“Rental Marketplace” Cumi Resmi Meluncur, Unggulkan “Sharing Economy”

Rental marketplace Cumi (Cuma Minjem) meresmikan kehadirannya di Indonesia, setelah 1,5 tahun dirintis Christian Sugiono,

Cumi hadir terinspirasi  terjadinya tren perkembangan dan perilaku konsumen yang menuju era sharing economy. Airbnb, Go-Jek, dan Uber adalah beberapa contoh perusahaan yang berperan sebagai katalis dalam sharing economy, di mana untuk mendapatkan fungsi dari sebuah barang atau alat, kini sudah tidak perlu memilikinya lagi.

“Kami menyediakan platform di mana orang-orang bisa mendapatkan akses terhadap barang-barang yang dibutuhkan namun tidak perlu untuk dimiliki. Mengoptimalkan penggunaan sebuah barang yang dikelola dengan baik untuk jangkauan lebih luas,” ucap Founder Cumi Christian Sugiono, Senin (14/5).

Pihaknya ingin memanfaatkan barang-barang yang memiliki high idle time namun bernilai tinggi. Misalnya, peralatan untuk bayi, alat untuk menyelam, jaket musim dingin, dan sebagainya. Barang-barang tersebut bernilai tinggi ketika dibutuhkan, namun jarang dipakai sehingga lebih banyak disimpan di gudang.

Semua orang bisa menjadi vendor untuk mendapatkan penghasilan tambahan dari barang yang mereka sewakan. Di dalam Cumi, perusahaan menyediakan 12 kategori produk, mulai dari barang otomotif, buku, fesyen, gadget, alat outdoor, peralatan bayi, dan masih banyak lagi.

Model bisnis

Cumi membuka kesempatan sebesar-besarnya bagi siapapun untuk menjadi vendor. Mereka hanya cukup melakukan verifikasi nomor ponsel dan rekening untuk memastikan kebenaran identitasnya. Setelah itu, vendor bisa langsung menggunggah barang yang ingin disewakan, disertai deskripsi yang jelas tentang skema rental yang berlaku.

Apabila konsumen tertarik untuk menyewa barang, cukup mengisi inquiry yang mencakup informasi tentang detil barang, tanggal peminjaman dan pengembalian, dan detil harga. Inquiry berfungsi untuk lapis keamanan apabila terjadi dispute saat transaksi berlangsung.

Lapis keamanan berikutnya, Cumi memberlakukan sistem deposit untuk jaminannya. Deposit dibayarkan penyewa dan akan ditahan oleh Cumi. Kemudian dikembalikan ke penyewa setelah vendor mengonfirmasi kepada Cumi bahwa barang sudah dikembalikan dalam kondisi baik.

Besaran deposit bisa dinego oleh penyewa, tergantung kesepakatan masing-masing. Platform Cumi mendapatkan komisi dari tiap transaksi yang berhasil dengan besaran persentase 10% dipotong dari uang yang didapat vendor.

“Kami hanya menyediakan platform, sedangkan untuk proses pengiriman barangnya disesuaikan dengan kebijakan masing-masing vendor.”

Setiap harga sewa yang tertera di situs merupakan harga asli yang ditawarkan vendor. Ke depannya Cumi akan menyediakan rekomendasi harga smart price agar vendor bisa memprediksi batas atas dan bawah harga yang merek tawarkan, sesuai dengan tingkat permintaan.

Cumi juga melakukan monitoring harian untuk memastikan kualitas barang rental yang masuk setiap harinya. Perusahaan sedang mengembangkan pelacakan gambar agar proses monitoring lebih cepat.

Rencana berikutnya

Saat ini Cumi baru melebarkan sayapnya di sekitar Jabodetabek. Berikutnya perusahaan akan membuka tim baru di Bali untuk akuisisi vendor dan penyewa baru. Cumi memiliki ambisi ingin menjadi pemain rental marketplace terbesar di Indonesia.

“Di Bali potensi bisnisnya besar sekali. Biasanya orang sewa barang either karena enggak mau beli atau mereka adalah turis travelling. Prospeknya sangat bagus apa saja bisa disewakan. Kami sedang persiapkan tim untuk akuisisi vendor baru.”

Christian berharap dari ekspansi ini secara perlahan Cumi bisa mengakuisisi vendor dan penyewa baru secara organik, tanpa harus membuka tim di lokasi baru. Terhitung Cumi telah menggaet ratusan vendor dengan ribuan barang sewa.

Dalam waktu dekat, perusahaan berencana melakukan penggalangan dana Pra Seri A agar bisa lebih ekspansif. Sebelumnya, Cumi telah menerima pendanaan dari empat angel investor, yaitu Danny Oei Wirianto, Antonny Liem, Reino Barack, dan Andrew Darwis dengan nominal yang tidak disebutkan.

