Carsome Umumkan Pendanaan Seri C Senilai Lebih dari 701 Miliar Rupiah

Platform perdagangan mobil bekas Carsome hari ini (11/12) mengumumkan perolehan pendanaan seri C senilai $50 juta atau setara 701,5 miliar Rupiah. Putaran investasi ini diikuti MUFG Innovation Partners, Daiwa PI Partners, Endeavour Catalyst, Ondine Capital, serta investor di putaran sebelumnya termasuk Gobi Partners dan Convergence Ventures.

Tambahan modal tersebut akan difokuskan untuk memperkuat pertumbuhan bisnis di negara-negara operasionalnya saat ini, yakni Indonesia, Malaysia, dan Thailand. Juga segera lancarkan ekspansi ke negara baru di Asia Tenggara. Turut disampaikan Carsome akan meluncurkan produk finansial untuk dealer dan konsumen guna memudahkan proses transaksi.

Di tiga negara, perusahaan mengklaim telah membukukan sekitar 40 ribu transaksi jual-beli mobil per tahunnya senilai $300 juta. Portofolio layanan pinjaman yang sudah digulirkan satu tahun terakhir juga dinilai mendapat sambutan baik, untuk itu di waktu mendatang akan memperluas jumlah dan cakupan mitra, termasuk dengan perbankan dan lembaga finansial non-bank.

“Kami ingin menjadi (layaknya) jaringan Visa/Master untuk transaksi mobil dan membangun ekosistem mitra kolaboratif untuk memberikan pengalaman terbaik bagi konsumen di Asia Tenggara,” sambut Co-Founder & CEO Carsome Eric Cheng.

Ia turut memaparkan, bisnisnya telah mampu membantu lebih dari 6 ribu dealer mobil. Diyakini setara memproses transaksi 1% dari seluruh penjualan mobil bekas di kawasan regional.

Carsome juga akan memanfaatkan kemitraan strategis yang dijalin bersama MUFG, salah satunya dengan menjadikan Bank Danamon sebagai mitra pembiayaan di Indonesia. Sementara MUFG juga akan mengembangkan platform pembiayaan B2B dan B2C di bidang otomotif memanfaatkan data transaksi Carsome.

“MUFG Innovation Partners bersama dengan mitra perbankannya yakni Bank Danamon di Indonesia dan Bank Krungsri di Thailand akan berkolaborasi untuk mendukung strategi pertumbuhan Carsome seiring dengan solusi inovatif yang mereka berikan ke pasar dan menjalankan visi jangka panjangnya,” ujar President & CEO MUIP Nobutake Suzuki.

Sebelumnya pada Maret 2018 lalu, Carsome telah membuka putaran pendanaan seri B senilai $19 juta dari sejumlah investor. Ditutup dengan penambahan $8 juta pada Agustus 2018. Penguatan jajaran manajemen juga terus dilakukan, baru-baru ini mereka mengumumkan CMO dan CTO baru, yakni Danny Chin dan Chet Sin.

Situs Penjualan Mobil Terfavorit
Platform penjualan mobil bekas terfavorit menurut responden / DSResearch

DSResearch pernah menerbitkan laporan bertajuk “Car Marketplace Survey 2018“. Salah satu temuannya, Carsome jadi platform favorit nomor 2 untuk penjualan mobil bekas di Indonesia setelah BeliMobilGue.

Application Information Will Show Up Here

Platform Penjualan Mobil Bekas Carsome Fokus Ekpansi di Kota-Kota Besar Indonesia

Bertujuan mempercepat pertumbuhan bisnis, platform penjualan mobil bekas Carsome memiliki rencana berekspansi ke Bandung, Surabaya dan kota-kota di Jawa Tengah. Sejak hadir di Indonesia pada tahun 2016 lalu, mayoritas penjual dan pembeli di dalm platform masih berdomisili di area Jakarta.

“Carsome sendiri saat ini juga sudah hadir di Bodetabek dengan memfokuskan kepada mobil bekas yang kebanyakan dibeli oleh dealer mobil yang sudah kami kurasi dengan baik,” kata Country Manager Carsome Indonesia Andreas Djingga kepada DailySocial.

Selain melakukan ekspansi, Carsome juga berencana menambah Full Retail Brand Service sebagai bentuk loyalty program kepada pengguna. Konsep O2O tersebut diharapkan bisa meningkatkan pengalaman pengguna ketika menggunakan platform asal Malaysia ini.

Menggandeng dealer

Saat ini Carsome telah memiliki sekitar 1200 dealer mitra yang tersebar di Jabodetabek. Carsome tidak hanya ingin mendekati dealer besar, namun juga dealer baru atau dealer yang masih kecil.

Dealer yang terbilang baru usianya bisa kita nurture dengan harapannya bisa menjadi loyal dengan Carsome. Dealer baru biasanya juga lebih terbuka dan melek teknologi sehingga memudahkan kami untuk menjalin kolaborasi,” kata Andreas.

Saat ini Carsome masih melakukan cara offline untuk menggandeng dealer, mulai dari menghubungi melalui telepon hingga bertemu langsung. Perusahaan memiliki rencana nantinya semua proses pendaftaran dealer baru dilakukan secara online. Proses verifikasi berikutnya yang baru dilakukan secara offline.

“Untuk platform sendiri kami masih memanfaatkan situs dan mobile browser. Carsome belum memiliki rencana untuk merilis aplikasi karena saat ini masih kurang relevan untuk pengguna Carsome sendiri,” kata Andreas.

