Tencent Beli 10 Persen Saham Universal Music Group

Konsorsium yang dipimpin oleh Tencent, meliputi Tencent Music Entertainment dan beberapa perusahaan lain, akan membeli 10 persen saham Universal Group Music dari perusahaan induknya, Vivendi. Dengan ini, Tencent akan mendapatkan akses ke lebih banyak musik karya musisi asal negara-negara Barat, seperti Taylor Swift. Untuk membeli 10 persen saham UMG, konsorsium ini harus mengeluarkan €3 miliar. Dalam pernyataan resmi, Vivendi mengatakan bahwa konsorsium yang dipimpin Tencent itu memiliki kesempatan untuk membeli saham UMG hingga 20 persen dengan tenggat waktu Januari 2021.

Dengan pembelian saham ini, valuasi perusahaan UMG mencapai US$30 miliar. Nilai saham Vivendi juga naik 0,4 persen setelah kabar tentang pembelian saham ini muncul. Dalam catatan internal, Chairman dan CEO UMG Lucian Grainge mengatakan bahwa keputusan Tencent untuk membeli saham UMG merupakan “validasi dari strategi bisnis kita.” Meskipun begitu, Tencent akan menjadi pihak yang paling diuntungkan dalam jangka panjang. Nilai industri musik diperkirakan masih akan terus naik. Selain itu, jumlah pengguna smartphone dan internet di negara-negara berkembang seperti Amerika Latin dan India terus bertambah. Itu artinya, jumlah orang yang mengonsumsi musik akan meroket dalam waktu tiga sampai lima tahun ke depan, lapor Music Business Worldwide.

Sumber: Flickr/dephisticate
Sumber: Flickr/dephisticate

Sebelum ini, Tencent juga telah membuat perjanjian dengan sejumlah entitas, seperti Sony Music Entertainment, Warner Music Group, dan YG Entertainment, perusahaan asal Korea Selatan yang membawahi berbagai artis K-Pop seperti Blackpink dan Big Bang. Tak hanya itu, Tencent juga cukup aktif dalam mendukung perusahaan yang bergerak di bidang gaming dan esports. Menurut laporan The Esports Observer, sejauh ini, mereka telah menanamkan investasi di Riot Games, developer League of Legends, Discord, aplikasi chatting untuk gamer, dan Kakao Games. Sementara itu, Vivendi akan menggunakan dana investasi ini untuk memperkuat posisi mereka di pasar Asia.

Universal Music Group juga pernah terjun ke dunia esports. Pada Juli 2018, UMG Kanada membuat perjanjian kerja sama dengan organisasi esports Luminosity Gaming untuk membuat konten promosi. Sementara pada Agustus 2018, UMG Eropa dan penyelenggara turnamen ESL menandatangani kontrak untuk membuat label rekaman Enter Records, yang bertujuan memperkenalkan musik untuk fans esports.

2019, Fortnite dan FIFA 19 Jadi 2 Game dengan Pendapatan Terbesar

Sepanjang 2019, Fortnite berhasil mendapatkan total pendapatan sebesar US$1,8 miliar, menurut data dari Superdata, yang dimiliki oleh Nielsen. Total pendapatan Fortnite turun 25 persen dari US$2,4 miliar pada 2018. Meskipun begitu, Fortnite masih menjadi game free-to-play (FTP) dengan pendapatan terbesar sepanjang 2019. Faktanya, 2019 menjadi tahun kedua Fortnite menjadi game dengan pendapatan terbesar.

Dengan pendapatan US$1,6 miliar, Dungeon Fighter Online dan Honour of Kings menjadi dua game FTP dengan pendapatan terbesar setelah Fortnite, disusul oleh League of Legends dan Candy Crush, yang memiliki pendapatan US$1,6 miliar dan Pokémon Go dan Crossfire, yang masing-masing berhasil mendapatkan US$1,4 miliar. Menariknya, meskipun Fortnite menjadi game gratis berpendapatan terbesar, jumlah pemain League of Legends masih lebih banyak. Salah satu alasan mengapa Fortnite sukses mendorong pemainnya untuk terus membeli item berkat promosi dan kerja sama yang dilakukan oleh Epic Games, misalnya dengan Star Wars, Avengers, dan Stranger Things. Game FTP merepresentasikan 80 persen dari total pasar game digital.

Sementara itu, sepanjang 2019, spending para pemain game digital mencapai US$120,1 miliar, naik 3 persen jika dibandingkan dengan tahun 2018. Mobile gamer masih memberikan kontribusi terbesar dengan spending sebesar US$64,4 miliar. Sementara total spending PC gamer mencapai US$29,6 miliar dan pemain konsol US$15,4 miliar. Dari segi media interaktif, Gaming Video Content (GVC) memberikan kontribusi US$6,5 miliar dan mixed reality US$6,3 miliar pada total spending.