Pendanaan tersebut dipakai perusahaan untuk membangun produk, bentuk tim, dan melakukan rencana pemasaran awal.

“Kemungkinan setelah Lebaran nanti kami mau raise funding lagi [putaran] Pra Seri A agar Cumi bisa lebih ekspansif,” pungkas Christian.

Dalam kesempatan yang sama, Danny Oei menuturkan ia berminat berinvestasi ke Cumi lantaran perusahaan tersebut memiliki model bisnis yang bergerak di tren yang terjadi saat ini sehingga sangat dibutuhkan.

“Ada empat poin di mana perusahaan startup bisa menjadi unicorn. Pertama, startup tersebut bisa membuat pengguna hemat biaya, kemudian bisa menghasilkan uang untuk penggunanya, safe waktu dan terakhir punya komunitas. Keempat unsur itu selalu ada di setiap perusahaan unicorn,” kata Danny.

Kaskus to Acquire Four New Subsidiaries for Content Development

Kaskus will invest in four startups to support its effort on content production as it wants to stay relevant. The investment process is currently on due diligence stage and to be announced soon.

“We’re not a new startup founded only 2-3 years ago. We’ve sustained and will be standing still. The strategy is to invest in ourselves and subsidiaries. I can’t mention any name yet, but it’s in progress. There are four startups we want to invest in, they are companies with [business] alignment in Kaskus,” Edi Taslim, Kaskus’ new CEO, said (4/9).

The fresh investment will increase Kaskus’ subsidiaries portfolio. Garasi.id is one of the spin-off, engaged in automotive marketplace and launched in August 2017. It provides a comprehensive solution for online secondhand car sales and closely integrated with Kaskus Forum.

Taslim expects the strategy can work along the ambition to produce original and curated content, whether in a text, photo, or video. Although, the main focus remains to produce UGC (User Generated Content).

“Some new program to be launched, such as video-based program. Furthermore, there will be more live streaming, talk show, and others. Previously, all contents are fully user-generated, now we’re going to make original one.”

He said the biggest challenge for Kaskus is not to change the business model. The company focus to enhance its services as a community platform and should be able to attract people with similar interests.

Andrew Darwis, Kaskus’ Founder added, the users are getting less interested to produce content. Currently, Kaskus Kreator has 11,000 registered users.

“Therefore, we create Kaskus Kreator last year to ‘incentivize’ creators to write articles and get rewarded by the views they get. Per 1 view is Rp1. Last month, Rp30 million was redeemed to all creators,” Darwis explained.

Reducing hoax with AI

Content policies will be improved along with UGC. There will be no space for hate speech, pornography, and other contents violating the law. AI technology will be used by the moderator to filter content.

Darwis continued, in practical, AI machine will cross-check every content Kaskus received by referring it to the trusted media, whether it’s a fake news or duplicate. Moderator will process after the result came out.

“The AI is available only for internals, not users. We’ve been using it since last year, under Mr. On Lee leadership [Kaskus’ previous CEO].”

Taslim added, the content policy affirmation is Kaskus’ form of anticipation entering this political year. The company wants to moderate conversation to be more positive.

“We’ve been easy all this time. We want to assure that we won’t turn a blind eye for content violation. We’re gathering with moderators to direct the conversation to be more positive,” he said.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here

Perkuat Konten, Kaskus Siap Tambah Empat Anak Usaha Baru

Kaskus mengumumkan akan berinvestasi ke empat startup sebagai anak usaha baru guna perkuat produksi konten agar tetap relevan dan memenuhi kebutuhan forum diskusi dan komunitas. Adapun proses investasi tersebut sudah mencapai tahap due diligence dan bakal diumumkan dalam waktu dekat.

“Kita ini bukan startup yang baru berdiri 2-3 tahun, jadi sudah sustained dan harus tetap sustained. Jadi sekarang strateginya kita investasi ke diri sendiri dan buat anak usaha. Saya belum bisa bilang namanya, masih dalam proses. Ada empat startup yang mau kita invest, mereka itu perusahaan yang kita lihat ada alignment-nya dengan Kaskus,” terang CEO baru Kaskus Edi Taslim, Senin (9/4).

Investasi segar ini akan menambah portofolio anak usaha Kaskus. Kaskus telah memiliki Garasi.id yang telah di spin-off, bergerak di marketplace otomatif dan telah diluncurkan pada Agustus 2017. Terintegrasi erat dengan Kaskus Forum, Garasi,id menghadirkan solusi komprehensif untuk kemudahan jual beli mobil bekas secara online.

