Backward Compatibility di PS5 Memungkinkan Pengguna Bermain Bersama Gamer PlayStation 4

Sudah lama menjadi fitur andalan di Xbox One, Sony juga berencana untuk membubuhkan backward compatibility di console next-gen mereka. Fungsi fitur ini sederhana: memungkinkan console menjalankan game/software di platform generasi sebelumnya. Meski terdengar simpel, ia berdampak besar pada cara pengguna menikmati konten. Berkatnya, kita bisa mudah bernostalgia dengan permainan-permainan klasik favorit.

Bagi Sony Interactive Entertainment sendiri, backward compatibility bukanlah hal baru. Mari kita mundur satu generasi, ketika PlayStation 3 melakukan debutnya. Model orisinal sistem last-gen itu dapat menjalankan permainan PlayStation 2 karena masih menggunakan chip PS2 di dalamnya. Kapabilitas hampir serupa juga tersimpan di PlayStation 3 edisi Metal Gear Solid 80GB, walaupun sistem sebetulnya menggunakan software emulasi dan pada dasarnya tak lagi mendukung game-game PS2.

Penyajian backward compatibility di PlayStation ‘5’ kemungkinan akan berbeda dari PS3. Keberadaan fitur ini berpotensi memperpanjang umur PS4 serta membuat koleksi permainan Anda tetap relevan. Tapi ada hal menarik dari backward compatibility di console next-gen yang diungkapkan oleh CEO sekaligus presiden baru Sony, Jim Ryan. Menurutnya, kapabilitas itu menjadi sebuah elemen esensial dan punya pengaruh besar, terutama di era yang serba tersambung seperti sekarang.

Ryan menjelaskan bahwa gaming cenderung membuat para penikmatnya untuk berkelompok. Namun backward compatibility memberikan Sony kesempatan buat pelan-pelan mendorong transisi dari PlayStation 4 ke perangkat next-gen. Uniknya lagi, deputy president Sony Interactive Entertainment John Kodera sempat menyampaikan bahwa ‘komunitas cross-generation bisa menikmati game bersama-sama’. Istilah cross-gen tentu saja mengacu pada PS4 dan PS5.

Sony sudah pasti ingin banyak orang membeli PlayStation 5, namun perusahaan sepertinya meramu produk secara lebih istimewa agar ia tidak hanya jadi sekadar console baru. Sony berupaya menjamin agar game-game PlayStation 4 berjalan lancar tanpa masalah di sana, mempersilakan kita bermain dengan kawan-kawan yang belum memiliki PS5, sembari memastikan waktu loading berjalan lebih gesit.

Hingga saat ini, Sony belum mengabarkan kapan hardware baru tersebut akan tersedia. Analis Hideki Yasuda dari Ace Research Institute memperkirakan bahwa secepat-cepatnya, PlayStation 5 baru meluncur pada bulan November 2020. Tapi sebuah bocoran dari narasumber terpercaya menyebutkan, game-game blockbuster eksklusif seperti The Last of Us: Part 2, Death Stranding dan Ghost of Tsushima akan tetap dirilis di PlayStation 4 dalam waktu tiga tahun ke depan. Hal ini mengindikasikan pelepasan PS5 di tahun 2021

Itu mungkin alasannya Sony terus menegaskan, sekarang adalah waktu terbaik untuk bermain PlayStation 4.

Sumber: GamesRadar+.

Segala Detail yang Sudah Dikonfirmasi Sony Terkait PlayStation ‘5’

Membuntuti deretan panjang bocoran info dan rumor mengenai hardware gaming generasi selanjutnya, Sony membenarkan dilakukannya pengembangan PlayStation ‘5’ di awal kuartal terakhir 2018. Lima bulan sebelumnya, Sony ketahuan mengutak-atik teknologi AMD, mengindikasikan pemakaian komponen-komponen buatan perusahaan semikonduktor Amerika itu di perangkat anyar mereka.

Dan di bulan April ini, Sony Interactive Entertainment akhirnya memutuskaan untuk menyingkap detail lebih lanjut mengenai console next-gen mereka. Dalam wawancara eksklusif bersama Wired, lead system architect Mark Cerny menyingkap rincian hardware ‘PS5’, sejumlah fitur serta kemampuannya dalam menjalankan konten. Perlu diketahui bahwa ‘PlayStation 5’ masih belum menjadi nama resmi produk ini (walaupun kemungkinan Sony akan meneruskan tradisi mereka).

Membenarkan kabar yang telah beredar, PlayStation 5 akan diotaki prosesor AMD. Chip tersebut merupakan pengembangan lebih jauh dari Ryzen generasi ketiga, menyimpan delapan buah core dan mengusung arsitektur 7-nanometer Zen 2. GPU-nya sendiri memanfaatkan variasi custom AMD Radeon Navi, yang kabarnya mendukung ray tracing dan kemampuan menangani konten di resolusi 8K.

Beberapa hal ingin saya tekankan: Pertama, kita belum tahu apakah 8K yang dimaksud di sana diterapkan pada video game atau cuma video; native seperti Xbox One X menangani 4K atau upscale ala PS4 Pro. Lalu meskipun penyediaan hardware ditangani sepenuhnya oleh AMD, kita tampaknya perlu mengapresiasi Nvidia yang sukses melambungkan ray tracing sebagai standar grafis baru, dan membuatnya diadopsi di PS5.

Melengkapi prosesor dan unit pengolah grafis, Sony berencana untuk turut membekali console baru itu dengan penyimpanan berbasis SSD. Kehadirannya tentu mempersingkat durasi loading permainan. Di sesi demo yang dipandu Cerny, waktu fast-travel Marvel’s Spider-Man yang berlangsung selama 15 detik di PlayStation 4 Pro berkurang jadi 0,8-detik di PS5 ‘versi non-retail‘.

