10 Game PSP Terbaik yang Bisa Dimainkan di Android Lewat PPSSPP

PlayStation Portable atau PSP memang menjadi konsol genggam yang datang terlalu dini pada masanya. Dengan tren bermain game yang kala itu belum terlalu butuh mobilitas, Sony hanya mempertahankan konsol ini untuk dua generasi saja.

Meskipun begitu, konsol genggam ini juga memiliki beberapa game eksklusif dan juga judul-judul game terbaik sepanjang sejarah. Apalagi game-game ini juga masih menawarkan kualitas grafis hingga gameplay yang kualitasnya tidak kalah dengan game-game konsol kala itu.

Berita baiknya, bagi Anda yang mungkin dulu belum sempat memiliki PSP dan memainkan game-game terbaiknya maka Anda dapat memainkan berbagai game terbaik ini menggunakan emulator PPSSPP langsung di smartphone.

Berikut adalah daftar 10 game terbaik yang pernah dirilis untuk PSP yang kini bisa dimainkan di smartphone Android lewat emulator PPSSPP.

WWE Smackdown vs. RAW 2011

Image Credit: THQ

Ada masa ketika demam WWE sempat masuk ke Indonesia, dan di kala itu seri WWE Smackdown vs RAW bisa dibilang menjadi seri yang populer dimainkan.

WWE Smackdown vs RAW 2011 juga menjadi game terakhir dari serinya yang masih memuat daftar pegulat cukup modern namun masih mempertahankan gameplay arcade-nya yang menyenangkan.

Harvest Moon: Hero of Leaf Valley

Image Credit: Natsume

Game ini tentunya menjadi salah satu game wajib bagi para pecinta seri Harvest Moon. Nilai plus dari game ini adalah aspek nostalgia dan juga mekanis klasik gameplay-nya.

Apalagi untuk hitungan game yang mengedepankan aspek bertani dan beternak, Hero of Leaf Valley ini juga masih memiliki cerita yang seru dan bahkan memiliki empat buah ending yang bisa didapatkan.

Shin Megami Tensei: Persona 3 Portable

Image Credit: Atlus

Persona 3 merupakan salah satu game JRPG terbaik yang pernah dibuat Atlus. Dan dapat memainkan game-nya secara portabel tentunya menjadi keasyikan tersendiri.

Atlus juga memberikan beberapa improvisasi pada versi PSP mulai dari improvisasi mekanis dan bahkan konten-konten tambahan yang tentunya dapat menjadi nilai lebih.

Grand Theft Auto – Vice City Stories

Image Credit: Rockstar

Bagi para pecinta game open-world, Grand Theft Auto alias GTA pasti menjadi salah satu peringkat atas. Untungnya Rockstar juga mengeluarkan seri GTA yang khusus dibuat untuk para pemilik PSP.

Dari beberapa judul yang tersedia, Vice City Stories menjadi pilihan utama karena kontennya yang kaya, game ini juga tidak masuk ke dalam mobile, dan tentunya Vice City yang selalu punya tempat khusus di hati para penggemar GTA.

Assassin’s Creed – Bloodlines

Image Credit: Ubisoft

Seri Assassin’s Creed memang terus berkembang hingga sekarang lewat berbagai judul dengan karakter dan latar yang berbeda-beda. Namun nama Altair tetap menjadi salah satu Assassin legendaris yang ada dalam serinya.

Ternyata petualangan Altair memiliki kelanjutan dalam game PSP ini yang tentunya seru untuk diikuti dan tidak diceritakan dalam game platform lainnya.

Tekken 6

Image Credit: Bandai Namco

Untuk para pecinta game fighting, maka Tekken 6 bisa menjadi pilihan utama. Bandai Namco dengan piawai membuat game ini sangat mirip dengan versi konsolnya.

Terlepas dari beberapa keterbatasan konten karena kemampuan PSP, namun game ini tetap memberikan pengalaman bermain yang masih sama dengan versi konsolnya.

Naruto Shippuden – Ultimate Ninja Impact

Image Credit: Bandai Namco

Meskipun serial animasinya telah selesai dan dilanjutkan dengan Boruto, tetapi tidak bisa dibantah bahwa Naruto memang memberikan banyak kenangan manis termasuk untuk para gamer.

Dan Anda bisa bernostalgia lewat game yang satu ini. Ultimate Ninja Impact juga memiliki banyak konten yang bisa dinikmati berjam-jam.

Midnight Club LA Remix

Image Credit: Rockstar

Salah satu game balap di PSP terbaik namun kurang populer adalah Midnight Club: LA Remix. Bagaimana tidak Rockstar terbilang sangat piawai membawa game yang harusnya masuk ke PS3 tersebut ke dalam konsol portabel dengan hampir semua konten di game konsolnya.

Bahkan Rockstar melengkapi game ini dengan dua kota yang bisa dijelajahi dengan bebas. Fitur mewah ini tidak dimiliki di mayoritas game-game balap PSP, termasuk seri Need For Speed.

God of War – Ghost of Sparta

Image Credit: Santa Monica Studios

Sony menjadikan game ini sebagai salah satu game eksklusif bagi PSP yang membuatnya sangat berharga untuk dimainkan sekarang. Karena game ini punya cerita khusus yang bahkan menjadi kunci mengapa Kratos memilih untuk melakukan semua petualangannya.

Aksi Kratos dalam game ini juga tetap sama dengan apa yang ditawarkan dalam konsolnya. Kratos juga akan tetap akan melawan monster-monster raksasa dengan aksi-aksi yang memukau.

Metal Gear Solid: Peace Walker

Image Credit: Konami

Pada masa kejayaannya, Hideo Kojima memang dapat membuktikan bahwa dirinya mampu menghadirkan game Metal Gear Solid terbaik dengan kondisi apapun. Terlepas dari keterbatasan PSP, Peace Walker tetap menampilkan grafis berkualitas tinggi dan juga gameplay khas MGS yang sudah dikenal para pemain.

Ditambah dengan cerita berbobot yang akan membuat pemain terpacu untuk mengetahui lebih jauh. Sebagai tambahan game ini adalah game pertama yang dikerjakan oleh Hideo Kojima secara penuh.

Penutup

Sony memang masih belum memberikan informasi apapun untuk menghidupkan kembali PSP, namun dengan tumbuh suburnya pasar konsol genggam seperti Nintendo Switch dan diikuti dengan Steam Deck maka ini adalah saat yang tepat bagi PSP untuk kembali.

Namun untuk sekarang, gamer disuguhkan dengan berbagai nostalgia yang dapat dirasakan kembali dengan memainkan game-game terbaiknya dulu lewat smartphone menggunakan PPSSPP. Dan dengan performa smartphone yang kini terhitung tinggi tentunya memainkan game-game PSP yang sudah berumur bukanlah menjadi masalah.

Kompilasi Review Guardian of the Galaxy: Petualangan Antar Galaksi yang Ternyata Menyenangkan

Marvel Guardian of the Galaxy menjadi salah satu game terbesar yang dirilis pada Oktober ini. Square Enix dan Eidos-Montreal memang punya tugas besar untuk menjadikan game ini lebih baik dari Marvel Avengers yang sebelumnya mendapatkan kritikan pedas.

Baru saja dirilis beberapa hari yang lalu, Guardian of the Galaxy ternyata mampu memberi kejutan dengan mendapatkan review yang mayoritas positif. Mayoritas media tidak menyangka bahwa Square Enix dapat memberikan sebuah game linear yang berfokus penuh pada cerita. Bahkan Polygon menjadikan game ini sebagai ‘biggest surprise of the year‘.

Cerita para Guardian yang tetap menarik

Image Credit: Square Enix

Meskipun nama Guardian of the Galaxy sudah cukup terkenal setelah mendapatkan dua film adaptasi, namun Square Enix ternyata masih memperlakukan game ini sebagai perkenalan kepada para pemain. Seperti yang dituliskan oleh Game Revolution, kisah dalam game ini menyimpang dari MCU maupun komiknya.

Namun bukan berarti Anda akan sulit menikmati cerita baru ini. Malah, cerita yang diangkat oleh Eidos-Montreal memiliki kedalaman baru yang mungkin tidak ditunjukkan di versi film layar lebarnya. Seperti bagaimana interaksi Peter Quill alias Star Lord kepada ibunya sebelum diculik ke luar angkasa. Sam Loveridge dari GamesRadar+ bahkan memuji narasi game ini sebagai kisah unik yang memorable.

Cerita berbobot tersebut juga didukung dengan para pengisi suara dan juga motion capture berkelas. Kombinasi semuanya nyatanya mampu membuat karakter-karakter dalam game ini seakan benar-benar hidup dengan kepribadian uniknya masing-masing.

Visual dunia luar angkasa Marvel yang menakjubkan mata

Menjadi game yang berfokus pada pengalaman single player tentunya mengharuskan Guardian of the Galaxy memberikan pengalaman visual maksimal di setiap adegannya. Untungnya developer Eidos-Montreal berhasil menghadirkannya di game ini dengan baik.

Gameranx bahkan menyebut bahwa game ini memiliki dunia yang menakjubkan dengan visual yang menarik. Pujian memang pantas diberikan kepada Eidos-Montreal yang tidak menahan diri untuk menghadirkan semesta antariksa yang cukup gila-gilaan untuk dijelajahi.

Apalagi game ini juga menggunakan teknologi ray-tracing yang memang cocok dengan tema fiksi-ilmiah dan futuristis yang diusung. Meskipun sayangnya, Wccftech mengatakan bahwa implementasi ray-tracing dalam game ini kurang optimal sehingga menyebabkan stutter.

Gameplay bervariasi yang tetap berimbang

Image Credit: Square Enix

Berlanjut ke gameplay-nya, Guardian of the Galaxy memiliki gameplay dasar layaknya game single player action adventure pada umumnya. Pemain akan memerankan Star Lord yang akan mengekesplorasi dunia linear sekaligus beraksi dengan kedua pistolnya.

Namun selain formula klasik yang telah digunakan di banyak game single player tersebut, Guardian of the Galaxy juga menyuntikkan beberapa variasi gameplay untuk membuat jalannya cerita dan pertarungan di dalam game-nya lebih menarik. Bahkan Paul Tassi dari Forbes menyebut game ini telah mendorong penyampaian cerita di jalan yang belum pernah ia lihat sebelumnya.

Yang pertama adalah sistem pilihan dialog yang akan mempengaruhi cerita layaknya game telltale. Pilihan dialog ini akan muncul di beberapa momen di dalam game-nya, pemain dapat memilih satu dari dua atau tiga opsi jawaban yang akan memiliki konsekuensi pada kelangsungan cerita ke depannya.

Sistem pertarungan unik penuh strategi

Melanjutkan poin sebelumnya, saya memutuskan memisahkan sistem pertarungan dalam Guardian of the Galaxy ini menjadi penjelasan tersendiri. Hal tersebut dikarenakan keunikan dan keberanian Eidos-Montreal dan Square Enix untuk mengimplementasikan sistem pertarungan yang interaktif dan memberi warna baru pada game single player.

Kami telah menyebutkan sebelumnya bahwa Star Lord beraksi hanya dengan dua pistolnya. Dan, dalam aksinya, bisa dibilang dia adalah karakter dengan damage terkecil daripada karakter Guardian yang lainnya. Namun pemain dapat mengkomando para Guardian lain untuk menyerang musuh sesuai arahan pemain. Sistem ini mirip dengan sistem yang diaplikasikan oleh Square Enix di dalam Final Fantasy VII Remake.

Sistem ini membuat aksi para Guardian lain terasa signifikan tanpa harus dimainkan secara langsung oleh pemain. Meskipun begitu pertarungan dalam game juga akan memacu pemain untuk menyusun strategi yang pada akhirnya disebut oleh Game Informer sebagai pertarungan yang sangat menghibur sekaligus memberikan tantangan yang cukup.

Penutup

Image Credit: Square Enix

Guardian of the Galaxy secara mengejutkan tampil cemerlang dengan kelebihan dan berbagai hal yang disukai oleh para gamer terhadap game single player. Kekuatan utama dari game ini terletak pada narasi sekaligus presentasi yang disajikan oleh Eidos-Montreal yang membuatnya disukai.

Sayangnya game ini juga memiliki kelemahan terutama masalah optimalisasi. Karena beberapa media seperti PC Gamer menyebutkan bahwa Guardian of the Galaxy memiliki bug dan glitch yang dapat mengganggu jalannya game. Namun ketika Square Enix dan Eidos-Montreal telah menyelesaikan masalah ini, maka game ini menyajikan sebuah petualangan di dunia intergalaktik Marvel yang menarik untuk diikuti.

10 Game Mobil Balap Terbaik di PC dan Mobile Yang Wajib Anda Coba

Game mobil balap memang menjadi salah satu genre game yang digemari oleh para penggemar mobil dan balapan. Biasanya, game-game balap ini menempatkan Anda sebagai pembalap yang siap mengalahkan lawan-lawan yang akan Anda temui. Namun, ada juga game mobil balap yang bertujuan untuk mereplikasi physics di dunia nyata (biasanya disebut dengan simulator).

Forza Horizon 5 (Image Credit: Microsoft)

Game mobil balap pertama kali meluncur pada tahun 1973 dengan nama “The Atari’s Space Race”. Dan seiring berjalannya waktu, kini ada ribuan game mobil balap yang dapat Anda nikmati. Saking banyaknya, Anda mungkin sedang kebingungan memilih mana yang Anda harus coba dahulu.

Nah, di artikel ini, kami telah merangkum beberapa game mobil balap terbaik di platform mobile dan PC. Tidak hanya judulnya, kami juga akan menyediakan cara download game mobil balap di bawah ini.

Lantas, berikut adalah beberapa game mobil balap terbaik versi Hybrid.

1. Forza Horizon 4 (2018)

Image Credit: Microsoft

Game mobil 3D besutan Microsoft dan Playground Games ini pantas menduduki peringkat pertama karena grafis dan gameplay-nya yang menakjubkan. Forza Horizon 4 mengajak Anda ke Britania Raya untuk mengalahkan pembalap-pembalap lain di sana.

