Hadiah Natal dan Tahun Baru untuk Penggemar Esports yang Lucu nan Imut

Natal dan tahun baru sebentar lagi tiba! Inilah saatnya saling memberi. Bertukar kado dengan teman menjadi tradisi di beberapa tempat. Apakah Anda sedang mencari hadiah khusus untuk seorang penggemar esports? Kami sudah membuat daftar hadiah yang bisa Anda beli untuk membuat gebetan Anda terpukau.

J!NX Pachimari Overwatch Pom Knit hat

Sumber: Blizzard Gear Store
Sumber: Blizzard Gear Store

Berdesain lucu dengan gambar wajah Pachimari akan membuat seorang penggemar Overwatch tergila-gila. Cocok untuk udara dingin, topi ini dibuat dari anyaman yang akan membuat Anda nyaman.

FNATIC Winter Bundle

Sumber: FNATIC Shop
Sumber: FNATIC Shop

FNATIC bukan hanya di dada ku, tetapi juga di topi dan tas ku. Cocok sekali untuk kalian yang ingin membela FNATIC di The International 2020 nanti. Berlokasi di Swedia yang dingin, tentu saja Anda akan membutuhkan syal dan beanie ini.

Virtus.Pro Plush Slippers

Sumber: Frag Store
Sumber: Frag Store

Anda penggemar tim CS:GO AVANGAR? Tepat sekali apabila Anda membeli alas kaki ini, karena seluruh pemain AVANGAR sudah diakuisisi oleh Virtus.Pro baru-baru ini. Datang ke turnamen Major dengan bergaya bagai maskot beruang Virtus.Pro bukan mimpi lagi.

Overwatch Logo 2-Piece Comforter Set

Sumber: Blizzard Gear Store
Sumber: Blizzard Gear Store

Bed cover berlambang Overwatch ini akan membuat Anda nyaman walau ada badai apapun. Ada icon setiap hero overwatch yang akan menunjukan ke orang-orang bahwa Anda adalah fans terbesarnya Overwatch.

ESL Ugly Christmas Sweatshirt

Sumber: ESL Shop
Sumber: ESL Shop

Sweater dengan sablon yang dicetak dan desain yang unik ini pasti akan membuat hadiah yang tidak terlupakan. Bahan yang tahan lama juga akan membuat sweater bisa dipakai lama. Berencana untuk datang ke event ESL selanjutnya?

Cloud9 2019 Holiday Sweater

Sumber: Cloud9.gg
Sumber: Cloud9.gg

Rayakan liburan natal dan tahun baru dengan sweater bertemakan liburan kali ini dari Cloud9. Seorang penggemar Sneaky, pemain League of Legends dari Cloud9, tentu tidak bisa melewatkan sweater ini. Dan jangan lupa, warna biru khas Cloud9 memenuhi sweater ini. Semua orang yang melihat pasti mengetahui Anda adalah fans Cloud9 sejati.

Overwatch Magnetic Levitating Snowball

Sumber: IGN.com
Sumber: ign.com 

Snowball adalah rekan dari Mei, karakter di Overwatch. Di dalam game-nya, Mei melempar Snowball untuk mengeluarkan jurus Blizzardnya. Snowball melayang di sekitar Mei ketika menemaninya bertempur. Bukan hanya Mei yang bisa memiliki Snowball, Anda juga bisa menjadikannya kado Natal. Di patung ini, Snowball melayang menggunakan daya magnet. Jadi benar-benar seperti sungguhan.

FNATIC Christmas Sweater

Sumber: FNATIC Shop
Sumber: FNATIC Shop

Masih dari FNATIC, sweater printing ini berdesain sangat mencolok dan unik. Lengkap dengan gambar Santa dan mistletoe tentu akan menghidupkan kado hadiah Anda yang bertema liburan natal.

