.

“Setiap lembaga keuangan tentu memberlakukan syarat dan ketentuan yang berbeda. Di Modalku, kriteria peminjam berbeda di tiap produknya. Namun, secara umum, paling tidak usaha peminjam telah berjalan enam bulan,” ungkap Reynold.

Perlu diperhatikan, jika berniat mengajukan pinjaman ke fintech, pastikan perusahaan itu memberi penawaran yang logis, khususnya dalam hal bunga pinjaman.

Perlukah Berutang Sekarang?

Sebelum berutang, pelaku UMKM juga perlu menentukan waktu yang tepat untuk mengajukan pinjaman. Lantas, kapan saat yang tepat untuk berutang?

  • Berutang Saat Skor Kredit Bersih

Menurut Reynold, bagi pelaku UMKM, saat yang tepat untuk mengajukan pinjaman adalah saat skor kredit bersih. Saat skor kredit baik, peluang pinjaman dana yang disetujui juga akan semakin besar.

  • Saat Ingin Melakukan Ekspansi Bisnis

Saat ekspansi bisnis, dana pinjaman dapat dijadikan modal untuk menutupi berbagai pengeluaran selama proses ekspansi. Untuk diketahui, ekspansi bisnis sendiri adalah upaya memperluas jaringan usaha, guna meningkatkan keuntungan.

  • Ketika Usaha Alami Kemunduran

Berutang juga dapat menjadi jalan keluar bagi pelaku UMKM saat bisnis mengalami kemunduran. Dana pinjaman, setidaknya, dapat menyelamatkan bisnis dari risiko kebangkrutan.

Jika sudah yakin, tentukan berapa lama tenor yang dibutuhkan dalam melunasi pinjaman yang diambil. Sehingga, dana pinjaman dapat digunakan secara maksimal, serta terhindar dari potensi gagal bayar.

Bagaimana Kelola Modal dari utang?

  • Alokasikan Dana Sesuai Tujuan

Ketika dana utang atau pinjaman modal sudah cair, hal pertama yang perlu dilakukan yakni mengalokasikan dana sesuai tujuan awal. Baik itu ekspansi bisnis atau menyelamatkan bisnis yang alami kemunduran.

Jika tujuannya ekspansi bisnis, maka dapat digunakan untuk membuka cabang baru, menambah jumlah karyawan, hingga meningkatkan kualitas produksi.

Sedangkan, jika tujuannya menyelamatkan bisnis, dapat digunakan untuk menggencarkan promosi, menciptakan inovasi baru pada produk, membeli bahan baku, hingga memperbaiki pelayanan.

  • Buat Skala Prioritas

Setelah dana pinjaman cair, pelaku UMKM juga dapat membuat skala prioritas dana. Sehingga, mengetahui kebutuhan mana yang harus dipenuhi terlebih dahulu.

“Patikan pinjaman yang diperoleh dipergunakan untuk kebutuhan produktif sehingga perputaran uang menjadi jelas,” jelas Reynold.

  • Hindari Campur Tangan Keperluan Pribadi

Berikutnya, pastikan utang atau pinjaman modal tidak digunakan untuk keperluan pribadi.

  • Komitmen Cicil Setiap Bulan

Paling penting, sisihkan keuntungan bisnis untuk membayar cicilan hutang atau pinjaman hingga lunas.

Besaran Utang Ideal Bagi UMKM

Reynold menegaskan, dalam melakukan pinjaman, pelaku UMKM harus memprioritaskan membayar utang. Pun, saat mengambil pinjaman, pastikan dana yang dipinjam cukup sesuai kebutuhan saja.

“Kemudian para pelaku UMKM juga harus mempertimbangkan besaran utang sesuai dengan kondisi finansial dan kebutuhan sehingga memiliki proyeksi untuk dapat melunasi utang tersebut,” sambungnya.

Hal ini, guna menghindari besaran bunga yang semakin tinggi. Sebab, besaran utang berpengaruh pada skor kredit atau kelayakan kredit. Jika pelaku UMKM memiliki nilai utang yang besar, maka tingkat bunga yang dikenakan akan lebih tinggi.

Lantas, berapa besaran nilai utang yang masih dikategorikan sehat bagi UMKM?

Menurut Reynold, batas maksimal melakukan pinjaman bagi UMKM, idealnya dianjurkan sebesar 30% hingga 40% dari pendapatan yang dimiliki. Tujuannya, agar tidak mengganggu keuangan.

Tips Terhindar dari Kredit Macet

Di tengah masa cicilan, sering kali terjadi permasalahan yang dialami peminjam. Salah satunya kredit macet. Kredit macet adalah sebuah kondisi di mana peminjam kesulitan hingga tidak mampu membayar hutang. Mulai dari pemangkiran, penundaan serta permintaan perpanjangan masa cicilan.

Reynold mengatakan, kondisi tersebut dapat terjadi akibat kondisi yang tidak menentu. Misalnya, krisis yang dialami saat pandemi Covid-19. Kondisi ini sempat membuat pelaku UMKM mengalami penurunan omset. Sehingga, kesulitan untuk mengembalikan dana pinjaman.

Ada pun beberapa tips terhindar dari kredit macet, antara lain:

  • Dari Sisi UMKM sebagai peminjam

Lakukan pengelolaan finansial yang baik, dengan menerapkan langkah-langkah pengelolaan modal dari hutang, seperti yang sudah dipaparkan sebelumnya.

“UMKM disarankan mengajukan pinjaman sesuai kebutuhan dan kemampuan finansial. Juga, diharapkan dapat mengembalikan pinjaman sesuai dengan waktu yang ditentukan,” kata Reynold.

  • Dari Sisi Pemberi Pinjaman

Selain dari sisi peminjam, pemberi pinjaman juga perlu memiliki strategi, guna mengantisipasi terjadinya kredit macet.

Pertama, dengan menerapkan prinsip responsible lending, di mana peminjam memberikan pinjaman sesuai dengan kemampuan dan kondisi finansial peminjam. Sebelum menentukan hal tersebut, pemberi pinjaman dapat melakukan assessment atau penilaian terhadap peminjam.

Assessment dilakukan secara menyeluruh saat pengajuan pinjaman, untuk memastikan peminjam memiliki kemampuan melunasi pinjaman. Setelah UMKM mendapatkan pinjaman, ada monitoring secara rutin.” tutup Reynold.

Itulah serangkaian panduan terkait cara pengelolaan modal dari hutang bagi pelaku UMKM. Pastikan Anda mengetahui hal-hal tersebut, sebelum mengajukan pinjaman. Jika pengetahuan Anda soal ini sudah matang, risiko munculnya masalah ketika berhutang semakin kecil.

Video: Kisah UMKM Sukses Mengelola Modal dari Hutang.