8 Situs Download Anime Subtitle Indonesia, Terpopuler dan Gratis!

Orang yang suka menonton anime harus tahu tempat download anime sub Indo. Akibatnya, Anda dapat menonton anime kapan saja dan di mana saja.  Anime adalah animasi Jepang dengan berbagai karakter. Anime saat ini mulai berkembang di seluruh dunia. 

Bahkan saat ini, anime tidak sulit ditemukan di Indonesia. Penikmat anime dapat mengunduh film dari banyak website, beberapa di antaranya sudah memiliki subtitle Indonesia. 

Samehadaku

Pertama, samehada.tv. Ini adalah situs rekomendasi terbaik karena tidak ada iklan di tampilannya. Jika ada, iklan tidak terlalu mengganggu pengunjung.

Anda pasti tahu keberadaan situs ini jika Anda memiliki teman yang juga menyukai anime. Situs ini menampilkan sejumlah besar anime dari berbagai studio dan musim yang telah berakhir atau masih “dalam proses”. Komik dan soundtrack dari anime yang ada tersedia selain anime. Saat musim berakhir, admin situs samehadaku biasanya mengumumkan anime baru yang akan dirilis di musim berikutnya.

Oploverz.in

Oploverz adalah situs web yang dapat digunakan untuk mendownload berbagai judul anime populer, seperti Bleach, One Piece, dan lainnya. Situs web ini tidak hanya menyediakan subtitle, tetapi juga memiliki koleksi video anime lengkap dengan subtitle Indonesia.

Anda dapat melihat dengan teliti bagian “daftar anime” di tab situs ini. Di sana, Anda akan melihat koleksi anime yang dimiliki secara menyeluruh. Semuanya dapat didownload dengan mudah dan gratis di situs ini. Anda juga dapat memilih antara berbagai server saat mendownload.

Meownime

Karena banyaknya variasi dan pilihan animenya, situs ini direkomendasikan. Selain itu, situs ini tidak memiliki iklan yang mengganggu pengunjung. Banyak anime dibuat lebih baik setiap hari. Sangat mudah untuk mengunduh atau menonton video di situs ini.

  1. Drivenime 

Bagi teman-teman yang malas mengunduh anime, situs ini adalah pilihan yang baik karena menyediakan anime lengkap dalam bahasa Sub-Indo per episode. karena setiap musim telah disediakan rangkuman atau kumpulan anime. Oleh karena itu, Anda mengunduhnya dalam file zip atau rar. Anda harus mengekstrak file setelah diunduh. Kemudian folder anime yang Anda unduh muncul.

Nimegami

Nimegami menyediakan berbagai jenis anime. Admin telah menandai status anime dengan label seperti batch, sedang berlangsung, BD, selesai, dan sebagainya. UI-nya tidak membingungkan, dan fitur penjelajahannya mudah digunakan. Anime berbeda setiap pekannya. Sayangnya, situs ini tidak memiliki banyak update tentang live action anime, dan pilihan format dan kualitas videonya kurang beragam.

Nekonime

Situs ini tidak banyak iklan tetapi memiliki antarmuka pengguna yang bersih. Navigasi yang mudah digunakan membuat pengguna lebih mudah menemukan anime yang tersedia di situs ini. Selain itu, Anda dapat mendownload anime batch, yang memungkinkan Anda mendapatkan semua episode dari satu season anime.

Situs ini memiliki file anime yang cukup lengkap, bahkan dengan judul anime yang tidak terlalu populer. Terdapat juga panduan untuk download, yang dapat digunakan oleh pemula agar dapat mengunduh anime dengan mudah.

Kusonime

Banyak anime dari berbagai genre dan waktu dapat diunduh dari situs ini dalam berbagai format dan kualitas video.

Selain itu, situs web ini menyediakan berbagai jenis alamat URL yang dapat diunduh. Itu berarti Anda dapat menggunakan link lain jika ada masalah atau error dengan link.

Wibudesu

Secara khusus, Wibudesu menyediakan download anime dengan subtitle bahasa Indonesia, yang menunjukkan bahwa koleksi animenya cukup lengkap dan telah diupdate secara signifikan.

Situs ini ringan ketika diakses karena tampilannya yang minimalis. Anda mungkin menemukan beberapa link yang tidak berfungsi karena Wibudesu masih dalam proses perbaikan. Namun, secara keseluruhan, situs ini layak dicoba.

Itulah situs yang DailySocial.id rekomendasikan kepada kalian yang ingin menonton anime dengan subtitle yang mudah dicari. Semoga bermanfaat!

8 Aplikasi Edit Foto Jadi Anime

Perubahan zaman sepertinya membuat manusia semakin kreatif, terutama dalam bidang teknologi. Jika sebelumnya ada aplikasi yang bisa mengubah wajah menjadi wajah tua atau kekanak-kanakan, kini juga ada aplikasi edit foto menjadi anime.

Trend ini sedang ramai diperbincangkan di media sosial seperti Instagram dan Facebook. Banyak orang yang tertarik untuk mengikuti tren ini, namun banyak juga yang belum mengetahui aplikasi mana yang akan digunakan.

Untuk mengetahui nama aplikasinya, berikut adalah beberapa aplikasi yang bisa kamu coba untuk mengubah tampilan foto kamu menjadi seperti anime.