Fitur paling esensial dari PlayStation 5 ialah backward compatibility ala Xbox One berkat pemanfaatan arsitektur yang mirip PS4. Belum ada konfirmasi resmi dari Sony, tetapi tanpa tanggal rilis pasti, judul-judul semisal Death Stranding, Ghost of Tsushima dan The Last of Us Part 2 kemungkinan akan disediakan di console current– serta next-gen sekaligus (dugaan yang sudah saya ungkapkan sebelumnya). Langkah ini dianggap efektif untuk memperpanjang siklus hidup PlayStation 4.

Dan terlepas dari kian populernya metode distribusi konten secara digital, Sony tampaknya memutuskan untuk tetap mempertahankan optical disc drive. Selain memberikan opsi bagi pengguna, keberadaan hardware ini memang cukup esensial dalam mendukung fitur backward compatibility. Dan perlu Anda ketahui bahwa perangkat juga masih mendukung periferal PlayStation VR.

Sesuai perkiraan analis, Mark Cerny membenarkan bahwa Sony tidak akan meluncurkan PlayStation 5 secara buru-buru di tahun 2019. Informasi mengenai harganya sendiri tersingkap secara terpisah melalui Twitter milik Peter Rubin dari Wired. Ada peluang, produk dijajakan di angka yang lebih tinggi dari PlayStation 4. Sony berjanji untuk memastikan harganya tetap kompetitif.

Xbox One Akan Kembali Kedatangan Game Xbox Orisinal, Kali Ini Ada 19 Judul

Dengan memanfaatkan layanan GOG, ataupun selama sebuah permainan masih tersedia di Steam, para gamer PC punya kesempatan untuk bernostalgia bersama game-game lawas. Namun di console, kemampuan backward compatibility adalah satu fitur spesial, sejauh ini hanya dimiliki oleh produk Nintendo dan sistem game current-gen Microsoft, Xbox One.

Setelah membubuhkan kemampuan backward compatibility via update New Xbox One Experience di tahun 2015, Microsoft mengekspansi fitur ini sehingga console tersebut juga dapat menjalankan game-game Xbox orisinal yang dirilis dua generasi silam. Dan sesuai janji mereka, Microsoft berencana untuk menambahkan 19 judul lagi, memperbanyak koleksinya dari 13 game yang sudah ada.

Menariknya, ke-19 judul Xbox klasik itu tidak dilepas secara berbarengan. Microsoft membaginya jadi dua kloter, tapi semuanya akan meluncur di bulan ini juga.

Kelompok pertama akan dirilis pada tanggal 17 April, ini dia daftarnya:

  • Blinx: The Time Sweeper
  • Breakdown
  • Conker: Live & Reloaded
  • The Elder Scrolls III: Morrowind
  • Hunter: The Reckoning
  • Jade Empire
  • Panzer Dragoon Orta
  • SSX 3

 

Lalu sembilan hari setelahnya, tepatnya di tanggal 26 April, kloter kedua akan tiba dengan lebih banyak permainan. List-nya didominasi oleh Star Wars:

  • Destroy All Humans!
  • Full Spectrum Warrior
  • Mercenaries: Playground of Destruction
  • MX Unleashed
  • Panzer Elite Action: Fields of Glory (cuma di Eropa)
  • Star Wars: Battlefront
  • Star Wars: Battlefront II
  • Star Wars Jedi Knight: Jedi Academy
  • Star Wars: Jedi Starfighter
  • Star Wars Knights of the Old Republic II: The Sith Lords
  • Star Wars: Republic Commando

 

13 game Xbox yang melakukan pendaratan perdana di Xbox One meliputi:

  • Star Wars: Knights of the Old Republic
  • Ninja Gaiden Black
  • Crimson Skies: High Road to Revenge
  • Fuzion Frenzy
  • Prince of Persia: The Sands of Time
  • Psychonauts
  • Dead to Rights
  • Black
  • Grabbed by the Ghoulies
  • Sid Meier’s Pirates!
  • Red Faction II
  • BloodRayne 2
  • The King of Fighters Neowave

 

Berbeda dari permainan Xbox 360 backward compatible, game-game Xbox tua di atas tampaknya dipilih secara lebih teliti. Mereka ini adalah judul-judul cult classic serta permainan terpopuler ataupun paling inovatif di eranya.

Untuk pertama kalinya, gamer console generasi kedelapan dapat kembali menikmati The Elder Scrolls III: Morrowind, lalu jika telah selesai menghilangkan rindu dengan Knights of the Old Republic, Anda bisa meneruskan petulangan dalam The Sith Lords. Jade Empire menjadi RPG klasik kedua BioWare yang muncul di sana, kemudian jika menurut Anda pertempuran di remake Star Wars Battlefront terasa hambar, Raven Software sebetulnya sudah memberi contoh bagaimana meramu sistem pertarungan lightsaber yang istimewa 15 tahun silam via Jedi Knight: Jedi Academy.

Via The Verge.

Akan Ada Lebih Banyak Game Xbox Lawas Bisa Dinikmati di Xbox One

Saat pertama kali diungkap, backward compatibility di Xbox One memberikan console Microsoft itu satu keunggulan besar dari PlayStation 4. Teknologi ini memungkinkan sistem menjalankan game-game yang dulu dilepas di Xbox 360. Dua tahun setelahnya, Microsoft mengekspansi fitur ini hingga sanggup menjangkau platform yang lebih lawas lagi: Xbox.

