Riset: Tokopedia Jadi Platform Paling Sering Digunakan untuk Jualan Online

Pertumbuhan angka pengguna e-commerce Indonesia tumbuh secara signifikan selama tahun 2020. Menurut  laporan DailySocial.id, jumlah pengguna e-commerce meningkat lebih dari 10 juta — dari 75 juta menjadi 85 juta — selama pandemi. Para pengguna e-commerce baru ini melakukan pembelian terbanyak untuk kategori perawatan kesehatan, makanan cepat saji atau makanan beku, hingga barang elektronik.

Keuntungan juga didapat dari para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang mulai beralih secara online selama pandemi di tahun 2020. Pemerintah melaporkan bahwa 2,7 juta pelaku usaha telah mendigitalisasi bisnis mereka selama pandemi Covid-19. Dengan demikian, jumlah UMKM yang menembus ekosistem digital hampir mencapai 11 juta, dengan total sekitar 16% dibandingkan dengan total pelaku UMKM di Indonesia.

Berdasarkan hasil riset FGD DailySocial.id, pelaku UMKM mengakui bahwa platform e-commerce sangat membantu mereka untuk menjual produk menjadi lebih luas. Selain tidak perlu lagi memikirkan biaya sewa tempat, mereka juga dipermudah dengan berbagai strategi penjualan yang ditawarkan oleh setiap platform. 

Misalnya, Tokopedia menawarkan status keanggotaan seperti Power Merchant, di mana para penjual bisa menggunakan berbagai fitur eksklusif untuk membantu meningkatkan penjualan dan kepercayaan pelanggan. Lewat status keanggotaan tersebut, para penjual bisa mendapatkan akses khusus ke berbagai fitur eksklusif seperti bebas ongkir, voucher toko, broadcast message, dll. Dari hasil riset DailySocial.id, Tokopedia menduduki peringkat teratas sebagai e-commerce yang paling sering digunakan sebagai media berjualan online. 

Melihat kesempatan besar ini, persaingan adu inovasi antar pelaku e-commerce semakin ketat. Para pelaku menawarkan berbagai fitur yang mempermudah konsumen untuk melakukan aktivitas belanja hingga pemenuhan kebutuhan sehari-hari melalui platform e-commerce. Beberapa inovasi yang saat ini banyak digandrungi oleh pelaku e-commerce seperti produk investasi untuk tabungan masa depan, produk digital untuk membayar tagihan, dan pinjaman pribadi. Melalui inovasi-inovasi tersebut, e-commerce Indonesia semakin berkembang dan memanjakan konsumen untuk tetap menggunakan platform mereka.

Sebagai contoh, BukaReksa, Bukalapak memungkinkan penggunanya untuk membeli dan menjual produk reksa dana sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan finansial pengguna seperti Reksa Dana Pasar Uang, Reksa Dana Pendapatan Tetap, dll. Shopee juga menawarkan produk serupa lewat investasi emas, sekaligus fitur membayar tagihan secara digital untuk pulsa, listrik, BPJS, hingga tiket transportasi.

Beragam strategi pun dilakukan oleh platform e-commerce untuk memaksimalkan potensi industri ini. Misalnya, Shopee dan Lazada memberikan fitur games dan live streaming di platform masing-masing. Baik Shopee dan Lazada juga fokus pada promo ‘tanggal cantik’ seperti 9.9, 10.10, mengikuti bentuk promosi 11.11 yang diperkenalkan oleh Alibaba. Strategi tersebut digunakan sebagai bentuk promosi untuk meningkatkan engagement pengguna, sekaligus mendorong pembelian produk. Sementara Tokopedia menarik pelanggan lewat program Waktu Indonesia Belanja (WIB), yang menawarkan promosi khusus kepada penggunanya setiap akhir bulan saat tanggal gajian.

Riset: Tokopedia Jadi Platform Paling Sering Digunakan untuk Jualan Online
Figure 04 – The Power of E-commerce Spectrum

Beragam pendekatan tersebut menjadi strategi masing-masing pemain e-commerce untuk menarik semakin banyak pengguna ke platform mereka. Menurut data SimilarWeb pada kuartal I 2021, Tokopedia menjadi platform marketplace yang paling banyak diakses di internet. Tokopedia tercatat memiliki jumlah kunjungan bulanan mencapai 126,4 juta dan unique visitor bulanan mencapai 38,93 juta. Shopee menyusul di peringkat kedua dengan 117 juta kunjungan bulanan dan 35,74 juta unique visitor selama kuartal I 2021. Semenara itu, Bukalapak, Lazada dan Blibli secara berurutan mengisi peringkat 5 besar platform e-commerce di Indonesia.

Pedagang di Pasar Tradisional Go Online Lewat Tokopedia

Tidak dapat dipungkiri bahwa selama pandemi sedang berlangsung, sektor pasar sebagai ruang publik mengalami beberapa perubahan drastis di mana para pembeli enggan untuk berkunjung karena takut terpapar virus. Maka dari itu, dibutuhkan sebuah inovasi untuk tetap melancarkan aktivitas pasar, sehingga penjualan mereka tidak menurun.

Pandemi yang sudah berjalan selama lebih dari satu tahun ini mempercepat transformasi digital di berbagai sektor. Sehingga digitalisasi dan teknologi bukanlah suatu penemuan atau sebagai nilai tambah, tetapi menjadi sebuah keharusan untuk membantu mobilitas dan transaksi selama pandemi, agar roda perekonomian tetap berputar. Salah satu cara efektif dalam memajukan pasar di tengah pandemi adalah dengan digitalisasi pasar.

Para pedagang pasar yang kesehariannya menjajakan dagangan secara langsung kepada konsumen, menganggap bahwa digitalisasi pasar ini merupakan hal baru bagi mereka karena tidak harus berdagang di pasar dan bertemu tatap muka dengan konsumen. Melalui pasar digital ini, para pedagang UMKM pasar tradisional tetap dapat menyambung hidup dengan berjualan, meskipun dengan metode yang berbeda.

