Betulkah Blizzard Entertainment Sedang Menggarap Diablo 4?

Berbeda dari mayoritas publisher yang kerap memperkenalkan seri game baru, Blizzard hanya punya empat franchise andalan. Itu mengapa Overwatch sangat menarik di mata gamer: arahannya berbeda dan memperlihatkan kemauan Blizzard untuk keluar dari zona nyaman. Menariknya, sang publisher dirumorkan berniat menyegarkan kembali seri action-RPG populer mereka.

Dideteksi oleh Eurogamer, gelagat Blizzard belakangan memberi pertanda mereka mungkin diam-diam sedang menyiapkan pengumuman penerus permainan Diablo. Petunjuk-petunjuk itu muncul dari beragam hal, dari mulai merchandise sampai gerak-gerik para individu penting di belakang kelahiran game legendaris ini. Apapun yang sedang Blizzard Entertainment godok kemungkinan akan diungkap di BlizzCon 2016.

Petunjuk pertama adalah dadu empat sisi di dalam goody bag BlizzCon, sebuah boks limited edition seharga US$ 35, cuma bisa dibeli oleh pemilik tiket virtual BlizzCon 2016. Dadu tersebut tidak biasa karena angka-angka yang dicetak di sana salah – atau sengaja dibuat salah. Dadu empat sisi itu bukannya menjukkan tiga angka satu di sisi bawah, tapi malah menampilkan angka satu-satu-empat. Jika dituangkan ke kalender, angka menunjukkan tanggal dimulainya BlizzCon 2016, yaitu 4 November. Dadu D4 juga dipercayai sebagai singkatan dari Diablo 4.

Selanjutnya, via Twitter David Brevik mem-posting gambar rasi bintang Libra bersama kalimat, “Selama 20 tahun, game mirip Diablo telah berevolusi dan mengejutkan kita. Saya bangga sudah menjadi penasihat permainan yang mengangkat genre ini ke tingkatan baru.”

Libra

David Brevik adalah co-founder Blizzard North dan salah satu pencipta Diablo. Ia memang telah keluar dari tim publisher di tahun 2003, namun terhitung sejak Januari 2016, Brevik sudah menjadi ‘agen lepas’. Sebelumnya, ia juga sempat mengunggah foto yang diambil di kantor pusat Blizzard, yang segera mendapatkan respons dari Bill Roper – vice president Blizzard North dan produsen dua permainan Diablo pertama.

Blizzard HQ

Hal ini membuat fans bertanya-tanya, apa gerangan yang sedang dilakukan Brevik dan Roper di markas Blizzard?

Mendengar rumor tersebut, David Brevik segera mengeluarkan sebuah peryataan di Twitter-nya, “Ada banyak spekulasi (dan harapan) diungkap belum lama ini, tapi saya sedang tidak mengerjakan permainan Diablo, baik untuk sekarang dan juga di masa yang akan datang.”

Komentar Brevik tentu saja tidak menyurutkan antusiasme para fans. Di tweet sebelumnya, ia memang hanya menyebutkan ‘telah menjadi penasihat’ dan tidak mengindikasikan terlibat langsung dalam pengembangan permainan.

Betul atau tidaknya spekulasi ini akan segera terungkap di acara BlizzCon 2016 nanti.

Tambahan: PC Gamer.

Overwatch Rayakan Halloween Dengan Skin Monster dan Mode Game Baru

Trick or treat ialah bagian dari perayaan Halloween di mana anak-anak biasa mengenakan kostum dan mengunjungi rumah ke rumah buat meminta permen. Tapi tanpa perlu diminta, Blizzard Entertainment sudah menyiapkan sebuah ‘treat‘ menarik untuk para pemain setia Overwatch menjelang perayaan All Hallow’s Eve yang jatuh di penghujung bulan Oktober nanti.

Lewat website resmi, Blizzard mengumumkan event  Overwatch Halloween Terror, hadir melalui update cukup besar untuk versi PC, PlayStation 4 dan Xbox One. Kontennya bisa langsung Anda tebak, yaitu berisi koleksi item bertema hantu dan monster, dan dengannya, developer juga menghidangkan mode permainan PvE co-op pertama di Overwatch.

Penyajian Overwatch Halloween Terror menyerupai event Olimpiade ‘Summer Games 2016’ kemarin. Blizzard menyiapkan lebih dari 100 upgrade ‘kosmetik’ baru, meliputi ikon profile, spray, pose kemenangan, emote, highlight intro, skin dan lain-lain; semuanya bisa Anda peroleh dari loot box – wujudnya kini digantikan oleh jack-o’-lantern. Seperti biasa, ada dua cara buat mendapatkannya: naik level atau membeli bundel loot box.

Perlu diingat, item-item di dalam loot box jack-o’-lantern tersuguh secara acak, dan kita tidak dapat membeli langsung barang yang diinginkan (saya masih belum bisa menghilangkan rasa gemas karena tidak sempat mendapatkan skin Sprinter untuk Tracer di Summer Games). Kabar gembiranya adalah, walaupun event ini mempunyai batas waktu, segala item yang telah diperoleh akan menjadi milik Anda selamanya.

