The Legend of Zelda: Skyward Sword HD Bakal Rilis di Switch, Netmarble Akuisisi Kung Fu Factory

Minggu lalu, beberapa perusahaan game mengungkap rencana bisnis mereka. Bungie mengumumkan, mereka akan membuat kantor baru di Amsterdam. Sementara itu, Netmarble baru saja mengakuisisi Kung Fu Factory dan EA telah menyelesaikan akuisisi Codemasters.

Arab Saudi Tanamkan Modal US$3,3 Miliar di EA, Take-Two, dan Activision

Arab Saudi menanamkan investasi sebesar lebih dari US$3,3 miliar di tiga publisher game melalui Public Investment Fund. Mereka membeli 14,9 juta saham di Activision, 7,4 juta saham di EA, dan 3,9 juta saham di Take-Two Interactive pada akhir tahun lalu, seperti yang disebutkan oleh Engadget. Keputusan Arab Saudi untuk berinvestasi di perusahaan-perusahaan game didorong oleh Putera Mahkota Mohammad bin Salman. Kali ini bukan pertama kalinya dia menanamkan modal di industri game. Tahun lalu, dia juga membeli 33,3% saham SNK melalui Charity Foundation miliknya.

EA Selesaikan Akuisisi Codemasters

EA mengumumkan bahwa mereka telah menyelesaikan akuisisi dari Codemasters. Mereka pertama kali mengungkap rencana mereka untuk membeli Codemasters pada Desember 2020. EA menjelaskan, akuisisi Codemasters merupakan bagian dari strategi mereka untuk menumbuhkan perusahaan.

Codemasters dikenal dengan berbagai game balapan mereka. | Sumber: Codemasters
Codemasters dikenal dengan berbagai game balapan mereka. | Sumber: Codemasters

Dengan akuisisi ini, EA berharap, mereka akan bisa membuat game untuk lebih banyak platform. Mereka juga berharap, mereka akan bisa menjangkau lebih banyak gamer dan pada akhirnya, membuat pemasukan perusahaan naik, lapor The Esports Observer.

Nintendo Bakal Rilis Versi HD Remaster dari The Legend of Zelda: Skyward Sword

Nintendo mengungkap, mereka akan merilis versi HD remaster dari The Legend of Zelda: Skyward Sword di Switch pada 16 Juli 2021. Sebelum ini, Nintendo telah meluncurkan versi HD remaster dari Wind Waker dan Twilight Princess. Jadi, tidak heran jika mereka juga membuat versi remaster dari Skyward Sword. Game itu pertama kali diluncurkan di Wii pada 2011. Di platform Wii, game tersebut terjual sebanyak 3,67 juta unit. Selain merilis kembali Skyward Sword, Nintendo juga akan meluncurkan Joy-Cons khusus untuk memainkan game itu, lapor VentureBeat.

Netmarble Akuisisi Kung Fu Factory

Minggu lalu, Netmarble mengumumkan bahwa mereka telah menjadi pemegang saham mayoritas dari Kung Fu Factory. Dengan ini, Kung Fu Factory akan menjadi bagian dari Netmarble US. Kung Fu Factory merupakan developer asal Los Angeles yang dikenal berkat mobile game buatan mereka. Selain WWE Champions dan NBA Ball Stars, Kung Fu Factory juga telah membuat Adventure Time: Card Wars Kingdom dan Lego: Hidden Side.

Netmarble baru saja mengakuisisi Kung Fu Factory.
Netmarble baru saja mengakuisisi Kung Fu Factory. | Sumber: Kung Fu Factory

“Kung Fu Factory sangat membantu kami dalam pembuatan NBA Ball Stars. Sejak kami setuju untuk merilis game mereka pertama kali, mereka punya visi yang sama dengan kami,” kata President Netmarble US, Simon Sim, seperti dikutip dari GamesIndustry.

Bungie Buka Kantor di Amsterdam

Bungie mengumumkan rencana ekspansi mereka pada minggu lalu. Kantor internasional pertama mereka akan terletak di Amsterdam, Belanda. Markas yang mencakup divisi marketing dan publishing dari Bungie itu akan mulai beroperasi pada tahun depan. Menurut laporan GamesIndustry, Bungie mulai mengembangkan bisnis publishing dan marketing mereka sejak 2019, ketika mereka memutuskan kerja sama dengan Activision.

