Casio WSD-F20 Adalah Smartwatch Pertama yang Mengusung Android Wear 2.0

Tahun kemarin, kita sudah melihat smartwatch Android Wear pertama buatan Casio yang diperkenalkan pada ajang CES 2016. Setahun berselang, Casio kembali mengambil panggung CES untuk mengungkap suksesornya, WSD-F20. Bukan sembarang smartwatch, Casio WSD-F20 merupakan salah satu smartwatch pertama yang mengusung sistem operasi Android Wear 2.0.

Secara fisik, WSD-F20 merupakan penyempurnaan dari pendahulunya. Penampilannya kini tampak lebih gagah dan menyerupai lini G-Shock yang legendaris. Wajahnya kini dilengkapi bezel protektif, dan tombol-tombol di sisi kanannya kini juga lebih terlindung dengan baik. Ini penting mengingat jam tangan pintar ini ditujukan untuk menjadi pendamping aktivitas outdoor.

Tentu saja, yang perlu mendapat porsi sorotan lebih banyak adalah software-nya. Tidak hanya mengandalkan Android Wear 2.0, Casio juga telah mengintegrasikan sejumlah fitur yang menjadi unggulan lini Casio Pro-Trek, utamanya dengan aplikasi-aplikasi untuk membantu kegiatan memancing, bersepeda sekaligus hiking.

Casio WSD-F20 merupakan salah satu smartwatch pertama yang mengemas OS Android Wear 2.0 / Casio
Casio WSD-F20 merupakan salah satu smartwatch pertama yang mengemas OS Android Wear 2.0 / Casio

WSD-F20 juga mengusung fitur bertajuk Location Memory, yang berfungsi untuk menandai lokasi ketika pengguna sedang mengeksplorasi alam luar, sekaligus membacakan posisi mereka dengan satu tombol aktivasi. Fitur lain bernama Moment Setter berguna untuk memunculkan notifikasi di saat-saat yang telah ditetapkan, seperti misalnya ketika matahari terbenam atau sudah hampir mencapai puncak suatu gunung.

Casio belum menyebutkan kapan smartwatch ini bakal tersedia di pasaran dan berapa harganya. Kabar baiknya, pengguna WSD-F10 tidak akan dilupakan begitu saja, mereka akan menerima update Android Wear 2.0 mulai musim semi mendatang.

Sumber: Engadget.

Minat Konsumen Menurun, Motorola Berhenti Kembangkan Smartwatch

Awal tahun depan, besar kemungkinan akan ada sejumlah smartwatch baru yang diluncurkan, tepatnya tidak lama setelah Google merilis Android Wear 2.0 secara resmi. Pun demikian, Android Wear sepertinya bakal kehilangan salah satu pemain kuncinya, yaitu Motorola.

Moto 360 yang dirilis di tahun 2014 punya peran penting dalam perkembangan smartwatch, khususnya untuk platform Android Wear. Perangkat tersebut adalah smartwatch Android Wear pertama yang mengusung layar membulat, secara tidak langsung menjadi pelopor smartwatch dengan desain yang menyerupai jam tangan tradisional.

Setahun berikutnya, Moto 360 generasi kedua dirilis dengan pembaruan yang terbilang kurang signifikan. Namun sayang sepertinya kita tidak akan berjumpa dengan penerusnya, mengingat Lenovo baru-baru ini mengumumkan bahwa mereka telah menekan tombol pause untuk pengembangan kategori produk smartwatch sampai batas waktu yang belum ditentukan.

Keputusan ini didasari oleh minat konsumen yang terus menurun terhadap smartwatch. Hal ini juga bisa dilihat dari meningkatnya popularitas smartwatch hybrid yang pada dasarnya merupakan jam tangan tradisional dengan kemampuan tracking dan notifikasi.

Motorola sendiri menilai bahwa teknologi perangkat wearable yang ada sekarang kurang bisa memotivasi mereka untuk terus mengembangkannya tahun demi tahun. Ke depannya, masih ada kemungkinan bagi mereka untuk menciptakan smartwatch baru di saat teknologinya sudah semakin matang, tapi tidak ada yang tahu itu kapan dan sepertinya tidak dalam waktu dekat.

Sumber: The Verge.

