Tren Industri Game dan Esports di 2021 dan Prediksi Tren untuk 2022 Menurut Niko Partners

Selama 2020, industri game mengalami kenaikan pesat berkat pandemi COVID-19. Di tahun 2021, pandemi mulai teratasi di sejumlah negara. Alhasil, kehidupan masyarakat pun mulai kembali seperti sedia kala. Tentunya, hal ini mempengaruhi industri game dan esports. Menggunakan data dari Niko Partners, Hybrid.co.id mencoba untuk merangkum tren industri game selama 2021. Tak hanya itu, kami juga membahas tentang prediksi keadaan industri game dan esports di tahun 2022.

Tren di Industri Game Asia Sepanjang 2021

Asia merupakan pasar game paling penting di dunia, menurut Niko Partners. Karena, di Asia, tuntutan akan game, esports, konten streaming, dan kompetisi esports cukup tinggi. Tak hanya itu, besar pendapatan yang bisa dibelanjakan oleh warga Asia juga terus naik. Infrastruktur di negara-negara Asia juga terus membaik. Semua ini membuka peluang besar bagi perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang game, mulai dari developer dan publisher game, pembuat hardware, sampai penyedia infrastruktur.

Sepanjang 2021, Niko Partners mengamati industri game di 10 negara Asia, yaitu Filipina, Indonesia, India, Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Singapura, Taiwan, Thailand, dan Vietnam. Berdasarkan studi yang mereka lakukan, mereka memperkirakan, nilai industri game PC dan mobile di Asia-10 di 2021 akan mencapai US$35,7 miliar, naik 6,2% dari tahun lalu. Dalam 5 tahun ke depan, tingkat pertumbuhan rata-rata per tahun alias CAGR dari industri game PC dan mobile di kawasan tersebut adalah 4,5%. Jadi, pada 2025, industri game PC dan mobile dari negara-negara Asia-10 akan mencapai US$41,8 miliar.

Industri game di Asia tidak hanya tumbuh dari segi pemasukan, tapi juga dari segi jumlah gamers. Pada akhir 2021, jumlah gamers di kawasan Asia-10 diperkirakan akan mencapai 714,9 juta orang, naik 12,1% dari tahun lalu. Sementara tingkat pertumbuhan per tahun (CAGR) dari jumlah gamers mencapai 8,1%. Dengan begitu, pada 2025, jumlah gamers di Asia-10 akan mencapai 940,9 juta orang.

Niko Partners mengumpulkan data industri game dari 10 negara di Asia. | Sumber: Niko Partners

Dengan tingkat CAGR sebesar 29,8%, India menjadi negara Asia yang industri game-nya yang tumbuh paling pesat. Sementara di kawasan Asia Tenggara, ada tiga negara yang industri game-nya memiliki laju pertumbuhan paling tinggi, yaitu Indonesia, Thailand, dan Vietnam. Pada 2020, nilai industri game Thailand bahkan telah menembus angka US$1 miliar. Sementara Indonesia diperkirakan akan mencapai pencapaian hal itu pada 2025. Begitu juga dengan India dan Vietnam.

Dari segi ukuran industri game, Jepang dan Korea Selatan merupakan dua negara Asia dengan industri game paling besar. Dua negara Asia Timur itu memberikan kontribusi sebesar 80% dari total industri game PC dan mobile di kawasan Asia-10.

Perkiraan Tren di Industri Game dan Esports Pada 2022

Banyak industri yang luluh lantak karena COVID-19, seperti pariwisata. Dan game merupakan salah satu industri yang tidak hanya bisa bertahan di tengah pandemi, tapi justru tumbuh. Perlahan tapi pasti, masyarakat mulai pulih dari pandemi. Tentu saja, hal ini akan mempengaruhi perilaku para gamers, yang akan berdampak pada industri game secara keseluruhan.

Ketika ditanya tentang keadaan industri game di tahun 2022, Director for Southeast Asia Research, Niko Partners, Darang S. Candra mengatakan, walau pandemi telah mulai teratasi, pemasukan di industri game masih akan tetap naik. Hanya saja, tingkat kenaikannya tidak sebesar pada masa puncak pandemi. Hal yang sama juga akan berlaku untuk lama waktu bermain para gamers. Dia menyebutkan, lama waktu bermain para gamers pada 2022 diperkirakan akan lebih singkat jika dibandingkan dengan puncak masa pandemi.

Pulihnya masyarakat dari pandemi tidak hanya memberikan dampak pada industri game, tapi juga industri esports. Perubahan itu bahkan mulai terlihat pada akhir 2021. Misalnya, pada semester akhir 2021, ada sejumlah turnamen esports besar yang digelar secara offline, termasuk The International 10 dan League of Legends World Championship 2021. Soal ini, Darang mengatakan bahwa pada tahun depan, kompetisi esports memang akan mulai kembali digelar secara offline. Namun, hal itu bukan berarti kompetisi online akan menghilang sepenuhnya.

ONE Esports Singapore Major adalah salah satu kompetisi esports yang digelar secara offline. | Sumber: Win.gg

“Dari pengamatan kami, dunia belum sepenuhnya pulih dari pandemi,” kata Darang melalui email. “Meski turnamen offline akan kembali diadakan, sebagian besar negara dan penyelenggara turnamen akan tetap perhati-hati. Pembatasan sosial/social distancing yang akan terus berlaku juga mengurangi pengunjung potensial pada turnamen offline. Dengan demikian, turnamen hybrid — peserta offline tapi tidak ada/sedikit penonton, disiarkan secara online — sepertinya akan menjadi tren ke depan.”

Darang menegaskan, turnamen online tidak akan menghilang begitu saja di masa depan. Selain karena dunia belum sepenuhnya pulih dari dampak pandemi, alasan lain turnamen esports online akan tetap ada adalah karena sebagian penggemar esports sudah terbiasa menonton kompetisi esports secara online.

Di kawasan Asia, tidak semua negara siap untuk mengadakan kompetisi esports secara offline. Darang menjelaskan, “Hal ini akan tergantung pada jumlah kasus, kematian akibat COVID-19, rasio vaksinasi, dan kebijakan negara masing-masing. Negara dengan jumlah kasus dan kematian lebih sedikit, rasio vaksinasi tinggi, dan mengurangi kebijakan social distancing akan lebih mungkin untuk menggelar acara esports secara offline.”

Lebih lanjut, Darang menjelaskan, faktor lain yang mempengaruhi apakah sebuah negara akan bisa menggelar esports events secara offline adalah kemampuan untuk menanggulangi COVID-19. “Negara dengan penanganan COVID-19 yang lebih mumpuni, seperti Singapura, tentu akan lebih mudah untuk mengadakan acara esports secara offline,” ujarnya

Memang, pada 2021, Singapura membuktikan bahwa mereka bisa mengadakan beberapa esports events offline, termasuk ONE Esports Singapore Major. M3 Mobile Legends World Championship yang tengah berlangsung juga diadakan secara offline di Singapura.

Viewership dan Pemasukan Industri Esports di 2022

Ada banyak orang yang mulai menonton kompetisi esports selama pandemi. Pasalnya, ketika pandemi, mereka tidak hanya dilarang untuk keluar rumah, tapi juga tidak bisa menonton pertandingan olahraga karena banyak kompetisi yang ditunda atau dibatalkan. Pertanyaannya, apakah mereka akan tetap menonton konten esports setelah pandemi telah mulai teratasi?

