Facebook Sortir Artikel di News Feed Berdasarkan Durasi Membaca Pengguna

Seperti yang kita tahu, Facebook selama ini telah menerapkan berbagai algoritma guna menyempurnakan pengalaman pengguna dalam menikmati aneka konten yang tersaji dalam News Feed-nya masing-masing. Seperti sebelumnya ketika Facebook memprioritaskan live video, kini mereka kembali meluncurkan update untuk menyortir pilihan artikel yang tersaji dalam News Feed.

Facebook sebenarnya sudah menjalankan program Feed Quality Program, dimana mereka mengamati berbagai aktivitas pengguna mulai dari mengklik, membubuhkan like, memberikan komentar sampai membagikan suatu post. Namun ternyata itu saja belum cukup untuk menggambarkan artikel macam apa yang diminati pengguna.

Sebagai contoh, saat membaca kabar sedih dari seorang rekan, mayoritas pengguna tidak akan bereaksi apa-apa atau malah memberikan komentar, namun hal itu bukan berarti mereka tidak tertarik membacanya. Dari situ Facebook pun mencoba memikirkan cara atau metrik baru dalam memprediksi minat pengguna.

Selain mengamati aktivitas pengguna, kini Facebook juga akan memantau waktu yang dihabiskan pengguna dalam membaca sebuah artikel, baik yang ditampilkan dalam wujud Instant Article maupun lewat browser bawaan aplikasi. Tentu saja, waktu loading tidak akan dimasukkan dalam hitungan.

Dengan perubahan ini, harapannya Facebook bisa lebih memahami artikel seperti apa yang diminati oleh masing-masing pengguna. Semakin lama waktu yang dihabiskan untuk membaca sebuah artikel, berarti semakin tinggi minat pengguna terhadap konten serupa. Alhasil, Facebook akan lebih sering menampilkan artikel-artikel yang relevan.

Update algoritma ini rencananya akan digulirkan dalam beberapa minggu ke depan. Pengguna mungkin tidak akan mendapati perubahan yang terlalu mencolok, hanya saja artikel-artikel yang tersaji di News Feed kemungkinan bakal lebih menarik bagi mereka masing-masing.

Sumber: Facebook.

Aplikasi Pinterest Dirombak Habis, Kini Tampak Lebih Modern Sekaligus Lebih Cepat

Awalnya hanya dimaksudkan sebagai boomarking tool visual, Pinterest kini telah bertumbuh menjadi jejaring sosial dengan lebih dari 100 juta pengguna. Usai meluncurkan fitur baru bernama How To Pin, kini giliran aplikasi Pinterest yang dirombak habis-habisan.

Tampilan baru aplikasi Pinterest sendiri sebenarnya tidak terlalu berbeda, hanya saja sekarang tampak lebih modern, dengan fokus pada tiap-tiap Pin ketimbang elemen-elemen lainnya. Aplikasi kini juga telah mendukung total 31 bahasa, termasuk yang tidak menggunakan alfabet standar, seperti Kanji atau Cyrillic misalnya.

Meski sepintas kelihatan sama, Pinterest mengklaim timnya telah melakukan perombakan secara mendasar. Maka dari itu, performanya pun jauh lebih responsif dan mulus pada versi baru ini, termasuk halnya di perangkat yang cukup lawas.

via GIPHY

Saat aplikasi dibuka, konten akan muncul tiga kali lebih cepat dari sebelumnya. Scrolling pun jauh lebih mulus, seperti yang bisa dilihat pada animasi GIF komparasinya di atas.

Sejauh ini versi anyar aplikasi Pinterest baru akan meluncur secara bertahap untuk pengguna perangkat iOS. Barulah dalam beberapa bulan ke depan versi Android dan web-nya akan menyusul dengan tampilan dan peningkatan performa serupa.

Sumber: Pinterest Blog.

Kirim File Dropbox Kini Bisa Lewat Facebook Messenger

Lewat Facebook Messenger, media sosial terbesar sejagat itu ingin semua komunikasi harian kita berlangsung di satu tempat yang terpusat. Mulai dari sekadar menyapa kawan lama sampai berbagi kenangan manis dengan anggota keluarga, Facebook Messenger siap bertugas kapan saja.

Dalam konteks berbagi kenangan, baik yang berwujud foto, video ataupun file lainnya, Facebook Messenger baru-baru ini kedatangan fitur yang akan disambut positif oleh banyak konsumen: integrasi dengan layanan cloud storage Dropbox.

Jadi sekarang saat Anda menekan tombol More yang berlambang tiga titik di Messenger untuk iOS maupun Android, Dropbox akan muncul sebagai salah satu opsi. Asalkan Anda sudah meng-install aplikasi Dropbox di perangkat, Anda bisa langsung berbagi file apapun yang tersimpan dalam akun Anda tanpa harus meninggalkan Messenger sama sekali.