Bungie Sudah Siapkan Expansion Pack Destiny 2 Sampai Dua Tahun ke Depan

Bungie meluncurkan Destiny pertama kali di tahun 2014. Lalu di tahun 2017, Destiny 2 datang menyusul. 2020 adalah tahun ketiga bagi Destiny 2, dan bersamanya muncul pertanyaan: “Apakah Bungie bakal segera merilis Destiny 3?”

Pertanyaan tersebut cukup wajar mengingat kita juga akan berjumpa dengan console generasi baru tahun ini. Destiny 3 sebagai salah satu game andalan PlayStation 5 dan Xbox Series X merupakan premis yang terdengar menjanjikan. Namun Bungie rupanya tidak sependapat.

Ketimbang merilis Destiny 3 dan melupakan Destiny 2 sepenuhnya, Bungie lebih memilih untu mengembangkan Destiny 2 lebih lanjut. Komitmen mereka tidak main-main, tiga expansion pack bahkan sudah mereka jadwalkan untuk dirilis setiap tahunnya sampai 2022: “Beyond Light” (September 2020), “The Witch Queen” (2021), dan “Lightfall” (2022).

Destiny 2 expansion packs

Singkat cerita, Bungie tidak ingin mengulangi kesalahan sebelumnya, di mana mereka menghidangkan konten baru lewat Destiny 2, tapi di saat yang sama memaksa pemain mengabaikan seluruh progresnya selama memainkan Destiny orisinal. Meski begitu, Bungie mengaku ada tantangan lain yang harus mereka hadapi dengan mengambil rute baru ini.

Tantangan yang dimaksud adalah menumpuknya konten, yang sebagian mungkin sudah tidak lagi relevan saat suatu expansion baru telah dirilis. Untuk mengatasinya, Bungie sudah menyiapkan solusi dalam bentuk Destiny Content Vault (DCV). DCV bakal menjadi sejenis wadah sirkulasi bagi konten-konten lama yang sudah jarang dimainkan.

Lewat DCV, Bungie juga berencana menghadirkan konten-konten dari Destiny pertama yang sangat populer pada masanya (yang tentu saja sudah dioptimalkan untuk Destiny 2). Menurut Bungie, sirkulasi konten ini penting demi menjaga agar Destiny 2 tidak kelewat kompleks dan tidak dibanjiri bug, tapi di saat yang sama masih bisa menyuguhkan konten-konten baru.

Beyond Light bakal menghadirkan lokasi baru bernama Europa / Bungie
Beyond Light bakal menghadirkan lokasi baru bernama Europa / Bungie

Lalu bagaimana Bungie akan mengantisipasi kedatangan PS5 dan Xbox Series X? Well, Bungie memastikan Destiny 2 bakal tersedia di kedua console tersebut, dan performanya akan dioptimalkan supaya bisa berjalan di resolusi 4K 60 fps.

Namun yang lebih penting lagi, pemain Destiny 2 di PS4 dan Xbox One tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan untuk bisa memainkannya di PS5 dan Xbox Series X. Sederhananya, Bungie bakal menyediakan upgrade secara gratis, dan ini termasuk semua konten ekstra yang pernah pemain beli.

Lebih lanjut, fitur cross-play juga sudah Bungie rencanakan, yang berarti nantinya para pemain PS4 dan PS5 bisa saling bertemu, demikian pula para pemain Xbox One dan Xbox Series X.

Sumber: Destructoid.

Akan Hadir di Steam Secara Gratis, Gamer Destiny 2 di Stadia dan Steam Tak Bisa Bermain Bersama

Ada banyak kejutan menyenangkan diungkap di ajang E3 2019 minggu lalu, dari mulai partisipasi Google demi mempromosikan platform on demand Stadia sembari memamerkan game-game yang didukungnya, pengumuman judul-judul blockbuster baru, hingga kehadiran Keanu Reeves di presentasi Cyberpunk 2077 yang disambut begitu meriah oleh pengunjung (dan tentu saja khalayak internet).

Sebelum E3, mungkin Anda juga sudah mendengar soal rencana tim Bungie untuk menghadirkan Destiny 2 yang tadinya hanya dapat di akses dari Battle.net ke Steam. Mengagetkannya lagi, Bungie memutuskan untuk memodifikasi model bisnis game dari pay-to-play menjadi free-to-play. Dan tak hanya sampai di sana, Destiny 2 juga jadi salah satu permainan yang memperkuat formasi konten Google Stadia.