Sumber: Superdata
Sumber: Superdata

Pendapatan dari game premium pada 2019 mencapai US$18,9 miliar, turun 5 persen jika dibandingkan dengan tahun 2018. Menurut TechSpot, alasannya adalah karena jumlah game AAA yang diluncurkan sepanjang 2019 lebih sedikit. Meskipun begitu, pendapatan game premium diperkirakan akan naik pada 2020 menjadi US$19,8 miliar karena peluncuran game Cyberpunk 2077 dan The Last of Us Part II. Keduanya memang memiliki hype yang tinggi dan dinanti-nanti oleh para gamer. Selain itu, peluncuran konsol generasi baru, PlayStation 5 dan Xbox Series X, juga diperkirakan akan mendorong pendapatan game premium.

Selama 2019, FIFA 19 menjadi game premium dengan pendapatan terbesar. Total pendapatan game sepak bola itu mencapai US$786 juta. Call of Duty: Modern Warfacer duduk di posisi kedua dengan total pendapatan US$645 juta.

Asus Singkap Monitor Gaming 360Hz Berteknologi Nvidia Spesialis Esports

Meningkatnya kinerja CPU, GPU dan memori di perangkat gaming menyadarkan banyak orang bahwa demi memaksimalkan apa yang ditawarkan di sana, mereka juga membutuhkan periferal berperforma tinggi. Di kalangan produsen, kompetisi penyediaan monitor gaming sudah lama dimulai. Dan banyak konsumen mulai paham ada banyak faktor yang menentukan mutu suatu produk display.

Salah satu faktor tersebut adalah kemampuan monitor menampilkan gambar dalam waktu satu detik, atau biasa disebut dengan istilah refresh rate. Di kalangan atlet esports, refresh rate mungkin menjadi aspek yang lebih diprioritaskan dibanding resolusi atau tipe panel, dan kita telah mulai terbiasa melihat monitor 144Hz serta 240Hz di pasar. Namun di momen pembukaan CES 2020, Asus menawarkan sesuatu yang lebih istimewa lagi: monitor gaming ROG Swift 360Hz.

Asus ROG Swift 360Hz 2

Perusahaan elektronik asal Taiwan itu mengklaim bahwa produk mereka ini merupakan monitor dengan refresh rate 360Hz pertama di dunia. ROG Swift 360Hz menyuguhkan panel seluas 24,5-inci dan resolusi 1080p. Untuk mendukung penyajian frame rate yang tinggi, Asus mengandalkan ‘varian yang lebih canggih dari prosesor Nvidia G-Sync’. Mengulik lebih jauh, ROG Swift 360Hz memiliki waktu respons 2,8-milidetik – kira-kira enam kali lebih cepat dibanding TV atau monitor biasa.

Dari sisi desain, ROG Swift 360Hz mengusung penampilan asimetris dan industrial khas keluarga Republic of Gamers. Panel berdiri di atas tripod dengan engsel yang dapat diputar. Ada lampu LED merah menyorot logo ROG ke arah bawah, kemudian ada lagi logo ROG LED di bagian belakangnya. Monitor mempunyai area bezel super-tipis dan tersedia pula ruang di stand buat mengelola kabel supaya tidak berantakan.

Asus ROG Swift 360Hz 1

Tentu saja, agar ROG Swift 360Hz dapat bekerja optimal, Anda memerlukan sistem berspesifikasi tinggi yang sanggup menjalankan permainan di ratusan frame per detik. Dan karena ROG Swift 360Hz memanfaatkan teknologi G-Sync, konten baru tersaji optimal, bebas efek tearing dan stuttering jika Anda menggunakan kartu grafis Nvidia GeForce.

Sederhananya, monitor dengan refresh rate tinggi (dibantu oleh GPU mumpuni) memperkenankan kita melihat detail secara lebih baik, terutama pada objek-objek yang bergerak di kecepatan tinggi atau ketika kita menggerakkan kamera (di game) secara cepat. Itu mengapa perangkat seperti ini sangat esensial bagi gamer esports, terutama mereka yang fokus pada permainan-permainan bertempo cepat semisal shooter.

Asus rencananya akan memasarkan ROG Swift 360Hz mendekati penghujung 2020, tapi tanggal pastinya belum dikonfirmasi. Produsen juga belum mengabarkan harga dari monitor ini.

Via The Verge. Sumber: Asus.

Game-Game yang Paling Dinanti di Tahun 2020

Bahkan ketika 2019 berlalu, sejumlah game yang dirilis selama 12 bulan ke belakang atau tahun-tahun sebelumnya akan tetap jadi favorit banyak orang. Tentu saja, ada banyak judul yang perilisannya begitu ditunggu-tunggu di 2020. Tahun 2020 merupakan momen gaming istimewa, menandai dimulainya periode transisi dari console generasi saat ini ke next-gen. Di masa itu, pembelian hardware mungkin menurun, namun penjualan game ialah hal berbeda.

Ada banyak judul menarik yang siap untuk dilepas, baik sebelum maupun sesudah Microsoft dan Sony meluncurkan Xbox anyar dan PlayStation 5. Mereka terdiri dari permainan eksklusif serta multi-platform. Tentu saja kita belum tahu jelas kualitas konten dari game-game tersebut hingga dirilis, namun melihat respons positif khalayak terhadap penyingkapannya, peluncuran judul-judul ini telah lama diantisipasi.

Ini dia 10 game terbesar yang perilisannya sangat dinanti di 2020.