Pasar Sehat Sabilulungan Cicalengka, Bandung merupakan salah satu pasar yang sudah menerapkan digitalisasi akibat dari menurunnya penjualan sejak awal pandemi.. Menurut Assistant Manager Koperasi Konsumen Pedagang Pasar Raja Cicalengka, Ridzky Alfaridzi, penurunan dari efek pandemi mulai dirasakan sejak bulan Juli – Agustus 2020, di mana saat itu juga sudah terjadi pembatasan waktu berjualan terhadap pasar tradisional.

Kehadiran pasar digital di salah satu marketplace Indonesia menjadi topik pembicaraan yang populer pada awal tahun 2021. Pihak koperasi pasar pun berhasil menarik dan meyakinkan para pedagang untuk memasarkan produk atau dagangannya secara online. Saat ini, ada sekitar 300 pedagang yang sudah aktif bergabung di Pasar Sehat Sabilulungan Cicalengka secara online.

Dari sekian banyak pedagang yang bergabung, beberapa di antara mereka menjual barang dagangan yang sama. Guna menghindari persaingan, pihak koperasi selaku pengelola pasar online tersebut yang akan bertanggung jawab untuk memasarkan produk dari masing-masing pedagang secara bergiliran. Tidak hanya itu, pihak koperasi juga bertanggung jawab atas kualitas barang dari pedagang pasar yang akan dikirim ke konsumen. Biasanya, bagi konsumen yang melakukan pesanan dibawah jam 12 siang, barang yang didapat pasti masih bagus dan segar. Namun, jika konsumen memesan lewat dari jam 12 siang maka pesanan otomatis akan dimasukan ke order hari berikutnya.

Cara pihak koperasi mensosialisasikan cara berjualan di pasar online kepada para pedagang juga cukup mudah dan ditanggapi dengan kooperatif. Pihak koperasi mengedukasi para pedagang dengan prosedur pendaftaran dari pasar online ini; yaitu datang ke kantor koperasi dengan membawa beberapa daftar produk yang akan dijual beserta foto dan rincian harga. Setelah semua produk dan barang dagangan sudah terdaftar, petugas koperasi tinggal mengumumkan ke masyarakat atau konsumen bahwa produk dagangan pasar kini telah tersedia di marketplace, jadi para konsumen tidak perlu lagi untuk berkunjung ke pasar.

Salah satu marketplace yang digandeng oleh Pasar Sehat Sabilulungan Cicalengka untuk memasarkan bahan pangan para pedagang ini adalah Tokopedia, yang nyatanya berhasil menambahkan pendapatan para pedagang pasar semasa pandemi. Jika yang tadinya pedagang hanya mendapatkan 50 – 100 pesanan saja, sejak adanya akun Tokopedia Pasar Sehat Sabilulungan Cicalengka Online ini, peningkatan penjualan mereka melonjak hingga 50 persen.

Tidak hanya menguntungkan pedagang, pihak koperasi yang awalnya hanya mencapai pendapatan sekitar 10 – 15 persen, sekarang melonjak mencapai 30 persen lebih. Kerja sama antara Tokopedia dengan koperasi pasar yang melakukan quality control dengan baik memupuk rasa percaya pada masyarakat untuk menggunakan aplikasi pasar online. Selain itu, pihak koperasi juga turut memanfaatkan ftur-ftur seperti TopAds, Bebas Ongkir, serta promo cashback untuk semakin memaksimalkan penjualan.

Penjualan online melalui Tokopedia memang banyak dimanfaatkan oleh pelaku usaha mikro dan menengah karena dirasa lebih menguntungkan dan sangat menjanjikan untuk tetap bertahan dan bangkit di tengah pandemi. Pasalnya, berdasarkan riset yang dilakukan LPEM FEB UI di 2020, tercatat selama pandemi terdapat 90 persen penjualan berskala mikro di Tokopedia dan 68,6% persen dari pedagang yang bergabung selama pandemi di Tokopedia merupakan pencari nafkah tunggal di keluarga.

Peningkatan jumlah pengguna aktif di Tokopedia selama pandemi ini juga berpengaruh terhadap kepercayaan penjual untuk memasarkan produknya di platform ini. Per Februari 2021, jumlah penjual terdaftar di Tokopedia mencapai lebih dari 10 juta, meningkat lebih dari 2,8 juta dari 7,2 juta penjual sejak Januari 2020. Di sisi lain, jumlah pembeli pun mengalami kenaikan sebesar lebih dari 10 juta, dari 90 juta menjadi lebih dari 100 juta saat ini.

Di tengah pandemi ini, belanja online memang dipercaya menjadi salah satu pilihan utama masyarakat untuk memenuhi kebutuhan, sekaligus mengurangi resiko terjadinya penyebaran virus yang ada di tempat ramai.

Survei LPEM FEB UI: 7 dari 10 Penjual Tokopedia Alami Kenaikan Volume Penjualan 133%

Jakarta, 24 Maret 2021 – Riset Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI) pada 2020 mencatat 7 dari 10 pelaku usaha di Tokopedia alami kenaikan volume penjualan dengan median sebesar 133%. 

Dengan riset bertajuk “Bertahan, Bangkit, dan Tumbuhnya UMKM di Tengah Pandemi melalui Adopsi Digital”, LPEM FEB UI menemukan bahwa kolaborasi antara Tokopedia dan masyarakat telah memberikan dampak besar untuk perekonomian Indonesia saat pandemi. Riset tersebut mengungkapkan tiga provinsi dengan peningkatan penjualan pelaku usaha tertinggi di Tokopedia, yaitu NTB (144,6%), Sulawesi Tengah (73,4%), dan Sulawesi Selatan (73,3%). Sementara tiga provinsi dengan peningkatan jumlah pelaku usaha tertinggi di Tokopedia selama pandemi adalah Bali (66,2%), Yogyakarta (42,2%), dan DKI Jakarta (28,3%). 