Dengan tersedianya Destiny 2 di layanan gaming on demand Stadia bulan November 2019 nanti, Anda bisa menikmati permainan shooter online bertema sci-fi dari perangkat mana pun yang punya browser Chrome atau smartphone Pixel 3. Dengan premis unik ini, banyak orang berharap Stadia dapat merangkul lebih banyak pemain dan menyatukan gamer. Namun ada satu fakta yang harus kita pahami dari Stadia.

Di laman FAQ di bawah pertanyaan ‘Apakah Destiny 2 Stadia ditopang fitur cross-play dengan Steam dan platform lainnya?’, Bungie menjelaskan bahwa Stadia mempunyai ekosistem sendiri. Dan sayang sekali, gamer Destiny 2 di Stadia hanya bisa bermain dengan sesama pengguna Stadia. Meski demikian, tidak berarti versi yang berbeda itu betul-betul ‘terpisah’. Versi Stadia Destiny 2turut ditopang fitur cross-save, sehingga Anda dapat meneruskan progres game setelah sebelumnya bermain di Steam, Xbox One atau PlayStation 4.

Di bawah ini, saya akan mencoba merangkum secara singkat apa saja yang berubah dari transisi Destiny 2 ke free-to-play.

Pertama, permainan ‘dasarnya’ yang disuguhkan secara cuma-cuma kini mengusung tajuk Destiny 2: New Light. Di dalamnya termasuk misi-misi, aktivitas dan reward year one; termasuk mode Strikes (dungeon kooperatif untuk tiga pemain), mode PvP Crucible, serta mode raid Leviathan.

Kedua, expansion pack Shadowkeep (tiba di bulan September 2019 di Steam) akan disajikan secara standalone, dan Anda tidak membutuhkan add-on sebelumnya untuk mengakses Shadowkeep. Selanjutnya, konten-konten tambahan Destiny 2 di waktu ke depan juga dihidangkan sebagai add-on standalone.

Dan ketiga: dengan berakhirnya kesepakatan antara Bungie dan Activision Blizzard, tim pencipta trilogi Halo itu mendapatkan kebebasan dalam memublikasikan versi PC dari Destiny 2. Ke depannya, tidak ada lagi konten yang eksklusif. Seluruh senjata, armor, peta dan aktivitas akan tersedia di seluruh platform.

Via PC Gamer.

Activision dan Blizzard Bagi-Bagi Destiny 2 Versi PC Gratis

PC merupakan tempat paling ideal untuk menemukan game-game berkualitas tanpa perlu membayar. Mereka biasanya disuguhkan via platform distribusi digital seperti GOG, Steam atau Humble Bundle sebagai bagian dari program promosi atau perayaan event. Mayoritas dari permainan itu umumnya bukanlah judul baru, tapi ada hal istimewa diumumkan bertepatan dengan ajang Blizzcon 2018.

Dalam memperingati ulang tahun pertama kehadiran Destiny 2 di layanan Battle.net punya Blizzard Entertainment, publisher Activision dan developer Bungie memutuskan untuk menyodorkan permainan shooter online itu buat seluruh pengguna secara gratis. Program bagi-bagi Destiny 2 ini dijalankan mulai tanggal 2 November kemarin dan berlangsung sampai 18 November nanti. Saran saya: amankan dulu game-nya meskipun Anda belum bisa atau sempat memainkannya.

Blizzard dan Activision juga telah menyiapkan apresiasi khusus bagi gamer yang sudah mengeluarkan uang demi membeli permainan ini dalam bentuk emblem eksklusif. Selain itu, developer mempersilakan para pemain buat menjajal mode Gambit di Destiny 2: Forsaken, dapat diakses dari mulai tanggal 9 sampai 11 November. Gambit adalah aktivitas ‘hybrid‘ PvE dan PvP yang mengadu dua tim berisi empat Guardian.

“Kami tahu gamer yang ingin menikmati Destiny 2 di PC mengarapkan pengalaman bermain istimewa, baik ketika bertualang sendiri ataupun bersama kawan. Karena alasan itu, kami betul-betul memerhatikan tuntutan komunitas pemain di PC,” tutur game director Destiny 2: Forsaken Steve Cotton. “Melalui pemberian ini, kami sangat menanti bergabungnya para Guardian baru di jagat Destiny.”