 

Cyberpunk 2077

16 April 2020

Ketika kita mengira tak ada yang bisa lebih menghebohkan dari pengungkapan video gameplay Cyberpunk 2077, Keanu Reeves muncul di panggung presentasi Xbox E3 2019, mengonfirmasi bahwa ia ikut membintangi game, dan mengumumkan tanggal rilis permainan open-world action-RPG raksasa ini. Siapa yang tak penasaran dengan karya CD Projekt Red selanjutnya setelah kesuksesan The Witcher 3?

 

Ghost of Tsushima

Musim panas 2020

Dengan mengendepankan elemen action, stealth serta sejarah, Ghost of Tsushima bisa kita ibaratkan sebagai Assassin’s Creed versi Jepang. Tim Sucker Punch berusaha memberikan pengalaman jadi samurai yang autentik lewat penggunaan audio berbahasa Jepang, sembari menggandeng komposer Shigeru Umebayashi.

 

Halo Infinite

Kuartal empat 2020

Setelah aksi kejar-kejaran antara Blue Team dengan Fireteam Osiris, Infinite akan kembali memfokuskan petualangan pada Master Chief John-117. Developer 343 Industries menjanjikan jalan cerita yang ‘lebih manusiawi’ dan Halo Infinite rencananya akan jadi salah satu permainan pertama console Xbox generasi selanjutnya.

 

Final Fantasy VII Remake

3 Maret 2020

Remake Final Fantasy VII diumumkan di tengah-tengah tingginya harapan gamer agar Square Enix menggarap ulang JRPG klasik yang dirilis lebih dari dua dekade silam itu. Namun developer tak sekadar membangun remake berbekal teknologi baru saja, mereka juga menyajikannya secara berbeda dengan membagi permainan ke dalam episode berbeda.

 

Doom Eternal

22 November 2020

Memadukan kearifan formula shooter masa lalu dengan gameplay modern terbukti jadi arahan tepat dalam mengembangkan reboot Doom. Pendekatan tersebut diteruskan di Eternal. Game ini lagi-lagi mendorong kita bermain secara agresif, dibantu oleh perlengkapan baru yang mempersilakan Anda melakukan bermacam-macam manuver.

 

Resident Evil 3 Remake

3 April 2020

Kesuksesan remake Resident Evil 2 membuka jalan bagi pengembangan sekuelnya. Di remake Resident Evil 3, kita akan kembali ditugaskan untuk memandu JIll Valentine menyelamatkan diri dari Raccoon City (serta kejaran senjata biologis bernama Nemesis). Berbeda dari permainan sebelumnya, Resident Evil 3 lebih mengedepankan elemen action.

 

Half-Life: Alyx

Maret 2020

Banyak fans kecewa karena game terbaru di jagat Half-Life hanya bisa diakses via headset VR, tapi Valve memang seperti itu: mereka selalu mengintegrasikan teknologi terkini di karya-karyanya (Half-Life 2 dimanfaatkan buat memperkenalkan Steam). Alyx ialah game pertama di seri ini yang fokus pada tokoh protagonis selain Gordon Freeman.

 

The Last of Us Part II

29 Mei 2020

Beban berat dipikul oleh Naughty Dog menyusul kesuksesan The Last of Us memukau gamer. Developer berambisi untuk menggarap penerusnya ini secara lebih masif dengan cerita yang lebih dewasa. Durasi pengembangannya berlangsung sangat lama, dan demi memastikan konten single-player-nya memuaskan, Naughty Dog menghapuskan mode multiplayer.

 

Ori and the Will of the Wisps

11 Februari 2020

Hampir tiga tahun sesudah diumumkan, sekuel Ori and the Blind Forest ini akhirnya memperoleh tanggal rilis. Tetap mengusung formula platformer Metroidvania dan menghidangkan visual yang indah, Will of the Wisps juga dibekali sejumlah modifikasi: autosave menggantikan manual save, lalu sistem upgrade shards diganti dengan charms ala Hollow Knight.

 

Marvel’s Avengers

15 Mei 2020

Demi membuatnya berbeda dari film-film MCU serta memastikan agar permainan mampu memikat gamer, Square Enix menugaskan dua studio papan atas untuk mengerjakan Marvel’s Avengers: Crystal Dynamics selaku pencipta reboot Tomb Raider, dan Eidos Montréal yang bertanggung jawab atas pengembangan Deus Ex: Human Revolution.

Berikut ini adalah sepuluh game most wanted lain yang juga sangat ditunggu, semoga saja waktu rilisnya tidak melampaui tahun 2020:

 

Overwatch 2

 

Diablo IV

 

The Legend of Zelda: Breath of the Wild 2

 

Kerbal Space Program 2

 

Everwild

 

Senua’s Saga: Hellblade II

 

Watch Dogs: Legion

 

Psychonauts 2

 

Metroid Prime 4

 

Beyond Good & Evil 2

Tahun Ini, Budget Iklan Industri Game Turun

Sama seperti perusahaan di industri lain, pelaku industri game juga memiliki budget tersendiri untuk iklan. Menurut data iSpot.tv, industri game diperkirakan menghabiskan US$319,6 juta untuk menayangkan iklan televisi sepanjang tahun 2019. Jika dibandingkan dengan budget tahun lalu, budget iklan industri game tahun ini mengalami penurunan sebesar 14,68 persen. Karena itu, waktu siaran iklan dan impresi iklan juga mengalami penurunan. Tiga entitas yang memiliki budget iklan terbesar adalah PlayStation, Xbox, dan Nintendo.