Overwatch Halloween Terror 1

Tema Halloween mempengaruhi seluruh elemen di game, termasuk peta, namun bagian paling spesial di Overwatch Halloween Terror adalah mode Brawl PvE co-op bertajuk Junkenstein’s Revenge, sebuah upaya Blizzard mengadaptasi novel populer Frankenstein tulisan Mary Shelley. Tak seperti match biasa, mode ini menantang kerja sama pemain untuk melindungi kastil Lord of Adlersbrunn (Reinhardt, menggunakan peta Eichenwalde sebagai basisnya) dari serangan monster-monster ciptaan Dr. Jamison Junkenstein (Junkrat, tentu saja).

Ada empat hero yang bisa dimainkan di Junkenstein’s Revenge, yaitu Ana (Alchemist), Hanzo (Archer), McCree (Gunslinger) dan Soldier (Soldier: 76). Bersamaan dengan pelepasan Overwatch Halloween Terror, Blizzard turut merilis web comic, juga berperan sebagai latar belakang cerita mode Brawl Junkenstein’s Revenge. Bahkan bagi Anda yang tidak bermain Overwatch, komik pendek ini lucu dan sangat menarik buat disimak.

Seluruh konten Overwatch Halloween Terror sudah bisa dinikmati sekarang juga, akan berlangsung hingga tanggal 1 November 2016.

Panduan Bermain Overwatch Untuk Pemula

Overwatch ialah sebuah fenomena menarik di dunia gaming. Ia bukanlah game shooter biasa, dan bukan pula MOBA. Banyaknya pilihan karakter memberikan keunikan tersendiri tanpa mengintimidasi serta membebani pemain dengan formula-formula yang harus dihafal. Sebaliknya, Overwatch merupakan game shooter multiplayer paling bersahabat bagi pemula.

Mudah dipelajari, tapi sulit dikuasai, itulah mantra Overwatch. Jika belum sempat mencobanya, saya sangat merekomendasikan permainan ini buat semua gamer – bahkan untuk mereka yang bukan penggemar shooter. Dan andai kebetulan baru memulainya, atau sedang mencoba meningkatkan kualitas bermain, Anda tiba di tempat yang tepat. Melalui artikel ini, saya akan sedikit share tips-tips bermain Overwatch.

Overwatch Guide 2

1. Mainkan serta pelajari semua karakter, dan jangan segan-segan ganti hero ketika dibutuhkan

Memang tidak bisa dihindari, beberapa karakter Overwatch akan jadi Hero favorit Anda, dan faktanya ada banyak gamer bermain satu atau dua karakter secara eksklusif. Tapi perlu kita ketahui bahwa pada dasarnya, penyajian tokoh Overwatch menyerupai prinsip permainan batu-gunting-kertas, di mana satu hero lebih efektif dalam menangani hero lain. Misalnya: selincah-lincahnya Genji, ia bukanlah tandingan Winston, dan Winston adalah sasaran empuk Reaper.

Overwatch Guide 1

Dengan menjajal semua hero, Anda bisa mengetahui kelemahan dan kekuatan mereka masing-masing. Overwatch juga memungkinkan kita mengganti karakter di tengah pertandingan, dan Anda tidak perlu ragu beralih ke hero lain saat diperlukan. Satu hal lagi: selalu perhatikan komposisi tim. Susunan tim yang seimbang tentu akan memudahkan Anda memperoleh kemenangan.

2. Peran tank dan support ialah penentu kemenangan

Jadi sniper atau membingungkan lawan dengan memanfaatkan lincahnya Tracer memang terlihat keren, namun pertandingan umumnya ditentukan oleh efektivitas tank serta support – Anda harus betul-betul mahir bermain offense atau defense sehingga bisa memenangkan match.

Tak seperti di permainan lain, peran hero tank dan support di Overwatch sama sekali tidak membosankan dan terasa distingtif: Mercy punya tingkat healing tertinggi, tapi Speed Boost Lúcio bisa membantu kawan-kawan kabur dari Deadeye-nya McCree. Begitu pula tank; Barrier Projector punya Winston memang memberikan perlindungan menyeluruh, namun Barrier Field milik Reinhardt dapat menangkis lebih banyak serangan.

Overwatch Guide 5

3. Berkomunikasilah

Jika bermain di PC, tombol ‘`‘ di pojok kiri atas keyboard akan mengaktifkan fungsi voice chat, memungkinkan Anda bercakap-cakap langsung dengan teman satu tim. Komunikasi sangatlah penting, bisa menyelamatkan kawan-kawan dari sergapan musuh, misalnya Bastion yang bersembunyi di sudut ruangan. Andai sedang tidak mood berkata-kata, Blizzard juga sudah menyediakan dialogue wheel, menyajikan shortcut ke perintah seperti ‘group up‘, notifikasi ‘need healing‘ dan lain-lain. Buat mengaksesnya, cukup tekan tombol ‘C’.

