HP Luncurkan Trio Perangkat Windows 11: Laptop, PC AIO, dan Tablet

Windows 11 akan hadir secara resmi pada tanggal 5 Oktober 2021. Dalam rangka menyambut sistem operasi terbaru Microsoft tersebut, HP pun memperkenalkan tiga perangkat baru: sebuah laptop, sebuah PC all-in-one (AIO), dan sebuah tablet.

Ketiganya memiliki keunikan masing-masing di samping sebatas spesifikasi yang mumpuni. Tanpa perlu berlama-lama, mari kita bahas satu per satu.

HP Spectre x360 16

Dari namanya sudah kelihatan kalau ini merupakan laptop convertible dengan engsel layar 360 derajat. Layar sentuhnya ini cukup istimewa, dengan panel OLED 16 inci beresolusi 3840 x 2400 pada varian tertingginya. Namun yang lebih spesial justru bisa kita temukan di atas layarnya.

Seperti biasa, bezel bagian atas itu menjadi rumah dari sebuah webcam. Namun webcam-nya bukan sembarangan, melainkan yang mengemas sensor 5 megapiksel dan disertai sederet optimasi berbasis AI, sehingga kualitas video pengguna selama meeting virtual bisa ditingkatkan secara signifikan. HP tampaknya benar-benar merancang laptop ini sesuai dengan kebutuhan konsumen selama masa pandemi.

Pada varian termahalnya, spesifikasinya terdengar mengesankan: prosesor Intel Core i7-11390H, GPU Nvidia GeForce RTX 3050, RAM 32 GB, dan SSD NVMe 1 TB. Baterainya tercatat memiliki kapasitas 83 Wh, dan HP mengklaim daya tahan hingga 17 jam pemakaian. Semua itu dikemas dalam rangka yang terbuat dari bahan aluminium hasil daur ulang, pertama kalinya buat HP.

Di Amerika Serikat, HP Spectre x360 16 kabarnya akan dipasarkan pada bulan Oktober dengan banderol mulai $1.639 (± 23,3 jutaan rupiah).

HP Envy 34 AIO

Keterbatasan ruang adalah faktor utama mengapa PC AIO biasanya memiliki spesifikasi yang lebih inferior ketimbang PC tradisional. Namun hal itu rupanya tidak berlaku buat PC AIO terbaru HP yang satu ini. Di atas kertas, spesifikasinya sangat pantas disandingkan dengan sebuah gaming PC.

Di varian tertingginya, pengguna bakal mendapatkan prosesor Intel Core i9-11900 dan GPU Nvidia GeForce RTX 3080 (versi laptop). Tidak seperti mayoritas PC AIO, RAM dan SSD NVMe-nya bisa konsumen tambah sendiri hingga mencapai kapasitas 128 GB dan 2 TB. Layarnya pun tidak kalah wah, dengan panel IPS 34 inci beresolusi 5120 x 2160 (ultrawide 21:9).

Tingkat kecerahan layarnya bisa mencapai angka 500 nit, sementara color gamut-nya 98% DCI-P3. Tidak heran kalau kemudian perangkat ini ditargetkan untuk para kreator. Namun seperti yang saya bilang di awal, ia juga punya keunikan lain di luar spesifikasinya. Yang pertama adalah bagian dasar stand yang merupakan sebuah Qi wireless charger 15 W.

Selanjutnya, ia juga datang bersama modul webcam 16 megapiksel, dan yang memiliki ukuran piksel individual sebesar 2 µm. Uniknya lagi, modul webcam ini dapat dilepas-pasang secara magnetis, dan posisinya bisa dipindah-pindah ke 8 titik yang berbeda. Kameranya pun bisa di-tilt ke bawah, sehingga sangat memudahkan ketika hendak menunjukkan sesuatu di atas meja selama meeting.

Sebuah PC AIO tak akan lengkap tanpa konektivitas yang melimpah. Di sini pengguna bisa menjumpai dua port Thunderbolt 4, enam port USB-A, USB-C, HDMI, Ethernet, SD card reader, dan jack audio 3,5 mm. Perangkat ini juga akan dijual pada bulan Oktober, dengan harga mulai $1.999.

HP 11 Inch Tablet PC

Terakhir, ada tablet dengan nama yang paling tidak kreatif. Namun untung desainnya cukup cerdas. Perangkat ini tidak punya kamera depan. Sebagai gantinya, kamera belakangnya bisa dilipat hingga menghadap ke depan, persis seperti yang ditawarkan lini ponsel Asus Zenfone.