Meitu

Meitu adalah aplikasi edit foto viral China yang juga memiliki filter ubah wajah untuk mengedit foto dengan gaya anime. Dilihat dari jumlah penggunanya, Meitu termasuk yang paling populer dibanding aplikasi lainnya.

Selain fitur premium, Meitu dilengkapi dengan antarmuka pengguna sederhana yang memudahkan pengguna untuk mengedit foto sesuai keinginan. Bahkan dengan teknologi AI, proses editing bisa diselesaikan dalam hitungan menit.

Prisma Photo Editor

Meskipun Prisma Labs tidak mengklaim bahwa aplikasi ini dapat mengubah foto menjadi anime, namun ia menawarkan fitur dan efek sebaik yang lainnya. Hebatnya, aplikasi ini juga memiliki fitur yang memberikan efek lukis pada foto editanmu.

Hingga saat ini, Prisma memiliki lebih dari 300 filter dan terus bertambah setiap harinya. kamu dapat memilih filter yang ingin kamu terapkan pada foto dan menyesuaikannya sendiri agar terlihat seperti karakter anime favoritmu.

Everfilter

Everfilter sekarang menjadi aplikasi pengolah gambar yang sedang tren. Dilengkapi dengan kecerdasan buatan, program ini mampu mengubah gambar menjadi seperti anime, termasuk gedung dan kendaraan.

Everfilter dilengkapi dengan berbagai efek menarik dan filter animasi luar biasa yang dapat mengubah siang menjadi malam atau sebaliknya. Selain itu, kamu juga dapat membagikan hasil editannya di aplikasi media sosial.

Capcut

Dengan ulasan yang sangat bagus di Google Play, CapCut layak disebut sebagai aplikasi edit foto anime terbaik saat ini. Dikembangkan oleh Bytedance, aplikasi ini menjadi viral di berbagai situs media sosial karena dianggap lebih baik dari aplikasi lain.

CapCut pada dasarnya adalah aplikasi edit video, namun memiliki fitur yang memungkinkan pengguna membuat animasi keren ala anime. Kamu bisa mendownload program ini secara gratis dengan ukuran sekitar 78 MB.

Anime Face Changer – Cartoon P

Jika melihat kolom ulasan Google Play, banyak orang yang berkomentar negatif tentang aplikasi ini. Sedangkan Anime Face Changer merupakan salah satu program edit foto yang berubah menjadi anime yang dilengkapi dengan berbagai fitur dan efek kawaii.

Selain itu, aplikasi yang dikembangkan Ranoma ini sangat mudah digunakan. Kamu hanya perlu beberapa menit untuk mengubah foto menjadi manga atau anime. Banyaknya iklan di Anime Face Changer membuat pengeditan menjadi kurang menyenangkan.

SelfAnime

SelfAnime, aplikasi yang dapat mengubah foto menjadi anime, memiliki banyak fitur menarik yang cocok untuk para penggemar anime Naruto. Aplikasi ini memiliki beberapa stiker keren seperti mata Sharingan, rambut Naruto, pedang Zanpakutou di anime Bleach.

Ada juga efek rasengan dan kamehameha yang terlihat cukup realistis. Jika Anda tertarik dengan editor foto anime terpopuler ini, kamu dapat mengunduh SelfAnime dari Google Play atau aplikasi Monk APK yang ukurannya 23MB.

MomentCam

Selain mengubah foto menjadi karakter animasi, MomentCam juga bisa membuat foto kamu terlihat seperti kartun dari ujung kepala sampai ujung kaki. Aplikasi Jepang ini menawarkan antarmuka sederhana yang mudah digunakan.

Untuk mempelajari cara mengubah foto menjadi anime menggunakan aplikasi MomentCam, kamu dapat menonton tutorial dari aplikasi tersebut atau dari situs berbagi video seperti Youtube. Walaupun ukuran aplikasi ini tergolong besar, namun perubahan yang kamu lakukan tidak akan mengecewakan manfaat yang ada.

GoArt

Didukung oleh developer Everimaging, GoArt juga merupakan salah satu perangkat lunak animasi foto terbaik. Aplikasi 9MB ini berisi berbagai filter dan efek menyenangkan yang dapat kamu buat untuk membuat fotomu terlihat seperti karakter anime atau lukisan di atas kanvas.

Seperti program lainnya, GoArt mengandalkan kecerdasan buatan yang dapat mengubah foto wajah dan pemandangan biasa menjadi seperti karakter anime atau film. Tidak seperti Proyeksi, GoArt dapat diunduh gratis dari Google Play. Respon pengguna terhadap program ini cukup baik dengan rating 4,4 dari 50.000 review.

Perlu diketahui bahwa sejauh ini belum ada aplikasi yang dapat mengubah wajah menjadi anime dengan hasil yang sempurna. Daftar di atas hanyalah panduan jika kamu ingin mengikuti tren media sosial yang sedang berkembang saat ini.

Jika kamu ingin aplikasi pengeditan foto menjadi yang paling mirip anime, kamu harus sedikit bersabar. Atau kamu dapat mengeditnya sendiri menggunakan perangkat lunak seperti Photoshop.

5 Rekomendasi Aplikasi Edit Foto Jadi Anime Terbaik, Wajib Kamu Coba!

Perubahan zaman sepertinya membuat manusia semakin kreatif, terutama dalam bidang teknologi. Jika sebelumnya ada aplikasi yang bisa mengubah wajah menjadi wajah tua atau kekanak-kanakan, kini juga ada aplikasi edit foto menjadi anime.