Bersama Cloud9, Puma akan Buat Koleksi Pakaian untuk Gamer

Puma memasuki ranah esports pada Januari 2019 dengan bekerja sama dengan Cloud9. Melalui kerja sama tersebut, Puma menjadi penyedia pakaian dan sepatu untuk tim Cloud9 yang bertanding di League of Legends Championship Series (LCS). Ketika itu, pihak Cloud9 menyebutkan, tidak tertutup kemungkinan, mereka akan memperluas kerja sama ini. Dan sekarang, Puma mengumumkan bahwa mereka akan membuat koleksi pakaian untuk gamer bersama Cloud9. Menurut laporan CNBC, koleksi pakaian ini akan memiliki harga mulai dari US$25 US$75. Di Indonesia, tim esports yang telah melakukan ini adalah EVOS Esports, yang bekerja sama dengan Thanksinsomnia.

Puma bukan satu-satunya merek sportswear yang bekerja sama dengan pelaku industri esports. Sebelum ini, Nike menjadi sponsor liga League of Legends di Tiongkok selama empat tahun. Sementara Adidas bekerja sama dengan Tyler “Ninja” Blevins untuk membuat produk fisik dan virtual. Walau sama-sama merek sportswear, Puma, Nike, dan Adidas memiliki pendekatan yang berbeda-beda untuk menarik hati penonton esports. Nike memilih untuk fokus mendukung liga esports, walau mereka juga menjadi sponsor dari organisasi esports Brazil, FURIA. Sementara Adidas lebih memilih untuk bekerja sama secara langsung dengan individual, Ninja, yang lebih dikenal sebagai seorang streamer dan Puma memilih untuk bekerja sama dengan organisasi esports yang berkompetisi di berbagai game esports.

Sumber: AdWeek
Sumber: AdWeek

“Cloud9 adalah grup yang sangat beragam, yang dapat beradaptasi dengan perubahan di industri game. Ini adalah sesuatu yang tidak bisa dilakukan oleh seorang individual atau sebuah liga,” kata Adam Petrick, Global Director of Brand and Marketing, Puma, seperti dikutip dari AdWeek. “Jika sebuah game tak lagi populer, liga akan mengalami masalah; jika platform streaming bermasalah, karir seorang streamer bisa terhenti. Bekerja sama dengan organisasi esports seperti Cloud9 akan melindungi kami dari risiko itu tanpa menghalangi kami untuk mendukung dan ikut serta dalam tren gaming di masa depan.” Selain tim League of Legends, Cloud9 juga memiliki tim di Counter-Strike: Global Offensive, Rocket League, Fortnite, Hearthstone, Overwatch, Rainbow Six, Teamfight Tactics, PUBG, Super Smash Bros., dan lain-lain. Tahun lalu, Forbes memperkirakan bahwa valuasi Cloud9 mencapai US310 juta, menjadikannya sebagai salah satu organisasi esports paling bernilai di dunia.

Belakangan, memang semakin banyak merek non-endemik yang tertarik untuk mendukung esports. Biasanya, alasan merek-merek tersebut adalah untuk mendekatkan diri dengan generasi muda, yang merupakan penonton esports. Menurut Morgan Stanley, tahun ini, jumlah penonton esports diperkirakan akan mencapai 194 juta orang dengan 79 persen di antaranya berumur di bawah 35 tahun. “Masuk ke dunia esports dengan audiens yang luas dan dinamis merupakan bagian penting dari strategi kami di masa depan,” kata Petrick pada CNBC.

Sumber header: AdWeek

Cloud9 Lebarkan Sayap ke Brasil, Mulai dengan Rekrut Tim Esports Apex Legends

Organisasi esports ternama asal Amerika Serikat, Cloud9, belakangan ini semakin gencar melakukan ekspansi ke berbagai penjuru dunia. Baru saja awal April lalu mereka mengakuisisi tim Rainbow Six: Siege asal Korea Selatan, sekarang Cloud9 kembali melebarkan sayap dengan merekrut roster Apex Legends dari negara Brasil.