Tidak hanya seputar balapan, Anda juga bisa bebas menelusuri aspal Britania Raya melalui Forza Horizon 4 bersama teman-teman Anda. Bagi Anda yang memiliki banyak teman (atau pacar), server Forza Horizon 4 dapat menampung hingga 75 pemain sekaligus. Namun, jika Anda sedang galau dan ingin menyendiri, game ini juga dapat dimainkan secara offline.

Image Credit: Microsoft

Microsoft juga tidak main-main soal mobil di game ini. Pasalnya, game rilisan tahun 2018 ini memiliki lebih dari 750 mobil dari dunia nyata yang dapat Anda kendarai dan modifikasi. Mulai dari mobil sport, SUV, hingga off-road, semuanya tersedia dengan lengkap di Forza Horizon 4.  Jika ingin memainkan game ini, Anda dapat membelinya di Steam atau Microsoft Store.

Sekuel terbaru dari game mobil balap ini dikabarkan akan segera rilis dengan judul Forza Horizon 5. Sekuel terbaru ini akan membawa Anda ke Mexico dengan grafis yang sungguh mirip dengan dunia nyata.

2. F1 2020 (2020)

Image Credit: Codemasters

Ingin menjadi pembalap F1 seperti Lewis Hamilton? Anda dapat mencobanya di game balap mobil terbaru 2020, F1 2020. Game besutan EA Sports dan Codemasters ini merupakan game resmi dari ajang balap Formula 1 dan Formula 2. Game ini dapat dimainkan secara online maupun offline. Jadi, Anda dapat memilih untuk memainkan game ini bersama teman atau sendirian.

Berbeda dengan Forza Horizon 4 di atas, gameplay dari F1 2020 lebih fokus ke mode career. F1 2020 memiliki sejumlah tim serta sirkuit asli dari ajang Formula 1. Di game ini, Anda bisa membuat tim sendiri, merekrut pembalap baru, memilih mesin yang akan digunakan, hingga mendesain livery sendiri. Jadi, F1 2020 merupakan simulasi paling mirip dengan Formula 1 di dunia nyata.

F1 2020 tersedia di platform PlayStation 4, Xbox One, PC, dan Google Stadia. Di PC, Anda bisa menggarap F1 2020 melalui Steam dengan harga Rp250 ribu. Tentu saja, jika Anda ingin mencoba seri F1 yang terbaru, Codemasters juga telah merilis F1 2021 terbaru.

3. Need For Speed: Heat (2019)

Image Credit: Electronic Arts

Menjadi salah satu game balap open-world terbaik, Need For Speed: Heat merupakan jawaban EA melawan Forza Horizon. Tidak hanya grafis yang enak dipandang, Need For Speed: Heat juga menawarkan gameplay dengan cerita yang menarik. Melanjutkan judul Need For Speed, tentu saja game balap satu ini tidak lepas dengan aksi kejar-kejaran dengan polisi.

Need For Speed: Heat menempatkan Anda sebagai seorang pembalap jalanan pemula yang ingin membuat dirinya terkenal di kalangan Palm City. Tentu saja, perjalanan itu tidak mudah — karena bukan hanya melawan pembalap lain, Anda juga harus menghindari polisi yang berusaha menempatkan Anda di balik jeruji besi.

Di PC, game besutan Electronic Arts ini bisa Anda dapatkan melalui Steam dan Origin.

4. Project CARS 2 (2017)

Image Credit: Slightly Mad Studios

Mirip F1 2020 di atas, Project CARS 2 merupakan game simulasi balapan di sirkuit dengan mobil-mobil dari dunia nyata. Game besutan Slightly Mad Studios ini merupakan salah satu game balap mobil yang sangat realistik — bukan soal grafisnya, melainkan physics-nya yang akurat dengan dunia nyata.

Berbeda dengan game balap simulator lainnya, mobil-mobil Project CARS 2 lebih ‘menggigit’ aspal. Jadi, Anda bisa benar-benar menikmati mobil yang Anda gunakan untuk balapan — bukan malah fokus berusaha mengendalikan mobil. Di Project CARS 2, terdapat 180 mobil yang dapat mengaspal di 60 sirkuit yang berbeda. Tidak hanya aspal, Project CARS 2 juga memiliki berbagai terrain lain seperti salju dan tanah.

Anda dapat menggarap Project CARS 2 di Steam dengan harga Rp510 ribu.

5. Rocket League (2015)

Image Credit: Psyonix

Game balap tempur satu ini terbilang berbeda dengan game balap lainnya. Pasalnya, Rocket League mengombinasikan mobil dan sepak bola di gameplay mereka. Di Rocket League, Anda akan mengendarai mobil yang bisa lompat, terbang dengan roket, dan salto di udara. Dengan mobil ini, Anda harus menabrak bola dan membuatnya terpental ke gawang lawan. Tiap bola yang masuk ke gawang lawan akan diberikan satu poin — siapapun yang berhasil mendapatkan poin terbanyak akan menjadi pemenangnya.

Menariknya, Rocket League sering mengadakan kolaborasi dengan beberapa brand mobil seperti Lamborghini, McLaren, dan banyak lagi. Tidak hanya brand mobil, mereka juga pernah bekerja sama dengan film-film ternama seperti Fast and Furious, Batman, serta James Bond.

Anda bisa mengunduh game balap tempur ini di Epic Games Store secara gratis.

Nah, cukup untuk PC — mari masuk ke game balap mobil terbaik di mobile. 

6. Asphalt 9: Legends (2018)

Image Credit: Gameloft

Meneruskan serial Asphalt, sekuel ke-9 ini juga tidak kalah seru jika dibandingkan dengan prekuelnya. Dengan grafis dan gameplay yang jauh lebih baik dari seri sebelumnya, Asphalt 9: Legends bisa dibilang sebagai game balap terbaik di mobileGame balap mobil 3D besutan Gameloft ini dapat dimainkan secara online maupun offline. 

Asphalt 9: Legends memiliki 105 mobil dari sejumlah brand ternama yang bisa Anda kendarai dan modifikasi. Mobil-mobil ini dapat mengaspal di 70 sirkuit berbeda yang lokasinya berdasarkan dunia nyata. Penerus Asphalt 8: Airborne yang legendaris ini juga memiliki lebih dari 800 event yang dapat Anda ikuti.

Anda bisa menemukan apk game mobil balap ini di Google Play Store dan App Store secara gratis.

7. CSR Racing 2 (2016)

Image Credit: NaturalMotion

Serial CSR Racing merupakan salah satu game balap di mobile paling terkenal. Namun, berbeda dengan Asphalt 9: Legends di atas, CSR Racing 2 mengajak Anda untuk drag racing. Sekadar informasi, drag racing merupakan salah satu jenis balapan yang mengadu performa mobil di trek lurus. Jadi, untuk memainkan game balap ini, Anda cukup melakukan launch dan oper gigi di waktu-waktu yang telah ditentukan.

Menariknya, mobil-mobil yang berjumlah lebih dari 50 ini dapat Anda modifikasi sebebas keinginan Anda — seperti mencopot bagian-bagian mobil hingga melakukan tuning agar mobil Anda lebih kencang. CSR Racing 2 memiliki berbagai mode yang bisa Anda mainkan, seperti campaign mode (singleplayer) serta online racing melawan orang lain.

Jika Anda tertarik untuk mencicipi CSR Racing 2, Anda bisa mengunduhnya di Google Play Store dan App Store secara gratis.

8. Real Racing 3 (2013)

Image Credit: Electronic Arts

Game mobil balap 3D di platform mobile ini memiliki lebih dari 200 mobil yang bisa Anda kendarai. Tidak kalah dengan game balap PC, mobil-mobil yang ada di Real Racing 3 juga berasal dari dunia nyata. Bukan hanya mobil biasa, Anda juga bisa mencicipi mobil-mobil dari Formula One. Sesuai namanya, Real Racing 3 memiliki gameplay dengan physics yang mirip dengan dunia asli.

Konten di game ini juga tidak main-main. Real Racing 3 memiliki berbagai game mode seperti real time multiplayer, singleplayer career, dan party play. Meskipun sudah berumur lebih dari 8 tahun, Real Racing 3 masih mendapat update-update serta memiliki lebih dari 2000 event yang dapat Anda ikuti.

Apk game mobil balap satu ini bisa Anda temukan di Google Play Store dan App Store tanpa harus mengeluarkan biaya sepeserpun alias gratis.

9. Mario Kart Tour (2019)

Image Credit: Nintendo

Siapa yang tidak kenal dengan seri Mario Kart? Serial game balap go-kart ini pertama kali diluncurkan pada tahun 1992 dengan judul “Super Mario Kart” di platform NES (Nintendo Entertainment System). Nah, melanjutkan seri legendaris besutan Nintendo ini, Mario Kart Tour berhasil meneruskan keasyikan prekuel-prekuelnya dan membawanya ke mobile. Menariknya, Nintendo juga menyematkan mode multiplayer melalui update pada tahun 2020 lalu.

Namun, tidak seperti seri Mario Kart biasanya — Nintendo telah mendesain ulang beberapa trek klasik untuk membuatnya lebih mudah untuk dimainkan. Trek-trek ini menjadi lebih pendek dan balapannya hanya memiliki 2 lap. Ini membuat Mario Kart Tour cocok dimainkan di manapun. Nintendo juga membawa kembali ciri khas Mario Kart-nya yaitu power-ups seperti turtle shells, pisang yang bisa membuat lawan tergelincir, dan masih banyak lagi.

Anda bisa mengunduh Mario Kart Tour di Google Play Store dan App Store secara gratis.

10. GRID Autosport (2019)

Image Credit: Feral Interactive

GRID Autosport merupakan game mobil balap offline yang awalnya rilis di PC pada tahun 2014. Setelah 5 tahun di PC, platform mobile akhirnya kebagian untuk mencicipi game balap satu ini. Gameplay GRID Autosport fokus di pengalaman singleplayer dan memiliki pengaturan seberapa sulit musuh yang akan Anda lawan.

Game besutan Feral Interactive ini memiliki lebih dari 100 mobil yang dapat mengaspal di 100 balapan yang berbeda. GRID Autosport juga mendukung penuh penggunaan controller. Jadi, Anda bisa merasakan pengalaman bermain konsol yang portable.

Jika Anda tertarik untuk merasakan balapan di game GRID Autosport ini, Anda bisa menggarapnya di Google Play Store dan App Store dengan harga Rp39,900.

Penutup

Nah, itulah tadi 10 game balap mobil terbaik di platform PC dan mobile yang wajib Anda coba. Tentu saja, beberapa game di atas paling asyik untuk mengisi waktu luang Anda. Di sisi lain, jika Anda ingin melihat beberapa game open world terbaik, Anda dapat melihatnya di sini.

Feat image credit: XboxONE_HQ

Review Hot Wheels Unleashed: Balapan Nostalgia dengan Grafis Memanjakan Mata

Kehadiran Hot Wheels Unleashed di dunia game balap seakan menjadi angin segar untuk banyak gamer. Tak hanya bagi para pecinta Hot Wheels, game ini juga cocok untuk gamer kasual yang ingin memainkan sebuah game balap yang menyenangkan dan mudah dipahami.

Game ini memiliki semua hal yang dibutuhkan sebuah game balap arcade mulai koleksi mobil yang dibawa langsung dari mainan aslinya, lintasan balap gila, berbagai item untuk dikoleksi, dan juga beragam kustomisasi yang bisa dilakukan di dalamnya.

Ditambah lagi, game ini juga menawarkan nostalgia kepada para penggemar Hot Wheels baik yang dulu senang mengoleksi dan memainkan mainan aslinya, menonton serial animasinya, atau memainkan game-game adaptasi lainnya seperti Hot Wheels: Beat That atau Hot Wheels: Stunt Track Challenge.

Lalu bagaimana dengan Hot Wheels: Unleashed ini? Apakah game-nya mampu memenuhi ekspektasi dari para fans yang telah menanti lama sejak game Hot Wheels terakhir dirilis? Berikut adalah Review Hot Wheels: Unleashed.

Membawa Hot Wheels ke dunia nyata

Setiap detail dalam game ini ditampilkan dengan indah

Salah satu keputusan tepat sekaligus pencapaian yang berhasil diraih oleh developer Milestone adalah menghadirkan visualisasi photorealistic dengan model mobil dan lintasan yang ditampilkan layaknya mainan aslinya. Berkat penggunaan Unreal Engine 4, berbagai material mulai dari plastik hingga metal yang ada pada setiap mobil tampak seperti nyata. Bahkan detail-detail seperti sambungan cetakan mainan hingga bekas sidik jari juga muncul bila pemain benar-benar mau memperhatikannya.

Realisme tersebut didukung dengan lintasan serta lokasi yang juga tampil tidak kalah detail dari mobilnya. Mulai dari ruang bawah tanah hingga di atas gedung pencakar langit, semua lokasi yang muncul dalam game ini terlihat menakjubkan. Tata cahaya terutama untuk dalam ruangan tampil indah dengan berbagai pantulan cahaya di berbagai permukaan.

Koleksi masif yang wajib dilengkapi

Ada banyak mobil yang wajib dikoleksi. Image credit: Milestones

Sama seperti di dunia nyata, Hot Wheels Unleashed juga berfokus kepada mobil-mobil yang harus dikoleksi. Hingga review ini ditulis, total ada 68 mobil mainan yang dapat dikoleksi. Pilihan mobilnya juga bervariasi, mulai dari mobil-mobil original milik Hot Wheels dengan beragam bentuk hingga mobil-mobil dunia nyata seperti Ford Mustang hingga DMC DeLorean dari film Back to the Future. Mobil-mobil tersebut nantinya dapat dikoleksi dengan membeli langsung dengan harga yang lebih mahal (dan pilihan terbatas) atau mengadu peruntungan lewat ‘blind box’ alias gacha’.

Sama seperti mainan aslinya, setiap mobil dalam game ini juga memiliki tingkat kelangkaan masing-masing. Ada 4 tingkatan mobil yang ada yaitu Common, Rare, Legendary, dan Super Treasure Hunt. Untuk mobil-mobil di tingkat Common dan Rare, pemain dapat melakukan upgrade yang akan meningkatkan performa sekaligus tingkat kelangkaannya. Sayangnya, peningkatan yang dilakukan nantinya tidak akan mengubah visualisasi dari mobilnya.