Trend ini sedang ramai diperbincangkan di media sosial seperti Instagram dan Facebook. Banyak orang yang tertarik untuk mengikuti tren ini, namun banyak juga yang belum mengetahui aplikasi mana yang akan digunakan.

Untuk mengetahui nama aplikasinya, berikut adalah beberapa aplikasi yang bisa kamu coba untuk mengubah tampilan foto kamu menjadi seperti anime.

Meitu

Meitu adalah aplikasi edit foto viral China yang juga memiliki filter ubah wajah untuk mengedit foto dengan gaya anime. Dilihat dari jumlah penggunanya, Meitu termasuk yang paling populer dibanding aplikasi lainnya.

Selain fitur premium, Meitu dilengkapi dengan antarmuka pengguna sederhana yang memudahkan pengguna untuk mengedit foto sesuai keinginan. Bahkan dengan teknologi AI, proses editing bisa diselesaikan dalam hitungan menit.

Kamu bisa mengunduh aplikasinya di sini.

Prisma Photo Editor

Meskipun Prisma Labs tidak mengklaim bahwa aplikasi ini dapat mengubah foto menjadi anime, namun ia menawarkan fitur dan efek sebaik yang lainnya. Hebatnya, aplikasi ini juga memiliki fitur yang memberikan efek lukis pada foto editanmu.

Hingga saat ini, Prisma memiliki lebih dari 300 filter dan terus bertambah setiap harinya. kamu dapat memilih filter yang ingin kamu terapkan pada foto dan menyesuaikannya sendiri agar terlihat seperti karakter anime favoritmu.

Kamu dapat mengunduh aplikasinya di sini.

Everfilter

Everfilter sekarang menjadi aplikasi pengolah gambar yang sedang tren. Dilengkapi dengan kecerdasan buatan, program ini mampu mengubah gambar menjadi seperti anime, termasuk gedung dan kendaraan.

Everfilter dilengkapi dengan berbagai efek menarik dan filter animasi luar biasa yang dapat mengubah siang menjadi malam atau sebaliknya. Selain itu, kamu juga dapat membagikan hasil editannya di aplikasi media sosial.

Kamu dapat mengunduh aplikasinya di sini.

Capcut

Dengan ulasan yang sangat bagus di Google Play, CapCut layak disebut sebagai aplikasi edit foto anime terbaik saat ini. Dikembangkan oleh Bytedance, aplikasi ini menjadi viral di berbagai situs media sosial karena dianggap lebih baik dari aplikasi lain.

CapCut pada dasarnya adalah aplikasi edit video, namun memiliki fitur yang memungkinkan pengguna membuat animasi keren ala anime. Kamu bisa mendownload program ini secara gratis dengan ukuran sekitar 78 MB.

Kamu bisa mengunduh aplikasinya di sini.

Anime Face Changer – Cartoon P

Jika melihat kolom ulasan Google Play, banyak orang yang berkomentar negatif tentang aplikasi ini. Sedangkan Anime Face Changer merupakan salah satu program edit foto yang berubah menjadi anime yang dilengkapi dengan berbagai fitur dan efek kawaii.

Selain itu, aplikasi yang dikembangkan Ranoma ini sangat mudah digunakan. Kamu hanya perlu beberapa menit untuk mengubah foto menjadi manga atau anime. Banyaknya iklan di Anime Face Changer membuat pengeditan menjadi kurang menyenangkan.

Kamu dapat mengunduh aplikasinya di sini.

Perlu diketahui bahwa sejauh ini belum ada aplikasi yang dapat mengubah wajah menjadi anime dengan hasil yang sempurna. Daftar di atas hanyalah panduan jika kamu ingin mengikuti tren media sosial yang sedang berkembang saat ini.

Jika kamu ingin aplikasi pengeditan foto menjadi yang paling mirip anime, kamu harus sedikit bersabar. Atau kamu dapat mengeditnya sendiri menggunakan perangkat lunak seperti Photoshop.

Sony Kini Resmi Akuisisi Situs Anime Crunchyroll

Setelah proses bertahap yang panjang, Sony akhirnya secara penuh mengambil alih kepemilikan situs streaming anime Crunchyroll yang sebelumnya dimiliki oleh AT&T. Tidak tanggung-tanggung, untuk akusisi ini Sony menggelontorkan dana hingga $1,175 miliar atau sekitar Rp17 triliun.

Akusisi yang terjadi pada hari Senin lalu tersebut langsung ditindaklanjuti CEO Sony Pictures, Tony Vinciquerra yang menyatakan bahwa target perusahaannya sekarang adalah “membuat platform berlangganan anime yang terpadu sesegera mungkin”.

Hal tersebut diutarakan oleh Tony karena sebelumnya Sony telah memiliki situs layanan streaming anime lainnya yaitu Funimation. Dengan bergabungnya Crunchyroll, maka Sony akan memadukan kedua layanan tersebut agar menarik bagi para pelanggannya.

“Dengan bergabungnya Crunchyroll, kami memiliki kesempatan yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk memberikan pengalaman bagi para penggemar anime yang benar-benar baru di semua platform pilihan mereka mulai dari bioskop, televisi, video games, streaming, di manapun dan dengan cara apapun yang para fans inginkan untuk menikmati anime.” Lanjut Tony.