Menanggapi hasil survei tersebut, Direktur Kebijakan Publik dan Hubungan Pemerintah Tokopedia, Astri Wahyuni mengungkapkan bahwa pandemi telah mempercepat transformasi digital di berbagai sektor. Sehingga digitalisasi dan teknologi bukan lagi sekadar nilai tambah, tetapi telah berkembang pesat dan telah menjadi sebuah kebutuhan untuk menjawab tantangan pandemi.

“Tokopedia berkomitmen #SelaluAdaSelaluBisa untuk mempermudah masyarakat memenuhi kebutuhan harian hingga menciptakan peluang lewat pemanfaatan teknologi khususnya di tengah pandemi,” ujarnya. 

Pernyataan tersebut diperkuat melalui hasil survei LPEM FEB UI yang dijelaskan oleh Kepala LPEM FEB UI, Riatu Mariatul Qibthiyyah. Dirinya mengungkapkan bahwa 68,6% penjual yang bergabung dengan Tokopedia pada saat pandemi merupakan sosok pencari nafkah tunggal di keluarga. Sedangkan 76,4% penjual menyatakan, kemudahan mengelola bisnis menjadi alasan utama bergabung dengan Tokopedia. Di saat yang sama, di Tokopedia terdapat pula 90% penjual berskala mikro. 

Berdasarkan data dari tim internal Tokopedia, Astri mengungkapkan Tokopedia berhasil meraih peningkatan jumlah penjual yang signifikan, dengan komparasi dari 7,2 juta penjual sebelum pandemi Januari 2020 lalu meningkat menjadi lebih dari 10 juta penjual saat ini. Salah satu pegiat usaha yang mengalami peningkatan penjualan saat pandemi adalah Bali Alus

“Sejak pandemi, 80% penjualan kami berasal dari Tokopedia. Kenaikan penjualan selama pandemi mencapai hampir 3x lipat dibanding periode sebelum pandemi,” kata Pemilik Bali Alus, Ni Kadek Eka Citrawati.

Pandemi Ubah Pola Konsumsi Masyarakat

Belanja online semakin menjadi alternatif masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sekaligus mengurangi risiko penyebaran virus di tempat ramai. Hal ini dibuktikan dengan meningkatnya angka rata-rata pengeluaran bulanan konsumen sebelum dan saat pandemi di Tokopedia yang mencapai 71%. Selain itu, hasil riset LPEM FEB UI juga menemukan bahwa transaksi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan kesehatan, hobi, dan tagihan meningkat saat pandemi. 

Melihat berbagai fakta yang ada, platform belanja online Tokopedia semakin diandalkan berbagai kalangan. Konsumen baru dari kalangan ibu rumah tangga, pelajar, mitra aplikasi online, wirausaha tanpa karyawan hingga pekerja lepas meningkat di masa pandemi.

“Di Tokopedia sendiri, terdapat pertumbuhan jumlah pengguna aktif bulanan dari yang semula lebih dari 90 juta sebelum pandemi (Januari 2020) menjadi lebih dari 100 juta saat ini,” tambah Astri. 

Selain adanya peningkatan pada jumlah pengguna, riset LPEM FEB UI juga menemukan bahwa e-wallet terverifikasi dan mobile/internet banking adalah dua produk keuangan yang paling banyak didaftarkan saat pandemi. Diikuti dengan transaksi melalui virtual account dan e-wallet juga banyak dipilih selama pandemi.

Strategi Tokopedia Selanjutnya

Dengan pesatnya angka pertumbuhan yang didapat selama tahun 2020, Tokopedia berharap akan semakin banyak pihak yang lebih gencar berkolaborasi dalam membantu pegiat usaha di Indonesia, khususnya UMKM, yang terus berkontribusi memulihkan ekonomi. Mengingat UMKM merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia, yang berkontribusi lebih dari 60% terhadap PDB Indonesia.

Ke depannya, Tokopedia akan terus mengedepankan lima pilar utama dalam mendorong perkembangan bisnis, yaitu (1) memperkuat fondasi, (2) fokus pada kebutuhan konsumen, (3) memperluas pemanfaatan data, (4) penggunaan teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) dan (5) menjalankan kerangka kerja yang optimal secara finansial.

“Indonesia, termasuk lebih dari 17 ribu pulau di dalamnya, akan terus menjadi fokus utama dari Tokopedia. Oleh karena itu, Tokopedia berkomitmen untuk menjadi lebih relevan untuk Indonesia,” tutup Astri.

Mendalami Pentingnya Efisiensi Bisnis Untuk Melewati Krisis

Pandemi yang telah melanda satu tahun terakhir tentu masih memberikan dampak bisnis yang cukup beragam. Tak sedikit pula, dampak yang dirasakan oleh para pebisnis teknologi di Indonesia cenderung mengarah ke dampak negatif, yang membuat para founder harus bersiasat demi mempertahankan roda bisnis yang harus terus berjalan. Salah satu langkah untuk bisa survive dalam situasi di atas adalah efisiensi bisnis.

Bagi startup, banyak cara yang bisa diambil untuk melakukan efisiensi. Seperti misalnya dengan mengadopsi teknologi cloud dari sisi teknikal. Di sisi lain, efisiensi terkait permodalan, anggaran belanja, hingga biaya operasional dan lain sebagainya mungkin juga bisa jadi langkah yang harus diambil sebagai cara terbaik untuk bertahan.

