Tiket Virtual BlizzCon 2019, Usaha Blizzard Dekati Penggemar Luar Amerika Serikat

Para penggemar game generasi tua mungkin sudah awam dengan BlizzCon, sebuah hajatan tahunan dari salah satu pengembang game ternama, Blizzard Entertainment. Kendati nama event ini yang sudah cukup termahsyur, sayangnya acara ini terbilang seperti hajatan milik orang Amerika saja. Salah satu alasannya adalah karena BlizzCon yang memang selalu diadakan di Amerika Serikat saja.

Tetapi kini Blizzard ingin mencoba lebih dekat dengan para penggemar mereka yang berada di belahan dunia lain. Salah satu caranya adalah dengan mempersiapkan sebuah konten yang dapat membuat para penggemar mendapat pengalaman seperti betul-betul hadir ke BlizzCon, tanpa harus berangkat ke Amerika Serikat.

Untuk itu, Blizzard kini menjual Tiket Virtual BlizzCon 2019. Tiket ini sendiri berisikan berbagai macam konten virtual, ditambah dengan berbagai akses terhadap konten BlizzCon yang lebih mendalam. Jadi, bagi anda pemilik Tiket Virtual BlizzCon, Anda akan mendapatkan item-item virtual dari hampir semua game milik Blizzard, yaitu World of Warcraft, Overwatch, Hearthstone, StarCraft II, Heroes of the Storm, dan Diablo III.

Sumber: AKG Games PR
Sumber: AKG Games PR

Tapi selain itu, Anda juga bisa menikmati BlizzCon 2019 dengan lebih mendalam. Alih-alih hanya menonton apa yang disajikan di panggung utama, pemilik tiket virtual bisa menikmati BlizzCon dengan lebih komperhensif sampai ke belakang panggung. Pemilik tiket dapat menikmati akses ke semua saluran live-stream BlizzCon yang akan mengajak penonton melakukan tur virtual gelaran utama BlizzCon selama dua hari penuh, yaitu pada tanggal 1 dan 2 November 2019.

Selain dari hal itu, pemilik tiket juga akan mendapatkan akses terhadap beberapa konten. Pertama ada konten diskusi panel yang lebih mendalam. Diskusi panel sendiri sebenarnya dapat diakses gratis secara online, namun pemilik Tiket Virtual akan dibawa lebih jauh lewat konten behind-the-scene dari game-game besutan Blizzard.

Sumber: Dexerto
Sumber: Trending All Day

Kedua, ada konten Community Night, yang menampilkan lomba cosplay di BlizzCon, berbagai macam hasil kreativitas dari komunitas Blizzard, dan juga tentunya movie contest. Ketiga, dan yang tidak kalah menarik, adalah akses kepada Festival Penutupan. Pemilik tiket dapat menikmati akses konser festival penutupan yang disiarkan secara langsung dari beberapa panggung.

Tiket Virtual BlizzCon 2019 ini sudah mulai dijual. Tiket ini dapat dibeli dengan harga US$49.99 atau sekitar Rp709 ribu. Anda dapat langsung pergi ke laman resmi BlizzCon untuk dapat membeli Tiket Virtual BlizzCon, dan menikmati hari raya para penggemar game besutan Blizzard dari rumah!

Lúcio dari Overwatch Jadi Sumber Inspirasi Razer Dalam Merancang Headset Edisi Spesial Ini

Demi memikat konsumen, kerja sama antara produsen hardware dan developer game tidak terelakkan. Dari sejak bertahun-tahun silam, Razer sudah sering menggandeng sejumlah raksasa gaming untuk memproduksi periferal edisi spesial. Beberapa franchise permainan yang sempat berkolaborasi bersama Razer meliputi Mass Effect, Destiny, Street Fighter, Call of Duty, dan tentu saja Overwatch.

Bahkan beberapa b ulan sebelum Overwatch resmi meluncur, Razer sudah gencar mempromosikan mouse, keyboard dan mousepad berlisensi resmi permainan shooter multiplayer populer Blizzard Entertainment itu. Dan lima tahun berselang, Razer telah menyediakan delapan (jika saya tidak salah hitung) pilihan gaming gear bertema Overwatch, dan dua produk anyarnya sengaja didedikasikan pada karakter DJ sekaligus hero support Lúcio.