Roster Apex Legends Cloud9 terdiri dari tiga orang, yaitu ninexT (Nino Pavolini), isnoul (Gabriel Ceregatto), dan noted (Vince Mancinni). Ketiganya punya pengalaman bermain berbagai first person shooter, seperti Rainbow Six atau Overwatch, juga merupakan para streamer yang cukup populer. Cloud9 sebetulnya pernah merekrut pemain Brasil sebelum ini, yaitu Jukes (Flavio Fernandes) di divisi League of Legends. Akan tetapi ia hanya berperan sebagai streamer, bukan atlet kompetitif. Baru kali ini Cloud9 memiliki skuat penuh bermain di wilayah Brasil.

noted
Vince Mancinni alias noted | Sumber: HVMN

Cloud9 bukan satu-satunya tim esports besar yang mulai merambah dunia esports Apex Legends. Sebelumnya, Team Liquid, 100 Thieves, serta NRG Esports juga telah melakukan hal yang sama. Begitu pula Cloud9 bukan satu-satunya tim dari wilayah Amerika Utara yang merambah Brasil belakangan ini. Tim Immortals tahun lalu juga merekrut tim Brasil untuk cabang Counter-Strike: Global Offensive. Luminosity Gaming telah memiliki tim CS:GO dan PUBG asal Brasil, sementara OpTic Gaming sempat memiliki tim CS:GO Brasil khusus wanita namun hanya bertahan tiga bulan sebelum bubar.

Dengan jumlah pemain lebih dari 50 juta jiwa di seluruh dunia (dan terus bertambah), Apex Legends kini memang sudah menyandang status salah satu battle royale terpopuler dunia. Akan tetapi sebetulnya kondisi Apex Legends sedang agak mengkhawatirkan. Sempat merajai Twitch di awal tahun, belakangan viewership game ini sedang turun drastis. Penyebabnya bisa bermacam-macam, namun ada dua hal yang paling menonjol di kalangan komunitas.

Pertama, ketika Battle Pass dirilis, ternyata konten di dalamnya mengecewakan banyak penggemar. Respawn sendiri selaku developer telah mengakui hal ini dan berjanji akan merilis konten yang lebih substansial di Battle Pass berikutnya. Respawn juga lebih berkomitmen dalam memperbaiki bug, melawan cheater, serta memastikan performa game stabil ketimbang merilis konten baru. Konsekuensinya, Apex Legends jadi terasa membosankan karena tidak ada konten untuk menjaga agar para pemain tetap tertarik.

Selain itu keluhan yang paling sering didengungkan adalah bahwa Apex Legends masih sangat miskin fitur. Tidak ada pilihan untuk bermain Solo atau Duo, tidak ada variasi mode atau arena permainan, bahkan tidak ada lobby. Fitur terakhir ini terutama sangat krusial bila Respawn ingin Apex Legends tumbuh sebagai sebuah esports.

Dalam pengumuman di situs resminya baru-baru ini, Respawn menyatakan bahwa mereka berkomitmen untuk menjaga pertumbuhan Apex Legends di jangka panjang. Namun mereka juga tidak mau memforsir para karyawannya dalam bekerja. Ketimbang merilis konten kecil terus-menerus, Respawn merasa lebih tepat bila mereka merilis konten lebih jarang, namun memastikan bahwa setiap kontennya berkualitas dan bermakna. Semoga saja itu keputusan yang tepat.

Sumber: The Esports Observer, Cloud9, EA

Cloud9 Kembali ke Kancah Rainbow Six, Ambil Tim Mantis FPS Asal Korea

Setelah sempat undur diri dari kancah Rainbow 6, Cloud9 kini comeback setelah melihat potensi tim asal Korea Selatan, Mantis FPS. Para pemain Mantis FPS yang kini menjadi bagian Cloud9 tersebut adalah Inyup “Neilyo Lee, Yugeun “h3dy” Kwon, Seongsoo “EnvyTaylor” Kim, Chanyoung “SweetBlack” Han, Sihun “Nova” Lee, beserta sang pelatih dan asisten pelatih Inyeong “SummerRain” Kim dan Hyun “OCN” Park.

Sebelum mengakuisisi Mantis FPS, Cloud9 memang sudah pernah punya tim Rainbow 6 sebelumnya. Ketika itu C9 mengambil tim asal Amerika Serikat, bernama beastcoast. Tim R6 Cloud9 terdahulu cukup ikonik, penyebabnya karena kehadiran pemain perempuan di dalam tim tersebut yang bernama Lauren “Goddess” Williams.

