Cara Pendiri Startup Hadapi Stres

shutterstock_154308860

Menjalankan startup, mengejar mimpi, dan bekerja sesuai dengan renjana (passion). Semua itu terdengar indah, bukan? Sebab jika kita melakukan sesuatu yang menjadi renjana kita bisa jadi kita akan mendapat sebuah semangat yang tak ada habisnya. Bahan bakar untuk terus maju dan berusaha. Anggap saja itu semua benar (dan bagi sebagian orang hal tersebut memang benar adanya), namun membangun usaha bukan tanpa halangan dan tantangan setiap hari.

Continue reading Cara Pendiri Startup Hadapi Stres

Bukan tentang Uber: Peraturan Dibuat untuk Mengakomodasi, Bukan Membatasi

Peraturan, misalnya yang dibuat oleh pemerintah, ditujukan untuk menciptakan keteraturan serta memberikan manfaat bagi publik. Kita tengah berada di suatu masa dengan perkembangan teknologi seringkali justru bertentangan dengan peraturan yang berlaku di masyarakat. Pertanyaannya kemudian adalah bagaimana permasalahan yang sebelumnya tidak ada bisa diregulasi (atau dicegah)?

Continue reading Bukan tentang Uber: Peraturan Dibuat untuk Mengakomodasi, Bukan Membatasi

Ramainya Layanan Streaming Musik di Indonesia

Musik telah menjadi bagian tak terpisahkan dari keseharian kita. Pernah membayangkan dunia tanpa musik? Tak perlu heran jika khayalan Anda terhadap dunia tanpa musik terlalu suram. Itulah yang menyebabkan industri ini, tak pernah mati. Mungkin kalau untuk kasus Indonesia bisa dibilang memang pernah mati suri. Tetapi saya di sini tak ingin membicarakan sejarah musik Indonesia, namun lebih kepada gaya hidup yang selalu mengikuti zaman, termasuk cara kita menikmati musik.

Continue reading Ramainya Layanan Streaming Musik di Indonesia

[Manic Monday] Masalah-Masalah Inti Di Era Musik Digital

Industri musik pada intinya melibatkan hanya beberapa ‘pemeran’: pencipta lagu, artis/penyanyi/band, dan pendengar. Profesi dan institusi yang muncul kemudian, seperti perusahaan rekaman, publisher, collecting society, radio, TV, layanan digital – semuanya akhirnya adalah metode dan bisnis yang bertugas untuk membantu yang di atas tadi. Pencipta lagu dan artis/penyanyi/band adalah yang membuat konten, dan pendengar adalah yang mengkonsumsi konten tersebut. ‘Pendengar’ dalam konteks ini bisa mencakup dari pendengar audio, penonton video sampai penikmat pertunjukan langsung.
Continue reading [Manic Monday] Masalah-Masalah Inti Di Era Musik Digital

[Manic Monday] Tantangan Pemasaran Konten Budaya Indonesia

Hari Sabtu malam saya menyempatkan diri menonton pertunjukan Wayang Orang Rock Ekalaya, yang diselenggarakan di gedung Tennis Indoor Senayan. Pertunjukan ini menggabungkan cerita soal Ekalaya dan Drona, guru Pandawa Lima, dengan lagu-lagu rock dalam negeri maupun mancanegara. Secara musikal, artistik panggung sampai jalan cerita, pertunjukan ini menggabungkan berbagai unsur wayang orang dengan budaya musik rock. Di atas kertas, konsep yang sangat menarik dan sangat Indonesia, mengingat bahwa selain wayang memang bagian dari budaya Indonesia, budaya Indonesia modern tak jauh dari musik rock juga.