Razer Nari Ultimate Overwatch Lúcio Edition 2

Tema Lúcio diterapkan pada mouse mat Goliathus dan headphone Nari Ultimate. llustrasi Lúcio pada Goliathus memang membuat mousepad ini tampil atraktif, namun yang istimewa ialah ketika desain khas Lúcio diimplementasikan pada headset. Dominasi warna hitam pada Razer Nari Ultimate kini digantikan oleh kombinasi warna yang jadi identitas sang hero support, membuatnya meriah tanpa terlihat berlebihan.

Razer Nari Ultimate Overwatch Lúcio Edition 4

Razer Nari Ultimate Overwatch Lúcio Edition memiliki tubuh berwarna kuning, dipadu biru di bagian housing, serta beberapa zona hijau – di headband serta pelat bundar di sisi terluar. Kemudian, logo Razer digantikan oleh logo katak Lúcio. Namun selain itu, produk edisi spesial ini memiliki fitur dan kelengkapan layanya Nari Ultimate, termasuk penggunaan struktur tubuh kombinasi logam dan plastik, headband auto-adjustable sekunder, serta earcup berukuran besar yang bisa bebas bergerak mengikuti bentuk kepala.

Razer Nari Ultimate Overwatch Lúcio Edition 3

Selain itu, headphone mengusung segala teknologi yang dimiliki varian Nari Ultimate, di antaranya bantalan empuk dengan gel pendingin, THX Spatial Audio sehingga kita bisa mendengar suara di ruang lingkup 360 derajat, sistem pencahayaan Chroma, dukungan konektivitas wireless 2,4GHz bebas lag dan tentu saja terdapat Hypersense Intelligent Haptics. Sistem unik ini dirancang agar mampu mendeteksi frekuensi dan ‘bentuk’ suara untuk kemudian diubah jadi efek haptic berupa getaran – secara akurat dengan intensitas berbeda.

Razer Nari Ultimate Overwatch Lúcio Edition 1

“Sebagai hero support, Lúcio sangat mahir dalam menjaga kawan-kawannya tetap prima di sesi pertempuran yang panjang,” tutur Razer. “Dan seperti Lúcio, headset ini diramu agar Anda selalu berada di kondisi terbaik saat bermaraton Overwatch.

Razer Nari Ultimate Overwatch Lúcio Edition sudah mulai dipasarkan dan pemesanan bisa dilakukan di situr Razer. Perlu Anda ketahui bahwa produk edisi spesial ini dibanderol US$ 30 lebih mahal dari Nari Ultimate standar, yaitu US$ 330.

Via DualShockers.

Overwatch Akan Tersedia di Nintendo Switch Bulan Depan

Ada banyak alasan untuk membeli Nintendo Switch di tahun ini: Produsen telah menyediakan varian yang lebih terjangkau, lalu perangkat gaming berkonsep hybrid itu menghidangkan kombinasi ideal antara game eksklusif Nintendo dengan franchise blockbuster third-party. Dan jika menyimak Nintendo Direct terbaru, Anda pasti tahu ada satu judul besar lagi yang akan tiba di Switch.

Setelah rentetan rumor dan bocoran yang beredar sejak tahun 2017, Blizzard dan Nintendo akhirnya resmi mengumumkan agenda peluncuran Overwatch di Switch lewat trailer. Dan kabar baiknya lagi, para pemilik console Nintendo tak perlu menunggu terlalu lama untuk menikmatinya karena permainan hero shooter Blizzard Entertainment tersebut akan tersedia di pertengahan bulan depan. Bersamaan dengan penyingkapan ini, gerbang pre-order game turut dibuka.

Overwatch untuk Switch menyajikan segala konten yang Anda gemari di game FPS berbasis tim itu, dari mulai puluhan opsi hero, peta, mode permainan, serta beragam item kosmetik buat dikoleksi. Saat ini Blizzard memang belum mengungkap banyak detail terkait fitur-fitur baru yang mereka bubuhkan di sana, namun di trailer, mereka sempat bilang bahwa ada ‘sejumlah sejumlah cara baru buat memainkan Overwatch’.

