Kerjasama Billing Operator Lokal Seharusnya dengan Google Play Store

Rekan saya, Aulia Masna, mengangkat rumor tentang kemungkinan adanya kerjasama billing operator seluler untuk pembelian aplikasi di iOS App Store. Operator yang dimaksud adalah Indosat. Indosat sebelumnya berhasil mengajak Research in Motion (RIM) bekerja sama untuk pembelian aplikasi di BlackBerry App World menggunakan sarana mobile payment Dompetku. Sejujurnya menurut hemat saya, ketimbang operator mencoba mendekati Apple yang memang ketat untuk urusan ini, lebih baik mereka melakukan pendekatan ke pihak Google untuk kerjasama pembelian aplikasi Android di Google Play Store.

Alasan saya simpel. iPhone (serta iPad dan iPod touch) yang harganya relatif mahal memilik pasar niche di Indonesia. Pasar niche ini memiliki segmentasi kelas ekonomi A dan B (menengah ke atas). Meskipun tidak ada jaminan semua pemilik device iOS pasti memiliki kartu kredit, tapi sejauh ini saya belum pernah mendengar keluhan berarti soal ini. Tidak bisa membeli di App Store Indonesia masih bisa dikompensasi dengan menggunakan iTunes Gift Cards di negara lain. Bukan solusi ideal, tapi bukan merupakan suatu hambatan berarti.

Continue reading Kerjasama Billing Operator Lokal Seharusnya dengan Google Play Store

[Music Monday] Menjual Musik Anda ke Pasar International

Sebelumnya saya telah menuliskan tentang kita sudah perlu untuk beranjak dari pemikiran bahwa menghasilkan uang dari musik hanya bisa dari menjual hasil penggandaannya. Saya telah menjelaskan bahwa menjual file digital dari musik di Indonesia tidak akan berhasil, dan kita mungkin butuh untuk benar-benar melupakan masalah pembajakan dan mencari cara baru untuk menjangkau penggemar dengan musik. Tetapi jika Anda berpikir bahwa menjual kopi digital dari musik Anda secara internasional adalah bagian penting dari rencana band Anda, maka berikut beberapa cara untuk melakukannya, dan cara ini mungkin akan mampu memberikan banyak pemasukan bagi Anda dan band Anda.

Berangkat dari tulisan Widi Asmoro, yang merupakan tulisan balasan atas apa yang saya tulis sebelumnya, dia menjelaskan secara panjang lebar tentang bagaimana caranya untuk menyiapkan musik Anda agar bisa didistribusikan melalui aggregator musik Valleyarm untuk dijual di  iTunesSpotifyemusicAmazon Mp3, dan Nokia Music Store Valleyarm akan menjamin musik Anda akan didistribusikan secara internasional, meskipun sepertinya hanya Nokia Music yang memiliki saluran penjualan resmi di Indonesia. Tetapi, Valleyarm bukanlah satu-satunya perusahaan aggregator musik yang Anda bisa ajak kerja sama – ada banyak pilihan lain.

Continue reading [Music Monday] Menjual Musik Anda ke Pasar International

Apakah Aplikasi Facebook Camera Layak Untuk Digunakan?

Facebook akhirnya merilis aplikasi foto, yang telah lama menjadi rumor, untuk perangkat iOS, yang dinamakan Facebook Camera. Saat ini, aplikasi Facebook Camera hanya tersedia di App Store tertentu, dengan kata lain, belum tersedia secara luas untuk alasan yang belum diketahui. Saat tulisan ini dibuat, aplikasi ini belum tersedia di App Store Indonesia.

Berita seputar aplikasi ini muncuk tahun lalu ketika TechCrunch mempublikasikan detail tentang aplikasi tersebut beserta beberapa screenshot. Meskipun ketika dirilis aplikasi Facebook Camera ini berbeda dengan tampilan yang dikabarkan sebelumnya, ini hal biasa karena jeda waktu antara kabar tersebut dan tanggal rilis memang cukup lama.