Crunchyroll memang menjadi salah satu platfrom streaming anime paling populer di dunia. Mereka mengklaim bahwa mereka memiliki 120 juta pelanggan yang tersebar di lebih dari 200 negara. Mereka memiliki banyak sekali layanan mulai dari video-on-demand, game mobile, manga, dan juga merchandising.

Sedangkan Funimation sebenarnya adalah rival dari Crunchyroll terutama di Amerikat Serikat dengan keunggulan adanya fitur “dubbing” bahasa Inggris yang membuat Funimation lebih disukai oleh para pecinta anime di negara Paman Sam tersebut.

Image credit: radiojhero.com

Sekarang, Sony telah mengisi kekurangan masing-masing layanan streaming. Namun belum jelas apa yang dimaksud Sony untuk membuat kedua layanan tadi jadi “terpadu” karena hingga sekarang kedua layanan ini masih berjalan secara terpisah.

Namun President dan CEO Sony Group Corporation, Kenichiro Yoshida mengatakan dalam press release resminya bahwa kehadiran dua platform streaming anime tersebut dapat mendekatkan mereka terhadap para kreator dan juga para fans.

Cinta Segitiga antara Game, Anime, dan Esports

Di Jepang, anime biasanya dibuat berdasarkan pada manga yang populer. Dan jika sebuah manga memang sangat populer, tidak tertutup kemungkinan ia akan diangkat ke media lain, seperti game. Misalnya, Dragon Ball. Ada berapa banyak anime dan game yang dibuat berdasarkan seri legendaris buatan Akira Toriyama itu? Sekarang, industri game juga terikat erat dengan industri lain yang sama sekali baru, yaitu esports. Mengingat eratnya hubungan antara industri game dan anime, apakah hal itu berarti sudah pasti ada tempat untuk esports?

 

Antara Game, Anime, dan Esports 

Minggu lalu, Team Liquid mengumumkan bahwa mereka punya koleksi pakaian baru. Berbeda dengan merchandise mereka lainnya, koleksi pakaian terbaru Team Liquid merupakan hasil kolaborasi dengan Naruto Shippuden. Di Twitter, pengumuman kolaborasi Team Liquid dengan Naruto mendapatkan sambutan meriah, terbukti dengan 7 ribu retweets dan 29 ribu likes. Sebagai perbandingan, ketika LA Thieves mengumumkan seragam baru mereka di Twitter, mereka hanya mendapatkan 268 retweets dan 3,2 ribu likes. Hal ini menjadi salah satu bukti bahwa fans esports sangat menyukai anime.

Sayangnya, hubungan antara pelaku industri esports dan anime layaknya cinta bertepuk sebelah tangan. Saat ini, tidak banyak kolaborasi antara industri esports dengan anime. Padahal, esports punya kaitan erat dengan industri game dan kolaborasi antara industri game dan anime telah berlangsung sejak lama. Anime pertama yang diadaptasi dari game adalah Super Mario Bros.: Peach-Hime Kyushutsu Dai Sakusen! Anime berdurasi 1 jam tayang pada 1986.

Sementara itu, pada 1988, game Astro Boy — yang didasarkan pada anime dengan judul yang sama — dirilis untuk platform PC. Game itu merupakan salah satu game yang diadaptasi dari anime pertama. Sejak saat itu, ada banyak game yang diangkat dari anime populer, seperti Dragon Ball, Evangelion, Fullmetal Alchemist, Inuyasha, Initial D, Naruto, One Piece, dan bahkan Doraemon. Jumlah anime yang didasarkan pada game juga tidak kalah banyak, di antaranya adalah Devil May Cry, Fatal Fury, Kingdom Hearts, Street Fighter, Virtua Fighter, dan Final Fantasy XV.

Tak berhenti sampai di situ, jumlah anime yang mengangkat tema game, termasuk trope masuk ke dalam dunia game, juga tidak sedikit. Sebut saja Overlord, Sword Art Online, Log Horizon, No Game No Life, serta .hack. Dan walaupun gamer anime tidak masuk dalam dalam daftar anime paling populer, anime Sword Art Online masih berlanjut hingga sekarang. Padahal, season pertama dari anime Sword Art Online ditayangkan pada 2012. Hal ini menunjukkan, selama 8 tahun, anime Sword Art Online — yang merupakan gamer anime — masih cukup diminati.

Selain game, anime juga sering mengangkat tema olahraga, mulai dari olahraga populer, seperti sepak bola, basket, dan baseball, sampai olahraga yang tak terlalu diminati, seperti voli, balap sepeda, atau bahkan american football. Dan esports sendiri kini semakin diakui sebagai olahraga. Meskipun begitu, hampir tidak ada anime yang mengangkat tema esports. Sejauh ini, satu-satunya anime yang mengambil tema esports adalah High Score Girl. Anime itu dirilis pada 2018. Hanya saja, anime tersebut mengambil setting pada 1991. Jadi, jangan harap Anda akan melihat ekosistem esports yang sudah berkembang seperti sekarang.