Sedangkan untuk mobil-mobil Legendary dan Super Treasure Hunt tidak bisa di-upgrade, namun telah memiliki performa yang tinggi dan memang sangat sulit didapatkan lewat Blind Box. Beberapa mobil dari kategori ini juga memiliki keunikannya masing-masing seperti suara nitrous yang unik pada DeLorean Back to the Future. Terakhir, ada juga mobil-mobil yang berstatus Secret Car dan seperti namanya mobil-mobil ini hanya bisa didapatkan dari balapan rahasia yang ada di dalam campaign game-nya.

Mengumpulkan berbagai hal lewat City Rumble

Semua progres pemain akan berada di City Rumble

Melanjutkan topik sebelumnya mengenai campaign, Hot Wheels memang memusatkan progres pemain di dalam campaign bernama City Rumble. Meskipun disebut campaign namun sebenarnya tidak ada cerita yang akan  diikuti pemain di dalamnya. City Rumble lebih berfungsi sebagai pemetaan event yang akan dilakukan oleh pemain selanjutnya.

Positifnya, setiap event memiliki hadiah uniknya masing-masing. Mulai dari mata uang, gears, blind box, hingga koleksi item untuk Basement atau Track Editor. Sistem progresif juga diterapkan sehingga pemain harus menyelesaikan balapan tertentu untuk dapat terus melanjutkan campaign. Bagusnya hal ini membuat setiap event di dalamnya terasa signifikan untuk dilakukan.

Apalagi, melengkapi koleksi item untuk Basement dan Track Editor tidak bisa didapatkan dari gacha. Sehingga campaign di sini memiliki tujuan lain yang lebih dari sekadar mencari uang. Ditambah lagi, ada juga Secret Event yang hanya dapat terbuka bila syaratnya telah dipenuhi oleh pemain.

Balapan seru namun minim variasi

Balapan akan terus tegang dari start hingga finish

Gameplay dari Hot Wheels Unleashed terbilang cukup sederhana dan mudah  dipahami. Hal yang unik adalah physics mobil dalam game ini bergerak layaknya mainan. Sehingga mobil yang dikemudikan akan terasa ringan dan mudah terbalik saat menabrak pembatas atau tidak tepat saat mendarat, terutama untuk mobil-mobil yang tinggi.

Namun hal tersebut menjadi keunikan tersendiri dari game ini yang membuatnya berbeda dari game balap arcade kebanyakan. Sistem berbelok dengan mekanisme ‘brake-to-drift’ memang sering ditemui di berbagai game balap, tetapi tantangan utama yang akan dihadapi pemain adalah bagaimana menguasai setiap belokan di lintasan, menyempurnakan drift agar tidak kehilangan kecepatan, dan juga mengeksekusi jalan pintas.

memotong jalur memiliki konsekuensi yang besar

Sayangnya variasi balapan yang disediakan dalam game ini terbilang minim, karena hanya ada tiga mode yang disediakan yaitu quick race, time attack, boss race. Secara sederhana quick race merupakan balapan melawan 11 mobil lain. Sedangkan time attack mengharuskan pemain untuk melaju di lintasan melawan batas waktu yang telah ditentukan. Dan yang terakhir adalah boss race, balapan ini mirip dengan quick race namun memiliki lintasan yang lebih panjang, rumit dan memiliki berbagai tantangan tambahan di dalamnya.

Pilihan lokasi yang disediakan juga terbatas yaitu hanya di enam lokasi, namun untungnya semua lokasi yang ada tersebut dipresentasikan dengan visualisasi yang sangat menarik. Untungnya juga developer Milestone cukup lihai dalam membangun lintasan yang variatif di setiap balapannya yang akhirnya membuat setiap balapan memiliki keunikannya masing-masing dan tidak terasa repetitif.

Beristirahat sejenak dengan konten sampingan

Selain balapan, pemain juga bisa memodifikasi basement yang bertindak sebagai ‘man-cave’

Selain memacu mobil mainanmu di trek plastik orange mulai dari langit-langit hingga ke bawah meja untuk menyelesaikan campaign, pemain juga dapat rehat untuk melakukan berbagai aktivitas sampingan sembari bersantai. Salah satunya adalah memodifikasi ruang pribadi pemain yang disebut “Basement”.

Di sini, pemain dapat menikmati semua bagian yang telah dikoleksi untuk memodifikasi ruangan sesuai selera pemain. Pemain dapat mengubah desain wallpaper, jenis lantai, pilihan furniture, hingga ke berbagai aksesoris kecil. Pemain juga bebas menentukan warna di hampir semua perabotan yang ada sehingga segala perubahan yang dilakukan akan terasa personal. Kerennya semua modifikasi di ruangan ini nantinya akan muncul ketika pemain balapan di lokasi basement.

membuat jalur Hot Wheels di sekeliling basement? Mengapa tidak?

Kemudian yang kedua adalah Track Editor yang telah disinggung sebelumnya. Di sini pemain dapat menggunakan berbagai macam part lintasan yang telah dikoleksi untuk membuat jalur lintasan impian masing masing. Pemain dapat memilih satu dari 6 lokasi yang telah tersedia dan memenuhinya dengan imajinasi para pemain terhadap lintasan Hot Wheels impiannya.

Selain lintasan standar, terdapat juga beragam variasi seperti lompatan, trek magnetik yang memungkinkan mobilnya menempel melawan gravitasi, hingga part khusus yang sebelumnya ada dalam boss race seperti laba-laba yang mengeluarkan jaring pengikat hingga kepala dinosaurus yang dapat mengigit mobil para pemain.

Berkreasi dengan mobil mainan yang dimiliki

Livery yang sudah dibuat akan dibagikan, anda juga bisa melihat kreasi pemain lain

Selain memodifikasi Basement dan juga membuat lintasan balap, Hot Wheels Unleashed juga memberikan pemain kemampuan untuk memodifikasi cat dan stiker dari mobil Hot Wheels favoritnya. Pemain bisa mengganti warna, memberikan berbagai stiker, hingga menentukan material yang digunakan untuk berbagai bagian mobilnya. Kontrol yang diberikan cukup luwes dan sederhana sehingga proses mengatur stiker akan terasa mudah dalam waktu singkat.

Dan setelah sibuk memodifikasi, pemain juga dapat memotret mobil atau bahkan lintasan yang telah dibuat menggunakan Photo Mode yang disediakan oleh game-nya. Photo Mode yang disediakan game ini juga cukup lengkap, mulai dari pengaturan zoom, fokus, filter, efek, hingga beragam frame untuk memperindah foto yang diambil.

Verdict

Image credit: Milestone

Pada akhirnya, Hot Wheels Unleashed menawarkan sebuah game balap arcade yang menyenangkan terutama bagi Anda yang memang menyukai Hot Wheels. Ada nostalgia sekaligus perasaan kagum untuk melihat mainan mobil ini dapat dikemudikan langsung di lintasan gila yang mungkin sebelumnya cuma ada dalam angan-angan.

Pemain juga akan dengan mudah beradaptasi dengan kontrol dari game ini yang terbilang cukup sederhana, namun masih memiliki ruang untuk improvisasi dan membuat para pemain menguasai game ini. Campaign yang tersedia juga akan memberikan arah yang jelas kepada pemain apa yang harus dilakukan selanjutnya untuk dapat mengoleksi semua hal di dalam game ini.

Mendapatkan mobil Legendary dan Super Treasure Hunt terasa sangat menyenangkan

Namun game ini memiliki proses grinding yang cukup berat untuk mendapatkan uang yang cukup untuk membeli Blind Box ataupun Gears untuk meng-upgrade mobil favorit. Lokasi yang terbatas 6 dengan mode permainan yang sangat minim mungkin akan terasa repetitif bagi sebagian pemain.

Untungnya, semua kerja keras tersebut akan terbayar saat pemainnya akhirnya mendapatkan mobil mainan yang diinginkan atau berhasil memaksimalkan performa dari mobil kesukaan. Beberapa aktivitas di samping balapan juga cukup menyenangkan untuk dilakukan. Sehingga membuat game seharga Rp 400.000 ini sangat layak untuk dimainkan. Semoga saja ke depannya game ini mendapatkan update atau ekspansi untuk menambah konten-konten yang masih kurang dalam game ini

Review Kitaria Fables: Petualangan Sederhana di Dunia yang Imut

Ada banyak kabar baik dari industri game lokal di Indonesia tahun ini, mulai dari program pendanaan developer lokal dan regional dari Agate dan Toge Productions sampai kehadiran puluhan game Indonesia di Gamescom. Di tahun ini, juga ada sejumlah game lokal yang diluncurkan. Salah satunya adalah Kitaria Fables.

Kitaria Fables dibuat oleh developer asal Yogyakarta, Twin Hearts. Melalui Kitaria Fables, Twin Hearts berusaha untuk menggabungkan elemen RPG Adventure dengan farming simulation. Salah satu hal yang membedakan Kitaria Fables dengan game farming simulation lainnya — seperti Stardew Valley atau Story of Seasons — adalah semua karakter yang hadir dalam game tersebut merupakan binatang antropomorfik. Faktanya, Anda akan bermain sebagai kucing.

Oke, sebelum saya membahas tentang pengalaman saya memainkan Kitaria Fables, saya harus membuat sebuah pengakuan. Saya adalah pecinta kucing. Saya berusaha untuk membuat review yang cenderung objektif, tapi saya tidak mungkin menutupi bias saya sepenuhnya.

Now, without further ado… 

Grafik dan Cerita

Kesan pertama yang saya dapat ketika saya memainkan Kitaria Fables adalah imut. Dan kesan ini bertahan bahkan setelah saya memainkan game ini selama belasan jam. Grafik 3D dari Kitaria Fables terlihat unyu, begitu juga dengan custcene 2D yang hadir di game tersebut.

Di Kitaria Fables, Anda bisa mengubah skin dari Nyanza Von Whiskers — sang tokoh utama. Dan jika Anda puas dengan skin yang tersedia, Anda bisa membeli DLC untuk mendapatkan skin ekstra. Walau Anda bisa memilih skin Nyanza, Anda tidak bisa memilih binatang lain sebagai karakter utama. Sebagai pecinta kucing, saya tidak menganggap hal ini sebagai masalah. Toh, saya tetap bisa mendandani Nyanza dengan armor, headgear, dan aksesori.

Anda bisa mengubah penamilan Nyanza.

Dari segi cerita, Kitaria Fables menawarkan plot yang sederhana dan straightforward. Nyanza adalah seorang tentara yang dikirim dari ibukota ke  desa bernama Paw Village. Alasan Nyanza dikirim ke desa itu adalah karena monsters di sekitar Paw Village menjadi semakin agresif, yang membahayakan keselamatan para warga desa. Tugas utama Anda adalah melawan para monsters dan menjaga keamanan Paw Village. Tidak lama setelah kedatangan Anda di Paw Village, Anda juga akan diberitahu bahwa para monsters menjadi lebih agresif karena relic misterius. Dan Anda diminta untuk menyelidiki tentang relic tersebut.

Walau tugas utama Anda adalah untuk melindungi desa dan mencari tahu tentang relic misterius, Anda juga akan mendapatkan side quests untuk membantu para warga desa yang membutuhkan. Satu kali, Anda akan diminta oleh kepala desa untuk mengawasi cucu angkatnya yang pergi ke hutan sendirian. Di kali lain, Anda akan diminta oleh sang cucu untuk mencari blueberry karena ulang tahun sang kakek sudah dekat dan dia ingin membuat kue untuknya.

Satu hal yang saya sayangkan, progress dari misi utama di Kitaria Fables terkadang terasa sangat lambat. Ada kalanya saya hanya ingin fokus pada quest utama dan mencari tahu tentang apa yang menyebabkan monsters menjadi lebih agresif. Namun, saya tetap harus menyelesaikan quest sampingan, seperti membantu warga desa tetangga untuk menemukan resep makanan yang cocok untuk musim dingin.

Gameplay: Combat

Kitaria Fables menggabungkan elemen RPG adventure dan farming simulation. Namun, elemen RPG adventure terasa lebih kental di game ini. Sebagai perbandingan, di Stardew Valley, Anda hanya akan menemukan monsters di tempat-tempat tertentu, seperti tambang. Namun, jika Anda mau, Anda bisa fokus mengurus lahan pertanian Anda dan meminimalisir waktu yang Anda habiskan di tambang sehingga Anda tidak perlu menghadapi monster.

Namun, Anda tidak bisa menghindari monsters di Kitaria Fables. Pasalnya, begitu Anda keluar dari Paw Village atau kota lain, Anda akan langsung disambut dengan monsters. Memang, sebagian monsters tidak akan menyerang Anda jika Anda tidak menyerang terlebih dulu. Namun, sebagian yang lain agresif dan akan menyrang Anda, tidak peduli apakah Anda menyerangnya terlebih dulu atau tidak.

Anda bisa menggunakan busur jika memang lebih suka bertarung dari jarak jauh.

Kabar baiknya, Kitaria Fables menawarkan combat real-time, yang membuat pertarungan dengan monster terasa cukup menyenangkan, walau mekanisme combat di game ini cukup sederhana. Di awal game, Anda akan dipersenjatai dengan sebuah pedang. Namun, nantinya, Anda akan mendapatkan busur dan bisa menggunakan sihir. Jadi, Anda bisa menyesuaikan skills dan spells yang Anda pilih berdasarkan gaya bertarung yang Anda sukai.

Jika Anda senang dengan gaya bertarung melee, Anda bisa menggunakan pedang, yang memang memberikan damage lebih besar. Namun, jika Anda lebih suka menjaga jarak — seperti saya — Anda bisa menggunakan busur. Keunggulan lain busur adalah karena ia menawarkan crit rate yang lebih tinggi. Tentu saja, Anda juga bisa menggunakan busur dan pedang secara bergantian. Hanya saja, proses mengganti senjata terkadang terasa clunky. Jadi, biasanya, saya memilih untuk fokus menggunakan satu senjata saja. Selain itu, slots untuk skill/spell yang bisa Anda pilih terbatas. Anda hanya memiliki empat slots. Karena itu, Anda memang harus memilih skills atau spells yang sesuai dengan gaya bertarung Anda.