Continue reading [Manic Monday] Tantangan Pemasaran Konten Budaya Indonesia

[Manic Monday] Dekonstruksi Budaya Pop Melalui Layanan Streaming

Sebelum masa internet, alur budaya modern, atau lebih tepatnya budaya pop, bisa dibilang sangat linier. Ada yang disebut musik ‘masa lalu’, ada yang baru, ada yang progresif, ada yang retro, dan sebagainya. Berbagai genre dan label diusung musik dari seluruh dunia, biasanya untuk mempermudah orang lain mengkomunikasikan soal musik ke orang lain di saat belum bisa didengarkan. Misalnya: papasan dengan teman di jalan, dan cerita soal band bernama Led Zeppelin. Tanpa label dan genre tadi, pasti sulit untuk menjelaskan musik Led Zeppelin seperti apa, apalagi di masa belum ada pemutar musik yang portabel. Sekarang, tinggal memberikan tautan YouTube atau mendengarkan dari HP teman.

Continue reading [Manic Monday] Dekonstruksi Budaya Pop Melalui Layanan Streaming

[Manic Monday] Strategi Produksi Konten Di Era Multilayar

Hari ini, mungkin sudah lumrah untuk kebanyakan orang di daerah urban, dengan koneksi internet yang memadai, untuk menikmati konten dari paling tidak dua layar sekaligus di satu saat. Saat kita berada di meja kerja, mungkin kita sedang berhadapan dengan komputer, tapi partner bisnis kita ngobrolnya via instant messaging di smartphone. Saat kita di rumah, sering sekali kita, sambil menonton film di TV, tetap browsing di HP, laptop atau tablet mengenai film tersebut, atau malah melihat yang lain sama sekali. Di beberapa gedung perkantoran, bahkan ada TV yang menayangkan berita, yang biasanya kita dengarkan sambil tetap melihat HP kita. Kita memang sudah hidup di dunia multilayar.

Continue reading [Manic Monday] Strategi Produksi Konten Di Era Multilayar

[Manic Monday] Sentuhan Manusia Dalam Era Hiburan Digital

Minggu lalu saya menulis tentang perbandingan industri musik di Indonesia maupun di Vietnam. Perbedaan yang paling mencolok adalah tidak adanya major label, sehingga struktur industri yang biasanya ada dari perputaran lagu baru dan lama, siklus promosi dan media, bahkan distribusi musik sekalipun, dilakukan dengan berbeda. Aliran uang pun berbeda karena di negara lain umumnya infrastruktur distribusi rekaman musik itu sudah ada (seperti toko kaset dan CD) dan alur distribusinya dari perusahaan rekaman, gudang, distributor, hingga toko. Di Vietnam, toko khusus kaset dan CD tidak ada  — kalaupun sebelumnya ada, isinya barang-barang bajakan dan sudah lama hilang.

Continue reading [Manic Monday] Sentuhan Manusia Dalam Era Hiburan Digital

[Manic Monday] Melihat Industri Musik Indonesia Dengan Berkaca Ke Vietnam

Dalam perjalanan karir saya, saya sempat bekerja di dunia hiburan di Vietnam. Perusahaan saya bergerak di bidang TV, film dan bioskop, tapi karena salah satu proyek TVnya adalah MTV Vietnam. Peluncuran MTV di Vietnam ini membuat saya harus mempelajari industri musik Vietnam secara lebih seksama, karena sebelumnya saya berkonsentrasi di industri film dan bioskop Vietnam. Dan dibandingkan dengan pengalaman industri musik saya di Indonesia, saya temukan banyak hal yang berbeda.
Continue reading [Manic Monday] Melihat Industri Musik Indonesia Dengan Berkaca Ke Vietnam

Ohdio Hadirkan Aplikasi Mobile untuk Platform Android

Layanan streaming musik Ohdio hari ini meluncurkan aplikasi mobile untuk platform Android. Aplikasi Android ini dibuat bekerja sama dengan pengembang 7Langit. Ini merupakan aplikasi mobile Ohdio yang kedua, setelah Sonny Lazuardi menerbitkan aplikasi Ohdio untuk Windows Phone 8 menggunakan private API resmi. Aplikasi ini mendukung semua versi sistem operasi Android (mulai dari OS 2.2).

Continue reading Ohdio Hadirkan Aplikasi Mobile untuk Platform Android