Saat ini, satu-satunya animasi yang bercerita tentang pemain esports adalah Quan Zhi Gao Shou atau The King’s Avatar. Hanya saja, The King’s Avatar — yang tersedia dalam bentuk komik, animasi, dan bahkan live action — merupakan produk buatan Tiongkok. Di sisi lain, Netflix juga baru saja mengumumkan seri anime Dota: Dragon’s Blood. Seri yang didasarkan pada Dota 2 itu akan diluncurkan pada 25 Maret 2021. Meskipun diklaim sebagai “anime“, Dragon’s Blood ditangani oleh Studio MIR, studio asal Korea Selatan yang juga pernah membuat The Legend of Korra dan Voltron: Legendary Defender.

Dua contoh di atas menunjukkan, jika dibandingkan dengan Jepang, Tiongkok dan Korea Selatan lebih cepat mengadopsi budaya esports, termasuk dalam membuat komik dan animasi bertema competitive gaming. Tak hanya masyarakatnya, pemerintah Jepang juga terbilang lambat untuk mendukung indsutri esports. Mereka baru mengungkap rencana mereka untuk mengembangkan industri esports pada Mei 2020.

"Kota Esports" yang dibuat oleh pemerintah Hangzhou. | Sumber: Esports Insider
“Kota Esports” yang dibuat oleh pemerintah Hangzhou. | Sumber: Esports Insider

Sebagai perbandingan, Hangzhou — kota di Tiongkok yang dikenal dengan industri pariwisatanya — telah membuka “kota esports pada November 2018. Tidak tanggung-tanggung, pemerintah Hangzhou menghabiskan RMB2 miliar (sekitar Rp4,3 triliun) untuk membuat kota esports seluas 3,94 juta kaki persegi itu. Tak hanya pemerintah kota, pemerintah pusat Tiongkok juga menunjukkan kepedulian pada esports. Pada Februari 2019, Beijing mengakui pemain esports sebagai profesi resmi. Di Indonesia, pada April 2019, Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa pemerintah akan mendukung industri esports dengan membangun infrastruktur digital. Dalam Piala Presiden 2019, esports juga sudah menjadi salah satu cabang yang diadu.

Kenapa Jepang lambat mengadopsi budaya esports padahal jumlah gamer mereka mencapai lebih dari setengah populasi? Salah satu alasannya adalah karena kebanyakan game yang dimainkan oleh gamer Jepang — baik pemain mobile maupun konsol — adalah game single-player. Karena kebanyakan game yang dimainkan oleh pemain Jepang adalah game single-player, maka pertumbuhan ekosistem esports di sana pun tidak sepesat di negara-negara lain yang para gamers-nya hobi bermain game multiplayer kompetitif.

Jumlah gamer profesional bisa menjadi salah satu tolok ukur untuk melihat pertumbuhan ekosistem esports di sebuah negara. Menurut Statista, pada 2019, jumlah gamer profesional di Jepang hanya mencapai 578 orang. Sementara di Tiongkok dan Korea Selatan, jumlah gamer profesional lebih dari seribu orang. Memang, Tiongkok punya populasi yang jauh lebih besar daripada Jepang. Pada 2019, populasi Tiongkok hampir mencapai 1,4 miliar orang sementara jumlah penduduk Jepang hanya mencapai 126 juta orang. Meskipun begitu, populasi Korea Selatan jauh lebih sedikit dari Jepang. Pada 2019, jumlah penduduk Korea Selatan 51,7 juta orang. Hal ini berarti, jumlah gamer profesional di satu negara tidak hanya dipengaruhi oleh besarnya populasi.

Jumlah gamer profesional di setiap negara pada 2019. | Sumber: Statista
Jumlah gamer profesional di setiap negara pada 2019. | Sumber: Statista

Bukti lainnya, Amerika Serikat menjadi negara dengan jumlah gamer profesional terbanyak — mencapai lebih dari 5 ribu orang — walau jumlah penduduk mereka hanyalah 328 juta orang, tidak sampai dari setengah populasi Tiongkok.

 

Keuntungan Kerja Sama Organisasi Esports dan Anime

Jika perkembangan ekosistem esports di Jepang terbilang lambat, kenapa kolaborasi antara Team Liquid dan Naruto menjadi menarik untuk dibicarakan? Alasannya sederhana: karena penonton esports dan anime punya karakteristik yang mirip.

“Saya lebih heran kenapa baru sekarang,” kata Irliansyah Wijanarko Saputra, Chief Growth Officer, RevivalTV, mengungkapkan pendapatnya soal kerja sama Team Liquid dengan Naruto. “Esports sudah bukan cuma pertandingan game atau mainan anak-anak saja, tapi sudah jadi lifestyle untuk generasi milenial dan di bawahnya. Jadi, wajar kalau Naruto atau anime, yang merupakan bentuk hiburan yang sudah ‘dimaklumi’ generasi milenial dan di bawahnya, kerja sama dengan organisasi esports.”

Irli membandingkan kerja sama antara Team Liquid dan Naruto dengan kolaborasi antara perusahaan otomotif dan golf. “Ada stick golf BMW, atau brand Gucci atau LV yang membuat sepeda. Hal in iterjadi karena golf dan sepeda memang hiburan dan bagian dari gaya hidup generasi di atas kita,” ungkapnya.

Sementara itu, Shoutcaster, Wibi “8KEN” Irbawanto mengatakan, walau demografi penonton esports dan anime tidak persis sama, keduanya punya banyak kesamaan. “Melihat effort yang dikeluarkan dari tim dan publisher game untuk membuat cross-content, seperti League of Legends dengan skin Sailor Moon-nya atau CS:GO dengan skin muka karakter anime, tidak bisa dipungkiri bahwa demografi industri esports dan anime memang banyak bersinggungan.”