Alhasil, video call menggunakan tablet ini hampir bisa dipastikan lebih baik kualitasnya dibanding memakai tablettablet lain mengingat kameranya mengemas sensor 13 megapiksel. Tablet ini juga bisa diberdirikan secara horizontal maupun vertikal berkat kickstand bawaannya.

Untuk spesifikasinya, perangkat ditenagai prosesor Intel Pentium Silver N6000, GPU onboard Intel UHD, RAM 4 GB, dan SSD NVMe 128 GB. Layarnya merupakan panel IPS 11 inci dengan resolusi 2160 x 1440, dan ia bisa dijadikan sebagai layar kedua buat perangkat lain, sangat memudahkan ketika pengguna perlu corat-coret atau menggambar dengan stylus, meski sayangnya aksesori ini bakal dijual secara terpisah.

Rencananya, HP akan memasarkan tablet ini mulai bulan Desember. Harganya dipatok $499, atau $599 bersama aksesori keyboard yang bisa dilepas-pasang.

Sumber: 1, 2, 3.

HP EliteOne 800 G8 AiO Adalah PC yang Dirancang Secara Spesifik untuk Era WFH

Saat membicarakan tentang PC all-in-one (AiO), normalnya kita tidak akan menghabiskan terlalu banyak waktu untuk membahas aspek-aspek pelengkap macam webcam atau mikrofon. Namun berhubung pandemi masih belum kunjung berakhir, hal-hal semacam itu justru jadi penting untuk disoroti karena berpengaruh langsung terhadap kelancaran aktivitas WFH.

Singkat cerita, webcam dan mikrofon yang bagus merupakan nilai plus tersendiri bagi suatu PC AiO yang diluncurkan di masa pandemi. Contohnya adalah AiO terbaru besutan HP berikut ini. Dijuluki HP EliteOne 800 G8 All-in-One, salah satu fitur unggulannya adalah webcam berteknologi face tracking, tidak ketinggalan pula sistem noise reduction berbasis AI.

Modul webcam-nya terdiri dari sepasang kamera 5 megapixel, kamera infra-merah, dan sensor time-of-flight untuk mengukur jarak. Dipadukan dengan field of view yang lebih luas dari biasanya, webcam-nya pun bisa mengatur supaya wajah pengguna selalu berada tepat di tengah frame secara otomatis. Lalu ketika sedang tidak digunakan, modul webcam-nya tinggal disembunyikan demi memberikan jaminan ekstra seputar privasi.

Terkait sistem noise reduction-nya, HP mengklaim bahwa sistem ini mampu mendeteksi dan mengeliminasi lebih dari 350 juta jenis suara. Selain mendeteksi output suara, sistemnya juga dapat mendeteksi input suara, yang berarti Anda masih bisa merasakan manfaatnya ketika sedang berbicara dengan orang lain yang mikrofonnya kurang bisa diandalkan.

Lebih lanjut, HP turut menyertakan fitur Dynamic Voice Leveling untuk mengatur volume suara pengguna secara otomatis, memastikan volumenya tetap konsisten meski pengguna bergerak mendekat atau menjauh dari perangkat.

Dari segi spesifikasi, konfigurasi termahalnya mencakup prosesor Intel Core i9 generasi ke-11, lengkap beserta RAM 64 GB dan SSD NVMe berkapasitas 6 TB, cukup untuk memenuhi kebutuhan harian target pasar utamanya, yakni kalangan pebisnis. Untuk layarnya, HP menyediakan dua pilihan: 24 inci atau 27 inci, dengan resolusi maksimum 2560 x 1440 pixel.

Secara keseluruhan, fisik EliteOne 800 G8 AiO tergolong ringkas, meski memang tidak sampai setipis iMac generasi baru. Positifnya, perangkat ini jadi bisa mengemas lebih banyak port: tiga USB-A, dua USB-C, HDMI, DisplayPort, dan Ethernet. HP rencananya bakal mulai memasarkan EliteOne 800 G8 AiO di bulan Mei ini juga, tapi sayang sejauh ini mereka belum punya informasi harganya sama sekali.

Sumber: SlashGear.

[Review] Dell OptiPlex 7070 Ultra: PC Desktop All-in-One Modular yang Ringkas dan Kencang

Dalam memilih sebuah PC, tentu saja harus memikirkan banyak hal. Mulai dari spesifikasi, desain, hingga penempatan ruangnya harus sesuai. Jika ingin memiliki sebuah PC yang ramping, pilhan bisa dijatuhkan pada penggunaan laptop atau All-in-One PC (AIO). Dan saat ini, pilihan AIO pun juga sudah banyak menjadi pilihan untuk bekerja di kantor mau pun di rumah.