Google Hadirkan Bermacam-Macam Update Dalam Android Wear 2.0

Sebagai OS Android yang dirancang untuk perangkat wearable, Android Wear mengintegrasi Google Now dan notifikasi mobile ke device, menyulap smartwatch jadi ekstensi smartphone Anda. Perkembangannya terbilang pesat, dan kini Google sudah menggandeng banyak partner. Tapi mereka sadar, ekosistem Android Wear masih menyisakan ruang untuk perbaikan.

Di acara Google I/O 2016, sang raksasa internet dari Mountain View itu resmi menyingkap Android Wear 2.0. Peningkatan versi tentu saja disertai bermacam-macam update, tapi pembaruan sendiri difokuskan pada tiga kategori utama: watch face, penyajian notifikasi, dan sistem action serta navigasi Wear.

Pada watch face, Google memperkenalkan ‘complications‘, yaitu fitur buat memperlihatkan informasi selain jam dan menit. Indikator baterai ialah salah satu contoh complications. Via API, smartwatch dapat menyuguhkan info yang diinginkan pengguna. Untuk user biasa, artinya kita dibebaskan mengutak-atik watch face sesuai keinginan, dan tetap memperoleh data dari aplikasi fitness, messaging dan lain sebagainya.

Android Wear 2.0 1
Watch face di Android Wear 2.0 dilengkapi ‘complications’.

Membahas app chat, efektivitas membalas pesan di layar super-kecil smartwatch mungkin masih jadi pertanyaan besar. Namun prosedurnya akan jadi lebih mudah karena Android Wear 2.0 menawarkan lebih banyak cara: Anda dapat memanfaatkan ‘smart replies‘ yang sudah disiapkan, menulis jawaban langsung menggunakan tangan, atau memakai keyboard virtual berdesain baru. Google mencoba menyempurnakan kapabilitas deteksi tulisan tangan, memudahkan Anda menulis dengan huruf besar di display minimalis.

Perubahan di notifikasi sendiri dimaksudkan agar user lebih gampang berinteraksi dengan app. Contohnya di Gmail: layout icon dan foto diubah supaya identitas lebih mudah diketahui, lalu teks pada judul dan konten juga diperkecil sehingga bisa segera terbaca tanpa terpotong.

Android Wear 2.0 2
Perbedaan antara Android Wear versi pertama dan kedua dalam penyajian layout.

Sebagai bagian dari penerapan Material Design di Wear, versi kedua ini menambahkan navigasi interaktif dan action drawer. Navigation drawer berada di atas display, memungkinkan user mengakses view berbeda di app. Lalu action drawer diposisikan di bawah, menyediakan opsi-opsi spesifik buat pengguna. Keduanya seperti yang biasa kita temui di smartphone, dapat dipergunakan via swipe.

Contoh pengoperasian navigation drawer.

Perbaikan pada fitur fitness juga tidak kalah penting. Android Wear 2.0 didukung kemampuan deteksi activity otomatis Google Fit, di mana device akan segera melacak data tubuh ketika mengetahui Anda sedang berlari. Lalu Anda juga bisa segera memutar musik langsung dari watch face, tanpa perlu menyambungkan smartwatch ke handset secara manual.

Bersamaan dengan pengumuman ini, para developer dipersilakan menjajal versi preview-nya.

Via Tech Crunch.

Semua Yang Perlu Anda Ketahui dari Event Google I/O 2016

Event Google I/O 2016 sudah resmi dimulai pada tanggal 18 Mei kemarin. Seperti di tahun-tahun sebelumnya, ajang ini dimanfaatkan Google untuk mengumumkan rentetan hardware maupun software baru bikinan mereka, termasuk halnya yang sudah menjadi agenda tahunan, yaitu versi baru Android.

Google I/O tahun ini tidak melulu soal Android N. Masih banyak produk-produk lain yang diluncurkan yang tidak kalah menarik. Apa saja contohnya? Tanpa perlu berlama-lama, mari kita bahas satu per satu.

Google Assistant dan Google Home

Google Assistant dapat memahami percakapan dan merespon secara natural / Google
Google Assistant dapat memahami percakapan dan merespon secara natural / Google

Bisa dibilang sebagai penyempurnaan dari Google Now, asisten virtual besutan Google kini diklaim lebih ‘hidup’ dari sebelumnya. Ia bisa memahami percakapan sekaligus merespon dengan cara yang lebih natural, dan pemahamannya akan konteks yang dibicarakan juga semakin matang.