Edi menuturkan strategi tersebut diharapkan dapat sejalan dengan ambisi ingin mulai memproduksi konten original dan terkurasi, baik dalam format teks/foto dan video. Meskipun demikian, fokus utama Kaskus tetap mendorong pengguna menghasilkan konten berbasis UGC (User Generated Content).

“Beberapa program baru yang akan dihadirkan seperti video based program. Ke depannya akan ada banyak video live streaming, talkshow, dan lainnya. Kalau dulu kan konten di Kaskus benar-benar dari pengguna. Nah sekarang ini kita juga mau buat sendiri kontennya.”

Menurut Edi, tantangan terbesar yang dihadapi Kaskus bukan mengubah model bisnis untuk bersaing dengan yang lainnya. Fokus perusahaan adalah mempertajam layanan sebagai platform komunitas tempat berdiskusi. Kaskus harus bisa menarik orang-orang dengan kesamaan peminatan berkumpul di satu tempat.

Founder Kaskus Andrew Darwis menambahkan, saat ini pengguna Kaskus mengalami penurunan minat dalam memproduksi konten. Hal tersebut adalah dampak maraknya aplikasi media sosial yang memudahkan orang memproduksi konten dalam waktu singkat. Terhitung saat ini Kaskus Kreator telah memiliki 11 ribu anggota terdaftar.

“Makanya kami buat Kaskus Kreator pada tahun lalu untuk mendorong penulis menghasilkan artikel dan mendapatkan reward berdasarkan jumlah view yang mereka dapatkan. Per 1 view kita hargai Rp1. Bulan lalu kita redeem sekitar Rp30 juta untuk semua penulis,” terang Andrew.

Memanfaatkan AI kurangi berita bohong

Selain mendorong konten UGC, kebijakan konten juga akan diperbaiki. Tidak ada ruang untuk konten terkait SARA, pornografi, dan lainnya yang melanggar undang-undang. Salah satu teknologi yang dipakai membantu moderator dalam memfilter konten adalah AI.

Untuk praktiknya, sambung Andrew, setiap konten yang diterima Kaskus akan dicek kembali oleh mesin AI dengan mereferensikannya ke situs media terpercaya, apakah berita bohong, copy paste, atau bukan. Setelah mendapatkan hasil, moderator baru bisa memprosesnya.

“AI ini baru untuk internal, belum untuk pengguna. Kita sudah pakai ini sejak tahun lalu, saat kepemimpinan Pak On Lee [CEO Kaskus sebelumnya].”

Edi menambahkan, penegasan kebijakan konten juga merupakan bentuk antisipasi Kaskus karena tahun ini mulai memasuki tahun politik. Pihaknya ingin memoderasi percakapan ke arah yang lebih positif.

“Selama ini kita agak longgar. Sekarang mau ditegasin lagi karena kita enggak mau menutup mata bahwa ada konten yang melanggar aturan. Kita sekarang banyak berkumpul dengan para moderator untuk memoderasi percakapan ke arah positif,” pungkas Edi.

Application Information Will Show Up Here

Kaskus Siap Gelar Festival Market dan Komunitas Luring MARKAS

Kaskus bekerja sama dengan Dyandra Promosindo dan Grab sebagai sponsor utama siap menggelar Festival Market dan Komunitas, MARKAS “The Happiest Community Marketplace”. Ini merupakan festival pertama Kaskus yang ingin menyatukan market Jual Beli dan komunitas secara offline (luring). Festival MARKAS sendiri akan digelar dua hari tanggal 28-29 Mei 2016 di Area Hall Basket Senayan.

Founder Kaskus Andew Darwis mengatakan, “Suatu kebanggaan bagi kami bisa membuat acara sebesar ini [MARKAS] yang akan membuat seluruh Kaskuser [sebutan para pengguna Kaskus] bertemu dan berkumpul di satu tempat. Acara ini merupakan salah satu wujud apresiasi kami terhadap semua Kaskuser yang menjadikan Kaskus sebesar sekarang.”

Dalam acara MARKAS akan terdapat bazaar yang akan diikuti oleh 164 penjual yang telah diseleksi oleh pihak Kaskus dan terbagi dalam empat zona, yaitu Food, Fashion, Toys, dan Lifestyle. Sebagai hiburan, MARKAS juga akan dimeriahkan oleh beberapa artis tanah air.

[Baca juga: Kaskus Tambah Ragam Pilihan Transaksi Jual Beli Online]

CMO Kaskus Ronny W. Sugiadha mengatakan, “Target kami selama dua hari bisa mengundang 40.000 pengunjung [Kaskuser atau masyarakat umum] ke acara MARKAS. Satu harinya bisa dapat 20.000 kunjungan.”