Bicara soal demografi, rata-rata umur penonton esports di AS adalah 28 tahun, menurut laporan GameScape dari Interpret pada 2017. Sementara 39% dari penonton esports ada di rentang umur 25-34 tahun. Jika dibandingkan dengan demografi penonton esports, target penonton anime jauh lebih luas. Anime menargetkan penonton segala umur, mulai dari anak-anak sampai orang dewasa. Karena itu, anime bahkan dikategorikan berdasarkan gender dan umur. Misalnya, kategori shounen dan shoujo, yang menyasar remaja umur 12-18 tahun, seinen dan josei yang menyasar penonton di umur 18-40 tahun, dan kodomo, yang ditujukan untuk anak-anak di bawah umur 10 tahun. Meskipun begitu, seperti yang disebutkan oleh Irli dan Wibi, ada singgungan antara penonton esports dan anime.

Apa artinya?

Dalam dunia marketing, ada istilah “targeting in marketing“, yang mengacu pada strategi untuk fokus pada segmen konsumen yang spesifik. Salah satu tujuannya adalah untuk meningkatkan angka penjualan. Sebagai ilustrasi, jika Anda menjual cokelat menjelang Hari Valentine, Anda akan mendapatkan untung lebih besar jika Anda menjajakan cokelat pada orang-orang yang sudah punya kekasih daripada jualan di depan para jomlo. Karena, orang yang sudah punya kekasih akan lebih membutuhkan cokelat.

Hal yang sama juga berlaku untuk esports dan anime. Fans esports dan anime punya “bahasa yang sama”, seperti yang disebutkan oleh Irli. Hal itu berarti, fans esports punya kemungkinan lebih besar untuk menonton anime atau membeli merchandise anime. Begitu juga sebaliknya. Fans anime lebih cenderung tertarik untuk menonton konten esports. Menurut Irli, fans anime punya kemungkinan lebih besar untuk suka dengan esports karena konten esports biasanya menampilkan konsep “journey to become a hero“, konsep yang sering diusung oleh kebanyakan anime, khususnya shounen, seperti Naruto.

Bagi organisasi esports, salah satu keuntungan yang didapat dari berkolaborasi dengan anime ternama adalah brand exposure. Dengan membuat pakaian bertema Naruto, Team Liquid dapat mengekspos brand mereka pada fans Naruto dan anime secara umum.

“Kolaborasi Team Liquid dengan salah satu brand terbesar di dunia anime, Naruto, harusnya dapat menarik massa untuk membeli jaket Team Liquid yang baru,” kata Wibi. “Dalam proses tersebut, orang-orang yang mengakses store Team Liquid juga akan terekspos dengan produk-produk Team Liquid lainnya, dan yang terekspos karena berbondong-bondong di-share orang-orang melalui sosial media juga akan terekspos dengan brand Team Liquid.”

 

Potensi Kolaborasi Antara Organisasi Esports Indonesia dengan Anime

Ketika ditanya apakah organisasi esports lokal bisa mengikuti jejak Team Liquid, Irli menjawab, “Tinggal tunggu waktu saja sih, menurutku.” Lebih lanjut, dia membahas tentang tantangan yang harus dihadapi oleh tim esports Indonesia jika mereka memang ingin mengadakan kolaborasi dengan anime. “Penghalangnya adalah kesulitan untuk mendapatkan akses ke pihak yang punya lisensi anime-nya. Dan dari pihak anime, kalau kerja sama dengan agency di Indonesia, biasanya berupa acara komunitas dan nobar gitu,” ungkap Irli.

Irli menyebutkan, jalan yang paling memungkinkan bagi organisasi esports lokal untuk menggandeng franchise anime adalah melalui Dentsu, perusahaan iklan dan PR Jepang yang juga membuka cabang di Indonesia. “Paling mentok, masuk lewat Dentsu. Dan dari Dentsu Indonesia yang milih untuk menghubungkan sama tim esports,” ujarnya.

Jika organisasi esports Indonesia ingin menjalin kerja sama dengan franchise anime, tantangan lain yang harus mereka hadapi adalah mereka harus menyiapkan strategi aktivasi yang baik. Pasalnya, jelas Irli, kerja sama dengan pelaku esports biasanya tidak akan berbuah manis dalam waktu pendek. Jadi, organisasi esports Tanah Air harus bisa meyakinkan pemegang lisensi anime untuk menjalin kerja sama dalam jangka waktu panjang. Sementara saat ini, satu-satunya konsep kerja sama antara tim esports dan anime yang paling masuk akal adalah kolaborasi apparel, seperti yang dilakukan oleh Team Liquid dengan Naruto.

Kaos hasil kolaborasi antara Team Liquid dan Naruto.
Kaos hasil kolaborasi antara Team Liquid dan Naruto.

Sementara jika organisasi esports lokal mencoba untuk bekerja sama dengan franchise komik atau animasi lokal, hal ini justru akan memberatkan pelaku esports itu sendiri. Irli mengatakan, saat ini, esports masih lebih populer dari komik lokal. “Jadi tidak equal kalau mengadakan kerja sama bisnis,” katanya. “Ya, bisa tetap jalan, tapi lebih ke tim esports dukung komik lokal dan bukan sebaliknya.”