Menyiasati anggaran untuk mewujudkan efisiensi yang optimal

Dalam efisiensi pembelanjaan modal, para pebisnis mungkin dapat menghapus atau mengalokasikan belanja modal yang tidak jadi prioritas utama ke hal lain yang lebih bermanfaat. Anggaran pembelanjaan modal di sini bisa melingkupi biaya investasi seperti pembelian alat produksi, pembelian aset bangunan dan sebagainya. Upaya lain yang bisa dilakukan adalah dengan menyiasati biaya operasional. Beradaptasi dengan kondisi saat ini, aset perangkat kerja seperti laptop menjadi opsi working tools karyawan pertama selama menjadi menjalankan sistem kerja jarak jauh (remote working).

Meski laptop adalah perangkat yang cukup efektif, namun hal tersebut justru bisa meningkatkan beban biaya operasional perusahaan, jika para pebisnis memilih keputusan yang kurang tepat. Misalnya dengan memborong perangkat laptop untuk diberikan kepada setiap karyawannya. Belum lagi ada biaya di luar aset seperti, tim IT Support yang memadai dan juga keperluan software resmi untuk menunjang pekerjaan.

Menyewa aset bisa jadi opsi terbaik ketimbang memiliki aset secara utuh

Lain halnya jika pebisnis memilih opsi lain seperti, menyewa laptop sebagai working tools karyawan. Selain alasan efisiensi yang efektif, perusahaan tidak perlu menambah biaya IT Support untuk menyelesaikan kendala yang terjadi pada perangkat tersebut. Sama seperti yang ditawarkan oleh Asani yang merupakan marketplace spesialis penyewaan laptop dan komputer untuk perusahaan.

Keuntungan menyewa seperti yang ditawarkan oleh Asani dipandang mampu meningkatkan upaya efisiensi perusahaan. Seperti misalnya meringankan beban arus kas di awal tanpa upfront cost, tidak adanya depresiasi nilai aset yang dimiliki, hingga keuntungan lain seperti penyewa tak perlu lagi dibuat sulit dengan biaya perawatan dan perbaikan yang kerap menggerus biaya operasional perusahaan. Asani menawarkan IT Support yang siap sedia memberikan pelayanan terbaik saat penyewa mengalami kendala apapun.

Dengan menggunakan pelayanan menyewa laptop, para pengusaha bisnis tidak perlu lagi memikirkan hal secara teknis dan biaya tak terduga. Misalnya dengan  memasukan dan upgrade software yang dibutuhkan, hingga menyelesaikan kendala saat terjadi masalah. Asani menawarkan segala kemudahan kepada perusahaan, sehingga setiap karyawan bisa langsung bekerja dan melakukan aktivitas tanpa gangguan dan biaya tambahan.

Asani hadir memberikan opsi terbaik yang lebih memudahkan dan efisien secara bisnis maupun teknis selama menjalankan remote working. Layanan yang ditawarkan oleh Asani sendiri cukup sederhana, namun bisa membantu pengusaha dalam upaya efisiensi bisnis yang maksimal. Dengan menerapkan sistem sewa bulanan, penyewa tak perlu lagi mengalokasikan biaya ekstra meliputi maintenance, laptop cadangan jika terjadi kerusakan, pembaruan hardware, dan lain sebagainya. Seluruh kebutuhan itu sudah ditangani langsung oleh Asani sebagai bagian dari layanannya.

Ingin mengetahui lebih lanjut perihal solusi efisiensi bisnis yang ditawarkan oleh Asani? Silakan kunjungi tautan ini untuk informasi selengkapnya.

Hal Penting Sebelum Terjun ke Dunia Bisnis

Ketika memutuskan ingin terjun ke dunia kewirausahaan, pasti ada alasan dasar yang melatarbelakangi mengapa Anda ke sana. Bisa jadi karena Anda ingin mendalami kegemaran, belajar hal baru, diajak teman, atau lainnya.

Memulai bisnis sendiri adalah suatu hal yang menarik dan luar biasa. Anda memiliki sebuah ide yang akan membuat perubahan bagi konsumen menjadi jauh lebih baik. Akan tetapi, Anda memiliki segudang pekerjaan rumah yang belum terselesaikan demi mencapai tujuan akhir tersebut.

Memulai sebuah bisnis bukan perkara mudah, harus ada hal yang dipertimbangkan. Sudah banyak tulisan mengenai bagaimana dan apa yang harus dipersiapkan untuk memulai dan menjalankan sebuah bisnis seperti startup. Berikut beberapa hal lain yang mungkin bisa melengkapi artikel-artikel terdahulu mengenai bagaimana memulai dan menjalankan sebuah bisnis.

Membangun tim yang solid

Ketika ide yang fantastis telah Anda temukan, hal selanjutnya yang mempengaruhi keberhasilan sebuah bisnis adalah tim yang solid. Lakukan proses perekrutan dengan tepat, cari tahu apa yang memotivasi tim Anda sehingga tercipta hubungan yang baik, bentuk tim yang mampu berkolaborasi dengan baik dan tentunya bisa memberikan kontribusi yang prima untuk kemajuan bisnis Anda.

Memiliki model bisnis yang solid

Pertanyaan pertama sebelum memulai dan menjalankan bisnis adalah apakah layanan atau produk benar-benar memberikan manfaat bagi penggunanya? Beberapa orang memulai sebuah bisnis karena terbawa suasana atau tren yang terjadi. Terkadang mereka lupa satu hal yang paling mendasar dan paling penting, model bisnis. Sesuatu yang nantinya menentukan apakah bisnis bisa bertahan lama atau tidak.

Memainkan banyak peran

Di dalam sebuah, utamanya bagi yang benar-benar baru tak jarang founder harus serba bisa untuk mengisi kekosongan tim yang ada. Bisa sebagai seorang analis bisnis, programmer, sales, marketing, desainer, atau bahkan lainnya. Tanggung jawab yang dipegang melebar ke beberapa posisi. Sesuatu yang wajar jika bisnis Anda belum cukup dana untuk membangun sebuah tim. Kemampuan mengisi beberapa posisi ini perlu dimiliki oleh setiap pendiri bisnis.