Destiny memulai kiprahnya empat tahun silam, namun baru di 2017 franchise ini tersedia di Windows. Peluncurannya di platform itu ternyata menjadi salah satu momen pelepasan game Activision tersukses. Salah satu faktor yang berjasa: Bungie dan Activision sudah menggodok fitur-fitur visual khusus PC, misalnya resolusi 4K native, frame rate tanpa batasan, dukungan penuh mouse dan keyboard, opsi rasio layar 21:9 serta setup tiga monitor, hingga HDR.

Untuk menjalankan Destiny 2 versi Windows, pastikan sistem Anda setidaknya telah diotaki prosesor Intel Core i3-3250, Pentium G4560 atau AMD FX 4350; kartu grafis Nvidia GeForce GTX 660, GTX 1050 2GB atau AMD Radeon HD 7850; serta dibekali RAM paling kecil 6GB, punya ruang kosong sebesar 104GB dan ditunjang sambungan internet konstan.

Cara mendapatkan Destiny 2 versi Windows ini sangat mudah. Anda hanya perlu membuka software Battle.net, kemudian lihat icon notifikasi di bagian kanan atas. Di sana Anda dapat menemukan gift berupa Destiny 2 dari Blizzard dan Activision. Silakan diterima dan game akan jadi milik Anda selamanya.

Sumber: Business Wire.

Mulai Hari Ini, Destiny 2 Bisa Anda Coba Gratis

Walaupun menyajikan formula seperti pendahulunya, janji Bungie terhadap beragam perbaikan serta penyempurnaan gameplay Destiny 2 membuatnya jadi salah satu permainan yang paling ditunggu di tahun ini. Sebelum meluncur, Destiny 2 juga mencuri perhatian para gamer PC karena merupakan judul pertama di franchise tersebut yang juga disiapkan buat Windows.

Destiny 2 dilepas di console pada tanggal 6 September, kemudian menyusul di PC di tanggal 24 Oktober. Permainan shooter online bertema sci-fi ini memperoleh respons cukup positif dari gamer dan media, meski waktu baru tersedia, ada sedikit kekhawatiran soal hadirnya microtransaction. Dan jika seperti saya, Anda masih ragu untuk membeli game ini, Bungie mempersilakan kita untuk mencobanya terlebih dulu tanpa perlu membayar.

Lewat trailer pendek yang dipublikasi di YouTube kemarin, Bungie mengumumkan agenda untuk membuka gerbang free trial Destiny 2 mulai hari ini, tanggal 28 November 2017. Tidak tanggung-tanggung, isi free trial itu meliputi potongan mode campaign ‘sinematik’ yang developer sangat bangga-banggakan serta memperkenankan Anda bermain bersama kawan-kawan dalam multiplayer.

Di sana, Anda dapat berjelajah di European Dead Zone dan bulan planet Saturnus, Titan. European Dead Zone adalah lokasi jatuhnya potongan raksasa The Traveler di Bumi – yang menjadi sumber utama kekuatan para Guardian. Tempat tersebut kini dijadikan markas oleh Red Legion untuk menghimpun mesin perangnya. Titan sendiri tadinya adalah koloni manusia, namun bangunan-bangunan yang mereka dirikan telah runtuh dan tertutup samudera.

Untuk multiplayer-nya, Bungie memberikan Anda akses penuh ke sluruh playlist Quickplay, terdiri dari mode Clash (team deathmatch standar), Control, serta Supremacy. Anda juga dapat bergabung dalam Clan serta membentuk Fireteam untuk berpartisipasi dalam aktivitas kooperatif. Di free trial, kita bisa bermain sampai level tujuh, dan jika akhirnya Anda memutuskan buat membeli game ini, seluruh progresnya dapat dilanjutkan.

Kabar gembiranya lagi, free trial bisa dinikmati oleh gamer di seluruh platform, termasuk PlayStation 4, Xbox One, serta PC via Battle.net. Sekedar informasi, Destiny pertama juga sempat mendapatkan free trial beberapa bulan sesudah permainan dirilis.

Rencananya, Bungie akan melepas expansion pack pertama untuk Destiny 2, berjudul Curse of Osiris pada tanggal 5 Desember nanti. Add-on ini berisi beragam mode, quest, story mission dan tempat baru untuk Anda eksplorasi; serta tentu saja ia akan memperkaya konten dengan beragam koleksi senjata serta emote anyar.