Saat ini ada 13 permainan Xbox klasik bisa dimainkan dari sistem current-gen Microsoft. Mereka sengaja memilih judul-judul legendaris dan populer di eranya demi memastikan lebih banyak gamer dapat bernostalgia. Microsoft memang punya rencana untuk menambah jumlah koleksinya, tapi prosedur ‘transfer permainan’ dari console tua ke Xbox One tampaknya lebih kompleks dari menyediakan backward compatibility game-game Xbox 360.

Hal tersebut diutarakan oleh bos Xbox Phil Spencer. Menjawab pertanyaan seorang follower di Twitter, Spencer mengungkapkan bahwa timnya telah menyiapkan lebih banyak game Xbox orisinal untuk dihidangkan via backward compatibility. Tapi ia juga mengakui prosesnya lebih rumit, sehingga perilisan permainan jadi tidak sesering judul Xbox 360. Kesulitan bukan disebabkan oleh faktor teknis, melainkan aspek legalitas.

Agar bisa menyajikan game Xbox di Xbox One, Microsoft harus memastikan mereka telah memperoleh izin dari pemegang franchise. Kendalanya, tidak sedikit publisher di era console generasi keenam sudah berhenti beroperasi. Bahkan jika beberapa perusahaan masih aktif berbisnis, ada kontrak (mungkin dalam wujud lembaran kertas) yang hilang. Faktor penghalang lain boleh jadi sangat sepele, seperti kendala lisensi musik.

13 game Xbox yang backward compatible dengan Xbox One meliputi:

  • Black
  • BloodRayne 2
  • Crimson Skies: High Road to Revenge
  • Dead to Rights
  • Fuzion Frenzy
  • Grabbed by the Ghoulies
  • The King of Fighters Neowave
  • Ninja Gaiden Black
  • Prince of Persia: The Sands of Time
  • Psychonauts
  • Red Faction II
  • Sid Meier’s Pirates
  • Star Wars: Knights of the Old Republic

Silakan Anda bandingkan dengan daftar permainan Xbox 360 yang sudah bisa diakses dari sistem current-gen Microsoft, terhitung per tanggal 16 Januari 2018:

  • 0 Day Attack on Earth
  • 3D Ultra Minigolf Adventures
  • A Kingdom for Keflings
  • A World of Keflings
  • Aegis Wing
  • Age of Booty
  • Alan Wake
  • Alan Wake’s American Nightmare
  • Alice: Madness Returns
  • Alien Hominid HD
  • Altered Beast
  • Anomaly Warzone Earth
  • Arkanoid Live
  • Army of Two
  • Assassin’s Creed
  • Assassin’s Creed II
  • Assassin’s Creed: Brotherhood
  • Assassin’s Creed III
  • Assassin’s Creed Revelations
  • Assassin’s Creed Rogue
  • Assault Heroes 2
  • Asteroids & Deluxe
  • AstroPop
  • Aqua
  • Babel Rising
  • Band of Bugs
  • Banjo Kazooie: Nuts n Bolts
  • Banjo Tooie
  • Banjo Kazooie
  • Batman: Arkham Origins
  • Battlefield: Bad Company
  • Battlefield: Bad Company 2
  • Battlefield 3
  • BattleBlock Theater
  • Battlestations: Midway
  • Bayonetta
  • Beat’n Groovy
  • Bejeweled 2
  • Bejeweled 3
  • Bellator: MMA Onslaught
  • Beyond Good & Evil HD
  • Bionic Commando Rearmed 2
  • BioShock
  • BioShock 2
  • BioShock Infinite
  • Bloodforge
  • Blood Knights
  • Blood of the Werewolf
  • BloodRayne: Betrayal
  • Blue Dragon
  • Bomberman Live: Battlefest
  • Boom Boom Rocket
  • Borderlands
  • Borderlands 2
  • Bound by Flame
  • Braid
  • Brain Challenge
  • Bullet Soul
  • Bullet Soul: Infinite Burst
  • Bully: Scholarship Edition
  • Burnout Paradise
  • Cabela’s Alaskan Adventures
  • Cabela’s Dangerous Hunts 2013
  • Cabela’s Hunting Expeditions
  • Cabela’s Survival: Shadows of Katmai
  • Call of Duty 2
  • Call of Duty 3
  • Call of Duty: Advanced Warfare
  • Call of Duty: Black Ops
  • Call of Duty: Black Ops II
  • Call of Duty: Ghosts
  • Call of Duty: World at War
  • Call of Juarez Gunslinger
  • Capcom Arcade Cabinet
  • Carcassonne
  • Cars: Mater-National Championship
  • Cars 2
  • Castle Crashers
  • Castlestorm
  • Castlevania: Symphony of the Night
  • Catherine
  • The Cave
  • Centipede & Millipede
  • Child of Light
  • Civilization: Revolution
  • Clannad
  • Commanders: Attack of the Genos
  • Comic Jumper
  • Comix Zone
  • Condemned
  • Contra
  • Counter-Strike: Global Offensive
  • Crazy Taxi
  • Crystal Quest
  • Crystal Defenders
  • Cyber Troopers Virtual On: Oratorio Tangram
  • Dark Souls
  • Dark Void
  • Darksiders
  • Darksiders II
  • Daytona USA
  • de Blob 2
  • Dead Rising 2: Case West
  • Dead Rising 2: Case Zero
  • Dead Space
  • Dead Space 2
  • Dead Space 3
  • Dead Space Ignition
  • Deadfall Adventures
  • Deadliest Warrior: Legends
  • Deadliest Warrior: The Game
  • Deadly Premonition
  • Deathspank: Thongs of Virtue
  • Defense Grid
  • Deus Ex: Human Revolution
  • Deus Ex: Human Revolution Director’s Cut
  • Dig Dug
  • Dirt 3
  • Dirt Showdown
  • Discs of Tron
  • Disney Bolt
  • Disney Castle of Illusion Starring Mickey Mouse
  • Disney Epic Mickey 2: The Power of Two
  • Domino Master
  • Doom
  • Doom II
  • Doom 3: BFG Edition
  • Doritos Crash Course
  • Double Dragon: Neon
  • Dragon Age: Origins
  • Dragon’s Lair
  • Driver: San Franciso
  • DuckTales Remastered
  • Duke Nukem: Manhattan Project
  • Dungeons & Dragons: Chronicles of Mystara
  • Dungeon Siege III
  • E4: Every Extend Extra Extreme
  • Earthworm Jim HD
  • Earth Defense Force 2017
  • Earth Defense Force: Insect Armageddon
  • Eat Lead: The Return of Matt Hazard
  • The Elder Scrolls IV: Oblivion
  • Encleverment Experiment
  • Escape Dead Island
  • F1 2014
  • Fable Anniversary
  • Fable II
  • Fable II Pub Games
  • Fable III
  • Faery: Legends of Avalon
  • Fallout 3
  • Fallout: New Vegas
  • Far Cry 2
  • Far Cry 3
  • Far Cry 3 Blood Dragon
  • Feeding Frenzy
  • Feeding Frenzy 2
  • Fighting Vipers
  • Final Fight: Double Impact
  • Flashback
  • Flock
  • Forza Horizon
  • Fret Nice
  • Frogger
  • Frogger 2
  • FunTown Mahjong
  • Galaga
  • Galaga Legions
  • Galaga Legions DX
  • Garou: Mark of the Wolves
  • Gatling Gears
  • Gears of War
  • Gears of War 2
  • Gears of War 3
  • Gears of War: Judgment
  • Geometry Wars: Retro Evolved
  • Geometry Wars: Retro Evolved 2
  • Geometry Wars 3: Dimensions
  • Ghostbusters
  • Ghostbusters: Sanctum of Slime
  • Gin Rummy
  • Girl Fight
  • Goat Simulator
  • Golden Axe
  • Go! Go! Break Steady
  • Golf: Tee It Up
  • Grand Theft Auto IV
  • Grid 2
  • Gripshift
  • Guardian Heroes
  • Gunstar Heroes
  • Guwange
  • Gyromancer
  • Gyruss
  • Half-Minute Hero: Super Mega Neo Climax
  • Halo: Combat Evolved
  • Halo 3
  • Halo 3: ODST Campaign Edition
  • Halo 4
  • Halo: Reach
  • Halo: Spartan Assault
  • Halo Wars
  • Hard Corps: Uprising
  • Hardwood Backgammon
  • Hardwood Hearts
  • Hardwood Spades
  • Harms Way
  • Haunted House
  • Heavy Weapon
  • Hexic 2
  • Hexic HD
  • Hitman: Absolution
  • Hydro Thunder
  • I Am Alive
  • Ikaruga
  • Ilomilo
  • Injustice: Gods Among Us + disc-only Ultimate Edition
  • Insanely Twisted Shadow Planet
  • Interpol: The Trail of Dr. Chaos
  • Iron Brigade
  • Jeremy McGrath’s Offroad
  • Jet Set Radio
  • Jetpac Refuelled
  • Jewel Quest
  • Joe Danger Special Edition
  • Joe Danger 2: The Movie
  • Joust
  • Joy Ride Turbo
  • Juju
  • Jurassic Park: The Game
  • Just Cause 2
  • Kameo
  • Kane & Lynch 2
  • Killer Is Dead
  • The King of Fighters ’98
  • The King of Fighters 2002
  • KOF Sky Stage
  • Lazy Raiders
  • Left 4 Dead
  • Left 4 Dead 2
  • Lego Batman
  • Lego Indiana Jones
  • Lego Pirates of the Caribbean: The Video Game
  • Lego Star Wars: The Complete Saga
  • Limbo
  • Lode Runner
  • Lost Odyssey
  • Lumines Live!
  • Luxor 2
  • Mad Tracks
  • Magic: The Gathering 2012
  • Marlow Briggs and the Mask of Death
  • Mars: War Logs
  • Mass Effect
  • Mass Effect 2
  • Mass Effect 3
  • Matt Hazard: Blood, Bath, and Beyond
  • The Maw
  • Medal of Honor: Airborne
  • Meet the Robinsons
  • Mega Man 9
  • Mega Man 10
  • Metal Gear Rising: Revengeance
  • Metal Slug 3
  • Metal Slug XX
  • Midway Arcade Origins
  • Might & Magic Clash of Heroes
  • Military Madness
  • Mirror’s Edge
  • Missile Command
  • Monaco: What’s Yours Is Mine
  • Monday Night Combat
  • Monkey Island: SE
  • Monkey Island 2: SE
  • Monopoly Deal
  • Moon Diver
  • Motocross Madness
  • Ms. Splosion Man
  • Ms Pac-Man
  • Mutant Blobs Attack
  • Mutant Storm Empire
  • Mutant Storm Reloaded
  • MX vs. ATV Reflex
  • N+
  • NBA Jam: On Fire Edition
  • Neogeo Battle Coliseum
  • Nights Into Dreams
  • Of Orcs and Men
  • Omega Five
  • Operation Flashpoint: Dragon Rising
  • Operation Flashpoint: Red River
  • The Orange Box
  • Outland
  • Pac-Man
  • Pac-Man C.E
  • Pac-Man CE DX+
  • Pac-Man Museum
  • Peggle
  • Peggle 2
  • Perfect Dark
  • Perfect Dark Zero
  • Persona 4 Arena
  • Phantasy Star II
  • Phantom Breaker: Battle Grounds
  • Pinball FX
  • Planets Under Attack
  • Plants vs. Zombies
  • Poker Smash
  • Portal: Still Alive
  • Portal 2
  • Prince of Persia
  • Pure
  • Putty Squad
  • Puzzle Quest
  • Puzzle Quest 2
  • Puzzle Quest: Galactrix
  • QIX++ Puzzlegeddon
  • Rage
  • Raiden IV
  • Raskulls
  • Rayman 3 HD
  • Rayman Legends
  • Rayman Origins
  • Red Dead Redemption
  • Red Faction: Armageddon
  • Red Faction: Battlegrounds
  • RoboBlitz
  • Rocket Knight
  • R-Type Dimensions
  • Runner 2
  • Sacred 3
  • Sacred Citadel
  • Saints Row: The Third
  • Saints Row IV
  • Sam & Max: Beyond Time & Space
  • Sam & Max Save the World
  • Samurai Shodown II
  • Scarygirl
  • Scrap Metal
  • ScreamRide
  • Sega Vintage Collection: Alex Kidd & Co.
  • Sega Vintage Collection: Monster World
  • Sega Vintage Collection: Streets of Rage
  • Sega Vintage Collection: ToeJam & Earl
  • Shadow Assault/Tenchu
  • Shadow Complex
  • Shadowrun
  • Shadows of the Damned
  • Shank 2
  • Shinobi
  • Shred Nebula
  • Shotest Shogi
  • Silent Hill: Downpour
  • Skate 3
  • Skullgirls
  • Skydive
  • Slender: The Arrival
  • Small Arms
  • Sniper Elite V2
  • Soltrio Solitaire
  • Sonic & All-Stars Racing Transformed
  • Sonic & Knuckles
  • Sonic Adventure
  • Sonic Adventure 2
  • Sonic CD
  • Sonic The Fighters
  • Sonic The Hedgehog
  • Sonic The Hedgehog 2
  • Sonic The Hedgehog 3
  • Sonic The Hedgehog 4: Episode 1
  • Sonic The Hedgehog 4: Episode II
  • Soulcalibur
  • Soulcalibur II
  • South Park: The Stick of Truth
  • Space Ark
  • Space Giraffe
  • Space Invaders Infinity Gene
  • Spelunky
  • The Splatters
  • Splosion Man
  • SSX
  • Stacking
  • Star Wars: The Force Unleashed
  • Star Wars: The Force Unleashed II
  • Steins; Gate 比翼恋理のだーりん
  • Steins; Gate (オリジナル版)
  • Steins; Gate 線形拘束のフェノグラム
  • Strania
  • Street Fighter IV
  • Stuntman: Ignition
  • Super Contra
  • Super Meat Boy
  • Super Street Fighter IV Arcade Edition
  • Supreme Commander 2
  • Syberia
  • Tecmo Bowl Throwback
  • Tekken 6
  • Tekken Tag Tournament 2
  • Texas Hold ‘Em
  • Ticket to Ride
  • TimeShift
  • Tom Clancy’s Rainbow Six Vegas
  • Tom Clancy’s Rainbow Six Vegas 2
  • Tomb Raider: Underworld
  • Torchlight
  • Tour de France 2009
  • Tour de France 2011
  • Toy Soldiers
  • Toy Soldiers Cold War
  • Toy Story 3
  • Tower Bloxx Deluxe
  • Trials HD
  • Trine 2
  • Tron: Evolution
  • Ugly Americans: Apocalypsegeddon
  • Unbound Saga
  • Undertow
  • Virtua Fighter 5 Final Showdown
  • Viva Piñata
  • Viva Piñata: Trouble in Paradise
  • The Walking Dead: A Telltale Games Series
  • The Walking Dead: Season 2 – A Telltale Games Series
  • The Walking Dead: Michonne – A Telltale Miniseries
  • The Witcher 2: Assassins of Kings
  • Wolfenstein 3D
  • World Puzzle
  • XCOM: Enemy Unknown
  • Yosumin Live
  • Zuma
  • Zuma’s Revenge