Overwatch Guide 6

4. Pasang telinga Anda baik-baik

Audio merupakan salah satu elemen penting di Overwatch, dan menggunakan headset yang memadai sangat disarankan. Di game, langkah musuh akan terdengar lebih jelas – dan kian berat suaranya, maka makin berbahaya pula lawan Anda. Lambat laun, Anda juga akan memahami beragam petunjuk audio. Contohnya, kalimat-kalimat seperti “It’s high noon,” “Nerf this!” atau “Justice rains from above!” mengindikasikan bahwa lawan sedang mengeluarkan skill ultimate mereka, dan sebaiknya Anda cepat-cepat mencari perlindungan.

Overwatch Guide 4

Oh kadang kala, rekan satu tim yang selalu mengaktifkan mic bisa jadi sangat mengganggu. Solusinya adalah menyalakan fungsi mute lewat opsi Social.

5. Jangan ragu-ragu untuk menembak

Di Overwatch, pemain tidak akan pernah kehabisan amunisi, dan salah satu cara efektif mengisi meter skill ultimate ialah dengan menembak lawan. Dan lewat cara ini juga, Anda dapat memelajari cara kerja persenjataan masing-masing hero: hitbox dan gerakan anak panah Hanzo, kecepatan roket Pharah, hingga jeda antara pemicu dan keluarnya proyektil es dari Endothermic Blaster Mei.

Ana, Overwatch 1

Seiring bertambahnya jam terbang, Anda akan menguak rahasia-rahasia tersembunyi di Overwatch: jalan pintas untuk mengagetkan lawan sampai kombinasi dari beberapa skill ultimate. Semua ini akan lebih Anda pahami dengan menghabiskan lebih banyak waktu bermain Overwatch.

Saran terakhir saya adalah jangan ragu buat bereksperimen dengan hal-hal baru dan tantang diri Anda keluar dari zona nyaman.

Overwatch Guide 3

Game Blizzard Kini Bisa Di-Live Stream Langsung ke Facebook

Sempat menguasai casual gaming, sangat raksasa jejaring sosial Facebook belakangan terlihat kembali berupaya memperkuat cengkramannya di bidang gaming. Dibantu Unity, belum lama mereka dikabarkan mencoba membangun platform ala Steam, dan mungkin Anda sudah mulai memanfaatkan log-in ke Battle.net via Facebook. Dan sesuai rencana, integrasi dua platform itu tidak berhenti sampai di sana.

Saat diketahui melakukan kolaborasi tiga bulan silam, Blizzard Entertainment dan Facebook juga berniat menghadirkan fitur streaming melalui API Live. Dan akhir minggu lalu, kemampuan tersebut akhirnya tersedia di Battle.net. Mulai sekarang, Anda dapat men-streaming permainan-permainan Blizzard seperti Overwatch, Hearthstone, StarCraft II, World of Warcraft sampai Heroes of the Storm langsung ke Facebook.

Kabar baiknya lagi, Indonesia merupakan salah satu negara pertama tempat diimplementasikannya fitur baru ini – disediakan bersamaan di wilayah Amerika, Australia, Asia Tenggara dan Selandia Baru. Setelah itu, Blizzard Streaming on Facebook baru akan dilepas ‘secara global’.

Kapabilitas tersebut hadir melalui update terbaru dan cara menggunakannya sangat mudah. Anda tidak akan melewatinya karena notifikasi akan muncul begitu masuk ke Battle.net. Di sana, Anda bisa menemukan icon bergambar kamera di pojok kanan atas. Dengan mengkliknya, user dapat menyambungkan akun Facebook ke app Battle.net lewat beberapa langkah sederhana: cukup masukkan alamat email dan password.

Selanjutnya, Anda bisa mengakses window streaming beta, muncul di sisi kanan Battle.net. Di sana, Anda dapat mengutak-atik setting microphone dan webcam, memberi judul pada stream, menentukan ke mana konten akan diunggah (timeline atau page lain), dan siapa yang Anda perbolehkan menyaksikannya – khusus di versi beta ini, hanya teman-teman saja yang bisa menonton live  stream.

Blizzard Streaming on Facebook 1

Menu setting-nya juga cukup komprehensif tanpa membuat proses setup jadi rumit. Anda dipersilakan mengubah hotkey ke fungsi start/stop dan pause, menyesuaikan volume microphone, menentukan posisi display  webcam dan overlay in-game serta memilih kualitas stream (buat sekarang maksimal di resolusi 720p dengan 30 frame rate per detik, disarankan memiliki kecepatan internet 4Mpbs). Jika Anda memutuskan untuk menggunakan akun lain, disediakan pula fungsi disconnect.

Blizzard Streaming menandai langkah perdana Facebook dalam menantang Twitch, dan jika ternyata sukses, jangan heran seandainya fitur ini muncul di game-game  blockbuster dari publisher ternama lainnya.

