Bose Luncurkan Smart Speaker dan Smart Soundbar Berintegrasi Alexa

Harman Kardon bukan satu-satunya dedengkot audio yang mengumumkan smart speaker anyar menjelang IFA 2018. Di kubu lain, ada Bose yang tampil all out. Tidak tanggung-tanggung, mereka memperkenalkan tiga smart speaker sekaligus. Dua di antaranya malah masuk kategori soundbar – Bose sepertinya tidak rela membiarkan Sonos berkuasa di segmen ini.

Bintang utamanya adalah Bose Home Speaker 500, yang diklaim sebagai smart speaker dengan soundstage paling luas yang ada di pasaran saat ini. Di dalam tubuh aluminium silindrisnya bernaung sepasang driver yang diposisikan saling membelakangi. Tujuannya demi menyuguhkan separasi instrumen yang sempurna, dan Bose pun percaya diri konsumen tak memerlukan sampai dua unit speaker untuk bisa menikmati konfigurasi stereo yang sebenarnya macam yang ditawarkan pabrikan lain.

Bose Home Speaker 500

Salah satu sisi speaker ini dihuni oleh sebuah layar berwarna. Layar ini bukanlah touchscreen, melainkan berfungsi untuk menampilkan cover album musik yang tengah diputar. Untuk mengoperasikan speaker ini, terdapat sederet tombol di permukaan atasnya, termasuk sejumlah tombol yang dapat diprogram sesuai kebutuhan, dan tentu saja Anda juga bisa langsung menginstruksikan Alexa secara lisan.

Interaksi pengguna dengan Alexa ini dipastikan selalu mulus berkat penggunaan total delapan mikrofon sekaligus. Mikrofonnya pun bukan sembarangan, melainkan yang mewarisi teknologi yang digunakan pada lini headphone Bose, yang memang juara dalam hal noise cancelling. Selain Wi-Fi, konektivitasnya juga mencakup Bluetooth, dan semua ini rupanya juga tersedia pada kedua soundbar-nya.

Bose Soundbar 700 / Bose
Bose Soundbar 700 / Bose

Soundbar yang pertama, Bose Soundbar 700, memiliki dimensi 98 x 11 x 5,7 cm, dengan bobot sekitar 4,8 kilogram. Ia bongsor, tapi itu justru bisa menjadi indikasi positif akan kualitas suaranya. Estetikanya pun begitu menawan, dengan grille logam yang mengelilingi seluruh sisinya, diikuti sebilah tempered glass pada permukaan atasnya.

Tampang elegan yang sama juga bakal konsumen dapatkan pada soundbar yang kedua, yakni Bose Soundbar 500 yang lebih ringkas di angka 80 x 10 x 4,5 cm, dengan bobot 3,2 kg – plus memiliki sentuhan matte. Hampir semua fitur yang dimiliki kakaknya juga tersedia di sini, terkecuali teknologi Bose PhaseGuides, yang dirancang untuk menyebarkan distribusi suara secara lebih optimal sehingga menumbuhkan kesan soundstage yang lebih luas lagi.

Bose Soundbar 500 / Bose
Bose Soundbar 500 / Bose

Ketiga produk ini bakal Bose pasarkan mulai bulan Oktober mendatang. Home Speaker 500 dihargai $400, sedangkan Soundbar 700 dan Soundbar 500 masing-masing dihargai $800 dan $550. Catatan penting yang terakhir: Bose bilang bahwa ke depannya mereka juga bakal menyematkan integrasi voice assistant lain di samping Alexa – sekali lagi, langkahnya mirip seperti yang diambil Sonos.

Sumber: VentureBeat dan Bose.

Replika HAL 9000 dari Film Legendaris Ini Datang Membawa Integrasi Amazon Alexa

Tidak terasa sudah setengah abad berlalu semenjak Stanley Kubrick menyuguhkan visinya akan peradaban masa depan lewat film “2001: A Space Odyssey”. Meski dibuat di tahun 1968, film tersebut pada dasarnya bisa menggambarkan era asisten virtual yang kita rasakan sekarang, meski mungkin masih terkesan kelewat ekstrem untuk standar 2018 sekalipun.