Ketika ditanya tentang hal ini, Darang menjawab, bahkan setelah pandemi berakhir, akan ada penggemar esports yang melanjutkan hobinya untuk menonton konten esports. Dia merasa, hobi menonton pertandingan esports sama seperti hobi-hobi lain yang orang-orang pelajari saat pandemi, seperti berkebun atau memasak. Karena itu, baik viewership maupun pemasukan dari industri esports, khususnya di Asia, diperkirakan masih akan naik pada tahun depan.

VALORANT jadi salah satu game esports yang diduga bakal populer di 2021.

“Berdasarkan tren dari beberapa tahun terakhir, viewership dan revenue industri esports di Asia selalu meningkat, dan mencapai puncaknya di kala pandemi,” ujar Darang. “Dengan berkurangnya kasus COVID-19 dan kembalinya penyelenggaraan kegiatan-kegiatan secara offline, viewership dan revenue industri esports tentu tidak akan tumbuh setinggi di masa pandemi. Hanya saja, kami memprediksi, esports sudah menjadi cara mainstream untuk mendapatkan hiburan sehingga viewership dan revenue industri esports tetap akan berkembang meski tidak setinggi di masa puncak pandemi.”

Di Asia, ada tiga genre yang populer di kalangan gamers dan fans esports, yaitu MOBA, Battle Royale, dan Shooter. Menurut Darang, tren ini diperkirakan masih akan bertahan pada 2022. Sejalan dengan tren itu, beberapa game esports yang diperkirakan akan tetap populer di tahun depan antara lain League of Legends dan Wild Rift, Free Fire, PUBG Mobile, dan VALORANT.

Sumber header: Pexels

7 Referensi Guide Mobile Legends di YouTube yang Perlu Anda Tahu

Ekosistem sebuah game memang melibatkan banyak pihak untuk terus berkembang. Salah satunya adalah kreator konten atau YouTuber. Kehadiran para kreator konten di YouTube memberikan cara sekaligus ide dalam menggunakan hero kepada sesama pemain game Mobile Legends.

https://gumlet.assettype.com/afkgaming%2Fimport%2Fmedia%2Fimages%2F14398-bda06228ed51156d6f4dd42aa34e1eeb.jpeg?format=auto
Sumber: Mobile Legends

Pada konten kali ini, beberapa YouTuber terkenal memang fokus dalam memberikan guide atau cara menggunakan beberapa hero hingga strategi baru.

Beberapa di antaranya merupakan mantan pemain/atlet profesional hingga YouTuber pada umumnya yang fokus dalam membuat edukasi konten Mobile Legends yang dikemas menarik. Jika Anda merasa masih sering mengumpat karena lose streak, Anda bisa menonton konten-konten dari YouTuber di bawah ini untuk membantu Anda.

1. JessNoLimit

Ia merupakan salah satu mantan pemain EVOS Esports hingga MPL ID Season 3. Pemain dengan nama Tobias Justin merupakan kreator konten Mobile Legends yang sangat aktif sejak memutuskan pensiun.

JessNoLimit bisa dibilang menjadi pionir bagi para influencer Mobile Legends di Indonesia. Sejak memutuskan menjadi YouTuber, tercatat hingga sekarang JessNoLimit sukses mendapatkan 23,8 juta subscribers.

Konten dari JessNoLimit sendiri memang lebih variatif namun dia tetap konsisten memberikan guide atau cara menggunakan beberapa hero Mobile Legends hingga saat ini.

2. ShinmenTakezoYT

Kreator konten atau YouTuber berikutnya adalah ShinmenTakezoYT. Dia sangat aktif memberikan guide untuk game Mobile Legends: Bang Bang yang dikemas dengan sangat menarik.

ShinmenTakezoYT memang menghadirkan konten yang orisinal dan unik. Meski begitu, ada banyak ilmu yang bisa Anda dapatkan darinya, hingga beberapa strategi yang ada di luar META seperti Tank Badang.

Jadi, bagi yang ingin mencoba cara baru menggunakan beberapa hero, Anda bisa langsung menyimak konten dari ShinmenTakezoYT.

3. RRQ Lemon

Bukan dari EVOS Esports, kali ini pemain dari sang rival yaitu RRQ Lemon juga turut menjadi kreator konten yang terhitung masih aktif sebagai pemain. Membela RRQ Hoshi hingga MPL ID Season 7, Lemon memutuskan rehat di MPL ID Season 8.

Mengisi waktu rehatnya, Lemon atau pemain dengan nama Ikhsan ini fokus dalam memberikan konten guide untuk Mobile Legends. Beberapa konten terbarunya adalah cara menggunakan Valentina, hero baru di Mobile Legends.

Tentu latar belakangnya sebagai pemain profesional bisa jadi nilai lebih dalam memberikan saran yang menunjang permainan Anda.

4. Betosky

Salah satu YouTuber dari Amerika Serikat, Betosky memberikan warna yang lebih unik dan menarik dalam menyajikan kontennya. Guide Mobile Legends yang dia suguhkan tampil lebih berkelas dan menghibur.

Memang perbedaan gaya setiap YouTuber dalam menyunting kontennya bisa menjadi ciri khas tersendiri. Betosky sendiri mengedepankan gaya konten yang lebih seru, mudah dipahami, dan nyaman ditonton.

Tentunya unsur meme tidak luput dari sentuhan di setiap kontennya meski memang tidak banyak. Apakah Anda tertarik menonton konten dari Betosky yang dikemas ‘agak’ lebih serius?

5. Oura Gaming

https://www.youtube.com/watch?v=Pi21zOZ5p4g

Mantan pemain/atlet esports dari EVOS Esports kembali mengisi jajaran YouTuber yang layak Anda tonton. Selain kaya akan pengalaman, Oura merupakan juara dunia Mobile Legends di M1 World Championship 2019.

Konten yang disajikan Oura sendiri sangat variatif seperti konten hiburan, podcast, analisa permainan tim esports, hingga guide Mobile Legends.

Saat aktif sebagai pemain Mobile Legends, Oura mengisi beberapa role seperti jungle dan offlane. Tidak heran banyak yang mengidolakan Oura apalagi para pemain dengan posisi yang sama.

Untuk hero sendiri Oura kerap menggunakan Fanny, Masha, Yu Zhong, Thamuz, dan lain sebagainya. Jika Anda merupakan salah satu pemain offlane, tidak salah jika Anda menyimak banyak konten dari Oura Gaming.

6. Hororo chan

Siapa yang tidak mengenal Hororo chan? YouTuber ini sudah aktif membuat konten Mobile Legends dalam waktu yang lama. Meski tidak diketahui identitasnya, namun Hororo chan menggunakan animasi seorang wanita dengan rambut hitam.

Segala kontennya dibuat menarik dan unik. Apalagi dengan penambahan unsur meme yang menghibur. Meski demikian, Hororo chan memiliki kemampuan yang sangat hebat di game Mobile Legends.

Ada banyak tips dan trik yang bisa Anda terapkan di Mobile Legends dari konten Hororo chan. Anda ingin tips hero seperti Yve? Alice? Beatrix? Freya? Semua ada, bahkan Hororo chan juga memiliki konten khusus untuk mengecek perubahan status di setiap patch Mobile Legends.