Blizzard Umumkan Hero Baru Overwatch, Seorang ‘Sniper Healer’

Kesuksesan besar Overwatch tidak membuat Blizzard Entertainment terlena. Sebaliknya, developer saat ini malah bekerja lebih giat untuk memastikan permainan lebih seimbang, terutama setelah diluncurkannya mode kompetitif, serta menyiapkan konten paska rilis. Anda mungkin sudah tahu, salah satu bagian dari rencana itu adalah pengenalan para karakter baru.

Sesudah men-tease gamer melalui Twitter minggu lalu, Blizzard akhirnya resmi memperkenalkan hero pertama di DLC mereka, wanita veteran bernama Ana Amari. Memperkaya keunikan tokoh-tokoh Overwatch, Ana memiliki kemampuan yang tidak biasa: ia adalah seorang ‘healer penembak jitu’, di mana proyektil dari senapan Ana dapat menyembuhkan kawan-kawan Anda.

Berdasarkan latar belakang ceritanya, Ana Amari adalah ibu dari Fareeha ‘Pharah’ Amari. Ia merupakan salah satu pendiri Overwatch, sekaligus letnan terpercaya Jack Morrison (di game dikenal dengan nama Soldier: 76). Ana diduga tewas di tangan Widowmaker dalam sebuah insiden penyanderaan, namun ternyata ia berhasil selamat meskipun terluka parah dan kehilangan satu mata.

Senjata utama Ana ialah Biotic Rifle, mampu menyembuhkan luka ketika ditembakkan ke kawan, dan seperti biasa, memberikan efek mematikan bagi lawan. Sang sniper juga dibekali granat unik yang mempunyai kemampuan serupa Biotic Rifle, serta membuat musuh tidak bisa melakukan healing. Selain itu, Ana mempunyai Sleep Dart dan skill ultimate Nano Boost – menyebabkan rekan satu tim imun terhadap serangan serta meningkatkan kecepatannya.

Ana, Overwatch 1
Biotic Rifle milik Ana memberi efek berbeda jika Anda tembakkan ke lawan dan kawan.

Walaupun belum tersedia di server standar, Anda bisa menjajal Ana di Public Test Region, khusus versi PC. Caranya, log-in di client Battle.net desktop dan ubah opsi Region/Account menjadi PTR: Overwatch, lalu tinggal tekan Play.

Kehadiran Ana merupakan bagian dari update yang terus Blizzard aplikasikan pada Overwatch. Selepas menerapkan perubahan pada McCree, Widowmaker dan Torbjörn (khusus di console), developer juga mengungkap agenda untuk menyeimbangkan Bastion serta D.Va (meng-upgrade skill-nya secara signifikan). Lalu perhatian juga mereka arahkan pada Competitive Play: di waktu ke depan, anggota tim tidak lagi dapat memilih dua karakter yang sama.

Blizzard menjelaskan bahwa fitur menggunakan satu jenis hero serupa oleh beberapa pemain di mode kompetitif seringkali dieksploitasi, menyebabkan lawan jadi frustasi serta mengurangi kualitas gameplay Overwatch. Tentu saja, fitur tersebut tetap bisa dipakai di mode Casual Play.

Ana, Overwatch 2

Sumber: PlayOverwatch. Tambahan: Kotaku.

[Game Playlist] Menguji Kemampuan Dalam Competitive Play Overwatch

Di pertengahan minggu ini, Blizzard membuka gerbang mode kompetitif Overwatch di PC, sebuah arena bagi gamer buat mengasah kemampuan dan menyempurnakan strategi. Selain skill, ada satu faktor penting lagi yang perlu disiapkan: pastikan hardware PC Anda bekerja optimal karena ketidaknyamanan akibat frame rate rendah bisa memengaruhi performa.

Berbekal notebook gaming MSI GS40 6QE Phantom, saya mencoba peruntungan di mode baru game multiplayer shooter Blizzard itu. Tapi sebelum Anda diperkenankan masuk, beberapa syarat perlu dipenuhi: pertama, hanya user dengan level 25 ke atas saja yang bisa masuk; kemudian Anda juga harus melewati babak placement untuk menentukan skill level – ditunjukkan oleh angka 1 sampai 100, kian tinggi artinya semakin mahir.

Game Playlist 1 1
Competitive Play bisa Anda temukan di menu Play.

Bahkan di sesi placement saja, persaingan sudah terasa begitu sengit. Berbeda dari Quick Play, dalam Competitive Play tiap pemain betul-betul enggan menyerah, dan masa-masa ‘overtime‘ selalu jadi momen menegangkan. Tim terbaik adalah mereka yang selalu terkoordinasi, dan komunikasi via suara memang sangat dianjurkan. Saya juga menyarankan Anda untuk bermain bersama teman, karena sejauh ini sistem matchmaking Blizzard masih jauh dari kata sempurna.

Game Playlist 1 2
Langkah pertama menuju kemenangan: pastikan tim memiliki komposisi hero yang seimbang.