Bagi yang menginginkan sebuah PC yang ringkas, Dell saat ini memiliki solusi baru. Tidak semua AIO memiliki dimensi yang kompak dan akan membuat yang memakainya menjadi nyaman. Misalnya saja, minimnya tempat untuk menaruh keyboard dan mouse lalu hanya bisa untuk menaruh monitornya tanpa desktop.

Dell OptiPlex 7070 - Vertikal

Dell telah memperkenalkan OptiPlex 7070 Ultra yang memiliki desain yang mungkin saat ini paling ringkas. Jika dilihat secara keseluruhan, AIO ini hanya terlihat sebuah layar monitor PC desktop pada umumnya. Lalu di mana letak dari PC tersebut? Dell menaruh PC tersebut pada tiang penyangga monitornya.

Yang unik adalah OptiPlex 7070 Ultra bisa dibongkar pasang, sehingga jika nantinya Dell mengeluarkan varian baru, pengguna bisa tinggal mengganti unit sistemnya saja. Sebaliknya jika nantinya ada monitor yang lebih tinggi resolusinya, pengguna tinggal menggantinya dengan yang lebih baru. Selama ini, kebanyakan AIO tidak memiliki jenjang upgrade kecuali untuk penyimpanan dan RAM.

Dell OptiPlex 7070 Ultra yang datang ke meja pengujian tim DailySocial sendiri memiliki spesifikasi sebagai berikut

Prosesor Intel Core i5 8365U 4C8T 1,6 GHz Turbo 4,1 GHz
GPU Intel UHD 620
RAM 8 GB DDR4 2666 MHz Single Channel
Storage Toshiba BG4 256 GB PCIe x4 NVMe
Monitor Dell P2419HC 1920 x 1080 60 Hz
OS Windows 10
Bobot 3,3 kg (monitor) + 0,525 kg (unit desktop)
Dimensi 256,2 x 96,1 x 27,7 mm
Port 1x RJ-45 port 10/100/1000 Mbps
2x USB 3.1 Gen 2 Type-C
2x USB 3.1 Gen 2
1x USB 3.1 Gen 1
1x Audio Jack

Hasil dari CPU-Z nya adalah sebagai berikut

PC yang satu ini memang khusus dijual sebagai workstation yang ringkas. Hal ini bisa membuat para pekerja kantoran bisa mendapatkan ruang kerja yang lebih luas, sehingga tidak terlihat berantakan. PC yang satu ini mungkin tidak akan ditemukan pada toko-toko komputer retail dan harus melalui jalur bisnis.

Unboxing

Selain unit AIO OptiPlex itu sendiri, ada beberapa perlengkapan berupa kabel dan keyboard. Pada paket yang dikirimkan ke saya, tidak ada mouse-nya.

Desain

Seperti yang sudah saya katakan di atas, Dell OptiPlex 7070 Ultra hanya terlihat sebagai sebuah monitor PC biasa saja dengan sebuah keyboard. Namun, yang membedakan dari AIO lainnya adalah Dell OptiPlex 7070 Ultra adalah unit sistemnya yang modular dan dipasang pada tiang penyangga monitornya.

Dell OptiPlex 7070 - DEsktop Ports 1

Unit sistemnya atau PC-nya sendiri berbentuk kotak persegi panjang. Unit ini sendiri dibalut dengan casing yang terbuat dari plastik polikarbonat. Nantinya, unit ini yang dipasang pada tiang penyangga monitornya yang sudah didesain sedemikian rupa agar tidak berantakan. Untuk kabelnya, Dell juga sudah memikirkan agar tidak terlalu terlihat berantakan. Antara PC dengan monitor hanya terhubung dengan satu kabel Display Port dengan interface USB-C saja.

Monitornya sendiri adalah Dell P2419HC dengan dimensi 23,8 inci. Resolusinya sendiri ada di 1920 x 1080p dengan refresh rate 60 Hz. P2419HC memiliki kelebihan di mana bingkai atas, kanan, dan kirinya sangat tipis, serta nyaman untuk digunakan. Layarnya sendiri menggunakan jenis IPS.