7. OzaRess

YouTuber berikutnya adalah OzaRess. Ia adalah salah satu kreator konten yang sangat sering bermain di Advanced Server. Bagi Anda yang belum tahu, Advanced Server memberikan pengalaman bermain Mobile Legends dengan patch/hero yang sedang dalam masa percobaan.

Tentu akan banyak hero yang belum kalian dengar apalagi dalam ranah kompetitif Mobile Legends. OzaRess menghadirkan beberapa tips menarik yang langsung bisa Anda terapkan bila benar terjadi perilisan patch atau hero baru di update mendatang.

Beberapa guide yang dihadirkan OzaRess di kanal YouTube miliknya antara lain hero-hero baru seperti Aulus, Floryn, Aamon, Valentina, hingga Phylax. Jajaran hero terbaru dari Mobile Legends ini akan dikulik secara mendalam oleh OzaRess seperti build dan emblem yang harus dipilih.

Jadi bila Anda hobi dalam mencoba hero-hero baru di Advanced Server, jangan sungkan untuk menonton konten guide Mobile Legends milik OzaRess.

Rekap M3 World Championship 2021 Grup B: ONIC Esports Tumbang, Banyak Kejutan Terjadi

Setelah kemarin M3 World Championship 2021 merampungkan pertandingan di grup A. Kini giliran tim-tim dari grup B yang menunjukan kemampuannya. 4 tim yang berada di grup B yakni ONIC Esports, ONIC PH, Todak, serta Vivo Keyd bertarung satu sama lain. Pertandingan yang berlangsung pada 7 Desember 2021 ini berjalan seru dengan banyak kejutan yang terjadi.

ONIC Esports Tumbang

Sumber Gambar: Mobile Legends

Salah satu tim yang dijagokan menjadi juara M3 sekaligus wakil Indonesia yakni ONIC Esports tumbang. Meskipun pada pertandingan pertama mereka bisa memenangkan derby ONIC melawan wakil dari Filipina, ONIC PH, namun 2 partai selanjutnya melawan Todak dan Vivo Keyd berakhir dengan kekalahan.

Dengan hasil ini, ONIC Esports hanya mampu mengoleksi poin 1-2 dan berada di dasar klasemen. Meskipun memiliki poin yang sama dengan Vivo Keyd, namun ONIC Esports kalah head-to-head. Hal ini membuat mereka terjun ke babak lower bracket dan harus berjuang lebih keras lagi di babak playoff nantinya.

ONIC PH dan Todak Buat Kejutan

Sumber Gambar: Mobile Legends

Meskipun sempat kalah saat duel melawan ONIC Esports, namun ONIC PH mampu bangkit dengan memenangkan 2 pertandingan selanjutnya melawan Todak dan Vivo Keyd. Selain itu wakil dari Malaysia, Todak juga membuat kejutan dengan merebut posisi runner-up klasemen grup B dengan poin yang sama dengan ONIC PH yakni 2 kali menang dan 1 kali kalah.

Sayangnya, Todak kalah head-to-head dengan ONIC PH dan harus puas menempati posisi kedua. Namun hasil tersebut dirasa cukup memuaskan karena Todak tidak diperhitungkan untuk lolos ke babak playoff upper bracket M3 World Championship 2021 ini.

Persaingan Ketat

Sumber Gambar: Mobile Legends

Dari pertandingan-pertandingan di grup A dan grup B yang sudah selesai, dapat dikatakan bahwa pertempuran dalam M3 World Championship 2021 ini berlangsung seimbang. Meskipun banyak tim yang dirasa lebih diunggulkan, namun kenyataannya mereka dapat tumbang kapan saja. Hal inilah yang dialami oleh tim ONIC Esports sebagai juara MPL Indonesia season 8 kemarin.

Sama seperti ONIC Esports, wakil dari Brazil yakni Vivo Keyd juga nantinya harus berjuang lebih keras lagi dari babak playoff lower bracket. Menempati posisi tiga klasemen akhir grup B dengan 1 kali menang dan 2 kali kalah tidak cukup untuk menghantarkan Vivo Keyd ke upper bracket.

Turnamen M3 World Championship 2021 masih akan melangsungkan babak group stage. Pada hari Rabu, 8 Desember 2021 giliran tim-tim dari grup C akan bertarung sama lain.

Rekap M3 World Championship 2021 Grup A: Blacklist International Tampil Perkasa, Tiebreak Perebutan Runner-Up Tercipta

Turnamen M3 World Championship 2021 resmi dimulai pada 6 Desember 2021 kemarin dengan mempertandingkan grup A. 4 tim dari grup A bertanding satu sama lainnya untuk memperebutkan slot upper bracket dan lower bracket di babak playoff nantinya. Keempat tim tersebut adalah Blacklist International, Red Canids, Malvinas Gaming, dan Bedel.

Blacklist International Terlalu Perkasa

Sumber Gambar: Mobile Legends

Pada pertandingan di grup A ini, Blacklist International sepertinya masih belum menemukan lawan yang sepadan. Wakil dari Filipina tersebut berhasil menyapu bersih 3 kemenangan melawan Red Canids, Malvinas Gaming, dan Bedel. Meskipun tim lawannya menunjukan pertempuran yang sengit, namun pada akhirnya tim Blacklist International yang berhasil mengakhiri pertandingan.

Dengan hasil ini menempatkan Blacklist International di puncak klasemen di grup A. Blacklist International juga lolos ke babak playoff upperbracket sebagai unggulan pertama grup A dengan hasil yang mereka raih ini.

Tiebreak Tercipta di Perebutan Tempat Kedua

Sumber Gambar: Mobile Legends

Kejadian unik terjadi pada partai lainnya di grup A. Ketiga tim yang tersisa bertarung satu sama lainnya untuk memperebutkan 1 slot tersisa menuju babak upper bracket. Pada pertandingan pertama Bedel berhasil mengalahkan Malvinas Gaming. Selanjutnya, Malvinas Gaming juga berhasil mengalahkan Red Canids. Kemudian pada partai terakhir giliran Red Canids yang berhasil mengalahkan Bedel.

Dengan poin yang sama, ketiga tim harus melakukan tiebreak untuk menentukan siapa yang menjadi runner-up grup A ini. Pada babak tiebreak, Red Canids berhasil mengalahkan Malvinas Gaming pada game pertama untuk bertemu Bedel di game selanjutnya. Namun akhirnya, Bedelnya yang berhasil menjadi juara kedua dengan mengalahkan Red Canids.

Masih Ada Peluang

Sumber Gambar: Mobile Legends

Meskipun kalah di hari pertama ini wakil dari Brazil yakni Red Canids dan wakil dari Peru lewat Malvinas Gaming masih mempunyai peluang. Mereka masih akan bertanding di babak playoff mendatang lewat lower bracket. Babak playoff M3 World Championship 2021 sendiri akan digelar pada 11 hingga 18 Desember 2021 mendatang setelah babak group stage berakhir.

Sementara itu, saat ini M3 World Championship 2021 akan melanjutkan babak group stagenya. Hari ini, 7 Desember 2021 berlangsung pertandingan untuk grup B M3 World Championship 2021.

Komunitas Esports Disabilitas, Ebility.id Terima Dana Pengembangan Sebesar Rp100 Juta

Pasca selesainya Grand Final Oxtrade IFeLeague 1 di Highgrounds, Pantai Indah Kapuk, pada 4-5 Desember yang lalu, terdapat juga acara Lelang Oxtrade x IFeL yang dilaksanakan secara terbuka melalui platform lelang.