Via situs resmi, Blizzard menjelaskan soal pemanfaatan sistem gyroscope yang ada di Switch untuk membantu navigasi, sedangkan metode pengendalian utamanya tetap mengandalkan kedua stick analog. Secara personal, saya ingin mengetahui secara detail modifikasi yang developer terapkan di sisi visualnya – saya menduga pasti akan ada penyesuaian pada kualitas grafis, ketajaman objek, tingkat resolusi, serta frame rate.

Overwatch Switch 4

Berdasarkan penjelasan Blizzard, versi Switch tersebut siap menyajikan konten seperti di PS4 atau Xbox One, menyuguhkan pilihan 31 karakter (berarti termasuk Sigma), 28 map, serta 15 skin (lima legendaris, lima epic, dan lima Origin). Dengan memesannya sekarang, Anda juga akan mendapatkan bonus skin Noire Widowmaker (di platform lain, skin ini hanya tersedia dalam Origins Edition). Lalu siapapun yang membeli Overwatch di Switch sebelum tanggal 31 Desember 2019 berhak memperoleh loot box emas.

Overwatch Switch 1

Selain konten-konten in-game, Overwatch di Switch turut dibundel bersama keanggotaan Nintendo Switch Online selama tiga bulan. Betul sekali, untuk bisa menikmati permainan di bulan-bulan berikutnya, Anda harus berlangganan layanan online tersebut.

Untuk sekarang, Overwatch untuk Switch baru tersedia dalam satu pilihan versi, yaitu Legendary Edition yang dibanderol US$ 40. Permainan rencananya akan dilepas pada tanggal 15 Oktober 2019, dan kabarnya akan memakan ruang penyimpanan sebesar 12,1GB…

Overwatch Switch 2

Mungkinkah Akhirnya Overwatch Tersedia di Nintendo Switch?

Dipuji media karena menyajikan kombinasi unik antara kemudahan akses, gameplay adiktif serta karakter-karakter menarik, Overwatch ialah satu dari sedikit franchise game yang tidak terbawa arus atau terhempas oleh kepopuleran battle royale. Di tahun peluncurannya, game memberikan pemasukan sebesar US$ 1 miliar pada Blizzard dan menyabet berbagai penghargaan bergengsi.

Dalam perjalanan selama tiga tahun lebih, Overwatch mengalami evolusi dan kontennya terus bertambah. Saat ini ia juga dikenal sebagai salah satu judul esports populer. Game shooter multiplayer berbasis tim itu bisa dinikmati di tiga platform utama, yakni PC, PlayStation 4 dan Xbox One. Tapi sejak Switch meluncur di 2017, fans mulai bertanya-tanya apakah Blizzard punya agenda untuk meluncurkan Overwatch di console hybrid Nintendo tersebut.

Game director Overwatch Jeff Kaplan menyambut antusias kehadiran Switch, namun ia sempat menyampaikan bahwa proses porting-nya tidak akan mudah. Alasan pertama ialah, performa hardware Switch berada di bawah console lain. Kemudian proses update konten juga tidak sederhana. Update biasanya didistribusikan ke PC terlebih dulu, kemudian menyusul ke PlayStation 4 dan Xbox One setelah mendapatkan persetujuan pihak Sony serta Microsoft. Dengan menambah ekosistem console ‘ketiga’, proses jadi bertambah kompleks.

Namun ada indikasi Blizzard berhasil mengatasi semua rintangan itu. Overwatch versi Switch kembali jadi sorotan setelah terjadinya ‘insiden’ unik di Amazon. Secara tiba-tiba, sebuah case Nintendo Switch bertema Overwatch ditawarkan di website perusahaan e-commerce Amerika Serikat itu. Aksesori berupa case mungkin bukan suatu hal besar, tapi kemunculannya sulit diabaikan karena produk memperoleh lisensi resmi dari Nintendo dan Blizzard.

Case tersebut dibuat oleh PowerA. Perusahaan spesialis aksesori gaming ini sebelumnya sudah sering berkolaborasi dengan brand-brand ternama semisal PlayStation, Microsoft, Apple, Disney, Acitivision, Ubisoft dan Nintendo. Case Switch Overwatch didominasi oleh warna hitam dan dihias oleh garis-garis kuning yang khas di bagian tepi. PowerA tak lupa membubuhkan logo Overwatch klasik, baik di sisi luar maupun dalam.