Facebook Camera adalah komponen kedua yang diambil dari aplikasi utama Facebook, yang pertama adalah Messenger. Sebenarnya lebih masuk akal bagi Facebook untuk merilis aplikasi secara terpisah daripada mengumpulkan berbagai fungsi dalam satu aplikasi. Aplikasi jelas berbeda dengan website, di mana Anda dapat mengumpulkan semua layanan dalam satu tempat. Dengan aplikasi, orang sepertinya menginginkan kecepatan dan fokus. Memiliki berbagai layanan yang tidak terkait secara langsung dalam satu aplikasi hanya akan ‘menggembungkan’ aplikasi dan memperlambatnya, meskipun Facebook sepertinya bisa mengatasinya dengan membuat aplikasi utama mereka intuitif dan menarik.

Continue reading Apakah Aplikasi Facebook Camera Layak Untuk Digunakan?

Luncurkan IM3 Buzz, Indosat Coba Rebut Pasar Aplikasi Chatting

Indosat merilis IM3 Buzz, sebuah aplikasi chatting milik Indosat sendiri, dalam acara peluncuran “Serunya Liburan Bareng IM3 Seru Anti Galau” di Urban Kitchen Senayan City Jakarta, Senin kemarin. Dikutip Kompas Tekno, Division Head Youth Segment Indosat, M Andre Reinaldy mengklaim bahwa aplikasi IM3 Buzz ini lebih canggih daripada WhatsApp dan BlackBerry Messenger (BBM).

Meskipun namanya IM3 Buzz, aplikasi ini dapat dinikmati oleh semua pelanggan Indosat dengan menggunakan smartphone maupun featured phone. Pengguna Android, Blackberry dan iPhone dapat menggunakan aplikasi IM3 Buzz, sedangkan pengguna featured phone dapat menggunakan aplikasi ini dengan mengunjungi situs www.im3buzz.com atau menggunakan aplikasi berbasis J2ME.

Selain mempunyai fitur standar aplikasi chatting seperti chatting, grup, dan mengirim file, aplikasi IM3 Buzz juga mempunyai fitur audio chatting dan video chatting. Fitur inilah yang membedakan IM3 Buzz dengan WhatsApp dan BBM.

Continue reading Luncurkan IM3 Buzz, Indosat Coba Rebut Pasar Aplikasi Chatting

Apakah Facebook Camera Akan Bernasib Sama dengan Facebook Messenger?

Ketika Facebook memilih untuk meluncurkan Messenger sebagai aplikasi terpisah, itu bukan keputusan yang sulit. Facebook telah lama merencanakan untuk membuat layanan pesan mereka sendiri untuk menggantikan SMS, email, dan instant messaging. Menggunakan banyak layanan pesan, menjadi tidak praktis di era konektivitas saat ini dan karena hampir semua orang yang berada di Internet terkoneksi melalui Facebook, ini menjadi solusi yang cukup jelas. Sebuah keputusan yang mudah dan brilian. Sayangnya aplikasi ini tidak populer.

Pada versi terbaru Facebook Messenger, kita bisa mengetahui tidak hanya ketika pesan yang kita kirimkan itu sudah terbaca, namun, jika kita mengirimkan pesan ke grup, kita juga bisa tahu siapa saja yang sudah membaca pesan kita. Aplikasi Messenger dari Facebook lebih fungsional, lebih berguna, dan lebih bisa diakses dari BlackBerry Messenger atau aplikasi pesan lain yang ada di pasaran, tapi bisa dibilang hampir tidak ada orang yang menggunakannya.

Orang masih terikat kepada saluran komunikasi yang mereka sukai. Pengguna fanatik BlackBerry terikat dengan BlackBerry Messenger, menyebutkan BBM Group, privasi, serta koneksi antar teman sebagai alasan utama untuk tetap menggunakannya. Pengguna lain, yang tidak menggunakan BlackBerry, memilih untuk menggunakan iMessage, WhatsApp, atau Line untuk pesan teks. Dan tentu saja ada SMS, yang kuno, tidak semenyenangkan maupun sefungsional Messenger, namun tersedia untuk setiap perangkat bergerak yang ada di bumi.

