Detail dan Spesifikasi PC untuk GTA Trilogy Remaster Akhirnya Bocor

Diharapkan atau tidak oleh para fans, namun Rockstar telah resmi mengumumkan datangnya GTA Trilogy: The Definitive Edition. Sayangnya Rockstar tidak memberikan banyak informasi saat pengumumannya minggu lalu, namun mereka memang berjanji akan membagikan lebih banyak detail beberapa minggu ke depan.

Di lain pihak, para fans ternyata sudah tidak sabar dan mulai mencari bocoran apapun yang disembunyikan oleh Rockstar di dunia maya. Dan usaha tersebut ternyata membuahkan hasil, karena para fans berhasil menggali banyak informasi dari kompilasi remaster ini. Para fans berhasil mendapatkan informasi rating, detail improvisasi grafis, hingga yang terakhir spesifikasi yang dibutuhkan untuk memainkan versi PC-nya nanti.

Anggota GTAForums bernama allo8cr adalah salah satu orang yang berhasil mendapatkan berbagai informasi yang belum dirilis tersebut dari server milik Rockstar. Salah satu bocoran yang menarik adalah deskripsi improvisasi grafis yang akan diimplementasikan ke dalam tiga GTA remaster tersebut.

“Tiga kota ikonik, tiga cerita epik. Mainkan trilogi original klasik Grand Theft Auto: Grand Theft Auto III, Grand Theft Auto: Vice City, dan Grand Theft Auto: San Andreas yang diperbarui untuk generasi modern. Sekarang dengan peningkatan menyeluruh termasuk pencahayaan baru yang indah dan juga peningkatan untuk dunianya, tekstur resolusi tinggi, peningkatan jarak pandang, mekanisme kontrol ala GTA V, dan banyak lagi.”

Meskipun tidak ada bocoran screenshot yang dapat memberikan gambaran yang lebih jelas, namun setidaknya kita dapat membayangkan perubahan apa saja yang akan diimplementasikan ke dalam game-nya nanti. Namun perlu dipahami bahwa ketiga game ini tetaplah remaster dan bukan remake sehingga basis game originalnya masih tidak akan banyak berubah.

Selain detail mengenai improvisasi, spesifikasi PC yang dibutuhkan untuk GTA Trilogy ini juga ikut bocor. Bisa dibilang semua improvisasi grafis yang ditawarkan membuat ukuran ketiga game ini membengkak hingga enam kali lipat dari ukuran GTA Trilogy original. Dan berikut detail dari spesifikasi PC lengkapnya.

Image credit: Rockstar

Minimum:

  • Intel Core i5-2700K / AMD FX-6300
  • Nvidia GeForce GTX 760 2GB / AMD Radeon R9 280 3GB
  • 8 GB RAM
  • 45 GB Storage Space
  • Windows 10

Recommended:

  • Intel Core i7-6600K / AMD Ryzen 5 2600
  • Nvidia GeForce GTX 970 4GB / AMD Radeon RX 570 4GB
  • 16 GB RAM
  • 45 GB Storage Space
  • Windows 10

Dapat terlihat bahwa spesifikasi yang dibutuhkan meningkat drastis hampir di segala aspek. Perlu diingat juga bahwa semua informasi ini tidak datang secara resmi sehingga masih ada kemungkinan ada detail-detail yang mungkin berubah saat Rockstar memberikan detailnya secara resmi nanti.

Bekerja di Organisasi Esports, Apa yang Bisa Diharapkan?

Sekarang, menjadi pemain esports memang bukan hanya mimpi di siang bolong. Gaji pemain profesional bisa mencapai lebih dari Upah Minimum Region (UMR) Jakarta. Sayangnya, kesempatan untuk menjadi pemain profesional juga sangat kecil, kurang dari satu persen. Kabar baiknya, jika Anda tertarik untuk masuk ke dunia esports, ada berbagai pekerjaan lain yang bisa Anda lakukan, mulai dari manajer, videografer, sampai psikolog. Dan meskipun game dan esports sering dielu-elukan sebagai dunia laki-laki, bahkan perempuan juga punya tempat di industri ini.

Sebelum ini, Hybrid pernah membahas tentang apa saja yang diperlukan jika Anda ingin melamar pekerjaan di bidang esports. Sekarang, kami akan membahas tentang apa yang bisa Anda harapkan ketika menjadi staf, bekerja di tim esports.

Bagaimana Tim Esports Mencari Pegawai?

Demi mencari tahu tentang bagaimana organisasi-organisasi esports besar Indonesia mencari staf baru, Hybrid.co.id menghubungi dua narasumber yang pernah bekerja di dua organisasi esports Indonesia. Keduanya memilih untuk tidak disebutkan namanya. Satu hal yang pasti, dua organisasi esports tempat narasumber kami bekerja pernah memenangkan turnamen esports di tingkat nasional dan internasional.

Ketika ditanya tentang bagaimana mereka bisa menjadi bagian dari organisasi esports besar, dua narasumber kami mengungkap, karir mereka di esports berawal dari ajakan teman. Meskipun begitu, salah satu narasumber kami mengatakan, saat ini, proses penerimaan karyawan di organisasi esports besar sudah sama seperti proses penerimaan kerja di perusahaan-perusahaan dari industri lain.

“Sebenarnya, kalau sekarang, proses penerimaan pegawai sudah mirip kayak job vacancy pekerjaan lain,” ujar narasumber kami saat dihubungi melalui pesan singkat. “Cuma, waktu aku ditawarin, memang masih pakai asas kepercayaan dan ajak-ajak orang yang sudah dikenal.”

Tawaran lowongan kerja di esports tidak berbeda dengan perusahaan biasa.

Hal serupa diungkapkan oleh Yohannes “Joey” Siagian, CEO Morph Team. Dia menjelaskan, ketika hendak mencari pegawai baru, Morph akan membuka lowongan. Setelah itu, mereka akan meninjau CV yang dikirimkan oleh pelamar. Dari sana, mereka akan memilih pelamar yang akan diwawancara. Untuk jabatan tertentu, pelamar akan diberikan tes atau diminta untuk menunjukkan portofolio mereka.

“Tapi, apabila kita melihat ada orang yang menurut kita memiliki talent, kita akan approach, meskipun mungkin saat itu, tidak ada posisi kosong di Morph,” ujar pria yang akrab dengan panggilan Joey ini. “I’m a firm believer that you don’t waste talent. So, if you see it, see how it can fit in your organization.”

Tidak heran jika proses penerimaan kerja di organisasi esports tidak berbeda dengan perusahaan lain. Pasalnya, sekarang, esports sudah menjadi industri. Jadi, orang-orang yang bekerja di dalamnya pun dituntut untuk bersikap profesional. Setelah seseorang diterima untuk bekerja di organisasi esports, mereka juga harus melalui masa probasi. Waktu probasi di setiap organisasi esports berbeda-beda.

Dua narasumber anonim kami mengungkap, saat pertama kali diterima bekerja, mereka harus melalui masa probasi selama 3 bulan. Sementara di Morph, Joey mengatakan, masa probasi adalah sekitar 2-3 bulan. BOOM Esports memiliki masa probasi paling singkat, yaitu hanya sekitar 1-2 bulan. Waktu probasi yang ditetapkan oleh organisasi esports tidak jauh berbeda dengan masa probasi di perusahaan lain. Sebagai perbandingan, pada awal bekerja di Hybrid.co.id, saya juga harus melalui masa probasi selama 3 bulan sebelum diangkat sebagai pegawai tetap.