Foto, video sekaligus GIF akan langsung muncul dan bisa diamati di kolom chat. Untuk filefile lainnya, sang penerima tinggal menyentuh tombol “Open” guna membukanya di aplikasi Dropbox dan menyimpannya jika perlu.

Saat saya coba di iPhone, menyentuh opsi Dropbox pada menu More tadi ternyata masih membawa saya berpindah ke aplikasi Dropbox untuk memilih file yang hendak dibagikan. Namun setelah file dipilih, ternyata saya otomatis dikembalikan lagi ke aplikasi Messenger. Jadi klaimnya paling tidak bisa dikonfirmasi.

Fitur ini sekarang sudah tersedia di Messenger versi iOS maupun Android. Jangan lupa update juga aplikasi Dropbox ke versi yang terbaru.

Sumber: Dropbox Blog.

Application Information Will Show Up Here

Periscope Sedang Menguji Fitur Corat-Coret Bagi Broadcaster

Pasar live streaming akhirnya resmi didominasi oleh Facebook Live dan Periscope. Sebagai pengguna, kita hanya tinggal menunggu Facebook dan Twitter saling berlomba menambahkan fitur-fitur baru ke layanan besutannya masing-masing.

Bagi pengguna Periscope, salah satu fitur baru yang akan segera hadir adalah fitur doodle atau corat-coret layar selagi video tengah disiarkan secara live. Untuk sekarang fitur ini masih berstatus beta dan sedang diuji oleh sekelompok kecil pengguna Periscope.

Salah satu pengguna, yaitu Matt Navara, sempat mengunggah video demonstrasi dari fitur baru tersebut. Fitur ini pada dasarnya memungkinkan pengguna untuk membuat sketsa-sketsa sederhana hanya dengan menyentuh layar perangkat. Usai beberapa detik, coretan-coretan tersebut akan otomatis hilang.

Fitur ini jelas sangat bermanfaat bagi para broadcaster yang ingin menunjukkan sesuatu secara spesifik kepada para penonton. Misalnya, Anda sedang merekam dan menyiarkan video seorang pembuat onar di konser yang sedang diamankan oleh petugas, Anda tinggal membuat lingkaran menandai di mana letak sang pembuat rusuh tersebut.

Berdasarkan keterangan juru bicara Twitter terhadap TechRadar, fitur ini bakal tersedia dalam beberapa minggu ke depan untuk semua pengguna Periscope.

Sumber: TechRadar. Gambar header: Periscope.

Hadir di Indonesia, Aplikasi Steller Langsung Jadi Trending Topic

Netizen tanah air punya mainan baru, Steller namanya. Ia tidak lebih rumit dari Instagram, tapi apa yang bisa dibagikan lebih lengkap; mencakup gambar, video dan teks untuk membentuk sebuah cerita yang menarik untuk diikuti.

Steller sebenarnya jauh dari kata baru. Ia sempat dipilih Apple sebagai salah satu aplikasi iOS terbaik di tahun 2014. Namun baru beberapa waktu yang lalu, pihak pengembangnya menghadirkan aplikasi untuk bisa diakses dari app store Indonesia dan mengumumkan kanal khusus #StellerID yang menghimpun semua storyteller kreatif di nusantara.

Sosok-sosok populer di media sosial langsung ikut ambil bagian meramaikan konten bertema Indonesia seperti misalnya Motulz dan Pinot. Sontak, Steller pun menjadi trending topic di Twitter. ‘Kehadiran’ Steller di Indonesia dengan meng-highlight tagar #stellerID pun tak lepas dari ajakan atau inisiasi awal akun @ditut yang menggunakan tagar ini dan mengajak pengembang aplikasi Steller untuk menghadirkan aplikasi agar hadir di App Store Indonesia. Tagar ini pun jadi ajakan untuk pengguna lain berbagi konten di Steller yang berhubungan dengan Indonesia (baik dibuat oleh akun asal Indonesia atau yang berkaitan dengan Indonesia). Popularitas Steller turut didukung pula oleh kemudahan penggunaannya dan perkembangan komunitas pengguna di ranah lokal yang cukup cepat.



Pengguna bisa dengan mudah menciptakan sebuah kisah menarik menggunakan perpaduan foto, video dan teks, yang kemudian dikemas dalam tema yang elegan. Konten yang dibuat di Steller bisa dibagikan ke media sosial lain, atau bisa juga di-embed di dalam blog maupun situs pribadi.

Fitur Explore memungkinkan pengguna untuk menemukan cerita-cerita baru yang memikat dari komunitas Steller yang cukup besar. Sama halnya seperti di media sosial lain, pengguna bisa mengikuti useruser lain maupun topik yang menarik baginya masing-masing.