Dampak pahit dari matchmaking saya rasakan sendiri. Sistem menempatkan saya di tim yang ‘kurang produktif’ lima kali berturut-turut. Competitive Play mengekspos semua aspek positif dan negatif dari Overwatch. Terkadang, kekompakan membawa Anda bertemu dan mengenal teman-teman baru. Namun tidak jarang Anda harus berpartner bersama pemain yang emosional dan gemar mengumpat. Masukan saya: persiapkan mental Anda.

Game Playlist 1 11
Di Competitive Play, tingginya level tidak mewakilkan kemahiran Anda.

Hal ini boleh jadi didorong oleh sistem Competitive Play sendiri. Developer memang mengiming-imingi player dengan hadiah eksklusif mode kompetitif (berupa ikon dan spray) dan Competitive Points (untuk membeli senjata emas), namun motivasi terbesar yang mendorong gamer buat bermain mati-matian ialah, level atau progres Anda akan berkurang seandainya kalah.

Game Playlist 1 12
Aturan tak tertulis Overwatch: selalu vote sang healer!

Saat masuk ke Competitive Play, Anda akan segera melihat dua kolom level di bawah potret karakter. Sebelah kiri menandakan level normal, dan sebelah kanan mengindikasikan tingkatan skill kompetitif. Jangan kaget jika ada user dengan level mendekati 100 tetapi progres di Competitive Play jauh lebih rendah dibanding Anda. Dan saya menyadari bahwa di mode ini, skill personal harus diimbangi oleh kerjasama.

Game Playlist 1 18
Sistem matchmaking Blizzard masih belum sempurna.

Tapi bagi saya, kesulitan dan faktor ketidakpastian malah membuat Competitive Play jadi terasa sangat adiktif. Sejauh ini progres saya sudah merosot empat level (tinggal 37), dan saya tidak terlalu peduli seberapa jauh lagi levelnya akan jatuh…

Silakan nikmati galeri screenshot Competitive Play Overwatch di bawah ini:

Game Playlist 1 3

Game Playlist 1 4

Game Playlist 1 5

Game Playlist 1 6

Game Playlist 1 7

Game Playlist 1 8

Game Playlist 1 9

Game Playlist 1 10

Game Playlist 1 13

Game Playlist 1 14

Game Playlist 1 15

Game Playlist 1 16

Game Playlist 1 17

Game Playlist adalah artikel terkait gaming hasil kolaborasi MSI dengan DailySocial.

Game dimainkan dari unit notebook MSI GS40 6QE Phantom, ditenagai prosesor Intel Core i7-6700HQ, kartu grafis Nvidia GeForce GTX 970M, RAM 16, penyimpanan SSD 128GB dan HDD 1TB. Permainan di-setting di opsi visual medium-high dengan resolusi 1080p, berjalan di 60FPS.

Mode Kompetitif Overwatch Hadir di PC, Segera Menyusul di Console

Salah satu keunggulan Overwatch adalah keleluasaan yang memungkinkan permainan dinikmati oleh gamer dari beragam tingkat kemampuan. Anda tetap bisa jadi ‘pemain terbaik’ meski tidak begitu akurat dalam membidik. Namun sejakbeta, Blizzard memang sudah mengambil ancang-ancang buat menyajikan mode kompetitif di game multiplayer shooter tersebut.

Setelah penundaan serta pelaksaanan periode uji coba lebih jauh, tepat pada tanggal 29 Juni 2016, developer akhirnya meluncurkan mode kompetitif alias Competitive Play di Overwatch. Ia disiapkan sebagai arena khusus, cocok buat mereka yang ingin mempertajam skill serta menyempurnakan strategi. Untuk sekarang, Competitive Play baru tersedia di platform Windows PC, akan tiba di console tidak lama lagi.

Competitive Play 2
Di Overwatch, pemain dibebaskan memilih hero apapun yang mereka inginkan.

Competitive Play hadir bersama patch 1.0.5.1, dapat diakses dengan masuk ke menu Play. Di sana, Competitive Play akan menyertai Quick Play, Play vs. AI, Custom Game dan Weekly Brawl. Demi memastikan tiap peserta mengerti dasar permainan Overwatch, mode ini tetap terkunci hingga Anda menyentuh level 25. Bermain bersama grup memang disarankan, tetapi sistem matchmaking Overwatch juga mampu mencarikan pertandingan yang pas untuk Anda.

Sebelum memulai karier di Competitive Play, tiap pemain harus melewati babak placement untuk menentukan tingkat kemampuan – ditunjukkan oleh angka dari 1 sampai 100. Semakin tinggi, maka artinya ia semakin mahir. Rating tersebut dapat Anda lihat di awal tiap pertandingan, dan akan naik ataupun turun, tergantung faktor kemenangan serta performa Anda.

Competitive Play
Mode Competitive Play bisa ditemukan di menu Play.

Competitive Play tersuguh dalam empat musim, masing-masing berlangsung dua setengah bulan. Di periode itu, pemain dipersilakan menaikkan rating mereka setinggi-tingginya sebelum data di-reset di akhir musim. Setelah itu, Competitive Play ditutup sejenak selama dua minggu, lalu Blizzard akan membuka musim selanjutnya.

