25 Trailer Game Baru yang Diputar di Ajang The Game Awards 2021

Sesuai namanya, The Game Awards merupakan sebuah ajang penghargaan untuk mengapresiasi karya-karya terbaik di industri video game. Namun tidak sedikit juga yang menantikan event ini hanya untuk menonton trailer game-game terbaru yang bakal hadir ke depannya.

Dari pihak developer dan publisher, mereka sendiri juga tidak mau melewatkan kesempatan untuk mempertontonkan kreasi terbarunya ke hadapan jutaan orang; entah yang sudah siap untuk dirilis dalam waktu dekat, atau yang masih sneak peek dan belum punya cuplikan gameplay sama sekali.

Di artikel ini, saya telah merangkum 25 trailer game baru yang diputar di ajang The Game Awards 2021. Beberapa di antaranya adalah trailer baru untuk game yang sudah pernah diumumkan sebelumnya, namun ada juga beberapa judul yang baru diungkap untuk pertama kalinya.

Suicide Squad: Kill the Justice League

Setelah sekian lama, kita akhirnya bisa melihat cuplikan gameplay dari karya terbaru Rocksteady Studios ini, lengkap dengan aksi dari empat playable character-nya, yakni Deadshot, Captain Boomerang, King Shark, dan tentu saja, Harley Quinn. Suicide Squad: Kill the Justice Leage kabarnya akan dirilis di tahun 2022 (belum ada jadwal yang spesifik) di PC, PS5, dan Xbox Series X/S.

Wonder Woman

Kejutan lain dari WB Games adalah Wonder Woman, sebuah game open-world karya Monolith Productions, developer di balik Middle-earth: Shadow of Mordor dan Middle-earth: Shadow of War. Detail mengenai game ini masih minim, akan tetapi WB Games memastikan bahwa fitur Nemesis System dari kedua game Middle-earth itu bakal kembali muncul di sini.

Star Wars Eclipse

Saat ini sedang dalam tahap pengembangan awal, Star Wars Eclipse merupakan sebuah game action adventure dengan beberapa playable character dan narasi yang diambil dari era High Republic. Star Wars Eclipse digarap oleh Quantic Dream, studio yang mengerjakan Detroit: Become Human.

Star Trek: Resurgence

Oleh pengembangnya, Star Trek: Resurgence dideskripsikan sebagai sebuah narrative game interaktif yang mengangkat cerita pasca peristiwa yang terjadi pada Star Trek: The Next Generation. Game ini dikerjakan oleh Dramatic Labs, studio baru yang dibentuk oleh eks veteran Telltale Games yang sudah sangat berpengalaman dengan genre ini.

Slitterhead

Pada akhir tahun lalu, kreator Silent Hill, Keiichiro Toyama memutuskan untuk hengkang dari Sony dan mendirikan studionya sendiri yang diberi nama Bokeh Game Studio. Setahun berlalu, kita sudah bisa melihat cuplikan singkat IP baru yang tengah dikerjakannya, Slitterhead. Tetap saja horor dan menyeramkan.

Nightingale

Nightingale merupakan sebuah game survival dengan fitur shared world dan setting fantasi di era Victorian. Dikembangkan oleh Inflexion Games (eks karyawan BioWare), Nightingale dijadwalkan hadir dengan status early access tahun depan.

Senua’s Saga: Hellblade II

Sekuel game yang memenangkan banyak penghargaan bergengsi ini akhirnya punya trailer gameplay. Ya, video di atas bukanlah adegan sinematik, melainkan diambil langsung dari gameplay-nya. Kualitas grafik game ini benar-benar tidak main-main.

Warhammer 40.000: Space Marine 2

Setelah satu dekade berlalu, sekuel Warhammer 40.000: Space Marine akhirnya datang juga. Guna semakin memikat para penggemarnya, trailer-nya tidak lupa menampilkan Titus, kapten dari pasukan Ultramarine sekaligus lakon utama dari game pertamanya.

A Plague Tale: Requiem

Sekuel dari A Plague Tale: Innocence, A Plague Tale: Requiem melanjutkan petualangan Amicia dan Hugo dalam sebuah dunia yang kacau balu dan penuh elemen supranatural. Game karya Asobo Studio ini bakal tersedia tahun depan di PC, PS5, Xbox Series X/S, dan Nintendo Switch.

Saints Row

Tidak ada GTA 6 di The Game Awards 2021, tapi setidaknya kita disuguhi cuplikan gameplay dari remake Saints Row. Developer-nya, Deep Silver, juga berbaik hati dan menyingkap jadwal rilisnya: 23 Agustus 2022. Semoga saja tidak tertunda.

Alan Wake 2

Belum lama setelah Alan Wake Remastered dirilis, penggemarnya kembali dibuat tersenyum dengan pengumuman Alan Wake 2. Kendati demikian, mereka harus punya kesabaran ekstra mengingat Remedy baru akan merilis game ini di tahun 2023.

Forspoken

Sebelumnya dikenal dengan nama Project Athia, Forspoken adalah sebuah RPG open-world garapan Luminous Productions, studio yang bertanggung jawab atas pengembangan Final Fantasy XV. Game dengan setting dunia yang epik ini dijadwalkan meluncur pada 24 Mei 2022 di PC dan PS5 (maaf Xbox).