Via GameSpot.

4 Game Xbox 360 Legendaris Ini Mendapatkan Dukungan Xbox One X

Sebagai versi mutakhir dari console current-gen mereka, Xbox One X menyempurnakan penga-laman bermain lewat beberapa cara: menstabilkan frame rate, mengimplementasikan HDR10, menerapkan texture filtering hingga Vsync, serta mendongrak resolusi ke ultra-HD (4K). Namun ternyata bukan game-game console Xbox One saja yang memperoleh dukungan Xbox One X.

Bersamaan dengan pengumuman ekspansi kemampuan backward compatibility Xbox One sehingga bisa menjalankan permainan-permainan Xbox generasi pertama, Microsoft mengabarkan pada IGN bahwa Xbox One X juga siap meng-upgrade kualitas visual sejumlah game di sistem last-gen. Sebagai langkah awalnya, tim Xbox memilih empat judul legendaris di Xbox 360 yang akan memanfaatkan kecanggihan hardware Xbox One X. Demam nostalgia tampaknya sedang merebak di kalangan console maker

Game-game Xbox 360 yang turut memperoleh titel ‘Xbox One X Enhanced’ meliputi:

  • Assassin’s Creed
  • Fallout 3
  • Halo 3
  • The Elder Scrolls IV: Oblivion

Di beberapa permainan, elemen color depth mendapatkan banyak peningkatan. Restriksi 8-bit telah diangkat, di-upgrade ke 10-bit. Dengan begitu, gamer Xbox One X disuguhkan pixel on-screen sembilan kali lebih tinggi dari Xbox 360. Hal tersebut diakui oleh IGN dalam komparasi Halo 3 antara veri Enhanced dan standar via mode developer. Selain warna yang lebih kaya, frame-nya lebih stabil, tekstur lebih menonjol, lalu ujung objek tampil lebih halus.