Menginjak usia yang ke–50, 2001: A Space Odyssey sudah semestinya diperingati dengan cara yang istimewa. Salah satu upaya spesial datang dari Master Replicas Group, yang mengembangkan replika sentient computer HAL 9000 secara mendetail. Dimensinya pun sama persis karena yang menjadi rujukan adalah blueprint asli dari pihak produser film.

HAL 9000 Bluetooth Speaker Edition / Master Replicas Group
HAL 9000 Bluetooth Speaker Edition / Master Replicas Group

Replikanya datang dalam dua versi. Yang pertama adalah HAL 9000 Bluetooth Speaker Edition, sebuah speaker Bluetooth yang dilengkapi sebuah dudukan meja, persis seperti salah satu console yang terdapat pada film. Desainnya juga sangat mirip, lengkap sampai ke lensa cembung berisikan LED merah yang di film digambarkan sebagai mata dari sang sentient computer.

Versi yang kedua jauh lebih istimewa sekaligus lebih terbatas: HAL 9000 with Command Console. Di sini unit speaker berbentuk balok tadi datang bersama sebuah dudukan besar yang dapat dipasangkan ke tembok. Sisi kiri dudukannya dihuni layar 10,1 inci beresolusi HD, diikuti oleh 10 tombol pengoperasian di bawahnya, lagi-lagi mengacu pada desain console HAL 9000 yang ada di film.

HAL 9000 with Command Console

Versi Command Console ini juga mengemas integrasi Amazon Alexa, sehingga pengguna dapat berkomunikasi dengannya seperti di film. Kendalanya, versi ini hanya akan diproduksi sebanyak 2.001 unit saja, mengacu pada judul film legendaris itu tadi.

Bagi yang tertarik, replika HAL 9000 ini dapat dipesan melalui situs crowdfunding Indiegogo. Untuk sekarang, versi Bluetooth Speaker Edition dihargai paling murah $419, sedangkan versi Command Console dihargai $889. Harga ritel keduanya dipatok $600 dan $1.200.

Sumber: The Verge.

When in Rome Ialah Board Game Keluarga Pertama yang Didukung Alexa

Transformasi digital memang mengubah karakteristik konsumen dan kadang efeknya sulit diterka, tapi tak selamanya perubahan buruk bagi bisnis. Ambil contohnya kehadiran internet di awal 90-an. Berkatnya, industri board game mengalami perkembangan signifikan karena mencari permainan jadi lebih gampang serta memudahkan pemain bergabung dalam komunitas.

Hampir tiga dekade setelah momen itu, keberadaan game tabletop tetap tidak tergantikan oleh permainan digital. Inkarnasinya sangat banyak (cek saja Kickstarter dan lihat bagaimana board game menjamur di sana), dan para developer juga mulai mengintegrasikan teknologi digital sebagai elemen permainan. Dan kini, tim Sensible Object membenamkan kecerdasan buatan Alexa dalam board game berjudul When in Rome.

When in Rome adalah permainan berbasis board untuk keluarga pertama yang memperoleh dukungan penuh asisten digital Amazon Alexa. Game ini mengangkat tema perjalanan keliling dunia, dan dengan berbekal perintah suara, pemain bisa meminta Alexa membawa mereka mengunjungi kota-kota terkenal di planet Bumi. Di When in Rome, Alexa berperan sebagai pilot sekaligus pemandu wisata.

When in Rome 4

Formula permainannya cukup sederhana. When in Rome mengadu dua tim untuk berlomba mengelilingi dunia. Bundel game terdiri dari papan, mainan, kartu dan suvenir. Tentu saja, Alexa merupakan primadona di sana. Berkatnya, pemain tak perlu lagi membaca lembar-lembar petunjuk dan aturan bermain karena Alexa siap memandu kita. Game bisa dimulai cukup dengan berkata, “Hey Alexa, play When in Rome.”