Beberapa tokoh juga mengikuti acara lelang tersebut, seperti Indra Kenz yang disebut sebagai Sultan Medan. Lalu ada juga aktor Indonesia, Mang Saswi, dan Bastian Steel.

Selain itu ada Jackson Lo, Joseph, hingga penyerang Timnas Sepak Bola Wanita Indonesia, Zahra Muzdalifah yang ikut memeriahkan proses lelang. Oxtrade dan IFeL berkolaborasi menciptakan merchandise berupa hand drawing custom shoes yang dibuat eksklusif hanya berjumlah tiga pasang. Sebagian hasil lelang tersebut akan diberikan kepada komunitas Esports Ability Indonesia (Ebility.id).

Redaksi Hybrid.co.id mendapatkan kesempatan wawancara eksklusif dengan Shena Septiani selaku Founder Ebility.id tentang penerimaan dana pengembangan senilai Rp100 juta hingga tujuan di balik gelaran esports disabilitas mendatang.

Bagaimana prospek yang akan dilihat di turnamen mendatang dari pendanaan Rp100 juta untuk Ebility.id?

“Untuk poin pertama, turnamen ini bakal digelar sama IFeL. Kami cuma request saja mau acaranya bagaimana dan IEeL akan buat sesuai keinginan kami. Sesuai kesepakatan terakhir ya. Nah untuk acara dari dana Rp100 juta itu kami ingin buat yang benar-benar bagus sih.

Tidak hanya sekadar turnamen saja tapi hasilnya bisa everlast gitu, mungkin bisa buat coaching clinic, talk show yang lebih inklusif dan tentunya melibatkan sahabat disabilitas secara langsung.”

Apa yang sebenarnya ingin dicapai oleh Ebility.id di esports?

Shena Septiani (tengah) di acara IFeL. Sumber: Ebility.id

“Yang ingin dicapai kami sih advokasi. Dari awal banyak yang mengira bahwa disabilitas harus masuk ke esports yang lebih serius atau kompetitif. Dari kami sendiri itu usaha advokasi. Kami ingin tunjukkan ke masyarakat luas bahwa kami memang exist atau ada gitu.

Dan keberadaan mereka diakui oleh para media, kawan esports, dan tetap tujuan utamanya kami advokasi dan terus menjalankan campaign tentang disabilitas yang inklusif dan setara dengan yang non-disabilitas,”

Kapan dan apa saja game yang akan dipilih untuk turnamen mendatang?

“Untuk turnamen mendatang kami akan memilih PUBG Mobile, Mobile Legends: Bang Bang, dan PES Mobile.

Semuanya mobile karena kami ingin teman-teman disabilitas dari background manapun bisa bermain karena (game) mobile itu kan sangat mudah diakses, apalagi semua teman-teman disabilitas belum pasti punya konsol atau PC, namun sudah pasti punya smartphone.

Jadi acara lebih kompetitif lagi karena tidak ada alasan tidak ikut karena tidak memiliki konsol atau PC karena semuanya (game) mobile,”

Pandangan Ebility.id terkait ranah turnamen esports dan keterbukaannya terhadap sahabat penyandang disabilitas?

“Pandangan kami esports itu sebagai medianya, justru yang utama adalah tentang disabilitasnya itu sendiri. Kami ingin mengadvokasi masyarakat tentang keberadaan sahabat disabilitas, jenis-jenis disabilitas yang berbeda-beda bisa jadi satu di ranah esports.

Jadi sebenarnya esports di sini sebagai wadah atau media, tetap tujuan utama kami adalah advokasi secara umum untuk menunjang kesetaraan dan cita-cita kami untuk dipandang sama, exist di masyarakat.” Terang Shena.

Harapan dari turnamen ini bila sudah selesai terselenggara?

Twitch bisa bantu orang-orang dengan disabilitas. | Sumber: Microsoft News

“Harapannya ini bisa jadi portoflio kami (Ebility.id) di bidang esports dan memang kami ada di sekitar masyarakat. Saya ingin masyarakat kenal, tahu keberadaan, dan juga belajar tentang kaum disabilitas. Nantinya kami juga akan menggelar kelas bahasa isyarat.

Jadi selesai acara ini kami inginnya everlast, ada lagi kegiatan-kegiatan ke depannya. Apalagi acara ini offline ya, jadi semoga terus berlanjut,”

David De Gea Buat Organisasi Esports: Rebels Gaming, 100 Thieves Dapat Investasi US$60 Juta

Minggu lalu, ada dua atlet olahraga yang memasuki dunia esports dengan membuat organisasi esports. Pertama adalah kiper Manchester United, David De Gea, yang membuat Rebels Gaming. Kedua adalah Kenny Vaccaro, mantan atlet NFL, yang meluncurkan G1 atau Gamers First. Sebelum De Gea dan Vaccaro, ada banyak atlet olahraga yang mencoba untuk aktif di industri esports, seperti David Beckham. Selain itu, pada minggu lalu, 100 Thieves mengumumkan bahwa mereka telah mendapatkan kucuran dana sebesar US$60 juta.

David de Gea Perkenalkan Organisasi Esports Baru: Rebels Gaming

Kiper Manchester United, David de Gea menjajaki industri esports dengan meluncurkan organisasi esports bernama Rebels Gaming. Nantinya, organisasi itu akan merekrut tim untuk bertanding di League of Legends, VALORANT, dan Rainbow Six Siege. Selain pemain profesional, Rebels Gaming juga akan merekrut kreator konten dan streamers. Bagi para pemain, streamers, dan kreator konten, Rebels Gaming akan menyediakan fasilitas latihan yang terletak di Madrid, Spanyol.

“Peluncuran Rebels Gaming di dunia esports adalah mimpi lain yang jadi kenyataan,” kata De Gea, menurut laporan Esports Insider. “Organisasi ini betujuan untuk membuat generasi muda paham akan nilai-nilai yang saya pelajari dari karir saya di dunia sepak bola.”

100 Thieves Dapat Investasi Senilai US$60 Juta

Organisasi esports asal Amerika Utara, 100 Thieves, baru saja mendapatkan investasi sebesar US$60 juta. Ronde pendanaan Seri C dari 100 Thieves kali ini dipimpim oleh Green Bay Ventures dan didukung oleh beberapa investor lama dan baru, seperti Aglae Ventures, Breyer Capital, Tao Capital, dan Willoughby Capital. Dengan kucuran dana segar terbaru ini, valuasi dari 100 Thieves diperkirakan mencapai US$460 juta.

100 Thieves baru saja mendapatkan pendanaan Seri C.

“Performa kami di 2021 lebih baik dari perkiraan,” kata Matthew “Nadeshot” Haag, pendiri dan CEO dari 100 Thieves, menurut laporan Esports Insider. “Kami berhasil merealisasikan janji kami untuk mengembangkan budaya gaming. Pada saat yang sama, kami juga dapat membangun bisnis dan brand yang kuat untuk masa depan. 100 Thieves sekarang punya modal untuk membuat dan mengakuisisi perusahaan-perusahaan yang akan dicintai oleh komunitas kami.”