Dana yang PlayStation siapkan untuk iklan di televisi tahun ini turun hingga 45 persen, menjadi US$108,5 juta. Meskipun begitu, mereka tetap menjadi perusahaan game dengan budget iklan terbesar. Sementara itu, dana iklan yang Xbox keluarkan tahun ini justru meroket naik. Sepanjang 2019, mereka diperkirakan mengeluarkan US$100 juta untuk iklan, naik 232 persen dari tahun lalu. Sementara dari segi impresi iklan, Xbox mendapatkan impresi iklan terbanyak dengan 4,8 miliar impresi, naik 186 persen dari tahun lalu, lapor VentureBeat.

Nintendo menjadi perusahaan game dengan budget iklan televisi terbesar ketiga dengan dana sebesar US$46 juta. Menariknya, meskipun dana iklan perusahaan Jepang ini tidak mencapai setengah budget PlayStation dan Xbox, impresi iklan mereka mencapai 3,07 miliar. Ini menunjukkan bahwa budget dan impresi tak selalu berbanding lurus. Tampaknya, salah satu alasan Nintendo bisa menekan biaya iklan mereka adalah karena siaran yang mereka pilih untuk menayangkan iklan tak menghabiskan dana besar.

Program televisi favorit dari pelaku industri game. | Sumber: VentureBeat
Program televisi favorit dari pelaku industri game. | Sumber: VentureBeat

Umumnya, pelaku industri game memasang iklan pada siaran olahraga, seperti turnamen NFL (National Football League), NBA, dan pertandingan american football tingkat universitas. Siaran american football NFL menjadi program favorit bagi pelaku industri game untuk beriklan. Diperkirakan, dana iklan perusahaan game yang masuk ke NFL mencapai US$61,2 juta, naik 14 persen dari tahun lalu. Uniknya, Spongebob Squarepants menjadi salah satu program favorit untuk pelaku indusri game untuk beriklan. Nintendo menjadi pihak yang menghabiskan dana paling besar untuk memasang iklan di siaran kartun anak-anak itu dengan dana sebesar US$7,08 juta.

Dari semua iklan game tahun ini, iklan untuk Gears 5, yang diiringi oleh lagu Evanescence, merupakan iklan game yang paling sering ditonton. Faktanya, iklan dari Xbox tersebut menjadi satu-satunya iklan game yang ditonton lebih dari satu miliar orang. Memang, iklan ini juga memiliki budget terbesar. Diperkirakan, Xbox menghabiskan US$22,7 juta untuk 2.948 penayangan. Iklan Gears 5 itu paling sering ditayangkan dalam siaran SportsCenter dan MLB Tonight. Namun, program yang menyumbangkan impresi paling banyak justru NFL dengan 362 juta impresi dan pertandingan liga american football tingkat universitas dengan 100 juta impresi.

Sumber header: TechRadar

Valve Singkap Game Steam Dengan Pemasukan Terbesar di Tahun 2019

Satu alasan mengapa Steam jadi platform distribusi digital favorit jutaan orang adalah karena ia sukses mendekatkan gamer dengan developer. Melalui Steam, pemain bisa memberikan saran dan masukan langsung pada pencipta game. Dan siapa pun developer-nya, mereka dapat lebih mudah mendistribusikan update, memastikan game tetap mampu menghimpun banyak pemain bertahun-tahun setelah dirilis.

Meneruskan tradisi mereka, Valve kembali mengumumkan permainan-permainan terlaris di Steam tahun ini di tengah berlangsungnya Steam Winter Sale 2019. Seperti biasa, perusahaan tidak mengungkap angka penjualan atau pemasukan secara detail; mereka membagi judul-judul tersebut ke dalam tingkatan Platinum, Gold, Silver dan Bronze. Dan di daftar Best of 2019, Valve membagi game ke dalam lima kategori.

 

Top Sellers

Game dengan penjualan atau pendapatan terbesar.

Best of Steam 2019 2

 

Platinum

  • Counter-Strike: Global Offensive
  • Destiny 2
  • Sekiro: Shadows Die Twice
  • Grand Theft Auto V
  • The Elder Scrolls Online
  • Dota 2
  • PlayerUnknown’s Battlegrounds
  • Warframe
  • Sid Meier’s Civilization VI
  • Total War: Three Kingdoms
  • Monster Hunter: World
  • Tom Clancy’s Rainbow Six Siege

 

Gold

  • Halo: The Master Chief Collection
  • Assassin’s Creed Odyssey
  • Resident Evil 2
  • Dead by Daylight
  • Devil May Cry 5
  • Total War: Warhammer II
  • Star Wars Jedi: Fallen Order
  • Rocket League
  • The Witcher 3: Wild Hunt
  • Mordhau

 

Silver

  • Risk of Rain 2
  • Borderlands 2
  • Red Dead Redemption II
  • Rust
  • Planet Zoo
  • Code Vein
  • Stellaris
  • Ark: Survival Evolved
  • Arma 3
  • War Thunder
  • Cities: Skylines
  • Divinity: Original Sin 2 – Definitive Edition
  • Remnant: From the Ashes
  • Euro Truck Simulator 2
  • Team Fortress 2

Jumlah game di grup Bronze sangat banyak. Anda bisa melihat rinciannya secara langsung di tautan ini.