When in Rome.

Tidak ada batasan tempat yang bisa Anda datangi. Tinggal meminta Alexa untuk ‘terbang ke London’, kemudian game segera membawa Anda ke sana. Di masing-masing kota, Anda segera disambut oleh warga setempat – suaranya diisi oleh penduduk daerah itu dengan aksen yang khas. Warga di tiap kota punya kuis, dan Anda akan mendapatkan poin jika menjawabnya dengan benar.

When in Rome 2

Poin yang Anda dapatkan bisa digunakan buat meng-upgrade kartu untuk memberikan keunggulan dalam tamasya virtual itu. Lalu dengan berkunjung ke tiap lokasi, kita juga bisa mengumpulkan suvenir.

Konten audio When in Rome sangat melimpah. Anda disuguhkan dialog interaktif berdurasi lebih dari 20 jam dan tentu saja Alexa bisa mengingat jawaban Anda dari sesi permainan sebelumnya sehingga pengalaman menikmati When in Rome selalu berbeda.

When in Rome 1

When in Rome kompatibel dengan speaker pintar Amazon Echo dan Echo Dot, serta siap mendukung aplikasi mobile Alexa. Kit mainan ini dijual seharga US$ 30, dapat dinikmati oleh pemain berusia 13 tahun ke atas, dan kabarnya bisa dikapalkan ke Indonesia.

Via TechCrunch.

Helm Pintar Jarvish X-AR Usung Teknologi Augmented Reality dan Amazon Alexa

Ketika produsen punya keleluasan untuk menerapkan kemampuan pintar di kendaraan roda empat, ruang implementasi sistem hiburan dan navigasi di tipe transportasi roda dua cukup terbatas. Beberapa jenis aksesori tambahan untuk motor sempat ditawarkan, namun sejumlah perusahaan sadar bahwa solusi paling efektifnya adalah mengintegrasikan teknologi ke dalam helm.

Saat ini, ada  beberapa model helm motor pintar yang bisa Anda pilih (kecuali Skully AR-1). Mereka punya fitur unggulan berbeda, tapi pada dasarnya, perangkat-perangkat ini memberikan pengendara kemudahan akses ke segala macam teknologi pintar sembari meningkatkan kesadaran mereka terhadap keadaan di sekitarnya. Dan dalam meracik smart helmet barunya, tim Jarvish mengombinasikan teknologi augmented reality dan Amazon Alexa.

Di tahun 2017, developer asal Taiwan yang memiliki nama seperti AI buatan Tony Stark itu meluncurkan helm pintar generasi pertamanya dan produk tersebut ternyata populer di kalangan penegak hukum. Dan inkarnasi terbarunya ini merupakan salah satu helm pertama yang ditunjang oleh Alexa. Kehadiran kecerdasan buatan Amazon itu memungkinkan kita mengakses serta mengatur berbagai fungsi helm via perintah suara.

X-AR 5

X-AR merupakan pengembangan lebih jauh dari varian X dan dibekali segala macam fitur konektivitas yang sama. Namun Jarvish meng-upgrade-nya dengan sistem augmented reality berupa HUD berbasis optik untuk menampilkan informasi-informasi penting, misalnya kondisi lalu lintas serta prakiraan cuaca. Dan layaknya ekstensi dari smartphone Anda, X-AR dapat memberikan notifikasi panggilan serta pesan masuk.

X-AR 4

Selain HUD, Jarvish juga menyematkan kemera beresolusi 2K yang diarahkan ke sisi belakang. Dengannya, Anda tidak perlu lagi repot-repot menoleh ke spion – cukup perintahkan Alexa untuk melihat apa yang dilihat oleh kamera. Dengan metode serupa, Anda bisa mengembalikan HUD hingga mengatur tinggi rendahnya volume lagu.

X-AR 1

Agar X-AR dapat melakukan tugasnya secara optimal, Jarvish melengkapi helm ini bersama memori built-in 16GB yang bisa ditambah hingga 256GB, konektivitas Bluetooth dan Wi-Fi, serta baterai berdaya tahan sampai lima jam. Selain itu, X-AR kompatibel dengan perangkat Android maupun iOS.