Ketika Anda menggunakan busur, begitu Anda cukup dekat dengan monsters, anak panah akan secara otomatis mengarah ke monsters terdekat. Masalahnya, ketika Anda menghadapi lebih dari satu monster, maka bidikan Anda akan terus berubah. Untungnya, Anda bisa menentukan target secara manual. Hanya saja, jika Anda “mengunci” satu monster sebagai target, tembakan Anda akan terus mengarah ke monster itu, bahkan ketika ada monster lain yang mendekat.

Spell es bisa membekukan musuh.

Untuk menghadapi mob, Anda bisa menggunakan skills atau spells yang memberikan Area Damage. Spell tertentu bahkan bisa memberikan efek tertentu pada musuh. Misalnya, Howling Wind bisa membuat musuh terkena stun, sementara Frost Nova atau Blizzard bisa membuat musuh menjadi beku. Fireball juga bisa mendorong musuh mundur, yang sering saya gunakan ketika musuh sudah menjadi terlalu dekat.

Tidak ada sistem level di Kitaria Fables. Jadi, jika Anda ingin meningkatkan damage atau HP dari Nyanza, satu-satunya cara yang bisa Anda lakukan adalah meng-upgrade senjata, armor, dan peralatan Anda. Anda bisa melakukan upgrade di blacksmith kota. Untuk itu, Anda harus mengumpulkan sejumlah material. Sebagian orang mengeluhkan tentang mekanisme ini.

Namun, bagi saya, mengumpulkan material yang dibutuhkan untuk meng-upgrade senjata atau armor atau membuat aksesori baru bukan hal yang sulit. Pasalnya, monsters akan kembali muncul ketika Anda kembali ke satu area setelah pergi dari area tersebut. Berdasarkan pengalaman saya, hal ini memungkinkan saya untuk mengumpulkan material yang dibutuhkan dalam waktu singkat. Satu kali, saya mengumpulkan 40 Obsidians dalam satu hari dalam game. Walau tak bisa dipungkiri, melawan monster yang sama terus-menerus memang bisa membuat jenuh.

Karena tidak ada sistem level, jika ingin mendapatkan spells baru, Anda harus “membuatnya”. Cara untuk membuat spells sederhana. Anda hanya harus mengumpulkan Vengeful Souls — yang bisa didapatkan dari monster apa saja — dan menukarnya dengan elemental spheres.

Anda bisa membuat spell sendiri.

Di Kitaria, sihir terbagi ke dalam empat elemen: api, es, angin, dan tanah. Masing-masing spell akan membutuhkan elemental sphere yang berbeda-beda. Misalnya, untuk mendapatkan Fire Wall, Anda memerlukan dua fire spheres. Sementara untuk mendapatkan Blizzard — spell es paling kuat — Anda membutuhkan 5 water spheres, 2 earth spheres, dan satu moonstone, yang bisa Anda dapatkan setelah mengalahkan boss. Selain itu, Anda juga harus sudah memiliki Frost Nova untuk bisa mendapatkan Blizzard.

Untuk menggunakan spells dan skills, Anda memerlukan mana, yang digambarkan dengan 10 kotak di bagian bawah bar HP. Setiap Anda menggunakan skill atau spell, mana Anda akan berkurang sesuai dengan mana yang dibutuhkan. Tapi, mana Anda akan secara otomatis bertambah ketika Anda menyerang musuh dengan pedang atau busur. Artinya, Anda tidak perlu repot membawa item untuk memulihkan mana karena mana Anda akan secara otomatis teregenerasi. Sistem ini juga tidak memungkinkan Anda untuk melakukan spam dari skill/spell favorit Anda.

Kitaria Fables menawaran musuh yang cukup beragam. Biasanya, musuh itu akan memiliki tema yang sesuai dengan tempatnya berada. Sebagai contoh, ketika Anda berada di gua, Anda akan menemukan kelelawar dan jamur. Atau pada malam hari, Anda akan menemukan monster yang menyerupai hantu. Meskipun begitu, sesuai dengan vibe Kitaria Fables, para monster memiliki desain yang imut.

Terkadang, boss di Kitaria seolah-olah tidak menyadari keberadaan Anda.

Setiap monsters punya gaya bertarung yang berbeda-beda. Namun, menghindari serangan musuh di Kitaria cukup mudah. Karena, ketika area serangan musuh ditandai dengan warna merah. Anda cukup melakukan roll sesaat musuh menyerang. Walau, jika tidak hati-hati, Anda tetap bisa mati. Apalagi jika Anda terkena poison. Untungnya, walau Anda kalah melawan monsters sekali pun, Anda tidak akan kehilangan apapun. Anda hanya akan terbangun di rumah Anda pada keesokan harinya.

Salah satu hal yang saya keluhkan adalah saya tidak bisa mengganti suduh pandang kamera. Hal ini membuat proses eksplorasi menjadi lebih sulit. Alasannya, terkadang, saya tidak menyadari keberadaan chest atau musuh. Masalah lain yang saya temukan adalah terkadang, para monsters — khususnya boss — seolah-olah tidak menyadari keberadaan saya. Jadi, walau saya menyerang dengan sihir dan menembakkan panah dari jarak jauh, musuh yang saya hadapi tetap diam selama beberapa saat. Memang, hal ini memudahkan Anda untuk membunuh para boss, tapi apa serunya menyerang musuh yang tidak melawan?

Bercocok Tanam

Oke, setelah membahas bagian combat dengan panjang lebar, mari beralih ke bagian farming simulation dari Kitaria Fables. Mengingat developer Twin Heart lebih menitikberatkan elemen RPG Adventure, sistem bercocok tanam di Kitaria memang tidak sekompleks game farming simulation lainnya. Di Kitaria, Anda tidak perlu menyesuaikan tanaman yang Anda tanam dengan musim. Pasalnya, di game ini, tidak ada sistem empat musim. Jadi, sepanjang permainan, daftar tanaman yang bisa Anda tanam tidak berubah.

Fungsi utama lahan pertanian adalah sebagai sumber pendapatan.

Tujuan utama dari bercocok tanam di Kitaria Fables adalah untuk mendapatkan uang. Untuk melakukan upgrade senjata dan armor, Anda akan memerlukan uang yang tidak sedikit. Memang, Anda bisa menghajar monsters yang menjual hasil looting yang Anda dapatkan. Namun, menjual hasti tani bisa memberikan keuntungan yang lumayan. Selain itu, mengurus ladang juga bisa menjadi kegiatan selingan ketika Anda bosan membunuhi monsters.

Ada beragam tanaman yang bisa Anda tanam di Kitaria Fables, mulai dari gandum, wortel, kol, sampai stroberi dan anggur. Pada awalnya, hanya beberapa bibit tanaman saja yang bisa Anda beli. Namun, seiring dengan waktu, Anda akan mendapatkan jenis bibit yang beragam — setelah Anda mau melakukan quest yang diperlukan. Setelah tanaman siap dipanen, Anda bisa langsung menjualnya dengan meletakkannya di kotak di samping rumah. Selain itu, Anda juga bisa menggunakan hasil panen Anda untuk membuat makanan, yang bisa Anda jual atau Anda gunakan untuk memulihkan HP.

Bijih mineral yang ditemukan di salah satu map.

Sama seperti kebanyakan game farming sim lainnya, di Kitaria Fables, Anda bisa meng-upgrade peralatan berkebun Anda. Untuk itu, Anda perlu mendapatkan bijih mineral yang Anda perlukan: tembaga, perak, atau emas. Masalahnya, bijih mineral cukup sulit untuk ditemukan, setidaknya pada awal permainan. Bijih mineral hanya muncul di tempat-tempat tertentu secara random. Kabar baiknya, setelah Anda membuka area tertentu pada pertengahan game, menambang bijih yang Anda perlukan jadi jauh lebih mudah.

Kesimpulan

Setiap orang punya alasan yang berbeda-beda untuk bermain game. Sebagian orang ingin game yang menantang. Sebagian yang lain justru ingin game yang santai. Kitaria Fables adalah game yang cocok untuk gamers tipe ke-2. Game ini cocok untuk dimainkan jika Anda ingin bersantai tanpa harus terlalu memikirkan cara membangun karakter atau cara mendapatkan good ending. Memang, Kitaria Fables tidak sempurna. Ada beberapa bagian yang terasa membosankan atau mekanisme yang clunky, tapi secara keseluruhan, saya menikmati game ini.


Hybrid.co.id hadir juga di berbagai media sosial. Temukan konten yang menarik di Instagram atau follow akun Twitter kami. Jangan lupa juga untuk Likes Fanpage Facebook Hybrid.

Pengalaman Hands-on Singkat Battlefield 2042 Open Beta: Makin Asyik dengan Bumbu Hero Shooter

Bayangkan Anda seorang pemain game FPS kompetitif dengan skill medioker. Permainan menempatkan Anda di medan pertempuran berisikan 128 orang, dengan risiko tertembak dari segala arah. Di mana sebaiknya Anda memilih titik spawn?

Oh ya, game yang dimainkan datang dari franchise Battlefield, yang berarti Anda punya opsi untuk spawn langsung di dalam kendaraan yang dikendalikan oleh rekan satu tim. Buat saya yang tidak pernah jago bermain FPS sejak zaman warnet masih dipenuhi pemain Counter-Strike, itu terdengar seperti opsi yang paling ideal.

Jadilah saya memilih sebuah helikopter yang tengah mengudara sebagai titik spawn. Namun satu detik setelah mengklik tombol “Deploy”, helikopter tersebut meledak tertembak rudal, dan saya pun langsung kembali ke menu deployment. Well, rupanya tidak ada tempat yang aman buat saya di game ini.

Medan perang penuh brutalitas

Pada tanggal 4 Oktober 2021 kemarin, saya berkesempatan menjajal versi beta dari Battlefield 2042 bersama para jurnalis dan streamer dari berbagai negara. Saya memang sama sekali tidak bisa digolongkan sebagai pemain Battlefield veteran, tapi setidaknya saya cukup familier dengan seri game ini sejak pertama memainkan Battlefield: Bad Company 2 di tahun 2010, terlepas dari tidak adanya peningkatan skill yang saya alami.

Waktu bermain yang saya habiskan selama sesi open beta memang terbilang singkat, hanya sekitar tiga jam, tapi paling tidak sudah bisa memberikan gambaran mengenai gameplay Battlefield 2042 secara umum. Selama sesi tersebut, saya menjalani sekitar tujuh match, semuanya di mode Conquest dengan map Orbital.

DICE bilang Orbital merupakan map berukuran sedang, tapi pada praktiknya map ini cukup masif untuk dibagi menjadi lima sektor yang berbeda, dan masing-masing sektor pun bisa memiliki lebih dari satu titik kontrol. Medan seluas ini esensial mengingat mode Conquest di Battlefield 2042 mendukung hingga 128 pemain, seperti yang saya bilang di awal tadi.

DICE mendesain mode Conquest agar pemain bisa merasakan tempo permainan yang bervariasi. Di map Orbital yang saya coba, kalau menginginkan tempo yang cepat dan intensif, Anda bisa memilih untuk spawn di area sekitaran Launch Platform di bagian atas. Sebaliknya, kalau ingin lebih santai, Anda bisa spawn di area sekitaran Cryogenic Plant (titik C).

Selama bermain, saya sebenarnya bisa saja menetap di satu sektor dan mengaktifkan posisi defensif, tapi tentu saya juga penasaran untuk mengeksplorasi pulau tropis ini secara keseluruhan. Sayang kenyataannya tidak sesimpel yang saya bayangkan.

Saat menjelajahi area Assembly Building (titik B), saya menemukan ada dua elevator untuk naik ke puncak bangunan tinggi tersebut. Sialnya, saat sudah sampai di atas, ternyata sudah ada sniper dari tim lawan yang menunggu. Satu tembakan ke kepala, dan saya pun lagi-lagi harus kembali ke menu deployment.

Lalu saat memutari area Launch Platform guna mengamati detail pada pesawat ulang alik (yang bisa lepas landas kalau tidak ada hambatan, dan terlihat luar biasa keren sampai-sampai saya terbelalak dan lupa mengambil screenshot), saya justru dibombardir oleh sebuah helikopter lawan yang datang entah dari mana. Seperti yang saya bilang, area di bagian atas map Orbital memang merupakan bagian yang paling memacu adrenalin, jadi memang saya yang salah kamar.

Map ini punya banyak area tinggi, dan untungnya kita bisa memanfaatkan zipline yang tersebar di beragam titik untuk naik ataupun turun. Terjun dari helikopter menggunakan parasut masih menjadi salah satu opsi, tapi sering kali saya justru jadi sasaran empuk sniper ketika memakai metode ini.

Anda bakal menghabiskan banyak waktu berlari dari satu sektor ke yang lain di map Orbital. Untungnya, pemain punya opsi untuk summon kendaraan. Namun tolong jangan ulangi kesalahan yang saya buat, yakni berdiri persis di titik deployment kendaraan yang saya tentukan sendiri, lalu mati konyol tertimpa mobil jip yang mendarat dengan parasut.

Alternatifnya, pemain juga bisa memanggil sebuah robot anjing dengan persenjataan yang lengkap — ingat, setting game ini adalah di masa depan — dan robot ini cukup membantu saya beberapa kali mengamankan diri dari serbuan lawan.

Kendaraan di Battlefield 2042 juga dapat dipilih langsung melalui menu deployment. Namun kalau tidak berpengalaman mengendalikan helikopter atau pesawat, sebaiknya biarkan pemain lain yang menjadi pilot, sebab kuota dan cooldown kendaraan adalah untuk tim, bukan perorangan.

Battlefield 2042 punya sistem cuaca yang dinamis, dan ini bakal berpengaruh langsung terhadap gameplay. Salah satu contohnya, visibilitas bakal berkurang drastis ketika sedang hujan deras. Map Orbital bahkan juga punya bencana tornado, tapi sayang selama bermain saya tidak sempat melihatnya sama sekali, dan ternyata ini disebabkan oleh peluang terjadinya yang cuma sekitar 10% kalau kata tim DICE.