 

Top New Releases

Permainan-permainan baru dengan penjualan terbaik.

Best of Steam 2019 3

Di datar Top New Releases, Valve membagi game berdasarkan bulan perilisannya – dari Januari sampai Desember 2019. Di antara ratusan judul yang ada, 12 nama keluar sebagai permainan baru terlaris. Mayoritas dari mereka juga muncul di daftar Top Sellers Platinum dan Gold. Hal ini lagi-lagi membuktikan bahwa merilis game di Steam merupakan investasi menguntungkan – meski platform distribusi lain menjanjikan pembagian keuntungan lebih besar.

  • Mordhau
  • Star Wars Jedi: Fallen Order
  • Destiny 2
  • Sekiro: Shadows Die Twice
  • Remnant: From the Ashes
  • Halo: The Master Chief Collection
  • Red Dead Redemption II
  • Code Vein
  • Total War: Three Kingdoms
  • Devil May Cry 5
  • Resident Evil 2
  • Planet Zoo

Daftar lengkapnya ada di sini.

 

Top Selling VR Games

Game virtual reality dengan pemasukan tertinggi.

Best of Steam 2019 4

 

Platinum

  • Hot Dogs, Horseshoes & Hand Grenades
  • VR Kanojo
  • The Elder Scrolls V: Skyrim VR
  • Superhot VR
  • Arizona Sunshine
  • Pavlov VR
  • Blade and Sorcery
  • Gorn
  • Fallout 4 VR
  • Beat Saber
  • Boneworks
  • Zero Caliber V

 

Gold

  • Half-Life: Alyx
  • Job Simulator
  • Budget Cuts
  • Pistol Whip
  • Contractors
  • Creed: Rise to Glory
  • Sairento VR
  • Moss
  • Virtual Desktop
  • Onward
  • Rick and Morty: Virtual Rick-ality
  • Vacation Simulator

 

Silver

  • VTOL VR
  • The Talos Principle VR
  • Audica: Rhythm Shooter
  • Tilt Brush
  • I Expect You To Die
  • Doom VFR
  • OrbusVR: Reborn
  • Hellsplit: Arena
  • Serious Sam VR: The Last Hope
  • Space Pirate Trainer
  • Jet Island
  • VR Dungeon Knight
  • Windlands 2
  • Raw Data
  • BoxVR
  • Blood Trail

Selengkapnya, game-game VR terlaris di grup Bronze bisa disimak via link ini. Seperti yang bisa Anda lihat, mayoritas judul-judul di atas bukanlah permainan baru. Yang paling menarik di sini adalah munculnya Half-Life: Alyx di kategori Gold. Game ini baru akan meluncur di bulan Maret 2020. Itu berarti, ada banyak orang melakukan pre-order.

 

Top Early Access Graduates

Permainan laris yang lulus dari program early access Steam.

Best of Steam 2019 5

 

Platinum

  • Oxygen Not Included
  • PC Building Simulator
  • They Are Billions
  • Battalion 1944
  • Green Hell
  • My Time At Portia
  • Beat Saber
  • Slay the Spire
  • Hunt: Showdown
  • Astroneer
  • Space Engineers

 

Gold

  • Deathgarden: Bloodharvest
  • Minion Masters
  • Sunless Skies
  • Project Winter
  • Pagan Online
  • Gorn
  • Black Squad
  • Supraland
  • Rise of Industry
  • Asseto Corsa Competizione
  • Streets of Rogue
  • Touhou Luna Nights

Di Top Early Access Graduates, kategori permainan hanya sampai Silver, namun di grup ini jumlah game-nya sangat banyak.

 

Most Simulataneous Players

Game dengan jumlah pemain concurrent terbanyak.

Best of Steam 2019 6

 

Di atas 100 ribu pemain

  • Halo: The Master Chief Collection
  • Dota 2
  • Warframe
  • Tom Clancy’s Rainbow Six Siege
  • Total War: Three Kingdoms
  • Counter-Strike: Global Offensive
  • Destiny 2
  • Dota Underlords
  • Grand Theft Auto V
  • Sekiro: Shadows Die Twice
  • PlayerUnknown’s Battlegrounds

 

Di atas 50 ribu pemain

  • Dead by Daylight
  • Monster Hunter: World
  • Risk of Rain 2
  • Sid Meier’s Civilization VI
  • Red Dead Redemption II
  • Rocket League
  • Rust
  • No Man’s Sky
  • Borderlands 2
  • Resident Evil 2
  • Ark: Survival Evolved
  • Devil May Cry 5
  • Garry’s Mod
  • Terraria
  • Football Manager 2020
  • Atlas
  • Mordhau
  • Team Fortress 2

Dan ini dia daftar lengkap game yang mampu menghimpun pemain concurrent sebanyak 25 ribu orang atau lebih.