BCA akan memberikan potongan harga sebesar 30 persen untuk semua zona bazaar di program Happy Hours MARKAS bagi pengguna Sakuku, Tahapan Xpresi, dan Kartu Kredit BCA. Sedangkan Grab, seperti dijelaskan oleh Country Head of Marketing Grab Indonesia Kiki Rizki, akan memberikan sejumlah fasilitas istimewa bagi penggunanya seperti Special GrabBike Drop-off Point, Fast Track, dan GrabExpress.

[Baca juga: Kaskus Tegaskan Eksistensi FJB dengan Perkuat Fitur Pendukung E-Commerce]

Presiden Direktur Dyandra Promosindo Ery Erlangga mengatakan, “Komunitas merupakan salah satu kekuatan dari Kaskus yang tidak dimiliki oleh situs lainnya. Kami percaya dengan adanya kontribusi dari komunitas di Kaskus, […] acara ini akan dinanti oleh pengunjung.”

Dalam acara MARKAS ini, Kaskus juga menyediakan fasilitas seperti Community Spot, Lapak Artis, COD Point, Kaskus Merchandise Store, Area Piknik, hingga Photo Booth di setiap zona bazaar mereka.


Disclosure: Kaskus dan DailySocial berada di bawah naungan induk perusahaan yang sama

MyGadgets: Andrew Darwis, Founder Kaskus

Siapa tidak mengenal Kaskus? Selain menjadi wadah komunitas online terbesar di Indonesia, ia juga merupakan tempat diskusi atau medium untuk menemukan segala macam hal yang Anda butuhkan. Dan bagi para pengguna, nama Andrew Darwis sudah pasti sangat familier. Lebih dari 15 tahun silam beliau memprakarsai situs fenomena nasional tersebut. Continue reading MyGadgets: Andrew Darwis, Founder Kaskus

Kaskus Perkenalkan Logo dan Berbagai Fitur Baru

Logo Baru Kaskus

Kaskus yang awalnya berdiri sebagai komunitas online, kini mewujud menjadi salah satu pemain penting di industri digital dan Internet di Indonesia. Jumlah penggunanya yang masif yakni sekitar delapan juta pengguna, menjadikan Kaskus sebagai platform media sosial unggulan untuk berinteraksi soal berbagai topik. Bertepatan dengan perhelatan Social Media Week Jakarta (SMW Jakarta), Kaskus memperkenalkan logo dan fitur baru mereka guna memanjakan para pengguna dan komunitas mereka.

Continue reading Kaskus Perkenalkan Logo dan Berbagai Fitur Baru

Jakarta is Ready to Hold Social Media Week on February 23-27

The influence of tech adoption towards society is really vast and massive. This has created an era where people get connected easily with others. Riding on that momentum, Social Media Week (SMW) was born with a mission to connect billions world citizens in a single tech conference in Jakarta, and others big cities all over the world from February 23 to 27, 2015. Continue reading Jakarta is Ready to Hold Social Media Week on February 23-27

Amazon Selenggarakan AWS Cloud Kata di Jakarta 11 Desember Mendatang

Amazon Web Services / Amazon

Amazon bakal menyelenggarakan AWS Cloud Kata di Jakarta, sebuah event bagi startup dan pengembang untuk mengenal lebih jauh soal produk AWS Cloud, termasuk testimonial pengguna Amazon Web Cloud di Indonesia. Acaranya akan berlangsung tanggal 11 Desember mendatang dan terbuka gratis untuk umum.

Continue reading Amazon Selenggarakan AWS Cloud Kata di Jakarta 11 Desember Mendatang

Breaking: Kaskus COO Sukan Makmuri Takes CEO Seat, Ken Dean Grabs Chairman & Advisory Role

We just received confirmation that Kaskus CEO Ken Dean Lawadinata has officially stepped down and the position is now taken by its recently appointed Chief Operating Officer, Sukan Makmuri. From now on, Lawadinata will hold the position of Chairman of Kaskus with an advisory role for the company while Andrew Darwis, the company’s co-founder and CTO, will revert to Chief Community Officer. Continue reading Breaking: Kaskus COO Sukan Makmuri Takes CEO Seat, Ken Dean Grabs Chairman & Advisory Role

Breaking: COO Kaskus Sukan Makmuri Ambil Alih Posisi CEO, Ken Dean Lawadinata Menjadi Chairman

Kami baru saja menerima konfirmasi bahwa Ken Dean Lawadinata, CEO Kaskus telah resmi digantikan oleh Sukan Makmuri yang sebelumnya menjabat sebagai Chief Operating Officer di perusahaan tersebut. Untuk selanjutnya Ken akan menduduki posisi Komisaris sedangkan Andrew Darwis akan tetap menjabat sebagai founder dan Chief Community Officer di Kaskus. Continue reading Breaking: COO Kaskus Sukan Makmuri Ambil Alih Posisi CEO, Ken Dean Lawadinata Menjadi Chairman