Via Polygon.

Kehadiran Microtransaction Jadi Kekhawatiran Utama Para Gamer Destiny 2

Destiny 2 bukan saja menjadi salah satu permainan paling dinanti di tahun 2017, tapi ia merupakan game pertama di seri Destiny yang tersedia di Windows, membuatnya jadi perhatian kalangan gamer PC. Untuk sekarang, Destiny 2 baru tersedia di PlayStation 4 dan Xbox One, meluncur di tanggal 6 September kemarin. Gamer PC harus menunggu hingga 24 Oktober nanti.

Saat artikel ini ditulis, baru ada beberapa media yang memublikasikan ulasan dengan skor. Sejauh ini, penilaian mereka terhadap Destiny 2 cukup positif. Di situs agregat review OpenCritic, Destiny 2 memperoleh skor rata-rata sementara 83. Namun tulisan-tulisan reviewer sedikit mengindikasikan sedikit kekecewaan karena permainan tersaji kurang optimal dan adanya skema microtransaction pay-to-win.

Attack of the Fanboy ialah salah satu media yang memberikan Destiny skor tertinggi, yaitu 4,5 dari 5 bintang. Menurut sang pengulas, game ini menyajikan peningkatan signifikan dibanding pendahulunya, lalu perluasan pada konten dinilai ‘lebih masuk akal’. Mode campaign, multiplayer kooperatif, serta mode kompetitifnya tergabung sempurna, membentuk sebuah pengalaman bermain yang fokus dan utuh.

Cheat Code Central juga menyodorkan skor tinggi, yakni 88. Reviewer memuji aspek visual, terutama tiap kali pemain mengunjungi planet-planet baru. Di sana, ada banyak lokasi menarik untuk dijelajahi dan item-item buat dikumpulkan. Meski jalan ceritanya tidak revolusioner, narasi menyempurnakan pengalaman bermain secara keseluruhan. Lalu kombinasi dari campaign, side quest dan event komunitas membuat dunia permainan jadi hidup.

Gadgets 360 punya pendapat berbeda. Destiny 2 memang menawarkan banyak hal untuk dilakukan, apalagi setelah mode co-op-nya (Strikes dan Raid) aktif tanggal 13 September besok. Bungie juga dipuji karena berhasil memperkokoh aspek yang jadi kekuatan di permaian sebelumnya. Namun Gadgets 360 belum merasa yakin developer bisa berkomitmen menjaga kualitas game pasca-rilis. Buat sekarang, reviewer mengeluhkan bug (banyaknya laporan crash di PS4 Pro) dan sistem pay-to-win di dalam permainan.

Bagi Destructoid, Destiny 2 belum layak disebut sebagai sekuel sejati dan memanggilnya ‘Destiny 1.5’. Sisi positifnya, tak seperti game pertama, eksplorasi dalam Destiny 2 lebih terasa memuaskan. Namun seperti Gadgets 360, Destructoid juga menyayangkan adanya sistem pay-to-win. Destiny 2 merupakan game premium dengan season pass. Kehadiran micropayment yang berpotensi merusak keseimbangan gameplay sulit ditolerir.

Dalam artikel review-in-progress, VentureBeat memberikan penilaian positif untuk Destiny 2. Sejauh ini pengalaman bermainnya cukup menakjubkan, dan Destiny 2 berhasil memperbaiki segala kekurangan yang ada pada game sebelumnya. Meski begitu, reviewer belum tahu apakah mode multiplayer Crucible bisa menjaga gameplay tetap menyegarkan, terutama buat gamer yang telah menikmatinya lebih dari 40 jam.

Konten yang Bisa Anda Nikmati di Sesi Open Beta Destiny 2 di PC

Terlambat masih jauh lebih baik dari pada tidak ada sama sekali. Situasi ini seringkali ditemui para gamer PC. Terkadang, mereka harus menunggu dengan sabar kehadiran judul-judul multi-platform. Prosesnya mungkin butuh beberapa minggu, bulan, tapi juga ada yang membuat para pemain menanti hingga beberapa tahun (ambil saja contohnya Grand Theft Auto V).