Untuk apa susah-susah ikut Competitive Play? Blizzard sudah menyiapkan beragam hadiah yang cuma bisa didapat di mode tersebut, contohnya ikon player atau spray khusus, serta Competitive Points buat Anda tukarkan dengan Golden Weapons (senjata emas). Developer rencananya juga akan menyuguhkan sistem leaderboard, disiapkan sebagai ajang persaingan 500 pemain terbaik di platform Anda.

Competitive Play 3

Di Competitive Play, Blizzard sedikit memodifikasi sistem match yang ada pada mode Quick Play. Contohnya di map Escort, pemain akan diminta buat menyerang ataupun bertahan secara bergantian. Meski baru mencoba beberapa pertandingan saja, bagi saya Competitve Play terasa lebih serius serta brutal, menuntut Anda selalu berkoordinasi dengan tim via suara.

Sumber: PlayOverwatch.

Developer Tiongkok Garap Versi ‘Clone’ Overwatch?

Kurang dari dua minggu setelah Blizzard Entertainment menyingkap bahwa permainan multiplayer shooter mereka berhasil menghimpun tujuh juta player, Overwatch lagi-lagi mencetak rekor baru. Via Twitter, sang publisher mengumumkan sudah ada lebih dari 10 juta pemain Overwatch di seluruh dunia. Kesuksesannya itu ternyata turut ‘menginspirasi’ sejumlah pihak.

Di industri pengembangan game, mengadopsi, menyempurnakan dan memodifikasi ide dari kreasi orang lain bukanlah hal yang dilarang, akan tetapi fans mungkin langsung mengerutkan dahi setelah melihat potongan demonstrasi karya developer game mobile asal Tiongkok ini. Dalam sebuah video, mereka memperlihatkan permainan berjudul Legend of Titan, game yang boleh dibilang sebagai clone dari Overwatch.

Jutaan gamer Overwatch akan segera melihat pemandangan familier: Reinhardt, Tracer, Widowmaker, dan karakter-karakter lain beserta kemampuan unik mereka ada semua di sana; bahkan layout map (King’s Row sampai Hanamura) juga dipakai meski menggunakan tekstur baru. Tentu saja kualitasnya masih jauh dibanding karya Blizzard, resolusi tampak rendah dan ada penurunan frame rate drastis di sejumlah adegan. Terdapat probabilitas besar sang developer China memanfaatkan aset Overwatch.

Dari diskusi di Reddit (berdasarkan upaya terjemahan para user di sana), developer mengklaim bahwa mereka tidak memiliki rencana memublikasikan Legend of Titan. Game sekedar dibuat sebagai tech demo. Studio bilang, video dan gambar-gambar tersebut berasal dari acara internal, di mana mereka mencoba mempelajari konsep desain Blizzard terutama dari segi kontrol dan ‘feel‘; serta mencoba menerapkannya ke platform web dan mobile.

“Video ini sebetulnya direkam dari laman web,” tutur seorang juru bicara. “Kami tidak mengira seseorang akan merekam dan mengunggahnya ke internet. Saat permainan aslinya betul-betul diluncurkan, Anda tidak akan melihat kesamaannya dengan game Blizzard itu. Kami menunjukkan video tersebut demi membuktikan teknik desain browser game ciptaan tim dan sedang mencari parner untuk bekerjasama.”

Buat sekarang, game masih dalam pengembangan dan developer enggan memberikan info lain. Studio ini menjamin, di waktu rilisnya nanti, ciptaan mereka hanya mempunyai sedikit kesamaan dengan Overwatch.

Memang tidak ada masalah jika ternyata alasan mereka benar adanya. Namun perlu diingat, beberapa produsen Tiongkok terbukti tidak gentar menggarap tiruan produk-produk ternama secara terang-terangan.

Via The Escapist.

Sebentar Lagi, Overwatch dan Game Blizzard Lain Dapatkan Integrasi ke Facebook

Lebih dari tujuh juta gamer membuktikan sendiri apiknya Overwatch. Salah satu kejeniusan Blizzard ialah mereka membuat pemain berkesempatan menjadi ‘pahlawan’ bagi timnya, dan developer memastikan gamer lain mengetahuinya. Sayang sekali, kita masih belum bisa menyalurkan video-video highlight secara mudah ke platform video sharing atau sosial media.

Saat ini, saya harus menggunakan Fraps dan merekam secara manual jika ingin memamerkan adegan Play of the Game. Namun Blizzard berencana untuk membuat proses tersebut lebih mudah. Mereka mengumumkan agenda kolaborasi bersama Facebook, sehingga kita dapat log-in ke Battle.net via jejaring sosial. Ke depannya, developer juga akan memanfaatkan Live API buat sharing video serta menghadirkan fitur-fitur sosial lain.