X-AR 6

Seperti Jarvish X, X-AR mempunyai desain sporty layaknya helm motor full-face standar. Agar ringan dan kuat, produsen memanfaatkan konstruksi serat karbon, dan memastikannya lulus berbagai sertifikasi keselamatan. Koleksi sertifikat X-AR cukup banyak, meliputi ECE R22.05 (Eropa), DOT (Amerika Serikat dan Kanada), CNS 2396, CNS 13438, CNS 13439 (Asia), dan FCC (sertifikasi keamanan radiasi elektronik).

Belum diketahui kapan X-AR akan tersedia dan berapa harganya. Menurut info dari Wearable.com, produk boleh jadi dibanderol di harga US$ 1.000 dan akan mulai didistribusikan di awal tahun 2019.

Jurassic World Revealed Adalah Game Audio-Only untuk Dimainkan Bersama Amazon Alexa

Kalau Anda sempat menonton presentasi Bethesda di E3 2018 beberapa waktu lalu, kemungkinan besar Anda sempat dibuat tertawa oleh trailer guyonan Skyrim: Very Special Edition, di mana game RPG super-kompleks tersebut diceritakan bisa dimainkan menggunakan perintah suara bersama asisten virtual Amazon Alexa.

Yang menjadi pertanyaan, apakah benar game semacam ini (yang murni audio-only) tidak eksis? Tidak, malah sebenarnya sudah ada beberapa, termasuk yang terbaru adalah game berjudul Jurassic World Revealed, yang sudah bisa dinikmati oleh para pengguna speaker Amazon Echo (maupun perangkat Alexa lain) secara cuma-cuma.

Ya, game ini murni disajikan lewat audio saja, dengan setting yang meminjam dari film anyar Jurassic World: Fallen Kingdom. Dalam Revealed, Anda berperan sebagai podcaster yang menyusup ke pulau Isla Nublar bersama seorang co-host, dan Anda harus menceritakan investigasi Anda kepada seluruh pendengar.

Pengembang Jurassic World Revealed sebenarnya lebih sreg menyebut game ini sebagai sebuah pengalaman storytelling interaktif. Di sepanjang permainan, Anda memang harus mengambil keputusan dari beberapa pilihan yang tersedia, yang bakal memberikan imbas yang berbeda pada perjalanan sang karakter.

Begitu tamat, Anda bisa melihat komparasi pilihan-pilihan yang Anda ambil dengan para pemain lain. Game-nya sendiri terdiri dari enam chapter, dan yang gratis hanya chapter pertamanya saja. Sisanya harus ditebus seharga $4, atau $5 lewat tanggal 29 Juni nanti.

Sumber: CNET.

Sonos Beam Adalah Soundbar Pintar dengan Integrasi Alexa

Jauh sebelum voice assistant menjadi tren, Sonos sudah menggunakan istilah smart speaker untuk produk-produknya yang mampu terhubung langsung ke internet sekaligus berkomunikasi satu sama lain. Namun definisi smart speaker sekarang sudah bergeser, dan Sonos pun mau tidak mau harus beradaptasi, hingga akhirnya lahirlah Sonos One.

Akan tetapi Sonos One sejatinya tidak lebih dari sebatas speaker lama yang dimodifikasi dan ditambahi integrasi asisten virtual. Lain ceritanya dengan produk yang baru saja Sonos luncurkan. Namanya Beam, dan secara teknis ia merupakan sebuah soundbar. Sonos sebelumnya sudah pernah punya soundbar bernama Playbar, tapi Beam sangatlah berbeda.

Sonos Beam

Yang paling beda adalah dimensinya. Panjang Beam cuma 65 cm, dengan tinggi kurang dari 7 cm dan bobot 2,8 kg. Secara keseluruhan, ukuran Beam hanya 60% dari Playbar, sehingga ia begitu ideal untuk ruangan kecil atau sedang, seperti di apartemen misalnya.