Laman produk PowerA segera dihapus hanya beberapa menit sesudah dipublikasikan. Tapi ada info esensial yang dapat kita tangkap dari kemunculannya: untuk apa Nintendo dan Blizzard memberikan lisensi pada PowerA jika kedua perusahaan tidak berniat buat meluncurkan Overwatch di Switch? Lagi pula, Kaplan juga pernah bilang bahwa ia dan timnya selalu siap mengekspansi kreasi digital mereka ke lebih banyak platform.

Overwatch Switch 1

Di tahun kedua ketersediaan Switch, Nintendo kian gencar merangkul game-game third-party. Di Gamescom 2019, pengunjung dipersilakan menjajal judul-judul blockbuster seperti The Witcher 3: Wild Hunt dan Spyro Reignited, lalu publisher juga mengumumkan rencana kehadiran Hotline Miami Collection serta Ori and the Blind Forest.

Via IGN.

Sistem Anti-Cheat Baru Overwatch Akan Hentikan Pertandingan Ketika Mendeteksi Cheater

Single-player merupakan wadah penyajian aspek sinematik dan cerita utama dalam game, tapi multiplayer-lah yang memastikan permainan dinikmati hingga bertahun-tahun ke depan. Sejak tersedia untuk publik, bermain bersama memang tak bisa dipisahkan dari aktivitas gaming. Tingginya minat konsumen terhadap jenis mode tersebut mendorong digarapnya judul-judul eksklusif multiplayer.

Overwatch merupakan salah satu game multiplayer yang hingga kini terus dinikmati jutaan pemain tanpa perlu ikut-ikutan menyajikan battle royale. Namun seperti judul kompetitif lain, pertempuran melawan eksploitasi dan cara-cara curang ialah perjuangan tanpa akhir sejak permainan dirilis. Untuk menanggulangi masalah cheater, Blizzard telah mengambil langkah sangat tegas berupa pemblokiran permanen pada para pelaku.

Via video update developer bulan Juli 2019, director Jeff Kaplan mengungkapkan rencana pembaruan fungsi anti-cheat di Overwatch. Di waktu dekat, Blizzard akan mengimplementasikan sistem deteksi cheat yang lebih mutakhir. Developer tidak menjelaskan cara kerjanya secara detail, namun sistem ini dirancang buat mengentikan pertandingan ketika seseorang terdeteksi bermain curang.

Meski belum diketahui kapan sistem anyar ini diterapkan di server umum, Blizzard sudah mulai mengujinya di Public Test Server. Begitu mengetahui adanya aktivitas cheating, permaian segera disetop. Menariknya, hal ini tidak banyak memengaruhi mereka yang bertanding secara jujur (baik yang jadi lawan ataupun rekan satu tim si cheater) dan skill rating (SR) para gamer sama sekali tidak terpengaruh – tak sama seperti saat mereka kabur dari match.

Lalu buat para pemain curang, Kaplan menyampaikan bahwa ‘hukuman berat telah menanti mereka’. Sekali lagi, Blizzard tidak memaparkannya secara spesifik, tapi melihat reputasi sang developer, mereka sama sekali tak segan menjatuhkan ban. Jika pengembangannya berjalan lancar, pemblokiran ini akan menyebabkan cheater sama sekali tidak bisa menyelesaikan pertandingan.

Mungkin Anda sudah tahu, pemblokiran bukanlah satu-satunya strategi yang diambil Blizzard untuk membuat ekosistem permainan jadi lebih sehat. Sistem Looking For Group dan Endorsement, diluncurkan tepat tahun lalu, juga terbukti efektif mendorong gamer berinteraksi secara positif.

Masih berkaitan dengan developer update Overwatch, Jeff Kaplan sempat mambahas agenda peluncuran hero baru. Fans pasti tahu, pengenalan karakter anyar kali ini sedikit lebih terlambat dibanding sebelum-sebelumnya. Blizzard paham kondisi tersebut , dan meminta kita untuk bersabar menunggu sedikit lebih lama.

Hero [Overwatch] ke-31 akan mengagumkan. Dia akan segera tiba, jangan cemas. Kami membutuhkan sedikit lebih banyak waktu demi membuatnya lebih keren,” tutur Kaplan. Dalam pernyataannya, sang game director menggunakan kata ganti ‘he‘ saat menyebut si karakter.