Pegawai Tetap, Pegawai Kontrak, dan Beban Kerja

Pemerintah mengesahkan Peraturan Pemerintah No. 35/2021 tentang Perjanjian Kerja Waktu Tertentu, Alih Daya, Waktu Kerja, Hubungan Kerja dan Waktu Istirahat, dan Pemutusan Hubungan Kerja pada Februari 2021. Dengan itu, maksimal durasi kontrak antara pekerja dan perusahaan bertambah, menjadi 5 tahun. Sebelum PP No. 35 disahkan, maksimal durasi kontrak antara pegawai dan perusahaan hanyalah 3 tahun.

Meskipun begitu, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah mengatakan bahwa perlindungan yang didapat oleh pekerja kontrak alias Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT) sama dengan pekerja tetap, khususnya terkait kompensasi setelah hubungan bekerja berakhir, menurut laporan Bisnis.

Pada prakteknya, dalam sebuah perusahaan, sebagian pegawai akan memegang status pegawai tetap dengan Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu (PKWTT) dan sebagian yang lain menjadi pegawai kontrak. Misalnya, Di Merah Cipta Media, sebanyak 91% karyawan merupakan pegawai tetap dan 9% sisanya pegawai kontrak.

Sebagian organisasi esports hanya mempekerjakan pegawai kontrak. | Sumber: Hukum Online

Arif Hardiyanto sebagai GM Operations, DailySocial.id. menjelaskan, untuk diangkat sebagai pegawai tetap, seseorang yang terikat dengan PKWTT harus lolos masa probasi. Sementara jika seseorang terikat dengan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT), dia harus mendapatkan penilaian kontrak yang bagus.

Salah satu perbedaan antara pegawai kontrak, pegawai tetap, dan freelancer adalah jatah cuti. Pegawai tetap mendapatkan 14 cuti dalam 1 tahun, sementara pegawai kontrak tergantung pada lama kontrak kerja. Dan pegawai freelance tidak mendapatkan cuti atau pun benefit kesehatan, seperti asuransi. Selain itu, freelancer juga tidak harus bekerja setiap hari. Jadi, gaji yang diberikan akan tergantung pada kesepakatan perjanjian bersama.

Perusahaan punya alasan tersendiri untuk mempekerjakan seseorang sebagai pegawai tetap atau pegawai kontrak. Masing-masing status punya keuntungan tersendiri untuk perusahaan. Ketika ditanya tentang hal ini, Arif menjawab, “Keuntungan karyawan tetap adalah karyawan lebih loyal. Keuntungan karyawan kontrak adalah ketika pekerjaan sudah selesai, maka manpower tidak besar. Dan keuntungan freelancer adalah tidak ada biaya untuk tambahan benefit lain.”

Satu hal yang membedakan organisasi esports dengan perusahaan biasa adalah kebanyakan organisasi esports tidak punya pegawai tetap. Jadi, semua pekerja yang mereka pekerjakan merupakan pegawai kontrak. Tentu saja, ada beberapa organisasi esports yang menawarkan status sebagai pegawai tetap, seperti BOOM Esports.

Dua narasumber anonim kami mengatakan, organisasi esports tempat mereka bekerja hanya menggunakan sistem kontrak. Dan kontrak mereka ditinjau setiap tahun. Salah satu dari mereka menyebutkan, terkadang, tugas yang dia dapat di lapangan berbeda dengan kontrak. “Namanya juga startup yang lagi berkembang jadi perusahaan. Tapi, itu biasa sih. Soalnya, gaji naik sesuai dengan beban kerja,” ujarnya. “Pas naik gaji, dapat kontrak baru.”

Bagi manajer tim, kontrak mereka juga akan ditinjau setiap musim. Salah satu narasumber kami mengatakan, jika performa tim turun, maka pihak manajemen organisasi esports akan mencoba untuk mencari tahu sumber dari masalah penurunan performa.

“Kalau memang ada masalah, akan selalu diusahakan untuk diselesaikan secepatnya,” ujar sang narasumber. “Hal-hal itu yang akan dilihat dari manajer juga.” Di atas kertas, tugas seorang manajer “hanyalah” mendampingi para pemain yang menjadi tanggung jawabnya. Namun, dia menjelaskan, seorang manajer biasanya akan tinggal di gaming house, yang juga merupakan kantor mereka. Hal itu berarti: “Bangun dan tidur adalah penanda jam kerja,” ceritanya sambil tertawa. Kabar baiknya, durasi jam kerja yang lebih panjang berarti para manajer bisa mendapatkan benefit lain selain gaji.

Kebanyakan turnamen esports digelar saat akhir pekan. | Sumber: International Mobile Gaming Awards

Mengingat kebanyakan turnamen esports digelar pada akhir pekan dan tugas manajer adalah mendampingi tim, maka biasanya, manajer tim esports tidak libur pada akhir pekan. Narasumber kami menjelaskan, hari libur para manajer biasanya disesuaikan dengan jadwal dari tim, baik ketika musim pertandingan berlangsung atau setelah musim kompetisi usai.

“Kalau untuk manajer tim, pas season ada satu hari libur. Biasanya hari Senin atau Selasa karena weekend dipakai tanding,” ujar sang narasumber. “Kalau lagi offseason, biasanya mengikuti jadwal persiapannya. Libur panjang juga bisa tapi, ya tergantung jadwal season depannya bagaimana. Biasanya, jeda season itu 2 bulanan. Ada libur sekitar hampir satu bulan bagi tim. Jadi, manajer libur juga di situ. Tapi, jadwal liburnya kalau offseason dikurangi 2 hari. Karena, manajer adalah orang terakhir yang meninggalkan GH dan orang pertama yang datang ke GH sebelum pada datang.”

Bagi organisasi esports, popularitas tidak kalah pentingnya dengan prestasi. Karena itu, banyak organisasi esports yang punya divisi khusus untuk menangani streamer atau brand ambassador. Menurut salah satu narasumber kami, orang-orang yang bekerja di bagian manajemen talenta biasanya punya kesempatan untuk mendapatkan status sebagai pegawai tetap.

BOOM Esports adalah salah satu organisasi esports yang mempekerjakan pegawai kontrak dan pegawai tetap. Gary Ongko Putera, CEO BOOM Esports mengatakan, salah satu hal yang menentukan apakah seseorang menjadi pegawai tetap atau pegawai kontrak di BOOM adalah tugas yang dia emban. Orang yang duduk di posisi manajemen punya kesempatan untuk menjadi pegawai tetap.

“Kalau manajemen, seperti office work, lebih aman dan tidak terlalu ada kaitannya dengan performa tim,” ujar Gary. “Kalau manajer tim kan sebenarnya ada kemungkinan tidak cocok. Sementara untuk videografer atau tim kreatif, sebagian full-time dan sebagian proyek-based. Tergantung dengan senioritas dan job description mereka sih.”

Admin dari media sosial adalah salah satu staf non-atlet di organisasi esports. | Sumber: Tokopedia

“Yang penting buat saya, kita di BOOM Esports nggak punya niat buruk,” kata Gary. “Jadi sebenarnya, lebih ke formalitas.” Dia mengungkap, kontrak antara BOOM dan pegawainya dibuat untuk mencegah tentang masalah di masa depan. Pasalnya, di esports, kontrak yang bermasalah memang sesuatu yang masih terkadang terjadi. Misalnya, untuk pemain di bawah 18 tahun, kontrak tidak ditandatangani oleh orang tua. Anda bisa membaca lebih lanjut tentang masalah bursa transfer dan kontrak pemain esports di Indonesia di sini.