IESF Bekerja Sama dengan ESWF

International Esports Federation (IESF) telah menandatangani Memorandum of Understanding (MOU) dengan Esports World Federation (ESWF). Dengan begitu, kedua federasi itu akan bekerja sama untuk “mengembangkan dan menyatukan esports” di seluruh dunia. ESWF akan memimpin Esports for all Commission, program baru yang ditujukan untuk membuat komunitas esports menjadi lebih inklusif. Sementra itu, Stephan Carapiet, Deputy President of the ESWF, juga akan ikut berpartisipasi dalam program tersebut sebagai Honorary Vice President of IESF.

“Kami senang dapat bekerja sama dengan ESWF untuk merealisasikan tujuan kami bersama,” kata Vlad Marinescu, President of IESF, seperti dikutip dari Esports Insider. “IESF akan berkolaborasi dengan ESWF untuk memberikan dukungan terbaik bagi organisasi dan pemain esports di dunia. Kami juga akan terus menyokong kebiasaan bermain game yang sehat untuk keluarga World Esports.”

Malaysia Digital Creativity Festival 2021 Dihadari Lebih dari 10 Ribu Fans Esports

Malaysia Digital Creativity Festival (MYDFC) 2021 diadakan pada 27-28 November 2021 lalu. Digelar oleh Malaysia Digital Economy Corporation (MDEC), event itu dihadari oleh lebih dari 10 ribu penggemar esports di Malaysia. Salah satu hal yang menjadi daya tarik dari event tersebut adalah 10 turnamen esports yang digelar di sana. Game-game yang diadu dalam kompetisi itu antara lain PUBG Mobile, Mobile Legends, Apex Legends, Free Fire, VALORANT, Wild Rift, FIFA 22, Guilty Gear, dan Ejen Ali: Agents Arena. Total hadiah yang ditawarkan mencapai RM70 ribu atau sekitar Rp239 juta, lapor IGN.

MYDCF 2021. | Sumber: IGN

Selain turnamen esports, MYDFC juga menyediakan masterclasses yang diadakan pada 6-7 November 2021. Kelas itu menampilkan Cheng Jin Xiang alias “NothingToSay“, pemain Dota 2 profesional asal Malaysia yang bermain di PSG.LGD, runner-up dari The International 10. Di MYDFC juga digelar konferensi “Sembang Game”, yang menyertakan sejumlah speaker ternama, seperti Team Director, Fnatic, Eric Thor, Senior Manager of Esports Global Operations, Moonton, Siew Hao Zhen, streamer MissRose, dan caster Mathhew Issac.

Mantan Atlet NFL Buat Organisasi Esports, G1

Mantan atlet american football, Kenny Vaccaro mengumumkan bahwa dia akan mengundurkan diri dari dunia olahraga fisik untuk bisa berkarir dunia esports. Bersama Hunter Swensson dan Cody Hendrix, Vaccaro mengumumkan keberadaan organisasi esports G1, yang juga dikenal dengan nama Gamers First. G1 akan bermarkas di Austin, Texas, Amerika Serikat.

Sekarang, Vaccaro, Swensson, dan Hendrix tengah fokus untuk merekrut para pemain esports. Sejauh ini, G1 telah menandatangani kontrak dengan delapan orang, yaitu empat kreator Destiny dan empat pemain Halo profesional. Memang, G1 ingin bisa berkompetisi di Halo World Championship, menurut laporan VentureBeat. Selain delapan orang tersebut, G1 juga telah mempekerjakan seorang pelatih.

Sumber header: Daily Esports

Inilah Jadwal Lengkap Babak Group Stage M3 World Championship 2021

Turnamen M3 World Championship 2021 akan memulai babak group stagenya pada hari ini 6 Desember hingga 9 Desember 2021 mendatang. Sebelumya, sebanyak 16 tim peserta dibagi menjadi 4 grup dengan masing-masing 4 tim di dalamnya.

Berikut ini jadwal lengkap babak group stage M3 World Championship 2021:

Grup A – 6 Desember 2021
No Pertandingan Jam
1 Blacklist International vs Red Canids 13.00
2 Malvinas Gaming vs Bedel 14.00
3 Blacklist International vs Bedel 15.00
4 Red Canids vs Malvinas Gaming 16.00
5 Blacklist International vs Malvinas Gaming 17.00
6 Red Canids vs Bedel 18.00

 

Grup B – 7 Desember 2021
No Pertandingan Jam
1 ONIC Esports vs ONIC PH 13.00
2 Todak vs Vivo Keyd 14.00
3 ONIC Esports vs Vivo Keyd 15.00
4 ONIC PH vs Todak 16.00
5 ONIC Esports vs Todak 17.00
6 ONIC PH vs Vivo Keyd 18.00

 

Grup C – 8 Desember 2021
No Pertandingan Jam
1 EVOS  SG vs SeeYouSoon 13.00
2  NAVI  vs BTK 14.00
3 EVOS SG vs BTK 15.00
4 SeeYouSoon vs NAVI 16.00
5 EVOS SG vs NAVI 17.00
6 SeeYouSoon vs BTK 18.00

 

Grup D – 9 Desember 2021
No Pertandingan Jam
1 Team SMG vs RRQ Hoshi 13.00
2 GX Squad vs RSG SG 14.00
3 Team SMG vs RSG SG 15.00
4 RRQ Hoshi vs GX Squad 16.00
5 Team SMG vs GX Squad 17.00
6 RRQ Hoshi vs RSG SG 18.00

 

Pertandingan babak group stage nantinya akan menggunakan format best of 1 dengan masing-masing tim di tiap grupnya akan bertarung satu sama lainnya. Babak group stage ini tidak akan mengeliminasi tim peserta, namun akan menentukan posisi mereka di babak playoff nantinya. 2 tim teratas di tiap grup akan lolos ke babak playoff upper bracket. Sementara 2 tim terbawah akan lolos ke babak playoff lower bracket.

Meskipun babak group stage ini tidak akan mengeliminasi tim, namun pertandingannya tidak boleh disepelekan. Karena babak ini dapat menjadi ajang pemanasan dan mengukur kekuatan strategi tim dan musuhnya.

Babak playoff nantinya akan menggunakan sistem double elimination. Oleh karena itu, tim yang berada di posisi upper bracket masih mempunyai kesempatan untuk bertanding dan berjuang apabila kalah. Sementara itu tim yang berada di lower bracket akan tereliminasi jika mengalami kekalahan.

Pertandingan babak group stage M3 World Championship 2021 ini dapat disaksikan secara langsung melalui channel YouTube ataupun Facebook Official dari Mobile Legends: Bang-Bang.

7 Mantan Pro Player Mobile Legends yang Masih Eksis Pasca Pensiun

Mobile Legends: Bang Bang memang menjadi salah satu game yang ramai dimainkan di Indonesia. Seiring perkembangannya, tokoh atau atlet esports pun turut merasakan dampak positifnya.

Beberapa pemain yang memutuskan untuk pensiun dini masih kedapatan ‘bermain’ di lingkup ekosistem esports Mobile Legends. Sebelumnya, kami membahas tentang 7 mantan pro player Mobile Legends yang kurang terdengar kiprahnya.

Lalu di edisi kali ini, siapa saja pemain yang masih eksis pasca pensiun? Apa kesibukan yang digeluti oleh para mantan pro player Mobile Legends tersebut? Yuk, simak 7 mantan pro player Mobile Legends yang masih eksis pasca memutuskan pensiun.