Via DigitalTrends.

Berkenalan Dengan Hero Overwatch ke-30, Sang Combat Medic Baptiste

Berkat tangan dingin Blizzard, Overwatch mampu bertahan dengan tradisi ‘hero shooter‘ di tengah-tengah gempuran battle royale tanpa turut terbawa arus. Meski kini tak terlalu populer di Indonesia, game berhasil menghimpun 40 juta pemain dalam periode dua tahun. Hal tersebut dipicu oleh eksistensinya sebagai salah satu judul esports serta pengenalan karakter-karakter baru beserta kisahnya yang beragam.

Blizzard Entertainment sudah mengintroduksi delapan hero tambahan sejak Overwatch dilepas dengan frekuensi tiga tokoh per tahun. Arahan ini tampaknya tak akan banyak berubah dan terus dilakukan di 2019. Tak lama setelah memberikan tease mengenai seseorang bernama Jean-Baptiste Augustin dalam ‘catatan misi’ in-universe, Blizzard memperkenalkannya secara lebih resmi via website dan video.

Baptiste, Overwatch 2

Baptiste disiapkan untuk memperkuat formasi hero support, menyusul Ana, Moira dan Brigitte. Ia merupakan satu dari 30 juta anak yatim piatu asal Tortuga korban perang Omnic. Demi bertahan hidup, Baptiste bergabung bersama Caribbean Coalition dan di sana ia mengasah kemampuannya sebagai tenaga medis. Ketika pemberontakan robot bisa diredam, sang prajurit mendaftarkan diri ke Talon tanpa menyadari bahwa organisasi tentara bayaran ini mau melakukan apa saja demi meraup profit. Karena tidak sesuai dengan hati nuraninya, Baptiste mengundurkan diri.

Sebagai hero support, Baptiste dibekali kemampuan jarak pendek dan menengah, serta mobilitas yang cukup tinggi. Dalam menghadapi lawan, karakter ini mengandalkan senapan Biotic Launcher dengan mode tembakan burst dan fitur sekunder mengeluarkan proyektil penyembuh. Baptiste juga punya tiga kapabilitas aktif lain: Regenerative Burst, Exo Boots dan Immortality Field.

Regenerative Burst berguna untuk mengobati diri dan anggota tim lain di jarak dekat. Exo Boots sendiri adalah kemampuan melompat tinggi berbekal sepatu bot yang Baptiste kenakan. Untuk menggunakannya, ia perlu menunduk dan meng-charge. Semakin lama durasinya, kian tinggi pula Baptiste bisa melompat. Exo Boots berguna untuk mencapai lokasi-lokasi tinggi atau membantu pemain menentukan posisi kawan sebelum menembakkan proyektil penyembuh.

Immortaility Field sendiri adalah skill paling unik miliknya. Baptise mampu mengeluarkan unit generator yang dapat mencegah kawan-kawannya tewas. Health mereka tetap bisa berkurang akibat serangan, tapi ada batasan tertentu yang tak dapat dilewati, mengharuskan lawan menghancurkan alat tersebut terlebih dulu. Immortality Field bisa sangat membantu untuk menanggulangi serangan berbahaya, misalnya Rip-Tire dari Junkrat.

Skill ultimate Baptiste sendiri malah tidak terlalu istimewa, tapi tetap krusial. Dinamai Amplification Matrix, ketika diaktifkan, Baptiste akan mengeluarkan medan/matrix yang mampu menggandakan tingkat damage atau keefektifan kapabilitas healing rekan-rekannya.

Baptiste, Overwatch 1

Baptiste sudah bisa Anda jajal di Public Test Region dan akan hadir di server  biasa dalam waktu dekat. Itu berarti untuk sekarang, Baptise hanya dapat dimainkan oleh gamer PC.

Blizzard Akan Mengumumkan Beberapa Game Diablo Tahun Depan?

Blizzard mungkin tak menduga pengungkapan Diablo Immortal disambut dengan begitu negatif, tetapi melakukan pengumuman permainan mobile di acara berbayar yang didominasi oleh gamer PC memang bukanlah langkah pintar. Kekecewaan fans kian menjadi setelah sebelumnya beredar rumor yang menyatakan akan ada penyingkapan sekuel sejati Diablo di sana.