Babylon’s Fall

Babylon’s Fall adalah karya terbaru kreator Bayonetta, tentu saja dengan aksi pertarungan pedangnya yang ikonis. Game ini menawarkan fitur co-op hingga empat orang, dan Anda bisa mulai memainkannya mulai 3 Maret 2022 di PC, PS5, dan PS4 (lagi-lagi Xbox tidak kebagian sama sekali).

Final Fantasy VII Remake Intergrade versi PC

Kejutan terakhir dari Square Enix di akhir 2021 adalah Final Fantasy VII Remake untuk PC, lebih tepatnya versi Intergrade yang sebelumnya dirilis untuk PS5 dan membawa sejumlah penyempurnaan dari sisi grafis, lengkap beserta konten campaign ekstra. Tanpa harus menunggu lama, gamer PC bakal bisa memainkan game ini mulai 16 Desember 2021 melalui Epic Games Store.

Sonic Frontiers

Dengan kemampuannya berpindah dari titik A ke B dengan begitu cepat, sungguh aneh rasanya melihat Sonic tidak pernah membintangi sebuah game open-world dengan dunia yang amat luas. Well, imajinasi liar itu bakal terwujud pada akhir 2022 mendatang lewat Sonic Frontiers. Game ini akan tersedia di PC, PS5, PS4, Xbox Series X/S, Xbox One, dan Nintendo Switch.

Homeworld 3

Game ketiga dari franchise Homeworld ini siap meluncur pada kuartal keempat 2022. Sebuah penantian yang sangat panjang mengingat Homeworld 2 dirilis pada tahun 2003. Kabar baiknya, orang-orang yang mengerjakan game pertama dan keduanya dua dekade silam masih ikut berpartisipasi dalam pengembangan Homeworld 3.

Dune: Spice Wars

2022 bakal jadi tahun yang menarik buat penggemar game strategi bertema sci-fi. Selain Homeworld 3 tadi, juga bakal ada Dune: Spice Wars yang bakal menyelipkan banyak elemen genre 4X. Anda lebih suka novel Dune daripada filmnya? Well, game ini lebih banyak mengadaptasikan dari bukunya ketimbang filmnya.

The Lord of the Rings: Gollum – The Untold Story

Meski sampai sekarang masih belum punya jadwal rilis, setidaknya spin-off Lord of the Rings ini sudah punya subjudul yang jelas. Embel-embel “The Untold Story” secara tidak langsung mengonfirmasi bahwa kisah yang diceritakan adalah kisah orisinal yang belum pernah diangkat sebelumnya. Tentunya bakal sangat menarik menavigasikan Gollum/Smeagol dengan dua kepribadiannya yang bertolak belakang, apalagi jika game-nya membebaskan kita melewati tantangan dengan dua cara yang berbeda.

CrossfireX

Setelah dinanti cukup lama, single-player campaign dari CrossfireX yang digarap oleh Remedy Entertainment akhirnya punya jadwal rilis yang spesifik: 10 Februari 2022, eksklusif di Xbox Series X/S dan Xbox One. Campaign ini merupakan game yang terpisah dari mode multiplayer free-to-play yang dikerjakan oleh Smilegate Entertainment, bahkan engine yang digunakan pun berbeda.

Evil West

Koboi dengan kekuatan supranatural yang siap membasmi berbagai macam monster dan vampir, kira-kira begitulah premis sederhana dari Evil West. Combat yang brutal merupakan kekuatan utama game ini, dan developer-nya sendiri juga sudah sangat berpengalaman soal itu usai mengerjakan tiga game Shadow Warrior.

GTFO

Dua tahun setelah dirilis sebagai game early access, co-op survival horror FPS ini akhirnya sudah rampung dikerjakan dan resmi diluncurkan versi finalnya. Pengembangnya menjanjikan banyak penyempurnaan, termasuk halnya sistem matchmaking yang lebih baik. Namun seandainya Anda ingin bermain sendirian, Anda juga bisa memilih untuk ditemani bot.

Arc Raiders

Arc Raiders merupakan sebuah co-op third-person PvE shooter karya Embark Studios, studio game baru arahan mantan bos besar EA, Patrick Söderlund. Game ini bakal memprioritaskan kerja sama antar pemain di samping sedikit elemen survival, dengan setting dunia post-apocalyptic di masa depan. Arc Raiders kabarnya akan dirilis sebagai game free-to-play di PC, PS5, dan Xbox Series X/S.

Steelrising

Steelrising adalah third-person action RPG garapan Spiders, studio di balik RPG sukses lain yang berjudul GreedFall. Game ini mengambil setting yang tidak umum: era Revolusi Perancis, tapi dengan dunia yang dipenuhi robot-robot steampunk. Lakon utamanya pun juga merupakan salah satu robot tersebut.

Rumbleverse

Dikembangkan oleh Iron Galaxy, Rumbleverse merupakan sebuah “brawler royale” dengan berbagai karakter yang jenaka. Tidak ada senjata dalam game F2P ini, yang ada cuma adu otot antar 40 pemain dengan berbagai teknik gulat profesional seperti suplex maupun piledriver.