Jika kesulitan, carilah co-founder yang serba bisa untuk bisa bahu membahu membangun. Jika pemasukan dan cash flow sudah dirasa aman mungkin bisa menambah satu atau dua orang untuk bergabung dengan tim untuk bisa membagi beban dan mengakselerasi pertumbuhan bisnis.

Mengatur Cash Flow

Di dalam sebuah bisnis, setiap perusahaan harus memiliki keuangan yang cukup jika ingin tetap bertahan. Rencana dan strategi bisnis yang telah dirancangpun tidak akan bisa berjalan dengan baik jika suatu perusahaan tidak memiliki strategi keuangan yang sesuai. Keuangan yang dimaksud adalah arus kas atau cash flow yang wajib dimiliki oleh setiap perusahaan.

Penting untuk menjaga cash flow bisnis agar tetap terkendali. Sebisa mungkin, lakukan analisa dan evaluasi terhadap pergerakan cash flow setiap bulannya. Agar bisnis Anda tetap berada di jalur yang benar dan bisa secara konsisten menghasilkan arus kas positif, pebisnis bisa memanfaatkan program afiliasi untuk menambah pemasukan.

Bagi seorang affiliate, khususnya yang mengikuti program afiliasi luar negeri, memiliki akun Payoneer merupakan sebuah keharusan. Payoneer akan memudahkan Anda dalam menerima pembayaran komisi program afiliasi seperti afiliasi Amazon atau pembayaran dari ad network seperti PropellerAds Media contohnya.

Payoneer membantu bisnis dalam mengatasi hambatan terkait dengan pembayaran lintas negara dengan menawarkan nilai tukar mata uang asing yang lebih baik dan biaya transfer yang lebih rendah dibandingkan metode pembayaran tradisional. Perusahaan global yang melayani pembayaran business-to-business ini juga memfasilitasi transfer pembayaran yang cepat bagi para penggunanya, yaitu dua jam waktu pemrosesan dibandingkan dengan metode konvensional yang memerlukan waktu dua hingga tiga hari.

Selalu ada pengorbanan di setiap sebuah kesuksesan. Jika Anda sudah bertekad untuk mendirikan dan menjalankan sebuah bisnis, coba pertimbangkan apa saja yang Anda korbankan. Bisa hanya berupa waktu, materi, hingga karier yang sudah mapan. Semua harus disadari, jika nanti di tengah perjalanan ketika Anda mulai lelah, daftar pengorbanan itu bisa dijadikan bahan bakar pelecut semangat.

Disclosure: Artikel ini adalah hasil kerja sama DailySocial dan Payoneer.

[LINE Developer Day 2019] Kami Belum Tertarik untuk Fokus Pada Konten Berbasis Video

Konten berbasis video semakin diminati di Indonesia, banyak yang ingin menjadi seorang vlogger, content creator, atau YouTuber. Di sesi interview dengan Euivin Park selaku Chief Technology Officer (CTO) Line Corp saya sudah menyiapkan beberapa pertanyaan terkait konten video dan soal enkripsi pesan.

Pertama apakah LINE memiliki rencana untuk merilis platform berbasis video baru dalam lingkungan aplikasinya, seperti YouTube atau IGTV? Sayangnya sejauh ini di Indonesia, konten berbasis video belum menjadi prioritas bagi pengguna LINE.

 

Euivin Park - Chief Technology Officer (CTO) Line Corp dalam sesi interview di LINE Developer Day 2019.
Euivin Park – Chief Technology Officer (CTO) Line Corp dalam sesi interview di LINE Developer Day 2019.

Dengan kebutuhan pengguna sebagai nilai utama kami, kami akan mempertimbangkan berbagai layanan apapun yang menjadi kebutuhan. Layanan video mungkin akan dikembangkan, namun sejauh ini di Indonesia – konten berbasis video bukanlah prioritas bagi pengguna kami.” Jawab Euivin Park di sela acara hari pertama Line Developer Day 2019 di Grand Nikko Hotel, Tokyo.

Singkatnya, Park menyebut perusahaannya belum berencana untuk menghadirkan produk dengan fokus utama untuk konten berbasis video tersebut. Lalu, pertanyaan kedua terkait postingan video di timeline.

Sebenarnya pengguna LINE sudah dapat memposting video di timeline, baik dari file video di galeri penyimpanan smartphone atau langsung merekamnya. Pertanyaannya ialah apakah LINE ada rencana untuk memonetisasi konten video dalam timeline? Sebab, hal ini pasti akan membuat banyak content creator berbondong-bondong membuat konten video di LINE.

Park mengatakan akan mempertimbangkan dan tidak menutup kemungkinan untuk memonetisasi konten video. “Namun kami perlu mengevaluasi terlebih dahulu berapa banyak pengguna LINE yang mengakses video melalui timeline, dengan menganalisa hasil data yang diperoleh dari proses risetnya,” jelas Park. Park juga menyebut akan mencari model bisnis yang sesuai dengan karakteristik dan kekuatan dari layanan LINE.

Pertanyaan ketiga terkait pesan enkripsi end-to-end, apakah mencakup semua konten yang ada dalam aplikasi LINE, termasuk foto dan video, panggilan telepon, dan panggilan video – ternyata tidak.

“Saat ini, enkripsi end-to-end hanya berlaku untuk teks, location messages, dan panggilan 1:1. Hal ini tidak berlaku untuk seluruh konten karena akan menimbulkan biaya yang berlebihan. Kami berusaha menyeimbangkan biaya,” jawab Park.

Selain itu, disinggung soal kompetisi di pasar Indonesia, Park menyebut LINE punya strategi berbeda. Park mengerti bahwa LINE bukan satu-satunya pemain di ranah aplikasi pesan instan di Tanah Air.