Dell OptiPlex 7070 - Monitor Ports

Pada unit PC-nya terdapat dua buah port USB 3, port USB-C. RJ-45, dan power pada bagian bawahnya. Pada sisi kanan ditemukan sebuah port USB 3, USB-C, serta audio 3,5 mm. PAda bagian atasnya ditemukan tombol power serta ventilasi untuk mengeluarkan panas.

Pada unit monitornya, terdapat beberapa port di bagian belakangnya yang terdiri dari port HDMI, dua buah Display Port, USB-C Display Port, serta dua buah USB. Pada sisi sebelah kiri juga bisa ditemukan dua buah port USB 3. Untuk tombol pengaturan monitor, dapat ditemukan pada bagian bawahnya.

Dell OptiPlex 7070 - Monitor Buttons

Untuk unit yang datang ke DailySocial, tidak disertakan mouse. Namun jika dilihat pada web resminya, paketnya menyertakan sebuah mouse. Untuk keyboard yang disertakan, tombolnya menggunakan model chicletFeedback yang diberikan saat ditekan juga cukup nyaman, sehingga tidak ada masalah saat dipakai untuk mengetik.

Pengujian

Komputer yang satu ini menggunakan prosesor Intel Core i5 8365U. Prosesor ini sendiri ditujukan untuk perangkat rendah daya karena menggunakan Thermal Design Power 15 watt. Core i5 8365U memiliki 4 inti dengan 8 thread dengan kecepatan 1,6 GHz dan memiliki kecepatan Turbo hingga 4,1 GHz. Prosesor ini sendiri masih menggunakan proses pabrikasi 14nm. Tentu saja, Whiskey Lake sudah lebih dari cukup dalam menjalankan software yang digunakan untuk bekerja.

Dell OptiPlex 7070 - DEsktop

 

Grafis yang digunakan adalah Intel UHD 620 yang merupakan sebuah integrated Graphics Processor yang menjadi satu dengan prosesornya. Dengan grafis ini, tentu saja aplikasi yang dibutuhkan untuk pekerjaan kantor sehari-hari akan berjalan dengan lancar. Apalagi, saat ini beberapa software sudah mendukung akselerasi yang menggunakan prosesor grafis seperti Photoshop.

Hal lain yang patut diacungi jempol adalah penggunaan SSD NVMe PCIe x4 pada Dell OptiPlex 7070 Ultra ini. Dengan menggunakan SSD yang kencang ini, tentu saja sangat mendongkrak kinerja dari Dell OptiPlex 7070 Ultra. Penggunaan SSD NVMe juga membuat dimensi PC bisa lebih kecil. Saya pun tidak mengalami penurunan performa saat menggunakan dalam jangka waktu yang lama.

Berikut adalah hasil benchmark dari Dell OptiPlex 7070 Ultra

Karena PC ini khusus dipakai untuk para pengguna kantoran, tentu saja tidak dipersiapkan untuk bermain game. Dan dengan nilai benchmark di atas, tentu saja Dell OptiPlex 7070 Ultra bisa digunakan untuk segala pekerjaan kantoran yang bahkan berat, seperti menggunakan aplikasi spreadsheet dengan baris yang berjumlah ribuan atau mungkin bahkan ratusan ribu. Hal tersebut berkat SSD NVMe yang kencang serta prosesor mumpuni yang digunakan.

Verdict

Memilih sebuah komputer untuk bekerja memang memerlukan pemilihan yang tepat. Tidak semua kantor mau menggunakan sebuah PC desktop yang memiliki dimensi besar. Akan tetapi, memilih sebuah laptop atau AIO akan menemukan kesulitan dalam melakukan upgrade. Oleh karena itu, Dell datang dengan membawa solusi tersebut melalui kemampuan modular dari OptiPlex 7070 Ultra.

Kinerja yang ditawarkan oleh AIO yang satu ini memang sangat baik. Dengan menggunakan Core i5 serta SSD, membuat AIO ini mampu digunakan untuk pekerjaan Office yang berat sekali pun. Dengan kemampuan ini, melakukan rendering video juga bisa dilakukan dengan cukup baik.

Dell menjual komputer yang satu ini mulai dari harga Rp. 9.900.000 tergantung dari spesifikasi yang diberikan. Jadi untuk harga tepatnya, tentu saja harus melalui sebuah perjanjian antara perusahaan dengan Dell. Namun yang pasti, dengan desain serta kinerja yang diberikan dan kemampuan modularnya, sepertinya harga tersebut tidak terlalu mahal untuk sebuah komputer kantoran.