Google Home adalah speaker pintar yang ditenagai Google Assistant / Google
Google Home adalah speaker pintar yang ditenagai Google Assistant / Google

Google Assistant ini akan menjadi otak di balik perangkat anyar bernama Google Home. Perangkat ini pada dasarnya merupakan sebuah speaker nirkabel berwujud silinder. Namun selain menghantarkan alunan musik, Google Home juga siap menerima instruksi suara dari pengguna guna mengontrol berbagai perangkat smart home serta mengakses beragam layanan, mulai dari menetapkan timer oven, mengecek jadwal keberangkatan pesawat sampai menyala-matikan lampu ruangan.

Allo dan Duo

Allo adalah aplikasi pesan instan dengan dukungan kecerdasan dari Google Assistant / Google
Allo adalah aplikasi pesan instan dengan dukungan kecerdasan dari Google Assistant / Google

Keduanya merupakan aplikasi komunikasi baru dari Google. Allo adalah aplikasi pesan instan pintar yang juga disokong oleh Google Assistant, dimana pengguna bisa melakukan pencarian beraneka informasi langsung dari dalam aplikasi.

Menemani Allo adalah Duo, sebuah aplikasi video call yang sangat sederhana nan efisien. Menurut Google, video call dengan aplikasi ini bahkan bisa berjalan lancar meski koneksi pengguna tergolong lamban.

Android N

Tampilan situs buatan Google untuk menampung ide-ide kreatif pengguna terkait nama dari Android N / Screen capture pribadi
Tampilan situs buatan Google untuk menampung ide-ide kreatif pengguna terkait nama dari Android N / Screen capture pribadi

Bintang terbesar dari Google I/O setiap tahunnya, Android N datang dengan peningkatan pada performa sekaligus efisiensi baterai dan storage. Versi publiknya memang belum dirilis, akan tetapi Google telah membuka program public beta untuk publik – bukan hanya developer saja – dengan catatan Anda menggunakan perangkat Nexus yang kompatibel.

Lalu bagaimana dengan namanya? Well, rumor berhembus bahwa Google akan menjulukinya Android “Nutella”, tapi Google masih belum mempunyai keputusan final, dan mereka tentunya juga harus mendapat persetujuan dari Ferrero selaku pemegang lisensi Nutella terlebih dulu.

Yang justru lebih menarik adalah keputusan Google untuk meminta bantuan kita dalam mencarikan nama untuk Android N. Mereka membuat situs khusus untuk mengumpulkan ide-ide kreatif dari kita semua; saya pribadi telah mencantumkan Android “Nogosari”. 🙂

Daydream

Referensi desain VR headset dan controller Daydream / The Verge
Referensi desain VR headset dan controller Daydream / The Verge

Yang ini merupakan kejutan dari Google. Daydream adalah sebuah platform VR baru yang dirancang dan dioptimalkan untuk Android N. Daydream mencakup software sekaligus hardware, dimana Google telah menciptakan referensi desain VR headset beserta controller-nya. Tidak seperti Cardboard yang bisa kita rakit sendiri, Daydream nantinya akan diproduksi oleh sejumlah mitra Google.

Android Wear 2.0

Android Wear 2.0 membawa sejumlah pembaruan yang signifikan / Google
Android Wear 2.0 membawa sejumlah pembaruan yang signifikan / Google

Android Wear 2.0 didapuk sebagai update yang paling signifikan sejak platform ini dirilis pertama kali dua tahun yang lalu. Pembaruan yang paling utama adalah, aplikasi Android Wear kini dapat bekerja secara terpisah tanpa perlu terhubung dengan smartphone setiap waktu.

Google juga merombak tampilannya agar lebih mudah dinavigasikan dan lebih optimal di layar berbentuk bulat. Pembaruan lain dari segi desain mencakup tampilan notifikasi baru serta sebuah app launcher.

Android Auto

Android Auto nantinya bisa dijalankan langsung di smartphone / Jalopnik
Android Auto nantinya bisa dijalankan langsung di smartphone / Jalopnik

Kalau sebelumnya pengguna harus punya mobil yang kompatibel untuk bisa menikmati Android Auto, nantinya tak lagi demikian. Google telah mengulik Android Auto supaya bisa dijalankan langsung di smartphone tanpa harus tersambung ke sistem dashboard milik mobil terlebih dulu.

Sumber: Google Blog, The Verge dan Jalopnik.