Tchia

Open-world adventure dengan atmosfer dan musik yang amat chill. Kalau melihat trailer-nya, sepertinya bakal ada banyak sekali yang bisa dilakukan dalam game ini. Anda bahkan bisa bermain ukulele secara manual jika mau. Selain di PS5 dan PS4, Tchia juga akan dirilis di PC pada musim semi 2022.

It Takes Two dan Genshin Impact Menang, Berikut Daftar Pemenang The Game Award 2021

Seperti tahun-tahun sebelumnya, bulan Desember menjadi saat untuk pemilihan game-game terbaik di berbagai kategori lewat gelaran The Game Awards. Tahun ini juga menjadi tahun The Game Awards diadakan secara offline, setelah tahun lalu harus diadakan secara virtual karena pandemi.

The Game Awards tahun 2021 ini membawa 30 kategori nominasi yang cukup beragam. Mulai dari kategori klasik seperti game terbaik pada setiap genre, hingga beberapa nominasi baru seperti games for impact dan innovation in accessibility.

Game indie eksperimental milik EA, It Takes Two menjadi pemenang utama dari gelaran The Game Awards 2021. Game yang menitikberatkan pada kerja sama ini berhasil menyabet tiga penghargaan termasuk penghargaan tertinggi yaitu Game of The Year 2021. Di belakangnya ada Forza Horizon 5 yang sama-sama mendapat tiga penghargaan dengan penghargaan tertinggi yaitu Best Sports/Racing Game.

Game mobile memang tidak terlalu mendapatkan banyak ruang dalam ajang penghargaan ini dengan hanya ada satu nominasi yaitu Best Mobile Games. Kategori ini sendiri berhasil dimenangkan oleh Genshin Impact,  mengalahkan game-game seperti League of Legends: Wild Rift, Pokémon Unite, dan Marvel: Future Revolution.

Berikut adalah daftar lengkap dari 30 nominasi beserta pemenang dari gelaran The Game Awards 2021:

Games for impact: Life is Strange: Ture Colors

Best Esports Athlete: Oleksandr “s1mple” Kostyliev

Best Esports Team: Na’Vi (CS:GO)

Best Esports Coach: Kim “Kkoma” Jeong-gyun

Best Esports Event: 2021 League of Legends World Championship

Best Audio Design: Forza Horizon 5

Best Independent Game: Kena: Bridge of Spirits

Best Debut Indie Game: Kena: Bridge of Spirits

Best Performance: Maggie Robertson (Lady Dimitrescu di Resident Evil Village)

Best Action Game: Returnal

Best Art Direction: DEATHLOOP

Best RPG: Tales of Arise

Best Score & Music: Nier Replicant ver 1.22474487139

Players’ Voice Award: Halo infinite

Best Multiplayer Game: It Takes Two

Content Creator of the Year: Dream

Best Mobile Game: Genshin Impact

Best Narrative: Marvel’s Guardians of the Galaxy

Best Action/Adventure Game: Metroid Dread

Best Ongoing Game: Final Fantasy XIV

Best Community Support: Final Fantasy XIV

Innovation in Accessibility: Forza Horizon 5

Best Sports/Racing Game: Forza Horizon 5

Best Game Direction: DEATHLOOP

Best Esports Game: League of Legends

Most Anticipated Game: Elden Ring

Best Family Game: It Takes Two

Best Sim/Strategy Game: Age of Empires IV

Best Fighting Game: Guilty Gear: Strive

Game of the Year: It Takes Two

Update Besar GTA Online Hadirkan Dr. Dre Hingga Franklin dari GTA V

Meskipun masih disibukkan dengan perbaikan terhadap GTA Trilogy: Definitive Edition yang memiliki banyak bug dan glitch, ternyata Rockstar juga mempersiapkan update besar untuk GTA Online. Tidak tanggung-tanggung, Rockstar membawa kembali karakter ikonik dari GTA V yaitu Franklin dan Lamar sekaligus membawa musisi legendaris, Dr. Dre.

Dalam update yang akan berjudul The Contract ini, pemain akan bertemu dengan Franklin Clinton pasca kisahnya di GTA V. Setelah beberapa tahun berlalu, Franklin dan teman-temannya (termasuk Lamar) kini mendirikan sebuah agensi yang membantu membereskan masalah para selebritis. Seperti biasa, karakter GTA Online kita nantinya akan masuk ke bisnis ini melalui Lamar.

Cerita utama yang menjadi sorotan dalam update ini adalah kehadiran musisi Dr. Dre yang akan menjadi klien dari agensi milik Franklin. Dr. Dre yang memerankan dirinya sendiri ini diceritakan kehilangan ponsel yang berisi lagu-lagunya yang belum dirilis. Permasalahan ini akan membawa pemain untuk melacak dan berusaha untuk mengembalikan ponsel milik Dr. Dre tersebut.

Pemain nantinya akan melakukan berbagai macam petualangan mulai dari di kawasan gangster hingga pesta mewah di Los Santos. Selain itu, seperti update sebelumnya, ada berbagai konten baru yang datang mulai dari properti baru, mobil baru, senjata baru, hingga ke stasiun radio baru yang akan berisi lagu-lagu eksklusif milik Dr. Dre.