8 Game Terbaik di Tahun 2019 Versi Yoga Wisesa – Senior Writer DS/Hybrid

Nikmati game-game berkualitas yang Anda sukai, dan waktu akan berlalu begitu cepat. Rasanya baru kemarin remake Resident Evil 2 meluncur, lalu dunia dikejutkan oleh Apex Legends. Kemudian tak terasa Death Stranding dan Star Wars Jedi: Fallen Order dilepas. Nyatata, momen ini berjarak kurang lebih sembilan bulan. Dan dalam beberapa hari lagi, kita akan mengucapkan selamat tinggal pada 2019.

2019 kembali menjadi tahun istimewa bagi gamer. Selama 12 bulan ini, sejumlah developer menetapkan standar baru penggarapan remake (Resident Evil 2, Crash Team Racing Nitro-Fueled, The Legend of Zelda: Link’s Awakening), studio-studio indie kembali menunjukkan taringnya (Disco Elysium, Manifold Garden), dan kita juga menjadi saksi lahirnya layanan cloud gaming yang ditujukan untuk pasar mainstream (Google Stadia).

Tentu saja, tiap gamer punya pendapat berbeda mengenai 2019 serta permainan-permainan favoritnya sendiri. Perbedaan inilah yang membuat gaming jadi begitu berwarna. Ada cukup banyak game yang sempat saya mainkan di tahun ini, namun delapan judul ini berhasil mencuri perhatian dan waktu saya.

 

8. Gears 5

Saya memang bukanlah penggemar berat seri Gears of War, tapi kehadiran game third-person shooter blockbuster Microsoft ini di Steam sangat saya apresiasi. Di Indonesia, Xbox Game Studios membanderol Gears 5 di harga terjangkau dan mereka yang membelinya akan memperoleh game berkonten lengkap serta pengalaman multiplayer kooperatif split-screen seru – cukup jarang ditemui di platform PC.

 

7. Tom Clancy’s The Division 2

Meski didesain sebagai game co-op, The Division 2 tetap mengesankan ketika dinikmati seorang diri. Massive Entertainment berhasil menciptakan dunia pasca-bencana artistik berlatar belakang kota Washington DC, menyuguhkan aksi baku tembak sengit yang diselingi momen-momen eksplorasi adiktif. Sistem loot dan kustomisasi menjadi kekuatan utama The Division 2 dan hingga kini developer terus meng-update kontennya.

 

6. Star Wars Jedi: Fallen Order

Jedi: Fallen Order mungkin bukanlah penerus seri Jedi Knight seperti yang diharapkan para veteran, namun ia merupakan game single-player Star Wars murni terbaik yang dirilis dalam lima tahun terakhir. Dalam membuatnya, Respawn Entertainment menggabungkan sejumlah elemen permainan populer: desain level khas Metroidvania, sistem pertempuran ala Soulsborne (tepatnya Sekiro), dan eksplorasi mirip Tomb Raider atau Uncharted.

 

5. Metro Exodus

Lewat Exodus, 4A Games mencoba meneruskan kisah petualangan Artyom dengan sedikit berbeda. Developer tetap mempertahankan elemen horor, survival, stealth, dan sistem karma; tapi kali ini, dunia permainan terbuka lebih luas dan pemain dibebaskan untuk menyelesaikan tugas dengan metode yang mereka mau. Metro Exodus juga merupakan salah satu game pertama yang mengadopsi teknologi real-time ray tracing Nvidia.

 

4. The Outer Worlds

Dibanding karya Obsidian sebelumnya, The Outer Worlds terasa lebih ringan dan jenaka. Walaupun demikian, jagatnya merefleksikan banyak hal di dunia nyata: bagaimana jika nasib banyak orang berada di genggaman perusahaan korporat? Developer mengangkat tema ini ke dunia berlatar sci-fi, memperkenankan pemain menjelajahi beragam planet dan stasiun luar angkasa, sembari menciptakan karakter unik sesuai keinginan Anda.

 

3. Control

Selalu ada hal unik yang Remedy Entertainment suguhkan di karya digitalnya, dan Control tak kalah istimewa dari Max Payne dan Quantum Break. Permainan action ini mengombinasikan aksi tembak-menembak menegangkan dengan elemen misteri dan superhero. Control juga menyajikan kejutan menyenangkan: game memberikan penjelasan sekaligus konklusi mengenai kejadian di Alan Wake. Kedua game ternyata di-setting di dunia yang sama.

 

2. Sekiro: Shadows Die Twice

Sekiro membuktikan bahwa formula Soulsborne masih bisa diulik lagi. Game ini meneruskan semangat Dark Souls, namun kita dihidangkan latar belakang fantasi Jepang. Selanjutnya, FromSoftware mengedepankan sistem parry (tangkis) dalam pertarungan, menuntut pemain untuk selalu sigap saat menghadapi lawan. Sekiro memang tak mudah ditaklukkan, tetapi ia adalah salah satu game dengan aksi pertempuran paling memuaskan.

 

1. Resident Evil 2

Remake dari game survival horror yang Capcom luncurkan lebih dari dua dekade silam ini berhasil mengembalikan kengerian teror zombi ke era kejayaannya. Capcom merancang peta secara teliti dan memanfaatkan pencahayaan untuk mengejutkan dan menjaga ketegangan, lalu menyempurnakan pengalaman horor itu dengan desain suara super-apik.