Meskipun begitu, Irli menyebutkan, tidak tertutup kemungkinan, tim esports lokal bekerja sama dengan komikus atau animator Indonesia untuk membuat intellectual property yang sama sekali baru. “Misalnya, ada plan untuk membuat komik dan universe-nya sebagai bagian dari bisnis di masa depan,” katanya. “Bisa saja, tim esports kerja sama dengan komikus lokal sebagai bagian dari marketing IP baru tersebut.”

 

Kesimpulan

Game dan anime layaknya pasangan yang sempurna, a match made in heaven. Keduanya saling melengkapi. Kolaborasi keduanya juga sudah berlangsung selama berpuluh-puluh tahun. Mengingat esports merupakan turunan dari industri game, seharusnya, mengadakan kerja sama antara pelaku esports dan anime bukanlah hal yang sulit, kan? Salah.

Sayangnya, sejauh ini, tidak banyak kerja sama antara pelaku industri esports dan anime. Salah satu alasannya adalah karena di Jepang, ekosistem esports memang tidak tumbuh sepesat di negara-negara lain, seperti Tiongkok, Korea Selatan, atau Amerika Serikat. Meskipun begitu, Team Liquid telah membuka jalan dengan kolaborasinya bersama Naruto Shippuden. Di atas kertas, kerja sama itu seharusnya berbuah manis. Karena, penonton esports dan anime punya beberapa kemiripan.

Meskipun begitu, sukses atau tidaknya kolaborasi dari Team Liquid akan terlihat dari seberapa laku koleksi apparel terbaru mereka. Jika kerja sama itu memang terbukti sukses, tentunya akan ada semakin banyak organisasi esports yang mengikut jejak Team Liquid.

Semua Film Animasi Karya Studio Ghibli Bakal Bisa Dibeli Lewat iTunes, Google Play dan Sejumlah Platform Digital Lainnya

Studio Ghibli merupakan salah satu nama terbesar di industri film animasi. Begitu tersohornya perusahaan yang didirikan di Jepang pada tahun 1985 itu, saya yang bukan seorang penggemar anime pun cukup hafal dengan judul karya-karyanya; mulai dari “Nausicaä of the Valley of the Wind” yang merupakan film pertamanya, “Spirited Away” yang memenangkan piala Oscar, sampai “My Neighbor Totoro” yang karakternya dijadikan maskot perusahaan.

Meski sangat terkenal, rupanya selama ini belum ada satu pun film animasi dari seluruh katalog Studio Ghibli yang dapat dibeli di platform digital. Namun semua itu akan berubah per 17 Desember mendatang berkat upaya yang dilancarkan sebuah distributor film asal Amerika Serikat, GKIDS.

Jadi mulai tanggal tersebut, semua film animasi karya Studio Ghibli dapat dibeli di Amerika Serikat dan Kanada melalui platform seperti iTunes, Google Play, Amazon Prime Video, dan masih banyak lagi. Harga per filmnya dipatok $20, dan konsumen juga bisa membeli bundel berisi enam film terpopuler Studio Ghibli seharga $100.

Spirited Away / Studio Ghibli
Spirited Away / Studio Ghibli

Kabar menggembirakan ini datang tidak lama setelah berita mengejutkan lainnya, yakni ketersediaan katalog Studio Ghibli untuk pertama kalinya di platform streaming mulai musim semi tahun depan, spesifiknya platform HBO Max yang baru akan menjalani debutnya mulai Mei 2020. Mengejutkan karena selama ini Studio Ghibli sudah beberapa kali menyampaikan ketidaktertarikannya dengan metode distribusi secara digital.

Kecil kemungkinan HBO Max akan tersedia buat konsumen Indonesia di hari peluncurannya. Yang lebih mungkin menurut saya adalah ekspansi penjualan katalog Studio Ghibli secara digital ke negara selain Amerika Serikat dan Kanada. Semoga saja tahun depan kita sudah bisa membeli film-filmnya melalui iTunes atau Google Play.

Sumber: Variety dan GKIDS.

Captain Tsubasa Dream Team, Buat Tim Sepak Bola Impian Anda

Masih ingat dengan Kapten Tsubasa? Ada sebuah game Android baru yang diangkat dari salah satu manga dan anime favorit di Indonesia tentang sepak bola itu, Captain Tsubasa Dream Team besutan developer KLab.

Di sini Anda akan membuat sebuah tim sepak bola bersama Tsubasa Ozora dan teman-temannya. Bentuk tim impian dengan pemain berbakat terbaik, seperti Taro Misaki, Kojiro Hyuga, Jun Misugi, Genzo Wakabayashi, Karl Heinz Schneider, dan lainnya.

Lakukan transfer pemain, berlatih, tingkatkan keterampilan yang sudah ada, pelajari keterampilan spesial baru, kembangkan strategi, dan power up pemain-pemain Anda. Nantinya, tim Anda akan bertanding melawan tim lain dari seluruh dunia.

Uniknya, teknik khusus yang khas dari setiap karakter pada serial anime-nya disuguhkan dalam grafis 3D yang sangat memorial. Seperti Drive Shot milik Tsubasa dan Neo Tigger Shot kepunyaan Kojiro Hyuga.