Saat ini Steller memang baru tersedia untuk iPhone saja. Akan tetapi pengguna Android yang tertarik bisa mencoba versi betanya dengan mendaftar terlebih dahulu.

Koreksi: Perbaikan dan penambahan beberapa informasi tentang #StellerID dan Steller di Indonesia. 

Facebook Kembangkan Teknologi untuk Mendeskripsikan Gambar Secara Otomatis pada Kaum Tuna Netra

Salah satu wujud pengembangan teknologi kecerdasan buatan (AI) adalah kemampuan untuk mengenali berbagai objek dari sebuah gambar. Facebook sebagai salah satu perusahaan yang percaya akan pentingnya AI dalam kemajuan teknologi baru-baru ini memperkenalkan sebuah fitur anyar yang berfungsi untuk membantu kaum tuna netra memahami gambar-gambar yang diunggah ke jejaring sosial terbesar itu.

Fitur bernama Automatic Alternative Text ini pada dasarnya dapat mendeskripsikan sebuah foto yang diunggah menggunakan teknologi pengenal gambar. Dengan begitu, pengguna yang memiliki gangguan penglihatan bisa mendengar deskripsi objek apa saja yang terdapat dalam gambar.

Sebelum ini, fitur screen reader yang tersedia hanya akan membacakan siapa nama orang yang membagikan foto tersebut. Namun berkat Automatic Alternative Text, kini pengguna bisa mendengarkan deskripsi yang lebih lengkap, seperti misalnya “gambar mungkin mencakup tiga orang, tersenyum, di luar ruangan”.

Teknologi pengenal gambar yang diciptakan Facebook ini diklaim telah dilatih menggunakan jutaan contoh gambar guna memberikan deskripsi seakurat mungkin. Dengan adanya fitur ini, harapannya kaum tuna netra bisa mendapat pengalaman yang setara saat tengah mengakses Facebook.

Baru minggu kemarin, Twitter sempat meluncurkan fitur serupa. Namun dalam kasus Twitter, mereka tidak memanfaatkan kecerdasan buatan maupun teknologi pengenal gambar. Sang pengunggah foto-lah yang diminta untuk memberikan deskripsi teks pada gambar, agar kemudian pengguna dengan gangguan penglihatan bisa mendengarkan deskripsi lengkapnya.

Dalam waktu dekat, fitur Automatic Alternative Text ini akan dirilis untuk iOS dan dalam bahasa Inggris. Namun Facebook sudah berencana menghadirkan fitur yang sama untuk bahasa maupun platform lain ke depannya.

Sumber: Facebook.

Pinterest Luncurkan Fitur Baru untuk Permudah Pengguna Ikuti Tutorial DIY

Tutorial DIY, tata wajah dan rambut, resep masakan dan minuman, serta panduan fitness merupakan sejumlah topik yang paling populer di Pinterest. Diperkirakan topik-topik tersebut mencakup sekitar 9,5 miliar pin secara total. Hal ini sekaligus menunjukkan ketertarikan pengguna Pinterest dalam mengasah bakat kreatifnya secara mandiri.

Untuk itu, Pinterest telah menyiapkan fitur baru yang mereka juluki dengan istilah How-To Pin. Fitur ini sejatinya merupakan pin jenis baru dimana pengguna bisa melihat isi kontennya sepintas, termasuk persiapan yang diperlukan dan panduan langkah demi langkahnya, tanpa harus meninggalkan Pinterest dan mengunjungi situs asalnya.

Sejauh ini How-To Pin bisa dinikmati dari akun brandbrand ternama seperti Food.com, Brit & Co, Style Me Pretty, The Home Depot, eHow dan Greatist, yang semuanya mencakup topik-topik populer yang sudah disebutkan di atas.

 

Jadi saat Anda membuka sebuah pin dari salah satu brand ini, Anda akan menjumpai kolom “Try it yourself” yang berisi sejumlah gambar. Klik kolom tersebut, maka panduan lengkapnya akan seketika muncul. Di saat yang sama, pengguna masih bisa mengunjungi situs aslinya untuk mendapatkan panduan yang lebih merinci jika diperlukan.

Fitur How-To Pin saat ini sudah tersedia baik di Pinterest versi web maupun Android, lalu menyusul ke iOS dalam beberapa waktu ke depan.

Sumber: TheNextWeb dan Pinterest Blog.

Peduli Kaum Difabel, Twitter Hadirkan Fitur Deskripsi Teks pada Gambar

Untuk memberikan akses yang lebih mudah kepada kaum difabel, khususnya mereka yang memiliki gangguan penglihatan, Twitter belum lama ini memperkenalkan fitur baru yang memungkinkan para pengguna untuk menambahkan deskripsi teks pada gambar yang mereka unggah.