1. Justin “JessNoLimit”

https://www.revivaltv.id/wp-content/uploads/2019/10/Jess-no-Limit-1.jpg
JessNoLimit di MPL ID Season 1. Sumber: RevivaLTV

Siapa yang tidak kenal dengan JessNoLimit? Dia bisa dibilang sebagai pionir kreator konten Mobile Legends: Bang Bang di YouTube.

Pemain yang memiliki nama Tobias Justin tersebut bermain Mobile Legends cukup lama. JessNoLimit bahkan sempat memperkuat Saints Indo bersama Daylen dan Warpath.

Memulai masa kejayaannya bersama EVOS Esports sebagai runner-up MPL ID Season 1, kariernya sebagai pro player hanya bertahan hingga akhir MPL ID Season 3. JessNoLimit sudah tidak aktif berlatih bersama tim dan memutuskan untuk hengkang.

Bukan tanpa rencana, JessNoLimit melihat peluang di YouTube dan beralih profesi sebagai kreator konten. Sang pemain kini sangat terkenal dan sudah memiliki total 23,8 juta subscribers saat artikel ini ditulis.

2. Yurino “Donkey”

https://asset-a.grid.id/crop/0x0:0x0/x/photo/2019/11/17/1259504673.jpg
Donkey (paling kanan) merayakan kemenangan EVOS di M1. Sumber: EVOS Esports

Salah satu pemain penting dari masa kejayaan EVOS Esports adalah Donkey. Pemain dengan nama Yurino tersebut merupakan pemain setia EVOS bahkan sejak MPL ID Season 1.

Donkey yang menjadi seorang Tank sudah merasakan pahitnya kekalahan di grand final MPL ID Season 1 hingga manisnya comeback di grand final M1 World Championship di Malaysia bersama EVOS.

Seiring dengan torehan manisnya selama bertanding, rupanya Donkey secara mengejutkan keluar dari EVOS Esports. Setelah memperkuat tim Harimau Putih hingga MPL ID Season 5, Donkey mengatakan tidak akan kembali ke tim tersebut.

Lantas apa yang dilakukan Donkey pasca pensiun? Pada awalnya, Donkey aktif sebagai seorang streamer, namun perlahan-lahan sang pemain aktif dalam beberapa acara esports baik on-air maupun off-air.

Hingga akhirnya, kini Donkey membuat timnya sendiri dan menjabat sebagai CEO di GPX (Geng Kapak).

3. Afrindo “G/Four” Valentino

https://asset-a.grid.id/crop/12x0:1076x816/x/photo/2019/08/23/1642405140.jpg
G atau Four (tengah atas) saat aktif di EVOS pada gelaran MPL ID Season 4. Sumber: EVOS Esports.

Saat terjadi perubahan pemain yang masif di era MPL ID Season 3, EVOS Esports menarik salah satu juara MPL ID Season 1 yaitu Afrindo “G” Valentino. Sang pemain resmi memperkuat tim EVOS mulai di MPL ID Season 3 pasca bermain untuk Aerowolf.

Kehadiran Afrindo di tubuh tim bisa dibilang cukup baik, namun tidak berakhir cemerlang. Beberapa rotasi kerap dilakukan oleh tim EVOS Esports untuk menemukan kecocokan pola permainan.

Meski begitu, G tidak mampu berkontribusi banyak dan harus hengkang sebagai pemain aktif. Melihat potensi yang ada, manajemen EVOS tidak mendepak Afrindo melainkan masih menggunakan jasanya sebagai pelatih.

Hingga saat ini, Afrindo “G” Valentino masih aktif sebagai pelatih untuk tim EVOS Icon di ajang MDL Indonesia, liga resmi kasta kedua Mobile Legends: Bang Bang.

4. Eko “Oura” Julianto

https://oneesports.azureedge.net/cdn-data/sites/2/2021/05/EVOS-Legends-juara-M1.jpg
Oura (dua dari kanan) bersama EVOS Esports saat menjuarai M1 Worlds Championship. Sumber: ONE Esports

Lagi-lagi mantan pemain EVOS Esports sekaligus bintang di M1 World Championship. Eko Julianto atau yang kerap disapa Oura merupakan salah satu pensiunan pro player Mobile Legends yang masih aktif.

Saat masih aktif bermain, Oura lihai dalam menggunakan hero di posisi jungle hingga offlane. Siapa yang tidak ingat aksi Oura dalam menggunakan Masha di grand final M1 World Championship?

Pasca menjuara M1 World dan MPL ID Season 4, Oura memutuskan untuk hengkang sekaligus pensiun dari skena kompetitif Mobile Legends.

Namun hingga saat ini Oura sendiri masih aktif di ekosistem Mobile Legends sebagai influencer dan juga menjabat sebagai head of Esports di Geng Kapak (GPX).

5. Jonathan “Emperor” Liandi

Pemain berikutnya masih mantan punggawa EVOS Esports. Jonathan Liandi atau Emperor merupakan pemain yang membela tim tersebut di musim MPL ID Season 2 dan MPL ID Season 3.

Pasca hengkang, Emperor tidak bermain untuk tim lain. Langkah awalnya menjadi seorang streamer dan kini aktif sebagai influencer dan kreator konten YouTube.

Jonathan Liandi juga terkenal dengan konten podcast miliknya yaitu EmpeTalk di kanal YouTube.

6. Steven “Marsha” Kurniawan

https://asset-a.grid.id/crop/0x0:0x0/x/photo/2018/10/03/3766006383.jpg
Marsha (paling kanan) saat membela EVOS di MPL ID Season 2. Sumber: RevivaLTV

Pemain yang juga sempat membela EVOS Esports pasca bermain untuk RRQ.O2, Marsha, memang sudah tidak aktif lagi sebagai atlet esports. Ia terakhir membela Genflix Aerowolf pada MPL ID Season 4.

Namun kegagalannya bersama Genflix Aerowolf di MPL ID Season 4 membuatnya hengkang lebih cepat. Pada akhir pertandingan, Marsha sempat memberikan niatnya untuk pensiun.

Pasca memutuskan pensiun, Marsha kini aktif di tim Geng Kapak (GPX) sebagai bagian yang mengurus bisnis GPX, terkait lobi investor maupun sponsor.

7. Dicky “Tuturu

https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x169:1080x1081/x/photo/2021/07/17/3626321785.jpg

Pensiunan pro player Mobile Legends kali ini tidak datang dari EVOS Esports, melainkan RRQ. Dicky atau pemain dengan nickname Tuturu merupakan sosok Marksman yang dihormati sekaligus disegani.

Tuturu sendiri belum memperkuat roster RRQ sejak MPL ID Season 6 usai. Posisi pemain tersebut perlahan digantikan dengan pendatang baru.

Meski begitu, Tutur mengakui bahwa dirinya tidak bilang pensiun dari skena kompetitif Mobile Legends melainkan rehat.

Namun hingga saat ini belum ada niat Tuturu untuk kembali ke tim profesional. Bahkan, kini Tuturu terlihat sangat aktif di kanal YouTube miliknya sebagai konten kreator yang memiliki 1,18 juta subscribers.