Developer sempat menampik desas-desus melalui blog resminya, namun mereka juga bilang bahwa beberapa tim berbeda memang tengah menggarap sejumlah proyek Diablo dan akan menginformasikannya ‘di waktu yang tepat’. Dengan begitu, yang bisa kita kerjakan sekarang adalah menunggu. Kali ini lewat forum Battle.net, Blizzard akhirnya memberikan petunjuk mengenai kapan mereka akan melangsungkan pengumuman game Diablo baru.

Tim menjelaskan bagaimana mereka terus-menerus mengumpulkan masukan dan melakukan diskusi internal. Khusus buat franchise Diablo, Blizzard sedang menggodok beberapa proyek sekaligus. Rencananya, sebagian atau mungkin seluruh kreasi baru tersebut akan diungkap di tahun depan. Blizzard bilang mereka tak mau ‘sekadar menyampaikan informasi, tapi ingin menunjukkannya’.

“Memang membutuhkan waktu agar pengerjaannya sesuai dengan standar kami, tapi saat ini, lebih dari sebelumnya, kami berkomitmen untuk menghidangkan pengalaman Diablo yang bisa dibanggakan pada seisi komunitas,” tulis tim pengembang.

Penuturan tersebut sekali lagi mengonfirmasi bahwa ada lebih dari satu proyek Diablo yang sedang jadi fokus Blizzard Entertainment. Dari kabar yang beradar, sudah ada dua pejelmaan purwarupa Diablo 4, dan pengerjaannya diarahkan oleh dua sutradara berbeda. Di inkarnasi awal, game punya kesamaan formula dengan seri Dark Souls, disajikan dalam perspektif orang ketiga ‘over-the-shoulder‘ (premisnya menarik, apalagi saya sangat menyukai Dark Souls), namun developer mengembalikannya lagi menjadi tampilan isometrik tradisional khas Diablo.

Untuk temanya sendiri, Diablo 4 katanya akan mengusung latar belakang yang lebih gelap dan menakutkan dibanding Diablo 3, lebih menyerupai Diablo II. Dari info yang beredar, tadinya Blizzard punya agenda untuk mengungkap permainan keempat seri Diablo itu di BlizzCon 2018, namun karena alasan tertentu, tim memutuskan buat menunda pengumuman ke lain waktu sehingga hanya menyisakan Diablo Immortal.

Untuk seri permainan berumur lebih dari dua dekade dengan jumlah fans sangat banyak, saya bisa membayangkan dilema yang dihadapi developer: Apakah sebaiknya mereka mempertahankan elemen gameplay tradisional yang berarti mempersempit ruang buat berinovasi, atau malah bereksperimen dengan formula baru, yang beresiko membuat para pemain veteran merasa terasingkan?

Via Digital Trends.

Betulkah Tadinya Blizzard Berencana Mengumumkan Diablo 4 di BlizzCon 2018?

Kejadian paling canggung di BlizzCon 2018 minggu lalu adalah respons Blizzard terhadap pertanyaan seorang gamer: Jadi apakah Diablo Immortal akan tersedia di PC? Developer menjelaskan bahwa permainan ini dari awal digarap untuk perangkat bergerak. Wyatt Cheng dari Blizaard malah bertanya kembali pada penonton, “Bukankah kalian semua punya smartphone?”

Kekecewaan fans terhadap pengumuman Diablo Immortal tentu bukan dikarenakan mereka tidak punya smartphone – atau tidak suka bermain game di smartphone namun karena para penggemar berat ini mengetahui jelas sejarah Diablo yang terlahir di PC. Tidak menyertakan PC sebagai platform peluncuran game Diablo anyar memberikan kesan yang salah. Menariknya, berdasarkan laporan sejumlah narasumber terpercaya pada Kotaku, Blizzard Entertainment sebetulnya memiliki rencana untuk mengumumkan sekuel sejati Diablo III di BlizzCon 2018.

Dua informan anonim itu menginformasikan bahwa Blizzard telah menyiapkan sebuah video berisi singkat dari co-founder Allen Adham, berisi update mengenai proyek Diablo baru. Kejutan yang disinyalir berupa Diablo 4 itu awalnya akan diungkap sesudah pengumuman Diablo Immortal. Namun entah mengapa, Blizzard memutuskan buat tidak melakukannya.