Update ini memang terlihat menjanjikan dan segar, namun Rockstar kelihatannya akan tetap mempertahankan formula dari update GTA Online sebelumnya. Pemain diharuskan membeli properti khusus, dalam hal ini adalah kantor agensi yang tentunya tidak akan murah, untuk mendapatkan beberapa cut-scene baru dengan Franklin, Lamar, dan karakter lainnya sebelum dilempar ke lobby untuk melakukan rentetan misi secara tim ataupun sendirian.

Image Credit: Rockstar

The Contract menjadi ekspansi pertama GTA Online yang benar-benar memiliki koneksi dengan cerita dan karakter dari campaign single player-nya. Selain itu kehadiran musisi besar seperti Dr. Dre, Anderson Paak yang muncul di trailer, dan bahkan Snoop Dog yang dirumorkan akan menjadi cameo membuat update ini menjadi salah satu kolaborasi terbesar yang pernah dilakukan antara industri video game dan musik.

Rockstar menyebutkan bahwa update The Contract ini akan tiba pada 15 Desember mendatang. Sayangnya Rockstar tidak memberikan informasi baru apapun mengenai GTA V: Expanded & Enhanced yang seharusnya segera tiba untuk konsol next gen.

4 Game NFT dan Metaverse Lokal yang Layak Dipantau Perkembangannya

Game NFT dan metaverse terus menjadi topik perbincangan hangat sehari-hari. Bukan cuma di kancah internasional, melainkan juga di kancah domestik, apalagi jika melihat semakin banyaknya platform NFT dan metaverse lokal yang bermunculan.

Elemen jual-beli di dalam game memang bukanlah hal baru, akan tetapi kehadiran NFT dan blockchain membuat hal itu jadi semakin menarik lagi, terutama berkat terobosan-terobosan seperti decentralization dan smart contract, belum lagi peluang interoperabilitas metaverse yang dimungkinkan.

Melihat popularitas tren tersebut, wajar kalau hampir setiap hari selalu ada platform NFT dan metaverse baru yang memperkenalkan diri, tidak terkecuali yang berasal dari Indonesia. Berikut adalah 4 game NFT dan metaverse lokal yang layak dipantau perkembangannya.

Arkipelago

Arkipelago merupakan sebuah metaverse yang terinspirasi oleh warisan budaya tanah air. Melihat roadmap-nya, visi yang ditawarkan benar-benar terkesan sangat ambisius, yang mencakup 10.000 aset NFT 3D yang dinamai Genesis, DAO (Decentralized Autonomous Organization), token $ARKI, dan interoperabilitas dengan metaverse lain (The Sandbox).

Memiliki aset Genesis berarti kita juga punya hak kepemilikan atas DAO, dan itu berarti kita juga bisa ikut menyumbang suara terkait pengembangan metaverse Arkipelago ke depannya. Community-driven metaverse, itulah kata kunci yang ingin disorot oleh para penggagas proyek Arkipelago ini.

Di sisi lain, token $ARKI nantinya bakal menawarkan banyak utilitas, salah satunya untuk menambang bahan mentah, yang kemudian bisa diracik menjadi aset NFT yang kompatibel. Tentu saja, $ARKI juga bakal menjadi mata uang utama untuk berbagai transaksi dan kegiatan yang bisa dilakukan di metaverse Arkipelago.

Soulcops

Secara sederhana, Soulcops merupakan sebuah permainan trading card digital dengan aset NFT yang menjadi kartu-kartunya. Namun pengembangnya sudah punya rencana jangka panjang yang lebih besar yang turut mencakup merchandise, komik, film dan animasi, hingga akhirnya membentuk sebuah ekosistem metaverse yang matang.

Secara total, sudah ada 3.000 kartu digital NFT Soulcops yang dirilis dan dijual melalui OpenSea, sementara mobile game-nya sendiri dijadwalkan meluncur pada tahun 2022. Dari sisi narasi, Soulcops mengambil kisah tentang perseteruan antara polisi baik dan polisi jahat di masa depan. Cukup unik karena seperti yang kita tahu, karakter polisi memang sering terkesan underrated.

Reality Chain

Oleh pengembangnya, Reality Chain dideskripsikan sebagai social metaverse as a service. Siapapun yang ingin mempunyai metaverse-nya sendiri bisa membangunnya di blockchain apapun dengan bantuan Reality Chain. Kalau mau dianalogikan secara sederhana, Reality Chain ini mirip seperti game engine, tapi yang fungsinya untuk membangun metaverse.

Satu hal yang unik dari Reality Chain adalah, yang ditawarkan justru pengalaman yang non-immersive, sebab pengembangnya percaya bahwa metaverse semestinya tidak menggantikan interaksi sosial kita, dan justru menjadi pelengkap dari kehidupan sosial. Dengan kata lain, pengalaman yang ditawarkan lebih ke arah kasual, namun tetap memberi kesempatan para pemainnya untuk memperjual-belikan aset NFT.

Semua metaverse yang dibangun dengan Reality Chain dapat diakses langsung melalui browser demi memberikan aksesibilitas ekstra. Kita bahkan bisa masuk ke dalam sebuah metaverse secara anonim dan tanpa login sama sekali.

Meta Forest Society

Banyak orang mengaitkan NFT dengan investasi dan menjadikannya sebagai ajang mencari untung. Pola pikir seperti itu memang tidak salah, tapi bagaimana seandainya jika kita juga bisa berkontribusi terhadap kesejahteraan sosial melalui NFT? Itulah premis yang ditawarkan oleh Meta Forest Society.