Banding Diterima, Omega Esports Bisa Kembali Bertanding di Turnamen DPC

Salah satu tim esports asal Filipina, Omega Esports baru saja tertimpa kabar buruk yaitu isu match-fixing atau pengaturan skor. Kasus ini fatal bagi tim yang bermain di Upper Division – DPC SEA Regional League.

Pelanggaran tersebut tercium oleh pihak penyelenggara yaitu Beyond the Summit. Pihak penyelenggara lalu mengabarkan Valve. Alhasil tim Omega Esports mendapatkan larangan bertanding di turnamen resmi Valve selamanya.

Selain tim, para pemain yang sedang memperkuat Omega Esports (Smart Omega) juga mendapatkan hukuman yang sama. Kasus ini rupanya juga ditelusuri oleh pihak internal Omega Esports dan memutuskan untuk mengajukan banding ke Valve.

Rupanya hasil yang diraih cukup memuaskan. Karena, Omega Esports diizinkan kembali bertanding di turnamen resmi dari Valve. Apakah mereka bisa kembali bertanding di Upper Division?

Hukuman dan Hasil Banding Omega Esports

Omega Esports yang mengajukan banding kepada Valve secara mengejutkan diterima. Pihak organisasi mengatakan bahwa timnya tidak terlibat sama sekali dengan match-fixing.

Pihak Omega mengatakan bahwa nama timnya merupakan korban dalam kasus ini. Keuntungan sepenuhnya diambil oleh beberapa pemain yang terbukti bertanggung jawab pada kasus match-fixing, antara lain:

  • Chris “CTY” Maldo
  • Prince “Prince” Daculan
  • Ryniel “Zenki” Calves

Tiga nama di atas diberikan hukuman oleh pihak Omega yaitu pemutusan kontrak kerja. Selain itu, untuk mengantisipasi di masa depan pihak internal Omega juga akan melakukan pengetatan pada proses perekrutan pemain.

Pada pengumuman melalui akun Twitter resminya, Omega Esports akan kembali bertanding di DPC Spring Season yang berarti pada pertengahan tahun 2022. Dengan kata lain, mereka tidak akan bertanding di DPC Winter Season dan harus merelakan slotnya untuk BOOM Esports.

Nasib Rekrutan Anyar Omega Esports

https://assets.skor.id/crop/0x0:0x0/x/photo/2021/11/24/4019209173.jpeg

Dengan selesainya banding, Omega Esports masih memiliki secercah harapan untuk kembali berkompetisi di ranah kompetitif Dota 2 Asia Tenggara.

Namun bagaimana dengan nasib para pemain atau rekrutan baru di tim Omega Esports?

Pihak Omega Esports belum mengumumkan secara resmi mengenai susunan pemain divisi Dota 2-nya. Dengan pemutusan kontrak beberapa pemain seperti CTY, Zenki, dan Prince, maka Omega Esports hanya memiliki 3 pemain yaitu Ramz, Forev, dan Eren.

Meski begitu, Forev sempat mengumumkan mencari tim baru melalui cuitan di akun Twitter pribadinya. Di sisi lain, wakil Indonesia yaitu Ramzi “Ramz” Bayhaki belum memberikan informasi mengenai langkah yang akan diambilnya.

Daftar Turnamen Esports Terpopuler Pada November 2021

Memasuki bulan Desember 2021, Hybrid.co.id kembali membuat daftar turnamen esports paling populer di November 2021. Kali ini, ada tiga turnamen dari game esports PC yang masuk dalam daftar tersebut: dua turnamen Counter-Strike: Global Offensive dan satu turnamen League of Legends. Daftar itu dilengkapi dengan dua turnamen dari mobile esports, yaitu Mobile Legends dan Free Fire.

Berikut data viewerships dari lima turnamen esports terpopuler sepanjang November 2021, menurut data dari Esports Charts.

5. BLAST Premier Fall 2021 Finals

Dengan peak viewers sebanyak 861,4 ribu orang, BLAST Premier Fall 2021 Finals berhasil menduduki peringkat 5 dalam daftar turnamen esports terpopuler di November 2021. Peak viewers tersebut tercapai pada babak final yang mempertemukan Natus Vincere (NAVI) dan Vitality. Diadakan pada 24-28 November 2021, BLAST Premier Fall 2021 Finals memiliki total durasi siaran selama 50 jam. Secara total, turnamen CS:GO itu berhasil mendapatkan 25,9 juta views, Sementara total hours watched yang kompetisi itu dapat mencapai 17,1 juta jam dengan jumlah penonton rata-rata mencapai 338,4 ribu orang.

BLAST Premier Fall 2021 dimenangkan oleh NAVI. Dan NAVI memang berhasil menjadi tim terpopuler sepanjang kompetisi itu, setidaknya dari segi average viewers. Jumlah penonton rata-rata yang didapat tim itu mencapai 482,56 ribu orang. Namun, dari segi hours watched, Vitality masih unggul. Tim yang melawan NAVI di babak final itu mendapatkan total hours watched sebanyak 8,16 juta jam. Sementara NAVI hanya mendapatkan 6,67 juta hours watched.

Data viewership dari BLAST Premier Fall 2021. | Sumber: Esports Charts

Turnamen BLAST Premier Fall 2021 disiarkan di lima platform: Twitch, YouTube, Nimo TV, Facebook, dan VK Live. Twitch menjdi platform streaming game paling populer dengan peak viewers sebanyak 623,1 ribu orang. Disiarkan di 22 channels, BLAST Premier Fall 2021 berhasil mendapatkan 16,8 juta views dan 112,4 ribu follows di Twitch. Sementara itu, YouTube menjadi platform siaran paling populer ke-2 untuk kompetisi ini. Jumlah peak viewers yang dicapai BLAST Premier Falll 2021 di YouTube mencapai 190,6 ribu orang. Sementara total views yang didapat turnamen itu adalah 8,99 juta views dengan 189,9 ribu likes.

Dari segi bahasa, siaran dalam Bahasa Inggris menjadi siaran BLAST Premier Fall 2021 paling populer, diikuti oleh siaran dalam bahasa Rusia. Peak viewers dari siaran dalam Bahasa Inggris mencapai 372,5 ribu orang, sementara siaran dalam bahasa Rusia mencapai 316,8 ribu orang.

4. Free Fire Asia Championship 2021

Free Fire Asia Championship 2021 menjadi turnamen esports terpopuler ke-4 pada bulan lalu. Secara total, airtime dari turnamen itu adalah 11 jam. Walau tidak berlangsung lama, kompetisi tersebut berhasil mendapatkan 46,8 juta views dan 3,98 juta hours watched, dengan jumlah penonton rata-rata mencapai 357,2 ribu orang.

Pada puncaknya, jumlah penonton dari Free Fire Asia Championship 2021 mencapai 1,09 juta orang. Ronde 7 dari babak final menjadi pertandingan paling populer sepanjang turnamen tersebut. Sementara babak terpopuler ke-2 adalah Ronde 1 pada babak final, dengan 988,4 ribu peak viewers, diikuti oleh Ronde 4  di babak final, dengan 915,1 ribu peak viewers.

Viewership dari Free Fire Asia Championship. | Sumber: Esports Charts

YouTube menjadi platform favorit para fans untuk menonton Free Fire Asia Championship. Di platform itu, peak viewers dari kompetisi Free Fire tersebut mencapai 1,03 juta orang. Secara total, di YouTube, Free Fire Asia Championship 2021 berhasil mendapatkan 46,1 juta views dan 4,3 juta likes.