Frank O’Connor selaku development director franchise Halo merespons dukungan Xbox One X pada Halo 3 dengan sangat antusias, dan mengakui peningkatan yang hadirkan oleh hardware gaming anyar Microsoft itu – seperti pengurangan efek jaggy dan noise. O’Connor turut menjelaskan alasan timnya memilih untuk memasukkan Halo 3 ke daftar Xbox One X Enhanced: ada banyak gamer ingin bisa menikmati versi ‘ultimate‘ permainan ini.

Meski demikian, masih tetap ada kemungkinan Microsoft Game Studios akan mencoba menghidangkan game-game Halo lawas di Xbox One X – misalnya Halo: Combat Evolved dan Halo 2 yang dahulu dirilis di Xbox generasi pertama.

IGN juga melaporkan kenaikan kualitas visual di Fallout 3, terutama saat berkunjung ke Megaton. Sekali lagi, objek-objek di dalam permainan terlihat lebih halus, kemudian teks di papan penunjuk arah jadi lebih tajam dan jelas.

Microsoft berencana melepas Xbox One X di tanggal 7 November 2017. Daftar lengkap permainan Xbox One X Enhanced bisa Anda lihat di sini.

13 Game Xbox Orisinal ‘Di-upgrade’ Agar Dapat Dinikmati di Xbox One

Backward compatibility ialah satu dari beberapa faktor yang jadi andalan Microsoft di Xbox One. Fitur ini memungkinkan pemain menikmati game-game Xbox 360 di console current-gen. Sejak tersedia, jumlah permainan di daftar backward compatible terus bertambah, dan Microsoft juga punya rencana yang lebih ambisius lagi terhadap kemampuan tersebut.

Dalam konferensi pers E3 2017, Microsoft mengabarkan bahwa sekitar 50 persen pemilik Xbox One pernah menikmati game Xbox 360, memperlihatkan populernya fitur ini di kalangan user. Dan melihat respons gamer yang begitu positif, Microsoft mengungkap agenda buat memperluas backward compatibility  Xbox One, hingga dapat menghidangkan permainan Xbox generasi pertama. Kapabilitas baru itu kabarnya mulai diimplementasikan pada hari ini.

Lewat IGN, Microsoft mengabarkan ada 13 permainan Xbox pertama yang segera bisa dimainkan dari Xbox One. Judulnya meliputi:

  • Star Wars: Knights of the Old Republic
  • Ninja Gaiden Black
  • Crimson Skies: High Road to Revenge
  • Fuzion Frenzy
  • Prince of Persia: The Sands of Time
  • Psychonauts
  • Dead to Rights
  • Black
  • Grabbed by the Ghoulies
  • Sid Meier’s Pirates!
  • Red Faction II
  • BloodRayne 2
  • The King of Fighters Neowave

Anda bisa melihat sendiri, nama-nama di atas bukanlah permainan biasa, namun merupakan judul-judul istimewa dan cult classic. Uniknya lagi, sistem  backward compatibility siap mendukung multiplayer coop meski game dimainkan dari platform berbeda. Ambil contohnya Crimson Skies. Permainan dapat dinikmati oleh gamer di Xbox, Xbox One standar, Xbox One S, hingga Xbox One X bersama-sama. Tentu saja, mereka sudah tidak ditunjang mode multiplayer online karena layanannya telah dihentikan bertahun-tahun silam.

Cara mengakses fitur ini sangat mudah. Tinggal masukkan disc orisinalnya ke Xbox One, atau dapat segera dimainkan jika Anda telah mempunyai game secara digital. Kita juga bisa membeli permainannya dari Xbox Store seharga US$ 10.

Mayoritas permainan Xbox tersebut tetap dihidangkan dalam rasio 4:3, namun teksturnya tampil lebih jelas serta tajam karena tak lagi terpatok di resolusi 480p. Ninja Gaiden Black bahkan siap mendukung rasio widescreen 16:9 sehingga game terlihat lebih modern.

Tim Xbox berjanji untuk terus menambah jumlah game Xbox yang kompatibel dengan Xbox One. Microsoft juga mengingatkan bahwa proses pemilihannya harus dilakukan secara cermat karena sejumlah alasan: beberapa publisher sudah berhenti berbisnis, ada kontrak yang hilang, atau disebabkan oleh masalah lisensi musik tertentu.

Nintendo NX Sanggup Menjalankan Permainan-Permainan Wii dan GameCube?

Walaupun Nintendo memilih untuk tidak berkomentar, bocoran info yang beredar belum lama memberikan kita gambaran ke arah mana sang perusahaan gaming Jepang itu mengembangkan NX. Salah satu di antara rumor itu menyatakan bahwa NX akan ditenagai chip Nvidia Tegra X1, membuat kapabilitas backward compatibility platform tersebut jadi dipertanyakan.

Backward compatibility telah menjadi aspek andalan sistem game Nintendo sejak era Game Boy Color sampai Wii U. Problemnya, arsitektur Nvidia Tegra berbeda dari tiga console terdahulu yang mengusung IBM PowerPC, dan tampaknya NX difokuskan pada faktor portabilitas. Apakah Nintendo berkenan merelakan fitur kebanggaan itu demi sebuah console berkonsep baru? Menurut analisis Digital Foundry, backward compatibility tetap bisa disajikan.