Sparks

  • Kinerja oke dengan Intel Whiskey Lake
  • Layar yang cerah dan bisa diputar
  • SSD NVMe yang membuat loading kencang
  • Kaki penopang monitor yang ringkas
  • Desain yang rapi

Slacks

  • RAM masih dalam mode Single Channel sehingga kinerja tidak optimal
  • Colokan listrik bukan standar Indonesia

Dell Perkenalkan Komputer Desktop Kecil untuk Bisnis: OptiFlex 7070 Ultra

Dengan berkembangnya jaman, ternyata dimensi dari sebuah komputer sangat diminati pada dunia enterprise. Oleh karena itu, semua vendor berlomba-lomba untuk mengeluarkan komputer dengan dimensi yang ringkas. Hal tersebut yang membuat PC seperti All-in-One, NUC, dan MiniPC semakin laku di pasar Indonesia dan dunia.

Dell OptiFlex 7070 - Launch

Namun, ternyata masih banyak konsumen yang menginginkan antara monitor dan desktop yang dipisahkan. Selain itu, banyaknya kabel komputer sering membuat orang menjadi pusing. Terakhir, luasnya ruang di meja saat hadirnya sebuah komputer pun menjadi impian sebagian besar orang.

Dell OptiFlex 7070 - Bongkar Pasang

Oleh karena itu, Dell menciptakan komputer baru yang ditujukan untuk para pebisnis, yaitu OptiFlex 7070 Ultra. Dell pun mengadakan acara peluncuran pada restoran De Luca Plaza Senayan pada tanggal 28 November 2019.

Jika dilihat setelah dirakit, OptiFlex 7070 Ultra terlihat seperti kebanyakan komputer All-in-One pada umumnya. Namun, OptiFlex 7070 Ultra terpisah antara modul desktop dengan monitornya. Untuk mesin komputernya sendiri, diletakkan pada penyangga monitor yang ada. Nantinya, hanya ada satu kabel yang menancap dari desktop ke monitornya, yaitu USB-C dengan Display Port 1.2.

Dell OptiFlex 7070

Spesifikasi dari Dell OptiFlex 7070 Ultra ada sebagai berikut

Prosesor Intel 8th Gen Whiskey Lake U Series
GPU Intel UHD sampai 3 monitor
RAM DDR 4 2400 MHz sampai 64 GB, default 4 GB
Storage SSD NVMe 1 TB atau 2 TB HDD
OS Windows 10
PSU 65 watt dengan dukungan USB-C Power Delivery

Dell OptiFlex 7070 - Compute

Jika spesifikasinya dilihat, Dell memang sengaja masih menggunakan Intel Whiskey Lake. Hal tersebut berkaitan dengan dimensi SoC yang mereka gunakan. Selain itu, penggunaan prosesor seri U juga berkaitan dengan pemakaian listrik yang hemat dari sebuah kantor.

Dell pun mengatakan bahwa OptiFlex 7070 Ultra ini sudah tersedia di Indonesia. Mereka mematok harga mulai dari Rp. 9.900.000, belum termasuk monitornya.

Asus ZenAiO Pro Z272 Adalah PC All-in-One yang Upgradeable

Asus mencuri perhatian pengunjung Computex 2018 lewat ZenBook Pro 15 UX580 yang mengusung layar sentuh sebagai touchpad-nya. Meski demikian, Asus juga sempat mengumumkan PC all-in-one yang sangat menarik bernama ZenAiO Pro Z272. Menarik karena ia termasuk spesies langka PC AIO yang upgradeable.

Untuk mewujudkannya, Asus menerapkan pendekatan desain seperti yang diambil HP dalam merancang Envy AIO 27, di mana semua komponen tidak diletakkan di belakang layar, melainkan di bagian dasar dudukannya. Alhasil, untuk mengakses komponen seperti RAM, HDD dan SSD, pengguna hanya perlu membuka penutup bagian dasarnya saja.

Asus ZenAiO Pro Z272

Juga unik adalah fakta bahwa bagian dasar ZenAiO Pro ini merupakan Qi wireless charger, yang berarti pengguna bisa dengan mudah meletakkan smartphone di atasnya untuk mengisi ulang baterainya. Agar semakin praktis, deretan port yang tersedia juga diposisikan di bagian dasar, bukan di belakang layar seperti kebanyakan PC AIO lain.

Mayoritas memang terdapat di sisi belakang, seperti output dan input HDMI, Ethernet, serta tiga port USB standar, dengan maksud supaya kabel-kabel dapat disembunyikan secara rapi di belakang. Namun demi memudahkan akses, sisi kanannya telah dilengkapi satu port USB biasa, satu port Thunderbolt 3 (USB-C) dan jack audio.