Jadi ketimbang sebatas menjual aset NFT begitu saja, Meta Forest Society (MFS) bakal menyumbangkan 20% dari total penjualan NFT-nya kepada PERTAHARA (Perempuan Tani Harapan Rakyat) demi mengoptimalkan pemberdayaan tenaga kerja wanita di bidang agrikultur. Koleksi NFT-nya sendiri terdiri dari 3.636 karakter elf yang diambil dari mitologi Norse.

Bukan cuma itu, pemilik NFT MFS nantinya juga bisa menukarkan aset yang dimilikinya dengan Hara Token (HART), yang kemudian bisa dipakai untuk membeli dan menyumbangkan bibit jahe dalam media tanam polybag, atau untuk membeli summon book.

Apa itu summon book? Di sinilah letak gamification yang MFS tawarkan. Dengan menggabungkan summon book dan karakter elf yang dimiliki, kita bisa menciptakan Forest Creature NFT sekaligus mendonasikan 10 polybag berisi bibit jahe. NFT dan gamification, dengan kontribusi sosial sebagai bumbu penyedapnya. Menarik.

MOBA Pokémon Unite Berhasil Tembus 50 Juta Download

Hingga sekarang, hampir semua game yang masuk dalam franchise Pokémon selalu berhasil. Fans setia selalu menyambut apapun jenis game yang ditawarkan oleh The Pokémon Company, termasuk game MOBA pertama mereka, Pokémon Unite.

Pokémon Unite dirilis secara resmi pada 21 Juli 2021 lalu. Hanya dalam waktu sekitar empat bulan saja, MOBA yang dirilis untuk platform mobile dan Nintendo Switch ini berhasil menembus angka 50 juta kali unduhan.

Akun Twitter resmi Pokémon Unite bahkan mengeluarkan cuitan yang mengungkapkan rasa terima kasih mereka terhadap para fans. Tidak hanya itu, untuk merayakan pencapaian tersebut, Pokémon Unite juga akan memberikan hadiah berupa 2.000 Aeos Ticket bagi para pemain yang memainkan game-nya pada tanggal 9 Desember 2021 hingga 31 Januari 2022 mendatang.

Pencapaian ini bisa dibilang menjadi hadiah kedua bagi Pokémon Unite karena sebelumnya game ini juga telah memenangkan Google Play Best Game of 2021 Award. Game yang dikembangkan oleh TiMi Studio ini memang mendapat respon yang cukup mengejutkan dari para gamer mobile.

Produser Pokémon Unite, Masaaki Hoshino bahkan sempet memberikan pernyataannya bahwa dirinya harus mengakui bahwa ia tidak yakin apakah game tersebut akan diterima oleh para gamer di seluruh dunia. Namun kekhawatiran tersebut juga bukan tanpa alasan karena genre MOBA bukanlah genre baru bagi para gamer.

MOBA mobile lainnya juga terbilang sukses mendominasi platform mobile seperti Honor of Kings (AOV), Mobile Legends, dan bahkan League of Legends: Wild Rift yang memiliki basis fans fanatik. Sedangkan Pokémon Unite merupakan konsep yang cukup nyeleneh dengan membawa para monster dari semesta Pokémon untuk saling bertarung dengan mekanisme MOBA.

Namun dengan penghargaan tertinggi dari Google Play serta jumlah unduhan yang fantastis tersebut kelihatannya sudah tidak ada yang perlu dikhawatirkan oleh Masaaki dan The Pokémon Company. Dengan beragam potensi yang terbuka lebar bagi Pokémon Unite termasuk skema esport, game ini berpotensi untuk terus berkembang dan memiliki umur yang panjang.

Sayangnya pihak The Pokémon Company masih belum memberikan fokus kepada pengembangan skema esport untuk game ini. Meskipun mereka mengatakan bila para fans memang menghendaki maka skema esport tersebut akan direalisasikan.

Mulai Event Snowsgiving, Discord Luncurkan Keyboard Mechanical Edisi Terbatas

Dalam rangka menyambut musim dingin dan hari natal, Discord mengadakan kembali sebuah event tahunan bernama “Snowsgiving“. Event Snowsgiving ini biasanya berisikan giveaway, kontes, serta penjualan merchandise resmi Discord yang seluruh hasilnya bakal didonasikan ke badan amal.

Tahun 2020 kemarin, Discord berhasil mengumpulkan US$156,000 atau sekitar Rp2,23 miliar yang seluruhnya disumbangkan ke organisasi “Doctors without Borders” dalam rangka membantu daerah-daerah terpencil yang terpapar COVID-19. Di tahun 2020, mereka hanya menjual sweater, hoodie, topi serta pernak-pernik kecil lainnya.

Image Credit: Discord

Menariknya, di tahun 2021 ini, Discord menambahkan keyboard mechanical ke daftar merchandise yang dapat dibeli. Dibanderol dengan harga US$190 atau sekitar Rp2.7 juta, keyboard mechanical besutan Discord ini merupakan hasil kerja sama dengan pabrikan keyboard ternama, Kono.