Lewat tes yang dilangsungkan Digital Foundry, ada peluang SoC perangkat bergerak Nvidia tersebut tidak kesulitan menjalankan game-game di platform lawas melalui teknologi Virtual Console. Menurut mereka, sistem emulasi merupakan satu-satunya cara bagi NX buat menghidangkan backward compatibility, dan Tegra X1 (atau kemungkinan X2 berbasis Pascal) mampu menanganinya.

Digital Foundry mendemonstrasikan kesanggupan Tegra dengan berbekal emulator (tidak resmi) Dolphin yang dijalankan di Nvidia Shield TV. Mereka menguji sejumlah permainan-permainan terbaik di Nintendo Wii dan GameCube, dan terkesan pada performa Tegra – apalagi umumnya game tidak optimal saat dijalankan di emulator. Memang tidak ada jaminan Nintendo mengusung teknik ini, tapi melihat kemampuannya, mengapa tidak?

Di eksperimen tersebut, Digital Foundry melakukan tes pada Super Mario Sunshine. Di resolusi native serta upscale ke 1080p, permainan berjalan cukup stabil di 30 frame rate per detik, sesekali mengalami penurunan ke satu atau 10fps. Mario Kart: Double Dash sendiri kurang mulus, frame rate anjok dari 60 ke 30 saat di-upscale ke full-HD, belum lagi adanya slowdown. Digital Foundry berpendapat, masalah ini disebabkan oleh bottleneck di sisi GPU.

Jika Nintendo memilih metode emulasi, maka sudah pasti fitur Virtual Console untuk NX akan difokuskan buat mengoptimalkan performa Tegra dan didesain agar NX lebih mengerti cara kerja console tempat permainan tersebut berasal.

Saya sendiri ragu Nintendo berkenan mengorbankan backward compatibility, namun saya juga penasaran sejauh apa produsen mau berinovasi demi memegang janji menggarap console dengan ‘brand new concept‘, apalagi NX tidak diciptakan untuk menggantikan 3DS maupun Wii U.

Berdasarkan informasi sebelumnya, Nintendo berencana meluncurkan NX di bulan Maret 2017.

Sumber: Eurogamer.

The Witcher 2: Assassins of Kings Bisa Dinikmati Gratis Oleh Pemilik Xbox One

Berbeda dari The Witcher 3, setidaknya ada dua faktor yang menghalangi The Witcher 2: Assassins of Kings mendominasi penghargaan Game of the Year 2011. Pertama, game indie (saat itu) tersebut dijegal The Elder Scrolls V: Skyrim. Kemudian di awal peluncurannya, The Witcher 2 hanya tersedia untuk PC hingga CD Projekt Red melepasnya sembilan bulan kemudian di Xbox 360.

Jika Anda sangat menikmati Wild Hunt dan kebetulan belum sempat memainkan Assassins of Kings, sekarang adalah saat yang tepat. Permainan kedua di trilogi fantasi ciptaan penulis Andrzej Sapkowski itu bisa dimiliki secara gratis khusus gamer Xbox One. Bukan berarti The Witcher 2 dirilis tiba-tiba di console current-gen Microsoft. Kehadirannya di sana merupakan kontribusi dari fitur backward compatibility.

Tentu saja Anda ditawarkan versi ‘definitif’, diberi titel Enhanced Edition oleh sang developer, dengan jumlah konten tambahan gratis sebesar 10GB – berisi berjam-jam petualangan baru, mode arena, mode tutorial, serta 36 menit video sinematik ciptaan studio spesialis animasi CGI, Platige Image. Kedermawanan CD Projekt membuahkan hasil memuaskan, versi PC dan Xbox 360 The Witcher 2 mendapatkan respons yang sangat positif.

Berdasarkan laporan The Verge, penawaran spesial ini hanya bisa dinikmati konsumen di Amerika, Kanada, Perancis, Jerman dan Inggris. Namun dari update di Xbox Wire, The Witcher 2: Assassins of Kings dapat diakses semua region kecuali Jepang via Xbox Marketplace. Program telah dimulai sejak tanggal 21 Januari kemarin dan akan berakhir 5 Februari nanti (pukul 00:00 UTC).

Selain The Witcher 2, tim Xbox juga mengumumkan update list backward compatibility, meliputi:

  • Sam & Max Save the World
  • Aegis Wing
  • Counter-Strike: GO
  • Age of Booty
  • Space Giraffe
  • Soulcalibur
  • Skullgirls
  • Jeremy McGrath’s Offroad
  • Small Arms

“Selain menambah judul-judul baru ke daftar backward compatibility, kami juga akan mulai meluncurkan game begitu rampung, bukan lagi menyajikannya per bulan.” ujar Larry ‘Major Nelson’ Hyrb lewat situs resminya. “Artinya Anda tidak lagi harus menunggu, karena kami segera melepas permainan ketika mereka siap; atau tepatnya saat mereka sudah memperoleh persetujuan dari publisher dan tim teknisi.”

Anda bisa melihat daftar lengkap permainan backward compatibility Xbox One di sini. Dan Anda dapat membantu memperluas koleksi game-nya melalui voting di Xbox Uservoice.

Gambar: Steam.

Microsoft Update Daftar Game di Fitur Backward Compatibility Xbox One

Disajikan melalui update New Xbox One Experience bulan November lalu, kapabilitas backward compatibility di console anyar Microsoft direspons dengan sangat positif oleh khalayak. Semenjak tersedia, gamer menghabiskan lebih dari sembilan juta jam menikmati permainan Xbox 360 di Xbox One. Dan sesuai janji sang produsen, mereka terus memperbanyak jumlahnya.