Selain melakoni misi harian yang tersedia, ada tiga mode permainan utama yang bisa Anda eksplorasi. Mulai dari Story Mode, League Mode, dan Online Mode. Nah dalam Story Mode ini sekali lagi Anda bisa bernostalgia dan kembali ke hari-hari di mana petualangan Tsubasa di mulai dari sekolah.

Jadi tunggu apa lagi, Anda penggemar Tsubasa bisa langsung download Captain Tsubasa Dream Team di Google Play Store sekarang.

Application Information Will Show Up Here

Sumber: Droidgamers.

Assassin’s Creed Bakal Diadaptasikan Menjadi Anime

Kabar gembira buat para penggemar franchise Assassin’s Creed – terutama mereka yang kecewa dengan adaptasi filmnya akhir tahun kemarin – Ubisoft kini punya niatan untuk mengadaptasikannya ke serial anime. Dan untuk mewujudkannya, mereka telah menggandeng Adi Shankar, produser dari serial anime Castlevania, yang bakal segera tayang secara eksklusif di Netflix.

Lewat Facebook, Adi bilang kalau Ubisoft telah memintanya membuatkan cerita orisinil (bukan diambil dari deretan game-nya) untuk serial anime ini. Film Assassin’s Creed yang dibintangi Michael Fassbender tahun lalu sebenarnya juga mengusung jalan ceritanya sendiri, namun respon penonton dan kritikus banyak yang negatif. Alhasil, peluang kehadiran sekuelnya terbilang kecil.

Assassin's Creed The Movie

Namun Ubisoft tampaknya belum mau menyerah dengan perluasan franchise Assassin’s Creed ke industri perfilman. Anime memang bukan untuk semua orang, akan tetapi saya tahu betul para penggemar anime itu sangatlah loyal, dan kalau eksekusi anime Assassin’s Creed ini bagus, mereka pasti bakal menanti kelanjutannya.

Sayang sejauh ini belum ada sama sekali yang menyinggung soal jadwal rilis maupun detail-detail lainnya mengenai anime Assassin’s Creed ini. Apakah anime ini nantinya juga akan tayang secara eksklusif di Netflix seperti Castlevania? Untuk sekarang belum ada yang berani menjawab.

Ubisoft sendiri saat ini sepertinya masih sibuk menyiapkan game Assassin’s Creed: Origins, yang dijadwalkan rilis untuk PS4, Xbox One dan PC pada tanggal 27 Oktober mendatang. Selain Assassin’s Creed, proyek adaptasi film mereka juga mencakup Splinter Cell, Watch Dogs, Far Cry dan The Division.

Sumber: IGN.

Sony Luncurkan Walkman NW-A25/LM Edisi Eir Aoi

Penggemar anime maupun game JRPG pastinya tidak asing dengan nama Eir Aoi. Sejak memulai karir di tahun 2011, karya penyanyi Jepang berparas cantik tersebut sudah banyak dijadikan lagu tema anime maupun video game, termasuk halnya game Digimon World: Next Order yang bakal dirilis untuk PlayStation Vita pada bulan Maret tahun ini.

Bagi para penggemar Eir Aoi di tanah Air, Sony rupanya telah menyiapkan persembahan istimewa dalam wujud perangkat Walkman NW-A25/LM edisi Eir Aoi. Pemutar musik digital edisi terbatas ini hadir dengan desain yang lebih menawan dari varian standarnya, terlebih berkat warna biru viridian yang begitu mencolok sekaligus grafir desain orisinil di panel belakang yang menyerupai tanda tangan sang vokalis.

Dari segi spesifikasi, tidak ada yang berbeda dari NW-A25/LM edisi khusus ini. Perangkat masih mengemas amplifier digital S-Master HX garapan Sony yang sanggup memutar musik secara lebih halus dan dinamis. Tanpa kabel dan menggunakan Bluetooth, kualitas suara yang didapat juga tetap terjamin berkat penerapan teknologi LDAC, yang merupakan codec dengan latensi rendah yang dapat mentransfer data tiga kali lebih banyak daripada codec standar.

Sony Walkman NW-A25/LM Edisi Eir Aoi

Sebagai bonus, NW-A25/LM edisi Eir Aoi ini juga akan diisi dengan dua wallpaper orisinil serta file lagu “Memoria” versi Hi-Res yang direkam saat konser di Toyosu. Anda merasa tidak punya headphone yang cukup wah untuk memutar file audio Hi-Res? Jangan khawatir, karena Sony telah membundel Walkman edisi khusus ini dengan in-ear headphone MDR-NW750N yang dibekali fitur noise cancelling pasif.

Untuk mendapatkannya, mulai tanggal 29 Januari ini Anda sudah bisa mengunjungi semua Sony Center di Jakarta maupun Surabaya – stoknya terbatas. Harganya Rp 3.999.000, sudah mencakup perangkat Walkman dengan kapasitas penyimpanan 16 GB dan in-ear headphone berteknologi Hi-Res Audio tadi.

Otaku Crossword, Game Untuk Para Pecinta Anime Jepang

Bagi anda pecinta anime dari Jepang seperti Naruto, Dragon Ball, One Piece, Doraemon, dan lain-lain, game Otaku Crossword ini merupakan game yang tepat untuk Anda.

Game yang dirilis oleh Oniichan pada tanggal 21 Desember 2014 ini akan menguji seberapa dalam pengetahuan Anda tentang anime Jepang. Continue reading Otaku Crossword, Game Untuk Para Pecinta Anime Jepang