Terkait cuti, Gary menjawab bahwa cuti atau libur staf dan pemain di BOOM biasanya disesuaikan dengan jadwal mereka. “Kalau tim, ya pas tim libur. Kalau tim kreatif, ya menyesuaikan jadwal,” ujarnya. “I’m not rigid. Saya tipe orang yang, you do you, but get your job done good. Lumayan banyak freedom di BOOM.”

RRQ adalah organisasi esports lain yang menggunakan sistem kontrak dan tetap. CEO RRQ, Andrian Pauline alias AP mengatakan, RRQ punya sekitar 50 staf yang bukan atlet. Sebagian dari mereka merupakan pegawai tetap, dan sebagian yang lain pegawai kontrak. AP menjelaskan, performa menjadi kriteria utama untuk menentukan status ketenagakerjaan seseorang. Namun, dia juga mengungkap, pegawai kontrak dan pegawai tetap mendapatkan benefit dan perlakuan yang sama.

Morph hanya menerikan pegawai kontrak. | Sumber: Facebook

Sementara itu, Morph adalah salah satu organisasi esports yang hanya menggunakan sistem kontrak untuk semua pegawai mereka. Joey menjelaskan, di Morph, salah satu kriteria yang mereka cari dari pelamar kerja adalah potensi.

“Kadang memang ada tugas yang memerlukan skillset yang sudah baku, seperti psikolog atau pengacara. Tapi, secara umum, saya lebih memilih untuk mencari staf yang mungkin masih kurang pengalaman atau masih ada yang perlu dipelajari, tapi punya potensi besar daripada mempekerjakan staf yang sudah punya jam terbang, tapi tidak banyak berkembang lagi,” ujar Joey.

Overall yang saya biasa cari di staf adalah potensi berkembang, skill, kreativitas, dan kemampuan berkomunikasi yang baik,” katanya. “Saya juga sangat mempertimbangkan niat dan antusias yang ditunjukkan oleh calon staf. Mungkin ini alasannya kenapa bagi saya wawancara merupakan salah satu bagian terpenting dari proses hiring staff di Morph. CV yang penuh, ijazah dari kampus ternama, atau referensi itu semua bisa memberikan informasi yang bagus, tapi until you sit across from a candidate and talk for awhile it’s hard to know if its a potential good fit or not.

Sementara itu, bagi Gary, salah satu kesulitan yang biasa dihadapi oleh organisasi esports ketika hendak mencari pegawai baru adalah mencari orang yang tidak hanya punya pengetahuan tentang industri esports, tapi juga punya pengalaman. “Biasanya, kita bisa mendapat orang yang punya pengalaman atau orang yang mengerti esports, tapi tidak punya pengalaman,” ungkapnya sambil tertawa. Untuk posisi seperti manajer, masalah yang biasa ditemukan adalah kecocokan dengan tim.

Kesimpulan

Pada awalnya, orang-orang yang bekerja di dunia esports adalah mereka yang memang punya passion di bidang competitive gaming. Namun, sekarang, esports sudah semakin diterima oleh masyarakat luas. Walau, tak bisa dipungkiri, akan selalu ada orang-orang yang memandang industri esports sebelah mata atau menganggap game sebagai pengaruh buruk pada anak dan remaja.

Seiring dengan semakin populernya esports, semakin banyak pihak yang tertarik untuk menjajaki dunia ini, bahkan perusahaan-perusahaan yang tidak punya kaitannya dengan industri esports, seperti bank. Karena esports kini sudah menjadi industri, maka orang-orang yang bekerja di dalamnya pun dituntut untuk bersikan profesional. Jadi, tidak heran jika organisasi esports sekali pun mencari pegawai baru dengan metode yang sama seperti perusahaan konvensional.

Tentu saja, bekerja di industri esports akan menawarkan tantangan tersendiri, khususnya bagi orang-orang yang terlibat langsung dengan para pemain profesional. Misalnya, jam kerja yang tidak tentu atau harus bekerja di akhir pekan. Pada akhirnya, jika Anda memang senang dengan dunia esports dan siap untuk bekerja sesuai ritme para pelaku dunia esports, Anda bisa mencoba untuk menjadi bagian dari ekosistem esports, walau tidak sebagai pemain.

Sumber header: VentureBeat

Legion of Racers Umumkan Kompetisi Sim Racing Baru Bertajuk E-Cities Championship

Legion of Racers (LOR) mengumumkan kompetisi sim racing baru bertajuk E-Cities Championship 2021 untuk game Assetto Corsa. Sesuai namanya, E-Cities Championship akan berfokus menyajikan kota-kota ternama sebagai sirkuit balapannya.

Pada seri pertamanya ini, kota yang menjadi pilihan tentu saja adalah Singapura, yang tidak lain merupakan markas besar LOR sendiri. Spesifiknya, yang dijadikan arena balap adalah kawasan perbelanjaan kenamaan Orchard Road.

Orchard Road Street Circuit ini memiliki total panjang 3,2 km dan terdiri dari 10 tikungan. Selama bertanding, partisipan bakal menjumpai beberapa destinasi wisata populer di Singapura seperti Mandarin Gallery, Wheelock Place, Ion Orchard, dan Ngee Ann City.

Orchard Road Street Circuit dirancang semirip mungkin dengan aslinya dengan memanfaatkan teknologi digital twin rancangan IES. Proses pengerjaannya memakan waktu sekitar tujuh bulan. Dua bulan pertamanya bahkan dihabiskan hanya untuk mengumpulkan sebanyak mungkin data yang relevan, mulai dari video, foto, street view, sampai model fotogrametri dan gambar tangkapan satelit.

Di seri pertamanya ini, LOR menggandeng OUE Limited sebagai sponsor utama E-Cities Championship 2021. Turnamen ini diperkirakan bakal diikuti oleh sekitar 200 sim racer dari seluruh dunia, dan pihak penyelenggara sudah menyiapkan total hadiah uang tunai sebesar S$10.000 untuk tiga pemenang.

Babak qualifier akan digelar pada 5-7 November 2021. Artinya, partisipan punya waktu tiga hari untuk mencatatkan waktu terbaiknya di Orchard Road Street Circuit. Setelahnya, 25 sim racer dengan waktu terbaik akan bertanding di babak final pada tanggal 14 November 2021. Lebih lengkapnya soal OUE E-Cities Championship 2021 bisa dilihat langsung di situs resminya, termasuk laman untuk mengunduh track Orchard Road Street Circuit.

Dalam siaran persnya, Lim Keong Wee selaku co-founder LOR mengatakan, “Melalui teknologi online dan digital twinning, OUE E-Cities Championship 2021 bermisi untuk menghubungkan komunitas dari seluruh dunia melalui sim racing dengan rute-rute yang unik di setiap kota.”

“Di samping elemen balapan, OUE E-Cities Championship 2021 juga akan menghadirkan marketing destinasi dan hiburan untuk semua kota yang akan dibuatkan sirkuit balapannya,” imbuhnya.

Ya, LOR memang sudah punya rencana untuk menggelar kompetisi-kompetisi berikutnya di lebih banyak kota virtual ke depannya. Timnya bahkan sudah mulai mengembangkan e-circuit berbasiskan kota-kota seperti Kuala Lumpur, Manila, Bangkok, dan Jakarta.

Melvin Moh, co-founder LOR, berharap inisiatif semacam ini bisa berujung pada terbentuknya basis yang kuat bagi para sim racer di kawasan Asia Tenggara untuk terus berpartisipasi dalam kejuaraan-kejuaraan, dan pada akhirnya dikukuhkan sebagai jawara regional setelah semua babak terselesaikan.