Asus ZenAiO Pro Z272

Namun apalah arti sebuah AIO tanpa layar yang mumpuni? ZenAiO Pro dibekali panel sentuh 27 inci beresolusi 4K, tapi ada juga varian yang lebih murah yang mengemas layar full-HD non-touchscreen. Layar dengan bezel yang amat tipis ini duduk di atas engsel yang bisa diatur ketinggiannya dengan mudah, serta dimiringkan sesuai kebutuhan, dengan cara kerja yang mirip tapi tidak seekstrem Microsoft Surface Studio.

Spesifikasinya pun dipastikan tidak mengecewakan. Pada konfigurasi termahalnya, ada prosesor Intel Core i7-8700T berinti enam, GPU Nvidia GeForce GTX 1050, RAM DDR4 32 GB, HDD 2 TB plus SSD 512 GB. Memang bukan yang terbaik, tapi masih cukup untuk keseimbangan antara bekerja dan bermain, dan Asus pun tak lupa membenamkan speaker stereo racikan Harman Kardon.

Sayang belum ada kepastian soal jadwal rilis dan harganya. Namun di Amerika Serikat, Asus ZenAiO Pro Z272 rencananya akan dibanderol mulai $1.299 untuk varian terbawahnya.

Sumber: Asus.

MSI Perkenalkan Pro 24X, PC All-in-One Bisnis Dengan Desain Super-Ramping yang Anggun

PC dengan desain all-in-one telah populer di tahun 80-an, namun baru di pertengahan 2000-an form factor tersebut memperoleh perombakan desain. Penampilan barunya kini lebih menyerupai tablet raksasa, apalagi beberapa produsen turut menyertakan teknologi layar sentuh. Dibanding desktop tradisional, PC AiO menawarkan keringkasan pengoperasian.

MSI sudah lama bermain-main dengan konsep all-in-one PC. Eksperimen paling radikal yang pernah mereka lakukan adalah menyediakan AiO gaming. Namun sepertinya sang produsen hardware asal Taiwan itu sadar bahwa form factor tersebut lebih ideal jika dimanfaatkan untuk jadi alat pendukung kerja. Dan inkarnasi terkini dari PC all-in-one MSI ternyata sangat mengagumkan. Mereka menamainya seri Pro 24X.

PRO 24X 1

Aspek desain MSI Pro 24X merepresentasikan lompatan jauh dari Pro 20EX ataupun varian sebelumnya. PC all-in-one ini mengusung rancangan ultra-slim berketebalan hanya 6,5mm. Kata MSI, ukurannya setipis bolpoin. Bagian depannya menghidangkan layar yang hampir bezelless dengan bingkai seluas 2,2-milimeter. Buat menyempurnakan tema slim ini, MSI memasangkan stand  ramping. Sekilas, Anda mungkin akan mengiranya sebagai monitor.

PRO 24X 3

Pro 24X menghidangkan layar LED IPS seluas 23,8-inci. Panel ini menyimpan resolusi 1920x1080p yang telah dikonfigurasi agar warnanya akurat, dengan tingkat kecerahan yang ‘nyaman’ di mata sehingga tidak memberikan efek buruk saat digunakan dalam durasi lama. MSI juga tak lupa mencantumkan lapisan anti-glare khusus untuk menimimalkan efek pantulan cahaya. Menurut sang produsen, pantulan bisa membuat mata jadi cepat lelah.

PRO 24X 4

Komponen hardware PC all-in-one ini disembunyikan pada modul logam di bagian belakang bawah layar. Anda bisa memilih beberapa CPU sebagai otaknya, dari mulai Celeron 3865U, Pentium 4415U, Core i3-7100U dan Core i5-7200, plus opsi Intel Optane Memory. Selanjutnya, dua slot DDR4 di sana siap mendukung RAM hingga 32GB, kemudian Anda disajikan sistem penyimpanan berupa SSD M.2 dan HHDD 2,5-inci.

PRO 24X 5

MSI memanfaatkan desain bernama HDD Rapid Upgrade yang memudahkan kita mengeluar-masukkan storage 2,5-inci lewat tray di sisi kanan Pro 24X. Lalu untuk mengatasi panas, produsen memanfaatkan sistem Silent Pro Cooling. Mengadopsi metode pendingin di desktop, sistem ini menangani komponen-komponen penghasil panas secara terpisah serta bekerja dengan hening.