Sumber: Dreamhack Official Media
Roster Cloud9 sebelumnya, yang merupakan punggawa tim beastcoast asal Amerika Serikat. Sumber: Dreamhack Official Media

Ketika itu Cloud9 mencapai hasil yang cukup baik di kancah R6. Salah satu prestasi terbaiknya adalah berhasil memenangkan DreamHack Montreal, kompetisi kelas Major, setelah membantai Rogue Team 2-0. Sayang roster ini tidak bertahan lama bersama dengan Cloud9. Pada 8 Januari 2019, roster ini diambil alih oleh Team Reciprocity, yang akhirnya menaungi Davide “FoxA” Bucci dan kawan-kawan sampai sekarang.

Keputusan Cloud9 untuk mengambil Mantis FPS ini bisa dibilang sebagai keputusan yang baik dari manajemen. Selain soal pemain Korea yang selama ini terkenal sangat berdedikasi dalam kancah esports, sepak terjang tim ini juga sangat baik di kancah R6 Asia Pasifik. Mereka mendominasi kancah Korea Selatan, memenangkan Korea Cup selama 4 bulan berturut-turut.

Terakhir, mereka berhasil memenangkan kompetisi Major lokal Korea, Six Challenge Korea 2019. Mengutip rilis resmi dari Cloud9, Jack Etienne CEO Cloud9, berkomentar: “Kami sangat bersemangat bisa kembali ke kancah R6 dan kami yakin tim ini akan memberikan yang terbaik. Kami tertarik dengan Mantis karena kemampuan mereka yang tidak terbatas hanya menjadi sukses satu kali saja, tapi mempertahankan kesuksesan tersebut selama berbulan-bulan. Selamat datang di Cloud9, kami tentu akan terus menyokong mereka untuk terus mempertahankan kesuksesan tersebut”.

Sang pelatih tim Mantis, SummerRain juga turut memberikan komentarnya tersendiri. “Adalah sebuah kehormatan menjadi bagian dari Cloud9. Kami bekerja keras sejak Brazil YS23 Pro League Finals, Paris Major, dan Six Invitational 2019 demi mendapatkan pengakuan seperti ini. Kami tahu beban kami akan bertambah, namun kami tentunya akan melakukan yang terbaik demi membuat para fans bangga, dan membalas kepercayaan yang sudah diberikan Cloud9 kepada kami.”

Pertandingan perdana Mantis bersama Cloud9 adalah pada kompetisi Season IX APAC Finals pada 13 April 2019 mendatang. Akankah comeback Cloud9 ke kancah R6 memberikan kejutan di dalam jagat kompetitif Rainbow Six internasional?

 

Cloud9 Getol Rangkul Brand Non-Endemic, BMW Susul AT&T Sebagai Sponsor

Cloud9 rupanya cukup getol menggandeng brand non-endemic sebagai sponsor di bulan Maret 2019 ini. Setelah beberapa waktu lalu bekerja sama dengan perusahaan telekomunikasi AT&T, kini tim esports asal Amerika Serikat tersebut juga menjalin ikatan dengan produsen mobil dari Jerman, BMW. Ini merupakan pertama kalinya BMW menjadi sponsor untuk sebuah tim esports.

Cloud9 mengumumkan kolaborasi tersebut lewat tweet foto di mana para anggotanya berpose di depan mobil terbaru BMW, yaitu All New 2019 BMW i8. Mereka juga mengusung slogan, “It’s character that drives performance.” Tampaknya Cloud9 ingin menunjukkan bahwa kedua organisasi ini memiliki visi yang selaras tentang pentingnya karakter para anggotanya.

All New 2019 BMW i8
All New 2019 BMW i8 | Sumber: BMW

Detail tentang isi kerja sama Cloud9 dengan BMW serta nilai nominalnya saat ini belum diumumkan. Akan tetapi Jack Etienne, founder dan CEO Cloud9, mengatakan bahwa kedua organisasi ini baru saja menyelesaikan shooting untuk sebuah iklan, dan iklan itu akan tayang dalam waktu dekat. Biasanya, kerja sama antara tim esports dengan brand akan menghasilkan pernak-pernik khusus bertema tim tersebut. Mungkinkah kita akan melihat ada BMW i8 bercorak Cloud9?