Pearl Abyss Tunjukkan Proses Pembuatan DokeV

DokeV milik Pearl Abyss memang menjadi salah satu kejutan yang tidak terduga dalam gelaran Gamescom pada Agustus lalu. Dengan konsep yang terasa fresh dan menyenangkan, DokeV memang berpotensi besar untuk menjadi game pesaing Pokemon nantinya.

Setelah dua bulan tanpa kabar, akhirnya Pearl Abyss memperlihatkan beberapa hal baru dari pengembangan Dokev ini. Lewat akun Twitternya, DokeV menceritakan bahwa mereka tampil di dalam acara “OMG_Electronics” milik Subusu News.

Dalam acara tersebut Pearl Abyss menunjukkan tur belakang layar atau behind-the-scenes dalam pembuatan DokeV dan juga menampilkan beberapa gameplay baru.

Acara OMG-Electronics tersebut sudah dapat ditonton di Youtube, dan bahkan telah menyediakan subtitle Bahasa Inggris untuk memudahkan penonton non-Korea untuk memahami percakapannya.

Dalam turnya tersebut, diperlihatkan bagaimana developer Pearl Abyss membangun proyek baru ambisiusnya ini. Yang pertama ditunjukkan adalah proses 3D scan yang ternyata dilakukan oleh Pearl Abyss ke banyak obyek di dalam game-nya.

Diperlihatkan juga bagaimana proses pemindaian yang dilakukan oleh Pearl Abyss terhadap benda nyata di dalam sebuah ruangan khusus yang berisi banyak kamera, yang biasanya digunakan dalam film dan juga game-game AAA.

Tidak berhenti untuk obyek-obyek kecil saja, Pearl Abyss ternyata juga melakukan pemindaian 3D untuk bangunan dan bahkan berbagai tekstur lingkungan yang nantinya akan digunakan di dalam game-nya.

Selain obyek dan detail lingkungan yang dibuat serealistis mungkin, Pearl Abyss juga memberikan perhatian khusus terhadap gerakan animasi karakter-karakter dalam DokeV.

Untuk hal tersebut, Pearl Abyss juga memiliki ruangan khusus motion capture yang digunakan untuk merekam animasi para karakter ketika bergerak, menaiki kendaraan, hingga bertarung.

Source: Pearl Abyss

Terakhir ditampilkan juga bagaimana semua elemen yang telah dibuat sebelumnya diimplementasikan ke dalam game. Dalam videonya, ditunjukkan juga secara perdana gameplay DokeV ini yang masih dalam tahap developer build.

Developer Pearl Abyss juga sempat menjawab beberapa pertanyaan dari para fans, seperti inspirasi game-nya yang ternyata datang dari film seperti Ghostbuster dan serial animasi klasik di Korea Selatan. Begitu juga latar pulaunya yang ternyata merupakan gabungan memori masa kecil dan juga imajinasi dari developer.

Sayangnya terlepas dari beberapa informasi mengenai pembuatannya, Pearl Abyss masih belum mengumumkan kapan DokeV ini akan dirilis nantinya.

Build Childe Genshin Impact terbaik: Artefak, Senjata, Komposisi Tim, dan Tips

Tartaglia atau Childe, merupakan karakter Hydro yang pertama kali dirilis pada versi 1.1. Karakter ini mendapatkan rerun pada versi 1.4 dan juga 2.2. Ia merupakan anggota kesebelas dari Fatui Harbingers.

Karakter unik dengan mekanik dual-stance ini merupakan salah satu karakter yang paling banyak disalahpahami, baik secara role maupun gameplay. Lalu bagaimanakah cara memaksimalkan potensinya?

Overview

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, ada kesalahpahaman yang terjadi mengenai cara memakai Childe. Cara memakai yang keliru dan rotasi yang tidak efektif mengakibatkan hasil yang tidak maksimal. Hal-hal yang sering disalahpahami melingkupi role, rotasi, dan cara bermainnya.

sumber: Genshin Impact

Role

Childe memiliki role enabler di tim. Role tersebut sedikit berbeda dengan main DPS atau Carry di Genshin Impact. Jika main DPS berperan sebagai pemberi damage terbesar di Tim, maka enabler bisa dikatakan memfasilitasi karakter lain untuk memberikan damage, khususnya dalam mengaplikasikan elemen tertentu.

Contoh karakter enabler selain Childe di Genshin Impact adalah Xingqiu, Sucrose, Kazuha, dan Xiangiling (dalam beberapa komposisi tim). Jadi sebagai enabler, raw damage yang ia hasilkan tentu tidak sebesar Main DPS di Genshin Impact.

sumber: Genshin Impact

Rotasi

Ada mekanik khusus di Childe yang menjadi kunci utama untuk menguasai permainan Childe, yaitu semakin lama Elemental Skill-nya dipakai, maka semakin lama pula durasi cooldown-nya. Banyak yang mengira bahwa hal tersebut merupakan kelemahan terbesar Childe, sehingga ia membutuhkan konstelasi tinggi, padahal hal tersebut keliru.

Dengan memahami rotasi dan penggunaan skill satu tim dengan tepat, Anda dapat memastikan Elemental Skill Childe selalu tersedia saat dibutuhkan. Elemental Skill-nya hanya perlu diaktifkan saat skill dari karakter lain sudah terlebih dahulu diaktifkan, dan mematikan Elemental Skill-nya saat durasi dari skill karakter lain habis.

sumber: Genshin Impact

Cara Bermain

Cara bermain Childe yang paling tepat adalah Quickswap, yakni sebuah cara bermain yang mengeluarkan semua skill anggota tim, tanpa harus memakai sebuah karakter yang stay lama di arena.

Sebagai contoh, saat memasangkan Childe dengan Xiangling, Childe hanya perlu memakai Elemental Skill-nya saat durasi Pyronado sedang aktif, lalu menggantinya ke karakter lain. Sambil menunggu Pyronado bisa diaktifkan kembali, Elemental Skill Childe biasanya sudah dapat diaktifkan lagi.

Elemental Burst Childe saat melee stance memang memiliki damage yang lebih besar dibandingkan dengan saat ranged stance-nya. Namun kami sarankan untuk memakai Burst saat ranged stance. Hal tersebut dikarenakan Burst saat ranged stance memiliki animasi yang cepat serta dapat mengembalikan energi Childe.

Pemakaian Burst saat melee stance akan memakan durasi Elemental Skill, sehingga terkadang mengganggu rotasi tim, karena menambah durasi cooldown-nya. Jadi Burst saat melee stance lebih baik dipakai saat ingin mendapatkan damage lebih besar atau keperluan speedrun.

Prioritas talenta: Elemental Skill > Elemental Burst > Normal Attack.

Artefak

Gameplay-nya yang bertumpu pada Elemental Skill, membuat 4 Heart of Depth menjadi artefak terbaik Childe. Artefak ini memberikan tambahan damage kepada Elemental Skill-nya.

Lalu, bagaimanakah dengan 4 Shimenawa’s Reminiscence di Childe? Artefak tersebut memang memiliki efek serupa dengan 4 Heart of Depth, bahkan memberikan angka lebih banyak, namun artefak tersebut tidak disarankan.

Selain membutuhkan minimal 15 energi setiap kali memakai Elemental Skill, artefak tersebut menyulitkan Anda untuk memakai Burst. Ditambah lagi, Elemental Burst Childe merupakan salah satu Elemental Burst dengan presentase damage terbesar di Genshin Impact.