Untung saja hal ini tak terjadi pada Destiny 2. Selain menyingkap rencana buat melepas game itu di Windows, Bungie berbaik hati untuk mengadakan program open beta Destiny 2 di PC, setelah sebelumnya dilangsungkan di console. Developer paham rasa penasaran para gamer PC dan memutuskan untuk menyiapkan sejumlah kejutan. Sesudah mengungkap daftar hardware yang dibutuhkan agar PC bisa menangani Destiny 2, Bungie juga mengumumkan segala kontennya.

Bungie menjelaskan bahwa digelarnya open beta di Windows ialah bentuk dari uji coba tahap akhir sebelum mereka meluncurkannya. Mengingat Destiny 2 merupakan game pertama di franchise ini yang digarap juga buat PC, developer merasa perlu mencari tahu lebih jauh bagaimana performa permainan di platform itu sembari memberi kesempatan bagi gamer untuk menjajalnya (sekaligus membuat mereka tambah penasaran).

Di open beta untuk PC nanti, Anda bisa mencicipi misi singleplayer bertajuk Homecoming, serta menikmati Inverted Spire Strike, Countdown on Midtown dan Control on Jevelin-4. Versi ini juga sudah menyimpan sejumlah perbaikan yang sebelumnya diminta oleh para tester (di console), mengenai seberapa sering pemain dapat mengakses ‘power ammo‘ dan terkait kemampuan super karakternya.

Perubahannya cukup halus sehingga hanya para gamer sesi open beta terdahulu yang dapat merasakannya (developer juga ‘menantang’ tester untuk mencari perbedaan antara versi lama dan baru). Namun jika kebetulan ini merupakan pertama kali Anda memainkan open beta Destiny 2, Bungie mengimbau Anda agar jangan sungkan buat menceritakan pengalaman tersebut di forum.

Bungie juga memberikan sentuhan khusus bagi Destiny 2 di PC, khususnya untuk menanggulangi masalah cheating. Developer tidak memaparkan metodenya, namun secara garis besar, permainan dirancang agar mampu menahan upaya penambahan kode oleh aplikasi-aplikasi third-party. Dan pendekatan ini kabarnya akan memengaruhi ‘cara pemain berkomunikasi dan meng-capture konten’.

Di Windows PC, sesi open beta akan dimulai pada tanggal 29 Agustus, berlangsung hingga 31 Agustus 2017. Kecuali jika Anda sebelumnya telah memesan game ini. Bagi mereka yang mem-pre-order, akses beta dibuka sehari lebih cepat, yakni di tanggal 28 Agustus.

Sumber: Bungie. Header: GeForce.com.

Lewat Sesi Open Beta, Anda Bisa Menguji Performa PC Dalam Menangani Game Destiny 2

Ada banyak alasan mengapa penyingkapan Destiny 2 di akhir Maret kemarin terbilang menge-jutkan. Pertama, permainan shooter ini tak lagi jadi judul eksklusif di console karena juga akan dirilis di PC. Kedua, versi PC-nya didistribusikan secara eksklusif via Battle.net milik Blizzard. Dan bersamaan dengan pengumuman itu, Bungie turut menginformasikan waktu peluncuran game.

Studio di belakang seri orisinal permainan Halo itu tampaknya tak mau membuang-buang waktu. Di tanggal 21 sampai 25 Juli kemarin, Bungie mengadakan sesi uji coba terbuka di Xbox One dan PlayStation 4. Eksistensi dari program open beta di PC saast itu belum dikonfirmasi, hingga munculnya pemberitahuan resmi dari developer di minggu kemarin: Bungie mengungkap agenda untuk melangsungkan tes beta versi PC Destiny 2 di akhir bulan Agustus nanti.

Informasi tersebut tentu saja diiringi dengan penjabaran susunan hardware yang dibutuhkan untuk menjalankan Destiny 2. Versi PC game ini memang menjanjikan visual terbaik dibanding sepupu console-nya, namun game juga menuntut spesifikasi yang cukup tinggi.