Seperti biasa ketika memainkan game yang dikembangkan dengan engine Frostbite, saya selalu bingung mana objek yang bisa hancur dan mana yang tidak. Di Battlefield 2042 pun juga demikian. Tembok gudang tempat persembunyian saya dengan mudahnya rontok ditembak tank, sementara sebuah mesin yang menyerupai generator listrik justru berdiri kokoh meski saya tubruk menggunakan mobil lapis baja.

Namun satu hal yang amat saya sayangkan adalah, selama hampir tiga jam bermain, saya lebih sering berjumpa dengan bot ketimbang pemain asli. Jadi dari total 128 pemain, yang bukan AI mungkin hanya sekitar 20 orang. Semoga saja ini tidak menjadi problem saat game-nya dirilis secara resmi pada tanggal 19 November 2021 nanti.

Cara membedakan kawan bot dan pemain asli pun cukup mudah. Selain dari warna namanya, perilaku keduanya jelas berbeda. Yang paling kentara, bot sering kali menghabiskan kelewat banyak waktu menanti di-revive oleh rekannya (ada jeda 30 detik sebelum otomatis dibawa kembali ke menu deployment), sementara pemain asli lebih sering memilih untuk langsung respawn.

Battlefield dengan bumbu hero shooter

Satu perubahan drastis di Battlefield 2042 adalah hilangnya sistem class dari game-game sebelumnya. Semua playable character kini disebut sebagai Specialist, meski masing-masing tetap mempunyai peran tersendiri berkat gadget unik yang dimiliki.

Di versi open beta-nya, ada empat Specialist yang dapat dimainkan: Mackay, Boris, Casper, dan Falck. Masing-masing punya backstory-nya sendiri-sendiri, namun kalau mau disederhanakan, mereka adalah tentara bayaran yang bebas memilih untuk membela Amerika Serikat atau Rusia, dua faksi yang berseteru di Battlefield 2042.

Mackay adalah Specialist dengan peran assaulter. Gadget spesialnya adalah sebuah grapple hook yang bisa ditembakkan untuk berpindah dari satu titik ke yang lain. Kalau Anda pernah memainkan seri game Just Cause, Anda pasti familier dengan mekanisme alat ini.

Saya memang belum sempat mencoba, tapi sepertinya grapple hook ini tidak bisa dipakai untuk melukai musuh. Yang ada malah saya sendiri yang terluka (tewas lebih tepatnya) karena mencoba membidikkan grapple hook ke tiang listrik; bukan karena kesetrum, tapi karena jatuh dari ketinggian akibat tidak ada pijakan.

Boris adalah Specialist yang memegang peran sebagai engineer. Ia bisa menempatkan sebuah turret otomatis, sangat cocok untuk keperluan bertahan karena turret-nya akan menembaki musuh yang berada dalam jangkauannya secara otomatis. Sebaliknya, Casper mengemban tugas recon, dan sangat berguna untuk scouting berkat drone yang dapat dikendalikannya.

Terakhir, Falck berperan sebagai medic, dan menurut saya ia adalah yang paling kurang berguna. Gadget yang dimilikinya adalah sebuah pistol untuk menambah darah teman (healing). Masalahnya, health regen di Battlefield 2042 adalah yang tercepat dari semua game Battlefield sebelum ini. Jadi tanpa kehadiran Falck pun sebenarnya pemain sudah bisa survive sendiri.

Sebagai seseorang yang menyukai role support dan paling mengidolakan Mercy di Overwatch, jujur saya agak kecewa dengan implementasi class medic di Battlefield 2042. Lebih lanjut, semua class sekarang bisa menghidupkan pemain lain (revive), sehingga peran Falck pun jadi kian tidak relevan.

Namun kalau harus memilih, saya lebih memilih Falck versi sekarang ketimbang di versi alpha-nya, yang sangat-sangat overpowered karena bisa revive pemain lain dari kejauhan. Beruntung ini sudah di-nerf oleh DICE.

Keberadaan gadget secara langsung membuat Battlefield 2042 terasa lebih futuristis daripada pendahulu-pendahulunya, tapi tidak sampai kelewat canggih hingga menyerupai seri game Halo atau malah Star Wars: Battlefront. Gadget sepintas juga terkesan seperti special ability di game-game ber-genre hero shooter, cukup untuk menambahkan kesan modern pada franchise yang lebih sering mengusung setting peperangan historis.

Lewat Battlefield 2042, DICE pada dasarnya sudah ikut terbawa arus tren hero shooter, tapi di saat yang sama mereka tetap tidak mangkir terlalu jauh dari akar permainan seri Battlefield itu sendiri.

Selain gadget, tiap Specialist juga punya trait alias skill pasif. Buat Mackay, skill pasifnya adalah kecepatan bergerak yang lebih gesit selagi membidik (aiming down sight atau ADS). Untuk Boris, skill pasifnya adalah turret bakal bekerja lebih efektif jika diposisikan di dekatnya.

Favorit saya adalah trait milik Casper; ia punya sensor untuk mendeteksi apabila ada musuh yang berkeliaran di dekatnya. Lagi-lagi yang paling kurang berguna adalah trait milik Falck, yakni revive dengan posisi darah terisi penuh — kalau class lain yang revive, maka darah hanya terisi separuh. Namun seperti yang saya bilang, Anda cuma perlu menunggu sebentar saja sebelum health regen aktif dan darah kembali terisi penuh di Battlefield 2042.

Sniper rifle untuk jarak dekat, kenapa tidak?

Tidak seperti di game-game Battlefield sebelumnya, Anda tidak perlu memilih class tertentu agar bisa menggunakan jenis senjata tertentu. Semua senjata yang tersedia di Battlefield 2042 bisa digunakan oleh semua Specialist tanpa terkecuali.

Bayangkan betapa menyenangkannya menjadi Mackay yang menggotong sniper rifle dan berpindah dari atap gedung ke atap gedung menggunakan grapple hook-nya, atau betapa anehnya berperan sebagai recon tapi dengan bekal light machine gun (LMG) yang mencolok dan berisik.

Semua itu bebas Anda tentukan sendiri di Battlefield 2042. Bahkan untuk perlengkapan pendukung seperti anti-air missile launcher atau bazooka pun juga tidak terbatas buat Specialist tertentu, dan ini sangat berguna karena Anda bakal berhadapan dengan banyak kendaraan di game ini. Selagi bermain sebagai Falck, saya juga lebih memilih untuk membawa suplai amunisi ketimbang health pack gara-gara mekanisme health regen yang cepat tadi.

Tiap-tiap senjata pun dapat dikustomisasi lebih lanjut. Saya sempat bingung awalnya kenapa kok sniper rifle yang saya gunakan tidak mempunyai scope sama sekali. Ternyata, scope-nya bisa dilepas-pasang dengan mudah via opsi kustomisasi in-game. Cukup tekan dan tahan satu tombol (tombol T di PC), maka bagian-bagian dari senjata (muzzle, sight, grip) bisa kita gonta-ganti sesuai kebutuhan.

Jadi semisal saya sedang membawa sniper rifle dan tanpa sengaja terperangkap di medan pertempuran jarak dekat, saya tinggal ganti scope-nya jadi iron sight standar, dan bedil tersebut pun dapat langsung beradaptasi dengan kondisi saat itu. Dari sniper jarak jauh menjadi sniper jarak dekat, cuma dalam waktu dua detik saja.

Pilihan modifikasi senjata yang bisa dibawa juga dapat diubah sesuai keperluan, tapi sayang ini belum bisa dilakukan semasa open beta. Padahal, saya sudah punya rencana untuk memasangkan scope milik sniper rifle ke pistol healer milik Falck, sehingga saya bisa mengamankan diri di atap gedung selagi tetap menjalankan tugas sebagai support, menembakkan suntikan-suntikan penyembuh luka dari kejauhan.

Tanpa perlu terkejut, feel menembak di Battlefield 2042 terasa sangat memuaskan. Namun entah kenapa, indikator suara yang muncul saat berhasil mencatatkan kill terasa kurang greget. Alhasil, ketika situasi sedang kacau, saya terkadang sampai tidak sadar kalau musuh yang saya tembaki ternyata sudah tewas. Bisa jadi memang saya yang terlalu amatiran.

Tidak perlu PC kelas sultan

Jujur saya agak keder saat melihat persyaratan spesifikasi PC yang dibutuhkan untuk Battlefield 2042. Pasalnya, spesifikasi PC yang saya gunakan lebih dekat dengan persyaratan minimum ketimbang yang direkomendasikan: prosesor AMD Ryzen 5 3500X dan kartu grafis Nvidia GeForce GTX 1660 Super.

Namun ternyata game bisa berjalan dengan cukup mulus. Rata-rata frame per second yang saya dapat ada di kisaran 60-an fps dengan setting grafis High di resolusi 1080p, dan cuma sesekali saja turun ke 40-an fps saat ada banyak ledakan yang terjadi secara bersamaan di sekitar. Loading pun terasa cepat meski PC saya cuma menggunakan SSD SATA.

Saya juga tidak menemukan problem seputar koneksi, dan selama bermain selama nyaris tiga jam, cuma satu kali saja saya sempat tertendang dari server, itu pun ketika match sudah betul-betul rampung dan selagi menunggu dibawa kembali menuju ke lobi. Perlu dicatat, versi game yang saya mainkan selama sesi open beta adalah versi lebih lawas dari yang akan tersedia pada peluncuran resminya bulan depan.

Battlefield 2042 juga mendukung Nvidia Reflex. Namun berhubung saya lebih sering menghabiskan waktu di Red Dead Redemption 2 ketimbang Valorant, saya tidak punya hardware yang kapabel untuk mencobanya. Sebagai game yang tidak punya single-player campaign sama sekali, Battlefield 2042 sudah pasti sangat dioptimalkan untuk skenario kompetitif.

Tentu saja saya tidak bisa berkomentar mengenai performa Battlefield 2042 di console, akan tetapi DICE menjanjikan pengalaman yang kurang lebih sama, setidaknya untuk next-gen console. Kalau butuh gambaran, spesifikasi PC yang saya gunakan bisa dibilang cukup mirip, atau bahkan lebih inferior, dibanding spesifikasi PlayStation 5 dan Xbox Series X.

Yang bedanya bakal cukup lumayan mungkin adalah di current-gen console. Di PlayStation 4 dan Xbox One, mode Conquest bahkan cuma mampu mengakomodasi total 64 orang, alias separuh dari jumlah pemain yang didukung di next-gen console dan PC.

Kabar baiknya, Battlefield 2042 mendukung dual-entitlement dan cross-play progression di semua edisi (Standard, Gold, Ultimate). Jadi bagi yang masih menunggu jatah stok PS5 dan hanya bisa memainkannya di PS4, akan lebih bijak seandainya Anda membeli Battlefield 2042 versi next-gen meski harganya lebih mahal 150 ribu rupiah ketimbang versi current-gen.

Pasalnya, versi next-gen tersebut juga mencakup versi current-gen. Jadi ketika sudah kebagian jatah stok PS5 nanti, Anda tidak perlu membeli game-nya lagi, dan semua progres permainan yang Anda catatkan pun bisa langsung ditransfer. Namun perlu dicatat, ini hanya berlaku untuk edisi digitalnya saja, bukan edisi fisik.

Kesimpulan

Battlefield 2042 berhasil mengingatkan saya pada keasyikan baku tembak di seri game ini. Perang berskala masif antara 64 mercenary melawan 64 mercenary lain terasa brutal sepanjang waktu, tapi akan lebih seru lagi seandainya semua yang terlibat adalah pemain asli, bukan bot.

Sebagai penikmat game single-player, jujur saya agak menyayangkan kenapa Battlefield 2042 tidak punya single-player campaign. Padahal, kalau saya pikir-pikir, beragam set piece atau peristiwa yang terjadi — seperti musibah tornado dan peluncuran roket luar angkasa — bakal terkesan sangat menarik jika diselipkan ke dalam skenario single-player.

Terlepas dari itu, upaya DICE untuk menghadirkan momen-momen epik seperti ini ke dalam sebuah live service game tetap patut diapresiasi. Seiring waktu, Battlefield 2042 pasti bakal kedatangan berbagai map baru, dan jujur saya penasaran momen-momen menegangkan seperti apa yang menunggu di masing-masing lokasi.

Hero baru, eh, maksud saya Specialist baru, pasti juga akan hadir ke depannya, dengan beragam gadget dan trait yang membuat permainan jadi terasa lebih variatif. Begitu pula dengan senjata-senjata baru, yang semuanya dapat dipakai tanpa terbatasi oleh class. Bisa jadi, ini bakal menjadi game Battlefield pertama yang memiliki beragam tips meta.

Oh ya, semua yang saya ceritakan ini sebenarnya baru sebagian kecil dari Battlefield 2042, sebab yang saya coba hanyalah satu mode gameplay dan satu map saja. Beberapa fitur baru, seperti misalnya mode Hazard Zone, bahkan belum EA ungkap sama sekali detailnya.

Bagi yang penasaran mencoba sendiri, Battlefield 2042 versi open beta sudah bisa dimainkan dari tanggal 6-9 Oktober 2021, dengan syarat Anda sudah melakukan pre-order. Buat yang masih ragu untuk keluar uang, Anda bisa mengikuti sesi open beta ini pada tanggal 8 Oktober, jadi Anda setidaknya masih punya waktu satu hari untuk mencicipi game ini lebih awal.

7 Game Mirip PUBG Mobile yang Patut Dicoba dan Tidak Kalah Seru

PUBG Mobile merupakan game bergenre battle royale yang sangat populer di Indonesia bahkan di dunia. Game ini pertama kali dirilis oleh Tencent pada akhir 2017 silam dengan KRAFTON sebagai developernya. Hingga kini, di tahun 2021, ada jutaan pemain aktif di dunia setiap harinya bermain PUBG Mobile.

Kesuksesan PUBG Mobile mengikuti jejak PUBG Battleground, game battle royale versi PC yang dirilis lebih dahulu. Selain itu, Kesuksesan PUBG Mobile tidak lepas dari genre battle royale yang ditawarkan. Permainan menantang yang kompetitif untuk bertahan hidup adalah gameplay andalan yang mereka sajikan. Kemudian ada fitur, grafik, dan event supports dari sang developer juga menjadikan para pemain betah untuk memainkan PUBG Mobile.