Kami  berupaya untuk memahami kebutuhan masyarakat Indonesia dan menghadirkan layanan untuk memenuhi kebutuhan berbasis gaya hidup masyarakat Indonesia,” ucapnya.

Menurut Park, pengguna internet Indonesia sangat terbuka untuk berkomunikasi dengan anggota masyarakat lain yang belum ditemuinya di kehidupan nyata. Selain itu, Park juga menekankan bahwa mayoritas pengguna LINE di Indonesia merupakan remaja, lebih besar jika dibandingkan dengan negara lain.

Hal ini juga menjadi salah satu bahan pertimbangan LINE dalam menghadirkan produk dan layanan, dan menekankan bahwa perusahaannya tidak ingin sembarangan dalam meluncurkan produk.

Soal LINE Brain, Park mengaku ingin segera menghadirkan teknologi LINE Brain di Indonesia, namun masih terbentur kendala menyoal bahasa. LINE Brain merupakan teknologi kecerdasan buatan yang secara spesifik ditujukan untuk layanan Business to Business (B2B).

Tentu saja kami sangat ingin LINE Brain bisa menyapa masyarakat Indonesia, namun ada beberapa hal teknis yang harus dirampungkan, salah satunya menyoal bahasa,” tutupnya.

Alibaba Cloud Perkuat Eksistensi di Indonesia: 2000 Pelanggan di 2020

Kehadiran Alibaba Cloud di Indonesia memang disambut baik oleh para pegiat bisnis di Indonesia. Sudah banyak perusahaan besar di Indonesia yang meliputi kategori e-commerce, fintech, media, serta logistik yang sudah menggunakan jasa dari Alibaba Cloud. Alibaba pun masih ingin melebarkan eksistensinya di Indonesia.

Leon Chen, Head of Alibaba Indonesia menginginkan agar Alibaba Cloud bisa mencapai 2000 pelanggan di tahun 2020. Hal tersebut didasari oleh pesatnya pertumbuhan jumlah pelanggan dibandingkan dengan tahun lalu.

Alibaba Cloud

Leon mengatakan bahwa mereka bakal menambah sumber daya manusia (SDM) Alibaba Cloud di Indonesia. Hal tersebut tentunya akan mengambil talenta-talenta lokal Indonesia. Leon mengaku akan menambah talenta lokal hingga dua kali lipat pada tahun depan. Nantinya talenta itu akan dididik dalam sebuah workshop yang diadakan oleh Alibaba sendiri.

Alibaba juga berencana untuk membawa beberapa tool mereka ke Indonesia. Salah satu yang bakal dibawa adalah Cloud Storage Gateway dengan PolarDB buatan mereka ke Indonesia. Selain itu, Remote Direct Memory Access yang digunakan pada parallel cluster computing juga bakal diimplementasikan di Indonesia sehingga akses data akan menjadi lebih cepat lagi.

Alibaba pun juga akan menggelar sebuah program startup yang bernama Create @ Alibaba, sebuah inisiasi yang mengajak para wirausahawan muda dan startup-startup untuk dapat lebih berkembang lagi bersama Alibaba. Nantinya, yang terpilih akan mendapatkan mentoring yang diadakan di kantor pusat Alibaba di Hangzhou, Tiongkok. Selain itu, mereka juga bakal diperkenalkan kepada para investor-investor.

Alibaba juga mengatakan bahwa apa yang mereka lakukan sudah mengikuti aturan yang ada di Indonesia. Oleh karena itu, Alibaba juga sudah siap untuk mendukung Inisiasi pemerintah Indonesia untuk digitalisasi di tahun 2020.

LINE Developer Day 2019 Hari Pertama, Bertajuk LIFE with LINE

Pegelaran LINE Developer Day kembali diadakan di Jepang untuk kelima kalinya. Ajang tahunan ini menjadi tempat untuk berbagi dan berkreasi bersama dengan teknologi dan platform LINE.

Tahun ini LINE Developer Day diselenggarakan dua hari. Menariknya tak hanya membahas tentang teknologi dan platform milik LINE saja, mereka juga mengundang para developer lain yang sama-sama peduli tentang bidang teknis yang sama dan yang berada di garis depan untuk berbagi teknologi dan pengetahuan.

PSX_20191121_110201

Datang ke tempat ini, tidak hanya berbagi teknologi yang telah dilihat atau didengar di internet, namun para developer juga dapat berbicara bersama sambil mendengarkan proses dan masalah dalam melanjutkan project.” Ujar CTO LINE Corp Euivin Park.

Park ini ingin meng-upgrade LINE Developer Day sebagai konferensi teknis untuk para developer dan membantunya. Nah salah satu fokus LINE yang diungkap pada hari pertama LINE Developer Day ialah menghadirkan layanan intuitif untuk penggunanya bertajuk “LIFE with LINE”. Di dalamnya termasuk fintech, commerce, 020, serta contents & entertainment.

Tahun ini saja kami merilis 25 layanan baru dan fungsi-fungsi utama baru secara Global, seperti open chat di dalam LINE dan LINE CONOMI, dan dApp yang menggunakan Blockchain. Kami mempunyai tema LIFE with LINE, di mana salah satu dari visi tersebut yakni fokus mengembangkan layanan finansial. Ini bagian dari mempermudah berbagai permasalahan yang selama ini terjadi di masyarakat,” ujar Euivin Park.

Layanan finansial ini telah menjadi fokus LINE sejak tahun lalu, mereka telah mengembangkan berbagai layanan seperti LINE Insurance, LINE Score, LINE Securities, LINE Pocket Money, dan pada bulan September LINE membuka layanan transaksi mata uang virtual BITMAX baru untuk Jepang.