Spesifikasi minimal

  • Prosesor Intel Core i3-3250 atau AMD FX-4350
  • Kartu grafis Nvidia GeForce GTX 660 2GB atau AMD Radeon HD 7850 2GB
  • Memori RAM 6GB

Perlu diingat bahwa spesifikasi minimal ialah batasan terendah agar Destiny 2 bisa berjalan di komputer Anda. Agar betul-betul tersuguh optimal, Bungie menyarankan komposisi hardware seperti ini:

  • Prosesor Intel Core i5-2400 atau AMD Ryzen R5 1600X
  • Kartu grafis Nvidia GeForce GTX 970 atau AMD Radeon R9 390
  • Memori RAM 8GB

Bungie juga menguraikan sejumlah hardware baru yang sanggup menangani Destiny 2 secara maksimal, terutama jika kebetulan saat ini Anda sedang (atau berencana) meng-upgrade komputer:

Minimal:

  • CPU Intel Pentium G4560
  • GPU Nvidia GeForce GTX 1050 2GB

Rekomendasi:

  • CPU Intel Core i5-7400
  • GPU Nvidia GeForce GTX 1060 6GB

PC yang digunakan saat Bungie mengadakan event:

  • CPU Intel i7-7700K
  • GPU Nvidia GeForce GTX 1080 Ti 11GB

Buat sekarang, developer belum memberi tahu jumlah penyimpanan yang harus Anda sediakan. Dan karena Destiny merupakan permainan multiplayer online, sambungan internet sudah pasti dibutuhkan.

Di PC, open beta Destiny 2 akan digelar mulai tanggal 29 Agustus 2017, kecuali jika Anda telah melakukan pre-order. Bagi mereka yang sudah memesan, gerbang open beta terbuka sehari lebih cepat, di 28 Agustus. Program tes terbuka ini rencananya akan berlangsung selama tiga hari, hingga tanggal 31 Agustus.

Sumber: Bungie.net.

Alasan Mengapa Versi PC Game Destiny 2 Disajikan Via Battle.net

Lewat acara live stream gameplay minggu lalu, Bungie menyingkap segala detail mengenai Destiny 2, sekuel game shooter multiplayer yang dahulu dihadirkan secara ekslusif untuk console. Rangkumannya bisa Anda simak di artikel ini, dan di sana, mungkin Anda telah melihat hal unik terkait bagaimana permainan ini didistribusikan di Windows PC.

Secara mengejutkan, Blizzard Entertainment mempersilakan Bungie untuk memanfaatkan Battle.net sebagai platform penyajian Destiny 2. Sebelumnya, Battle.net hanya dikhususkan buat franchise game milik developer legendaris itu – Contohnya Diablo, Warcraft, serta Overwatch. Lalu apa alasan Blizzard membuat pengecualian? Penjelasannya mereka ungkap di website resmi.

Langkah itu terkait kolaborasi tiga arah antara pihak Blizzard, Bungie, serta Activision selaku publisher Destiny 2. Hubungan mereka cukup erat mengingat Activision dan Blizzard adalah anak perusahaan Activision Blizzard. Meski PC boleh dibilang merupakan ‘rumahnya’ Blizzard, developer mengakui bahwa mereka ternyata ialah penggemar berat game Destiny dan merasa terhormat bisa membantu memublikasikannya di Windows.

“Kami sangat menyukai Destiny dan kami beranggapan, Destiny 2 akan jadi permainan yang luar biasa,” tutur Blizzard. “Blizzard sudah lama mengokohkan infrastruktur internet buat mendukung permainan-permainan kami. Menciptakan jaringan client untuk Destiny 2 dari awal – pertama kalinya tersaji di PC – akan memperpanjang periode pengembangan game; sedangkan kami ingin bisa segera menikmati Destiny 2. Jadi kami tawarkan kemudahaan ini ke Activision.”

Dengan menjadi salah satu permainan Battle.net, Destiny akan ditopang berbagai fitur yang ada di sana, termasuk integrasi software ke sosial media. Selain didukung fungsi chatting, kita bisa langsung melakukan live stream ke Facebook. Chat dapat dilakukan seperti di game Blizzard lain, dan Anda bisa melihat status kawan-kawan (misalnya mereka sedang bermain Heroes of the Storm dan lain-lain). Dan kabar gembiranya lagi, kita bisa memakai Blizzard Balance untuk membeli Destiny 2.

Tentu meski ditunjang fitur-fitur khas Battle.net, pengelolaan dan pengoperasian server dilakukan sepenuhnya oleh Bungie, termasuk layanan konsumen. Blizzard sendiri fokus pada platform Battle.net dan digital shop.