Pada tanggal 17 Desember silam, Microsoft mengabarkan bahwa perbendaharaan game backward compatibility Xbox One telah di-update. Sebelumnya ada lebih dari 100 judul sudah dikonfirmasi, namun pengumuman ini terbilang spesial karena bersamanya, Microsoft membawa sejumlah game andalan Xbox 360 ke platform new-gen. Microsoft juga mengingatkan kita untuk mengecek daftar lengkapnya, siapa tahu Anda melewatkan permainan yang dinanti-nanti.

Terdapat 16 judul lagi yang masuk dalam list, mereka adalah:

  • Braid
  • Deus Ex: Human Revolution
  • Doritos Crash Course
  • Fable III
  • Halo: Reach
  • Hydro Thunder
  • Iron Brigade
  • Kane & Lynch 2
  • Motocross Madness
  • MS.PAC-MAN
  • Peggle
  • Portal: Still Alive
  • Spelunky
  • Splosion Man
  • Ticket to Ride
  • Zuma’s Revenge!

Kemunculan Halo: Reach memang disengaja. Halo 5: Guardians belum lama dirilis lalu babak kualifikasi live turnamen Halo World Championship segera dimulai tanggal 19 Desember besok sampai akhir Januari 2016. Fans yang ingin mendalami jagat Halo lebih dalam pasti sangat mengapresiasinya. Permainan-permainan lain yang menarik meliputi Braid, Deus Ex: Human Revolution, Fable III, Portal, dan Spelunky.

Bagi gamer Xbox One yang berniat membeli Deux Ex: Mankind Divided, Human Revolution sangat pas buat mengisi waktu hingga sekuelnya dilepas. Kemudian khusus para penggemar permainan puzzle dan platformer; Portal, Braid dan Spelunky harus dicoba (Braid ialah salah satu permainan indie terbaik di Xbox 360).

Microsoft turut menyingkap beberapa game backward compatibility Xbox One terpopuler berdasarkan jumlah pemain, yaitu: Fallout 3 (kemungkinan besar karena Fallout 4 juga baru diluncurkan), Gears of War 3, Just Cause 2, Assassin’s Creed II dan DiRT 3. Jika menginginkan judul spesifik hadir di daftar itu, Anda dipersilakan melakukan voting di Xbox User Voice.

“Ini hanyalah permulaan,” kata tim Xbox. “Kami akan terus bekerja dengan para rekan publisher untuk memperluas koleksi backward compatibility. Kami akan menambahkan jumlahnya secara berkala, jadi jangan lupa kembali mengunjungi Xbox Wire buat memperoleh informasi terkini mengenai game-game Xbox 360 apa saja yang dapat dimainkan di Xbox One.”

Sumber: Xbox Wire.

Tak Mau Kalah dari Xbox, Backward Compatibility Akan Hadir di PlayStation 4

Bagi gamer PC, backward compatibility bukanlah cerita baru. Berkat layanan semisal GOG, Anda bisa menikmati permainan berumur belasan tahun. Namun hal ini merupakan sebuah titik peralihan penting di ranah console. Dengannya, kita diberi kesempatan untuk menikmati koleksi game tua yang mulai terlupakan. Dan lewat update Xbox, Microsoft jadi selangkah lebih unggul dari Sony.

Tidak mau kalah dari rival bersarnya, kepada Wired, Sony Computer Entertainment mengonfirmasi bahwa kapabilitas tersebut juga akan hadir di console current-gen PlayStation 4. Tim sedang bekerja supaya judul-judul PlayStation 2 bisa dimainkan dari PlayStation 4, diimplementasikan melalui teknologi emulation. Fans sudah pasti menuntut penjelasan lebih rinci, sayangnya hanya itu yang bisa disampaikan oleh Sony.

Informasi mengenai dimanfaatkannya emulator PS2 di PlayStation 4 sudah sempat terdengar dari bulan Januari 2014, bersamaan dengan pengumuman layanan PlayStation Now. Sejak saat itu, hampir tidak ada berita mengenainya kecuali lewat bocoran rating PEGI dan screenshot saat periode beta PS4 firmware 3.0. Kemudian tanpa pemberitahuan lebih dulu, ia meluncur tiba-tiba bersama PlayStation 4 Limited Edition Star Wars: Battlefront.

Bundel tersebut meliputi game-game klasik yaitu Super Star Wars, Star Wars: Racer Revenge, Star Wars: Jedi Starfighter, dan Star Wars: Bounty Hunter. Khususnya untuk tiga permainan terakhir, mereka dirilis di era PlayStation 2. Dan Digital Foundry menemukan bahwa Racer Revenge, Jedi Starfighter dan Bounty Hunter berjalan via emulator setelah proses pengunduhan rampung.

Bagaimana Digital Foundry tahu Sony menggunakan teknik emulasi dan bukan re-master? Pertama, fungsi tombol start dan select dibubuhkan pada trackpad DualShock 4. Selain Sony sendiri, developer third-party tidak bisa mengakses sistem OS. Lalu seperti emulator PS2 di PlayStation 3, terdapat sistem emulation khusus yang bekerja buat menangani kartu memori console lawas. Animasi logonya terlihat pecah dan Sony juga tidak mengubah posisi tombol controller PS2.

Meskipun ‘mundur’ hingga ke generasi console keenam, fitur ini mempunyai premis tidak kalah menarik dibanding backward compatibility Xbox One. Memang betul game Xbox 360 jauh lebih canggih dari PS2, namun platform tua Sony tersebut adalah console terlaris sepanjang masa, tempat mendaratnya lebih dari 3.800 permainan. Layaknya GOG, aspek nostalgia sangat kental di sana.

Pertanyaanya, kapan kira-kira Sony siap meluncurkan fitur backward compatibility untuk para pemilik PlayStation 4?