Kesuksesan dari PUBG Mobile ini membuat developer lainnya juga tertarik mengembangkan game bergenre battle royale di platform Mobile. Game-game yang sebetulnya juga mengasyikan dan menantang untuk dimainkan. Lalu game-game apa saja yang mirip PUBG Mobile?

Berikut ini adalah 7 Game Mirip PUBG Mobile di 2021:

Knives Out-No rules, just fight!

Knives Out-No rules, just fight! merupakan game battle royale yang dirilis oleh NetEase Games pada akhir tahun 2017 silam. Knives Out-No rules, just fight! Menawarkan permainan battle royale yang mirip dengan PUBG Mobile. Selanjutnya, NetEase Games juga memberikan beragam fitur menarik ke dalam game Knives Out-No rules, just fight!.

Mulai dari permainan solo, squad dengan 5 pemain, adu pertempuran kendaraan, pertempuran menggunakan sniper, permainan 50vs50, hingga team fight dihadirkan dalam Knives Out-No rules, just fight!. Hal ini membuat popularitas dari Knives Out-No rules, just fight! cenderung tinggi, terutama dari kawasan Tiongkok dan Jepang. Para pemain tidak akan bosan dengan banyaknya variasi gameplay yang ditawarkan dalam Knives Out-No rules, just fight! ini.

Selain itu, Knives Out-No rules, just fight! juga mempunyai grafik yang cenderung bagus. Ruang penyimpanan yang kecil dan juga dapat dimainkan dengan smartphone dengan RAM 1 GB saja menjadi nilai tambah tersendiri.

Special Ops FPS Survival Battleground Free-fire

Sama seperti namanya, game Special Ops FPS Survival Battleground Free-fire merupakan game gabungan beberapa fitur yang ada di dalam PUBG Mobile dan Free Fire. Game ini dirilis oleh AMGOC GAMES pada tahun 2019. Special Ops FPS Survival Battleground Free-fire menawarkan permainan battle royale yang menarik dan menantang.

Keunggulan lainnya dari Special Ops FPS Survival Battleground Free-fire adalah dapat dimainkan saat offline. Selain itu, Special Ops FPS Survival Battleground Free-fire juga ringan untuk dimainkan pengguna smartphone RAM 1 GB dengan ruang penyimpanan yang kecil.

Sausage Man

Sausage Man adalah game battle royale yang booming pada pertengahan tahun 2021 kemarin. Game yang mempunyai karater unik yakni berupa sosis ini menghadirkan pertempuran bertahan hidup yang menggemaskan. Pemain dapat memodifikasi karater sosis yang ingin mereka mainkan dengan beragam kostum dan skin yang disediakan oleh sang developer.

Meskipun begitu, Sausage Man juga mengedepankan permainan yang kompetitif namun santai. Pemain harus mempunyai kemampuan bermain battle royale yang bagus untuk dapat memenangkan pertandingan. Selain itu, Sausage Man juga merupakan game yang ringan dan ramah untuk smartphone kentang dengan RAM 1 GB.

Rules of Survival

Rules of Survival merupakan game bertemakan battle royale yang dirilis oleh NetEase Games pada akhir 2017 kemarin untuk platform PC maupun Mobile. Pada awal peluncurannya, Rules of Survival merupakan penantang terberat PUBG Mobile. Namun sayangnya kemunculannya sempat meredup pada tahun-tahun berikutnya.

Meskipun begitu, Rules of Survival patut untuk dicoba bagi pemain yang menyukai game battle royale. Rules of Survival dapat menampung hingga 120 pemain di dalam 1 pertempuran dan menjadikan permainan semakin seru lagi. Rules of Survival menawarkan pertempuran dengan gameplay dan grafik yang tinggi. Beragam perlengkapan, persenjataan, dan fitur yang menarik juga dihadirkan di dalam permainan.

Garena Free Fire

Garena Free Fire merupakan game battle royale pesaing terberat PUBG Mobile. Free Fire dirilis oleh Garena pada tahun 2017 silam. Garena Free Fire juga sangat populer di Indonesia dan mempunyai jutaan pemain aktif setiap harinya. Meskipun visualisasi grafis yang disajikan kalah dibandingkan dengan PUBG Mobile, namun Garena Free Fire dapat dimainkan dengan smartphone yang mempunyai spek di bawah rata-rata.

Garena Free Fire menawarkan permainan battle royale yang kompetitif dan menantang. Hero/karakter yang ada di dalam Garena Free Fire mempunyai kemampuan dan dapat dimanfaatkan oleh pemain untuk memenangkan permainan. Selain itu, kompetisi esports dari Garena Free Fire juga sudah terbentuk dengan hadirnya beragam turnamen nasional maupun internasional.

Call of Duty: Mobile

Call of Duty: Mobile adalah game besutan Activision bekerja sama dengan Tencent Games. Game ini merupakan game adaptasi dari versi PC-nya yakni seri Call of Duty dan dirilis pada tahun 2019 silam.

Keunggulan dari Call of Duty: Mobile adalah gameplay dan grafik tinggi yang ditawarkan. Selain itu, Call of Duty: Mobile juga menghadirkan beragam fitur yang menantang di dalam permainan. Pemain dapat bermain dalam berbagai game mode dan map yang ada, kualitas senjata dan perlengkapan tempur yang nyata, serta beragam event menarik yang dihadirkan oleh sang pengembang.

Saat ini Garena, Tencent Games, maupun Activision juga tengah mengembangkan ekosistem esports Call of Duty: Mobile. Mereka telah menggelar berbagai turnamen tingkat nasional, regional, hingga internasional.

Battle Royale Fire Prime Free: Online & Offline

Battle Royale Fire Prime Free: Online & Offline adalah game battle royale yang dirilis oleh First Anvil Games. Berbeda dengan game battle royale lainnya, Battle Royale Fire Prime Free: Online & Offline menawarkan permainan bertahan hidup yang mirip dengan PUBG Mobile namun dengan nuansa minimalis. Battle Royale Fire Prime Free: Online & Offline dapat dimainkan pada smartphone kentang dengan RAM 1 GB dan ruang penyimpanan kecil.

Battle Royale Fire Prime Free: Online & Offline memiliki kontrol dan gameplay yang mudah. Hal ini membuat para pemain yang baru mencoba permainan battle royale mudah memahaminya. Selain itu Battle Royale Fire Prime Free: Online & Offline dapat dimainkan secara online melawan pemain lainnya ataupun offline melawan komputer.


Itulah tadi 7 Game Battle Royale mirip PUBG Mobile yang patut dicoba di tahun 2021 ini. Dari ketujuh game di atas, apa saja yang pernah atau ingin Anda coba mainkan? Pada dasarnya game-game battle royale tersebut menyuguhkan 3 aspek yang berbeda 1 sama lainnya. Pertama adalah game casual dengan gameplay dan fitur yang menarik untuk dimainkan seperti Knives Out-No rules, just fight!, Sausage Man, dan Rules of Survival. Ada juga dua game yang mengandalkan permainan taktis dan kompetitif setingkat esports seperti Garena Free Fire dan Call of Duty: Mobile. Ketiga adalah game yang dapat dimainkan secara offline maupun online dengan HP dengan spek minimalis seperti Special Ops FPS Survival Battleground Free-fire dan Battle Royale Fire Prime Free: Online & Offline.

15 Game Baru yang Dirilis pada Bulan Oktober 2021

Oktober 2021 sepertinya akan menjadi bulan yang mulai padat bagi para gamer. Karena 3 bulan terakhir tahun ini memang akan dipenuhi dengan perilisan game-game baru yang telah banyak ditunggu oleh para gamer dari awal tahun atau bahkan sejak tahun kemarin.

Di bulan ini beberapa judul game besar akan dirilis dari berbagai genre dan juga platform yang tentunya dapat dijadikan pilihan para gamer yang sudah tidak sabar memainkan game-game baru. Dan berikut saya telah merangkum 15 game yang akan dirilis pada bulan Oktober 2021 ini.

FIFA 22

1 Oktober 2021 – PC, PS4, PS5, Xbox One, Xbox Series X|S

Game sepak bola tahunan buatan EA Sport ini menjadi pembuka untuk bulan Oktober ini. Seperti biasa, seri terbaru ini membawa beberapa fitur baru salah satunya yang paling dielu-elukan adalah teknologi HyperMotion untuk konsol next-gen yang memungkinkan animasi para pemain menjadi lebih realistis dan otentik.

Alan Wake Remastered

5 Oktober 2021 – PC, PS4, PS5, Xbox One, Xbox Series X|S

Setelah lama dirumorkan keberadaannya, akhirnya Remedy Entertainment secara resmi mengumumkan remaster dari salah satu game terbaiknya, Alan Wake. Game ini menjanjikan peningkatan visual dan juga petualangan tambahan dari semua DLC yang sebelumnya sudah dirilis pada game originalnya.

Nickelodeon All-Star Brawl

5 Oktober 2021 – PC, PS4, PS5, Xbox One, Xbox Series X|S

Salah satu kejutan dari Nickelodeon pada tahun ini adalah keputusan mereka untuk membuat game saingan untuk Smash Bros milik Nintendo. Dan Nickelodeon tidak setengah setengah-setengah dalam game ini dengan membawa berbagai karakter ikonik milik mereka mulai karakter dari kartun SpongeBob SquarePants, TMNT, hingga Avatar.

Far Cry 6

7 Oktober 2021 – PC, PS4, PS5, Xbox One, Xbox Series X|S

Game terbesar yang akan dirilis pada bulan ini adalah Far Cry 6. Ubisoft cukup berhasil untuk membawa seri ini dengan peningkatan dari berbagai aspek untuk game aksi open-world mereka. Seperti seri-seri sebelumnya, Far Cry 6 juga memiliki musuh karismatik Anton Castillo yang merupakan diktator jahat yang harus digulingkan.

Metroid Dread

8 Oktober 2021 – Nintendo Switch

Setelah menghilang cukup lama, seri Metroid akhirnya muncul kembali tepatnya pada Nintendo Direct E3 tahun ini. Masih mengusung gaya platformer 2D metroidvania, game ini mengajak pemain ikut dalam petualangan Samus yang harus menghadapi musuh misterius yang menjebak dirinya di dunia berbahaya yang dipenuhi alien dan robot pembunuh.

Back 4 Blood

12 Oktober 2021 – PC, PS4, PS5, Xbox One, Xbox Series X|S

Game co-op shooter Left for Dead dicintai oleh para gamer sejak seri pertamanya dirilis pada 2008. Namun sayangnya seri ketiganya tidak kunjung dibuat oleh Valve, hingga akhirnya developer Turtle Neck Studio membuat judul baru ini. Back 4 Blood tetap mempertahankan tema kiamat zombie dan mekanisme gameplay co-op hingga 4 pemain.

Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba – The Hinokami Chronicles

13 Oktober 2021 – PC, PS4, PS5, Xbox One, Xbox Series X|S

Serial anime Demon Slayer atau Kimetsu no Yaiba memang mencuri perhatian banyak penggemar anime lewat aksi dan juga ceritanya. Kini para gamer juga berkesempatan untuk merasakan petualangan Tanjuro dan Nezuko selama musim pertama. Para pemain juga dapat mengeluarkan jurus-jurus pamungkas dari anime-nya yang tampil menakjubkan.

Crysis Remastered Trilogy

15 Oktober 2021 – PC, PS4, Xbox One, Switch

Petualangan para pasukan nanosuit untuk melawan pasukan Korea Utara dan juga alien akhirnya kini kembali lewat remaster ketiga game-nya. Para gamer tentunya bisa kembali bernostalgia atau bahkan baru mencicipi trilogi yang sempat menjadi ‘benchmark tertinggi’ untuk PC gaming ini dengan grafis yang lebih menawan.

Resident Evil 4 VR

21 Oktober 2021 – Oculust Quest 2

Kehadiran kembali Resident Evil 4 memang menimbulkan reaksi beragam dari para fans. Ada yang sudah lelah dengan petualangan dari Leon menyelamatkan Ashley ini. Namun banyak juga yang menginginkan salah satu seri favorit pemain ini kembali. Capcom pun akhirnya memberikan sentuhan baru terhadap seri ini dengan mengusung virtual reality (VR).

The Dark Pictures Anthology: House of Ashes

22 Oktober 2021 – PC, PS4, PS5, Xbox One, Xbox Series X|S

Bagi para pecinta game horor apalagi yang mengikuti The Dark Picture Anthology tentu tidak ingin ketinggalan instalasi ketiga dari game-nya ini. Membawa tema yang cukup berbeda, Anda akan bertualang di Irak yang menyimpan misteri baru untuk diungkap sekaligus berusaha untuk tetap selamat.

Marvel’s Guardians Of The Galaxy

26 Oktober 2021 – PC, PS4, PS5, Xbox One, Xbox Series X|S

Usaha Square Enix untuk menghadirkan game sukses untuk Marvel memang belum berhasil lewat Marvel’s Avengers. Namun mereka mendapat kesempatan kedua untuk mengeksekusi franchise populer Marvel lainnya yaitu Guardian of The Galaxy. Berbeda dengan game sebelumnya, game ini akan menitikberatkan pada petualangan dan aksi Star-Lord saja.

Age of Empire IV

28 Oktober 2021 – PC

Para pecinta game strategi tentunya sudah menunggu sangat lama agar Relic Entertainment membuatkan sekuel untuk Age of Empires. Tahun ini kelihatannya akan menjadi tahun yang menggembirakan bagi para fans karena akhirnya Age of Empire IV akan dirilis dengan menjanjikan pertempuran besar 7 bangsa dan visualisasi grafis yang lebih modern.

Riders Republic

28 Oktober 2021 – PC, PS4, PS5, Xbox One, Xbox Series X|S

Menghidupkan kembali genre olahraga ekstrim memang usaha yang sulit, namun Ubisoft berusaha keras untuk dapat mengembalikan kejayaan genre ini dengan menggabungkannya dengan elemen MMO. Hasilnya sebuah game open-world yang penuh dengan petualangan dan aksi-aksi stunt berbahaya yang memacu adrenalin bersama para pemain lainnya.