Kotaku sendiri berani mengonfirmasi bahwa memang betul Diablo 4 sedang dikembangkan, tapi salah satu narasumbernya bilang Blizzard belum siap ‘berkomitmen’. Kabarnya, Diablo 4 telah dikerjakan selama empat tahun, namun sudah beberapa kali arahan pengembangannya berubah secara drastis. Kotaku menuturkan, setidaknya sudah terlahir dua iterasi Diablo 4, yang pengerjaannya dipimpin sutradara berbeda.

Tak lama setelah berita dari Kotaku ini dipublikasikan, Blizzard Entertainment segera mengeluarkan pernyataan:

“Pertama-tama, kami ingin menyatakan bahwa kami tentu saja mendengar permintaan komunias. Biasanya kami tidak memberikan komentar terhadap rumor atau spekulasi, tapi di sini kami ingin menggarisbawahi: Blizzard tidak menarik rencana pengumuman apapun dari BlizzCon tahun ini atau punya agenda untuk melakukan pengumuman lain. Walau demikian, kami memiliki beberapa tim yang sedang menggarap sejumlah proyek Diablo, dan akan menyingkapnya di waktu yang tepat.”

Eksistensi dari Diablo 4 memang sudah lama dirumorkan. Beberapa waktu lalu, komunitas gamer sempat merasa yakin sekuel permainan action role-playing itu akan diumumkan di BlizzCon 2018. Melihat tingginya antusiasme fans, lewat blog resminya Blizzard mengingatkan dengan gamblang: mereka belum siap buat mengungkap semua proyek game di acara tahunan fans tersebut.

Sejujurnya, Diablo Immortal tidak terlalu menarik bagi saya. Tapi kemungkinan besar saya tak akan melewatkan Diablo 4 jika akhirnya permainan dirilis di PC.

Tambahan: Polygon.

Melalui Edisi Reforged, Blizzard Bangun Kembali Game RTS Legendaris Warcraft III

Kesuksesan sejumlah game terkadang sulit untuk diulang oleh sekuel atau penerus spiritualnya. Ekspektasi fans yang begitu besar terkadang membuat pengerjaannya jauh lebih menantang. Sejumlah developer tak jarang menggunakan ‘metode’ aman buat menghasilkan keuntungan yang tersimpan dalam rasa nostalgia, yaitu melalui remake dan remaster.

Ada banyak sekali game remaster yang kita bisa temukan saat ini, digarap lewat berbagai cara: beberapa developer mencoba mempertahankan formulanya sembari menyuguhkan visual HD, namun sejumlah studio tidak takut untuk merombak gameplay inti dan mengintegrasikannya dengan elemen modern. Warcraft III: Reforged sendiri bisa dikatakan sebagai upaya remake paling ambisius, mengombinasikan dua pendekatan berbeda di atas.

Diumumkan di BlizzCon 2018, Warcraft III: Reforged adalah versi remake besar-besaran dari permainan yang Blizzard luncurkan 16 tahun silam. Developer menjanjikannya sebagai ‘penciptaan ulang dari real-time strategy revolusioner yang menjadi pondasi bagi cerita-cerita epik di dunia Azeroth’. Game menyatukan konten Reign of Chaos serta The Frozen Throne, lalu semua asetnya dibangun dari nol, menawarkan upgrade visual serta didukung fitur-fitur baru.

Warcraft III: Reforged akan kembali membawa kita menjadi saksi didirikannya Orgrimmar, momen jatuhnya Lordaeron, berkuasanya Burning Legion, hingga bangkitnya Lich King. Para gamer akan menyaksikan sejarah Azeroth ini dari sudut pandang empat faksi yang berbeda, yaitu Orc, Manusia, Night Elf dan Undead. Anda yang gemar mengutak-atik dan menciptakan skenario baru juga dipersilakan mengakses fungsi World Editor anyar di sana.

Dalam mengembangkan Warcraft III: Reforged, Blizzard membangun lagi setiap karakter, struktur, lingkungan, serta dimensi permainan. Game menyuguhkan lebih dari 60 misi dan menghidangkan cutscene in-game baru berdurasi empat jam lebih. Developer juga repot-repot melakukang pengisian suara ulang dalam kualitas high definition, terutama buat karakter-karakter penting semisal Sylvanas Windrunner and Arthas Menethil.