Sukses secara komersial dan mampu mengesankan gamer, Resident Evil 2 membuka jalan bagi pengembangan remake Resident Evil 3. Dari penilaian saya secara pribadi, Resident Evil 2 ialah game terbaik di 2019.

Game-game lain di tahun 2019 yang saya mainkan dan saya saranan agar Anda juga mencobanya: Devil May Cry 5, Total War: Three Kingdoms, Apex Legends, Red Dead Redemption 2 (PC).

Berkat The Witcher dan Cyberpunk 2077, Nilai Saham CD Projekt Naik 86 Persen

Seri TV The Witcher baru saja tersedia di Netflix. Film tersebut mendapat sambutan hangat, yang membuat banyak orang kembali memainkan game trilogi The Witcher. Menurut SteamDB, pada puncaknya, jumlah pemain The Witcher 3 mencapai 49.466 orang pada akhir pekan lalu. Ini merupakan jumlah pemain tertinggi sejak DLC Blood and Wine diluncurkan pada Mei 2016 dan merupakan jumlah pemain tertinggi kedua sejak The Witcher 3 diluncurkan pada Mei 2015.

PlayTracker memperkirakan, satu juta gamer kembali memainkan game RPG tersebut pada bulan ini. Tak hanya itu, Anda juga bisa menemukan mod yang memungkinkan Anda untuk memainkan The Witcher 3 dengan Henry Cavill sebagai Geralt. Selain The Witcher 3, game pertama dan kedua dari The Witcher juga kembali menarik perhatian gamer. Pada puncaknya, game Witcher pertama memiliki total pemain 5.623 orang, yang merupakan angka tertinggi sejak 2015. Sementara Witcher 2 dimainkan oleh 3.302 orang, angka tertinggi sejak 2017, lapor PCGamesN.

Seri The Witcher terbukti populer. | Sumber: Netflix
Seri The Witcher terbukti populer. | Sumber: Netflix

Kembali populernya trilogi The Witcher juga memberikan dampak baik pada CD Projekt sebagai developer. Nilai saham perusahaan tersebut naik 21.000 persen jika dibandingkan dengan nilai saham mereka pada akhir 2009. Menurut Bloomberg, ini adalah lonjakan nilai saham tertinggi yang pernah terjadi di Stoxx Europe Index. Sementara pada tahun 2019, nilai saham CD Projekt naik 86 persen, lapor PCGamesN. Dengan valuasi perusahaan sebesar US$6,8 miliar, CD Projekt kini bisa disandingkan dengan developer besar lain seperti Ubisoft dari segi kapitalisasi pasar.

Satu hal yang menarik, nilai saham CD Projekt melonjak naik meski pada tahun ini, mereka tidak mengadakan peluncuran game besar-besaran. Selain trilogi The Witcher yang kembali populer, alasan lain mengapa nilai saham CD Projekt melonjak adalah karena para investor memiliki harapan besar atas Cyberpunk 2077. Game yang akan diluncurkan pada tahun depan itu merupakan proyek terbesar CD Projekt sejauh ini. CD Projekt memiliki strategi yang berbeda dari perusahaan game besar lain seperti Activision Blizzard dan Electronic Arts. Biasanya, perusahaan asal Polandia ini fokus pada satu game dan bukannya meluncurkan beberapa game sekaligus. Meskipun begitu, para analis memperkirakan, pendapatan perusahaan akan naik menjadi US$845 juta, empat kali lipat dari pendapatan mereka pada 2015.

Apple Bakal Buat Gaming Mac?

Gamer biasanya menggunakan PC berbasis Windows. Tak heran, mengingat selama ini, gamer memang bukan target pasar Apple. Jika dibandingkan dengan game Windows, jumlah game untuk Mac jauh lebih sedikit. Jika ingin memainkan game AAA, pengguna Mac harus menunggu hingga versi Mac dari game tersebut diluncurkan. Karena itulah, biasanya pengguna Mac harus menunggu lebih lama untuk bisa memainkan game terbaru. Seolah itu tidak cukup buruk, sistem operasi terbaru dari Apple, MacOS Catalina, tak lagi mendukung aplikasi 32-bit. Itu artinya, semua game 32-bit yang telah dibuat untuk Mac tak lagi bisa dimainkan.

Feral Interactive, salah satu perusahaan yang membuat versi Mac dari game PC, mengatakan bahwa mereka akan mempertimbangkan untuk membuat versi 64-bit dari sejumlah game mereka. “Proses ini memakan tenaga yang tidak sedikit,” kata juru bicara Feral Interactive pada Digital Trends. “Tidak semua game akan kami update.” Jika game 32-bit dari Mac tidak diubah menjadi 64-bit, berarti game itu tidak lagi bisa dimainkan pada Mac dengan OS terbaru.

Apple Arcade.
Apple Arcade.

Tahun ini, Apple mulai tertarik untuk masuk ke industri gaming dengan meluncurkan Apple Arcade, layanan berlangganan game. Dengan berlangganan Apple Arcade, Anda akan bisa mengakses sejumlah game dan memainkan game itu di berbagai perangkat buatan Apple, mulai dari iPhone, iPad, MacBook, sampai Apple TV.