Fitur ini bisa diakses lewat aplikasi Twitter di iOS dan Android dengan mengaktifkan opsi “Compose image descriptions” di dalam menu pengaturan aksesibilitas. Sesudahnya, setiap kali Anda mengunggah gambar ke Twitter, akan muncul tombol “Add description” pada jendela compose.

Jadi selain menuliskan komentar seperti biasa, Anda dapat menambahkan deskripsi dari gambar yang diunggah (bisa mencapai 420 karakter). Pengguna Twitter yang memiliki gangguan penglihatan kemudian dapat mengakses deskripsi teks tersebut dengan bantuan teknologi assistive macam text-to-speech screen reader atau braille display.

Lebih lanjut, Twitter juga mengintegrasikan fitur ini ke dalam API-nya supaya dapat diakses lewat client khusus seperti EasyChirp, Chicken Nugget dan The Qube, yang memang secara spesifik dirancang untuk pengguna dengan gangguan penglihatan.

Pembaruan ini dimaksudkan supaya semua pengguna tidak ketinggalan update kabar terbaru yang menyebar lewat Twitter. Seperti yang kita ketahui, tidak jarang Twitter dimanfaatkan sebagai sumber informasi terkait momen-momen besar yang tengah terjadi, terlebih lewat foto atau gambar yang diunggah oleh komunitasnya.

Sumber: Twitter Blog.

Tumblr Hadirkan Fitur Reply Komentar, Kali Ini Lebih Fleksibel Ketimbang Sebelumnya

Platform blogging kepunyaan Yahoo, Tumblr, belum lama ini merilis update yang sudah dinanti-nanti oleh para pengguna setianya. Dalam update ini, Tumblr menghadirkan kembali fitur reply komentar setelah sempat menghapusnya di bulan November lalu.

Tak hanya muncul kembali, fitur reply komentar baru ini justru malah lebih fleksibel daripada sebelumnya. Pengguna kini bisa membalas post-nya sendiri. Hal ini berarti sang penulis sekarang bisa ikut nimbrung saat ada perdebatan panas dari pengguna lain di kolom komentar post buatannya.

Reply kini bisa diberikan berulang kali pada sebuah post, dan fitur ini juga berlaku untuk reblog, bukan hanya post orisinil saja. Pengguna pun bebas memilih siapa saja yang bisa mengirim balasan pada post buatannya.

Tampilan baru Notes di Tumblr

Bersamaan dengan itu, Tumblr juga memperkenalkan tampilan baru Notes yang lebih sederhana dan mudah dipantau. Kalau sebelumnya Notes didominasi oleh notifikasi reblog kosong dan like, sekarang semua itu dikemas dalam satu bagian di paling atas. Tepat di bawahnya, hadir deretan komentar dan reblog yang disertai catatan ekstra.

Update ini akan meluncur dalam beberapa hari ke depan untuk semua pengguna. Ke depannya, Tumblr sudah menjanjikan sejumlah fitur baru yang tidak kalah menarik.

Sumber: TheNextWeb.

Instagram Jadi Non-Kronologis, Panik Massal Terjadi

Belum lama ini, Instagram mengumumkan bahwa dalam beberapa bulan ke depan mereka hendak mengubah sistem timeline-nya dari yang sebelumnya kronologis menjadi non-kronologis berdasarkan algoritma khusus, sama seperti yang sudah lama dilakukan oleh Facebook. Meski belum ada tanda-tanda perubahan, rupanya sudah banyak pengguna yang panik.

Sebuah petisi muncul di situs Change.org dengan maksud untuk meminta Instagram tidak menerapkan sistem timeline baru tersebut. Sejauh ini sudah ada lebih dari 300 ribu orang yang menandatanganinya, dengan target 500 ribu orang.

Sejumlah selebriti dengan jumlah follower yang mencapai jutaan pun ikut angkat bicara, seperti salah satunya John Mayer. Penyanyi berusia 38 tahun tersebut menuliskan uneg-unegnya di Instagram, menegaskan bahwa selera dan rasa ingin tahunya akan selalu berubah setiap hari, sehingga kalau dia sendiri tidak tahu konten seperti apa yang relevan untuknya, bagaimana Instagram bisa tahu.

Bentuk kepanikan lain datang dari mayoritas pengguna yang membuat posting dengan tagar #turnmeon, yang pada dasarnya meminta para follower untuk mengaktifkan fitur “Turn On Post Notifications” agar foto dan video yang mereka unggah tidak hilang tertelan algoritma rancangan Instagram.

Melihat panik massal seperti ini, pihak Instagram pun langsung mengambil tindakan. Lewat akun Twitter-nya, Instagram memastikan bahwa sampai detik ini perubahan sistem timeline ini masih belum diterapkan. Mereka juga berjanji untuk membuat pengumuman resmi saat pembaruan ini sudah melewati masa pengujian dan siap dirilis ke semua pengguna.

Sumber: Engadget. Gambar header: Instagram via Pexels.