Meski baru pertama kali mensponsori tim, kiprah BMW di dunia esports sebetulnya sudah berjalan cukup lama. Pada tahun 2017 lalu misalnya, BMW pernah menjadi sponsor untuk acara kompetisi League of Legends Championship Series Summer Finals di Paris. Saat ini Cloud9 sudah memasang logo BMW di banner Twitter mereka, sejajar dengan sponsor-sponsor lainnya seperti HyperX, Red Bull, U.S. Air Force, AT&T, OMEN, Secret Lab, dan Twitch.

https://twitter.com/Cloud9/status/1104179178679615488

Popularitas Cloud9 sebagai salah satu tim esports terbesar Amerika Serikat serta prestasi mereka tampaknya menarik perhatian berbagai brand besar. Tahun lalu, mereka sempat meraih juara di turnamen CS:GO ELEAGUE Major: Boston 2018, juga meraih runner-up di turnamen cs_summit 2. Awal 2019 ini mereka juga meraih runner-up di ELEAGUE CS:GO Invitational 2019. Di dunia League of Legends, Cloud9 juga meraih Top 4 di kompetisi Worlds 2018. Mungkin Cloud9 tidak bisa dibilang sebagai tim monster yang selalu mendominasi kompetisi, tapi mereka konsisten menunjukkan hasil di atas rata-rata.

BMW sendiri bukanlah brand otomotif pertama yang menjadi sponsor bagi tim esports. Di awal 2019 kemarin Team Liquid baru sana menjalin kerja sama dengan Honda. Sementara itu Mercedes-Benz telah bergandengan tangan dengan SK Gaming, dan Audi juga telah merangkul Astralis sebagai partner. Sepertinya kemunculan brand otomotif sebagai sponsor dunia esports akan menjadi tren sepanjang tahun 2019.

Sumber: Cloud9, The Esports Observer

AT&T Sponsori Tim Cloud9, Siap Tayangkan Dokumenter Baru Berjudul The Nines

Perusahaan jasa telekomunikasi Amerika Serikat, AT&T, menjadi salah satu brand yang menyelam lebih jauh ke dunia esports pada tahun 2019 ini. Untuk pertama kalinya, AT&T akan menjadi sponsor sebuah tim esports, dan tim yang menjadi partner mereka ternyata adalah Cloud9. AT&T sendiri sudah mulai masuk ke dunia esports sejak tahun 2018, ketika mereka menjadi sponsor untuk kompetisi yang digelar oleh ESL.

AT&T maupun Cloud9 tidak membeberkan berapa nilai nominalnya, tapi kerja sama tersebut bukan sekadar sponsorship, melainkan juga mencakup pemberian hak pada AT&T untuk menayangkan sebuah film serial mingguan baru berjudul The Nines. Serial ini bercerita tentang seluk-beluk organisasi Cloud9 yang memiliki 12 tim di 10 cabang esports berbeda. Ini merupakan strategi Cloud9 untuk menyatukan fanbase organisasi tersebut, yang mana saat ini masih terpencar-pencar.

“Kita tidak memiliki satu tempat di mana Anda dapat dengan mudah mencari tahu apa yang terjadi di dunia Cloud9 dalam satu titik, dan saya rasa itulah hal yang unik dari apa yang kami bangun di sini,” kata co-founder dan CEO Cloud9, Jack Etienne, dilansir dari The Esports Observer. Umumnya sebuah konten esports memang fokus di hanya satu tim atau satu cabang esports saja, namun Cloud9 berharap dapat mengubah tren tersebut.

Cloud9 - Flusha
Cloud9 terkenal sebagai tim kuat di cabang CS:GO | Sumber: Cloud9

Assistant VP of Sponsorships & Experiential Marketing AT&T, Shiz Suzuki, berkata bahwa mereka memilih Cloud9 sebagai partner sebab organisasi tersebut sangat menonjol dalam hal kepemilikan suporter yang besar dan aktif. “Kami ingin tim dengan fanbase yang passionate gila-gilaan, mereka yang sungguh-sungguh mencintai tim kesayangan mereka,” ujarnya.