Melalui integrasi tersebut, sejumlah hal jadi lebih sederhana. Pertama, akan ada kemampuan live streaming. Blizzard bilang mereka akan menambahkan fitur ‘Go Live’ dalam permainan-permainan itu. Berkat kehadirannya, gamer dapat menekan satu tombol dan men-stream gameplay langsung ke timeline Facebook, memungkinkan teman-teman menyaksikan serta berinteraksi lewat chat.

Kita tahu Facebook merupakan perintis kepopularitasan permainan-permainan sosial dan mobile, dan lewat kerjasama ini sang raksasa sosial media resmi bermain di level yang lebih tinggi. Facebook tampak perlahan-lahan membuntuti Twitch dan YouTube Gaming. Selain playerbase Overwatch, Hearthstone, Heroes of the Storm sampai World of Warcraft yang cukup banyak, kekuatan Facebook terletak pada jumlah user aktif mereka – lebih dari satu miliar pengguna.

Sebelumnya, Facebook turut membantu Blizzard di masa peluncuran Overwatch dengan menyediakan solusi marketing via Instagram, memanfaatkan kemampuan platform tersebut dalam melacak konsumen yang tepat.

Direktur global games partnership Facebook Leo Olebe menyampaikan bahwa kedua perusahaan sudah mulai mengerjakannya selama berbulan-bulan. Menurutnya, game-game Blizzard paling cocok dimainkan bersama teman, dan menjadi hal penting bagi timnya untuk mempermudah metode sharing pengalaman.

Blizzard dan Facebook memang belum memberi tahu kapan tepatnya Go Live bisa dinikmati. Melihat dari besarnya perhatian publik terhadap Overwatch, boleh jadi fitur akan diimplementasikan lebih dulu ke permainan tersebut.

Log-in Facebook sendiri kabarnya segera datang di akhir bulan Juni, dan melalui fitur ini, Blizzard mempunyai senjata handal dalam mengatasi masalah bullying dan penggunaan kata-kata kotor oleh sejumlah pemain.

Via Venture Beat & Polygon.

[Review] Overwatch Open Beta

Banyak developer besar membuktikan bahwa eksekusi jitu dan kematangan teknis tak kalah penting dari ide orisinil. Meskipun tak sedikit orang melihat kesamaan Overwatch dengan Team Fortress 2, Blizzard membenamkan beragam elemen unik ke dalam game sehinga formulanya terasa segar. Setidaknya inilah kesan yang saya dapatkan selama menjajal Overwatch di masa open beta.

Sebelum membahas lebih detail, saya ingin sedikit meng-highlight fenomena menarik selama periode uji coba ini berlangsung. Pertama, ada lebih banyak rekan sesama gamer menikmati Overwatch dibanding Battleborn ataupun Star Wars Battlefront. Lalu saya juga setuju pada salah satu komentar: Overwatch bukanlah permainan eksklusif para ahli bidik. Melipahnya pilihan hero memungkinkan gamer beradaptasi terhadap situasi dan bebas bermain dengan gaya mereka.

Technical & graphics

Secara teknis, Blizzard Entertainment sama sekali tidak mengecewakan. Open beta Overwatch terasa sematang versi retail. Developer mengerti bagaimana seharusnya game shooter online dibuat. Ia tidak menuntut Anda menyediakan hardware canggih, tidak pula memakan ruang terlalu banyak di hard drive, dan gamer cuma memerlukan beberapa kali klik saja untuk masuk ke pertandingan.

Review Overwatch Open Beta 11
Tampilan main menu Overwatch.

Buat pengujian, saya menggunakan versi PC di notebook MSI Prestige PX60 – menyimpan GPU GeForce GTX 950M, Intel Core i7-4720HQ dan RAM 16GB. Di setting grafis default di 1080p, Overwatch berjalan sangat mulus, mengamankan frame rate di atas 50 per detik. Seperti yang Blizzard bilang sebelumnya, hampir seluruh konten game bisa diakses, termasuk ke-21 karakter, seluruh map, mode permainan, sampai Loot Box. Dan hebatnya, Overwatch hanya mengonsumsi ruang 6GB.

Review Overwatch Open Beta 7
Versi PC Overwatch tidak menuntut hardware terlalu canggih.

Bagi saya pribadi, tak ada yang dapat dikritisi dari sisi grafis. Blizzard telah memutuskan buat mengusung arahan ala Pixar dan itulah yang kita dapatkan. Overwatch menyajikan visual cerah serta penuh warna. Petunjuk warna secara intuitif menginformasikan pemain mana lawan dan mana kawan. Tiap karakter mempunyai animasi unik, dan di sejumlah adegan (emote atau saat Reinhardt mengaktifkan shield), perspektif berubah dari orang pertama ke third-person.

Review Overwatch Open Beta 2
Tracer akan menyapa Anda di tutorial.

Kendala yang saya temui berkaitan dengan koneksi internet. Beberapa kali di dalam pertandingan, sambungan ke server (Asia) tiba-tiba terputus dan saya harus keluar dan menekan tombol Play di app Battle.net agar bisa kembali masuk ke game.

Review Overwatch Open Beta 9
Pastikan komposisi tim Anda seimbang.