Continue reading Apakah Facebook Camera Akan Bernasib Sama dengan Facebook Messenger?

[Dailyssimo] Posisi Radio FM Dengan Maraknya Penggunaan Teknologi Radio Online

Pada hari Kamis lalu saya mendapat kesempatan untuk diwawancara oleh dua orang researcher yang sedang mengumpulkan data mengenai peta social media dan dampaknya terhadap perkembangan radio di Indonesia. Mbak Meryanda dan mas Teguh Prakoso yang mewawancarai atau mungkin lebih enak disebut ngobrol-ngobrol dengan saya, kebetulan bekerja pada divisi riset untuk dua radio FM Jakarta, yaitu Jak-FM dan Gen FM.

Topik obrolan kami adalah sekitar bagaimana peran social media dalam perkembangan radio FM dan juga bagaimana kira-kira posisi radio FM dengan maraknya radio online.

Topik yang benar-benar menarik karena seperti yang mungkin pembaca banyak tahu, saya pernah menjalankan sebuah radio online, selain itu bidang yang saya dalami pada saat ini more or less memang social media. Itulah yang membuat obrolan kami bertiga jadi sangat menarik.

Apakah maraknya radio online akan mengancam eksistensi radio FM? Bagi saya, teknologi baru radio online semestinya justru memperkuat radio FM. Jika Anda masih menggunakan kata “ancaman” untuk menggambarkan maraknya radio online maka saya bisa bilang Anda belum mengerti lebih dalam dari teknologi tersebut dan apa yang bisa kita manfaatkan darinya, sehingga kelihatannya menjadi ancaman.

Continue reading [Dailyssimo] Posisi Radio FM Dengan Maraknya Penggunaan Teknologi Radio Online

Polemik Pusat Data Bagi Penyelenggara Layanan TI

Polemik perlu atau tidaknya penyedia layanan TI (Teknologi Informasi) yang bergerak di Indonesia untuk membuat sebuah pusat data (data center) di Indonesia kembali mengemuka.

Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) kembali mengingatkan, jika Rancangan Peraturan Pemerintah Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik telah disahkan menjadi Peraturan Pemerintah, maka semua penyelenggara sistem elektronik yang beroperasi di Indonesia, wajib membuat pusat data di Indonesia.

Hal ini diungkapkan oleh Direktur e-Business Ditjen Aplikasi Telematika Kementerian Kominfo, Azhar Hasyim. Dalam sambutan tertulisnya di acara ‘Cloud Goes Mobile’ di Jakarta Rabu kemarin, seperti yang dikutip dari Detik.com, Azhar mengungkapkan bahwa kebijakan mengenai aturan pusat data tertuang dalam RPP Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik pada Bab II Pasal 17, ayat 2. Continue reading Polemik Pusat Data Bagi Penyelenggara Layanan TI

Investasi RIM di Indonesia? Sebuah Innovation Centre

Jika Menteri Komunikasi dan Informatika, Tifatul Sembiring kembali bertanya kepada Research In Motion (RIM) investasi apa yang telah dilakukan RIM di Indonesia, RIM akan mempunyai satu jawaban telak. RIM telah menanamkan investasi sebesar 5 juta Dollar Amerika untuk membangun sebuah Innovation Center di Indonesia. Innovation Center tersebut, yang rencananya akan dibuka pada tahun ini, akan dibangun bekerja sama dengan Institut Teknologi Bandung (ITB).

Hal ini ditandai dengan ditandatanganinya sebuah nota kesepahaman (MoU) antara RIM dan ITB. MoU tersebut ditandatangani pada Rabu, 22 Mei 2012 kemarin, di kampus ITB. Nota ini menindaklanjuti kesepakatan yang telah dicapai oleh ITB dan RIM pada awal Maret lalu.