Sejauh ini MSI belum mengabarkan kapan Pro 24X akan dipasarkan dan berapa harganya. Kemungkinan besar, produk akan dipamerkan di ajang Computex Taipei 2018.

Kemarin, saya sempat melihat rilis pers yang membahas bagaimana Pro 24X memenangkan penghargaan desain Computex dan iF Product Design Award, namun tak lama, page tersebut diturunkan.

Sumber: MSI.

Versi Terbaru HP Envy 34 Curved AIO Datang Membawa Integrasi Alexa

HP baru saja me-refresh PC all-in-one terseksinya, Envy 34 Curved AIO. Hingga kini, Envy 34 masih menjadi satu-satunya PC AIO yang mengemas layar melengkung, dan spesifikasinya pun tergolong kelas atas. Semua itu tetap dipertahankan pada versi 2018-nya, namun ada juga pembaruan yang cukup unik, yaitu integrasi Alexa.

Ya, versi terbaru Envy 34 telah dibekali asisten virtual besutan Amazon tersebut secara default. Ini berarti pengguna dapat memanfaatkannya untuk mengontrol perangkat smart home yang kompatibel, atau pada dasarnya memaksimalkan semua skill yang Alexa miliki, tanpa harus mengandalkan perangkat smart speaker tambahan.

Selebihnya, Envy 34 turut mendapat penyegaran spesifikasi. Pada varian termahalnya, jantungnya dihuni oleh prosesor 6-core Intel Core i7+, di mana label “+” menandakan bahwa komponen tersebut telah dilengkapi modul memory Intel Optane. Kinerja grafis dipercayakan pada Nvidia GeForce GTX 1050, lalu ada RAM DDR4 dengan kapasitas maksimum 16 GB.

HP Envy 34 Curved AIO with Alexa

Desainnya tidak banyak berubah. Bagian dasarnya sejatinya masih merupakan sebuah soundbar garapan Bang & Olufsen, meneruskan pendekatan desain yang dimulai oleh adik kecilnya, Envy 27. Semua port-nya pun diposisikan di bagian dasarnya itu, meninggalkan panel belakang monitor yang terlihat mulus dan anggun, terlebih karena sudah dilapisi finish bermotif kayu (bukan kayu asli).

HP sayangnya belum mengungkap banderol harga dari versi baru Envy 34 ini. Kemungkinan besar varian termurahnya saja sudah menembus angka $1.000, terlebih karena pada varian ini pun media penyimpanannya sudah mengadopsi model hybrid, bukan lagi HDD tradisioanl.

Sumber: AnandTech.

Asus Vivo AiO V272, PC All-in-One yang Nyaman untuk Bekerja

Bagi Anda yang kurang nyaman menggunakan laptop sebagai komputer pribadi, tapi juga tak mau dibuat repot dengan ribetnya PC Desktop tradisional. Jenis PC All-in-one (AiO) mungkin akan cocok bagi Anda yang bekerja di satu tempat, misalnya meja kerja atau cubicle kantor. Bisa lebih praktis dan hemat ruang tanpa mengurangi fungsi utamanya sebagai komputer kerja.

Memanfaatkan ajang Consumer Electronics Show 2018, Asus memberi penyegaran di lini ZenBook, vendor asal Taiwan ini juga meluncurkan PC All-in-One Vivo AiO V272.

Keunggulan Vivo AiO V272 ialah layar sentuh multitouch ukuran 27 inci resolusi Full HD 1920×1080 piksel dengan color gamut 100% sRGB yang lebar serta teknologi wide-view untuk memastikan bahwa layar kontras dan warna tidak terdegradasi pada sudut pandang hingga 178 derajat. Cocok untuk kolaborasi dan jika membutuhkan berbagi layar.

Selain visual, Asus juga membenamkan teknologi audio SonicMaster dengan bass-reflex untuk pengalaman hiburan yang mendalam. Inti Vivo AiO V272  adalah prosesor Intel Core i7 generasi ke-8, dan grafik NVIDIA GeForce MX15 yang kuat.

Yang pasti Vivo AiO V272 ini didesain untuk pekerjaan harian dan tidak cocok untuk tugas berat seperti gaming atau rendering video.  Selain informasi yang disebutkan di atas, sayangnya detail lebih lengkap belum diungkap oleh Asus, pun demikian dengan harganya.

Sumber: Ubergizmo.

