Potensi “Blue Economy” Besar, Inovator di ASEAN Ditantang untuk Berkontribusi

Dalam upaya menangani isu-isu lingkungan dan memperkuat ekonomi biru, ASEAN bersama dengan Jepang dan UNDP, resmi meluncurkan “ASEAN Blue Economy Innovation”.

Blue economy adalah pendekatan ekonomi yang memanfaatkan sumber daya laut secara berkelanjutan untuk pertumbuhan ekonomi yang inklusif, termasuk industri seperti perikanan, pariwisata, energi terbarukan, dan transportasi maritim. Tujuannya adalah memastikan keseimbangan antara pemanfaatan sumber daya laut dengan perlindungan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat lokal.

Acara peluncuran yang diadakan di Sekretariat ASEAN di Jakarta ini menandai langkah maju dalam memanfaatkan potensi maritim regional yang luar biasa, yang diperkirakan mencapai nilai pasar hingga $2,5 triliun per tahun atau lima persen dari ekonomi global.

Proyek ini bertujuan untuk memfasilitasi inovasi dalam pengelolaan ekosistem laut dan air tawar, melalui tiga kegiatan utama: ASEAN Blue Innovation Challenge, Program Inkubasi, dan Temu Usaha (Business Matchmaking).

Sebanyak 60 inovator terpilih dari sepuluh negara ASEAN dan Timor Leste akan mendapatkan kesempatan untuk menerima dukungan finansial sebesar hingga $40,000.

Selain dukungan finansial, para inovator juga akan mendapat pendampingan selama enam bulan untuk mengembangkan dan mengkomersialkan solusi mereka. Proyek ini juga memberikan kesempatan bagi tim pemenang untuk mempresentasikan inovasi mereka kepada komunitas bisnis, investor, dan pemodal, yang membuka akses ke investasi di sektor ekonomi biru.

Dalam pidato pembukaannya, Sekjen ASEAN Kao Kim Hourn menekankan bahwa inisiatif ini sangat strategis dalam mendukung pelaksanaan Kerangka Kerja Ekonomi Biru ASEAN.

“Ini adalah langkah maju bagi ASEAN untuk memanfaatkan ekonomi biru demi pembangunan regional yang berkelanjutan dan inklusif,” ujar Kim.

Pendaftaran untuk ASEAN Blue Innovation Challenge masih akan dibuka hingga akhir Mei 2024. Inisiatif ini tidak hanya diharapkan untuk memperkuat kerja sama regional dan integrasi ekonomi, tetapi juga untuk menjadi katalis dalam upaya konservasi laut di kawasan Asia Tenggara.

Disclosure: Artikel ini diproduksi dengan teknologi AI dan supervisi penulis konten

Akhirnya Tiga Inovator BlackInnovation 2016 Diumumkan

Ajang kompetisi inovasi terbesar di Indonesia BlackInnovation kini telah mencapai titik puncaknya. Perhelatan untuk tiga inovator terbaik telah dilakukan, setelah melalui proses screening dan voting dari 15 finalis pada akhir tahun lalu.

Tarik mundur beberapa waktu ke belakang, 15 inovator finalis tersebut mengikuti mentoring yang diisi oleh juri-juri yang memiliki ‘jam terbang’ tinggi dalam bidang desain dan Internet of Things, antara lain Asyraaf Ahmadi, Freddy Chrisswantra, dan Mufti Alem untuk mentor dalam produk desain, serta Irsan Suryadi Saputra, Monalisa Arcelia, dan Habibi Mustafa untuk mentor produk Internet of Things.

Proses mentoring berlangsung melalui concept board system, sehingga para peserta bisa berkomunikasi secara langsung dengan para mentor dan juri untuk berdiskusi melalui karyanya. Melalui mentoring online para finalis juga akan diberi masukan dalam proses pembuatan mockup dan prototipe karya mereka masing-masing.

Usai proses mentoring, para finalis mempresentasikan produk inovasinya berupa prototipe produk di depan dewan juri BlackInnovation 2016, di babak BlackInnovation Final Challenge yang digelar di Hotel Santika Jakarta, pada hari Jumat (3/2). Juri-juri tersebut yakni Danny Oei Wirianto (GDP Venture), M. Yukka Harlanda (Bro.do), Achmad Fadillah (Desainer Produk), Aulia Faqih (Dirakit.com), Svasti Manggalia (Svas Living), Surya Darmadi (Qlue), Irsan Suryadi Saputra (IBM Indonesia), dan Budi Suwarna (Jurnalis Senior).

Pasca melewati beberapa proses dan tahapan penjurian, akhirnya tiga inovator terbaik BlackInnovation 2016 diumumkan. Ketiga juara di ajang kompetisi ide dan desain ini ialah dr. Ketut Gede Budhi Riyanta dengan karyanya Fungiplast (plaster untuk mengobati jamur di kulit), lalu ada Ignatius Ario Noegroho dengan inovasinya bertajuk Ranginas (Jemuran Angin Panas, solusi mengeringkan pakaian secara cepat dengan memanfaatkan energi yang terbuang dari AC), serta inovator ketiga yakni Ratu Agnia dan Rogers dengan inovasinya berupa Lemuria Smart Waste Collection (perangkat Internet of Things yang memindai volume sampah di TPS, setelah volumenya didapat dari sensor IoT, data nanti akan dikirim ke cloud server yang telah dibekali dengan artificial intelligence yang akan memberikan rute terbaik pengangkutan sampah).