Target dan rencana penggalangan dana

Pada tahun 2018 lalu, Carsome mengumumkan perolehan dana Seri B senilai $19 juta (sekitar 261 miliar Rupiah) yang dipimpin Burda Principal Investments. Dana tersebut digunakan untuk memperkuat kehadiran dan pertumbuhan pasarnya di Indonesia dan Thailand.

Disinggung apakah tahun ini Carsome memiliki rencana untuk melakukan penggalangan dana Seri C, Andreas mengatakan, “Untuk detailnya saya tidak bisa mengungkapkannya, namun rencana untuk penggalangan dana Seri C kemungkinan besar memang ada.”

Di tahun 2019 ini, Carsome berharap segera meluncurkan layanan pembiayaan atau financing yang bisa dimanfaatkan dealer mitra.

“Rencana meluncurkan layanan financing menjalin kemitraan dengan leasing atau institusi keuangan memang ada, namun belum bisa kami pastikan kapan layanan tersebut akan kami luncurkan. Harapannya kuartal empat tahun 2019,” kata Andreas.

Tahun ini Carsome menargetkan jumlah dealer yang bergabung meningkat hingga empat kali lipat dibanding saat ini. Per bulannya Carsome mengklaim telah memiliki sekitar 20 ribu mobil yang didaftarkan untuk dijual oleh pengguna.

“Transparansi yang kami miliki tentunya bisa berguna untuk penjual. Sementara untuk dealer sendiri bisa dibantu lebih banyak lagi mendapatkan supply mobil bekas langsung dari platform kami,” tutup Andreas.

Marketplace Mobil Bekas Carsome Raih Pendanaan 260 Miliar untuk Memperkuat Pertumbuhan di Indonesia dan Thailand

Marketplace mobil bekas Carsome mengumumkan perolehan dana Seri B senilai $19 juta (sekitar 261 miliar Rupiah) yang dipimpin Burda Principal Investments. Dana bakal digunakan untuk memperkuat kehadiran dan pertumbuhan pasarnya di Indonesia dan Thailand. Keduanya adalah pasar otomotif terbesar di Asia Tenggara dengan total penjualan 3,6 juta kendaraan setiap tahunnya. Investor terdahulu, yaitu Gobi Partners, InnoVen Capital, dan Lumia Capital, juga turut berpartisipasi dalam putaran kali ini.

Pendanaan untuk Carsome adalah yang ketiga untuk marketplace mobil bekas Asia Tenggara awal tahun ini setelah di bulan Januari BeliMobilGue memperoleh pendanaan 50 miliar Rupiah dan Carmudi memperoleh 137 miliar Rupiah. Hal ini menegaskan menariknya pasar ini untuk disrupsi teknologi. Secara total nilai tahunan pasar mobil bekas Asia Tenggara diperkirakan mencapai $30 miliar (lebih dari 400 triliun Rupiah).

Secara regional, Carsome mengklaim total nilai transaksinya telah naik empat kali lipat dibanding Januari 2017. Mereka juga telah menambah jumlah pegawai menjadi lebih dari 150 orang di empat negara untuk mendukung pertumbuhan bisnis yang pesat ini.

Kepada DailySocial, Co-Founder dan CEO Carsome Eric Cheng mengatakan operasional Carsome di Indonesia sudah hadir di Indonesia sejak tahun lalu. Eric menyebutkan pihaknya memiliki mitra lokal yang membangun pondasi dan memiliki pemahaman tentang pasar otomotif lokal.

Berbeda dengan BeliMobilGue yang mensyaratkan inspeksi dilakukan di pusat inspeksi, Carsome saat ini mengatur proses inspeksi di berbagai tempat yang disukai konsumen, termasuk di rumah. Meskipun demikian, Eric menyebutkan pihaknya akan mulai menyediakan pusat inspeksi di berbagai area di kawasan Jabodetabek (dan kota-kota lain lebih lanjut tahun ini), karena ia menyadari kehadiran pusat inspeksi akan meningkatkan brand awareness. Dengan demikian penjual dan memiliki pemilihan terhadap kegiatan inspeksi ini.

Lebih lanjut, tentang proses inspeksi, Eric mengatakan, “Tim inspeksi kami memperoleh pelatihan intensif selama tiga minggu sebelum diterjunkan untuk melayani penjualan mobil. Inspeksi kami sangat teliti tapi cepat, sangat efisien karena hanya dilakukan selama satu jam. Setelah itu melalui aplikasi mobile mobil tersebut akan tersedia untuk ditawarkan ke semua dealer. Ketika penawaran diterima, kami memfasilitasi proses transfer kepemilikan dan pembayaran secara langsung. Proses ini [kami klaim] cepat, adil, dan gratis, untuk memastikan penjual mobil menikmati proses penjualan mobil yang tidak ribet.”

Di Indonesia sendiri Carsome akan fokus dulu ke pasar Jadebotabek dan akan menyusul kota-kota besar lainnya akhir tahun ini.

“Karena Indonesia adalah salah satu pasar kunci bagi Carsome, kami akan mengalokasikan sebagai besar dana [yang kami peroleh] untuk mendukung pertumbuhan. Kami yakin kami bisa menjadi pemimpin pasar di Indonesia. Dana tersebut akan digunakan untuk meningkatkan operasi dan meningkatkan usaha-usaha pemasaran untuk memastikan Carsome sebagai ‘kebiasaan baru’ untuk menjual mobil,” tutup Eric.