“Warcraft III merupakan permainan penting dan monumental bagi kami di Blizzard, dan memengaruhi karya-karya kami selanjutnya,” kata presiden Blizzard Entertainment J. Allen Brack. “Proyek seperti Warcraft III: Reforged bukanlah sesuatu yang kami anggap enteng. Sebagian alasannya adalah karena warisan Warcraft, tapi yang lebih penting adalah, karena kami tahu betapa berartinya permainan ini bagi para gamer.”

Blizzard berencana buat melepas Warcraft III: Reforged di tahun depan, walaupun mereka belum menyebutkan tanggalnya secara spesifik. Permainan akan disajikan dalam dua edisi, yaitu versi standar seharga US$ 30 dan versi Souls of War, dibanderol US$ 40. Edisi spesial ini dibundel bersama skin tambahan untuk karakter hero serta mount Meat Wagon buat World of Warcraft dan cardback Third War untuk Hearthstone.

Sumber: Blizzard.

Ayo Berkenalan Dengan 2 Hero Baru Overwatch, Ashe dan Echo

Mungkin Anda sudah mendengar kabar baik dan buruk terkait ajang Bllizzcon 2018 minggu lalu. Di sana, fans yang mengharapkan eksistensi dari sekuel Diablo dikecewakan oleh penyingkapan Diablo Immortal untuk perangkat bergerak. Namun para gamer Overwatch dimanjakan oleh penayangan film animasi pendek baru beserta pengumuman beberapa hero sekaligus.

Menariknya lagi, film animasi bertajuk ‘Reunion’ tersebut punya kaitan erat dengan karakter-karakter anyar Overwatch. Reunion difokuskan pada sang koboi Jesse McCree sembari memperkenalkan Ashe dan Echo, masing-masing adalah hero ke-29 dan ke-30 Overwatch. Film juga mengisahkan apa yang sebelumnya terjadi di map Route 66, menjelaskan mengapa ada puing-puing kereta dan apa isi dari payload yang selama ini diperebutkan para pemain.

Singkatnya, Elizabeth Caledonia alias Ashe adalah pemimpin dari Gang Deadlock. Di film Reunion, ia beserta anak buahnya mencoba mencuri muatan kereta dengan meledakkannya. Tapi rencana tersebut berhasil digagalkan oleh McCree. Dan di penghujung cerita, akhirnya kita mengetahui bahwa muatan misterius tersebut berisi robot omnic yang dahulu pernah menjadi rekan McCree. Robot ini bernama Echo.

Detail mengenai Echo belum diketahui, namun informasi rinci terkait Ashe sudah tersedia di situs PlayOverwatch.com. Ashe didesain sebagai hero ‘damage‘. Di bulan Juni kemarin, Blizzard Entertainment memutuskan untuk menggabungkan kategori offense dan defense menjadi damage karena peran keduanya di tiap tim telah mengabur. Sering kali gamer menggunakan hero menyerang untuk bertahan atau sebaliknya.

Dalam bertempur, Ashe mengandalkan senapan repeater andalannya yang ia namai The Viper. Ashe juga dapat menggunakan Coach Gun ala senapan tabur untuk mendorong musuh yang menghalangi jalannya, serta memanfaatkan dinamit buat membakar lawan dan memberikan efek damage over time. Dinamit bisa sekadar dilempar atau ditembak untuk meledakkannya tanpa perlu menunggu.

Sebagai skill ultimate-nya, pemimpin gang Deadlock itu juga dapat memanggil teman omnic-nya, robot bernama Bob. Ketika diperintah buat membantu Ashe, Bob akan terjun ke medan tempur, bergerak secara otomatis dan membuat lawan-lawannya terpental ke udara (mirip efek Primal Rage punya Winston) serta menyerang dengan menggunakan senapan mesin.

Buat sekarang, belum diketahui kapan Ashe bisa dimainkan. Seperti sebelum-sebelumnya, Blizzard akan melakukan pengujian terlebih dulu di server tes sebelum hero baru ini bisa diakses oleh semua pemain baik di PC, PlayStation 4 atau Xbox One. Baru setelah itu, mungkin kita akan mendengar detail lebih lanjut soal Echo.

Ashe dan Bob, Overwatch 1

Via Polygon.