Selain penyiaran The Nines, AT&T juga akan mensponsori fasilitas “communications hub” di dalam markas Cloud9, yang kini sedang dalam pengembangan di Los Angeles. Logo AT&T juga nantinya akan tersemat di jersey Cloud9. Suzuki positif bahwa AT&T akan memiliki peran besar di dunia esports, terutama nanti setelah mereka meluncurkan konektivitas dengan teknologi 5G.

“Seiring kita mengembangkan teknologi fiber dan 5G lebih jauh, akan ada lebih banyak hal menarik dan lebih banyak alasan untuk berminat pada posisi kami di ruang esports,” ujarnya. Sementara bagi Cloud9, kerja sama dengan AT&T ini artinya mereka akan dapat memberikan lebih banyak segala hal kepada para penggemar.

“Bergabung dengan perusahaan seperti AT&T, yang selalu memiliki kebanggaan sebagai perusahaan yang memimpin di depan, adalah momen besar bagi seluruh organisasi C9. Dengan apa yang diberikan oleh AT&T kepada kami, kami akan bisa memberikan lebih banyak kepada para penggemar–lebih banyak konten, lebih banyak akses, lebih banyak meme, dan lebih banyak kejuaraan. Saya tak sabar melihat hal-hal hebat yang akan kami lakukan bersama,” papar Etienne di situs resmi Cloud9.

Sumber: Cloud9, The Esports Observer

Lirik Peluang, Puma Kerjasama dengan Cloud9

Garis pembatas antara industri hiburan olahraga ‘tradisional’ dengan esports kini sudah semakin tipis. Jika melihat kasus di negara-negara barat, sejumlah atlet bahkan sudah mulai investasi di dunia esports.

Salah satu contohnya adalah tim esports asal Amerika Serikat Echo Fox, yang dimiliki oleh atlet bola basket Rick Fox, gara-gara anaknya yang seorang gamers dan melihat megahnya industri esports League of Legends di Amerika Serikat. Lalu ada juga pemain bola basket mega bintang Amerika Serikat, Shaquille O’Neal, yang merupakan salah satu jajaran pemilik tim NRG Esports.

Sumber: twitter @echofoxgg
Rick Fox, mantan pebasket NBA yang kini jadi pemilik tim esports Echo Fox. Sumber: twitter @echofoxgg

Bukan hanya itu saja, ternyata baru-baru ini brand olahraga Puma juga melirik bisnis esports dengan menjalin rekanan bersama salah satu organisasi esports besar, Cloud9. Mengutip esportsobserver.com, dikatakan bahwa bentuk kerjasama brand antara Puma dengan Cloud9 ini meliputi menjadikan Puma sebagai pakaian, celana, serta sepatu bagi tim Cloud9 pada saat mereka bertanding di League of Legends Championship Series (LCS).

Tak lupa logo Puma juga tampil menjadi logo dada di dalam jersey utama Cloud9. Kerjasama ini memberi kami kesempatan untuk menjadi bagian dari apa yang dicintai oleh anak-anak (gaming) dan bagaimana brand kita menggerakan budaya gaming kata Matt Shaw kepala bidang digital marketing Puma di artikel Esports Observer. “Cloud9 menurut kami adalah brand paling unik yang dapat membantu kami mencapai hal tersebut”.

Sumber: esportsobserver.com
Sumber: esportsobserver.com

Kerjasama Puma dengan industri video game ini sebenarnya tidak bisa dibilang sebagai yang pertama kalinya. Sebelumnya ia pernah bekerja sama dengan Pro Evolution Soccer 2014. Namun ini adalah kali pertama mereka bekerjasama dengan organisasi esports, dalam hal kerja sama apparel, layaknya bekerjasama dengan klub olahraga

Cloud9 sendiri memang merupakan salah satu klub organisasi esports terbesar baik di Amerika Serikat sendiri atau secara global. Di Indonesia, organisasi ini salah satunya dikenal lewat divisi Dota 2 yang mereka miliki. Berdiri sejak tahun 2013 lalu, saat ini Cloud9 sudah memiliki berbagai macam tim esports di berbagai divisi, terutama di cabang game besar seperti League of Legends, CS:GO, dan tentunya Dota 2.