PSX_20191121_110339

Fokus pada layanan perbankan dan finansial dalam pengembangan teknologi AI LINE salah satunya juga diterapkan pada LINE Pay. LINE Pay mengombinasikan teknologi AI untuk pengenalan gambar dan analisa untuk menghadirkan keamanan lebih baik, serta autentikasi melalui biometrik saat melakukan transaksi.

Pengguna terdaftar di Jepang telah melampaui 36 juta akun dan 48 juta secara global. Volume transaksi melebihi 1 triliun yen, LINE telah membuat kemajuan signifikan dalam mempromosikan cashless society.

Di Jepang, LINE mendirikan Mobile Payment Alliance dan secara global kami bertujuan untuk ekspansi lebih lanjut dengan berkolaborasi dengan berbagai layanan pembayaran dalam bentuk LINE Pay Global Alliance.

Selain itu, LINE turut menegaskan bahwa privasi pengguna merupakan salah satu faktor utama dalam pengembangan teknologi dan layanan baru, terutama terkait AI. Dalam pengembangannya, LINE mengusung dua prinsip, yaitu privasi sebagai yang utama dan menghindari data silos. Terkait pentingnya keamanan privasi pengguna, Park mengatakan bahwa semua sistem yang dikembangkan LINE harus berporos pada prinsip ini.

Sementara data silos ialah salah satu hambatan yang kerap ditemukan developer dalam menghadirkan pengalaman penggunaan yang mulus. Karena umumnya data yang dibutuhkan berasal dari berbagai sumber penyimpanan, menggunakan sistem atau pemprograman berbeda sehingga sulit untuk diintegrasikan dan menyebabkan risiko yang besar.

Untuk mengatasinya, LINE tengah mengembangkan platform bertajuk Unified Self Service Data Platform, menawarkan bantuan menyoal tata kelola data sehingga pengembang dapat lebih mudah memperoleh data yang dibutuhkan guna melakukan penyesuaian pada sistem agar dapat terintegrasi dengan mulus.

LINE juga mengumumkan aplikasi LINE Mini, merupakan API yang dapat dimanfaatkan developer untuk menciptakan produk, salah satunya chatbot, dan memungkinkan pengembang untuk saling berkolaborasi. Aplikasi LINE Mini sendiri merupakan bagian dari bisnis AI milik LINE, yaitu LINE Brain.

 

[Computex 2019] Wawancara dengan Presiden APAC dari Synology

Computex 2019 yang dilakukan di Taiwan memang mengundang banyak vendor untuk memamerkan produk-produk mereka. Namun, salah satu vendor yang enggan membuka booth pada perhelatan komputer terbesar di Asia ini adalah Synology. Mereka pun mengadakan pameran tersebut pada Taipei Far Eastern Telecom Park tersebut terletak pada kota New Taipei

Setelah melakukan tur pada pameran yang diadakan sendiri oleh Synology, kami pun diajak masuk ke dalam kantor baru mereka. Hal tersebut tentu saja berhubungan dengan janji kami untuk mewawancarai salah satu petinggi dari Synology. Kami pun langsung dihadapkan dengan Simon Hwang yang menjabat sebagai President APAC Synology.

Synology Desktop

Pada kesempatan yang sama pula, Clara Hsu selaku Synology Sales Specialist membantu kami dalam wawancara kali ini dan menterjemahkan kata-kata dari Simon. Hal tersebut tentu saja membuat kami cukup lega karena walaupun kami cukup fasih dalam berbahasa Inggris, tentu saja masih ada batasan-batasan tertentu yang akan sulit dipahami.

Wawancara yang kami lakukan beserta dua orang dari media lain memakan waktu sekitar 35 menit. Hal tersebut sudah termasuk bagian pengenalan perusahaan oleh Clara Hsu dalam bahasa Indonesia. Ternyata, tidak sedikit perusahaan di Indonesia yang menggunakan solusi dari Synology.

Synology sendiri, menurut sebuah survei, sudah menduduki peringkat pertama untuk produk NAS mereka. Beberapa penghargaan juga telah diraih oleh Synology berdasarkan pilihan pembaca sebuah majalah dan pilihan para pelaku bisnis. Hal tersebut juga tidak lepas dari solusi yang ditawarkan Synology, seperti pada saat adanya ransomware yang menjangkiti sebuah perusahaan besar.

Synology juga memiliki rencana untuk membuat kantor perwakilan di Indonesia, namun tidak untuk dalam waktu dekat ini. Hal ini karena Indonesia terlalu besar, sehingga jika hanya menaruh satu cabang saja di Jakarta, sepertinya tidak bisa mewakili seluruh daerah.

Simon Hwang - President APACSimon Hwang – President APAC

Synology memiliki banyak solusi, hanya belum banyak yang mengetahui produknya. Oleh karena itu, strategi yang ada sekarang mengadakan pelatihan-pelatihan, yang sayangnya, masih di sekitar pulau Jawa saja. Ke depannya, pelatihan akan dilakukan diluar pulau Jawa. Synology ingin menggaet partner untuk melokalisasi teknologi mereka.

Clara sendiri merupakan salah satu strategi agar Synology dikenal di Indonesia. Dengan menggaet orang lokal, tentu saja perangkat dan teknologi mereka akan bisa lebih dikenal di Indonesia. Hal tersebut juga karena adanya batasan dari komunikasi.

Synology juga mengklaim bahwa mereka lebih murah dari pesaingnya. Oleh karena itu, alokasi keuangan untuk para perusahaan akan lebih bisa dihemat dengan menggunakan solusi mereka. Solusi software yang dimiliki oleh Synology juga terjangkau dan mudah dipakai.

Kami pun merekam wawancara yang dilakukan dengan menggunakan smartphone Samsung Galaxy S10+. Berikut adalah wawancara eksklusif yang lebih lengkap yang dilakukan DailySocial dengan Simon Hwang. Yuk, mari kita simak bersama-sama video wawancara berikut ini. Video ini juga dapat langsung Anda jalankan pada kanal DailySocial TV kami.