Keyboard mechanical dari Discord ini mengusung layout TKL (tanpa numpad) serta memiliki dua pilihan warna case yang identik dengan kedua tema aplikasi Discord, yaitu Dark Theme (hitam) dan Light Theme (putih). Discord TKL Mechanical Keyboard ini juga menghadirkan dua pilihan switch besutan Gateron berwarna Red (linear) atau Brown (tactile).

Dark Theme vs Light Theme (Image Credit: Discord)

Berbahan ABS double-shot, keycaps yang dipasangkan pada Discord TKL Mechanical Keyboard ini memiliki tema warna biru terang khas Discord. Keyboard mechanical Discord ini juga memiliki fitur wireless menggunakan Bluetooth 5.0, socket hotswap universal, built-in sound absorbing foam, serta adjustable feet. 

Di paket pembelian, pembeli juga akan mendapatkan bonus keycaps custom berlogo unik, kabel USB-C to USB-A braided berwarna khas Discord, tas custom untuk menyimpan atau membawa keyboard, serta switch puller dan keycaps puller.

Image Credit: Discord

Discord telah membuka tahap pre-order untuk keyboard mechanical mereka itu. Kabarnya, keyboard mechanical ini akan mulai dikirim ke calon pemiliknya pada awal kuartal ke-2 tahun 2022 mendatang. Selain keyboard mechanical, Discord juga menyediakan bundle hoodie dan sweater pada daftar merchandise mereka.

Seluruh hasil penjualan dari Discord TKL Mechanical Keyboard ini akan disumbangkan ke organisasi bernama “To Write Love on Her Arms“. Organisasi ini bertujuan untuk menghadirkan bantuan dan harapan bagi orang-orang yang berjuang melawan depresi, kecanduan, melukai diri sendiri, dan keinginan bunuh diri.

Sampai artikel ini dibuat, Discord telah berhasil mengumpulkan US$405,820 atau sekitar Rp5,82 miliar untuk disumbangkan. Jika Anda tertarik untuk membeli merchandise dari Discord, Anda dapat melihatnya langsung di website resmi mereka.

Di sisi lain, beberapa bulan lalu, Discord juga dikabarkan telah mencoba integrasi YouTube di aplikasi mereka dengan fitur bernama “Watch Together”. Fitur ini disebut masih dalam tahap uji coba. Anda dapat membaca tentang ini lebih lengkap di sini.

Feat image credit: Discord

God of War Versi PC Janjikan Visual yang Lebih Wah, Lengkap dengan Dukungan Nvidia DLSS dan AMD FSR

Salah satu ikon kebanggaan PlayStation, Kratos, bakal resmi menjejakkan kakinya di PC tahun depan. Ya, seperti yang sudah diberitakan sebelumnya, God of War bakal bisa dimainkan melalui Steam maupun Epic Games Store mulai 14 Januari 2022, nyaris empat tahun setelah game-nya pertama kali dirilis untuk PS4.

Versi PC-nya datang membawa sejumlah penyempurnaan, khususnya dari sisi visual. Pada versi aslinya, God of War memang sudah bisa menyajikan grafik kelas AAA yang memukau, namun ini bakal lebih dipercantik lagi di versi PC-nya berkat resolusi bayangan yang lebih tajam, penyempurnaan efek screen space reflection, ground truth ambient occlusion (GTAO) dan screen space directional occlusion (SSDO).

Tanpa harus terkejut, God of War di PC juga bisa berjalan tanpa batasan frame rate selama hardware kita sanggup. Kabar baiknya, Santa Monica Studio turut menyertakan dukungan fitur upscaling Nvidia DLSS sekaligus AMD FSR. Integrasi FSR ini merupakan kabar baik bagi pemain yang membutuhkan dorongan performa ekstra, tapi tidak punya kartu grafis seri Nvidia RTX.

God of War versi PC juga mendukung Nvidia Reflex, yang berarti latensi sistem dapat ditekan selama Anda menggunakan kartu grafis yang kompatibel (seri RTX atau GTX 900 ke atas) demi menyajikan gameplay yang responsif. Ini krusial untuk momen-momen pertarungan yang memerlukan reaksi cepat dari para pemain, seperti misalnya dalam sesi boss fight melawan Sigrun the Valkyrie Queen.

Tentu saja, yang menjadi pertanyaan terpenting adalah apakah PC Anda sanggup menjalankannya. Berikut rincian spesifikasi PC minimum yang dibutuhkan, langsung dari Sony:

Minimum (720p 30 fps)

  • Graphics settings: Low
  • GPU: Nvidia GTX 960 (4 GB) atau AMD R9 290X (4 GB)
  • CPU: Intel Core i5-2500K (4-core 3,3 GHz) atau AMD Ryzen 3 1200 (4-core 3,1 GHz)
  • RAM: 8 GB
  • Storage: 70 GB HDD

Recommended (1080p 30 fps)

  • Graphics settings: Original
  • GPU: Nvidia GTX 1060 (6 GB) atau AMD RX 570 (4 GB)
  • CPU: Intel Core i5-6600K (4-core 3,5 GHz) atau AMD Ryzen 5 2400G (4-core 3,6 GHz)
  • RAM: 8 GB
  • Storage: 70 GB SSD

High (1080p 60 fps)