Terkait desain, di mata saya Beam kelihatan seperti hasil perkawinan antara Playbar dan Playbase. Wujudnya tetap minimalis seperti jajaran produk Sonos lainnya, dan konsumen bisa memilih dua pilihan warna matte, yakni hitam atau putih. Selain diletakkan di atas meja, Beam juga dapat digantung di tembok.

Sonos Beam

Hal lain yang patut disoroti dari Beam tentu saja adalah kecerdasannya, terutama berkat integrasi Amazon Alexa, sehingga kontrol via perintah suara dapat dilakukan dengan mudah. Integrasi Google Assistant baru akan menyusul (dalam waktu dekat kata Sonos), sedangkan Siri juga dapat dipanggil berkat dukungan AirPlay 2, sehingga Beam juga ideal untuk para pelanggan Apple Music.

Interaksi dengan asisten-asisten virtual ini dipastikan berjalan mulus berkat lima buah mikrofon beamforming yang telah tertanam di bodi Beam, di mana suara pengguna masih bisa ditangkap dengan baik walaupun audio sedang berjalan dalam volume cukup keras. Streaming langsung ke berbagai layanan via Wi-Fi atau Ethernet turut didukung, seperti halnya produk Sonos lainnya, demikian pula kemudahan untuk membuat setup multi-room.

Sonos Beam

Perihal kualitas suara, Sonos tidak mau kita meremehkan Beam akibat tubuh kecilnya. Di balik sasisnya bernaung empat full-range woofer, tiga passive radiator, satu tweeter dan lima amplifier Class-D. Beam juga mendukung teknologi Trueplay, yang memungkinkan perangkat untuk menyesuaikan equalizer-nya dengan kondisi akustik ruangan secara otomatis.

Pre-order Sonos Beam saat ini sudah dibuka di harga $399, hampir separuh harga Playbar. Sonos bilang bahwa Beam bakal tersedia secara global mulai 17 Juli mendatang.

Sumber: Sonos.

Dalam Waktu Dekat, Alexa Bakal Tersedia pada Deretan Laptop dan PC Besutan Acer

Alexa resmi menginvasi ranah laptop dan komputer desktop. Baru-baru ini, HP mengumumkan versi terbaru Envy 34 AIO yang dilengkapi integrasi asisten virtual besutan Amazon tersebut. HP tentu tidak sendirian, sebab Acer juga siap menghadirkan integrasi yang sama, malahan dengan penuh totalitas.

Yang pertama kebagian jatah adalah lini laptop convertible Acer Spin 3 dan Spin 5, dimulai pada tanggal 23 Mei besok. Dalam beberapa minggu mendatang, Acer juga bakal membawa integrasi Alexa ke lini laptop super-tipis Swift, Aspire all-in-one, serta laptop gaming Nitro 5 Spin.

Seperti di TV besutan LG, ini berarti perangkat-perangkat di atas bakal mengemas dua asisten pintar sekaligus, yakni Cortana dan Alexa. Keduanya sama-sama bisa menampilkan info ramalan cuaca, sama-sama bisa menjawab pertanyaan dari pengguna, lalu kenapa harus ada dua?

Kalau menyangkut produktivitas, mungkin Cortana masih lebih cocok ketimbang Alexa / Microsoft
Kalau menyangkut produktivitas, mungkin Cortana masih lebih cocok ketimbang Alexa / Microsoft

Jawabannya mungkin tergantung pada kebutuhan. Jadi kalau untuk tugas-tugas yang menyangkut email dan elemen produktivitas lain, pengguna mungkin bisa memercayakan Cortana. Selebihnya, untuk urusan mengendalikan perangkat smart home seperti lampu pintar, termostat, dan masih banyak lagi, pengguna dapat mengandalkan Alexa.