*Foto dan video diambil dengan menggunakan smartphone Samsung Galaxy S10+

Langkah Mudah Mengembangkan Startup dengan Maybank SUKA

Mengembangkan usaha seringkali terbilang sulit oleh banyak orang. Hal ini adalah bagian yang akan dialami oleh para pebisnis startup. Setelah bisnis sudah dirintis dan product/market fit terjadi, para startup founder akan menghadapi tantangan berikutnya: mengembangkan bisnis atau scale up.

Biasanya hal ini harus di sertai dengan antisipasi dari para pebisnis, melalui beberapa hal, seperti perhatian lebih pada bagian pemasaran, perencanaan bisnis model terukur, manajemen sumber daya manusia, hingga pengelolaan keuangan.

Tidak peduli seberapa hebat produk atau ide bisnis Anda, seberapa efisien dapat beroperasi, dan seberapa besar pertumbuhan perusahaan , kebutuhan terhadap modal akan mempengaruhi kondisi keuangan Anda . Bahkan perusahaan-perusahaan yang punya pendanaan baik hingga miliaran dolar dan bernilai jutaan dolar mereka juga membutuhkan pembiayaan yang mungkin lebih banyak dari yang anda bayangkan.

Rancangan yang informatif dan detil akan membuat calon investor memiliki gambaran yang jelas akan usaha Anda. Terlebih jika Anda mampu meyakinkannya untuk bekerjasama dengan Anda. Berikut ini beberapa hal yang perlu Anda persiapkan untuk mendapat tambahan modal usaha .

1.Mengajukan Proposal

Proposal merupakan jembatan bagi perusahaan untuk mencari tambahan modal usaha baik untuk mencari investor ataupun pinjaman modal. Proposal yang menarik dan sesuai dengan situasi usaha akan memberikan dampak yang besar terhadap penilaian perusahaan. Oleh karena itu, buatlah proposal semenarik mungkin untuk menarik hati calon investor. Proposal ini harus berisi secara detail terkait visi dan misi perusahaan yang Anda jalani, posisi arus kas perusahaan, dan rencana usaha yang akan datang.

Beberapa tahun terakhir banyak program pendanaan yang diluncurkan secara online dari investor individu menjadi sangat populer bagaikan “malaikat”, dan bahkan bank maupun investor korporasi mencari cara-cara baru untuk mengucurkan modal bagi mereka. Para investor biasanya menjalankan melalui situs peer-to-peer (P2P) lending dengan menawarkan pinjaman bisnis kepada portal crowd funding yang berbasis donasi, pinjaman, dan ekuitas.

Ketika seorang investor telah menyeetujui untuk menanamkan modalnya pada usaha Anda, investor tersebut berharap bisa mendapatkan profit dari usaha tersebut. Sebelum memutuskan hal tersebut tentunya mereka sudah mempertimbangkan dengan matang kerugian apa yang akan mereka hadapi dengan mengamati perjalanan arus kas perusahaan Anda melalui neraca keuangan. Oleh karena itu, sebelum mencari investor, Anda perlu merapikan neraca tersebut dengan dengan perhitungan kas, utang, aktiva lancar, dan aktiva tetap secara terpisah dan detail.

2. Perlunya Diversifikasi Bisnis

Seperti halnya berinvestasi, bisnis juga harus menerapkan metode diversifikasi sehingga target penjualan lebih bervariasi, yang bertujuan untuk meminimalkan risiko penjualan.

Apabila produk yang Anda tawarkan hanya ditujukan secara khusus kepada satu target segment pelanggan sesuai dengan demografisnya, bisnis Anda akan mengalami masalah besar apabila terjadi berpindah haluan ke produk yang lebih efisien bagi mereka,maka perlahan bisnis Anda akan mulai ditinggalkan. Namun jika Anda memiliki produk lain dengan target yang berbeda, Anda memiliki ‘alternatif’ pasar yang bisa di kembangkan.

3. Gunakan Fasilitas Pembiayaan

Salah satu cara untuk mendapatkan pendanaan adalah melalui fasilitas pembiayaan, misalnya melalui Maybank SUKA sebagai solusi mudah untuk usaha Anda. Apabila usaha Anda sudah berumur minimal 2 tahun, Anda berpeluang untuk mendapatkan fasilitas pembiayaan yang tepat sesuai kebutuhan usaha Anda, dengan beragam manfaat yang. dapat menjadi solusi bagi bisnisAnda.

Manfaat dari fasilitas pembiayaan ini antara lain ialah:
Efisiensi. Anda akan mudah mengakses Program Maybank SUKA yang dilengkapi dengan layanan transaksi perbankan yang terintegrasi, Semakin banyak produk layanan Maybank yang Anda miliki, maka suku bunga pinjaman dan simpanan lebih kompetitif.
Dapat diajukan secara online www.maybank.co.id
Usaha terus berkembang dengan untung berlipat ganda. Jangka waktu kredit hingga 15 tahun.
Pembiayaan tersedia dalam mata uang rupiah dan valuta asing.

Syaratnya pun mudah, dengan melengkapi dokumen-dokumen yang dibutuhkan sesuai syarat dan ketentuan yang berlaku.

Sebagai pendiri yang merintis perusahaan, kebijakan untuk memilih investor yang se jalan dengan visi dan misi dari bisnis yang dikembangkan, dapat dimulai dari membangun tim yang solid yang terdiri darii orang-orang sekeliling yang mensupport penuh bisnis Anda.

Informasi lebih lanjut mengenai Maybank SUKA, bisa dapat melalui link berikut ini http://bit.ly/MaybankSUKA


Disclosure: Artikel ini adalah konten bersponsor yang didukung oleh Maybank.