Minggu ini, muncul kabar bahwa Apple akan meluncurkan Mac PC yang ditujukan khusus untuk pelaku esports, menurut Patently Apple. Dengan spesifikasi ultra high end, gaming Mac tersebut diperkirakan akan dihargai US$5.000 (sekitar Rp70 juta). Sebagai perbandingan, untuk merakit “gaming PC ekstrem”, PC Gamer memperkirakan bahwa Anda memerlukan US$3.000 (sekitar Rp42 juta), sementara PC high end memerlukan biaya sekitar US$2.000 (sekitar Rp28 juta). Walau harga dari gaming Mac ini hampir dua kali lipat dari gaming PC untuk Windows, Patently Apple percaya, akan ada orang yang tertarik dengan gaming Mac buatan Apple.

Menurut narasumber yang bekerja di perusahaan pemasok untuk Apple, perusahaan asal California itu bukan membuat gaming PC, tapi gaming laptop. Satu hal yang pasti, untuk mendesain dan membuat gaming Mac ini, Apple menggandeng semua rekan mereka, termasuk pabrik perakitan Quanta, penyuplai chip TSMC, pembuat power supply Delta dan Lite-On, pabrik kabel Liangwei, dan perusahaan rekan lainnya. IB Times melaporkan, perangkat gaming buatan Apple ini akan dipamerkan dalam Worldwide Developers’ Conference (WWDC) yang diadakan pada Juni 2020.

Sumber header: Pixabay

Hadiah Natal dan Tahun Baru untuk Penggemar Esports yang Lucu nan Imut

Natal dan tahun baru sebentar lagi tiba! Inilah saatnya saling memberi. Bertukar kado dengan teman menjadi tradisi di beberapa tempat. Apakah Anda sedang mencari hadiah khusus untuk seorang penggemar esports? Kami sudah membuat daftar hadiah yang bisa Anda beli untuk membuat gebetan Anda terpukau.

J!NX Pachimari Overwatch Pom Knit hat

Sumber: Blizzard Gear Store
Sumber: Blizzard Gear Store

Berdesain lucu dengan gambar wajah Pachimari akan membuat seorang penggemar Overwatch tergila-gila. Cocok untuk udara dingin, topi ini dibuat dari anyaman yang akan membuat Anda nyaman.

FNATIC Winter Bundle

Sumber: FNATIC Shop
Sumber: FNATIC Shop

FNATIC bukan hanya di dada ku, tetapi juga di topi dan tas ku. Cocok sekali untuk kalian yang ingin membela FNATIC di The International 2020 nanti. Berlokasi di Swedia yang dingin, tentu saja Anda akan membutuhkan syal dan beanie ini.

Virtus.Pro Plush Slippers

Sumber: Frag Store
Sumber: Frag Store

Anda penggemar tim CS:GO AVANGAR? Tepat sekali apabila Anda membeli alas kaki ini, karena seluruh pemain AVANGAR sudah diakuisisi oleh Virtus.Pro baru-baru ini. Datang ke turnamen Major dengan bergaya bagai maskot beruang Virtus.Pro bukan mimpi lagi.

Overwatch Logo 2-Piece Comforter Set

Sumber: Blizzard Gear Store
Sumber: Blizzard Gear Store

Bed cover berlambang Overwatch ini akan membuat Anda nyaman walau ada badai apapun. Ada icon setiap hero overwatch yang akan menunjukan ke orang-orang bahwa Anda adalah fans terbesarnya Overwatch.

ESL Ugly Christmas Sweatshirt

Sumber: ESL Shop
Sumber: ESL Shop

Sweater dengan sablon yang dicetak dan desain yang unik ini pasti akan membuat hadiah yang tidak terlupakan. Bahan yang tahan lama juga akan membuat sweater bisa dipakai lama. Berencana untuk datang ke event ESL selanjutnya?

Cloud9 2019 Holiday Sweater

Sumber: Cloud9.gg
Sumber: Cloud9.gg

Rayakan liburan natal dan tahun baru dengan sweater bertemakan liburan kali ini dari Cloud9. Seorang penggemar Sneaky, pemain League of Legends dari Cloud9, tentu tidak bisa melewatkan sweater ini. Dan jangan lupa, warna biru khas Cloud9 memenuhi sweater ini. Semua orang yang melihat pasti mengetahui Anda adalah fans Cloud9 sejati.

Overwatch Magnetic Levitating Snowball

Sumber: IGN.com
Sumber: ign.com 

Snowball adalah rekan dari Mei, karakter di Overwatch. Di dalam game-nya, Mei melempar Snowball untuk mengeluarkan jurus Blizzardnya. Snowball melayang di sekitar Mei ketika menemaninya bertempur. Bukan hanya Mei yang bisa memiliki Snowball, Anda juga bisa menjadikannya kado Natal. Di patung ini, Snowball melayang menggunakan daya magnet. Jadi benar-benar seperti sungguhan.

FNATIC Christmas Sweater

Sumber: FNATIC Shop
Sumber: FNATIC Shop

Masih dari FNATIC, sweater printing ini berdesain sangat mencolok dan unik. Lengkap dengan gambar Santa dan mistletoe tentu akan menghidupkan kado hadiah Anda yang bertema liburan natal.