Tidak Umum, PC AIO HP EliteOne 1000 Mengemas Layar yang Dapat Digonta-ganti

HP merupakan salah satu produsen PC all-in-one (AIO) dengan desain tercantik di pasaran. AIO terbarunya, HP EliteOne 1000, tidak hanya kelihatan anggun tapi juga menyimpan fitur yang sangat unik, yakni layar yang dapat dilepas dan diganti dengan yang lain.

Agar tidak ada yang salah paham, Anda tidak bisa sembarangan menggantinya dengan monitor apapun milik Anda yang menganggur, melainkan beberapa pilihan yang disediakan HP sendiri. Kendati demikian, tersedianya opsi ini tetap memberikan fleksibilitas tersendiri bagi pengguna EliteOne 1000.

HP EliteOne 1000

Jadi semisal Anda awalnya memilih konfigurasi layar full-HD 23,8 inci, nantinya Anda bisa menggantinya dengan yang berukuran 27 inci dan beresolusi 4K, atau bahkan 34 inci yang melengkung. Semua opsi layarnya ini turut dilengkapi webcam di bagian atas yang dapat disembunyikan ketika tidak diperlukan.

Aspek modularnya tidak berhenti sampai di situ saja. Bagian dasarnya yang berwujud seperti Blu-ray player juga dapat dibuka, dan pengguna dapat mengganti RAM, hard disk maupun komponen networking-nya. Sayang HP tidak menyediakan opsi untuk mengganti prosesor dan kartu grafisnya.

HP EliteOne 1000

EliteOne 1000 dapat dikonfigurasikan dengan prosesor Intel Core i7 generasi ketujuh, dan tersedia pula opsi memory Intel Optane untuk mendongkrak performanya lebih lagi. Meneruskan tradisi yang selama ini dijalankan HP, sistem audionya mengandalkan racikan ahli audio asal Denmark, Bang & Olufsen.

HP EliteOne 1000 dijadwalkan masuk ke pasaran bulan ini juga dengan banderol mulai $1.259. Opsi layar interchangeable-nya baru akan menyusul pada bulan November mendatang.

Sumber: The Verge.

HP Pavilion AIO Versi Baru Tampil dengan Bezel Layar Super-Tipis

HP baru saja meng-update lini PC all-in-one (AIO) miliknya. Bukan sekadar melakukan penyegaran spesifikasi, tapi HP rupanya juga menyempurnakan desain Pavilion All-in-One sehingga tampak jauh lebih mentereng ketimbang sebelumnya.

Ada dua varian Pavilion AIO yang HP tawarkan, yakni 23,8 inci dan 27 inci. Varian 23,8 inci inilah yang penampilannya paling menawan, dengan bezel layar yang sangat tipis yang sepintas membuatnya tampak lebih lega daripada perangkat lain yang seukuran. Kedua varian mengemas layar sentuh IPS beresolusi 1920 x 1080, tapi khusus untuk varian 27 incinya konsumen juga bisa memilih resolusi 2560 x 1440 alias QHD.

HP Pavilion AIO

Tepat di bawah layar tersebut, tertanam sepasang speaker yang telah dioptimalkan oleh Bang & Olufsen, sedangkan balutan kain di bagian ini membuat sasis aluminium Pavilion AIO tampak semakin elegan. Beralih ke atas layar, Anda akan menjumpai sebuah webcam – plus kamera infra-merah opsional untuk Windows Hello – yang bisa disembunyikan ketika tidak diperlukan.

Penampilan memang penting, tapi performa justru lebih penting lagi. HP pun memercayakan prosesor Intel Core generasi ketujuh, dibantu oleh GPU opsional AMD Radeon 530. Kapasitas RAM-nya bisa dikonfigurasikan hingga 16 GB, dan media penyimpanannya bisa memadukan HDD dan SSD.

HP Pavilion AIO

Semuanya dikemas di bagian bawah belakang perangkat, membiarkan porsi atas layar kelihatan begitu tipis jika dilihat dari samping – setipis 8,5 mm, atau 40 persen lebih ramping dari versi sebelumnya. Seluruh port-nya juga diposisikan dengan rapi di belakang, dan mencakup slot SD card, USB-C. 2x USB 3.0, 2x USB 2.0, HDMI in dan out.

HP belum menetapkan jadwal rilis pastinya, akan tetapi mereka tentunya tidak mau melewatkan momen kembalinya anak-anak ke sekolah. Soal harga, HP Pavilion AIO dibanderol mulai $750 untuk varian 23,8 inci dengan konfigurasi paling mendasarnya.

Sumber: HP dan The Verge.