  • Graphics settings: Original
  • GPU: Nvidia GTX 1070 (8 GB) atau AMD RX 5600XT (6 GB)
  • CPU: Intel Core i7-4770K (4-core 3,5 GHz) atau AMD Ryzen 7 2700 (8-core 3,2 GHz)
  • RAM: 8 GB
  • Storage: 70 GB SSD

Performance (1440p 60 fps)

  • Graphics settings: High
  • GPU: Nvidia RTX 2070 (8 GB) atau AMD RX 5700XT (8 GB)
  • CPU: Intel Core i7-7700K (4-core 4,2 GHz) atau AMD Ryzen 7 3700X (8-core 3,6 GHz)
  • RAM: 16 GB
  • Storage: 70 GB SSD

Ultra (4K 60 fps)

  • Graphics settings: Ultra
  • GPU: Nvidia RTX 3080 (10 GB) atau AMD RX 6800XT (16 GB)
  • CPU: Intel Core i9-9900K (8-core 3,6 GHz) atau AMD Ryzen 9 3950X (16-core 3,5 GHz)
  • RAM: 16 GB
  • Storage: 70 GB SSD

Spesifikasi yang dibutuhkan tergolong standar untuk ukuran game AAA modern dan bisa dibilang cukup fleksibel. Semoga saja performanya bisa langsung mulus seperti Days Gone, dan bukan seperti Horizon Zero Dawn yang membutuhkan beberapa patch sebelum akhirnya bisa berjalan tanpa problem.

Sumber: Steam via PC Gamer.

Genshin Impact Perkenalkan Arataki Itto: Sosok Gahar Namun Jenaka.

Menjelang perilisannya pada 14 November 2021 mendatang, Genshin Impact akhirnya memperkenalkan Arataki Itto melalui sebuah video teaser singkat. Video tersebut menceritakan sedikit asal-usul dan sifat dari Itto.

Selain cerita singkat, miHoYo juga merilis mengenai profil dan gameplay Arataki Itto melalui situs resmi mereka. Itto dideskripsikan sebagai “Karakter DPS yang menghasilkan damage Geo melalui Charged Attack-nya”.

Permainan Itto akan terfokus pada pengumpulan stack yang disebut Superlative Superstrength. Stack tersebut bisa diperoleh melalui Normal Attack dan Elemental Skill-nya. Superlative Superstrength memampukan Itto untuk melancarkan serangan beruntun, berdasarkan jumlah stack yang telah dikumpulkan, dengan total maksimum 5 stack.

Charged Attack Itto memiliki mekanik yang unik. Tidak seperti karakter lain, Itto tidak akan memakan stamina saat melangsungkan Charged Attack. Sebagai gantinya, setiap serangan dari Charged Attack-nya akan memakan 1 stack. Saat stack terakhir dipakai, maka Itto akan melancarkan serangan terakhir yang besar. Jika Charged Attack dilakukan tanpa adanya stack, maka Itto akan melakukan satu tebasan saja,

sumber: Genshin Impact

Itto akan ditemani oleh Ushi, seekor banteng yang juga merupakan anggota dari geng Arataki. Itto akan melempar Ushi ke tengah pertarungan, saat memakai Elemental Skill-nya. Nantinya, Ushi dihitung sebagai Geo Construct dan akan menarik aggro dari musuh sekitar.

Setiap kali Ushi menerima serangan, maka Itto akan mendapatkan 1 stack Superlative Superstrength. Ketahanan Ushi akan dihitung berdasarkan HP dari Itto. Saat HP Ushi habis atau durasinya selesai, Itto akan mendapatkan 1 stack lagi.

Saat Elemental Burst-nya diaktifkan, maka Itto dapat meningkatkan damage-nya lebih lagi. Normal, Charged, dan Plunged Attack-nya akan dikonversi menjadi Geo damage. Selain itu, Itto juga mendapatkan tambahan Attack Speed dan juga bonus ATK berdasarkan DEF Itto. Saat berada pada status ini, Physical dan Elemental Resistance Itto akan berkurang sebanyak 20%.

sumber: Genshin Impact

Melalui teaser yang dirilis miHoYo tersebut, ada satu hal yang mencuri perhatian komunitas Genshin Impact. Hal tersebut adalah adanya cameo dari Kamisato Ayato, yang sedang berbicara dengan Thoma. Kamisato Ayato merupakan kakak laki-laki dari Kamisato Ayaka, sekaligus kepala dari komisi Yashiro, yang merupakan bawahan langsung dari Raiden Shogun.

Dengan demikian, miHoYo memberikan petunjuk bahwa Ayato akan diperkenalkan dalam waktu dekat. Banyak pemain Genshin Impact yang menantikan kehadirannya di dalam game.

Razer Luncurkan Kipas Pendingin untuk Smartphone, Ada Versi iPhone (MagSafe) dan Universal

Agar suatu perangkat gaming bisa konsisten kinerjanya, dibutuhkan sistem pendingin yang efektif, tidak terkecuali untuk smartphone. Problemnya, ponsel tidak punya cukup ruang untuk mengemas kipas yang bisa membantu membuang panas yang dihasilkan. Solusinya, kita butuh bantuan aksesori eksternal.