Yang mungkin membuat bingung adalah, tahun lalu Microsoft dan Amazon sempat menyepakati keputusan untuk menduetkan Cortana dan Alexa, yang berarti pada prakteknya konsumen dapat menginstruksikan Cortana untuk memanggil Alexa maupun sebaliknya. Nah kalau keduanya sudah terintegrasi secara penuh pada perangkat seperti buatan Acer dan HP tadi, apa gunanya kemampuan panggil-memanggil ini?

Saya sendiri juga bingung. Namun kita sejatinya tidak perlu mempermasalahkannya, sebab dengan adanya Cortana dan Alexa sekaligus, konsumen jadi punya pilihan untuk disesuaikan dengan kebutuhannya masing-masing. Hanya perlu satu saja? Silakan nonaktifkan salah satunya. Kalau butuh dua-duanya, perangkat pun juga siap mengakomodasi.

Sumber: Windows Central.

Versi Terbaru HP Envy 34 Curved AIO Datang Membawa Integrasi Alexa

HP baru saja me-refresh PC all-in-one terseksinya, Envy 34 Curved AIO. Hingga kini, Envy 34 masih menjadi satu-satunya PC AIO yang mengemas layar melengkung, dan spesifikasinya pun tergolong kelas atas. Semua itu tetap dipertahankan pada versi 2018-nya, namun ada juga pembaruan yang cukup unik, yaitu integrasi Alexa.

Ya, versi terbaru Envy 34 telah dibekali asisten virtual besutan Amazon tersebut secara default. Ini berarti pengguna dapat memanfaatkannya untuk mengontrol perangkat smart home yang kompatibel, atau pada dasarnya memaksimalkan semua skill yang Alexa miliki, tanpa harus mengandalkan perangkat smart speaker tambahan.

Selebihnya, Envy 34 turut mendapat penyegaran spesifikasi. Pada varian termahalnya, jantungnya dihuni oleh prosesor 6-core Intel Core i7+, di mana label “+” menandakan bahwa komponen tersebut telah dilengkapi modul memory Intel Optane. Kinerja grafis dipercayakan pada Nvidia GeForce GTX 1050, lalu ada RAM DDR4 dengan kapasitas maksimum 16 GB.

HP Envy 34 Curved AIO with Alexa

Desainnya tidak banyak berubah. Bagian dasarnya sejatinya masih merupakan sebuah soundbar garapan Bang & Olufsen, meneruskan pendekatan desain yang dimulai oleh adik kecilnya, Envy 27. Semua port-nya pun diposisikan di bagian dasarnya itu, meninggalkan panel belakang monitor yang terlihat mulus dan anggun, terlebih karena sudah dilapisi finish bermotif kayu (bukan kayu asli).

HP sayangnya belum mengungkap banderol harga dari versi baru Envy 34 ini. Kemungkinan besar varian termurahnya saja sudah menembus angka $1.000, terlebih karena pada varian ini pun media penyimpanannya sudah mengadopsi model hybrid, bukan lagi HDD tradisioanl.

Sumber: AnandTech.

Lego Ingin Sesi Bermain Duplo Jadi Lebih Interaktif dengan Bantuan Alexa

Kegunaan asisten virtual Amazon Alexa ada banyak sekali. Namun dari sekian banyak, sebelumnya mungkin belum terbayang skenario di mana Alexa bisa menjadi pendamping bermain anak-anak. Tak usah dibayangkan, sebab Lego sudah mewujudkannya lewat skill Alexa baru bernama Lego Duplo Stories.

Sesuai namanya, skill Alexa yang satu ini dimaksudkan untuk menjadi pelengkap sesi bermain Lego Duplo, yang ditujukan buat anak-anak berusia 2 – 5 tahun. Lego Duplo Stories pada dasarnya bisa dilihat sebagai pengalaman interaktif yang memadukan aspek storytelling dan permainan fisik dengan balok-balok Lego Duplo.

Total ada 10 tema yang diangkat Duplo Stories; lima seputar binatang, dan lima sisanya seputar alat transportasi. Masing-masing tema sengaja dicocokkan dengan varian Lego Duplo yang ada, sehingga orang tua tidak perlu membeli set Duplo baru apabila hendak mengajak anaknya menikmati sesi interaktif ini.