Jadi, 4 Shimenawa’s Reminiscence tidak hanya mengakibatkan damage-nya tidak konsisten, namun juga bisa mengurangi jumlah damage yang dihasilkan dari ketidakmampuan Childe menggunakan Elemental Burst.

Untuk artefak alternatifnya, Anda bisa memakai antara 2 Heart of Depth, 2 Gladiator’s Finale/Shimenawa’s Reminiscence, 2 Wanderer’s Troupe, 2 Noblesse Oblige.

Main Stat yang dicari: ATK% ; Hydro Damage Bonus% ; Crit Rate/DMG.

Sub-stat yang dicari: Crit Rate/DMG > ATK% > EM > ER%.

Senjata

Untuk bagian senjata, saya akan membaginya jadi dua kategori, yaitu senjata terbaik dan senjata F2P terbaik.

Untuk senjata terbaik, dipegang oleh Polar Star, Thundering Pulse, dan Skyward Harp. Senjata-senjata ini memberikan Crit rate atau DMG, sehingga pilihan senjata yang cocok, bergantung pada keseimbangan stat Childe Anda.

Untuk senjata alternatifnya, Anda bisa memakai Amos Bow, atau senjata dari Battlepass: The Viridiscent Hunt.

Amos Bow dapat memberikan Attack yang tinggi, namun efek pasifnya tidak terlalu berguna untuk Childe. Sedangkan The Viridiscent Hunt dapat menimbulkan mini vacuum yang dapat membantu Childe mengumpulkan musuh.

Untuk senjata F2P terbaik, Anda bisa memakai Rust. Senjata ini akan menaikkan damage dari setiap serangan Childe dan akan menguat dengan refinement.

Untuk senjata F2P alternatif, Anda bisa memakai antara Blackcliff Warbow, Prototype Crescent, Hamayumi, Windblume Ode, atau Stringless. Senjata-senjata ini memiliki efek pasif yang lumayan tricky untuk dimanfaatkan Childe, jika dibandingkan dengan Rust.

Komposisi Tim

Tim yang biasa diisi oleh Childe adalah tim Vaporize. Tim ini memanfaatkan aplikasi Hydro Childe yang sangat cepat dan menggabungkannya dengan damage Pyro milik Xiangling yang besar.

Tim ini sangat kuat, karena dapat Childe dapat mengimbangi aplikasi Pyro milik Xiangling, sehingga menghasilkan damage yang besar setiap hit-nya.

Tim ini sering disebut dengan tim international, karena masing-masing anggotanya yang berasal dari negara yang berbeda. Tim ini biasanya terdiri dari Childe, Xiangling, Kazuha, dan Bennet.

Sebagai alternatif, Anda bisa mengganti Kazuha dengan Sucrose.

Firework merupakan istilah untuk komposisi tim yang memanfaatkan reaksi Electro-Charged. Tim ini juga disebut dengan istilah Taser. Tim ini bagus dalam melawan musuh dalam jumlah yang banyak.

Tim ini terdiri dari Childe, Beidou, Fischl, dan satu karakter fleksibel, bisa diisi dengan Bennet, Sucrose, atau Kazuha.

Raiden Shogun dapat menggantikan Beidou dan Fischl, namun Anda perlu menyesuaikan rotasi baru, karena Raiden Shogun memerlukan waktu di arena untuk memberikan damage. Raiden Shogun juga tidak cocok apabila dipasangkan dengan Beidou, karena Elemental Burst mereka yang tidak sinergis.

sumber: Genshin Impact

Tips

Berikut ini merupakan beberapa tips yang bisa Anda gunakan:

1. Karena bertugas sebagai enabler, maka Childe sangat bergantung kepada investasi merata di satu tim, terlebih lagi saat dipasangkan dengan Xiangling. Untuk menghasilkan damage yang besar, investasi resource terhadap Xiangling (atau sub DPS lain) harus setara dengan Childe, atau bahkan lebih.

2. Jika Anda memiliki Kazuha, Anda dapat melakukan trik double Swirl Hydro dan Pyro dalam sekali jalan. Dengan trik ini, Anda dapat memanfaatkan efek 4 Viridiscent Venerer untuk mengurangi Elemental Resistance, serta menaikkan Pyro & Hydro Damage sekaligus. Anda dapat melihatnya di video di bawah ini:

Penutup

Sebagai karakter, mungkin Childe bukanlah karakter yang mudah dimengerti dibandingkan karakter-karakter lain. Namun, jika Anda dapat memahami cara bermainnya, Childe menawarkan pengalaman bermain yang unik, seru, dan menyenangkan.

Childe sebagai karakter Hydro juga memiliki value yang lebih dibandingkan dengan karakter lain, mengingat hanya sedikit karakter Hydro di Genshin Impact.

Lepas Hiatus, Turnamen Red Bull Kumite 2021 Siap Digelar di Las Vegas!

Salah satu brand minuman berenergi, Red Bull kembali mengumumkan ajang esports rutinnya di tahun 2021 untuk Fighting Games yaitu Red Bull Kumite.

Sempat hiatus di tahun 2020 karena kasus pandemi, pihak Red Bull kembali di tahun 2021 dan memilih format tatap muka.

Benar, turnamen esports Fighting Games satu ini akan digelar secara langsung di Amerika Serikat, tepatnya di Caesars Palace, Las Vegas pada 13 dan 14 November mendatang.

Turnamen esports yang berlangsung selama dua hari tersebut akan memainkan 3 judul game sekaligus yaitu Street Fighter V: Champion Edition, TEKKEN 7, dan Guilty Gear Strive.

Sumber: Red Bull

Nantinya para pemain dan tim esports akan memeriahkan gelaran Red Bull Kumite 2021, namun pihak penyelenggara belum menjelaskan total hadiah yang akan diperebutkan.

Beberapa informasi yang baru diumumkan oleh pihak Red Bull adalah kehadiran sponsor yang setia menghiasi ranah esports Fighting Games.

Salah satunya adalah ASTRO Gaming, headset resmi yang berkolaborasi dengan MixAmp untuk memanjakan kualitas suara bagi para peserta di Red Bull Kumite.

Selain perlengkapan pertandingan, ASTRO Gaming juga menyiapkan ASTRO A10 headset bagi para peserta yang mendaftar untuk Last Chance Qualifiers di lokasi langsung.

Lalu ada brand monitor yaitu AOC serta sponsor yang cukup unik yaitu KMC Wheels, perusahaan manufaktur roda kendaraan.

Las Vegas Sebagai Tuan Rumah Red Bull Kumite 2021

Sumber: Red Bull

Terpilihnya Las Vegas merupakan hal yang cukup mengejutkan, khususnya untuk gelaran Red Bull Kumite. Sejak digelar tahun 2015, baru kali ini Red Bull memilih Las Vegas.

Sebelumnya, Red Bull Kumite digelar di Perancis untuk tahun 2015 sampai 2018. Lalu pada tahun 2019, Red Bull memilih Jepang sebagai tuan rumah.

Baru tahun ini benua Amerika akhirnya dipilih sebagai lokasi gelaran esports Red Bull Kumite. Memang nama Amerika Serikat sangat populer untuk Fighting Games, sebut saja gelaran EVO 2019 di Las Vegas.

Belum ada pengumuman resmi untuk jajaran formasi caster, pemain, hingga tim yang akan bertanding di turnamen tersebut.

Red Bull Kumite sendiri akan disiarkan secara langsung melalui Red Bull TV, serta di kanal Twitch dan YouTube resminya.