Mario Party Superstars

29 Oktober 2021 – Nintendo Switch

Tidak selamanya gamer menginginkan sebuah game dengan tingkat kompetisi yang tinggi. Bermain game di level kasual nyatanya memang lebih menyenangkan seperti yang akan para pemain Switch nikmati lewat Mario Party Superstars. Game ini akan membawa kumpulan mini-games dari koleksi Nintendo yang dapat dimainkan bersama.

NASCAR 21: Ignition

28 Oktober 2021 – PC, PS4, Xbox One

NASCAR 21:Ignition jadi salah satu harapan besar bagi para pecinta Nascar untuk mengobati kekecewaan mereka terhadap NASCAR Heat 5. Motorsport Games menjanjikan perubahan besar pada NASCAR 21: Ignition yang mencakup penggunaan Unreal Engine 4 untuk membuat grafisnya semakin realistis, physics yang juga ditingkatkan dengan mengambil dari game sim rFactor 2, dan tentunya mobil-mobil baru yang sangat dinanti.


Itu tadi daftar 15 game yang akan dirilis pada bulan Oktober 2021 ini. Cukup banyak game-game besar yang kelihatannya wajib dimainkan. Sekarang tinggal Anda memilih game mana saja yang akan dibeli dan dimainkan bulan ini.

Impresi Awal FIFA22 di PS4, Menikmati Peningkatan Pengalaman Bermain dengan Segala Keterbatasan Perangkat

Akhirnya tiba juga waktunya untuk kembali menuliskan pengalaman tahunan memainkan game FIFA. Kali ini saya berkesempatan untuk mencoba lebih awal game buatan EA terbaru yaitu FIFA22. 

Sebelum memulai, saya ucapkan terimakasih untuk EA yang telah memberikan akses lebih cepat pada tim Hybrid untuk mencoba game FIFA22. Saya mulai mengunduh kurang lebih Selasa 21 September 2021. Karena keterbatasan waktu dan kecepatan internet, saya baru bisa menikmati game secara penuh kurang lebih 2 hari berikutnya. Tapi saya sudah bisa mencoba bermain sejak hari pertama kode game diberikan oleh tim EA. Alasannya kenapa, nanti akan saya jelaskan lebih lanjut. 

Oke, sebagai informasi pembuka, saya cukup intens bermain FIFA21, impresi awal dari pengalaman bermain juga sempat saya tuliskan ketika mendapatkan akses lebih awal dari game ini akhir tahun lalu. Fokus saya memang hanya memainkan FUT, meski tidak jago-jago amat tetapi pengalaman yang saya dapatkan cukup komplit. Ada kesalnya (mendapatkan pack yang bagus di akhir-akhir), ada senangnya (bisa memainkan beberapa pemain favorit dengan squad favorit) serta membayangkan beberapa hal yang saya harapkan bisa hadir di FIFA22 (salah satunya adalah peningkatan skill AI dari kiper). 

Catatan penting: Seperti yang disebutkan di atas, saya mencoba FIFA22 di perangkat PS4. FIFA22 dibuat untuk next gen console, artinya Anda akan mendapatkan pengalaman yang paling lengkap dengan memainkannya di PS5. Hypermotion Technology yang banyak dipromosikan EA untuk game ini hanya bisa didapatkan di next gen console baik PS atau Xbox. Akan ada keterbatasan yang didapatkan dengan memainkan FIFA22 di PS4, namun sayangnya saya hanya bisa membandingkan dengan melihat video review atau handson FIFA22 di PS5 karena tidak memiliki perangkat ini untuk menguji. Meski demikian, bagi pengguna PS4 jangan khawatir, Anda bisa tetap merasakan keseruan bermain FIFA22 di perangkat ini. 

Catatan kedua, karena saya tidak terlalu suka bermain Volta dan juga Career Mode maka pengalaman uji yang saya lakukan terutama akan bermain terutama di FUT dan sedikit di menu Kick Off. 

Mengunduh FIFA22

Ada beberapa hal yang ingin saya ceritakan terkait proses unduhan FIFA22. Saat pertama kali mengunduh game ini, kita akan disuguhkan pada dua batch unduhan. Yang pertama memungkinkan kita memainkan beberapa bagian dalam game sambil menunggu unduhan total game selesai. 

Di batch pertama ini kita sudah bisa memainkan menu kick off dengan beberapa tim yang masuk di Liga Champions. Jadi meski game keseluruhan belum bisa dimainkan kita sudah bisa mengintip pengalaman bermain secara singkat. 

Di bagian menu utama juga akan muncul informasi tentang sudah berapa persen unduhan utama yang dilakukan. Sayangnya, ketika mencoba mengunduh dan memainkan game untuk kedua kalinya, kipas PS4 saya berputar cukup kencang dan mengeluarkan suara yang cukup nyaring dalam waktu yang lama. Jadi setelah sempat mencoba beberapa game, saya menunggu untuk unduhan lengkap selesai dulu baru bermain secara penuh. 

Desain dan pengalaman UI 

Salah satu yang paling kentara adalah tampilan atau UI atau elemen desain yang muncul sejak game ini dinyalakan. Bagi beberapa orang, termasuk saya, terkadang mood bermain suatu game, apalagi yang menjadi game rutin tahunan seperti FIFA22, elemen desain ini disadari atau tidak memberikan pengaruh yang cukup relevan bagi keinginan untuk bermain berlama-lama. Dan bagi saya, EA telah melakukannya dengan baik. Sama seperti pertamakali menyentuh FIFA21 dan merasakan rasa kesegaran dari FIFA20, di FIFA22 pengalaman itu tetap terjaga. 

Pemberian dari sisi ukuran teks, penambahan elemen desain. Perubahan menu apa yang tampil di depan serta beberapa pengurangan atau pemindahan menu terasa cukup menyenangkan di FIFA22. Memang akan ada keterbatasan animasi di PS4. Misalnya saja di menu utama alias home kita tidak akan mendapatkan animasi pemain berjalan dari bagian kanan menuju tengah tetapi pemain diam saja di posisinya sejak awal.

Tetapi bagi Anda yang tidak perlu dimanjakan oleh berbagai animasi tambahan ini, FIFA22 di PS4 tetap nyaman digunakan. 

Beberapa pembaruan lain yang terlihat adalah tampilan data statistik saat pertandingan selesai, baik jeda babak pertama atau setelah babak kedua. Di tampilan ini kita bisa melihat secara detail tentang berbagai data permainan secara singkat dengan tampilan yang penuh pada layar. 

Lalu tentu saja bagi Anda pemain FUT akan melihat perbedaan cukup signifikan dari berbagai elemen di menu ini. Yang cukup kentara adalah saat open pack, animasi kini tampil lebih singkat, tidak ada lagi lorong menuju player reveal, langsung ke ‘panggung’ tempat pemain di-reveal. Perbedaan untuk melihat apakan ini walkout atau tidak ada di api yang muncul di belakang panggung, semakin meriah maka pack semakin baik. 

Desain pack juga mendapatkan penyegaran, kini tampil layaknya pack untuk trading card, dengan elemen-elemen pemanis jadi mirip plastik bungkus kartu. Lalu keterangan detail pack ada di bagian bawah. Tampilan pack ini menurut saya salah satu penyegaran UI yang sangat menarik. Jadi lebih tertarik untuk bermain agar bisa punya pack yang akan dibuka. 

Perubahan dari sisi UI lain yang juga cukup kentara adalah akses langsung ke menu squad di FUT. Dulu, ketika sudah masuk ke menu FUT, pemain diberi dua pilihan untuk menu akses cepat ke squad dan stadion yang tampil di kiri dan kanan bawah, bisa diakses dengan menggunakan analog kiri dan kanan. Kini hanya ada akses menu cepat ke Squad dan bisa diakses dengan menekan analog L ke bawah. 

Elemen seperti pilihan warna dan elemen desain lain yang hadir di FIFA22 juga menurut saya cukup menyegarkan. Dulu warna elemen tambah dominan agak ke ungu/pink dan kini menjadi hijau terang. Menu utama game di PS juga tampil dengan warna hijau terang. Beberapa detail elemen di dalam menu permainan juga tampil dengan warna hijau terang, Bahkan animasi loading juga tampil dengan warna ini. 

EA cukup berani memang memasukan warna terang ini tetapi jika dilihat pengalaman secara keseluruhan jadinya cukup serasi. Menurut saya desain utama dari FIFA22 yang tampil agak cenderung biru ke arah gelap, ketika di tambahan elemen hijau ini jadinya cukup menyatu. Tidak aneh dan norak malam membantu menegaskan, posisi menu yang sedang kita pilih. Misalnya ketika ada di menu home utama, maka bagian menu yang akan kita pilih, warnanya latarnya hijau terang. 

Secara singkat, kesan elemen desain yang tampil di FIFA22 bagi saya cukup menyenangkan dan bisa memberikan suasana segar, yang memang harusnya selalu didapatkan ketika memainkan game tahunan seperti FIFA22 ini.

Pengalaman bermain 

Pengalaman bermain awal FIFA22 ini sebenarnya membawa mixed feeling. Di satu sisi terasa ada peningkatan dan bahkan bisa mengubah cara bermain keseluruhan, tapi di sisi lain juga membuat tanda tanya. Pengalaman awal sebelum game penuh terunduh sesudahnya memunculkan pengalaman bermain yang berbeda. 

Saat mencoba menu kick off di awal, ketika game baru diunduh seperempat, saya mencoba beberapa match. Saya menggunakan PSG dan sempat juga menggunakan Chelsea. Pengalaman awal ini agak kurang menyenangkan bagi saya, karena gameplay terasa agak aneh, sangat berbeda dengan FIFA21. Terasa lambat dan berat. Saya tidak tahu apakah memang karena ini hanya semacam demo saja sebelum permainan diunduh semua atau yang lain, karena pengalaman yang berbeda muncul ketika sudah memainkan FUT beberapa lama, kemudian kembali memainkan menu Kick Off (pertandingan menggunakan negara). 

Seperti yang dituliskan di awal artikel, saya lebih banyak bermain FUT. Jadi sejak awal akan mencoba menggeber di menu ini untuk mengumpulkan beberapa rewards atau pack pemain. Nah kembeli ke pengalaman bermain, ternyata setelah game secara penuh diunduh dan memainkan FUT dengan squad dari pack yang saya dapatkan sebagai bonus dari bermain FIFA21 serta sedikit pengaturan rooster, pengalaman bermain yang didapatkan cukup berbeda. 

Gameplay yang di menu FUT cukup terasa familiar, tidak lambat seperti sebelumnya, bisa bermain cepat juga. Namun tentu ada beberapa feeling yang berbeda karena ada pembaruan yang disematkan EA pada FIFA22 ini. 

Beberapa hal yang cukup terasa ketika bermain antara lain adalah pergerakan bola. Terasa lebih real, baik ketika kita mengoper bola ke teman, kita bisa melihat pergerakan bola yang tidak lurus saja tetapi agak memantul mengikuti kontur lapangan. Lalu kemudian pergerakan bola mental baik saat pemain menerima bola pertama kali atau ketika terjadi benturan perebutan bola. Gerak ‘liar’ bola ini memang diharapkan mendekati real jadi akan memunculkan skema-skema baru, misalnya kemelut di depan gawang. Ada unsur tidak terduga yang akhirnya menentukan respon pemain di pertandingan. 

Untuk pergerakan pemain ketiga kita kontrol juga terasa ada peningkatan. Semakin real dan memunculkan skema-skema gerakan yang memang meniru aslinya. Termasuk juga pergerakan ketika kita bertahan dan ingin merebut bola. Saya sering kali secara gegabah bergerak untuk merebut bola dan ketika salah langkah, untuk kembali mengejar pemain lawan butuh waktu. Persis seperti permainan asli. Meski memang ini akan tergantung dari pemain yang kita gunakan (tergantung data statistik di pemain itu sendiri). 

Salah satu yang paling saya sukai dari pembaruan di FIFA22 adalah tentang kiper alias penjaga gawang. Sebagai pemain bola yang dulu bermain sebagai kiper, ada berapa skenario yang saya mengerti di kondisi asli. Dan FIFA21 menurut saya agak cukup busuk dari sisi kiper. Kadang saya merasa bahwa peran kiper di FIFA21 itu agak kurang berguna, apalagi ketika berhadapan dengan penyerang top yang punya rating dan data statistik bagus. 

Di FIFA22 saya merasa kiper cukup mendapatkan buff atau peningkatan. Kini kegunaannya cukup terasa karena cukup sulit untuk membobol gawang lawan. Antara kita harus presisi mengarahkan tendangan, butuh momen yang cukup pas untuk menendang atau mengatur tenaga atau teknik tendangan agar pas ke titik kosong. 

Meski demikian, seperti yang disebutkan Coach Fadh di akun FB-nya. Untuk saat ini, kiper agak kurang berguna untuk tendangan jarak jauh. Karena memang sering gampang kebobolan untuk tendangan tipe ini. Saya juga mengalami beberapa kali, baik kebobolan atau membobol gawang lawan dengan tentangan dari jarak jauh. Yang terasa bisa ketahan tetapi malah gol. 

Selain itu, di sisi kiper, animasi tambahan yang disebutkan EA pada awal promosi update FIFA22 benar-benar membuat semakin seru. Gerakan kiper tidak lagi membosankan itu-itu saja, terutama ketika kebobolan. Kita bisa melihat animasi yang keren dari kiper baik ketika menahan tendangan, bahkan ketika kebobolan juga kita bisa melihat animasi kiper yang berusaha menahan tendangan. Animasi ini menambah seru ketika kita melihat replay gol. 

Pengalaman bermain lainnya adalah tentang crossing, yang masih bisa membuat gol meski karena defender-nya kini terasa lebih sulit jadi memang butuh pemain dengan skill header tinggi atau penempatan umpan yang benar-benar pas. 

Untuk defender, terasa semakin solid dan sudah untuk ditembus. Animasi ketika mencoba merebut bola juga terasa lebih asik. 

Seperti seri sebelumnya, FIFA22 juga menyimpan gerakan-gerakan combo yang harus dipelajari agar saat menyerang kita bisa memberikan tidak hanya atraksi tetapi juga peluang tambahan untuk menipu lawan. Saya mencoba beberapa gerakan baru di FIFA22, beberapa diantaranya cukup mudah dikuasai tetapi yang lain sampai sekarang saya belum bisa menjalankannya. 