Walaupun Destiny 2 PC disuguhkan via Battle.net, Blizzard menegaskan bahwa mereka tidak punya rencana untuk menghadirkan permainan third-party lain di platform tersebut. Menurut Blizzard, jumlah game yang tidak terlalu banyak memastikan mereka bisa menjaga mutu kualitas layanan secara maksimal.

Berdasarkan update terbaru, perilisan versi PC Destiny 2 akan sedikit lebih terlambat dari varian console, yang jatuh pada tanggal 8 September 2017 nanti.

Yang Perlu Anda Ketahui Mengenai Permainan Destiny 2

Bersamaan dengan pengumumannya di ujung bulan Maret 2017, penyingkapan Destiny 2 dibarengi satu kejutan menarik: sekuel game shooter multiplayer Bungie tersebut tak lagi dirilis secara eksklusif untuk console. Saat itu, publisher baru mengungkap latar belakang cerita permainan dan karakter-karakter yang akan hadir di sana lewat teaser bertajuk Last Call dan trailer Rally the Troops.

Sesuai agenda, beberapa jam lalu Bungie memamerkan porsi gameplay dari Destiny 2 untuk pertama kalinya via event live stream, dan di sana tersibaklah beragam fitur baru dan bermacam-macam upgrade. Jika kebetulan Anda melewatkannya, tak perlu khawatir, saya sudah menyiapkan rangkuman informasinya di sini.

Persenjataan

Akan ada dua tipe senjata baru, yaitu senapan mesin dan pelontar granat. Sistem penyajian persenjataan juga diubah dari kategori ‘primer, sekunder dan senjata kelas berat’ menjadi tiga slot Kinetic, Energy sertaPower.

Class

Destiny 2 tetap mengusung pembagian kelas seperti permainan pertamanya, yakni Warlock, Titan dan Hunter. Meski tidak ada varian baru, masing-masing memiliki rangkaian ‘kemampuan super’ anyar. Warlock misalnya, bisa menggunakan gerakan serangan berbasis pedang Dawnblade; Titan dapat memanfaatkan skill Sentinel buat memunculkan perisai; lalu Hunter dibekali kemampuan mengeluarkan Arcstrider – tongkat buat menghantam musuh.

Lokasi dan aktivitas

Developer menjanjikan ada lebih banyak aktivitas selain berpatroli. Bungie telah menyiapkan empat dunia baru untuk Anda jelajahi: Titan, Io, Nessus, serta European Dead Zone di Bumi. Meski patroli tetap dipertahankan, Destiny 2 lebih banyak menyuguhkan aspek eksplorasi, dengan peta dua kali lebih luas dibanding game pertama.

Di sana, Anda bisa mengerjakan mode Adventures, menerima side-quest dari NPC, berburu harta karun dan menemukan Lost Sectors. Sebagai tambahan, Anda tidak perlu lagi pergi ke orbit buat pindah lokasi.

Kabar kurang baiknya adalah, achievement dan progres Anda di game pertama tidak bisa ditransfer ke Destiny 2.

Narasi

Kadar konten cerita di Destiny 2 akan lebih kental, menawarkan banyak cutscene dan dialog antar-karakter. Musuh utama Anda faksi Red Legion ras Cabal, yang dipimpin oleh raksasa bernama Ghaul. Tower, yang berperan sebagai area hub, telah mereka luluh lantakkan, dan sang Speaker menghilang.

Multiplayer

Mode Crucible di Destiny 2 menyajikan pertempuran PvP empat lawan empat. Multiplayer kini difokuskan pada tim-tim yang lebih kecil, dan di sana, Bungie turut mengenalkan mode baru bernama Countdown.

Season pass

Seperti pendahulunya, akan ada Expansion Pass untuk Destiny 2, terdiri dari dua expansion pack. Masing-masing add-on berisi misi tambahan, aktivitas multiplayer coop, mode multiplayer kompetitif, dan segala macam persenjataan serta perlengkapan baru.

Waktu peluncuran

Destiny 2 akan dirilis di PC, PlayStation 4 dan Xbox One pada tanggal 8 September 2017. Versi PC-nya sendiri akan disuguhkan secara eksklusif via Battle.net milik Blizzard Entertainment. Sebelum diluncurkan nanti, Bungie berencana buat melangsungkan uji coba beta – tapi waktu spesifiknya sendiri belum diketahui.

Sumber: Gamespot & Venture Beat.