12 Daftar Hero Tank Mobile Legends Terkuat di Tahun 2021

Perkembangan sebuah game MOBA memang memacu lahirnya nama-nama hero yang baru, tidak terkecuali Mobile Legends: Bang Bang. Popularitas game MOBA mobile besutan Moonton sangat tinggi di Asia Tenggara.

Lahirnya tim-tim esports populer juga datang dari ekosistem Mobile Legends yang populer seperti rivalitas EVOS Legends dan RRQ Hoshi pada MPL Indonesia.

Berbeda dengan atlet esports, bagi para pemain kasual memang ada banyak tujuan ketika bermain Mobile Legends seperti untuk hiburan semata atau hanya ingin memanjat ranking yang lebih tinggi.

Sumber: Mobile Legends

Untuk memanjat ranking juga butuh pemahaman beberapa hero dan role, salah satunya pemilihan Tank. Bila tidak ada seorang Tank, maka sangat sulit untuk memenangkan sebuah pertandingan di ranked.

Tapi bila Anda bingung hero Tank mana yang seharusnya dipelajari, artikel satu ini bisa menjadi referensi untuk meningkatkan ranking. Yuk simak 12 hero Tank Mobile Legends yang kuat di tahun 2021!

12. Belerick

Belerick merupakan salah satu hero Tank yang memiliki kekuatan yang baik untuk menjaga musuh di area tertentu dengan skill ultimate, Wrath of Dryad.

Selain itu, Belerick juga sangat cocok menggunakan magic damage karena pasifnya yaitu Deadly Thorns akan mengeluarkan akar ke daerah sekitar ketika terkena damage.

Faktanya, selain sebagai Tank, Belerick juga bisa digunakan untuk posisi offlane. Jadi, ia sangat baik digunakan juga untuk meningkatkan rank.

11. Gatotkaca

Hero Tank yang terinspirasi dari legenda Indonesia mendapatkan posisi yang sangat baik untuk tipe pemain yang agresif. Gatotkaca bisa melakukan rotasi dengan cepat.

Ada beberapa skill yang sangat berguna untuk peperangan seperti ultimate yaitu Avatar of Guardian yang bisa melompat jauh ke lokasi tertentu. Posisi semi-tank juga bisa memaksimalkan pasfinya yaitu Steel Bones.

10. Johnson

Setelah mendapatkan buff, Johnson menjadi pilihan yang perlu dipikirkan secara serius bila ingin memanjat rank. Pasalnya, Johnson bisa mengangkut 2 pemain sekaligus dengan skill ultimate yaitu Rapid Touchdown.

Untuk posisi Tank Johnson juga bisa menahan damage yang besar, apalagi dengan pasif yang memberikan armor ketika darah turun lebih dari 70%.

Tidak hanya Tank, pada patch tahun 2021, Johnson bisa digunakan sebagai offlane/semi-tank dengan build magic damage.

9. Tigreal

Tigreal adalah salah satu hero Tank paling lama yang ada di MLBB. Selain memiliki kemampuan mendorong pemain ke arah tertentu dengan Sacred Hammer, ulti Tigreal bisa merusak formasi musuh, apalagi dengan kombinasi Flicker.

Bila digunakan di saat yang tepat, ulti Tigreal dapat memberikan banyak keuntungan saat peperangan tim.

8. Franco

Selain Tigreal, Franco juga sudah lama mewarnai Mobile Legends. Ia bisa menarik pemain lawan dengan Iron Hook.

Franco juga cocok menahan hero yang lincah seperti Ling, Selena, Harith, hingga Harley dengan menggunakan skill ultimate-nya yaitu Bloody Hunt.

Jadi, tidak heran bila Franco cocok untuk meningkatkan rank buat para pengguna Tank yang andal.

7. Uranus

Pemilihan hero Tank juga kian bervariasi, kini Uranus bisa menjadi pilihan sebagai penahan damage yang besar. Skill regenerasi HP menjadi ‘nilai jual’ dari hero satu ini.

Skill ultimate, Consecration sangat baik untuk menjaga HP tetap bertambah meski mendapatkan banyak damage. Uranus juga belakangan bisa digunakan sebagai semi-tank karena skill Ionic Edge mampu memberikan damage yang cukup besar.

6. Hylos

Bila berbicara menahan damage, tidak hanya Uranus yang bisa diandalkan karena Hylos juga bisa. Hero dengan perawakan seorang Centaur ini bisa menahan damage yang sangat besar.

Kombinasi pasif serta skill ultimate, Glorious Pathway bisa juga berguna untuk inisiasi. Lebih bagusnya lagi, Hylos juga sangat kuat di Early Game dan bisa membunuh hampir semua lawan 1vs1 dengan Ring of Punishment.

5. Grock

Grock merupakan hero Tank yang sangat cocok untuk inisiasi dengan menggunakan skill Power of Nature. Selain itu, Grock juga mampu memecah kebuntuan saat terjadinya peperangan.

Skill ultimate-nya, Wild Charge, bisa memberikan damage besar apalagi ketika memojokkan lawan dengan dinding. Jadi hero Tank satu ini juga cocok bagi Anda yang ingin agresif meski menggunakan Tank.

4. Atlas

https://www.youtube.com/watch?v=VsfB4AM0rI4

Untuk memanjat rank sepertinya Atlas wajib diperhitungkan. Hero satu ini sangat cocok melakukan peperangan dalam skala besar.

Karena, banyak stun bisa dihasilkan dari jajaran skill Atlas. Dengan skill ultimate-nya ia bisa menarik hampir semua lawan dengan Fatal Links.

3. Khufra

Inisiasi memang menjadi nilai penting Tank, apalagi jika inisiasi digunakan di saat yang tepat dan mengubah ritme pertarungan. Khufra bisa menjadi pilihan utama karena bisa melempar lawan dan cocok melawan beberapa hero seperti Fanny dengan skill Bouncing Ball.

2. Gloo

Hero ini adalah salah satu Tank terbaru yang ada di MLBB. Untuk hero yang satu ini, Anda bisa memaksimalkan skill pasif yaitu Stick, Stick.

Movement speed lawan bisa berkurang dengan pasifnya dan ia mampu menahan damage yang cukup besar dengan skill ultimate miliknya yaitu Split, Split.

1. Baxia

Hero terakhir yang cocok untuk memanjat rank di tahun 2021 adalah Baxia. Hero ini memiliki rotasi yang cepat dengan skill Baxia-Shield Unity, yang menjadi nilai penting ketika bermain di rank tinggi seperti Legend atau Mythic.

Selain itu, Baxia mampu menahan damage yang sangat besar dengan skill ultimate yaitu Tortoise’s Puissance sehingga sangat efektif untuk peperangan di segala kondisi.

Itu tadi daftar hero Tank Mobile Legends terbaik yang bisa Anda gunakan untuk memanjat ranking. Di sisi lain, jika Anda masih bingung soal menentukan item yang ingin digunakan, Anda bisa membaca daftar item Mobile Legends terbaik yang pernah kami buat sebelumnya.

Isu EA Lepas Nama FIFA Disebabkan oleh Masalah Biaya Lisensi yang Terlalu Tinggi

Belum selesai terkejut dengan keputusan Konami untuk mengubah nama legendaris Pro Evolution Soccer (PES) menjadi eFootball, kini para pecinta game sepak bola dikejutkan dengan keinginan EA untuk ikut mengganti nama game mereka yaitu FIFA menjadi EA Sports FC.