Free Fire Asia Championship 2021 berhasil menarik banyak penonton dari negara-negara Asia. Buktinya, siaran dalam bahasa Hindi menjadi siaran paling populer, dengan 545,7 ribu peak viewers. Sementara Bahasa Indonesia menjadi bahasa terpopuler ke-2 dengan 216 ribu peak viewers. Dan bahasa Vietnam menjadi bahasa terpopuler ke-3, dengan peak viewers sebanyak 196,7 ribu orang.

3. ONE Esports MPL Invitational 2021

Walau liga-liga nasional Mobile Legends telah berakhir, fans mobile MOBA itu masih bisa menikmati MPL Invitational 2021 yang digelar oleh ONE Esports pada bulan lalu. Diadakan pada 2-7 November 2021, total durasi siaran MPL Invitational 2021 mencapai 42 jam. Puluhan jam siaran tersebut menghasilkan 65,1 juta views dan total hours watched sebanyak 14,2 juta jam. Rata-rata, jumlah penonton dari MPL Invitational 2021 adalah 341,4 ribu orang. Sementara pada puncaknya, jumlah penonton dari turnamen itu mencapai 1,7 juta orang.

Menariknya, babak yang berhasil menjaring paling banyak penonton bukanlah pertandingan grand final antara Blacklist International (BI) dan ONIC Esports, tapi babak semifinal yang mempertemukan BI dan RRQ Hoshi. Dan babak terpopuler ke-2 adalah pertandingan antara EVOS Legends dan RRQ Hoshi di hari pertama Group Stage. Ketika itu, ada 1,36 juta orang yang menonton El Clasico Mobile Legends tersebut. Babak grand final antara BI dan ONIC menjadi pertandingan paling populer ke-3, dengan peak viewers sebanyak 1,35 juta orang.

Data viewership dari ONE Esports MPL Invitational. | Sumber: Esports Charts

Satu hal yang menarik dari MPL Invitational, siaran dalam Bahasa Indonesia menjadi siaran yang paling populer. Peak viewers dari siaran dalam Bahasa Indonesia mencapai 1,3 juta orang. Sementar bahasa terpopuler ke-2 adalah Tagalog, dengan peak viewers mencapai 327,2 ribu orang, diikuti oleh Bahasa Inggris dengan peak viewers sebanyak 101,7 ribu orang.

Platform favorit fans untuk menonton MPL Invitational 2021 adalah YouTube. Di platform tersebut, MPL Invitational berhasil mendapatkan 62,4 juta views, 661,9 ribu likes, dengan peak viewers mencapai 1,16 juta orang. Nimo TV menjadi platform favorit ke-2 dengan jumlah peak viewers sebanyak 423 ribu orang dan Facebook ada di peringket ke-3 dengan total peak viewers sebanyak 219,1 ribu orang.

2. PGL Major Stockholm 2021

PGL Major Stockholm 2021 masuk dalam daftar turnamen esports terpopuler pada Oktober 2021. Ketika itu, turnamen CS:GO tersebut duduk di peringkat 4. Bulan lalu, turnamen itu kembali masuk dalam daftar turnamen esports terpopuler. Kali ini, ia ada di peringkat 2, dengan peak viewers sebanyak 2,7 juta orang. Dari segi views, PGL Major Stockholm berhasil mendapatkan 123,4 juta views. Sementara total hours watched dari turnamen itu adalah 71,2 juta jam dengan jumlah penonton rata-rata sebanyak 596 ribu orang.

Pertandingan final antara G2 dengan NAVI menjadi pertandingan yang paling diminati. Sementara pertandingan antara NAVI dengan Gambit di babak semifinal menjadi pertandingan terpopuler ke-2. Seperti yang bisa Anda lihat pada grafik di bawah, pertandingan antara NAVI dan Gambit berhasil menarik 1,4 juta penonton pada puncaknya. Selain menjuarai PGL Major Stockholm, NAVI juga sukses meraih gelar tim terpopuler dalam turnamen itu. NAVI unggul dari tim-tim lain baik dari segi hours watched maupun average viewers. Sementara itu, G2, yang menjadi runner up, menjadi tim terpopuler ke-2.

Data viewership dari PGL Major Stockholm. | Sumber: Esports Charts

PGL Major Stockholm disiarkan dalam 25 bahasa. Bahasa Inggris dan Bahasa Rusia menjadi dua bahasa paling populer. Siaran dalam Bahasa Inggris memiliki peak viewers sebanyak 1,08 juta orang sementara Bahasa Rusia 1,01 juta orang. Soal platform, Twitch merupakan platform favorit fans untuk menonton PGL Major Stockholm. Disiarkan di 134 channels, turnamen itu berhasil mendapatkan 99,1 juta views dan 2,3 juta follows di Twitch. Sementara peak viewers dari turnamen itu di Twitch mencapai 2 juta orang. Di YouTube, PGL Major Stockholm mendapatkan 23,7 views dan 731,7 ribu likes.

1. 2021 League of Legends World Championship

League of Legends World Championship 2021 berhasil mempertahankan gelarnya dan kembali menjadi turnamen esports terpopuler di November 2021. Pada bulan lalu, peak viewers dari Worlds 2021 mencapai 4 juta orang, naik 500 ribu orang dari 3,5 juta orang pada Oktober 2021. Digelar pada 5 Oktober 2021 sampai 6 November 2021, total durasi siaran dari Worlds 2021 mencapai 135 jam. Kompetisi itu berhasil mendapatkan 220,5 juta views dan 174,8 juta hours watched, dengan jumlah penonton rata-rata sebanyak 1,3 juta orang.

Babak final antara Edward Gaming (EDG) dan DWG KIA (DWGK) menjadi pertandingan yang menarik perhatian paling banyak penonton. Walau hanya menjadi runner up, DWGK sukses menjadi tim paling populer sepanjang Worlds 2021, baik dari segi hours watched maupun average viewers. Total hours watched yang didapat oleh tim Korea Selatan itu mencapai 42,5 juta jam, dengan average viewers sebanyak 2,16 juta orang.

Data viewership dari LOL World Championship 2021. | Sumber: Esports Charts

Sementara itu, EDG, yang membawa pulang Summoner’s Cup, menjadi tim terpopuler ke-2 dari segi hours watched. Tim Tiongkok itu mendapatkan total hours watched sebanyak 37,68 juta jam. Namun, dari segi average viewers, EDG masih kalah dari T1. Jumlah penonton rata-rata EDG mencapai 1,81 juta orang, sementara T1 1,94 juta orang.

Worlds 2021 disiarkan dalam belasan bahasa. Siaran dalam Bahasa Inggris menjadi siaran paling populer, dengan jumlah peak viewers sebanyak 1,18 juta orang. Siaran dalam Bahasa Korea menjadi siaran terpopuler ke-2, dengan jumlah peak viewers sebanyak 882,6 ribu orang. Kompetisi Worlds 2021 disiarkan di 20 channels di Twitch dan mendapatkan 122,4 juta views serta 956,8 ribu follows. Di Twitch, total peak viewers dari Worlds 2021 mencapai 2,99 juta orang. Sementara di YouTube, Worlds 2021 mendapatkan 94,89 juta views dan 1,16 juta likes. Pada puncaknya, Worlds 2021 ditonton oleh 1,02 juta orang di YouTube.