Innovation Centre ini akan menjadi tempat RIM dan ITB mendorong mahasiswa ITB untuk membuat aplikasi mobile yang inovatif, sekaligus mengajarkan kepada mereka cara pemasarannya. Selain itu, juga tercantum dalam nota kesepahaman ini adalah bahwa dana investasi tersebut juga akan dipakai untuk beasiswa, menggelar berbagai acara seminar dan konferensi serta berbagai inisiatif lain yang bertujuan memicu pengembangan aplikasi yang inovatif dan jiwa kewirausahaan dari mahasiswa-mahasiswa ITB.

Continue reading Investasi RIM di Indonesia? Sebuah Innovation Centre

[Simply Business] Fokus Pada Keahlian Anda, Sisanya Outsource-kan saja

Setelah membaca tentang pemenang Imagine Cup 2012, saya teringat masa-masa kuliah ketika mengikuti Imagine Cup 2005. saya saat itu bersama tim yang mewakili Universitas Indonesia dan membawa sebuah aplikasi yang dapat menyimpulkan jalur tercepat untuk mencapai suatu tujuan menggunakan transportasi publik. Saat itu belum ada Google Maps, sehingga kami harus membuat peta sendiri.

Aplikasinya cukup keren, setidaknya di kepala kami. Kami membuat prototipe pertama di PDA HP iPaq menggunaan Windows .Net mobile (atau apa lah, sudah lupa). Namun ada dua masalah yang timbul. Kami tidak tahu bagaimana menggambar peta yang benar dan kami tidak memiliki data yang tepat untuk transportasi publik karena datanya memang tidak tersedia dengan jelas di Internet.

Akhirnya kami menggunakan peta dari hasil screenshot Cybermap dan menghasilkan posisi-posisi halte transportasi publik karena kami tidak memiliki data yang sebenarnya. Seluruhnya diprogram secara utuh dan aplikasinya cukup berantakan dan bahkan dengan segala kompromi tersebut, kami tidak dapat menyelesaikannya dalam waktu yang diberikan. Walau begitu kami berhasil mendapat juara kedua.

Continue reading [Simply Business] Fokus Pada Keahlian Anda, Sisanya Outsource-kan saja

Erik Meijer Harus Mengembangkan Solusi Pembayaran Mobile Indosat “Dompetku” ke Level Selanjutnya

Erik Meijer akhirnya ditunjuk sebagai Chief Commercial Officer Indosat, menggantikan Lazslo Imre Barta. Pengalaman Erik sebelumnya dengan Telkomsel dan Bakrie Telecom menjadi aset berharga dalam menghadapi persaingan ketat di industri, terutama dalam mempertahankan posisi Indosat sebagai perusahaan selular terbesar kedua di Indonesia, dalam hal jumlah pelanggan.

Indosat berjuang melawan XL Axiata yang lebih agresif, yang kini dipimpin oleh mantan CEO-nya. Selain memastikan kampanye pemasarannya berjalan seperti yang telah direncanakan, saya memiliki satu permintaan yang berharap dieksekusi oleh Bapak Meijer. Ia harus mengembangkan solusi pembayaran mobile dari Indosat Dompetku ke level selanjutnya. Memperluas penggunaan dan pemasukan yang lebih tinggi bagi Indosat.

Sebagai solusi pembayaran mobile, Dompetku telah disetujui oleh bank sentral sejak 2010. Namun sampai sekarang, layanan ini hanya dimanfaatkan sebagai dompet mobile untuk pembelian di BlackBerry App World. Kerja sama dengan salah satu jaringan minimarket nasional sepertinya tidak berjalan baik. Dibandingkan dengan Telkomsel Cash atau XL Tunai, Dompetku tampat tertinggal jauh, baik dalam jumlah mitra dan pemasukan.

Continue reading Erik Meijer Harus Mengembangkan Solusi Pembayaran Mobile Indosat “Dompetku” ke Level Selanjutnya