Padahal EA telah menggunakan nama FIFA sebagai game sepak bolanya tersebut sejak tahun 1993. Kerja sama keduanya telah menghasilkan 38 buah game di berbagai platform hingga tahun ini. Namun sayangnya  kerja sama jangka panjang tersebut sepertinya akan segera berakhir setelah EA mendaftarkan nama EA Sports FC.

Banyak fans yang bertanya-tanya mengenai alasan rebranding tersebut dan akhirnya laporan terbaru dari New York Times memberikan penjelasan bahwa hal tersebut dilakukan karena masalah lisensi. Dalam perjanjian barunya FIFA disebut meminta $1 miliar untuk lisensi namanya setiap empat tahun.

sumber: FIFA

Ditambah lagi, FIFA juga disebut membatasi monetisasi yang dapat dilakukan EA dari game-nya. Padahal EA Sports yang menangani game FIFA merasa bahwa mereka seharusnya diizinkan untuk mengeksplorasi pendapatan mereka dari ekosistem game-nya seperti highlight dari game, turnamen offline, hingga ke produk-produk digital termasuk NFT.

Hasil mengejutkan tersebut sebenarnya tidak diambil dalam waktu singkat, bahkan pihak EA menyebutkan bahwa mereka telah melakukan negosiasi dengan FIFA selama 2 tahun ke belakang. Namun sayangnya permintaan FIFA yang meningkat lebih dari dua kali lipat dianggap terlalu mahal.

Sumber: FIFA

Meskipun harus mengubah nama salah satu franchise paling ikoniknya namun EA mengatakan tidak terlalu khawatir dengan hal tersebut. EA merasa dominasi mereka di pasar game sepak bola tidak akan terganggu oleh para kompetitor meskipun harus berganti nama.

Pasalnya, meskipun tidak akan lagi menggunakan lisensi nama FIFA, EA tetap memiliki lebih dari 300 lisensi serupa ke berbagai organisasi dan liga sepak bola dari seluruh dunia seperti UEFA, Premier League, Serie A TIM, dll. Apalagi meskipun tanpa lisensi FIFA, EA tetap dapat menggunakan nama dan wajah dari para pemain, nama tim, nama stadion, dan berbagai lisensi yang telah dimiliki oleh EA.

Wolfpack Bergabung dengan NXL, Dapat Dukungan dari BNI

Tim Apex Legends, Wolfpack Arctic, resmi menjadi bagian dari NXL. Bersamaan dengan itu, mereka juga mengumumkan kerja sama NXL Wolfpack dengan BNI. Kerja sama ini akan berlangsung selama satu tahun. Melalui kerja sama ini, BNI akan mendukung berbagai kegiatan Wolfpack. Selain itu, logo BNI juga akan disematkan dalam jersey para pemain NXL Wolfpack.

Sebelum ini, tim Wolfpack telah memenangkan berbagai kompetisi, seperti GLL Masters Spring dan GLL Community Cup. Tak hanya itu, mereka juga berhasil memenangkan FFL Season 5 – Japan Tournament serta Apex Legends Global Series (ALGS) Championship 2021 – APAC South. Dari ALGS Championship, Wolfpack berhasil membawa pulang hadiah sebesar US$177,3 ribu atau sekitar Rp2,5 miliar.

Pemilik Wolfpack, Mike yang juga dikenal dengan nama “KeboOraurus”, mengungkap bahwa dia membentuk Wolfpack pada pertengahan 2020. Ketika itu, dia menyadari bahwa tim Thailand dan Australia cenderung mendominasi skena Apex Legends di Asia Pasifik selatan. Namun, dia merasa, pemain Apex Legends Indonesia juga tidak kalah jago. Dia kemudian memutuskan untuk membuat tim. Untuk itu, dia mencari pemain-pemain yang memang jago dari komunitas.

“Saya saring, saya pilih beberapa orang. Saya dukung mereka,” ujar Mike. “Target kita satu: bawa nama Indonesia ke tier atas.”

Prestasi NXL Wolfpack di Apex Legends selama ini. | Sumber: NXL

Setelah bergabung dengan NXL dan mendapatkan dukungan dari BNI, Wolfpack punya berbagai program yang hendak mereka realisasikan. Salah satunya, mereka akan mengadakan siaran langsung dari para pemain ketika mereka bertanding. Selain itu, mereka juga akan mengadakan coaching clinic. Ketiga pemain profesional Wolfpack sendiri yang akan langsung turun tangan sebagai pengajar dalam pelatihan tersebut. Dan coaching clinic itu bisa dihadiri dengan gratis. Tak hanya itu, Wolfpack juga akan membuat konten yang menampilkan berbagai kejadian behind the scene.

Richard Permana, CEO NXL Esports menjelaskan alasannya untuk mengakuisisi Wolfpack. Dia mengungkap, sebelum memutuskan untuk menggandeng Wolfpack, dia mengamati seberapa serius tim tersebut. Dia bahkan sempat berkunjung ke gaming house dari Wolfpack.

Keseriusan tim Wolfpack terlihat dari prestasi mereka, ungkap Richard. Bahkan tanpa mendapatkan dukungan dari siapapun, Wolfpack berhasil menjuarai ALGS 2021 untuk kawasan APAC South. Padahal, ALGS merupakan kompetisi “tertinggi” dari Apex Legends yang diadakan langsung dari Electronic Arts sebagai publisher dari Apex Legends. Lebih lanjut Richard mengungkap, visi dari Wolfpack sama dengan NXL, yaitu ingin agar tim Indonesia bisa unjuk gigi di skena Apex Legends, baik di tingkat regional maupun internasional.

8 Laptop Gaming dengan Harga 10-15 Jutaan Rupiah Edisi Tahun 2021

Apa yang membedakan laptop gaming dari laptop biasa? Pertanyaan ini tentu sudah sangat umum kita dengar, dan sering kali jawabannya sesederhana “laptop gaming dibekali kartu grafis diskret, laptop biasa tidak.”

Jawaban tersebut tidak salah, tapi sebenarnya masih bisa dielaborasi lebih jauh lagi, sebab tidak semua kartu grafis diskret diciptakan sama. Contohnya, Nvidia GeForce MX450 dan GTX 1650 sama-sama merupakan kartu grafis diskret, tapi salah satunya lebih diperuntukkan kebutuhan harian ketimbang gaming, dan selisih performa di antara keduanya pun cukup jauh saat dipakai untuk menjalankan game.

Terlepas dari itu, kehadiran kartu grafis yang terpisah dari komponen prosesor memang adalah syarat utama agar laptop bisa masuk kategori gaming, dan itu yang sering kali menjadi alasan mengapa harganya bisa mahal.

Kabar baiknya, di tahun 2021 ini pun kita masih bisa mendapatkan laptop gaming dengan harga 10-15 jutaan rupiah. Bukan sekadar laptop yang bisa dipakai untuk bermain game, tapi yang benar-benar produsennya ciptakan untuk keperluan gaming.

Mengacu pada kriteria tersebut, di artikel ini saya sengaja tidak mencantumkan laptop-laptop yang dibekali kartu grafis mainstream seperti GeForce MX350 atau MX450 tadi. Malahan, sebagian di antaranya justru mengusung seri kartu grafis terbaru Nvidia, yakni RTX 30 Series.

Tanpa perlu berlama-lama lagi, berikut adalah 8 laptop gaming dengan harga 10-15 jutaan rupiah edisi tahun 2021 yang dapat dibeli di Indonesia.