Gameplay

Saat baru memulai, Overwatch akan menuntun Anda melewati tahapan: tutorial, practice (di mana Anda dapat menjajal semua hero), kemudian Play vs. AI. Sesudah itu, Anda baru ‘diperbolehkan’ memilih Quick Play. Satu dari banyak aspek yang saya puji dari Overwatch adalah cara Blizzard meramu tiap hero sehingga gamer mudah beradaptasi tanpa menghilangkan kejutan serta gaya distingtif.

Review Overwatch Open Beta 3
Di Play vs. AI, gamer dihimpun secara online buat menghadapi musuh komputer.

Contohnya begini, Genji ialah ninja, dan sangat mematikan di jarak menengah. Gamer awam umumnya akan memanfaatkan kelincahan (ia bisa melompat dua kali di udara) serta jarak tempuh proyektil shuriken yang jauh; namun pemain veteran tak takut buat bertarung secara langsung, apalagi Genji mempunyai kemampuan memantulkan peluru serta skill menyabet katana ala Kenshin Himura.

Review Overwatch Open Beta 6
Tiap hero akan berpose saat memenangkan match.

Jika Anda masih bingung menentukan karakter, Blizzard menandai tingkat kesulitannya dengan bintang: satu artinya gampang digunakan, dan tiga maksudnya paling menantang. Sebelum memulai match, Overwatch akan menganalisis struktur tim serta memberi tahu misalnya Anda butuh lebih banyak hero defense, tidak ada support ataupun sniper, dan sebagainya. Tim jadi maksimal jika komposisinya seimbang – saya merasakan langsung bagaimana berantakannya tim yang diisi oleh tiga orang sniper.

Review Overwatch Open Beta 14
Di misi escort, karakter bertahan seperti Bastion juga bisa bermanfaat buat menyerang.

Koordinasi memang krusial, dan agar efektif, Anda disarankan memakai set headphone dan mic. Tapi Blizzard juga tak lupa menyediakan shortcut dial untuk mengaktifkan perintah-perintah penting semisal ‘regroup on me‘ atau ‘affirmative‘ demi menyederhanakan komunikasi, karena chatting mustahil dilakukan di tengah-tengah pertempuran.

Review Overwatch Open Beta 5
Sebetulnya penempatan seperti ini sangat rentan terhadap sergapan musuh.

Mudah dipelajari namun sukar dikuasai, itulah yang saya rasakan dari Overwatch. Seiring waktu bermain, Anda akan mengetahui hero terbaik untuk situasi tertentu; namun kreativitas dan improvisasi tak kalah esensial. Contoh: saya menyadari skill ultimate D.Va, yaitu meledakkan mech miliknya, sangat efektif buat membersihkan capture point dari gerombolan musuh.

Review Overwatch Open Beta 16
Taruh turret Torbjorn di tempat yang tepat dan biarkan dia ‘memanen’ lawan.

Lalu di skenario lain, turret punya Torbjorn ternyata sangat ampuh jika diposisikan di area yang tepat. Dan seringkali, pertahanan dapat menjadi metode serbu efisien: di misi escort, letakkan turret di atas payload, Reinhardt membantu melindunginya dengan shield, Mercy/Zenyatta mendukung via healing, lalu sisanya berupaya membungkam lawan sebanyak mungkin.

Review Overwatch Open Beta 17
Tiap kali pertandingan usai, Overwatch akan mengumumkan pemain terbaik.

Detail-detail kecil seperti inilah yang perlu diapresiasi dari Overwatch. Irama permainannya dinamis, dan bahkan di situasi paling genting sekalipun, pemain bisa membalikkan keadaan. Membunuh musuh sebanyak-banyaknya belum tentu Anda menang. Sejauh ini saya tidak marasakan ada hero yang terlalu kuat dan tak seimbang, tapi tentu saya punya karakter favorit: Genji, Tracer, Torbjorn, Pharah, D.Va dan Zenyatta.

Review Overwatch Open Beta 12
Isi Loot Box bisa berupa skin, spray, sampai cash in-game.

Verdict

Meskipun saya tetap menentang praktek pre-order game, saya bisa memahami jika gamer akhirnya tergoda buat memesan Overwatch sebelum tanggal tayangnya. Selama open beta berlangsung, permainan setidaknya dua kali terkena patch kecil, indikasi positif bahwa Blizzard berupaya maksimal agar peluncuran Overwatch berjalan lancar. Entah Anda menyukai FPS atau tidak, saya merekomendasikan Anda untuk mencobanya sendiri.

Review Overwatch Open Beta 13
Pharah ialah salah satu hero dengan tingkat damage paling besar.

Dan mengenai open beta-nya, Blizzard mengumumkan periode uji coba Overwatch diperpanjang hingga tanggal 10 Mei pukul 10:00 PDT atau hari Rabu tanggal 11 Mei jam 00:00, berlaku baik buat versi PC, PlayStation 4 maupun Xbox One. Setelah beta ditutup, selanjutnya permainan akan dirilis pada tanggal 24 Mei 2016.