Skill Bridge – ini ternyata cukup mudah meski kombinasinya agak kurang terbiasa di awal. Kita harus menekan L2 dan tahan, lalu tekan R1 dua kali untuk memulai gerakan. Kombinasi ini berguna untuk variasi selain combo flick R yang biasa dilakukan penyerang di FIFA21. SKill bintang 4

Four touch turn – yang ini sampai sekarang saya belum bisa menjalankan di permainan secara mulus, namun aksesnya cukup mudah. Tahan L2 sambil menggerakan L dua kali berlawanan dengan arah pergerakan pemain. Skill bintang 4 

Scoop Turn Fake – yang ini kalau melihat animasinya cukup keren, karena sesuai namanya kita bisa melakukan gerakan menipu lawan. Cara melakukannya, gerakan tombol fake shot lalu gerakan L dengan arah berlain lari atau gerakan pemain. Skill bintang 4

Dan terakhir adalah First Time Spin. Ini juga cukup mudah karena kita hanya perlu menekan L1 + R1 secara bersamaan ketika akan menerima bola. Nanti pemain dengan skill bintang 5 akan memutar untuk menemukan posisi menyerang. 

Bisa juga lihat beberapa penjelan visual via video di bawah ini:

Satu skill tambahan yang cukup OP ketika digunakan secara tepat adalah yaitu untuk skill lari cepat atau Super Knock On. Ini berguna ketika kita ingin melewati pemain lawan dengan pemain yang larinya sangat cepat. Bola sentuhan pertama kita dorong agak jauh ke depan lalu kejar untuk dribbling atau langsung shooting. Flick dua kali R atau RS persis saat bola menyentuh pertama kali pemain. 

Beberapa hal lain yang saya temukan dan bisa memberikan pengalaman bermain yang berbeda antara lain adalah ketika kita masuk ke Squad dan melakukan pengaturan untuk gaya permainan, skala pengaturan taktik kini dari 0 – 100, jadi kita bisa mengatur nya agak detail. Kemudian ternyata tambahan animasi yang dijanjikan EA ini kita bisa menikmati juga di PS4 terutama saat pertandingan. Dan ternyata tambahan animasi ini bisa membuat mood bermain kita jadi lebih seru, jadinya ingin bermain dalam waktu lama.

Meski demikian, saya juga melihat ada beberapa tampilan animasi yang tidak muncul di PS4, terutama saat mengakses menu utama atau home. FIFA22 di PS5 tampil dengan animasi yang lebih kaya. 

Beberapa kali bermain di Squad Battle juga saya merasakan ada sedikit buff yang dilakukan karena untuk level yang agak rendah skill permainan cukup meningkat. Dan tentu saja seperti yang sudah dibahas FIFA, cara kita bermain FUT Division Rival kini berubah. Saya malah melihatnya kayak mirip permainan MOBA mobile atau battle royale mobile. Yang per-season-nya jadi cukup banyak event dan rewards.

Ada divisi yang bisa dilewati, lalu di dalam Divisi ada Rank yang juga bertingkat dan antar Rank ada Stages. Nah di FIFA22 ada juga tambahan checkpoint atau milestones. Stage bisa turun kalau kalah tetapi di checkpoint pemain tidak akan turun. Jadi untuk rewards di tingkat tertentu akan lebih aman. Pemain yang terus bermain juga tidak akan kehilangan usaha mereka. 

Untuk FUT champions, setiap main Rivals nanti akan ada poin yang didapat untuk kualifikasi. Lalu ada pula Playoff dengan sistem poin. Menang 4 poin dan kalah dapat 1 poin. Poin ini dikumpulkan untuk bisa masuk ke babak FUT Champions Final. Di sini sama juga akan pake poin untuk persyaratan. Tiap Rank baik di Playoff atau Final akan mendapatkan rewards.

Untuk lebih lengkap tentang fitur-fitur yang ada di FIFA22 bisa cek di sini

Untuk mode Volta dan karir memang karena memang minat saya tidak terlalu ke sana, maka pembahasannya tidak terlalu mendalam. Saya lebih fokus ke gameplay dan FUT. Tetapi EA sendiri merilis berbabai pembaruan untuk dua mode ini. 

Volta

Ada skill meter system baru. Alasan EA adalah untuk membuat VOLTA berbeda dengan mode FIFA lainnya. Ada beberapa langkah untuk mengisi Skill Meter yang bisa dilakukan pemain. 

Ada pula mekanik baru yang diberi istilah Signature Abilities. Kemampuan ini bisa dipilih di awal atau diubah berikutnya. Nanti ada Signature Ability Meter yang ketika full bisa diaktifkan. Ada 3 gerakan yaitu Power Strike, Pure Pace, Aggressive Tackle. 

Selain itu EA juga memberikan peningkatan fundamental seperti pantulan bola ke dinding serta yang berhubungan dengan pemain bertahan. Info tentang Volta yang secara lengkap bisa Anda baca di sini

Career mode

Jujur sebenarnya saya cukup tertarik untuk memainkan mode karir. Namun waktu yang dibutuhkan untuk memainkan FUT dan menemukan tim idaman sudah cukup menguras alokasi waktu bermain FIFA saya, jadi setiap kali seri FIFA rilis, hampir selalu tidak sempat memainkan mode karir. 

Jika Anda tertarik memainkan ini di sela-sela pertandingan bersama teman atau bahkan FUT, ada beberapa hal yang mungkin akan semakin menggoda Anda untuk bermain. Antara lain adanya pilihan untuk membuat tim sendiri di Manager Career, lalu bisa melakukan kustomisasi stadium di Career Mode FIFA22, dan ada pula tambahan fitur yang memungkinkan pemain untuk masuk ke pertandingan sebagai pemain pengganti. 

Untuk info lebih lengkap bisa dibaca di sini

Demikian kesan pertama saya dalam beberapa hari memainkan FIFA22. Tentunya tidak semua menu atau fitur bisa saya coba dalam waktu cukup singkat ini. Sebagai catatan juga, EA biasanya akan secara rutin melakukan update, termasuk juga beberapa waktu setelah game ini tersedia secara penuh untuk publik (lewat dari masa early access). Jadi bisa saja akan ada beberapa perbaikan dari pengalaman yang saya dapatkan ketika awal. 

Oh ya, satu lagi hal yang menjadi rutin EA rilis adalah soundtrack permainan seri FIFA. Sayangnya ini memang masalah selera, dan selera saya lebih menyukai lagu-lagu yang hadir di game FIFA21 dibandingkan FIFA22 untuk yang non Volta. Kurang lebih hanya 1 lagu yang cukup enak dan familiar di telinga saya di FIFA22, yaitu lagu dari Chvrches. 

Oke, impresi awal untuk game tahunan memang tidak bisa singkat, semoga beberapa informasi pengalaman di atas memberikan sedikit gambaran tentang pengalaman bermain FIFA22. Sekali lagi terima kasih EA telah memberikan kesempatan kembali untuk Hybrid mencoba game ini lebih awal. 

Untuk informasi tentang FIFA22 secara keseluruhan bisa dilihat di sini.

First Impression Beta Rider Republic: Game Olahraga Ekstrim yang Bebas dan Menyenangkan

Usaha Ubisoft untuk menghidupkan kembali game bergenre olahraga ekstrim memang belum mendapatkan reaksi yang masif. Meskipun begitu ternyata Ubisoft tetap konsisten untuk mengembangkan genre olahraga ekstrim ini. Terlihat setelah 5 tahun merilis Steep, Ubisoft akhirnya merilis game baru serupa namun kini memiliki judul baru yaitu Riders Republic.

Pergantian nama ini kemungkinan besar dilakukan karena pergeseran tema dari yang awalnya berfokus pada ski dan snowboarding kini memiliki porsi besar kepada sepeda dan beragam aktivitas yang dapat dilakukan dengannya. Dan, bisa dibilang itulah hal terbaik yang ditawarkan dalam Riders Republic.

Ubisoft mengadakan sesi beta dari Riders Republic sejak tanggal 26 Agustus kemarin dan, harus diakui, game ini sangat menyenangkan untuk dimainkan karena membawa nostalgia game-game olahraga ekstrim di zaman PS1, sekaligus memiliki banyak potensi untuk menjadi salah satu game populer ketika dirilis nanti.

Dunia kaya dengan grafis ciamik

Salah satu perubahan positif yang dibawa Ubisoft ke dalam Riders Republic adalah membuat dunia open-world yang diusung lebih bervariatif dari Steep yang mayoritas didominasi oleh pegunungan bersalju yang monoton. Dunia taman bermain di Riders Republic memiliki berbagai macam variasi medan mulai dari ngarai dengan tebing-tebing terjalnya, hutan pinus yang lebat, hingga pegunungan bersalju.

Ubisoft benar-benar totalitas dalam menyediakan sebuah taman bermain lengkap yang mampu mengakomodasi keinginan berbagai macam pemain mulai dari melakukan aksi gila hingga sekadar berjalan-jalan sambil menikmati pemandangan yang telah disediakan. Ubisoft juga menyuntikkan elemen eksplorasi lewat berbagai titik menarik yang bisa didatangi oleh para pemain.

Pilihan olahraga ekstrim yang variatif

Selanjutnya kita membicarakan inti utama dari game ini yaitu pada olahraga ekstrim yang diusung. Di awal, kita telah menyebutkan bahwa hadirnya sepeda ke dalam game ini memang membawa nyawa baru untuk Riders Republic. Akan ada beberapa variasi sepeda yang dapat pemain gunakan mulai sepeda downhill, sepeda balap, hingga sepeda unik seperti sepeda lipat hingga sepeda pengantar es krim yang bisa didapatkan lewat event khusus.

Selain sepeda, pemain juga bisa memilih olahraga ski dan snowboard, yang kurang lebih masih sama dengan apa yang digunakan pada Steep dahulu. Serta yang terakhir adalah wingsuit dan rocketwing, kedua olahraga terakhir ini memungkinkan pemain melayang di atas dunia Riders Republic dengan rocketwing — memungkinkan pemain untuk naik kembali ke atas layaknya jetpack.

Balapan kecepatan tinggi dengan trik-trik gila

Masuk ke dalam gameplay, mayoritas event yang dapat dinikmati berfokus pada trek downhill alias dari atas ke bawah kecuali untuk rocketwing yang memungkinkan jalur balapannya untuk turun dan naik. Dan di sinilah sisi nostalgia terhadap game-game olahraga klasik sangat terasa.

Acungan jempol harus diberikan kepada Ubisoft yang mampu membuat balapan di dalam game ini terasa cepat dan intens. Apalagi dengan kombinasi yang berimbang antara jalanan menurun cepat, belokan tajam, dan lompatan yang memberikan waktu bagi para pemain untuk melakukan trik-trik menakjubkan; yang terasa sangat memuaskan bila berhasil dilakukan.

Namun semua aksi tersebut bukan tanpa resiko. Karena, ketika pemain terjatuh ataupun melewatkan checkpoint maka mereka harus mundur kembali ke momen yang dilalui sebelumnya.

Dan sisi negatifnya adalah para pembalap lain akan terus melaju dan meninggalkan Anda. Hal ini membuat balapan semakin intens karena pemain tahu bahwa satu kesalahan saja memiliki konsekuensi besar yang bisa melemparkan mereka ke urutan belakang.

Bermain bersama maupun sendiri tidak masalah

Ubisoft memang kelihatannya terobsesi untuk membuat game open-world mereka mampu meleburkan antara pengalaman bermain sendiri dan multiplayer. Dan setidaknya mereka akhirnya berhasil menghadirkan pengalaman yang cukup merata baik bagi mereka yang bermain sendiri maupun bersama pemain lainnya dalam game ini.

Karena dunia Riders Republic sejak awal telah dipenuhi dengan pemain yang tersebar di seluruh map. Para ‘pemain’ ini memang hanyalah bot yang gerakannya diambil dari data gerakan pemain lainnya. Sehingga para pemain tersebut memang hanya akan memenuhi dunia menemani pemain. Namun sisi baiknya adalah setidaknya mereka membuat dunianya terasa lebih hidup.

Untuk benar-benar bermain dengan pemain lainnya, para pemain bisa mengikuti event multiplayer ataupun balapan masal yang biasanya diadakan setiap beberapa menit. Namun harus kami peringatkan bahwa seperti game-game multiplayer pada umumnya, event balapan melawan pemain lain ini akan cenderung kacau dan tidak terkontrol.

Karenanya, para pemain harus ekstra bersabar apalagi bila ingin menang dalam lomba tersebut. Selain balapan, pemain juga dapat mengikuti event trik untuk sepeda dan snowboard yang menguji kemampuan para pemain untuk melakukan trik akrobat dengan nilai tertinggi melawan pemain lainnya.

Verdict

Riders Republic adalah impian dari Ubisoft untuk mengembangkan game open-world seperti Forza Horizon untuk olahraga ekstrim. Dan dari beta yang telah kami jajal, Ubisoft bisa dibilang telah mampu memberikan pengalaman yang cukup solid dan menyenangkan.

Dunia yang ditawarkan cukup luas untuk dieksplorasi dan memang didesain untuk mengakomodasi para pemainnya untuk melakukan trik-trik akrobatik. Namun absennya mini-map yang digantikan dengan sistem layaknya kompas memang terkadang membingungkan.

Sayangnya, game ini tidak menyediakan daftar trik dengan kombinasi tombol apa yang bisa dilakukan. Jadi, cukup membingungkan bagi mereka yang baru pertama kali bermain untuk mengeluarkan trik spesifik yang terkadang merupakan misi opsional dalam game-nya.

Meskipun begitu, bila pemain memang mau menginvestasikan waktunya untuk mempelajari trik-trik dan menghafalnya, hal tersebut akan sangat memuaskan, ditambah dengan animasi gerakan dalam game-nya yang cukup luwes dan realistis.

Ubisoft bisa dibilang telah memiliki pondasi yang kuat untuk membuat game ini populer saat dirilis pada 28 Oktober nanti. Namun tugas besar tentunya menanti untuk memasarkan game ini kepada gamer yang lebih luas, karena game ini merupakan seri game baru yang terhitung masih di bawah radar para gamer.