Lego Duplo Stories

Cara kerjanya sederhananya begini: instruksikan Alexa untuk membuka Duplo Stories, lalu pilih tema cerita yang diinginkan. Dari situ Alexa akan mulai bercerita, dan anak-anak akan diajak untuk menyusun balok-balok Duplo seiring berjalannya cerita. Arah ceritanya pun tidak linear, melainkan ditentukan oleh pilihan sang anak.

Lego percaya bahwa Duplo Stories bisa membantu anak-anak mengasah sejumlah bakatnya, baik yang bersifat konstruktif, eksploratif maupun yang menyangkut roleplaying. Anak-anak akan diajak bermain sambil belajar angka, warna, artikulasi maupun tantangan menyusun balok-balok Duplo.

Lego Duplo Stories bisa diakses lewat perangkat apapun yang mengemas integrasi Alexa, termasuk halnya speaker kecil Echo Dot, yang baru-baru ini kedatangan versi khusus untuk anak-anak. Mengingat lini Amazon Echo sendiri belum tersedia di banyak negara, Lego untuk sekarang baru merilis Duplo Stories di Amerika Serikat dan Inggris Raya saja.

Sumber: Lego.

Amazon Luncurkan Smart Speaker Echo Dot Versi Anak-Anak

Berkat harganya yang begitu terjangkau, Amazon Echo Dot bisa dibilang merupakan salah satu smart speaker paling laris di pasaran. Produk ini pun cukup populer di kalangan anak-anak. Buktinya, Amazon baru saja memperkenalkan versi khusus bernama Echo Dot Kids Edition.

Secara fisik, perangkat ini sama persis seperti Echo Dot biasa, hanya saja Amazon telah menyertakan sebuah case supaya umurnya setidaknya bisa lebih panjang di tangan anak-anak. Tidak hanya itu, Echo Dot Kids Edition juga datang membawa garansi selama dua tahun, yang mencakup reparasi maupun penukaran gratis.

Amazon Echo Dot Kids Edition

Perbedaan utamanya terletak pada segi fitur. Yang pertama adalah fitur bernama FreeTime, yang memungkinkan para orang tua untuk membatasi durasi penggunaan perangkat, maupun mengutak-atik pengaturan parental control secara lebih komprehensif, termasuk yang krusial seperti mematikan fungsi voice purchasing, demi menyelamatkan tagihan kartu kreditnya.

Dengan FreeTime, Alexa pun juga jadi lebih ramah terhadap anak-anak, serta siap menjawab pertanyaan-pertanyaan seputar pendidikan, entah itu mengenai sains, hitung-hitungan atau bahasa. Sebaliknya, anak-anak pun juga didorong untuk berkomunikasi dengan lebih sopan, di mana mereka harus menyebutkan kata “please” setiap kali bertanya ke Alexa.

Amazon Echo Dot Kids Edition

Fitur yang kedua adalah FreeTime Unlimited, yang pada dasarnya merupakan layanan berlangganan berisikan bermacam konten untuk anak-anak, semisal lebih dari 300 audiobook, serta playlist musik khusus anak dari iHeartRadio, semuanya tanpa diselipi iklan.

FreeTime Unlimited juga bakal menambah skill yang dimiliki Alexa, yang bersangkutan dengan brandbrand seperti Disney, Nickelodeon maupun National Geographic. Konsumen Echo Dot Kids Edition bakal mendapat semua ini secara cuma-cuma selama setahun, sedangkan pengguna seri Echo lain harus membayar biaya berlangganan $3 per bulan.

Amazon Echo Dot Kids Edition rencananya bakal dipasarkan mulai 9 Mei mendatang seharga $80, lebih mahal $30 daripada Echo Dot standar. Perlu diingat, dana ekstra ini bukan sebatas untuk gratis berlangganan FreeTime Unlimited itu tadi saja, tapi juga garansi lengkap selama dua tahun.

Sumber: Recode dan Business Wire.