Kipas pendingin untuk smartphone sepintas mungkin terdengar konyol, tapi kategori produk ini sebenarnya sudah eksis sejak lama, dan sekarang Razer pun juga tidak ingin ketinggalan. Dijuluki Razer Phone Cooler Chroma, ini merupakan solusi pendingin yang dirancang untuk menemani smartphone selama sesi gaming berlangsung secara intensif.

Untuk menjalankan tugasnya, perangkat ini mengandalkan sistem pendingin termoelektrik, heat sink aluminium, dan kipas dengan tujuh bilah yang mampu berputar dalam kecepatan maksimum 6.400 RPM. Selagi bekerja, suara yang dihasilkan oleh kipasnya diklaim tidak akan lebih dari 30 dB. Tentu saja, sebuah aksesori gaming tidak akan lengkap tanpa adanya sistem pencahayaan RGB yang bisa diprogram.

Meski dirancang untuk perangkat mobile, aksesori ini tidak bisa dibilang portabel. Pasalnya, ia tidak memiliki modul baterai, dan harus selalu dicolokkan ke sumber listrik via kabel USB-C.

Mungkin Razer memang sengaja menargetkan produk ini untuk konsumen yang terbiasa bermain sambil ponselnya di-charge. Seperti yang kita tahu, skenario seperti ini sering kali berujung pada panas berlebih di bodi ponsel, terutama ketika harus menjalankan game-game yang berat macam Genshin Impact, dan itulah problem yang hendak diatasi oleh kipas pendingin smartphone besutan Razer ini.

Razer Phone Cooler Chroma hadir dalam dua versi; satu yang bisa menempel secara magnetis ke punggung seri iPhone 12 ataupun 13 (MagSafe), satu lagi yang dilengkapi penjepit universal untuk ponsel Android maupun iPhone yang tidak mendukung MagSafe. Keduanya sama-sama dijual seharga $60, atau kurang lebih sekitar 860 ribu rupiah.

Bukan, ini bukan aksesori smartphone teraneh yang pernah Razer buat, sebab mereka juga punya sarung jempol untuk gaming. Namun kembali lagi, kecil kemungkinan produsen menciptakan produk jika tidak ada pasarnya.

Sumber: The Verge.

Scuf Reflex Adalah Controller PS5 dengan Kustomisasi yang Sangat Lengkap

Setahun lebih setelah PlayStation 5 eksis, produsen controller kenamaan asal AS, Scuf, akhirnya meluncurkan lini produk yang dikhususkan untuk konsol next-gen tersebut. Lini baru ini Scuf namai Reflex, dan total ada tiga model controller yang berbeda yang ditawarkan.

Model yang pertama sekaligus yang paling basic adalah Scuf Reflex. Dibandingkan controller DualSense bawaan PS5, Reflex menawarkan kelebihan dalam bentuk empat tombol ekstra di bagian belakang yang dapat diprogram sesuai kebutuhan. Perangkat dapat menyimpan hingga tiga profil konfigurasi tombol untuk game yang berbeda-beda, dan pengguna dapat berpindah dari satu profil ke lainnya hanya dengan menekan sebuah tombol.

Kustomisasi turut menjadi nilai jual ekstra dari controller seharga $200 ini. Selain pelat depan yang bisa diganti-ganti, stik analognya juga dapat dilepas dan ditukar dengan yang lain yang berbeda bentuk. Panjang, pendek, cembung, cekung; sesuaikan sendiri saja dengan selera dan kebutuhan masing-masing.

Model yang berikutnya, yakni Reflex Pro, dibanderol mulai $230 dan mengunggulkan grip spesial untuk menambah kenyamanan di samping fitur-fitur yang sudah disebutkan tadi. Kedua controller ini sama-sama dibekali fitur adaptive trigger dan haptic feedback seperti yang ditawarkan oleh controller DualSense.

Terakhir, ada Reflex FPS yang secara spesifik dirancang untuk permainan first-person shooter. Model ini tidak memiliki vibration motor, dan trigger-nya justru dibuat supaya bisa aktif secara instan dalam setiap klik. Kalau Reflex dan Reflex Pro bertujuan untuk meningkatkan sensasi immersive, Reflex FPS justru mengorbankan aspek tersebut demi memaksimalkan skill bermain penggunanya. Lucunya, Reflex FPS justru dihargai paling mahal — $260 — meski fitur yang ditawarkannya sebenarnya lebih sedikit.

Selain PS5, ketiga model Scuf Reflex ini tentu juga kompatibel dengan PC Windows, macOS, maupun perangkat Android dan iOS. Untuk koneksinya sendiri, pengguna bebas memilih antara Bluetooth dan kabel USB-C.

Dari sisi harga, ketiganya jelas masuk kategori premium. Sebagai perbandingan, harga resmi DualSense di AS adalah $70. Sementara di kubu Xbox, Elite Wireless Controller Series 2 yang juga mengunggulkan aspek kustomisasi yang lengkap, dijual seharga $180.

Sejauh ini belum ada informasi mengenai ketersediaan trio Scuf Reflex ini di Indonesia secara resmi. Semoga saja distributor Corsair di Indonesia, DTG, berminat untuk membawanya ke sini. Sekadar mengingatkan, Scuf memang sudah menjadi bagian dari Corsair sejak akhir 2019.

Sumber: Kotaku.