"The Innovator". Tiga inovator terbaik di BlackInnovation 2016. / BlackInnovation
“The Innovator”. Tiga inovator terbaik di BlackInnovation 2016. / BlackInnovation

Ketiga “The Innovator” ini masing-masing berhak mendapatkan total hadiah uang tunai Rp 30 juta ditambah Innovation Journey ke Jepang untuk melihat tempat-tempat inovatif yang menarik untuk dipelajari.

Selain tiga besar, dalam acara puncak BlackInnovation 2016 ini juga diumumkan tiga finalis terfavorit hasil voting online pembaca BlackXperience. Ketiga finalis terfavorit tersebut adalah Aulia dan Shah Dehan dengan karyanya Lockey, M. Zainur Rofit dengan produk garapannya Hanging Fruit Catcher, dan Robi Aria Samudra dengan produknya Sekop Baju. Masing-masing berhak mengantongi uang tunai sebesar Rp 10 juta untuk pemenang favorit I, Rp 7,5 juta untuk pemenang favorit II, dan Rp 5 juta untuk pemenang favorit III.


Disclosure: DailySocial adalah media partner BlackInnovation 2016.

Dicoding Umumkan Pemenang “Indonesia Ramadhan Challenge”

Menyambut bulan suci Ramadan, Dicoding menyelenggarakan challenge bertajuk “Indonesia Ramadhan Challenge” yang gelar pada periode 16 Mei – 5 Juni 2016. Dalam tantangan tersebut para pengembang berlomba untuk membuat aplikasi yang dapat menunjang kegiatan beribadah maupun bersilaturahmi di bulan Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri. Dari jumlah 48 pengembang aplikasi yang berpartisipasi, terpilih tiga aplikasi sebagai pemenang, yakni Belajar Menghafal Hijaiyah, MyQuran Al Qur’an Anak, dan Doa Anak Sholeh. Masing-masing pemenang berhak mendapatkan penghargaan sebesar 5000 XP Dicoding Points yang disponsori oleh Intel Indonesia.

Ada sebuah tradisi yang coba dilestarikan pihak Dicoding melalui tantangan ini. Kegiatan-kegiatan islami seperti sholat berjamaah di masjid, tadarus Al Quran, dan menyalurkan infaq. Termasuk juga tradisi lebaran seperti mudik. Untuk itu Dicoding mensyaratkan aplikasi yang mengikuti tantangan haruslah yang bisa membantu umat Islam melestarikan tradisi-tradisi tersebut.

“Menyadari pentingnya peranan developer lokal dalam mengawal konten aplikasi yang tepat guna, Dicoding berkomitmen untuk terus mendukung upaya-upaya yang mampu mengakselerasi para developer dalam membuat aplikasi terbaik yang positif, inovatif, dan sesuai dengan nilai-nilai budaya bangsa,” tutur CEO Dicoding Narenda Wicaksono.

Masing-masing pemenang mengusung konsep yang berbeda-beda. Belajar Menghafal Hijaiyah yang dikembangkan Ali Usman misalnya, didesain untuk membantu anak-anak untuk belajar menghafal huruf-huruf Hijaiyah dengan metode gaming. Seperti puzzle dan mencocokkan.

Berbeda dengan MyQuran Al Qur’an Anak yang dikembangkan The Wali Studio. Lebih mengedepankan konsep anak-anak, MyQuran Al Qur’an Anak di desain dengan tampilan ceria khas anak-anak, dengan demikian anak-anak diharapkan betah membaca Al Quran. Sedang pemenang lainnya yakni Doa Anak Sholeh dari Edukasimu Interaktif mengusung konsep kumpulan doa sehari-hari dan tentu dengan desain khas anak-anak.

Hadiah berupa XP poin yang didapat masing-masing pemenang nantinya dapat diakumulasikan dengan poin masing-masing sebelumnya dan dapat ditukarkan dengan beragam hadiah menarik seperti smartphone, laptop, review aplikasi, dan hadiah-hadiah lainnya.

Application Information Will Show Up Here
Application Information Will Show Up Here
Application Information Will Show Up Here

Crowdsourcing Week Undang Startup Internasional Untuk Berpartisipasi dalam Tantangan Crowdfunding

Crowdsourcing Week (CSW) mengajak startup internasional untuk berpartisipasi dalam pitching dan tantangan crowdfunding. Pemenang akan diumumkan dalam acara Crowdfunding Week yang akan diadakan di Singapura tanggal 3-7 Juni 2013. CSW adalah event global pertama tentang crowdsourcing, inovasi terbuka dan crowdfunding yang hadir di Singapura (dan kawasan Asia Tenggara secara umum).

Continue reading Crowdsourcing Week Undang Startup Internasional Untuk Berpartisipasi dalam Tantangan Crowdfunding

Crowdsourcing Week Calls International Startups to Participate in Crowdfunding Challenge

Crowdsourcing Week (CSW) invites international startups to participate in a pitch and crowdfunding challenge. The winners will be announced during Crowdsourcing Week in Singapore on June 3-7. CSW is the first global event on crowdsourcing, open innovation and crowdfunding coming to Singapore (and Southeast Asia region in general).

Continue reading Crowdsourcing Week Calls International Startups to Participate in Crowdfunding Challenge