Laptop gaming 10-15 jutaan rupiah dari Acer

1. Acer Nitro AN515-57-56ER

Dibanderol Rp14.999.000, Acer Nitro AN515-57-56ER adalah pilihan tepat bagi yang memerlukan laptop gaming dengan spesifikasi terkini. Perangkat ditenagai prosesor Intel Core i5-11400H (6-core, 12-thread), dan yang lebih penting lagi, kartu grafis Nvidia GeForce RTX 3050 4 GB. Artinya, laptop ini sepenuhnya mendukung teknologi ray-tracing sekaligus DLSS besutan Nvidia.

Melengkapi spesifikasinya adalah RAM 8 GB dan SSD NVMe 512 GB yang semuanya user-upgradeable. Layarnya merupakan panel IPS-Level 15,6 inci dengan resolusi FHD (1080p) dan refresh rate 144 Hz. Masih tidak percaya ini merupakan laptop gaming? Perhatikan saja tarian lampu RGB-nya.

Link pembelian: Acer Nitro AN515-57-56ER

2. Acer Swift X SFX14-41G-R2TD

Jangan tertipu oleh penampilannya yang tidak terkesan gaming sama sekali, sebab spesifikasinya tidak kalah mumpuni dibanding saudaranya yang serba RGB tadi. Yang paling utama, ia juga dibekali GPU RTX 3050 4 GB, sedangkan untuk prosesornya, ia mengandalkan AMD Ryzen 5 5500U (6-core, 12-thread).

Perangkat dibekali RAM 16 GB (tidak upgradeable) dan SSD NVMe 512 GB. Layarnya menggunakan panel IPS 14 inci beresolusi FHD, tapi refresh rate-nya cuma 60 Hz. Secara keseluruhan, perangkat ini cocok bagi yang memerlukan laptop untuk bekerja, dan yang sesekali juga ingin memainkan game-game AAA. Harganya? Rp14.999.000.

Link pembelian: Acer Swift X SFX14-41G-R2TD

Laptop gaming 10-15 jutaan rupiah dari Asus

3. Asus TUF Gaming FX506LH-I565B6T

Kalau tidak mementingkan ray-tracing ataupun DLSS, Anda bisa menghemat hampir dua juta rupiah dengan meminang laptop yang satu ini. Meski harga laptop ini cuma Rp13.099.000, spesifikasinya tetap mumpuni untuk gaming: prosesor Intel Core i5-10300H (4-core, 8-thread), GPU GeForce GTX 1650 4 GB, RAM 8 GB, dan SSD NVMe 512 GB.

Ia dibekali layar IPS-Level 15,6 inci dengan resolusi 1920 x 1080. Refresh rate-nya juga sudah 144 Hz, membuatnya layak untuk dipakai dalam konteks gaming kompetitif. Buat bekerja pun juga oke, sebab seperti dua laptop sebelumnya dari Acer, paket penjualannya turut disertai software Office Home & Student 2019.

Link pembelian: Asus TUF Gaming FX506LH-I565B6T

4. Asus TUF Gaming A15 FA506IC-R735B6T

Lagi-lagi Anda tak perlu menghabiskan dana lebih dari 15 juta rupiah untuk mendapatkan laptop gaming dengan kartu grafis RTX generasi kedua. Selain GPU RTX 3050 4 GB, laptop seharga Rp14.999.000 ini juga mengemas prosesor AMD Ryzen 7 4800H (8-core, 16-thread) yang cukup powerful.

Spesifikasi lengkapnya meliputi RAM 8 GB, SSD NVMe 512 GB, dan layar IPS-Level 15,6 inci FHD 144 Hz. Anda butuh laptop gaming dengan harga bersahabat yang juga bisa dipakai untuk video editing? Laptop ini bisa jadi salah satu kandidat kuat.

Link pembelian: Asus TUF Gaming A15 FA506IC-R735B6T

5. Asus ROG Strix G513IH-R765B6T-O

Bisakah Anda mendapat laptop gaming dari lini Asus ROG dengan modal 15 jutaan? Rupanya bisa, buktinya adalah laptop seharga Rp15.799.000 ini. Sebagai bagian dari keluarga ROG, otomatis styling-nya jauh lebih menarik ketimbang seri TUF Gaming, dan pencahayaan RGB pun tentu sudah menjadi fitur standar di sini.

Untuk spesifikasinya, perangkat dibekali prosesor Ryzen 7 4800H (8-core, 16-thread), GPU GTX 1650 4 GB, RAM 8 GB, dan SSD NVMe 512 GB. Layarnya merupakan panel IPS-Level 15,6 inci dengan resolusi 1920 x 1080 dan refresh rate 144 Hz. Paket penjualannya sudah mencakup Office Home & Student 2019, plus sebuah tas ransel ROG.

Link pembelian: Asus ROG Strix G513IH-R765B6T-O

Laptop gaming 10-15 jutaan rupiah dari MSI

6. MSI GF63 Thin 11SC-080ID

Sekali lagi, seandainya Anda tidak masalah bermain tanpa ray-tracing dan DLSS, maka Anda bakal punya sisa bujet untuk dibelanjakan produk lain, semisal mouse gaming wireless atau headset gaming. Buat yang punya rencana demikian, laptop seharga Rp12.999.000 dari MSI ini pantas Anda pertimbangkan.

Sesuai kriteria, spesifikasinya sepenuhnya layak untuk gaming: prosesor Intel Core i5-11400H (6-core, 12-thread), GPU GTX 1650 4 GB, RAM 8 GB, dan SSD NVMe 512 GB. Perangkat mengemas layar IPS-Level 15,6 inci dengan resolusi FHD dan refresh rate 144 Hz.

Link pembelian: MSI GF63 Thin 11SC-080ID

7. MSI Katana GF66 11UC-447ID

Kombinasi prosesor Intel Core i5-11400H (6-core, 12-thread) dan GPU RTX 3050 4 GB adalah tandem yang pas untuk gaming dengan lancar di resolusi FHD, dan laptop ini sekali lagi membuktikan bahwa itu sudah bisa didapat di harga Rp14.999.000 saja.

Penggemar game kompetitif pun juga akan dimanjakan oleh layar IPS-Level 15,6 inci FHD 144 Hz yang dimilikinya. Sebuah laptop gaming modern juga tidak akan lengkap tanpa RAM dan storage yang bisa di-upgrade. Namun untuk opsi default-nya, konsumen bakal mendapat RAM 8 GB dan SSD NVMe 512 GB.

Link pembelian: MSI GF66 11UC-447ID

Laptop gaming 10-15 jutaan rupiah dari HP

8. HP Pavilion Gaming 15-ec2010AX

Terakhir, ada laptop gaming besutan HP yang dibanderol Rp15.999.000 ini. Desainnya memang belum sekeren seri Victus maupun Omen, tapi yang penting spesifikasinya sudah kapabel untuk menjalankan deretan game AAA: prosesor Ryzen 5 5600H (6-core, 12-thread), GPU RTX 3050 4 GB, RAM 8 GB, dan SSD NVMe 512 GB.

Tak hanya game AAA, game esport pun juga siap disajikan dengan baik berkat layarnya yang mendukung refresh rate 144 Hz. Panel yang digunakan sendiri adalah panel IPS 15,6 inci dengan resolusi 1080p.

Link pembelian: HP Pavilion Gaming 15-ec2010AX

Hybrid.co.id hadir juga di berbagai media sosial. Temukan konten yang menarik di Instagram atau follow akun Twitter kami. Jangan lupa juga untuk Likes Fanpage Facebook Hybrid.